flame fotometer.odp

Upload: asti-juita

Post on 04-Mar-2016

509 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

  • Flame Fotometer

    Oleh :

    Fitri Nur R.M. Ismik

    AlfianPochik Try W.

    RisaliaSamsul A.

    3C2

  • Tujuan dan Prinsip Operasi Tujuan : Flame fotometer adalah

    alat yang digunakan dalam analisis kimia anorganik untuk menentukan konsentrasi dari ion logam dapat juga digunakan sebagai alat pengukur unsur-unsur tereksitasi setelah di bakar pada nyala api dan telah melalui filter tertentu (khusus panjang gelombang unsur bersangkutan).

  • BLOK DIAGRAM

  • Prinsip Kerja Fotometer Nyala Pertama kali bahan bakar gas dinyalakan dan kemudian dialirkan O2 atau udara pada tekanan tertentu sampai diperoleh

    warna nyala biru yang kuat dan tajam. Menentukan unsur apa yang akan ditentukan dengan jalan

    menetapkan posisi filter. Celupkan pipa kapiler yang ada di ujung atomizer ke dalam larutan contoh. Oleh atomizer larutan contoh akan berubah menjadi butiran-butiran halus yang menyerupai atom lalu masuk ke dalam ruang pembakaran sehingga terjadi peristiwa eksitasi dari unsur-unsur.

    Hasil peristiwa eksitasi tersebut berupa nyala yang berwarna. Nyala yang berwarna berasal dari unsur-unsur yang mengalami eksitasi melewati filter atau saringan cahaya untuk dilakukan penyeleksian warna-warna nyala dari unsur- unsur yang tereksitasi. Oleh filter cahaya, warna-warna nyala dari unsur yang tidak ditetapkan akan diserap oleh filter dan warna nyala dari unsur yang ditetapkan akan keluar melalui filter. Warna nyala yang keluar dari filter akan ditangkap oleh foto sel dan oleh foto sel warna nyala akan diubah menjadi besaran listrik berupa kuat arus yang lemah.

    Kuat arus yang lemah diperkuat oleh amplifier sehingga recorder akan mencatat emisi nyala dari unsur yang akan ditetapkan. Sebelum membaca emisi nyala unsur yang ditetapkan terlebih dahulu fotometer nyala distandarisasi dengan aquades. Dimana pembacaan emisi nyala aquades harus angka nol, apabila fotometer nyala telah distandarisasi barulah dibaca emisi nyala unsur yang akan ditetapkan.

  • Flame fotometer memiliki beberapa instrumen yang digunakan untuk tujuan analisa kuantitatif, diantaranya adalah : Filter flame fotometer

    Filter flame fotometer menggunakan filter pada monokromatornya dan analisa terbatas hanya untuk unsur Na, K dan Li Spektro flame fotometer

    Pada spektro flame fotometer yang berfungsi sebagai monokromatornya adalah pengatur panjang gelombang baik prisma atau kisi difraksi dan digunakan untuk analisa unsur K, Ca, Mg, Sr, Ba, dll.

  • Beberapa metoda yang dilakukan untuk analisa secara flame fotometri :1. Cara intensitas langsung (Direct

    Intensity Method)2. Cara standar dalam (Internal standar method)3. Cara adisi standar atau cara penambahan standar

  • Bagian-Bagian Fotometer :1. BBG (Bahan Bakar Gas)

    BBG digunakan untuk membakar unsur atau atom nyala yang berwarna sebagai bahan bakar gas seperti gas propane (C3H8) dan gas LPG (Liquid Petrolium Gas)

    2. O2 atau Udara

    O2 atau udara digunakan untuk mempertinggi suhu pembakaran.

    3. Atomizer (nebulizer)

    Atomizer (nebulizer ) adalah suatu alat yang bertujuan untuk mengubah larutan menjadi butiran-butiran halus yang menyerupai atom.

    4. Ruang pembakar

    Bertujuan untuk membakar butiran-butiran halus yang menyerupai atom

    5. Saringan (filter) cahaya

    Saringan cahaya digunakan untuk menyeleksi warna-warna nyala yang dihasilkan sewaktu atom mengalami eksitasi. Warna-warna nyala tersebut datang ke filter dan oleh filter dilakukan penyeleksian warna nyala. Warna-warna nyala dari unsur-unsur yang ditetapkan akan diserap oleh filter. Dan warna nyala dari unsur yang ditetapkan akan keluar dari filter. Warna filter yang digunakan harus sama dengan warna nyala dari unsur yang ditetapkan. Contoh : warna nyala unsur dari Natrium adalah kuning, maka gunakanlah filter yang bewarna kuning.

  • 6. Foto selBertujuan untuk

    mengubah energi cahaya atau warna nyala menjadi energi listrik berupa kuat arus yang lemah.7. Amplifier

    Bertujuan untuk memperkuat arus8. Recorder

    Bertujuan untuk mencatat emisi nyala dari unsur yang terbakar9. Inkubator, berfungsi untuk mengkondisikan sampel pada suhu tertentu10. Printer, berfungsi untuk mencetak hasil analisis11. Touchsreen, berfungsi untuk mengatur pengaturan alat12. Outlet, tempat untuk mengeluarkan hasil yang diserap13. Kipas, berfungsi untuk pendingin alat, terletak pada bagian belakang alat14. Tombol power, berfungsi untuk menyalakan dan mematikan alat15. Konektor RS-232, menyambung ke sumber arus listrik16. Selang aspirator, berfungsi untuk menyedot sampel. Caranya adalah dengan menekan tombol aspirator tersebut yang sebelumnya sampel sudah terhubungkan dengan selang aspirator17.Pompa, berfungsi untuk menggoyangkan selang18. Kuvet, sebagai tempat sampel19. Selang peristaltik, berfungsi untuk mengalirkan sampel dari aspirator mengalir melalui kuvet menuju pembuangan. Selang ini bersifat elatis dalam mengalirkan sampel sehingga sampel tidak ada yang tersumbat dalam selang.

  • Pengoperasian Fotometer1. Pastikan kuvet telah terpasang dan pompa peristaltik

    telah dilingkari selang. 2. Hubungkan kabel dengan arus listrik 220 V. 3. Tekan tombol On/Off untuk menghidupkan alat dan

    diamkan 10 menit untuk warming up. 4. Tekan tombol aspirator untuk menyedot sampel. 5. Pilih Metode yang digunakan pada touch screen. Semua

    pengaturan yang kemudian diatur. 6. Hasil analisis dicetak dan sampel yang telah diuji

    dibuang. 7. Lepas selang dari pompa peristaltik. 8. Bilas alat dengan aquabides sebanyak 10 kali dan

    desinfektan 10%. 9. Keluarkan sisa buangan dengan mengalirkan udara. 10. Lepas Selang dari pompa, lalu bersihkan alat dengan

    menggunakan tisue11. Tekan tombol On/Off untuk mematikan alat. 12. Lepas kabel dari sumber arus. Tutup alat agar tidak

    terkena debu.

  • Cara Perawatan dan Penyimpanan Alat

    Setiap sesudah digunakan dibilas dengan aquabides serta dihindari dari pelarut yang bersifat korosif.

    Lampu halogen dimatikan setiap setelah digunakan.

    Pembersih yang digunakan dapat berupa campuran detergen, alkohol dan air atau menggunakan sodium hipoklorit.

    Perawatan alat dilakukan dengan cara alat disimpan pada meja permanen. Tujuannya adalah agar alat tidak terkena guncangan dan mengurangi efektivitas kerja alat.

    Alat disimpan di tempat yang bersih, tidak boleh terkena cahaya matahari langsung dan hindari kontak atau berdekatan dengan alat yang mengeluarkan gelombang magnetik seperti TV, radio dan handphone.

  • Referensi rizkafs.web.unej.ac.id/2015/04/21/so

    p-flamefotometer/ http://agmiel.blogspot.co.id/2012/07

    /laporan-flame-fotometri-fotometer-nyala.html

    http://winchemistry.blogspot.co.id/2012/06/flame-fotometris.html

    http://lehaw.blogspot.co.id/2012/02/flame-fotometer.html

    http://pangestu-ayupangestu.blogspot.co.id/2011/12/fotometer-dan-polarimeter.html

    Slide 1Tujuan dan Prinsip OperasiBLOK DIAGRAMPrinsip Kerja Fotometer NyalaSlide 5Slide 6Bagian-Bagian Fotometer :Slide 8Pengoperasian FotometerCara Perawatan dan Penyimpanan AlatReferensi