evaluasi pengendalian kualitas produk air minum dalam...

124
i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan Air Minum Isi Ulang (Refill) Di Kabupaten Sleman, Yogyakarta SKRIPSI ditulis oleh Nama : Vicktor Aritonang Nomor Mahasiswa : 04 311 208 Program Studi : Manajemen Bidang Konsentrasi : Operasional UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA 2009

Upload: dinhdang

Post on 31-Jan-2018

236 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

i

Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

dan Air Minum Isi Ulang (Refill) Di Kabupaten Sleman, Yogyakarta

SKRIPSI

ditulis oleh

Nama : Vicktor Aritonang

Nomor Mahasiswa : 04 311 208

Program Studi : Manajemen

Bidang Konsentrasi : Operasional

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI

YOGYAKARTA

2009

Page 2: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

ii

Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

dan Air Minum Isi Ulang (Refill) Di Kabupaten Sleman, Yogyakarta

SKRIPSI

ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna

memperoleh gelar Sarjana Strata-1 di Program Studi Manajemen,

Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia.

oleh

Nama : Vicktor Aritonang

Nomor Mahasiswa : 04 311 208

Program Studi : Manajemen

Bidang Konsentrasi : Operasional

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI

YOGYAKARTA

2009

Page 3: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGiARISME

“Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuaan saya tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila kemudian

hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, saya sanggup menerima

hukuman/sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.”

Yogyakarta, 19 Januari 2009

Penulis,

Vicktor Aritonang

Page 4: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

iv

Page 5: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

v

Page 6: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini

khusus untuk

Ayah dan Ibu tercinta yang selalu

mengiringi setiap langkahku dengan restu

dan do’a

Kakak-kakakku dan adikku

Semua saudara dan sahabat yang selalu

membantuku dalam segala hal

Almamaterku tercinta, Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia

Page 7: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

vii

MOTTO

“Sebuah sukses lahir bukan karena kebetulan atau keberuntungan

semata, sebuah sukses terwujud karena ikhtiar melalui perencanaan yang

matang, keyakinan, keuletan, ketabahan dan karena niat baik kepada Allah

SWT. “ ( Prof. Dr. Kuswadi Harjo Sumantri, SH.)

... dan bersama kesukaran pasti ada kemudahan, karena itu bila

selesai satu pekerjaan, mulailah dengan yang lain dan bersungguh-sungguhlah.

Hanya kepada Tuharmu hendaklah engkau berharap... (Al-Insyiraah 6-8).

Katakanlah jika sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat

– kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis dituliskan

kalimat - kalimat Tuhanku, meskipun kami tambahkan sebanyak itu Pula ( Al

Khafi 109).

“Orang yang baik adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain”

(Penulis)

Page 8: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

viii

ABSTRAK

Pengendalian kualitas merupakan suatu aktifitas untuk menjaga dan

mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana

yang telah direncanakan. Pengendalian kualitas ini dilakukan sebagai upaya

menaikkan citra perusahaan dan menjaga kepercayaan konsumen terhadap suatu

produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Penelitian yang dilakukan terhadap Air Minum dalam Kemasan dan Air

Minum Isi Ulang ini mengambil populasi didaerah kabupaten Sleman,

Yogyakarta. Dengan pengambilan sampel selama 10 hari sebanyak 20 sampel (10

sampel untuk air minum dalam kemasan dan 10 sampel untuk air minum isi

ulang), sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis produk tersebut

adalah metode Control Chart dan Diagram Ishikawa. Dari metode tersebut dapat

diketahui proporsi dan tingkat kerusakan yang terjadi pada akhir produksi serta

untuk mengidentifikasi penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek

spesifik kemudian memisahkan akar penyebabnya.

Metode Control Chart ini terdiri atas X-Chart yang digunakan untuk

mengukur variabel produk yang terdiri dari faktor Fisis (warna dan suhu), faktor

Kimia (pH / kadar keasaman) dan faktor Biologi (bakteri E.Coli). Dan diagram

Ishikawa digunakan untuk mengetahui penyebab-penyebab masalah yang timbul

baik dari awal hingga akhir produksi.

Hasil penelitian ini ternyata masih terdapat produk yang menyimpang dari

standar kualitas produk yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan

No. 907 tahun 2002, yang mengatur tentang kualitas baku air minum, serta

menurut peraturan yang berlaku seara umum (rule of thumb) untuk standar

kerusakan produk yaitu 5%. Diantaranya disebabkan oleh adanya pemilihan

bahan baku yang kurang bagus, kurangnya ketelitian karyawan, kurangnya

keterampilan karyawan serta kondisi lingkungan kerja yang kurang higiene.

Page 9: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, bahwa dengan rahmat dan

hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesabaran, serta tak lupa

penulis panjatkan shalawat kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Evaluasi Pengendalian

Kualitas Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan Air Minum Isi Ulang

(Refill) Di Kabupaten Sleman, Yogyakarta”, yang ditujukan untuk melengkapi

persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia.

Dalam dinamika kehidupan ini, penulis selalu berusaha mencoba untuk

terus belajar dan berproses dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun, termasuk

ketika penulis berproses dalam mengerjakan skripsi ini. Dalam proses tersebut

penulis melewati bersama sekian banyak orang-orang tercinta, saudara dan

sahabat terbaik serta teman-teman dekat. Melalui kesempatan ini penulis ingin

mengungkapkan perasaan terdalam kepada semua orang yang telah banyak

membantu dalam penyusunan skripsi ini. Kepada mereka, dengan segenap cinta

dan kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan rasa bangga dan terima kasih

yang sebesar – besarnya kepada :

Page 10: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

x

1. Allah SWT, yang telah memberiku nafas dan petunjuk, sehingga

mempunyai kekuatan untuk berjuang dalam kerasnya kehidupan ini.

2. Nabi Muhammad SAW beserta junjungannya yang memberikan pelajaran

hidup yang sangat berharga kepada umatnya.

3. Bapak Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, selaku Rektor Universitas Islam

Indonesia.

4. Bapak Drs. Asmai Ishak, M.Bus, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

5. Bapak Zainal Mustafa El Qadri, Dr, MM yang telah membimbing dengan

sabar dan pengertian sehingga skripsi ini bisa selesai.

6. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi UII yang telah

memberikan ilmunya padaku dan semoga akan bermanfaat, amin.

7. Dinas Permukiman Dan Prasarana Wilayah Balai Pengujian Konstruksi

Dan Lingkungan (BPKL) Yogyakarta.

8. Ibu Dra.Resti Isdaryanti selaku Manajer teknis laboratorium pengujian

mutu air beserta seluruh jajarannya.

9. Ayah dan Ibuku tercinta, Kakak-kakaku (Sutiyana, Tedy, Fernandus)

yang telah mendorong dan terus memotivasiku untuk terus menyelesaikan

skripsi ini. Adikku tercinta (Rakhan). Kakak iparku (Teh Nunung, Teh tia,

dan Mba Ria), Keponakanku yang tercinta Laras (ayas), dan nayla. Serta

seluruh keluargaku yang telah memberikan dukungan, semangat dan kasih

sayang.

Page 11: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xi

10. Belalang kecilku, terimakasih atas do‟a dan dukungannya. Tanpa kamu

aku takkan bisa mengelola emosiku, terima kasih cinta.

11. Komputer bututku, Jupiter oranyeku, dan laptop nando kalian telah

banyak membantuku, terimakasih atas kesetiannya.

12. Buat sahabat dan teman-temanku yang takkan pernah sedetikpun aku

lupakan, Aca kurus, Fery Jabo, Mang Nando, Viva La Japra, Irfan

Brantakan, Den Marudent, Ndut Cina, Bogel Sexy, Haris gelap terbitlah

terjang, Eko Ramdani sang konsultan, Marbono Marlboro.

13. Keluarga keduaku “ Management Community” dan seluruh begundal-

begundalnya, yang telah banyak memberiku pelajaran dan pengalaman

yang sangat berharga. Tak tahu apa yang dapat kukatakan untukmu wahai

Management Community, engkau telah banyak melahirkan orang-orang

yang berintelektual, dan berkualitas, banyak hal yang telah aku dapatkan

darimu dan aku hanya mampu mengucapkan dua kata untukmu.

“Terima kasih”.

14. Lokiswara Community : Tomy Loading, Marwano, Pantek, Edi Tansil,

Ableh, Makboy Geboy, Pak Dj, Riky Mio, Ajdi Kurus, Agid Sodara,

Batak, Pak RT, Papi kita.

15. Teman-temanku yang gokil,, ; Saugi arab, Agung perkap, Mulski PP,

Putra (2 cowok 1 cowok), Rangga cinta, Hafidzt ESQ,

16. Genk gila : Tika (..... kambing), Pepen Sugeng, Maltatilaar sikurus.

17. Buku bacaanku, sejak aku membacamu aku mendapatkan ilmu baru.

Page 12: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xii

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua

pihak dalam proses menerapkan ilmu yang penulis dapatkan. Penulis menyadari

bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk lebih menyempurnakan

skripsi ini dimasa yang datang penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua

pihak agar lebih bermanfaat lagi.

Wassamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 19 Januari 2009

Penulis

Vicktor Aritonang

Page 13: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

Halaman Sampul Depan Skripsi ..................................................................... i

Halaman Judul Skripsi .................................................................................... ii

Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme ....................................................... iii

Halaman Pengesahan Skripsi .......................................................................... iv

Halaman Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................... v

Halaman Persembahan .................................................................................... vi

Motto .................................................................................................................. vii

Abstrak .............................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL............................................................................................xviii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 5

1.3 Batasan Masalah ............................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

Page 14: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xiv

BAB 11 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahullu.......................................................... 7

2.2 Landasan Teori............................................................................. 8

2.2.1 Pengertian Manajemen Produksi ........................................ 8

2.2.2 Pengertian Pengendalian ..................................................... 10

2.2.3 Pengertian Kualitas ............................................................. 11

2.2.4 Pengertian Pengendalian Kualitas ...................................... 12

2.2.5 Tujuan Pengedalian Kualitas .............................................. 14

2.2.6 Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas .............................. 14

2.2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas ..................... 17

2.2.8 Organisasi Pengendalian Kualitas ...................................... 20

2.2.9 Biaya-Biaya Dalam Pengendalian Kualitas ......................... 21

2.2.10 Macam-Macam dan Teknik Pengendalian Kualitas .......... 23

2.2.11 Diagram Ishikawa .............................................................. 28

2.3 Hipotesis ...................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian .......................................................................... 32

3.2 Populasi dan Sampel .................................................................... 32

3.2.1 Populasi............................................................................... 32

3.2.2 Sampel ................................................................................ 32

3.3 Kriteria / faktor dalam kualitas air minum ................................... 33

3.4 Atribut Penelitian ......................................................................... 36

3.5 Data dan Teknik Pengumpulan Data ........................................... 36

Page 15: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xv

3.5.1 Jenis Data ............................................................................ 36

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data ................................................. 37

3.6 Alat Analisis Data ........................................................................ 38

3.6.1 Control Chart ....................................................................... 38

3.6.2 Diagram Ishikawa ................................................................ 39

3.7 Metode Pengujian Mutu Air ........................................................ 41

3.7.1 Metode Pengujian Menggunakan Indikator pH ................... 41

3.7.1.1 Prinsip Kerja ............................................................ 41

3.7.1.2 Bahan ....................................................................... 42

3.7.1.3 Peralatan .................................................................. 42

3.7.1.4 Cara Kerja ............................................................... 42

3.7.1.5 Perhitungan .............................................................. 43

3.7.2 Metode Pengujian Indikator Suhu ....................................... 43

3.7.2.1 Prinsip Kerja ............................................................ 43

3.7.2.2 Peralatan .................................................................. 44

3.7.2.3 Cara Kerja ............................................................... 44

3.7.3Metode Pengujian Indikator Warna ...................................... 45

3.7.3.1 Prinsip Kerja ............................................................ 45

3.7.3.2 Bahan ....................................................................... 45

3.7.3.3 Peralatan .................................................................. 45

3.7.3.4 Cara Kerja ............................................................... 46

3.7.3.5 Perhitungan .............................................................. 47

3.7.3 Metode Pengujian Indikator Bakteri E. Coli ....................... 48

Page 16: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xvi

3.7.4.1 Peralatan .................................................................. 48

3.7.4.2 Bahan ....................................................................... 49

3.7.4.3 Benda Uji ................................................................. 51

3.7.4.4 Rumus Perhitungan ................................................. 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan Air

Minum Isi Ulang (refill).............................................................. 54

4.1.1 Gambaran Umum Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ..

...................................................................................................... 54

4.1.2 Gambaran Umum Air Minum Isi Ulang (refill) .................. 56

4.1.2.1 Cara-Cara Sanitasi Air Minum Isi Ulang (refill)..... 57

4.2 Data .............................................................................................. 58

4.3 Analisis Peta Kendali (Control Chart) Untuk Air Minum Dalam

kemasan (AMDK) ....................................................................... .61

4.3.1 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk pH (kadar/derajat

keasaman) AMDK ............................................................... 62

4.3.2 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk Suhu AMD ...

..................................................................................................... 65

4.3.3 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk Warna AMDK

....................................................................................................... 69

4.3.4 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk Bakteri E. Coli

AMDK ................................................................................. 72

Page 17: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xvii

4.4 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk Air Minum Isi Ulang

AMIU (refill) ............................................................................. 74

4.4.1 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk pH Air Minum

Isi Ulang AMIU (refill)........................................................ 75

4.4.2 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk Suhu Air Minum

Isi Ulang AMIU (refill)........................................................ 78

4.4.3 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk Warna Air

Minum Isi Ulang AMIU (refill) ........................................... 83

4.4.4 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk Bakteri E.Coli

Air Minum Isi Ulang AMIU (refill) .................................... 87

4.5 Diagram Ishikawa ........................................................................ 91

4.5.1 Diagram Ishikawa Keseluruhan Untuk Produk Air Minum Isi

Ulang AMIU (refill) Khususnya Pada Indikator Suhu Dan

Bakteri E.Coli ...................................................................... 92

4.6 Pembahasan ................................................................................. 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 99

5.2 Saran ............................................................................................ 100

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 102

LAMPIRAN ...................................................................................................... 103

Page 18: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xviii

Lampiran

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Sistem Pembulatan Skala Warna………………………………………. 48

3.2 Sistem Pengenceran Contoh Uji Beberapa Jenis Contoh Uji ....................... 52

4.1 Data Penelitian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ............................... 59

4.2 Data Penelitian Air Minum Isi Ulang (refill) ............................................... 60

4.3 Standar Kualitas Air Minum ........................................................................ 60

4.4 Analisis Peta Kendali (Control Chart) pH Produk AMDK ......................... 62

4.5 Analisis Peta Kendali (Control Chart) Suhu Produk AMDK ...................... 65

4.6 Analisis Peta Kendali (Control Chart) Warna Produk AMDK.................... 69

4.7 Analisis Peta Kendali (Control Chart) Bakteri E. Coli Produk AMDK ..... 72

4.8 Analisis Peta Kendali (Control Chart) pH Produk AMIU (refill) .............. 75

4.9 Analisis Peta Kendali (Control Chart) Suhu Produk AMIU (refill) ............ 78

4.10 Analisis Peta Kendali (Control Chart) Warna Produk AMIU (refill) ....... 83

4.11 Analisis Peta Kendali (Control Chart) Bakteri E. Coli Produk AMIU (refill)

............................................................................................................................ 87

4.12 Tabel Hasil Pengujian Kualitas Air Minum ............................................... 95

Page 19: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xix

Lampiran

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Diagram Ishikawa ......................................................................................... 30

3.2 Diagram Ishikawa ......................................................................................... 41

3.3 Tabung Nessler Dalam Rak Untuk Pemeriksaan Warna .............................. 46

3.4 Kurva Kaliberasi Warna Dalam Satuan Skala PtCo ..................................... 47

4.1 Probabilitas Kerusakan Pada pH Produk Air Minum Dalam Kemasan

(AMDK) ...................................................................................................... 63

4.2 X-Chart pada pH Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)…….. … 64

4.3 Probabilitas Kerusakan Pada Suhu Produk Air Minum Dalam Kemasan

(AMDK) ...................................................................................................... 67

4.4 X-Chart pada Suhu Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ........... 68

4.5 Probabilitas Kerusakan Pada Warna Produk Air Minum Dalam Kemasan

(AMDK) ...................................................................................................... 70

4.6 X-Chart pada Warna Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ......... 80

4.7 Probabilitas Kerusakan Pada Bakteri E. Coli Produk Air Minum Dalam

Kemasan (AMDK) ..................................................................................... 73

4.8 X-Chart pada Bakteri E. Coli Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

............................................................................................................................ 74

4.9 Probabilitas Kerusakan Pada pH Produk Air Minum Isi Ulang (refill) ...... 76

4.10 X-Chart pada pH Produk Air Minum Isi Ulang (refill) ............................. 77

4.11 Probabilitas Kerusakan Pada Suhu Produk Air Minum Isi Ulang (refill) . 80

Page 20: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xx

4.12 X-Chart pada Suhu Produk Air Minum Isi Ulang (refill) .......................... 81

4.13 Diagram Ishikawa Untuk Suhu Produk Air Minum Isi Ulang (refill) ....... 82

4.14 Probabilitas Kerusakan Pada Warna Produk Air Minum Isi Ulang (refill)

............................................................................................................................ 85

4.15 X-Chart pada Warna Produk Air Minum Isi Ulang (refill) ........................ 86

4.16 Probabilitas Kerusakan Pada Bakteri E. Coli Produk Air Minum Isi Ulang

(refill) ........................................................................................................ 88

4.17 X-Chart pada Bakteri E. Coli Produk Air Minum Isi Ulang (refill) .......... 89

4.18 Diagram Ishikawa Untuk Bakteri E. Coli Produk Air Minum Isi Ulang

(refill) ........................................................................................................ 90

4.19 Diagram Ishikawa Keseluruhan Untuk Produk Air Minum Isi Ulang (refill)

Khususnya Pada Indikator Suhu dan Bakteri E. Coli ............................... 92

Page 21: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxi

Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Tabel Distibusi Normal.............................................................................. 104

Lampiran A……………………………………………………………. 105

Lampiran B…………………………………………………………….. 106

Tabel 3……………………………………………………........................ 107

Tabel 4........................................................................................................... 108

.

Laporan Hasil Pengujian No.261 /BPKL/A/XI/2008

Page 22: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi indonesia saat ini perlahan-lahan dirasakan mulai

membaik walaupun perjalanan untuk mencapai kemerdekaan akibat

terbelenggunya sektor pertumbuhan ekonomi terasa sangat lambat sekali.

Dampak krisis multidimensi yang dialami indonesia kini sudah mulai sedikit

demi sedikit tertutupi seiring dengan perkembangan pembangunan dan

pertumbuhan perekonomian di kota-kota yang ada di Indonesia. Dengan kondisi

yang seperti ini tentunya perusahaan dihadapi dengan polemik permasalahan

yang cukup kompleks. Hal ini mengakibatkan perusahaan-perusahaan terus

bersaing untuk meraih simpatik konsumen dan mempertahankan kredibilitasnya.

Untuk menunjang keberhasilan pemasaran barang dan jasa yang beraneka

macam, penciptaan atau penambahan manfaat bentuk, waktu dan tempat atas

faktor-faktor produksi terus diupayakan sehingga lebih bermanfaat bagi

pemenuhan kebutuhan konsumen. Karena itulah makin banyaknya barang dan

jasa hasil produksi untuk memenuhi atau menyesuaikan serta mengerti akan

keinginan konsumen, peranan kualitas menjadi bertambah penting.

Perusahaan yang sadar akan hal itu selalu melakukan kegiatan

pengawasan kualitas (Quality Control) didalam setiap proses produksi barang

atau jasa. Pengawasan kualitas (Quality Control) merupakan sesuatu yang sangat

diperlukan oleh setiap kegiatan produksi. Apabila kualitas dari barang atau jasa

Page 23: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxiii

yang dihasilkan itu buruk, maka konsumen akan secara langsung menilai

perusahaan menghasilkannya tidak baik pula. Sebaliknya apabila kualitas barang

atau jasa yang dihasilkan itu baik maka konsumen secara langsung mengetahui

bahwa perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa tersebut memiliki

keunggulan, dalam artian perusahaan itu telah memiliki image yang baik/positif

dihati masyarakat.

Kegiatan atau usaha ini diarahkan untuk memberikan pengawasan

kualitas terhadap komponen-komponen, proses pembuatannya serta hasil

akhirnya, sehingga diperoleh output yang betul-betul berkualitas. Pelaksanaan

dari kegiatan pengawasan kualitas ini tentu saja akan menekan besarnya jumlah

barang yang rusak (Defect Product) didalam proses produksi.

Dengan adanya pengawasan kualitas (Quality Control) yang baik maka

perusahaan akan dapat mengarahkan kembali segala penyimpangan kepada

rencana yang telah digariskan serta dapat mengurangi jumlah kerusakan barang,

sehingga hasil produk akan benar-benar berkualitas. Pengawasan kualitas

(Quality Control) yang efektif akan dapat menghasilkan pasar yang luas,

produktivitas lebih tinggi dan biaya produksi secara keseluruhan dapat menjadi

lebih rendah, sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan.

Hal yang bisa mempengaruhi kualitas produk yaitu bahan dasar produk,

proses produksi dan hasil akhirnya. Pengawasan kualitas (Quality Control) akan

menyangkut hal-hal tersebut. Pada dasarnya pengawasan kualitas ditinjau dari

segi prosesnya dapat dibagi menjadi dua yaitu:

Page 24: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxiv

a. pengawasan kualitas pada proses produksi intermiten.

b. Pengawasan kualitas pada proses produksi kontinyu.

Pengawasan kualitas (Quality Control) pada kedua proses itu sama yaitu

penentuan standar kualitas dan pemeriksanya. Tujuannya agar pemeriksaan biaya

rendah dan dapat menghemat. Perbedaannya ialah proses produksi intermiten

setiap waktu perlu ditentukan standar untuk pesanan tertentu. Pada proses

produksi kontinyu pengawasan kualitas menggunakan standard dan dapat

dilaksanakan dengan teknik statistik. Karena itulah pengawasan kualitas (Quality

Control) perlu dilakukan dengan baik agar konsumen mendapat kepuasaan akan

kualitas produk yang dihasilkan. Dengan demikian, volume penjualan dapat naik

dan keuntungan bertambah.

Melihat arti pentingnya pengendalian kualitas bagi perusahaan, terutama

bagi Perusahaan air minum dalam kemasan dan perusahaan air minum isi ulang

(Refill) yang bergerak dalam bidang industri pangan di Yogyakarta, maka

perusahaan perlu memperhatikan kualitas produknya, karena produk yang

dihasilkan masih terdapat cacat dan tidak sesuai dengan standar kualitas produk.

Hal ini dikarenakan perusahaan kurang ketat dalam melakukan pengendalian

kualitas, baik pada bahan baku produksi, pada saat proses produksi dan pada hasil

akhir produksinya. Apalagi jika dilihat dari kondisi pada saat ini dimana produk

air minum dalam kemasan dan air minum isi ulang (refill) merupakan suatu

produk yang penting bagi masyarakat, khususnya masyarakat Sleman

Yogyakarta. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan; juga manusia

selama hidupnya selalu memerlukan air. Bagi manusia, air minum adalah salah

Page 25: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxv

satu kebutuhan utama, manusia menggunakan air untuk berbagai keperluan

seperti mandi, cuci, kakus, produksi pangan, papan, dan sandang. Mengingat

bahwa berbagai penyakit dapat dibawa oleh air kepada manusia saat manusia

memanfaatkannya, maka tujuan utama penyediaan air minum/bersih bagi

masyarakat adalah mencegah penyakit bawaan air.

Sesuai dengan masalah yang diangkat, saat ini banyak sekali terjadi

keluhan-keluhan dari masyarakat terhadap produk air minum dalam kemasan dan

air minum isi ulang (refill). Permasalahan yang muncul adalah masyarakat

beranggapan bahwa kualitas produk air minum dalam kemasan dan air minum isi

ulang (reffil) saat ini sudah mulai memburuk. Hal ini menandakan kualitas dari

produk air minum dalam kemasan dan air minum isi ulang menurun. Kulitas air

minum yang tidak sesuai dengan standard kesehatan akan mengakibatkan

masyarakat yang mengkonsumsinya dapat terjangkit berbagai macam penyakit.

Seperti, gangguan air seni, sakit ginjal, kencing batu, sakit perut (diare), dan juga

dapat menjadi penimbul kanker (Karsinogen). Belakangan ini banyak ditemukan

juga air mineral yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi lagi, seperti bau yang

tak sedap, warna air yang mulai menguning, dan rasa yang sudah tidak tawar lagi,

serta beberapa keluhan dan masalah lainnya dari konsumen. Melihat kondisi

tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil

judul : “Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam Kemasan

(AMDK) dan Air Minum Isi Ulang (Refill) Di Kabupaten Sleman,

Yogyakarta.”

Page 26: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxvi

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil pokok

permasalahan sebagai berikut :

a. Bagaimanakah tingkat kerusakan produk jadi yang ada di perusahaan?

(target kerusakan maksimum 5%)

b. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kerusakan

produk?

1.3. Batasan Masalah

Dalam melakukan penelitian ini penulis hanya melakukan penelitian pada

beberapa hal saja sehingga kedepannya cakupan penelitian yang dilakukan oleh

penulis tidak terlalu luas. Batasan yang diambil dari penulis adalah :

1. Jumlah sampel yang diteliti oleh penulis sebanyak 20 sampel, karena

dirasa dapat mewakili seluruh sampel yang ada dan sesuai dengan

tujuan penulis.

2. Indikator yang diteliti oleh penulis hanya meliputi tiga indikator, yaitu

fisis, kimia dan biologi.

3. Penulis hanya melakukan penelitian ini pada bulan November dan

Desember 2008, karena dirasa dapat mewakili keadaan yang ada

dilapangan.

4. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan X-Chart dan Diagram Ishikawa

Page 27: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxvii

1.4. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui apakah tingkat kerusakan produk masih dapat

ditoleransi atau masih dalam taraf kewajaran.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

kerusakan agar perusahaan dapat dengan segera menanganinya.

1.5. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi beberapa pihak, antara lain :

1. Bagi Perusahaan

Dengan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk membuat keputusan maupun kebijaksanaan

terutama yang berkaitan dengan pengendalian kualitas produk.

2. Bagi Penulis

Dengan hasil penelitian ini digunakan sebagai sarana untuk

menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama berada dibangku kuliah

serta sebagai wahana untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

2. Bagi Pihak Lain

Dengan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi

pembaca kajian ilmu terutama yang berkaitan dengan pengendalian

kualitas produk.

Page 28: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxviii

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Topik penelitian tentang pengendalian kualitas sudah pernah dilakukan

oleh Yusril Khija Ali Yordan, mahasiswa Manajemen FE UII angkatan tahun

1995, dengan judul skripsi “Analisa Pengawasan Kualitas Produksi Pada

Perusahaan Pengecoran Aluminium “SP” Yogyakarta” diperoleh data-data

sebagai berikut :

1. Lokasi penelitian dilakukan pada perusahaan pengecoran aluminium

“SP” Jogjakarta.

2. Sampel yang digunakan dalam data penelitian adalah ketel, wajan, dan

sendok makan.

3. Alat analisa yang digunakan dalam menganalisa data adalah analisa

Statistic Control Chart.

4. Hasil penelitian

Berdasarkan dari hasil analisa selama jangka waktu 20 hari produksi

yang berhubungan dengan masalah pengendalian kualitas produk pada

perusahaan Pengecoran Aluminium “SP” Yogyakarta, dapat diambil

kesimpulan bahwa yang menyebabkan banyak produk yang cacat atau

tidak dapat ditolelir dikarenakan beberapa faktor :

a. Sumber daya manusia yang kurang terampil.

Page 29: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxix

b. Mesin-mesin yang digunakan oleh perusahaan sudah banyak yang

usang dan kurang terawat.

c. Kualitas bahan baku yang kurang baik.

d. Lingkungan perusahaan yang kurang mendukung.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Manajemen Produksi

Akhir-akhir ini pemerintah dan dunia bisnis menyadari berbagai masalah

yang rumit terutama di bidang ekonomi. Persaingan dalam berbagai hal termasuk

didalamnya persaingan harga maupun kualitas yang mendorong perancangan

berbagai macam strategi, antara lain mendorong daya saing produk Indonesia,

peningkatan daya beli pasar dalam negeri, dan diversifikasi pasar ekspor non

migas.

Dalam menghadapi pasar global tersebut perusahaan harus selalu

melakukan peningkatan kualitas produksi agar dapat bertahan hidup bahkan dapat

berkembang maju. Untuk itu peranan manajemen produksi sangat penting

mengingat betapa rumitnya permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam upaya

mempertahankan tingkat kualitas dari produk yang dihasilkannya. Manajemen

produksi ini timbul dari masalah faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja,

modal, skill, dan teknologi yang terbatas. Faktor-faktor produksi tersebut

merupakan faktor utama dalam setiap proses produksi. Untuk mengetahui lebih

lanjut tentang manajemen produksi sebaiknya terlebih dahulu memahami

mengenai arti dari manajemen dan produksi itu sendiri. Hal ini disebabkan karena

Page 30: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxx

pengertian manajemen produksi tidak terlepas dari pengertian manajemen dan

pengertian produksi.

Berikut ini dikemukakan definisi manajemen menurut Handoko (1986,

hlm. 8) :

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi

dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Menurut Kotler yang dikutip oleh Widodo (2008, hlm. 8) pengertian manajemen

sebagai berikut :

Manajemen adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,

penetapan harga, promosi, dan gagasan barang dan jasa untuk

menghasilkan pertukaran untuk memenuhi sasaran-sasaran

perorangan dan organisasi.

Produksi dalam suatu perusahaan merupakan suatu kegiatan yang sangat

penting bahkan dapat dikatakan bahwa produksi merupakan dapurnya

perusahaan. Apabila kegiatan produksi dari perusahaan tersebut terhenti, maka

seluruh kegiatan dalam perusahaan tersebut akan ikut terhenti pula. Sedemikian

pentingnya kegiatan produksi suatu perusahaan, sehingga sudah menjadi hal yang

sangat umum jika perusahaan akan selalu memperhatikan kegiatan produksinya.

Menurut Ahyari (1994, hlm. 6) secara sederhana produksi dapat didefinisikan

sebagai berikut :

Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan manfaat atau

penciptaan faedah baru, faedah atau manfaat ini dapat terdiri dari

beberapa macam, misalnya faedah bentuk, faedah waktu, faedah

tempat, serta kombinasi dari faedah-faedah tersebut diatas.

Page 31: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxxi

Menurut pendapat di atas bahwa kegiatan membuat dan merubah suatu

barang dan jasa agar mempunyai nilai manfaat yang optimal. Agar proses

produksi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu adanya sumber

daya sebagai input. Input-input yang ada pada perusahaan tersebut akan

mengalami proses produksi yang menghasilkan output yang sesuai dengan

keinginan konsumen.

Dari uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa manajemen produksi

merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian terhadap

faktor-faktor produksi yang dimiliki agar dapat menciptakan serta menambah

kegunaan sesuai barang dan jasa secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan

perusahaan.

2.2.2 Pengertian Pengendalian

Dalam setiap aktifitas produksi yang direncanakan diharapkan dapat

menjalankan fungsinya sebagaimana yang diharapkan. Namun perencanaan

tersebut walaupun sudah baik belum tentu berhasil seperti yang diharapkan,

karena dengan berjalannya waktu seringkali terdapat hal-hal yang terjadi diluar

kekuasaan untuk memperhitungkannya.

Oleh karena itu diperlukan pengendalian di dalam pelaksanaan aktifitas

produksi agar jika terjadi hal-hal yang mendadak maka akan cepat diketahui

untuk diarahkan seperti yang sudah ditentukan sebelumnya. Berikut ini terdapat

pendapat mengenai pengertian pengendalian antara lain :

Page 32: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxxii

Mockler yang dikutip oleh Handoko (1984, hlm. 360) mengatakan bahwa:

Pengendalian adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan

standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, perencanaan, merancang

sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata

dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan

mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan

koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya

perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien

dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

Assauri yang dikutip oleh Widodo (2008, hlm. 10) mengatakan bahwa :

Pengendalian adalah kegiatan untuk mengkoordinir aktivitas-

aktivitas pengerjaan/pengelolaan agar waktu penyelesaian yang telah

ditentukan terlebih dahulu dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

Bahwasannya pengendalian baru dapat dilaksanakan apabila pihak

manajemen telah melakukan perencanaan yang menjadi dasar atas kegiatan-

kegiatan yang dilakukan. Kegiatan pengendalian yang dilakukan dapat digunakan

untuk mengetahui apakah segala sesuatu telah berjalan sesuai intruksi, rencana-

rencana, serta prinsip yang telah ditetapkan.

2.2.3 Pengertian Kualitas

Mengenai pengertian kualitas itu sendiri dapat berbeda-beda, tergantung

dari rangkaian kata dimana istilah kualitas tersebut dipakai. Dalam pengertian

kualitas ini ada yang mengemukakan pendapatnya antara lain :

Prawiraamidjaja (1984, hlm. 14) berpendapat :

Kualitas merupakan kumpulan dari sejumlah sifat-sifat yang saling

berhubungan dari produk itu sendiri. Sifat-sifat dari produk akan

meliputi seperti kekuatan dimensi tata warna, pengolahan, dan lain

sebagainya.

Page 33: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxxiii

Abdurachman yang dikutip oleh Widodo (2008, hlm. 11) mengatakan bahwa :

Kualitas adalah suatu sifat atau ciri yang membedakan suatu hal

dengan hal yang lain.

Feigenbaum yang dikutip oleh Widodo (2008, hlm. 11) mengatakan bahwa:

Kualitas merupakan keseluruhan gabungan karakteristik produk

dan jasa dari pemasaran, rekayasa pembuatan, dan pemeliharaan yang

membuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan-

harapan pelanggan.

Dari uraian tentang pengertian kualitas tersebut, pengertian yang satu

dengan yang lainnya akan saling melengkapi dan pada prinsipnya sama. Dengan

demikian yang dimaksudkan dengan kualitas akan sangat erat hubungannya

dengan produk tersebut, karena terdapat penekanan pada atribut atau sifat-sifat

yang melekat pada produk yang bersangkutan.

2.2.4 Pengertian Pengendalian Kualitas

Di era globalisasi sekarang ini perusahaan harus selalu melakukan

peningkatan kualitas produksi. Pengendalian kualitas mutlak diperlukan bagi

perusahaan yang mempunyai kemampuan bersaing cukup tinggi. Dalam

menghadapi berbagai tantangan berkenaan dengan hasil produksi maka

perusahaan harus mampu atau mempunyai standar kualitas produk yang sudah

ditetapkan agar nantinya perusahaan dapat bertahan dan lebih berkembang dalam

pasar global.

Perusahaan harus dapat menjaga kualitas produk yang ditawarkan agar

tetap terjamin dan mempunyai mutu yang dapat dipertahankan. Lain halnya

Page 34: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxxiv

dengan perusahaan yang hanya memperhatikan keuntungan semata. Mereka lama

kelamaan akan kalah bersaing dengan perusahaan lain. Hal ini dikarenakan

konsumen mempunyai selera pasar yang tinggi dan mempunyai standar produk

yang akan dibeli. Apabila standar kualitas suatu produk rendah, maka konsumen

akan lebih memilih produk yang mempunyai kualitas lebih baik.

Perusahaan juga seharusnya makin meningkatkan pengendalian proses

dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi, sehingga dapat diketahui apakah

proses produksinya mengalami hambatan atau kerusakan yang nantinya dapat

merugikan perusahaan. Untuk menjaga kemungkinan terjadinya penyimpangan

agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan

sebelumnya, maka perlu pemahaman tentang pengertian dari pengendalian

kualitas itu sendiri.

Definisi dari pengendalian kualitas itu sendiri dikemukakan oleh beberapa

tokoh antara lain :

Ahyari (1987, hlm. 239) mengatakan bahwa :

Pengendalian kualitas merupakan suatu aktivitas (manajemen

perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk

(dan jasa) perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang telah

direncanakan.

Menurut Reksohadiprodjo dkk. (1990, hlm. 231) yang berpendapat :

Pengendalian kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk

memperbaiki kualitas produk bila diperlukan, mempertahankan

kualitas yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah bahan yang rusak.

Page 35: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxxv

2.2.5 Tujuan Pengendalian Kualitas

Menurut Yamit (1996, hlm. 339) terdapat beberapa alasan mengapa

pengendalian kualitas diperlukan, yaitu :

1. Untuk menekan atau mengurangi volume kesalahan dan perbaikan.

2. Untuk menjaga atau menaikkan kualitas sesuai standar.

3. Untuk mengurangi keluhan dan penolakan konsumen.

4. Memungkinkan pengkelasan output (output grading).

5. Untuk mentaati peraturan.

6. Untuk menaikkan atau menjaga company image.

Adapun maksud dan tujuan dari pengendalian kualitas menurut Assauri

yang dikutip oleh Widodo (2008, hlm. 13) adalah sebagai berikut :

1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar mutu yang

ditetapkan.

2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat sekecil mungkin.

3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan

menggunakan mutu produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin.

4. Mengusahakan agar biaya produksi menjadi sekecil mungkin.

2.2.6 Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas

Bentuk kegiatan pengendalian kualitas sangatlah luas, hal ini disebabkan

karena semua yang dapat mempengaruhi kualitas harus dimasukkan dan

diperhatikan. Menurut Assauri yang dikutip oleh Widodo (2008, hlm. 14)

pengendalian kualitas dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan yaitu :

Page 36: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxxvi

pengendalian terhadap bahan baku, pengendalian selama proses produksi, dan

pengendalian terhadap produk akhir yang telah selesai. Masing-masing tingkatan

tersebut sangat mempengaruhi pada proses selanjutnya sehingga perlu perhatian

yang serius terhadap masing-masing tingkatan tersebut agar perusahaan dapat

menghasilkan produk yang benar-benar berkualitas sesuai dengan yang

ditetapkan. Pengendalian kualitas tersebut antara lain :

1. Pengendalian bahan baku

Perusahaan melaksanakan pengendalian awal ditunjukkan pada

pengendalian bahan baku yang akan digunakan dalam proses

produksi. Bahan baku sebagai salah satu unsur utama dalam proses

produksi perlu mendapatkan perhatian yang serius. Pengendalian

terhadap bahan baku bertujuan untuk menghindari kemungkinan

terjadinya kerusakan yang akan mempengaruhi proses produksi

selanjutnya. Hal ini perlu disadari bahwa tiap-tiap fase dalam proses

produksi, satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi kualitas

bahan baku pada proses produksi. Dengan tersedianya bahan baku

yang sesuai kriteria standar tertentu yang telah ditetapkan maka

dengan proses produksi yang wajar akan diperoleh hasil yang baik.

Lain halnya apabila bahan baku yang digunakan tidak sesuai dengan

standar kualitas yang ditetapkan maka dengan proses produksi yang

wajar akan menghasilkan produk yang berkualitas rendah.

Kegiatan pengendalian biasanya dilakukan oleh divisi pembelian

yang bertugas antara lain mengawasi pembelian bahan baku, suku

Page 37: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxxvii

cadang, dan bahan sumber dari luar. Akan tetapi pandangan mengenai

sifat yang sebenarnya dari divisi pembelian tersebut berbeda-beda

antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya. Pelaksanaan

pengendalian yang efektif akan menjamin proses produksi yang lancar

dan hal ini merupakan sumber dari sistem pengendalian mutu terpadu

yang penting.

2. Pengendalian proses produksi

Penekanan pengendalian pada proses produksi oleh perusahaan

dipandang sangat penting karena kegiatan pengendalian yang

dilakukan harus sesuai dengan prosedur dan cara kerja yang telah

ditetapkan. Pengendalian dilakukan dari awal masuknya bahan sampai

dalam proses produksi. Kegiatan ini harus dilaksanakan secara teratur

dan berurutan jika perusahaan menginginkan hasil yang optimal

sesuai rencana. Pengendalian yang dilakukan terhadap sebagian

proses tidak akan ada artinya tanpa pengendalian bagian lain.

Proses produksi sebagai salah satu tahap dalam operasi perusahaan

memegang peranan yang sangat penting untuk dapat menghasilkan

produk sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal tersebut mengingat

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara fase yang satu

dengan yang lainnya. Begitu pula dalam proses produksi tersebut,

proses produksi akan dipengaruhi oleh proses sebelumnya yakni

proses pemilihan bahan baku. Betapa pun baiknya bahan baku yang

digunakan apabila tidak didukung dengan proses produksi yang baik

Page 38: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxxviii

akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan.

3. Pengendalian produk akhir

Pengendalian ini dilakukan perusahaan terhadap produksi yang

telah selesai dan belum dipasarkan. Meskipun telah dilakukan

pengendalian terhadap kualitas produk dalam proses sebelumnya,

tetapi hal tersebut belum menjamin terciptanya produk yang baik.

Untuk itu guna menjaga dan memastikan produk-produk hasil

produksi yang cukup baik dan memenuhi standar yang ditetapkan

diperlukan adanya pengendalian terhadap produk hasil akhir.

Dari tiap-tiap kegiatan pengendalian tersebut, baik itu pengendalian bahan

baku, pengendalian proses produksi, dan pengendalian produk akhir mempunyai

hubungan yang erat dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Bagi

perusahaan yang menghasilkan produk berkualitas tinggi tidak boleh

mengabaikan ketiga hal tersebut. Untuk itu dituntut adanya kerjasama dari tiap-

tiap divisi yang ada dalam perusahaan.

2.2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas

Menurut Yamit (1996, hlm. 338) terlepas dari komponen yang dijadikan

obyek pengukuran kualitas, secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi

kualitas dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Fasilitas operasi, seperti kondisi fisik bangunan.

2. Peralatan dan perlengkapan (tools and equipment).

Page 39: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xxxix

3. Bahan baku atau material.

4. Pekerja atau staf organisasi.

Secara khusus faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Pasar atau tingkat persaingan

Persaingan sering merupakan faktor penentu dalam menetapkan

tingkat kualitas output suatu perusahaan, makin tinggi tingkat

persaingan akan memberikan pengaruh pada perusahaan untuk

menghasilkan produk yang berkualitas. Dalam era pasar bebas yang

akan datang konsumen dapat berharap untuk mendapatkan produk

yang berkualitas dengan harga yang lebih murah.

2. Tujuan organisasi (organizational objective)

Apakah perusahaan bertujuan untuk menghasilkan volume output

tinggi, barang yang berharga rendah (low price product) atau

menghasilkan barang yang berharga mahal, eksklusif (exclusive

expensive product).

3. Testing produk (product testing)

Testing yang kurang memadai terhadap produk yang dihasilkan

dapat berakibat kegagalan dalam mengungkapkan kekurangan yang

terdapat pada produk.

4. Desain produk (product design)

Page 40: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xl

Cara mendesain produk pada awalnya dapat menentukan kualitas

produk itu sendiri.

5. Proses produksi (production process)

Prosedur untuk memproduksi produk dapat juga menentukan

kualitas produk yang dihasilkan.

6. Kualitas input (quality of inputs)

Jika bahan yang digunakan tidak memenuhi standar, tenaga kerja

tidak terlatih, atau perlengkapan yang digunakan tidak tepat, maka

akan berakibat pada kualitas produk yang dihasilkan.

7. Perawatan perlengkapan (equipment maintenance)

Apabila perlengkapan tidak dirawat secara tepat atau suku cadang

tidak tersedia, maka kualitas produk akan kurang dari semestinya.

8. Standar kualitas (quality standard)

Jika perhatian terhadap kualitas dalam organisasi tidak tampak,

tidak ada testing maupun inspeksi, maka output yang berkualitas

tinggi sulit dicapai.

9. Umpan balik konsumen (customer feedback)

Jika perusahaan kurang sensitif terhadap keluhan-keluhan

konsumen, kualitas tidak akan meningkat secara signifikan.

Page 41: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xli

2.2.8 Organisasi Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas merupakan salah satu fungsi yang terpenting dalam

perusahaan untuk dapat terlaksananya dengan baik diperlukan adanya bagian

yang bertanggung jawab secara penuh yang mampu menjamin terlaksananya

pengendalian kualitas sesuai standar yang ditetapkan.

Kegiatan pengendalian kualitas di suatu perusahaan biasanya dilakukan

oleh bagian pengendalian kualitas, akan tetapi di dalam suatu perusahaan bagian

pengendalian kualitas tidaklah selalu ada, tergantung pada besar kecilnya suatu

perusahaan dan jenis produksi dari perusahaan tersebut.

Setiap orang atau bagian yang berhubungan dengan kegiatan produksi

mempunyai tanggung jawab langsung atas pelaksanaan pekerjaan dan sesuainya

barang hasil dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Kegiatan-kegiatan dalam

proses pengendalian kualitas ini cukup beraneka ragam, untuk itu diperlukan

adanya sistem koordinasi dari masing-masing bagian yang bersangkutan.

Adapun tugas dari bagian pengendalian kualitas adalah

menyelenggarakan atau melihat kegiatan dan hasil yang dikerjakan serta

mengumpulkan dan menyalurkan kembali keterangan-keterangan yang

dikumpulkan selama pekerjaan itu sesudah dianalisis. Menurut Assauri yang

dikutip oleh Widodo (2008, hlm. 19) tugas-tugas ini meliputi :

1. Pengendalian atas penerimaan dari bahan-bahan yang masuk.

2. Pengendalian atas kegiatan di bermacam-macam tingkat proses dan di

antara tingkat-tingkat proses jika perlu.

Page 42: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xlii

3. Pengendalian terakhir atas barang-barang hasil sebelum dikirimkan

kepada pelanggan.

4. Tes-tes dari para pemakai.

5. Penyelidikan atas sebab-sebab kesalahan yang timbul selama

pembuatan.

2.2.9 Biaya-Biaya Dalam Pengendalian Kualitas

Semua perusahaan pasti menginginkan produk yang dihasilkan

mempunyai kualitas yang tinggi. Untuk mencapai hal tersebut tidak akan terlepas

dari faktor biaya yang mungkin timbul dalam pengendalian kualitas.

Pengertian biaya kualitas pada umumnya adalah golongan biaya yang

dikaitkan dengan memproduksi, mengidentifikasi, menghindari atau

memperbaiki produk yang tidak memenuhi persyaratan.

Menurut Tjiptono dkk. (1996, hlm. 36) biaya kualitas dapat

dikelompokkan menjadi empat golongan yaitu :

1. Biaya Pencegahan (Prevention Cost)

Biaya ini merupakan biaya yang terjadi untuk mencegah

kerusakan produk yang dihasilkan. Ada beberapa macam biaya yang

termasuk dalam kelompok biaya pencegahan, yaitu :

a. Biaya teknik dan perencanaan pengendalian kualitas.

b. Biaya tinjauan produk baru.

c. Biaya pengendalian proses.

d. Biaya pelatihan.

Page 43: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xliii

e. Biaya audit kualitas.

2. Biaya Deteksi dan Penilaian (Detection/Appraisal Cost)

Biaya deteksi adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah

produk dan jasa sesuai dengan persyaratan-persyaratan kualitas atau

tidak. Biaya ini meliputi :

a. Biaya pemeriksaan dan pengujian bahan baku yang dibeli.

b. Biaya pemeriksaan kualitas produk.

c. Biaya pemeriksaan dan pengujian produk.

d. Biaya evaluasi persediaan.

3. Biaya Kegagalan Internal

Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi karena ada

ketidaksesuaian dengan persyaratan dan terdeteksi sebelum barang

dan jasa dikirimkan ke pihak luar (pelanggan). Biaya kegagalan

internal terdiri atas :

a. Biaya sisa bahan (scrap).

b. Biaya pengerjaan ulang.

c. Biaya untuk memperoleh material (bahan baku).

4. Biaya Kegagalan Eksternal

Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk

atau jasa gagal memenuhi persyaratan yang diketahui setelah produk

dikirimkan kepada pelanggan. Biaya ini merupakan biaya yang paling

membahayakan karena dapat menyebabkan reputasi yang buruk,

Page 44: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xliv

kehilangan pelanggan, dan penurunan pangsa pasar. Biaya kegagalan

eksternal ini terdiri atas beberapa macam biaya, antara lain :

a. Biaya penanganan keluhan selama masa garansi.

b. Biaya penanganan keluhan di luar masa garansi.

c. Biaya pelayanan produk.

d. Biaya produk liability.

e. Biaya penarikan kembali produk.

2.2.10 Macam-Macam dan Teknik Pengendalian Kualitas

Kebutuhan untuk memisahkan produk yang ditolak dari produk yang

sempurna menyebabkan adanya pegawai-pegawai yang dikenal sebagai

pengendali yang bertugas melakukan penyelidikan yang disertai kritik-kritik

terhadap setiap produk yang dihasilkan. Disamping kebutuhan akan tenaga kerja

atau pegawai yang akan bertugas dalam pengendalian kualitas, dibutuhkan pula

teknik-teknik dan alat-alat pengendalian kualitas agar dapat dilakukan dengan

efektif dan efisien.

Untuk teknik dan alat pengendalian kualitas ini digunakan sistem

pengendalian kualitas secara statistik atau Statistical Quality Control (SQC).

Menurut Assauri yang dikutip oleh Widodo (2008, hlm. 22) Statistical Quality

Control (SQC) adalah : “Suatu sistem yang diperkembangkan untuk menjaga

standar yang uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang

minimum dan merupakan bantuan untuk mencapai efisiensi perusahaan pabrik.”

Page 45: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xlv

Teknik pengendalian kualitas secara statistik dapat dibagi menjadi 2 golongan

antara lain:

1. Metode Acceptance Sampling

Penggunaan metode Acceptance Sampling berarti menerima atau

menolak semua produk hasil produksi berdasarkan banyaknya produk

yang rusak dalam sampel. Pemeriksaan mengetahui berapa produk

yang perlu diperiksa dan berapa produk rusak yang dapat ditolerir.

Bila sama dengan yang ditentukan atau lebih sedikit semua produk

lolos dan bila lebih semua produk ditolak. Dalam hal ini kita dapat

mengawasi tingkat kualitas dari suatu pusat pemeriksaan untuk

mendapat jaminan agar tidak lebih dari sekian proses produk yang

rusak dapat lolos dari pemeriksaan. Prosedur ini didasarkan atas

pemeriksaan komponen-komponen yang sudah jadi. Dalam hal ini kita

dapat menarik suatu sampel random sebesar “n” dari populasi “N“ dan

memutuskan menerima atau menolak populasi. Apabila ada tanda-

tanda bahwa populasi tersebut ditolak, maka harus diperiksa satu

persatu dengan cara memilih mana yang baik dan mana yang buruk.

Cara-cara sampling dapat diklasifikasikan atas dasar karakteristik-

karakteristiknya sebagai berikut :

a. Acceptance Sampling by Atribute

Atribut merupakan karakteristik “ya” atau “tidak”. Caranya

barang-barang yang akan diperiksa dikelompokkan ke dalam

Page 46: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xlvi

kategori baik atau buruk kemudian diperiksa dengan alat standar

tertentu sehingga produk tersebut dapat diterima atau ditolak.

b. Acceptance Sampling by Variabels

Proses pelaksanaannya sama dengan metode Acceptance

Sampling by Atribute yaitu mengadakan pemeriksaan terhadap

produk yang baik dan yang buruk atau cacat. Caranya dengan

menghitung prosentase kerusakan sehingga produk tersebut

diterima atau ditolak.

2. Control Chart

Merupakan perangkat yang digunakan untuk pengendalian proses

statistik yang dapat membantu dalam menetapkan kemampuan proses

dengan melakukan pengukuran terhadap variasi produk yang

dihasilkan atau kualitas pelayanan sepanjang waktu.

a. Control chart untuk variabel

Metode control chart dipergunakan untuk pengendalian

kualitas produk yang variabel (dapat diukur dengan satuan). Nilai

rata-rata yang digunakan pada sampel yang digunakan untuk

pengendalian variabel-variabel akan diukur dengan “X-Chart”

yang berhubungan dengan jangkau (range) antara yang terbesar

dengan yang terkecil. Langkah-langkahnya dalam penggunaan X-

Chart menurut Bilworth (1986, hlm. 489) sebagai berikut :

a) Mencari mean dari seluruh kelompok

n

X

x

Page 47: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xlvii

b) Mencari standar deviasi

X =

1-n

-X 2

x

c) Mencari probabilitas

Z =

xX

Mencari probabilitas untuk batas pengendalian atas (UCL)

Z =

xUCL

Mencari probabilitas untuk batas pengendalian bawah (LCL)

Z =

x - LCL

Keterangan :

X = Banyaknya barang yang menyimpang

x = Mean penyimpangan

n = Banyaknya produk yang diobservasi

Z = Probabilitas terjadinya kerusakan barang

X = Standar deviasi

UCL = Batas pengendalian atas (Upper Control Limit)

LCL = Batas pengendalian bawah ( Lower Control Limit)

b. Control Chart untuk atribut

Atribut merupakan karakteristik “ya” atau “tidak”, artinya

produk dapat lolos atau tidak. Produk-produk dapat diukur atau

Page 48: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xlviii

mungkin tidak perlu diukur, jika diukur bukan ditentukan ukuran

yang tepat tetapi ditentukan apakah dapat diterima atau tidak.

Untuk itu biasanya digunakan “P-Chart” yang didasarkan pada

proporsi atau persentase produk yang ditolak. Langkah-

langkahnya dalam penggunaan P-Chart menurut Reksohadiprodjo

dkk. (1990, hlm. 252) sebagai berikut :

a) Mencari mean produk yang rusak

= n

P

b) Mencari standar deviasi

n

1

c) Mencari probabilitas

Z =

X

Mencari probabilitas untuk batas pengendalian atas (UCL)

Z =

UCL

Mencari probabilitas untuk batas pengendalian bawah (LCL)

Z =

LCL

Page 49: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xlix

Keterangan :

_

= Mean kerusakan

X = Banyaknya produk yang rusak

n = Banyaknya produk yang diobservasi

Z = Batas nilai pengendalian yg dikehendaki perusahaan

Standar deviasi

UCL = Batas pengendalian atas (Upper Control Limit)

LCL = Batas pengendalian bawah ( Lower Control Limit)

2.2.11 Diagram Ishikawa

Diagram Ishikawa sesuai dengan namanya diperkenalkan pertama kali

oleh Kaoru Ishikawa, pada tahun 1925 di Jepang. Diagram Ishikawa tersebut juga

sebagai diagram sebab-akibat atau fishbone diagram atau cause and effect

diagram. Bentuk diagram ini seperti struktur tulang ikan. Fungsi dasar dari

diagram ini adalah mengidentifikasi dan mengorganisir penyebab-penyebab yang

mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar

penyebabnya.

Pencarian akar masalah dengan menggunakan diagram ishikawa

membutuhkan sumbang saran dari berbagai pihak yang berkaitan dengan proses

produksi. Masukan dari pihak yang berada dalam lingkup produksi akan sangat

berguna dalam mengetahui kekurangan dalam proses produksi sehingga mampu

memberikan kontribusi pemikiran positif untuk peningkatan kualitas produk.

Dengan mengetahui sebab-sebab penyimpangan kualitas produk maka dapat

Page 50: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

l

dengan cepat dilakukan perbaikan sistem yang ada sehingga kualitas produk

dapat terjaga.

Peranan penggunaan diagram Ishikawa dalam penigkatan kualitas produk

adalah mampu menjawab penyebab-penyebab masalah yang timbul dalam

pelaksanaan produksi mulai dari perencanaan hingga menghasilkan produk akhir

bahkan sampai tingkat konsumen. Model yang diterapkan sangat mudah tetapi

harus ada komitnen dari perusahaan untuk menanggapi segala hal yang timbul.

Analisis menggunakan diagram Ishikawa dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Membuat pernyataan masalah-masalah utama yang penting dan

mendesak untuk diselesaikan.

2. Menempatkan pernyataaan masalah pada „kepala ikan‟ sebagai akibat

(effect). Kemudian membuat „tulang belakang‟ dari kiri ke kanan

untuk menempatkan pernyataan masalah.

3. Menuliskan faktor-faktor penyebab utama (causes) yang

mempengaruhi kualitas sebagai „tulang besar‟ juga ditempatkan dalam

kotak. Faktor-faktor atau kategori-kategori penyebab utama dapat

dikembangkan melalui stratifikasi ke dalam pengelompokan yaitu:

lingkungan, manusia, sistem, kebijakan, prosedur dan lain-lain (hanya

sebagai saran, disesuaikan dengan kondisi yang ada)

4. Menuliskan penyebab-penyebab sekunder yang mempengaruhi

penyebab utama (tulang-tulang besar), penyebab-penyebab sekunder

ini dinyatakan sebagai „tulang-tulang ukuran sedang‟.

Page 51: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

li

5. Menuliskan penyebab-penyebab tersier yang mempengaruhi penyebab

sekunder (tulang-tulang ukuran sedang), penyebab-penyebab tersier

ini dinyatakan sebagai „tulang-tulang ukuran kecil‟.

6. Menentukan item-item yang penting dari setiap faktor dan menandai

faktor-faktor penting tertentu yang nampaknya memiliki pengaruh

nyata terhadap karakteristik kualitas.

7. Mencatat informasi yang perlu dalam diagram sebab-akibat ini.

Gambar 2.1 Diagram Ishikawa

SEBAB SEBAB

AKIBAT

SEBAB SEBAB

Page 52: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lii

2.3 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan awal dan masih bersifat

sementara yang akan dibuktikan kebenarannya setelah melalui analisa tertentu.

Berdasarkan pada permasalahan yang ada, maka hipotesis yang dianjurkan pada

penelitian ini adalah : “bahwa dengan pengendalian kualitas yang baik maka

kualitas produk yang dihasilkan akan baik pula.”

Page 53: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

liii

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian dengan mengambil lokasi di daerah

kabupaten Sleman Yogyakarta. Melihat keadaan dilapangan produk air minum

dalam kemasan dan air minun isi ulang (refill) yang dipasarkan dikota

Yogyakarta sangat banyak sekali. Jadi penulis menilai lokasi penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan jumlah dari keseluruhan elemen yang akan diteliti

pada suatu tempat tertentu. Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah

produk Air minum dalam kemasan dan air minum isi ulang (refill) di daerah

kabupaten Sleman Yogyakarta.

3.2.2 Sampel

Alasan menggunakan sampel, dan bukannya mengumpulkan data seluruh

populasi dikarenakan data yang diambil bersifat homogen, artinya mempunyai

bentuk, ciri dan karakteristik yang sama. Selain itu juga dapat memakan banyak

waktu, biaya dan tenaga kerja.

Page 54: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

liv

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diteliti dan dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi. Dalam penelitian ini

diambil sampel selama 10 hari sebanyak 20 unit untuk pemeriksaan. Pengambilan

sampel menggunakan metode simple random sampling. Yaitu setiap satu anggota

populasi (elemen) memiliki peluang yang diketahui dan sama untuk terpilih

sebagai satu anggota dari sampel (subjek).

Pengambilan sampel merupakan sebuah proses memilih sejumlah elemen

secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman

tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat mengeneralisasikan

sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi.

3.3. Kriteria / faktor dalam kualitas Air Minum

Kriteria / faktor dalam kualitas air minum adalah faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kualitas dari air minum yang diproduksi. Dalam hal ini faktor –

faktor yang ada akan menjadi variabel – variabel yang akan digunakan oleh

penulis dalam penelitian. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Faktor Fisis.

Faktor fisis adalah salah satu indikator dalam pengukuran atau

penilaian kualitas produk air minum dalam kemasan dan isi ulang (refill)

dilihat dari segi fisik nya, meliputi :

Warna

Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang

dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya ; corak rupa

Page 55: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lv

seperti biru dan hijau. Air minum yang bagus adalah air minum

yang tidak memiliki warna dengan alasan estetis dan untuk

mencegah adanya keracunan dari berbagai zat kimia dan bakteri

yang mungkin menimbulkan warna sehingga membahayakan

konsumen.

Jika diketemukan adanya warna dalam air minum hal ini dapat

disebabkan oleh beberapa hal, antara lain adanya tanin dan asam

humat yang terdapat secara alamiah di air rawa, berwarana kuning

muda menyerupai urine serta warna dapat berasal dari hasil

buangan atau limbah industri. Kandungan warna yang sesuai

dalam hal ini adalah maksimal 15 PtCo. (Platinum Cobalt)

Suhu

Suhu merupakan ukuran kuantitatif terhadap rasa panas dan

dingin. Suhu air dalam air mineral juga memberi efek pada

standart air minum, dimana sebaiknya air minum yang bagus

sebaiknya sejuk atau tidak panas. Untuk kadar suhu yang

diperbolehkan pada air minum adalah ±3oC terhadap suhu udara.

(suhu udara normal adalah 25oC).

2. Faktor Kimia.

Dalam hal ini faktor kimia adalah kandungan – kandungan unsur –

unsur kimia yang ada dalam air minum yang dapat memberi efek pada

kondisi air minum.

Page 56: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lvi

pH ( Kadar Keasaman )

pH adalah tingkatan yang menunjukkan asam atau basa nya suatu

larutan yang diukur pada skala 0 s/d 14. Untuk PH air minum

skala yang sesuai standar kesehatan adalah 6,5 s/d 8,5, jika

dibawah 6,5 maka dikatakan air tersebut bersifat asam dan diatas

8,5 adalah basa. Tinggi atau rendahnya PH air dipengaruhi oleh

senyawa / kandungan dalam air tersebut. PH air minum yang

sesuai standar DEPKES adalah antara 6,5 s/d 8,5.

2. Faktor Biologi

Faktor biologi adalah salah satu indikator dalam pengukuran atau

penilaian kualitas produk air minum dalam kemasan dan isi ulang (refill)

dilihat dari segi biologinya. Salah satu contoh indikatornya adalah

Bakteri E. Coli

Bakteri merupakan mahluk hidup terkecil bersel tunggal terdapat

dimana-mana dapat berkembang biak kecepatan luar biasa dengan

jalan membelah diri ada yang berbahaya dan ada yang tidak dapat

menyebabkan peragian pembusukan dan penyakit. Bakteri E. Coli

merupakan bakteri yang berasal dari kotoran (tinja). Untuk air

minum yang baik diupayakan bakterinya adalah 0 JPT/100ML

yang berarti tidak ada bakteri sedikitpun didalam air minum

tersebut. JPT (Jumlah Perkiraan Terdekat).

Page 57: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lvii

3.4. Atribut Penelitian

Banyak karakteristik kualitas yang tidak dapat dinyatakan dengan angka

numerik, pengendalian kualitas untuk item yang karakteristik kualitasnya tidak

dapat dinyatakan dengan angka dinamakan dengan atribut.

Sedangkan data atribut yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data tentang

kebersihan produk (higienis), produk yang telah mencapai hasil akhir akan

dilihat kebersihannya. Hal ini bisa dilihat dari isinya apakah warna dari produk

tersebut sudah mulai berubah warna atau menimbulkan bau yang tidak sedap.

Jika menyimpang daripada spesifikasi yang telah ditentukan maka produk

tersebut dianggap tidak bersih/sehat.

3.5. Data dan Teknik Pengumpulan Data

2.5.1 Jenis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini ada dua macam yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data pokok atau utama yang diperoleh secara langsung

dari sumber yang diamati untuk membantu dalam penulisan sebuah karya ilmiah.

Data primer meliputi:

a. Data yang berkaitan dengan proses produksi seperti: bahan dan alat

yang dipergunakan, jumlah produk yang dihasilkan, jenis - jenis

Page 58: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lviii

produk yang dihasilkan, standar kualitas bagi produk yang dihasilkan

dan jumlah produk rusak tiap kali berproduksi.

b. Data yang berkaitan dengan pemasaran seperti data permintaan produk

pada masa lalu.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang bersifat tambahan yang digunakan untuk

memperkuat data primer. Data ini telah ada sebelumnya dan penulis

menggunakannya sebagai referensi. Yang termasuk dalam data sekunder yaitu:

a. Buku - buku literatur atau referensi lainnya yang mempunyai hubungan

dengan masalah yang dihadapi.

b. Penelitian terdahulu

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat diperoleh langsung dari sumber yang diamati,

antara lain melalui :

1. Observasi

Yaitu suatu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara

mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang sedang

diteliti.

2. Wawancara

Yaitu suatu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan

mengadakan wawancara atau tanya jawab dengan konsumen secara

Page 59: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lix

langsung untuk mendapatkan data yang diperlukan. Metode ini

biasanya digunakan sebagai metode pembantu bagi peneliti agar

mendapatkan data yang lebih jelas.

2.6 Alat Analisis Data

2.6.1 Control Chart

X-Chart

X-Chart digunakan untuk pengawasan kualitas produk yang variabel

(dapat diukur dengan satuan) yang berhubungan dengan jangkauan

(range) antara yang terbesar dengan yang terkecil.

Langkah-langkahnya dalam penggunaan X-Chart sebagai berikut :

1) Mencari mean dari seluruh kelompok

n

X

2) Mencari standar deviasi

X

=

1-n

-X 2

3) Mencari batasan pengawasan

Batas pengawasan atas (UCL)

UCL = + ZX

Batas pengawasan bawah (LCL)

LCL = ZX

Keterangan:

Page 60: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lx

X = Banyaknya barang yang menyimpang

= Mean penyimpangan

n = Banyaknya produk yang diobservasi

Z = Probabilitas terjadinya kerusakan barang

X = Standar deviasi

UCL = Batas pengawasan atas (Upper Control Limit)

LCL = Batas pengawasan bawah ( Lower Control Limit)

3.6.2 Diagram Ishikawa

Diagram Ishikawa diperkenalkan pertama kali oleh Kaoru Ishikawa pada

tahun 1925, seorang guru besar kualitas di Jepang. Pokok dari diagram ini adalah

menentukan akar masalah dari akibat yang timbul karena kekurangan dalam

kualitas, sehingga dapat diketahui pokok masalah yang sedang terjadi. Penerapan

metode ini bersifat kualitatif setelah melihat masalah. Penilaiannya dapat ditinjau

dari beberapa hal, yaitu seperti : segi manusia, mesin, sistem yang ada, metode,

lingkungan.

Analisis menggunakan diagram Ishikawa dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Membuat pernyataan masalah-masalah utama yang penting dan

mendesak untuk diselesaikan.

2. Menempatkan pernyataaan masalah pada „kepala ikan‟ sebagai akibat

(effect). Kemudian membuat „tulang belakang‟ dari kiri ke kanan

untuk menempatkan pernyataan masalah.

Page 61: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxi

3. Menuliskan faktor-faktor penyebab utama (causes) yang

mempengaruhi kualitas sebagai „tulang besar‟ juga ditempatkan dalam

kotak. Faktor-faktor atau kategori-kategori penyebab utama dapat

dikembangkan melalui stratifikasi ke dalam pengelompokan yaitu:

lingkungan, manusia, sistem, kebijakan, prosedur dan lain-lain (hanya

sebagai saran, disesuaikan dengan kondisi yang ada)

4. Menuliskan penyebab-penyebab sekunder yang mempengaruhi

penyebab utama (tulang-tulang besar), penyebab-penyebab sekunder

ini dinyatakan sebagai „tulang-tulang ukuran sedang‟.

5. Menuliskan penyebab-penyebab tersier yang mempengaruhi penyebab

sekunder (tulang-tulang ukuran sedang), penyebab-penyebab tersier

ini dinyatakan sebagai „tulang-tulang ukuran kecil‟.

6. Menentukan item-item yang penting dari setiap faktor dan menandai

faktor-faktor penting tertentu yang nampaknya memiliki pengaruh

nyata terhadap karakteristik kualitas.

7. Mencatat informasi yang perlu dalam diagram sebab-akibat ini.

Page 62: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxii

Gambar 3.2 Diagram Ishikawa

SEBAB SEBAB

AKIBAT

SEBAB SEBAB

3.7 Metode Pengujian Mutu Air

Metode pengujian air ini berdasarkan ketetapan dari Standar Nasional

Indonesia (SNI) bidang pekerjaan umum mengenai kualitas air minum

edisi akhir 1990. SK SNI M – 03 – 1989 – F.

3.7.1 Metode Pengujian Dengan Menggunakan Indikator pH

3.7.1.1 Prinsip Kerja

Aktivitas ion hidrogen dalam air diukur secara potensiometri dengan

elektroda gelas. Elektroda gelas ini akan menghasilkan perubahan

Page 63: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxiii

tegangan yang disebabkan oleh aktifitas ion hidrogen sebesar 59,1 mv/pH

unit pada suhu 25oC.

3.7.1.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam pengukuran adalah :

1) Air suling;

2) Larutan buffer pH 4,004;

3) Larutan buffer pH 7,415;

4) Larutan buffer pH 9,183;

3.7.1.3 Peralatan

Peralatan yang digunakan adalah :

1) pH meter;

2) Labu ukur 1 Liter;

3) Termometer;

4) Gelas piala;

3.7.1.4 Cara Kerja

Tahapan cara kerja analisis adalah sebagai berikut :

1. Kaliberasi alat dilakukan sebagai berikut :

1) Perlu diikuti petunjuk pemakaian alat dari pabriknya

2) Bilas elektroda dengan larutan penyangga pH 7,415 sebanyak tiga

kali kemudian keringkan dengan kertas yang lembut, ukur pH

larutan buffer dan atur alat sehingga skala pH menunjukan angka

7,415.

Page 64: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxiv

3) Bilas elektroda dengan larutan penyangga pH 4,004 sebanyak tiga

kali kemudian keringkan dengan kertas yang lembut, ukur pH

larutan buffer dan atur alat sehingga skala pH menunjukan angka

4,004.

4) Bilas elektroda dengan larutan penyangga pH 9,183 sebanyak tiga

kali kemudian keringkan dengan kertas yang lembut, ukur pH

larutan buffer dan atur alat sehingga skala pH menunjukan angka

9,183.

2. Penetapan pH contoh dilakukan sebagai berikut :

1) Bilas elektroda dengan air suling sebanyak tiga kali dan keringkan

dengan kertas yang lembut.

2) Rendamlah elektroda kedalam contoh selama ± 1 menit kemudian

keringkan dengan kertas yang lembut.

3) Ganti contoh dan rendamlah elektroda kedalam contoh tersebut

sampai pH meter menunjukan pembacaan yang tetap.

3.7.1.5 Perhitungan

Derajat keasaman (pH) dapat langsung dibaca dari skala atau digital alat

pH meter.

3.7.2 Metode Pengujian Dengan Menggunakan Indikator Suhu

3.7.2.1 Prinsip Kerja

Air raksa atau alkohol yang digunakan sebagai bahan pengisi termometer

akan memuai atau menyusut sesuai dengan panas air yang diperiksa,

Page 65: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxv

sehingga suhu air dapat dibaca pada skala termometer dalam derajat

Celcius. Pada termistor bimetal akan memuai atau menyusut sehingga

suhu air dapat dibaca termistor.

3.7.2.2 Peralatan

Peralatan yang digunakan ialah termometer gelas atau termistor.

3.7.2.3 Cara Kerja

Tahapan pemeriksaan suhu pada permukiman air dan pada kedalaman

tertentu adalah sebagai berikut :

1. Pada permukaan air

1) Termometer atau termistor dikaliberasi dengan termometer baku

sebaiknya dilakukan secara berkala.

2) Dilakukan pemeriksaan suhu udara didaerah lokasi dengan cara

menempatkan termometer atau termistorsedemikian rupa, sehingga

tidak kontak langsungdengan cahaya matahari biasanya dilindungi

dengan bayangan badan, tunggu sampai skala suhu pada

termometer atau termistor menunjukan angka yang stabil

kemudian catat suhu udara.

3) Termometer langsung dicelupkan kedalam air sampai batas skala

baca, biarkan 2-5 menit sampai skala suhu pada termometer

menunjukan angka yang stabil, pembacaan skala termometer gelas

harus dilakukan tanpa mengangkat lebih dahulu termometer dari

air.

Page 66: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxvi

2. Pada kedalaman tertentu; pengujian suhu air pada kedalaman tertentu

dapat menggunakan temometer gelas yang dipasang pada alat

pengambil contoh atau menggunakan termistor yang dibaca secara

elektronik dari atas perahu atau darat.

3.7.3 Metode Pengujian Dengan Menggunakan Indikator Warna

3.7.3.1 Prinsip Kerja

Pemeriksaan warna dilakukan dengan membandingkan warna dari contoh

dengan larutan baku warna. Pada metode ini sebagai baku warna

digunakan larutan platina kobal dengan satuan skala PtCo.

3.7.3.2 Bahan

Bahan yang digunakan ialah :

1) Larutan induk skala warna 500mg/L PtCo.

2) Larutan baku kerja dengan skala warna 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40,

45, 50, 60 dan 70.

3.7.3.3 Peralatan

Peralatan yang diperlukan ialah :

1) Tabung Nessler ukuran 50 mL yang seragam bentuk, ukurannya;

contoh lihat gambar 3.3.

2) Spektrofotometer.

Page 67: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxvii

Gambar 3.3

Tabung Nessler Dalam Rak Untuk Pemeriksaan Warna

Keterangan :

1 Tabung kosong untuk contoh

2, 3, 4, 5 Tabung standar warna

oo Dalam = 20 mm

Luar = 24 mm

t (Tinggi) = 375 mm

v (Volume) = 100 ml

3.7.3.4 Cara Kerja

Tahapan pemeriksaan warna adalah sebagai berikut :

1. Pemeriksaan metode visual

1) Contoh yang akan diperiksa terlebih dahulu disaring dengan kertas

saring yang berpori 0,45 µm dan dimasukan kedalam tabung

Nessler 50 mL.

2) Warna contoh dibandingkan secara visual dengan larutan baku

dimulai dari larutan baku paling encer. Selama pengujian tabung

Nessler ditempatkan pada alas yang berwarna putih.

3) Tetapkan warna contoh sesuai dengan skala warna larutan baku

yang paling mendekati atau berada diantara dua skala larutan baku.

4) Apabila warna lebih dari 70 satuan skal PtCo, dilakukan penceran

langsung pada tabung Nessler.

Page 68: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxviii

2. Pemerikasaan secara spektrofotometri

1) Buat kurva kaliberasi dengan membaca larutan baku kerja berskala

warna 2,5; 5;10 dan 25 dengan spektrofotometer pada panjang

gelombang 355 nm (Lihat gambar 3.4)

Gambar 3.4

Kurva Kaliberasi Warna Dalam Satuan skala PtCo

(Metode Spektrofotometer)

ska

laa P

tCo

Absorbansi

2) Contoh air terlebih dahulu disaring dengan kertas saring berpori

0,45 µm dan kemudian dibaca dengan absorbansinya seperti pada

larutan baku diatas.

3.7.3.5 Perhitungan

Perhitungan warna dilakukan sebagai berikut :

1. Perhitungan skala warna hasil metode pemeriksaan visual dari contoh

yang diencerkan dihitung dengan rumus berikut :

Satuan skala PtCo = A x 50 : B .............................................(1)

Dengan penjelasan :

Page 69: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxix

PtCo = Platinum Cobalt

A = Perkiraan skala warna dari contoh yang diencerkan

B = mL contoh yang diencerkan

Pembulatan skala tergantung dari besarnya kadar warna seperti tertera

pada Tabel Sistem Pembulatan Skala Warna berikut.

Tabel 3.1. Sistem Pembulatan Skala Warna

2. Perhitungan skala warna hasil metode pemeriksaan spektrofotometer

ditetapkan dari kurva kaliberasi hubungan anatara kadar warna dalam

skala PtCo terhadap serapan.

3.7.4 Metode Pengujian Dengan Menggunakan Indikator Bakteri E. Coli

3.7.4.1 Peralatan

Peralatan yang digunakan harus memnuhi ketentuan berikut :

1. Neraca analitik yang berkapasitas 200g dengan ketelitian sampai

0,1mg dan telah dikaliberasi pada saat digunakan.

Skala warna

(satuan skala PtCo)

Pembulatan Contoh Pembulatan

1 – 50 2,5 2,5; 5; 7,5; ...........47,5

51 – 100 5 50; 55;................95

101 – 250 10 100; 110;.............240

251 – 500 20 250; 270;..............480

Page 70: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxx

2. Peralatan gelas harus steril yang terdiri dari :

1) Botol contoh uji dengan tutupnya berukuran 125 atau 250 ml.

2) Tabung reaksi dengan volume tabung 20 ml.

3) Tabung durham denan volume tabung 2 ml.

4) Pipet ukur 1 ml, 5 ml dan 10 ml.

5) Labu takar 100 ml dan 1000 ml.

6) Labu Erlenmeyer 1000 ml.

7) Gelas piala 250 ml dan 1000 ml.

8) Gelas ukur 100 ml dan 1000 ml.

9) Batang pengaduk.

3. pH meter yang mempunyai kisaran pH 0 – 14 dengan ketelitian 0,1.

4. Kapas berlemak untuk menyumbat tabung reaksi.

5. Otoklaf dengan suhu 121oC serta tekanan 1,2kg/cm

2 dan berkapasitas

5 atau 10 liter.

6. Inkubator yang mempunyai pengatur suhu 35 dan 44,5oC.

7. Lup inokulasi / jarum inokulasi dengan diameter pada ujung lup

berkisar antara 2 – 4 mm.

8. Pembakar Bunsen atau lampu spiritus yang mempunyai nyala

oksidasi.

9. Semua alat ukur harus dikaliberasi sesuai dengan ketentuan

spesifikasinya, atau pada saat diperlukan.

3.7.4.2 Bahan

Bahan yang digunakan harus memenuhi ketentuan berikut :

Page 71: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxi

1. Bahan kimia harus berkualitas tiggi yaitu pro analysis (p.a) terdiri

atas :

1) Medium lauryl tryptose broth dibuat dengan cara melarutkan 20,0g

tryptose, 5,0g lactose, 2,75g K2HPO4, 5,0g NaCl, 0,1g natrium

lauryl sulfat, 0,01g brom cresol purple (BCP) kedalam 1 liter air

suling, masukan kedalam tabung reaksi ± 10ml dengan tabung

Durham dalam keadaan terbalik didalamnya dan atur pH 6,8 ± 0,2

sesudah sterilisasi.

2) Medium lactose broth dibuat dengan cara melarutkan 3,0g beef

extract, 5,0g peptone, 5,0g lactose, 0,01g brom cresol purple

(BCP) kedalam 1 liter air suling, tuangkan kedalam tabung reaksi

sebanyak ± 10ml dengan tabung Durham dalam keadaan terbalik

didalamnya dan atur pH 6,9 ± 0,2 sesudah sterilisasi.

3) Medium EC broth dibuat dengan cara melarutkan 20,0g trypticase

atau tryptose, 5,0g lactose, 1,5g biesalts mixture atau bile salts,

4,0g K2HPO4, 1,5g K2HPO4, 5,0g NaCl kedalam 1 liter air suling,

tuangkan kedalam tabung reaksi sebanyak ± 10ml dengan tabung

Durham dalam keadaan terbalik didalamnya dan atur pH 6,9 ± 0,3

sesudah sterilisasi.

4) Air buffer dibuat dengan cara menyiapkan larutan induk buffer

fosfat dengan cara melarutkan 34,0g K2HPO4 kedalam 500ml air

suling, atur pH 7,2 ± 0,5 encerkan hingga 1 liter, kemudian

tambahkan 1,25 ml larutan induk buffer fosfat ini dan 5,0 ml

Page 72: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxii

larutan MgCl2 (81,1g MgCl2. 6H2O yang dilarutkan dalam 1 liter

air suling) kedalam 1 liter air suling dan tuangkan kedalam tabung

reaksi sebanyak 99 ± 0,2ml atau 9 ± 0,2ml dan sterilisasi dalam

otoklaf.

5) Larutan Na2S2O3 10% dibuat dengan cara melarutkan 10,0g

Na2S2O3 kedalam 100ml air suling steril.

6) Larutan EDTA 15% dibuat dengan cara melarutkan 15,0g EDTA

(ethylene diaminetetracetic acid) kedalam 100ml air suling steril.

2. Air yang digunakan adalah air suling.

3.7.4.3 Benda Uji

Benda uji harus memenuhi ketentuan berikut :

1. Sediakan contoh uji yang telah diambil sesuai dengan Metode

Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air, SK SNI M – 02 – 1989 – F.

2. Tambahkan 0,1ml larutan pereduksi (Na2S2O3) kedalam 125 ml contoh

uji yang mengandung khlor atau senyawa halogen lainnya.

3. Tambahkan 0,3ml larutan EDTA (ethylene diaminetetracetic acid) tiap

100ml volume botol kedalam contoh uji yang mengandung logam berat

dengan kadar 0,01mg/L seoerti Cu2+

, Cr6+

atau air limbah industri.

4. Pengenceran dilakukan sesuai dengan jenis contoh uji (lihat tabel 3.2).

5. Benda uji siap diuji.

Tabel 3.2. Sistem Pengenceran Contoh Uji Untuk Beberapa Jenis Contoh

Uji

Page 73: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxiii

3.7.4.4 Rumus Perhitungan

Perhitungan jumlah bakteri koli tinja dapat dilakukan dengan

menggunakan salah satu rumus dibawah ini :

1. Apabila Volume benda uji yang diambil 10ml, 1ml dan 0,1ml dengan

kombinasi 3 atau 5 tabung maka jumlah bakteri koli tinja dihitung

menggunakan Tabel 3 atau 4 pada lampiran B

2. Apabila hasil tabungyang positif tidak terdapat pada kombinasi tabung

yang positif pada kolom Tabel 3 atau 4 maka jumlah bakteri koli tinja /

E. Coli dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Jenis Contoh Uji Volume Contoh Uji Setelah

Pengenceran (mL)

Air tidak tercemar

(dipergunakan untuk air

minum)

10 1 10-1

Air tercemar ringan

(kolam renang, danau)

1 10-1

10-2

Air tercemar sedang

(air saluran drainase)

10-1

10-2

10-3

Air tercemar berat

(saluran air limbah, sungai

tercemar limbah)

10-3

10-4

10-5

Page 74: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxiv

Jumlah bakteri koli tinja/E. Coli (JPT/100ml) =

.................. (1)

Keterangan : A = Jumlah tabung yang positif

B = Volume (ml) benda uji dalam tabung yang negatif

C = Volume (ml) benda uji dalam semua tabung

3. Apabila volume benda uji yang diambil tidak sama dengan ketentuan

dalam Tabel 3 atau 4, maka jumlah bakteri koli tinja dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah bakteri koli tinja/E. Coli (JPT/100ml) =

Indeks JPT*) X = = ......................... (2)

Keterangan :

*) = Diperoleh dari Tabel 3 atau 4 kolom 1 pada lampiran B

Y = Volume benda uji terbesar

JPT = Jumlah Perkiraan Terdekat

Page 75: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxv

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kualitas produk

air minum dalam kemasan (AMDK) dan air minum isi ulang (refill) di Kabupaten

Sleman, Yogyakarta. Kualitas produk air minum dievaluasi dengan menggunakan

pendekatan pengendalian kualitas statistik (statistical quality control). Adapun

indikator kualitas air minum yang hendak dievaluasi meliputi pH (kadar/derajat

keasaman), suhu, warna dan bakteri E. Coli.

4.1 Gambaran Umum Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan Air

minum Isi Ulang (refill)

4.1.1 Gambaran Umum Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

Air minum kemasan atau dengan istilah AMDK (Air Minum Dalam

Kemasan), merupakan air minum yang siap di konsumsi secara langsung tanpa

harus melalui proses pemanasan terlebih dahulu.

Air minum dalam kemasan merupakan air yang dikemas dalam berbagai

bentuk wadah 19 ltr atau 5 galon , 1500 ml / 600 ml ( bottle), 240 ml /220 ml

(cup). Air kemasan diproses dalam beberapa tahap baik menggunakan proses

pemurnian air (Reverse Osmosis / Tanpa Mineral) maupun proses biasa Water

treatment processing (Mineral), dimana sumber air yang digunakan untuk Air

kemasan mineral berasal dari mata air pengunungan, Untuk Air kemasan Non

mineral biasanya dapat juga digunakan dengan sumber mata air tanah / mata air

Page 76: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxvi

pengunungan. Proses Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) harus melalui proses

tahapan baik secara klinis maupun secara hukum, secara higines klinis biasanya

disahkan menurut peraturan pemerintah memalui Departemen Badan Balai

Pengawasan Obat Dan Makanan ( Badan POM RI) baik dari segi kimia, fisika,

microbiologi, dll.

Tahapan secara hukum biasanya melalui proses pengukuhan merek

dagang, hak paten, sertifikasi dan asosiasi yang mana keseluruhannya mengacu

pada peraturan pemerintah melalui DEPERINDAG, Untuk SNI (Standar

Nasional Indonesia), Merek Dagang dll. Untuk masalah air kemasan tentang Hak

Cipta, Hak Paten Merek dll biasanya melalui instansi DEPARTEMEN

KEHAKIMAN untuk pengurusan paten merek jenis barang dll. AMDK harus

memenuhi standar nasional (SNI dengan kode SNI No.01-3553-1996) tentang

standar baku mutu air dalam kemasan, serta MD yang dikeluarkan oleh BPOM

RI yang merupakan standar baku kimia, fisika, mikrobiologis. Serta banyak lagi

persyaratan yang harus dipenuhi agar AMDK itu layak dikonsumsi dan aman

bagi kesehatan manusia.

Lahirnya industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia adalah

pada tahun 1973. Produk pertama dari air minum dalam kemasan adalah AMDK

botol kaca 950 ml yang kemudian disusul dengan kemasan 5 galon, pada waktu

itu juga masih terbuat dari kaca.

Semula produk AMDK ditujukan untuk masyarakat golongan menengah

atas, baik perkantoran maupun rumah tangga dan restoran. Namun, saat berbagai

jenis kemasan baru : 1500ml, 500ml, 220ml, dari kemasan plastik mulai

Page 77: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxvii

diproduksi sejak 1981, maka produk AMDK dapat terjangkau oleh masyarakat

luas, karena mudahnya transportasi dan harga terjangkau.

4.1.2 Gambaran Umum Air Minum Isi Ulang (refill)

Air minum isi ulang merupakan air minum yang dihasilkan melalui

sanitasi dengan ultraviolet. Air minum tersebut dialirkan melalui tabung dengan

lampu ultraviolet berintensitas tinggi, sehingga bakteri terbunuh oleh radiasi sinar

ultraviolet. Intensitas lampu ultraviolet untuk sanitasi air yang efektif diperlukan

intensitas sebesar 30.000 MW sec/cm² (Micro Watt detik per sentimeter persegi).

Dewasa ini masyarakat lebih cenderung memilih air minum isi ulang,

selain praktis, harganya pun terjangkau. Seiring dengan prekembangan zaman

pengolahan air minum air tawar bersih yang layak minum, kian langka di

perkotaan. Sungai-sungai yang menjadi sumbernya sudah tercemar berbagai

macam limbah, mulai dari buangan sampah organik rumah tangga hingga limbah

beracun dari industri. Air tanah pun sudah tidak aman dijadikan bahan air minum

karena telah terkontaminasi rembesan dari tangki septik maupun air permukaan

yang tercemar. Itulah salah satu alasan mengapa air minum dalam kemasan

(AMDK) yang disebut-sebut menggunakan air dari pegunungan- banyak

dikonsumsi. Namun, harga AMDK dari berbagai merek yang terus meningkat

membuat konsumen mencari alternatif baru yang murah. Air minum isi ulang

menjadi jawabannya. Air minum yang bisa diperoleh di depot-depot itu harganya

bisa sepertiga dari produk air minum dalam kemasan yang bermerek. Tak heran

banyak rumah tangga beralih pada layanan ini. Tak heran bila depot-depot air

Page 78: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxviii

minum isi ulang juga menjamur. Siapa saja dapat membuka usaha penjualan air

minum isi ulang, asalkan punya modal Rp 30-70 juta.

Saat ini depot-depot air minum isi ulang telah menjamur diberbagai kota

diIndonesia. Contohnya dikota Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan

kota-kota lainnya. Tak dinyana bisnis air minum isi ulang ini berkembang sangat

pesat, jumlah permintaan produknya terus kian meningkat. Hal ini

memperlihatkan bahwa munculnya usaha air minum isi ulang ini merupakan

fenomena yang tidak dapat dihindarkan. Unutk meningkatkan kualitas produknya

depot-depot isi ulang ini mengawasi betul proses produksinya, dari pemilihan

baku airnya, sanitasinya hingga pengemasan dalam botol (galon).

4.1.2.1 Cara-Cara Sanitasi Air Minum Isi Ulang (refill)

proses sanitasi air memang dapat dilakukan dengan beberapa cara mulai

dari memanaskan air hingga ozonisasi. Adapun cara-caranya adalah:

1. Cara pertama : Memanaskan air hingga titik didih

2. Cara kedua : Cara yang cukup mudah dan murah adalah klorinasi atau

pencampuran kaporit kedalam air. Namun penggunaan kaporit akan

menimbulkan bau pada air dan untuk menghilangkannya diperlukan

proses penyaringan dengan media karbon aktif.

3. Cara ketiga : Penggunaan senyawa perak-biasanya perak nitrat-dengan

mencampurkannya ke dalam air. Penggunaan ini biasanya untuk

keadaan memaksa, misalnya tentara pada waktu perang atau bagi

Page 79: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxix

petugas survei yang harus bekerja di tempat yang jauh dan tak ada air

bersih.

4. Cara keempat : Sanitasi dengan ultraviolet. Air dialirkan melalui

tabung dengan lampu ultraviolet berintensitas tinggi, sehingga bakteri

terbunuh oleh radiasi sinar ultraviolet. Intensitas lampu ultraviolet

yang dipakai harus cukup, untuk sanitasi air yang efektif diperlukan

intensitas sebesar 30.000 MW sec/cm² (Micro Watt detik per

sentimeter persegi).

Proses yang relatif baru adalah mencampur gas ozon kedalam air, dikenal

dengan nama ozonisasi. Ozon merupakan oksidan kuat yang mampu membunuh

bakteri patogen, termasuk virus. Keuntungan penggunaan ozon adalah pipa,

peralatan, dan kemasan akan ikut disanitasi sehingga produk yang dihasilkan

akan lebih terjamin selama tidak ada kebocoran di kemasan. Ozon merupakan

bahan sanitasi air yang efektif disamping sangat aman. Seperti halnya ozon,

radiasi sinar ultraviolet dapat membunuh semua jenis mikroba bila intensitas dan

waktunya cukup. Tidak ada residu atau hasil samping dari proses penyinaran

dengan UV.

4.2 Data

Data diambil dari beberapa lokasi di daerah kabupaten Sleman Yogyakarta.

Melihat banyaknya produk air minum dalam kemasan (AMDK) dan air minum

isi ulang (refill) yang dipasarkan di Daerah Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Pengambilan sampel dilakukan dengan memilih sejumlah elemen secukupnya

Page 80: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxx

dari populasi produk air minum dalam kemasan (AMDK) dan air minum isi

ulang (refill), sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat

atau karakteristiknya akan memungkinkan dilakukan generalisasi sifat atau

karakteristik tersebut pada elemen populasi.

Secara rinci sampel produk air minum dalam kemasan (AMDK) dan air

minum isi ulang (refill) yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan tabel-

tabel berikut.

Tabel 4.1. Data Penelitian Air Minum dalam Kemasan (AMDK)

Sampel

Indikator

pH Suhu Warna E. Coli

Sampel 1 7,007 27,7 0,1 0

Sampel 2 6,787 27,4 0,29 0

Sampel 3 7,071 27,6 0,1 0

Sampel 4 7,043 27,7 0,1 0

Sampel 5 6,874 27,8 0,1 0

Sampel 6 7,007 27,5 0,25 0

Sampel 7 6,932 27,3 0,28 0

Sampel 8 6,865 27,6 0,29 0

Sampel 9 6,794 27,1 0,26 0

Sampel 10 7,051 27,5 0,1 0

Sumber: Data primer, 2008

Page 81: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxxi

Tabel 4.2. Data Penelitian Air Minum Isi Ulang (Refill)

Sampel

Indikator

pH Suhu Warna E. Coli

Sampel 1 6,814 28,0 0,1 70

Sampel 2 6,771 27,9 0,1 90

Sampel 3 6,801 27,9 0,52 40

Sampel 4 6,811 27,8 1,76 70

Sampel 5 6,818 28,3 0,71 40

Sampel 6 6,695 27,7 0,45 60

Sampel 7 6,821 27,8 0,69 50

Sampel 8 6,809 27,5 1,53 30

Sampel 9 6,697 27,4 0,61 40

Sampel 10 6,789 27,8 1,23 50

Sumber: Data primer, 2008

Indikator-indikator kualitas air minum, baik yang dalam kemasan maupun

isi ulang akan dievaluasi menggunakan kriteria atau standar yang telah ditentukan

oleh peraturan pemerintah. Peraturan pemerintah yang mengatur tentang kualitas

baku air minum adalah Keputusan Menteri Kesehatan No. 907 tahun 2002.

Adapun kriteria kualitas air pada setiap indikator dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3. Standar Kualitas Air Minum

Indikator Minimum Maksimum

pH 6,5 8,5

Suhu 22 28

Warna - 15

E. Coli - 0

Sumber : Keputusan menteri Kesehatan No. 907 tahum 2002.

Page 82: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxxii

Menurut aturan yang berlaku secara umum (rule of thumb) pengujian dengan

kesalahan 5% dikatakan masih dalam batas keawajaran / baik. Jadi untuk

pengujian atau analisis data ini akan digunakan proporsi toleransi kerusakan

produk sebesar 5%. Tetapi khusus untuk indikator Bakteri E. Coli proporsi

toleransi kerusakan produk sebesar 0%, yang artinya tidak terdapat proporsi

toleransi kerusakan karena batas maksimal untuk standar kualitas air minum yang

telah ditetapkan pemerintah pada indikator Bakteri E. Coli adalah 0.

4.3 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk Air Minum Dalam

Kemasan (AMDK)

Metode control chart dipergunakan untuk pengendalian kualitas produk

yang variabel (dapat diukur dengan satuan). Nilai rata-rata yang digunakan pada

sampel yang digunakan untuk pengendalian variabel-variabel akan diukur dengan

“X-Chart”.

Berdasarkan data yang diperoleh, hasil analisis peta kendali air minum

dalam kemasan (AMDK) untuk setiap indikator yang ditunjukkan sebagai

berikut.

Page 83: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxxiii

4.3.1 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk pH AMDK

Tabel 4.4. Analisis Peta Kendali (Control Chart) pH Produk AMDK

No. pH pH- μ (pH- μ)2

1. 7,007 0,064 0,004

2. 6,787 -0,156 0,024

3. 7,071 0,128 0,016

4. 7,043 0,100 0,010

5. 6,874 -0,069 0,005

6. 7,007 0,064 0,004

7. 6,932 -0,011 0,000

8. 6,865 -0,078 0,006

9. 6,794 -0,149 0,022

10. 7,051 0,108 0,012

Jumlah 69,431 0,104

Rata-rata (μ) 6,9431

Sumber: Data primer, 2008

4) Mencari mean dari seluruh sampel

n

xn

i

i

x

1

9431,610

431,69

5) Mencari standar deviasi

1

)(1

2

n

xn

i

i

x

9

104,0

1074,0012,0

6) Mencari interval pengawasan

Batas pengawasan atas (UCL)

Page 84: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxxiv

xx ZUCL

1074,09431,65,8 Z

1074,0

9431,65,8 Z

501,14Z

Jadi probabilitas untuk Z = 14,501 adalah 0,500 (50%).

Batas pengawasan bawah (LCL)

xx ZLCL

1074,09431,65,6 Z

1074,0

5,69431,6 Z

127,4Z

Jadi probabilitas untuk Z = 4,127 adalah 0,500 (50%).

Gambar 4.1

Probabilitas Kerusakan pada pH

Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa probabilitas

penyimpangan pada UCL sebesar 0% yang berarti masih dalam kendali.

Sedangkan probabilitas penyimpangan pada LCL sebesar 0% yang berarti juga

0,500

0,500

0

0

6,9431

8,5

6,5

100%

Page 85: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxxv

masih dalam kendali. Jadi secara total probabilitas penyimpangannya sebesar 0%

+ 0% = 0%. Artinya probabilitas produk yang baik sebesar 100%, sedangkan

probabilitas produk yang tidak memenuhi standar sebesar 0%. Hal ini dapat

dikatakan produk tersebut baik karena tidak melampaui standar kerusakan

produk yang ditetapkan oleh perusahaan sebesar 5%.

Gambar 4.2

X-Chart pada pH

Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

5

5,5

6

6,5

7

7,5

8

8,5

9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

ucl

average

pH

lcl

Hasil analisis peta kendali air minum dalam kemasan untuk indikator pH

(derajat keasaman) pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa semua sampel berada

dalam batas kendali. Hal ini berarti dalam batas kendali ini hanya ada variasi

data. Tingkat keasaman air minum dalam kemasan juga berada pada standar

kualitas yang ditentukan pemerintah yaitu dengan pH antara 6,5 – 8,5.

4.3.2 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk Suhu AMDK

Page 86: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxxvi

Tabel 4.5

Analisis Peta Kendali (Control Chart) Suhu Produk AMDK

No. Suhu Suhu - μ (Suhu - μ)2

1. 27,7 0,180 0,032

2. 27,4 -0,120 0,014

3. 27,6 0,080 0,006

4. 27,7 0,180 0,032

5. 27,8 0,280 0,078

6. 27,5 -0,020 0,000

7. 27,3 -0,220 0,048

8. 27,6 0,080 0,006

9. 27,1 -0,420 0,176

10. 27,5 -0,020 0,000

Jumlah 275,2 0,396

Rata-rata (μ) 27,52

Sumber: Data primer, 2008

1) Mencari mean dari seluruh sampel

n

xn

i

i

x

1

52,2710

2,275

2) Mencari standar deviasi

1

)(1

2

n

xn

i

i

x

9

396,0

2098,0044,0

3) Mencari interval pengawasan

Batas pengawasan atas (UCL)

Page 87: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxxvii

xx ZUCL

2098,052,2728 Z

2098,0

52,2728 Z

288,2Z

Jadi probabilitas untuk Z = 2,288 adalah 0,489 (48,9%).

Batas pengawasan bawah (LCL)

xx ZLCL

2098,052,2722 Z

2098,0

2252,27 Z

316,26Z

Jadi probabilitas untuk Z = 26,316 adalah 0,500 (50%).

Gambar 4.3

Probabilitas Kerusakan pada Suhu

Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

0,500

0,489

0

0,011

27,52

28

22

98,9%

Page 88: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxxviii

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa probabilitas

penyimpangan pada UCL sebesar 1,1% yang berarti masih dalam kendali.

Sedangkan probabilitas penyimpangan pada LCL sebesar 0% yang berarti juga

masih dalam kendali. Jadi secara total probabilitas penyimpangannya sebesar

1,1% + 0% = 1,1%. Artinya probabilitas produk yang baik sebesar 98,9%,

sedangkan probabilitas produk yang tidak memenuhi standar sebesar 1,1%. Hal

ini dapat dikatakan produk tersebut baik karena tidak melampaui standar

kerusakan produk yang ditetapkan oleh perusahaan sebesar 5%.

Gambar 4.4

X-Chart pada Suhu

Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

22

23

24

25

26

27

28

29

30

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

UCL

Average

Suhu

LCL

Page 89: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

lxxxix

Hasil analisis peta kendali air minum dalam kemasan untuk indikator suhu

pada Gambar 4.4 menunjukkan bahwa semua sampel berada dalam batas kendali.

Hal ini berarti dalam batas kendali ini hanya ada variasi data. Temperatur air

minum dalam kemasan juga berada pada standar kualitas yang ditentukan

pemerintah yaitu dengan suhu antara suhu ruangan ± 30C.

4.3.3 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk Warna AMDK

Tabel 4.6

Analisis Peta Kendali (Control Chart) Warna Produk AMDK

No. Warna Warna - μ (Warna - μ)2

1. 0,1 -0,087 0,008

2. 0,29 0,103 0,011

3. 0,1 -0,087 0,008

4. 0,1 -0,087 0,008

5. 0,1 -0,087 0,008

6. 0,25 0,063 0,004

7. 0,28 0,093 0,009

8. 0,29 0,103 0,011

9. 0,26 0,073 0,005

10. 0,1 -0,087 0,008

Jumlah 1,87 0,077

Rata-rata (μ) 0,187

Sumber: Data primer, 2008

Page 90: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xc

1) Mencari mean dari seluruh sampel

n

xn

i

i

x

1

187,010

87,1

2) Mencari standar deviasi

1

)(1

2

n

xn

i

i

x

9

077,0

0925,0009,0

3) Mencari interval pengawasan

Batas pengawasan atas (UCL)

xx ZUCL

0925,0187,015 Z

0925,0

1871,015 Z

137,160Z

Jadi probabilitas untuk Z = 160,137 adalah 0,500 (50%).

Gambar 4.5

Probabilitas Kerusakan pada Warna

Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

0,5

0,500

0

0

0,187

15

0

100%

Page 91: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xci

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa probabilitas

penyimpangan pada UCL sebesar 0% yang berarti masih dalam kendali. Dan

untuk probabilitas penyimpangan pada LCLpun sebesar 0% yang berarti juga

masih dalam kendali. Jadi secara total probabilitas penyimpangannya sebesar 0%

+ 0% = 0%. Artinya probabilitas produk yang baik sebesar 100%, sedangkan

probabilitas produk yang tidak memenuhi standar sebesar 0%. Hal ini dapat

dikatakan produk tersebut baik karena tidak melampaui standar kerusakan

produk yang ditetapkan oleh perusahaan sebesar 5%.

Gambar 4.6

X-Chart pada Warna

Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

0

3

6

9

12

15

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

UCL

Average

Warna

LCL

Page 92: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xcii

Hasil analisis peta kendali air minum dalam kemasan untuk indikator

warna pada Gambar 4.6 menunjukkan bahwa semua sampel berada dalam batas

kendali. Hal ini berarti dalam batas kendali hanya ada variasi data. Indikator

warna air minum dalam kemasan juga berada pada standar kualitas yang

ditentukan pemerintah yaitu dibawah 15 dalam satuan PtCo.

4.3.4 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk Bakteri E. Coli AMDK

Tabel 4.7.

Analisis Peta Kendali (Control Chart) Bakteri E. Coli Produk AMDK

No. pH pH- μ (pH- μ)2

1. 0 0 0

2. 0 0 0

3. 0 0 0

4. 0 0 0

5. 0 0 0

6. 0 0 0

7. 0 0 0

8. 0 0 0

9. 0 0 0

10. 0 0 0

Jumlah 0 0

Rata-rata (μ) 0

Sumber: Data primer, 2008

1) Mencari mean dari seluruh kelompok

n

xn

i

i

x

1

010

0

Page 93: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xciii

2) Mencari standar deviasi

1

)(1

2

n

xn

i

i

x

9

0

00

Gambar 4.7

Probabilitas Kerusakan pada Bakteri E.Coli

Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa probabilitas

penyimpangan pada UCL sebesar 0% yang berarti masih dalam kendali. Dan

untuk probabilitas penyimpangan pada LCLpun sebesar 0% yang berarti juga

masih dalam kendali. Jadi secara total probabilitas penyimpangannya sebesar 0%

+ 0% = 0%. Artinya probabilitas produk yang baik sebesar 100%, sedangkan

probabilitas produk yang tidak memenuhi standar sebesar 0%. Hal ini dapat

dikatakan produk tersebut baik karena tidak melampaui standar kerusakan

produk yang ditetapkan oleh perusahaan sebesar 5%.

0,5

0,5

0 0

0

0

0

100%

Page 94: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xciv

Gambar 4.8

X-Chart pada Bakteri E. Coli

Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

0

1

2

3

4

5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

UCL

Average

E.Coli

LCL

Hasil analisis peta kendali air minum dalam kemasan untuk indikator

bakteri E. Coli menunjukkan bahwa semua sampel menunjukkan nilai 0 (nol).

Hal ini berarti tidak terdapat pencemaran bakteri E. Coli pada semua sampel air

minum dalam kemasan, sehingga kualitas air minum dalam kemasan pada

indikator bakteri E. Coli juga berada pada standar kualitas yang ditentukan

pemerintah yaitu maksimum nilai 0 (nol) JPT/ 100 ml.

4.4 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk Air Minum Isi Ulang

(refill)

Page 95: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xcv

Berdasarkan data yang diperoleh, hasil analisis peta kendali air minum isi

ulang (refill) / AMIU untuk setiap indikator yang ditunjukkan sebagai berikut.

4.4.1 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk pH Air Minum Isi Ulang

(refill)

Tabel 4.8

Analisis Peta Kendali (Control Chart) pH Produk Air Minum Isi Ulang

(refill)

No. pH pH- μ (pH- μ)2

1. 6,814 0,031 0,001

2. 6,771 -0,012 0,000

3. 6,801 0,018 0,000

4. 6,811 0,028 0,001

5. 6,818 0,035 0,001

6. 6,695 -0,088 0,008

7. 6,821 0,038 0,001

8. 6,809 0,026 0,001

9. 6,697 -0,086 0,007

10. 6,789 0,006 0,000

Jumlah 67,826 0,021

Rata-rata (μ) 6,7826

Sumber: Data primer, 2008

1) Mencari mean dari seluruh sampel

n

xn

i

i

x

1

7826,610

826,67

2) Mencari standar deviasi

1

)(1

2

n

xn

i

i

x

Page 96: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xcvi

9

021,0

0480,0002,0

3) Mencari interval pengawasan

Batas pengawasan atas (UCL)

xx ZUCL

048,07826,65,8 Z

048,0

7826,65,8 Z

782,35Z

Jadi probabilitas untuk Z = 35,782 adalah 0,500 (50%).

Batas pengawasan bawah (LCL)

xx ZLCL

048,07826,65,6 Z

048,0

5,67826,6 Z

888,5Z

Jadi probabilitas untuk Z = 5,888 adalah 0,500 (50%).

Gambar 4.9

Probabilitas Kerusakan pada pH

Produk Air Minum Isi Ulang (refill)

0,500

0,500

0

0

7826,6 8,5

6,5

100%

Page 97: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xcvii

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa probabilitas

penyimpangan pada UCL sebesar 0% yang berarti masih dalam kendali. Dan

untuk probabilitas penyimpangan pada LCLpun sebesar 0% yang berarti juga

masih dalam kendali. Jadi secara total probabilitas penyimpangannya sebesar 0%

+ 0% = 0%. Artinya probabilitas produk yang baik sebesar 100%, sedangkan

probabilitas produk yang tidak memenuhi standar sebesar 0%. Hal ini dapat

dikatakan produk tersebut baik karena tidak melampaui standar kerusakan

produk yang ditetapkan oleh perusahaan sebesar 5%.

Gambar 4.10

X-Chart pada pH

Produk Air Minum Isi Ulang

6

6,5

7

7,5

8

8,5

9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

UCL

Average

pH

LCL

Hasil analisis peta kendali air minum dalam kemasan untuk indikator pH

(derajat keasaman) pada Gambar 4.9 menunjukkan bahwa semua sampel berada

dalam batas kendali. Hal ini berarti dalam batas kendali ini hanya ada variasi

data. Tingkat keasaman air minum dalam kemasan juga berada pada standar

kualitas yang ditentukan pemerintah yaitu dengan pH antara 6,5 – 8,5

Page 98: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xcviii

4.4.2 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk Suhu Air Minum Isi

Ulang (refill)

Tabel 4.9

Analisis Peta Kendali (Control Chart) Suhu Produk AMIU

No. Suhu Suhu - μ (Suhu - μ)2

1. 28,0 0,190 0,036

2. 27,9 0,090 0,008

3. 27,9 0,090 0,008

4. 27,8 -0,010 0,000

5. 28,3 0,490 0,240

6. 27,7 -0,110 0,012

7. 27,8 -0,010 0,000

8. 27,5 -0,310 0,096

9. 27,4 -0,410 0,168

10. 27,8 -0,010 0,000

Jumlah 278,1 0,569

Rata-rata (μ) 27,81

Sumber: Data primer, 2008

1) Mencari mean dari seluruh sampel

n

xn

i

i

x

1

81,2710

1,278

2) Mencari standar deviasi

1

)(1

2

n

xn

i

i

x

9

569,0

2514,0063,0

Page 99: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

xcix

3) Mencari interval pengawasan

Batas pengawasan atas (UCL)

xx ZUCL

2514,081,2728 Z

2514,0

81,2728 Z

756,0Z

Jadi probabilitas untuk Z = 0,756 adalah 0,275 (27,5%).

Batas pengawasan bawah (LCL)

xx ZLCL

2514,081,2722 Z

2514,0

2281,27 Z

107,23Z

Jadi probabilitas untuk Z = 23,107 adalah 0,500 (50%).

Gambar 4.11

Probabilitas Kerusakan pada Suhu

Produk Air Minum Isi Ulang

0,500

0,275

0

0,225

27,81

28

22

77,5%

Page 100: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

c

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa probabilitas

penyimpangan pada UCL sebesar 22,5% yang berarti diluar kendali. Dan untuk

probabilitas penyimpangan pada LCL sebesar 0% yang berarti masih dalam

kendali. Jadi secara total probabilitas penyimpangannya sebesar 22,5% + 0% =

22,5%. Artinya probabilitas produk yang baik sebesar 77,5%, sedangkan

probabilitas produk yang tidak memenuhi standar sebesar 22,5%. Hal ini dapat

dikatakan produk tersebut tidak baik karena melampaui standar kerusakan

produk yang ditetapkan oleh perusahaan sebesar 5%.

Gambar 4.12

X-Chart pada Suhu

Produk Air Minum Isi Ulang

Page 101: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

ci

22

22,5

23

23,5

24

24,5

25

25,5

26

26,5

27

27,5

28

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

UCL

Average

Suhu

LCL

Pada analisis data produk dapat dilihat bahwa hampir semua titik sampel

dalam grafik di atas berada di antara garis UCL dan LCL. Dari gambar di atas

terdapat 1 titik sampel yang keluar dari batas pengendalian yaitu pada sampel ke-

5 yang disebabkan kurangnya ketelitian dan keterampilan karyawan dalam proses

pengemasan produk sehingga produk yang melampaui batas tersebut dianggap

tidak memenuhi standar perusahaan. Penyebab kecacatan produk ini adalah :

Gambar 4.13

Diagram Ishikawa Untuk Suhu Produk Air Minum Isi Ulang (refill)

Page 102: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cii

Bahan Baku Manusia

Lokasi Lingkungan

Produk

Cacat

Tempat Produksi

Kelas Air

Kualitas Air

Pemahaman SOP

Rendah

Pengawasan

Lemah

Limbah

Kotoran Akibat Limbah SekitarTemperatur Ruang Produksi

Masih diketemukannya pemahaman – pemahaman beberapa pekerja yang

masih rendah tentang bagaimana cara memproduksi air minum isi ulang. Dimana

jika dilihat SOP merupakan suatu hal yang penting dalam memproduksi dan akan

berpengaruh terhadap kualitas kedepannya. Hal ini juga berpengaruh dengan

suhu dimana jika ada suatu kesalahan dalam proses produksi akan membuat suhu

dari air menjadi berubah sehingga tidak sesuai dengan standart yang ditetapkan.

Dan juga lemahnya pengawasan dari perusahaan terhadap para pekerja yang

melakukan proses produksi sehingga mereka terkadang kurang perhatian dan

teliti dalam proses produksi. Selain itu lokasi produksi juga cukuo berpengaruh,

karena

Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh yang dimaksud adalah kondisi

temperatur dari lokasi proses produksi. Terkadang lokasi proses produksi juga

menentukan dengan suhu dari air bahan baku. Karena seperti sinar matahari

misalnya, jika lokasi teralalu terbuka sehingga mudah terkena sinar matahari

maka suhu ruangan akan berubah dan mempengaruhi suhu air.

Page 103: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

ciii

Selain itu, pada saat ini banyak juga pencemaran yang terjadi di

lingkungan. Terutama pencemaran terhadap air, hal itu bisa kita lihat dengan

banyaknya pencemaran pada sungai. Jika kita hubungkan dengan kualitas bahan

baku air, banyak sekali sekarang diketemukan kualitas air yang tercemar

sehingga merubah suhu dari air dan tentu saja menentukan kualitas dari air bahan

baku. Bisa saja air tercemar oleh limbah – limbah pabrik serta limbah rumah

tangga yang meresap ke dalam tanah.

4.4.3 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk Warna AMIU

Tabel 4.10

Analisis Peta Kendali (Control Chart) Warna Produk AMIU

No. Warna Warna - μ (Warna - μ)2

1. 0,1 -0,670 0,449

2. 0,1 -0,670 0,449

3. 0,52 -0,250 0,063

4. 1,76 0,990 0,980

5. 0,71 -0,060 0,004

6. 0,45 -0,320 0,102

7. 0,69 -0,080 0,006

8. 1,53 0,760 0,578

9. 0,61 -0,160 0,026

10. 1,23 0,460 0,212

Jumlah 7,7 2,868

Rata-rata (μ) 0,77

Sumber: Data primer, 2008

1) Mencari mean dari seluruh sampel

n

xn

i

i

x

1

77,010

7,7

Page 104: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

civ

2) Mencari standar deviasi

1

)(1

2

n

xn

i

i

x

9

868,2

5645,0319,0

3) Mencari interval pengawasan

Batas pengawasan atas (UCL)

xx ZUCL

5645,077,015 Z

5645,0

77,015 Z

210,25Z

Jadi probabilitas untuk Z = 25,210 adalah 0,500 (50%).

Gambar 4.14

Probabilitas Kerusakan pada Warna

Produk Air Minum Isi Ulang

0,5

0,500

0

0

0,187

15

0

100%

Page 105: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cv

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa probabilitas

penyimpangan pada UCL sebesar 0% yang berarti masih dalam kendali. Dan

untuk probabilitas penyimpangan pada LCLpun sebesar 0% yang berarti masih

dalam kendali. Jadi secara total probabilitas penyimpangannya sebesar 0% + 0%

= 0%. Artinya probabilitas produk yang baik sebesar 100%, sedangkan

probabilitas produk yang tidak memenuhi standar sebesar 0%. Hal ini dapat

dikatakan produk tersebut baik karena tidak melampaui standar kerusakan

produk yang ditetapkan oleh perusahaan sebesar 5%.

Gambar 4.15

X-Chart pada Warna

Produk Air Minum Isi Ulang

Page 106: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cvi

0123456789

101112131415

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

UCL

Average

Warna

LCL

Hasil analisis peta kendali air minum isi ulang untuk indikator warna pada

Gambar 4.14 menunjukkan bahwa semua sampel berada dalam batas kendali. Hal

ini berarti dalam batas kendali ini hanya ada variasi data. Indikator warna air

minum isi ulang juga berada pada standar kualitas yang ditentukan pemerintah

yaitu dibawah 15 dalam satuan PtCo.

4.4.4 Analisis Peta Kendali (Control Chart) untuk Bakteri E. Coli AMIU

Tabel 4.11

Analisis Peta Kendali (Control Chart) Bakteri E. Coli Produk AMIU

No. pH pH- μ (pH- μ)2

1. 70 16,000 256,000

2. 90 36,000 1296,000

Page 107: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cvii

3. 40 -14,000 196,000

4. 70 16,000 256,000

5. 40 -14,000 196,000

6. 60 6,000 36,000

7. 50 -4,000 16,000

8. 30 -24,000 576,000

9. 40 -14,000 196,000

10. 50 -4,000 16,000

Jumlah 540 3040,000

Rata-rata (μ) 54 337,778

Sumber: Data primer, 2008

1) Mencari mean dari seluruh kelompok

n

xn

i

i

x

1

5410

540

2) Mencari standar deviasi

1

)(1

2

n

xn

i

i

x

9

3040

379,18337,778

3) Mencari interval pengawasan

Batas pengawasan atas (UCL)

xx ZUCL

379,18540 Z

379,18

54Z

Page 108: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cviii

938,2Z

Jadi probabilitas untuk Z = -2,938 adalah 0,002 (0,02%).

Gambar 4.16

Probabilitas Kerusakan pada Bakteri E. Coli

Produk Air Minum Isi Ulang

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa probabilitas

penyimpangan pada UCL sebesar 49,8% yang berarti diluar kendali. Dan untuk

probabilitas penyimpangan pada LCL sebesar 0% yang berarti masih dalam

kendali. Jadi secara total probabilitas penyimpangannya sebesar 49,8% + 0% =

49,8%. Artinya probabilitas produk yang baik sebesar 50,2%, sedangkan

probabilitas produk yang tidak memenuhi standar sebesar 49,8%. Hal ini dapat

dikatakan produk tersebut tidak baik karena melampaui standar kerusakan

produk yang ditetapkan oleh perusahaan sebesar 5%.

Gambar 4.17

X-Chart pada Bakteri E. Coli

Produk Air Minum Isi Ulang

0,5

0

0,498

54

0

0

50,2%

0,002

Page 109: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cix

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

UCL

Average

E.Coli

LCL

Hasil analisis peta kendali air minum isi ulang untuk parameter bakteri E.

Coli menunjukkan bahwa sampel tidak berada dalam batas kendali. Pada analisis

data produk dapat dilihat bahwa 10 titik sampel berada dalam grafik berada di

atas garis UCL. Hal ini berarti terdapat pencemaran bakteri E. Coli pada semua

sampel air minum isi ulang, sehingga kualitas air minum isi ulang pada parameter

bakteri E. Coli tidak sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan pemerintah

yaitu maksimum nilai 0 (nol) JPT/ 100 ml. Penyebab adanya bakteri E. Coli pada

air minum isi ulang ini (refill) adalah :

Gambar 4.18

Diagram Ishikawa Untuk Bakteri E. Coli Pada Produk Air Minum Isi Ulang

Page 110: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cx

Bahan Baku Manusia

Lingkungan

Produk

Cacat

Kelas Air

Kualitas Air

Pemahaman SOP

Rendah

Pengawasan

Lemah

Limbah

Kotoran Akibat Limbah Sekitar

Mesin

Kondisi Mesin

Kualitas Mesin

Proses

Proses Pengaliran

Keakuratan Proses Pengawasan

1. Penggunaan Ultraviolet yang tidak sesuai antara kapasitas dan kecepatan air

yang melewati penyinaran Ultraviolet tsb. Akibat air terlalu cepat, maka

bakterinya tidak mati. Idealnya, untuk Depot air minum isi ulang kapasitas

Ultraviolet minimal adalah Type 5 GPM atau daya lampu 30 Watt dan

kecepatan air yang melewati UV tsb adalah 19 liter ( 1 Galon ) per 1 menit 15

detik.

2. Kurangnya kebersihan depot dan lingkungan sekitar

3. Karena keterbatasan modal,banyak yang membeli paket Depot yang berharga

murah dengan peralatan dibawah Standar Minimum peralatan. Antara lain

minimal menggunakan tabung berisi media pasir silika, karbon aktif ,

Ultraviolet minimal Type 5 GPM dan penyaringan Micro filter / filter sedimen

berukuran mulai 10 mikron s/d 01 micron.

4. Kurangnya kesadaran pemilik Depot untuk memeriksakan Depotnya 3 bulan

sekali ke Dinas kesehatan setempat.

Page 111: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cxi

4.5 Diagram Ishikawa

Diagram Ishikawa memiliki struktur tulang ikan yang sering disebut

fishbone diagram berfungsi mengidentifikasi dan mengorganisir penyebab-

penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian

memisahkan akar penyebabnya. Oleh karena itu sering disebut juga dengan

diagram sebab-akibat atau cause and effect diagram. Diagram tulang ikan dibuat

untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dominan

tersebut serta sebagai dasar untuk melakukan tindakan perbaikan agar kesalahan

tersebut dapat ditekan seminimal mungkin bahkan dihilangkan.

Untuk diagram tulang ikan pada produk air minum dalam kemasan

(AMDK) tidak dapat ditunjukkan. Hal ini dikarenakan hasil dari analisis data

menunjukan bahwa probabilitas kerusakan atau kecacatan produk masih dalam

batas kewajaran.

Adapun diagram tulang ikan untuk menjelaskan faktor-faktor penyebab

kerusakan pada produk air minum isi ulang (refill) ditunjukkan oleh gambar

berikut.

4.5.1 Diagram Ishikawa Keseluruhan Untuk Produk Air Minum Isi Ulang

(refill) Khususnya Pada Indikator Suhu dan Bakteri E. Coli

Gambar 4.19

Diagram Ishikawa Untuk Indikator Suhu Dan Bakteri E. Coli Produk Air

Minum Isi Ulang (refill)

Page 112: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cxii

Proses

ProsesPengaliran

KeakuratanProses Pengawasan

Bahan Baku Manusia

Lokasi Lingkungan

Produk Cacat

Tempat Produksi

Kelas Air

Kualitas Air

Pemahaman

SOP

Rendah

Pengawasan

Lemah

Limbah

Kotoran Akibat

Limbah Sekitar

TemperaturRuang Produksi

Mesin

KondisiMesin

Kualitas Mesin

Faktor-faktor penyebab kerusakan produk air minum harus mendapat

perhatian yang serius dari pihak yang terkait, terutama faktor manusia dimana

setiap karyawan ditekankan mengenai pentingnya membuat produk yang

berkualitas dengan menekan tingkat kesalahan yang terjadi serta diupayakan agar

kesalahan mendasar seperti pada saat mengisi air, serta memiliki pemahaman

yang baik mengenai higiene dan sanitasi. Faktor mesin penunjang produksi juga

diperhatikan mengenai kebersihan dan kelancaran kerja mesin. Hal ini dapat

diantisipasi dengan selalu melakukan pengecekan terhadap pengisi maupun

pengemas agar dapat bekerja dengan baik dan lancar. Faktor utama yang perlu

diperhatikan adalah kualitas bahan baku yang digunakan harus berasal dari

sumber air yang sesuai dengan kelas penggunaannya. Yang mana untuk air

minum kualitas air harus kelas I. Dengan diagram tulang ikan dapat

mempermudah pihak perusahaan untuk melakukan tindakan korektif karena

tingkat kerusakan yang terjadi dan faktor yang menyebabkannya dapat diketahui.

Page 113: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cxiii

Untuk indikator suhu faktor – faktor yang mempengaruhi akan adanya

kerusakan produk atau produk yang diluar dari standart adalah pertama faktor

manusia dimana masih diketemukannya pemahaman – pemahaman beberapa

pekerja yang masih rendah tentang bagaimana cara memproduksi air minum isi

ulang. Dimana jika dilihat SOP merupakan suatu hal yang penting dalam

memproduksi dan akan berpengaruh terhadap kualitas kedepannya. Hal ini juga

berpengaruh dengan suhu dimana jika ada suatu kesalahan dalam proses produksi

akan membuat suhu dari air menjadi berubah sehingga tidak sesuai dengan

standart yang ditetapkan. Yang kedua adalah lemahnya pengawasan dari

perusahaan terhadap para pekerja yang melakukan proses produksi sehingga

mereka kadang kurang perhatian dan teliti dalam proses produksi.

Faktor bahan baku, dimana dalam melakukan proses produksi untuk

mendapatkan kualitas produk yang baik tentu saja kita harus memeperhatikan

kualitas dari bahan baku yang akan digunakan, dimana kualitas bahan baku

kadang dipengaruhi dengan kondisi lingkungan yang ada. Kadang di lingkungan

air yang akan kita gunakan sudah terkontaminasi dengan beberapa hal yang dapat

mengubah suhu dari air jadi pada saat kita akan menggunakannya suhu dari air

sudah berubah dan diluar dari standart yang ada.

Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh dalam penentuan kualitas

produk yang akan kita buat pada ke depannya. Pada saat ini banyak sekali

pencemaran yang terjadi di lingkungan terutama air, hal itu bisa kita lihat dengan

banyaknya pencemaran pada sungai. Jika kita hubungkan dengan kualitas bahan

baku air, banyak sekali sekarang diketemukan kualitas air yang tercemar

Page 114: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cxiv

sehingga merubah suhu dari air dan tentu saja menentukan kualitas dari air bahan

baku. Bisa saja air tercemar oleh limbah – limbah pabrik serta rumah tangga yang

meresap ke dalam tanah.

Yang terakhir adalah faktor lokasi, yang dimaksud dengan ini adalah

kondisi pemperatur dari lokasi proses produksi. Terkadang lokasi proses produksi

juga menentukan dengan suhu dari air bahan baku. Karena ada beberapa hal

seperti sinar matahari, jika lokasi teralalu terbuka sehingga gampang terkena

sinar matahari maka sutu ruangan akan beruah dan mempengaruhi suhu air,

padahal suhu air harus terjaga sesuai dengan standar.

Faktor mesin, Penggunaan Ultraviolet yang tidak sesuai antara kapasitas

dan kecepatan air yang melewati penyinaran Ultraviolet tsb. Akibat air terlalu

cepat, maka bakterinya tidak mati. Idealnya, untuk Depot air minum isi ulang

kapasitas Ultraviolet minimal adalah Type 5 GPM atau daya lampu 30 Watt dan

kecepatan air yang melewati UV tsb adalah 19 liter ( 1 Galon ) per 1 menit 15

detik.

Faktor proses, yang dimaksud dengan faktor proses dapat mempengaruhi

dengan kandungan E. Coli adalah salah satunya proses pengaliran. Dalam proses

ini kita perlu pengawasan yang ketat karena jika dari dalam tanahnya masih

terdapat bakteri tentu saja saat akan dialirkan akan mengikut dan berpengaruh,

oleh karena itu perlu proses pengawasan yang ketat.

4.6 Pembahasan

Tabel 4.12

Tabel Hasil Pengujian Kualitas Air Minum

Page 115: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cxv

No. Indikator

AMDK AMIU (refil)

LCL UCL LCL UCL

1 pH Baik Baik Baik Baik

2 Suhu Baik Baik Baik Menyimpang

3 Warna 0 Baik 0 Baik

4 Bakteri E. Coli 0 Baik 0 Menyimpang

Sumber : Data primer, 2008

Pengendalian kualitas sangat penting bagi perusahaan, khususnya bagi

perusahaan air minum dalam kemasan dan perusahaan air minum isi ulang

(Refill) yang bergerak dalam bidang industri pangan di Yogyakarta. Untuk itu

perusahaan perlu memperhatikan kualitas produknya, karena produk yang

dihasilkan masih terdapat cacat dan tidak sesuai dengan standar kualitas produk.

Hal ini dikarenakan perusahaan kurang ketat dalam melakukan pengendalian

kualitas, baik pada bahan baku produksi, pada saat proses produksi dan pada hasil

akhir produksinya. Apalagi jika dilihat dari kondisi pada saat ini dimana produk

air minum dalam kemasan dan air minum isi ulang (refill) merupakan suatu

produk yang penting bagi masyarakat, khususnya masyarakat Sleman.

Seperti telah diketahui bahwa kebutuhan akan air, khususnya air minum

merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia. Mengingat

bahwa berbagai penyakit dapat dibawa oleh air kepada manusia saat manusia

memanfaatkannya, maka tujuan utama penyediaan air minum/bersih bagi

masyarakat adalah mencegah penyakit bawaan air. Oleh karena itu kualitas

produk air minum harus dievaluasi dengan menggunakan pendekatan

pengendalian kualitas statistik (statistical quality control). Adapun Indikator

Page 116: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cxvi

kualitas air minum yang hendak dievaluasi meliputi pH (keasaman), suhu, warna

dan bakteri E. Coli.

Hasil analisis peta kendali pada air minum dalam kemasan untuk indikator

pH (keasaman) menunjukkan bahwa semua sampel berada dalam batas kendali.

Hal ini berarti dalam batas kendali ini hanya ada variasi data. Tingkat keasaman

air minum dalam kemasan telah berada pada standar kualitas yang ditentukan

pemerintah yaitu dengan pH antara 6,5 – 8,5. Hasil analisis peta kendali air

minum dalam kemasan untuk indikator suhu menunjukkan bahwa semua sampel

berada dalam batas kendali. Hal ini berarti dalam batas kendali ini hanya ada

variasi data. Temperatur air minum dalam kemasan telah berada pada standar

kualitas yang ditentukan pemerintah yaitu dengan suhu antara suhu ruangan ±

30C. berbeda dengan hasil analisis peta kendali pada air minum isi ulang untuk

indikator pH (keasaman) ada 1 sampel (sampel no 5) yang berada diatas UCL,

hal ini menggambarkan bahwa temperatur air minum isi ulang tidak berada pada

standar kualitas yang ditentukan pemerintah yaitu dengan suhu antara suhu

ruangan ± 30C.

Hasil analisis peta kendali air minum dalam kemasan maupun air minum isi

ulang untuk indikator warna menunjukkan bahwa semua sampel berada dalam

batas kendali. Hal ini berarti dalam batas kendali ini hanya ada variasi data.

Indikator warna air minum dalam kemasan maupun air minum isi ulang telah

berada pada standar kualitas yang ditentukan pemerintah yaitu dibawah 15 dalam

satuan PtCo.

Page 117: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cxvii

Analisis peta kendali air minum dalam kemasan untuk indikator bakteri E.

Coli menunjukan semua sampel negatif yang artinya 0 (nol). Hal ini berarti tidak

terdapat pencemaran bakteri E. Coli pada semua sampel air minum dalam

kemasan, sehingga kualitas air minum dalam kemasan pada indikator bakteri E.

Coli berada pada standar kualitas yang ditentukan pemerintah yaitu maksimum

nilai 0 (nol) JPT/ 100 ml. Sedangkan hasil analisis peta kendali air minum isi

ulang untuk indikator bakteri E. Coli menunjukkan bahwa sampel tidak berada

dalam batas kendali. Hal ini berarti terdapat pencemaran bakteri E. Coli pada

semua sampel air minum isi ulang, sehingga kualitas air minum isi ulang pada

indikator bakteri E. Coli tidak sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan

pemerintah yaitu maksimum nilai 0 (nol) JPT/ 100 ml, atau bisa disebut juga

produk untuk indikator Bakteri E. Coli pada air minum isi ulang ini telah

menyimpang (diluar kendali).

Produk air minum dalam kemasan secara umum berada di dalam batas

kendali (berada di bawah batas kontrol atas, UCL, dan di atas batas kontrol

bawah, LCL). Hal ini berarti ada variasi data sehingga namun proses tetap berada

dalam keadaan terkendali yaitu variasi yang biasanya disebabkan oleh adanya

perbedaan antar operator mesin, antar kapasitas mesin, dan perbedaan lingkungan

kerja.

Peta kendali digunakan untuk mengetahui apakah proses produksi masih

normal atau tidak dan mencegah terjadinya cacat bukan untuk menerima atau

menolak produk. Tetapi tidak digunakan untuk mengetahui penyebab

ketidaknormalan tersebut. Untuk mengetahui ketidak normalan tersebut

Page 118: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cxviii

diguankan diagram tulang ikan. Diagram tulang ikan dibuat untuk mengetahui

faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dominan tersebut serta

sebagai dasar untuk melakukan tindakan perbaikan agar kesalahan tersebut dapat

ditekan seminimal mungkin bahkan dihilangkan. Diagram tulang ikan untuk

menjelaskan faktor-faktor penyebab kerusakan pada produk air minum dalam

kemasan (AMDK) dan air minum isi ulang (refill) menunjukkan faktor-faktor

penyebab kerusakan produk air minum disebabkan oleh faktor manusia dimana

setiap karyawan ditekankan mengenai pentingnya membuat produk yang

berkualitas dengan menekan tingkat kesalahan yang terjadi serta diupayakan agar

kesalahan mendasar seperti pada saat mengisi air, serta memiliki pemahaman

yang baik mengenai higiene dan sanitasi. Faktor mesin penunjang produksi juga

diperhatikan mengenai kebersihan dan kelancaran kerja mesin. Hal ini dapat

diantisipasi dengan selalu melakukan pengecekan terhadap pengisi maupun

pengemas agar dapat bekerja dengan baik dan lancar. Faktor utama yang perlu

diperhatikan adalah kualitas bahan baku yang digunakan harus berasal dari

sumber air yang sesuai dengan kelas penggunaannya. Yang mana untuk air

minum kualitas air harus kelas I. Dengan diagram tulang ikan dapat

mempermudah pihak perusahaan untuk melakukan tindakan korektif karena

tingkat kerusakan yang terjadi dan faktor yang menyebabkannya dapat diketahui.

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Page 119: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cxix

Dari hasil pengolahan data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Hasil analisis peta kendali air minum dalam kemasan untuk parameter pH

(keasaman), suhu, warna dan bakteri E. Coli menunjukkan bahwa semua

sampel berada dalam batas kendali. Hal ini berarti telah berada pada standar

kualitas air minum yang ditentukan pemerintah. Sedangkan hasil analisis peta

kendali air minum isi ulang menunjukkan bahwa hanya untuk parameter pH

(keasaman), suhu, dan warna saja yang berada dalam batas kendali dan sesuai

dengan standar kualitas air minum yang ditentukan pemerintah. Hasil analisis

peta kendali air minum isi ulang untuk parameter bakteri E. Coli

menunjukkan bahwa sampel tidak berada dalam batas kendali. Hal ini berarti

terdapat pencemaran bakteri E. Coli pada semua sampel air minum isi ulang,

sehingga kualitas air minum isi ulang pada parameter bakteri E. Coli tidak

sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan pemerintah.

2. Faktor-faktor penyebab kerusakan produk air minum disebabkan oleh faktor

manusia dimana setiap karyawan ditekankan mengenai pentingnya membuat

produk yang berkualitas dengan menekan tingkat kesalahan yang terjadi serta

diupayakan agar kesalahan mendasar seperti pada saat mengisi air, serta

memiliki pemahaman yang baik mengenai higiene dan sanitasi. Faktor mesin

penunjang produksi juga diperhatikan mengenai kebersihan dan kelancaran

kerja mesin. Hal ini dapat diantisipasi dengan selalu melakukan pengecekan

terhadap pengisi maupun pengemas agar dapat bekerja dengan baik dan

lancar. Faktor utama yang perlu diperhatikan adalah kualitas bahan baku yang

Page 120: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cxx

digunakan harus berasal dari sumber air yang sesuai dengan kelas

penggunaannya.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, dapat diajukan beberapa saran

bagi pihak-pihak yang terkait dengan hasil peneltian ini.

1. Disarankan pada instansi pemerintah yang terkait dengan pengawasan dan

pengelilaan industri pangan khususnya air minum untuk melakukan

pengawasan dan pembinaan pada perusahaan-perusahaan air minum baik air

minum dalam kemasan maupun isi ulang agar dapat menjaga kualitas

produknya. Hal ini dikarenakan produk air minum yang tidak berkualitas

akan membahayakan konsumen.

2. Pada perusahaan-perusahaan air minum dalam kemasan disarankan untuk

mengantisipasi adanya produk yang cacat. Hal ini dapat diantisipasi dengan

selalu melakukan pengecekan terhadap pengisi maupun pengemas agar dapat

bekerja dengan baik dan lancar. Disamping itu perlu dilakukan pengawasan

mengenai jalur distribusi agar tidak terjadi produk yang rusak dalam proses

pendistribusian.

3. Pada perusahaan-perusahaan air minum isi disarankan untuk selalu

menggunakan bahan baku air yang sesuai dengan kelas penggunaanya agar

kualitas air minum selalu terjaga dari pencemaran dan melakukan pelatihan

pada karyawan mengenai higiene dan sanitasi. Perusahaan air minum isi

ulang yang memproduksi tidak sesuai dengan standar kualitas dengan

Page 121: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cxxi

sendirinya akan ditinggalkan oleh konsumen dan pada akhirnya perusahaan

sendiri yang akan rugi.

4. Kepada masyarakat, khususnya konsumen produk air minum dalam kemasan

disarankan agar teliti sebelum membeli, perlu memperhatikan kerusakan pada

kemasan, warna air dan tanggal kadaluwarsa. Bagi konsumen air minum isi

ulang disarankan untuk memilih tempat-tempat pengisian air minum yang

menjaga kebersihan lingkungan dan mutu air minum.

Page 122: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cxxii

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, A, 1994, Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi,

Yogyakarta : BPFE.

________, 1987, Pengendalian Produksi, Jilid 2, Edisi IV, Yogyakarta : BPFE.

Dilworth, J. B, 1986, Production And Operations Management, Third Edition,

New York : Random House.

Feigenbaum, A. V, 1989, Kendali Mutu Terpadu, Jilid 1, Edisi III, Jakarta :

Erlangga.

Handoko, T. H, 1984, Manajemen Produksi, Edisi II, Yogyakarta : BPFE.

________, 1986, Manajemen, Edisi II, Yogyakarta : BPFE.

Kumpulan SNI Departemen Pekerjaan Umum, Kualitas Air, Edisi Akhir 1990,

Bandung: Departemen Pekerjaan Umum.

Prawiraamidjaja, R. H. A. R, 1984, Quality Control dan Storage Control,

Bandung : Tarsito.

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 20 tahun 2008, Baku Mutu

Air di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta.

Reksohadiprodjo, S. dan Gitosudarmo, I, 1986, Management Produksi, Edisi

Ketiga, Yogyakarta : BPFE.

Slamet,Juli Soemirat, 2004, Kesehatan Lingkungan, Cetakan Keenam,

Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Tjiptono, F. dan Diana A, 1996, Total Quality Management, Edisi II, Yogyakarta

: Andi Offset.

Widodo, Agus Puji CK, 2008, Evaluasi Pengendalian Kualitas Produksi Kayu

Lapis Di CV. Putra Makmur Abadi (PMA) Parakan Temanggung Jawa

Tengah, Skripsi Sarjana Strata-1 (tidak dipublikasikan), Jogjakarta : FE UII.

Yamit, Z, 1996, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi I, Yogyakarta :

Ekonisia FE UII.

Page 123: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cxxiii

LAMPIRAN

Page 124: Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum Dalam ...repository.uii.ac.id/310/SK/I/0/00/001/001597/uii-skripsi-evaluasi... · i Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk Air Minum

cxxiv

Tabel Distribusi Normal

Z 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09

0.0 0.0000 0.0040 0.0080 0.0120 0.0160 0.0199 0.0239 0.0279 0.0319 0.0359

0.1 0.0398 0.0438 0.0478 0.0517 0.0557 0.0596 0.0636 0.0675 0.0714 0.0753

0.2 0.0793 0.0832 0.0871 0.0910 0.0948 0.0987 0.1026 0.1064 0.1103 0.1141

0.3 0.1179 0.1217 0.1255 0.1293 0.1331 0.1368 0.1406 0.1443 0.1480 0.1517

0.4 0.1554 0.1591 0.1628 0.1664 0.1700 0.1736 0.1772 0.1808 0.1844 0.1879

0.5 0.1915 0.1950 0.1985 0.2019 0.2054 0.2088 0.2123 0.2157 0.2190 0.2224

0.6 0.2257 0.2291 0.2324 0.2357 0.2389 0.2422 0.2454 0.2486 0.2517 0.2549

0.7 0.2580 0.2611 0.2642 0.2673 0.2704 0.2734 0.2764 0.2794 0.2823 0.2852

0.8 0.2881 0.2910 0.2939 0.2967 0.2995 0.3023 0.3051 0.3078 0.3106 0.3133

0.9 0.3159 0.3186 0.3212 0.3238 0.3264 0.3289 0.3315 0.3340 0.3365 0.3389

1.0 0.3413 0.3438 0.3461 0.3485 0.3508 0.3531 0.3554 0.3577 0.3599 0.3621

1.1 0.3643 0.3665 0.3686 0.3708 0.3729 0.3749 0.3770 0.3790 0.3810 0.3830

1.2 0.3849 0.3869 0.3888 0.3907 0.3925 0.3944 0.3962 0.3980 0.3997 0.4015

1.3 0.4032 0.4049 0.4066 0.4082 0.4099 0.4115 0.4131 0.4147 0.4162 0.4177

1.4 0.4192 0.4207 0.4222 0.4236 0.4251 0.4265 0.4279 0.4292 0.4306 0.4319

1.5 0.4332 0.4345 0.4357 0.4370 0.4382 0.4394 0.4406 0.4418 0.4429 0.4441

1.6 0.4452 0.4463 0.4474 0.4484 0.4495 0.4505 0.4515 0.4525 0.4535 0.4545

1.7 0.4554 0.4564 0.4573 0.4582 0.4591 0.4599 0.4608 0.4616 0.4625 0.4633

1.8 0.4641 0.4649 0.4656 0.4664 0.4671 0.4678 0.4686 0.4693 0.4699 0.4706

1.9 0.4713 0.4719 0.4726 0.4732 0.4738 0.4744 0.4750 0.4756 0.4761 0.4767

2.0 0.4772 0.4778 0.4783 0.4788 0.4793 0.4798 0.4803 0.4808 0.4812 0.4817

2.1 0.4821 0.4826 0.4830 0.4834 0.4838 0.4842 0.4846 0.4850 0.4854 0.4857

2.2 0.4861 0.4864 0.4868 0.4871 0.4875 0.4878 0.4881 0.4884 0.4887 0.4890

2.3 0.4893 0.4896 0.4898 0.4901 0.4904 0.4906 0.4909 0.4911 0.4913 0.4916

2.4 0.4918 0.4920 0.4922 0.4925 0.4927 0.4929 0.4931 0.4932 0.4934 0.4936

2.5 0.4938 0.4940 0.4941 0.4943 0.4945 0.4946 0.4948 0.4949 0.4951 0.4952

2.6 0.4953 0.4955 0.4956 0.4957 0.4959 0.4960 0.4961 0.4962 0.4963 0.4964

2.7 0.4965 0.4966 0.4967 0.4968 0.4969 0.4970 0.4971 0.4972 0.4973 0.4974

2.8 0.4974 0.4975 0.4976 0.4977 0.4977 0.4978 0.4979 0.4979 0.4980 0.4981

2.9 0.4981 0.4982 0.4982 0.4983 0.4984 0.4984 0.4985 0.4985 0.4986 0.4986

3.0 0.49865 0.49869 0.49874 0.49878 0.49882 0.49886 0.49889 0.49893 0.49897 0.49900

3.1 0.49903 0.49906 0.49910 0.49913 0.49916 0.49918 0.49921 0.49924 0.49926 0.49929

3.2 0.49931 0.49934 0.49936 0.49938 0.49940 0.49942 0.49944 0.49946 0.49948 0.49950

3.3 0.49952 0.49953 0.49955 0.49957 0.49958 0.49960 0.49961 0.49962 0.49964 0.49965

3.4 0.49966 0.49968 0.49969 0.49970 0.49971 0.49972 0.49973 0.49974 0.49975 0.49976

3.5 0.49977 0.49978 0.49978 0.49979 0.49980 0.49981 0.49981 0.49982 0.49983 0.49983

3.6 0.49984 0.49985 0.49985 0.49986 0.49986 0.49987 0.49987 0.49988 0.49988 0.49989

3.7 0.49989 0.49990 0.49990 0.49990 0.49991 0.49991 0.49992 0.49992 0.49992 0.49992

3.8 0.49993 0.49993 0.49993 0.49994 0.49994 0.49994 0.49994 0.49995 0.49995 0.49995

3.9 0.49995 0.49995 0.49996 0.49996 0.49996 0.49996 0.49996 0.49996 0.49997 0.49997

Sumber : Buku Probabilitas Dalam Pengambilan Keputusan Bisnis oleh Algifari tahun

1996