ekstrak lemak gracilaria verrucosa sebagai …

8
13 Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae ....(Riong Seulina Panjaitan et al.,) EKSTRAK LEMAK Gracilaria verrucosa SEBAGAI ANTIBAKTERI Shigella dysentriae DAN Escherichia coli Gracilaria verrucosa Fat Extract as Antibacterial Agent against Shigella dysentriae and Escherichia coli Riong Seulina Panjaitan*, Yulia Verawati Simanjuntak, dan Sumantri Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Jakarta Utara, Indonesia *Korespondensi Penulis: [email protected] Diterima: 15 Oktober 2019; Direvisi: 14 Januari 2020; Disetujui: 26 Maret 2020 ABSTRAK Makroalga merupakan salah satu sumber daya hayati yang melimpah di perairan Indonesia. Genus Gracilaria merupakan salah satu makroalga merah yang diketahui memiliki kandungan metabolit sekunder yang bersifat sebagai antibakteri. Genus ini memiliki ciri thallus agak padat dan keras untuk melekat pada substrat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri lipid/ lemak dari Gracilaria verrucosa . Ekstraksi lipid/lemak dilakukan dengan metode Folch yang dimodifikasi menggunakan teknik Soxhlet dengan perbandingan pelarut metanol : kloroform 1:2 (v/ v). Identifikasi profil asam lemak menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Uji aktivitas antibakteri berdasarkan metode disc-diffusion dan penentuan konsentrasi hambat minimum (KHM) menggunakan 5 konsentrasi berbeda yaitu, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% (v/v). Bakteri uji yang digunakan adalah Shigella dysentriae dan Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan kandungan lipid keseluruhan yang diperoleh sebesar 3,45% (v/v) dengan komposisi fasa kloroform sebesar 1,15% (v/v) dan fasa metanol sebesar 2,30% (v/v). Hasil identifikasi GC-MS menunjukkan bahwa lipid fasa metanol mengandung asam palmitat dan asam oleat. Sedangkan lipid fasa kloroform mengandung asam miristat, asam palmitoleat, asam stearat, asam arakidonat, asam palmitat dan asam oleat. Kedua fasa lipid menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Shigella dysentriae dan Escherichia coli. KATA KUNCI : antibakteri, asam lemak, Escherichia coli, Gracilaria verrucosa, Shigella dysentriae ABSTRACT Macroalga (seaweed) is one of the abundant marine biological resources from Indonesian Waters. Gracilaria is a type of red macroalgae that has secondary metabolites as an antibacterial agent. Gracilaria has thallus that rather dense and hard to attach to the substrate. The objective of this research was to investigate the antibacterial activity of lipids from Gracilaria verrucosa . Lipids were extracted according to Folch method using Soxhlet technique in which the ratio of methanol : chloroform was 1:2 (v/v). Fatty acid profile was identified using Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC- MS). The antibacterial activity was evaluated by disc-diffusion method using five different concentrations to determinate the minimum inhibitory concentration (20%, 40%, 60%, 80%, and 100% (v/v)). Shigella dysentriae and Escherichia coli were used as test bacteria. The results showed that total lipid amount was 3.45% with 1.15% (v/v) consisted in chloroform phase and 2.30% (v/v) consisted in methanol phase. GC-MS identification results showed that methanol lipid phase contained palmitic acid and oleic acid, while the chloroform lipid phase had myristic acid, palmitoleic acid, stearic acid, arachidonic acid, palmitic acid and oleic acid. Both of lipid phases showed activities against Shigella dysentriae and Escherichia coli . KEYWORDS: antibacterial, fatty acid, Escherichia coli , Gracilaria verrucosa , Shigella dysentriae Copyright © 2020, JPBKP, Nomor Akreditasi : 30/E/KPT/2018 DOI : http://dx.doi.org/10.15578/jpbkp.v15i1.622 PENDAHULUAN Makroalga merupakan salah satu komoditas unggulan dari laut yang dijadikan produk makanan, farmasi dan kosmetik. Salah satu makroalga yang sudah di budidayakan di Indonesia adalah Gracilaria sp., di antaranya di Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. Pemeliharaan Gracilaria sp. umumnya dilakukan secara polikultur dengan bandeng. Gracilaria banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan agar-agar. Gracilaria sp. memiliki kandungan senyawa antibakteri yaitu alkaloid, flavonoid dan steroid yang

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

13

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

EKSTRAK LEMAK Gracilaria verrucosa SEBAGAI ANTIBAKTERIShigella dysentriae DAN Escherichia coli

Gracilaria verrucosa Fat Extract as Antibacterial Agent againstShigella dysentriae and Escherichia coli

Riong Seulina Panjaitan Yulia Verawati Simanjuntak dan SumantriIlmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Jakarta Utara Indonesia

Korespondensi Penulis riongpanjaitanyahoocoid

Diterima 15 Oktober 2019 Direvisi 14 Januari 2020 Disetujui 26 Maret 2020

ABSTRAK

Makroalga merupakan salah satu sumber daya hayati yang melimpah di perairan IndonesiaGenus Gracilaria merupakan salah satu makroalga merah yang diketahui memiliki kandunganmetabolit sekunder yang bersifat sebagai antibakteri Genus ini memiliki ciri thallus agak padat dankeras untuk melekat pada substrat Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri lipidlemak dari Gracilaria verrucosa Ekstraksi lipidlemak dilakukan dengan metode Folch yangdimodifikasi menggunakan teknik Soxhlet dengan perbandingan pelarut metanol kloroform 12 (vv) Identifikasi profil asam lemak menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS)Uji aktivitas antibakteri berdasarkan metode disc-diffusion dan penentuan konsentrasi hambatminimum (KHM) menggunakan 5 konsentrasi berbeda yaitu 20 40 60 80 dan 100 (vv)Bakteri uji yang digunakan adalah Shigella dysentriae dan Escherichia coli Hasil penelitianmenunjukkan kandungan lipid keseluruhan yang diperoleh sebesar 345 (vv) dengan komposisifasa kloroform sebesar 115 (vv) dan fasa metanol sebesar 230 (vv) Hasil identifikasi GC-MSmenunjukkan bahwa lipid fasa metanol mengandung asam palmitat dan asam oleat Sedangkanlipid fasa kloroform mengandung asam miristat asam palmitoleat asam stearat asam arakidonatasam palmitat dan asam oleat Kedua fasa lipid menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Shigelladysentriae dan Escherichia coli

KATA KUNCI antibakteri asam lemak Escherichia coli Gracilaria verrucosa Shigella dysentriae

ABSTRACT

Macroalga (seaweed) is one of the abundant marine biological resources from Indonesian WatersGracilaria is a type of red macroalgae that has secondary metabolites as an antibacterial agentGracilaria has thallus that rather dense and hard to attach to the substrate The objective of thisresearch was to investigate the antibacterial activity of lipids from Gracilaria verrucosa Lipids wereextracted according to Folch method using Soxhlet technique in which the ratio of methanol chloroformwas 12 (vv) Fatty acid profile was identified using Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) The antibacterial activity was evaluated by disc-diffusion method using five different concentrationsto determinate the minimum inhibitory concentration (20 40 60 80 and 100 (vv)) Shigelladysentriae and Escherichia coli were used as test bacteria The results showed that total lipid amountwas 345 with 115 (vv) consisted in chloroform phase and 230 (vv) consisted in methanolphase GC-MS identification results showed that methanol lipid phase contained palmitic acid andoleic acid while the chloroform lipid phase had myristic acid palmitoleic acid stearic acid arachidonicacid palmitic acid and oleic acid Both of lipid phases showed activities against Shigella dysentriaeand Escherichia coli

KEYWORDS antibacterial fatty acid Escherichia coli Gracilaria verrucosa Shigella dysentriae

Copyright copy 2020 JPBKP Nomor Akreditasi 30EKPT2018DOI httpdxdoiorg1015578jpbkpv15i1622

PENDAHULUAN

Makroalga merupakan salah satu komoditasunggulan dari laut yang dijadikan produk makananfarmasi dan kosmetik Salah satu makroalga yangsudah di budidayakan di Indonesia adalah Gracilaria

sp di antaranya di Muara Gembong Bekasi JawaBarat Pemeliharaan Gracilaria sp umumnyadilakukan secara polikultur dengan bandeng Gracilariabanyak dimanfaatkan sebagai bahan baku makananagar-agar Gracilaria sp memiliki kandungan senyawaantibakteri yaitu alkaloid flavonoid dan steroid yang

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

14

terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri(Siregar Sabdono amp Pringgenies 2012)

Mikroorganisme seperti virus bakteri dan protozoaadalah penyebab penyakit infeksi saluran cernaInfeksi yang disebabkan bakteri disebut juga disentribasiler yang disebabkan oleh bakteri Shigelladysentriae infeksi yang disebabkan oleh protozoadisebut juga disentri amuba Sedangkan infeksisaluran pencernaan yang dapat menyebabkan diareatau buang air besar berlebih dengan tinja berbentukcair dan frekuensinya lebih dari tiga kali dalam sehariatau 24 jam disebabkan oleh bakteri Escherichia coliRiset Kesehatan Dasar (Rikesda) tahun 2017menunjukkan data prevalensi diare di Indonesia adalah9 Terdapat 14 provinsi yang prevalensinya di atasprevalensi nasional yaitu tertinggi Provinsi NanggroeAceh Darussalam sebesar 189 sedangkan ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta terendah 42 Laporanepidemiologi pada kasus shigellosis menyatakanbahwa terdapat 600000 dari 140 juta pasienshigellosis meninggal setiap tahun di seluruh duniaSedangkan data di Indonesia disentri menyebabkan29 kematian pada umur 1 sampai 4 tahun(Bangkele Nursyamsi amp Greis 2015)

Kasus resistensi bakteri Shigella dysentriae danEscherichia coli terhadap antibiotik telah banyakditemukan Hal ini mendorong perlunya dilakukaneksplorasi agen antibakteri baru yang berasal daribahan alam terutama dari laut untuk mengatasimasalah resistensi bakteri (Bangkele et al 2015)Lipid Gracilaria sp diketahui memiliki aktivitasantibakteri terhadap Thiobacillus ferooxidanspenyebab korosi pada besi (Afifah WarganegaraBundjali 2016)

Pencarian bahan baku obat dari bahan alamkhususnya laut untuk mencegah infeksi dan resistensibakteri pathogen telah banyak dilakukan sepertipenggunaan rumput laut sebagai pengobatan alternatifantibakteri (Riyanto Widowati amp Sabdono 2013)Penelitian bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteriberupa lipid dari Gracilaria verrucosa terhadap Shigelladysentriae dan Escherichia coli

BAHAN DAN METODE

Bahan

Makroalga yang digunakan adalah Gracilariaverrucosa yang diperoleh dari tambak daerah PantaiMuara Gembong Desa Pantai Mekar KecamatanMuara Gembong Kabupaten Bekasi Jawa BaratKecamatan Muara Gembong memiliki posisiastronomis pada 107o 10 BT dan 6o 11 LS Sampelsegar dari seluruh bagian tanaman kemudian

dibersihkan dengan air mengalir lalu dikeringanginkanSelanjutnya sampel rumput laut yang sudah keringditimbang sebanyak satu kilogram dimasukkan kedalam plastik dan disimpan dalam lemari es

Metode

Identifikasi rumput laut

Sampel rumput laut dalam keadaan basah dansegar diidentifikasi di Pusat Penelitian Oseanografi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Ekstraksi lipid

Ekstraksi lipid dari rumput laut (G verrucosa)dilakukan dengan metode Soxhlet menggunakancampuran pelarut metanol kloroform 12 (vv) yangdidasari oleh metode Folch (Folch Less amp Stanley1957) Hasil ekstrak lipid menghasilkan fasa atas danfasa bawah Kedua fase tersebut dipisahkan denganmenggunakan corong pisah Ekstrak lipid tersebutdiuapkan menggunakan rotary evaporator Lipid yangdihasilkan kemudian dimasukkan ke dalam botolcoklat lalu diberi label kemudian disimpan dalamkulkas pada suhu 4 oC (Wijaya Wardayanie Astutiamp Arif 2018)

Identifikasi profil asam lemak dengan GasCromatography-Mass Spectrometry (GC-MS)

Ekstrak lipidlemak dilarutkan dengan heksanselanjutnya dimasukkan ke dalam tabung reaksi danditambahkan KOH Campuran dipanaskan pada suhu60 oC selama 5 menit kemudian ditambahkan borontrifluorida (BF3) dalam metanol dan dipanaskan padasuhu 60 oC selama 30 menit Kemudian larutanditambah N-hexan dan dipanaskan dengan suhu 60oC selama 5 menit Dari hasil ini akan terbentuk asamlemak dari total lipid yang transesterifikasi menjadimeti l ester Sampel ditunggu sampai dinginselanjutnya ditambahkan NaCl dan dikocok Di bagianatas (metil ester lemak yang terbentuk) diambilkemudian diinjeksi sekitar 1 microL ke dalam alat GC-MSAgilent series 6890 dengan laju alir 035 mLmenitdan split ratio 751 (Aryani Utami amp Sulistyaningsih2017)

Kultur bakteri

Bakteri Shigella dysentriae dan Escherichia colidiperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi UniversitasIndonesia Bakteri ini dikultur dengan Nutrient Agar(NA) dan diinkubasi selama 24 jam untuk S dysentriae(ATCC 11835) dan 16 jam untuk E coli pada suhu37 oC (BSN 1992 Cappuccino amp Sherman 2014)

15

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

b

Gambar 1 a G verrucosa dan b Tambak Muara GembongFigure 1 a G verrucosa and b Muara Gembong Pond

a

Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak lipidG verrucosa

Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan denganmetode disc-diffusion menggunakan kertas cakramSebagai kontrol positif digunakan antibiotik tetrasiklinkonsentrasi 30 microg sedangkan kontrol negatifmenggunakan pelarut kloroform dan metanol murnikonsentrasi 100 Cawan petri berisi Nutrien Agar (NA)yang telah dikultur bakteri S dysentriae dan bakteri Ecoli disebarkan menggunakan batang L (L Rod) dandibagi menjadi 5 bagian Kertas cakram yangsebelumnya telah ditetesi dengan ekstrak lipidkemudian dimasukkan ke cawan Setiap cawan petridiinkubasi pada suhu 37 oC selama 24 jam untukbakteri S dysentriae dan 16 jam untuk bakteri E coliKemudian diamati dan diukur zona bening atauhambatan yang terbentuk di sekitar kertas cakramdengan jangka sorong Pengujian dilakukan sebanyaktiga kali (triplo) (Cappuccino amp Sherman 2014)

Penentuan konsentrasi hambat minimum (KHM)

Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ditentukanuntuk kedua lapisan lipid G verrucosa menggunakanmetode disc-diffussion (Uji Kirby Bauer) Pembuatankonsentrasi ekstrak lipid dilakukan dengan caramembuat larutan induk dengan konsentrasi 1000000ppm (100) Dari larutan induk tersebut dibuat berserisebesar 200000 ppm (20) 400000 ppm (40)600000 ppm (60) dan 800000 ppm (80) MediaNutrient Agar (NA) yang sudah diinokulasi bakteridiinkubasi selama 24 jam untuk S dysentriae dan 16jam untuk E coli pada suhu 37 oC KHM diukur denganmenghitung zona bening disekitar disc Pengujian

dilakukan sebanyak tiga kali (triplo) (Trisia Philyriaamp Toemon 2018)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Sampling dan Determinasi Makroalga(G verrucosa)

Berdasarkan hasil identifikasi rumput laut yangdiperoleh dari tambak daerah Pantai Muara GembongDesa Pantai Mekar Kecamatan Muara GembongKabupaten Bekasi Jawa Barat adalah species Gverrucosa

Secara visual makroalga G verrucosa yangdiambil dari tambak berwarna merah kecokelatanmemiliki panjang 23 cm dan membentuk rumputdengan percabangan tidak teratur yang memiliki duridi sekitar bagian cabangnya Menurut Iyer De ClerckBolton amp Coyne (2014) ciri dari G verrucosa yaitutalus berbentuk silindris dengan lebar hingga 2 mmsedangkan pada ujung talus menyempit hingga 08mm hingga bentuknya meruncing Warna talus Gverrucosa adalah merah tua sampai ungu umumnyamemiliki cystocarps yang tersebar secara tidak teraturpada permukaan talus dengan lebar terbesar adalah14 mm

Hasil Ekstraksi Lipid Makroalga (G verrucosa)

Dari hasil ekstraksi didapat dua lapisan lipid yangdisebabkan karena adanya perbedaan berat jenisantar kedua pelarut metanol memiliki bobot jenis3204 gmol sedangkan kloroform memiliki bobot jenis11938 gmol (Handayani Alimin amp Rustiah 2014)

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

16

Gambar 2 Lipid G verrucosa fasa metanol dan kloroformFigure 2 Lipids of G verrucosa methanol and chloroform phase

Tabel 1 Kadar lipid G verrucosaTable 1 Lipid content of G verrucosa

Dengan demikian kloroform berada di lapisan bawahdan metanol di lapisan atas karena berat jenis darikloroform lebih besar dari pada metanol

Total lipid yang diperoleh dari ekstraksi Gverrucosa adalah 45 mL dari 1200 mL pelaut yangdigunakan Dengan rincian yaitu lipid fasa metanolsebanyak 30 mL dan fasa kloroform sebanyak 15 mLDari kedua fasa tersebut memiliki perbedaan warnapada lipid fasa metanol berwarna coklat jernihsedangkan lipid fasa kloroform berwarna hijau tuapekat dan keduanya memiliki bau atau aroma yangsama yaitu berbau amis Adanya perbedaan warnalipid dikarenakan penggunaan pelarut yang berbedakloroform merupakan pelarut yang baik untukmengekstrak lemakl ipid Lipid sendiri tidakmengandung banyak air sehingga lipid mudahteroksidasi dan mengubah warna lipid menjadi lebihpekatgelap Berbeda dengan pelarut metanol yangmemil ik i sifat polar sehingga lebih banyakmengandung air dari pada lipid sehingga warnanyalebih terang (Handayani et al 2014)

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa kadarlipid total yang didapat sebanyak 345 vv yang terdiridari fasa kloroform sebesar 115 vv dan fasametanol sebesar 230 vv Fasa metanol lebihbanyak hampir dua kali lipat dari lipid fasa kloroformHasil ini berbeda dengan penelitian sebelumnya padaspesies Gracilaria lainnya seperti Gracilaria arcuatedengan kadar lipid yang di dapat 107 dan Gracilariasalicornia 147 (Mwalugha Wakibia Kenji amp

Mwasaru 2015) dan G salicornia kadar lipid yangdidapat 200 (Tabarsa Rezaei Ramezanpour ampWaaland 2012) Perbedaan kadar lipid yang didapatdipengaruhi beberapa faktor di antaranya jenismakroalga lingkungan pertumbuhan makroalgaterutama suhu serta faktor ekstraksi (waktu pelarutluas permukaan perbandingan bahan dan pelarut(Sanchez-Machado Lopez-Cervantes Lopez-Hernandez amp Paseiro-Losada 2004)

Fleurence (2016) dan Ate da Costa dan Elingsetyo(2017) mengemukakan dalam penelitiannya bahwakadar lipid semua jenis rumput laut sangat rendahyakni bekisar antara 09-40 vv berat kering Kadarlipid dari makroalga G verrucosa masih dalam rentangkadar lipid yang ditemukan dari berbagai jenis rumputlaut yaitu 115 vv untuk fasa kloroform dan 230vv fasa metanol

Hasil Karakterisasi Lipid G verrucosa denganGC-MS

Tabel 2 dan 3 menunjukkan hasil GC-MS padafasa metanol terdapat 2 jenis asam lemak yaitu asamlemak jenuh asam hexadecanoic 007 vv dan asamlemak tidak jenuh asam 9-octadecenoic 005 vvSedangkan untuk fasa kloroform terdapat 7 jenis asamlemak yang terdiri dari asam lemak jenuh yaitu asammiristat 007 vv asam 9-hexadecanoic 32 vvasam 9-octadecanoic 011 vv asam lemak tak jenuhyaitu asam octadecenoic 045 vv dan asamhexadecenoic 005 vv asam lemak essensial yaitu

Kadar LipidLipid Content( vv)

KloroformChloroform 115 vvMetanolMethanol 230 vv

PelarutSolvent

17

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

Tabel 2 Komposisi asam lemak G verrucosa fasa kloroformTable 2 Fatty acid composition of chloroform phase of G verrucosa

Tabel 3 Komposisi asam lemak G verrucosa fasa metanolTable 3 Fatty acid composition of methanol phase of G verrucosa

asam 581114-eicosatetraenoic 005 vv dan asam71013-eicosatrienoic 005 vv

Kandungan lipid total dari makroalga Gracilariasp yang dikoleksi dari Lesina Lagoon (SouthernAdriatic Sea Lesina Italy) paling tinggi sebanyak198 vv pada bulan Juli 2011 dan terendah sebanyak112 vv pada bulan Januari 2012 Asam arakidonatdan asam palmitat mendominasi kelimpahan asamlemak pada Gracilaria gracilis tersebut (FrancavillaFranchi Monteleone amp Caroppo 2013)

Asam lemak jenuh mewakili sebagian besar asamlemak yang ditemukan dalam rumput laut yang sedangditeliti fakta tersebut juga dijelaskan oleh Bhaskar etal (2004) yang melaporkan bahwa kandungan asamlemak jenuh yang tinggi mungkin karena pengaruhsuhu air air dari lokasi pemanenan ganggang memilikisuhu sedang

Menurut Handayani Sutarno dan Setyawan (2004)pada rumput laut Sargassum crassifolium ditemukanasam lemak jenuh yang dominan adalah asam palmitat

(160) dan asam lemak tidak jenuh yang dominan adalahasam linoleat (182) Hal ini sesuai dengan pernyataanLehninger (1997) yang menyebutkan bahwa hampirsemua asam lemak di alam mempunyai jumlah atom Cyang genap asam lemak dengan atom C 16 dan 18adalah yang paling dominan kadar asam lemak tidakjenuh hampir dua kali lipat asam lemak jenuh

Dalam penelitian sebelumnya persentase totalasam lemak jenuh rumput laut G gracilis adalah012 dan asam lemak tak jenuh 007 Untukmasing-masing asam lemak asam palmitat denganatom C 16 adalah asam lemak jenuh utama sementaraasam laurat dengan atom C 12 dan asam miristatatom C 14 memiliki nilai yang sama Sedangkan asamlemak tak jenuh termasuk asam oleat (C 181) danasam linoleat (C 19 2) masing-masing adalah 005dan 002 (Rasyid Ardiansyah amp Pangestuti 2019)Francavilla et al (2013) juga menyatakan bahwa asampalmitat dan asam arakidonat yang paling dominanpada rumput laut G gracilis

No Puncak

Peak

Indeks RetensiIndex Retention

Nama IUPACIUPAC Name

Rumus MolekulMolecular Formula

KandunganContent ()

1 16656 Asam MiristatTetradecanoic Acid C 140 007

2 18871 Asam Palmitoleat9-Hexadecenoic Acid

C 161 005

3 19064 Asam PalmitatHexadecanoic Acid

C 160 302

4 20867 Asam Oleat9-Octadecenoic Acid C 181 045

5 21039 Asam StearatOctadecanoic Acid C 180 011

6 22425 Asam Arakidonat581114-Eicosatetraenoic Acid

C 204 026

7 22574 Asam homolinolenic71013-Eicosatrienoic Acid

C 203 005

No PuncakPeak

Indeks RetensiRetention Index

Nama IUPACIUPAC Name

Rumus MolekulMolecular Formula

KandunganContent ()

1 19087Asam PalmitatHexadecanoic Acid C 160 007

2 20889 Asam Oleat9-Octadecenoic Acid

C 181 005

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

18

Tabel 4 Aktivitas antibakteri lipid G verrucosa terhadap S dysentriaeTable 4 Antibacterial activity of G verrucosa lipid against S dysentriae

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Lipid G verrucosaterhadap S dysentriae dan E coli

Kedua lapisan lipid G verrucosa menunjukkanadanya aktivitas antibakteri terhadap bakteri Sdysentriae dan E coli Tabel 4 menunjukkan bahwafasa kloroform ekstrak lipid memiliki aktivitas lebihbesar khususnya yang ditunjukan pada konsentrasi1000000 ppm (100) fasa metanol pada konsentrasiyang sama hanya memberikan diameter zona beningsebesar 274 mm Konsentrasi hambat minimum padakedua fasa lipid yaitu 600000 ppm (60) masih dapatmenghambat bakteri S dysentriae

Berbeda dari hasil aktivitas terhadap bakteri Sdysentriae aktivitas antibakteri terhadap E coli (Tabel5) menunjukkan bahwa ekstrak lipid yang memilikiaktivitas lebih besar adalah fase metanol padakonsentrasi 1000000 ppm (100) di manamemberikan diameter zona yang jelas sebesar 343mm Zona penghambatan yang dihasilkan oleh lipidfase kloroform pada konsentrasi 1000000 ppm(100) adalah 321 mm Konsentrasi hambatminimum kedua fasa lipid yaitu pada konsentrasi600000 ppm (60)

Pada 400000 ppm (40) dan 200000 ppm (20)tidak dianggap menghambat bakteri sebab kontrolnegatif menghasilkan diameter zona hambat lebihbesar dibandingkan kedua konsetrasi tersebut Haltersebut didukung oleh pernyataan dari Pelczar danChan (1988) yang menyatakan bahwa salah satu yangmempengaruhi aktivitas senyawa antibakteri yaitukonsentrasi bahan antibakteri Daya hambat yang

dihasilkan oleh bahan antibakteri akan semakin tinggijika konsentrasinya juga tinggi (Al Amrie Ivan Anamamp Ramadhanil 2014) Untuk antibiotik tetrasiklindiperoleh zona bening sekitar 1613 mm pada bakteriS dysentriae dan 2288 mm pada bakteri E coli

Kaimudin Siti dan Amahoru (2018) melaporkanbahwa ekstrak etil asetat Gracilaria sp mempunyaidaya hambat terhadap bakteri ditandai denganterbentuknya zona bening di area sekitar kertascakram Nilai zona hambat yang dihasilkan untukmenghambat bakteri Salmonella enterica SerovarEnteritidis sebesar 473 mm dan sebesar 791 mmpada bakteri Pseudomonas aeruginosa Besaran nilaizona hambat yang diperoleh menunjukkan bahwaGracilaria sp memiliki aktivitas bakteriosidal

Melki Putri dan Kurniati (2011) melaporkan didalam penelitiannya bahwa ekstrak metanol Gracilariasp memiliki daya hambat bakteri E coli danStaphylococcus aureus dengan membentuk dayahambat pada bakteri E coli sebesar 1433 plusmn 322 mmdan S aureus sebesar 1267 plusmn 208 mm dengan nilaiMIC 005 Sedangkan Siregar (2012) di dalampenelit iannya mendapatkan adanya aktiv itasantibakteri ekstrak n-heksan rumput laut terhadapbakteri P aeruginosa Staphylococcus epidermis danMicrococcus luteus yang menyebabkan penyakit padakulit

Ekstrak lipid dari rumput laut Ulva fasciata danDilophys fasciola memiliki aktivitas sedang untukmenghambat jamur Aspergillus niger dan Candidaalbicans Sedangkan pada lipid dari makroalga D

Kadar Ekstrak LipidLipid Extract Levels

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa KloroformInhibition Zone Average (mm) in the Chloroform Phase of Lipid Extract

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa MetanolInhibition Zone Average

(mm) in Methanol Phase of Lipid Extract

1000000 ppm (100) 292 274800000 ppm (80) 141 179600000 ppm (60) 059 136400000 ppm (40) 013 033200000 ppm (20) 002 005

Kontrol NegatifNegative Control 054 035Kontrol PositifPositive Control 1613

19

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

Tabel 5 Aktivitas antibakteri lipid G verrucosa terhadap E coliTable 5 Antibacterial activity of G verrucosa lipid against E coli

fasciola memiliki aktivitas penghambatan maksimalterhadap bakteri E coli Lipid ekstrak makroalga Dfasciola tidak menghambat bakteri Bacillus subtilis(El Baz El-Baroty Ibrahim amp Abd El Baky 2014)

Davis dan Stout (1971) menyatakan skala kekuatanantibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteridikategorikan sesuai dengan ukuran dari zona beningyang terbentuk yaitu apabila diameter gt20 mmdinyatakan sangat kuat diameter 10-20 mmdinyatakan kuat dan untuk diameter 5-10 mmdinyatakan medium (cukup) sedangkan apabiladiameter lt5 mm maka dinyatakan lemah

Dengan demikian lipid dari G verrucosa baik lipidfasa kloroform dan lipid fasa metanol memiliki aktivitasantibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteriS dysentriae dan E coli walaupun aktivitasnyatergolong lemah

Total volume lipid (gabungan volume lipid dari duafasa) yang diperoleh dari ekstraksi G verrucosa adalah45 mL dari 1300 gram makroalga dan kadar lipid totalyang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 345 vv Lipid G verrucosa pada fasa metanol mengandungdua jenis asam lemak sedangkan pada fasa kloroformmengandung tujuh jenis asam lemak

Dari hasil uji aktivitas antibakteri seperti yang telahdiuraikan sebelumnya bahwa kedua fasa lipid Gverrucosa pada konsentrasi 1000000 ppm (100)menunjukkan aktiv itas signif ikan dibandingkonsentrasi lainnya Kosentrasi Hambat Minimum(KHM) yang didapat dari kedua fasa lipid G verrucosayaitu pada konsentrasi 600000 ppm (60) masihdapat menghambat bakteri S dysentriae dan E coliDengan demikian asam lemak dari G verrucosamemiliki kekuatan lemah untuk menghambatpertumbuhan dari kedua bakteri

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah lipid Gverrucosa memiliki daya aktivitas antibakteri terhadappertumbuhan bakteri S dysentriae dan E coli denganKonsentrasi Hambat Minimum (KHM) adalah 600000ppm (60) dan ekstrak lipid G verrucosa fasa metanolataupun kloroform memiliki kekuatan lemah untukmenghambat pertumbuhan kedua bakteri tersebut

Saran yang dapat diberikan yaitu perlu adanyapenelitian lebih lanjut seperti uji toksisitas dan jugauji klinis untuk lipid G verrucosa agar dapatdimanfaatkan lebih lanjut

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kasih kepadaPusat Penelitian Oseanografi LIPI Ancol Jakarta Utaraatas determinasi spesies rumput laut (makroalga)

DAFTAR PUSTAKA

Afifah I Warganegara F M Bundjali B (2016) UjiKualitatif Dan Kuantitatif Ekstrak Sargassum sp danGracilaria sp Sebagai Inhibitor Bio-Korosi Pada BajaKarbon Jurnal Kimia dan Pendidikan 1(2) httpdxdoiorg1030870educhemiav1i2765

Al Amrie A G Ivan Anam S amp Ramadhanil (2014) UjiEfektifitas Ekstrak Daun dan Akar Harrisonia perforataMerr terhadap Pertumbuhan Bakteri Vibrio choleraeOnline Jurnal of Natural Science 3(3) 331-340

Aryani T Utami F S amp Sulistyaningsih S (2017)Identifikasi Asam Lemak Omega Pada Asi EksklusifMenggunakan Kromatografi GC-MS Journal of HealthStudies 1(1) 1ndash7 httpsdoiorg1031101jhes180

Ate J N B da Costa J F amp Elingsetyo S T P(2017)Analisis Kandungan Nutrisi Gracilaria edule

Kadar Ekstrak LipidLipid Extract Levels

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa KloroformInhibition Zone Average (mm) in the Chloroform Phase of Lipid

Extract

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid Fasa MetanolInhibition Zone Average (mm) in

Methanol Phase of Lipid Extract

1000000 ppm (100) 321 342800000 ppm (80) 156 153600000 ppm (60) 091 049400000 ppm (40) 025 005200000 ppm (20) 01 001

Kontrol NegatifNegative Control 037 039 Kontrol PositifPositive Control 2288

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

20

(SG Gmelin) PC Silva dan Gracilaria coronopifolia JAgardh untuk Pengembangan PerekonomianMasyarakat Pesisir Jurnal Ilmu Kesehatan 5(2) httpsdoiorg1030650jikv5i257

Badan Standar Nasional (BSN) (1992) Metode PengujianSusu Segar Jakarta Badan Standar Nasional

Bangkele E Y Nursyamsi amp Greis S (2015) Efek AntiBakteri Dari Ekstrak Lengkuas Putih (Alpinia galangal[L] Swartz) terhadap Shigella dysenteriae JurnalKesehatan Tadulako 1(2) 52-60

Bhaskar N Kinami T Miyashita K Park S B EndoY amp Fujimoto K (2004) Occurence of conjugatedpolyenoic fatty acids in seaweeds from the IndianOcean Zeitschrift fur Naturforschung 59 310-314http101515znc-2004-5-602

Cappuccino J G amp Sherman N (2014) ManualLaboratorium Mikrobiologi Edisi 8 Jakarta EGC

Davis W W amp Stout T R (1971) Disk plate method ofmicrobiological antibiotic assay American Societyfor Microbiology 4(22)

El Baz F K El-Baroty G S Ibrahim A E amp Abd El BakyH H (2014) Cytotoxicity antioxidants andantimicrobial activities of lipids extracted from somemarine algae Journal of Aquaculture Research andDevelopment 5(7) httpsdoiorg1041722155-95461000284

Fleurence J (2016) Seaweed as Food In Seaweed inHealth and Disease Prevention (ed) Fleurence Jand Levine I Elsevier Inc Oxfrod UK 156

Folch J Lees M amp Sloane Stanley G H (1957) A simplemethod for the isolation and purification of total lipidesfrom animal tissues The Journal of BiologicalChemistry 226(1) 497ndash509 httpsdoiorg103989scimar200569n187

Francavilla M Massimo F Massimo Monteleone ampCarmela C (2013) The Red Seaweed Gracilariagracilis as a Multi Products Source Mar Drugs 13754-3776 http103390md11103754

Handayani A Alimin amp Rustiah W O (2014) PengaruhPenyimpanan pada Suhu Rendah (Freezer -3 0C)Terhadap Kandungan Air dan Kandungan LemakPada Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) JournalKimia UIN Alauddin 2(1)

Handayani T Sutarno amp Setyawan A D (2004)Nutritional Composition Analysis of SeaweedSargassum crassifolium J Agardh Biofarmasi 2(2)45-52 http1013057biofarf020201

Iyer R De Clerck O Bolton J J amp Coyne V E (2004)Morphological and taxonomic studies of Gracilariaand Gracilariopsis species (Gracilariales Rhodophyta) from South Africa South African Journalof Botany 70(4) 521-539 httpsdoiorg101016S0254-6299(15)30192-7

Kaimudin M amp Amahoru S R (2018) PemanfaatanEkstrak Gracilaria sp sebagai Penghambat BakteriSalmonella Enteric SV Enteritdis dan PseudomonasAeroginosa Majalah BIAM 14(01) 14-21

Lehninger A L (1997) Dasar-Dasar Biokimia Jilid I(Edisi Revisi) Erlangga Jakarta

Melki Putri W A E amp Kurniati (2011) Uji antibakteriekstrak Gracilaria sp (Rumput Laut) terhadap bakteriEscherichia coli dan Staphylococcus aureus Seminar dan Rapat Tahunan Bidang Ilmu MIPA

Mwalugha H M Wakibia J G Kenji G M amp Mwasaru MA (2015) Chemical composition of common seaweedsfrom the Kenya Coast J of Food Res 4 28-36

Pelczar M J amp Chan E C S (1988) Dasar-DasarMikrobiologi Jakarta Universitas Indonesia Press

Rasyid A Ardiansyah A amp Pangestuti R (2019) NutrientComposition of Dried Seaweed Gracilaria gracilis IlmuKelautan Indonesian Journal of MarineSciences24(1)1httpsdoiorg1014710ikijms2411-6

Riyanto E I Widowati I amp Sabdono A (2013) SkriningAktivitas Antibakteri pada Ekstrak Sargassumpolycystum terhadap Bakteri Vibrio harveyi danMicrococcus luteus di Pulau Panjang Jepara Journalof Marine Research 115-121

Siregar A F Sabdono A amp Pringgenies D (2012)Potensi Antibakteri Ekstrak Rumput Laut TerhadapBakteri Penyakit Kulit Pseudomonas aeruginosaStaphylococcus epidermidis dan MicrococcusluteusJournal Of Marine Research 1(2) 152-160 httpsdoiorg1014710jmrv1i22032

Tabarsa M Rezaei M Ramezanpour Z amp Waaland JR (2012) Chemical compositions of the marinealgae Gracilaria salicornia (Rhodophyta) and Ulvalactuca (Chlorophyta) as a potential food sourceJournal of the Science of Food and Agriculture 92(12)2500ndash2506 httpsdoiorg101002jsfa5659

Trisia A Philyria R amp Toemon A N (2018) Uji AktivitasAntibakteri Ekstrak Etanol Daun Kalanduyung(Guazuma ulmifolia Lam) Terhadap PertumbuhanStaphylococcus aureus Dengan Metode DifusiCakram (Kirby-Bauer) Anterior Jurnal 17(2) 136ndash143 httpsdoiorg1033084anteriorv17i212

Sanchez-Machado D I Lopez-Cervantes J Lopez-Hernlsquoandez J amp Paseiro-Losada P (2004) Fattyacids total lipid protein and ash contents ofprocessed edible seaweeds Food Chem 85(3)439-444 http101016jfoodchem200308001

Wijaya H Wardayanie N I A Astuti R M amp Arif R (2018)Isolasi Senyawa -Karoten dari Minyak Kelapa SawitMentah (Elaeis Guineensis Jacq) dengan MetodeKromatografi Kolom Terbuka Warta Industri HasilPertanian 35(2) 74 httpsdoiorg1032765wartaihpv35i23977

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

14

terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri(Siregar Sabdono amp Pringgenies 2012)

Mikroorganisme seperti virus bakteri dan protozoaadalah penyebab penyakit infeksi saluran cernaInfeksi yang disebabkan bakteri disebut juga disentribasiler yang disebabkan oleh bakteri Shigelladysentriae infeksi yang disebabkan oleh protozoadisebut juga disentri amuba Sedangkan infeksisaluran pencernaan yang dapat menyebabkan diareatau buang air besar berlebih dengan tinja berbentukcair dan frekuensinya lebih dari tiga kali dalam sehariatau 24 jam disebabkan oleh bakteri Escherichia coliRiset Kesehatan Dasar (Rikesda) tahun 2017menunjukkan data prevalensi diare di Indonesia adalah9 Terdapat 14 provinsi yang prevalensinya di atasprevalensi nasional yaitu tertinggi Provinsi NanggroeAceh Darussalam sebesar 189 sedangkan ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta terendah 42 Laporanepidemiologi pada kasus shigellosis menyatakanbahwa terdapat 600000 dari 140 juta pasienshigellosis meninggal setiap tahun di seluruh duniaSedangkan data di Indonesia disentri menyebabkan29 kematian pada umur 1 sampai 4 tahun(Bangkele Nursyamsi amp Greis 2015)

Kasus resistensi bakteri Shigella dysentriae danEscherichia coli terhadap antibiotik telah banyakditemukan Hal ini mendorong perlunya dilakukaneksplorasi agen antibakteri baru yang berasal daribahan alam terutama dari laut untuk mengatasimasalah resistensi bakteri (Bangkele et al 2015)Lipid Gracilaria sp diketahui memiliki aktivitasantibakteri terhadap Thiobacillus ferooxidanspenyebab korosi pada besi (Afifah WarganegaraBundjali 2016)

Pencarian bahan baku obat dari bahan alamkhususnya laut untuk mencegah infeksi dan resistensibakteri pathogen telah banyak dilakukan sepertipenggunaan rumput laut sebagai pengobatan alternatifantibakteri (Riyanto Widowati amp Sabdono 2013)Penelitian bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteriberupa lipid dari Gracilaria verrucosa terhadap Shigelladysentriae dan Escherichia coli

BAHAN DAN METODE

Bahan

Makroalga yang digunakan adalah Gracilariaverrucosa yang diperoleh dari tambak daerah PantaiMuara Gembong Desa Pantai Mekar KecamatanMuara Gembong Kabupaten Bekasi Jawa BaratKecamatan Muara Gembong memiliki posisiastronomis pada 107o 10 BT dan 6o 11 LS Sampelsegar dari seluruh bagian tanaman kemudian

dibersihkan dengan air mengalir lalu dikeringanginkanSelanjutnya sampel rumput laut yang sudah keringditimbang sebanyak satu kilogram dimasukkan kedalam plastik dan disimpan dalam lemari es

Metode

Identifikasi rumput laut

Sampel rumput laut dalam keadaan basah dansegar diidentifikasi di Pusat Penelitian Oseanografi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Ekstraksi lipid

Ekstraksi lipid dari rumput laut (G verrucosa)dilakukan dengan metode Soxhlet menggunakancampuran pelarut metanol kloroform 12 (vv) yangdidasari oleh metode Folch (Folch Less amp Stanley1957) Hasil ekstrak lipid menghasilkan fasa atas danfasa bawah Kedua fase tersebut dipisahkan denganmenggunakan corong pisah Ekstrak lipid tersebutdiuapkan menggunakan rotary evaporator Lipid yangdihasilkan kemudian dimasukkan ke dalam botolcoklat lalu diberi label kemudian disimpan dalamkulkas pada suhu 4 oC (Wijaya Wardayanie Astutiamp Arif 2018)

Identifikasi profil asam lemak dengan GasCromatography-Mass Spectrometry (GC-MS)

Ekstrak lipidlemak dilarutkan dengan heksanselanjutnya dimasukkan ke dalam tabung reaksi danditambahkan KOH Campuran dipanaskan pada suhu60 oC selama 5 menit kemudian ditambahkan borontrifluorida (BF3) dalam metanol dan dipanaskan padasuhu 60 oC selama 30 menit Kemudian larutanditambah N-hexan dan dipanaskan dengan suhu 60oC selama 5 menit Dari hasil ini akan terbentuk asamlemak dari total lipid yang transesterifikasi menjadimeti l ester Sampel ditunggu sampai dinginselanjutnya ditambahkan NaCl dan dikocok Di bagianatas (metil ester lemak yang terbentuk) diambilkemudian diinjeksi sekitar 1 microL ke dalam alat GC-MSAgilent series 6890 dengan laju alir 035 mLmenitdan split ratio 751 (Aryani Utami amp Sulistyaningsih2017)

Kultur bakteri

Bakteri Shigella dysentriae dan Escherichia colidiperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi UniversitasIndonesia Bakteri ini dikultur dengan Nutrient Agar(NA) dan diinkubasi selama 24 jam untuk S dysentriae(ATCC 11835) dan 16 jam untuk E coli pada suhu37 oC (BSN 1992 Cappuccino amp Sherman 2014)

15

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

b

Gambar 1 a G verrucosa dan b Tambak Muara GembongFigure 1 a G verrucosa and b Muara Gembong Pond

a

Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak lipidG verrucosa

Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan denganmetode disc-diffusion menggunakan kertas cakramSebagai kontrol positif digunakan antibiotik tetrasiklinkonsentrasi 30 microg sedangkan kontrol negatifmenggunakan pelarut kloroform dan metanol murnikonsentrasi 100 Cawan petri berisi Nutrien Agar (NA)yang telah dikultur bakteri S dysentriae dan bakteri Ecoli disebarkan menggunakan batang L (L Rod) dandibagi menjadi 5 bagian Kertas cakram yangsebelumnya telah ditetesi dengan ekstrak lipidkemudian dimasukkan ke cawan Setiap cawan petridiinkubasi pada suhu 37 oC selama 24 jam untukbakteri S dysentriae dan 16 jam untuk bakteri E coliKemudian diamati dan diukur zona bening atauhambatan yang terbentuk di sekitar kertas cakramdengan jangka sorong Pengujian dilakukan sebanyaktiga kali (triplo) (Cappuccino amp Sherman 2014)

Penentuan konsentrasi hambat minimum (KHM)

Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ditentukanuntuk kedua lapisan lipid G verrucosa menggunakanmetode disc-diffussion (Uji Kirby Bauer) Pembuatankonsentrasi ekstrak lipid dilakukan dengan caramembuat larutan induk dengan konsentrasi 1000000ppm (100) Dari larutan induk tersebut dibuat berserisebesar 200000 ppm (20) 400000 ppm (40)600000 ppm (60) dan 800000 ppm (80) MediaNutrient Agar (NA) yang sudah diinokulasi bakteridiinkubasi selama 24 jam untuk S dysentriae dan 16jam untuk E coli pada suhu 37 oC KHM diukur denganmenghitung zona bening disekitar disc Pengujian

dilakukan sebanyak tiga kali (triplo) (Trisia Philyriaamp Toemon 2018)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Sampling dan Determinasi Makroalga(G verrucosa)

Berdasarkan hasil identifikasi rumput laut yangdiperoleh dari tambak daerah Pantai Muara GembongDesa Pantai Mekar Kecamatan Muara GembongKabupaten Bekasi Jawa Barat adalah species Gverrucosa

Secara visual makroalga G verrucosa yangdiambil dari tambak berwarna merah kecokelatanmemiliki panjang 23 cm dan membentuk rumputdengan percabangan tidak teratur yang memiliki duridi sekitar bagian cabangnya Menurut Iyer De ClerckBolton amp Coyne (2014) ciri dari G verrucosa yaitutalus berbentuk silindris dengan lebar hingga 2 mmsedangkan pada ujung talus menyempit hingga 08mm hingga bentuknya meruncing Warna talus Gverrucosa adalah merah tua sampai ungu umumnyamemiliki cystocarps yang tersebar secara tidak teraturpada permukaan talus dengan lebar terbesar adalah14 mm

Hasil Ekstraksi Lipid Makroalga (G verrucosa)

Dari hasil ekstraksi didapat dua lapisan lipid yangdisebabkan karena adanya perbedaan berat jenisantar kedua pelarut metanol memiliki bobot jenis3204 gmol sedangkan kloroform memiliki bobot jenis11938 gmol (Handayani Alimin amp Rustiah 2014)

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

16

Gambar 2 Lipid G verrucosa fasa metanol dan kloroformFigure 2 Lipids of G verrucosa methanol and chloroform phase

Tabel 1 Kadar lipid G verrucosaTable 1 Lipid content of G verrucosa

Dengan demikian kloroform berada di lapisan bawahdan metanol di lapisan atas karena berat jenis darikloroform lebih besar dari pada metanol

Total lipid yang diperoleh dari ekstraksi Gverrucosa adalah 45 mL dari 1200 mL pelaut yangdigunakan Dengan rincian yaitu lipid fasa metanolsebanyak 30 mL dan fasa kloroform sebanyak 15 mLDari kedua fasa tersebut memiliki perbedaan warnapada lipid fasa metanol berwarna coklat jernihsedangkan lipid fasa kloroform berwarna hijau tuapekat dan keduanya memiliki bau atau aroma yangsama yaitu berbau amis Adanya perbedaan warnalipid dikarenakan penggunaan pelarut yang berbedakloroform merupakan pelarut yang baik untukmengekstrak lemakl ipid Lipid sendiri tidakmengandung banyak air sehingga lipid mudahteroksidasi dan mengubah warna lipid menjadi lebihpekatgelap Berbeda dengan pelarut metanol yangmemil ik i sifat polar sehingga lebih banyakmengandung air dari pada lipid sehingga warnanyalebih terang (Handayani et al 2014)

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa kadarlipid total yang didapat sebanyak 345 vv yang terdiridari fasa kloroform sebesar 115 vv dan fasametanol sebesar 230 vv Fasa metanol lebihbanyak hampir dua kali lipat dari lipid fasa kloroformHasil ini berbeda dengan penelitian sebelumnya padaspesies Gracilaria lainnya seperti Gracilaria arcuatedengan kadar lipid yang di dapat 107 dan Gracilariasalicornia 147 (Mwalugha Wakibia Kenji amp

Mwasaru 2015) dan G salicornia kadar lipid yangdidapat 200 (Tabarsa Rezaei Ramezanpour ampWaaland 2012) Perbedaan kadar lipid yang didapatdipengaruhi beberapa faktor di antaranya jenismakroalga lingkungan pertumbuhan makroalgaterutama suhu serta faktor ekstraksi (waktu pelarutluas permukaan perbandingan bahan dan pelarut(Sanchez-Machado Lopez-Cervantes Lopez-Hernandez amp Paseiro-Losada 2004)

Fleurence (2016) dan Ate da Costa dan Elingsetyo(2017) mengemukakan dalam penelitiannya bahwakadar lipid semua jenis rumput laut sangat rendahyakni bekisar antara 09-40 vv berat kering Kadarlipid dari makroalga G verrucosa masih dalam rentangkadar lipid yang ditemukan dari berbagai jenis rumputlaut yaitu 115 vv untuk fasa kloroform dan 230vv fasa metanol

Hasil Karakterisasi Lipid G verrucosa denganGC-MS

Tabel 2 dan 3 menunjukkan hasil GC-MS padafasa metanol terdapat 2 jenis asam lemak yaitu asamlemak jenuh asam hexadecanoic 007 vv dan asamlemak tidak jenuh asam 9-octadecenoic 005 vvSedangkan untuk fasa kloroform terdapat 7 jenis asamlemak yang terdiri dari asam lemak jenuh yaitu asammiristat 007 vv asam 9-hexadecanoic 32 vvasam 9-octadecanoic 011 vv asam lemak tak jenuhyaitu asam octadecenoic 045 vv dan asamhexadecenoic 005 vv asam lemak essensial yaitu

Kadar LipidLipid Content( vv)

KloroformChloroform 115 vvMetanolMethanol 230 vv

PelarutSolvent

17

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

Tabel 2 Komposisi asam lemak G verrucosa fasa kloroformTable 2 Fatty acid composition of chloroform phase of G verrucosa

Tabel 3 Komposisi asam lemak G verrucosa fasa metanolTable 3 Fatty acid composition of methanol phase of G verrucosa

asam 581114-eicosatetraenoic 005 vv dan asam71013-eicosatrienoic 005 vv

Kandungan lipid total dari makroalga Gracilariasp yang dikoleksi dari Lesina Lagoon (SouthernAdriatic Sea Lesina Italy) paling tinggi sebanyak198 vv pada bulan Juli 2011 dan terendah sebanyak112 vv pada bulan Januari 2012 Asam arakidonatdan asam palmitat mendominasi kelimpahan asamlemak pada Gracilaria gracilis tersebut (FrancavillaFranchi Monteleone amp Caroppo 2013)

Asam lemak jenuh mewakili sebagian besar asamlemak yang ditemukan dalam rumput laut yang sedangditeliti fakta tersebut juga dijelaskan oleh Bhaskar etal (2004) yang melaporkan bahwa kandungan asamlemak jenuh yang tinggi mungkin karena pengaruhsuhu air air dari lokasi pemanenan ganggang memilikisuhu sedang

Menurut Handayani Sutarno dan Setyawan (2004)pada rumput laut Sargassum crassifolium ditemukanasam lemak jenuh yang dominan adalah asam palmitat

(160) dan asam lemak tidak jenuh yang dominan adalahasam linoleat (182) Hal ini sesuai dengan pernyataanLehninger (1997) yang menyebutkan bahwa hampirsemua asam lemak di alam mempunyai jumlah atom Cyang genap asam lemak dengan atom C 16 dan 18adalah yang paling dominan kadar asam lemak tidakjenuh hampir dua kali lipat asam lemak jenuh

Dalam penelitian sebelumnya persentase totalasam lemak jenuh rumput laut G gracilis adalah012 dan asam lemak tak jenuh 007 Untukmasing-masing asam lemak asam palmitat denganatom C 16 adalah asam lemak jenuh utama sementaraasam laurat dengan atom C 12 dan asam miristatatom C 14 memiliki nilai yang sama Sedangkan asamlemak tak jenuh termasuk asam oleat (C 181) danasam linoleat (C 19 2) masing-masing adalah 005dan 002 (Rasyid Ardiansyah amp Pangestuti 2019)Francavilla et al (2013) juga menyatakan bahwa asampalmitat dan asam arakidonat yang paling dominanpada rumput laut G gracilis

No Puncak

Peak

Indeks RetensiIndex Retention

Nama IUPACIUPAC Name

Rumus MolekulMolecular Formula

KandunganContent ()

1 16656 Asam MiristatTetradecanoic Acid C 140 007

2 18871 Asam Palmitoleat9-Hexadecenoic Acid

C 161 005

3 19064 Asam PalmitatHexadecanoic Acid

C 160 302

4 20867 Asam Oleat9-Octadecenoic Acid C 181 045

5 21039 Asam StearatOctadecanoic Acid C 180 011

6 22425 Asam Arakidonat581114-Eicosatetraenoic Acid

C 204 026

7 22574 Asam homolinolenic71013-Eicosatrienoic Acid

C 203 005

No PuncakPeak

Indeks RetensiRetention Index

Nama IUPACIUPAC Name

Rumus MolekulMolecular Formula

KandunganContent ()

1 19087Asam PalmitatHexadecanoic Acid C 160 007

2 20889 Asam Oleat9-Octadecenoic Acid

C 181 005

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

18

Tabel 4 Aktivitas antibakteri lipid G verrucosa terhadap S dysentriaeTable 4 Antibacterial activity of G verrucosa lipid against S dysentriae

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Lipid G verrucosaterhadap S dysentriae dan E coli

Kedua lapisan lipid G verrucosa menunjukkanadanya aktivitas antibakteri terhadap bakteri Sdysentriae dan E coli Tabel 4 menunjukkan bahwafasa kloroform ekstrak lipid memiliki aktivitas lebihbesar khususnya yang ditunjukan pada konsentrasi1000000 ppm (100) fasa metanol pada konsentrasiyang sama hanya memberikan diameter zona beningsebesar 274 mm Konsentrasi hambat minimum padakedua fasa lipid yaitu 600000 ppm (60) masih dapatmenghambat bakteri S dysentriae

Berbeda dari hasil aktivitas terhadap bakteri Sdysentriae aktivitas antibakteri terhadap E coli (Tabel5) menunjukkan bahwa ekstrak lipid yang memilikiaktivitas lebih besar adalah fase metanol padakonsentrasi 1000000 ppm (100) di manamemberikan diameter zona yang jelas sebesar 343mm Zona penghambatan yang dihasilkan oleh lipidfase kloroform pada konsentrasi 1000000 ppm(100) adalah 321 mm Konsentrasi hambatminimum kedua fasa lipid yaitu pada konsentrasi600000 ppm (60)

Pada 400000 ppm (40) dan 200000 ppm (20)tidak dianggap menghambat bakteri sebab kontrolnegatif menghasilkan diameter zona hambat lebihbesar dibandingkan kedua konsetrasi tersebut Haltersebut didukung oleh pernyataan dari Pelczar danChan (1988) yang menyatakan bahwa salah satu yangmempengaruhi aktivitas senyawa antibakteri yaitukonsentrasi bahan antibakteri Daya hambat yang

dihasilkan oleh bahan antibakteri akan semakin tinggijika konsentrasinya juga tinggi (Al Amrie Ivan Anamamp Ramadhanil 2014) Untuk antibiotik tetrasiklindiperoleh zona bening sekitar 1613 mm pada bakteriS dysentriae dan 2288 mm pada bakteri E coli

Kaimudin Siti dan Amahoru (2018) melaporkanbahwa ekstrak etil asetat Gracilaria sp mempunyaidaya hambat terhadap bakteri ditandai denganterbentuknya zona bening di area sekitar kertascakram Nilai zona hambat yang dihasilkan untukmenghambat bakteri Salmonella enterica SerovarEnteritidis sebesar 473 mm dan sebesar 791 mmpada bakteri Pseudomonas aeruginosa Besaran nilaizona hambat yang diperoleh menunjukkan bahwaGracilaria sp memiliki aktivitas bakteriosidal

Melki Putri dan Kurniati (2011) melaporkan didalam penelitiannya bahwa ekstrak metanol Gracilariasp memiliki daya hambat bakteri E coli danStaphylococcus aureus dengan membentuk dayahambat pada bakteri E coli sebesar 1433 plusmn 322 mmdan S aureus sebesar 1267 plusmn 208 mm dengan nilaiMIC 005 Sedangkan Siregar (2012) di dalampenelit iannya mendapatkan adanya aktiv itasantibakteri ekstrak n-heksan rumput laut terhadapbakteri P aeruginosa Staphylococcus epidermis danMicrococcus luteus yang menyebabkan penyakit padakulit

Ekstrak lipid dari rumput laut Ulva fasciata danDilophys fasciola memiliki aktivitas sedang untukmenghambat jamur Aspergillus niger dan Candidaalbicans Sedangkan pada lipid dari makroalga D

Kadar Ekstrak LipidLipid Extract Levels

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa KloroformInhibition Zone Average (mm) in the Chloroform Phase of Lipid Extract

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa MetanolInhibition Zone Average

(mm) in Methanol Phase of Lipid Extract

1000000 ppm (100) 292 274800000 ppm (80) 141 179600000 ppm (60) 059 136400000 ppm (40) 013 033200000 ppm (20) 002 005

Kontrol NegatifNegative Control 054 035Kontrol PositifPositive Control 1613

19

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

Tabel 5 Aktivitas antibakteri lipid G verrucosa terhadap E coliTable 5 Antibacterial activity of G verrucosa lipid against E coli

fasciola memiliki aktivitas penghambatan maksimalterhadap bakteri E coli Lipid ekstrak makroalga Dfasciola tidak menghambat bakteri Bacillus subtilis(El Baz El-Baroty Ibrahim amp Abd El Baky 2014)

Davis dan Stout (1971) menyatakan skala kekuatanantibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteridikategorikan sesuai dengan ukuran dari zona beningyang terbentuk yaitu apabila diameter gt20 mmdinyatakan sangat kuat diameter 10-20 mmdinyatakan kuat dan untuk diameter 5-10 mmdinyatakan medium (cukup) sedangkan apabiladiameter lt5 mm maka dinyatakan lemah

Dengan demikian lipid dari G verrucosa baik lipidfasa kloroform dan lipid fasa metanol memiliki aktivitasantibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteriS dysentriae dan E coli walaupun aktivitasnyatergolong lemah

Total volume lipid (gabungan volume lipid dari duafasa) yang diperoleh dari ekstraksi G verrucosa adalah45 mL dari 1300 gram makroalga dan kadar lipid totalyang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 345 vv Lipid G verrucosa pada fasa metanol mengandungdua jenis asam lemak sedangkan pada fasa kloroformmengandung tujuh jenis asam lemak

Dari hasil uji aktivitas antibakteri seperti yang telahdiuraikan sebelumnya bahwa kedua fasa lipid Gverrucosa pada konsentrasi 1000000 ppm (100)menunjukkan aktiv itas signif ikan dibandingkonsentrasi lainnya Kosentrasi Hambat Minimum(KHM) yang didapat dari kedua fasa lipid G verrucosayaitu pada konsentrasi 600000 ppm (60) masihdapat menghambat bakteri S dysentriae dan E coliDengan demikian asam lemak dari G verrucosamemiliki kekuatan lemah untuk menghambatpertumbuhan dari kedua bakteri

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah lipid Gverrucosa memiliki daya aktivitas antibakteri terhadappertumbuhan bakteri S dysentriae dan E coli denganKonsentrasi Hambat Minimum (KHM) adalah 600000ppm (60) dan ekstrak lipid G verrucosa fasa metanolataupun kloroform memiliki kekuatan lemah untukmenghambat pertumbuhan kedua bakteri tersebut

Saran yang dapat diberikan yaitu perlu adanyapenelitian lebih lanjut seperti uji toksisitas dan jugauji klinis untuk lipid G verrucosa agar dapatdimanfaatkan lebih lanjut

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kasih kepadaPusat Penelitian Oseanografi LIPI Ancol Jakarta Utaraatas determinasi spesies rumput laut (makroalga)

DAFTAR PUSTAKA

Afifah I Warganegara F M Bundjali B (2016) UjiKualitatif Dan Kuantitatif Ekstrak Sargassum sp danGracilaria sp Sebagai Inhibitor Bio-Korosi Pada BajaKarbon Jurnal Kimia dan Pendidikan 1(2) httpdxdoiorg1030870educhemiav1i2765

Al Amrie A G Ivan Anam S amp Ramadhanil (2014) UjiEfektifitas Ekstrak Daun dan Akar Harrisonia perforataMerr terhadap Pertumbuhan Bakteri Vibrio choleraeOnline Jurnal of Natural Science 3(3) 331-340

Aryani T Utami F S amp Sulistyaningsih S (2017)Identifikasi Asam Lemak Omega Pada Asi EksklusifMenggunakan Kromatografi GC-MS Journal of HealthStudies 1(1) 1ndash7 httpsdoiorg1031101jhes180

Ate J N B da Costa J F amp Elingsetyo S T P(2017)Analisis Kandungan Nutrisi Gracilaria edule

Kadar Ekstrak LipidLipid Extract Levels

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa KloroformInhibition Zone Average (mm) in the Chloroform Phase of Lipid

Extract

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid Fasa MetanolInhibition Zone Average (mm) in

Methanol Phase of Lipid Extract

1000000 ppm (100) 321 342800000 ppm (80) 156 153600000 ppm (60) 091 049400000 ppm (40) 025 005200000 ppm (20) 01 001

Kontrol NegatifNegative Control 037 039 Kontrol PositifPositive Control 2288

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

20

(SG Gmelin) PC Silva dan Gracilaria coronopifolia JAgardh untuk Pengembangan PerekonomianMasyarakat Pesisir Jurnal Ilmu Kesehatan 5(2) httpsdoiorg1030650jikv5i257

Badan Standar Nasional (BSN) (1992) Metode PengujianSusu Segar Jakarta Badan Standar Nasional

Bangkele E Y Nursyamsi amp Greis S (2015) Efek AntiBakteri Dari Ekstrak Lengkuas Putih (Alpinia galangal[L] Swartz) terhadap Shigella dysenteriae JurnalKesehatan Tadulako 1(2) 52-60

Bhaskar N Kinami T Miyashita K Park S B EndoY amp Fujimoto K (2004) Occurence of conjugatedpolyenoic fatty acids in seaweeds from the IndianOcean Zeitschrift fur Naturforschung 59 310-314http101515znc-2004-5-602

Cappuccino J G amp Sherman N (2014) ManualLaboratorium Mikrobiologi Edisi 8 Jakarta EGC

Davis W W amp Stout T R (1971) Disk plate method ofmicrobiological antibiotic assay American Societyfor Microbiology 4(22)

El Baz F K El-Baroty G S Ibrahim A E amp Abd El BakyH H (2014) Cytotoxicity antioxidants andantimicrobial activities of lipids extracted from somemarine algae Journal of Aquaculture Research andDevelopment 5(7) httpsdoiorg1041722155-95461000284

Fleurence J (2016) Seaweed as Food In Seaweed inHealth and Disease Prevention (ed) Fleurence Jand Levine I Elsevier Inc Oxfrod UK 156

Folch J Lees M amp Sloane Stanley G H (1957) A simplemethod for the isolation and purification of total lipidesfrom animal tissues The Journal of BiologicalChemistry 226(1) 497ndash509 httpsdoiorg103989scimar200569n187

Francavilla M Massimo F Massimo Monteleone ampCarmela C (2013) The Red Seaweed Gracilariagracilis as a Multi Products Source Mar Drugs 13754-3776 http103390md11103754

Handayani A Alimin amp Rustiah W O (2014) PengaruhPenyimpanan pada Suhu Rendah (Freezer -3 0C)Terhadap Kandungan Air dan Kandungan LemakPada Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) JournalKimia UIN Alauddin 2(1)

Handayani T Sutarno amp Setyawan A D (2004)Nutritional Composition Analysis of SeaweedSargassum crassifolium J Agardh Biofarmasi 2(2)45-52 http1013057biofarf020201

Iyer R De Clerck O Bolton J J amp Coyne V E (2004)Morphological and taxonomic studies of Gracilariaand Gracilariopsis species (Gracilariales Rhodophyta) from South Africa South African Journalof Botany 70(4) 521-539 httpsdoiorg101016S0254-6299(15)30192-7

Kaimudin M amp Amahoru S R (2018) PemanfaatanEkstrak Gracilaria sp sebagai Penghambat BakteriSalmonella Enteric SV Enteritdis dan PseudomonasAeroginosa Majalah BIAM 14(01) 14-21

Lehninger A L (1997) Dasar-Dasar Biokimia Jilid I(Edisi Revisi) Erlangga Jakarta

Melki Putri W A E amp Kurniati (2011) Uji antibakteriekstrak Gracilaria sp (Rumput Laut) terhadap bakteriEscherichia coli dan Staphylococcus aureus Seminar dan Rapat Tahunan Bidang Ilmu MIPA

Mwalugha H M Wakibia J G Kenji G M amp Mwasaru MA (2015) Chemical composition of common seaweedsfrom the Kenya Coast J of Food Res 4 28-36

Pelczar M J amp Chan E C S (1988) Dasar-DasarMikrobiologi Jakarta Universitas Indonesia Press

Rasyid A Ardiansyah A amp Pangestuti R (2019) NutrientComposition of Dried Seaweed Gracilaria gracilis IlmuKelautan Indonesian Journal of MarineSciences24(1)1httpsdoiorg1014710ikijms2411-6

Riyanto E I Widowati I amp Sabdono A (2013) SkriningAktivitas Antibakteri pada Ekstrak Sargassumpolycystum terhadap Bakteri Vibrio harveyi danMicrococcus luteus di Pulau Panjang Jepara Journalof Marine Research 115-121

Siregar A F Sabdono A amp Pringgenies D (2012)Potensi Antibakteri Ekstrak Rumput Laut TerhadapBakteri Penyakit Kulit Pseudomonas aeruginosaStaphylococcus epidermidis dan MicrococcusluteusJournal Of Marine Research 1(2) 152-160 httpsdoiorg1014710jmrv1i22032

Tabarsa M Rezaei M Ramezanpour Z amp Waaland JR (2012) Chemical compositions of the marinealgae Gracilaria salicornia (Rhodophyta) and Ulvalactuca (Chlorophyta) as a potential food sourceJournal of the Science of Food and Agriculture 92(12)2500ndash2506 httpsdoiorg101002jsfa5659

Trisia A Philyria R amp Toemon A N (2018) Uji AktivitasAntibakteri Ekstrak Etanol Daun Kalanduyung(Guazuma ulmifolia Lam) Terhadap PertumbuhanStaphylococcus aureus Dengan Metode DifusiCakram (Kirby-Bauer) Anterior Jurnal 17(2) 136ndash143 httpsdoiorg1033084anteriorv17i212

Sanchez-Machado D I Lopez-Cervantes J Lopez-Hernlsquoandez J amp Paseiro-Losada P (2004) Fattyacids total lipid protein and ash contents ofprocessed edible seaweeds Food Chem 85(3)439-444 http101016jfoodchem200308001

Wijaya H Wardayanie N I A Astuti R M amp Arif R (2018)Isolasi Senyawa -Karoten dari Minyak Kelapa SawitMentah (Elaeis Guineensis Jacq) dengan MetodeKromatografi Kolom Terbuka Warta Industri HasilPertanian 35(2) 74 httpsdoiorg1032765wartaihpv35i23977

15

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

b

Gambar 1 a G verrucosa dan b Tambak Muara GembongFigure 1 a G verrucosa and b Muara Gembong Pond

a

Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak lipidG verrucosa

Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan denganmetode disc-diffusion menggunakan kertas cakramSebagai kontrol positif digunakan antibiotik tetrasiklinkonsentrasi 30 microg sedangkan kontrol negatifmenggunakan pelarut kloroform dan metanol murnikonsentrasi 100 Cawan petri berisi Nutrien Agar (NA)yang telah dikultur bakteri S dysentriae dan bakteri Ecoli disebarkan menggunakan batang L (L Rod) dandibagi menjadi 5 bagian Kertas cakram yangsebelumnya telah ditetesi dengan ekstrak lipidkemudian dimasukkan ke cawan Setiap cawan petridiinkubasi pada suhu 37 oC selama 24 jam untukbakteri S dysentriae dan 16 jam untuk bakteri E coliKemudian diamati dan diukur zona bening atauhambatan yang terbentuk di sekitar kertas cakramdengan jangka sorong Pengujian dilakukan sebanyaktiga kali (triplo) (Cappuccino amp Sherman 2014)

Penentuan konsentrasi hambat minimum (KHM)

Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ditentukanuntuk kedua lapisan lipid G verrucosa menggunakanmetode disc-diffussion (Uji Kirby Bauer) Pembuatankonsentrasi ekstrak lipid dilakukan dengan caramembuat larutan induk dengan konsentrasi 1000000ppm (100) Dari larutan induk tersebut dibuat berserisebesar 200000 ppm (20) 400000 ppm (40)600000 ppm (60) dan 800000 ppm (80) MediaNutrient Agar (NA) yang sudah diinokulasi bakteridiinkubasi selama 24 jam untuk S dysentriae dan 16jam untuk E coli pada suhu 37 oC KHM diukur denganmenghitung zona bening disekitar disc Pengujian

dilakukan sebanyak tiga kali (triplo) (Trisia Philyriaamp Toemon 2018)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Sampling dan Determinasi Makroalga(G verrucosa)

Berdasarkan hasil identifikasi rumput laut yangdiperoleh dari tambak daerah Pantai Muara GembongDesa Pantai Mekar Kecamatan Muara GembongKabupaten Bekasi Jawa Barat adalah species Gverrucosa

Secara visual makroalga G verrucosa yangdiambil dari tambak berwarna merah kecokelatanmemiliki panjang 23 cm dan membentuk rumputdengan percabangan tidak teratur yang memiliki duridi sekitar bagian cabangnya Menurut Iyer De ClerckBolton amp Coyne (2014) ciri dari G verrucosa yaitutalus berbentuk silindris dengan lebar hingga 2 mmsedangkan pada ujung talus menyempit hingga 08mm hingga bentuknya meruncing Warna talus Gverrucosa adalah merah tua sampai ungu umumnyamemiliki cystocarps yang tersebar secara tidak teraturpada permukaan talus dengan lebar terbesar adalah14 mm

Hasil Ekstraksi Lipid Makroalga (G verrucosa)

Dari hasil ekstraksi didapat dua lapisan lipid yangdisebabkan karena adanya perbedaan berat jenisantar kedua pelarut metanol memiliki bobot jenis3204 gmol sedangkan kloroform memiliki bobot jenis11938 gmol (Handayani Alimin amp Rustiah 2014)

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

16

Gambar 2 Lipid G verrucosa fasa metanol dan kloroformFigure 2 Lipids of G verrucosa methanol and chloroform phase

Tabel 1 Kadar lipid G verrucosaTable 1 Lipid content of G verrucosa

Dengan demikian kloroform berada di lapisan bawahdan metanol di lapisan atas karena berat jenis darikloroform lebih besar dari pada metanol

Total lipid yang diperoleh dari ekstraksi Gverrucosa adalah 45 mL dari 1200 mL pelaut yangdigunakan Dengan rincian yaitu lipid fasa metanolsebanyak 30 mL dan fasa kloroform sebanyak 15 mLDari kedua fasa tersebut memiliki perbedaan warnapada lipid fasa metanol berwarna coklat jernihsedangkan lipid fasa kloroform berwarna hijau tuapekat dan keduanya memiliki bau atau aroma yangsama yaitu berbau amis Adanya perbedaan warnalipid dikarenakan penggunaan pelarut yang berbedakloroform merupakan pelarut yang baik untukmengekstrak lemakl ipid Lipid sendiri tidakmengandung banyak air sehingga lipid mudahteroksidasi dan mengubah warna lipid menjadi lebihpekatgelap Berbeda dengan pelarut metanol yangmemil ik i sifat polar sehingga lebih banyakmengandung air dari pada lipid sehingga warnanyalebih terang (Handayani et al 2014)

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa kadarlipid total yang didapat sebanyak 345 vv yang terdiridari fasa kloroform sebesar 115 vv dan fasametanol sebesar 230 vv Fasa metanol lebihbanyak hampir dua kali lipat dari lipid fasa kloroformHasil ini berbeda dengan penelitian sebelumnya padaspesies Gracilaria lainnya seperti Gracilaria arcuatedengan kadar lipid yang di dapat 107 dan Gracilariasalicornia 147 (Mwalugha Wakibia Kenji amp

Mwasaru 2015) dan G salicornia kadar lipid yangdidapat 200 (Tabarsa Rezaei Ramezanpour ampWaaland 2012) Perbedaan kadar lipid yang didapatdipengaruhi beberapa faktor di antaranya jenismakroalga lingkungan pertumbuhan makroalgaterutama suhu serta faktor ekstraksi (waktu pelarutluas permukaan perbandingan bahan dan pelarut(Sanchez-Machado Lopez-Cervantes Lopez-Hernandez amp Paseiro-Losada 2004)

Fleurence (2016) dan Ate da Costa dan Elingsetyo(2017) mengemukakan dalam penelitiannya bahwakadar lipid semua jenis rumput laut sangat rendahyakni bekisar antara 09-40 vv berat kering Kadarlipid dari makroalga G verrucosa masih dalam rentangkadar lipid yang ditemukan dari berbagai jenis rumputlaut yaitu 115 vv untuk fasa kloroform dan 230vv fasa metanol

Hasil Karakterisasi Lipid G verrucosa denganGC-MS

Tabel 2 dan 3 menunjukkan hasil GC-MS padafasa metanol terdapat 2 jenis asam lemak yaitu asamlemak jenuh asam hexadecanoic 007 vv dan asamlemak tidak jenuh asam 9-octadecenoic 005 vvSedangkan untuk fasa kloroform terdapat 7 jenis asamlemak yang terdiri dari asam lemak jenuh yaitu asammiristat 007 vv asam 9-hexadecanoic 32 vvasam 9-octadecanoic 011 vv asam lemak tak jenuhyaitu asam octadecenoic 045 vv dan asamhexadecenoic 005 vv asam lemak essensial yaitu

Kadar LipidLipid Content( vv)

KloroformChloroform 115 vvMetanolMethanol 230 vv

PelarutSolvent

17

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

Tabel 2 Komposisi asam lemak G verrucosa fasa kloroformTable 2 Fatty acid composition of chloroform phase of G verrucosa

Tabel 3 Komposisi asam lemak G verrucosa fasa metanolTable 3 Fatty acid composition of methanol phase of G verrucosa

asam 581114-eicosatetraenoic 005 vv dan asam71013-eicosatrienoic 005 vv

Kandungan lipid total dari makroalga Gracilariasp yang dikoleksi dari Lesina Lagoon (SouthernAdriatic Sea Lesina Italy) paling tinggi sebanyak198 vv pada bulan Juli 2011 dan terendah sebanyak112 vv pada bulan Januari 2012 Asam arakidonatdan asam palmitat mendominasi kelimpahan asamlemak pada Gracilaria gracilis tersebut (FrancavillaFranchi Monteleone amp Caroppo 2013)

Asam lemak jenuh mewakili sebagian besar asamlemak yang ditemukan dalam rumput laut yang sedangditeliti fakta tersebut juga dijelaskan oleh Bhaskar etal (2004) yang melaporkan bahwa kandungan asamlemak jenuh yang tinggi mungkin karena pengaruhsuhu air air dari lokasi pemanenan ganggang memilikisuhu sedang

Menurut Handayani Sutarno dan Setyawan (2004)pada rumput laut Sargassum crassifolium ditemukanasam lemak jenuh yang dominan adalah asam palmitat

(160) dan asam lemak tidak jenuh yang dominan adalahasam linoleat (182) Hal ini sesuai dengan pernyataanLehninger (1997) yang menyebutkan bahwa hampirsemua asam lemak di alam mempunyai jumlah atom Cyang genap asam lemak dengan atom C 16 dan 18adalah yang paling dominan kadar asam lemak tidakjenuh hampir dua kali lipat asam lemak jenuh

Dalam penelitian sebelumnya persentase totalasam lemak jenuh rumput laut G gracilis adalah012 dan asam lemak tak jenuh 007 Untukmasing-masing asam lemak asam palmitat denganatom C 16 adalah asam lemak jenuh utama sementaraasam laurat dengan atom C 12 dan asam miristatatom C 14 memiliki nilai yang sama Sedangkan asamlemak tak jenuh termasuk asam oleat (C 181) danasam linoleat (C 19 2) masing-masing adalah 005dan 002 (Rasyid Ardiansyah amp Pangestuti 2019)Francavilla et al (2013) juga menyatakan bahwa asampalmitat dan asam arakidonat yang paling dominanpada rumput laut G gracilis

No Puncak

Peak

Indeks RetensiIndex Retention

Nama IUPACIUPAC Name

Rumus MolekulMolecular Formula

KandunganContent ()

1 16656 Asam MiristatTetradecanoic Acid C 140 007

2 18871 Asam Palmitoleat9-Hexadecenoic Acid

C 161 005

3 19064 Asam PalmitatHexadecanoic Acid

C 160 302

4 20867 Asam Oleat9-Octadecenoic Acid C 181 045

5 21039 Asam StearatOctadecanoic Acid C 180 011

6 22425 Asam Arakidonat581114-Eicosatetraenoic Acid

C 204 026

7 22574 Asam homolinolenic71013-Eicosatrienoic Acid

C 203 005

No PuncakPeak

Indeks RetensiRetention Index

Nama IUPACIUPAC Name

Rumus MolekulMolecular Formula

KandunganContent ()

1 19087Asam PalmitatHexadecanoic Acid C 160 007

2 20889 Asam Oleat9-Octadecenoic Acid

C 181 005

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

18

Tabel 4 Aktivitas antibakteri lipid G verrucosa terhadap S dysentriaeTable 4 Antibacterial activity of G verrucosa lipid against S dysentriae

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Lipid G verrucosaterhadap S dysentriae dan E coli

Kedua lapisan lipid G verrucosa menunjukkanadanya aktivitas antibakteri terhadap bakteri Sdysentriae dan E coli Tabel 4 menunjukkan bahwafasa kloroform ekstrak lipid memiliki aktivitas lebihbesar khususnya yang ditunjukan pada konsentrasi1000000 ppm (100) fasa metanol pada konsentrasiyang sama hanya memberikan diameter zona beningsebesar 274 mm Konsentrasi hambat minimum padakedua fasa lipid yaitu 600000 ppm (60) masih dapatmenghambat bakteri S dysentriae

Berbeda dari hasil aktivitas terhadap bakteri Sdysentriae aktivitas antibakteri terhadap E coli (Tabel5) menunjukkan bahwa ekstrak lipid yang memilikiaktivitas lebih besar adalah fase metanol padakonsentrasi 1000000 ppm (100) di manamemberikan diameter zona yang jelas sebesar 343mm Zona penghambatan yang dihasilkan oleh lipidfase kloroform pada konsentrasi 1000000 ppm(100) adalah 321 mm Konsentrasi hambatminimum kedua fasa lipid yaitu pada konsentrasi600000 ppm (60)

Pada 400000 ppm (40) dan 200000 ppm (20)tidak dianggap menghambat bakteri sebab kontrolnegatif menghasilkan diameter zona hambat lebihbesar dibandingkan kedua konsetrasi tersebut Haltersebut didukung oleh pernyataan dari Pelczar danChan (1988) yang menyatakan bahwa salah satu yangmempengaruhi aktivitas senyawa antibakteri yaitukonsentrasi bahan antibakteri Daya hambat yang

dihasilkan oleh bahan antibakteri akan semakin tinggijika konsentrasinya juga tinggi (Al Amrie Ivan Anamamp Ramadhanil 2014) Untuk antibiotik tetrasiklindiperoleh zona bening sekitar 1613 mm pada bakteriS dysentriae dan 2288 mm pada bakteri E coli

Kaimudin Siti dan Amahoru (2018) melaporkanbahwa ekstrak etil asetat Gracilaria sp mempunyaidaya hambat terhadap bakteri ditandai denganterbentuknya zona bening di area sekitar kertascakram Nilai zona hambat yang dihasilkan untukmenghambat bakteri Salmonella enterica SerovarEnteritidis sebesar 473 mm dan sebesar 791 mmpada bakteri Pseudomonas aeruginosa Besaran nilaizona hambat yang diperoleh menunjukkan bahwaGracilaria sp memiliki aktivitas bakteriosidal

Melki Putri dan Kurniati (2011) melaporkan didalam penelitiannya bahwa ekstrak metanol Gracilariasp memiliki daya hambat bakteri E coli danStaphylococcus aureus dengan membentuk dayahambat pada bakteri E coli sebesar 1433 plusmn 322 mmdan S aureus sebesar 1267 plusmn 208 mm dengan nilaiMIC 005 Sedangkan Siregar (2012) di dalampenelit iannya mendapatkan adanya aktiv itasantibakteri ekstrak n-heksan rumput laut terhadapbakteri P aeruginosa Staphylococcus epidermis danMicrococcus luteus yang menyebabkan penyakit padakulit

Ekstrak lipid dari rumput laut Ulva fasciata danDilophys fasciola memiliki aktivitas sedang untukmenghambat jamur Aspergillus niger dan Candidaalbicans Sedangkan pada lipid dari makroalga D

Kadar Ekstrak LipidLipid Extract Levels

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa KloroformInhibition Zone Average (mm) in the Chloroform Phase of Lipid Extract

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa MetanolInhibition Zone Average

(mm) in Methanol Phase of Lipid Extract

1000000 ppm (100) 292 274800000 ppm (80) 141 179600000 ppm (60) 059 136400000 ppm (40) 013 033200000 ppm (20) 002 005

Kontrol NegatifNegative Control 054 035Kontrol PositifPositive Control 1613

19

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

Tabel 5 Aktivitas antibakteri lipid G verrucosa terhadap E coliTable 5 Antibacterial activity of G verrucosa lipid against E coli

fasciola memiliki aktivitas penghambatan maksimalterhadap bakteri E coli Lipid ekstrak makroalga Dfasciola tidak menghambat bakteri Bacillus subtilis(El Baz El-Baroty Ibrahim amp Abd El Baky 2014)

Davis dan Stout (1971) menyatakan skala kekuatanantibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteridikategorikan sesuai dengan ukuran dari zona beningyang terbentuk yaitu apabila diameter gt20 mmdinyatakan sangat kuat diameter 10-20 mmdinyatakan kuat dan untuk diameter 5-10 mmdinyatakan medium (cukup) sedangkan apabiladiameter lt5 mm maka dinyatakan lemah

Dengan demikian lipid dari G verrucosa baik lipidfasa kloroform dan lipid fasa metanol memiliki aktivitasantibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteriS dysentriae dan E coli walaupun aktivitasnyatergolong lemah

Total volume lipid (gabungan volume lipid dari duafasa) yang diperoleh dari ekstraksi G verrucosa adalah45 mL dari 1300 gram makroalga dan kadar lipid totalyang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 345 vv Lipid G verrucosa pada fasa metanol mengandungdua jenis asam lemak sedangkan pada fasa kloroformmengandung tujuh jenis asam lemak

Dari hasil uji aktivitas antibakteri seperti yang telahdiuraikan sebelumnya bahwa kedua fasa lipid Gverrucosa pada konsentrasi 1000000 ppm (100)menunjukkan aktiv itas signif ikan dibandingkonsentrasi lainnya Kosentrasi Hambat Minimum(KHM) yang didapat dari kedua fasa lipid G verrucosayaitu pada konsentrasi 600000 ppm (60) masihdapat menghambat bakteri S dysentriae dan E coliDengan demikian asam lemak dari G verrucosamemiliki kekuatan lemah untuk menghambatpertumbuhan dari kedua bakteri

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah lipid Gverrucosa memiliki daya aktivitas antibakteri terhadappertumbuhan bakteri S dysentriae dan E coli denganKonsentrasi Hambat Minimum (KHM) adalah 600000ppm (60) dan ekstrak lipid G verrucosa fasa metanolataupun kloroform memiliki kekuatan lemah untukmenghambat pertumbuhan kedua bakteri tersebut

Saran yang dapat diberikan yaitu perlu adanyapenelitian lebih lanjut seperti uji toksisitas dan jugauji klinis untuk lipid G verrucosa agar dapatdimanfaatkan lebih lanjut

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kasih kepadaPusat Penelitian Oseanografi LIPI Ancol Jakarta Utaraatas determinasi spesies rumput laut (makroalga)

DAFTAR PUSTAKA

Afifah I Warganegara F M Bundjali B (2016) UjiKualitatif Dan Kuantitatif Ekstrak Sargassum sp danGracilaria sp Sebagai Inhibitor Bio-Korosi Pada BajaKarbon Jurnal Kimia dan Pendidikan 1(2) httpdxdoiorg1030870educhemiav1i2765

Al Amrie A G Ivan Anam S amp Ramadhanil (2014) UjiEfektifitas Ekstrak Daun dan Akar Harrisonia perforataMerr terhadap Pertumbuhan Bakteri Vibrio choleraeOnline Jurnal of Natural Science 3(3) 331-340

Aryani T Utami F S amp Sulistyaningsih S (2017)Identifikasi Asam Lemak Omega Pada Asi EksklusifMenggunakan Kromatografi GC-MS Journal of HealthStudies 1(1) 1ndash7 httpsdoiorg1031101jhes180

Ate J N B da Costa J F amp Elingsetyo S T P(2017)Analisis Kandungan Nutrisi Gracilaria edule

Kadar Ekstrak LipidLipid Extract Levels

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa KloroformInhibition Zone Average (mm) in the Chloroform Phase of Lipid

Extract

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid Fasa MetanolInhibition Zone Average (mm) in

Methanol Phase of Lipid Extract

1000000 ppm (100) 321 342800000 ppm (80) 156 153600000 ppm (60) 091 049400000 ppm (40) 025 005200000 ppm (20) 01 001

Kontrol NegatifNegative Control 037 039 Kontrol PositifPositive Control 2288

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

20

(SG Gmelin) PC Silva dan Gracilaria coronopifolia JAgardh untuk Pengembangan PerekonomianMasyarakat Pesisir Jurnal Ilmu Kesehatan 5(2) httpsdoiorg1030650jikv5i257

Badan Standar Nasional (BSN) (1992) Metode PengujianSusu Segar Jakarta Badan Standar Nasional

Bangkele E Y Nursyamsi amp Greis S (2015) Efek AntiBakteri Dari Ekstrak Lengkuas Putih (Alpinia galangal[L] Swartz) terhadap Shigella dysenteriae JurnalKesehatan Tadulako 1(2) 52-60

Bhaskar N Kinami T Miyashita K Park S B EndoY amp Fujimoto K (2004) Occurence of conjugatedpolyenoic fatty acids in seaweeds from the IndianOcean Zeitschrift fur Naturforschung 59 310-314http101515znc-2004-5-602

Cappuccino J G amp Sherman N (2014) ManualLaboratorium Mikrobiologi Edisi 8 Jakarta EGC

Davis W W amp Stout T R (1971) Disk plate method ofmicrobiological antibiotic assay American Societyfor Microbiology 4(22)

El Baz F K El-Baroty G S Ibrahim A E amp Abd El BakyH H (2014) Cytotoxicity antioxidants andantimicrobial activities of lipids extracted from somemarine algae Journal of Aquaculture Research andDevelopment 5(7) httpsdoiorg1041722155-95461000284

Fleurence J (2016) Seaweed as Food In Seaweed inHealth and Disease Prevention (ed) Fleurence Jand Levine I Elsevier Inc Oxfrod UK 156

Folch J Lees M amp Sloane Stanley G H (1957) A simplemethod for the isolation and purification of total lipidesfrom animal tissues The Journal of BiologicalChemistry 226(1) 497ndash509 httpsdoiorg103989scimar200569n187

Francavilla M Massimo F Massimo Monteleone ampCarmela C (2013) The Red Seaweed Gracilariagracilis as a Multi Products Source Mar Drugs 13754-3776 http103390md11103754

Handayani A Alimin amp Rustiah W O (2014) PengaruhPenyimpanan pada Suhu Rendah (Freezer -3 0C)Terhadap Kandungan Air dan Kandungan LemakPada Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) JournalKimia UIN Alauddin 2(1)

Handayani T Sutarno amp Setyawan A D (2004)Nutritional Composition Analysis of SeaweedSargassum crassifolium J Agardh Biofarmasi 2(2)45-52 http1013057biofarf020201

Iyer R De Clerck O Bolton J J amp Coyne V E (2004)Morphological and taxonomic studies of Gracilariaand Gracilariopsis species (Gracilariales Rhodophyta) from South Africa South African Journalof Botany 70(4) 521-539 httpsdoiorg101016S0254-6299(15)30192-7

Kaimudin M amp Amahoru S R (2018) PemanfaatanEkstrak Gracilaria sp sebagai Penghambat BakteriSalmonella Enteric SV Enteritdis dan PseudomonasAeroginosa Majalah BIAM 14(01) 14-21

Lehninger A L (1997) Dasar-Dasar Biokimia Jilid I(Edisi Revisi) Erlangga Jakarta

Melki Putri W A E amp Kurniati (2011) Uji antibakteriekstrak Gracilaria sp (Rumput Laut) terhadap bakteriEscherichia coli dan Staphylococcus aureus Seminar dan Rapat Tahunan Bidang Ilmu MIPA

Mwalugha H M Wakibia J G Kenji G M amp Mwasaru MA (2015) Chemical composition of common seaweedsfrom the Kenya Coast J of Food Res 4 28-36

Pelczar M J amp Chan E C S (1988) Dasar-DasarMikrobiologi Jakarta Universitas Indonesia Press

Rasyid A Ardiansyah A amp Pangestuti R (2019) NutrientComposition of Dried Seaweed Gracilaria gracilis IlmuKelautan Indonesian Journal of MarineSciences24(1)1httpsdoiorg1014710ikijms2411-6

Riyanto E I Widowati I amp Sabdono A (2013) SkriningAktivitas Antibakteri pada Ekstrak Sargassumpolycystum terhadap Bakteri Vibrio harveyi danMicrococcus luteus di Pulau Panjang Jepara Journalof Marine Research 115-121

Siregar A F Sabdono A amp Pringgenies D (2012)Potensi Antibakteri Ekstrak Rumput Laut TerhadapBakteri Penyakit Kulit Pseudomonas aeruginosaStaphylococcus epidermidis dan MicrococcusluteusJournal Of Marine Research 1(2) 152-160 httpsdoiorg1014710jmrv1i22032

Tabarsa M Rezaei M Ramezanpour Z amp Waaland JR (2012) Chemical compositions of the marinealgae Gracilaria salicornia (Rhodophyta) and Ulvalactuca (Chlorophyta) as a potential food sourceJournal of the Science of Food and Agriculture 92(12)2500ndash2506 httpsdoiorg101002jsfa5659

Trisia A Philyria R amp Toemon A N (2018) Uji AktivitasAntibakteri Ekstrak Etanol Daun Kalanduyung(Guazuma ulmifolia Lam) Terhadap PertumbuhanStaphylococcus aureus Dengan Metode DifusiCakram (Kirby-Bauer) Anterior Jurnal 17(2) 136ndash143 httpsdoiorg1033084anteriorv17i212

Sanchez-Machado D I Lopez-Cervantes J Lopez-Hernlsquoandez J amp Paseiro-Losada P (2004) Fattyacids total lipid protein and ash contents ofprocessed edible seaweeds Food Chem 85(3)439-444 http101016jfoodchem200308001

Wijaya H Wardayanie N I A Astuti R M amp Arif R (2018)Isolasi Senyawa -Karoten dari Minyak Kelapa SawitMentah (Elaeis Guineensis Jacq) dengan MetodeKromatografi Kolom Terbuka Warta Industri HasilPertanian 35(2) 74 httpsdoiorg1032765wartaihpv35i23977

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

16

Gambar 2 Lipid G verrucosa fasa metanol dan kloroformFigure 2 Lipids of G verrucosa methanol and chloroform phase

Tabel 1 Kadar lipid G verrucosaTable 1 Lipid content of G verrucosa

Dengan demikian kloroform berada di lapisan bawahdan metanol di lapisan atas karena berat jenis darikloroform lebih besar dari pada metanol

Total lipid yang diperoleh dari ekstraksi Gverrucosa adalah 45 mL dari 1200 mL pelaut yangdigunakan Dengan rincian yaitu lipid fasa metanolsebanyak 30 mL dan fasa kloroform sebanyak 15 mLDari kedua fasa tersebut memiliki perbedaan warnapada lipid fasa metanol berwarna coklat jernihsedangkan lipid fasa kloroform berwarna hijau tuapekat dan keduanya memiliki bau atau aroma yangsama yaitu berbau amis Adanya perbedaan warnalipid dikarenakan penggunaan pelarut yang berbedakloroform merupakan pelarut yang baik untukmengekstrak lemakl ipid Lipid sendiri tidakmengandung banyak air sehingga lipid mudahteroksidasi dan mengubah warna lipid menjadi lebihpekatgelap Berbeda dengan pelarut metanol yangmemil ik i sifat polar sehingga lebih banyakmengandung air dari pada lipid sehingga warnanyalebih terang (Handayani et al 2014)

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa kadarlipid total yang didapat sebanyak 345 vv yang terdiridari fasa kloroform sebesar 115 vv dan fasametanol sebesar 230 vv Fasa metanol lebihbanyak hampir dua kali lipat dari lipid fasa kloroformHasil ini berbeda dengan penelitian sebelumnya padaspesies Gracilaria lainnya seperti Gracilaria arcuatedengan kadar lipid yang di dapat 107 dan Gracilariasalicornia 147 (Mwalugha Wakibia Kenji amp

Mwasaru 2015) dan G salicornia kadar lipid yangdidapat 200 (Tabarsa Rezaei Ramezanpour ampWaaland 2012) Perbedaan kadar lipid yang didapatdipengaruhi beberapa faktor di antaranya jenismakroalga lingkungan pertumbuhan makroalgaterutama suhu serta faktor ekstraksi (waktu pelarutluas permukaan perbandingan bahan dan pelarut(Sanchez-Machado Lopez-Cervantes Lopez-Hernandez amp Paseiro-Losada 2004)

Fleurence (2016) dan Ate da Costa dan Elingsetyo(2017) mengemukakan dalam penelitiannya bahwakadar lipid semua jenis rumput laut sangat rendahyakni bekisar antara 09-40 vv berat kering Kadarlipid dari makroalga G verrucosa masih dalam rentangkadar lipid yang ditemukan dari berbagai jenis rumputlaut yaitu 115 vv untuk fasa kloroform dan 230vv fasa metanol

Hasil Karakterisasi Lipid G verrucosa denganGC-MS

Tabel 2 dan 3 menunjukkan hasil GC-MS padafasa metanol terdapat 2 jenis asam lemak yaitu asamlemak jenuh asam hexadecanoic 007 vv dan asamlemak tidak jenuh asam 9-octadecenoic 005 vvSedangkan untuk fasa kloroform terdapat 7 jenis asamlemak yang terdiri dari asam lemak jenuh yaitu asammiristat 007 vv asam 9-hexadecanoic 32 vvasam 9-octadecanoic 011 vv asam lemak tak jenuhyaitu asam octadecenoic 045 vv dan asamhexadecenoic 005 vv asam lemak essensial yaitu

Kadar LipidLipid Content( vv)

KloroformChloroform 115 vvMetanolMethanol 230 vv

PelarutSolvent

17

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

Tabel 2 Komposisi asam lemak G verrucosa fasa kloroformTable 2 Fatty acid composition of chloroform phase of G verrucosa

Tabel 3 Komposisi asam lemak G verrucosa fasa metanolTable 3 Fatty acid composition of methanol phase of G verrucosa

asam 581114-eicosatetraenoic 005 vv dan asam71013-eicosatrienoic 005 vv

Kandungan lipid total dari makroalga Gracilariasp yang dikoleksi dari Lesina Lagoon (SouthernAdriatic Sea Lesina Italy) paling tinggi sebanyak198 vv pada bulan Juli 2011 dan terendah sebanyak112 vv pada bulan Januari 2012 Asam arakidonatdan asam palmitat mendominasi kelimpahan asamlemak pada Gracilaria gracilis tersebut (FrancavillaFranchi Monteleone amp Caroppo 2013)

Asam lemak jenuh mewakili sebagian besar asamlemak yang ditemukan dalam rumput laut yang sedangditeliti fakta tersebut juga dijelaskan oleh Bhaskar etal (2004) yang melaporkan bahwa kandungan asamlemak jenuh yang tinggi mungkin karena pengaruhsuhu air air dari lokasi pemanenan ganggang memilikisuhu sedang

Menurut Handayani Sutarno dan Setyawan (2004)pada rumput laut Sargassum crassifolium ditemukanasam lemak jenuh yang dominan adalah asam palmitat

(160) dan asam lemak tidak jenuh yang dominan adalahasam linoleat (182) Hal ini sesuai dengan pernyataanLehninger (1997) yang menyebutkan bahwa hampirsemua asam lemak di alam mempunyai jumlah atom Cyang genap asam lemak dengan atom C 16 dan 18adalah yang paling dominan kadar asam lemak tidakjenuh hampir dua kali lipat asam lemak jenuh

Dalam penelitian sebelumnya persentase totalasam lemak jenuh rumput laut G gracilis adalah012 dan asam lemak tak jenuh 007 Untukmasing-masing asam lemak asam palmitat denganatom C 16 adalah asam lemak jenuh utama sementaraasam laurat dengan atom C 12 dan asam miristatatom C 14 memiliki nilai yang sama Sedangkan asamlemak tak jenuh termasuk asam oleat (C 181) danasam linoleat (C 19 2) masing-masing adalah 005dan 002 (Rasyid Ardiansyah amp Pangestuti 2019)Francavilla et al (2013) juga menyatakan bahwa asampalmitat dan asam arakidonat yang paling dominanpada rumput laut G gracilis

No Puncak

Peak

Indeks RetensiIndex Retention

Nama IUPACIUPAC Name

Rumus MolekulMolecular Formula

KandunganContent ()

1 16656 Asam MiristatTetradecanoic Acid C 140 007

2 18871 Asam Palmitoleat9-Hexadecenoic Acid

C 161 005

3 19064 Asam PalmitatHexadecanoic Acid

C 160 302

4 20867 Asam Oleat9-Octadecenoic Acid C 181 045

5 21039 Asam StearatOctadecanoic Acid C 180 011

6 22425 Asam Arakidonat581114-Eicosatetraenoic Acid

C 204 026

7 22574 Asam homolinolenic71013-Eicosatrienoic Acid

C 203 005

No PuncakPeak

Indeks RetensiRetention Index

Nama IUPACIUPAC Name

Rumus MolekulMolecular Formula

KandunganContent ()

1 19087Asam PalmitatHexadecanoic Acid C 160 007

2 20889 Asam Oleat9-Octadecenoic Acid

C 181 005

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

18

Tabel 4 Aktivitas antibakteri lipid G verrucosa terhadap S dysentriaeTable 4 Antibacterial activity of G verrucosa lipid against S dysentriae

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Lipid G verrucosaterhadap S dysentriae dan E coli

Kedua lapisan lipid G verrucosa menunjukkanadanya aktivitas antibakteri terhadap bakteri Sdysentriae dan E coli Tabel 4 menunjukkan bahwafasa kloroform ekstrak lipid memiliki aktivitas lebihbesar khususnya yang ditunjukan pada konsentrasi1000000 ppm (100) fasa metanol pada konsentrasiyang sama hanya memberikan diameter zona beningsebesar 274 mm Konsentrasi hambat minimum padakedua fasa lipid yaitu 600000 ppm (60) masih dapatmenghambat bakteri S dysentriae

Berbeda dari hasil aktivitas terhadap bakteri Sdysentriae aktivitas antibakteri terhadap E coli (Tabel5) menunjukkan bahwa ekstrak lipid yang memilikiaktivitas lebih besar adalah fase metanol padakonsentrasi 1000000 ppm (100) di manamemberikan diameter zona yang jelas sebesar 343mm Zona penghambatan yang dihasilkan oleh lipidfase kloroform pada konsentrasi 1000000 ppm(100) adalah 321 mm Konsentrasi hambatminimum kedua fasa lipid yaitu pada konsentrasi600000 ppm (60)

Pada 400000 ppm (40) dan 200000 ppm (20)tidak dianggap menghambat bakteri sebab kontrolnegatif menghasilkan diameter zona hambat lebihbesar dibandingkan kedua konsetrasi tersebut Haltersebut didukung oleh pernyataan dari Pelczar danChan (1988) yang menyatakan bahwa salah satu yangmempengaruhi aktivitas senyawa antibakteri yaitukonsentrasi bahan antibakteri Daya hambat yang

dihasilkan oleh bahan antibakteri akan semakin tinggijika konsentrasinya juga tinggi (Al Amrie Ivan Anamamp Ramadhanil 2014) Untuk antibiotik tetrasiklindiperoleh zona bening sekitar 1613 mm pada bakteriS dysentriae dan 2288 mm pada bakteri E coli

Kaimudin Siti dan Amahoru (2018) melaporkanbahwa ekstrak etil asetat Gracilaria sp mempunyaidaya hambat terhadap bakteri ditandai denganterbentuknya zona bening di area sekitar kertascakram Nilai zona hambat yang dihasilkan untukmenghambat bakteri Salmonella enterica SerovarEnteritidis sebesar 473 mm dan sebesar 791 mmpada bakteri Pseudomonas aeruginosa Besaran nilaizona hambat yang diperoleh menunjukkan bahwaGracilaria sp memiliki aktivitas bakteriosidal

Melki Putri dan Kurniati (2011) melaporkan didalam penelitiannya bahwa ekstrak metanol Gracilariasp memiliki daya hambat bakteri E coli danStaphylococcus aureus dengan membentuk dayahambat pada bakteri E coli sebesar 1433 plusmn 322 mmdan S aureus sebesar 1267 plusmn 208 mm dengan nilaiMIC 005 Sedangkan Siregar (2012) di dalampenelit iannya mendapatkan adanya aktiv itasantibakteri ekstrak n-heksan rumput laut terhadapbakteri P aeruginosa Staphylococcus epidermis danMicrococcus luteus yang menyebabkan penyakit padakulit

Ekstrak lipid dari rumput laut Ulva fasciata danDilophys fasciola memiliki aktivitas sedang untukmenghambat jamur Aspergillus niger dan Candidaalbicans Sedangkan pada lipid dari makroalga D

Kadar Ekstrak LipidLipid Extract Levels

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa KloroformInhibition Zone Average (mm) in the Chloroform Phase of Lipid Extract

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa MetanolInhibition Zone Average

(mm) in Methanol Phase of Lipid Extract

1000000 ppm (100) 292 274800000 ppm (80) 141 179600000 ppm (60) 059 136400000 ppm (40) 013 033200000 ppm (20) 002 005

Kontrol NegatifNegative Control 054 035Kontrol PositifPositive Control 1613

19

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

Tabel 5 Aktivitas antibakteri lipid G verrucosa terhadap E coliTable 5 Antibacterial activity of G verrucosa lipid against E coli

fasciola memiliki aktivitas penghambatan maksimalterhadap bakteri E coli Lipid ekstrak makroalga Dfasciola tidak menghambat bakteri Bacillus subtilis(El Baz El-Baroty Ibrahim amp Abd El Baky 2014)

Davis dan Stout (1971) menyatakan skala kekuatanantibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteridikategorikan sesuai dengan ukuran dari zona beningyang terbentuk yaitu apabila diameter gt20 mmdinyatakan sangat kuat diameter 10-20 mmdinyatakan kuat dan untuk diameter 5-10 mmdinyatakan medium (cukup) sedangkan apabiladiameter lt5 mm maka dinyatakan lemah

Dengan demikian lipid dari G verrucosa baik lipidfasa kloroform dan lipid fasa metanol memiliki aktivitasantibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteriS dysentriae dan E coli walaupun aktivitasnyatergolong lemah

Total volume lipid (gabungan volume lipid dari duafasa) yang diperoleh dari ekstraksi G verrucosa adalah45 mL dari 1300 gram makroalga dan kadar lipid totalyang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 345 vv Lipid G verrucosa pada fasa metanol mengandungdua jenis asam lemak sedangkan pada fasa kloroformmengandung tujuh jenis asam lemak

Dari hasil uji aktivitas antibakteri seperti yang telahdiuraikan sebelumnya bahwa kedua fasa lipid Gverrucosa pada konsentrasi 1000000 ppm (100)menunjukkan aktiv itas signif ikan dibandingkonsentrasi lainnya Kosentrasi Hambat Minimum(KHM) yang didapat dari kedua fasa lipid G verrucosayaitu pada konsentrasi 600000 ppm (60) masihdapat menghambat bakteri S dysentriae dan E coliDengan demikian asam lemak dari G verrucosamemiliki kekuatan lemah untuk menghambatpertumbuhan dari kedua bakteri

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah lipid Gverrucosa memiliki daya aktivitas antibakteri terhadappertumbuhan bakteri S dysentriae dan E coli denganKonsentrasi Hambat Minimum (KHM) adalah 600000ppm (60) dan ekstrak lipid G verrucosa fasa metanolataupun kloroform memiliki kekuatan lemah untukmenghambat pertumbuhan kedua bakteri tersebut

Saran yang dapat diberikan yaitu perlu adanyapenelitian lebih lanjut seperti uji toksisitas dan jugauji klinis untuk lipid G verrucosa agar dapatdimanfaatkan lebih lanjut

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kasih kepadaPusat Penelitian Oseanografi LIPI Ancol Jakarta Utaraatas determinasi spesies rumput laut (makroalga)

DAFTAR PUSTAKA

Afifah I Warganegara F M Bundjali B (2016) UjiKualitatif Dan Kuantitatif Ekstrak Sargassum sp danGracilaria sp Sebagai Inhibitor Bio-Korosi Pada BajaKarbon Jurnal Kimia dan Pendidikan 1(2) httpdxdoiorg1030870educhemiav1i2765

Al Amrie A G Ivan Anam S amp Ramadhanil (2014) UjiEfektifitas Ekstrak Daun dan Akar Harrisonia perforataMerr terhadap Pertumbuhan Bakteri Vibrio choleraeOnline Jurnal of Natural Science 3(3) 331-340

Aryani T Utami F S amp Sulistyaningsih S (2017)Identifikasi Asam Lemak Omega Pada Asi EksklusifMenggunakan Kromatografi GC-MS Journal of HealthStudies 1(1) 1ndash7 httpsdoiorg1031101jhes180

Ate J N B da Costa J F amp Elingsetyo S T P(2017)Analisis Kandungan Nutrisi Gracilaria edule

Kadar Ekstrak LipidLipid Extract Levels

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa KloroformInhibition Zone Average (mm) in the Chloroform Phase of Lipid

Extract

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid Fasa MetanolInhibition Zone Average (mm) in

Methanol Phase of Lipid Extract

1000000 ppm (100) 321 342800000 ppm (80) 156 153600000 ppm (60) 091 049400000 ppm (40) 025 005200000 ppm (20) 01 001

Kontrol NegatifNegative Control 037 039 Kontrol PositifPositive Control 2288

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

20

(SG Gmelin) PC Silva dan Gracilaria coronopifolia JAgardh untuk Pengembangan PerekonomianMasyarakat Pesisir Jurnal Ilmu Kesehatan 5(2) httpsdoiorg1030650jikv5i257

Badan Standar Nasional (BSN) (1992) Metode PengujianSusu Segar Jakarta Badan Standar Nasional

Bangkele E Y Nursyamsi amp Greis S (2015) Efek AntiBakteri Dari Ekstrak Lengkuas Putih (Alpinia galangal[L] Swartz) terhadap Shigella dysenteriae JurnalKesehatan Tadulako 1(2) 52-60

Bhaskar N Kinami T Miyashita K Park S B EndoY amp Fujimoto K (2004) Occurence of conjugatedpolyenoic fatty acids in seaweeds from the IndianOcean Zeitschrift fur Naturforschung 59 310-314http101515znc-2004-5-602

Cappuccino J G amp Sherman N (2014) ManualLaboratorium Mikrobiologi Edisi 8 Jakarta EGC

Davis W W amp Stout T R (1971) Disk plate method ofmicrobiological antibiotic assay American Societyfor Microbiology 4(22)

El Baz F K El-Baroty G S Ibrahim A E amp Abd El BakyH H (2014) Cytotoxicity antioxidants andantimicrobial activities of lipids extracted from somemarine algae Journal of Aquaculture Research andDevelopment 5(7) httpsdoiorg1041722155-95461000284

Fleurence J (2016) Seaweed as Food In Seaweed inHealth and Disease Prevention (ed) Fleurence Jand Levine I Elsevier Inc Oxfrod UK 156

Folch J Lees M amp Sloane Stanley G H (1957) A simplemethod for the isolation and purification of total lipidesfrom animal tissues The Journal of BiologicalChemistry 226(1) 497ndash509 httpsdoiorg103989scimar200569n187

Francavilla M Massimo F Massimo Monteleone ampCarmela C (2013) The Red Seaweed Gracilariagracilis as a Multi Products Source Mar Drugs 13754-3776 http103390md11103754

Handayani A Alimin amp Rustiah W O (2014) PengaruhPenyimpanan pada Suhu Rendah (Freezer -3 0C)Terhadap Kandungan Air dan Kandungan LemakPada Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) JournalKimia UIN Alauddin 2(1)

Handayani T Sutarno amp Setyawan A D (2004)Nutritional Composition Analysis of SeaweedSargassum crassifolium J Agardh Biofarmasi 2(2)45-52 http1013057biofarf020201

Iyer R De Clerck O Bolton J J amp Coyne V E (2004)Morphological and taxonomic studies of Gracilariaand Gracilariopsis species (Gracilariales Rhodophyta) from South Africa South African Journalof Botany 70(4) 521-539 httpsdoiorg101016S0254-6299(15)30192-7

Kaimudin M amp Amahoru S R (2018) PemanfaatanEkstrak Gracilaria sp sebagai Penghambat BakteriSalmonella Enteric SV Enteritdis dan PseudomonasAeroginosa Majalah BIAM 14(01) 14-21

Lehninger A L (1997) Dasar-Dasar Biokimia Jilid I(Edisi Revisi) Erlangga Jakarta

Melki Putri W A E amp Kurniati (2011) Uji antibakteriekstrak Gracilaria sp (Rumput Laut) terhadap bakteriEscherichia coli dan Staphylococcus aureus Seminar dan Rapat Tahunan Bidang Ilmu MIPA

Mwalugha H M Wakibia J G Kenji G M amp Mwasaru MA (2015) Chemical composition of common seaweedsfrom the Kenya Coast J of Food Res 4 28-36

Pelczar M J amp Chan E C S (1988) Dasar-DasarMikrobiologi Jakarta Universitas Indonesia Press

Rasyid A Ardiansyah A amp Pangestuti R (2019) NutrientComposition of Dried Seaweed Gracilaria gracilis IlmuKelautan Indonesian Journal of MarineSciences24(1)1httpsdoiorg1014710ikijms2411-6

Riyanto E I Widowati I amp Sabdono A (2013) SkriningAktivitas Antibakteri pada Ekstrak Sargassumpolycystum terhadap Bakteri Vibrio harveyi danMicrococcus luteus di Pulau Panjang Jepara Journalof Marine Research 115-121

Siregar A F Sabdono A amp Pringgenies D (2012)Potensi Antibakteri Ekstrak Rumput Laut TerhadapBakteri Penyakit Kulit Pseudomonas aeruginosaStaphylococcus epidermidis dan MicrococcusluteusJournal Of Marine Research 1(2) 152-160 httpsdoiorg1014710jmrv1i22032

Tabarsa M Rezaei M Ramezanpour Z amp Waaland JR (2012) Chemical compositions of the marinealgae Gracilaria salicornia (Rhodophyta) and Ulvalactuca (Chlorophyta) as a potential food sourceJournal of the Science of Food and Agriculture 92(12)2500ndash2506 httpsdoiorg101002jsfa5659

Trisia A Philyria R amp Toemon A N (2018) Uji AktivitasAntibakteri Ekstrak Etanol Daun Kalanduyung(Guazuma ulmifolia Lam) Terhadap PertumbuhanStaphylococcus aureus Dengan Metode DifusiCakram (Kirby-Bauer) Anterior Jurnal 17(2) 136ndash143 httpsdoiorg1033084anteriorv17i212

Sanchez-Machado D I Lopez-Cervantes J Lopez-Hernlsquoandez J amp Paseiro-Losada P (2004) Fattyacids total lipid protein and ash contents ofprocessed edible seaweeds Food Chem 85(3)439-444 http101016jfoodchem200308001

Wijaya H Wardayanie N I A Astuti R M amp Arif R (2018)Isolasi Senyawa -Karoten dari Minyak Kelapa SawitMentah (Elaeis Guineensis Jacq) dengan MetodeKromatografi Kolom Terbuka Warta Industri HasilPertanian 35(2) 74 httpsdoiorg1032765wartaihpv35i23977

17

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

Tabel 2 Komposisi asam lemak G verrucosa fasa kloroformTable 2 Fatty acid composition of chloroform phase of G verrucosa

Tabel 3 Komposisi asam lemak G verrucosa fasa metanolTable 3 Fatty acid composition of methanol phase of G verrucosa

asam 581114-eicosatetraenoic 005 vv dan asam71013-eicosatrienoic 005 vv

Kandungan lipid total dari makroalga Gracilariasp yang dikoleksi dari Lesina Lagoon (SouthernAdriatic Sea Lesina Italy) paling tinggi sebanyak198 vv pada bulan Juli 2011 dan terendah sebanyak112 vv pada bulan Januari 2012 Asam arakidonatdan asam palmitat mendominasi kelimpahan asamlemak pada Gracilaria gracilis tersebut (FrancavillaFranchi Monteleone amp Caroppo 2013)

Asam lemak jenuh mewakili sebagian besar asamlemak yang ditemukan dalam rumput laut yang sedangditeliti fakta tersebut juga dijelaskan oleh Bhaskar etal (2004) yang melaporkan bahwa kandungan asamlemak jenuh yang tinggi mungkin karena pengaruhsuhu air air dari lokasi pemanenan ganggang memilikisuhu sedang

Menurut Handayani Sutarno dan Setyawan (2004)pada rumput laut Sargassum crassifolium ditemukanasam lemak jenuh yang dominan adalah asam palmitat

(160) dan asam lemak tidak jenuh yang dominan adalahasam linoleat (182) Hal ini sesuai dengan pernyataanLehninger (1997) yang menyebutkan bahwa hampirsemua asam lemak di alam mempunyai jumlah atom Cyang genap asam lemak dengan atom C 16 dan 18adalah yang paling dominan kadar asam lemak tidakjenuh hampir dua kali lipat asam lemak jenuh

Dalam penelitian sebelumnya persentase totalasam lemak jenuh rumput laut G gracilis adalah012 dan asam lemak tak jenuh 007 Untukmasing-masing asam lemak asam palmitat denganatom C 16 adalah asam lemak jenuh utama sementaraasam laurat dengan atom C 12 dan asam miristatatom C 14 memiliki nilai yang sama Sedangkan asamlemak tak jenuh termasuk asam oleat (C 181) danasam linoleat (C 19 2) masing-masing adalah 005dan 002 (Rasyid Ardiansyah amp Pangestuti 2019)Francavilla et al (2013) juga menyatakan bahwa asampalmitat dan asam arakidonat yang paling dominanpada rumput laut G gracilis

No Puncak

Peak

Indeks RetensiIndex Retention

Nama IUPACIUPAC Name

Rumus MolekulMolecular Formula

KandunganContent ()

1 16656 Asam MiristatTetradecanoic Acid C 140 007

2 18871 Asam Palmitoleat9-Hexadecenoic Acid

C 161 005

3 19064 Asam PalmitatHexadecanoic Acid

C 160 302

4 20867 Asam Oleat9-Octadecenoic Acid C 181 045

5 21039 Asam StearatOctadecanoic Acid C 180 011

6 22425 Asam Arakidonat581114-Eicosatetraenoic Acid

C 204 026

7 22574 Asam homolinolenic71013-Eicosatrienoic Acid

C 203 005

No PuncakPeak

Indeks RetensiRetention Index

Nama IUPACIUPAC Name

Rumus MolekulMolecular Formula

KandunganContent ()

1 19087Asam PalmitatHexadecanoic Acid C 160 007

2 20889 Asam Oleat9-Octadecenoic Acid

C 181 005

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

18

Tabel 4 Aktivitas antibakteri lipid G verrucosa terhadap S dysentriaeTable 4 Antibacterial activity of G verrucosa lipid against S dysentriae

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Lipid G verrucosaterhadap S dysentriae dan E coli

Kedua lapisan lipid G verrucosa menunjukkanadanya aktivitas antibakteri terhadap bakteri Sdysentriae dan E coli Tabel 4 menunjukkan bahwafasa kloroform ekstrak lipid memiliki aktivitas lebihbesar khususnya yang ditunjukan pada konsentrasi1000000 ppm (100) fasa metanol pada konsentrasiyang sama hanya memberikan diameter zona beningsebesar 274 mm Konsentrasi hambat minimum padakedua fasa lipid yaitu 600000 ppm (60) masih dapatmenghambat bakteri S dysentriae

Berbeda dari hasil aktivitas terhadap bakteri Sdysentriae aktivitas antibakteri terhadap E coli (Tabel5) menunjukkan bahwa ekstrak lipid yang memilikiaktivitas lebih besar adalah fase metanol padakonsentrasi 1000000 ppm (100) di manamemberikan diameter zona yang jelas sebesar 343mm Zona penghambatan yang dihasilkan oleh lipidfase kloroform pada konsentrasi 1000000 ppm(100) adalah 321 mm Konsentrasi hambatminimum kedua fasa lipid yaitu pada konsentrasi600000 ppm (60)

Pada 400000 ppm (40) dan 200000 ppm (20)tidak dianggap menghambat bakteri sebab kontrolnegatif menghasilkan diameter zona hambat lebihbesar dibandingkan kedua konsetrasi tersebut Haltersebut didukung oleh pernyataan dari Pelczar danChan (1988) yang menyatakan bahwa salah satu yangmempengaruhi aktivitas senyawa antibakteri yaitukonsentrasi bahan antibakteri Daya hambat yang

dihasilkan oleh bahan antibakteri akan semakin tinggijika konsentrasinya juga tinggi (Al Amrie Ivan Anamamp Ramadhanil 2014) Untuk antibiotik tetrasiklindiperoleh zona bening sekitar 1613 mm pada bakteriS dysentriae dan 2288 mm pada bakteri E coli

Kaimudin Siti dan Amahoru (2018) melaporkanbahwa ekstrak etil asetat Gracilaria sp mempunyaidaya hambat terhadap bakteri ditandai denganterbentuknya zona bening di area sekitar kertascakram Nilai zona hambat yang dihasilkan untukmenghambat bakteri Salmonella enterica SerovarEnteritidis sebesar 473 mm dan sebesar 791 mmpada bakteri Pseudomonas aeruginosa Besaran nilaizona hambat yang diperoleh menunjukkan bahwaGracilaria sp memiliki aktivitas bakteriosidal

Melki Putri dan Kurniati (2011) melaporkan didalam penelitiannya bahwa ekstrak metanol Gracilariasp memiliki daya hambat bakteri E coli danStaphylococcus aureus dengan membentuk dayahambat pada bakteri E coli sebesar 1433 plusmn 322 mmdan S aureus sebesar 1267 plusmn 208 mm dengan nilaiMIC 005 Sedangkan Siregar (2012) di dalampenelit iannya mendapatkan adanya aktiv itasantibakteri ekstrak n-heksan rumput laut terhadapbakteri P aeruginosa Staphylococcus epidermis danMicrococcus luteus yang menyebabkan penyakit padakulit

Ekstrak lipid dari rumput laut Ulva fasciata danDilophys fasciola memiliki aktivitas sedang untukmenghambat jamur Aspergillus niger dan Candidaalbicans Sedangkan pada lipid dari makroalga D

Kadar Ekstrak LipidLipid Extract Levels

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa KloroformInhibition Zone Average (mm) in the Chloroform Phase of Lipid Extract

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa MetanolInhibition Zone Average

(mm) in Methanol Phase of Lipid Extract

1000000 ppm (100) 292 274800000 ppm (80) 141 179600000 ppm (60) 059 136400000 ppm (40) 013 033200000 ppm (20) 002 005

Kontrol NegatifNegative Control 054 035Kontrol PositifPositive Control 1613

19

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

Tabel 5 Aktivitas antibakteri lipid G verrucosa terhadap E coliTable 5 Antibacterial activity of G verrucosa lipid against E coli

fasciola memiliki aktivitas penghambatan maksimalterhadap bakteri E coli Lipid ekstrak makroalga Dfasciola tidak menghambat bakteri Bacillus subtilis(El Baz El-Baroty Ibrahim amp Abd El Baky 2014)

Davis dan Stout (1971) menyatakan skala kekuatanantibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteridikategorikan sesuai dengan ukuran dari zona beningyang terbentuk yaitu apabila diameter gt20 mmdinyatakan sangat kuat diameter 10-20 mmdinyatakan kuat dan untuk diameter 5-10 mmdinyatakan medium (cukup) sedangkan apabiladiameter lt5 mm maka dinyatakan lemah

Dengan demikian lipid dari G verrucosa baik lipidfasa kloroform dan lipid fasa metanol memiliki aktivitasantibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteriS dysentriae dan E coli walaupun aktivitasnyatergolong lemah

Total volume lipid (gabungan volume lipid dari duafasa) yang diperoleh dari ekstraksi G verrucosa adalah45 mL dari 1300 gram makroalga dan kadar lipid totalyang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 345 vv Lipid G verrucosa pada fasa metanol mengandungdua jenis asam lemak sedangkan pada fasa kloroformmengandung tujuh jenis asam lemak

Dari hasil uji aktivitas antibakteri seperti yang telahdiuraikan sebelumnya bahwa kedua fasa lipid Gverrucosa pada konsentrasi 1000000 ppm (100)menunjukkan aktiv itas signif ikan dibandingkonsentrasi lainnya Kosentrasi Hambat Minimum(KHM) yang didapat dari kedua fasa lipid G verrucosayaitu pada konsentrasi 600000 ppm (60) masihdapat menghambat bakteri S dysentriae dan E coliDengan demikian asam lemak dari G verrucosamemiliki kekuatan lemah untuk menghambatpertumbuhan dari kedua bakteri

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah lipid Gverrucosa memiliki daya aktivitas antibakteri terhadappertumbuhan bakteri S dysentriae dan E coli denganKonsentrasi Hambat Minimum (KHM) adalah 600000ppm (60) dan ekstrak lipid G verrucosa fasa metanolataupun kloroform memiliki kekuatan lemah untukmenghambat pertumbuhan kedua bakteri tersebut

Saran yang dapat diberikan yaitu perlu adanyapenelitian lebih lanjut seperti uji toksisitas dan jugauji klinis untuk lipid G verrucosa agar dapatdimanfaatkan lebih lanjut

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kasih kepadaPusat Penelitian Oseanografi LIPI Ancol Jakarta Utaraatas determinasi spesies rumput laut (makroalga)

DAFTAR PUSTAKA

Afifah I Warganegara F M Bundjali B (2016) UjiKualitatif Dan Kuantitatif Ekstrak Sargassum sp danGracilaria sp Sebagai Inhibitor Bio-Korosi Pada BajaKarbon Jurnal Kimia dan Pendidikan 1(2) httpdxdoiorg1030870educhemiav1i2765

Al Amrie A G Ivan Anam S amp Ramadhanil (2014) UjiEfektifitas Ekstrak Daun dan Akar Harrisonia perforataMerr terhadap Pertumbuhan Bakteri Vibrio choleraeOnline Jurnal of Natural Science 3(3) 331-340

Aryani T Utami F S amp Sulistyaningsih S (2017)Identifikasi Asam Lemak Omega Pada Asi EksklusifMenggunakan Kromatografi GC-MS Journal of HealthStudies 1(1) 1ndash7 httpsdoiorg1031101jhes180

Ate J N B da Costa J F amp Elingsetyo S T P(2017)Analisis Kandungan Nutrisi Gracilaria edule

Kadar Ekstrak LipidLipid Extract Levels

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa KloroformInhibition Zone Average (mm) in the Chloroform Phase of Lipid

Extract

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid Fasa MetanolInhibition Zone Average (mm) in

Methanol Phase of Lipid Extract

1000000 ppm (100) 321 342800000 ppm (80) 156 153600000 ppm (60) 091 049400000 ppm (40) 025 005200000 ppm (20) 01 001

Kontrol NegatifNegative Control 037 039 Kontrol PositifPositive Control 2288

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

20

(SG Gmelin) PC Silva dan Gracilaria coronopifolia JAgardh untuk Pengembangan PerekonomianMasyarakat Pesisir Jurnal Ilmu Kesehatan 5(2) httpsdoiorg1030650jikv5i257

Badan Standar Nasional (BSN) (1992) Metode PengujianSusu Segar Jakarta Badan Standar Nasional

Bangkele E Y Nursyamsi amp Greis S (2015) Efek AntiBakteri Dari Ekstrak Lengkuas Putih (Alpinia galangal[L] Swartz) terhadap Shigella dysenteriae JurnalKesehatan Tadulako 1(2) 52-60

Bhaskar N Kinami T Miyashita K Park S B EndoY amp Fujimoto K (2004) Occurence of conjugatedpolyenoic fatty acids in seaweeds from the IndianOcean Zeitschrift fur Naturforschung 59 310-314http101515znc-2004-5-602

Cappuccino J G amp Sherman N (2014) ManualLaboratorium Mikrobiologi Edisi 8 Jakarta EGC

Davis W W amp Stout T R (1971) Disk plate method ofmicrobiological antibiotic assay American Societyfor Microbiology 4(22)

El Baz F K El-Baroty G S Ibrahim A E amp Abd El BakyH H (2014) Cytotoxicity antioxidants andantimicrobial activities of lipids extracted from somemarine algae Journal of Aquaculture Research andDevelopment 5(7) httpsdoiorg1041722155-95461000284

Fleurence J (2016) Seaweed as Food In Seaweed inHealth and Disease Prevention (ed) Fleurence Jand Levine I Elsevier Inc Oxfrod UK 156

Folch J Lees M amp Sloane Stanley G H (1957) A simplemethod for the isolation and purification of total lipidesfrom animal tissues The Journal of BiologicalChemistry 226(1) 497ndash509 httpsdoiorg103989scimar200569n187

Francavilla M Massimo F Massimo Monteleone ampCarmela C (2013) The Red Seaweed Gracilariagracilis as a Multi Products Source Mar Drugs 13754-3776 http103390md11103754

Handayani A Alimin amp Rustiah W O (2014) PengaruhPenyimpanan pada Suhu Rendah (Freezer -3 0C)Terhadap Kandungan Air dan Kandungan LemakPada Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) JournalKimia UIN Alauddin 2(1)

Handayani T Sutarno amp Setyawan A D (2004)Nutritional Composition Analysis of SeaweedSargassum crassifolium J Agardh Biofarmasi 2(2)45-52 http1013057biofarf020201

Iyer R De Clerck O Bolton J J amp Coyne V E (2004)Morphological and taxonomic studies of Gracilariaand Gracilariopsis species (Gracilariales Rhodophyta) from South Africa South African Journalof Botany 70(4) 521-539 httpsdoiorg101016S0254-6299(15)30192-7

Kaimudin M amp Amahoru S R (2018) PemanfaatanEkstrak Gracilaria sp sebagai Penghambat BakteriSalmonella Enteric SV Enteritdis dan PseudomonasAeroginosa Majalah BIAM 14(01) 14-21

Lehninger A L (1997) Dasar-Dasar Biokimia Jilid I(Edisi Revisi) Erlangga Jakarta

Melki Putri W A E amp Kurniati (2011) Uji antibakteriekstrak Gracilaria sp (Rumput Laut) terhadap bakteriEscherichia coli dan Staphylococcus aureus Seminar dan Rapat Tahunan Bidang Ilmu MIPA

Mwalugha H M Wakibia J G Kenji G M amp Mwasaru MA (2015) Chemical composition of common seaweedsfrom the Kenya Coast J of Food Res 4 28-36

Pelczar M J amp Chan E C S (1988) Dasar-DasarMikrobiologi Jakarta Universitas Indonesia Press

Rasyid A Ardiansyah A amp Pangestuti R (2019) NutrientComposition of Dried Seaweed Gracilaria gracilis IlmuKelautan Indonesian Journal of MarineSciences24(1)1httpsdoiorg1014710ikijms2411-6

Riyanto E I Widowati I amp Sabdono A (2013) SkriningAktivitas Antibakteri pada Ekstrak Sargassumpolycystum terhadap Bakteri Vibrio harveyi danMicrococcus luteus di Pulau Panjang Jepara Journalof Marine Research 115-121

Siregar A F Sabdono A amp Pringgenies D (2012)Potensi Antibakteri Ekstrak Rumput Laut TerhadapBakteri Penyakit Kulit Pseudomonas aeruginosaStaphylococcus epidermidis dan MicrococcusluteusJournal Of Marine Research 1(2) 152-160 httpsdoiorg1014710jmrv1i22032

Tabarsa M Rezaei M Ramezanpour Z amp Waaland JR (2012) Chemical compositions of the marinealgae Gracilaria salicornia (Rhodophyta) and Ulvalactuca (Chlorophyta) as a potential food sourceJournal of the Science of Food and Agriculture 92(12)2500ndash2506 httpsdoiorg101002jsfa5659

Trisia A Philyria R amp Toemon A N (2018) Uji AktivitasAntibakteri Ekstrak Etanol Daun Kalanduyung(Guazuma ulmifolia Lam) Terhadap PertumbuhanStaphylococcus aureus Dengan Metode DifusiCakram (Kirby-Bauer) Anterior Jurnal 17(2) 136ndash143 httpsdoiorg1033084anteriorv17i212

Sanchez-Machado D I Lopez-Cervantes J Lopez-Hernlsquoandez J amp Paseiro-Losada P (2004) Fattyacids total lipid protein and ash contents ofprocessed edible seaweeds Food Chem 85(3)439-444 http101016jfoodchem200308001

Wijaya H Wardayanie N I A Astuti R M amp Arif R (2018)Isolasi Senyawa -Karoten dari Minyak Kelapa SawitMentah (Elaeis Guineensis Jacq) dengan MetodeKromatografi Kolom Terbuka Warta Industri HasilPertanian 35(2) 74 httpsdoiorg1032765wartaihpv35i23977

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

18

Tabel 4 Aktivitas antibakteri lipid G verrucosa terhadap S dysentriaeTable 4 Antibacterial activity of G verrucosa lipid against S dysentriae

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Lipid G verrucosaterhadap S dysentriae dan E coli

Kedua lapisan lipid G verrucosa menunjukkanadanya aktivitas antibakteri terhadap bakteri Sdysentriae dan E coli Tabel 4 menunjukkan bahwafasa kloroform ekstrak lipid memiliki aktivitas lebihbesar khususnya yang ditunjukan pada konsentrasi1000000 ppm (100) fasa metanol pada konsentrasiyang sama hanya memberikan diameter zona beningsebesar 274 mm Konsentrasi hambat minimum padakedua fasa lipid yaitu 600000 ppm (60) masih dapatmenghambat bakteri S dysentriae

Berbeda dari hasil aktivitas terhadap bakteri Sdysentriae aktivitas antibakteri terhadap E coli (Tabel5) menunjukkan bahwa ekstrak lipid yang memilikiaktivitas lebih besar adalah fase metanol padakonsentrasi 1000000 ppm (100) di manamemberikan diameter zona yang jelas sebesar 343mm Zona penghambatan yang dihasilkan oleh lipidfase kloroform pada konsentrasi 1000000 ppm(100) adalah 321 mm Konsentrasi hambatminimum kedua fasa lipid yaitu pada konsentrasi600000 ppm (60)

Pada 400000 ppm (40) dan 200000 ppm (20)tidak dianggap menghambat bakteri sebab kontrolnegatif menghasilkan diameter zona hambat lebihbesar dibandingkan kedua konsetrasi tersebut Haltersebut didukung oleh pernyataan dari Pelczar danChan (1988) yang menyatakan bahwa salah satu yangmempengaruhi aktivitas senyawa antibakteri yaitukonsentrasi bahan antibakteri Daya hambat yang

dihasilkan oleh bahan antibakteri akan semakin tinggijika konsentrasinya juga tinggi (Al Amrie Ivan Anamamp Ramadhanil 2014) Untuk antibiotik tetrasiklindiperoleh zona bening sekitar 1613 mm pada bakteriS dysentriae dan 2288 mm pada bakteri E coli

Kaimudin Siti dan Amahoru (2018) melaporkanbahwa ekstrak etil asetat Gracilaria sp mempunyaidaya hambat terhadap bakteri ditandai denganterbentuknya zona bening di area sekitar kertascakram Nilai zona hambat yang dihasilkan untukmenghambat bakteri Salmonella enterica SerovarEnteritidis sebesar 473 mm dan sebesar 791 mmpada bakteri Pseudomonas aeruginosa Besaran nilaizona hambat yang diperoleh menunjukkan bahwaGracilaria sp memiliki aktivitas bakteriosidal

Melki Putri dan Kurniati (2011) melaporkan didalam penelitiannya bahwa ekstrak metanol Gracilariasp memiliki daya hambat bakteri E coli danStaphylococcus aureus dengan membentuk dayahambat pada bakteri E coli sebesar 1433 plusmn 322 mmdan S aureus sebesar 1267 plusmn 208 mm dengan nilaiMIC 005 Sedangkan Siregar (2012) di dalampenelit iannya mendapatkan adanya aktiv itasantibakteri ekstrak n-heksan rumput laut terhadapbakteri P aeruginosa Staphylococcus epidermis danMicrococcus luteus yang menyebabkan penyakit padakulit

Ekstrak lipid dari rumput laut Ulva fasciata danDilophys fasciola memiliki aktivitas sedang untukmenghambat jamur Aspergillus niger dan Candidaalbicans Sedangkan pada lipid dari makroalga D

Kadar Ekstrak LipidLipid Extract Levels

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa KloroformInhibition Zone Average (mm) in the Chloroform Phase of Lipid Extract

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa MetanolInhibition Zone Average

(mm) in Methanol Phase of Lipid Extract

1000000 ppm (100) 292 274800000 ppm (80) 141 179600000 ppm (60) 059 136400000 ppm (40) 013 033200000 ppm (20) 002 005

Kontrol NegatifNegative Control 054 035Kontrol PositifPositive Control 1613

19

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

Tabel 5 Aktivitas antibakteri lipid G verrucosa terhadap E coliTable 5 Antibacterial activity of G verrucosa lipid against E coli

fasciola memiliki aktivitas penghambatan maksimalterhadap bakteri E coli Lipid ekstrak makroalga Dfasciola tidak menghambat bakteri Bacillus subtilis(El Baz El-Baroty Ibrahim amp Abd El Baky 2014)

Davis dan Stout (1971) menyatakan skala kekuatanantibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteridikategorikan sesuai dengan ukuran dari zona beningyang terbentuk yaitu apabila diameter gt20 mmdinyatakan sangat kuat diameter 10-20 mmdinyatakan kuat dan untuk diameter 5-10 mmdinyatakan medium (cukup) sedangkan apabiladiameter lt5 mm maka dinyatakan lemah

Dengan demikian lipid dari G verrucosa baik lipidfasa kloroform dan lipid fasa metanol memiliki aktivitasantibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteriS dysentriae dan E coli walaupun aktivitasnyatergolong lemah

Total volume lipid (gabungan volume lipid dari duafasa) yang diperoleh dari ekstraksi G verrucosa adalah45 mL dari 1300 gram makroalga dan kadar lipid totalyang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 345 vv Lipid G verrucosa pada fasa metanol mengandungdua jenis asam lemak sedangkan pada fasa kloroformmengandung tujuh jenis asam lemak

Dari hasil uji aktivitas antibakteri seperti yang telahdiuraikan sebelumnya bahwa kedua fasa lipid Gverrucosa pada konsentrasi 1000000 ppm (100)menunjukkan aktiv itas signif ikan dibandingkonsentrasi lainnya Kosentrasi Hambat Minimum(KHM) yang didapat dari kedua fasa lipid G verrucosayaitu pada konsentrasi 600000 ppm (60) masihdapat menghambat bakteri S dysentriae dan E coliDengan demikian asam lemak dari G verrucosamemiliki kekuatan lemah untuk menghambatpertumbuhan dari kedua bakteri

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah lipid Gverrucosa memiliki daya aktivitas antibakteri terhadappertumbuhan bakteri S dysentriae dan E coli denganKonsentrasi Hambat Minimum (KHM) adalah 600000ppm (60) dan ekstrak lipid G verrucosa fasa metanolataupun kloroform memiliki kekuatan lemah untukmenghambat pertumbuhan kedua bakteri tersebut

Saran yang dapat diberikan yaitu perlu adanyapenelitian lebih lanjut seperti uji toksisitas dan jugauji klinis untuk lipid G verrucosa agar dapatdimanfaatkan lebih lanjut

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kasih kepadaPusat Penelitian Oseanografi LIPI Ancol Jakarta Utaraatas determinasi spesies rumput laut (makroalga)

DAFTAR PUSTAKA

Afifah I Warganegara F M Bundjali B (2016) UjiKualitatif Dan Kuantitatif Ekstrak Sargassum sp danGracilaria sp Sebagai Inhibitor Bio-Korosi Pada BajaKarbon Jurnal Kimia dan Pendidikan 1(2) httpdxdoiorg1030870educhemiav1i2765

Al Amrie A G Ivan Anam S amp Ramadhanil (2014) UjiEfektifitas Ekstrak Daun dan Akar Harrisonia perforataMerr terhadap Pertumbuhan Bakteri Vibrio choleraeOnline Jurnal of Natural Science 3(3) 331-340

Aryani T Utami F S amp Sulistyaningsih S (2017)Identifikasi Asam Lemak Omega Pada Asi EksklusifMenggunakan Kromatografi GC-MS Journal of HealthStudies 1(1) 1ndash7 httpsdoiorg1031101jhes180

Ate J N B da Costa J F amp Elingsetyo S T P(2017)Analisis Kandungan Nutrisi Gracilaria edule

Kadar Ekstrak LipidLipid Extract Levels

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa KloroformInhibition Zone Average (mm) in the Chloroform Phase of Lipid

Extract

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid Fasa MetanolInhibition Zone Average (mm) in

Methanol Phase of Lipid Extract

1000000 ppm (100) 321 342800000 ppm (80) 156 153600000 ppm (60) 091 049400000 ppm (40) 025 005200000 ppm (20) 01 001

Kontrol NegatifNegative Control 037 039 Kontrol PositifPositive Control 2288

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

20

(SG Gmelin) PC Silva dan Gracilaria coronopifolia JAgardh untuk Pengembangan PerekonomianMasyarakat Pesisir Jurnal Ilmu Kesehatan 5(2) httpsdoiorg1030650jikv5i257

Badan Standar Nasional (BSN) (1992) Metode PengujianSusu Segar Jakarta Badan Standar Nasional

Bangkele E Y Nursyamsi amp Greis S (2015) Efek AntiBakteri Dari Ekstrak Lengkuas Putih (Alpinia galangal[L] Swartz) terhadap Shigella dysenteriae JurnalKesehatan Tadulako 1(2) 52-60

Bhaskar N Kinami T Miyashita K Park S B EndoY amp Fujimoto K (2004) Occurence of conjugatedpolyenoic fatty acids in seaweeds from the IndianOcean Zeitschrift fur Naturforschung 59 310-314http101515znc-2004-5-602

Cappuccino J G amp Sherman N (2014) ManualLaboratorium Mikrobiologi Edisi 8 Jakarta EGC

Davis W W amp Stout T R (1971) Disk plate method ofmicrobiological antibiotic assay American Societyfor Microbiology 4(22)

El Baz F K El-Baroty G S Ibrahim A E amp Abd El BakyH H (2014) Cytotoxicity antioxidants andantimicrobial activities of lipids extracted from somemarine algae Journal of Aquaculture Research andDevelopment 5(7) httpsdoiorg1041722155-95461000284

Fleurence J (2016) Seaweed as Food In Seaweed inHealth and Disease Prevention (ed) Fleurence Jand Levine I Elsevier Inc Oxfrod UK 156

Folch J Lees M amp Sloane Stanley G H (1957) A simplemethod for the isolation and purification of total lipidesfrom animal tissues The Journal of BiologicalChemistry 226(1) 497ndash509 httpsdoiorg103989scimar200569n187

Francavilla M Massimo F Massimo Monteleone ampCarmela C (2013) The Red Seaweed Gracilariagracilis as a Multi Products Source Mar Drugs 13754-3776 http103390md11103754

Handayani A Alimin amp Rustiah W O (2014) PengaruhPenyimpanan pada Suhu Rendah (Freezer -3 0C)Terhadap Kandungan Air dan Kandungan LemakPada Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) JournalKimia UIN Alauddin 2(1)

Handayani T Sutarno amp Setyawan A D (2004)Nutritional Composition Analysis of SeaweedSargassum crassifolium J Agardh Biofarmasi 2(2)45-52 http1013057biofarf020201

Iyer R De Clerck O Bolton J J amp Coyne V E (2004)Morphological and taxonomic studies of Gracilariaand Gracilariopsis species (Gracilariales Rhodophyta) from South Africa South African Journalof Botany 70(4) 521-539 httpsdoiorg101016S0254-6299(15)30192-7

Kaimudin M amp Amahoru S R (2018) PemanfaatanEkstrak Gracilaria sp sebagai Penghambat BakteriSalmonella Enteric SV Enteritdis dan PseudomonasAeroginosa Majalah BIAM 14(01) 14-21

Lehninger A L (1997) Dasar-Dasar Biokimia Jilid I(Edisi Revisi) Erlangga Jakarta

Melki Putri W A E amp Kurniati (2011) Uji antibakteriekstrak Gracilaria sp (Rumput Laut) terhadap bakteriEscherichia coli dan Staphylococcus aureus Seminar dan Rapat Tahunan Bidang Ilmu MIPA

Mwalugha H M Wakibia J G Kenji G M amp Mwasaru MA (2015) Chemical composition of common seaweedsfrom the Kenya Coast J of Food Res 4 28-36

Pelczar M J amp Chan E C S (1988) Dasar-DasarMikrobiologi Jakarta Universitas Indonesia Press

Rasyid A Ardiansyah A amp Pangestuti R (2019) NutrientComposition of Dried Seaweed Gracilaria gracilis IlmuKelautan Indonesian Journal of MarineSciences24(1)1httpsdoiorg1014710ikijms2411-6

Riyanto E I Widowati I amp Sabdono A (2013) SkriningAktivitas Antibakteri pada Ekstrak Sargassumpolycystum terhadap Bakteri Vibrio harveyi danMicrococcus luteus di Pulau Panjang Jepara Journalof Marine Research 115-121

Siregar A F Sabdono A amp Pringgenies D (2012)Potensi Antibakteri Ekstrak Rumput Laut TerhadapBakteri Penyakit Kulit Pseudomonas aeruginosaStaphylococcus epidermidis dan MicrococcusluteusJournal Of Marine Research 1(2) 152-160 httpsdoiorg1014710jmrv1i22032

Tabarsa M Rezaei M Ramezanpour Z amp Waaland JR (2012) Chemical compositions of the marinealgae Gracilaria salicornia (Rhodophyta) and Ulvalactuca (Chlorophyta) as a potential food sourceJournal of the Science of Food and Agriculture 92(12)2500ndash2506 httpsdoiorg101002jsfa5659

Trisia A Philyria R amp Toemon A N (2018) Uji AktivitasAntibakteri Ekstrak Etanol Daun Kalanduyung(Guazuma ulmifolia Lam) Terhadap PertumbuhanStaphylococcus aureus Dengan Metode DifusiCakram (Kirby-Bauer) Anterior Jurnal 17(2) 136ndash143 httpsdoiorg1033084anteriorv17i212

Sanchez-Machado D I Lopez-Cervantes J Lopez-Hernlsquoandez J amp Paseiro-Losada P (2004) Fattyacids total lipid protein and ash contents ofprocessed edible seaweeds Food Chem 85(3)439-444 http101016jfoodchem200308001

Wijaya H Wardayanie N I A Astuti R M amp Arif R (2018)Isolasi Senyawa -Karoten dari Minyak Kelapa SawitMentah (Elaeis Guineensis Jacq) dengan MetodeKromatografi Kolom Terbuka Warta Industri HasilPertanian 35(2) 74 httpsdoiorg1032765wartaihpv35i23977

19

Ekstrak Lemak Gracilaria verrucosa Sebagai Antibakteri Shigella dysentriae (Riong Seulina Panjaitan et al)

Tabel 5 Aktivitas antibakteri lipid G verrucosa terhadap E coliTable 5 Antibacterial activity of G verrucosa lipid against E coli

fasciola memiliki aktivitas penghambatan maksimalterhadap bakteri E coli Lipid ekstrak makroalga Dfasciola tidak menghambat bakteri Bacillus subtilis(El Baz El-Baroty Ibrahim amp Abd El Baky 2014)

Davis dan Stout (1971) menyatakan skala kekuatanantibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteridikategorikan sesuai dengan ukuran dari zona beningyang terbentuk yaitu apabila diameter gt20 mmdinyatakan sangat kuat diameter 10-20 mmdinyatakan kuat dan untuk diameter 5-10 mmdinyatakan medium (cukup) sedangkan apabiladiameter lt5 mm maka dinyatakan lemah

Dengan demikian lipid dari G verrucosa baik lipidfasa kloroform dan lipid fasa metanol memiliki aktivitasantibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteriS dysentriae dan E coli walaupun aktivitasnyatergolong lemah

Total volume lipid (gabungan volume lipid dari duafasa) yang diperoleh dari ekstraksi G verrucosa adalah45 mL dari 1300 gram makroalga dan kadar lipid totalyang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 345 vv Lipid G verrucosa pada fasa metanol mengandungdua jenis asam lemak sedangkan pada fasa kloroformmengandung tujuh jenis asam lemak

Dari hasil uji aktivitas antibakteri seperti yang telahdiuraikan sebelumnya bahwa kedua fasa lipid Gverrucosa pada konsentrasi 1000000 ppm (100)menunjukkan aktiv itas signif ikan dibandingkonsentrasi lainnya Kosentrasi Hambat Minimum(KHM) yang didapat dari kedua fasa lipid G verrucosayaitu pada konsentrasi 600000 ppm (60) masihdapat menghambat bakteri S dysentriae dan E coliDengan demikian asam lemak dari G verrucosamemiliki kekuatan lemah untuk menghambatpertumbuhan dari kedua bakteri

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah lipid Gverrucosa memiliki daya aktivitas antibakteri terhadappertumbuhan bakteri S dysentriae dan E coli denganKonsentrasi Hambat Minimum (KHM) adalah 600000ppm (60) dan ekstrak lipid G verrucosa fasa metanolataupun kloroform memiliki kekuatan lemah untukmenghambat pertumbuhan kedua bakteri tersebut

Saran yang dapat diberikan yaitu perlu adanyapenelitian lebih lanjut seperti uji toksisitas dan jugauji klinis untuk lipid G verrucosa agar dapatdimanfaatkan lebih lanjut

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kasih kepadaPusat Penelitian Oseanografi LIPI Ancol Jakarta Utaraatas determinasi spesies rumput laut (makroalga)

DAFTAR PUSTAKA

Afifah I Warganegara F M Bundjali B (2016) UjiKualitatif Dan Kuantitatif Ekstrak Sargassum sp danGracilaria sp Sebagai Inhibitor Bio-Korosi Pada BajaKarbon Jurnal Kimia dan Pendidikan 1(2) httpdxdoiorg1030870educhemiav1i2765

Al Amrie A G Ivan Anam S amp Ramadhanil (2014) UjiEfektifitas Ekstrak Daun dan Akar Harrisonia perforataMerr terhadap Pertumbuhan Bakteri Vibrio choleraeOnline Jurnal of Natural Science 3(3) 331-340

Aryani T Utami F S amp Sulistyaningsih S (2017)Identifikasi Asam Lemak Omega Pada Asi EksklusifMenggunakan Kromatografi GC-MS Journal of HealthStudies 1(1) 1ndash7 httpsdoiorg1031101jhes180

Ate J N B da Costa J F amp Elingsetyo S T P(2017)Analisis Kandungan Nutrisi Gracilaria edule

Kadar Ekstrak LipidLipid Extract Levels

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid

Fasa KloroformInhibition Zone Average (mm) in the Chloroform Phase of Lipid

Extract

Rata-rata Zona Hambat (mm) pada Ekstrak Lipid Fasa MetanolInhibition Zone Average (mm) in

Methanol Phase of Lipid Extract

1000000 ppm (100) 321 342800000 ppm (80) 156 153600000 ppm (60) 091 049400000 ppm (40) 025 005200000 ppm (20) 01 001

Kontrol NegatifNegative Control 037 039 Kontrol PositifPositive Control 2288

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

20

(SG Gmelin) PC Silva dan Gracilaria coronopifolia JAgardh untuk Pengembangan PerekonomianMasyarakat Pesisir Jurnal Ilmu Kesehatan 5(2) httpsdoiorg1030650jikv5i257

Badan Standar Nasional (BSN) (1992) Metode PengujianSusu Segar Jakarta Badan Standar Nasional

Bangkele E Y Nursyamsi amp Greis S (2015) Efek AntiBakteri Dari Ekstrak Lengkuas Putih (Alpinia galangal[L] Swartz) terhadap Shigella dysenteriae JurnalKesehatan Tadulako 1(2) 52-60

Bhaskar N Kinami T Miyashita K Park S B EndoY amp Fujimoto K (2004) Occurence of conjugatedpolyenoic fatty acids in seaweeds from the IndianOcean Zeitschrift fur Naturforschung 59 310-314http101515znc-2004-5-602

Cappuccino J G amp Sherman N (2014) ManualLaboratorium Mikrobiologi Edisi 8 Jakarta EGC

Davis W W amp Stout T R (1971) Disk plate method ofmicrobiological antibiotic assay American Societyfor Microbiology 4(22)

El Baz F K El-Baroty G S Ibrahim A E amp Abd El BakyH H (2014) Cytotoxicity antioxidants andantimicrobial activities of lipids extracted from somemarine algae Journal of Aquaculture Research andDevelopment 5(7) httpsdoiorg1041722155-95461000284

Fleurence J (2016) Seaweed as Food In Seaweed inHealth and Disease Prevention (ed) Fleurence Jand Levine I Elsevier Inc Oxfrod UK 156

Folch J Lees M amp Sloane Stanley G H (1957) A simplemethod for the isolation and purification of total lipidesfrom animal tissues The Journal of BiologicalChemistry 226(1) 497ndash509 httpsdoiorg103989scimar200569n187

Francavilla M Massimo F Massimo Monteleone ampCarmela C (2013) The Red Seaweed Gracilariagracilis as a Multi Products Source Mar Drugs 13754-3776 http103390md11103754

Handayani A Alimin amp Rustiah W O (2014) PengaruhPenyimpanan pada Suhu Rendah (Freezer -3 0C)Terhadap Kandungan Air dan Kandungan LemakPada Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) JournalKimia UIN Alauddin 2(1)

Handayani T Sutarno amp Setyawan A D (2004)Nutritional Composition Analysis of SeaweedSargassum crassifolium J Agardh Biofarmasi 2(2)45-52 http1013057biofarf020201

Iyer R De Clerck O Bolton J J amp Coyne V E (2004)Morphological and taxonomic studies of Gracilariaand Gracilariopsis species (Gracilariales Rhodophyta) from South Africa South African Journalof Botany 70(4) 521-539 httpsdoiorg101016S0254-6299(15)30192-7

Kaimudin M amp Amahoru S R (2018) PemanfaatanEkstrak Gracilaria sp sebagai Penghambat BakteriSalmonella Enteric SV Enteritdis dan PseudomonasAeroginosa Majalah BIAM 14(01) 14-21

Lehninger A L (1997) Dasar-Dasar Biokimia Jilid I(Edisi Revisi) Erlangga Jakarta

Melki Putri W A E amp Kurniati (2011) Uji antibakteriekstrak Gracilaria sp (Rumput Laut) terhadap bakteriEscherichia coli dan Staphylococcus aureus Seminar dan Rapat Tahunan Bidang Ilmu MIPA

Mwalugha H M Wakibia J G Kenji G M amp Mwasaru MA (2015) Chemical composition of common seaweedsfrom the Kenya Coast J of Food Res 4 28-36

Pelczar M J amp Chan E C S (1988) Dasar-DasarMikrobiologi Jakarta Universitas Indonesia Press

Rasyid A Ardiansyah A amp Pangestuti R (2019) NutrientComposition of Dried Seaweed Gracilaria gracilis IlmuKelautan Indonesian Journal of MarineSciences24(1)1httpsdoiorg1014710ikijms2411-6

Riyanto E I Widowati I amp Sabdono A (2013) SkriningAktivitas Antibakteri pada Ekstrak Sargassumpolycystum terhadap Bakteri Vibrio harveyi danMicrococcus luteus di Pulau Panjang Jepara Journalof Marine Research 115-121

Siregar A F Sabdono A amp Pringgenies D (2012)Potensi Antibakteri Ekstrak Rumput Laut TerhadapBakteri Penyakit Kulit Pseudomonas aeruginosaStaphylococcus epidermidis dan MicrococcusluteusJournal Of Marine Research 1(2) 152-160 httpsdoiorg1014710jmrv1i22032

Tabarsa M Rezaei M Ramezanpour Z amp Waaland JR (2012) Chemical compositions of the marinealgae Gracilaria salicornia (Rhodophyta) and Ulvalactuca (Chlorophyta) as a potential food sourceJournal of the Science of Food and Agriculture 92(12)2500ndash2506 httpsdoiorg101002jsfa5659

Trisia A Philyria R amp Toemon A N (2018) Uji AktivitasAntibakteri Ekstrak Etanol Daun Kalanduyung(Guazuma ulmifolia Lam) Terhadap PertumbuhanStaphylococcus aureus Dengan Metode DifusiCakram (Kirby-Bauer) Anterior Jurnal 17(2) 136ndash143 httpsdoiorg1033084anteriorv17i212

Sanchez-Machado D I Lopez-Cervantes J Lopez-Hernlsquoandez J amp Paseiro-Losada P (2004) Fattyacids total lipid protein and ash contents ofprocessed edible seaweeds Food Chem 85(3)439-444 http101016jfoodchem200308001

Wijaya H Wardayanie N I A Astuti R M amp Arif R (2018)Isolasi Senyawa -Karoten dari Minyak Kelapa SawitMentah (Elaeis Guineensis Jacq) dengan MetodeKromatografi Kolom Terbuka Warta Industri HasilPertanian 35(2) 74 httpsdoiorg1032765wartaihpv35i23977

JPB Kelautan dan Perikanan Vol 15 No 1 Tahun 2020 13-20

20

(SG Gmelin) PC Silva dan Gracilaria coronopifolia JAgardh untuk Pengembangan PerekonomianMasyarakat Pesisir Jurnal Ilmu Kesehatan 5(2) httpsdoiorg1030650jikv5i257

Badan Standar Nasional (BSN) (1992) Metode PengujianSusu Segar Jakarta Badan Standar Nasional

Bangkele E Y Nursyamsi amp Greis S (2015) Efek AntiBakteri Dari Ekstrak Lengkuas Putih (Alpinia galangal[L] Swartz) terhadap Shigella dysenteriae JurnalKesehatan Tadulako 1(2) 52-60

Bhaskar N Kinami T Miyashita K Park S B EndoY amp Fujimoto K (2004) Occurence of conjugatedpolyenoic fatty acids in seaweeds from the IndianOcean Zeitschrift fur Naturforschung 59 310-314http101515znc-2004-5-602

Cappuccino J G amp Sherman N (2014) ManualLaboratorium Mikrobiologi Edisi 8 Jakarta EGC

Davis W W amp Stout T R (1971) Disk plate method ofmicrobiological antibiotic assay American Societyfor Microbiology 4(22)

El Baz F K El-Baroty G S Ibrahim A E amp Abd El BakyH H (2014) Cytotoxicity antioxidants andantimicrobial activities of lipids extracted from somemarine algae Journal of Aquaculture Research andDevelopment 5(7) httpsdoiorg1041722155-95461000284

Fleurence J (2016) Seaweed as Food In Seaweed inHealth and Disease Prevention (ed) Fleurence Jand Levine I Elsevier Inc Oxfrod UK 156

Folch J Lees M amp Sloane Stanley G H (1957) A simplemethod for the isolation and purification of total lipidesfrom animal tissues The Journal of BiologicalChemistry 226(1) 497ndash509 httpsdoiorg103989scimar200569n187

Francavilla M Massimo F Massimo Monteleone ampCarmela C (2013) The Red Seaweed Gracilariagracilis as a Multi Products Source Mar Drugs 13754-3776 http103390md11103754

Handayani A Alimin amp Rustiah W O (2014) PengaruhPenyimpanan pada Suhu Rendah (Freezer -3 0C)Terhadap Kandungan Air dan Kandungan LemakPada Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) JournalKimia UIN Alauddin 2(1)

Handayani T Sutarno amp Setyawan A D (2004)Nutritional Composition Analysis of SeaweedSargassum crassifolium J Agardh Biofarmasi 2(2)45-52 http1013057biofarf020201

Iyer R De Clerck O Bolton J J amp Coyne V E (2004)Morphological and taxonomic studies of Gracilariaand Gracilariopsis species (Gracilariales Rhodophyta) from South Africa South African Journalof Botany 70(4) 521-539 httpsdoiorg101016S0254-6299(15)30192-7

Kaimudin M amp Amahoru S R (2018) PemanfaatanEkstrak Gracilaria sp sebagai Penghambat BakteriSalmonella Enteric SV Enteritdis dan PseudomonasAeroginosa Majalah BIAM 14(01) 14-21

Lehninger A L (1997) Dasar-Dasar Biokimia Jilid I(Edisi Revisi) Erlangga Jakarta

Melki Putri W A E amp Kurniati (2011) Uji antibakteriekstrak Gracilaria sp (Rumput Laut) terhadap bakteriEscherichia coli dan Staphylococcus aureus Seminar dan Rapat Tahunan Bidang Ilmu MIPA

Mwalugha H M Wakibia J G Kenji G M amp Mwasaru MA (2015) Chemical composition of common seaweedsfrom the Kenya Coast J of Food Res 4 28-36

Pelczar M J amp Chan E C S (1988) Dasar-DasarMikrobiologi Jakarta Universitas Indonesia Press

Rasyid A Ardiansyah A amp Pangestuti R (2019) NutrientComposition of Dried Seaweed Gracilaria gracilis IlmuKelautan Indonesian Journal of MarineSciences24(1)1httpsdoiorg1014710ikijms2411-6

Riyanto E I Widowati I amp Sabdono A (2013) SkriningAktivitas Antibakteri pada Ekstrak Sargassumpolycystum terhadap Bakteri Vibrio harveyi danMicrococcus luteus di Pulau Panjang Jepara Journalof Marine Research 115-121

Siregar A F Sabdono A amp Pringgenies D (2012)Potensi Antibakteri Ekstrak Rumput Laut TerhadapBakteri Penyakit Kulit Pseudomonas aeruginosaStaphylococcus epidermidis dan MicrococcusluteusJournal Of Marine Research 1(2) 152-160 httpsdoiorg1014710jmrv1i22032

Tabarsa M Rezaei M Ramezanpour Z amp Waaland JR (2012) Chemical compositions of the marinealgae Gracilaria salicornia (Rhodophyta) and Ulvalactuca (Chlorophyta) as a potential food sourceJournal of the Science of Food and Agriculture 92(12)2500ndash2506 httpsdoiorg101002jsfa5659

Trisia A Philyria R amp Toemon A N (2018) Uji AktivitasAntibakteri Ekstrak Etanol Daun Kalanduyung(Guazuma ulmifolia Lam) Terhadap PertumbuhanStaphylococcus aureus Dengan Metode DifusiCakram (Kirby-Bauer) Anterior Jurnal 17(2) 136ndash143 httpsdoiorg1033084anteriorv17i212

Sanchez-Machado D I Lopez-Cervantes J Lopez-Hernlsquoandez J amp Paseiro-Losada P (2004) Fattyacids total lipid protein and ash contents ofprocessed edible seaweeds Food Chem 85(3)439-444 http101016jfoodchem200308001

Wijaya H Wardayanie N I A Astuti R M amp Arif R (2018)Isolasi Senyawa -Karoten dari Minyak Kelapa SawitMentah (Elaeis Guineensis Jacq) dengan MetodeKromatografi Kolom Terbuka Warta Industri HasilPertanian 35(2) 74 httpsdoiorg1032765wartaihpv35i23977