foamy virus
DESCRIPTION
Foamy Virus. Yunika S 10406024. Outline. Sejarah Foamy Virus. Klasifikasi Foamy Virus. Klasifikasi SFV : Group : Group IV (+ ssRNA -RT) Famili : Retroviridae Subfamili : Spumaretrovirinae Genus : Spumavirus Spesies : Simian Foamy Virus. Karakteristik Foamy Virus. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Yunika S10406024
Foamy Virus
Foamy Virus
Karakteristik
Replikasi virus
Penyebaran
Klasifikasi
Sejarah
Outline
•Pertama kali dilaporkan adanya efek sitopatik (CPE) pada turunan kultur jaringan ginjal monyet pada tahun 1954 oleh Enders dan Peebles
•CPE diduga berasal dari virus campak •Ketiadaan inclusion body dan tidak adanya reaksi terhadap serum campak → bukan virus campak
•Penelitian berikutnya ditemukan adanya 9 serotipe simian foamy virus •Beberapa spesies foamy virus lain
Sejarah Foamy Virus
Klasifikasi Foamy Virus
Klasifikasi SFV :Group : Group IV (+
ssRNA-RT) Famili : RetroviridaeSubfamili :
SpumaretrovirinaeGenus : SpumavirusSpesies : Simian
Foamy Virus
1. Morfologi virusBerbentuk bulat, dengan ukuran yang berbeda-beda :
Partikel intraselulerPartikel ekstraseluler
dan partikel di dalam vakuola sitoplasmik
Karakteristik Foamy Virus
Perbesaran 12000 xHooks, 1975
Karakteristik Deskripsi
Inang alami Monyet, sapi, kucing, hamster, manusia (?), persisten
Efek sitopatik Vakuolisasi pembentukan struktur seperti buih
Penghambatan replikasi
Dapat dihambat oleh bromodeoxyuridine dan Actinomycin D
RNA-dependent DNA polymerase
Positif
Ukuran RNA 60 S
Kepadatan 1,16 g/cm3
Sensitivitas terhadap senyawa organik
Sensitif terhadap kloroform dan eter
Sensitivitas terhadap kondisi fisika
Sensitif terhadap pH 3, panas 56oC selama 30 menit, sinar tampak (relatif resisten terhadap sinar UV)
Patogenesis Tidak menyebabkan penyakit baik pada inang alami maupun pada hewan percobaan
2. Properti dan sifat virus
Karakteristik Foamy Virus (lanjutan)
Replikasi foamy virus1. Struktur genom virus
2. Siklus hidup foamy virus
Replikasi foamy virus (lanjutan)
Foamy virus terdapat secara alami pada spesies primata non-manusia, seperti monyet, maccaca, tetapi tidak pada manusia.
Mekanisme penyebaran FV dapat terjadi secara horizontal maupun vertikal
Prevalensi meningkat sebanding dengan usia. Selain itu, prevalensi berkisar sekitar 44 % hingga 100 % di alam liar, dan 80 % hingga 100 % di dalam kandang
Mampu menginfeksi manusia tetapi tetap tidak menyebabkan penyakit.
Penyebaran foamy virus