fisioterapi dan nyeri punggung bawah
DESCRIPTION
yaTRANSCRIPT
FISIOTERAPI DAN NYERI PUNGGUNG BAWAH ( LOW BACK PAIN )Dari berbagai sumber, 80 % dari populasi dewasa pernah mengalami nyeri punggung bawah dengan derajad yang berbeda. Orang Amerika menghabiskan 17 juta dollar setiap tahun untuk penegakan diagnose dan terapi nyeri punggung bawah, dan jutaan dollar lagi untuk klaim asuransi akibat ketidakmampuan dan kecacatan yang ditimbulkan.
Nyeri punggung bawah bukan penyakit yang baru. Dari peninggalan sejarah diketahui
bahwa nyeri punggung bawah sudah ada sejak jaman purba.
Penyebab nyeri punggung bawah sangat bervariasi, antara lain:
Kebiasaan bersikap buruk (bad posture) yang terakumulasi selama bertahun-tahun.
Bodi mekanik yang salah (faulty body mechanic)
Hidup yang penuh stres (stressfull living)
Kebiasaan bekerja (working habits)
Berkurangnya kelenturan tubuh (lost of flexibility)
Kemunduran kemampuan fisik (general lack of physical fitness)
Kecelakaan (accident, traumatic)
Dan masih banyak lagi, misal karena tumor, penyakit intrinsih….yang tidak dibahas
disini karena kurang relevansinya dengan intervensi Fisioterapi.
Kita tengok dulu prinsip kerja tulang belakang (vertebre) secara sederhana, yang bisa
dijelasken sebagai berikut;
Vertebra atau spine merupakan suatu rangkaian yang komplek dari beberapa bagian
tulang belakang yang bergandengan satu sama lain. Tulang tulang pembentuk
vertebra diganjal oleh discus dan diikat oleh ligament serta dikuatkan oleh seperangkat
otot.
Unit dasar dari vertebra terdiri dari 2 tulang belakang/vertebra dan 1 diskus. Diskud ini
berfungsi sebagai shock breaker atau peredam dan penopang serta mendistribusikan
tekanan berat ke segala arah.
Ada 2 sendi kecil (apophyseal joint) yang mengatur pergerakan tulang punggung.
Sedangkan ligament akan mengikat tulang belakang/veretebrasatu sama lain dan
memberikan penguatan tambahan terhadap discusdan sendi tulang belakang;
sedangkan otot akan berfungsi sebagai penggerak sekaligus pengontrol dari vertebra.
Semua struktur tersebut merupakan faktor penting untuk penguatan tulang belakang.
Kita kembali ke penyebab nyeri punggung bawah (Low Back Pain)
Untuk memiliki pungung yang sehat, kita harus menjaga keseimbangan lengkung tulang
belakang
.
Punggung manusia bekerja seperti sebuah pilar, yang berbeda dengan punggung
hewan kaki empat, dimana punggung berfungsi seperti jembatan. Setiap saat kita
berdiri atau tegak, punggung harus bekerja mempertahankan tegaknya tulang
belakang. Punggung mempunyai 4 lengkungan berkesinambungan yang berfungsi
sebagai shock absorberdan penujuang kelenturan gerak tulang belakang .
Jika kita memilik kondisi punggung yang diluar criteria tersebut, maka akan terjadi
ketidakseimbangan tulang punggung yang akan menimbulkan keluhan.
Sebab sebab umum terjadinya LBP (Low Back Pain)
> Posisi buruk (Poor Posture)
> Bodi mekanik yang salah (Faulty Body Mechanics)
> Stres pekerjaan dan kebiasaan (Stressful Living and Working Habits)
> Alas tidur yang buruk ( Poor Matresses )
> Kecelakaan (Accidents)
> Kurangnya fleksibilitas ( Loss of Flexibility)
> Mundurnya kapasitas fisik (Decline of Physical Fittness)
Macam macam kelainan pada punggung ;
> HNP
Penyebab : bisa bermacam macam, antara lain:
Angkat barang berat secara salah ( improper lifting )
Bersin sambil membungkuk
Gerak kejut pada posisi membungkuk
dan sebagainya
> Strain otot dan sprain sendi yang akut
Penyebab :
Jatuh atau kecelakaan /whiplash injury
Terputar punggungnya (twisting )
> Strain otot dan Sprain sendi yang kronik
Penyebab disini terutama bukan karena suatu kecelakaan atau injuri tapi lebih karena
akibat adanya strain pada otot atau sendi yang bersifat menahun atau kronik, terjadi
berulang-ulang, yang biasanya dipicu oleh posisi yang buruk atau pekerjaan dan
kebiasaan yang buruk. Misalnya duduk menyetir mobil atau saat bekerja pada posisi
yang melorot, berdiri dengan otot perut yang relak hingga menonjol dan punggung yang
melengkung, atau memelototi komputer dengan kepala condong kedepan dalam waktu
yang lama
> Kekakuan sendi
Kekakuan sendi lebih disebabkan oleh adanya strain atau sprain yang sembuh, tapi
tidak tercapai gerak yang normal. Bisa juga karena posisi buruk dalam waktu yang
lama. Misalnya pada orang yang biasa duduk dan berdiri dengan punggung yang
melengkung akan terjadi berkurangnya kemampuan untuk membungkuk.
> Osteoartritis
Osteoartritis timbul sebagai akibat adanya kelainan punggung yang berlangsung lama
yang ada hubungannya dengan HNP, strain atau sprain atau cidera yang berulang.
Apa yang harus kita lakukan bila kita mengalami nyeri punggung bawah (LBP)?
> Kompres es ( bila nyeri / trauma baru saja muncul)
Bisa dilakukan sendiri, dengan es yang di kompreskan pada daerah nyeri selama 10-15
menit. Sehari 3-4 kali
> Istirahat
Maksudnya istirahatkan daerah nyeri dari hal hal yang memicu datangnya nyeri
> Relaksasi
Keadaan relak akan menurunkan ketegangan yang timbul akibat nyeri. Bisa dengan
tidur atau duduk dalam posisi yang paling nyaman, kalau perlu ganjal dengan bantal
secara tepat
> Usahakan posisi yang benar
Termasuk cara bergerak yang benar, cara duduk yang benar, cara angkat barang yang
benar dsb
> Ke Dokter atau Fisioterapis
Selain ke dokter, kunjungan ke Fisioterapi sekarang ini sudah merupakan kebutuhan
yang tidak bisa ditawar. Dengan kompetensi dan legalitas yang dimiliki, Fisioterapis
akan memberikan intervensi yang tepat serta edukasi yang dibutuhkan, hingga pasien
akan segera bebas dari nyeri dan mencegah terulangnya kasus serupa.
APA YANG BISA KITA LAKUKAN UNTUK MENCEGAH TERKENANYERI
PUNGGUNG BAWAH (LBP) ?
POSISI Duduk
Duduklah secara benar terutama saat bekerja. Karena keasyikan bekerja akan
membuat kita lupa posisi yang tidak menguntungkan, dengan akibat akan terjadi
penumpukan capai pada daerah punggung, yang bisa memicu timbulnya LBP.
JANGAN :
Duduk yang terlalu melengkung/melorot (slump-sit)
Terlalu membungkuk atau condong kedepan saat bekerja
Duduk lama tanpa interupsi
LAKUKAN
Duduklah dekat dengan tempat kerja
Pilih tinggi kursi yang pas agar kaki bisa menapak lantai
Pilih kursi yang punya sandaran tegak danada sedikit lengkung kaku, untuk menopang
punggung secara benar
Saat menyetir duduklah yang tepat agar kaki bisa meraih pedal tanpa merosot
Kalau perlu desain ulang tempat kerja dengan memperhatikan ergonomi
Ada beberapa posisi alternativ yang bisa dipilih sesuai kebutuhan
Gambar standing, sitting, lifting, sleeping
Tidur
Tak ada cara tidur yang baku. Yang penting nyaman dan nyenyak.
Cara bangun dari tidur;miring dulu, kaki turun dari bed, baru bangun dangan dibantu
oleh tangan
JANGAN :
Tidur di matras yang terlalu empuk. Akan memberikan lengkung berlebih pada
punggung, yang bisa memicu timbulnya LBP
Tidur dalam satu posisi terlalu lama, akan memberikan strain pada otot terutama bila
tidur lebih dari 7-9 jam
LAKUKAN:
Pilihlah alas tidur yang cukup empuknya, tidak terlalu keras, tapi cukup untuk
menyangga lengkung tulang belakang
Pilihlah tempat tidur yang cukup luasnya agar bisa berganti posisi sercara leluasa
Berdiri
Keseimbangan yang bagus merupakan kunci berdiri yang sehat
JANGAN
Memakai sepatu hak tinggi dan keras atau hak datar pada pemakaian yang lama
Berdiri pada suatu posisi untuk waktu yang lama
Berdiri dengan lutut terkunci, otot perut kendor dan punggung melengkung
Membungkuk saat bekerja di tempat yang rendah
LAKUKAN
Taruh satu kaki lebih tinggi dan sering rubah posisi jika berdiri untuk waktu yang lama.
Terutama saat menyetrika atau menggambar sambil berdiri, taruh satu kaki diatas
dingklik kecil, dan ganti posisi secara reguler.
Sesuaikan ketinggian tempat kerja dengan potur kita
Rubah posisi sesering mungkin
Pilih sepatu yang tepat untuk menunjang lengkung / arkus kaki
BODI MEKANIK
Cara mengangkat, membawa dan meraih yang benar tidak tergantung pada seberapa
kuatnya kita , tapi lebih kepada benar atau tidak teknik yang kita pakai.
Ada beberapa teknik yang harus diketahui agar kita terhindar dari cidera punggung saat
melakukan aktivitas aktivitas tersebut.
Cara mengangkat barang
Jangan menunduk, kepala tetap tegak, dagu merapat ke leher, punggung tegak
Lakukan seperti atlet angkat berat melakukan angkat besi
Taruh barang yang akan diangkat sedekat mungkin dengan tubuh kita
Pandai pandailah memperkirakan antara besar dan berat benda yang akan kita angkat
dengan kemampuan kita. Bila diluar kemampuan kita, carilah bantuan.
INTERUPSI
Bila bekerja pada suatu posisi untuk waktu yang lama, lakukan jeda sejenak dengan
melakukan gerak yang berlawanan
LATIHAN
Latihan merupakan hal paling mudah dan murah untuk dilakukan serta bermanfaat
untuk mencegah terjadinya kasus LBP. Masalahnya orang kadang menganggap remeh
latihan. Selama 30 tahun lebih saya menjadi Fisioterapis, saya mengamati begitu
banyak sebenarnya kasus yang bisa dicegah seandainya orang tahu dan mau
melakukan latihan secara konsisiten. Latihan bukan merupakan barang instan yang
sekali telan langsung bebas persoalan. Latihan harus dilakukan terus menerus dan
dianggap sebagai kebutuhan, seperti kita butuh makan dan minum.
Saya akan menerangkan tentang latihan pada kasus kasus secara umum. Tapi
mestinya ada kasus yang tidak bisa begitu saja jadi beres hanya dengan latihan.
Hal hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan latihan:
Kondisi nyeri harus sudah dalam keadaan teratasi
Latihan berawal dari gerak yang ringan dan waktu/ durasi yang pendek, pelan pelan
ditingkatkan sesuai kondisi dan kemampuan
Lakukan evaluasi secara berkala, untuk melihat apakah latihan masih sesuai atau harus
direvisi.
Timbulnya nyeri otot sesudah latihan merupakan hal yang normal, terutama bagi
mereka yang tidak biasa berolah raga.
Bila nyeri sesudah latihan menjadi berkelanjutan, maka latihan harus dihentikan dan
lakukan konsultasi dengan terapis anda.
Tanyakan dengan detail kepada terapisnya sebelum melakukan latihan
ADA 4 TIPE DASAR LATIHAN :
Aerobik
Penguatan
Kelenturan
Relaksasi
Saya tidak akan membahas satu persatu, melainkan hanya latihan pada kondisi nyeri
punggung bawah saja.
LATIHAN UNTUK KONDISI SWAY BACK / HIPER LORDOSIS
> Latihan penguatan otot perut
> Latihan peningkatan kelenturan
LATIHAN UNTUK KONDISI FLAT BACK/KIPOSIS
> Latihan otot punggung
> Latihan kelenturan
INTERVENSI FISIOTERAPI
Disini hanya akan disampaikan intervensi secara umum. Bukan menggurui, tapi lebih
bersifat sharing. Mungkin ada pendapat atau masukan dari sejawat atau disiplin ilmu
yang lain, akan sangat membantu kita semua untuk maju.
Saya sangat menunggu tanggapan dari semua yang peduli kesehatan, untuk bersama
sama membahas hal hal yang bisa kita sumbangkan kepada mereka yang
membutuhkan.
ASSESMEN
Anamnesa sangat penting untuk menggali informasi sebanyak mungkin dari pasien,
hingga kita mempunyai cukup bahan untuk melakukan analisa klinis
Tanpa anamnesa kita hanya akan menjadi tukang yang mengerjakan suatu perintah
secara otomatis.
On set? Kapan terjadi? Penyebab nyeri?
Lokasi nyeri?
Sifat nyeri? Terus menerus? atau intermitten? Atau terpicu oleh suatu posisi tertentu?
VAS ?
Keterbatasan gerak? Fleksi? Ektensi? Rotasi ?
Ketidakmampuan fungsi? Memakai sepatu? Melepas tali sepatu? Memakai celana?
Dari akumulasi informasi kita mulai bisa menganalisa klinis yang ada untuk mengetahui
penyebab dan masalah yang ada
Dari sini diagnosa fisioterapi bisa ditegakkan, yang merupakan informasi dari
permasalahan aktual dan fungsional pasien
DIAGNOSA FISIOTERAPI
Nyeri? Kaku?
Keterbatasan gerak?
Keterbatasan fungsi?
Dari diagnosa fisioterapi maka kita bisa merencanakan intervensi dan modalitas yang
akan kita pakai sesuai dengan kebutuhan atau masalah
PLANNING
Nyeri? modalitas untuk pengurangan nyeri:
TENS, ICE, SWD, US, MT grade I,
Keterbatasan gerak? modalitas untuk peningkatan kemampuan gerak aktual
Keterbatasan fungsi? modalitas untuk meningkatkan gerak fungsional
Edukasi? Apa yang boleh dan tidak boleh? Cara mencapainya? Check list untuk home
program? Gambar gambar yang informatif?
Pemakaian fixator? Plester silang? Korset?
INTERVENSI
Pelaksanaan dari segala langkah yang sudah kita ambil tadi.
Berikan penjelasan yang jelas dan benar tentang proses terapi yang akan dilakukan.
EVALUASI
Lakukan evaluasi setiap saat selesai terapi tambah nyeri? Agak berkurang? Tetap?
Pada akhir sesi lakukan evaluasi secara menyeluruh, terutama nilai VAS yang bisa
dipakai untuk mengukur keberhasilan terapi secara obyekti