evaluasi diri dosen - berbagi itu indah | berbagi … · web viewegocentric speech, yaitu anak...

29
BAB VII PERKEMBANGAN SOSIAL DAN BAHASA TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari perkembangan sosial dan bahasa, mahasiswa mampu: 1. menjelaskan aspek perkembangan sosial remaja; 2. menjelaskan perkembangan dan karakteristik bahasa; 3. menjelaskan kemampuan bahasa remaja dan implikasinya dalam pendidikan. PEMBAHASAN A. Perkembangan Sosial Remaja Membicarakan perkembangan sosial remaja tidaklah cukup hanya membicarakan nilai-nilai dan sikap- sikap sosial remaja. Melainkan perlu pula dibahas lingkungan sosial yang yang melengkapi hidup remaja beserta tuntutan-tuntutan yang terkandung di dalamnya. Untuk membahas lingkungan sosial remaja tersebut akan dibicarakan: (1) Arti kelompok bagi remaja, (2) Tugas- tugas perkembangan remaja, (3) Sosialisasi remaja, (4) Hambatan-hambatan sosial remaja. Sudah tentu yang menjadi fokus pembicaraan adalah: (5) Sikap-sikap sosial 157

Upload: truongtuyen

Post on 11-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

BAB VIIPERKEMBANGAN SOSIAL DAN BAHASA

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari perkembangan sosial dan bahasa, mahasiswa mampu:

1. menjelaskan aspek perkembangan sosial remaja;

2. menjelaskan perkembangan dan karakteristik bahasa;

3. menjelaskan kemampuan bahasa remaja dan implikasinya dalam pendidikan.

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Sosial Remaja

Membicarakan perkembangan sosial remaja tidaklah cukup hanya

membicarakan nilai-nilai dan sikap-sikap sosial remaja. Melainkan perlu pula

dibahas lingkungan sosial yang yang melengkapi hidup remaja beserta tuntutan-

tuntutan yang terkandung di dalamnya. Untuk membahas lingkungan sosial remaja

tersebut akan dibicarakan: (1) Arti kelompok bagi remaja, (2) Tugas-tugas

perkembangan remaja, (3) Sosialisasi remaja, (4) Hambatan-hambatan sosial

remaja. Sudah tentu yang menjadi fokus pembicaraan adalah: (5) Sikap-sikap sosial

remaja. Butir-butir di atas berturut-turut akan dibicarakan dalam uraian berikut ini.

1. Arti Kelompok Bagi Remaja

Ada ungkapan yang mengatakan "No man is an island" yang maksudnya

kurang lebih bahwa tiada seorang manusiapun yang mampu hidup sendiri tanpa

kehadiran orang lain. Demikian juga bagi kehidupan remaja tiada mungkin ia dapat

sendirian, terlepas dari kelompok di mana dia berada. Remaja membutuhkan

kelompok sosial (sudah tentu yang sehat) untuk perkembangan hidupnya yang sehat

157

Page 2: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

dan normal. Corak kelompok sosial remaja akan mempengaruhi hidupnya dan juga

sebaliknya yaitu remaja dapat mempengaruhi kelompok sosial di mana dia berada.

Tegasnya kelompok sosial remaja bersifat mempengaruhi dan dapat dipengaruhi

oleh kehadiran seorang remaja di dalamnya.

Adapun peranan kelompok sosial remaja secara garis besar dapat diuraikan

dalam butir berikut ini:

Pertama, kelompok sosial adalah suatu wahana di mana dibentuk sikap-

sikap sosial remaja. Tidak dapat dibayangkan bagaimana remaja dapat (misalnya)

memiliki rasa tanggungjawab sosial yang tinggi tanpa ada kelompok yang

"membentuk" sikap sosial yang demikian itu. Tidak cukup sikap sosial tersebut

(bertanggungjawab) hanya dengan menceramahi remaja dengan sikap sosial yang

dimaksud.

Kedua, tugas-tugas perkembangan remaja--sebagaimana akan diuraikan

nanti--baru dapat dipenuhi remaja kalau ada kelompok sosial tempat remaja

tersebut mengadakan gladi diri untuk memenuhi tugas-tugas perkembangannya.

Adanya tugas perkembangan karena adanya kelompok sosial yang menuntut kearah

itu. Baru kemudian remaja "dituntut" untuk memenuhinya.

Ketiga, dengan adanya kelompok sosial remaja yang hetero-seksual (yang

sehat) dimungkinkan remaja dapat mengenal dan berperilaku yang lebih beradaptasi

kepada lain jenisnya. Berlaku sopan dan melindungi wanita (oleh remaja pria)

hanya dapat dipelajari dalam kelompok sosial remaja yang sehat tersebut. Sekali

lagi, tidak dapat diperoleh remaja dengan membaca buku, atau mendengarkan

ceramah tentang tata cara sopan santun hubungan pria dan wanita.

2. Tugas-Tugas Perkembangan Sosial Remaja

Mendasarkan pada pendapat Hurlock (1990: 109-210) dan diadakan

modifikasi diperlukannya oleh penulis berikut ini dikemu-kakan tugas-tugas

perkembangan remaja:

158

Page 3: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

Pertama, remaja dituntut untuk mampu berperilaku yang sesuai dengan

gender (jenis kelamin) yang telah menjadi takdirnya. Pada umumnya remaja pria

tidak banyak mengalami kesulitan berperan sebagai pria tersebut. Hal ini

dimungkinkan karena kondisi pisik dan psikis peria (remaja) mendukung ke arah

itu, di samping (barangkali) budaya kontemporer hingga dewasa masih "dikuasai"

pria, sehingga remaja pria dapat banyak, wanita sedikit banyak mengalami kesulitan

untuk berperan yang sesuai dengan gendernya, yang disebabkan bukan oleh kondisi

pisik maupun psikis yang tidak mendukung, melainkan disebabkan oleh banyaknya

tuntutan peran wanita yang rumit dan membatasi ditambah lagi oleh situasi sosial-

kemasyarakatan yang menghendaki peningkatan emansipasi peran wanita di

masyarakat ke arah yang sederajat dengan laki-laki. Khusus untuk hal yang terakhir

(emansipasi peran wanita) berakibat yang tidak menguntungkan dalam belajar peran

yang dikehendaki untuk remaja wanita; dia menjadi bingung! Di satu sisi oleh nilai-

nilai tradisional dia dikehendaki berlaku lembut, penuh sopan santun. Di sisi lain

oleh tuntutan emansipasi dia dikehendaki berlaku seperti laki-laki misalnya: keras,

tegas, dan kompetitif.

Kedua, remaja dituntut untuk mampu mandiri atau bertanggungjawab baik

secara emosional maupun secara ekonomis, remaja adalah bukan anak-anak lagi

dan remajapun pada umumnya tidak mau dianggap sebagai anak-anak lagi. Dia

ingin mandiri, memperoleh hak untuk mengatur hidupnya sendiri; dia ingin bebas.

Kebebasan secara emosional tidak sulit untuk dicapai bila remaja telah lama

menanti-nantikan untuk itu. Hal ini dimungkinkan kalau lingkungan keluarga

menerima baik peran remaja semakin besar dalam menentukan jalan hidupnya.

Tidaklah demikian (maksudnya remaja tidak segera memperoleh kebebasan

emosionalnya) bila lingkungan keluarga serba membatasi. Adapun kebebasan

ekonomi pada umumnya bisa diperoleh remaja kalau ia telah bekerja untuk

mendapatkan nafkahnya sendiri. Demikian juga kebebasan ekonomi tidak segera

diperoleh bila remaja untuk bekerja tersebut memerlukan masa latihan jabatan

159

Page 4: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

tersebut cukup panjang. Selama masa latihan tersebut remaja tertunda dalam

memperoleh kebebasan ekonominya.

Ketiga, remaja dituntut untuk memiliki keterampilan intelektual dan konsep

dalam perilaku sosial (disingkat dengan "Keterampilan Sosial"). Misalnya remaja

dituntut untuk dapat mempraktikkan kerjasama dengan orang lain dan memahami

pentingnya hal itu bagi kehidupan sosial yang sehat. Pembentukan keterampilan

sosial ini semestinya adalah tugas keluarga dan sekolah, akan tetapi dalam

praktiknya tidaklah serius dilaksanakan berhubung keluarga "sibuk" mencari nafkah

dan sekolah disibukkan oleh tugas-tugas kurikulernya. Akibatnya banyak dijumpai

tingkah laku remaja yang kurang menunjukkan budi pekerti yang tinggi. Akibat

yang paling parah berupa munculnya kasus perkelahian antara remaja sekolah.

Sudah tentu baik pihak keluarga maupun sekolah perlu berbenah diri untuk

membentuk sikap sosial remaja yang beradab (berbudi pekerti).

3. Sosialisasi Remaja

Perkembangan sosial remaja menghendaki remaja untuk mau membaurkan

diri di dalam suatu kelompok remaja tertentu. Bila remaja mau dengan suka rela

"terjun" dalam suatu kelompok remaja tertentu maka terjadilah sosialisasi remaja.

Ada remaja yang mudah melaksanakan sosialisasi ini, akan tetapi tak jarang

dijumpai remaja yang mengalami kemudahan dalam proses sosialisasinya pada

umumnya berasal dari keluarga/orangtua yang banyak mangadakan proses-proses

sosialisasi di berbagai kelompok sosial di masyarakat. Anak calon (remaja)

mengimitasi perilaku sosial orangtuanya. Sebaliknya mereka yang mengalami

kesulitan dalam proses sosialisasinya (malu-malu atau kaku dalam bergabung

dengan kelompok-kelompok remaja) pada umumnya berasal dari orangtua yang

sedikit banyak bersikap seklusif (menyendiri) terhadap berbagai bentuk pergaulan

di masyarakat. Cara yang seklusif inilah yang ditiru anak (calon remaja) dalam

berintegrasi dengan masyarakat. Sering dikatakan "anak/remaja pemalu berasal

dari keluarga yang pemalu pula".

160

Page 5: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

Adapun keberhasilan sosialisasi remaja diukur dari keaktifan remaja yang

bersangkutan di dalam suatu kelompok remaja tertentu (Soesilo

Windradini,1995:13). Remaja yang aktif di suatu kelompok remaja tertentu berarti

dia berhasil dalam sosialisasinya di kelompok tersebut remaja ini dengan mudah

menginternalisasi nilai-nilai, norma-norma, sikap-sikap, tradisi-tradisi pokoknya

hal-hal yang berkaitan dengan perilaku kelompok. Sangat boleh jadi remaja yang

sukses dalam sosialisasinya ini dapat berperan sebagai pimpinan kelompok.

Sebaliknya remaja yang tidak sukses dalam proses sosialisasinya hanya berperan

"dipinggiran" di dalam kegiatan kelompok. Sering dikatakan remaja seperti ini

"masuk tidak menggenapi, keluar tidak terasa". Remaja seperti ini perlu

mendapatkan pertolongan yang khusus yang berupa bimbingan pribadi-sosial.

Proses sosialisasi dalam hidup remaja adalah suatu kondisi yang cukup

genting bagi remaja yang bersangkutan. Bila remaja berhasil dalam sosialisasinya

tumbuhlah dia sebagai pribadi yang untung dalam hidup sosialnya. Tiada masalah

baginya untuk bergaul dengan orang lain. Akan tetapi bila remaja gagal dalam

bersosialisasi tersebut jadilah dia sebagai remaja yang mengalami kesulitan dalam

pergaulan sosialnya: pemalu, penyendiri; tidak/kurang percaya diri, bahkan

mungkin bersifat sombong dan keras kepala. Maka dapatlah dipahami kalau proses

sosialisasi remaja adalah sesuatu yang cukup genting bagi hidup remaja.

Permasalahannya sekurangnya adalah hal-hal apakah yang mengakibatkan proses

sosialisasi remaja?

4. Hambatan-Hambatan Sosialisasi Remaja

Hambatan-hambatan dalam sosialisasi ini penyebabnya dapat diketemukan

di dalam diri remaja itu sendiri, pada orangtuanya, maupun pada watak kelompok

tempat remaja ingin bersosialisasi. Sebagian telah disinggung yaitu latar belakang

keluarga yang menyebabkan keberhasilan atau ketidakberhasilan remaja dalam

melaksanakan proses sosialisasi. Soesilo Windradini (1995: 14) merinci penyebab

161

Page 6: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

terhambatnya sosialisasi (dipergunakan istilah transisi sosial) dalam enam kategori

sebagai berikut:

Pertama, dasar pengalaman remaja yang kurang baik. Pola asuh yang

diterima anak di keluarga kurang mendukung tumbuhnya rasa kurang percaya diri

remaja. Misalnya remaja tiada diberi kebebasan untuk mengatur hal-hal dalam

hidupnya yang sebenarnya dia telah mampu untuk itu (menerima teman, berkunjung

ke rumah sanak saudara, ikut perkumpulan karang taruna di kampung dll.).

Kedua, tidak adanya bimbingan. Bimbingan dari orangtua dalam

bersosialisasi (sekalipun tidak bersifat otoriter) masih diperlukan remaja. Akan

tetapi orangtua beranggapan lain yaitu bahwa anak dengan sendirinya dapat

bersosialisasi tersebut khususnya kalau remaja menghadapi kesulitan (dalam

bersosialisasi tersebut) maka dalam hal-hal ini bimbingan lebih-lebih diperlukan

oleh remaja.

Ketiga, tidak ada orang model untuk dicontoh. Dalam lingkungan remaja

(di keluarga atau di luar keluarga) seringkali remaja tidak menjumpai tokoh (model)

yang bagus untuk diteladani dalam pergaulan sosial. Akibatnya anak tidak belajar

dalam bersosialisasi.

Keempat, tidak ada kesempatan untuk mengadakan hubungan sosial karena

kesulitan sosial ekonomi (miskin) seorang tidak berkesempatan untuk bergabung

dengan suatu kelompok remaja tertentu. Akibatnya tidak terbentuk keterampilan

remaja dalam bergaul dengan banyak kalangan di masyarakat.

Kelima, tidak ada motivasi. Remaja, karena kegagalan-kegagalan

bersosialisasi di masa lalu menjadi malas untuk bersosialisasi pada kesempatan-

kesempatan mendatang, sehingga kemampuan sosialisasinya makin memburuk.

Keenam, kelompok-kelompok sosial yang baru dan berbeda normanya.

Masing-masing kelompok remaja dapat berbeda-beda norma yang berlaku

didalamnya. Remaja masjid tuntutan normanya akan berbeda dengan remaja klub

162

Page 7: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

disko atau tari-tarian/musik. Remaja dalam kelompok masjid akan canggung kalau

dia berada di remaja kelompok klub disko tersebut.

5. Sikap-Sikap Sosial Remaja

Kelompok remaja (yang sehat) merupakan wacana yang amat berharga bagi

proses sosialisasi remaja sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Akan tetapi

sekalipun demikian di dalam kehidupan kelompok remaja akan dijumpai variasi

sikap-sikap remaja sebagai akibat dari watak kelompok dan interaksi sosial antar

warga kelompok remaja.

Soesilo Windradini (1995: 16-17) mengemukakan lima sikap sosial remaja

dalam kelompoknya yaitu:

Pertama, kompetisi (persaingan). Didalam suatu kelompok remaja

(misalnya di kelas-kelas sekolah) bila diciptakan iklim kompetisi, sangat boleh jadi

terjadilah kompetisi yang menyangkut berbagai aspek hidup remaja misalnya:

prestasi belajar, berpakaian, kekayaan (orangtua). Telah mulai disadari di kalangan

para pendidik bahwa budaya kompetisi lebih banyak mudharatnya daripada

manfaatnya. Hanya mereka yang mencapai prestasi di puncang yang diuntungkan

dengan budaya ini. Sedangkan mayoritas remaja merasa kecewa dengan perolehan

prestasi atau kondisi dirinya.

Kedua, komformitas (berbuat sama dengan yang lain). Kecenderungan ke

arah konformitas ini lebih banyak terlibat pada kelompok-kelompok remaja yang

kurang terorganisir seperti pada "gang" remaja. Bisa terjadi seorang remaja berbuat

kenakalan oleh hanya karena dorongan konformitas ini.

Ketiga, menonjolkan diri atau menarik perhatian. Pada kelompok yang

mengusahakan pencapaian suatu prestasi sifat menonjolkan diri para anggotanya

(remaja) tampak dengan jelas. Para anggota kelompok berusaha membuktikan

bahwa dirinya adalah asset yang berharga bagi kelompok berhubung prestasi-

prestasinya yang pantas dihargai.

163

Page 8: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

Keempat, menentang kekuasaan otoritas atau orangtua. Remaja sebelum

mencapai tahap perkembangan akhir remaja (dewasa awal) tak jarang

memperlihatkan sikap menentang figur-figur kekuasaan di masyarakat/pejabat dan

tak ketinggalan pada orang tuannya. Penentangan remaja ini seringkali dilandasi

hanya sekedar ingin berbeda dengan para otoritas tersebut.

Kelima, kesadaran sosial. Sekalipun masih berbuat kesalahan-kesalahan

pada remaja telah tumbuh kesadaran berbuat baik/berguru bagi kehidupan bersama,

berbangsa dan bernegara. Sikap seperti ini semakin mantap kalau remaja sudah

mencapai tahap perkembangan remaja akhir (dewasa awal).

B. Perkembangan Bahasa

1. Pengertian Perkembangan Bahasa

Sebagaimana fungsinya bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan

seseorang dalam pergaulannya atau komunikasinya dengan orang lain. Bahasa

merupakan alat/sarana bergaul. Oleh karena itu penggunaan bahasa menjadi efektif

sejak seseorang memerlukan berkomunikasi dengan orang lain. Sejak bayi mulai

bisa berkomunikasi dengan orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan. Sejalan

dengan perkembangan hubungan sosial, maka perkembangan bahasa seorang (bayi-

anak) dimulai dengan mereba (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan

bahasa satu suku kata, dua suku kata, menyusun kalimat sederhana dan seterusnya

melakukan sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang kompleks sesuai dengan

tingkat perilaku sosial.

Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti

faktor intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan

berbahasa. Bayi yang tingkat intelektualnya belum berkembang dan masih sangat

sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu

memahami lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sangat

164

Page 9: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

sederhana sampai tingkat bahasa yang komplek. Perkembangan bahasa dipengaruhi

oleh lingkungan, karena bahasa pada dasarnya merupakan hasil belajar dari

lingkungan. Bayi belajar bahasa sebagaimana halnya belajar hal yang lain, "meniru

dan mengulang" hasil yang telah didapatkan merupakan hasil belajar bahasa awal.

Bayi bersuara, "mmmmmm", ibunya tersenyum, mengulang menirukan dengan

memperjelas dan memberi arti suara itu menjadi "maem-maem". Bayi belajar

menambah kata-kata dengan meniru bunyi-bunyi yang didengarnya. Manusia

dewasa (terutama ibunya) di sekelilingnya membetulkan dan memperjelas. Belajar

bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak mulai usia 6-7 tahun, di saat anak

mulai masuk sekolah. Jadi perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan

penguasaan alat berkomunikasi, baik secara lisan, tulis, maupun menggunakan

tanda-tanda atau isyarat. Mampu dan mengusai alat komunikasi di sini diartikan

sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan difahami orang lain.

Ada dua tipe perkembangan bahasa anak, yaitu sebagai berikut:

1. Egocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog).

2. Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung kontak antar anak

dengan temannya atau dengan lingkungannya. Perkembangan ini dibagi ke

dalam lima bentuk: (a) adapted information, di sini terjadi saling tukar gagasan

atau adanya tujuan bersama yang dicari, (b) critism, yang menyangkut penilaian

anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang lain, (c) command (perintah),

request (permintaan) dan threat (ancaman), (d) questions (pertanyaan), dan (e)

answers (jawaban).

2. Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja

Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang. Ia telah banyak

belajar dari lingkungan, dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk oleh kondisi

lingkungan. Lingkungan remaja mencakup pergaulan teman sebaya dan lingkungan

sekolah. Pola bahasa yang dimiliki adalah bahasa yang berkembang di dalam

keluarga atau bahasa ibu.

165

Page 10: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan

masyarakat di mana mereka tinggal. Hal ini berarti proses pembentukan kepribadian

yang dihasilkan dari pergaulan dengan masyarakat sekitar akan memberi ciri khas

dalam perilaku berbahasa. Bersamaan dengan kehidupannya di dalam masyarakat

luas, remaja mengikuti proses belajar di sekolah. Sebagaimana diketahui, di

lembaga pendidikan diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-

kaidah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam

wawasan ilmu pengetahuan semata, melainkan juga secara terencana merekayasa

perkembangan sistem budaya, termasuk perilaku berbahasa. Pengaruh pergaulan di

masyarakat (teman sebaya) terkandung cukup menonjol, sehingga bahasa remaja

menjadi lebih diwarnai oleh pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam

kelompok sebaya. Dari kelompok sebaya berkembang bahasa sandi, bahasa

kelompok yang bentuknya amat khusus, seperti istilah "baceman" dikalangan

pelajar yang dimaksudkan adalah bocoran soal ulangan atau tes. Bahasa "prokem"

tercipta secara khusus untuk kepentingan khusus pula.

Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga, masyarakat, dan

sekolah dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara remaja

yang satu dengan remaja lainnya. Hal ini ditunjukkan oleh pemilihan dan

penggunaan kosakata sesuai dengan tingkat sosial keluarganya. Keluarga dari

lapisan masyarakat berpendidikan rendah atau buta huruf, akan banyak

menggunakan bahasa pasar, bahasa sembarangan, dengan istilah-istilah yang

"kasar". Masyarakat terdidik yang umumnya memiliki status sosial ekonomi lebih

baik, akan menggunakan istilah-istilah lebih selektif dan umumnya anak remajanya

juga berbahasa secara lebih baik.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa

Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan. Oleh sebab itu

perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:

166

Page 11: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

a. Umur anak

Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya,

bertambah pengalaman, dan meningkat kebutuhannya. Bahasa seseorang akan

berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya. Faktor

fisik akan ikut mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan

organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat. Pada

masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan berbahasa telah

mencapai tingkat kesempurnaan, dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual

remaja sehingga mampu menunjukkan cara berkomunikasi dengan baik.

b. Kondisi lingkungan

Lingkungan tempat anak tumbuhkembang memberi dukungan yang cukup

besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa di lingkungan perkotaan akan

berbeda dengan di lingkungan pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa di

daerah pantai, pegunungan, dan daerah-daerah terpencil menunjukkan perbedaan.

Sebagaimana diuraikan di atas bahwa bahasa pada dasarnya dipelajari dari

lingkungan. Lingkungan yang dimaksud termasuk lingkungan pergaulan yang

berbentuk kelompok-kelompok, seperti kelompok bermain, kelompok kerja, dan

kelompok sosial yang lain.

c. Kecerdasan

Untuk meniru lingkungan tentang bunyi atau suara, gerakan, dan mengenal

tanda-tanda, memerlukan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan motorik

seseorang berhubungan positif dengan kemampuan intelektual atau tingkat berfikir.

Ketepatan meniru, memperoduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat,

kemampuan menyusun kalimat dengan baik dan memahami atau menangkap

maksud suatu pernyataan pihak lain, amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau

kecerdasan seorang remaja.

167

Page 12: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat inteligensinya. Anak

yang perkembangan bahasanya cepat, pada umumnya memiliki inteligensi normal

atau di atas normal. Namun begitu, tidak semua anak yang mengalami kelambatan

perkembangan bahasanya pada usia awal, dikategorikan sebagai anak yang bodoh

(Lindgren, dalam E. Hurlock, 1991). Selanjutnya, Hurlock mengemukakan hasil

studi mengenai anak yang mengalami kelambatan mental, yaitu bahwa sepertiga di

antara mereka yang dapat berbicara secara normal dan anak yang berada pada

tingkat intelektual yang paling rendah, mereka sangat miskin dalam bahasanya.

d. Status sosial ekonomi keluarga

Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan

situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak, anggota keluarganya.

Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota keluarga yang berstatus

sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus sosial rendah. Hal ini akan

lebih tampak perbedaan perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di dalam

keluarga terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain pendidikan keluarga

berpengaruh pula terhadap perkembangan bahasa.

Beberapa studi tentang hubungan antara perkembangan bahasa dengan

status sosial keluarga menunjukkan bahwa anak yang berasal dari keluarga miskin

mengalami kelambatan dalam perkembangan bahasanya dibandingkan dengan anak

yang berasal dari keluarga yang baik. Kondisi ini terjadi mungkin disebabkan oleh

perbedaan kecerdasan atau kesempatan belajar (keluarga miskin diduga kurang

memperhatikan perkembangan bahasa anaknya), atau kedua-duanya (Hetzer &

Reindorf dalam E. Hurlock,1991).

Hubungan ini dimaknai sebagai proses pengalaman berinteraksi dan

berkomunikasi dengan lingkungan keluarga, terutama dengan orangtua yang

mengajar, melatih, dan memberikan contoh berbahasa kepada anak. Hubungan

kasih yang sehat antara orangtua dengan anak (penuh perhatian dan kasih sayang

dari orangtuannya) memfasilitasi perkembangan bahasa anak, sedangkan hubungan

168

Page 13: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

yang tidak sehat mengakibatkan anak akan mengalami kesulitan atau kelambatan

dalam perkembangan bahasanya. Hubungan yag tidak sehat itu bisa berupa sikap

orangtua yang keras/kasar, kurang kasih sayang atau kurang perhatian untuk

memberikan latihan dan contoh dalam berbahasa yang baik kepada anak, maka

perkembangan bahasa anak cenderung akan mengalami stagnasi atau kelainan,

seperti: gagap dalam berbicara, tidak jelas dalam mengungkapkan kata-kata, merasa

takut untuk mengungkapkan pendapat, dan berkata yang kasar atau tidak sopan.

e. Kondisi fisik/kesehatan

Kondisi fisik di sini dimaksudkan kondisi kesehatan anak. Seseorang yang

cacat akan terganggu kesehatannya untuk berkomunikasi seperti bisu, tuli, gagap,

organ suara yang tidak sempurna akan mengganggu perkembangannya dalam

berbahasa.

Kesehatan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan

bahasa anak, terutama pada usia awal kehidupannya. Apabila anak pada usia dua

tahun pertama, anak mengalami sakit terus-menerus, maka anak tersebut cenderung

akan mengalami kelambatan atau kesulitan dalam perkembangan bahasanya. Oleh

karena itu, untuk memelihara pekembangan bahasa anak secara normal, orangtua

perlu memperhatikan kondisi kesehatan anak. Upaya yang dapat ditempuh dengan

cara memberi ASI, makanan bergizi, memelihara kebersihan tubuh anak atau secara

reguler memeriksakan anak ke dokter atau ke puskesmas.

4. Pengaruh Kemampuan Berbahasa Terhadap Kemampuan Berfikir

Kemampuan berbahasa dan kemampuan berfikir saling berpengaruh satu

sama lain. Kemampuan berfikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan

sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berfikir.

Seseorang yang rendah kemampuan berpikirnya, akan mengalami kesulitan dalam

menyusun kalimat yang baik, logis, dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya

berkomunikasi.

169

Page 14: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

Bersosialisasi berarti melakukan hubungan dengan yang lain. Seseorang

menyampaikan ide dan gagasannya dengan berbahasa dan menangkap ide dan

gagasan orang lain melalui bahasa. Menyampaikan dan mengambil makna ide dan

gagasan itu merupakan proses berfikir yang abstrak. Ketidaktepatan menangkap arti

bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan kekaburan persepsi yang diperolehnya.

Akibat lebih lanjut bahwa hasil proses berfikir menjadi tidak tepat benar.

Ketidaktepatan hasil pemrosesan pikir ini diakibatkan kekurangmampuan dalam

bahasa.

5. Perbedaan Individu Dalam Kemampuan dan Perkembangan Bahasa

Menurut Chomsky anak lahir ke dunia pada dasarnya memiliki kapasitas

berbahasa (Woolflok, dkk, 1998). Akan tetapi seperti di bidang lain, faktor

lingkungan akan mengambil peranan yang cukup menonjol mempengaruhi

perkembangan bahasa anak tersebut. Mereka belajar makna kata dan bahasa yang

sesuai dengan apa yang mereka dengar, lihat, dan mereka hayati dalam hidupnya

sehari-hari. Perkembangan bahasa anak terbentuk oleh lingkungan yang berbeda-

beda.

Di bagian depan telah dijelaskan bahwa kemampuan berfikir anak berbeda-

beda, sedang bahasa dan berfikir mempunyai korelasi yang tinggi; anak dengan IQ

tinggi akan berkemampuan bahasa yang tinggi. Sebaran nilai IQ menggambarkan

adanya perbedaan individual anak, dan dengan demikian kemampuan mereka dalam

bahasa juga bervariasi sesuai dengan variasi kemampuan mereka berfikir.

Bahasa berkembang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena kekayaan

lingkungan akan merupakan pendukung bagi perkembangan peristilahan yang

sebagian besar dicapai dengan proses meniru. Dengan demikian remaja yang

berasal dari lingkungan yang berbeda juga akan berbeda pula kemampuan dan

perkembangan bahasanya.

170

Page 15: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

6. Upaya Pengembangan Kemampuan Bahasa Remaja dan

Implikasinya Dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Kelas atau kelompok belajar pada dasarnya terdiri dari individu yang

bervariasi bahasanya, baik kemampuannya maupun polanya. Menghadapi hal ini

guru harus mengembangkan strategi belajar mengajar bidang bahasa dengan

memfokuskan pada potensi dan kemampuan anak.

Pertama, anak perlu melakukan pengulangan (menceritakan kembali)

pelajaran yang telah diberikan dengan kata dan bahasa yang disusun oleh siswa

sendiri. Dengan cara ini senantiasa guru dapat melakukan identifikasi tentang pola

dan tingkat kemampuan bahasa siswa-siswanya.

Kedua, berdasar hasil identifikasi itu guru melakukan pengembangan

bahasa siswa dengan menambahkan perbendaharaan bahasa lingkungan yang telah

dipilih secara tepat dan benar oleh guru. Cerita siswa tentang isi pelajaran yang

telah diperkaya itu diperluas untuk langkah-langkah selanjutnya, sehingga para

siswa mampu menyusun cerita lebih komprehensif tentang isi bacaan yang telah

dipelajari dengan menggunakan pola bahasa mereka sendiri.

Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara

mandiri, baik lisan maupun tulis, dengan mendasarkan bahan bacaan akan lebih

mengembangkan kemampuan bahasa anak dan membentuk pola bahasa masing-

masing. Dalam penggunaan model ini guru harus banyak memberikan rangsangan

dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas. Dalam pada itu sarana

perkembangan bahasa seperti buku, surat kabar, majalah, dan lain-lainnya

hendaknya disediakan di sekolah maupun di rumah.

RANGKUMAN

Membicarakan perkembangan sosial remaja tidaklah cukup hanya

membicarakan nilai-nilai dan sikap-sikap sosial remaja. Melainkan perlu pula

171

Page 16: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

dibahas lingkungan sosial yang melengkapi hidup remaja beserta tuntutan-tuntutan

yang terkandung di dalamnya. Untuk membahas lingkungan sosial remaja tersebut

dibicarakan pula: (1) Arti kelompok bagi remaja, (2) Tugas-tugas perkembangan

remaja, (3) Sosialisasi remaja, (4) Hambatan-hambatan sosial remaja. Sudah tentu

yang menjadi fokus pembicaraan adalah: (5) Sikap-sikap sosial remaja.

Sebagaimana fungsinya bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan

seseorang dalam pergaulannya atau komunikasinya dengan orang lain. Bahasa

merupakan alat/sarana bergaul. Oleh karena itu penggunaan bahasa menjadi efektif

sejak seseorang memerlukan berkomunikasi dengan orang lain. Sejak bayi mulai

bisa berkomunikasi dengan orang lain, sejak itu pula bahasa diperlukan. Sejalan

dengan perkembangan hubungan sosial, maka perkembangan bahasa seorang (bayi-

anak) dimulai dengan meraban (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan

bahasa satu suku kata, dua suku kata, menyusun kalimat sederhana dan seterusnya

melakukan sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang kompleks sesuai dengan

tingkat perilaku sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa

adalah: umur, kesehatan/fisik, kecerdasan, sosial ekonomi keluarga, dan

lingkungan.

Perkembangan bahasa aplikasinya dalam pembelajaran, maka guru

seharusnya mengembangkan strategi belajar mengajar bidang bahasa dengan

memfokuskan pada potensi dan kemampuan anak.

Pertama, anak perlu melakukan pengulangan (menceritakan kembali)

pelajaran yang telah diberikan dengan kata dan bahasa yang disusun oleh siswa

sendiri. Dengan cara ini senantiasa guru dapat melakukan identifikasi tentang pola

dan tingkat kemampuan bahasa siswa-siswanya.

Kedua, berdasar hasil identifikasi itu guru melakukan pengembangan

bahasa siswa dengan menambahkan perbendaharaan bahasa lingkungan yang telah

dipilih secara tepat dan benar oleh guru. Cerita siswa tentang isi pelajaran yang

telah diperkaya itu diperluas untuk langkah-langkah selanjutnya, sehingga para

172

Page 17: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

siswa mampu menyusun cerita lebih komprehensif tentang isi bacaan yang telah

dipelajari dengan menggunakan pola bahasa mereka sendiri.

Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara

mandiri, baik lisan maupun tulis, dengan mendasarkan bahan bacaan akan lebih

mengembangkan kemampuan bahasa anak dan membentuk pola bahasa masing-

masing. Dalam penggunaan model ini guru harus banyak memberikan rangsangan

dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas. Dalam pada itu sarana

perkembangan bahasa seperti buku, surat kabar, majalah, dan lain-lainnya

hendaknya disediakan di sekolah maupun di rumah.

PENDALAMAN

Selesaikan tugas berikut dan laporkan!

1. Jelaskan aspek perkembangan sosial remaja!

2. Temukan aspek sosial manakah di antaranya yang anda pandang kurang

dapat berkembang?

3. Temukan perbedaan-perbedaan penggunaan bahasa dalam proses

pembelajaran, jelaskan dengan contoh!

DAFTAR RUJUKAN

Hurlock, Elisabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan oleh Istiwidayanti, dkk. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mappiare. A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional.

Monks, FJ, dkk. 1984. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: UGM Press.

Singgih D.Gunarsa dan Ny. Singgih D.G. 1990. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

173

Page 18: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | berbagi … · Web viewEgocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung

Soesilo Windradini dan Suwandi, Iksan. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Malang: FIP IKIP MALANG.

Sunarto dan Hartono, Ny. Agung. 1994. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdikbud.

Suwandi, I, Marthen,P, dan Nur H. 2000. Perkembangan Peserta Didik. Malang: FIP Uneversitas Negeri Malang.

Woolkfolk. A.E. 1998. Educational Psychology. 7th.ed. Boston: Allyn and Bacon.

174