entepreneur and financial management.pdf
TRANSCRIPT
-
Entepreuneur and Financial Management
SETARA
oleh:
Yulianto P. Krisologus
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Konstruksi (PUSDIKLAT TEKKON)
Politeknik Negeri Bandung 2015
-
Enteprenur and Financial Management Page 1
ENTEPREUNEUR PENGELOLAAN ANGGARAN PROYEK
1. PENGANTAR
Dalam mengerjakan sesuatu proyek kita memerlukan berbagai jenis sumberdaya (
resources ) seperti bahan, tenaga kerja, peralatan dan sebagainya. Hal tersebut
akhirnya akan menyangkut masalah keuangan, yaitu masalah biaya dan pendapatan
proyek serta masalah penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam bahasa yang lebih
singkat dapat dikatakan bahwa pengerjaan suatu proyek akan menyangkut masalah
keuntungan dan ketersediaan pendanaan. Untuk lebih menjamin adanya
keuntungan dan ketersediaan pendanaan proyek maka perlu kita membuat
anggaran proyek.
Pelaksana Bangunan SETARA sebaiknya belajar untuk memiliki wawasan sebagai
seorang wiausahawan dalam bidang jasa pelaksanaan bangunan. Pemberi Jasa
pelaksana akan diberi kepercayaan oleh Pemilik Proyek bila :
Mampu mengelola pekerjaan pelaksanaan bangunan
Mampu membuat taksiran biaya pelaksanaan bangunan
Mampu mengadakan,mengelola,mengatur tenaga kerja yang diperlukan
Mampu mengelola keuangan pelaksanaan bangunan
Mampu mengelola dan mengatur jadwal pelaksanaan pekerjaan
Mampu berkomunikasi dengan baik kepada para pihak.
Mampu mendapatkan profit yang wajar.
-
Enteprenur and Financial Management Page 2
Entepreuneur sebagai pemberi jasa pelaksanaan bangunan ?
Sifat Positif sebagai wirausahawan
o Tahan banting
o Flexibel
o Mandiri
o Efisien (dikerjakan seluruh anggota tim)
o Modal sendiri ( tim atau keluarga)
Sifat Negatif sebagai wirausahawan
o Informal
o Skala ekonomi rendah
o TIdak ada standar dan SOP
o Belum menerapkan prinsip-prinsip manajemen
o Tidak disiapkan untuk menjadi besar atau tumbuh
o Pengembangan terbatas
Berani bersahabat dengan ketidakpastian :
Sebagai karyawan mempunyai rasa aman , setiap bulan gajian dengan pasti, tetapi
jumlahnya sudah pasti, terbatas. Sebagai wirausahawan di bidang jasa pelaksanan
bangunan SETARA berarti berani bersahabat dengan ketidakpastian, berani bekerja
keras, berani menghadapi resiko rugi, tidak bisa memberi penghasilan kepada
keluarga, dan karyawan.???
Kata kuncinya :
Tumbuh, ingatlah tujuan hidup kita bukan hanya sekedar kaya, melainkan tumbuh,
tumbuh dan berkembang dengan kerja keras dan mau berusaha, mampu serta
memelihara kepercayaan yang telah diberikan dengan etika, santun. Kaya adalah
akibat dari kerja keras, kaya dengan kemampuan berwirausaha.
-
Enteprenur and Financial Management Page 3
Pola pikir seorang wirausahawan :
o Orientasi pada tindakan
o Berpikir Simpel sederhana
o Selalu Mencari Peluang Baru
o Mengejar Peluang dengan Disiplin Tinggi
o Hanya mengambil Peluang Terbaik
o Fokus pada Eksekusi pelaksanaan
o Memfokuskan Energi setiap orang dalam bisnis
2. ANGGARAN BIAYA PROYEK
Apabila kita sebagai mandor pelaksana ( SETARA) memborong suatu proyek, setelah
mendapatkan data-data mengenai proyek dari Pemilik(Owner), maka kita harus
mengadakan penaksiran biaya pengerjaan proyek dalam rangka mengajukan harga
penawaran. Untuk membuat penaksiran biaya proyek biasanya melakukan
penaksiran dan analisa berbagai jenis biaya proyek yaitu:
a. Biaya tenaga kerja langsung ( Direct Labour Cost )
Dari analisa kita harus memperhitungkan kebutuhan akan tenaga kerja meliputi
kualifikasi serta jumlahnya. Kemudian menghubungkan dengan tingkat upah
masing-masing jenis pekerja antara lain : upah mandor, upah kepala tukang,
upah tukang batu,kayu,besi serta kenek( pembantu tukang).
b. Biaya Bahan Langsung ( Direct Material Cost)
Dengan memperhatikan spesifikasi dan kuantitas material yang dibutuhkan,
dapat dilakukan penaksiran biaya bahan antara lain : besi beton,pasir, batukali
dan sebagainya.
c. Biaya Sub Kontraktor ( Sub Contractor Cost)
Pada pengerjaan bangunan rumah biasanya ada bagian-bagian pekerjaan yang
dikerjakan oleh pihak pemborong spesialis lainnya antara lain pekerjaan instalasi
listrik, AC, plafond gypsum dan sebagainya.
d. Biaya Peralatan ( Equipment and Rental Cost )
Pada pelaksanaan borongan bangunan rumah biaya peralatan biasanya
digolongkan sebagai biaya tersendiri misalnya sewa molen, stamper. Biaya ini
-
Enteprenur and Financial Management Page 4
biasanya merupakan uang sewa peralatan tersebut yang disewa untuk dipakai
pada pelaksanaan proyek selama batas waktu pemakaiannya.
e. Biaya Umum Proyek ( Jobs Overheads Cost)
Biaya umum proyek yang masuk dalam pembiayaan ini adalah biaya gaji
pengawas lapangan, pemeliharaan kendaraan operasional serta biaya biaya
yang harus dikeluarkan untuk keperluan operasional di lokasi antara lain, biaya
keamanan, biaya ijin penggunaan fasilitas umum.
f. Biaya Umum Pusat ( General Overhead Cost )
Biaya Umum kantor pusat apabila proyek dikelola oleh kantor pusat maka
pembebanan sebagian biaya-biaya operasional kantor pusat dibebankan pada
pekerjaan yang dilaksanakan.
Taksiran biaya-biaya langsung proyek
Estimasi biaya pelaksanaan pembangunan proyek yang terdiri dari :
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 179.000.000,-
Biaya Bahan Langsung Rp. 525.000.000,-
Biaya Sub Kontraktor Rp. 50.000.000,-
Biaya Peralatan Rp. 16.000.000,-
Jumlah biaya langsung Rp. 770.000.000,-
Biaya Umum Proyek ( Job Overhead Cost 5% ) Rp. 30.000.000,-
Biaya Umum Pusat ( General Overhead Cost 5%) Rp. 30.000.000,-
Jumlah Biaya Bangunan Rp 830.000.000,-
Laba yang diinginkan 15% Rp. 124.500.000,-
Harga Penawaran ( Harga Kontrak) Rp. 954.500.000,-
-
Enteprenur and Financial Management Page 5
Dari perhitungan biaya di atas maka biaya kontrak pembangunan proyek sebesar
Rp. 954.500.000. Kalkulasi ini diperlukan oleh semua pihak baik Pemilik, Pengawas,
Pelaksana, Mandor SETARA .
Beberapa ancaman bagi keuangan Pelaksana Bangunan:
Tidak ada keuntungan
Tidak tersedianya dana dalam bentuk tunai.
Ketidaktersediaan dana tunai mengakibatkan :
o Proyek tidak bisa membayar tagihan, dikenakan denda keterlambatan,
kenaikan harga bahan bangunan, pembayaran dimuka untuk beberapa jenis
bahan dan sub kontraktor.
o Keterbatasan dalam menentukan jumlah pekerjaan yang bisa dikerjakan.
Karakteristik pembayaran oleh Pemilik :
o Penerimaan biasanya dalam waktu waktu tertentu dalam periode
pelaksanaan
o Ada peluang beberapa item pembayaran hanya sekedar numpang lewat
karena penerimaan tunai sudah harus membayar kepada pemasok, atau sub
kontraktor.
-
Enteprenur and Financial Management Page 6
o Retensi yang ditahan sebagai jaminan bahwa Pelaksana akan menyelesaikan
kewajibannya.
o Kebutuhan dana tunai untuk upah tukang mingguan, opname sehingga
Pelaksana harus member talangan untuk pembayaran ini.
o Pembayaran dilakukan oleh Pemilik setelah pekerjaan terpasang dengan baik,
sedangkan biaya bahan dan biaya upah tukang harus segera dibayar.
Untuk memudahkan pengendalian biaya, maka perlu juga dibuat taksiran masing-
masing aktivitas sebagai berikut :
Rincian Biaya
Proyek : Rumah Tinggal
Lokasi : Pondok Mertua Indah
Tahun : 2015
No Item
Pekerjaan Tenaga Bahan
Sub-kon
Peralatan Total Bobot Catatan (
*1000)
1 Galian 10,000 0 0 6,000 16,000 2.08
2 Fondasi 10,000 55,000 0 10,000 75,000 9.74
3 Lantai 35,000 140,000 0 0 175,000 22.73
4 Dinding 64,000 100,000 0 0 164,000 21.30
5 Atap 30,000 100,000 0 0 130,000 16.88
6 Listrik 0 0 50,000 0 50,000 6.49
7 Kusen 20,000 30,000 0 0 50,000 6.49
8 Finishing 10,000 100,000 0 0 110,000 14.29
179,000 525,000 50,000 16,000 770,000
Biaya Umum Proyek Rp. 30,000
Biaya Umum Pusat Rp. 30,000
Sub Total
Rp. 830,000
Laba/Profit Rp. 124,500
Harga Penawaran Rp. 954,500
Bandung, Januari 2015
SETARA
-
Enteprenur and Financial Management Page 7
3. ANGGARAN KAS PROYEK
Dengan membuat anggaran biaya proyek dan menentukan laba yang diinginkan,
maka pelaksana dapat menentukan dan menetapkan harga penawaran yang
dilanjutakan dengan membuat perjanjian kontrak. Namum masalah tidak hanya
berhenti pada nilai kontrak borongan pekerjaan saja tetapi masih akan menghadapi
masalah lain, yaitu berapa dana yang dibutuhkan sesaat untuk mengerjakan proyek.
Untuk menghitung kebutuhan dana tersebut kita menyusun anggaran kas proyek.
Secara umum tujuan penyusunan anggaran kas proyek adalah :
a. Untuk mengetahui kemungkinan posisi kas pada masa yang akan datang selama
masa pelaksanaan borongan.
b. Untuk mengetahui kapan akan terjadi kekurangan kas serta kapan akan terjadi
kelebihan kas. Dengan demikian kita dapat membuat persiapan jauh sebelum
terjadinya yaitu darimana memperoleh uang apabila terjadi kekurangan, juga
dipersiapkan kemana harus dipergunakan apabila terjadi kelebihan kas.
c. Sebagai dasar untuk menghitungdan melakukan pengendalian kas.
Sebagai gambaran langkah pengelolaan anggaran proyek adalah sebagai berikut:
a. Membuat Jadwal dan metode Pelaksanaan
-
Enteprenur and Financial Management Page 8
Time Schedule
Proyek : Rumah Tinggal
Lokasi : Pondok Mertua Indah
Tahun : 2015
No
Item Pekerjaan
Bobot Februari 2015 Maret 2015 Apr-15
Catatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Galian 2.08 1.25 0.47 0.36
2 Fondasi 9.74 1.30 4.75 3.27 0.42
3 Lantai 22.73 11.36 11.36
4 Dinding 21.30 5.32 5.32 5.32 5.32
5 Atap 16.88 8.44 8.44
6 Listrik 6.49 6.49
7 Kusen 6.49 2.16 2.16 2.16
8 Finishing 14.29 7.14 7.14 Rencana Prestasi 2.55 5.22 3.64 11.78 16.69 5.32 5.32 13.77 10.61 8.66 9.31 7.14
Kumulatif Prestasi 2.55 7.77 11.40 23.18 39.87 45.19 50.52 64.29 74.89 83.55 92.86 100
Realisasi
Kum. Realisasi lebih cpt/lmbt
Bandung, Januari 2015
SETARA
b. Membuat Rincian Biaya masing-masing jadwal aktivitas
1). Rincian Aktivitas Galian
Aktivitas Galian
Proyek : Rumah Tinggal
Lokasi : Pondok Mertua Indah
Tahun : 2015
No Keterangan
Periode Mingguan jml org minggu
upah/hr/org
Jumlah Rp. (* 1000) Februari 2015
Maret 2015
1 2 3 4 5 6
1 Kebutuhan Tenaga Kerja Langsung
Tukang Gali 20 20 20 60 100 6,000
Kenek ( Pembantu Tukang) 20 20 10 50 80 4,000
10,000
2 Sewa Alat 6,000 6,000
Total pembayaran Aktivitas Galian
Rp. 16,000
3 Jadwal Pembayaran
Tukang Gali 2,000 2,000 2,000 6,000
Kenek ( Pembantu Tukang) 1,600 1,600 800 4,000
9,600 3,600 2,800 1.25 0.47 0.36 10,000
Catatan : Sewa alat dibayar minggu ke - 1
Bandung, Januari 2015
SETARA
-
Enteprenur and Financial Management Page 9
2). Rincian Aktivitas Pondasi
Aktivitas Pondasi
Proyek : Rumah Tinggal
Lokasi : Pondok Mertua Indah
Tahun : 2015
No Keterangan
Periode Mingguan
Catatan Februari 2015 Maret 2015
1 2 3 4 5 6
Kebutuhan Pembayaran :
1 Tenaga Kerja Langsung 0 3,600 3,200 3,200 0 0 10,000
2 Bahan 10,000 23,000 22,000 0 0 0 55,000
3 Sub Kontraktor 0 0 0 0 0 0 0
4 Peralatan 0 10,000 0 0 0 0 10,000
10,000 36,600 25,200 3,200 75,000
Bandung, Januari 2015
SETARA
Aktivitas Pondasi
Proyek : Rumah Tinggal
Lokasi : Pondok Mertua Indah
Tahun : 2015
No Keterangan
Periode Mingguan
jml org minggu
upah/hr/org Jumlah Rp. Februari 2015 Maret 2015
1 2 3 4 5 6
a. Kebutuhan
1 Tenaga Kerja Langsung
Tukang Batu 0 8 8 8 0 0 24 150 3,600
Kenek ( Pembantu Tukang) 0 30 25 25 0 0 80 80 6,400
2 Bahan 10,000 23,000 22,000 0 0 0 55,000
4 Sewa Alat 0 10,000 0 0 0 0 10,000
Total pembayaran Aktivitas Pondasi
Rp. 75,000
b. Jadwal Pembayaran
1.a. Tukang Gali 1,200 1,200 1,200 3,600
1.b. Kenek ( Pembantu Tukang) 2,400 2,000 2,000 6,400
2 Bahan 10,000 23,000 22,000 0 55,000
4 Sewa Alat 0 10,000 0 0 10,000
10,000 36,600 25,200 3,200 Aktivitas
Pondasi Rp. 75,000
1.30 4.75 3.27 0.42
Catatan :
Sewa alat dibayar minggu ke - 2
Bandung, Januari 2015
SETARA
-
Enteprenur and Financial Management Page 10
c. Membuat proyeksi arus pendanaan ( pengeluaran vs pemasukan).
Beberapa alternatip contoh proyeksi arus dana ( cashflow )
Alternatip lain yaitu mempercepat proses pembayaran dari Pemilik
Proyek : Rumah Tinggal
Mei 2015 Juni 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 17
Penerimaan 954.500 381.800 381.800 143.175 47.725 termin
Profit 15% 124.500
Sblm profit 830.000 ke-1 = 40 %
0 Biaya Umum 60.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 ke-2 = 40 %
1 Galian 16.000 2,08 9.600 3.600 2.800 ke-3 = 15 %
2 Fondasi 75.000 9,74 10.000 36.600 25.200 3.200 retensi = 5%
3 Lantai 175.000 22,73 87.500 87.500
4 Dinding 164.000 21,30 41.000 41.000 41.000 41.000
5 Atap 130.000 16,88 65.000 65.000
6 Listrik 50.000 6,49 50.000
7 Kusen 50.000 6,49 16.667 16.667 16.667
8 Finishing 110.000 14,29 55.000 55.000
770.000
Jml Pengeluaran /minggu -24.600 -45.200 -33.000 -95.700 -133.500 -46.000 -46.000 -111.000 -86.667 -71.667 -76.667 -60.000
Kebutuhan dana /minggu -24.600 -45.200 -33.000 -95.700 -133.500 -46.000 -46.000 -111.000 -86.667 -71.667 -76.667 -60.000
Kumulatif dana /minggu -24.600 -69.800 -102.800 -198.500 -332.000 3.800 -42.200 -153.200 -239.867 -311.533 -6.400 -66.400 76.775 124.500
Saldo 49.800 70.267
Bandung, Januari 2015
SETARA
NoItem
PekerjaanTotal Bobot
Februari 2015 Maret 2015 Apr-15Catatan
Lokasi : Pondok Mertua Indah
Tahun : 2015
Mei 2015 Juni 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 17
Penerimaan 954.500 190.900 286.350 286.350 143.175 47.725 termin
Profit 15% 124.500
Sblm profit 830.000 ke-1 = 20 %
0 Biaya Umum 60.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 ke-2 = 30 %
1 Galian 16.000 2,08 9.600 3.600 2.800 ke-3 = 30 %
2 Fondasi 75.000 9,74 10.000 36.600 25.200 3.200 ke-4 = 15 %
3 Lantai 175.000 22,73 87.500 87.500 retensi = 5%
4 Dinding 164.000 21,30 41.000 41.000 41.000 41.000
5 Atap 130.000 16,88 65.000 65.000
6 Listrik 50.000 6,49 50.000
7 Kusen 50.000 6,49 16.667 16.667 16.667
8 Finishing 110.000 14,29 55.000 55.000
770.000
Jumlah pengeluaran/minggu -24.600 -45.200 -33.000 -95.700 -133.500 -46.000 -46.000 -111.000 -86.667 -71.667 -76.667 -60.000
Kebutuhan dana/minggu -24.600 -45.200 -33.000 -95.700 -133.500 -46.000 -46.000 -111.000 -86.667 -71.667 -76.667 -60.000
Kumulatif Kebutuhan dana -24.600 -69.800 88.100 -7.600 -141.100 99.250 53.250 -57.750 -144.417 70.267 -6.400 -66.400
Saldo Akhir 121.100 145.250 141.933 76.775 124.500
Bandung, Januari 2015
SETARA
Proyek : Rumah Tinggal
Lokasi : Pondok Mertua Indah
Tahun : 2015
N
o
Item
PekerjaanTotal Bobot
Februari 2015 Maret 2015 Apr-15 Catatan
( * 1000)
-
Enteprenur and Financial Management Page 11
4. PENUTUP Ada dua masalah utama yang menyangkut di bidang keuangan proyek yaitu masalah menentukan harga penawaran dan menghitung besarnya kebutuhan dana yang diperlukan untuk membiayai pengerjaan proyek. Anggaran biaya proyek akan membantu kita dalam menentukan berapa harga penawaran yang sebaiknya kita ajukan, sedangkan anggaran kas proyek akan membantu kita untuk menghitung kebutuhan dana. Dengan menyusun anggaran biaya proyek dan anggaran kas proyek akan membantu kita untuk lebih menjamin adanya keuntungan dan tersedianya pendanaan proyek.
Daftar Pustaka :
1. Rhenald Kasali; Modul Kewirausahaan 2. Modul Manajemen Proyek PPM 1978 3. Handout Entepreuneur Jurusan Teknik Sipil Polban 4. Yulianto PK dkk, Buku Ajar Manajemen Proyek
-
Enteprenur and Financial Management Page 12
Soal Kelola Usaha Jasa Konstruksi Lingkari a,b,c atau d untuk jawaban yang benar
1. Sumberdaya apa yang perlu dikelola oleh SETARA kecuali : a. Waktu b. Tenaga kerja tukang, kenek, c. bahan d.Lokasi tempat kerja
2. Pemilik Bangunan akan percaya kepada SETARA kecuali: Tidak mampu mengelola keuangan pelaksanaan bangunan Mampu mengelola dan mengatur jadwal pelaksanaan pekerjaan Mampu berkomunikasi dengan baik kepada para pihak. Mampu mengelola keuangan pelaksanaan bangunan .
3. SETARA sebagai wirausahawan pelaksanaan bangunan sebaiknya : a. tidak berani bersahabat dengan ketidakpastian, b. berani bekerja keras, c. berani menghadapi resiko rugi d. mampu menghitung teliti berdasarkan pengalaman sebelumnya
4. Pola pikir wirausahawan SETARA a. Tidak Orientasi pada tindakan b. Berpikir Simpel sederhana c. Selalu Mencari Peluang Baru d. Mengejar Peluang dengan Disiplin Tinggi
5. Biaya-biaya yang tidak termasuk anggaran biaya proyek a. Biaya pembelian bahan b. Biaya pembayaran upah tukang c. Biaya sewa atau beli peralatan d. Biaya untuk beli motor baru
6. Yang tidak termasuk Arus kas proyek terdiri dari : a. Penerimaan uang dari Pemilik Proyek b. Pembayaran upah kerja tukang c. Pembayaran rekening listrik rumah sendiri. d. Pembayaran bahan bangunan yang dipakai.
7. Akibat ketidaklancaran keuangan proyek : a. Proyek bisa membayar tagihan, dikenakan denda keterlambatan, kenaikan harga
bahan bangunan, pembayaran dimuka untuk beberapa jenis bahan dan sub kontraktor.
b. Keterbatasan dalam menentukan jumlah pekerjaan yang bisa dikerjakan c. Tidak ada keuntungan d. Tidak tersedianya dana dalam bentuk tunai.
8. Mana yang bukan dari ciri-ciri pembayaran keuangan proyek rumah tinggal: a. Penerimaan biasanya dalam waktu -waktu tertentu dalam periode pelaksanaan b. Ada peluang beberapa item pembayaran hanya sekedar numpang lewat karena
penerimaan tunai sudah harus membayar kepada pemasok, atau sub kontraktor. c. Retensi yang ditahan sebagai jaminan bahwa SETARA akan menyelesaikan
kewajibannya. d. Kalau sudah ada pembayaran dari Pemilik maka uangnya dipakai untuk
kebutuhan pribadi SETARA
-
Enteprenur and Financial Management Page 13
JAWABAN Kelola Usaha Jasa Konstruksi Lingkari a,b,c atau d untuk jawaban yang benar
1. Sumberdaya apa yang perlu dikelola oleh SETARA kecuali : d a. Waktu b. Tenaga kerja tukang, kenek, c. bahan d. Lokasi tempat kerja
2. Pemilik Bangunan akan percaya kalau SETARA kecuali: a a. Tidak mampu mengelola keuangan pelaksanaan bangunan b. Mampu mengelola dan mengatur jadwal pelaksanaan pekerjaan c. Mampu berkomunikasi dengan baik kepada para pihak. d. Mampu mengelola keuangan pelaksanaan bangunan .
3. SETARA sebagai wirausahawan pelaksanaan bangunan sebaiknya : a a. tidak berani bersahabat dengan ketidakpastian, b. berani bekerja keras, c. berani menghadapi resiko rugi d. mampu menghitung teliti berdasarkan pengalaman sebelumnya
4. Pola pikir wirausahawan SETARA : a a. Tidak Orientasi pada tindakan b. Berpikir Simpel sederhana c. Selalu Mencari Peluang Baru d. Mengejar Peluang dengan Disiplin Tinggi
5. Biaya-biaya yang tidak termasuk anggaran biaya proyek : d a. Biaya pembelian bahan b. Biaya pembayaran upah tukang c. Biaya sewa atau beli peralatan d. Biaya untuk beli motor baru
6. Yang tidak termasuk Arus kas proyek terdiri dari : c a. Penerimaan uang dari Pemilik Proyek b. Pembayaran upah kerja tukang c. Pembayaran rekening listrik rumah sendiri. d. Pembayaran bahan bangunan yang dipakai.
7. Akibat ketidaklancaran keuangan proyek : c a. Proyek bisa membayar tagihan, dikenakan denda keterlambatan, kenaikan harga
bahan bangunan, pembayaran dimuka untuk beberapa jenis bahan dan sub kontraktor.
b. Keterbatasan dalam menentukan jumlah pekerjaan yang bisa dikerjakan c. Tidak ada keuntungan e. Tidak tersedianya dana dalam bentuk tunai.
8. Mana yang bukan dari ciri-ciri pembayaran keuangan proyek rumah tinggal: d a. Penerimaan biasanya dalam waktu -waktu tertentu dalam periode pelaksanaan b. Ada peluang beberapa item pembayaran hanya sekedar numpang lewat karena
penerimaan tunai sudah harus membayar kepada pemasok, atau sub kontraktor. c. Retensi yang ditahan sebagai jaminan bahwa SETARA akan menyelesaikan
kewajibannya. Kalau sudah ada pembayaran dari Pemilik maka uangnya dipakai untuk kebutuhan pribadi SETARA
-
Enteprenur and Financial Management Page 14