gejala klinis infeksi cacing schistosomaachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/drh...

2
Drh Ardilasunu Wicaksono, MSi | Gejala Klinis Infeksi Cacing Schistosoma Copyright Ardilasunu Wicaksono [email protected] http://ardilasunu.staff.ipb.ac.id/gejala-klinis-infeksi-cacing-schistosoma/ Gejala Klinis Infeksi Cacing Schistosoma Kontak langsung pada kulit oleh serkaria dapat menyebabkan kegatalan dan ruam pada kulit yang biasa disebut swimmers itch. Gejala klinis dapat terlihat terlihat setelah 23 minggu, namun kebanyakan tidak memperlihatkan gejala klinis (asimptomatis) (NaTHNaC 2008). S. haematobium, S. mansoni, dan S. japonicum memiliki masa inkubasi 8 sampai 12 minggu dihitung dari mulai larva memasuki tubuh sampai cacing mencapai feses/ urin penderita. Infeksi Schistosoma dapat menimbulkan gejala-gejala yang bersifat umum seperti gejala keracunan, demam, disentri, penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, gejala saraf, kekurusan dan lambatnya pertumbuhan pada anak-anak. Sedang pada penderita yang sudah kronis dapat menimbulkan pembengkakan hati dan limpa serta sirosis hati yang umumnya berakhir dengan kematian (Soejoedono 2004). Gejala klinis pada fase akut (dikenal dengan Katayama Fever) berupa demam, malaise, urticaria, dan eosinofilia. Gejala lain dapat berupa batuk, demam, letargi, diare, kekurusan, hematuria, sakit kepala, nyeri persendian dan otot, eosinofilia, splenomegali, dan hepatomegali (NaTHNaC 2008). page 1 / 2

Upload: others

Post on 03-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gejala Klinis Infeksi Cacing Schistosomaachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Drh Ardilasunu... · pemeriksaan mikroskopis di feses dan urin. Dapat pula dilakukan biopsi

Drh Ardilasunu Wicaksono, MSi | Gejala Klinis Infeksi Cacing SchistosomaCopyright Ardilasunu Wicaksono [email protected]://ardilasunu.staff.ipb.ac.id/gejala-klinis-infeksi-cacing-schistosoma/

Gejala Klinis Infeksi Cacing Schistosoma

Kontak langsung pada kulit oleh serkaria dapat menyebabkan kegatalan dan ruampada kulit yang biasa disebut swimmers itch. Gejala klinis dapat terlihat terlihatsetelah 23 minggu, namun kebanyakan tidak memperlihatkan gejala klinis(asimptomatis) (NaTHNaC 2008). S. haematobium, S. mansoni, dan S. japonicummemiliki masa inkubasi 8 sampai 12 minggu dihitung dari mulai larva memasukitubuh sampai cacing mencapai feses/ urin penderita.

Infeksi Schistosoma dapat menimbulkan gejala-gejala yang bersifat umum sepertigejala keracunan, demam, disentri, penurunan berat badan, penurunan nafsumakan, gejala saraf, kekurusan dan lambatnya pertumbuhan pada anak-anak.Sedang pada penderita yang sudah kronis dapat menimbulkan pembengkakan hatidan limpa serta sirosis hati yang umumnya berakhir dengan kematian (Soejoedono2004).

Gejala klinis pada fase akut (dikenal dengan Katayama Fever) berupa demam,malaise, urticaria, dan eosinofilia. Gejala lain dapat berupa batuk, demam, letargi,diare, kekurusan, hematuria, sakit kepala, nyeri persendian dan otot, eosinofilia,splenomegali, dan hepatomegali (NaTHNaC 2008).

page 1 / 2

Page 2: Gejala Klinis Infeksi Cacing Schistosomaachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Drh Ardilasunu... · pemeriksaan mikroskopis di feses dan urin. Dapat pula dilakukan biopsi

Drh Ardilasunu Wicaksono, MSi | Gejala Klinis Infeksi Cacing SchistosomaCopyright Ardilasunu Wicaksono [email protected]://ardilasunu.staff.ipb.ac.id/gejala-klinis-infeksi-cacing-schistosoma/

Infeksi Schistosoma haematobium akan menyebabkan demam disertai batuk keringyang diikuti dengan kesakitan perut ringan, hati menjadi lunak, dan eosinofilia.Pada infeksi yang berkepanjangan, Schistosoma japonicum dapat menyebabkangranuloma di perut dan karsinoma pada lambung (Soejoedono 2004).

Infeksi kronis dari S. mansoni dan S. japonicum menyebabkan fibrosa periportal hatidan hipertensi vena porta yang menyebabkan ascites dan varises oesofagial. Infeksijangka panjang darS. haematobium menyebabkan perlukaan vesica urinaria,obstruksi renalis, infeksi kronis saluran urinari, dan kemungkinan carcinoma padavesica urinaria.

Diagnosa dapat diteguhkan dengan menemukan telur Schistosoma padapemeriksaan mikroskopis di feses dan urin. Dapat pula dilakukan biopsi rectal untukmenemukan telur cacing, atau dengan uji serologis untuk menemukan antibodiatau antigen dari Schistosoma (NaTHNaC 2008).

page 2 / 2