ekometrika deret waktu bab5
DESCRIPTION
Ekometrika Deret Waktu Bab5TRANSCRIPT
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
(Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor)
Lektor pada Fakultas Ekonomi Universitas Jambi
Setelah mengikuti pembahasan bab ini, pembaca diharapkan dapat : Memahami model ARIMA. Memahami prosedur Box-Jenkins dalam model
ARIMA. Mengimplementasikan model ARIMA. Memahami prosedur Eviews untuk pemodelan
ARIMA Menginterpretasikan output program Eviews model
ARIMA© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret
Waktu
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
PENGANTAR Model Autoregressive Integrated Moving Average
(ARIMA) dikembangkan George E.P. Box dan Gwilym M. Jenkins (1976), sehingga ARIMA juga disebut metode deret waktu Box-Jenkins.
Model Box-Jenkins terdiri dari model : Autoregressive (AR), Moving Average (MA), Autoregressive-Moving Average (ARMA), dan Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA).
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
PROSES REGRESI DIRI Proses regresi diri (autoregressive), AR: regresi
deret Yt terhadap amatan waktu lampau dirinya sendiri.
Yt-k, untuk k = 1, 2,..., p.
|βq| < 1, dan et kumpulan semua peubah yg
mempengaruhi Yt selain nilai p amatan waktu lampau terdekat.
tptpttt eYYYY ...2211
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Proses Regresi Diri Ordo Pertama Model regresi diri ordo pertama, AR(1), diberikan oleh:
Sifat-sifat AR(1) yang stasioner adalah :
Syarat kestasioneran proses AR(1) ini ialah bahwa |β|
< 1.
tptpttt eYYYY ...2211
ttt eYY 11
0
22
1
220
/)1/(
)1/()(
0)(
kk
k
kk
t
t
YVar
YE
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Proses Regresi Diri Ordo Kedua Model regresi diri ordo kedua, AR(2), diberikan oleh: Sifat-sifat AR(2) yang stasioner adalah :
Persamaan di atas dinamakan persamaan Yule-Walker. Syarat kestasioneran AR(2):
β1 + β2 < 1, β2 - β1 < 1, dan |β2| < 1
tttt eYYY 2211
,...2,1,...2,1
2211
2211
kuntukkuntuk
kkk
kkk
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Proses Regresi Diri Ordo p AR(p) Model regresi diri ordo p, AR(p), diberikan oleh:
Sifat-sifat AR(p) yang stasioner:
Persamaan Yule-Walker untuk AR(p) adalah:ρ1 = β1 + β2ρ2 + … + βpYt-1
ρ2 = β1ρ1 + ρ2 + … + βpYt-2
. .
ρp = β1ρp-1 + β2ρp-2 + … + βp
,...2,1...2211 untukeYYYY tptpttt
tptpkkk eY ...2211
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
PROSES RATAAN BERGERAK Suatu deret waktu dinamakan deret waktu rataan
bergerak ordo ke q, MA(q), bila:
dengan e didefinisikan sebagai ingar putih
Rataan Bergerak Ordo PertamaModel yang paling sederhana adalah MA(1), yaitu :
Sifat-sifat model ini adalah :
qtptttt eeeeY ...2211
11 ttt eeY
20)1/(
)1/()(
0)(
21
21
220
kuntuk
YVar
YE
kk
t
t
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Rataan Bergerak Ordo KeduaModel MA(2): Sifat-sifat model:
Rataan Bergerak Ordo q Model umum MA(q) : berlaku :
2211 tttt eeeY
30)1/(
)1/()(
)(
)1/()(
0)(
22
2122
22
212111
212
22111
222
21
20
kuntuk
YVar
YE
kk
t
t
qtptttt eeeeY ...2211
1,0
,...2,1...1...
222
21
2211
qkuntuk
qkuntukkq
qkqkkk
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
PROSES CAMPURAN DIRI DAN RATAAN BERGERAK (ARMA(P,Q))Jika model terdiri atas gabungan proses regresi diri ordo p dan rataan bergerak ordo q, dinamakan ARMA(p,q). Bentuk umum persamaan ARMA(p,q):
ARMA(1,1)Persamaan Yule Walker untuk ARMA(1,1) diberikan oleh:
ARMA(p,q)Persamaan Yule-Walker untuk ARMA(p,q) diberikan oleh:
qtqtttptpttt eeeeYYYY ...... 22112211
qkuntukpkpkkk ...2211
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) Persyaratan utama model AR, MA, ARMA adalah
kestasioneran data deret waktu yang digunakan Jika data deret waktu tidak stasioner dalam level,
perlu dibuat stasioner melalui proses diferensi (difference).
Jika diferensi pertama belum menghasilkan deret yang stasioner, dilakukan diferensi tingkat berikutnya.
Model AR, MA atau ARMA dengan data yang stasioner melalui proses diferensi ini disebut dengan model autoregressive-integrated-moving average (ARIMA).
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Prosedur Box-Jenkins Untuk menentukan perilaku data mengikuti pola AR, MA, ARMA atau ARIMA, dan untuk menentukan ordo AR, MA.
Empat tahapan prosedur Box-Jenkins :1. Identifikasi Model2. Estimasi Parameter Model3. Evaluasi Model4. Prediksi atau Peramalan
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Identifikasi Model Deteksi masalah stasioner data. Jika tidak stasioner,
lakukan proses diferensi untuk mendapatkan data stasioner
Identifikasi model ARIMA melalui autocorrelation function (ACF) dan partial autocorrelation function PACF
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Estimasi Parameter Model Pengujian kelayakan model dengan mencari model terbaik. Model terbaik didasarkan goodness of fit melalui uji t, F, R2 serta
kriteria AIC (Akaike information criterion) dan SC (Schwarz criterion)
Evaluasi Model Lakukan pengujian terhadap residual model yang diperoleh.
Model yg baik memiliki residual bersifat random (white noise). Analisis residual dgn korelogram melalui ACF dan PACF. Jika koefisien ACF dan PACF secara individual tidak signifikan,
residual bersifat random. Jika residual tidak random, piliih model yang lain.
Pengujian signifikansi ACF dan PACF dapat dilakukan melalui uji dari Barlett, Box dan Pierce maupun Ljung-Box.
Prediksi atau Peramalan Melakukan prediksi atau peramalan berdasarkan model terpilih Evaluasi kesalahan peramalan: Root Mean Squares Error (RMSE),
Mean Absolute Error (MAE), Mean Absolute Percentage Error (MAPE).
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
PROSEDUR EVIEWS UNTUK PEMODELAN ARIMAIdentifikasi Model Deteksi masalah stasioneritas Identifikasi model ARIMA melalui ACF dan PACF Bentuk model, dengan cara: Quick > Estimate Equation.
Pilih model dg beberapa pertimbangan sebagai berikut: Koefisien determinasinya (R-squared) yang terbesar Kriteria AIC dan SC yang terkecil
• Pada kotak Equation spesification, tuliskan persamaannya sesuai hasil dua langkah identifikasi sebelumnya
• Lakukan hal ini secara berulang, sesuai banyaknya model alternatif
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Contoh output model AR
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Evaluasi Model Evaluasi model dgn menganalisis residualnya melalui
korelogram ACF maupun PACF Dari workfile, klik View >Residual Tests > Correlogram–
Q–statistics. Contoh hasilnya sbb:
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Prediksi atau Peramalan Dari menu utama Eviews klik Proc, akan muncul tampilan
berikut:
Klik Structure/Rezise Current Page, akan muncul tampilan berikut:
Buka hasil estimasi model. Dari workfile, Klik Proc > Forecast. Muncul tampilan:
Perpanjang range sampel sesuai keinginan periode peramalan. Jika periode peramalan 10 periode, data asli sebanyak 246 observasi, maka pada data range diisi 256. Isikan/Pilih:
• Series to forecast: pilih peubah asli, bukan diferensi
• Series names: tulis peubah penyimpan hasil peramalan
• Method: pilih Dynamic forecast• Output: centang Forecast graph dan
Forecast evaluation• Klik OK
© Bambang Juanda & Junaidi: Ekonometrika Deret Waktu
Klik Structure/Rezise Current Page
Perpanjang range sampel sesuai keinginan periode peramalan. Jika periode peramalan 10 periode, data asli sebanyak 246 observasi, maka pada data range diisi 256.
Contoh output forecast dinamic
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
4,500
5,000
25 50 75 100 125 150 175 200 225 250
IHSGF ± 2 S.E.
Forecast: IHSGFActual: IHSGForecast sample: 1 256Adjusted sample: 2 256Included observations: 245
Root Mean Squared Error 163.3815Mean Absolute Error 136.4117Mean Abs. Percent Error 4.600785Theil Inequality Coefficient 0.026224 Bias Proportion 0.212433 Variance Proportion 0.231344 Covariance Proportion 0.556223