fix 24 pengujian kekerasan dengan palu beton (hammer test)
DESCRIPTION
pengujian pengerasanTRANSCRIPT
LAPORAN REKAYASA BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang Tidak Memenuhi SyaratTopik : Pengujian Kekerasan dengan Palu Beton (Hammer Test)
No. Uji : 24Halaman : 1/9
I. Referensi
1. Hand Out Pengujian Beton Keras
2. ASTM C. 805 – 97
3. PBI 197
II. Tujuan
Untuk menentukan mutu bahan suatu elemen struktur pelat lantai
lab uji bahan yang berumur lebih dari 14 hari dengan menggunakan cara
Hammer Test.
III. Dasar Teori
Kekuatan merupakan salah satu sifat umum dari beton yang paling
utama (disamping sifat-sifat yang lain), dan dari sifat inilah timbulnya
gambaran yang lebih menyeluruh terhadap sifat-sifatnya yang lain.
Adapun faktor-faktor yang sangat mempengaruhi dari sifat
kekuatan beton ini adalah :
1. Faktor air semen
Yaitu jumlah air yang ada dalm beton dibanding dengan jumlah
semen dalam beton. Secara umum dapat dikatakan makin tinggi nilai
air semen dalam beton, maka makin rendah kekuatan betonnya, dan
sebaliknya.
2. Umur atau waktu perkerasan
Makin muda umur suatu beton, maka makin rendah pula kekuatannya
dibandingkan dengan beton cukup umur. Hal ini dapat dimengerti,
karena pada umur muda jumlah semen yang berubah menjadi perekat
belum selesai terhidrasi. Bila semen talah terhidrasi semua maka
kekuatan akan menjadi maksimum. Semen akan terhidrasi sempurna
diperkirakan memakan waktu 4 minggu (28 hari) pada suhu normal
(± 20ºC), angka ini merupakan angka kesepakatan internasional,
1
LAPORAN REKAYASA BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang Tidak Memenuhi SyaratTopik : Pengujian Kekerasan dengan Palu Beton (Hammer Test)
No. Uji : 24Halaman : 2/9
meskipun diketahui bahwa sebenarnya hidrasi semen sangat
dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban suatu daerah/negara setempat.
Pengujian beton keras dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. Cara merusak ( Destructive Test / DT )
- Kubus atau silinder beton
- Core Drill
b. Cara tidak merusak ( Non Destructive Test
- Hammer Test
- Pundit
Salah satu cara yang umum dilakukan untuk mengetahui sisa
kekuatan tekan beton yang tidak merusak adalah dengan menggunakan
alat palu beton. Alat penguji ini dikenal dengan nama Hammer Test.
Secara umum hasil uji dengan cara tidak merusak, hanya untuk
memberikan indikasi (rata–rata) saja dari kekuatan tekan beton yang
bersangkutan, apakah cukup baik atau tidak memenuhi syarat. Untuk itu
harus dilakukan kesepakatan bersama antara pihak yang bersangkutan.
Cara uji menggunakan alat hammer test ini mempunyai
keuntungan dan kerugian yaitu :
a. Keuntungan
1. Mudah dilakukan di lapangan
2. Alatnya ringan dan dapat dipakai berulang-ulang
3. Dapat dilakukan dengan cepat
b. Kerugian
1. Hanya memberikan indikasi pada permukaan beton, sehingga
terbatas cakupannya.
2. Cara pemakaian alat harus mengikuti aturan yang berlaku.
3. Beton yang diuji harus dalam keadaan kering udara.
2
LAPORAN REKAYASA BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang Tidak Memenuhi SyaratTopik : Pengujian Kekerasan dengan Palu Beton (Hammer Test)
No. Uji : 24Halaman : 3/9
4. Tempat (titik) yang akan dipukul harus rata dan tidak terkena butir
agregat ataupun rongga.
Konstruksi atau beton yang diuji dengan menggunakan alat ini
dianggap memenuhi syarat, bila hasil evaluasinya mencapai angka
minimum 80 % dari kuat tekan karakteristik (σbk) yang direncanakan
(PBI–1971)
Sistem kerja alat hammer test ini adalah sebagai berikut.
1. Suatu masa baja yang diberi muatan energi kinetik melalui system
tekanan dengan cara menekan sebuah torak (plunger) secara perlahan-
lahan pada permukaan beton.
2. Setelah mencapai batas tertentu, masa baja tersebut dilepas atau
dipukulkan pada permukaan beton.
Akibat pukulan tersebut, maka masa baja tersebut akan memantul
kembali, besarnya pantulan inilah yang menjadi suatu ukuran dari
kekerasan permukaan beton yang sedang diuji yang ditunjukan oleh
sebuah jarum petunjuk yang dapat bergerak pada sebuah skala linier.
Besarnya pantulan dari masa baja tersebut sangat dipengaruhi oleh
sudut penekanan terhadap permukaan beton yang diuji. Hal ini
dikarenakan energi pukulan yang terjadi akan tidak sama atau berubah,
sehingga pembacaanpantulan yang terjadi harus dikoreksi.
Beberapa sudut penekanan yang terdapat pada alat hammer test.
α = 45 α = 90
α
3
LAPORAN REKAYASA BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang Tidak Memenuhi SyaratTopik : Pengujian Kekerasan dengan Palu Beton (Hammer Test)
No. Uji : 24Halaman : 4/9
α = - 45 α = -90
α = 0
Syarat-syarat beton yang diuji dengan alat hammer test
1. Beton yang diuji harus dalam keadaan kering udara
2. Permukaan beton harus rata
3. Untuk beton yang sudah diplester/ permukaannya
dilapisi sesuatu harus dikupas terlebih dahulu. Kemudiaan
permukaannya diasah rata.
4. Apabila permukaan beton yang akan diuji adalah beton
lama atau tua, maka permukaannya harus dikupas ± 12 mm, serpihan
kerak harus dibersihkan, lalu permukaanyan diasah rata.
Sebelum digunakan alat hammer test harus dikalibrasi telebih
dahulu. Dimana fungsi dari kalibrasi tersebut adalah untuk mencari nilai
angka koreksi dari suatau alat agar alat tersebut menjadi standard.
4
LAPORAN REKAYASA BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang Tidak Memenuhi SyaratTopik : Pengujian Kekerasan dengan Palu Beton (Hammer Test)
No. Uji : 24Halaman : 5/9
VI. Peralatan Dan Bahan
1. Peralatan
No Nama PeralatanGambar
PeralatanKeterangan
1 Hammer test N-34 No. D.95612
2 Alat KalibrasiAlat untuk mengkalibrasi
alat yang akan dipakai
2. Bahan
Pelat lantai beton parkir Lab. uji bahan Polban
III. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Kalibrasi alat hammer test:
3. Keluarkan torak (plunger) dengan cara menekankan torak tersebut
kepermukaan lantai beton.
4. Masukan alat lalu pukulkan torak (plunger) ke dalam alat kalibrasi.
5. Catat besar pukulan atau rebound (r).
6. Lakukan a dan b minimal 10 kali.
5
LAPORAN REKAYASA BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang Tidak Memenuhi SyaratTopik : Pengujian Kekerasan dengan Palu Beton (Hammer Test)
No. Uji : 24Halaman : 6/9
7. Setelah pemukulan selesai dan didapat nilai rebound dari masing-
masing pukulan. Hitung nilai kalibrasinya.
= AK =
Keterangan :
N = Jumlah pukulan
r = Besar pukulan (rebound)
= Angka rebound rata-rata
AK = Angka kalibrasi
80 = Standar Kalibrasi
Catatan : AK diperhitungkan bila R berada diluar range 78-82
(rata-rata 80)
8. Setelah alat dikalibrasi, tentukan/ pilih beberapa titik (N) pada
permukaan beton yang akan diuji, dengan jarak antar tembakan satu
dengan yang lain 2,5 cm
9. Pada permukaan beton yang diuji dibuat suatu bidang uji titik uji
yang dapat memberikan minimal 10 kali pukulan (r)
10. Untuk setiap titik uji diperoleh minimal 10 angka rebound ( r ) pada
pembacaan skala dari setiap pukulan hammer test.
11. Dari angka-angka skala tersebut diambil nilai rata-rata (R)
Catatan : Bila salah satu pukulan menghasilkan nilai atau skala yang
berselisih 6 terhadap nilai rata-rata ( R ) , maka pukulan yang
bersangkutan harus diulang pada titik pukulan didekatnya atau
dibuang/ tidak dipakai.
12. Dari hasil rata-rata ( R ) kemudian dikalikan dengan angka kalibrasi
alat ( AK ), lalu dikonfersikan kepada kekuatan tekan, (σb ) sesuai
dengan grafik kalibrasi alat dan sudut pukulan
6
LAPORAN REKAYASA BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang Tidak Memenuhi SyaratTopik : Pengujian Kekerasan dengan Palu Beton (Hammer Test)
No. Uji : 24Halaman : 7/9
13. Hitung kuat tekan beton rata-rata
14. Hitung standard deviasinya
S =
15. Hitung kuat tekan beton karakteristik
σbk = σbm – ( K x S )
Dimana : K = Nilai Margin, untuk benda uji atau sample 20
buah=1,645
11. Hitung 80% x σbk
VI. Data dan Perhitungan
UJI PALU BETON (HAMMER TEST)(ASTM C.805-97)
Jenis Elemen Beton :
Dikerjakan : Kel 3 / Group B
Lokasi : Lab Uji Bahan
Pekerjaan : Pengujian Beton Keras
Tanggal Pengujian : 9 Desember 2004
Type/Jenis Hammer : N 34 Rata-Rata Kalibrasi : 78.6Nomor Seri Alat : D 95612 Standar Kalibrasi : 80
78 80 80 Angka Kalibrasi : 1,018
Kalibrasi Alat71 80 7880 77 8181
7
LAPORAN REKAYASA BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang Tidak Memenuhi SyaratTopik : Pengujian Kekerasan dengan Palu Beton (Hammer Test)
No. Uji : 24Halaman : 8/9
Kode Lokasi Sudut
Pukulan
ReboundNumber
(R)
Rata-rataSebelumKalibrasi
Rata-rataSetelah
Kalibrasi
Kuat Tekan(σbm)
(N/mm²)Σbm-σb (σbm-σb)2
I - 90
48 48 45
44,73 45,54 54 4,4 19,3646 44 48
48 49 50
47 47 45
II - 90
48 46 48
44 44,79 52 6,4 40,9647 46 50
48 46 50
48 46 47
III - 90
49 47 47
50,38 51,28 66 - 7,6 57,7651 53 48
48 49 51
47 53 49
IV - 90 49 50 50 45,69 45,49 54 4,4 19,36
48 45 49
50 51 49
48 48 51
V - 90
50 50 49
50,81 51,72 66 - 7,6 57,7649 47 50
50 52 48
50 50
σbm = Σ σ b = 292 = 58,4 Mpa N 5
S =
= 6,99 Mpa
f ’c = σbm – (k x S)
= 58,4 – (1,645 x 6,99)
= 49,90 Mpa
Keterangan :
8
LAPORAN REKAYASA BETONJURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNGJl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang Tidak Memenuhi SyaratTopik : Pengujian Kekerasan dengan Palu Beton (Hammer Test)
No. Uji : 24Halaman : 9/9
S = Deviasi standar
σb = Kuat tekan beton
σbm = Kuat tekan beton rata-rata
f’c = Kuat tekan beton karakteristik
Catatan :
Mutu beton pelat lantai tersebut adalah 49,9 Mpa.
VII. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian di laboratorium maka diperoleh nilai
angka kalibrasi sebesar 1,018 dan nilai kekuatan tekan beton karakteristik
(f’c) adalah 46,9 Mpa dengan mutu beton K.469.
9