f1.1.8. petlap panen dan pasca panen kedelai - jambi

Upload: 3ch4cha5ta

Post on 08-Jul-2018

240 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    1/18

    PETUNJUK LA PANGAN(PETLAP)

    P NEN D N P SC P NEN

    T N M N KEDEL I

    BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

    PUSAT PELATIHAN PERTANIAN

    2 15

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    2/18

    PETUNJUK LAPANGAN

    (PETLAP )

    PANEN DAN PASKA PANEN KEDELAI

    A. DEFINISI

    Mutu dan produksi kedelai sangat dipengaruhi oleh penanganan panen dan

    pasca panen. Penanganan panen dan pasca panen yang tidak tepat atau tidak

    memenuhi syarat mengakibatkan mutu yang rendah dan kehilangan hasil,

    sehingga produksi berkurang.

    Panen adalah suatu proses akhir dari tindakan manusia dalam hal budidaya

    tanaman dimana pertumbuhan tanaman biasanya akan terjadi perubahan

    secara fisiologis (contoh rasa, kandungan bahan kimia) dan morphologis

    (contoh warna, ukuran, bentuk).

    Penanganan Pascapanen adalah tahapan/rangkaian kegiatan yang dilakukan

    pada saat dan setelah panen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan

    oleh konsumen dan atau diolah lebih lanjut oleh industri.

    B. TUJUANSetelah berlatih peserta diharapkan dapat melaksanakan penanganan

    panen dan pasca panen yang diawali dengan menentukan waktu panen dan

    cara panen yang tepat sampai dengan kegiatan pascapane n (penjemuran

    brangkasan, perontokan, pembersihan dan sortasi, penjemuran biji,

    pengepakan, penyimpanan) kaitannya dengan mutu dan produksi.

    1. Mempertahankan mutu kedele agar tetap baik.

    2. Mendapatkan harga jual yang tinggi.

    3. Agar petani mengetahui kegiatanpengangkutan,pengeringan,perontokan,pembersihan sampai penyimpanan.

    4. Mengurangi susut tercecer,

    5. Mendapatkan harga jual yang tinggi.

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    3/18

    C. MANFAATPeserta Diklat dapat melaksanakan kegiatan panen dan pasca panen sehingga

    dalam praktek budidaya tanaman kedelai pada pertanaman berikutnya dapat

    dilakukan dengan baik dan benar.

    D. METODE1, cramah2. Tanya Jawab3. Sumbang saran4. Diskusi5.Praktek

    E. ALAT DAN BAHAN1.Peralatan panen, arit, karung goni2.Perlatan pascapanen : pedal treser/perontok

    F. TEMPATKelas dan Lapangan/ usaha agribisnis

    G. LANGKAH KEGIATAN

    NO TAHAPAN URAIAN KEGIATAN ALAT BANTU

    1. Menentukanwaktu panen a. Amati lahan pertanamankedelai Catat dandskusikan ciri-ciri tanamankedelai siap panen di lahanyang telah disiapkan

    b. Sebagian besar/95 % daunrontok

    c. Polong 95 % menguningsampai kecoklatan bahkanmengering

    2. Cara panen a. Melakukan panen secarahati hati

    b. Pemotongan batangdengan menggunakan sabityang tajam

    c. Potong tanaman kedelaisedekat mungkin dengan

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    4/18

    pangkal batang agar tidakada polong yang tertinggal.

    d. Panen tanaman kedelai

    sebanyak 10tanaman/kelompok Catat

    jenis dan kondisi alat panenyang digunakan sertahitung biji kedelai yang

    jatuh atau polong yangtertinggal?

    3. Pengumpulan Hasil panen dikumpulkan demenggunakan alaskarung/terpal

    -Terpal-Karung

    4. Pengangkutan Pengangkutan menggunakanwadah karung/dingkut agartidak ada yang tercecer.

    -Karung-Dingkul

    5. Pengeringan bijikedele di lantai

    jemur

    1. Jemur kedele dilantai jemurketebalan 10-15 cm

    2. Memerlukan waktu 6,5 jamuntuk menurunkan kadarair biji dari 15 % ke13 %

    3. Lakukan pembalikansecara periodik

    4. Lakukan penegcekan kadarair

    1. Lantai jemur, tikar2. Alat pengecekkadar air

    .

    6. PengeringanMekanis

    1. Pastikan bahwa peralatanpada kondisi bersih

    2. Pastikan bhw komponen.alat berfungsi

    3. Pastikan bhw suhu tlhsesuai

    4. Lakukan pengamatan suhudan kadar.air setiap 2 jam

    5. Lakukan pengamatan kadar

    air6. Lakukan pembalikan setiap

    2 jam.

    1. Alat bantu drayer

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    5/18

    7. Perontokanmanual

    1. Siapkan polong kedele2. Polong dirontokan dengan

    digebot/mesin perontok3. Tampung biji kedele

    ditempat yang bersih

    Benih pecah kurang.Kapasitas rendah(berkisar 10 – 20kg/jam/orang)BerpeluangterjadinyapenundaanMemungkinkanterjadinyakontaminasicendawanMemungkinkanserangan hama,

    8. PerontokanMekanis

    1. Siapkan berangkasankedele

    2. Siapkan mesin perontok3. Hidupkan mesin perontok4. Masukkan berangkasan

    kemesin perontok5. Tampung biji hasil

    perontokan

    Kapasitas 1,4 tonberangkasankedele/jamKualitas hasil pipilan:1. Biji pecah

    0,20%,2. kadar kotoran

    0,20%

    3. Biji tidak terpipil0,10%.

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    6/18

    9. Pembersihan 1. Siapkan biji yang akan di2. Lakukan sortir3. Lakukan pengkelasan (

    grading) mutu I, II dan III

    Dilakukan setelah 2hari pengeringan.Dilakukan secaramanual (visual )Tujuan memisahkanbiji kedele dari :1. Biji yang

    berjamur.2. Biji dengan biji

    warna lain.3. Bijiyang tidak

    normal (kecil).Dilakukan setelahpengeringan untukmemisahkan dalam

    kelompok mutu I, II,atau III.

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    7/18

    10. Sortasi biji secaramanual

    1. Siapkan biji kedele yangakan disortir

    2. Siapkan alat sortir biji

    kedele3. Lakukan penyortiran biji

    kedele

    11. Sortasi biji dangrading secaramekanis

    1. Siapkan biji kedele yangakan disortir

    2. Siapkan mesin sortir3. Lakukan penyortiran dan

    pengkelasan (grading)4. Tampung hasil sortir sesuai

    Mempercepatproses sortasiPada umumnya Bijikedele dapatdipisahkan dengantiga macam

    12. Sortasi biji dangrading secaramekanis

    1. Siapkan biji kedele yangakan disortir

    2. Siapkan mesin sortir3. Lakukan penyortiran dan

    pengkelasan (grading)4. Tampung hasil sortir sesuai

    ukuran

    Mempercepatproses sortasiPada umumnya Bijikedele dapatdipisahkan dengantiga macam

    13. Penyimpanan Simpan kedele yang sudahdimasukan dalam karungLantai diberi alat papan

    -Ditumpuk keatas

    Gudangpenyimpanan

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    8/18

    I. HASIL :

    Bagaimana hasil kerja Saudara dalam Panen dan pascapanen tanaman kedelai?.

    ……………………………………………………………………………………………

    ……………………………………………………………………………………………

    ……………………………………………………………………………………………

    ……………………………………………………………………………………………

    ……………………………………………………………………………………………

    ……………………………………………………

    E. EVALUASI DIRI

    Dalam proses panen dan pascapanen, apakah saudara mengalami kesulitan ?

    Beri tanda pada gambar berikut !!!

    ……. …….. …….

    bisa melakukan kegiatan panen dan pasca panen tanpa dibimbing

    bisa melakukan kegiatan panen dan pasca panen dengan dibimbing

    belum bisa melakukan kegiatan panen dan pasca panen

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    9/18

    J. INFORMASI

    Pemanenan merupakan kegiatan yang sangat menentukan baik atau

    buruknya hasil serta berpengaruh terhadap tinggi atau rendahnya hasil, sehingga

    akan mempengaruhi pendapatan usahatani secara ekonomi. Hal-hal yang perlu

    diperhatikan dalam pemanenan adalah umur panen, waktu panen, dan cara

    pemanenan.

    Sedangkan Kegiatan pascapanen kedelai dimulai dari pemanenan,

    penanganan lanjutan (menjemur, merontok dan seterusnya sampai penyimpanan).

    Penanganan pascapanen juga merupakan kegiatan yang sangat penting karena

    penanganan pascapanen yang tidak benar dapat menyebabkan: terjadinya susut

    jumlah hasil, menurunkan mutu hasil panen secara cepat, dan menurunkan harga

    jual dan pendapatan petani.

    1. Umur Panen

    Kematangan kedelai hingga siap dipanen sangat bergantung pada

    varietas dan ketinggian tempat. Akan tetapi saat pemanenan juga bergantung

    kepada tujuan penggunaan.

    Berdasarkan varietasnya terdapat varietas umur pendek atau genjah yaitu

    kedelai yang sudah dapat mencapai umur panen kurang dari 80 hari, kedelai

    umur sedang yaitu dapat mencapai umur panen pada 80-85 hari, dan kedelai

    umur dalam yang mencapai umur panen lebih dari 86 hari.

    Ketinggian tempat mempengaruhi kematangan fisiologis. Pada daerah

    yang semakin tinggi dari permukaan laut pada umumnya kematangan fisiologis

    tertunda, sedangkan semakin rendah daerahnya akan semakin cepat mencapai

    kematangan fisiologis. Perbedaan umur panen antara daerah dataran tinggi

    dengan daerah dataran rendah sekitar 10-20 hari.

    Tujuan penanaman kedelai menentukan umur panen. Kedelai yang akan

    digunakan untuk bahan konsumsi dipanen pada umur 75-100 hari, sedangkan

    untuk dijadikan benih dipanen pada umur 100 – 110 hari.

    Dengan adanya berbagai varietas dan tujuan penanaman maka untuk

    mengetahui kedelai siap panen dapat dilihat dari ciri-cirinya agar panen dapat

    dilakukan pada saat yang tepat.

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    10/18

    Adapun kedelai yang sudah matang secara fisiologis, cirinya adalah

    sebagian besar daun (90-95%) sudah menguning kecoklatan lalu gugur, tetapi

    bukan karena serangan hama atau penyakit. Batang-batangnya sudah kering,

    demikian juga buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan

    dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak

    coklat dan gundul.

    Kedelai yang sudah siap dipanen

    Pemanenan kedelai yang terlalu awal yakni stadium belum cukup

    umurnya atau polongnya masih hijau dapat mengakibatkan kuantitas dan

    kualitas produksi menurun. Selain itu, pemanenan yang terlalu awal dapat

    menyebabkan polong mudah busuk, bercendawan, dan berkeriput sehingga

    mutu bijinya kurang baik. Jika biji dipergunakan untuk benih akan rendah daya

    kecambahnya.

    Disamping itu, kehilangan hasil dapat terjadi karena tangkai buah mengering

    dan lepas dari cabangnya. Sedangkan penundaan panen, jika musim hujan,

    akan menyebabkan banyak biji yang membusuk ditumbuhi cendawan.

    Pemanenan yang tertunda, pada musim

    kemarau, menyebabkan polongnya akan

    semakin tua, kering, pecah, dan biji

    keluar jatuh sebelum panen dan selama

    panen sehingga banyak kehilangan hasil

    dan menurunkan produktivitasnya.

    Kehilangan hasil dapat terjadi di kebun

    Gambar Biji kedelai

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    11/18

    2. Cara dan Waktu Panen

    Pemananen dilakukan dengan menggunakan sabit bergerigi atau sabit

    biasa. Penggunaan sabit bergerigi lebih efisien. Untuk seluas 100 m², dengan

    sabit bergerigi membutuhkan waktu 40 menit, sedangkan sabit biasa 60 menit.

    Dari tempat pengumpulan ini, selanjutnya hasil panen diangkut ke

    tempat penjemuran dengan alat bantu karung atau bakul.Pemanenan kedelai

    sebaiknya dilakukan pada pagi hari pada saat cuaca cerah, dan kedelai masih

    agak segar sehingga tidak mudah pecah. Pemanenan yang dilakukan pada

    saat hujan menyebabkan biji dapat rusak setelah dilakukan pengumpulan dan

    penumpukan.

    3. Taksasi Hasil

    Menaksir hasil dilakukan dengan teknik ubinan atau sampel. Kegunaan ubinan

    adalah untuk menentukan rata-rata hasil hektar.

    Petak ubinan dibuat dengan cara sebagai berikut:

    a. Buat garis diagonal di lahan.

    b. Tentukan 3 tempat di tengah-tengah diagonal.

    c. Buat tata letak bujursangkar di tempat tadi dengan ukuran 2,5 x 2,5 m.

    d. Gunakan tali, ajir, dan meteran untuk menetapkan tanda lokasi ubinan.

    Dari petak ubinan seluas 6,25 m² tersebut, misalnya diperoleh hasil biji kedelai

    1,2 kg. Maka, ditaksir produksinya adalah 1,92 ton per hektar.

    Pangkal batang dan akar tanaman

    kedelai tetap ditinggalkan dalam tanah karena

    mengandung rhizobium sebagai sumber

    nitrogen dan penyubur tanah. Pemotongan

    harus dilakukan dengan hari-hati karena

    kedelai yang sudah tua mudah rontok. Hasilpemotongan dalam bentuk brangkasan harusKedelai saat dipanen

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    12/18

    4. Pengeringan Brangkasan

    Tujuan pengeringan adalah untuk mengeluarkan sebagian air dari biji

    sampai batas aman untuk disimpan atau memudahkan penanganan

    selanjutnya. Penjemuran dilakukan sesegera mungkin. Brangkasan tidak boleh

    ditumpuk sebab dapat menimbulkan panas yang akan berakibat kepada

    menurunnya kualitas biji, terutama biji untuk keperluan benih. Tata laksana

    pengeringan dapat dilakukan sebagai berikut :

    a.Penjemuran

    Penjemuran dilakukan dengan cara sebagai berikut :

    1) Brangkasan kedelai dihamparkan di atas alas setebal 25 cm, atau

    sedapat mungkin didirikan. Dengan didirikan pengeringan dapat lebih

    merata.

    2) Lakukan pembalikan brangkasan, terutama jika brangkasan

    dihamparkan.

    3) Lakukan penjemuran sampai kadar air biji ± 17% yang ditandai dengan

    polong sangat mudah pecah bila ditekan dengan jari. Penjemuran pada

    cuaca baik memerlukan waktu sekitar 1-2 jam

    Pengeringan brangkasan kedelai jangan sampai terlambat atau tertunda

    karena dapat menimbulkan kerusakan hasil. Lama penundaan pengeringan

    2 hari dapat menyebabkan kerusakan kedelai hingga 32%, sedangkan

    penundaan 3, 4, dan 5 hari, masing-masing dapat menyebabkan kerusakan

    hasil kedelai sebesar 35%, 48%, dan 48,6%

    Penjemuran dilakukan di bawah terik

    matahari dengan cara dihamparkan di

    atas lantai semen atau menggunakanalas dari anyaman bambu, tikar atau

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    13/18

    b. Pengeringan Buatan

    Pengeringan buatan dilakukan pada saat panenan bertepatan dengan

    musim hujan. Hal ini perlu dilakukan karena brangkasan yang dipanen harus

    segera dilakukan agar tidak mengalami penurunan kualitas.

    Pengeringan buatan dilakukan dengan mesin pengering dengan suhu

    maksimun 60 ºC

    Brangkasan diikat ditempatkan secara teratur pada rak pengeringan yang

    terbuat dari bambu dengan posisi terbalik. Panas yang dihasilkan dari

    tungku sekam akan mengalir melalui pipa udara yang berada di bawak rak

    karena adanya hembusan dari kipas ( blower ) sehingga menghasilkan udara

    panas yang langsung masuk ke rak-rak bambu.

    5. Perontokan Biji

    Perontokkan biji kedelai yang tidak tepat dapat menyebabkan kehilangan hasil

    yang tinggi. Perontokan yang dilakukan pada tingkat kadar air masih tinggi

    menyebabkan banyaknya biji yang rusak atau pecah. Sedangkan keterlambatan

    perontokan dapat menyebabkan polong menjadi basah kembali sehingga

    menyulitkan pembijian atau pengupasan.

    Perontokan biji kedelai dari polongnya dapat dilakukan secara tradisional,

    dengan pedal theser, dan dengan mesin.

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    14/18

    a.Peront okan secara tradisi onal

    Kadar air biji kedelai untuk dirontokkan secara tradisional adalah 12-13 %

    Selanjutnya batang dan kulit polong dipisahkan dari biji- biji dengan cara

    ditampi menggunakan nyiru atau tampah. Biji yang busuk, cacat, kerikil dan

    tanah harus dibuang.

    Kelemahan perontokan secara tradisional adalah, antara lain, kehilangan

    hasil tinggi, mutu fisik biji menjadi rendah, banyak biji yang patah dan rusak,

    tenaga kerja yang digunakan banyak, memerlukan waktu yang lama dan

    biaya tinggi.

    Besarnya kehilangan hasil dengan cara perontokkan tradisional dapat

    mencapai 8 %. Tingkat produktivitas tenaga kerja sekitar 10 kg biji bersih per

    jam per orang. Dengan demikian, pada tingkat hasil kedelai 1 ton per hektar

    dibutuhkan tenaga kerja perontok sebanyak 20 orang. Dengan cara

    tradisional, biji utuh yang diperoleh dari hasil perontokkan adalah 69,99%.

    c. Perontokan dengan Pedal

    Perontok kedelai dengan pedal dapat dilakukan dengan pedal injak atau

    dengan pedal kontinyu. Dengan pedal memberikan hasil lebih baik jika

    dibandingkan secara tradisional, baik ditinjau dari kapasitas kerja maupun

    mutu fisik biji. Kapasitas kerja perontok pedal injak adalah 11,6 kg per jam

    per orang dan perontok pedal kontinyu adalah 11 kg per jam per orang.

    Dengan menggunakan perontok pedal injak kehilangan hasil mencapai

    16,32% dan biji utuh 80,9 %. Sedangkan menggunakan pedal kontinyu

    kehilangan hasil mencapai 17,14 % dan biji utuh 81,9 %.

    Perontokkan dengan cara tradisionaldilakukan dengan cara memukul- mukul

    tumpukan brangkasan, dengan

    menggunakan gebuk yang terbuat dari

    kayu atau pelepah kelapa sampai batang

    kedelai dan kulit polong hancur.

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    15/18

    d. Peronto k an dengan mesin “Power Thresser”

    Perontokan dengan mesin dapat mempertahankan mutu kedelai, kehilangan

    hasil lebih rendah, tenaga kerja yang diperlukan sedikit, menghemat waktu,

    hemat biaya, dan dapat meningkatkan produktivitas.

    Kapasitas mesin perontok kedelai bervariasi dari yang rendah (17,42 kg/jam)

    sampai dengan yang tinggi (80,40 kg/jam). Dengan menggunakan mesin

    perontokan 80,40 kg/jam/orang akan menghasilkan biji utuh 98 % atau biji

    rusak 2 %, dan persentase kotoran 6,5 %.

    Cara penggunaannya adalah sebagai berikut:

    a. Siram dengan air terlebih dulu brangkasan kedelai yang sudah

    dikeringkan. Tujuannya untuk mencegah biji-biji pada saat dirintok tidak

    pecah.

    b. Siapkan ember penampung biji kedelai dan letakkan di bawah saluran

    pengeluaran.

    c. Masukkan brangkasan kedelai dalam corong penampungan.

    d. Hidupkan mesin, maka kedelai akan terkupan dan biji kedelai akan keluar

    melalui saluran pengeluaran.

    Biji yang diperoleh selanjutnya dibersihkan dengan ditampi atau

    menggunakan kipas ( blower ). Pembersihan ini dimaksudkan untuk

    memisahkan kotoran yang berupa sisa-sisa kulit polong, batang, daun, dan

    kotoran-kotoran lain yang ringan. Untuk kotoran berupa tanah kerikil yang

    tidak terpisah dari biji harus dibuang.

    Perontokan kedelai dengan Power

    Threser dilakukan pada kadar air biji 14-

    15% dan dengan kecepatan putar silider

    600-700 rpm

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    16/18

    6. Pengeringan Biji

    Pengeringan dilakukan di bawah terik matahari dengan cara sebagai berikut :

    a. Hamparkan biji kedelai di atas tikar atau plastik

    b. Atur jarak untuk menghindari percampuran fisik antar jenis biji, terutama jika

    untuk keperluan benih.

    c. Lakukan pembalikan secara periodik agar kering merata, dan jika suhu

    melebihi 40 ºC tutup atau angkat ke gudang untuk menghindari kerusakan

    akibat terlalu panas.

    d. Keringkan biji hingga kadar air 10% dan biji dari kotoran lain dan terus

    dikeringkan hingga mencapai kadar 9% untuk mendapatkan biji yang baik

    untuk disimpan.

    7. Pengemasan

    Biji kedelai yang telah kering dengan kadar air dibawah 10 % dapat dikemas.

    Pengemasan dilakukan dengan karung koni, kantong plastik, kaleng, karung

    plastik. Pengemasan biji dapat dilakukan secara sendiri dalam satu macam

    kantong, misalnya hanya menggunakan karung goni atau kantong plastik saja.

    Berdasarkan penelitian, biji kedelai yang disimpan pada kadar air 9% lebih baik

    dibandingkan dengan kadar air lebih dari 10%. Pengemasan dengan

    menggunakan karung goni yang di dalamnya dilapisi plastik ternyata lebih baik

    jika dibandingkan dengan karung goni atau kantong plastik saja. Pengemasan

    dengan karung goni berlapis plastik dapat menekan kerusakan dan

    mempertahankan kadar air awal selama enam bulan penyimpanan dalam suhu

    kamar.

    Biji yang sudah dirontokkan harusdikeringkan. Pengeringan dilakukan

    hingga mencapai kadar air 9% jika

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    17/18

    Pengemasan kedelai dengan karung goni, karung plastik atau kantong plastik

    saja pada umumnya dilakukan jika kedelai segera akan dijual. Cara mengemas

    biji dengan satu kantong atau adalah sebagai berikut: biji kedelai dimasukkan ke

    dalam kantong sebanyak 20-50 kg kemudian kantong ditutup dengan sistim

    rapat udara, dijahit atau diikat kuat. Apabila menggunakan kantong rangkap

    goni dan plastik, caranya adalah: biji dimasukkan kantong plastik Polyetilen

    terlebih dahulu sebanyak 50 kg, kemudian ditutup dengan sitim rapat udara.

    Selanjutnya kantong plastik yang sudah diisi dimasukkan ke dalam karung goni

    kemudian dijahit rapat.

    8. Penyimpanan

    Dalam penyimpanan biji kedelai beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

    tempat penyimpanan, suhu, kelembaban, keadaan biji ( kadar air dan

    kebersihan biji ), dan tata cara penyusunan.

    Tempat penyimpanan dapat dilakukan dalam ruangan yang berlantai semen. Biji

    kedelai yang sudah dikemas disimpan di ruangan tersebut dengan beralaskan

    kayu. Hindarkan kemasan biji bersentuhan langsung dengan lantai atau dinding

    untuk mengindari agar tidak mempengaruhi kelembaban biji.

    Suhu ruangan yang baik untuk penyimpanan biji kedelai adalah suhu 18-20 ºC

    dan kelembaban sekitar 55 %. Kondisi suhu dan kelembaban ini dapat

    mempertahankan daya simpan biji kedelai dapat mencapai satu tahun lebih

    dengan daya kecambah di atas 85 %.

    Biji kedelai yang disimpan harus berkadar air di bawah 10 %. Dengan kadar air

    seperti ini biji dapat terhindar dari cendawan dan hama gudang.

    Penyimpanan merupakan kegiatan yang

    penting terutama dalam upaya

    mengawetkan dan menjaga mutu hasil.

  • 8/19/2019 f1.1.8. Petlap Panen Dan Pasca Panen Kedelai - Jambi

    18/18

    Biji kedelai yang disimpan lama kadar airnya dapat meningkat melebihi kadar air

    awal. Jika kadar air mencapai 14 % biji mudah terserang hama bubuk kedelai

    (Bluchus sp ). Hama tersebut berupa kumbang kecil berwarna hitam yang

    memakan biji kedelai. Oleh karena itu, untuk menjaga kadar air dilakukan

    penjemuran secara periodik tiga bulan sekali, sedangkan untuk mengendalikan

    hama gudang dapat digunakan fungisida, pembersihan gudang, dan biji yang

    rusak segera di gudang .

    SELAMAT MENIKMATI VIDIOPANEN DAN PENGELOLAAN

    PASCA PANEN KEDELAI