f4 adriel benedict

11
F.4. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Kode Kegiatan : F4 Uraian Kegiatan : PENIMBANGAN BERAT BADAN BAYI RUTIN DI POSYANDU A. LATAR BELAKANG Tujuan pembangunan kesehatan adalah agar tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Posyandu merupakan salah satu bentuk kesehatan bersumber daya manusia guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya. Posyandu sangat berperan dalam mendukung pencapaian pembangunan kesehatan, sayangnya saat ini keberadaannya agak menurun, perlu upaya yang lebih agresif dari Pemerintah agar posyandu kembali di sukai masyarakat. karena Posyandu mempunyai peranan penting, dalam pembangunan dibidang kesehatan. proses pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan merupakan hal yang mendukung bagi tercapainya pembangunan kesehatan. Walaupun pemerintah sudah menganggarkan dana yang cukup, sementara partisipasi masyarakatnya rendah 1

Upload: adriel-benedict

Post on 05-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

puskesmas

TRANSCRIPT

Page 1: f4 Adriel Benedict

F.4. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Kode Kegiatan : F4

Uraian Kegiatan : PENIMBANGAN BERAT BADAN BAYI

RUTIN DI POSYANDU

A. LATAR BELAKANG

Tujuan pembangunan kesehatan adalah agar tercapainya hidup sehat bagi

setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan

masyarakat yang optimal. Posyandu merupakan salah satu bentuk kesehatan

bersumber daya manusia guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan dasar, utamanya.

Posyandu sangat berperan dalam mendukung pencapaian pembangunan

kesehatan, sayangnya saat ini keberadaannya agak menurun, perlu upaya yang

lebih agresif dari Pemerintah agar posyandu kembali di sukai masyarakat. karena

Posyandu mempunyai peranan penting, dalam pembangunan dibidang kesehatan.

proses pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan merupakan hal yang

mendukung bagi tercapainya pembangunan kesehatan. Walaupun pemerintah

sudah menganggarkan dana yang cukup, sementara partisipasi masyarakatnya

rendah tentunya tidak akan ada hasilnya dan akan menjadikan beban pemerintah

menjadi lebih besar.

Posyandu yang merupakan jenis upaya kesehatan berbasis masyarakat

(UKBM) yang paling memasyarakat Posyandu meliputi lima program prioritas

yaitu : KB, KIA, gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare, terbukti mempunyai

daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi dan balita.

Partisipasi masyarakat khususnya para ibu sangat penting untuk aktif ke

posyandu sehingga posyandu dapat melaksanakan fungsi dasarnya sebagai unit

pemantau tumbuh kembang anak. Ibu adalah agen pembaharuan, ibu yang

1

Page 2: f4 Adriel Benedict

memiliki bayi dan balita perlu mengupayakan bagaimana memelihara anak secara

baik yang mendukung tumbuh kembang anak sesuai potensinya. Keaktifan

mereka untuk datang dan memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu dapat

mencegah dan mendeteksi sedini mungkin gangguan dan hambatan pertumbuhan

pada balita.

Keaktifan ibu balita dalam kegiatan posyandu merupakan salah satu faktor

pendukung yang sangat diperlukan untuk pemantauan pertumbuhan anaknya.

Sikap ibu balita untuk menyadari bahwa posyandu merupakan hal yang utama

untuk menigkatkan derajat kesehatan ibu balita, hal ini dapat menimbulkan

perilaku positif ibu balita tentang posyandu. Sikap ibu balita yang positif akan

mempengaruhi perubahan perilaku yang positif. Dengan didasari pengetahuan

yang baik dan sikap positif terhadap posyandu, maka Ibu akan senantiasa

berupaya datang ke posyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang

sangat berguna bagi anak-anak mereka, dan tentunya bagi ibu itu sendiri.

Banyak program dan fasilitas yang disediakan pemerintah akan menjadi sia-

sia jika ibu dan balita tidak datang ke posyandu. Misalnya, pemberian imunisasi. 1

botol vaksin (DPT/HB, Campak) rata-rata untuk dipakai 10 sasaran (10 dosis), 1

vaksin BCG untuk > 60 dosis/sasaran. Jika sasaran yang diimunisasi sangat

sedikit, misalnya yang diimunisasi BCG hanya 5 bayi, DPT/HB 3 bayi, maka

indeks pemakaian vaksin juga sangat kecil. Sedangkan vaksin yang sudah dibuka

(walaupun dipakai sedikit) tidak bisa digunakan lagi untuk hari berikutnya, dan

harus dimusnahkan.

Manusia yang sehat dan berkualitas ,merupakan modal utama untuk

menciptakan generasi yang sehat ,,dalam pembangunnan kesehatan dari

bayi..kesehatan bersama dalam pendidikan dan ekonomi merupakan tiga pilar

yang sangat mempengarui kualitas sumber daya manusia ..indeks pembangunan

manusia ( IPM ) Indonesia tahun 2002 menduduki peringkat 111 dari 175

negara didunia ( UNDP report, 2004) dan merupakan angka terendah di nergara

kawasan asia tenggara (depkes RI, 2006).

2

Page 3: f4 Adriel Benedict

Menurut data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional 2010 Angka kematian bayi (AKB) di

Indonesia pada tahun 2009 mencapai 34 /1000 kelahiran hidup dan angka

kematian ibu (AKI) mencapai kisaran 228/100.0000 kelahiran hidup 2.

Berdasarkan data dari dinas kesehatan Sumatra barat tahun 2009, target

yang ditetapkan untuk peran serta masyarakat sebanyak 80% dari jumlah balita

sebanyak 381.933 orang,pencapaian peran serta masyarakat adalah 70% dan pada

tahun 2010 dengan target peran serta masyarakat `` masih 80% dengan jumlah

balita sebanyak 385 .432 orang .pencapaian peran serta masyarakat adalah

71,99%. Jumlah ini terbesar di 19 kabupaten dan kotamadya di 220 puskesmas

(profil dinkes Sumatra barat 2010).

Tujuan posyandu antara lain:  Menurunkan angka kematian bayi (AKB),

angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas, membudayakan NKBS,

meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan

dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat

sehat sejahtera, berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera,

gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera

Salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan angka kematian bayi,

balita ,dan ibu adalah dengan mengaktifkan pos pelayanan terpadu ( posyandu ).

Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat

dan dibantu oleh petugas kesehatan .tujuan posyandu pada dasarnya adalah

memberikan pelayanan dalam bentuk promotif dan preventif untuk menurun kan

angka kematian bayi, balita, dan angka kelahiran serta dapat mengetahui

kesejahteraan masyarakat melalui kesehatan ibu dan anak.selanjutnya untuk

mempercepat penerimaaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS )

dan agar masyarakat dapat mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain

yang menunjang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

3

Page 4: f4 Adriel Benedict

Posyandu sangat penting pemanfaatannya oleh ibu balita untuk

pemeliharan kesehatan keluarga .menurut friedman (2008) salah satu fungsi

keluarga adalah fungsi perawatan / pemeliharan kesehatan keluarga yaitu fungsi

untuk memperthankan keadaan kesehatan anggota keluarganya agar tetap

memiliki produktifitas tinggi.

Keberhasilan pelaksanaan posyandu balita terlihat dari kunjungan ibu

balita keposyandu, keteraturan kunjungan ibu balita keposyandu menggambarkan

perilaku ibu balita dalam memanfaatkan posyandu .green mencoba menganalisis

perilaku manusia,bahwa seseorang atau masyarakat dalam mencapai pelayanan

kesehatan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor perilaku dan faktor di luar

perilaku ,selanjutnya faktor perilaku itu sendiri di pengaruhi oleh tiga factor yatitu

factor predisposisi (pengetahuan,sikap,kepercayaan ,keyakinan ,dan nilai -nilai),

faktor pendukung (tersedianya fasilitas dan sarana kesehatan), dan faktor

pendorong (sikap dan perilaku petugas kesehatan). (notoadmodjo,2003).

B. PERMASALAHAN

Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu

(Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk

pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan

pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari data

tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006:

54), apabila penyelenggaraan posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar

pertumbuhan anak akan baik pula.

KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita

dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada

KMS dapat diketahui status pertumbuhan anaknya.

C. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Pada pelaksanaan posyandu, dibuka 5 meja:

Meja I : Pendaftaran

Meja II : Penimbangan

4

Page 5: f4 Adriel Benedict

Meja III : Pengisian KMS

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Meja V : Pelayanan kesehatan berupa Imunisasi, Pemberian Vit A,

Pengobatan ringan.

Jenis pelayanan kepada anak :

Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus

diberikan khusus terhadap anak yang selama ini 3 kali tidak melakukan

penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai umurnya dan anak yang

pertumbuhannya berada di bawah garis merah KMS.

1. Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A.

2. Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya (kurang

dari 200 gram/ bulan) dan anak yang berat badannya berada di bawah garis

merah KMS.

3. Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-tanda lumpuh

layu.

4. Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan rujukan bila perlu.

D. PELAKSANAAN

Pelaksanaan posyandu balita dilaksanakan pada hari senin, tanggal 13

Agustus 2015. Di posyandu Payak Santren, desa Rejoagung, Pulorejo.

Kegiatan dilakukan dari pukul 08.00 – 11.30. Kegiatan yang dilakukan

meliputi meja I sebagai pendaftaran, meja II penimbangan, meja III pengisian

KMS, meja V pemberian imunisasi. Meja tersebut menjadi satu, dan tidak

dilakukan penyuluhan KMS.

Pemberian imunisasi dilakukan sesuai usia anak. Tidak anak yang tidak

mendapat imunisasi karena sakit atau tidak sesuai usia. Balita yang datang 30

balita, dari total 37 orang balita disekitar cakupan posyandu Melati.

E. MONITORING DAN EVALUASI

5

Page 6: f4 Adriel Benedict

Hasil posyandu Balita yang dilakukan cukup baik. Balita yang datang

cukup banyak, ibu balita cukup mengerti pentingnya penimbangan dan imunisasi

untuk anak.

Kesan Goal berat badan balita yang baik sesuai KMS. Kriteria Berat

Badan balita di KMS:

Berat badan naik :

Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan

bertamabah ke pita warna diatasnya.

Berat badan tidak naik :

Berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan

bertambah atau naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.

Berat badan dibawah garis merah

Merupakan awal tanda balita gizi buruk. Pemberian makanan

tambahan atau PMT, PMT diberikan kepada semua balita yang

menimbang ke posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 104)

6

Page 7: f4 Adriel Benedict

LAMPIRAN

Komentar/Umpan Balik dari Pendamping :

Bontang, 01 Februar

7

Komentar/Umpan Balik:

Jombang, 2015

Dokter Pendamping,

dr. Andri Suharyono, M. KP

NIP. 1966.1205.2001.12.1.001

Dokter Internsip,

dr. Adriel Benedict Haryono