fitokimia

3
REVIEW JURNAL FITOKIMIA Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktifitas Senyawa Alkaloid Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Kelompok: Fatimatuz Zuhro (112210101053) Liza Fairus (112210101055) Aslyni P. Barus (112210101057) Yun Earning (112210101059) Anis Rohmawati (112210101061) Rahma Fatdriyah (112210101063) Awalia Annisafira (112210101065) Fatimah A.M (112210101067) Dewi Ni’ma (112210101069) 1

Upload: awalia-annisafira

Post on 25-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tugas Fitokimia

TRANSCRIPT

Page 1: Fitokimia

REVIEW JURNAL FITOKIMIA

Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktifitas Senyawa Alkaloid Daun Binahong (Anredera cordifolia

(Tenore) Steenis)

Kelompok:

Fatimatuz Zuhro (112210101053)

Liza Fairus (112210101055)

Aslyni P. Barus (112210101057)

Yun Earning (112210101059)

Anis Rohmawati (112210101061)

Rahma Fatdriyah (112210101063)

Awalia Annisafira (112210101065)

Fatimah A.M (112210101067)

Dewi Ni’ma (112210101069)

BAGIAN BIOLOGI FARMASI

UNIVERSITAS JEMBER

2013

1

Page 2: Fitokimia

Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktifitas Senyawa Alkaloid Daun Binahong

(Anredera cordifolia (Tenore) Steenis)

PENDAHULUAN

Pengobatan menggunakan bahan alam, telah digunakan sejak ribuan tahun lalu. Tanaman

binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) merupakan tanaman merambat, berbatang kecil,

memiliki rhizoma yang kuat serta memiliki daun yang relatif tidak besar. Daun binahong

mengandung alkaloid, saponin dan flavonoid yang memiliki fungsi-fungsi seperti antioksidan.

METODE

Metode yang digunakan untuk isolasi adalah ekstraksi bertingkat dengan maserasi. Serbuk

daun binahong dimaserasi dengan pelarut n–heksana hingga menghasilkan filtrat jernih. Kemudian

disaring dan dikeringkan. Residu dimaserasi kembali menggunakan etanol hingga filtratnya jernih.

Ekstrak yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan rotavapor sehingga diperoleh ekstrak etanol.

Ekstrak etanol yang telah didapatkan, ditambahkan larutan HCl 2M hingga pH larutan

menjadi asam (PH 3). Kemudian diekstraksi menggunakan etil asetat. Hasil ekstraksi akan

terbentuk 2 lapisan, yang akan dipisahkan dengan menambahkan NH4OH hingga pH larutan

mencapai 9 kemudian diekstraksi kembali menggunakan etil asetat. Hasil ekstraksi akan

terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan basa dan lapisan etil asetat, kemudian lapisan etil asetat dipisahkan

dan dipekatkan menggunakan rotavapor.

Alkaloid total yang diperoleh diidentifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

sehingga diperoleh noda isolat. Hasil isolat alkaloid kemudian di analisis menggunakan Spektroskopi

UV-Visible, FTIR dan LC–MS

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Maserasi menggunakan n-heksana bertujuan untuk mengikat senyawa-senyawa metabolit

sekunder daun binahong yang bersifat non polar. Digunakan etanol karena alkaloid merupakan

senyawa yang bersifat polar, sehingga akan terikat dalam pelarut etanol.

Pada pengujian ekstrak etanol menunjukkan reaksi positif alkaloid yang ditandai dengan

adanya endapan putih pada penambahan pereaksi Meyer dan terdapat endapan merah bata pada

penambahan pereksi Dragendorf. Hasil yang diperoleh dari pemurnian mengunakan KLT yakni noda

tunggal yang berwarna biru dan diduga isolat alkaloid tersebut telah murni.

Hasil analisis spektrofotometer UV-Vis, diketahui bahwa isolat mempunyai λmax 265 nm -

275 nm yang mengindikasikan golongan alkaloid. Hasil uji dengan LC-MS menunjukkan berat

molekul 389 g/mol dimana pada penelitian yang telah ada, BM 389 g/mol mengandung senyawa

alkaloid betanidin (C18H16N2O8). Sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa yang telah diisolasi

dari daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) merupakan golongan senyawa alkaloid

betanidin (C18H16N2O8).

2

Page 3: Fitokimia

DAFTAR PUSTAKA

Titis,M.,et all. 2013. Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktifitas Senyawa Alkaloid Daun Binahong

(Anredera cordifolia (Tenore) Steenis). Semarang: Universitas Diponegoro

3