fungsi pengawasan dprd kabupaten...

117
FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI PELAYANAN KESEHATAN DAERAH (Studi Pelayanan Publik di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh: Zikri Muliansyah 1110048000021 KONSENTRASI HUKUM KELEMBAGAAN NEGARA P R O G R A M S T U D I I L M U H U K U M FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1435 H/2014 M

Upload: lyminh

Post on 22-Apr-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR

TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI PELAYANAN KESEHATAN DAERAH

(Studi Pelayanan Publik di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh:

Zikri Muliansyah

1110048000021

KONSENTRASI HUKUM KELEMBAGAAN NEGARA

P R O G R A M S T U D I I L M U H U K U M

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1435 H/2014 M

Page 2: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI
Page 3: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI
Page 4: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I (SI) di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang penulis gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika suatu saat terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berada di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Mei 2014

Zikri Muliansyah

1110048000021

Page 5: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

iv

ABSTRAK

Fungsi Pengawasan merupakan salah satu fungsi yang dimiliki oleh DPRD

Kabupaten Bogor. Dalam penelitian ini, penulis untuk memamparkan dampak dari

pelaksanaan fungsi pengawasaan DPRD Kabupaten Bogor terhadap efisiensi

administrasi pelayanan kesehatan daerah, khususnya yang dilakukan oleh RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor, serta memaparkan faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi pelaksanaan efisiensi administrasi pelayanan kesehatan tersebut. Oleh

karena itu, penelitian ini melingkupi dan melibatkan beberapa instansi terkait, yaitu

DPRD Kabupaten Bogor, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dan RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian socio-legal, merupakan suatu metode penelitian yang mengkombinasikan

dua sudut pandang yang berbeda dalam suatu isu hukum, yaitu sudut pandang

normatif yang lebih mengarah pada peraturan perundang-undangan dan kebijakan

pemerintah, serta sudut pandang empirik yang lebih mengarah pada fakta di lapangan

sebagai wujud penerapan peraturan perundang-undangan dan kebijakan tersebut.

Hasil dari penelitian yang diperoleh adalah bahwa dampak fungsi pengawasan DPRD

Kabupaten Bogor terhadap efisiensi administrasi pelayanan kesehatan daerah

khususnya yang dilakukan oleh RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor berupa adanya

penambahan anggaran bagi RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor dalam rangka

peningkatan efisiensi administrasi pelayanan kesehatan. Sementara terkait dengan

faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi administrasi pelayanan kesehatan di

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor adalah kualitas dan kuantitas petugas dan beban

tugas administrasi, sarana pendukung kinerja petugas administrasi, serta Standar

Operational Procedure kinerja petugas adminstrasi di RSUD Leuwiliang Kabupaten

Bogor.

Kata kunci: Fungsi Pengawasan DPRD Kabupaten Bogor, Efisiensi

Administrasi Pelayanan Kesehatan Daerah, Pelayanan Publik dan RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor.

Dosen Pembimbing : Nahrowi, SH., MH.,

Nur Habibi, SH.I., MH,.

Daftar Pustaka : Tahun 1984 s.d Tahun 2013

Page 6: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur hanya untuk Allah SWT, karena berkat rahmat, nikmat

serta anugerahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “FUNGSI

PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR TERHADAP

EFISIENSI ADMINISTRASI PELAYANAN KESEHATAN DAERAH

(Studi Pelayanan Publik di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor)”.

Sholawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan alam semesta Nabi

Muuhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan ke

zaman yang terang benderang ini.

Untuk dapat terselesainya penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Dr. H. JM. Muslimin, MA, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta;

2. Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA., ketua Program Studi Ilmu Hukum dan Drs.

Abu Tamrin, SH., M.Hum., sekretaris Program Studi Ilmu Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta;

3. Nahrowi, SH., MH., dan Nur Habibi, SH.I., MH., selaku Dosen Pembimbing

penulis yang telah bersedia membimbing penulis dengan penuh kesabaran,

Page 7: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

vi

perhatian, dan senantiasa memberikan masukan serta meluangkan waktunya

untuk memberikan bimbingan kepada penulis hingga skripsi ini selesai;

4. Prof. Dr. H. A. Salman Maggalatung, SH, MH dan Nur Rohim Yunus, LLM

selaku Dosen Penguji Sidang Munaqasah penulis, yang telah bersedia menguji

penulis dan memberikan banyak masukan kepada penulis untuk memperbaiki

dan menyempurnakan skripsi ini;

5. Segenap staff Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidataullah

Jakarta, staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan staff

Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan guna

menyelesaikan skripsi ini;

6. Segenap dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya dosen program studi ilmu hukum yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dengan tulus ikhlas, semoga ilmu pengetahuan yang diajarkan dapat

bermanfaat dan menjadi keberkahakan bagi penulis dan semoga Allah SWT

senantiasa membalas jasa-jasa beliau serta menjadikan semua kebaikan ini

sebagai amal jariyah untuk beliau semua;

7. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, khususnya Bapak

H. Hasanabe selaku Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bogor yang telah

bersedia untuk meluangkan waktu dan menjawab semua pertanyaan dari penulis,

sehingga penulis dapat menemukan jawaban dari permasalahan yang ada;

Page 8: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

vii

8. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, khususnya Ibu Dini dan Ibu Dita selaku staff

administrasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang telah bersedia untuk

meluangkan waktu dan menjawab semua pertanyaan dari penulis, sehingga

penulis dapat menemukan jawaban dari permasalahan yang ada;

9. RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, khususnya Bapak Bambang, selaku

Kasubag Rekam Medik RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor dan Bu Ade Sri,

selaku salah satu petugas loket administrasi di RSUD Leuwiliang Kabupaten

Bogor yang telah bersedia untuk meluangkan waktu dan menjawab semua

pertanyaan dari penulis, sehingga penulis dapat menemukan jawaban dari

permasalahan yang ada;

10. Kedua orang tua tercinta yaitu Ayahanda Marzuki dan Ibunda Siti Mulyati dan

kakak-kakak tersayang yaitu Alm. Ahmad Darmansyah, Arief Gunawansyah,

SH., MH., Retno Sudiarti, S.Si., dan Andre Gunawan, S.Si serta keluarga besar

penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang senantiasa memberi

dukungan moril, materil, dan spiritual bagi penulis dalam segala kegiatan penulis

khususnya dalam penyelesaian penulisan skripsi ini;

11. Sahabat-sahabat penulis yaitu Abdul Muhi, Fahmi Hermawan, Yusup Supriadi,

Fariz Kahfi, Fahria Dahlia Talaohu, Hayuningtias Arumdaru, Aulia Citra Utami,

dan Ina Agistina, serta khususnya untuk Anggita Nissa Devi Indriani yang

selama penulis menempuh jenjang pendidikan Strata Satu telah menemani dan

mendukung penulis dalam belajar;

Page 9: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

viii

12. Seluruh keluarga besar Ilmu Hukum Angkatan 2010, terima kasih atas segala

bentuk dukungan dan ilmu yang telah kalian berikan. Khususnya Setyo Nugroho,

Ahmad Kahfi, Andi Komara, Muhammad Rizky, Satyawan Pari Kresno, Kendri

Wahyuningsih, Endah Sulastri, Ainul Arifatul Ulum, Cantika Nurdiani, Hopsah

Varah Dini, Liza Tri Kusuma, Atiek Af’idata, Nurfika, dan lainnya yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis

dan umumnya bagi pembaca. Sekian terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Mei 2014

Zikri Muliansyah

Page 10: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

ix

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………….………………...

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ……………………………..……….

LEMBAR PERNYATAAN…………………………………………………..

ABSTRAK …………………………………..………………………………...

KATA PENGANTAR ………………………………………………………..

DAFTAR ISI ………………………………...………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN …………..…………………………………………..

i

ii

iii

iv

v

ix

xii

BAB 1 : PENDAHULUAN ……………………………………………….

A. Latar Belakang ………………………………………………..

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………………………...

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………….

D. Kajian (Review) Studi Terdahulu …………………………….

E. Kerangka Teori dan Konseptual ……………………………...

F. Metode Penelitian …………………………………………….

G. Sistematika Penulisan ………………………………………...

1

1

5

6

7

9

12

15

BAB II : TINJAUAN UMUM PENGAWASAN PELAYANAN

PUBLIK OLEH PEMERINTAHAN DAERAH DI

INDONESIA……………………………………………………..

A. Pemerintahan Daerah di Indonesia …………………………...

1. Pengertian Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan ……

2. Landasan Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia ……

3. DPRD Dalam Pemerintahan Daerah ……………………...

B. Pelayanan Publik Daerah ……………………………………..

1. Pengertian Pelayanan Publik Daerah ……………………..

2. Ruang Lingkup Pelayanan Publik Daerah ………………...

3. Peran Pemerintah Dalam Pelayanan Publik Daerah ………

18

18

18

22

23

24

24

28

31

Page 11: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

x

C. Pengawasan Pelayanan Publik Daerah ……………………….

1. Pengertian Pengawasan Pelayan Publik Daerah ………….

2. Syarat Pengawasan Pelayanan Publik Daerah …………….

3. Jenis-jenis Pengawasan Pelayanan Publik Daerah ………..

34

35

37

39

BAB III : KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DI

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOGOR …………

A. Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor ……...

1. Landasan Hukum Pembentukan Dinas Kesehatan

Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor ……………………..

2. Tugas dan Wewenang Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah

Kabupaten Bogor ………………………………………….

B. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang Kabupaten

Bogor ……………………………………………………….....

1. Landasan Hukum Pembentukkan RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor ………………………………………….

2. Tugas dan Fungsi RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor ….

C. Kebijakan Mengenai Standar Pelayanan Kesehatan

Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor ……………………….

D. Kebijakan Mengenai Retribusi Pelayanan Kesehatan

Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor ……………………….

41

41

40

43

44

44

45

47

50

Page 12: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

xi

BAB IV : ANALISA FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN

BOGOR TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

PELAYANAN KESEHATAN DAERAH (Studi Pelayanan

Publik di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor) ……………...

A. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPRD Kabupaten Bogor .....

1. Mekanisme Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPRD

Kabupaten Bogor ………………………………..……...…

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Fungsi

Pengawasan DPRD Kabupaten Bogor ……………………

B. Penyelenggaraan Efisiensi Administrasi Pelayanan Kesehatan

Daerah di RSUD Leuwiliang Kabuapaten Bogor …………….

1. Kualitas Kerja Petugas Administrasi Pelayanan Kesehatan

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor ……………………..

2. Kuantitas Kerja dan Petugas Administrasi Pelayanan

Kesehatan RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor …………

3. Ketepatan Waktu Penyelesaian Proses Administrasi

Pelayanan Kesehatan RSUD Leuwiliang Kabupaten

Bogor………………………………………………………

C. Analisa Fungsi Pengawasan DPRD Kabupaten Bogor

Terhadap Efisiensi Admninistrasi Pelayanan Kesehatan

Daerah di RSUD Leuwilliang Kabupaten Bogor ……………..

52

52

52

56

57

57

61

63

66

BAB V : PENUTUP ……………………………………………………….

A. Simpulan ………………..…………………………………….

B. Saran……………………………………………………..…….

73

73

75

DAFTAR PUSTAKA…………..…………………………………………….. 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Data/Wawancara DPRD Kabupaten Bogor

2. Surat Balasan Wawancara DPRD Kabupaten Bogor

3. Hasil Wawancara Dengan H. Hasanabe Anggota Komisi D DPRD Kabupaten

Bogor

4. Surat Permohonan Data/Wawancara Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

5. Surat Balasan Wawancara Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

6. Hasil Wawancara Dengan Dini dan Dita Staff Administrasi Dinas Kesehatan

Kabupaten Bogor

7. Surat Permohonan Data/Wawancara RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor

8. Surat Balasan Wawancara RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor

9. Hasil Wawancara Dengan Bambang Kasubag Rekam Medik RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor dan Ade Sri Petugas Loket Administrasi RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor

10. Hasil Wawancara Dengan Masyarakat Pengguna Jasa RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor

Page 14: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa adanya

interaksi dengan manusia yang lain. Pada hakikatnya manusia butuh manusia

yang lain, oleh karena itu mereka hidup bersama dalam suatu wilayah untuk

memenuhi kebutuhan hidup mereka.1 Salah satu kebutuhan manusia yang hidup

bersama adalah adanya organisasi pengaturan tentang tata kehidupan mereka

sehari-hari, dan negara merupakan salah satu wujud dari organisasi pengaturan

tersebut.2

Negara dapat diidentikkan dengan kekuasaan, sebab dimana ada negara

maka disitu ada kekuasaan yang menyertainya.3 Ajaran mengenai kekuasaan

negara yang paling populer dan menjadi acuan negara-negara di dunia saat ini

adalah ajaran Trias Politica (Montesquieu), yang membagi kekuasaan negara ke

dalam tiga bagian, yaitu kekuasan eksekutif, kekuasaan legislatif dan kekuasaan

yudikatif. Pembagian ini pada hakikatnya merupakan cara untuk mewujudkan

check’s and balance’s dalam kehidupan bernegara.

1

Muhadam Labolo, Memahami Ilmu Pemerintahan Suatu Kajian, Teori, Konsep dan

Pengembangannya, cet. II, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. 64

2Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, cet.VI, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,

2013), h. 47

3Ibid, h. 48

Page 15: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

2

Di Indonesia, dalam UUD NRI Tahun 1945, ditegaskan bahwa negara

Indonesia merupakan sebuah negara yang berkedaulatan rakyat, dan dalam

konstitusi tertulis negara Indonesia tersebut pun menentukan bahwa kedaulatan

rakyat dibagi secara horizontal dengan memisahkan (Separation of Power)

menjadi kekuasaan yang dinisbatkan sebagai fungsi lembaga-lembaga negara

yang sederajat dan saling mengendalikan satu sama lain berdasarkan prinsip

checks and balances.4

Pengawasan merupakan salah satu cara untuk mewujudkan check’s and

balance’s dalam kehidupan bernegara, agar pelaksanaan kekuasaan negara tetap

terkontrol sehingga tidak merugikan masyarakat sebagai unsur penting dalam

negara. Pengawasan diperlukan untuk memperbaiki manajemen pemerintahan

melalui penataan kelembagaan pemerintah secara sistematis dan komprehensif,

meliputi struktur, kultur, dan aparaturnya. Penataan kelembagaan tersebut

merupakan esensi dari pelaksanaan good governance5 di lingkungan

pemerintahan yang berlaku untuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Keberadaan pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Indonesia

merupakan konsekuensi dianutnya asas desentralisasi dalam pemerintahan di

Indonesia. Selama beberapa dekade terakhir, desentralisasi telah menjadi pusat

4Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, cet.II, (Jakarta: Konpress,

2005), h. 72

5Encep Syarief Nurdin, “Pembangunan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good

Governance) dan Pemberantasan Korupsi”, Negarawan, No.18 (November 2010): h. 109

Page 16: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

3

perhatian berbagai negara di dunia. Bahkan beberapa diantaranya telah

melakukan perubahan struktur pemerintahan ke arah desentralisasi.6

Secara teoritis, adanya desentralisasi merupakan bagian dari pelaksanaan

otonomi daerah. Menurut Philipus M. Hadjon, seperti yang dikutip oleh Titik

Triwulan Tutik, bahwa hakikat otonomi daerah ialah berasal dari unsur

kebebasan (bukan kemerdekaan: independence, onafhankelijkheid) yang

merupakan sub-sistem dari negara kesatuan. Sedangkan menurut Bagir Manan,

otonomi daerah sebagai kebebasan dan kemandirian (vrijheid en zelftandigheid)

satuan pemerintahan yang lebih rendah untuk mengatur dan mengurus sebagian

urusan pemerintah.7

Seluruh daerah di Indonesia telah diberikan kewenangan untuk mengatur

dan mengurus sendiri urusan pemerintahan di daerahnya, meliputi daerah tingkat

provinsi dan daerah tingkat kabupaten/kota. Dan Kabupaten Bogor merupakan

salah satu daerah yang telah diberikan kewenangan tersebut.

Kabupaten Bogor adalah kabupaten terluas di Propinsi Jawa Barat.8

Secara historis Kabupaten Bogor merupakan wilayah yang menjadi pusat

6

M.R Khairul Muluk, Desentralisasi dan Pemerintahan Daerah, cet. III (Jawa Timur:

Bayumedia Publishing, 2007), h. 101

7Titik Triwulan Tutik, Pengantar Hukum Tata Usaha Negara Indonesia, cet. I, (Jakarta:

Prestasi Pustaka Raya, 2010), h. 129

8Dengan luas wilayah 298.838.304 Ha dan koordinat 6

0 18’ 6

0 47’10 LS dan 106

0 23’45 -

1070

13’30, Sumber : Admin. “Selayang Pandang”, artikel diakses pada 4 Oktober 2013 dari

http://www.bogorkab.go.id/selayang-pandang/sub-menu/

Page 17: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

4

kerajaan tertua di Indonesia.9 Berdasarkan Catatan Dinasti Sung di Cina dan

prasasti yang ditemukan di Tempuran Sungai Ciaruteun dan Sungai Cisadane,

memperlihatkan bahwa pada paruh awal abad ke-5 M di wilayah ini telah ada

sebuah bentuk pemerintahan.10

Pemerintahan di Kabupaten Bogor, berkembang seiring dengan

perkembangan ketatanegaraan Indonesia. Perkembangan tersebut juga disertai

dengan peningkatan tingkat kompleksitas permasalahan yang terjadi di

Kabupaten Bogor, terutama terkait hubungan pemerintah daerah dengan

masyarakat dalam hal pelayanan publik, khususnya pelayanan publik di bidang

kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang Kabupaten Bogor11

merupakan salah satu penyelenggara pelayanan publik di bidang tersebut.

Selain karena lokasi penelitian yang lebih dekat dengan penulis, RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor merupakan rumah sakit dengan tingkat intensitas

kunjungan pasien paling banyak di Kabupaten Bogor, dan dalam

perkembangannya muncul berbagai keluhan terhadap pelayanan yang diberikan

oleh pihak RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, salah satunya adalah efesiensi

administrasi pelayanan kesehatan yang diberikan, terutama dalam kaitannya

9

R. Hilman Hapid, Bogor dari Periode ke Periode, cet.I, (Bogor: PT Inti Getar Pakuan,

2012), h. 5

10

Admin. “Selayang Pandang”, artikel diakses pada 4 Oktober 2013 dari

http://www.bogorkab.go.id/selayang-pandang/sub-menu/

11Untuk selanjutnya penulis menuliskannya dengan RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor

Page 18: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

5

dengan waktu penyelesaian administrasi pelayanan kesehatan yang dinilai lebih

lambat dibanding dengan rumah sakit lain yang ada di Kabupaten Bogor.

Perbaikan dalam efisiensi administrasi pelayanan kesehatan di RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor perlu dilakukan. Namun, apabila perbaikan hanya

mengandalkan inisiatif pemerintah daerah Kabupaten Bogor saja dirasa kurang

memadai. Perlu adanya peran lembaga lain yang kedudukannya sejajar dengan

pemerintah daerah Kabupaten Bogor, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Kabupaten Bogor. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengajukan

suatu judul yaitu “Fungsi Pengawasan DPRD Kabupaten Bogor Terhadap

Efisiensi Administrasi Pelayanan Kesehatan Daerah (Studi Pelayanan

Publik di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor)”.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi fokus dari penelitian ini adalah:

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu meluas, maka

penelitian ini hanya dibatasi pada dampak pelaksanaan fungsi pengawasan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor terhadap

perwujudan efisiensi administrasi pelayanan kesehatan daerah di RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Page 19: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

6

2. Perumusan Masalah

Untuk memperjelas masalah dalam pembahasan ini, maka dirumuskan

masalah-masalah sebagai berikut:

a. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan efisiensi

administrasi pelayanan kesehatan daerah di RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor?

b. Apa dampak pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD Kabupaten Bogor

dalam mewujudkan efisiensi administrasi pelayanan kesehatan daerah

di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin penulis capai melalui penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan

efisiensi administrasi pelayanan kesehatan daerah di RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor.

b. Untuk mengetahui dampak pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD

Kabupaten Bogor dalam mewujudkan efisiensi administrasi pelayanan

kesehatan daerah di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan adalah :

a. Manfaat Teoritis

Page 20: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

7

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan mengenai fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor terhadap penyelenggaraan

pemerintahan daerah, terutama dalam kaitannya dengan pelayanan

publik yang diberikan oleh pemerintah daerah Kabupaten Bogor

khususnya di bidang administrasi pelayanan kesehatan daerah.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat

digunakan dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi seluruh

komponen pemerintahan daerah Kabupaten Bogor untuk senantiasa

menerapkan prinsip efisiensi dalam pelayanan publik daerah

khususnya di bidang administrasi pelayanan kesehatan daerah

Kabupaten Bogor.

D. Kajian (Review) Studi Terdahulu

Kajian terkait dengan DPRD baik dari segi peran, fungsi dan kewenangan

pasca reformasi khususnya, tengah menjadi bahan diskusi hangat dan mengalami

perkembangan yang cukup signifikan, berbagai karya ilmiah lahir membahas hal

ini. Namun, terkait dengan pembahasan fungsi pengawasan DPRD dalam

kaitannya dengan efisiensi administrasi pelayanan kesehatan pemerintah daerah

Kabupaten Bogor, sejauh penelusuran penulis belum ada yang pernah

melakukannya. Maka untuk memposisikan skripsi ini kiranya perlu memaparkan

Page 21: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

8

penelitian-penelitian sebelumnya agar kemungkinan terjadinya pengulangan

penelitian dapat dihindari.

Skripsi yang berjudul “Analisis Kinerja Petugas Administrasi

Berdasarkan Persepsi Petugas Puskesmas dan Masyarakat Pada Puskesmas

Sukmajaya Kota Depok Tahun 2009”, ditulis oleh Agung Setiadi Wijaya dari

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada tahun 2009.

Skripsi ini membahas tentang kinerja petugas administrasi puskesmas Sukmajaya

dalam persepsi petugas administrasi dan masyarakat Sukmajaya Kota Depok

pada tahun 2009. Selain, perbedaan lokasi penelitian, objek dari penelitian

penulis pun berbeda. Dimana penulis mengkhususkan diri pada fungsi

pengawasan DPRD Kabupaten Bogor.

Skripsi tentang “Tinjauan Yuridis Fungsi dan Peranan DPRD Terhadap

Pertanggungjawaban Kepala Daerah di Era Reformasi”, ditulis oleh Yulia Ayu

Rizki dari Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tahun 2013. Skripsi ini menjelaskan tentang fungsi dan

peranan DPRD pada umumnya dalam kaitannya dengan pertanggungjawaban

kepala daerah. Sedangkan penelitian penulis fokus pada DPRD Kabupaten Bogor

terkait pelaksanaan fungsi pengawasannya dalam hubungannya dengan efisiensi

administrasi pelayanan kesehatan daerah khususnya di RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor.

Skripsi yang berjudul “Optimalisasi Peran dan Fungsi Dewan

Perwakilan Daerah Dalam Peningkatan Otonomi Daerah Kabupaten

Page 22: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

9

Bojonegoro”, ditulis oleh Harum Qorinatuz Zahro dari Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2013.

Skripsi ini membahas tentang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Bojonegoro, dalam upaya peningkatan otonomi daerah Bojonegoro. Selain,

perbedaan lokasi penelitian, objek dari penelitian skripsi penulis pun berbeda.

Dimana penulis mengkhususkan diri pada salah satu fungsi DPRD Kabupaten

Bogor yaitu fungsi pengawasan.

Dari penjelasan di atas dapat disimpukan bahwa skripsi yang penulis

ajukan tidak sama dengan ketiga skripsi atas.

E. Kerangka Teori dan Konsep

Negara adalah suatu masyarakat yang diorganisasikan secara politik

karena negara ini merupakan sebuah komunitas yang dibentuk oleh suatu tatanan

yang bersifat memaksa dan tatanan pemaksa ini adalah hukum.12

Menurut teori organ, negara merupakan suatu organisme yang

mempunyai alat-alat perlengkapan seperti eksekutif, parlemen dan yang rakyat

yang keseluruhannya memiliki fungsi masing-masing dan saling bergantung satu

dengan yang lainnya. Dalam konteks ini rakyat pemilih dan mereka yang

mewakili berhubungan ketika mereka membentuk lembaga perwakilan yang

memang diinginkan. Ketika lembaga itu berdiri, rakyat pemilih tidak perlu lagi

12

Hans Kelsen, Teori Umum Tentang Hukum dan Negara, Penerjemah Raisul Muttaqien, cet

IV, (Bandung: Nusa Media, 2009), h. 272

Page 23: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

10

turut campur dalam pelbagai kerja institusional legislatif karena mereka secara

otomatis akan menjalankan fungsinya masing-masing.13

Berdasarkan Pasal 1 ayat (2) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

Tentang Pemerintahan Daerah diterangkan bahwa pemerintahan daerah adalah

penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD

menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-

luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan lembaga perwakilan

rakyat daerah yang berkedudukan sejajar dengan kepala daerah sebagai

pemerintah daerah.14

Hal ini ditegaskan pada Pasal 342 UU No.27 Tahun 2009

Tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, yang menyatakan bahwa DPRD

kabupaten/kota merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang

berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah memiliki 3 (tiga) fungsi pokok

sebagaimana tercantum dalam ketentuan Pasal 343 UU No.27 Tahun 2009

13Moh. Kusnardi dan Bintan R. Saragih, Ilmu Negara, cet.VII, (Jakarta: Gaya Media Pratama

Jakarta, 2008), h. 255

14Baban Sobandi, dkk., Desentralisasi dan Tuntutan Penataan Kelembagaan Daerah, cet.I,

(Bandung: Humaniora, 2006), h.117

Page 24: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

11

Tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran,

dan fungsi pengawasan.

Berdasarkan teori mandat imperatif yang mengemukakan bahwa suatu

wakil dalam lembaga perwakilan merupakan wakil yang tidak mengenal siapa

yang diwakilinya. Ia menjabat sebagai wakil karena dirinya ditunjuk oleh

lembaga perwakilan dimana ia bergabung. Dalam konteks ini adalah mereka

yang kemudian diwakili memandatkan suaranya kepada lembaga perwakilan

tertentu, selanjutnya lembaga perwakilan itulah yang menunjuk anggotanya

untuk mewakili konstituen lembaga perwakilan tersebut, sehingga wakil tidak

ada hubungannya dengan pemilih.15

.

Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009

Tentang Pelayanan Publik, yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah

kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan

oleh penyelenggara pelayanan publik.

Dalam Black’s Law Dictionary menyebutkan bahwa Administration is the

management or performance of the executive duties of government, institution or

public. In public law, administration is the practical management and direction

15Bintan R Saragih, Lembaga Perwakilan dan Pemilihan Umum di Indonesia, cet.I, (Jakarta:

Gaya Media Pratama, 1988), h. 82

Page 25: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

12

of the executive departement and it’s agencies,16

(Administrasi adalah

pengaturan atau pelaksanaan tugas penyelenggara negara, institusi atau

masyarakat. Dalam hukum publik, administrasi adalah pengaturan pelaksanaan

dan arah dari penyelenggara departemen dan instansinya).

Sementara terkait dengan efisiensi, Kamus Besar Bahasa Indonesia

menerangkan bahwa efisiensi adalah ketepatan cara (usaha kerja) dalam

menjalankan sesuatu (dengan tidak membuang waktu, tenaga dan biaya).17

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengawasan ialah penilikan dan

pengarahan kebijakan jalannya perusahaan. Dalam kehidupan bernegara tentu hal

ini terkait dengan jalannya kebijakan suatu negara atau pemerintah baik di

tingkat pusat maupun daerah.18

F. Metode Penelitian

Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian

ini, digunakan suatu metode penelitian dengan pemaparan sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Tipe penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

socio-legal. Socio-legal adalah suatu pendekatan alternatif yang menguji studi

16Bryan A. Garner, Black’s Law Dictionary, Edisi VIII, (United States of America: West

Group, 1999), h. 46

17Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi IV,

(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), h.352

18

Ibid, h. 104

Page 26: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

13

doktrinal terhadap hukum,19

sementara dari sifatnya maka penelitian ini

termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif20

yang berbentuk diagnostik dan

evaluatif21

dengan menggunakan pemaparan secara kualitatif.

Metode yang digunakan untuk memahami masalah yang diteliti pada

skripsi ini, tidak melakukan pengukuran secara statistik, melainkan hasil dari

pemaparan pihak responden yang jelas dan rinci terhadap masalah yang

diteliti sehingga memberikan pemahaman yang mendalam terhadap masalah

yang diteliti tersebut.

2. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang diperoleh dalam penulisan skripsi ini, yaitu:

a. Data Primer

Data Primer antara lain: data yang diperoleh dari hasil wawancara

kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten

Bogor, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, RSUD Leuwiliang Kabupaten

Bogor dan masyarakat terkait dengan pelaksanaan fungsi pengawasan

DPRD terhadap efisiensi administrasi pelayanan kesehatan daerah.

b. Data Sekunder

19Sulistyowati Irianto dan Shidarta, Metode Penelitian Hukum Konstelasi dan Refleksi, Ed. I,

(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2009), h. 175

20

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, cet.III, (Jakarta: Universitas Indonesia,

1986), h. 50.

21Singarimbun, Masri dan Effendi Soffian, Penyunting, Metode Penelitian Survey, cet.VI,

(Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), 1985), h. 3

Page 27: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

14

Data Sekunder antara lain: data yang diperoleh melalui data-data yang

telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan

permasalahan penelitian ini baik berupa buku, koran, jurnal hukum,

majalah maupun melalui media internet.

3. Pengolahan dan Teknik Analisis Data

Berdasarkan bahan-bahan hukum yang diperoleh, meliputi bahan

hukum primer dan sekunder, kemudian penulis mengkelompokkannya sesuai

dengan isu hukum yang akan dibahas. Lalu penulis mengolah bahan-bahan

hukum tersebut secara deduktif yaitu menarik kesimpulan dengan

menggambarkan permasalahan secara umum ke permasalahan yang khusus

atau lebih konkret.22

Setelah bahan hukum tersebut diolah, penulis kemudian

memaparkannya dalam berbagai aspek serta menuangkannya dalam bentuk

tulisan dengan bahasa penulisan ilmiah guna menjawab isu hukum yang telah

dirumuskan dalam rumusan masalah

4. Teknik Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini berdasarkan pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi” yang dikeluarkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012.

22Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, cet.VII, (Jakarta: Kencana, 2011), h.42

Page 28: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

15

G. Sistematika Penulisan

Untuk dapat menuangkan hasil penelitian kedalam bentuk penulisan yang

teratur dan sistematis, maka skripsi ini disusun dengan sistematika penulisan

yang terdiri dari lima bab.

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab satu membahas tentang latar belakang, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian (review)

studi terdahulu, kerangka teori dan konseptual, metode penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN UMUM PENGAWASAN PELAYANAN PUBLIK

OLEH PEMERINTAHAN DAERAH DI INDONESIA

Bab dua membahas tentang pemerintahan daerah di Indonesia

(meliputi pengertian otonomi daerah dalam negara kesatuan,

landasan hukum pemerintahan daerah di Indonesia, dan DPRD

dalam pemerintahan daerah), pelayanan publik daerah (meliputi

pengertian pelayanan publik daerah, ruang lingkup pelayanan

publik daerah dan peran pemerintah dalam pelayanan publik

daerah), pengawasan pelayanan publik daerah (meliputi pengertian

pengawasan pelayanan publik daerah, syarat pengawasan

pelayanan publik daerah, dan jenis-jenis pengawasan pelayanan

Page 29: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

16

publik daerah).

BAB III : KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DI

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOGOR

Bab tiga membahas tentang dinas kesehatan pemerintah daerah

Kabupaten Bogor (meliputi landasan hukum pembentukan dinas

kesehatan pemerintah daerah Kabupaten Bogor dan tugas dan

wewenang dinas kesehatan pemerintah daerah Kabupaten Bogor),

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang Kabupaten

Bogor (meliputi landasan hukum pembentukan RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor dan tugas dan fungsi RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor), kebijakan standar pelayanan kesehatan

pemerintah daerah Kabupaten Bogor, dan kebijakan retribusi

pelayanan kesehatan pemerintah daerah Kabupaten Bogor.

BAB IV : ANALISA FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN

BOGOR TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

PELAYANAN KESEHATAN DAERAH (STUDI

PELAYANAN PUBLIK DI RSUD LEUWILIANG

KABUPATEN BOGOR).

Bab empat membahas tentang pelaksanaan fungsi pengawasan

DPRD Kabupaten Bogor (meliputi mekanisme pelaksanaan fungsi

Page 30: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

17

pengawasan DPRD Kabupaten Bogor dan faktor-faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD Kabupaten

Bogor), penyelenggaraan efisiensi administrasi pelayanan

kesehatan daerah di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor (meliputi

kualitas kinerja petugas administrasi pelayanan kesehatan RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor, kuantitas kerja dan petugas

administrasi pelayanan kesehatan RSUD Leuwiliang Kabupaten

Bogor, dan ketepatan waktu penyelesaian proses administrasi

pelayanan kesehatan RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor) dan

analisa fungsi pengawasan DPRD Kabupaten Bogor terhadap

efisiensi administrasi pelayanan kesehatan daerah di RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor.

BAB V : PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran penulis

Page 31: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

18

BAB II

TINJAUAN UMUM PENGAWASAN PELAYANAN PUBLIK OLEH

PEMERINTAHAN DAERAH DI INDONESIA

A. Pemerintahan Daerah di Indonesia

Kehadiran pemerintahan daerah di Indonesia merupakan salah satu bentuk

upaya untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat dengan

memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan dan keadilan.

1. Pengertian Otonomi Daerah dalam Negara Kesatuan

Negara adalah agen atau kewenangan yang mengatur dan

mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat (The state

is an agency or authority managing or controlling these (common) affairs on

behalf of and in the name of the community).1 Negara kesatuan adalah bentuk

negara dimana wewenang legislatif tertinggi dipusatkan dalam satu badan

legislatif nasional/pusat.2

1Roger Soltau, An Introduction to Politics, (London: Longmans, 1961), h. 1, sebagaimana

dikutip oleh Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, cet VI, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2008), h. 48

2C.F Strong, Modern Political Constitutions: An Introduction to the Comparative Study of

Their History and Axisting Form, (London: Sidgwick dan Jackson, 1963), h. 84, sebagaimana dikutip

oleh Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, cet VI, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2008), h. 49

18

Page 32: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

19

Negara kesatuan adalah negara yang tidak tersusun dari beberapa

negara, melainkan hanya ada satu negara. Di dalam negara kesatuan hanya

ada satu pemerintahan, yaitu pemerintahan pusat yang mempunyai

kewenangan tertinggi dalam segala hal lapangan pemerintahan. Pemerintahan

pusat inilah yang pada tingkat terakhir dan tertinggi dapat memutuskan segala

sesuatu dalam negara tersebut.3

Sebagai negara kesatuan, Indonesia memiliki pusat kekuasaan yang

berada di Pemerintah Pusat. Namun, karena heterogenitas yang dimiliki oleh

bangsa Indonesia, yaitu meliputi kondisi sosial, ekonomi, budaya dan

keragaman tingkat pendidikan masyarakat, maka perlu suatu konsep yang

mampu menaungi keberagaman tersebut dalam bingkai negara kesatuan.

Melalui otonomi daerah atau desentralisasi yang merupakan distribusi

kekuasaan/kewenangan dari pemerintah pusat,4 diharapkan konsep tersebut

dapat terwujud.

Pasca reformasi yang ditandai dengan lengsernya Presiden Soeharto,

bergulir era yang mendesak pemerintahan pusat untuk mendesentralisasikan

beberapa kewenangannya kepada daerah. Akhirnya pada tanggal 7 Mei 2001

lahirlah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan

3Abu Daud Busroh, Ilmu Negara, cet.I, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 1990), h. 64

4J.Kaloh, Mencari Bentuk Otonomi Daerah Suatu Solusi Dalam Menjawab Kebutuhan Lokal

dan Tantangan Global, cet.I, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), h. 1

Page 33: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

20

Daerah yang menegaskan kembali kepada pelaksanaan otonomi daerah.5 Jika

pada masa sebelumnya pemerintah daerah lebih tunduk pada keinginan pusat,

maka pasca reformasi kewenangan daerah otonom menjadi lebih luas dan

tidak bergantung pada kebijakan pemerintah pusat.6

Otonomi pada dasarnya merupakan sebuah konsep politik,7 menurut

Deliar Noer, politik memusatkan perhatian pada masalah kekuasaan dalam

kehidupan bersama atau masyarakat.8 Dalam kamus politik, otonomi adalah

hak untuk mengatur kepentingan urusan internal daerah atau organisasinya

menurut hukum sendiri.9 Sementara menurut J. Barents, Ilmu Politik

mempelajari kehidupan bermasyarakat... dengan negara sebagai bagiannya (en

maatschappelijk leven.... waarvan de staat ee onderdeel vornt).10

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk

mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan perundang-

5Syaukani, dkk, Otonomi Daerah Dalam Negara, cet.I, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007),

h. 14

6Pusat Kajian Strategi Pembangunan Sosial Politik FISIP Universitas Indonesia dengan

Badan Perencanaan Daerah Provinsi Jakarta, dalam penelitian Peran dan Fungsi DPRD di era

Reformasi, (Jakarta: Depok, 2003)

7RDH Koesoemahatmadja, Pengantar Ke Arah Sistem Pemerintahan Daerah di Indonesia,

cet.I, (Jakarta: Bina Cipta, 1979), h. 45

8Deliar Noer, Pengantar ke Pemikiran Politik, cet.I, (Medan: Dwipa, 1965), h. 56

9BN. Marbun, Kamus Politik, Edisi III, (Jakarta: Pustaka Harapan, 2007), h. 350

10

J.Barents, Ilmu Politika: Suatu Perkenalan Lapangan, terjemahan L.M. Sitorus, cet.I,

(Jakarta: PT Pembangunan,1965), h. 23

Page 34: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

21

undangan yang berlaku.11

Dengan adanya otonomi daerah, maka secara

berangsur-angsur beberapa kewenangan pemerintah pusat dialihkan kepada

pemerintah daerah.12

Menurut M. Turner dan D. Hulme dalam Dede Rosyada, berpandangan

bahwa yang dimaksud dengan otonomi daerah adalah transfer kewenangan

untuk menyelenggarakan beberapa pelayanan kepada publik dari agen

pemerintah pusat kepada agen lain yang lebih dekat kepada publik yang

dilayani, landasan yang melandasi transfer ini adalah teritorial dan

fungsional.13

Otonomi daerah dapat berhasil bila orientasi kepentingan publik

melandasi pengambilan kebijakan. Sebaliknya, otonomi daerah akan gagal

menyejahterakan masyarakat manakala kepentingan elit mendominasi

kebijakan-kebijakan strategis daerah.14

Sri Soemantri berpandangan bahwa substansi dari pemerintahan

daerah adalah adanya pelimpahan wewenang dari pemerintahan pusat kepada

daerah-daerah otonom bukanlah hal itu ditetapkan dalam konstitusinya, akan

11Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, cet.I, (Jakarta: Lembaga Pengkajian

Kebudayaan Nusantara (LPKN), 1997), h. 759

12Ateng Syafrudin, Kapita Selekta, Hakikat Otonomi dan Desentralisasi Dalam

Pembangunan Daerah, cet.I, (Yogyakarta: Citra Media, 2006), h. 5

13

Rosyada, dkk., Pendidikan Kewargaan (Civic Education) Demokrasi, Hak Asasi Manusia

dan Masyarakat Madani, cet.I, (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2003), h. 151

14Mariana Dede dan Caroline Paskarina, Demokrasi dan Politik Desentralisasi, cet.I,

(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2008), h. 335

Page 35: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

22

tetapi karena masalah itu adalah merupakan hakikat dari Negara kesatuan.15

Indonesia sebagai negara kesatuan butuh akan hadirnya otonomi daerah

sebagai upaya untuk memelihara harmoni sosial dan pada saat yang sama juga

memelihara nilai-nilai lokalnya.16

2. Landasan Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia

Pengaturan pemerintahan daerah di Indonesia sudah ada sejak masa

awal kemerdekaan negara Indonesia, yaitu melalui pembentukkan Undang-

undang Nomor 1 Tahun 1945. Dalam undang-undang tersebut, pemerintahan

daerah adalah Komite Nasional Daerah yang berkedudukan sebagai pembantu

pemerintah. Tiga tahun berselang pengaturan mengenai pemerintahan daerah,

diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1948 yang mendefinisikan

pemerintahan daerah melalui pembagian pemerintahan daerah kedalam

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Dewan Pemerintahan Daerah.

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah,

merupakan peraturan yang menegaskan kembali kepada pelaksanaan otonomi

daerah. Secara eksplisit pada pasal 1 huruf d disebutkan bahwa Pemerintahan

Daerah adalah penyelenggaraan pemerintahan daerah otonom oleh Pemerintah

Daerah dan DPRD menurut asas Desentralisasi.

15

Sri Soemantri M, Pengantar Perbandingan Antar Hukum Tata Negara, cet.I, (Jakarta:

Rajawali Press, 1981), h. 52

16

M. Ryaas Rasyid, “Otonomi Daerah: Latar Belakang dan Masa Depannya” dalam

Syamsuddin Haris, ed., Desentralisaasi dan Otonomi Daerah Desentralisasi, Demokratisasi,

Akuntabilitas Pemerintahan Daerah, cet.I, (Jakarta: LIPI, 2007), h. 10

Page 36: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

23

Saat ini pengaturan mengenai pemerintahan daerah di Indonesia diatur

dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-undang ini memberikan keleluasaan bagi daerah untuk menggali

potensi lokalnya sekaligus memberikan perubahan dan keluasan wewenang

bagi lembaga perwakilan daerah, yaitu DPRD (provinsi dan kabupaten).17

3. DPRD Dalam Pemerintahan Daerah

Dalam Pasal 40 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah, diterangkan bahwa “DPRD merupakan lembaga

perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan

pemerintahan daerah”, ini hampir serupa dengan isi Pasal 13 Undang-undang

Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pemerintahan Daerah, yang berbunyi

“Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah”.

Sebagai lembaga perwakilan rakyat daerah, DPRD memiliki beberapa

kewenangan, diantaranya membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan

kepala daerah untuk mendapat persetujuan bersama, membahas dan

menyetujui rancangan peraturan daerah tentang APBD bersama kepala

daerah, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaran

pemerintahan di daerah, mengajukan usulan pengangkatan dan pemberhentian

kepala daerah kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri bagi DPRD

17Ketentuan Pasal 40, 42 dan 43 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah

Page 37: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

24

Provinsi dan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur bagi DPRD

Kabupaten/Kota, serta memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi

kekosongan jabatan wakil kepala daerah dan berbagai kewenangan lainnya.18

Dalam menjalankan kewenangan tersebut, DPRD memiliki beberapa

hak, yaitu hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. Namun,

dalam ketentuan Pasal 43 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah, tidak dirumuskan secara jelas sanksi yang dapat

dikenakan kepada pejabat yang tidak menjalankan saran dan rekomendasi dari

DPRD. Padahal, Sanksi diperlukan untuk menanggulangi dan memperbaiki

kinerja pemerintah yang dianggap belum sesuai dengan apa yang dikehendaki

oleh rakyat.

B. Pelayanan Publik Daerah

Pelayanan publik daerah merupakan konsep yang sering digunakan oleh

banyak pihak, baik kalangan praktisi maupun akademisi dengan makna yang

berbeda-beda. Semula pelayanan publik daerah dimaknai sebagai integrasi

pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat di daerah.

1. Pengertian Pelayanan Publik Daerah

Untuk memberi pengertian dari pelayanan publik daerah, maka perlu

kita bahas terlebih dahulu pengertian masing-masing kata pembentuknya,

yaitu pelayanan, publik dan daerah.

18

Intisari tugas dan wewenang DPRD menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

Tentang Pemerintahan Daerah

Page 38: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

25

Pengertian dari pelayanan itu sendiri adalah perihal/cara melayani.19

Dalam konteks pemerintahanan, pelayanan berkenaan dengan usaha

pemerintah yang bertujuan untuk menciptakan kondisi yang menjamin warga

masyarakat dapat melaksanakan kehidupan mereka secara wajar.20

Menurut Albrecht, pelayanan dirumuskan sebagai A total

organizational approach that makes quality of service as perceived by the

customer, the number one driving force for the operation of the

business21

(Keseluruhan pendekatan organisasi yang membuat kualitas

pelayanan berdasarkan persepsi pelanggan, sebagai kekuatan pendukung

utama untuk menyelenggarakan pekerjaan).

Dari rumusan tersebut setidaknya ada integrasi dari tiga hal penting,

yaitu bahwa pelayanan merupakan pendekatan yang lengkap yang

membuahkan kualitas pelayanan; kualitas pelayanan ini haruslah berdasarkan

persepsi dari pelanggan/masyarakat dan bukan persepsi dari pemberi

19

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi

IV, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 797

20

M. Ryaas Rasyid, Makna Pemerintahan: Tinjauan Dari Segi Etika dan Kepemimpinan,

cet.I, (Jakarta: Watampone, 1997) , h.116

21

Christopher H Lovelock, Managing Service, (New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliff,

1992), h. 10 sebagaiman dikutip oleh Amin Ibrahim, Teori dan Konsep Pelayanan Publik Serta

Implementasinya, cet.I, (Bandung: CV. Mandar Maju, 2008), h. 2

Page 39: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

26

pelayanan; dan pelayanan merupakan penggerak utama bagi operasional

kegiatan organisasi pemberi pelayanan apapun nama dan jenisnya.22

Sedangkan definisi dari publik adalah orang banyak (umum).23

Dalam

Random House sebagaimana dikutip oleh Amin Ibrahim,24

Publik adalah

Public, yang mengandung rumusan pengertian berupa : Pertaining to or

affecting a population or a company as a whole; Open to all person; Owned

by a community; Performed on behalf of a community; and Serving a

community as an official (Berkaitan dengan pengaruh kelompok atau

perusahaan secara keseluruhan; terbuka untuk semua orang; dimiliki oleh

masyarakat; dilakukan atas nama masyarakat; dan melayani masyarakat

sebagai pejabat).

Dari berbagai rumusan tersebut, maka pengertian istilah publik

sangatlah bergantung pada konteks mana kita melihatnya. Publik dapat

diartikan sebagai masyarakat luas, sebagai pemerintahan, serta dapat pula

diartikan sebagai segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum yang

diselenggarakan oleh pemerintah/pemerintahan.

22Amin Ibrahim, Teori dan Konsep Pelayanan Publik Serta Implementasinya, cet.I,

(Bandung: CV. Mandara Maju, 2008), h. 2

23

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi

IV, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 1110

24

Amin Ibrahim, Pokok-Pokok Analisis Kebijakan Publik, cet.I, (Bandung: Mandar Maju,

2004), h. 3

Page 40: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

27

Kemudian yang dimaksud dengan pelayanan publik adalah segala

bentuk kegiatan pelayanan kepada publik/umum yang dilaksanakan oleh

instansi Pemerintah di pusat, di daerah dan di lingkungan Badan Usaha Milik

Negara/Daerah (BUMN/BUMD) dalam bentuk barang dan/atau jasa sebagai

upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat dan pelaksanaan ketentuan peraturan

perundang-undangan, yang meliputi tata laksana, tata kerja, prosedur dan

sistem kerja, penerima dan pemberi pelayanan serta kewenangan dan rincian

biaya pelayanan.25

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang

Pelayanan Publik, diterangkan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan

oleh penyelenggara pelayanan publik.26

Ismail HM mengemukakan bahwa Pelayanan Publik merupakan

sebuah layanan yang diberikan kepada publik oleh pemerintah baik berupa

barang dan jasa publik.27

Pelayanan publik dapat pula diartikan sebagai

25Disarikan dari Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 81

Tahun 1993, dalam Pedoman Pelayanan Umum , Pasca Sarjana Unpad, 2005

26

Ketentuan umum, Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang

Pelayanan Publik

27

Ismail HM, Menuju Pelayanan Prima, Konsep dan Strategi Peningkatan Kualitas

Pelayanan Publik, cet. I, (Malang: Averroes Press, 2010), h, 1

Page 41: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

28

pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang

mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan

tata cara yang telah ditetapkan.28

Sementara yang dimaksud dengan daerah adalah lingkungan

pemerintah atau wilayah.29

Dari pemaparan berbagai pengertian diatas maka

dapat ditarik suatu simpulan bahwa pelayanan publik daerah adalah pelayanan

yang diberikan oleh pemerintah/pemerintahan daerah kepada

publik/masyarakat di daerahnya yang meliputi barang dan jasa publik.

2. Ruang Lingkup Pelayanan Publik Daerah

Ruang lingkup pelayanan publik secara umum (termasuk daerah di

dalamnya) diatur dalam Pasal 5 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009

Tentang Pelayanan Publik, yang menyebutkan sebagai berikut:

Ayat (1) : Ruang Lingkup pelayanan publik meliputi pelayanan

barang publik dan jasa publik serta pelayanan administratif yang diatur dalam

peraturan perundang-undangan.

Ayat (2) : Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal,

komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial,

28

Agung Kurniawan, Tranformasi Pelayanan Publik, cet.I, (Yogyakarta: Pembaruan, 2005),

h. 4

29

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi IV,

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 283

Page 42: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

29

energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor

strategis lainnya.

Ayat (3) : pelayanan barang publik sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi:

a. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh

instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber

dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran

pendapatan dan belanja daerah;

b. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh suatu

badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya

bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang

dipisahkan; dan

c. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang pembiayaannya

tidak bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau

anggaran pendapatan dan belanja daerah atau badan usaha yang

modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari

kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi

ketersediaannya menjadi misi negara yang ditetapkan dalam

peraturan perundang-undangan.

Ayat (4) : pelayanan atas jasa publik sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi :

Page 43: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

30

a. Penyediaan jasa publik oleh instansi pemerintah yang sebagian atau

seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja

negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah;

b. Penyediaan jasa publik oleh suatu badan usaha yang modal

pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan

negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan; dan

c. Penyediaan jasa publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari

anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran pendapatan

dan belanja daerah atau badan usaha yang modal pendiriannya

sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau

kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediaannya menjadi

misi negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Ayat (5) : Pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

harus memenuhi skala kegiatan yang didasarkan pada ukuran besaran biaya

tertentu yang digunakan dan jaringan yang dimiliki dalam kegiatan pelayanan

publik untuk dikategorikan sebagai penyelenggara pelayanan publik.

Ayat (6) : Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur

lebih lanjut dalam peraturan pemerintah.

Ayat (7) : Pelayanan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi :

Page 44: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

31

a. Tindakan administratif pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan

diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam rangka

mewujudkan perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,

dan harta benda warga negara;

b. Tindakan adminstratif oleh instansi non pemerintah yang

diwajibkan oleh negara dan diatur dalam peraturan perundang-

undangan serta diterapkan berdasarkan perjanjian dengan penerima

pelayanan.

3. Peran Pemerintah Terhadap Pelayanan Publik Daerah

Pemerintah adalah segenap alat perlengkapan negara atau lembaga-

lembaga kenegaraan yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan

negara.30

Pemerintah juga dapat didefinisikan sebagai organisasi yang

memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-

undang di wilayah tertentu.31

Maka dapat diberi simpulan bahwa pemerintah

merupakan alat negara yang mempunyai kewenangan membuat dan

menerapkan hukum atau undang-undang guna mencapai tujuan negara.

30

Taliziduhu Ndraha, Budaya Organisasi, cet. I, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 56

31I. Nyoman Sumaryadi, Sosiologi Pemerintahan Dari Perspektif Pelayanan, Pemberdayaan,

Interaksi, dan Sistem Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia, cet.II, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013),

h. 16

Page 45: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

32

Pemerintah memiliki dua fungsi dasar,32

yaitu fungsi primer atau

fungsi pelayanan dan fungsi sekunder atau fungsi pemberdayaan. Fungsi

primer yaitu fungsi pemerintah sebagai provider jasa-jasa publik yang tidak

diprivatisasikan termasuk jasa layanan civil dan layanan birokrasi. Sementara,

fungsi sekunder yaitu fungsi pemerintah sebagai provider kebutuhan dan

tuntutan masyarakat akan barang dan jasa yang mereka tidak mampu penuhi

sendiri karena masih lemah dan tak berdaya, termasuk penyediaan dan

pembangunan sarana dan prasarana.

Dalam konteks pemerintahan daerah, kebutuhan akan campur tangan

pemerintah daerah dalam rangka pengaturan dan pelayanan publik sangat

diperlukan. Keterlibatan pemerintah dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan

semakin berkembang seiring dengan munculnya pandangan tentang falsafah

negara kesejahteraan (Welfare State).33

Prawirahardjo mengungkapkan bahwa semenjak dilaksanakannya cita-

cita negara kesejahteraan, maka pemerintah semakin intensif melakukan

campur tangan terhadap interaksi kekuatan-kekuatan kemasyarakatan, dengan

tujuan agar setiap warga negara dapat terjamin kepastian hidup minimalnya.

Oleh karena itu secara berangsur-angsur, fungsi awal dari pemerintahan yang

32

Taliziduhu Ndraha, Fungsi Pemerintahan, cet. I, (Jakarta: IIP, 2004), h. 37

33

M.Busrizalti, Hukum Pemda, Otonomi Daerah dan Implikasinya, cet.I, (Yogyakarta: Total

Media, 2013), h. 144

Page 46: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

33

bersifat represif, kemudian berkembang dengan fungsi-fungsi lainnya yang

bersifat melayani.34

Keterlibatan pemerintah daerah sebagai penyedia jasa pelayanan

publik, dimaksudkan untuk melindungi dan memenuhi kepentingan

masyarakat. Hal ini sejalan dengan konsep ilmu pemerintahan modern, yang

menyebutkan bahwa ilmu pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari

bagaimana pemerintah bekerja memenuhi dan melindungi tuntutan yang

diperintah, akan jasa publik dan layanan sipil dalam hubungan

pemerintahan.35

Terdapat empat jenis kebijakan yang menuntut keterlibatan pemerintah

yang berbeda, yaitu : 36

a) Protective Regulatory Policy merupakan kebijakan yang

dimaksudkan untuk melindungi kelompok minoritas, rentan,

miskin dan mereka yang terisolasi;

b) Competitive Regulatory Policy, yaitu kebijakan yang

dimaksudkan untuk mendorong kompetisi antarpelaksana

kebijakan guna mewujudkan efisiensi pelayanan publik.

34Prawirohardjo, State of The Art dari Ilmu Pemerintahan, cet.I, (Jakarta: Karya Dharma IIP,

1993), h. 8

35

M.Busrizalti, Hukum Pemda, Otonomi Daerah dan Implikasinya, cet.I, (Yogyakarta: Total

Media, 2013), h. 145

36

Randall B Rippley, Policy Analysis in Political Science, (Chicago, Nelson-Hall, 1986) h.

47-48, sebagaimana dikutip dalam buku Lijan Poltak Sinambela, dkk, Reformasi Pelayanan Publik,

Teori, Kebijakan dan Implementasi, cet.V, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h. 15

Page 47: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

34

Umumnya pemerintah akan menyerahkan pelaksanan kebijakan

kepada pihak swasta serta membiarkan antarpelaku (swasta)

bersaing guna tercapai efisiensi optimal;

c) Distributive Regulatory Policy, jenis kebijakan ini dimaksudkan

untuk melakukan distribusi sumber daya kepada masyarakat.

Pendidikan dan kesehatan biasanya digunakan sebagai instrumen

untuk melakukan hal tersebut;

d) Redistributive, jenis kebijakan ini dimaksudkan untuk melakukan

alokasi ulang sumber daya yang ada di masyarakat. Alokasi

ulang perlu dilakukan, guna meminimalisir terjadinya

ketimpangan.

Semakin berkembangnya kehidupan masyarakat, maka tuntutan akan

pelayanan yang harus diberikan oleh pemerintah kepada masyarakatnya pun

akan semakin besar, sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari

pemerintah.

C. Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Daerah

Pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik daerah merupakan

salah satu upaya agar penyelenggaraan pelayanan publik daerah dilakukan sesuai

dengan apa yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut pemamparan lebih lanjut

mengenai pengawasan pelayanan publik daerah.

Page 48: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

35

1. Pengertian Pengawasan Pelayanan Publik Daerah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan

pengawasan adalah penilikan dan pengarahan kebijakan perusahaan,37

dalam

hubungannya dengan penyelenggaraan pelayanan publik daerah, tentu hal ini

terkait dengan kebijakan dari pemerintah daerah.

Menurut George R. Terry, controlling can be defined as the process of

determining what’s to be accomplished, that is the standard, what’s being

accomplished that’s the performance, evaluating the performance, and if

neccesary applying corrective measure so that performance takes place

according to plans, that’s conformity with the standard38

(pengendalian dapat

didefinisikan sebagai proses penentuan apa yang harus diselesaikan, yaitu

standar, apa yang sedang dicapai kinerja, evaluasi kinerja, dan jika perlu

menerapkan tindakan korektif sehingga kinerja yang terjadi sesuai dengan

rencana yang sesuai dengan standar).

Sondang Siagian mengatakan bahwa pengawasan adalah proses

pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar

semua pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah

37

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi

IV, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 104

38M.Manullang, Dasar-dasar Manajemen, cet.XV, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), h. 34

Page 49: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

36

ditentukan sebelumnya.39

Dengan pengawasan, jaminan tercapainya tujuan

dengan mengetahui perbedaan-perbedaan antara rencana dan pelaksanaan

dalam waktu yang tepat, itu lebih mudah tercapai disertai dengan berbagai

usaha perbaikan dan pencegahan pengulangan kesalahan yang sama.40

Newman mengatakan bahwa Control is assurance that the

performance conform to plan41

(Pengawasan adalah jaminan bahwa kinerja

sesuai rencana). Pengawasan merupakan suatu proses terus menerus yang

dilaksanakan dengan jalan mengulangi secara teliti dan periodik.42

Terkait dengan pemerintahan daerah, maksud dari adanya pengawasan

adalah untuk menjaga pelaksanaan otonomi daerah dengan sebenar-benarnya

dan mencegah jangan sampai daerah bertindak melebihi wewenangnya.43

Pengawasan tidak dapat dipisahkan dari kekuasaan ekskutif,44

sebab

penyelenggaraan pemerintahan oleh eksekutif itu rentan dari penyalahgunaan

39

W. Riawan Tjandra, Hukum Keuangan Negara, cet.I, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia, 2013), h.155

40

Josep Riwu Kaho, Analisa Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia, cet.I,

(Jakarta: Bina Aksara, 1982), h.193

41

Muchsan, Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pemerintah dan Peradilan Tata

Usaha Negara di Indonesia, cet. I, (Yogyakarta: Liberty, 1992), h. 37

42

Y.W. Sunindhia, Praktek Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah, cet II, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 1996), h.112

43

Soehino, Perkembangan Pemerintahan di Daerah, cet.I, (Yogyakarta: Liberty, 1983), h.147

44Y.W. Sunindhia, Praktek Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah, cet II, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 1996), h. 112

Page 50: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

37

kekuasaan, maka kehadiran pengawasan menjadi suatu hal yang urgen untuk

diselenggarakan.

2. Syarat-syarat Pengawasan Pelayanan Publik Daerah

Untuk dapat melakukan serta mendapatkan hasil pengawasan yang

baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yakni:45

1) Pengawasan harus bersifat khas.

Syarat pertama yang harus dipenuhi pada pengawasan ialah

pengawasan tersebut harus bersifat khas, artinya jelas sasaran dan

tujuan yang ingin dicapai serta ditujukan hanya untuk hal-hal yang

bersifat pokok saja, misalnya hanya mengawasi penyimpangan-

penyimpangan saja;

2) Pengawasan harus mampu melaporkan setiap penyimpangan.

Syarat kedua yang harus dipenuhi adalah pengawasan harus mampu

melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi secara tepat, cepat,

dan benar. Dengan demikian, dalam pengawasan harus ada umpan

balik yang dapat dimanfaatkan dengan segera. Segera dalam arti,

tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menindak lanjuti

adanya penyimpangan;

3) Pengawasan harus fleksibel dan berorientasi pada masa depan.

45Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi III, (Jakarta: Binarupa Aksara,

1996), h. 318

Page 51: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

38

Yang dimaksud dengan fleksibel disini ialah harus tanggap terhadap

segala perubahan yang terjadi di masa yang akan datang;

4) Pengawasan harus mencerminkan keadaan organisasi.

Syarat keempat yang harus dipenuhi adalah pengawasan tersebut

harus mencerminkan keadaan organisasi, terutama yang

menyangkut hubungannya dengan struktur organisasi yang telah

ada;

5) Pengawasan harus mudah dilaksanakan.

Kerumitan dalam hal pelaksanaan pengawasan hanya akan

menghambat pencapaian sasaran dari pengawasan itu sendiri. Oleh

karena itu, tata laksana pengawasan haruslah dibuat sesederhana

mungkin, agar lebih mudah dilaksanakan;

6) Hasil pengawasan harus mudah dimengerti

Syarat lain yang harus diperhatikan ialah hasil pengawasan harus

mudah dimengerti dan harus dapat dimanfaatkan untuk menyusun

rekomendasi guna memperbaiki suatu hal yang dipandang tidak

tepat.

Syarat-syarat tersebut diberlakukan bagi setiap objek pengawasan.

Objek pengawasan adalah hal-hal yang akan diawasi dari pelaksanaan suatu

program.46

Terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik daerah, maka

46Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi III, (Jakarta: Binarupa Aksara,

1996), h. 319

Page 52: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

39

objek pengawasannya adalah Peraturan Daerah, SK Kepala Daerah, dan

Peraturan Perundang-undangan lainnya.47

3. Jenis-jenis Pengawasan Pelayanan Publik Daerah

Menurut Fachruddin, ia mengemukakan bahwa pengawasan dari sudut

lembaganya dibagi menjadi dua, yaitu48

:

1) Pengawasan Internal, dilakukan oleh badan/organ secara

struktural. Pengertian struktural disini adalah pengawasan yang

dilakukan oleh atasan atau pimpinan suatu organisasi terhadap

bawahannya;

2) Pengawasan Eksternal, dilakukan oleh badan/organ yang secara

struktur berada diluar pemerintah/eksekutif, seperti

kontrol/pengawasan DPRD terhadap pemerintah daerah.

Berdasarkan sifatnya, pengawasan dibedakan atas49

:

1) Pengawasan Preventif, dilakukan sebelum terjadinya

pelaksanaan kegiatan. Preventif berarti mencegah agar tidak

terjadi apa-apa (hal yang tidak diinginkan).50

Sejak masa

47Ade Cahyat, Sistem Pengawasan Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Kabupaten, artikel diakses pada 3 Desember 2013 dari

http://www.cifor.org/publications/pdf_files/govbrief

48

Irfan Fachruddin, Pengawasan Peradilan Administrasi Terhadap Tindakan Pemerintah,

cet.I, (Bandung: Alumni, 2004), h. 92

49M.Soebagio, Hukum Keuangan Negara, cet II, (Jakarta: Rajawali Press,1991), h. 94

50Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi

IV, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 1101

Page 53: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

40

pemerintahan daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun

1974 tentang Pemerintahan Daerah, pengawasan jenis ini lebih

banyak dilakukan oleh DPRD;51

2) Pengawasan Represif, dilakukan setelah terjadinya pelaksanaan

dan ditemukan adanya kesalahan. Dalam konteks pemerintahan

daerah, wujud dari pengawasan jenis ini berupa penangguhan atau

pembatalan Peraturan Daerah atau Keputusan Kepala Daerah, bila

terbukti bertentangan dengan kepentingan umum, dan hal ini

dilakukan oleh pejabat yang berwenang.52

51Irawan Soejito, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah, cet.I, (Jakarta:

Bina Aksara, 1984), h.13

52

Musanef, Sistem Pemerintahan Daerah di Indonesia, cet.I, (Jakarta: PT Gunung Agung,

1985), h. 205

Page 54: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

41

BAB III

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DI PEMERINTAH DAERAH

KABUPATEN BOGOR

A. Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor

Dinas Kesehatan merupakan salah satu dinas yang berada di bawah

Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, yang dibentuk dalam rangka pelaksanaan

urusan pemerintah daerah di bidang kesehatan. Berikut pemaparan lebih lanjut

mengenai Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

1. Landasan Hukum Pembentukan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah

Kabupaten Bogor

Dalam ketentuan Pasal 2 butir a Peraturan Daerah Kabupaten Bogor

Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Dinas Daerah, diterangkan

bahwa Dinas Kesehatan merupakan salah satu dinas daerah di pemerintah

daerah Kabupaten Bogor.1

Sebagai salah satu dinas daerah, dinas kesehatan Kabupaten Bogor

mempunyai susunan organisasi yang terdiri atas :2

a. Kepala Dinas;

1

Pembentukan dinas kesehatan merupakan pelaksanaan dari amanat Peraturan Daerah

Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat

Daerah, yang menyatakan bahwa perlu dibentuknya dinas daerah sebagai pelaksana urusan

pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah .

2Pasal 21 Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Pembentukan

Dinas Daerah

41

Page 55: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

42

b. Sekretariat, yang membawahi :

1. Sub Bagian Program dan Pelaporan;

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan

3. Sub Bagian Keuangan;

c. Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan, yang membawahi :

1. Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan;

2. Seksi Promosi Kesehatan; dan

3. Seksi Data dan Informasi Kesehatan

d. Bidang Pelayanan Kesehatan, yang membawahi :

1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan;

2. Seksi Farmasi dan Pengawasan Obat dan Makanan (POM);

dan

3. Seksi Pelayanan Upaya Kesehatan;

e. Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat, yang membawahi :

1. Seksi Gizi;

2. Seksi Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana; dan

3. Seksi Kesehatan Remaja dan Lanjut Usia;

f. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan

Lingkungan, yang membawahi :

1. Seksi Penyehatan Lingkungan;

2. Seksi Pemberantasan Penyakit; dan

3. Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi;

Page 56: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

43

g. UPT; dan

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor merupakan unsur pelaksana

Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor3 yang berkedudukan sebagai

koordinator penyelenggara pelayanan kesehatan kepada masyarakat daerah

Kabupaten Bogor. Pelayanan kesehatan merupakan bagian dari pelayanan

publik yang harus diberikan kepada masyarakat sebagai perwujudan dari

hakikat penyelenggaraan pemerintahan daerah,4

2. Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten

Bogor

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat (1) dan (2) Peraturan Daerah

Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Dinas

Daerah, diterangkan bahwa :

1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Bupati

dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan

asas otonomi di bidang kesehatan dan tugas pembantuan;

2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

dinas kesehatan mempunyai fungsi :

3

Konsideran Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 26 Tahun 2004 Tentang

Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

4M. Ryaas Rasyid, Desentralisasi Dalam Menunjang Pembangunan Daerah Dalam

Pembangunan Administrasi di Indonesia, cet. I, (Jakarta: Pustaka LP3ES, 1998), h. 139

Page 57: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

44

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang kesehatan;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya

Namun, rincian lebih lengkap mengenai tugas dan fungsi Dinas

Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, terdapat pada tugas dan

fungsi masing-masing bidang dalam struktur organisasi Dinas Kesehatan

Pemerintah Derah Kabupaten Bogor.

B. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang Kabupaten Bogor

Rumah sakit umum daerah (RSUD) Leuwiliang Kabupaten Bogor,

merupakan salah satu rumah sakit umum yang ada di daerah Kabupaten Bogor.

Namun berbeda dengan rumah sakit umum lainnya, RSUD Leuwiliang

Kabupaten merupakan rumah sakit umum yang pendanaannya bersumber pada

anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Bogor. Berikut

pemaparan lebih lanjut mengenai RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.

1. Landasan Hukum Pembentukan RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang Kabupaten Bogor

didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun

2011 Tentang Pembentukan Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang Kelas

C. Rumah sakit ini didirikan sebagai bentuk tindak lanjut dari Peraturan

Page 58: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

45

Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pembentukan

Lembaga Teknis Daerah. Sebagai sebuah organisasi, RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor memiliki struktur organisasi yang terdiri atas : 5

1) Direktur;

2) Bagian Tata Usaha, yang membawahi :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Rekam Medik;

3) Bidang Medik, terdiri atas :

a. Seksi Pelayanan dan Pengembangan Medik; dan

b. Seksi Penunjang Medik;

4) Bidang Keperawatan, terdiri atas :

a. Seksi Asuhan dan Mutu Keperawatan; dan

b. Seksi Penunjang Keperawatan

5) Instalasi; dan

6) Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Tugas dan Fungsi RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang Kabupaten Bogor

merupakan unsur pendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah yang

5

Ketentuan Pasal 7 Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2011 Tentang

Pembentukan Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang Kelas C

Page 59: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

46

dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab

kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang Kabupaten Bogor

mempunyai tugas pokok untuk membantu Bupati dalam menyelenggarakan

tugas-tugas pemerintah daerah di bidang pelayanan kesehatan dengan

mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara

serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta

melaksanakan upaya rujukan.6

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor mempunyai beberapa fungsi, yaitu : 7

1) Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan medik;

2) Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan penunjang

medik dan non medik;

3) Penyelenggaraan kebijakan operasional pelayanan dan asuhan

keperawatan, dan lain-lain.

Pemaparan lebih lanjut mengenai tugas dan fungsi pokok tersebut

terdapat pada tugas dan fungsi masing-masing bagian dalam struktur

organisasi RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.

6

Pasal 4 Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pembentukan

Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang Kelas C

7Pasal 5 Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pembentukan

Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang Kelas C

Page 60: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

47

C. Kebijakan Mengenai Standar Pelayanan Kesehatan Pemerintah Daerah

Kabupaten Bogor

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

harus diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor kepada rakyatnya

sebagai bagian dari usaha pembangunan masyarakat. Pembangunan masyarakat

merupakan serangkaian upaya sadar untuk membebaskan masyarakat dari

segala bentuk ketertindasan.8 Di era desentralisasi saat ini pembangunan

cenderung berbasis pada kemandirian lokal sehingga fokus pembangunan lebih

kepada pengembangan potensi lokal.9

Selain itu, desentralisasi juga menuntut adanya kehadiran Pemerintah

Daerah Kabupaten Bogor untuk memainkan peranan pentingnya dalam usaha

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Berbagai sarana untuk

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah ditempuh, salah

satunya melalui pendirian rumah sakit.10

Rumah sakit merupakan lembaga

yang langsung memberikan pelayanan publik di bidang kesehatan kepada

masyarakat, sehingga peranannya sangat besar bagi peningkatan derajat

kesehatan masyarakat.

8

A. Mappadjantji, Kemandirian Lokal: Konsepsi Pembangunan, Organisasi, dan Pendidikan

Dari Perspektif Sains Baru, cet. I, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2005), h. 158

9Mohammad Takdir Ilahi, Nasionalisme Dalam Bingkai Pluralitas Bangsa Paradigma

Pembangunan dan Kemandirian Bangsa, cet. I, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 75

10

Suparto Adikoesoemo, Manajemen Rumah Sakit, cet. VI, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

2012), h. 15

Page 61: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

48

Peranan rumah sakit dapat terwujud apabila ditunjang oleh sumber

daya yang mumpuni, meliputi sumber daya manusia dan sumber daya lain

berupa fasilitas kesehatan. Oleh karena itu perlu ditetapkan standar bagi

penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang diberlakukan bagi setiap rumah

sakit di Kabupaten Bogor.

Dalam menetapkan standar pelayanan kesehatan, Pemerintah Daerah

Kabupaten Bogor masih mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

741/MENKES/PER/VII/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan di Kabupaten/Kota, yang meliputi jenis pelayanan beserta indikator

kerja dan target pelayanan (khusus untuk tahun 2010-2015).11

Berikut

pemaparan lebih lanjut mengenai standar pelayanan kesehatan tersebut :12

1. Pelayanan Kesehatan Dasar

a. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95% pada tahun 2015;

b. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80% pada tahun

2015

c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan 90% pada tahun 2015;

d. Cakupan pelayanan nifas 90% pada tahun 2015;

11

Wawancara Dita, Staf administrasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Bogor, 12 Febuari

2014

12

Ketentuan Pasal 2 butir (a), (b), (c), (d) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

741/MENKES/PER/VII/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di

Kabupaten/Kota

Page 62: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

49

e. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80%

pada tahun 2010, dan lain-lain.

2. Pelayanan Kesehatan Rujukan

a. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat

miskin 100% pada tahun 2015;

b. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan

sarana kesehatan di Kabupaten/Kota 100 % pada tahun 2015

3. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar

Biasa/KLB cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan

penyelidikan epidemiologi < 24 jam 100% pada tahun 2015; dan

4. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat cakupan Desa

Siaga Aktif 80% pada tahun 2015

Pelaksanaan standar pelayanan kesehatan minimal tersebut merupakan

tanggung jawab dari Bupati Bogor, yang secara operasional dikoordinasikan

oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.13

Dan dalam pelaksanaannya

penerapan standar pelayanan minimal ini harus diselenggarakan sesuai dengan

Pedoman/Standar Teknis yang telah ditetapkan oleh dinas kesehatan

kabupaten/kota.14

13Wawancara Dini, Staf administrasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Bogor, 12 Febuari

2014

14

Ketentuan Pasal 6 ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

741/MENKES/PER/VII/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di

Kabupaten/Kota

Page 63: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

50

D. Kebijakan Mengenai Retribusi Pelayanan Kesehatan Pemerintah Daerah

Kabupaten Bogor

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

yang merupakan tanggung jawab diadakannya otonomi daerah di Kabupaten

Bogor. Maka, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor membentuk Peraturan

Daerah Kabupaten Bogor Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Retribusi Pelayanan

Kesehatan. Peraturan daerah ini merupakan penyempurnaan dari peraturan

daerah yang telah dikeluarkan sebelumnya yaitu Peraturan Daerah Kabupaten

Bogor Nomor 13 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan dan

Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Retribusi

Pelayanan Kesehatan.

Penyempurnaan ini didasarkan pada perlunya biaya yang memadai

dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan disertai dengan adanya

penyesuaian tarif retribusi dengan berdasarkan pada kemampuan Dinas

Kesehatan dalam menyediakan layanan yang bersangkutan.

Retribusi pelayanan kesehatan adalah pungutan daerah sebagai

pembayaran atas pelayanan atau jasa yang khusus disediakan dan/atau

diberikan oleh pribadi atau badan.15

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat (1)

Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Retribusi

Pelayanan Kesehatan, Retribusi diberikan kepada pelayanan kesehatan di :

15Ketentuan umum Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 16 Tahun 2010 Tentang

Retribusi Pelayanan Kesehatan

Page 64: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

51

a. Puskesmas;

b. Puskesmas DTP;

c. Puskesmas Pembantu;

d. Puskesmas keliling, dan lain-lain.

Besaran tarif retribusi pelayanan kesehatan yang diberikan, ditetapkan

dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan

masyarakat, aspek keadilan, dan efektivitas pengendalian atas pelayanan

tersebut. Secara rinci berdasarkan ketentuan Pasal 9 Peraturan Daerah Kabupaten

Bogor Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan, ada 6

golongan struktur tarif retribusi pelayanan kesehatan yang didasarkan pada :

a. Unit pelayanan (meliputi unit rawat jalan, gawat darurat, rawat

inap dan pemeriksaan diagnostik laboratorium klinik);

b. Jenis pelayanan;

c. Kelas perawatan;

d. Keahlian pelaksana;

e. Asal rujukan; dan

f. Jarak tempuh ambulans.

Berdasarkan ketentuan Pasal 24 Peraturan Daerah Kabupaten Bogor

Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan, pembayaran retribusi

dilakukan di kas daerah atau di tempat lain yang ditunjuk sesuai waktu yang ditentukan

dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah atau dokumen lain yang

dipersamakan.

Page 65: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

52

BAB IV

ANALISA FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR

TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI PELAYANAN KESEHATAN

DAERAH (STUDI PELAYANAN PUBLIK DI RSUD LEUWILIANG

KABUPATEN BOGOR)

A. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPRD Kabupaten Bogor

Fungsi pengawasan merupakan salah satu fungsi yang dimiliki oleh Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor. Fungsi ini mempunyai

peranan yang sangat penting dalam rangka mewujudkan akuntabilitas dari

pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Berikut pemaparan

lebih lanjut mengenai fungsi pengawasan DPRD Kabupaten Bogor.

1. Mekanisme Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPRD Kabupaten Bogor

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor

merupakan lembaga perwakilan rakyat atau parlemen lokal yang berada di

Kabupaten Bogor. Di Indonesia, kehadiran parlemen lokal melalui DPRD

merupakan bagian integral dari proses perancangan kelembagaan politik

paling awal menyusul lahirnya Indonesia sebagai sebuah negara merdeka.1

Dalam peranannya sebagai lembaga perwakilan, DPRD Kabupaten

Bogor menempatkan diri selaku kekuasaan penyeimbang (balanced power)

1Cornelis Lay, Parlemen Lokal di Indonesia, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Edisi 40 (September

2013), h.2

52

Page 66: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

53

yang mengimbangi dan melakukan kontrol efektif terhadap Kepala Daerah

serta seluruh jajaran pemerintah daerah Kabupaten Bogor. Demi

mewujudkan peranan tersebut DPRD Kabupaten Bogor memiliki 3 (tiga)

fungsi utama, yaitu :

a. Fungsi Legislasi;

b. Fungsi Anggaran; dan

c. Fungsi Pengawasan.

Khusus fungsi pengawasan yang dimiliki oleh DPRD Kabupaten

Bogor, merupakan salah satu fungsi management untuk menjamin agar

pelaksanaan kegiatan pemerintah sesuai dengan kebijakan dan rencana yang

telah ditetapkan sebelumnya, serta memastikan agar tujuan pemerintah dapat

tercapai secara efektif dan efisien.

Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, fungsi pengawasan ini

merupakan suatu mekanisme peringatan dini untuk mengawal pelaksanaan

aktivitas pencapaian tujuan dan sasaran. Sedangkan bagi DPRD Kabupaten

Bogor, fungsi pengawasan merupakan tugas mulia untuk memberikan

telaahan dan saran, berupa tindakan perbaikan.2

Dalam pelaksanaan fungsi pengawasannya, DPRD Kabupaten Bogor

tentu sangat membutuhkan peran aktif masyarakat sebagai konstituennya

untuk memberikan penilaian terhadap pelaksanaan kebijakan Pemerintah

2

Wawancara Hasanabe, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bogor, Fraksi Partai Golongan

Karya, Bogor, 14 Februari 2014

Page 67: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

54

Daerah Kabupaten Bogor. Wujud dari kebijakan Pemerintah Daerah

Kabupaten Bogor tersebut adalah berupa peraturan daerah yang dibuat

bersama dengan DPRD Kabupaten Bogor, dan peraturan bupati yang

merupakan kewenangan khusus yang dimiliki oleh Bupati Kabupaten Bogor

serta peraturan teknis lainnya yang dibuat oleh seluruh dinas pemerintah

daerah Kabupaten Bogor.

Peran aktif masyarakat untuk membantu fungsi pengawasan DPRD

Kabupaten Bogor dapat disalurkan melalui 2 (dua) cara, yaitu 1) Melalui

musrenbang (merupakan jalur birokrasi dimana masyarakat harus melalui

prosedur tertentu yang ditetapkan oleh DPRD Kabupaten Bogor untuk

menyalurkan aspirasinya) dan 2) Melalui masa reses yang dimiliki oleh

setiap anggota DPRD Kabupaten Bogor (merupakan jalur politis, dimana

setiap anggota DPRD Kabupaten Bogor menemui konstituennya pada masa

tertentu, untuk menerima segala aspirasi dari konstituennya tersebut

termasuk penilaian mereka terhadap pelaksanaan kebijakan Pemerintah

Daerah Kabupaten Bogor).3

Namun, khusus untuk jalur birokrasi (musrenbang), penyaluran

aspirasi masyarakat haruslah terlebih dahulu disampaikan kepada suatu

organisasi kemasyarakatan atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

3

Wawancara Hasanabe, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bogor, Fraksi Partai Golongan

Karya, Bogor, 14 Februari 2014

Page 68: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

55

Untuk kemudian aspirasi akan disampaikan kepada DPRD Kabupaten Bogor

dengan mengatas-namakan organisasi tersebut.4

Berdasarkan aspirasi-aspirasi yang disampaikan terutama dalam

kaitannya dengan ketidakpuasan masyarakat atas pelayanan publik yang

diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, maka DPRD

Kabupaten Bogor, melalui komisi yang berwenang melakukan penyelidikan

terlebih dahulu atas payung hukum dari penyelenggaraan pelayanan publik

yang dikeluhkan tersebut (peraturan daerah, peraturan bupati dan peraturan

teknis lainnya).5

Setelah itu, anggota DPRD Kabupaten Bogor kemudian

menyampaikannya dalam rapat paripurna bersama dengan Pemerintah

Daerah Kabupaten Bogor, disertai dengan saran untuk melakukan perbaikan

demi menjawab keluhan yang dialami oleh masyarakat daerah Kabupaten

Bogor.

4

Wawancara Hasanabe, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bogor, Fraksi Partai Golongan

Karya, Bogor, 14 Februari 2014

5Ibid

Page 69: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

56

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Fungsi Pengawasan

DPRD Kabupaten Bogor

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan fungsi

pengawasan DPRD Kabupaten Bogor. Menurut Bapak Drs. H. Hasanabe,

faktor-faktor tersebut adalah : 6

a. Pengetahuan masyarakat atas adanya kebijakan Pemerintah Daerah

Kabupaten Bogor;

b. Sosialisasi kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor;

c. Peran aktif masyarakat untuk memberikan penilaian atas kinerja

Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dalam pelaksanaan kebijakan

pemerintah daerah Kabupaten Bogor;

d. Peran aktif dari masing-masing anggota DPRD Kabupaten Bogor,

untuk senantiasa menerima serta menyalurkan aspirasi rakyatnya

kepada pemerintah daerah dalam rangka melakukan perbaikan

pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogorr; dan

e. Keterbukaan informasi dari pihak Pemerintah Daerah Kabupaten

Bogor, atas peraturan pelaksana dari peraturan daerah Kabupaten

Bogor yang dibuat bersama DPRD Kabupaten Bogor.

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat diketahui bahwa ada 3

(tiga) pihak yang mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan fungsi

6

Wawancara Hasanabe, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bogor, Fraksi Partai Golongan

Karya, Bogor, 14 Februari 2014

Page 70: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

57

pengawasan DPRD Kabupaten Bogor, yaitu masyarakat, pemerintah daerah

dan DPRD Kabupaten Bogor.

B. Penyelenggaraan Efisiensi Administrasi Pelayanan Kesehatan Daerah di

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor

Penilaian terhadap efisiensi administrasi pelayanan kesehatan di RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor, dapat menggunakan beberapa indikator,

diantaranya kualitas kinerja petugas administrasi, kuantitas kerja dan petugas

administrasi, dan ketepatan waktu penyelesaian proses administrasi pelayanan

kesehatan.

Namun, agar penilaian yang diberikan lebih objektif maka perlu diberikan

penilaian dari 2 sudut pandang berbeda yaitu dari sudut pandang petugas

administrasi dan dari sudut pandang masyarakat pengguna jasa petugas

administrasi. Berikut pemaparan lebih lanjut terkait hal-hal tersebut.

1. Kualitas Kinerja Petugas Administrasi Pelayanan Kesehatan RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor

Kualitas merupakan bagian terpenting dan tidak terpisahkan dalam

rangka mengukur keberhasilan pencapaian sasaran suatu organisasi, hal ini

dapat dilihat dari pencapaian hasil kerja yang diperoleh dalam kurun waktu

tertentu. Selain itu, kualitas juga dijadikan sebagai nilai ideal untuk menilai

kinerja pelaksana kegiatan suatu organisasi, dalam ini adalah RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Page 71: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

58

Dilihat dari kualitas kerja yang telah dilakukan oleh petugas

administrasi RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, dapat dikatakan sudah

memenuhi aspek-aspek tugas yang diberikan oleh direktur RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor. Aspek-aspek tersebut lebih mengarah pada aturan-aturan

yang ada dan standar-standar yang telah ditetapkan oleh RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor.7

Berdasarkan pernyataan salah satu petugas administrasi di RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor, bahwa pola pengerjaan tugas berupa

penyelenggaraan administrasi pelayanan kesehatan dan penyelesaian

pelaporan administrasi pelayanan kesehatan sudah dilakukan dengan

mengikuti Standar Operating Procedure (SOP) dan tata kerja yang ada di

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor8

Disamping itu, sistem kerja yang dilakukan petugas administrasi selalu

menekankan pada keadaan data yang ada di lapangan. Maka, sekalipun SOP

telah diterapkan dengan sebaik-baiknya, namun belum tentu hasil yang

diperoleh akan sesuai dengan harapan dan target yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, baik tidaknya kualitas kerja yang dilakukan oleh petugas

7

Wawancara Bambang, Kasubag Rekam Medis RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, Bogor,

19 Februari 2014

8Wawancara Ade Sri, Petugas Loket RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, Bogor, 19

Februari 2014

Page 72: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

59

administrasi RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, selain dipengaruhi oleh

penerapan SOP, juga dipengaruhi oleh keadaan data di lapangan.9

Dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja petugas administrasi,

pihak RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor selalu mengusahakan adanya

pelatihan yang harus diikuti oleh petugas administrasi, meliputi petugas

administrasi umum dan kepegawaian, keuangan maupun rekam medik.10

Penyelenggaraan pelatihan tidak selalu dilaksanakan pada bulan yang

sama untuk tiap tahunnya, melainkan disesuaikan dengan kesiapan dari pihak

rumah sakit dan pihak lain selaku pendukung terlaksananya kegiatan

pelatihan. Namun, sejak RSUD Leuwiliang ini berdiri, pelatihan belum pernah

tidak dilaksanakan dan selalu dicantumkan dalam anggaran yang diajukan

oleh pihak rumah sakit kepada pemerintah daerah Kabupaten Bogor.11

Pelatihan yang telah diikuti oleh petugas administrasi juga tidak dapat

menjamin pelaksanaan tugas mereka sesuai dengan yang diharapkan dan

dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Banyak faktor yang dapat

mempengaruhi hal tersebut, diantaranya adalah pola kerja yang dilakukan oleh

petugas administrasi dalam mengambil data, yang tidak hanya berasal dari

9Wawancara Ade Sri, Petugas Loket RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, Bogor, 19

Februari 2014

10

Wawancara Bambang, Kasubag Rekam Medik RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor,

Bogor, 19 Februari 2014

11Ibid

Page 73: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

60

RSUD Leuwiliang saja. Akan tetapi, petugas administrasi diharuskan juga

mengambilnya dari pihak luar, misalnya dari pengobatan klinik swasta yang

termasuk dalam wilayah kerja RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Contoh dalam hal perekapan data, di satu sisi petugas administrasi

diharuskan melakukan perekapan datanya sendiri di RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor, namun di sisi lain ia juga diharuskan untuk menunggu data

yang berasal dari pihak pengobatan swasta untuk kelengkapan data RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor. Dengan demikian, target yang seharusnya

dapat diselesaikan sesuai rencana menjadi terhambat akibat adanya data

pelaporan yang belum masuk ke pihak RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.12

Di sisi lain, masyarakat menilai bahwa beberapa petugas administrasi

di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor belum mumpuni dalam hal

kompetensi pelaksanaan tugas administrasi di rumah sakit.13

Sebab, apabila

petugas tersebut memiliki kompetensi yang mumpuni, tentu pelayanan yang

diberikan akan memuaskan sehingga pasien di rumah sakit tidak banyak yang

terlantar akibat pelayanan administrasi yang kurang berkualitas.14

Dari pemaparan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa secara

normatif petugas administrasi telah menjalankan tugasnya sesuai dengan 12

Wawancara Bambang, Kasubag Rekam Medik RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor,

Bogor,19 Februari 2014

13Wawancara Yusup, Wiraswasta, Bogor, 05 Mei 2014

14Wawancara Syamsul, Wiraswasta, Bogor, 19 Februari 2014

Page 74: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

61

prosedur dan standar-standar yang telah ditetapkan. Namun, hambatan dari

berbagai hal menjadi penyebab pelaksanaan tugas tersebut tidak berjalan

sebagaimana mestinya sehingga memunculkan berbagai keluhan dari

masyarakat.

2. Kuantitas Kerja dan Petugas Administrasi RSUD Leuwiliang Kabupaten

Bogor

Kuantitas kerja merupakan istilah yang digunakan sebagai bagian dari

banyaknya jumlah atau unit pekerjaan yang harus dikerjakan oleh petugas

administrasi. Baik itu menyangkut pada pekerjaan rutin yang dilakukan oleh

petugas administrasi berupa tugas-tugas yang harus diselesaikan per harinya,

maupun tugas-tugas yang sifatnya non rutin yang pengerjaannya dapat ditunda

terlebih dahulu.

Sedangkan untuk mengukur kuantitas pekerjaan petugas administrasi

secara umum, itu lebih mengacu pada pekerjaan yang sifatnya rutin saja, dan

jumlahnya sangat bergantung pada kondisi di lapangan. Akan tetapi, setiap

pekerjaan petugas administrasi selalu berdasarkan tugas pokok dan fungsi

yang diberikan oleh Direktur RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Berdasarkan pernyataan dari salah satu petugas administrasi di RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor, jumlah pekerjaan rutin yang dilakukan oleh

petugas administrasi secara umum tidak dapat dipastikan jumlahnya namun ia

tidak terlepas dari pencatatan surat masuk, surat keluar, setor restribusi,

pembuatan administrasi pelaporan dan pelaksana laboratorium. Maka dapat

Page 75: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

62

disimpulkan bahwa jumlah pekerjaan rutin yang selalu dilaksanakan oleh

petugas administrasi pada umumnya berjumlah lima jenis pekerjaan setiap

harinya.15

Dengan demikian, pola kerja yang dilakukan oleh petugas administrasi

sangat mengacu pada pengalaman yang ada di lapangan. Namun pada

prinsipnya, petugas administrasi harus memiliki pandangan mengenai

bagaimana cara mengkondisikan suatu tugas yang diberikan oleh Direktur

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor supaya dapat diselesaikan dengan tepat

waktu.

Sementara terkait dengan kuantitas petugas administrasi yang ada di

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, meliputi petugas adminstrasi umum dan

kepegawaian, keuangan dan rekam medik itu berjumlah sekitar 76 orang.

Jumlah ini tentu tidak sebanding dengan beban pekerjaan yang harus mereka

kerjakan tiap harinya. Sebab berdasarkan kondisi di lapangan, masyarakat

penggunan jasa pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor

itu terlampau banyak. Hal ini terbukti dari banyaknya kunjungan pasien

rumah sakit tiap harinya.

Namun demikian, ada kiat-kiat khusus yang diterapkan oleh pihak

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor untuk menanggulangi permasalahan

tersebut, yaitu melalui penerapan kebijakan rangkap beban kerja dan

15

Wawancara Bambang, Kasubag Rekam Medik RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor,

Bogor, 19 Februari 2014

Page 76: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

63

diperbolehkannya petugas administrasi untuk menyelesaikan tugas mereka di

rumahnya masing-masing.16

Di lain pihak, masyarakat atau pasien tentu tidak banyak yang

mengetahui jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan oleh masing-masing

petugas administrasi khususnya petugas yang sering mereka temui yaitu

petugas loket.17

Maka, seharusnya petugas administrasi terutama petugas loket

diharapkan mampu untuk memberikan pengertian mengenai beban kerja

mereka kepada pasiean agar pasien pun mengerti dan keluhan dapat

diminimalisir.18

3. Ketepatan Waktu Penyelesaian Proses Administrasi Pelayanan

Kesehatan RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Ketepatan waktu dapat diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan

petugas administrasi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Baik itu pekerjaan

administrasi yang bersifat rutin maupun yang tidak rutin dilaksanakan. Untuk

itu ketepatan waktu dipandang sebagai salah satu aspek penting untuk

mengukur efisiensi kinerja petugas administrasi. Ketepatan waktu juga

merupakan wujud dari kedisplinan petugas administrasi dalam menjalankan

tugasnya.

16

Wawancara Bambang, Kasubag Rekam Medik RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor,

Bogor, 19 Februari 2014

17Wawancara Rizky, Wiraswasta, Bogor, 05 Mei 2014

18Wawancara Jerry, Pegawai Swasta, Bogor, 05 Mei 2014

Page 77: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

64

Khusus untuk petugas loket administrasi RSUD Leuwiliang Kabupaten

Bogor, jika dilihat dari tingkat kedisiplinan yang dimiliki oleh petugas

administrasi, dedikasi dari masing-masing petugas telah nampak ketika

mereka datang lebih awal ke RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor. Sehingga

mereka pun lebih awal untuk memulai tugas mereka.19

Namun, kondisi tersebut tidak diimbangi oleh petugas administrasi

medis dan petugas medisnya. Hal ini nampak dari pintu-pintu poli pelayanan

kesehatan yang masih terkunci dan tertutup. Meskipun sudah ada petugas

administrasi medis dan petugas medis yang datang, namun pelayanan tetap

belum dimulai. Padahal, masyarakat atau pasien sudah banyak yang

menunggu untuk menerima pelayanan kesehatan.20

Dan hal inilah yang

seringkali dikeluhkan oleh masyarakat atau pasien.

Kemudian dilihat dari proses pengumpulan administrasi pelaporan ke

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor belum sepenuhnya petugas administrasi

dapat menyerahkannya tepat waktu. Meskipun jarang terjadi, namun hal ini

perlu mendapat perhatian khusus dari pihak rumah sakit dan harus segera

ditanggulangi. Secara umum, keterlambatan terjadi diakibatkan oleh

19

Wawancara Bambang, Kasubag Rekam Medik RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor,

Bogor, 19 Februari 2014

20Ibid

Page 78: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

65

kurangnya koordinasi antara petugas administrasi dengan petugas lainnya

selaku pemegang progam pelayanan RSUD Leuwiliang.21

Di sisi lain, masyarakat atau pasien menilai bahwa tak jarang beberapa

petugas administrasi terutama di loket yang bekerja agak santai, sehingga

petugas administrasi terkesan mengulur-ulur waktu penyelesaian proses

administrasi pelayanan kesehatan yang diberikan.22

Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

ketidaktepatan penyelesaian proses pelayanan administrasi, semata-mata

bukanlah berasal dari kelalaian petugas administrasi. Banyak faktor yang

berpengaruh didalamnya. Sementara hal ini jarang diketahui oleh masyarakat

atau pasien. Oleh karena itu, penjelasan dari petugas administrasi atas

keterlambatan penyelesaian proses administrasi pelayanan kesehatan mutlak

diperlukan agar masyarakat atau pasien lebih bijak dalam menghadapi

kondisi tersebut

Namun demikian, petugas administrasi juga diharapkan untuk tidak

memanfaatkan kebijaksanaan masyarakat dengan sengaja mengulur-ulur

waktu penyelesaian proses administrasi pelayanan kesehatan, karena kepuasan

masyarakat merupakan tujuan utama dari pemberian pelayanan kesehatan

secara keseluruhan.

21Wawancara Bambang, Kasubag Rekam Medik RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor,

Bogor, 19 Februari 2014

22Wawancara Marzuki, Wiraswasta, Bogor, 19 Februari 2014

Page 79: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

66

Selanjutnya, diperlukan tindakan tegas yang harus diberikan oleh

pihak rumah sakit kepada faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian

administrasi pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Sehingga efisiensi waktu dalam pelayanan kesehatan dapat terwujud.

C. Analisa Fungsi Pengawasan DPRD Kabupaten Bogor Terhadap Efisiensi

Administrasi Pelayanan Kesehatan Daerah di RSUD Leuwiliang Kabupaten

Bogor.

Pada dasarnya, fungsi pengawasan yang dimiliki oleh DPRD Kabupaten

Bogor adalah untuk menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi DPRD Kabupaten

Bogor lainnya, yaitu fungsi anggaran dan fungsi legislasi. Fungsi pengawasan ini

diberlakukan terhadap kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dalam

melaksanakan kebijakan yang telah ia buat.

Dalam hal pengawasan terhadap efisiensi administrasi pelayanan

kesehatan di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, merupakan suatu

permasalahan yang sifatnya teknis. Dan pengawasan yang diberlakukan atas

pelaksanaannya cenderung kepada pengawasan internal yang dilakukan oleh

inspektorat dibawah Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor.23

Namun, bukan berarti pengaruh fungsi pengawasan DPRD Kabupaten

Bogor terhadap hal tersebut menjadi tidak ada. Sebab, efisiensi administrasi

pelayanan kesehatan merupakan bagian dari kinerja Pemerintah Daerah

23Wawancara pribadi dengan Dini, Staf administrasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor,

Bogor, 12 Febuari 2014

Page 80: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

67

Kabupaten Bogor yang merupakan objek dari pelaksanaan fungsi pengawasan

DPRD Kabupaten Bogor.

Menurut Bapak Hasanabe (anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bogor),

penyebab utama keluhan masyarakat lebih cenderung kepada kurangnya

pengetahuan atas tipe rumah sakit yang ada di Kabupaten Bogor khususnya

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor. Masyarakat cenderung menuntut

pelayanan dan fasilitas yang sama bagi setiap rumah sakit yang ada di Kabupaten

Bogor. Padahal, perlu diketahui tiap-tiap rumah sakit itu memiliki tipenya

sendiri.24

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2011 Tentang

Pembentukan Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang Kelas C, maka kemampuan

RSUD Leuwiliang baik dari segi fasilitas maupun sumber daya manusia

(karyawan) itu sangatlah terbatas, hal ini disesuaikan dengan kategori RSUD

Leuwiliang yang masih kelas C dan sumber pendanaan yang masih berasal dari

APBD Kabupaten Bogor.

Jumlah pengguna jasa rumah sakit yang tidak sebanding dengan jumlah

petugas rumah sakit khususnya petugas administrasi pelayanan kesehatan,

merupakan pangkal penyebab munculnya penilaian negatif terhadap efisiensi

administrasi pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.

24Wawancara Hasanabe, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bogor, Fraksi Partai

Golongan Karya, Bogor, 14 Februari 2014

Page 81: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

68

Di lain pihak, masyarakat tentu tidak banyak yang mengetahui kondisi

tersebut, mulai dari tipe rumah sakit hingga pada keterbatasan jumlah petugas

rumah sakit. Yang masyarakat inginkan adalah kepuasan terhadap pelayanan

yang diberikan, sehingga pihak rumah sakit dituntut untuk tetap memberikan

pelayanan prima meskipun dalam kondisi yang serba terbatas.

Indikator pelayanan prima yang diberikan oleh pihak rumah sakit, dapat

terwujud apabila pihak rumah sakit sudah memberikan pelayanan yang tepat

daya, tepat guna dan tepat waktu. Ketiga hal tersebut merupakan esensi dari

efisiensi dalam pemberian pelayanan kesehatan. Namun, hal ini tentu sulit

tercapai apabila keterbatasan sumber daya manusia dan fasilitas belum dapat

ditanggulangi dengan baik oleh pihak rumah sakit.

Sebagai bagian dari instansi daerah yang sumber pendanaannya berasal

dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Bogor, tentu

pihak RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor tidak dapat dengan leluasa untuk

melakukan perubahan dalam rangka menanggulangi keterbatasan tersebut.

Misalnya, untuk penambahan jumlah petugas administrasi yang

pelayanannya dikeluhkan oleh masyarakat atau pasien. Pihak RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor, harus terlebih dahulu mengajukan anggaran kepada

Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, untuk kemudian dibahas bersama dengan

DPRD Kabupaten Bogor. Begitu pun dalam hal penyelenggaraan pelatihan guna

peningkatan kualitas kompetensi petugas administrasi RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor. Dengan demikian, maka peranan DPRD Kabupaten Bogor

Page 82: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

69

untuk menunjang efisiensi administrasi pelayanan kesehatan di RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor menjadi jelas.

Melalui fungsi pengawasannya sebagai tindak lanjut dari penyaluran

aspirasi masyarakat, DPRD Kabupaten Bogor dapat meminta keterbukaan data

atau informasi dari pemerintah daerah Kabupaten Bogor terkait penyelenggaraan

administrasi pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor

(berdasarkan laporan pengawasan inspektorat pemerintah daerah Kabupaten

Bogor). Setelah data diperoleh, maka DPRD Kabupaten Bogor mengkaji data

tersebut dan menyesuaikannya dengan keadaan di lapangan serta dengan

pertimbangan aspirasi masyarakat.

Pengkajian pada mulanya difokuskan pada penyerapan anggaran yang

telah dialokasikan untuk pihak RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor. Kemudian,

pengkajian dilanjutkan pada tahap kinerja pihak RSUD Leuwiliang Kabupaten

Bogor, khususnya kinerja petugas administrasinya.

Dari hasil pengkajian tersebut, DPRD Kabupaten Bogor dapat membuat

rencana penanggulangannya. Salah satunya adalah dengan menambah jumlah

anggaran yang dialokasikan untuk pihak RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor,

guna menambah jumlah petugas administrasi rumah sakit dan sarana pendukung

kinerjanya serta untuk penyelenggaraan pelatihan bagi petugas administrasi

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Usulan penanggulangan tersebut kemudian disampaikan oleh pihak

DPRD Kabupaten Bogor kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor.

Page 83: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

70

Selanjutnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor menyampaikannya kepada

pihak RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Setelah itu, pihak RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor mulai

merumuskan pengajuan tambahan anggaran untuk menambah jumlah petugas

administrasi dan fasilitas pendukung kinerjanya serta tambahan anggaran untuk

penyelenggaraan pelatihan bagi petugas administrasi dalam rangka peningkatan

kinerja (efisiensi termasuk didalamnya) RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Setelah rumusan pengajuan tambahan anggaran selesai dibentuk, maka

rumusan tersebut akan disampaikan kepada pihak Pemerintah Daerah Kabupaten

Bogor, untuk dicantumkan dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja

daerah (RAPBD) Kabupaten Bogor tahun anggaran berikutnya. RAPBD ini

selanjutnya akan dibahas bersama dengan DPRD Kabupaten Bogor untuk

memperoleh persetujuan bersama.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka adanya fungsi pengawasan DPRD

Kabupaten Bogor ini, tentu akan berdampak bagi pengembangan efisiensi

administrasi pelayanan kesehatan daerah di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor,

dampak-dampak tersebut antara lain :

1) Adanya anggaran tambahan untuk pengembangan RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor, berupa :

a) Penambahan jumlah petugas administrasi pelayanan kesehatan di

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor;

Page 84: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

71

b) Penambahan fasilitas pendukung kinerja petugas administrasi

pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor;

c) Penambahan anggaran untuk penyelenggaraan pelatihan bagi

petugas administrasi pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor.

2) Pihak inspektorat dapat mengetahui dan memperbaiki cara kerja dan

pengaturan beban kerja petugas administrasi pelayanan kesehatan di

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor. Sehingga efisiensi dapat segera

terwujud.

Dampak-dampak positif tersebut dapat tercapai apabila ada koordinasi

aktif dan rutin dari para pihak terkait (Masyarakat, Pemerintah Daerah, DPRD

dan RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor). Apabila koordinasi tidak berjalan

dengan baik, maka tidak mengherankan jika keluhan dari masyarakat atas

efisiensi administrasi pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang Kabupaten

Bogor akan tetap terjadi.

Tanggungjawab untuk melakukan koordinasi yang baik diantara para

pihak terkait tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan amanat yang diberikan

oleh rakyat. Sebagai daerah yang mayoritas penduduknya muslim, pelaksanaan

amanat merupakan kewajiban dan perintah agama, sebagaimana termaktub dalam

QS:Al-Anfal:27

Page 85: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

72

Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu

mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati

amanat yang dipercayakan kepadamu sedang kamu mengetahui”

Kesadaran akan tanggung jawab besar diemban oleh Pemerintah Daerah,

DPRD dan RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor selaku pemegang amanat

rakyat daerah Kabupaten Bogor, mutlak diperlukan. Maka, jika terjadi

penyelewenangan, maka pihak-pihak tersebut tidak hanya harus bertanggung

jawab terhadap rakyat, tetapi juga terhadap Allah SWT. Dengan demikian,

maka diharapkan keluhan masyarakat terhadap administrasi pelayanan

kesehatan yang dianggap belum efisien dapat teratasi.

Page 86: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

73

BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan pemaparan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan efisiensi administrasi

pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor adalah :

a. Standar Operating Procedure (SOP) dan Tata Kerja RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor yang masih berbelit-belit;

b. Jumlah petugas administrasi pelayanan kesehatan RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor yang masih terbatas;

c. Jumlah beban kerja petugas administrasi pelayanan kesehatan RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor yang terlampau banyak dan tidak

sebanding dengan jumlah petugas administrasi RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor;

d. Sumber kelengkapan data administrasi pelayanan kesehatan RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor yang tidak seluruhnya ada di RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor; dan

e. Fasilitas pendukung kinerja petugas administrasi pelayanan kesehatan

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor yang kurang memadai.

73

Page 87: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

74

2. Dampak dari pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD Kabupaten Bogor

terhadap efisiensi administrasi pelayanan kesehatan daerah di RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor adalah ditemukannya beberapa faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan efisiensi administrasi pelayanan kesehatan

(sebagaimana telah dipaparkan pada simpulan point pertama diatas),

sehingga tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh pihak DPRD Kabupaten

Bogor adalah berupa :

a. Penambahan anggaran untuk pengembangan RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor, meliputi :

1. Penambahan jumlah petugas administrasi pelayanan kesehatan di

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor;

2. Penambahan fasilitas pendukung kinerja petugas administrasi

pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor; dan

3. Penambahan anggaran untuk penyelenggaraan pelatihan bagi

petugas administrasi pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor.

b. Pemberitahuan kepada pihak inspektorat akan hal tersebut, sehingga

pihak inspektorat dapat mengetahui dan memperbaiki cara kerja serta

pengaturan beban kerja petugas administrasi pelayanan kesehatan di

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Page 88: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

75

B. SARAN

Berdasarkan simpulan tersebut maka penulis menyarankan kepada

pihak RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor untuk : 1) Menyederhanakan pola

tata kerja petugas administrasi pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor; 2) Menambah jumlah petugas administrasi pelayanan

kesehatan di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor agar mampu menangani beban

kerja petugas yang selama ini dianggap terlalu banyak dan tidak sebanding

dengan jumlah petugas administrasi yang ada saat ini; 3) Mempercepat

pengumpulan kelengkapan data administrasi pelayanan kesehatan yang berada di

luar RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor; 4) Menambah fasilitas pendukung

kinerja petugas administrasi pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor.

Kemudian, terkait dengan DPRD Kabupaten Bogor, penulis

menyarankan agar pihak DPRD Kabupaten Bogor senantiasa bertindak aktif

untuk menyuarakan aspirasi rakyatnya, seperti dengan menyediakan kotak saran

dan lain-lain, dengan demikian DPRD dapat mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi efisiensi administrasi pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang.

Selain itu, DPRD Kabupaten Bogor juga dapat melakukan evaluasi

langsung terhadap RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor dengan cara memanggil

direktur RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor sebagai wujud pelaksanaan fungsi

pengawasan terhadap pelayanan publik.

Page 89: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

76

DAFTAR PUSTAKA

Kitab suci Al-Qur’an

Buku

Adikoesoemo, Suparto, Manajemen Rumah Sakit, Cet.VI, Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 2012

Asshidiqie, Jimly, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Cet.II, Jakarta:

Konpress, 2005

Azwar, Azrul, Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi III, (Jakarta: Binarupa

Aksara, 1996)

Barents, J, Ilmu Politika: Suatu Perkenalan Lapangan, terjemahan L.M. Sitorus,

Cet.I, Jakarta: PT Pembangunan,1965

Budiardjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Cet.VI, Jakarta: PT.Gramedia

Pustaka Utama, 2013

Busroh, Abu Daud, Ilmu Negara, Cet.I, Jakarta: PT.Bumi Aksara, 1990

Busrizalti, M, Hukum Pemda, Otonomi Daerah dan Implikasinya, Cet.I,

Yogyakarta: Total Media, 2013

Dagun, Save M., Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Cet.I, Jakarta: Lembaga

Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN), 1997

Dede, Mariana dan Caroline Paskarina, Demokrasi dan Politik Desentralisasi,

Cet.I, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2008

Page 90: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

77

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,

Edisi IV, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008

Fachruddin, Irfan, Pengawasan Peradilan Administrasi Terhadap Tindakan

Pemerintah, Cet. I, Bandung: Alumni, 2004

Garner, Bryan A., Black’s Law Dictionary, Edisi VIII, United States of America:

West Group, 1999

Hapid, R. Hilman, Bogor dari Periode ke Periode, Cet.I, Bogor: PT Inti Getar

Pakuan, 2012

HM, Ismail, Menuju Pelayanan Prima, Konsep dan Strategi Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik, Cet. I, Malang: Averroes Press, 2010

Ibrahim, Amin, Teori dan Konsep Pelayanan Publik Serta Implementasinya,

Cet.I, Bandung: CV. Mandar Maju, 2008

Ibrahim, Amin, Pokok-Pokok Analisis Kebijakan Publik, Cet.I, Bandung: Mandar

Maju, 2004

Ilahi, Mohammad Takdir, Nasionalisme Dalam Bingkai Pluralitas Bangsa

Paradigma Pembangunan dan Kemandirian Bangsa, Cet.I, Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2012

Irianto, Sulistyowati dan Shidarta, Metode Penelitian Hukum Konstelasi dan

Refleksi, Edisi I, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2009

Kaho, Josep Riwu, Analisa Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah di

Indonesia, Cet.I, Jakarta: Bina Aksara, 1982

Page 91: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

78

Kaloh, J, Mencari Bentuk Otonomi Daerah Suatu Solusi Dalam Menjawab

Kebutuhan Lokal dan Tantangan Global, Cet.I, Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2007

Kelsen, Hans, Teori Umum Tentang Hukum dan Negara, Penerjemah Raisul

Muttaqien, Cet.IV, Bandung: Nusa Media, 2009

Koesoemahatmadja, RDH, Pengantar Ke Arah Sistem Pemerintahan Daerah di

Indonesia, Cet.I, Jakarta: Bina Cipta, 1979

Kurniawan, Agung, Tranformasi Pelayanan Publik, Cet.I, Yogyakarta:

Pembaruan, 2005

Kusnardi, Mohammad dan Bintan R. Saragih, Ilmu Negara, Cet.VII, Jakarta:

Gaya Media Pratama Jakarta, 2008

Labolo, Muhadam, Memahami Ilmu Pemerintahan Suatu Kajian, Teori, Konsep

dan Pengembangannya, Cet. II, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007

Lay, Cornelis, Parlemen Lokal di Indonesia, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Edisi 40

September 2013

Manullang, M, Dasar-dasar Manajemen, Cet.XV, Jakarta: Ghalia Indonesia,

1996

Mappadjantji, A, Kemandirian Lokal: Konsepsi Pembangunan, Organisasi, dan

Pendidikan Dari Perspektif Sains Baru, Cet I, Jakarta: PT.Gramedia

Pustaka Utama, 2005

Marbun, BN, Kamus Politik, Ed. III, Jakarta: Pustaka Harapan, 2007

Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Cet.VII, Jakarta: Kencana, 2011

Page 92: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

79

Muchsan, Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pemerintah dan

Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia, Cet.I, Yogyakarta: Liberty,

1992

Musanef, Sistem Pemerintahan Daerah di Indonesia, Cet.I, Jakarta: PT Gunung

Agung, 1985

Muluk, M.R Khairul, Desentralisasi dan Pemerintahan Daerah, Cet.III, Jawa

Timur: Bayumedia Publishing, 2007

Ndraha, Taliziduhu, Budaya Organisasi, Cet. I, Jakarta: Rineka Cipta, 1997

Ndraha, Taliziduhu, Fungsi Pemerintahan, Cet. I, Jakarta: IIP, 2004

Noer, Deliar, Pengantar ke Pemikiran Politik, Cet.I, Medan: Dwipa, 1965

Nurdin, Encep Syarief, “Pembangunan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik

(Good Governance) dan Pemberantasan Korupsi”, Negarawan, No.18

(November 2010)

Prawirohardjo, State of The Art dari Ilmu Pemerintahan, cet.I, Jakarta: Karya

Dharma IIP, 1993

Pusat Kajian Strategi Pembangunan Sosial Politik FISIP Universitas Indonesia

dengan Badan Perencanaan Daerah Provinsi Jakarta, dalam penelitian

Peran dan Fungsi DPRD di era Reformasi, (Jakarta: Depok, 2003)

Rasyid, M. Ryaas, Desentralisasi Dalam Menunjang Pembangunan Daerah

Dalam Pembangunan Administrasi di Indonesia, Cet.I, (Jakarta: Pustaka

LP3ES, 1998), h. 139

Page 93: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

80

Rasyid, M. Ryaas, Makna Pemerintahan: Tinjauan Dari Segi Etika dan

Kepemimpinan, Cet.I, Jakarta: Watampone, 1997

Rasyid, M. Ryaas, “Otonomi Daerah: Latar Belakang dan Masa Depannya”

dalam Syamsuddin Haris (editor), Desentralisaasi dan Otonomi Daerah

Desentralisasi, Demokratisasi, Akuntabilitas Pemerintahan Daerah

Rosyada, dkk., Pendidikan Kewargaan (Civic Education) Demokrasi, Hak Asasi

Manusia dan Masyarakat Madani, Cet.I, Jakarta: ICCE UIN Syarif

Hidayatullah, 2003

Sinambela, Lijan Poltak, dkk, Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan dan

Implementasi, Cet.V, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010

Soehino, Perkembangan Pemerintahan di Daerah, Cet.I, Yogyakarta: Liberty,

1983

Saragih, Bintan, Lembaga Perwakilan dan Pemilihan Umum di Indonesia, Cet.I,

Jakarta: Gaya Media Pratama, 1988

Sobandi, Baban, dkk., Desentralisasi dan Tuntutan Penataan Kelembagaan

Daerah, Cet.I, Bandung: Humaniora, 2006

Soebagio, M, Hukum Keuangan Negara, Cet II, Jakarta: Rajawali Press,1991

Soehino, Perkembangan Pemerintahan di Daerah, Cet.I, Yogyakarta: Liberty,

1983

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia,

Cet.III, 1986

Page 94: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

81

Soejito, Irawan, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah,

Cet.I, Jakarta: Bina Aksara, 1984

Soemantri M, Sri, Pengantar Perbandingan Antar Hukum Tata Negara, Cet.I,

Jakarta: Rajawali Press, 1981

Singarimbun, Masri dan Effendi Soffian, Penyunting, Metode Penelitian Survey,

Cet.VI, Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan

Ekonomi dan Sosial (LP3ES), 1985

Sumaryadi, I. Nyoman, Sosiologi Pemerintahan Dari Perspektif Pelayanan,

Pemberdayaan, Interaksi, dan Sistem Kepemimpinan Pemerintahan

Indonesia, Cet.II, Bogor: Ghalia Indonesia, 2013

Sunindhia, Y.W, Praktek Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah, Cet II,

Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996

Syaukani, dkk, Otonomi Daerah Dalam Negara, Cet.I, Yogyakarta: Pustaka

Belajar, 2007

Syafrudin, Ateng, Kapita Selekta, Hakikat Otonomi dan Desentralisasi Dalam

Pembangunan Daerah, Cet.I, Yogyakarta: Citra Media, 2006

Tjandra, W. Riawan, Hukum Keuangan Negara, Cet.I, Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, 2013

Tutik, Titik Triwulan, Pengantar Hukum Tata Usaha Negara Indonesia, Cet.I,

Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010

Page 95: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

82

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

741/MENKES/PER/VII/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal

Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota

Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Susunan dan

Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah

Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Pembentukan

Dinas Daerah

Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 26 Tahun 2004 Tentang

Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Bogor

Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pembentukan

Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang Kelas C

Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Retribusi

Pelayanan Kesehatan

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 81 Tahun

1993

Page 96: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

83

Internet

http://www.bogorkab.go.id/selayang-pandang/sub-menu/

http://www.cifor.org/publications/pdf_files/govbrief

Page 97: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

KEMENTERIAN AGAMAuNrvERsrrAs rsLAM I\rEGERr (UIN)SYARIF IIIDAYATULLAII JAKARTA

F'AKULTAS SYARIAII DAN HUKUM

Jln. lr. H. Juanda No. 95 Ciputat J akarta 1 5412, I ndonesiateto.' t62-211 74?11537, 7 401925 Fax. (62-21) 7 491421wdus'ite : wrirw.uinjkt.ac.id E-mail : syar-hukuin@yahoo-com

Nomor :

Lampiran :

Hal :

Un.$/Fa/KM.00.02l 3Et /201'4 ]akarta, 27 Janaati20l'4

Permohonan Data / Wawanc,ua

Kepada Yth,Keiua DPRD Kabupaten Bogordi

Tempat

A s s al amu' al aikum Wr,W .

Dekan Fakultas syariah dan Hukum UIN syarif Hidayatullah

]akarta menerangkan bahwa:

NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemester

Jurusan/KonsentrasiAlamatTelp

e ph*cdq*;E$ p

adalah benar mahasiswa Fakultas syariah dan Hukum UIN syarifHidayatullah jakarta yang sedang menyusun skripsi dengan judul:

,,Fungsi Pengawasan DPRD Terhadap Efisiensi Administrasi Pelayanan

Kesehatan Daerah (studi Pelayanan Publik di RSUD Leuwiliang

. Kabupaten Bogor)"

untuk melengkapi bahan penulisan skripsi, dimohon kiranya Bapak/{bydapat *"r,".iiru yang bersangkutan untuk wawancara serta memperoleh

data guna penulisan skripsi dimaksud.Ltas ke4asama dan-bantuannya, kami ucapkan terima kasih.

Wassalam,

Zikri Muliansyah1110048000021Bogor, 1.1uru1992VIII (Delapan)Ilmu Hukum / Hukum Kelembagaan Negara

Kp. Mekarsari, Rt04/02 Leuwiliang-Bogor085719126638

Bidang Akademik

21985031003

Tembusan :

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta2.Ka/Sekprodi Ilmu Hukum / Hukum Kelembagaan Negara'

Page 98: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHKABUPATEN BOGOR

Jln. Tegar Beriman Telp./Fax. oz1 - g7s4zl6, grs47\l cibinong 16914

Yung bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :

Nama : ZIKRI MULIANSYAH

Pekerjaan : MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UIN SYARIF' IIIDAYATULLAH JAKARTA

Benar telah melakukan wawancara dengan saya pada 14 Februari 2014 dalam

rangka menyusun skripsi dengan judul ,,tr'ungsi pengawasan DpRD Kabupaten

Bogor Terhadap Elisiensi Administrasi Pelayanan Kesehatan Daerah (Studi

Pelayanan Publik di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor),, sebagai tugas

akhir untuk kelulusan sarjana.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

2AU

AnggotaKomisi D

Fraksi Golkar

DPRD Kabupaten Bogor

Page 99: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

Hasil Wawancara DPRD Kabupaten Bogor

Narasumber : Drs. H. Hasanabe

1. Menurut bapak, apa makna dari adanya fungsi pengawasan yang dimiliki oleh

lembaga perwakilan rakyat (DPRD Kabupaten Bogor)?

Jawaban : Menurut saya fungsi pengawasan yang dimiliki oleh DPRD

Kabupaten Bogor, merupakan salah satu fungsi management untuk menjamin

agar pelaksanaan kegiatan pemerintah sesuai dengan kebijakan dan rencana

yang telah ditetapkan, serta memastikan agar tujuan pemerintah dapat

tercapai secara efektif dan efisien. Sementara khusus pemerintah daerah

Kabupaten Bogor, fungsi pengawasan ini merupakan suatu mekanisme

peringatan dini, untuk mengawal pelaksanaan aktivitas pencapaian tujuan

dan sasaran. Sedangkan bagi DPRD Kabupaten Bogor, fungsi pengawasan

merupakan tugas mulia untuk memberikan telaahan dan saran, berupa

tindakan perbaikan

2. Mekanisme apa yang diterapkan dalam pelaksanaan fungsi pengawasan

DPRD Kabupaten Bogor?

Jawaban : Sebenarnya tidak ada mekanisme khusus yang diterapkan dalam

pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD Kabupaten Bogor, masyarakat cukup

menyampaikan aspirasinya terkait dengan kinerja Pemerintah Daerah

Kabupaten Bogor, yang selanjutnya akan ditindak-lanjuti oleh pihak DPRD

Kabupaten Bogor. Ada dua cara yang dapat ditempuh oleh masyarakat

Page 100: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

Kabupaten Bogor apabila ingin menyampaikan aspirasinya, yaitu melalui

MUSREMBANG yang biasa disebut dengan jalur formal atau birokrasi dan

melalui masa RESES yang biasa disebut dengan jalur politis. Bila ingin

menempuh jalur MUSREMBANG, aspirasi masyarakat baru akan ditindak-

lanjuti apabila dilaporkan secara kolektif, yaitu melalui LSM atau organisasi

kemasyarakatan lainnya. Setelah itu baru ditindak-lanjuti oleh pihak DPRD

melalui komisi yang berwenang, namun yang menjadi fokusnya adalah

payung hukum yang melandasi kinerja pemerintah tersebut, meliputi perda,

perbup dan lain-lain. Setelah diketahui kesalahannya barulah dirapatkan

oleh komisi yang berwenang untuk kemudian disampaikan saat rapat

paripurna.

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan fungsi pengawasan

DPRD Kabupaten Bogor?

Jawaban : Menurut saya, faktor-faktor tersebut antara lain : Pengetahuan

masyarakat atas adanya kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Bogor,

Sosialisasi kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Bogor, Peran aktif

masyarakat untuk memberikan penilaian atas kinerja pemerintah daerah

Kabupaten Bogor dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah

Kabupaten Bogor, Peran aktif dari masing-masing anggota DPRD

Kabupaten Bogor untuk senantiasa menerima serta menyalurkan aspirasi

rakyatnya kepada pemerintah daerah dalam rangka melakukan perbaikan

pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Bogor atau pun

Page 101: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

perbaikan substansi kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Bogor,

Keterbukaan informasi dari pihak pemerintah daerah Kabupaten Bogor, atas

peraturan pelaksana dari peraturan daerah Kabupaten Bogor yang dibuat

bersama DPRD Kabupaten Bogor

4. Bagaimana pengaruh fungsi pengawasan DPRD Kabupaten Bogor terhadap

pelaksanaan efisiensi administrasi pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor?

Jawaban : Perlu diketahui bahwa persoalan administrasi merupakan

persoalan yang sifatnya teknis, dan fungsi pengawasan DPRD tidak sampai

kepada persoalan yang sifatnya teknis, namun sebagai bentuk tanggung

jawab atas suara rakyat yang mengeluhkan hal tersebut, maka DPRD

berkewajiban untuk menyampaikannya pada pihak pemerintah daerah yang

kewenangannya lebih luas untuk melakukan pengawasan dalam hal ini

(pengawasan internal). Sebab fungsi pengawasan DPRD hanya sebatas

melihat ketidaksesuaian antara payung hukum kinerja pemerintah daerah

dengan pelaksanaannya di lapangan. Lalu, setelah hal tersebut disampaikan

ketika rapat paripurna, maka pihak pemerintah daerahlah melalui

inspektoratnya yang akan melakukan perbaikan dalam hal pengawasan

administrasi pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Dari hasil pengawasan tersebut, apabila memang letak permasalahannya

adalah kurangnya sumber daya dalam pelaksanaan tugas administrasi

pelayanan kesehatan. Maka pihak terkait, dalam hal ini RSUD Leuwiliang

Page 102: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

Kabupaten Bogor dapat segera mengajukan anggaran tambahan demi

menunjang pelaksanaan efisiensi administrasi pelayanan kesehatan kepada

pemerintah daerah yang kemudian dibahas bersama dengan DPRD

Kabupaten Bogor. Sehingga disini lah letak kontribusi DPRD melalui fungsi

legislasi dan anggarannya untuk membantu mewujudkan efisiensi

administrasi pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Ketika payung hukum telah dibuat untuk memberikan tambahan anggaran

kepada pihak RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, namun pelaksanaan

kurang memuaskan, maka disinilah hadir fungsi pengawasan DPRD tersebut,

untuk menilai penyerapan anggaran yang telah disediakan sebelumnya.

5. Menurut bapak, apa penyebab utama munculnya keluhan masyarakat terhadap

efisiensi administrasi pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang Kabupaten

Bogor?

Jawaban : Menurut saya penyebab utama keluhan masyarakat muncul

adalah kurangnya pengetahuan masyarakat atas tipe rumah sakit yang ada di

Kabupaten Bogor khususnya RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Masyarakat cenderung menuntut pelayanan dan fasilitas yang sama bagi

setiap rumah sakit. Padahal, perlu diketahui tiap-tiap rumah sakit itu

memiliki tipenya sendiri dengan segala keterbatasannya termasuk

keterbatasan petugas adminitrasinya. Khusus untuk RSUD Leuwiliang itu

sendiri, ia merupakan rumah sakit tipe C, sehingga sangat terbatas anggaran

yang disediakan untuk rumah sakit tersebut yang berimbas pada fasilitas dan

Page 103: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

sumber daya yang ada di RSUD Leuwilian. Sosialisasi yang kurang akan hal

ini merupakan tanggung jawab bersama, bersama seluruh elemen-elemen

yang mengetahuinya, agar masyarakat tidak mudah tersulut emosinya ketika

memperoleh pelayanan yang terbatas.

Narasumber

Drs. H. Hasanabe

Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bogor

Page 104: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

I(EMENTERIAN AGAMAUNTYERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF' HIDAYATULLAII JAKARTA

FAKULTAS SYARIAH DAN IIUKUM

Jln. lr. H. Juanda No. 95 Ciputat Jakarla 1 5412, lndonesialetp. (62-211 74V'11537, 7401925 Fax (62-21 ) 7491821Website : www.uinjld.ac.ld E-mail : [email protected]

NomorLampiranHal

: Un.01/F4lKM.00.02 / S sz/ 201,4

: Permohonan Data/Wawancara

Kepada Yth,Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogordi

Tempat

Ass al amu' alaikum Wr.W.

Jakarta, 27 Jan'uari 201,4

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif HidayatullahJakarta menerangkan bahwa:

NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemester

JurusanlKonsentrasiAlamatTelp

Zikri Muliansyah1110048000021Bogor,1.Jw1992VIII (Detapan)Ilmu Hukum / Hukum Kelembagaan NegaraKp. Mekarsari, Rt 04/07, Leuwiliang-Bogor085719726638

adalah benar mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN SyarifHidayatullahJakarta yang sedang menyusun skripsi dengan judul:

,,Fungsi Pengawasan DPRD Terhadap Efisiensi Administrasi PelayananKesehatan Daerah (Studi Pelayanan Publik di RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor)"

untuk melengkapi bahan penulisan skripsi, dimohon kiranya Bapak/Ibydapat menerima yang berJangkutan untuk wawancara serta memperolehdata guna penulisan skripsi dimaksud.

Atas lerjasama dan bantuannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalam,

Akademik

Tembusan :

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta2. Ka/Sekprodi Ilmu Hukum / Hukum Kelembagaan Negara'

t)tF;W'':r"r--l-.i l..l

Page 105: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS KESEHATANJalan Ratp Tegar Beriman Kelurahan Pakansari Kecamatan Cibinong - 15914

NomorSifatLampiranPerihal

$4 ltbr- ftolrt4 -WBiasa

ljin Menggunakan Data

NamaNPMPrcgram StudiPeminatanJudul

Cibinong, 03 Februan 2014

KEPADAYth. Dekan Fakultas Syadah dan Hukum

Univercitas lslam Negeri (UlN) SyarifHidayatullah Jakarta

Di

JA KA RTA

ZkriMuliansyah111098000021llmu HukumHukum kelem@aan NegaraFungsi Pengawasan DPRD' Terhadap EfisiensiAdministrasi Pelayanan Kesehatan Daerah (StudiPelayanan Publik di RSUD Leuwiliang kabupaten

Februari 2014Sekretariat Dinas Kmehatan lGb. Bogor

Berkenaan dengan su rat Saudara Nomor: Un.O1 lF 41KM.00.02/3621201 4tanggal 27 ianuan2014, perihal permohonan data dan wawancara atas nama:

WalduTempat

Tembusan:1. Bupati Bogor(sebagai laporan)2. lnspeHur Kabupaten Bogor

Dengan ini diberitahukan bahwa pada prinsipnya kami tidak berkeberatandan memberikan iiin untuk dilakanakannya ketiatan tersebut. Untuk kelancarankegiatan, harap yang bersangkutan berkoordinasi langsung dengan SekretarisDinas Kesehatan Kabupaten . Bogor. Setelah selesai kegiatan agar yangbersangkutan melaporkan hasilnya ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

Demikian untuk meniadi maklum, atas perhatiannya diucapkanterimakasih.

KESEHATAN

tuda

Page 106: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

Hasil Wawancara Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

Narasumber : Bu Dita dan Bu Dini (Staff Administrasi Dinas Kesehatan

Kabupaten Bogor)

1. Bagaimana kedudukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dalam

penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Kabupaten Bogor?

Jawaban : Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor berkedudukan sebagai

koordinator dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan, baik yang

diselenggarakan oleh puskesmas-puskesmas ataupun yang diselenggarakan

oleh RSUD di Kabupaten Bogor. Dinas Kesehatan juga bertugas untuk

memberikan pelatihan bagi para petugas puskesmas atau RSUD yang ada di

Kabupaten Bogor

2. Siapakah pihak yang berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan administrasi pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor?

Jawaban : Pihak yang berwenang untuk melakukan pengawasan itu adalah

Inspektorat yang rutin melakukan sidak minimal 6 bulan sekali, baik di Dinas

Kesehatan maupun di Puskesmas-puskesmas atau RSUD-RSUD yang ada di

Kabupaten Bogor. Sebab, administrasi itu sifatnya teknis, sehingga

pengawasan yang diterapkan cenderung pada pengawasan internal yang

dilakukan oleh inspektorat yang bertanggungjawab pada Bupati Bogor.

3. Bagaimanakah peran DPRD Kabupaten Bogor sejauh ini dalam menunjang

pelaksanaan efisiensi administrasi pelayanan kesehatan di Kabupaten Bogor?

Page 107: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

Jawaban : Sejauh ini anggota dewan hanya sebatas menyampaikan keluhan

konstituennya terkait dengan administrasi pelayanan kesehatan yang dinilai

kurang baik. Namun tindak lanjutnya sangat bergantung pada pihak

Inspektorat, sebab sifatnya yang teknis. DPRD lebih banyak bermain pada

persetujuan anggaran, sehingga apabila efisiensi dapat terwujud dengan

adanya penambahan anggaran, disinilah letak DPRD akan memainkan

peranannya.

4. Bagaimana peranan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dalam menunjang

pelaksanaan efisiensi administrasi pelayanan kesehatan di RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor?

Jawaban : Biasanya kami mengadakan pelatihan rutin bagi para petugas,

tidak hanya bagi petugas administrasi sebenarnya. Agar mereka dalam

melaksanakan tugasnya menjadi lebih baik dan lebih mahir. Dan dalam

pelatihan tersebut pun, para petugas disosialisasikan mengenai payung

hukum bagi pelaksanaan tugasnya, SOP nya dan lain sebagainya. Kami pun

senantiasa memberikan peluang bagi setiap puskesmas dan rumah sakit

(RSUD) untuk mengajukan anggaran bagi peningkatan pelayanan di tempat

mereka, termasuk pelayanan administrasinya entah penambahan jumlah

petugas administrasi, petugas medis, farmasi dan lain-lain. Sebab anggaran

dari masing-masing puskesmas dan rumah sakit (RSUD) merupakan bagian

dari anggaran pemerintah daerah yang akan diajukan dan dibahas bersama

dengan anggota Dewan dalam rapat paripurna.

Page 108: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

Narasumber I

Bu Dini

Staff Administrasi DINKES

Narasumber II

Bu Dita

Staff Administrasi DINKES

Page 109: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

KEMENTERIAN AGAMAUNI\TERSITAS ISLAM NEGERI (IJIN)SYARIF HIDAYATULLAII JAIGRIA

FAKULTAS SYARIAI{ DAN HUKUM

Jln. lr. H. Juanda No. 95 Ciputat Jakafta 15412, lndonesia

NomorLampiranHal

: Un.01/F4lKM.00.02 /9bo /201,4 Jakarta, 27 Jan,uari?:O1,{4

: Permohonan Data/Wawancara, - - ----

Kepada Yttr,Kepala RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogordi

Tempat

As s alamu' alaikum Wr,W.

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif HidayatullahJakarta menerangkan bahwa:

Telp. (62-211 74V-11537, 7 401925 Fax. (62-211 7 491 821Website : wirnrv.uinjkt.ac.id E-mail : syar_hukuin@yahoo

Zikri Muliansyah11L0048000021Bogor,1,Juru1992VIII (Delapan)Ilmu Hukum / Hukum Kelembagaan NegaraKp. Mekarsari, Rt 04/07, Leuwiliang-Bogor085719126638

NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemester

Jurusan/KonsentrasiAlamatTelp

adalah benar mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi dengan judul:

"Fungsi Pengawasan DPRD Terhadap Efisiensi Administrasi PelayananKesehatan Daerah (Studi Pelayanan Publik di RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor)"

Untuk melengkapi bahan penulisan skripsi, dimohon kiranya Bapak/Ibudapat menerima yang bersangkutan untuk wawancara serta memperolehdata guna penulisan skripsi dimaksud.

Atas kerjasama dan bantuannya, kami ucapkan terima kasih.

Wassalam,

Ternbusan :

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta2. Ka/Sekprodi llmu Hukum / Hukum Kelembagaan Negara.

Aii, MA

Page 110: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEUWILIANGJl. Raya Cibeber - Leuwitiang Bogor Kode pos 16640

Telp. ( 0251 ) 8643290 fax. (0251) 8643291 Email : [email protected]

Nomor

Sifat

tarnpiran

Perihal

t 44st lGfnso-r

Bogor, Februari 2014

Kepada Yth,

Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah

Di -

lakarta

dT RSUD

Biasa

: Pengambilan Data

Menindaklanjuti surat dari universitas Islam Negeri (uIN) syarif

Hidayatullah Jakarta, Nomor : un.ALff4lKM.00.02/3 6A.2Ot4 tanggal

27 lanuari 2014 Perihal Permohonan Data/wawancara ,dengan ini kami

memberikan ijin kepada :

Nama : Zikri Muliansyah

Nomor Pokok : 1110048000021

: Ilmu Hukum

Nama tersebut-diatas-untuk melakukan Wawancara

Leuwiliang guna bah4n penulisan penulisan skripsi.

Demikian atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

a.n.DirekturBagian Tata Usaha

..i ^ :Pembina

tr$Ep. r s 64oz24L9s6o2 1 oo 1

Tembusan

1. Bupati Bogor ( Sebagai Laporan );2. Inspektur Kab.Bogor;3. Kepala BKPP Kab.Bogor.

Page 111: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

Hasil Wawancara RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor

Narasumber : Bapak Bambang (Kasubag Rekam Medik RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor) dan Bu Ade Sri (Petugas Loket Administrasi RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor)

1. Menurut bapak, bagaimana kualitas kerja petugas loket administrasi RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor?

Jawaban : Sejauh ini saya rasa, kinerja petugas sudah baik, sudah memenuhi

aspek-aspek tugas yang telah diberikan oleh direktur, baik itu mengenai

standar pelayanan maupun penerapan aturan operasional lainnya. Namun,

keluhan memang sering kami dapati dari pasien, tapi hal tersebut semata-

mata bukan karena petugas kami yang lalai atau kurang berkompeten. Ada

faktor-faktor lain diluar kemampuan individu petugas yang menyebabkan

kurang puasnya pasien atas pelayanan administrasi yang diberikan dan hal

ini sangat bergantung pada keadaan di lapangan. Misalnya, kelengkapan

data pasien yang kurang, sebab berada di pihak lain, seperti rumah sakit

swasta dan lainnya. Hal ini tentu tidak banyak diketahui oleh pasien, namun

kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pengertian pada

pasien.

2. Menurut ibu selaku petugas loket administrasi, bagaimana sebenarnya pola

pengerjaan tugas pelayanan administrasi di loket ini?

Jawaban : Kalau berbicara mengenai pola, sebenarnya kita bekerja mengacu

pada standar operasional atau SOP dan tata kerja yang ada di rumah sakit.

Dan sejauh ini, kami selalu berusaha menerapkan standar-standar tersebut

dengan sebaik-baiknya.

3. Selain penerapan SOP, hal apa lagi yang mempengaruhi kinerja ibu dan

petugas loket administrasi lainnya?

Jawaban : Ya, pekerjaan kami selaku petugas loket, sebenarnya sangat

bergantung pada keadaan data pasien di lapangan yang kami dapati. Maka,

Page 112: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

sekalipun kami sudah menerapkan SOP dengan sebaik-baiknya, itu bukan

jaminan bagi tercapainya target yang ada.

4. Sepengetahuan bapak, apakah ada pelatihan yang rutin diselenggarakan oleh

pihak rumah sakit bagi para petugas administrasinya?

Jawaban : Sejak rumah sakit ini berdiri, alhamdulillah pelatihan dapat terus

terselenggara, meskipun tidak pada waktu yang sama untuk tiap tahunnya,

misalnya ditahun 2012 pelatihan diselenggarakan di bulan Maret dan

Agustus sementara ditahun 2013 tidak pada bulan Maret dan Agustus. Semua

bergantung pada kesiapan pihak-pihak pendukung dari penyelenggaraan

pelatihan. Selain waktu yang tidak selalu sama, pelatihan pun diberikan

secara bergiliran, misalnya ditahun 2012 pada bulan Maret pelatihan

diberikan untuk petugas administrasi keuangan, sementara dibulan Agustus

untuk petugas administrasi rekam medik dan lain-lain. Terlepas dari itu,

pelatihan pasti diselenggarakan, sebab kami selalu mengajukan serta

mencantumkannya dalam anggaran (APBD) yang ditetapkan tiap tahun oleh

pemerintah daerah

5. Menurut penilaian bapak, secara umum bagaimana pencapaian target petugas

administasi di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor?

Jawaban : Hal ini bergantung pada bagian mana petugas administrasi

tersebut ditempatkan, misal untuk petugas administrasi rekam medik, secara

umum target petugas sudah tercapai, namun kami sering terkendala pada

perolehan data yang bersumber dari pihak lain, misal dalam hal perekapan

data, di satu sisi petugas administrasi diharuskan melakukan perekapan

datanya sendiri di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor, namun di sisi lain ia

juga diharuskan untuk menunggu data yang berasal dari pihak pengobatan

swasta untuk kelengkapan data RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor. Dengan

demikian, target yang seharusnya dapat diselesaikan sesuai rencana menjadi

terhambat akibat adanya data pelaporan yang belum masuk ke pihak RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor.

Page 113: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

6. Sepengetahuan bapak, ada berapa jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan

oleh petugas administrasi dalam setiap harinya?

Jawaban : Berbicara tentang jumlah pekerjaan itu relatif dan berubah-ubah

sesuai dengan keadaan lapangan, namun jumlah pekerjaan yang dilakukan

oleh petugas administrasi secara umum tidak terlepas dari pencatatan surat

masuk, surat keluar, setor restribusi, pembuatan administrasi pelaporan dan

pelaksana laboratorium. Maka dapat dikatakan bahwa jumlah pekerjaan

rutin yang selalu dilaksanakan oleh petugas administrasi pada umumnya

berjumlah lima jenis pekerjaan setiap harinya. Kelima jenis pekerjaan ini

berbeda-beda kuantitasnya, namun seringkali terlampau banyak, akibat

banyaknya jumlah pasien dan pihak lain yang harus dilayani.

7. Lalu, ada berapa jumlah petugas administrasi yang ada di RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor?

Jawaban : Untuk petugas administrasi umum sendiri ada sekitar 34 orang,

secara keseluruhan mungkin sekitar 76 orang

8. Kemudian, berdasarkan pengalaman bapak, bagaimana cara pihak RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor untuk mengatur kerja petugas administrasinya

ketika terjadi overload jumlah tugas yang harus diselesaikan oleh petugas

administrasi?

Jawaban : Pihak rumah sakit sebenarnya telah memberikan keleluasaan bagi

para petugas administrasi untuk menyelesaikan tugasnya terutama dalam hal

pelaporan administrasi, dengan memperbolehkan petugas untuk membawa

dan menyelesaikan tugasnya dirumahnya masing-masing. Serta kami juga

terkadang menerapkan kebijakan rangkap beban kerja dimana ada kalanya

petugas administrasi memegang dua beban atau lebih pekerjaan sekaligus,

demi mencapai target penyelesaian tugas dengan tepat waktu.

9. Kapan pelayanan RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor dimulai tiap harinya?

Jawaban : Pendaftaran dibuka sejak pukul 08.00 WIB, namun petugas

administrasi (loket khususnya) biasanya sudah datang sebelum pukul 08.00

Page 114: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

WIB, sehingga mereka sudah memulai tugas mereka sebelum petugas lain

datang dan memulai tugasnya. Namun, hal ini tidak diimbangi dengan

petugas yang lain, misalnya petugas medis, sehingga seringkali pasien

mengeluhkannya dan cenderung menyalahkan pihak administrasi pada

umumnya.

10. Apakah pernah terjadi keterlambatan dalam penyelesaian pelaporan

administrasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor oleh pihak RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor?

Jawaban : Keterlambatan tentu pernah terjadi, banyak hal yang dapat

menjadi penyebabnya, namun pada pokoknya hal ini lebih banyak disebabkan

oleh kurangnya koordinasi antara petugas peloparan administrasi dengan

pemegang program di RSUD Leuwiliang, selaku pihak yang menjadi sumber

data pelaporan administrasi.

Narasumber I

Bapak Bambang

Kasubag Rekam Medik RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor

Narasumber II

Ibu Ade Sri

Petugas Loket Administrasi RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor

Page 115: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

Hasil Wawancara Masyarakat Pengguna Jasa RSUD Leuwiliang

Kabupaten Bogor

Narasumber : Bapak Marzuki (Wiraswasta), Bapak Syamsul (Wiraswasta),

Bapak Yusup (Wiraswasta), Bapak Jerry (Pegawai Swasta), Bapak Rizky

(Wiraswasta)

1. Menurut bapak Yusup, bagaimana kinerja petugas administrasi RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor?

Jawaban : Saya rasa kemampuan petugas administrasi belum mumpuni,

kurang kompeten dalam menjalankan tugas administrasi rumah sakit, lihat

saja cara kerja mereka yang terkesan tergesa-gesa dan seperti orang bingung

2. Menurut bapak Yusup, bagaimana kinerja petugas loket administrasi di RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor ini?

Jawaban : kurang berkualitas

3. Menurut bapak Syamsul, bagaimana kinerja petugas administrasi RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor?

Jawaban : Saya rasa kemampuan petugas administrasi kurang terampil,

kurang layaka, pelayanan yang mereka berikan pun kurang memuaskan,

banyak pasien yang terlantar akibat pelayanan administrasi yang kurang

berkualitas

4. Menurut bapak Syamsul, bagaimana kinerja petugas loket administrasi di

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor ini?

Jawaban : kurang memuaskan

Page 116: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

5. Menurut bapak Jerry, bagaimana kinerja petugas administrasi RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor?

Jawaban : Saya rasa kurang berkualitas kurang memuaskan

6. Apakah petugas administrasi pernah memberikan penjelasan terkait dengan

jumlah pekerjaan mereka kepada bapak, lalu apakah bapak Jerry tahu

mengenai jumlah pekerjaan petugas administrasi?

Jawaban : Tidak pernah dan tidak tahu, padahal seharusnya ada penjelasan

akan hal itu agar kita selaku pasien lebih mengerti sehingga tidak banyak

mengeluh

7. Apakah bapak Rizky mengetahui jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan

oleh masing-masing petugas administrasi?

Jawaban : Tidak tahu.

8. Menurut bapak Rizky, bagaimana kinerja petugas loket administrasi di RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor ini?

Jawaban : terkesan sibuk sendiri, bukan melayani pasien

9. Menurut bapak Rizky, bagaimana kinerja petugas loket administrasi di RSUD

Leuwiliang Kabupaten Bogor ini?

Jawaban : agak membingungkan, mereka terlihat sibuk tapi pelayanan yang

diberikan lambat, jadi kita menunggu lama

10. Menurut bapak Marzuki, bagaimana kinerja petugas loket administrasi di

RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor ini?

Page 117: FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGORrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25035/1/Zikri... · FUNGSI PENGAWASAN DPRD KABUPATEN BOGOR . TERHADAP EFISIENSI ADMINISTRASI

Jawaban : ya, mereka agak santai bahkan terkesan mengulur-ulur waktu

penyelesaian proses administrasi pelayanan kesehatan, sekalipun mereka

sibuk, itu malah terkesan sibuk sendiri untuk urusan yang tidak kami mengerti

Narasumber I

Bapak Marzuki

Wiraswasta

Narasumber II

Bapak Yusup

Wiraswasta

Narasumber III

Bapak Rizky

Wiraswasta

Narasumber IV

Bapak Jerry

Pegawai Swasta

Narasumber V

Bapak Syamsul

Wiraswasta