fungsi hormon

3
Ria Natasia 230210140017 Fungsi Hormon 1. Hormon Thyroid Pada sebagian besar ikan bertulang sejati, thyroid ini berupa folikel-folikel yang menempel pada permukaan dari jantung, aorta ventral dan bagian bawah dari arteri branchial. Tetapi pada ikan mas, folikel-folikel ini menempel pada bagian depan dari ginjal. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar thyroid ini berperan dalam fisiologi ikan, seperti konsumsi oksigen, penumpukan guanine di kulit serta menghambat metabolisme karbohidrat dan nitrogen. Selain itu, hormon yang dihasilkan thyroid ini diperkirakan juga berperan dalam aktifitas motorik, pertumbuhan rangka dan juga mengatur kinerja sistem syaraf pusat. 2. Hormon Corticosteroid Berfungsi dalam mengatur osmoregulasi dan mempengaruhi kinerja dari insang, ginjal dan saluran gastrointestinal. Selain itu metabolisme protein dan karbohidrat juga dipengaruhi oleh corticosteroid ini. 3. Enzim Acetylcholinterase Cholinesterase atau disebut enzim asetylcholinesterase adalah suatu enzim yang terdapat didalam membran sel terminal syaraf kolinergik juga pada membran lainnya, seperti dalam plasma darah, sel plasenta

Upload: ria-natasia

Post on 19-Feb-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fungsi Hormon

Ria Natasia

230210140017

Fungsi Hormon

1. Hormon Thyroid

Pada sebagian besar ikan bertulang sejati, thyroid ini berupa folikel-folikel yang

menempel pada permukaan dari jantung, aorta ventral dan bagian bawah dari arteri

branchial. Tetapi pada ikan mas, folikel-folikel ini menempel pada bagian depan dari

ginjal. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar thyroid ini berperan dalam fisiologi

ikan, seperti konsumsi oksigen, penumpukan guanine di kulit serta menghambat

metabolisme karbohidrat dan nitrogen. Selain itu, hormon yang dihasilkan thyroid ini

diperkirakan juga berperan dalam aktifitas motorik, pertumbuhan rangka dan juga

mengatur kinerja sistem syaraf pusat.

2. Hormon Corticosteroid

Berfungsi dalam mengatur osmoregulasi dan mempengaruhi kinerja dari insang,

ginjal dan saluran gastrointestinal. Selain itu metabolisme protein dan karbohidrat

juga dipengaruhi oleh corticosteroid ini.

3. Enzim Acetylcholinterase  Cholinesterase atau disebut enzim asetylcholinesterase adalah suatu enzim

yang terdapat didalam membran sel terminal syaraf kolinergik juga pada membran

lainnya, seperti dalam plasma darah, sel plasenta yang berfungsi sebagai katalis untuk

menghidrolisis acetylcholine menjadi choline dan acetat. Acetylcholine adalah suatu

agen yang terdapat dalam fraksi ujung syaraf dari sistem syaraf yang akan

menghambat penyebaran impuls dari neuron ke post ganglionik.

Cholinesterase disintesis didalam hati atau liver, terdapat dalam sinaps, plasma

darah dan sel darah merah. Sekurang- kurangnya ada 3 jenis cholinesterase utama,

yaitu enzim cholinesterase yang terdapat dalam sinaps, cholinesterase dalam plasma,

dan cholinesterase dalam sel darah merah. Cholinesterse sel darah merah merupakan

enzim yang ditemukan dalam sistem syaraf, sedangkan cholinesterase plasma

diproduksi didalam hati. Cholinesterase dalam darah umumnya digunakan sebagai

parameter keracunan pestisida. Jika terjadi keracunan pestisida golongan organofosfat

Page 2: Fungsi Hormon

dan karbamat akan menurunkan aktivitas enzim cholinesterase pada tingkat tertentu

sesuai dengan tingkat keracunannya.

Enzim cholinesterase sangat penting terutama untuk kerja sistem saraf.

Hidrolisis asetilcholin oleh enzim cholinesterase menghasilkan asam asetat dan cholin

yang berfungsi sebagai perantara kimia pada sinaps sistem saraf otonom sehingga

rangsangan yang sampai dapat diteruskan. Selain itu fungsi cholinesterase juga,

sebagai indikator tinggi rendahnya tingkat keracunan.

4. Hormon Corticoadrenalin

Hormon adrenocortical adalah molekul polycyclic dihasilkan oleh korteks

adrenal di wilayah luar kelenjar adrenal. Hormon adrenocortical memiliki berbagai

peran yang sangat penting untuk respon tubuh manusia terhadap stress dan tambahan

mengatur fungsi lainnya dalam tubuh contohnya ancaman terhadap homeostasis,

seperti cedera fisik, ketidakseimbangan kimia, infeksi, atau stres psikologis. Contoh

hormon adrenocortical yang terlibat dalam respon stress yaitu aldosteron dan kortisol .

Hormon ini juga berfungsi dalam mengatur konservasi air oleh ginjal dan

metabolisme glukosa. Fungsinya merangsang bagian korteks kelenjar adrenal untuk

mensekresikan hormone glukokortikoid. Pengeluaran hormone ini dipacu oleh

hormon pelepas (corticotrophin releasing factor) yang dihasilkan oleh hipofisis.

Daftar Pustaka :

Bond, C. E. 1979. Biology of fishes. Saunders College Publishing. Philadelphia. 514 p.

Wedemeyer, G.A. 1996. Physiology of fish in intensive aquaculture system. Chapman and

Hall. New York. 232 pp.