fisika ( histerisis magnet )

15
NAMA KELOMPOK 2 1. Ade Bagus Infantri 2. Dimas Septi Ananda 3. Diah Ayu Lestari 4. Gian Didi Prasetya 5. Kiki Isnadi 6. Masliyani 7. Nur Afif Assyolihin

Upload: aaron-french

Post on 28-Dec-2015

443 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

HISTERISIS MAGNET

TRANSCRIPT

Page 1: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )

NAMA KELOMPOK 21. Ade Bagus Infantri

2. Dimas Septi Ananda

3. Diah Ayu Lestari

4. Gian Didi Prasetya

5. Kiki Isnadi

6. Masliyani

7. Nur Afif Assyolihin

Page 2: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )

HISTERISIS MAGNET

Page 3: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )

KERAPATAN FLUKS MAGNET

Kerapatan fluks magnet adalah fluks magnet per satuan luas pada bidang yang tegak lurus dengan fluks magnet tersebut.

Kerapatan fluks magnet sering disebut juga dengan induksi magnet.

Page 4: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )

Kerapatan fluks magnet dirumuskan :

B  =   kerapatan fluks magnet dalam Weber/m2 (Wb/m2) atau  Tesla (T)

Φ  =   fluks magnet dalam Weber (Wb)

A  =   luas penampang dalam meter persegi (m2)

Page 5: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )

KURVA MAGNETISASI DAN PERMEABILITASKurva magnetisasi menggambarkan hubungan antara

kerapatan fluks B dan kuat medan H. Maksudnya adalah seberapa jauh pengaruh kerapatan fluks B terhadap kenaikan kuat medan H.

Permeabilitas adalah kemampuan suatu benda untuk dilewati garis gaya magnet. Permeabilitas dinyatakan dengan simbul  µ (myu).

Ketidaklinieran permeabilitas pada suatu bahan bisa digambarkan dalam bentuk kurva agar lebih mudah dipahami.

Page 6: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )

Permeabilitas µ dari benda-benda magnetik adalah perbandingan antara B dengan H, dinyatakan dengan rumus:

µ     =   permeabilitas bahan (Tm/At)

B     =   kerapatan fluks per medter persegi (Tesla)

H     =   kuat medan magnet dalam satuan ampere-turns per meter (At/m)

Page 7: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )

Perhatikan kurva di bawah ini :

Page 8: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )

Dari kurva ini, kita akan tahu bahwa nilai µ tidak konstan sehingga hubungan antara B dan H tidak akan linier (tidak berupa garis lurus seperti hubungan I dan V pada hukum Ohm).

Perhatikan bagaimana kerapatan fluks untuk bahan-bahan di atas seperti besi cetak, baja cetak, dan baja lembaran kenaikannya “terhenti” pada suatu titik seiring bertambahnya nilai intensitas medan. Efek ini dikenal dengan nama saturasi.

Page 9: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )

SATURASI

Saturasi adalah fenomena keterbatasan pada elektromagnet inti-besi. Elektromagnet inti-udara tidak mengalami saturasi, tetapi mereka tidak menghasilkan fluks magnet sebesar yang dihasilkan oleh elektromagnet inti-besi yang memiliki jumlah putaran dan nilai arus yang sama.

Page 10: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )

HISTERISISHisteresis berarti tertinggal,  yaitu fluks magnet

tertinggal oleh kenaikan  atau penurunan gaya magnetisasi.

Bila arus di dalam suatu kawat kumparan berbolak - balik ratusan kali tiap detik, histeresis yang dapat menyebabkan kehilangan energi.

Page 11: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )

Kurva histerisis :

Page 12: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )

Kurva hysteresis pada gambar tersebut menunjukkan karakteristik bahan magnetik.

Arah arus yang berbalik  menyebabkan berbaliknya arah medan magnet dari +H menjadi –H.

Demikian juga kerapatan fluks juga mengalami polaritas terbalik menjadi +B atau –B.

Page 13: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )

Arus berawal dari pusat 0 (nol) ketika bahan tidak mendapat pengaruh kemagnetan.

Garis putus-putus pada gambar menunjukkan kurva magnetisasi. Nilai positip dari H menaikkan B menuju saturasi pada +Bmax.

Kemudian H turun menjadi 0,  tetapi B tidak menjadi 0,  turun   pada hanya  sampai nilai  Br.

Page 14: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )

Nilai +Br atau -Br yang tersisa bila gaya kemagnetan nol (H=0), disebut retentivitas dari bahan magnetik. 

Nilai -Hc yang membuat kerapatan fluks menjadi nol (B=0), disebut gaya koersif dari bahan magnetik.

Page 15: Fisika ( HISTERISIS MAGNET )

SEKIANDan

TERIMA KASIH