fungsi dokumentasi sebagai sarana untuk …/fungsi...yaitu, untuk memperoleh tambahan ilmu...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
FUNGSI DOKUMENTASI SEBAGAI SARANA
UNTUK MENGINFORMASIKAN KEGIATAN YANG ADA
DI PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
Disusun oleh :
GALIH PRADEWA
D1609038
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna
memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
MOTTO
Be Diligent Person
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, dengan segala
kebesaran dan keagunganNYA, dengan segala rahmat dan petunjuk yang
diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul “Fungsi Dokumentasi sebagai
Sarana untuk Menginformasikan Kegiatan yang Ada di Pemerintah
Kabupaten Wonogiri”.
Diadakannya Kegiatan Kuliah Kerja Media ini mempunyai tujuan
yaitu, untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dibidang Public
Relations, serta untuk mendapatkan pengalaman sehingga dapat
membandingkan teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang
terjadi pada perusahaan, selain itu untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Program Studi Public Relations Komunikasi Terapan FISIP UNS Surakarta.
Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui gambaran kerja Public
Relations dalam menjalankan tugasnya di Pemerintah Kabupaten wonogiri.
Dalam penelitian Laporan Tugas Akhir ini, penulis menemui cukup
banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, serta
dukungan dari berbagai pihak akhirnya penulisan tugas akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik. Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Pawito Ph,d selaku Dekan FISIP UNS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
2. Bapak Drs. Aryanto Budhy S, M.Si selaku ketua jurusan program D3
Komunikasi Terapan.
3. Ibu Tanti Hermawati, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing Tugas Akhir
ini.
4. Orang tua tercinta, yang selalu menyanggupi apa yang saya minta meski
tak selamanya ada.
5. Adik saya Novira Bunga yang selalu memberi semangat.
6. Danar, Fendy dan Adrianto yang membantu dan berjuang bersama-sama
dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini.
7. Pak Waluyo selaku Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Wonogiri dan
juga sebagai pembimbing selama proses magang, yang telah banyak
membantu, memberi masukan, dam membimbing penulis selama magang
berlangsung.
8. Pak Heru, selaku Kasubag Dokumentasi dan Publikasi, yang selama proses
magang selalu memberi bantuan dan bimbingan.
9. Pak Bin, Pak Sutris dan Pak Eka selaku staff karyawan yang selalu
membimbing penulis dalam proses magang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih
banyak kekurangan dan masih kurang sempurna. Untuk itu saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
Akhirnya penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya bagi pembaca pada
umumnya.Terima kasih.
Surakarta, 28 Mei 2012
Penulis
Galih Pradewa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERSETUJUAN ............................................................................................. ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
MOTTO .................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Tujuan ........................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6
A. Pengertian Public Relations ....................................................... 6
B. Fungsi Public Relations ............................................................. 10
C. Kegiatan Public Relations .......................................................... 11
D. Humas Pemerintah ...................................................................... 12
E. Sejarah dan Pengertian Dokumentasi ........................................ 16
F. Fotografi untuk Humas ………………………………………... 21
BAB III DESKRIPSI KABUPATEN WONOGIRI ....................................... 25
A. Sejarah Kabupaten Wonogiri ..................................................... 25
B. Lambang Kabupaten Wonogiri .................................................. 28
C. Visi dan Misi Kabupaten Wonogiri ........................................... 30
D. Bentuk dan Susunan Organisasi Pemerintah Kabupaten
Wonogiri .................................................................................... 33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
E. Visi dan Misi Bagian Humas ..................................................... 38
F. Tupokasi Humas ......................................................................... 40
G. Struktur Organisasi Bagian Humas ............................................ 41
H. Kegiatan Bagian Publikasi dan Dokumentasi …………………. 42
I. Lagu Kabupaten Wonogiri ......................................................... 44
BAB IV PELAKSANAAN KKM .................................................................. 45
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang ................................... 45
B. Bidang Pelaksanaan .................................................................... 45
C. Kegiatan yang Telah Dilakukan ................................................. 46
D. Kegiatan Dokumentasi Selama Magang di Pemerintah
Kabupaten Wonogiri .................................................................. 49
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 53
A. Kesimpulan ................................................................................ 53
B. Saran .......................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 56
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap instansi atau lembaga baik swasta maupun pemerintah, pasti
tidak akan pernah lepas dari peran Public Relations atau yang sering disebut
Humas. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin pesat, telah
menjadikan masyarakat lebih bisa berperilaku kritis dan menyebabkan
terjadinya perubahan yang cepat di masyarakat. Kondisi ini menuntut instansi
atau organisasi mengakomodir dan mengantisipasi keinginan masyarakat atau
publik untuk memperoleh informasi yang up to date atau terkini. Program
Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS merupakan salah satu institusi
akademis yang turut serta mempersiapkan tenaga informasi yang professional
dalam dunia kerja melalui Kuliah Kerja Media . Kuliah Kerja Media (KKM)
merupakan kuliah kerja praktek pada Institusi Mitra (lembaga media
Penyiaran, Periklanan dan Humas) yang secara rutin diwajibkan pada
mahasiswa Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kuliah Kerja Media (KKM)
dilaksanakan selama minimal 2 (dua) bulan dan maksimal 3 (tiga) bulan.
Tujuan dilaksanakan KKM yaitu agar dapat memberikan pengalaman bagi
mahasiswa sehingga lebih siap menghadapi dunia kerja dalam masyarakat
dan mampu menerapkan wawasan teoritis maupun praktek Ilmu Komunikasi
dalam kuliah kerja lapangan. Selain itu agar mahasiswa mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
gambaran jelas dunia komunikasi, terutama di bidang Penyiaran, Periklanan
dan Humas. Serta tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.
Berkembangnya teknologi informasi telah banyak membuahkan
perkembangan yang cukup pesat. Banyaknya berbagai jenis media massa dan
derasnya arus informasi yang berdampak pada masyarakat belum merupakan
jaminan akan memberi pencerahan kepada masyarakat, bahkan dalam
beberapa kasus justru membuat bingung masyarakat. Disinilah seorang public
relations atau humas menjadi sangat penting disetiap lembaga atau instansi
atau individu atau pemerintahan yang diharuskan membentuk citra yang baik.
Salah satu fungsi PR yakni sebagai mediator atau penghubung antara
pihak eksternal dengan pihak internal ataupun sebaliknya. Selain sebagai
mediator, PR juga berfungsi sebagai fasilitator yaitu wadah yang memberikan
fasilitas dalam penyampaian informasi bagi publik internal maupun eksternal.
Salah satu kegiatan PR dalam memberikan informasi kepada masyarakat
untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan publik adalah kegiatan
Hubungan Media (Press Relations/Media Relations) yakni membina
hubungan baik dengan kalangan pers yang mengelola media cetak (surat
kabar/majalah) dan media elektronik (TV/radio). 1
Hubungan kemitraan antara PR dan pers sangatlah diperlukan. Hal ini
dikarenakan menjalin hubungan dengan pers bukanlah suatu kegiatan yang
mudah. Seorang PR, harus dapat menjaga kerahasiaan instansinya untuk
konsumsi publik. Hubungan pers adalah usaha untuk mencapai publikasi atau
1 Drs. Saleh Soemirat, M.S & Drs. Elvianaro, M.Si, Dasar-dasar Public Relations, 2007, Bandung, penerbit Rosda. Hlm 121
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atas informasi PR dalam rangka
menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau
perusahaan yang bersangkutan.2
Kebutuhan akan humas tidak bisa dicegah, karena humas merupakan
salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara
positif. Humas dalam lembaga pemerintahan merupakan keharusan fungsional
dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijakan program dan
kegiatan – kegiatan lembaga pemerintah kepada masyarakat. Dalam
menjalankan kegiatannya, maka humas membutuhkan dukungan dan
partisipasi dari masyarakat. Tanpa adanya dukungan dan peran serta dari
masyarakat, maka kegiatan kehumasan dalam pemerintah tidak akan dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana dan kebijakan yang telah
ditetapkan. Seperti dalam Pemerintah Kabupaten Wonogiri ini, mengingat
lingkup tugas bupati yang cukup luas, maka tidak mungkin seorang Bupati
akan menangani semua kegiatan humas secara langsung. Dengan demikian,
sesuatu yang harus dilakukan oleh pemimpin organisasi dan yang ingin
dilakukan oleh Bupati dalam hubungannya dengan publik, harus dilakukan
oleh bagian Humas. Oleh karena itu, humas berfungsi untuk memberikan
informasi kepada masyarakat dan menjadi jembatan komunikasi antara
masyarakat dengan pemerintah. Untuk memperlancar kegiatan tersebut, maka
Pemerintah Kabupaten Wonogiri melalui peraturan daerah yang baru telah
menetapkan Bagian Humas sebagai bagian yang menangani masalah
2 Frank Jefkins, Public Relations edisi kelima, 2003, Jakarta, penerbit Erlangga. Hlm 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Kehumasan yaitu menyusun perumusan kebijakan pemerintah daerah,
pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah,pelaksanaan dan
pelayanan administrasi, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan kebijakan pemerintahan.
Bagian Humas tersebut dibagi menjadi tiga sub bagian yaitu, sub
bagian Protokol, sub bagian Pemberitaan dan sub bagian Publikasi dan
Dokumentasi. Masing-masing bagian ini mempunyai tugas dan fungsi yang
berbeda, namun merupakan satu rangkaian yang saling melengkapi. Dalam
pelaksanaan magang di Bagian Humas, penulis tidak dapat mengikuti seluruh
kegiatan humas yang ada, untuk itu penulis harus memilih salah satu dari sub
bagian tersebut, yakni sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui berbagai kegiatan humas di pemerintahan,
khususnya di Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
b. Untuk mengetahui fungsi dokumentasi sebagai sarana untuk
menginformasikan kegiatan yang ada di Pemerintah Kabupaten
Wonogiri.
2. Tujuan Umum
Tujuan dari pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Media ini adalah :
a. Untuk memenuhi syarat kelulusan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
b. Untuk menerapkan dan mempraktekkan ilmu kehumasan yang sudah
didapatkan di bangku perkuliahan dalam dunia kerja.
c. Untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dibidang Public
Relations.
d. Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Public Relations
Komunikasi Terapan FISIP UNS Surakarta.
e. Meningkatkan kreativitas dan profesionalitas mahasiswa agar siap
dalam persaingan dalam dunia kerja.
f. Membangun serta membina hubungan yang baik antara Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta dengan lembaga/ instansi, dimana mahasiswa
menjalankan praktek Kegiatan Kuliah Kerja Media, khususnya dengan
Pemerintahan Kabupaten Wonogiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Public Relations
Menurut Frank Jefkins Public Relations adalah semua bentuk
komunikasi yang terencana baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu
organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan – tujuan
spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.3
Kebutuhan komunikasi yang dibangun oleh Public Relations untuk
komunikasi vertical, horizontal maupun diagonal akan memberi kekuatan pada
proses koordinasi, evaluasi dan sosialisasi tentang berbagai permasalahan serta
kebijakan perusahaan. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan dapat
terbentuk sebuah iklim harmonis yang saling mendukung.
Definisi Public Relations yang dikemukakan oleh Howard Bonkham
sebagai berikut4 :
“Public Relations is the art of bringing about better public understanding which breeds greater public confidence for any individual organizations”(“Public Relations adalah seni untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik yang memperdalam kepercayaan public terhadap seseorang, organisasi atau lembaga”).
Definisi Public Relations yang dikemukakan oleh Fraser P. Saitel
sebagai berikut5 :
3Frank Jefkins, Public Relations edisi kelima, 2003, Jakarta, penerbit Erlangga. Hlm 113-115 4 Glen Griswold and Denny Griswold.1984. Your Public Relations. Frak & Wangnalis Company.New York,
hal 14. 5 Ardianto, Elvinaro. 2011. Handbook of Public Relations. Simbiosa Rekatama Media, Bandung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
“ PR is a distinctive management function which help establish and maintain mutual line of communications, understanding, acceptance, and cooperation between and organization and its publics; involves the management to keep informed on and responsive to public option; define emphasizes responbility of management to serve the public interest helps management keep abreast of and effectively utilize change, serving as early warning system to help anticipate trends, and used research and sound and ethical communication techniques as its principal tool’s. (PR merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara arus komunikasi, pengertian, dukungan serta kerja sama suatu organisasi atau perusahaan dengan publiknya. Dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen; PR membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini publik. PR secara efektif membantu manajemen memantau berbagai perubahan).
Walaupun berbagai definisi – definisi menggunakan bahasa yang
berbeda – beda namun pada prinsipnya memiliki pengertian yang sama seperti
yang tertuang dalam IPRA ( The International Public Relations Assosiation ),
Public Relations didefinisikan sebagai6 :
“fungsi manajemen dan budi yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dengan mana organisasi – organisasi dan lembaga – lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan didukung dari mereka, guna mencapai kerjasama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan bersama yang lebih efisien dan tersebar luas”.
Dari definisi diatas dapat dilihat tujuan dari Public Relations adalah
menciptakan hubungan yang baik dan harmonis dengan public diluar lembaga,
sehingga akan menciptakan opini public yang baik.
Kata-kata kunci yang perlu diingat untuk mendefinisikan Public
Relations adalah:7
6 Frida Kusumastuti.2002. Dasar – Dasar Humas. Ghalia Indonesia dengan UMM Press. Jakarta. 7Ardianto, Elvinaro. 2011. Handbook of Public Relations. Simbiosa Rekatama Media, Bandung, hal.13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
1. Sengaja (deliberate). Kegiatan PR disengaja dan dirancang utuk memberikan informasi dan memperoleh umpan balik.
2. Terencana (planned).Kegiatan PR dilakukan secara terorganisasi dan sistematis, membutuhkan riset dan analisis.
3. Kinerja (performance).PR yang efektif didasarkan pada kebijakan dan penampilan nyata dari seseorang atau sebuah organisasi.
4. Kepentingan public (public interest).Kegiatan PR adalah melayani kepentingan public dalam suatu masyarakat, bukan sekedar memperoleh keuntungan bagi organisasi. Idealnya, saling menguntungkan bagi organisasi dan masyarakat.
5. Komunikasi dua arah (two way communication).Kemampuan mendengarkan adalah bagian dari keahlian komunikasi yang pokok.
6. Fungsi manajemen (management function).PR paling efektif apabila berfungsi menjadi bagian dari pengambilan keputusan oleh manajemen puncak. PR melibatkan konsultasi dan pengentasan masalah tingkat tinggi, tidak hanya mengeluarkan informasi setelah keputusan dibuat. PR didefinisikan oleh Denny Griswold, pendiri dan pemilik PR News sebagai “fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap masyarakat, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur sebuah organisasi dengan kepentingan masyarakat, dan melaksanakan suatu program tindakan (dan komunikasi) untuk mendapatkan pengertian masyarakat dan dapat diterima oleh masyarakat”.
Public Relations (PR) atau humas (hubungan masyarakat) merupakan
sesuatu yang belum begitu familiar, belum dikenal atau masih asing di telinga
publik atau masyarakat. Bagi sebagian orang, PR hanya dipandang sebagai
bentuk lain iklan, sementara sebagaian lainnya meremehkan PR dengan hanya
menganggapnya sebagai orang yang berhubungan dengan wartawan dan
mengirimkan siaran pers (press release). Pada kenyataannya, PR bisa
memainkan peranan pokok dalam usaha mencapai tujuan spesifik pada semua
tingkat pekerjaan organisasi, dengan memfokuskan memperkuat dan
mengkomunikasikan pesan secara efektif. Jika digunakan secara mestinya, PR
merupakan metode yang efektif dan cocok digunakan dalam suatu organisasi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
lembaga atau perusahaan dikarenakan: (1) dinamika organisasi atau perusahaan
semakin besar dan berkembang; (2) persaingan antara oragnisasi atau
perusahaan semakin ketat; (3) tuntutan, keinginan, dan harapan public terhadap
pelayanan kebutuhan informasi makin tinggi; (4) publik semakin kritis, mereka
tidak mau kepentingannya terganggu; (5) perkembangan teknologi komunikasi
yang luar biasa; (6) besarnya pengaruh opini publik pada keadaan sosial-
ekonomi, keberadaan dan stabilitas suatu perusahaan semakin besar; (7)
pengaruh media massa konvensional (surat kabar umum, majalah umum, radio
siaran, dan televise siaran) media ,massa online (newspaper online, magazine
online, radio digital, televise digital), media sosial online (blog, facebook dan
twitter) terhadap pembentukan opini publik, sikap publik, citra publik dan
reputasi publik terhadap suatu organisasi atau perusahaan; (8) suatu organisasi
perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra public yang
berkaitan dengan aktivitas dengan perkembangan organisasi/perusahaan
tersebut. 8
Intinya, PR adalah good image (citra baik), goodwill (itikad baik),
mutual understanding (saling pengertian), mutual confidence (saling
memercayai), mutual appreciations (saling menghargai), tolerance (toleransi).
Kegiatan PR adalah mediator yang menjembatani kepentingan
organisasi, lembaga atau perusahaan dengan publiknya yang terkait dengan
kegiatan PR itu sendiri. Berbagai aktivitas senantiasa menciptakan, menjaga
dan meningkatkan citra yang positif. Setelah terjadinya revolusi industry,
8 Id.at 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
masalah penting yang dihadapi oleh lembaga ekonomi, bisnis, sosial dan
politik adalah masalah hubungan (relationship). Permasalahannya berkisar
pada pertanyaan bagaimana membangun dan mengembangkan hubungan-
hubungan yang baik antara lembaga-lermbaga tersebut dengan publik mereka
demi tercapainya tujuan lembaga, organisasi atau perusahaan (dalam Soemirat
dan Ardianto, F. Rachmadi:2008)9
B. Fungsi Public Relations
Fungsi merupakan harapan publik terhadap apa yang seharusnya
dilakukan oleh seorang Public Relations sesuai dengan kedudukannya. Secara
garis besar fungsi dari Public Relations adalah :
1. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik
Intern maupun ekstern.
2. Melayani kepentingan public dengan baik.
3. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik.
Kesimpulan dari fungsi Public Relations tersebut bahwa Public
Relations memiliki fungsi sebagai pihak yang bertugas untuk menciptakan
hubungan yang baik antara perusahaan dan public agar tercipta hubungan
yang harmonis.
Tugas dan kewajiaban utama Public Relations adalah menyampaikan
pesan atau informasi dari perusahaan secara lisan, tertulis atau visual kepada
publicnya, sehingga public memperoleh pengertian yang benar dan tepat
mengenai kondisi perusahaan, tujuan dan kegiatannya.
9 Id. at 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
“Melakukan studi dan analisis atas reaksi serta tanggapan publik terhadap kebijakan dan langkah perusahaan, termasuk segala macam pendapat publik yang mempengaruhi perusahaan, memberikan informasi kepada pejabat( eksekutif ) tentang public acceptance atau non acceptance atas cara-cara dan pelayanan perusahaan kepada masyarakat.”10
Jadi menurut pendapat penulis tentang tugas dan kewajiban Public
Relations adalah menyampaikan fakta – fakta dan pendapat kepada para
pelaksana tugas guna membantu mereka dalam memberikan pelayanan yang
mengesankan dan memuaskan public dengan pentingnya Public Relations
membina hubungan pers, mengkonsep bentuk – bentuk kegiatan hubungan
pers, wawancara dengan pers dan penyelenggaraan pers akan mempermudah
jalannya tugas dan kewajiban seorang Public Relations.
“Ruang lingkup tujuan Humas dalam suatu perusahaan sangat luas sekali, dari sekian banyak tujuan tersebut diantaranya adalah untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang telah dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, Humas merupakan ujung tombak perusahaan untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan. Sedangkan bagi intern perusahan, ruang lingkup tujuan Humas adalah untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai sesuai dengan standarisasi yang baru. Dan pada akhirnya akan meningkatkan kemapuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilan ( take-over ) oleh pihak-pihak lain.”11
C. Kegiatan Public Relations
Di dalam kegiatan public relations ada dua macam publik yang menjadi
tujuan yaitu :
10 Irving Smith Kogan BS.1965. Public Relations, dalam Modern Bussines. Alexander Hamilton Institude.11 Jefkins, Frank. 1995. Public Relations. Erlangga. Jakarta,hal 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
1. Publik Internal
Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian
dari unit usaha / badan / perusahaan / instansi itu sendiri. Di dalam Public
Relations industri atau perusahaan itu, termasuk para pemegang saham.
Di dalam instansi pemerintahan, publik internal itu adalah para pegawai /
karyawan instansi tersebut, termasuk juga para pejabat pengambilan
keputusan.
2. Publik Eksternal
Yang dimaksud dengan publik eksternal adalah “orang luar” atau publik
umum ( masyarakat ) dimana industri atau usaha itu berada, yang harus
diberi penerangan atau informasi demi tumbuhnya good will dari mereka.
D. Humas Pemerintah
Humas di dalam lembaga pemerintahan, Humas merupakan suatu
keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang
kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan lembaga kepada masyarakat. Humas
pemerintah merupakan tangan kanan, mata, dan telinga pemerintah, dimana
mempunyai kewajiaan untuk turut serta memantapkan program-program dari
pemerintah sehingga menunjang terwujudnya tujuan yang diharapkan dan
mengusahakan agar masyarakat mau menerima dan mengikuti pertanggung
jawaban yang diberikan. Humas Pemerintah memiliki tugas dalam memberikan
informasi dan penjelasan kepada khalayak publik mengenai kebijakan dan
langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah serta mengusahakan
tumbuhnya hubungan yang harmonis antara lembaga/instansi dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
publiknya dan memberikan pengertian kepada publik tentang apa yang
dikerjakan oleh instansi pemerintah tersebut.
F. Rahmadi dalam bukunya yang berjudul Public Relations dalam Teori
dan Praktek, mengatakan bahwa Humas pemerintah bertugas memberikan
informasi dan penjelasan kepada khalayak / public mengenai kebijakan dan
langkah – langkah / tindakan yang diambil oleh pemerintah serta
mengusahakan tumbuhnya hubungan yang harmonis antara lembaga / instansi
dengan publiknya dan memberikan pengertian kepada public, tentang apa yang
dikerjakan oleh instansi pemerintah dimana Humas itu berada dan berfungsi.
Definisi humas oleh Joice J Gordon yang diintisarikan dalam buku
Effective Public Relation1 humas seharusnya memiliki fungsi dan peran
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan
publik. Gordon merangkum tugas-tugas seorang humas pemerintah sebagai
berikut:
1. Memberi informasi konstituen tentang aktivitas agen pemerintah.
2. Memastikan kerjasama aktif dalam program pemerintah; voting, curbside
recycling, dan juga kepatuhan kepada program aturan-kewajiban
menggunakan sabuk pengaman, aturan dilarang merokok.
3. Mendorong warga mendukung kebijakan dan program yang ditetapkan;
sensus, program pengawasan keamanan lingkungan, kampanye penyadaran
akan kesehatan personal, bantuan untuk upaya pertolongan bencana.
4. Melayani sebagai advokat publik untuk administrator pemerintah;
menyampaikan opini publik kepada pembuat keputusan, mengelola isu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
publik didalam organisasi serta meningkatkan aksesibilitas publik ke
pejabat administrasi.
5. Mengelola informasi internal; menyiapkan newsletter organisasi,
pengumuman elektronik, dan isi dari dari situs internet organisasi untuk
karyawan.
6. Memfasilitasi hubungan media-menjaga hubungan dengan pers lokal;
bertugas sebagai saluran untuk semua pertanyaan media; memberitahu pers
tentang organisasi dan praktiknya serta kebijakannya.
7. Membangun komunitas dan bangsa; menggunakan kampanye kesehatan
publik dengan dukungan pemerintah dan program keamanan publik lainnya
serta mempromosikan berbagai program sosial dan pembangunan.
Humas dipemerintahan dengan demikian dapat disimpulkan menjadi
pemberi informan kepada masyarakat sekaligus penghubung antara pemerintah
dan masyarakat. Hal ini bisa dipahami karena pemerintah adalah agen dari
masyarakat itu sendiri. Masyarakat memberikan haknya untuk diwakilkan
kepada orang-orang pemerintahan agar bisa diselenggarakan dengan sebaik-
baiknya. Maka suatu kewajaran apabila pemerintah harus tetap terhubung
dengan masyarakat dan setiap aspeknya menyentuh langsung kehidupan
masyarakat. Humas menjadi palang pintu bagi hubungan yang harmonis antara
pemerintah dengan publik atau masyarakat.
Rosady Ruslan mengemukakan empat macam tugas pokok humas
pemerintah adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
1. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan dan
aspirasi yang terdapat dalam masyarakat.
2. Kegiatan memberikan nasihat/sumbang saran untuk menanggapi apa yang
sebaiknya dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah seperti yang
dikehendaki oleh pihak publiknya.
3. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskan yang
diperoleh antara hubungan publik dengan para aparat pemerintahan.
4. Memberikan penerangan/informasi tentang apa yang telah diupayakan oleh
suatu lembaga/instansi pemerintah yang bersangkutan.
Rosady Ruslan juga mengemukakan empat macam fungsi pokok humas
pemerintah adalah sebagai berikut :
1. Mengamankan kebijaksanaan pemerintah.
2. Memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan/informasi mengenai
kebijaksanaan dan hingga program-program kerja secara nasional kepada
masyarakat.
3. Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif, dalam
menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak dan
menampung aspirasi serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya
di lain pihak.
4. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi
mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan nasional, baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Rumusan mengenai tugas dan fungsi Humas pemerintah sampai
sekarang ini belum tercipta. Di berbagai departemen dan lembaga non
departemen tidak ada keseragaman. Jadi belum ada standarisasi di kalangan
humas – humas pemerintah, misalnya tugas Humas Departemen Negeri
berdasarkan Keputusan Mendagri No. 213 tahun 1978 adalah sebagai berikut
:12
1. Melakukan hubungan timbal balik antara Departemen Dalam Negeri dengan lembaga – lembaga pemerintah, masyarakat umum dan organisasi – organisasi politik di pusat dan di daerah.
2. Melaksanakan hubungan dengan satuan organisasi di lingkungan Depdagri untuk memberikan pengertian dan penerangan tentang kebijakan dan kegiatan Depdagri serta kegiatan pemerintah.
3. Menilai pendapat, sikap dan kegiatan masyarakat terhadap kabijakan Depdagri.
4. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan untuk memperoleh pengertian dan keyakinan, partisipasi masyarakat terhadap kebijakan dan kegiatan Depdagri.
5. Melaksanakan investasi dan dukumentasi pemberitaan dan peristiwa, penerbitan, serta melaksanakan penyebarluasan bahan – bahan informasi mengenai tugas dan fungsi Departemen Depdagri.
6. Melaksanakan pembinaan teknis dan hubungan fungsional dengan unit – unit pelaksana informasi serta komunikasi dalam lingkungan pemerintah daerah.
7. Mengelola, mengembangkan dan membina perpustakaan Depdagri.
E. Sejarah dan Pengertian Dokumentasi
Dokumentasi dengan suatu dokumen mempunyai pengertian yang
berbeda, baik dari aspek kegiatan ataupun bentuknya. Akan tetapi, dari
keduanya tersebut mempunyai hubungan yang teramat erat. Dokumentasi
pertama kali diperkenalkan oleh Paul Otlet dalam suatu ceramahnya pada
12 F.Rachmadi. op.cit.hal 81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
International Economic Conference pada tahun 1985. Istilah dokumentasi juga
muncul dalam karyanya Paul Otlet Traite de documentation pada tahun 1934.
Dokumentasi berkaitan dengan suatu kegiatan khusus berupa
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebarluasan suatu informasi.
Dan dokumen adalah segala sesuatu yang tertulis, tercetak, ataupun terekam,
misalnya seperti surat, cek, saham, film, micro film, dan sebagainya.
Dokumentasi biasa diartikan sebagai kumpulan catatan hasil kerja. Kita
mengenal berbagai bentuk dokumentasi. Yang akan kita bahas disini, adalah
dokumentasi video dan foto. Yaitu kumpulan catatan (rekaman) hasil kerja
dalam bentuk video (gambar dan suara), dan foto (gambar).
Fotografi jurnalistik muncul dan berkembang di dunia sudah lama
sekali, tetapi lain halnya dengan di Indonesia, foto pertama yang di buat oleh
seorang warga negara Indonesia terjadi pada detik-detik ketika bangsa ini
berhasil melepaskan diri dari belenggu rantai penjajahan. Alex Mendur (1907-
1984) yang bekerja sebagai kepala foto kantor berita Jepang Domei, dan
adiknya sendiri Frans Soemarto Mendur (1913-1971), mengabadikan peristiwa
pembacaan teks Proklamasi kemerdekaan republik Indonesia dengan kamera
Leica, dan pada saat itulah pada pukul 10 pagi tanggal 17 Agustus 1945 foto
jurnalis Indonesia lahir.
Definisi fotografi dapat diketahui dengan menyimpulkan ciri-ciri yang
melekat pada foto yang dihasilkan.
1. Ciri-ciri foto jurnalistik :
a. Memiliki nilai berita atau menjadi berita itu sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b. Melengkapi suatu berita/artikel.
c. Dimuat dalam suatu media.
Sebuah foto dapat berdiri sendiri, tapi jurnalistik tanpa foto rasanya
kurang lengkap, mengapa foto begitu penting? Karena foto merupakan salah
satu media visual untuk merekam/mengabadikan atau menceritakan suatu
peristiwa.
1. Nilai suatu foto ditentukan oleh beberapa unsur :
a. Aktualitas.
b. Berhubungan dengan berita.
c. Kejadian luar biasa.
d. Promosi.
e. Kepentingan.
f. Human Interest.
g. Universal.
2. Foto jurnalistik terbagi menjadi beberapa bagian :
a. Spot news : Foto-foto insidential/ tanpa perencanaan. (ex: foto
bencana, kerusuhan, dll).
b. General news : Foto yang terencana (ex : foto SU MPR, foto olahraga).
c. Foto Feature : Foto untuk mendukung suatu artikel.
d. Esai Foto : Kumpulan beberapa foto yang dapat bercerita.
Pemotretan atau pengambilan foto untuk keperluan dokumentasi
perusahaan seringkali merepotkan. Mulai dari terbatasnya kesempatan untuk
mendapatkan momen-momen yang tepat, kendala mengoperasikan kamera dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
lain sebagainya. Hal-hal inilah yang membuat foto-foto dokumentasi
perusahaan jika dipandang secara artistik masih kurang bila dibandingkan
dengan jenis-jenis pemotretan lainnya. Namun kemajuan teknologi sekarang
ini, bahkan dengan kamera saku digital sekalipun, kita bisa mendapatkan hasil
foto sebagus hasil fotografer profesional.
Teknologi terus mengalami perkembangan, khususnya teknologi
kamera untuk keperluan fotografi. Dari fotografi analog yang mengandalkan
film, sekarang fotografi sudah beralih ke penggunaan kamera digital.
Penggunaan kamera digital yang praktis tidak lagi membuat pemotret
kehilangan momen-momen yang tepat. Dan dengan mengoptimalkan
kemampuan kamera saku digital sekalipun, kita bisa mendapatkan hasil foto
sebagus hasil fotografer profesional.
Contohnyna saat memotret, tampilkan objek utama dalam foto bila yang
di foto orang banyak, usahakan anggota tubuh tiap orang harus terlihat utuh,
tidak ada yang terpotong. Selain itu, ekspresi wajah tiap-tiap orang juga dapat
terlihat jelas. Cara ini dikenal degnan komposisi foto genaral. Pengambilan
foto secara bervariasi agar dapat menghasilkan karya foto yang lebih menarik.
Jangan memandang objek dari sudut saja, jangan malas berpindah tempat,
bergeraklah ke samping, belakang, atas atau bawah dari objek tersebut.
Gunakan jarak yang berbeda antara kemera dan objek.
Public Relations sebgai seorang fotografer harus mampu bekerja
dengan teknik dan peralatan kerja yang dimilikinya secermat mungkin. Semua
pekerjaan harus dilakukan dengan ketelitian yang optimal, kelalaian atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
ketidaktahuan akan langsung memengaruhi hasil foto. Hal ini memang tidak
bisa dipelajari dalam waktu singkat, perlu usaha dan kerja keras. Tetapi
percayalah, tidak ada usaha yang sia-sia. Pengalaman yang akan
mengajarkannya kepada PR bagaimana bekerja dengan kamera digital yang
efektif. Bagaimana menghadapi berbagai kondisi pemotretan, termasuk kondisi
lingkungan dan cahaya yang kurang menguntungkan.
Melalui pengalamannya, PR akan paham caranya memilih dan menata
berbagai objek di alam menjadi suatu hasil foto yang menawan untuk menjadi
sebah dokumentasi. Karena kemampuan utama untuk menjadi seorang
fotografer adalah memahami pencahayaan optimal. Kemampuan ini
merupakan hal paling pokok dan penting dalam fotografi. Kemampuan lain
yang harus dimiliki adalah kepekaan artistik dalam waktu yang cukup panjang,
harus dipelajari secara bertahap. Dari hal yang paling mudah, komposisi yang
kompleks, hingga penampilan objek yang cenderung abstrak, agar dapat
melihat suatu objek dari sudut pandang yang paling menarik.
Maka apabila seorang PR yang sedang mencari bahan untuk
dokumentasi sebaiknya selalu membawa kamera kemanapun, karena tidak tahu
momen atau hal yang akan ditemui nantinya. Karena dengan banyak melihat
suatu objek maka wawasan seorang PR juga akan semakin kaya untuk
menumbuhkan potensi diri.
Batasan sukses atau tidaknya sebuah foto jurnalistik tergantung pada
persiapan yang matang dan kerja keras bukan pada keberuntungan. Memang
tidak bisa dipungkiri bahwa ada foto yang merupakan hasil dari “being in the
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
right place at the right time”. Tetapi seorang Jurnalis/Public Relations/
Fotografer profesional adalah seorang yang melakukan riset terhadap subjek,
mampu menetukan peristiwa potensial dan foto seperti apa yang akan
mendukungnya (antisipasi). Itu semua sangat penting mengingat suatu moment
yang baik hanya berlangsung sekian detik dan mustahil untuk diulang kembali.
Etika, empati, nurani merupakan hal yang amat penting dan sebuah nilai
lebih yang ada dalam diri PR (fotografer) foto. Seorang Jurnalis/PR/Fotografer
foto harus bisa menggambarkan kejadian sesungguhnya lewat karya fotonya,
intinya foto yang dihasilkan harus bisa bercerita sehingga tanpa harus
menjelaskan orang sudah mengerti isi dari foto tersebut dan tanpa
memanipulasi foto tersebut.
Salah satu kelebihan fotografi adalah mampu merekam peristiwa yang
aktual dan membentuk sebuah citra di dalamnya. Sehingga fotografi dapat
berfungsi sebagai alat komunikasi visual dimana oleh orang-orang PR dapat
digunakan sebagai bahan publisitas yang bermanfaat. Fotografi juga dapat
menciptakan dan memvisualkan secara jelas buah pikiran dan tulisan-tulisan
yang dibuat oleh seorang PR ketika membuat artikel-artikel tertentu.
F. Fotografi untuk humas
Peran dan fungsi fotografi sangat penting guna mendukung kegiatan
kehumasan. Selain bisa menampilkan ilustrasi yang hidup dari kegiatan di
organisasi, lembaga, instansi ataupun perusahaan tempat Humas itu bekerja,
fotografi atau foto-foto yang dihasilkan dapat pula berfungsi sebagai dokumen
berharga yang berumur panjang. Ia juga memiliki daya tarik kuat dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
memikat perhatian pembaca pada isi berita dan informasi yang disajikan atau
dikeluarkan oleh pihak Humas.
1. Fungsi Fotografi
Secara konkrit fungsi fotografi dalam menunjang kegiatan kehumasan
adalah :
a. Untuk membangun sebuah perpustakaan dokumentasi
b. Untuk memperindah sebuah berita
c. Untuk menceritakan suatu naskah tanpa kata-kata
d. Untuk melengkapi benda-benda pamer ataupun benda peragaan pada
showroom.
e. Untuk memperkaya visualisasi dari benda-benda pamer pada stand
pameran.
f. Untuk mengisi ilustrasi pada penerbitan jurnal intern organisasi atau
perusahaan (buletin, dsb)
g. Untuk mengisi ilustrasi dan visualisasi media terbitan organisasi atau
perusahaan (brosur, selebaran, atau company profile).
h. Untuk membuat slide yang nantinya dipergunakan saat presentasi di
seminar, rapat dinas dan sebagainya.
Hingga saat ini pemanfaatan fotografi guna menunjang kegiatan
kehumasan masihlah belum maksimal. Misalnya, amat jarang kita
mendapatkan bentuk siaran pers yang menyertakan foto sebagai penguat
informasi. Juga belum dijadikannya media fotografi untuk melengkapi
dokumen atau perpustakaan internal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Meskipun demikian, di beberapa instansi memang sudah ada beberapa
yang memanfaatkan fotografi sebagai sarana penunjang kehumasan, meski
dilihat dari tampilan dan kualitas fotonya masih tampak belum dikelola dengan
profesional. Untuk itu seorang petugas Humas seyogyanya juga memiliki
ketrampilan teknis maupun konseptual fotografi sehingga kualitas foto
dihasilkannya juga bisa maksimal.
2. Beberapa Pedoman membuat foto kehumasan
Untuk membuat foto kehumasan ada beberapa pedoman yang harus
diperhatikan. Pertama, pembuatan /pengambilan foto harus didasarkan pada
tujuan ataupun maksud yang hendak dituju. Membuat foto untuk kelengkapan
siaran pers ataupun melengkapi data dan bahan informasi konferensi pers
haruslah memerhatikan prinsip-prinsip foto jurnalistik. Foto terseebut harus
memiliki nilai berita, baru dan aktual, mempunyai daya tarik yang spesifik
sehingga memancing keingintahuan masyarakat luas, dan kalau bisa memiliki
nilai human interest.
Foto untuk jurnal intern harus memiliki nilai employee interest ( daya
tarik kepegawaian), sedang foto untuk pameran memiliki daya tarik industri
(industry interest). Foto untuk pameran dan pengisi showroom sudah tentu
harus mengandung unsur-unsur promosi sebab tujuan diselenggarakannya
pameran serta showroom adalah untuk promosi dan publikasi. Karena itu foto
tersebut harus menampilkan produk unggulan dan terbaru dari organisasi atau
perusahaan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Mengenai komposisi foto, komposisi foto kehumasan tidak jauh beda
dengan komposisi foto pada umumnya. Demikian pula mengenai
pencahayaannya. Namun yang perlu mendapat perhatian adalah ciri khas atau
tanda –tanda spesifik yang dimiliki organisasi atau perusahaan sedapat
mungkin harus terekam dalam bingkai foto tersebut. Ciri-ciri tersebut bisa
berupa logo atau lambang perusahaan /organisasi.
Tak kalah penting Humas harus memiliki stok foto yang cukup dan
dijaga keaktualnnya. Terutama yang harus dimiliki adalah foto pimpinannya
atau perusahaan tersebut Figur tersebut bisa top pimpinannya, bisa juga foto
staf dan pembantunya yang memiliki otoritas atau memiliki ijin mengeluarkan
statemen di media massa.
Kegunaan stok ini adalah untuk persiapan manakala diperlukan untuk
melengkapi berita di media massa. Ini biasa terjadi pada saat ulang tahun
organisasi atau perusahaan, atau pada saat mereka menjadi pusat berita.
Foto profil pimpinan atau staf tersebut harus natural dan tidak terlalu
formil (meskipun tentu harus punya stok foto formil) agar kelihatan familiar
dan bersahabat dan menjadi hidup saat ditampilkan di halaman media massa.
Bisa dipilih foto tunggal, bersama staf, ataupun saat senggang bersama
keluarga. Yang terakhir ini umumnya muncul pada saat ulang tahun
perusahaan atau organisasi sehingga media massa menampilkan profil
pimpinan mereka dalam salah satu terbitannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB III
DISKRIPSI KABUPATEN WONOGIRI
A. Sejarah Kabupaten Wonogiri
Dengan mengambil momentum tanggal 19 Mei 1741 M, ketika Raden
Mas Said membentuk sebuah awal pemerintahan di Nglaroh yang juga
dianggap sebagai cikal bakal Kabupaten Wonogiri, maka Pemerintah
Kabupaten Wonogiri menetapkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1990
tentang Hari Jadi Kabupaten Daerah Tingkat II Wonogiri. Hari Jadi suatu
daerah pada hakekatnya adalah merupakan awal perjalanan sejarah dan titik
tolak untuk menatap masa depan dengan pembangunan secara sistematis dan
berkesinambungan.
Tahun 1741 dilambangkan dengan surya sengkala Kahutaman
Sumbering Giri Linuwih. Arti kata yang terkandung didalamnya adalah
Kahutaman : keberanian; Sumbering : sumber kekuatan; Giri :
Gunung/Wonogiri; dan Linuwih : tertinggi. Sehingga jika digabungkan
mengandung maksud filosofis yaitu : Dengan keberanian atas dasar keluhuran
budi, tekad dan semangat, segala tujuan luhur akan tercapai.
Hari Jadi Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu jati diri daerah
yang perlu dihormati, dilestarikan dan diperingati oleh segenap jajaran
Pemerintah Daerah dan seluruh lapisan masyarakat dengan menumbuhkan
semangat juang, patriotisme, kesatuan bangsa, kemandirian, suri tauladan dan
nilai budaya luhur para leluhur bagi generasi muda untuk mencapai cita-cita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
bangsa. Setiap tanggal 19 Mei di Kabupaten Wonogiri digelar serangkaian
upacara dan kegiatan dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Jadi, dan
sekaligus sebagai sarana mempromosikan potensi wisata budaya yang ada di
Kabupaten Wonogiri.
Sekarang Kabupaten Wonogiri sudah menjadi sebuah Kabupaten yang
memiliki berbagai keunggulan diberbagai bidang berkat kerja keras, keuletan,
kemandirian dan semangat pantang menyerah seluruh rakyat dan semua
komponen di Kabupaten Wonogiri dalam pembangunan. Kesadaran rakyat
Wonogiri sangat tinggi dalam berpartisipasi untuk membangun daerah yang
dulunya tandus menjadi daerah yang potensial dibidang ekonomi, sosial
kebudayaan pariwisata, dan olahraga. Sejak saat itu Kabupaten Wonogiri
mempunyai status seperti sekarang, dan masuk sebagai Kabupaten yang berada
diwilayah Propinsi Jawa Tengah. Berikut adalah nama Bupati Wonogiri setelah
masa kemerdekaan :
1. Soetojo Hardjo Reksono (1946-1948)
2. Danupranoto (1948-1950)
3. R. Agus Miftah Danoekoesoemo (1950-1953)
4. Yacob Danoeatmojo (1958-1959)
5. RM. Ng. Broto Pranoto (1960-1966)
6. R. Samino (1967-1974)
7. KRMH. Soemoharmoyo (1974-1979)
8. Drs. Agoes Soemadi (1979-1980)
9. R. Soediharto (1980-1985)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
10. Drs. Oemarsono (1985-1995)
11. Drs. Tjuk Susilo (1995-2000)
12. H. Begug Poernomosidi (2000-2010)
13. H. Danar Rahmanto (2010-sekarang)
Kabupaten Wonogiri terletak pada 7º 32’ – 8º 15’ Lintang selatan dan
Garis Bujur 110º 41’ – 111º 18’ Bujur Timur. Posisi Kabupaten Wonogiri
sangat strategis karena terletak di ujung selatan Propinsi Jawa Tengah dan
diapit oleh Propinsi Jawa Timur dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Luas wilayah Kabupaten Wonogiri adalah 182.236,02 ha. Secara administratif
terbagi menjadi 25 Kecamatan, 43 Kelurahan dan 251 Desa.
Kondisi alamnya sebagian besar berupa pegunungan berbatu gamping,
terutama di bagian selatan, yang termasuk jajaran Pegunungan Seribu dan
merupakan mata air dari Bengawan Solo. Sedangkan batas wilayah Kabupaten
Wonogiri dengan daerah lainnya adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Selatan, Berbatasan dengan Kabupaten Pacitan
(JawaTimur) dan Samudera Indonesia
2. Sebelah Utara, Berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo
dan Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah)
3. Sebelah Timur, Berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar
dan Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur)
4. Sebelah Barat, Berbatasan dengan Daerah Istimewa
Yogyakarta
Jarak Kota Wonogiri dengan Kota sekitar :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
1. Kota Surakarta : 32 Km
2. Kabupaten Sukoharjo : 17 Km
3. Kabupaten Klaten : 67 Km
4. Kabupaten Boyolali : 55 Km
5. Kabupaten Sragen : 49 Km
6. Kabupaten Karanganyar : 49 Km
7. Kota Semarang : 133 Km
B. Lambang Kabupaten Wonogiri
Bentuk, Isi, Warna dan Arti Lambang Wonogiri
Berbentuk perisai berwarna kuning emas bertepi hitam, sebagai
penonjolan sifat pengayoman dan kebesaran daerah. Lambang Daerah berisi
lukisan segilima sama sisi berwarna merah di sebelah kanan dan putih
disebelah kiri dengan tepi hitam, sebagai manifestasi daripada Pancasila, Sang
Saka, kesetiaan terhadap UUD 1945 dan falsafat hidup bangsa Indonesia yang
abadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
1. Di dalam segilima terlukis ditengah dari atas ke bawah, sebagai berikut :
a. Bintang bersudut 5 berwarna kuning emas, sebagai lambang
Ketuhanan Yang Maha Esa. Rantai berwarna kuning emas, berbentuk
lingkaran, sebagai lambang kegotongroyongan yang didasari oleh
perikemanusiaan.
b. Di dalam lingkaran rantai tersebut terlukis perwujudan kondisi daerah
sebagai berikut :
1)Gunung Kapur / seribu berwarna putih dengan latar belakang langit
berwarna hijau.
2)Hutan berwarna hijau
3)Tanah berwarna coklat
4)Air berwarna biru dengan gelombang putih, sebagai pernyataan
bahwa Bengawan Solo, Waduk Serbaguna Wonogiri dan Pantai
Selatan, penting artinya di sepanjang sejarah Wonogiri.
5)Gunungan wayang berwarna kuning emas, sebagai pernyataan
bahwa rakyat Wonogiri menjunjung tinggi kebudayaan Nasional.
6)Keris lekuk 5 berwarna hitam dengan pamor kuning emas sebagai
lambang semangat kepahlawanan yang dijiwai semangat
Pancasila.
7)Ketela Pohon yang berisi 8 buah berwarna coklat sebagai hasil
pertanian yang menonjol dan sekaligus sifat agraris dari daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
2. Di dalam segilima terlukis sebagai lambang keadilan dan kemakmuran
yang dicita-citakan oleh rakyat Wonogiri, sebagai berikut :
a. Setangkai Kapas terdiri atas 17 kuntum berwarna putih perak dengan
selingan daun berwarna hijau, sebelah kanan.
b. Setangkai Padi terdiri atas 45 butir berwarna kuning emas.
3. Bidang Lingkaran berwarna Hijau yang dibatasi oleh lukisan kapas dan
padi tersebut berarti kesuburan.
4. Bilangan "Tujuh Belas" pada lukisan setangkai kapas, bilangan "Delapan"
pada lukisan ketela Pohon dan bilangan "Empat Puluh Lima" pada lukisan
padi mengandung pernyataan, bahwa rakyat Kabupaten Wonogiri
berpegang teguh pada jiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 tersebut.
5. Di bawah segilima terlukis selendang berwarna merah putih bertepi hitam
dan tercantum tulisan sebagai berikut :
a. Pada bagian atas berwarna merah tercantum tulisan berbunyi "
Wonogiri" dengan huruf balok putih.
b. Pada bagian bawah berwarna putih tercantum tulisan sebagai Surya
Sengkala berbunyi "Sabda Sakti Nugrahaning Praja" dengan huruf
balok hitam.
6. Suryasangkala tersebut mempunyai arti, Sabda = 7, Sakti = 6, Nugrahaning
= 9, dan Praja = 1, sebagai peringatan di tetapkannya Lambang Daerah
pada tahun 1967
C. Visi dan Misi Kabupaten Wonogiri
1. Visi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Terwujudnya Wonogiri Yang Sukses, Sejahtera, Demokratis Dan
Agamis.
2. Misi :
a. Terwujudnya stabilitas politik, ekonomi, sosial, budaya,
pemerintahan keamanan dan ketentraman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kesatuan Republik
Indonesia.
b. Terwujudnya penegakan supremasi hukum dalam pelaksanaan
pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan yang
senantiasa berlandaskan sistem hukum dan perundang-undangan
yang berlaku.
c. Mewujudkan sistem koordinasi dan komunikasi yang harmonis
guna mendorong profesionalisme, kompetensi, kewibawaan
pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance).
d. Terwujudnya ketepatan sasaran waktu dan manfaat setiap
pelaksanaan kebijakan pemerintahan, kemasyarakatan dan
pembangunan daerah.
e. Terwujudnya disiplin dalam mengevaluasi setiap pelaksanaan
kebijakan guna mencegah penyimpangan, kegagalan, korupsi,
kolusi dan nepotisme.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
f. Terdorongnya semangat juang aparatur daerah menuju
terwujudnya kinerja yang optimal, berkualitas, berdedikasi dan
berdaya saing tinggi.
g. Tercukupinya kebutuhan dasar masyarakat menuju terciptanya
kesejahteraan lahir dan batin berbasis ekonomi kerakyatan,
berwawasan lingkungan serta terbebas dari kemiskinan.
h. Terwujudnya peningkatan kehidupan beragama menuju
masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, berbudaya dan
berbudi pekerti luhur.
3. Target Dan Sasaran
a. Stabilitas
Terciptanya tata kehidupan bermasyarakat yang demokratis,
agamis, dinamis, seimbang, harmonis, dan kondusif.
b. Supremasi Hukum
Kesadaran akan ketentuan hukum sehingga terjaganya keadilan
dalam kesetaraan penerapan hukum, bebas dari kesewenangan
dan diskriminasi perlakuan hukum serta pemberantasan KKN
tanpa pandang bulu.
c. Pemerintahan Dan Pembangunan
Terwujudnya pemerintahan yang bersih, terjaganya komunikasi
timbal balik yang harmonis sehingga meningkatkan kinerja serta
profesionalisme kualitas SDM untuk mewujudkan pemerintahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
yang baik serta meningkatkan kemandirian dan daya saing
daerah.
d. Ketaqwaan, Semangat Dan Ketaatan
Meningkatnya keimanan, disiplin, ketaatan, kepatuhan terhadap
ketentuan hukum, sehingga terciptanya sistem pengendalian,
pengawasan internal dan eksternal yang efektif.
e. Kesejahteraan
1) Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan
investasi dan dunia usaha, serta memberdayakan Keluarga
Berencana demi terciptanya keluarga sejahtera.
2) Meningkat kembangkan pendidikan dan kecerdasan
mayarakat serta mendorong masyarakat agar berperilaku
hidup sehat sehingga derajat kesehatan meningkat menuju
Wonogiri Sehat Tahun 2012.
D. Bentuk dan Susunan Organisasi Pemerintah Kabupaten Wonogiri
Dasar hukum yang mengatur bentuk dan sistem kerja Organisasi
Pemerintah Kabupaten Wonogiri adalah Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun
2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Wonogiri. Perda ini dibuat karena pertimbangan meningkatnya beban tugas
serta kinerja satuan organisasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri
dan tantangan daerah kedepan yang sangat membutuhkan perhatian optimal
serta mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Kepala Daerah dalam
mewujudkan percepatan kesejahteraan masyarakat Wonogiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Susunan Organisasi Sekretariat Daerah yang merupakan sebuah
lembaga yang membantu Kepala Daerah dalam menyusun kebijakan dan
melaksanakan tugas-tugas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan terdiri dari :
1. Sekretaris Daerah
2. Assisten Pemerintahan;
3. Assisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat;
4. Assisten Administrasi.
Susunan ini masih dijabarkan lagi menjadi :
1. Asisten Pemerintahan yang terdiri dari :
a. Bagian Tata Pemerintahan :
1) Sub Bagian Pemerintahan Umum;
2) Sub Bagian Otonomi Daerah.
b. Bagian Pemerintahan Desa :
1) Sub Bagian Tata Pemerintahan Desa;
2) Sub Bagian Administrasi dan Kekayaan Desa
c. Bagian Pertanahan :
1) Sub Bagian Tata Wilayah;
2) Sub Bagian Tata Guna Tanah.
d. Bagian Hukum :
1) Sub Bagian Perundang-undangan;
2) Sub Bagian Pengkajian dan Evaluasi;
3) Sub Bagian Dokumentasi, Sosialisasi & Bantuan Hukum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
2. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat yang
terdiri dari :
a. Bagian Kesejahteraan Rakyat :
1) Sub Bagian Pembinaan Keagamaan;
2) Sub Bagian Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga;
3) Sub Bagian Kesejahteraan Sosial.
b. Bagian Pembangunan :
1) Sub Bagian Penyusunan Program;
2) Sub Bagian Pengendalian dan Pelaporan;
3) Sub Bagian Pembangunan Daerah Bawahan.
c. Bagian Perekonomian :
1) Sub Bagian Bina Perekonomian;
2) Sub Bagian Bina Produksi Daerah;
3) Sub Bagian Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah.
d. Bagian Kerjasama :
1) Sub Bagian Kerjasama Antar Daerah;
2) Sub Bagian Kerjasama Lembaga Lain.
3. Asisten Administrasi terdiri dari :
a. Bagian Organisasi dan Kepegawaian :
1) Sub Bagian Kelembagaan;
2) Sub Bagian Tata Laksana;
3) Sub Bagian Kepegawaian
b. Bagian Umum :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
1) Sub Bagian Perlengkapan;
2) Sub Bagian Tata Usaha, Rumah Tangga dan Sandi
Telekomunikasi;
3) Sub Bagian Keuangan.
c. Bagian Hubungan Masyarakat :
1) Sub Bagian Protokol;
2) Sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi;
3) Sub Bagian Pemberitaan.
Sedangkan untuk mendukung terselenggaranya tugas dan fungsi
lembaga legislatif daerah dan demi kelancaran pelaksanaan tugas-tugas
anggota DPRD Kabupaten Wonogiri, maka disusunlah Kelembagaan
Sekretariat DPRD Kabupaten Wonogiri. Sesuai dengan Perda Kabupaten
Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008 maka Susunan Organisasi Sekretariat Dewan
(SETWAN) terdiri dari :
1. Sekretaris Dewan (Sekwan) :
a. Bagian Legislatif, yang membawahi :
1) Sub Bagian Risalah;
2) Sub Bagian Perpustakaan dan Dokumentasi Hukum;
3) Sub Bagian Humas dan Protokol.
b. Bagian Umum, terdiri dari :
1) Sub Bagian Tata Usaha
2) Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan
c. Bagian Perencanaan dan Keuangan, terdiri dari :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
1) Sub Bagian Perencanaan
2) Sub Bagian Keuangan
Dinas Daerah dibentuk sebagai pelaksana otonomi daerah dengan
tujuan demi meningkatkan pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan
pemberdayaan masyarakat yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat serta dengan kewenangan yang dimiliki oleh daerah.
Tugas pokok Dinas Daerah adalah melaksanakan urusan pemerintah daerah
berdasarkan asas otonomi dan asas tugas pembantuan. Pemerintah Kabupaten
Wonogiri membentuk Susunan Organisasi Dinas Daerah berjumlah 14 Dinas
yang terdiri atas :
1. Dinas Pendidikan;
2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Sosial;
4. Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi;
5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;
6. Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil;
7. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga;
8. Dinas Pekerjaan Umum;
9. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah;
10. Dinas Pertanian Tanaman Pangan, dan Hortikultura;
11. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan;
12. Dinas Pengairan, Energi dan Sumber Daya Mineral;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
13. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
14. Dinas Kehutanan dan Perkebunan.
Lembaga Teknis Daerah dibentuk sebagai unsur pendukung tugas
kepala daerah dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah yang
bersifat spesifik. Berdasarkan Perda diatas, Pemerintah Kabupaten Wonogiri
membentuk Lembaga Teknis Daerah menjadi 1 lembaga berbentuk
Inspekktorat, 5 lembaga berbentuk Badan, 1 lembaga RSUD dan 5 lembaga
berbentuk Kantor dengan rincian sebagai berikut :
1. Inspektorat;
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA);
3. Badan Pemberdayaan Masyarakat;
4. Badan Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan
Perempuan;
5. Badan Kepegawaian Daerah;
6. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat;
7. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso
8. Kantor Lingkungan Hidup;
9. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah;
10. Kantor Penelitian, Pengembangan, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
11. Kantor Ketahanan Pangan;
12. Kantor Penanaman Modal;
13. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu;
E. Visi dan Misi bagian Humas:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
1. Visi
“Terwujudnya Pemerintahan Wonogiri yang kredibel dan efektif demi
terciptanya kehidupan masyarakat yang berkualitas dan berakhlak mulia,
bebas dari kemiskinan”
a. Terwujudnya pemerintahan Wonogiri yang kredibel dan efektif
bermakna seluruh sumber daya pemerintah baik Sumber Daya Manusia
maupun sumber daya dana dijalankan secara optimal, direncanakan
dengan sebaik-baiknya, realistis dan dapat dipercya sehingga
menghasilkan pelayanan yang baik kepada masyarakat;
b. Terciptanya kehidupan masyarakat yang berkualitas dan berakhlak
mulia bermakna terwujudnya derajat kehidupan penduduk Wonogiri
yang meningkat ke arah yang lebih baik pendidikan, kesehatan dan
ekonomi keluarga;
c. Bebas dari kemiskinan bermakna terwujudnya Kabupaten Wonogiri
yang bebas dari kebodohan dan kemiskinan.
2. Misi
a. Meningkatkan profesionalitas kelembagaan dan aparatur pemerintah
Kabupaten Wonogiri dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan
yang transparan (prinsip transparancy), akuntabel (prinsip
accountability), responsibel (prinsip responsibility) dan adil (prinsip
fairness);
b. Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan dan
jaminan sosial lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
c. Mengembangkan tata kota, pembangunan sarana dan prasarana dan
pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan
bekelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat;
d. Mengembangkan kapasitas membangun jejaring kerjasama antar
daerah dan dunia usaha untuk meningkatkan investasi fisik sarana
prasarana, permodalan,dan rekayasa untuk mengolah potensi unggulan
Kabupaten Wonogiri sehingga memiliki keunggulan kompetiti di
bidang industri pengolahan hasil pertanian (dalam arti luas),
perdagangan, dan pariwisata;
e. Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan Usaha Kecil Mikro dan
koperasi (UKMK) berbasis perdagangan dan industri pengolahan hasil
pertanian untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian;
f. Mengembangkan kearifan lokal sebagai modal dasar membangun
masyarakat yang berakhlak mulia dalam berkompetisi di kehidupan
ekonomi, sosial, dan politik sehingga terjada kerukunan dan ketertiban
masyarakat.
F. Tupoksi Humas
Berdasarkan Peraturan Bupati Wonogiri Nomor : 87 Tahun 2008
tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah
Kabupaten Wonogiri :
Tugas Pokok :
Bagian Humas mempunyai tugas menyusun perumusan kebijakan
pemerintahan daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
pelaksanaan dan pelayanan administrasi, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah di bidang
Protokol, Pemberitaan, Publikasi dan Dokumentasi.
Fungsi :
1. Perumusan bahan kebijakan pemerintahan daerah dibidang
Hubungan Masyarakat.
2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah dibidang Hubungan
Masyarakat
3. Pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang
Hubungan Masyarakat.
4. Pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis dibidang Protokoler,
Pemberitaan Publikasi dan Dokumentasi
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan pemerintahan
daerah dibidang Hubungan Masyarakat
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh asisten administrasi sesuai
tugas pokok dan fungsinya
G. Struktur organisasi bagian humas
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11
tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Wonogiri Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten
Wonogiri dibawah Asisten III ( Asisten Administrasi ) dengan susunan
organisasi sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
H. Kegiatan bagian publikasi dan dokumentasi
1. Kegiatan Internal di Kabupaten Wonogiri
Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan dan penilaian pendapat
umum atau opini publik, serta mengusahakan tercapainya hubungan kerja
antar staf bagian humas. Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagi
berikut:
a. Mengumpulkan dan menganalisa informasi untuk kebijakan
pemimpin.
b. Membuat, mendiskripsikan kliping pers kepada pemimpin dan kepala
bagian yang lain.
c. Menganalisis berita, data dari pendapat umum mengenai hal-hal yng
baru mengenai Kabupaten Wonogiri untuk dilaporkan kepada Bupati
Wonogiri.
d. Memberikan pelayanan data dan informasi penting yang dimuat surat
kabar, seputar kejadian di Kabupaten Wonogiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
e. Menyusun dan menyiapkan bahan dan pelaksanaan siaran pers dan
pemberitaan mengenai kebijakan pemerintah Kabupaten Wonogiri.
f. Melaksanakan kegiatan dokumentasi kegiatan di lingkungan
Kabupaten Wonogiri.
2. Kegiatan Eksternal Humas Kabupaten Wonogiri
a. Meliputi segala acara yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
Pemerintah Kabupaten Boyolali baik internal di pemerintahan
maupun eksternal di pemerintahan.
b. Mengundang atau mengikut sertakan wartawan dalam acara-acara
yang membutuhkan publisitas.
c. Melaksanakan media dialogis dan mensosialisasikan produk-produk
hukum daerah dan pemerintah pusat.
d. Memberdayakan pelaksanaan informasi daerah.
e. Mengadakan hubungan, dan mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi
lembaga pemerintah dan non pemerintah.
f. Menyiapkan dan menyelenggarakan siaran pers.
g. Membuat materi siaran media elektronik di Kabupaten Wonogiri
h. Memberikan pelayanan perijinan cetak dan rekaman video.
i. Mewujudkan kemitraan dengan media massa dan memfasilitasi
analisis isi media massa.
j. Melakukan tukar menukar informasi mengenai suatu acara untuk
dimuat di media cetak maupun elektronik agar instansi lain yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
berkaitan dengan acara tersebut mengetahui laporan acara yang telah
dilaksanakan.
I. Lagu Kabupaten Wonogiri
Lelagon “ WONOGIRI SUKSES “ laras Pelog Pathet Nem
. . . . . . . . . . 2 . 2 Suk - ses
. 2 . 2 suk - ses
. 3 2 1 Wono- gi -
6 2 . ( 2 ) ri suk - ses
. . . . . . . . . . 2 3 Stabi -
2 1 2 3 li–tas mantap
. 2 1 6 5 karya tentrem
6 5 4 ( 5 ) ing bebrayan
. . . . . . . 5 6 1 2
UndangUndang . . 1 6 Pe -ra
5 3 5 ( 6 ) tu - ran dasar
. . . . 5 3 5 6 Ko- or - di - na
. 6 5 3 si kang be-
2 2 2 ( 2 ) cik tu- ma- ta
. 3 6 5 Sa- sa-ran
. 3 5 . pa – nu -
. 5 6 5 3 juning sedya
2 2 2 ( 2 ) mrih yuwa- na
. . 2 1 E- va-
2 3 3 . lu - a - si
3 5 6 5 pi - gu - na lan
6 3 2 ( 1 ) handa- ya- ni
. . . . . . . . . . . . 3 2 1 Semangat
. 2 3 2 1 sumber da- ya
. 5 6 1 2 Mrih la juning
1 6 1 ( 5 ) Pembangunan
. . . . . . . . . . 2 . 2 Suk - ses
. 2 . 2 suk - ses
. 3 2 1 Wono- gi -
6 2 . ( 2 ) ri suk - ses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
BAB IV
PELAKSANAAN KKM
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang
Penulis menjalani kuliah kerja media selama 2 (dua) bulan. Terhitung
mulai dari 1 Februari 2012 sampai 31 Maret 2012 di Pemerintah Kabupaten
Wonogiri.
Aktivitas selama pelaksanaan magang adalah hari Senin sampai hari
Kamis , dengan jam kerja pukul 07.00 – 15.30 wib dan hari Jum’at dengan jam
kerja pukul 07.00 – 11.30 wib. Dikarenakan tempat dan suasana kuliah kerja
media penulis ini merupakan pemerintahan, maka untuk hari Senin dan Selasa
penulis diharuskan menggunakan kemeja formal, Rabu menggunakan baju
lurik, kamis menggunakan baju batik dan bawahan celana halus berwarna
hitam, dan untuk hari Jum’at penulis menggunakan baju olah raga.
Dalam pelaksanaan KKM, penulis mempergunakan kesempatan untuk
mencari dan menggali sedalam mungkin tentang apa saja yang harus
dikerjakan karena dengan demikian akan dapat memberikan manfaat bagi
penulis. Baik berupa pengalaman, pengetahuan, dan skill yang dapat
menambah potensi penulis.
B. Bidang Pelaksanaan
Selama mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis ditempatkan
pada Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Bagian Humas ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
terdiri dari tiga sub bagian, yakni : Sub Bagian Protokol, Sub Bagian
Pemberitaan dan Sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi. Di sini, penulis
tidak dapat mengikuti seluruh kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing
sub bagian, untuk itu penulis memilih sub bagian publikasi dan dokumentasi.
Penulis menganggap bahwa di dalam sub bagian publikasi dan dokumentasi
banyak sekali hal-hal untuk dipelajari dan menambah pengalaman di bidang
kehumasan. Namun demikian, penulis tidak dihalangi untuk mengetahui dan
mempelajari kegiatan yang ada pada sub bagian yang lain, dalam hal ini
adalah Sub Bagian Pemberitaan dan Protokol. Selama masa KKM, penulis
diberi kesempatan untuk belajar menggali ilmu yang berhubungan dengan PR
dan kegiatan-kegiatan lain yang dilaksanakan di bagian humas. Mengenai
pembagian atau pemberian tugas, penulis tidak banyak mengalami kesulitan
dalam mengerjakan karena senatiasa mendapat bimbingan dan pengarahan
dari staf maupun pimpinan Bagian Humas.
C. Kegiatan Yang Telah Dilakukan
Dalam melaksanakan proses kuliah kerja media penulis telah
melaksanakan berbagai macam kegiatan. Dari berbagai macam kegiatan yang
bersifat rutin hingga insidentil. Adapun kegiatan yang dilakukan penulis
selama mengikuti proses kuliah kerja media selama 9 minggu adalah :
1. Apel Pagi.
Penulis wajib mengikuti kegiatan apel pagi yang dilaksanakan setiap hari
yang dimulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 07.30, kecuali pada hari
Jum’at kegiatan apel dilanjutkan dengan kegiatan senam aerobic di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
lingkup Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai
Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
2. Kliping Berita.
Mengkliping berita merupakan penjabaran tugas dari tugas pokok sub
bagian humas dimana dari kliping tersebut dijadikan bahan dan data untuk
melakukan analisa dan kajian terkiat opini maupun peristiwa yang terjadi
di Wonogiri baik terkait kebijakan, pembangunan atau masalah yang ada
di masyarakat kemudian di sajikan untuk kepentingan pengambilan
kebijakan selanjutnya. Saat ini ada delapan media masa yang di jadikan
sumber kliping yaitu Kompas, Joglosemar, Suara Merdeka, Solopos,
Meteor, Kedaulatan Rakyat, Wawasan dan Jawa Pos. Setelah proses
pembuatan kliping selesai kemudian kliping tersebut di copy menjadi dua
lalu di serahkan kepada Seksi Pemerintahan Bupati dan Sekretaris Daerah
Kabupaten Wonogiri.
3. Press Release.
Dalam hal ini, penulis dibimbing dan dilatih bagiamana menulis sebuah
press release yang benar. Penulis juga diberi kesempatan untuk membuat
press relese tentang pemberitaan sekitar daerah Kabupaten Wonogiri.
Media release yang di keluarkan oleh sub bagian humas adalah mengikuti
agenda yang di laksanakan oleh pemerintah daerah baik yang di lakukan
oleh Bupati, Wakil Bupati, satker maupun unit teknis lainnya yang di
pandang perlu dan penting untuk diketahui masyarakat sehingga
menunjang pembentukan citra positif Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
4. Surat-menyurat.
Penulis disini membantu para staf untuk mencata surat masuk dan surat
keluar, mendisposisi dan membantu dalam proses pembuatan undangan
harijadi Wonogiri yang ke-271.
5. Menyiapkan dan menyelenggarakan konferensi pers.
Penulis disini membantu para staf di kantor humas Pemerintah Kabupaten
Wonogiri menyiapkan apa saja yang diperlukan untuk mengadakan
konferensi pers. Selama KKM penulis mengikuti konferensi pers dengan
para wartawan dalam acara sosialisasi perpajakan untuk PNS di ruang data
pemkab Wonogiri danrakor penilaian adipura di ruang sukses pemkab
wonogiri
6. Melakasanakan kegiatan dokumentasi kegiatan di lingkungan Kabupaten
Wonogiri.
Disini penulis membantu melakukan pendokumentasian yaitu dengan
mengambil gambar tentang kegiatan di Pemkab Wonogiri dengan
menggunakan fasilitas kamera yang ada di kantor Humas Pemkab
Wonogiri. Penulis melaksanakan kegiatan mendokumentasikan dan
mengolah Informasi kegiatan pemerintah daerah kabupten, Dinas daerah,
Lembaga teknis Daerah dan Organisasi kemasyarakatan melaui foto.
Penulis melaksanakan kegiatan mendokumentasikan pimpinan pemerintah
daerah kabupaten dan kegiatan lain pada event-event tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
7. Membuat selayang pandang.
Penulis disini membantu staf dalam pengambilan gambar di luar
lingkungan Kabupaten Wonogiri.
D. Kegiatan Dokumentasi Selama Magang di Pemerintah Kabupaten
Wonogiri
1. Mengambil gambar dalam acara Pekan Panutan Penyampaian SPT
Tahunan (8 Maret 2012)
Foto : Galih
Foto : Galih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
2. Mengambil gambar dalam acara Upacara Sedekah Mina Tirta Mulya di
Waduk Gajah Mungkur Wonogiri (23 Februari 2012)
Foto : Galih
Foto : Galih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
3. Hunting foto di kota Wonogiri untuk perpustakaan dokumentasi (29 Maret 2012)
Foto : Galih
Foto : Galih
Foto : Galih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
4. Mengambil foto dalam kegiatan olah raga bola volley yang dilakukan rutin setiap hari Jum’at. (30 Maret 2012)
Foto : galih
Foto : Galih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan magang yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Kegiatan Humas di Pemerintah Kabupaten wonogiri adalah sebagai
berikut:
a. Kliping Berita.
Mengkliping berita merupakan penjabaran tugas dari tugas pokok sub
bagian humas dimana dari kliping tersebut dijadikan bahan dan data
untuk melakukan analisa dan kajian terkiat opini maupun peristiwa
yang terjadi di Wonogiri.
b. Press Release.
Media release yang di keluarkan oleh sub bagian humas adalah
mengikuti agenda yang di laksanakan oleh pemerintah daerah
c. Surat - menyurat.
Surat – menyurat merupakan kegiatan pencatatan surat masuk dan
surat keluar, mendisposisi dan membuat undangan harijadi Wonogiri
yang ke-271.
d. Melakasanakan kegiatan dokumentasi didalam maupun diluar
lingkungan Kabupaten Wonogiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
e. Membuat Selayang Pandang Kabupaten Wonogiri
Selayang Pandang disini merupakan gambaran hasil perkebunan,
potensi wisata, dsb. di Kabupaten Wonogiri yang di videokan.
2. Fungsi Dokumentasi yang dilakukan Humas Pemerintah Kabupaten
Wonogiri adalah sebagai berikut :
a. Untuk memperkaya perpustakaan dokumentasi di Humas Pemerintah
Kabupaten Wonogiri
b. Untuk memperindah sebuah berita yang akan dimasukan ke dalam web
resmi Humas Pemerintah Kabupaten Wonogiri
(www.humaswonogiri.go.id)
c. Untuk mengisi ilustrasi dan visualisasi media terbitan Humas
Pemerintah Kabupaten Wonogiri. (majalah Gema, cover Selayang
Pandang, dsb)
d. Untuk membuat slide yang nantinya dipergunakan saat presentasi di
seminar, rapat dinas dan sebagainya
B. Saran
Berdasarkan Pengamatan yang penulis lakukan selama mengikuti
kuliah kerja media, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagian Humas Kabupaten Wonogiri :
a. Perlu adanya penambahan fasilitas, sarana maupun prasarana yang
dapat mendukung pelaksanaan fungsi humas dan kegiatan protokol di
Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
b. Pemerintah Kabupaten Wonogiri perlu meningkatkan kualitas sumber
daya manusia untuk menunjang pelaksanaan tugas humas, yakni
dengan mengikuti diklat maupun pelatihan yang berkaitan dengan
humas dan protokol.
c. Bagian Humas diharapkan lebih memperbanyak media komunikasi
untuk disampaikan kepada masyarakat , dalam hal ini adalah Majalah
Gema.
d. Lebih meningkatkan sosialisasi dan komunikasi dialogis kepada
masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat bisa menyampaikan
aspirasi mereka secara langsung kepada Pemerintah Kabupaten
Wonogiri
2. Bagi Pihak Kampus :
a. Pihak kampus hendaknya lebih menambah fasilitas maupun jam
praktek bagi mahasiswa , sehingga ketika lulus nanti dapat bersaing
dalam dunia kerja.
b. Pihak Universitas diharapkan lebih memberikan perhatian yang lebih
kepada mahasiswa yang melakukan KKM dengan memantau
perkembangan KKM, dengan harapan agar mahasiswa memperoleh
hasil yang maksimal dari pelaksanaan KKM.
c. Hendaknya, pihak kampus senantiasa menjaga hubungan yang baik
dengan mitra atau instansi magang agar kelak memudahkan mahasiswa
yang lain dalam mendapatkan tempat untuk melaksanakan KKM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
d. Pihak Kampus hendaknya menambah referensi buku-buku tentang
kehumasan di perpustakaan, karena jumlah buku yang ada di
perpustakaan dirasa masih kurang.
Demikian laporan Kuliah Kerja Media yang dapat penulis susun .
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi
manfaat bagi penulis maupun pembaca yang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
DAFTAR PUSTAKA
Bobby Triadi. 2007. Fotografi Jurnalistik Sebagai Media Komunikasi. Jakarta.
Buku Pintar Kabupaten Wonogiri. (2008). Wonogiri: Humas Setda Kabupaten
Wonogiri
Elvinaro Ardianto. 2011. Handbook of Public Relations. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media
Frida Kusumastuti. 2002. Dasar – Dasar Humas. Ghalia Indonesia dengan UMM
Press Jakarta.
Griswold, Glen and Denny Griswold. 1984. Your Public Relation. New York:
Frak & Wangnalis Company.
Jefkins Frank. 1995. Public Relations. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip. Marketing Manajemen (The Millenium Edition). New Jersey:
Prentice-Hall Inc Upper Saddle River.
Rosady Roslan. 2003. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi
(konsepsi dan Aplikasi). Jakarta: Edisi Revisi PT. Raja Grafindo Persada
Saleh Soemirat & Elvianaro. 2007. Dasar-dasar Public Relations. Bandung:
Rosda
Smith, Irving Kogan BS. 1965. Public Relations dalam Modern Bussines.
Alexander Hamilton Institude.
Teguh. 2009. Seni Dan Pengertian Dokumentasi. Jakarta: Seni Dokumentasi
Production.