fdm-bejana ttjs

13
MODUL V PERCOBAAN PENGUKURAN REGANGAN DAN TEGANGAN PADA BEJANA TEKAN I. T UJUAN PRAKTIKUM Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan bejana tekan adalah : Mengukur tegangan dan regangan pada bejana tekan dengan menggunakan strain  gage Memban di ng kan hasi l percobaan de ngan pe rhitungan teoritis yang te la h dipelajari dalam mata kuliah Mekanika Teknik II.LANDASAN T EORI Bejana tekan ( pressure vessel ) banyak sekali dipakai untuk keperluan industri, misalkan industri perminyakan, petrokimia, dan lain-lain. Dimensi dan tekanan kerja dari bejana tekan ini bervariasi dari kecil sampai ukuran raksasa dengan diameter sekitar 5 meter dan tekanan sampai dengan  300 atm. Untuk silinder atau bejana tekan berdinding tipis berlaku hubungan antara tekanan dan tegangan sebagai berikut : a. Teg ang an Tan gen sia l ( Hoop Stres s) t  pr t  = σ (1) b. Teg ang an Long itu din al (Lon git udi nal Str ess ) t r  p l 2 . = σ  (2) dengan : p = tekanan di dalam silinder  r = jari-jari silin der (  r i   r o  )  t = tebal silinder ( r o  – r i  )

Upload: jimmy-deswidawansyah-nasution

Post on 09-Oct-2015

70 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asa

TRANSCRIPT

  • MODUL VPERCOBAAN PENGUKURAN REGANGANDAN TEGANGAN PADA BEJANA TEKAN

    I. TUJUAN PRAKTIKUM

    Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan bejana tekan adalah :

    Mengukur tegangan dan regangan pada bejana tekan dengan menggunakan strain

    gage

    Membandingkan hasil percobaan dengan perhitungan teoritis yang telah

    dipelajari dalam mata kuliah Mekanika Teknik

    II. LANDASAN TEORI

    Bejana tekan ( pressure vessel ) banyak sekali dipakai untuk keperluan industri, misalkan

    industri perminyakan, petrokimia, dan lain-lain. Dimensi dan tekanan kerja dari bejana

    tekan ini bervariasi dari kecil sampai ukuran raksasa dengan diameter sekitar 5 meter

    dan tekanan sampai dengan 300 atm.

    Untuk silinder atau bejana tekan berdinding tipis berlaku hubungan antara tekanan

    dan tegangan sebagai berikut :

    a. Tegangan Tangensial (Hoop Stress)

    tpr

    t = (1)

    b. Tegangan Longitudinal (Longitudinal Stress)

    trp

    l 2.

    = (2)

    dengan : p = tekanan di dalam silinder

    r = jari-jari silinder ( ri ro )

    t = tebal silinder ( ro ri )

  • Dari hukum Hooke untuk 3 dimensi, hubungan antara tegangan dan regangan dapat

    dinyatakan oleh persamaan berikut :

    )..(1 ltrr E =

    )..(1 rltt E = (3)

    )..(1 trll E =

    dimana : r = tegangan dalam arah radial

    r = regangan dalam arah radial

    t = regangan dalam arah tangensial

    l = regangan dalam arah longitudinal

    = perbandingan Poisson

    E = modulus elastisitas

    Perlu diketahui bahwa r = 0 pada dinding luar silinder ( syarat batas ). Jadi bila 1 dan

    t dapat diukur, maka harga l, t dan r dapat dihitung dari persamaan (3) bila dan E

    diketahui.

    Dalam percobaan ini tekanan diperoleh dari sebuah pompa tangan dengan air

    sebagai fluida kerja. Katup berguna untuk menutup dan membuka aliran fluida sehingga

    tekanan pada silinder dapat ditetapkan pada harga yang dikehendaki. Tekanan dalam

    silinder diukur oleh sebuah manometer.

    Regangan dalam arah tangensial dan longitudinal dideteksi oleh strain gage yang masing-

    masing memiliki 2 gages. Rangkaian strain gages dihubungkan dengan jembatan

    Wheatstone dan tetgangan yang dihasilkan diperkuat dengan Dynamic Strain Amplifier.

    Tegangan ini kemudian dicatat pada komputer.

  • Jari-jari dalam, ri = 252,15 mm

    Jari-jari luar, ro = 254,65 mm

    Tebal, t = 2,5 mm

    Bahan : Baja karbon rendah, E = 200 GPa, G = 83 GPa

    Faktor konversi :

    Longitudinal

    referensi (0 strain) = 0,1 mV

    maksimum (1000 strain) = 3,115 mV

    sehingga : 1 mV = 331,675 strain

    Tangensial

    referensi (0 strain) = 0,024 mV

    maksimum (3000 strain) = 2,095 mV

    sehingga : 1 mV = 1448,576 strain

    Tekanan

    P = 2 bar = 0,356 mV

    sehingga : 1 mV = 5,618 bar

    Berikut ini grafik hasil pengamatan yang telah dikonversikan :

    Grafik Regangan Tangensial vs Nomor Data(Hasil percobaan)

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000

    Nomor Data

    Rega

    ngan

    Tan

    gens

    ial

    Tangensial - Data

    III. DATA PENGAMATAN

  • Grafik Regangan Longitudinal vs Nomor Data(Hasil Percobaan)

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000

    Nomor Data

    Rega

    ngan

    Lon

    gitu

    dina

    l

    Longitudinal - Data

    Grafik Tekanan vs Nomor Data(Hasil Percobaan)

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000

    Nomor Data

    Teka

    nan

    (bar

    )

    Tekanan - Data

  • IV. PERHITUNGAN & ANALISIS

    Poisson ratio,

    1.2

    =

    GE

    20482,01832

    200=

    =

    Tegangan Tangensial, t (eksperimental)

    Dari persamaan (3), diperoleh :

    )..(1 rltt E =

    )..(1 trll E =

    dengan mengeliminasi kedua persamaan tersebut didapatkan :

    ( )tlt E

    +

    = .1 2

    Contoh perhitungan (untuk data no.3369) :

    t = 50,12073 strain

    l = 17,0481 strain

    maka :

    ( ) MPat 192,111012073,50100481,17.20482,0)20482,0(110200 66

    2

    3

    =+

    =

    Tegangan Longitudinal, l (eksperimental)

    Dengan cara yang sama diperoleh :

    ( )ltl E

    +

    = .1 2

    Contoh perhitungan (untuk data no.3369)

    ( ) MPal 70197,5100481,171012073,50.20482,0)20482,0(110200 66

    2

    3

    =+

    =

    Perhitungan r

    ( )ltr

    =

    1, rumus tersebut diperoleh dari penurunan persamaan (3)

  • Perhitungan teoritik

    Data no.3369 : P = 1,988772 bar = 0,1988772 MPa.

    Dengan menggunakan persamaan (1) dan (2), diperoleh :

    MPatpr

    t 25763,205,265,2541988772,0

    =

    ==

    MPatrp

    l 12882,105,2265,2541988772,0

    2.

    =

    ==

    dimana : r = ro karena sensor strain gage dipasang pada bagian luar bejana tekan.

    Berikut ini ikhtisar dari perhitungan data-data yang diambil secara acak :

    No.DataTekanan

    Tegangan EksperimenRasio

    Tegangan TeoritikRasio

    Tangensial Longitudinal Tangensial Longitudinal(bar) (MPa) (MPa) t/l (MPa) (MPa) t/l

    34 0 0.295395106 0.876423326 0.337046 0 0 0

    69 0.013483 0.364885305 1.2156978080.30014

    5 0.137339875 0.068669938 2

    178 0.055056 0.329431122 1.0425985820.31597

    1 0.56080449 0.280402245 2

    356 0.109551 1.15492459 1.5367176550.75155

    3 1.115886486 0.557943243 2

    573 0.137079 0.156414706 0.197874360.79047

    5 1.396288731 0.698144366 2

    698 0.219664 0.947872159 0.5258181761.80266

    1 2.237495467 1.118747733 2

    812 0.24663 1.017362358 0.865092658 1.176015 2.512175217 1.256087609 2

    1018 0.301687 0.947872159 0.5258181761.80266

    1 3.072979708 1.536489854 2

    1253 0.438766 1.916141912 1.8584676861.03103

    3 4.469268439 2.234634219 2

    1567 0.548879 4.227197672 2.8160636271.50110

    2 5.59087742 2.79543871 2

    1798 0.685958 3.155401704 0.977964377 3.2265 6.987166151 3.493583075 2

    2109 0.878093 4.740694326 1.7869095122.65301

    3 8.944259372 4.472129686 2

    2639 1.330342 9.710256845 5.3984738071.79870

    4 13.55086769 6.775433843 2

    2981 1.687085 11.19202325 5.7019692021.96283

    5 17.18465188 8.592325942 2

    3369 1.988772 8.984493707 5.249823001 1.71139 20.25763159 10.1288158 2

    3578 2.40001 12.88084209 7.016364077 1.835829 24.44649779 12.22324889 2

    4111 3.991027 25.43604894 13.150111041.93428

    4 40.65260306 20.32630153 2

    4417 2.276975 9.88327326 6.2431980291.58304

    7 23.19327142 11.59663571 2

  • 4699 1.24832 2.675941066 2.173293749 1.231284 12.71538345 6.357691723 2

    4801 1.042139 0.503865704 1.8942467740.26599

    8 10.61522785 5.307613927 2

    Grafik hasil perhitungan ditunjukkan dalam gambar berikut :

    Grafik Tekanan vs Tegangan Eksperimental

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

    Tekanan (bar)

    Teg

    anga

    n (M

    Pa)

    Tegangan Longitudinal

    Tegangan Tangensial

  • Grafik Tekanan vs Tegangan Teoritik

    05

    1015202530354045

    0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

    Tekanan (bar)

    Teg

    anga

    n (M

    Pa)

    Tegangan Longitudinal

    Tegangan Tangensial

    Grafik Tekanan vs Tegangan

    05

    1015202530354045

    0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

    Tekanan (bar)

    Tega

    ngan

    (M

    Pa)

    Teg. LongitudinalEksperimenTeg. TangensialEksperimenTeg. LongitudinalTeoritikTeg. TangensialTeoritik

    Analisis :

    Dari data-data diatas dapat diambil suatu analisa sebagai berikut :

  • Dalam eksperimen, untuk tekanan yang relatif kecil, harga Teg.Longitudinal

    lebih besar dari Teg.Tangensial. Akan tetapi untuk tekanan yang besar, harga

    Teg.Tangensial lebih besar sampai sekitar dua kali Teg.Tangensial (sesuai

    dengan teori)

    Hal ini disebabkan oleh pada tekanan yang relatif rendah, sensor strain gage

    tidak berfungsi secara optimal (bukan daerah operasinya) dan juga karena masih

    terjadi fluktuasi tekanan pada saat mengkompresi air (akibat proses dilakukan

    secara manual).

    Data hasil pengukuran saat tekanan meningkat dan tekanan menurun berbeda.

    Hal ini menunjukkan terjadi histerisis.

    Dari grafik eksperimental terlihat bahwa terjadi fluktuasi tegangan. Hal ini

    disebabkan oleh terjadinya fluktuasi tekanan yang diterima bejana tekan akibat

    dari proses mengkompresi air dilakukan secara manual sehingga memungkinkan

    terjadinya kebocoran dan tekanan yang keluar pada saat pergantian orang.

    Hasil perhitungan tegangan (longitudinal & tangensial) secara eksperimental

    cukup jauh berbeda dengan hasil perhitungan teoritik. Akan tetapi kedua

    metode tersebut menunjukkan kecenderungan yang sama (ketika tekanan

    eksperimen cukup besar), yaitu t 2.l

    Hal ini antara lain disebabkan oleh :

    1. Kesalahan perhitungan dan pengambilan data dalam menentukan titik

    referensi nol-nya serta kesalahan proses kalibrasi alat ukur.

    2. Sensor tekanan dan regangan (strain gage) tidak teliti akibat range

    data yang terlalu besar dan fluktuasi tekanan pada bejana tekan.

    3. Penempatan alat ukur yang kurang tepat, sehingga memungkinkan

    terjadinya akumulasi kesalahan.

    4. Proses mengkompresi air dilakukan secara manual.

  • V. KESIMPULAN

    1. Untuk mengukur regangan dan tegangan pada bejana tekan dapat menggunakan

    strain gage. Hal tersebut diperlihatkan pada percobaan ini.

    2. Hasil pengukuran tegangan (longitudinal & tangensial) secara eksperimental berbeda

    dengan hasil perhitungan teoritik. Akan tetapi memiliki kecenderungan yang sama,

    dimana Teg. Tangensial besarnya dua kali lipat dari Teg. Longitudinal (t 2.l)

    VI. TUGAS

    1. Penurunan Persamaan 3 :

    [ ]).(1 ltrr E += ..(1)

    [ ]).(1 lrtt E += ..(2)

    [ ]).((1 trll E += ..(3)

    Jumlahkan persamaan (1), (2), dan (3)

    Didapat : )).(21.(1

    ltrltr E ++=++

    ( ))(

    21.

    ltltr

    rE

    +

    ++= ..(4)

    Dari persamaan (1) diperoleh :

    rrlt

    E.=+ ..(5)

    Substitusi persamaan (4) dan (5) :

    ( )

    ++=

    rrltrr

    EE .21

    .

    ( )

    rltrrr

    EE .21

    .+

    ++=+

    ( )

    rltrr

    EE .21

    .1. +

    ++=

  • ( )( ) )1.(21

    .1.

    +

    +++

    =

    EE ltrrr

    ( )( ) )1.(21

    .1

    .

    +

    +++

    +=

    EE ltrrr

    Dengan cara yang sama kita akan mendapatkan bahwa :

    ( )( ) )1.(21

    .1

    .

    +

    +++

    +=

    EE ltrtt

    ( )( ) )1.(21

    .1

    .

    +

    +++

    +=

    EE ltrll

    2. Turunan dari persamaan 5 :

    Rangkaian dari jembatan Wheatstone

    Dari gambar terlihat bahwa :

    VRR

    RVAB .21

    1

    +=

    VRR

    RVAD .43

    4

    +=

    VRRRR

    RRRRVVVE ABADBD .))(( 43214231

    ++

    ===

    44

    33

    22

    11

    .... RRER

    RER

    RER

    REE

    +

    +

    +

    =

    243

    432

    43

    342

    21

    212

    21

    21

    )(..

    )(..

    )(..

    )(..

    RRRRV

    RRRRV

    RRRRV

    RRRRV

    +

    +

    +

    +

    +

    =

    +

    +

    +

    ++

    +

    = 424321

    2213

    324321

    2214

    2

    2

    1

    12

    21

    21

    ).(.)(

    ).(.).(

    )(.. R

    RRRRRRRR

    RRRRRRR

    RR

    RR

    RRRRV

    Jika :3

    231

    242

    3

    42321

    2

    2

    1224

    24321

    2214 1

    ..

    1..

    1..

    )(.)(

    RRRRR

    RRRRR

    RRRR

    RRRRRRR

    ==

    +

    +

    =

    +

    +

    Analog untuk : 4

    24321

    2213 1

    ).(.)(

    RRRRRRRR

    =

    +

    +

    Maka :

  • +

    +

    =4

    4

    3

    3

    2

    2

    1

    12

    21

    21

    )(..

    RR

    RR

    RR

    RR

    RRRRVE .terbukti

    3. Prinsip kerja dari strain gage :

    Strain gage adalah kawat penghantar listrik yang memiliki bentuk lekukan-lekukan

    dan berguna untuk mengukur regangan

    Strain gage memiliki prinsip kerja sebagai berikut :

    Strain gage dipasang pada benda yang hendak diukur regangannya. Apabila benda

    tersebut meregang, maka strain gage akan ikut meregang ( dengan kata lain berubah

    panjangnya ). Perubahan panjang strain gage juga diikuti oleh pengecilan penampang

    strain gage. Sesuai dengan rumus ALR .= , jadi apabila strain gage memanjang dan

    mengalami pengecilan penampang maka hambatan strain gage meningkat. Apabila

    strain gage dipasang pada sumber arus, maka akan timbul perbedaan tegangan yang

    akan dibaca oleh sensor. Perbedaan tegangan berbanding lurus dengan regangan.

    Keuntungan pemasangan pada R1 dan R3 adalah :

    a. Dapat mengkompensasi perubahan hambatan akibat temperatur

    b. Dapat mengukur regangan dalam dua arah sekaligus.

    4. Model dari sistem pengukuran adalah sebagai berikut :

    5. Sudah dijelaskan pada Perhitungan & Analisis.

    Sinyal Regangan (Input)

    Sensor Regangan (Strain Gage)

    Display Komputer (Output)

    Modulasi (Processing)

    Amplifier (Penguat)

    Analog to Digital Converter (ADC)

    Jembatan Wheatstone

  • 6. Perbedaan hasil pengukuran waktu tekanan dinaikkan dan tekanan diturunkan terjadi

    karena :

    a. terjadi kesalahan histerisis pada sensor strain gage

    b. perbedaan tekanan saat dinaikkan dan saat diturunkan. Hal ini terjadi karena skala

    alat ukur tekanan bejananya terlalu besar (tidak cermat)

    c. pembacaan tekanan yang keliru akibat posisi pembaca yang berubah-ubah.

    7. Harga r dapat dilihat pada Perhitungan & Analisis. Harga r relatif kecil karena

    diameter bejana tekan relatif besar.

    MODUL VPERCOBAAN PENGUKURAN REGANGANDAN TEGANGAN PADA BEJANA TEKAN