flofaudes tntp

50
Pengenalan Flora & Fauna s erta Destinasi Wisata Di Taman Nasional Tanjung P uting Dalam Rangka PEMBINAAN PEMANDU WISATA TAHUN 2014

Upload: agus-lelono

Post on 06-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Konservasi

TRANSCRIPT

  • Pengenalan Flora & Fauna

    serta Destinasi Wisata

    Di Taman Nasional Tanjung Puting

    Dalam Rangka

    PEMBINAAN PEMANDU WISATA TAHUN 2014

  • Flora [Tumbuhan]

    Fauna [Satwa]

    adalah semua jenis sumber daya alam nabati, baik yang hidup didarat maupun di air.

    (Ketentuan Umum, Undang-Undang Nomor. 05 Thn 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati).

    adalah semua jenis sumber daya alam hewani yang hidup di darat, dan atau di air, dan atau di udara

    (Ketentuan Umum, Undang-Undang Nomor. 05 Thn 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati).

  • Kekayaan flora di Taman Nasional Tanjung Puting meliputi tumbuh-tumbuhan seperi meranti (Shorea sp.), ramin

    (Gonystylus bancanus), jelutung (Dyera costulata), gaharu (Aquilaria spp.), kayu lanan, keruing (Dipterocarpus sp), ulin

    (Eusideroxylon zwageri), tengkawang (Shorea spp.), nipah (Nypa fruticans), dan lain-lain. Sementara untuk tumbuhan

    lapisan bawah hutan terdiri dari jenis-jenis permudaan/anakan pohon.

    MERANTI

    (Shore sp)

    Biasanya dijumpai di hutan dipterokarpa dataran rendahdibawah 700 m menempati ruang terbuka

    di hutanyang mengalami gangguan. Tumbuh pada berbagaijenis tanah tetapi tidak toleran

    terhadap genangan.Curah hujan 1500-3500 mm pertahun, dan musimkemarau pendek perlu untuk

    pertumbuhan dan regenerasi.Jarang ditemukan di punggung bukit, dari percobaan penanaman

    menunjukkan pertumbuhan di kakibukit lebih baik dibanding puncak bukit.

    Pohon dapat mencapai tinggi 60 m, bebas cabang 35 m, diameter 1 m. Banir menonjol tetapi tidak

    terlalu besar. Tajuk lebar, berbentuk payung dengan ciri berwarna coklat kekuning-kuningan. Kulit

    coklat keabuabuan, alur dangkal, kayu gubal pucat, dan kayu teras merah tua.

    Daun lonjong sampai bulat telur, panjang 8-14 cm, lebar 3,5-4,5 cm. Permukaan daun bagian

    bawah bersisik seperti krim, tangkai utama urat daun dikelilingi

    domatia terutama pada pohon muda, sedang urat daun tersier rapat seperti tangga. Bunga kecil

    dengan mahkota kuning pucat, helai mahkota sempit dan melengkung ke dalam seperti tangan

    menggenggam.

  • Umumnya tinggi pohon dewasa antara 30 35 m dan diameter batang antara 60 120 cm.Pada hutan alam Ulin bercampur dengan jenis lainnya bersama sama, oleh karenanya biladibandingkan dengan jenis lainnya untuk semua kelas diameter maka tinggi batangnya relatif

    pendek.

    Pohon Ulin berkembang biak dengan biji. Perkecambahannya sangat tidak teratur, malahan

    kadang kadang sampai 1 (satu) tahun tidak berkecambah.Pada umumnya Ulin berkembang biak dengan biji. Disamping itu juga, Ulin mudah

    membentuk tunas tunas baru (trubusan) pada tonggak pohon yang telah ditebang dan ataupohon Ulin yang sudah tua.

    Masa Ulin berbunga satu kali dalam setahun, antara bulan April dan Mei, masa berbunga Ulin

    umumnya tidak teratur dan waktu berbunga yang baik adalah pertengahan atau akhir dari

    musim kemarau.

    Masa berbuah Ulin tidak teratur, biasanya masa berbuah Ulin terjadi antara awal dan

    pertengahan musim penghujan. Tiga bulan setelah pembungaan buah Ulin akan masak yang

    diawali dengan perubahan warna buah dari hijau menjadi coklat kehitaman.

    ULIN

    Kingdom : PlantaeDivisi : Spermatophytha

    Sub divisi : AngiospermaeKelas : Monokotyl

    Ordo : RanalesFamili : Lauraceae

    Genus : EusideroxylonSpesies : Eusideroxylon

    zwage

  • Dari hasil pengamatan sementara di Taman Nasional Tanjung Putting ditemukan 4 jenis kantong

    semar yaitu Nepenthes mirabilis, N. rafflesiana, N. ampullaria, dan N. x hookeriana. Jenis-jenis

    tersebut pada umumya tumbuh di pinggir-pinggir sungai kecil, di tempat yang agak terbuka sampai

    tempat yang ternaungi pada ketinggian 30 40 m dpl., pH tanah 4.5 7.2, kelembaban tanah 2 70%, pada pukul 08:00 sampai dengan 14:00 kelembaban udara 34 85 % dan suhu udara 24 46.5 oC.

    Terdapat keragaman bentuk kantong, ukuran kantong, warna kantong, ukuran daun, warna daun,

    serta bentuk kantong pada jenis-jenis kantong semar yang ditemukan baik pada tumbuhan roset

    (anakan) maupun tumbuhan dewasa.

    KANTONG SEMAR

    ( Nepenthes. Sp)

    Beberapa variasi warna kantong N. mirabilis

    N. ampularia roset

    . N. x hookeriana

    N. rafflesiana

  • Gaharu adalah kayu wangi yang sudah diresapi resin yang dijumpai pada pohon Aquilaria yang sangat

    berharga terutama karena wangi, dapat digunakan untuk pengasapan, dan untuk obat. Para ilmuwan

    memperkirakan hanya 10% dari pohon Aquilaria di dalam hutan yang mengandung gaharu .

    Indonesia adalah eksportir utama produk gaharu di dunia. Dengan permintaan pasar yang tinggi,

    banyak kolektor yang tidak trampil tertarik untuk mengeksploitasi gaharu dan, akibatnya, sebagian

    besar populasi gaharu rusak terlepas bahwa kayu ini tercantum dalam CITES Appendix II. Semakin

    sulitnya mendapatkan gaharu di hutan alam telah mengakibatkan semua pohon gaharu (Aquilaria spp.

    dan Gyrinops spp.) dimasukkan dalam Apendix II pada konvensi CITES tanggal 2-14 Oktober 2004 di

    Bangkok.

    GAHARU

    (Aquilaria sp )

    Fhoto : OFI

  • Kayu Batu (Shorea elliptica) Jelutung (Dyera costulata) Belangeran (Shorea balangeran)

  • Pelawan Papung Lanan Rengas

  • NONAMA

    LOKAL

    BAGIAN DI PROSES MANFAAT

    A 1 Akar Kuning Batang akar Hepatitis dan malaria

    2 Akar Putar Wali Akar (direbus) Malaria, penangkal racun

    3 Alang-alang Akar (direbus) Panas dalam, penurun darah

    tinggi

    4 Akar Tagari Daun, akar Obat panas dalam

    wanita bersalin

    5 Asam Jayau Getah, batang Obat bisulan

    6 Angrek Tanah Umbi (direbus) Peredaran darah

    7 Angrek Bebonggol Semua bagian Anti radang dan

    8 Akar Hampelas Akar, daun muda Obat Asma

    B 9 Batang Baru Daun muda Obat demam dan bisulan

    10 Beruta Resam Daun, batang, akar Obat infeksi saluran Kencing

    11 Betapai Daun muda (di rebus) Obat untuk menghentikan

    pendarahan setelah bersalin

    12 Bambu Rebung,tunas muda Pelancar air seni, obat demam

    13 Bakung Pipit

    (Crinum sp)

    Batang pangkal Obat luka, daun sebagai obat

    bengkak

    14 Benalu Semua bagian Anti radang,anti biotik,

    kanker,bengkak,darah Tinggi

    C 15 Cemara

    (Casuarina)

    Buah, akar, ujung daun Kencing batu

    G 16 Gelenggang Daun Panu, kadas, kudis.

    H 17 Hambin Buah Daun, semua bagian Muntaber

    J 18 Jerangau Batang, akar Masuk angin

    K 19 Kumpang Getah, batang Obat panas dalam

    20 Karamunting

    Kodok

    Daun muda Luka, berakan

    21 Kantong semar

    Tembiku

    (Nephentes)

    Batang, akar, daun Untuk wanita setelah bersalin

    22 Kariwaya,

    Sesamutan

    (Ficus sp.)

    Daun Penawar bisa, obat luka

    Kulit kambium Obat luka baru

    23 Ki alang Akar, daun muda, tunas Muntaber

    24 Koman Akar (dipotong kecil lalu

    diletakkan dalam gigi)

    Obat sakit gigi

    NO. NAMA

    LOKAL

    BAGIAN DI PROSES MANFAAT

    K 25 Kuyang buku Akar (dibakar) Obat buku-buku

    26 Ketepeng

    kucing

    Akar (dipotong kecil lalu

    diletakkan dalam gigi)

    Obat sakit gigi, panu

    M 27 Melati Hutan Getah dari akar Obat sakit gigi

    28 Meran Buah Anti pacet, lintah

    P 29 Pandan

    kowang

    Daun muda Obat batuk

    30 Pendo Getah, batang Obat panas dalam

    31 Palasit Akar, daun muda Obat panas dalam obat

    disentri

    32 Pasak Bumi Akar, Daun muda Anti malaria

    P 33 Putat Daun muda Anti alergi terhadap

    rengas

    34 Polasari Perdu, bunga Membersihkan rahim

    35 Penaga(Shore

    a sp)

    Getah Korengan

    R 36 Rotan duduk Akar Obat sepilis, raja singa

    S 37 Sintuk madu Biji, akar, kulit Penyegar tubuh,

    kosmetik

    38 Sirih hutan

    (Viver sp)

    Daun Obat gatal/ terkena

    limanan

    39 Simbar

    Menjangan/

    Tanduk Rusa

    Daun, akar Obat gondok, bisul

    40 Simpur

    (Dillenia)

    Buah muda Obat sariawan

    41 Seluang

    Belum

    Akar dan daun muda Obat kuat pria, wanita

    42 Sesangku Akar Untuk wanita setelah

    persalinan

    43 Sesubal Akar Untuk wanita setelah

    persalinan

    T 44 Tapak Nabi Urat pohon (drebus lalu

    diminum)

    Penawar racun

  • 9 species of primate: orang utan (Pongo pygmaeus), bekantan (Nasalis larvatus), owa-owa (Hylobates agilis), lutung (Presbitis

    cristata), beruk (Macaca nemestrina), kelasi (Presbitis rubicunda), monyet (Macaca fascicularis), kukang (Nyctucebus caucang)

    and tarsius (Tarsius bancanus)

    Orangutan adalah kera besar yang hanya terdapat di Asia, tepatnya di Sumatera dan Kalimantan. Kera

    besar lainnya ada di Afrika yaitu simpanse (Pan troglodytes) , gorila (Pan gorilla) dan banobo (Pan

    paniscus) . Orangutan termasuk ke dalam Ordo Primata, Familia Pongidae, dan species Pongo pygmaeus

    (orangutan Kalimantan) dan Pongo abelli (orangutan yang terdapat di pulau Sumatera).

    Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus ) ciri fisik badannya terlihat lebih kecil, berwarna terang atau

    oranye, dan tulang tangan lebih panjang.

    Habitat orangutan adalah di hutan hujan tropik dataran rendah, hutan berawa atau hutan perbukitan pada

    ketinggian 1500 m dpl. Orangutan juga bersarang di atas pohon-pohon tinggi dan lebih banyak

    menghabiskan kegiatan kesehariannya juga dari atas pohon yang satu ke pohon lainnya.

    Makanan Orangutan termasuk hewan pelahap buah-buahan (frugivora ). Mereka juga memakan daun,

    bunga dan kambium. Juga rayap dan semut guna mendapatkan protein. Sedangkan untuk mendapatkan

    kandungan mineral, kadang mereka memakan tanah.

    Kebiasaannya memakan buah yang telah masak ataupun mentah di hutan rimba habitatnya serta

    kebiasaannya dalam menjelajah dari satu pohon ke pohon lainnya, jelas sangat berperan dalam regenerasi

    tumbuhan-tumbuhan hutan.

    Suku PONGIDAE

    Orangutan(Pongo Pygmaeus)

  • Bekantan memiliki ciri khusus yang tidak dijumpai pada jenis primata lain, yaitu hidung yang besar dan khas

    pada yang jantan dan dapat mencapai panjang lebih dari 7,5 cm. Pada bekantan jantan hidung tersebut

    terus berkembang walaupun ia sudah mencapai fase dewasa.Hidung pada jantan dewasa panjang seperti

    umbi dan melengkung ke bawah

    Ciri khas yang lain yang dimiliki bekantan adalah perut mereka yang buncit. Hal ini dikarenakan daun-daun

    yang merupakan bahan makanan bekantan mempunyai nutrient yang rendah, sehingga untuk memenuhi

    kebutuhan energi dan nutriennya, bekantan harus makan daun-daunan dalam jumlah yang besar

    Bagian wajah bekantan berwarna merah tua kecoklatan dan tidak berbulu, sedangkan pada bayi atau

    individu muda mempunyai wajahnya berwarna biru tua, Bekantan termasuk primata yang berukuran sedang

    dengan panjang badan 54,00-76,00 cm, panjang ekor 52,00-75,00 cm. Berat badan berkisar antara 8-24 kg,

    dimana berat jantan dapat mencapai dua kali berat betina

    Suku

    CERCOPITHECIDAEBekantan

    ( Nasalis Larvatus),(I: Proboscis Mongkey)

    Tubuh seluruhnya gelap, abu-abu metalik. Wajah abu-abu tua atau hitam. Anakan berwarna jingga terang.

    Diurnal dan umumnya arboreal. Makanan meliputi dedaunan, pucuk daun dan buah-buahan.

    Lutung

    ( Presbytis cristata),(I: Silvered Langur)

  • Pola warna pada umumnya kemerahan sampai deragem. Wajah berulas kebiruan. Anakan berwarna

    keputih-putihan dengan bercak-bercak hitam pada bagian bawah punggung dan melintang sepanjang

    bahu

    Berkelompok biasanya sekitar 8 ekor dengan hanya satu jantan dewasa. Makanan utamanya adalah

    dedaunan muda dan biji-biji tumbuhan dan liana, tampaknya lebih menyukai jenis legume (kacang-

    kacangan)

    Kelasi / Lutung Merah

    ( Presbytis rubicunda)( I: Maroon LangurRed Leaf Mongkey)

    Berwarna hijau khaki, bagian bawah keputih-putihan dan bagian atas kepala dan leher coklat tua. Ekor

    Pendeknya khas dan satu-satunya primata yang sering turun ke tanahuntuk melarikan diri dari manusia.

    Ekologi dan habitat : Diurnal. Anggota kelompok biasanya 15-40 ekor, tetapi jantan soliter juga sekali-kali

    ditemukan. Maknan meliputi buah-buahan yang masak dan vertebrata dan invertebrate kecil.

    Beruk

    (Macaca nemestrina), (I: Pig-tailed Macaque)

  • Warna coklat abu-abu sampai tengguli, bagian bawah selalu lebih pucat. Jambang pipi sering mencolok.

    Aktif secara teratur dari pagi sampai petang.Bepergian dalam kelompok beranggotakan 20-30 ekor atau

    lebih. Jantan kadang soliter atau tergabung dalam kelompok kecil. Menggunakan waktu aktif sebagian

    besar di pepohonan rendah dan semak belukar yang lebat.

    Monyet ekor panjang merupakah salah satu primata yang mempunyai habitat cukup luas. Mereka dapat

    ditemukan dari wilayah India sampai daerah Asia Tenggara. Mereka dengan mudah dapat ditemui dari tepi

    pantai, hutan pegunungan sampai dengan ketinggian 2000mdpl. Satwa ini juga dapat dijumpai di

    perkebunan dan pemukiman penduduk. Hidup secara berkelompok yang dipimpin oleh jantan dewasa.

    Mereka hidup dalam kelompok yang berjumlah 20-60ekor. Induk betina hanya melahirkan satu ekor anak

    yang dikandungnya selama 162 hari. Jarak kehamilan sang induk betina sekitar 390 hari.

    Monyet ekor panjang

    ( Macaca fascicularis),( I: Long-tailed Macaque)

    Umumnya berwarna coklat abu-abu tetapi warna dan pola bulu pelindungnya beragam. Ekor tidak ada,

    Tubuh bagian atas, terutama punggung bagian bawah bungalan; bagian atas kepala dan bagian bawah

    coklat tua, khususnya bagian dada. Jeritan betina merupakan rangkaian nada yang naik dan turun

    Ekologi dan habitat : Diurnal (aktif pada siang hari) dan seluruhnya arboreal, Makanan terdiri dari buah-

    buahan berdaging yang masak, dedaunan muda dan serangga kecil.

    Biasanya ditemukan dalam kelompok kecil yang terdiri dari satu jantan dewasa, satu betina dewasa dan satu

    sampai tiga anakan. Biasanya ditemukan hanya di hutan yang tinggi dan hutan Dipterocarpaceace yang

    ditebang pilih.

    Suku HYLOBATIDAE

    Owa

    ( Hylobates agilis), ( I. Agile Gibbon )

  • Suku TARSIIDAE

    Tarsius

    ( Tarsius sp.),

    Singapuar; I: Western Tarsier)

    Pola warna pada umumnya bervariasi dari hijau khaki pucat atau tengguli sampai coklat abu-abu pucat

    atau gelap (mungkin bervariasi menurut umur). Bulu halus, ekor tidak berambut kecuali pada ujungnya,

    jari ramping dengan bantalanujung yang besar dan kukunya runcing, kecuali jari kaki kedua dan ketiga

    pada kaki belakang, yang bercakar besar dan matanya besar.

    Nokturnal, aktif daripermukaan tanah sampai ketinggian sekitar 7 m, melompat diantara dahan

    pepohonan secara vertical.

    Makanan utamanya serangga besar. Tampaknya hidup sebagai pasangan monogamous.

    Suku LORISIDAE

    Kukang( Nycticebus coucang),

    (I: Slow Loris)

    Pola warna pada umumnya bervariasi dari coklat abu-abu pucat sampai tengguli,

    dengan garis coklat dari bagian atas kepala sampai bagian tengah punggung

    atau pangkal ekor. Biasanya mempunyai lingkaran berwarna gelap mengelilingi

    kedua mata, bulu halus dan lebat. Mata memancarkan cahaya kemerahan

    dengan jelas pada malam hari.

    Nokturnal dan biasanya arboreal, sebagian besar pada pepohonan berukuran

    kecil sampai sedang. Memakan binatang-binatang kecil, sebagian besar serangga

    dan buah-buahan berdaging, dan kebanyakan hidup soliter.

  • Bangsa Anura ( Katak dan Kodok)

    Pseudobufo subasper bufo bifocartus

    Polypedates macrotis Leptobrachium nigrop

    Limnonectes ingeri Limnonectes malesianu

    Fejervarya limnocharis Leptobrachium sp1

    Rana erythraea

    Polypedates leucomystax Rhacophorus appendiculatus

    Polypedates colleti

  • Kura-kura berbiak dengan bertelur (ovipar). Sejumlah beberapa butir (pada kura-kura darat) hingga lebih dari

    seratus butir telur (pada beberapa jenis penyu) diletakkan setiap kali bertelur, biasanya pada lubang pasir di tepi

    sungai atau laut, untuk kemudian ditimbun dan dibiarkan menetas dengan bantuan panas matahari. Telur penyu

    menetas kurang lebih setelah dua bulan (50-70 hari) tersimpan di pasir.

    Jenis kelamin anak kura-kura yang bakal lahir salah satunya ditentukan oleh suhu pasir tempat telur-telur itu

    tersimpan. Pada kebanyakan jenis kura-kura, suhu di atas rata-rata kebiasaan akan menghasilkan hewan betina.

    Dan sebaliknya, suhu di bawah rata-rata cenderung menghasilkan banyak hewan jantan.

    Bangsa :Testudinata

    Eretmochelysimbricata

    Penyu sisik

    Buaya MuaraCrocodylus porosusSaltwater Crocodile

    Bangsa :Crocodylia

    Buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah sejenis buaya yang

    terutama hidup di sungai-sungai dan di laut dekat muara.Daerah penyebarannya

    dapat ditemukan di seluruh perairan Indonesia. Moncong spesies ini cukup lebar dan

    tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Sedang panjang tubuh termasuk ekor bisa

    mencapai 12 meter.

    Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Bahkan

    bilamana kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat

    serta menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama dengan panjang

    tubuhnya. Buaya muara menyukai air payau/asin, oleh sebab itu pula bangsa Australia

    menamakannya saltwater crocodile (buaya air asin).Selain terbesar dan terpanjang,

    Buaya Muara terkenal juga sebagai Jenis buaya terganas di dunia.

  • Buaya SinyolongSapit

    Tomistoma schlegelii, False Ghavial

    Habitatnya yaitu sungai dan rawa, hewan melata tersebut antara lain memangsa kodok, ular, dan juga

    ikan. Salah satu sifat buaya senyulong adalah tahan untuk berdiam diri sembari mengapungkan tubuhnya

    di permukaan sungai. Biasanya, hanya moncong dan punggung atasnya yang terlihat.

    Anak bangsa : Sarpentes

    Ahaetulla prasinaUlar Hijau

    Boiga cynodonDog faced mangrove snakeUlar rawa mangrove

    Cerberus rhynchopsDog-faced Water SnakeUlar tambak

    Chrysopelea paradisiGarden Flying SnakeUlar Pohon Paradise

    Cylindrophis ruffusRed-tailed Pipe Snake

  • Bangsa : Squamata

    Gonocephalus liogasterBunglon mata biru

    Draco cornutusCornuted Flying Lizard

    Lipinia vittigera Bronchocela cristatellaGreen Crested Lizard

    Mabuya rugiferaRough-backed Ground SkinkKadal matahari

    Takydromus sexlineatusLong-tailed Small LizardKadal ekor panjang

    Varanus salvatorMonitor Lizard

    Draco volansCommon Flying Lizard,Kadal pohon terbang

  • Tubuh bagian atas umumnya coklat abu-abu, dengan variasi pola warna kemerahan, biasanya lebih gelapsepanjang garis punggung; bagian bawah coklat pucat sampai putih krem. Ekor berbulu lebat dan seluruhnyakehitaman. Jantan dewasa berambut panjang dan kasar pada bagian leher. Anakan kadang mempunyai bintik-bintik yang pucat yang samar. Jantan yang berusia dua tahun mempunyai rangga tanpa cabang; jantan yangberusia tiga tahun mempunyai rangga bercabang dua;

    Jantan yang lebih tua mempunyai rangga bercabang tiga atau kadang empat. Cabang dalam ujung rangga biasanyaagak lebih kecil daripada cabang luar, yang terlihat merupakan kelanjutan rangga utama. Suara panggilan berupadengkingan atau kuakan nyaring yang khas.

    Akif pada malam hari, juga pagi dan menjelang petang. Makanannya meliputi rumput-rumputan, terna, perdu,dedaunan muda, tumbuhan berkayu dan buah-buahan yang jatuh. Sering mengunjungi sumber mineral alami.Biasanya soliter, tetapi kelompok yang terdiri dari dua ekor kadang terlihat, terdiri dari jantan dan betina dewasa,betina dan anakannya, atau betina dewasa saja. Aktifitas nocturnal dan sifat soliter akibatnya tekanan perburuanyang hebat.

    Bangsa: ArtiodactylaSuku: Cervidae

    Rusa Sambar/PayauCervus unicolor

    Sambar Deer

    Bangsa: CarnivoraSuku: FelidaeKucing Kuwuk

    Felis bengalensisLeopard cat Bungalan kemerahan atau kekuningan, dengan bintik-bintik hitam di seluruh tubuh

    bagian atas termasuk ekor.

    Biasanya nokturnal dan terrestrial, tetapi kadang aktif di pepohonan kecil.

    Makanannya meliputi mamalia kecil dan serangga besar. Terdapat di hutan,

    perkebunan dan kebun-kebun

  • Beruang berukuran besar, bertubuh sangat kuat, merupakan mamalia omnivora yang ekornya

    pendek dan indera penciumanya baik. Tetapi penglihatan dan pendengaran buruk. Satu-satunya

    jenis yang ditemukan di Pulau Kalimantan merupakan yang terkecil di dunia.

    Tubuh seluruhnya hitam,kecuali moncongnya abu-abu dan dada bagian atas mempunyai bercak

    putih atau kekuningan berbentuk V atau C. Bercak dada biasanya mencolok tetapi kadangsangat samar. Tanda-tanda adanya binatang ini lebih sering terlihat daripada beruang itu sendiri,

    yaitu: tanda cakar bekas cungkilan pada batang pohon yang dipanjatnya, atau sisa-sisa sarang

    lebah atau rayap yang terbongkar pada phon yang masih tegak atau sudah tumbang. Tanda-

    tanda cakar jauh lebih mencolok daripada tanda samar dari carnivore lainnya atau biawak. Kadang

    terdengar geraman yang sangat parau atau raungan yang sangat keras.

    Aktif secara teratur pada siang dan malam hari, hidup di permukaan tanah dan pada pepohonan

    yang tinggi. Membuat sarang dari dahan-dahan kecil di atas pepohonan untuk tidur, mirip yang

    dilakukan orangutan, tetapi biasanya lebih dekat ke batang pohon dan kurang tersusun rapi.

    Makanan meliputi seluruh sarang lebah, rayap, binatang kecil, buah-buahan dan umbut pohonkelapa. Terdapat di kawasan hutan yang luas.

    Bangsa: Carnivora Suku: UrsidaeBeruang madu

    Helarcotus malayanusSun Bear

  • Warna seluruhnya coklat tua, dengan uban abu-abu samar dan bulu bagian dalam pucat; bibir

    mencolok, lebar dan putih, misanya sangat panjang; ada bintik pucat samar di atas ke dia mata.

    Telinga kecil. Diantara jari-jari kaki berselaput sebagian.

    Makanannya meliputi binatang yang hidup di air. Terdapat di hutan yang tinggi dan hutan sekunder.

    Bangsa: CarnivoraSuku: Viverridae

    Musang AirCynogale bennettii

    Otter civet

    Terlihat kecoklatan dari jauh,tetapi rambut pada tubuh bagian atas coklat berbintik halus abu-abu

    dan bungalan pucat.Dagu dan dada putih.Telinga kecil; bagian atas kepala panjang dan rata.

    Moncongnya pendek dan ramping.

    Nokturnal dan terrestrial. Mungkin makanan utamanya adalah ikan. Terdapat di hutan yang tinggi dan

    sekunder.

    Bangsa: CarnivoraSuku: Felidae

    Kucing TandangFelis planiceps

    Flat Headed Cat

  • Tubuh bagian atas keabu-abuan dengan banyak bintik hitam; ada sebuah garis hitam di sepanjang garis

    punggung memanjang ke ujung ekor; bagian bawah putih dengan bercak-bercak hitam pekat pada

    tenggorokan, Tungkai kehitaman, ekor mempunyai sekitar 15 belang hitam. Bercak-bercak tenggorokan

    merupakan ciri pembeda dan biasanya adalah ciri yang paling mencolok dari jauh pada malam hari di

    lapangan, ketika bintik dalam tubuh mungkin tidak terlihat.

    Nokturnal dan umumnya terrestrial, tetapi kadang memanjatn ke atas pohon . Makanan meliputi berbagai

    invertbrata dan vertebrata kecil yang diperoleh terutama dari lantai hutan. Sering mengujungi

    perkampungan di hutan pada malam hari untuk memakan sisa-sisa makanan.

    Terdapat dihutan dan lahan budidaya yang berdekatan dengan hutan.

    Bangsa: CarnivoraSuku: Viverridae

    Viverra tangalungaTenggalung Malaya

    Malay civet

    Bangsa: CarnivoraSuku: Ursidae

    BinturongArtictis binturong

    Seluruhnya hitam dengan uban keputih-putihan atau

    kemerahan yang banyaknya bervariasi. Rambutnya kasar

    dan panjang. Ekornya panjang, berambut lebat, terutama

    didekat pangkalnya, dan dapat digunakan untuk

    memegang dahan-dahan pohon.

    Arboreal dan terrestrial, terutama aktif pada malam hari

    tetapi kadang juga pada siang hari. Bergerak perlahan di

    pepohonan, menggunakan ekor untuk keseimbangan dan

    untuk berpegangan pada dahan-dahan ketika sedang

    makan. Makanannya meliputi buah-buahan masak,

    terutama buah ara, dan binatang-binatang kecil.

    Terdapat dihutan yang tinggi dan hutan sekunder;kadang

    memasuki ladang masyarakat

  • Satwa yang hampir punah ini merupakan jenis yang unik,

    karena memiliki sisik yang menutupi seluruh tubuh

    bagian atasnya, ekornya dapat digunakan untuk

    berpegangan dan tidak mempunyai gigi. Anakan

    bergerak dengan menggantung pada bagian atas

    pangkal ekor induknya.

    Identifikasi: mamalia khas berwarna kecoklatan, bersisik,

    dengan cakar panjang pada kaki depan. Kepala dan ekor

    panjang dan menipis, menggantung di bawah tubuh

    ketika berjalan diatas tanah. Jika hewan ini terganggu, dia

    akan melingkarkan tubuhnya untuk melindungi bagian

    bawah yang tidak bersisik.

    Umumnya mencari makan di malam hari (hewan

    nocturnal), tidur pada siang hari di dalam liang bawah

    tanah. Makannanya hanya terdiri dari dari semut dan

    rayap yang diambil dari sarangnya di pepohonan, di atas

    tanah atau di bawah tanah. Sarang serangga dibuka

    dengan kaki yang bercakar kuat dan isinya dijilat dengan

    lidah yang panjang dan lengket.

    Bangsa: PholodotaSuku: Manidae

    Trenggiling peusingManis javanica

    Malayan pangolin

  • Elang Bondol -Heliastur Indus Anthracoceros albirostris Eurylaimus ochromalus Lophura bulweri

    Phodilus badius Leptoptilos javanicus

  • Ikan Arwana

    (Scleropages formosus)

    Ikan Toman

    (Ophiocephalus micropeltis)

    Ikan Kerandang

    (Ophiocephalus pleuropthalmus

    Ikan Baung

    (Mistus nigriceps)

    Ikan Seluang

    (Rasbora sp)

  • B a g i M a n u s i a , sebagai persediaan air tawar pada saat musim kemarau,pencegah bahaya banjir pada saat musim penghujan, serta sumber perikanan air tawar,sumber plasma nutfah, pendidikan, penelitian dan pariwisata.

    B a g i F l o r a d a n F a u n a , sebagai tempat hidup dan berkembang biak untukikan dan jenis fauna lainnya, serta tempat tumbuh dan berkembang biaknya jenis-jenisflora.

    B a g i L i n g k u n g a n , sebagai penyeimbang keadaan iklim setempat, menjagakesetabilan ekosistem di sekitarnya dan mengatur mutu dan banyaknya air bagi DaerahAliran Sungai (DAS) Seruyan dan Sub DAS Kumai

  • KUMAI - SUNGAI KUMAI

    Ikan Dugong-dugong dulu juga sering terlihat di sungai ini, namun sekarang ini sangat sulit untuk melihat

    atau menemukan keberadaan dugong-dugong di sungai ini. Menghilangnya dugong dalam perairan Kumai

    dimungkinkan karena berkurangnya kualitas perairan dan seagrass sebagai makanan utamanya. Selain itu di

    sepanjang Sungai Kumai juga seringkali terlihat ikan pesut.

    Dugong atau Duyung adalah binatang laut yang dapat tumbuh hingga 3 meter tingginya dengan berat 400

    kg. Dugong juga dikenal dengan nama Sapi Laut karena habitat utamanya diantara padang rumput laut.

    Dugong hidup di perairan dangkal, perairan tropis sepanjang wilayah Indo Pasifik. Dugong berenang

    menggunakan ekornya seperti paus dan sirip depannya berfungsi untuk keseimbangan dan berputar.

    Gerakan mereka terlihat lambat dan anggun. Para penjelajah dan pelaut dulu percaya bahwa dugong

    dulunya adalah Putri Duyung karena bentuk tubuh dan putting susunya yang besar.

  • Sejarah Nama Sekonyer

    Sungai Buaya adalah nama asli dari Sungai Sekonyer. Sekonyer diambil dari nama sebuah kapalyaitu Sikunir, nama asli kapal tersebut, dirubah berdasarkan bahasa melayu menjadi Sekonyer.Pada masa colonial Belanda, di muara Sei Buaya tepatnya, berlabuhlah sebuah kapal perompakatau bajak laut. Kapal itu tenggelam tepat di muara sungai buaya ditembak oleh seorangbernama Bujang Palembang dengan meriam kecil bernama "palembang" milik seorang tokokagama islam "Kyai Gede". Meriam "palembang", hanya dapat di tembakan oleh salah satuketurunan "Kyai Gede" atau salah seorang suku keturunan dayak Gambu. Oleh penduduk sekitar,kemudian nama Sekonyer ini sering dipakai untuk menyebut nama asli dari sungai buaya ini.Sumber tulisan : Kasri (FNPF)

    Muara Sekonyer (Selamat Datang)

    Selanjutnya perjalanan dari Kumai sebelum menuju ke Tanjung Harapan akan

    di sambut Baliho Selamat Datang di Muara Sekonyer yang bergambarkanOrangutan TNTP. Setelah masuk muara Sungai Sekonyer terlihat terbentang

    tumbuhan palem/palma memanjang sepanjang bibir sungai. Tumbuhan

    tersebut adalah Nipah (Nypa fruticans Wurmb.) atau umumnya disebut Nypa

    Palm. Nipah tumbuh di bagian belakang hutan bakau, terutama di dekat

    aliran sungai yang memasok lumpur ke pesisir. Palma ini dapat tumbuh di

    wilayah yang berair agak tawar, sepanjang masih terpengaruh pasang-surut

    air laut. Nipah tumbuh membentuk formasi memanjang yang hampir tidak

    terputus sejajar dengan garis pantai.

  • SISTEM SUNGAI BERKELOK (MEANDER)

    Perjalanan dari muara sekonyer sampai berakhirnya formasi Nipah melewati

    banyak kelokan. Lebar badan Sungai Sekonyer semakin ke bagian hulu juga

    semakin mengecil. Hal ini merupakan karakteristik bagian hilir suatu Daerah

    Aliran Sungai (DAS). Kelokan-kelokan tajam tersebut terbentuk karena adanya

    pengendapan dan pengikisan yang berlansung cukup lama dan terus

    menerus. Bagian sungai yang aliranya cepat akan terjadi pengikisan

    sedangkan bagian tepi sungai yang lamban akan terjadi pengendapan.

    Pada bagian hulu, volume airnya kecil dan belum terjadi pengendapan.

    Bagian tengah DAS menunjukkan bentuk aliran yang berkelok dan makin ke

    hilir kelokannya makin tajam dan badan sungai semakin lebar .

    Rasau merupakan tumbuhan khas kawasan tropik. Pandan wangi banyak

    tumbuh secara liar di lahan terbuka. Tumbuhan ini akan tumbuh subur bila

    ditanam di tepi sungai, rawa dan di tempat-tempat yang agak lembab. Tetapi

    hendaknya tidak ditanam di dataran yang ketinggiannya melebihi 500 mdpl.

    Formasi Rasau merupakan pengganti formasi nipah. Rasau juga dapat

    dijadikan salah satu indicator perubahan dari air payau ke air tawar .

  • - Pemberian makan Orangutan

    - Demplot Tanaman Anggrek

    - Jalur Trekking ( Tj. harapan - Pesalat -

    Pondok Tanggui )

    - Information Centre

    - Guest House

    Disarikan oleh : Kasri (FNPF)Nama Tanjung Harapan diambil dari nama kelompok tani dari Dukuh Sei Sekonyer. Pada tahun 1968 dukuh disahkan menjadi sebuah desa dan dipimpin olehseorang kepala desa bernama Pak M.Thaib Tabri sampai pada tahun 1978. Kepala desa yang baru mengajak masyarakat dukuh, membuka lahan untukpemukiman dan pertanian baru di luar kawasan konservasi (pada waktu itu Suaka Margasatwa Kotawaringin Sampit). Desa Sei sekonyer sempat mencapaikesuksesan besar dengan tercapainya swasembada pangan secara berturut-turut selama dua kali di tahun yang berbeda dan menjadi desa nomor satu yaitupada tahun 1978 dan tahun 1979.

    TANJUNG HARAPAN

  • - Jalur Trekking

    - Camping Ground

    - Demplot Tanaman Obat

    - Penanaman Pohon Kenangan

    PESALAT

    Konservasi dan Lingkungan Hidup. Kawasan ini dulunya bekas ladang

    masyarakat (Eks ladang berpindah) ini telah dibangun camping ground

    beserta sarana dan prasarananya sebagai wahana pendidikan lingkungan bagi

    anak-anak sekolah .

    Sejak tahun 2003 mitra Balai TNTP, Friends of The Nasional Park Foundation

    (FNPF) telah melakukan kegiatan reboisasi seluas 200 ha. Kegiatan reboisasi

    ini merupakan rekayasa dan upaya mempercepat suksesi alami ke arah

    klimaks. Lahan yang dulunya sangat gersang kini sudah mulai tumbuh

    beranekaragam jenis endemik seperti, Ulin, Gaharu, Nyatuh, dan lainnya.

    Demplot sebagian tanaman obat yang ada di TNTP, juga dapat dilihat lokasi

    ini. Jejak keberadaan beruang madu, kucing hutan, dan mamalia lainnya,

    sering ditemukan dipulau Pasir (Hutan Kerangas) yang ada ditempat ini.

  • PONDOK TANGGUI

    Sejarah Nama Pondok TangguiSebuah nama yang dahulu nya di ambil dari fenomena kegaiban alam oleh sebagian pelaku sejarah ( Kyai Saleh, Pak Dolah dan pendahulunya. ) terjadipada tahun 1942-45 dimasa penjajahan tentara JEPANG. Pada masa ini, kadang masih dapat dijumpai makluk yang menyerupai manusia. Makluk anehtersebut duduk dengan memakai tanggui ( Topi berbentuk kerucut ) dan keganjilan ini sering terjadi sampai pada tahun 1970. Oleh karena itu daerah inidinamakan Pondok tanggui. Dahulu kawasan ini adalah tempat perladang, dari sebagian kecil masyarakat desa Sei Sekonyer dengan berbagai aktifitasseperti: berburu, menyadap getah jelutung (Dyera lowii) dan getah merah (Palagium Gutta) bekas dari kegiatan ini, beberapa tanaman buah dan bekasKuburan Masyarakat yang masih tersisa dapat ditemukan disekitar, tidak jauh dari pos jaga Pondok tanggui.Disarikan oleh : Kasri (FNPF)

    Pada awalnya Pondok Tanggui, dijadikan sebagai

    areal rehabilitasi orangutan remaja yang sudah siap

    untuk dilepasliarkan. Sekarang ini setiap jam 9 pagi

    selalu ada kegiatan pemberian makan tambahan bagi

    orangutan ex-rehabilitant .

    - Pemberian makan Orangutan

    - Jalur Trekking pendek

    - Jalur Trekking ( Pd. Tanggui - Pesalat -

    Tanjung Harapan )

  • SUNGAI SEIKONYER KANAN

    Persimpangan ini sangat menarik karena dapat dengan mudah diketahui dari

    perbedaan warna air secara jelas. Campuran air yang berwarna putih coklat

    berlumpur seperti kopi susu dan hitam dapat dilihat sangat mencolok.

    Semakin ke dalam alur Sungai Simpang Kanan, maka air akan semakin

    berwarna hitam namun jernih.

    Sepanjang alur Sungai Sekonyer Simpang Kanan, dapat dilihat formasi hutan

    Rawa Gambut sejati. Formasi Rawa Gambut ini dapat dilihat sepanjang 4,5 km

    dari awal persimpangan Simpang Kanan melewati Pondok Ambung sampai

    Danau Panjang.

  • PONDOK AMBUNG

    Pondok Ambung berada 4 km dari simpang kanan sungai sekonyer dalam Kawasan SPTN (SeksiPengelolaan Taman Nasional) Wilayah I Pembuang Hulu. Pondok Ambung memiliki beberapa tipe

    vegetasi hutan yang mengelilingi stasiun ini yang meliputi ekosistem tepi sungai, rawa gambut, dataran

    rendah kering, ladang dan hutan bekas terbakar. Pondok Ambung juga menyediakan fasilitas akomodasi

    bagi para peneliti yang merupakan kerjasama Balai TNTP dengan OF-UK (Orangutan Foundation United

    Kingdom).

    Sekitar 2 km dari Pondok Ambung, akan dijumpai formasi makrofita/ bakung. Formasi bakung sepanjang

    1,5 km sampai menuju persimpangan Sei Batang ini ditandai dengan adanya danau (Danau Panjang).Formasi bakung ini kadang menutupi sungai sehingga menghambat perjalanan kelotok.

    - Jalur Pengamatan Satwa

    - Jalur Trekking Malam

    - Menara Pengintai Satwa

  • DANAU NURISAM

    Danau Nurisam merupakan danau musiman yang muncul pada saat musim hujan dan pada saatnya

    sebagai dermaga tempat bermalam wisatawan di dalam kelotok . Danau ini terletak tidak jauh dari Camp

    Leakey. Pada saat musim kering danau ini terlihat seperti savana dan biasanya sering terlihat satwa-

    satwa, seperti biawak, burung, dan lain sebagainya. Berdasarkan informasi masyarakat lokal, danau

    sering digunakan buaya sebagai tempat berjemur. Disekitar danau banyak terdapat pohon buah nenasi

    dan ubar danau (Eugenia sp) yang merupakan pakan monyet ekor panjang. Hal ini juga yang

    menyebabkan danau menjadi tempat berkumpulnya buaya. Umumnya buaya selalu berada di bawah

    pohon berbuah dan memanfaatkan kelemahan primata yang sedang mencari makan di tepi sungai

    untuk menyergapnya.

  • CAMP LEAKEY

    Pada awalnya tahun 1971, seorang mahasiswa Universitas UCLA Los Angeles (USA) yang bernama

    Birutte Galdikas yang saat ini bergelar Professor Doctor, bersama suaminya Rod Brindamour (dengan

    dukungan dari Direktorat PPA Ditjen Kehutanan yang saat ini telah menjadi Ditjen PHKA Kementerian

    Kehutanan), melakukan penelitian mengenai orangutan di Camp Wilkey (saat ini dikenal dengan nama

    Camp Leakey). Nama Leakey sendiri diambil dari nama belakang seorang Paleoantropogist dari Kenya,

    Louis Leakey, (guru Prof. Dr Birutte Galdikas) sebagai penghargaan Dr. Birutte kepada beliau.Bertahun-tahun Dr. Birutte Galdikas melakukan penelitian perilaku orangutan di Camp Leakey. Sampai

    akhirnya Camp Leakey dijadikan tempat release orangutan, 200 ekor orangutan telah dilepaskan diTaman Nasional Tanjung Puting . Pada tahun 1995, pemerintah Indonesia melarang melepasliaran

    orangutan di wilayah hutan yang telah memiliki populasi orangutan liar seperti Taman Nasional

    Tanjung Puting. Sehingga saat ini aktifitas yang dilakukan di Camp Leakey hanya terbatas pada

    research dan pemberian makanan pada orangutan ex-rehabillitant yang saat ini Balai TNTP dibantu

    oleh OFI (Orangutan Foundation International).

    Camp Leakey sebagai tempat kunjungan wisata singkat untuk melihat orangutan rehabilitan baik yang

    sudah liar atau semi liar. Tempat ini sudah sangat terkenal di kalangan wisatawan dan peneliti karena

    merupakan tempat bersejarah bagi penelitian Orangutan.

    - Pemberian makan Orangutan

    - Variasi Jalur Trekking

    - Information Centre

  • DEMPLOT KANTONG SEMAR

    Demplot kantong semar yang berada di dalam kawasan pembuang hulu

    tepatnya di Tengkawang merupakan potensi wisata alam yang akan di

    kembangkan khususnya tumbuhan pemakan serangga Kantong Semar. Di

    TNTP terdapat 6 (enam) jenis Nephentes yaitu : N. Tobaica, N. Mirabilis, N.

    Hookeriana, N. Grasilis, N. Ampularia, dan N. Reflesiana.

    Tanaman kantong semar (Nephentes spp), yang dikenal sebagai pemakan

    serangga dan memiliki banyak nilai farmakologi (obat-obatan). Umumnya

    nepenthes hidup di tempat-tempat terbuka atau agak terlindung di habitat

    yang miskin unsur hara dan memiliki kelembaban udara cukup tinggi.

    Nepenthes bisa hidup di hutan hujan tropik dataran rendah, hutan

    pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, gunung kapur, dan padang

    savana. Kantong semar tergolong ke dalam tumbuhan liana (merambat),

    berumah dua, serta bunga jantan dan betina terpisah pada individu yang

    berbeda.

  • SUNGAI BULUH BESAR

    - Susur Sungai

    - Demplot Penangkaran Rusa

    - Pengamatan Satwa sepanjang sungai

    - Danau Burung

  • ARUT TEBAL DAN SUNGAI PERLU

    - Pantai Pasir Putih

    - Penangkaran Penyu Sisik

    - Pelepasan Tukik

  • T E R I M A K A S I H