festival pedestrian tandak bedes bikin mahasiswi asing ... filelau lihat cewek cantik," ka-ta...

1
c m y k TANDAK Bedes atau topeng monyet satu dari jenis hiburan tradisional yang masih bertahan ditengah modernitas. Betapa tidak demikian sa- at anak-anak sekarang le- bih suka duduk di depan televisi dengan mimik te- gang memainkan games play station. Atau mobil- mobilan dari kulit jeruk bali yang sekarang bergan- ti mobil-mobilan bermesin menggunakan remote. Namun hal ini tak mema- tahkan kenyakinan pawang Tandak Bedes seperti Su- yanto, Wiji, Kadeni, Misiran dan Sutanto jika hiburan tradisional ini masih dimi- nati. Terlebih keahlian ini dimiliki secara turun temu- run. "Hampir seluruh warga desa saya memiliki keahlian melatih monyet," kata Su- yanto usai menghibur pe- serta Fun Walk dan Pedes- trian Festival. Suyanto Cs, berasal dari Desa Tosari Kecamatan Geger Madiun. Mereka be- rangkat ke Surabaya un- tuk mengadu nasib dengan menawarkan atraksi mo- nyet. Setiap hari tak ku- rang 5 kilometer jalanan di Surabaya mereka su- suri. Dari kampung ke kampung hingga peruma- SELASA 24 FEBRUARI 2009 HALAMAN 26 FESTIVAL PEDESTRIAN redaktur: ratno dwi santo | layouter: lutfi Tandak Bedes Bikin Mahasiswi Asing Menjerit han elit. Suyanto mem- bawa monyet dan perleng- kapan atraksi dengan se- pada kayuh. "Banyak juga yang mengundang untuk acara ulang tahun," kata Suyanto. Menurut Suyanto meski tradisional hiburan ini ma- sih banyak diminati. Bah- kan ada kecenderungan tandas bedes menjadi hi- buran untuk bernostalgia. Karena atraksi monyet yang ditampilkan masih orisinil, misalnya pergi ke pasar, naik motor-mo- toran, memikul dagangan, sampai yang paling klasik dan pergi ke sawah sambil membawa pacul. Untuk menambah menarik pe- nampilan monyet ini diiri- ngi seekor ular piton. Se- sekali monyet beratraksi layaknya kuda lumping. Saat tampil di Fun Walk and Pedestrian Festival, Suyanto mengaku punya pengalaman menarik. Tak lain karena pertunjukan- nya ditonton oleh keluarga bos Jawa Pos Group Dah- lan Iskan. "Tadi bos Jawa Pos minta nomor hp saya, mungkin mau nanggap (undang red)," kata Su- yanto. Dia pun mengaku senang tampil dihadapan ribuan orang. Karena ada saja orang yang memberi tips setelag melihat atraksi monyet ini. Dan seorang peserta dari perwakilam mahasiswi asing dibuat menjerit oleh salah satu monyet. Pasalnya saat si mahasiswi itu mendekat kakinya ditarik oleh simo- nyet. Sontak mahasiswi itu menjerit dan menjauh ke- takutan. "Biasa mbak, ka- lau lihat cewek cantik," ka- ta pawangnya. Topeng monyet, yang da- lam kultur Jawa disebut tandak bedes ini memang berasal dari Jawa. Monyet yang dilatih untuk komedi biasanya adalah spesies Ce- bus capucinus, bertubuh se- dang dengan ekor panjang. Monyet yang hendak di- latih tak harus masih ana- kan. Tapi juga tak terlalu tua usianya. Untuk men- dapat monyet ini, kata Su- yanto, tak terlalu susah. Karena di Surabaya khu- susnya di Pasar Kupang ada yang menjualnya. "Bia- sanya butuh waktu hingga 5 bulan untuk melatih monyet," terang Suyanto. Jika anda butuh hiburan topeng monyet ini, si- lahkan langsung mengon- tak Sutanto di 0317- 8673635 atau Suyanto 085235138231.(rtn/sie) ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA TANDAK BEDES: Wiji sedang mengarahkan bedes kesayangannya untuk beratraksi. Sulap hingga Musik Akustik Tak Ketinggalan ATRAKSI sulap dan alunan musik akustik ju- ga melengkapi blok 2 Fun Walk and Pedestrian Fes- tival. Tak tanggung-tang- gung personel yang terlibat puluhan orang. “Kami se- nang menjadi bagian dari penampil sehingga kami bisa berinteraksi dengan masyarakat,” kata Gangga koordinator R & B Magic Community. Komunitas pesulap ini memiliki anggota sekitar 40 orang. Tapi jumlah ini akan terus bertambah karena sifat keanggotaan komunitas yang terbuka. “Siapa saja yang mau bergabung,” kata Gangga. Bagi yang tak bisa ber- main sulap tak dilarang untuk bergabung dengan komunitas ini. Karena anggota komunitas akan membimbing hingga bisa bermain. “Bahkan men- jadi pesulap profesional,” katanya. Tempat berkumpul ko- munitas ini berada di lan- tai dasar CITO (City Of Tommorow) tepat didepan Giant Hipermarket. Disa- nalah komunitas ini seha- ri-hari berkumpul. Dan apabila membutuhkan ke- ahlian mereka untuk tam- pil di sebuah acara silah- kan menghubungi Gangga di 081-23076451 atau di 03191083659. AKUSTIK Suguhan musik akustik dialunkan oleh tiga kelom- pok band anak muda, yaitu Butterfly band, Natural Band dan Pop Corn Band. “Natural memiliki sebuah makna mengalir apa ada- nya,” kata Rahmad pa- wang dari Natural dan Bu- tterfly. Band ini mengusung genre pop alternative dan berobsesi menciptakan karya-karya bermutu. “Tampil di acara Radar Surabaya akan menam- bah pengalaman anak- anak lebih banyak,” kata Rahmat. Band ini mengusung genre pop alternative dan berobsesi menciptakan karya-karya bermutu. "Tampil di acara Radar Surabaya akan menam- bah pengamalan anak- anak lebih banyak," kata Rahmat. Sejumlah prestasi telah diukir oleh Natural band diantaranya Juara I Fes- tival Unesa Dies Natalis. Kontak person bisa lang- sung menghubungi Rah- mat di 031-5027067 dan 081331030978. (rtn/sie) HOCKEY merupakan olahraga yang belum begitu populer di Surabaya, padahal olah raga ini mempunyai masa depan yang menjanjikan. Untuk mempopulerkan olahraga ini, Minggu (22/2) ikut andil dalam parayaan Festival Pendestarian. Mereka yang menamakan diri Pusat Latihan Cabang Hockey Surabaya ini, memboyong 40 orang timnya, beserta perlengkapannya. Salah satu Atlet Hockey Hendry Lukmananto me- nyatakan, permainan yang hendak dikenalkan dalam acara ini, yakni permainan Hockey indoor. “Dalam per- mainan Hockey ada dua jenis, outdoor dan indoor, se- dangkan dalam satu permainan sama dengan permainan sepak bola yakni 11 orang,” ujarnya. Bedanya permainan Hockey ini, sangat menjanjikan karena sedikit orang yang paham tentang permainan tersebut. Dengan Hockey kita bisa ke luar negeri dan mencapai prestasi dengan mudah. Piala yang didapat Pusat Latihan Cabang Hockey ini telah berpuluh-puluh jumlahnya baik tingkat daerah maupun tingkat nasional, misalnya juara 1 KONI pada 2007 . Juara 4 piala walikota Se- Indonesia pada 2008 lalu. Dalam acara kemarin, para Atlet ini begitu atraktif dengan para peserta fun walk yang start dari Taman Bungkul. Tidak segan-segan mereka mengajari dan me- nawarkan kepada para peserta untuk masuk ke lapangan yang mereka buat dan mengajarinya main. Bahkan Walikota Surabaya Bambang DH, juga menyempatkan diri untuk main Hockey bersama atlet-atlet ini. (sie) Atlet Hockey Ramaikan Festival Pedestrian Komunitas Hockey Unesa saat foto bersama dan bermain di Fun Walk and Pedestrian Festival. Grup Butterfly, Natural Accustic Band dan Pop Corn Band tampil all out menghibur peserta. R & B Magic - Sulap Community usai menghibur peserta Fun Walk and Pedestrian Festival. FOTO-FOTO: ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA

Upload: buikiet

Post on 13-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FESTIVAL PEDESTRIAN Tandak Bedes Bikin Mahasiswi Asing ... filelau lihat cewek cantik," ka-ta pawangnya. Topeng monyet, yang da-lam kultur Jawa disebut tandak bedes ini memang berasal

cm

y k

TANDAK Bedes atautopeng monyet satu darijenis hiburan tradisionalyang masih bertahanditengah modernitas.Betapa tidak demikian sa-at anak-anak sekarang le-bih suka duduk di depantelevisi dengan mimik te-gang memainkan gamesplay station. Atau mobil-mobilan dari kulit jerukbali yang sekarang bergan-ti mobil-mobilan bermesinmenggunakan remote.

Namun hal ini tak mema-tahkan kenyakinan pawangTandak Bedes seperti Su-yanto, Wiji, Kadeni, Misirandan Sutanto jika hiburantradisional ini masih dimi-nati. Terlebih keahlian inidimiliki secara turun temu-run. "Hampir seluruh wargadesa saya memiliki keahlianmelatih monyet," kata Su-yanto usai menghibur pe-serta Fun Walk dan Pedes-trian Festival.

Suyanto Cs, berasal dariDesa Tosari KecamatanGeger Madiun. Mereka be-rangkat ke Surabaya un-tuk mengadu nasib denganmenawarkan atraksi mo-nyet. Setiap hari tak ku-rang 5 kilometer jalanandi Surabaya mereka su-suri. Dari kampung kekampung hingga peruma-

SELASA ● 24 ● FEBRUARI 2009 HALAMAN 26FESTIVAL PEDESTRIAN

redaktur: ratno dwi santo | layouter: lutfi

Tandak Bedes Bikin Mahasiswi Asing Menjerithan elit. Suyanto mem-bawa monyet dan perleng-kapan atraksi dengan se-pada kayuh. "Banyak jugayang mengundang untukacara ulang tahun," kataSuyanto.

Menurut Suyanto meskitradisional hiburan ini ma-sih banyak diminati. Bah-kan ada kecenderungantandas bedes menjadi hi-buran untuk bernostalgia.Karena atraksi monyetyang ditampilkan masihorisinil, misalnya pergi kepasar, naik motor-mo-toran, memikul dagangan,sampai yang paling klasikdan pergi ke sawah sambilmembawa pacul. Untukmenambah menarik pe-nampilan monyet ini diiri-ngi seekor ular piton. Se-sekali monyet beratraksilayaknya kuda lumping.

Saat tampil di Fun Walkand Pedestrian Festival,Suyanto mengaku punyapengalaman menarik. Taklain karena pertunjukan-nya ditonton oleh keluargabos Jawa Pos Group Dah-lan Iskan. "Tadi bos JawaPos minta nomor hp saya,mungkin mau nanggap(undang red)," kata Su-yanto. Dia pun mengakusenang tampil dihadapanribuan orang. Karena ada

saja orang yang memberitips setelag melihat atraksimonyet ini. Dan seorangpeserta dari perwakilammahasiswi asing dibuatmenjerit oleh salah satumonyet. Pasalnya saat simahasiswi itu mendekatkakinya ditarik oleh simo-nyet. Sontak mahasiswi itumenjerit dan menjauh ke-takutan. "Biasa mbak, ka-lau lihat cewek cantik," ka-ta pawangnya.

Topeng monyet, yang da-lam kultur Jawa disebuttandak bedes ini memangberasal dari Jawa. Monyetyang dilatih untuk komedibiasanya adalah spesies Ce-bus capucinus, bertubuh se-dang dengan ekor panjang.

Monyet yang hendak di-latih tak harus masih ana-kan. Tapi juga tak terlalutua usianya. Untuk men-dapat monyet ini, kata Su-yanto, tak terlalu susah.Karena di Surabaya khu-susnya di Pasar Kupangada yang menjualnya. "Bia-sanya butuh waktu hingga5 bulan untuk melatihmonyet," terang Suyanto.

Jika anda butuh hiburantopeng monyet ini, si-lahkan langsung mengon-tak Sutanto di 0317-8673635 atau Suyanto085235138231.(rtn/sie)

ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA

TANDAK BEDES: Wiji sedang mengarahkan bedes kesayangannya untuk beratraksi.

Sulap hingga MusikAkustik Tak KetinggalanATRAKSI sulap dan

alunan musik akustik ju-ga melengkapi blok 2 FunWalk and Pedestrian Fes-tival. Tak tanggung-tang-gung personel yang terlibatpuluhan orang. “Kami se-nang menjadi bagian daripenampil sehingga kamibisa berinteraksi denganmasyarakat,” kata Ganggakoordinator R & B MagicCommunity.

Komunitas pesulap inimemiliki anggota sekitar40 orang. Tapi jumlah iniakan terus bertambahkarena sifat keanggotaankomunitas yang terbuka.“Siapa saja yang maubergabung,” kata Gangga.

Bagi yang tak bisa ber-main sulap tak dilaranguntuk bergabung dengankomunitas ini. Karenaanggota komunitas akanmembimbing hingga bisabermain. “Bahkan men-jadi pesulap profesional,”katanya.

Tempat berkumpul ko-munitas ini berada di lan-tai dasar CITO (City OfTommorow) tepat didepanGiant Hipermarket. Disa-nalah komunitas ini seha-ri-hari berkumpul. Danapabila membutuhkan ke-ahlian mereka untuk tam-pil di sebuah acara silah-

kan menghubungi Ganggadi 081-23076451 atau di03191083659.

AKUSTIKSuguhan musik akustik

dialunkan oleh tiga kelom-pok band anak muda, yaituButterfly band, NaturalBand dan Pop Corn Band.“Natural memiliki sebuahmakna mengalir apa ada-nya,” kata Rahmad pa-wang dari Natural dan Bu-tterfly.

Band ini mengusunggenre pop alternative danberobsesi menciptakankarya-karya bermutu.“Tampil di acara RadarSurabaya akan menam-bah pengalaman anak-anak lebih banyak,” kataRahmat.

Band ini mengusunggenre pop alternative danberobsesi menciptakankarya-karya bermutu."Tampil di acara RadarSurabaya akan menam-bah pengamalan anak-anak lebih banyak," kataRahmat.

Sejumlah prestasi telahdiukir oleh Natural banddiantaranya Juara I Fes-tival Unesa Dies Natalis.

Kontak person bisa lang-sung menghubungi Rah-mat di 031-5027067 dan081331030978. (rtn/sie)

HOCKEY merupakan olahraga yang belum begitupopuler di Surabaya, padahal olah raga ini mempunyaimasa depan yang menjanjikan.

Untuk mempopulerkan olahraga ini, Minggu (22/2)ikut andil dalam parayaan Festival Pendestarian.

Mereka yang menamakan diri Pusat Latihan CabangHockey Surabaya ini, memboyong 40 orang timnya,beserta perlengkapannya.

Salah satu Atlet Hockey Hendry Lukmananto me-nyatakan, permainan yang hendak dikenalkan dalamacara ini, yakni permainan Hockey indoor. “Dalam per-mainan Hockey ada dua jenis, outdoor dan indoor, se-dangkan dalam satu permainan sama dengan permainansepak bola yakni 11 orang,” ujarnya.

Bedanya permainan Hockey ini, sangat menjanjikankarena sedikit orang yang paham tentang permainantersebut. Dengan Hockey kita bisa ke luar negeri danmencapai prestasi dengan mudah.

Piala yang didapat Pusat Latihan Cabang Hockey initelah berpuluh-puluh jumlahnya baik tingkat daerahmaupun tingkat nasional, misalnya juara 1 KONI pada2007 . Juara 4 piala walikota Se- Indonesia pada 2008 lalu.

Dalam acara kemarin, para Atlet ini begitu atraktifdengan para peserta fun walk yang start dari TamanBungkul. Tidak segan-segan mereka mengajari dan me-nawarkan kepada para peserta untuk masuk ke lapanganyang mereka buat dan mengajarinya main. BahkanWalikota Surabaya Bambang DH, juga menyempatkandiri untuk main Hockey bersama atlet-atlet ini. (sie)

Atlet Hockey RamaikanFestival Pedestrian

Komunitas Hockey Unesa saat foto bersama dan bermain diFun Walk and Pedestrian Festival.

Grup Butterfly, Natural Accustic Band dan Pop Corn Band tampil all out menghibur peserta.

R & B Magic - Sulap Community usai menghibur peserta Fun Walk and Pedestrian Festival.

FOTO-FOTO: ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA