fungsi dan prinsip

6
FUNGSI DAN PRINSIP BK Agung Budi Santoso / 4401413008 / MKU BK Rombel 057 A. Fungsi Bimbingan dan Konseling Dari sejumlah fungsi bimbingan dan konseling yang telah dikemukakan oleh masing-masing ahli itu dapat dikemukakan beberapa fungsi umum bimbingan dan konseling yaitu: 1. Fungsi Pemahaman Yang pertama dan paling awal harus dilakukan oleh pembimbing adalah mengetahui siapa dan bagaimana individu yang dibimbing itu. Mengetahui siapa dan bagaimana individu siswa yang dibimbing itu berarti berusaha mengungkapkan dan memahami apa masalah dan kesulitan yang dihadapinya, apa dan bagaimana kekuatan-kekuatan dan kelemahankelemahan. Hal ini diperoleh melalui berbagai keterangan tentang diri siswa yang bersangkutan, baik dengan menggunakan alat atau prosedur yang sudah baku (standardized) maupun yang belum baku. 2. Fungsi Pencegahan Pelayanan bimbingan dan konseling harus memiliki fungsi pencegahan, yaitu penciptaan suatu suasana agar pada diri siswa tidak timbul berbagai masalah yang dapat menghambat proses belajar dan perkembangannya. Untuk menjalankan fungsi ini

Upload: agung-budi-santoso

Post on 20-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

prinsip

TRANSCRIPT

Page 1: Fungsi Dan Prinsip

FUNGSI DAN PRINSIP BK

Agung Budi Santoso / 4401413008 / MKU BK Rombel 057

A. Fungsi Bimbingan dan Konseling

Dari sejumlah fungsi bimbingan dan konseling yang telah dikemukakan

oleh masing-masing ahli itu dapat dikemukakan beberapa fungsi umum

bimbingan dan konseling yaitu:

1. Fungsi Pemahaman

Yang pertama dan paling awal harus dilakukan oleh pembimbing

adalah mengetahui siapa dan bagaimana individu yang dibimbing itu.

Mengetahui siapa dan bagaimana individu siswa yang dibimbing itu berarti

berusaha mengungkapkan dan memahami apa masalah dan kesulitan yang

dihadapinya, apa dan bagaimana kekuatan-kekuatan dan

kelemahankelemahan. Hal ini diperoleh melalui berbagai keterangan tentang

diri siswa yang bersangkutan, baik dengan menggunakan alat atau prosedur

yang sudah baku (standardized) maupun yang belum baku.

2. Fungsi Pencegahan

Pelayanan bimbingan dan konseling harus memiliki fungsi pencegahan,

yaitu penciptaan suatu suasana agar pada diri siswa tidak timbul berbagai

masalah yang dapat menghambat proses belajar dan perkembangannya.

Untuk menjalankan fungsi ini kiranya suatu program bimbingan yang

terencana dan terarah perlu ditempuh sehingga segala sesuatu yang dapat

menghambat pencapaian tujuan pendidikan, seperti kesulitan belajar,

kekurangan informasi, masalah-masalah ketertiban sekolah, dan masalah

sosial lainnya dapat di hindari.

Beberapa kegiatan bimbingan yang dapat mengarah pada pemenuhan

fungsi ini antara lain adalah:

a. Pemberian orientasi dan informasi, yaitu informasi tentang pendidikan

lanjutan, cara-cara belajar yang baik, masalah kehidupan sosial-pribadi, dan

peraturan-peraturan sekolah.

Page 2: Fungsi Dan Prinsip

b. Penciptaan kondisi pendidikan yang sehat dan menunjang, seperti

melengkapi sarana dan prasarana sekolah yang memadai, menciptakan

peraturan-peraturan yang logis dan menyelenggarakan proses belajar-

mengajar yang menyenangkan.

c. Kerjasama dengan orang tua murid guna menghasilkan kesepakatan dan

kesamaan pandangan serta sikap dalam melaksanakan pendidikan bagi

anak-anak mereka.

3. Fungsi pemecahan (pemberian bantuan)

Walaupun berbagai upaya telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

tetapi masih terjadi juga masalah pada diri siswa, maka dalam hal ini

diperlukan adanya upaya pemberian bantuan pemecahan masalah yang

disebut Fungsi pemecahan atau bantuan. Dalam hal ini, diperlukan agar

masalah-masalah yang dialami siswa dapat teratasi sesegera mungkin.

Fungsi pemecahan merupakan usaha sekolah untuk mengatasi berbagai

masalah atau kesulitan yang dialami siswa dalam proses belajar di sekolah.

Masalah-masalah yang dialami siswa itu dapat berupa sikap dan kebiasaan

yang buruk dalam belaiar kesulitan dalam menangkap isi pelajaran, kurang

motif dalam belajar, tidak dapat menyesuaikan diri secara baik dengan

teman-temannya, masalah kesehatan, dan sebagainya. Fungsi pemecahan ini

dapat diselenggarakan oleh konselor atau guru sesuai dengan jenis dan sifat

dari kesulitan yang dialami oleh siswa.

4. Fungsi pengembangan

Pelayanan bimbingan dan konseling bukan sekadar mengatasi kesulitan

yang dialami siswa melainkan juga berupaya agar siswa dapat

mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya. Fungsi ini dapat

dilakukan antara lain dengan menyalurkan bakat, kemampuan, dan minat,

serta cita-cita siswa dengan menyediakan berbagai kegiatan di di sekolah

seperti kegiatan olah raga, kesenian, kelompok-kelompok studi tertentu,

karyawisata, palang merah remaja, pramuka, dan kelompok pencinta alam.

.

B. VISI MISI BIMBINGAN KONSELING

Page 3: Fungsi Dan Prinsip

Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya kehidupan

kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan

bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan

masalah agar individu berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

Berdasarkan visi tersebut terdapat tiga misi yang diemban bimbingan dan

konseling, yaitu:

1. Misi pendidikan; mendidik peserta didik melalui pengembangan perilaku

efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan yang terkait masa depan.

2. Misi pengembangan; memfasilitasi perkembangan individu di dalam

satuan pendidikan formal ke arah perkembangan optimal melalui strategi

upaya pengembangan lingkungan belajar dan lingkungan lainnya serta

kondisi tertentu sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat.

3. Misi pengentasan masalah; membantu dan memfasilitasi pengentasan

masalah individu mengacu kepada kehidupan sehari-hari yang efektif.

Dalam berbagai literatur tentang bimbingan dan konseling, para ahli

mengemukakan tentang tujuan bimbingan dan konseling yang beragam, tetapi

pada intinya akan menerucut pada tujuan yang sama yaitu tercapainya

perkembangan para peserta didik/klien secara optimal dan tercapainya

penyesuaian diri.

C. PARADIGMA BIMBINGAN KONSELING

Pada saat ini telah terjadi perubahan paradigma pendekatan bimbingan

dan konseling, yaitu dari pendekatan yang berorientasi tradisional, remedial,

klinis, dan terpusat pada konselor, kepada pendekatan yang berorientasi

perkembangan dan preventif. Pendekatan bimbingan dan konseling

perkembangan (Developmental Guidance and Counseling), atau bimbingan

dan konseling komprehensif (Comprehensive Guidance and Counseling).

Pelayanan bimbingan dan konseling komprehensif didasarkan kepada upaya

pencapaian tugas perkembangan, pengembangan potensi, dan pengentasan

masalah-masalah konseli. Tugas-tugas perkembangan dirumuskan sebagai

standar kompetensi yang harus dicapai konseli, sehingga pendekatan ini

disebut juga bimbingan dan konseling berbasis standar (standard based

Page 4: Fungsi Dan Prinsip

guidance and counseling). Standar dimaksud adalah standar kompetensi

kemandirian

Dalam pelaksanaannya, pendekatan ini menekankan kolaborasi antara

konselor dengan para personal Sekolah/ Madrasah lainnya (pimpinan

Sekolah/Madrasah, guru-guru, dan staf administrasi), orang tua konseli, dan

pihak-pihak ter-kait lainnya (seperti instansi pemerintah/swasta dan para ahli :

psikolog dan dokter). Pendekatan ini terintegrasi dengan proses pendidikan di

Sekolah/Madrasah secara keseluruhan dalam upaya membantu para konseli

agar dapat mengem-bangkan atau mewujudkan potensi dirinya secara penuh,

baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.

Atas dasar itu, maka implementasi bimbingan dan konseling di

Sekolah/Madrasah diorientasikan kepada upaya memfasilitasi perkembangan

potensi konseli, yang meliputi as-pek pribadi, sosial, belajar, dan karir; atau

terkait dengan pengembangan pribadi konseli sebagai makhluk yang

berdimensi biopsikososiospiritual (biologis, psikis, sosial, dan spiritual).