farmako.docx

3
Farmakokinetik. Asam aminokaproat diabsorpsi secara baik per oral dan juga dapat diberikan IV. Obat ini diekskresi dengan cepat melalui urin, sebagian besar dalam bentuk asal. Kadar puncak setelah pemberian per oral dicapai kurang lebih 2 jam setelah dosis tunggal. Indikasi. Asam aminokaproat digunakan untuk mengatasi hematuria yang berasal dari kandung kemih, prostat atau uretra. Pada pasien yang mengalami prostatektomi transuretral atau suprapubik, asam aminokaproat mengurangi hematuria pasca bedah secara bermakna. Akan tetapi penggunaannya harus dibatasi pada pasien dengan perdarahan berat dan yang penyebab perdarahannya tidak dapat diperbaiki. Asam aminokaproat juga dapat digunakan juga sebagai antidotum untuk melawan efek trombolitik streptokinase dan urokinase yang merupakan aktivator plasminogen. Asam aminokaproat dilaporkan bermanfaat untuk pasien hemofilia sebelum dan sesudah ekstraksi gigi dan perdarahan lain karena trauma di mulut. Efek Samping. Asam aminokaproat dapat menyebabkan pruritus,eritema,ruam kulit,hipotensi,dispepsia,mulai,diare, hambatan ejakulasi, eritema konjungtiva, dan hidung tersumbat. Efek samping yang paling berbahaya ialah trombosis umum,Karena itu pasien yang mendapat obat ini harus diperiksa mekanisme hemostatiknya. Teratogenisitas. Penelitian teratogenesitas pada hewan memberikan hasil yang bervariasi. Pada manusia tidak didapatkan kelainan yang bermakna, meskipun demikian asam amino kaproat sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan

Upload: yudidiyu

Post on 27-Oct-2015

109 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: farmako.docx

Farmakokinetik. Asam aminokaproat diabsorpsi secara baik per oral dan juga dapat

diberikan IV. Obat ini diekskresi dengan cepat melalui urin, sebagian besar dalam bentuk

asal. Kadar puncak setelah pemberian per oral dicapai kurang lebih 2 jam setelah dosis

tunggal.

Indikasi. Asam aminokaproat digunakan untuk mengatasi hematuria yang berasal dari

kandung kemih, prostat atau uretra. Pada pasien yang mengalami prostatektomi transuretral

atau suprapubik, asam aminokaproat mengurangi hematuria pasca bedah secara bermakna.

Akan tetapi penggunaannya harus dibatasi pada pasien dengan perdarahan berat dan yang

penyebab perdarahannya tidak dapat diperbaiki. Asam aminokaproat juga dapat digunakan

juga sebagai antidotum untuk melawan efek trombolitik streptokinase dan urokinase yang

merupakan aktivator plasminogen. Asam aminokaproat dilaporkan bermanfaat untuk pasien

hemofilia sebelum dan sesudah ekstraksi gigi dan perdarahan lain karena trauma di mulut.

Efek Samping. Asam aminokaproat dapat menyebabkan pruritus,eritema,ruam

kulit,hipotensi,dispepsia,mulai,diare, hambatan ejakulasi, eritema konjungtiva, dan hidung

tersumbat. Efek samping yang paling berbahaya ialah trombosis umum,Karena itu pasien

yang mendapat obat ini harus diperiksa mekanisme hemostatiknya.

Teratogenisitas. Penelitian teratogenesitas pada hewan memberikan hasil yang bervariasi.

Pada manusia tidak didapatkan kelainan yang bermakna, meskipun demikian asam amino

kaproat sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan trimester pertama dan kedua, kecuali

memang benar-benar diperlukan. Bila asam amino kaproat diberikan selama oprasi maka

kandung kemih harus dibebaskan dari bekuan darah, karena obat ini akan bertumpuk pada

bekuan tersebut dan menghambat desolusinya.

Posologi. Dosis dewasa dimulai dengan 5-6 gr/oral atau infus IV secara lambat, lalu 1gr tiap

jam atau 6gr tiap enam jam bila fungsi ginjal normal. Dengan dosis tersebut dihasilkan kadar

terapi efektif 13mg/dl plasma. Pada pasien penyakit ginjal atau oliguri diperlukan dosis lebih

kecil. Anak-anak, 100mg/kgBB tiap 6 jam untuk 6 hari bila digunakan IV, asam amino

kaproat harus dilarutkan dengan larutan NaCl, Dextrosa 5% atau larutan Ringer.

Namun,masih diperlukan bukti lebih lanjut mengenai keamaan obat ini untuk jangka panjang

dengan dosis diatas.

ASAM TRANEKSAMAT

Page 2: farmako.docx

Obat ini merupakan analog asam amino kaproat,mempunyai indikasi dan mekanisme kerja

yang sama dengan asam amino kaproat tetapi 10x lebih poten dengan efeksamping yang lebih

ringa.

Farmakokinetik. Asam Traneksamat cepat diabsorbsi dari saluran cerna. Sampai 40% dari 1

dosis oral dan 90% dari 1 dosis IV diekskresi di urin dalam 24jam. Obat ini dapat melalui

sawar uri.

Posologi. Dosis yang dianjurkan 0,5-1gr, diberikan 2-3x sehari secara IV lambat sekurang-

kurangnya dalam waktu 5 menit. Cara pemberian lain per oral, dosis 15mg/kgBB diikuti

dengan 30mg/kgBB tiap 6 jam. Pada pasien gagal ginjal dosis dikurangi.