fisika ( histerisis magnet )
DESCRIPTION
HISTERISIS MAGNETTRANSCRIPT
![Page 1: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072107/55cf96c4550346d0338daadb/html5/thumbnails/1.jpg)
NAMA KELOMPOK 21. Ade Bagus Infantri
2. Dimas Septi Ananda
3. Diah Ayu Lestari
4. Gian Didi Prasetya
5. Kiki Isnadi
6. Masliyani
7. Nur Afif Assyolihin
![Page 2: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072107/55cf96c4550346d0338daadb/html5/thumbnails/2.jpg)
HISTERISIS MAGNET
![Page 3: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072107/55cf96c4550346d0338daadb/html5/thumbnails/3.jpg)
KERAPATAN FLUKS MAGNET
Kerapatan fluks magnet adalah fluks magnet per satuan luas pada bidang yang tegak lurus dengan fluks magnet tersebut.
Kerapatan fluks magnet sering disebut juga dengan induksi magnet.
![Page 4: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072107/55cf96c4550346d0338daadb/html5/thumbnails/4.jpg)
Kerapatan fluks magnet dirumuskan :
B = kerapatan fluks magnet dalam Weber/m2 (Wb/m2) atau Tesla (T)
Φ = fluks magnet dalam Weber (Wb)
A = luas penampang dalam meter persegi (m2)
![Page 5: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072107/55cf96c4550346d0338daadb/html5/thumbnails/5.jpg)
KURVA MAGNETISASI DAN PERMEABILITASKurva magnetisasi menggambarkan hubungan antara
kerapatan fluks B dan kuat medan H. Maksudnya adalah seberapa jauh pengaruh kerapatan fluks B terhadap kenaikan kuat medan H.
Permeabilitas adalah kemampuan suatu benda untuk dilewati garis gaya magnet. Permeabilitas dinyatakan dengan simbul µ (myu).
Ketidaklinieran permeabilitas pada suatu bahan bisa digambarkan dalam bentuk kurva agar lebih mudah dipahami.
![Page 6: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072107/55cf96c4550346d0338daadb/html5/thumbnails/6.jpg)
Permeabilitas µ dari benda-benda magnetik adalah perbandingan antara B dengan H, dinyatakan dengan rumus:
µ = permeabilitas bahan (Tm/At)
B = kerapatan fluks per medter persegi (Tesla)
H = kuat medan magnet dalam satuan ampere-turns per meter (At/m)
![Page 7: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072107/55cf96c4550346d0338daadb/html5/thumbnails/7.jpg)
Perhatikan kurva di bawah ini :
![Page 8: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072107/55cf96c4550346d0338daadb/html5/thumbnails/8.jpg)
Dari kurva ini, kita akan tahu bahwa nilai µ tidak konstan sehingga hubungan antara B dan H tidak akan linier (tidak berupa garis lurus seperti hubungan I dan V pada hukum Ohm).
Perhatikan bagaimana kerapatan fluks untuk bahan-bahan di atas seperti besi cetak, baja cetak, dan baja lembaran kenaikannya “terhenti” pada suatu titik seiring bertambahnya nilai intensitas medan. Efek ini dikenal dengan nama saturasi.
![Page 9: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072107/55cf96c4550346d0338daadb/html5/thumbnails/9.jpg)
SATURASI
Saturasi adalah fenomena keterbatasan pada elektromagnet inti-besi. Elektromagnet inti-udara tidak mengalami saturasi, tetapi mereka tidak menghasilkan fluks magnet sebesar yang dihasilkan oleh elektromagnet inti-besi yang memiliki jumlah putaran dan nilai arus yang sama.
![Page 10: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072107/55cf96c4550346d0338daadb/html5/thumbnails/10.jpg)
HISTERISISHisteresis berarti tertinggal, yaitu fluks magnet
tertinggal oleh kenaikan atau penurunan gaya magnetisasi.
Bila arus di dalam suatu kawat kumparan berbolak - balik ratusan kali tiap detik, histeresis yang dapat menyebabkan kehilangan energi.
![Page 11: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072107/55cf96c4550346d0338daadb/html5/thumbnails/11.jpg)
Kurva histerisis :
![Page 12: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072107/55cf96c4550346d0338daadb/html5/thumbnails/12.jpg)
Kurva hysteresis pada gambar tersebut menunjukkan karakteristik bahan magnetik.
Arah arus yang berbalik menyebabkan berbaliknya arah medan magnet dari +H menjadi –H.
Demikian juga kerapatan fluks juga mengalami polaritas terbalik menjadi +B atau –B.
![Page 13: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072107/55cf96c4550346d0338daadb/html5/thumbnails/13.jpg)
Arus berawal dari pusat 0 (nol) ketika bahan tidak mendapat pengaruh kemagnetan.
Garis putus-putus pada gambar menunjukkan kurva magnetisasi. Nilai positip dari H menaikkan B menuju saturasi pada +Bmax.
Kemudian H turun menjadi 0, tetapi B tidak menjadi 0, turun pada hanya sampai nilai Br.
![Page 14: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072107/55cf96c4550346d0338daadb/html5/thumbnails/14.jpg)
Nilai +Br atau -Br yang tersisa bila gaya kemagnetan nol (H=0), disebut retentivitas dari bahan magnetik.
Nilai -Hc yang membuat kerapatan fluks menjadi nol (B=0), disebut gaya koersif dari bahan magnetik.
![Page 15: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022072107/55cf96c4550346d0338daadb/html5/thumbnails/15.jpg)
SEKIANDan
TERIMA KASIH