fenomema hate crimes dan cyber terrorism

5
Fenomema Hate Crimes dan Cyber Terrorism Definisi Teroris Definisi dari FBI: Melanggar hukum menggunakan kekuatan dan kekerasan terhadap orang atau properti untuk mengintimidasi atau memaksa pemerintah, penduduk sipil, atau salah satu segmen daripadanya, sebagai kelanjutan dari tujuan-tujuan politik atau sosial. Definisi dari The U.S. Departement of State: Kegiatan yang ditujukan kepada orang yang terlibat dalam tindak kekerasan dan aksi berbahaya bagi kehidupan manusia yang akan dilakukan dalam pelanggaran pidana jika itu masuk ke dalam pidana yurisdiksi Amerika Serikat; dimaksudkan untuk mengintimidasi atau memaksa penduduk sipil untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah. Definisi dari Department of Defense: Di dalamnya termasuk menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk menanamkan rasa takut; dimaksudkan untuk memaksa atau untuk mengintimidasi pemerintah atau masyarakat dalam mengejar tujuan yang bersifat umumnya politik, agama, atau ideologis. Mendefinisikan Aktifitas dari Terorisme Aksi terorisme selalu bertujuan untuk menyatakan statement. Aksi atau aktifitas terorisme ini merupakan bentuk dari propaganda mereka karena mereka tahu bahwa media akan memberitakan kejadian yang sensasional dan kejadian yang tragis. Pemberitaan dari media merupakan tempat yang tepat untuk mengekspresikan, bukan hanya

Upload: andreas-meiki-sulistyanto

Post on 17-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Cyber crime, komputer, kriminologi, transnasional, kejahatan

TRANSCRIPT

Fenomema Hate Crimes dan Cyber TerrorismDefinisi TerorisDefinisi dari FBI: Melanggar hukum menggunakan kekuatan dan kekerasan terhadap orang atau properti untuk mengintimidasi atau memaksa pemerintah, penduduk sipil, atau salah satu segmen daripadanya, sebagai kelanjutan dari tujuan-tujuan politik atau sosial.Definisi dari The U.S. Departement of State: Kegiatan yang ditujukan kepada orang yang terlibat dalam tindak kekerasan dan aksi berbahaya bagi kehidupan manusia yang akan dilakukan dalam pelanggaran pidana jika itu masuk ke dalam pidana yurisdiksi Amerika Serikat; dimaksudkan untuk mengintimidasi atau memaksa penduduk sipil untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah.Definisi dari Department of Defense: Di dalamnya termasuk menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk menanamkan rasa takut; dimaksudkan untuk memaksa atau untuk mengintimidasi pemerintah atau masyarakat dalam mengejar tujuan yang bersifat umumnya politik, agama, atau ideologis.Mendefinisikan Aktifitas dari TerorismeAksi terorisme selalu bertujuan untuk menyatakan statement. Aksi atau aktifitas terorisme ini merupakan bentuk dari propaganda mereka karena mereka tahu bahwa media akan memberitakan kejadian yang sensasional dan kejadian yang tragis. Pemberitaan dari media merupakan tempat yang tepat untuk mengekspresikan, bukan hanya secara fisik dapat dilakukan, tetapi juga memberikan efek psikologis bagi mereka yang melihat aksi dari teroris. Aktifitas teroris itu dapat berupa banyak bentuk, antara lain; pembunuhan, aksi bom, pembakaran, sabotase, penyekapan, perusakan properti, dan aksi brutal.Indonesia sendiri memiliki rapor tersendiri mengenai aksi terorisme. Kasus peledakan bom di Bali, Oktober 2002, yang menewaskan sebanyak 202 orang, memperlihatkan dahsyatnya ancaman terorisme. Bukan hanya Amerika Serikat yang menjadi korban serangan teroris seperti dalam tragedi 11 September 2001, tetapi juga Indonesia. Ledakan di Hotel Marriott Jakarta, pada bulan Agustus 2003, yang menewaskan sebanyak 12 orang kembali memperlihatkan kerawanan Indonesia terhadap ancaman terorisme. Belum lagi, sejak akhir tahun 2000, Indonesia mengalami serangkaian aksi peledakan bom. Namun, di sisi lain, aksi teroris sendiri tidak hanya dalam bentuk serangan bom atau serangan secara fisik hingga menyebabkan korban jiwa, aksi atau tindakan terorisme juga termasuk ke dalam serangan yang secara psikologis, bahkan mungkin dapat melakukan penyebaran hate crime.Sebagaimana disebutkan, meluasnya ancaman terorisme di berbagai negara tidak terlepas dari pengaruh kemajuan teknologi, terutama internet, yang kemudian akibat penyalahgunaan jaringan internet, yang dikenal dengan cyber crime. Penyalahgunaan internet untuk aksi terorisme lebih dikenal dengan cyber terrorism. Di sini internet dimanfaatkan oleh teroris untuk melancarkan aksi-aksinya.Untuk kejahatan terorisme dengan motivasi keagamaan, kekerasan terinspirasi sebagai tindakan yang baik, ekstrimis keagamaan menjadi tertarik terhadap target yang lebih luas dan tidak membeda-bedakan target kekerasan akibat dari perspektif yang terbentuk dengan bantuan alat/teknologi internet. Mereka menjadikan isu dengan tendensi agar seluruh penganut keagamaan yang tidak sealiran dengan mereka menjadi target. Isu-isu sosial itulah yang disebarluaskan melalui jaringan cyber sehingga menjadikan target kekerasan yang dapat mematikan kepada semua orang di luar sana. Banyak orang sekarang menjadi terancam keselamatan fisiknya baik dilakukan melalui pesan maupun kampanye kebencian yang menyesatkan karena cyber terorisme.Cyber terrorisme sendiri dilakukan dengan menggunakan sumber daya komputer untuk mengintimidasi dan menelusupi infrastruktur berbasis komputer milik publik, swasta, maupun pemerintah melalui penggunaan virus atau kode yang melanggar dalam upaya untuk mengganggu pelayanan atau menghancurkan data yang ada. (Ronczkowski, 2007)Contoh KasusBerbagai potensi ancaman serius dapat ditimbulkan dari kegiatan para cyber terrorism, seperti melakukan serangan dan penetrasi terhadap sistim jaringan komputer serta infrastruktur telekomunikasi milik pemerintah, militer atau pihak lainnya yang dapat mengancam keselamatan kehidupan manusia. Beberapa contoh kegiatan cyber terroristdi manca negara antara lain, di Amerika Serikat, pada bulan Februari 1998 terjadi serangan (breaks-in or attack)sebanyak 60 kali perminggunya melalui media Internetterhadap 11 jaringan komputer militer di Pentagon. Dalam cyber attack ini yang menjadi target utama para cyber terroristadalah Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD). Di Srilanka, pada bulan Agustus 1997, sebuah organisasi yang bernama the Internet Black Tigers yang berafiliasi kepada gerakan pemberontak Macan Tamil (the Liberation Tigers of Tamil Eelam) menyatakan bertanggung jawab atas kejahatan email (email bombing, email harrasment, email spoofing, etc.) yang menimpa beberapa kedutaan serta kantor perwakilan pemerintah Srilanka di manca negara. Tujuan akhirnya adalah kampanye untuk melepaskan diri dari Srilanka dalam memperjuangkan kemerdekaan rakyat Tamil.Di Indonesia sendiri, terhukum mati Imam Samudra sempat mengendalikan jaringan terorisnya dengan seperangkat notebook saat masih ditahan di LP Krobokan. Imam mulai aktif di dunia maya menjelang peledakan Bom Bali II (2005), sejak Juli 2005 hingga pindah ke Nusa Kambangan. Dari penyelidikan kepolisian, polisi akhirnya menangkap dua tersangka cyber terorism, yang selama ini membantupengelolaan jaringan terorisme melalui internet. Keduanya yakni Agung Setyadi (31) dan Mohammad Agung Prabowo alias Max Fiderman (24) di Semarang, Jawa Tengah, 12 Agustus dan 16 Agustus lalu. Max merupakan pihak yang selama ini banyak memberikan bimbingan teknologi kepada Agung Setyadi dan Abdul Azizalias Qital. Qital merupakan tersangka Bom Bali II, yang kini masih menjalani masa persidangan. Max terkenal akan kemampuannya dalam carding, cracking, dan hacking. Imam menggunakan nama sandi Al-Irhab di dunia maya. Setelah memperoleh notebook di penjara, Imam bertemu dengan Max saat chatting di provider MiRC melalui channel #cafeislam dan #ahlussunah. Max sempat hendak dibaiat, namun dia menolak. "Secara ideologis, Max bukan tipe yang taat atau fanatik. Namun, dia bersedia membimbing dan membantu secara teknologi saja. Itu kepuasan dia sebagai seorang hacker," ujar seorang penyidik. Max, yang asal Kudus ini, sempat juga berperan dalam penggarapan situs www.anshar.net , yang didesain Qital atas permintaan Noordin M Top. Max diminta Qital untuk mendaftarkan hosting situs tersebut di www.openhosting.co.uk (Inggris) dengan biaya 300 poundsterling. [footnoteRef:2] [2: Kompas.com; Imam Samudra Sempat Kendalikan Jaringan Terorisme dari Penjara]