gejala oklusi(1)
DESCRIPTION
dgTRANSCRIPT
Penyebab dan gejala oklusi tuba eustachius
2.6.1 OMA1
Stadium oklusi tuba eustachius
Ditandai oleh retraksi membrana timpani akibat tekanan negatif dalam telinga
tengah karena terjadinya absorpsi udara. Selain retraksi, membrana timpani kadang-
kadang tetap normal atau hanya berwarna keruh pucat atau terjadi efusi. Stadium
oklusi tuba Eustachius dari otitis media supuratif akut (OMA) sulit kita bedakan
dengan tanda dari otitis media serosa yang disebabkan virus dan alergi.
Keluhan yang dirasakan : telinga terasa penuh (seperti kemasukan air),
pendengaran terganggu, nyeri pada telinga (otalgia), tinnitus. Pada pemeriksaan
otoskopi didapat gambaran membran timpani berubah menjadi retraksi / tertarik ke
medial dengan tanda-tanda lebih cekung, brevis lebih menonjol, manubrium mallei
lebih horizontal dan lebih pendek, plika anterior tidak tampak lagi, dan refleks cahaya
hilang atau berubah (memendek).
Terapi : pengobatan terutama bertujuan untuk membuka kembali tuba eustachius,
sehingga tekanan negatif di telinga tengah hilang. Untuk itu diberikan obat tetes
hidung. HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik (anak <12 tahun) atau HCl efedrin
1% dalam larutan fisiologik (>12 tahun).
2.6.2 Blockages (KNF)1
Segala sesuatu yang mengakibatkan tertutupnya tuba eustachius dapat berujung
disfungsi tuba eustachius. Sebagai contoh, pembesaran adenoid. Disfungsi tuba
eustachius jarang dapat menjadi suatu gejala dari tumor yang terjadi pada bagian
belakang hidung.
Umumnya keluhan berupa rasa penuh di telinga, telinga berdengung (tinnitus),
atau dengan gangguan pendengaran yang biasanya tuli konduktif dan bersifat
unilateral. Gejala ni disebabkan karena partumbuhan atau infiltrasi tumor primer pada
otot tuba dan mengganggu mekanisme pembukaan ostia tuba. Tuba oklusi dapat
menjadi permanen, jika tumor menyebar dan menyumbat muara tuba.
Gangguan pendengaran sering bersifat tuli konduktif dan unilateral. Gejala ini
disebabkan karena otitis media serosa akibat gangguan fungsi tuba. Tuli saraf
mungkin terjadi pada penderita KNF sebagai afek radioterapu dan jarang akibat
penyebaran langsung tumor ke saraf VII
Otitis media serosa sampai perforasi membrane timpani penyebabnya adalah
sumbatan muara tuba Eustachius oleh massa tumor.
2.6.3 ISPA
Hal ini merupakan penyebab tersering dari Disfungsi Tuba Eustachius. Hidung
yang tersumbat atau mucus yang timbul saat flu atau infeksi lain dapat mem-blok tuba
eustachius. Satu infeksi dapat menyebabkan tuba eustachius menjadi radang dan
bengkak. Pada umunya orang akan mengalami satu atau lebih tahap saat mereka
terkena flu dan ada saatnya mereka tidak dapat mendengar dengan baik karena adanya
disfungsi tuba eustachius.
Gejala – gejala pada disfungsi tuba eustachius dapat muncul sampai lebih dari
seminggu (bahkan lebih lama) atau setelah infeksi sudah tidak ada. Hal ini karena
terperangkapnya mucus dan pembengkakan dapat menghambat pembersihan
walaupun infeksi sudah lama hilang.
2.6.4 Alergi
Alergi yang mengakibatkan efek pada hidung seperti perinial rhinitis dapat
mengakibatkan mucus berlebih dan peradangan sekitar tuba eustachius yang berujung
pada disfungsi tuba eustachius
2.6.5 Penerbangan / Menyelam (Barotrauma)1
Beberapa orang merasakan rasa sakit di telinga ketika mendarat saat melakukan
penerbangan. Hal itu karena tidak seimbangnya tekanan yang terjadi di sisi lain dan
membrane timpani saat pesawat turun. Saat pesawat turun, tekanan udara menjadi
tinggi di sekitar. Hal ini mendorong membran timpani masuk ke dalam dan dapat
mengakibatkan rasa sakit. Pada banyak orang, menelan dan mengunyah menyebabkan
udara naik ke tuba eustachius untuk menyamakan tekanan.
Beberapa penerbangan menawarkan hidangan ketika pesawat akan mendarat
dengan tujuan agar kita melakukan tindakan menelan dan mengunyah. Kenapa
dibagikan permen saat mau mengudara dan mendarat? Karena kalau kita
mengisap/mengemut permen kita menelan. Selama proses menelan itu otot – otot di
sekitar tenggorokan ikut membantu rongga/saluran dari dalam ke luar sehingga
tekanan udara dalam telinga bisa diseimbangkan dengan tekanan udara luar. Tapi
kalau sedang flu, rongga tersebut tersumbat oleh slime/mucus ataupun
pembengkakan/radang sehingga sulit terjadi proses penyeimbangan tekanan.
Saat mengudara rongga dalam telinga masih bertekanan normal / sesuai di darat,
sedangkan karena pesawat bertambah tinggi maka tekanan udara kabin berkurang.
Artinya dalam rongga telinga tekanan udaranya lebih besar dari pada di luar / cabin.
Demikian sebaliknya ketika mendarat. Dengan melakukan menelan air liur biasanya
bisa terbuka saluran tadi. Tetapi jika tersumbat akan terasa sakit.
Bagaimanapun juga jika kita memiliki tuba eustachius yang sempit, pilek atau hal
lain yang mengakibatkan ter-bloknya tuba eustachius dan tidak seimbangnya tekanan
dapat menyebabkan disfungsi tuba eustachius dan bahkan rasa sakit pada telinga
Cara mendiagnosa oklusi tuba eustachius:
Anamnesa
Endoskopi → M. timpani hiperemi
Autoskop dengan valsava
Tympanometri
Daftar pustaka:
1. Djaafar, Zainul, Helmi, Ratna R. Gangguan fungsi tuba eustachius. Kelainan telinga
tengah. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Dan Leher. 6 th
ed. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI; 2007.p. 64-5.