geografi-materi tentang suhu udara

17
1. STEFANY ITTEN AMBARITA 2. MELIYANTI SEMBIRING BRAHMANA 3. PURWANTI 4. SALSALINA 5. BELA YULIKA S.

Upload: stefannnnny

Post on 02-Jul-2015

1.083 views

Category:

Education


14 download

DESCRIPTION

Suhu Udara

TRANSCRIPT

Page 1: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

1. STEFANY ITTEN AMBARITA2. MELIYANTI SEMBIRING BRAHMANA3. PURWANTI4. SALSALINA5. BELA YULIKA S.

Page 2: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

Suhu Udara adalah keadaan panas atau

dinginnya suatu udara atau derajat panas

dari kegiatan molekul dlm atmosfer yang dinyatakan dengan

skala Celcius,Fahrenheit

atau Reamur.

Page 3: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

Alat yang digunakan untuk mengukur udara disebut

Termometer.

Page 4: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

Perbedaan temperatur tinggi rendahnya suatu daerah dinamakan derajat geotermis.

Termometer untuk mengukur suhuudara

Page 5: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara
Page 6: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

Suhu Udara antara daerah satu dengan daerah lain sangatlah berbeda,hal ini disebabkan oleh beberapa

faktor yang mempengaruhinya:

1. Sudut Datangnya Sinar MatahariSudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi dan sore hari, sedangkan sudut terbesar pada waktu

siang hari tepatnya pukul 12.00 siang. Sudut datangnya sinar matahari yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar matahari dan suatu bidang di permukaan

bumi. Semakin besar sudut datangnya sinar matahari, maka semakin tegak datangnya sinar sehingga suhu

yang diterima bumi semakin tinggi. Sebaliknya, semakin kecil sudut datangnya sinar matahari, berarti

semakin miring datangnya sinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah.

Page 7: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

Semakin tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur udara di tempat tersebut akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat, temperatur udara akan semakin tinggi. Perbedaan temperatur udara yang disebabkan adanya perbedaan tinggi rendah suatu daerah disebut amplitudo.

Garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama disebut Garis isotherm. Suhu udara rata-rata tahunan pada setiap wilayah di Indonesia berbeda-beda sesuai dengan tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan laut.

Page 8: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

Lamanya penyinaran matahari pada suatu tempat tergantung dari letak garis lintangnya.

Semakin rendah letak garis lintangnya maka semakin lama daerah tersebut mendapatkan sinar matahari dan suhu

udaranya semakin tinggi.

Sebaliknya, semakin tinggi letak garis lintang maka intensitas penyinaran matahari semakin kecil sehingga suhu

udaranya semakin rendah.

Indonesia yang terletak di daerah lintang rendah (6 °LU –11 °LS) mendapatkan penyinaran matahari relatif lebih lama

sehingga suhu rata-rata hariannya cukup tinggi.

Page 9: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

Daerah ekuator merupakan daerah yang dibatasi oleh 231/2 °LU dan 231/2 °LS, menerima penyinaran relatif konstan,yaitu 12

jam siang dan 12 jam malam, sehingga suhu di daerah ini relatif stabil dengan amplitudo kecil.

Hal ini disebabkan daerah ekuator merupakan daerah lintasan gerak harian semu matahari. Hubungan antara lintang dengan

lamanya penyinaran adalah sebagai berikut:

No. Lintang Lama

Penyinaran

1 0° 12 jam

2 17° 12 jam

3 41° 15 jam

4 49° 16 jam

5 63° 20 jam

6 66,5° 24 jam

7 67,5° 1 bulan

8 90 (daerah kutub)

°

6 bulan

Page 10: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

Awan merupakan penghalang pancaran sinar matahari ke bumi. Jika suatu daerah terjadi awan (mendung) maka panas yang diterima bumi relatif sedikit, hal ini disebabkan sinar matahari tertutup oleh awan dan

kemampuan awan menyerap panas matahari.

Permukaan daratan lebih cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan panas, sedangkan permukaan

lautan lebih lambat menerima panas dan lambat pula melepaskan panas. Apabila udara pada siang hari diselimuti oleh awan, maka temperatur udara pada

malam hari akan semakin dingin.

Page 11: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

Daerah yang dekat dengan perairan memiliki amplitudo suhu harian rendah jika dibandingkan dengan wilayah

yang jauh dari perairan.Hal ini disebabkan oleh sifat air yang lambat menerima

dan melepaskan panas,sedangkan daratan cepat menerima dan melepaskan panas.

Page 12: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

Angin dan arus laut mempunyai pengaruh terhadap temperatur udara. Misalnya, angin dan arus dari daerah

yang dingin, akan menyebabkan daerah-daerah yang dilalui angin tersebut juga akan menjadi dingin.

Angin berhembus untuk menyebarkan suhu

Daerah yang memiliki relief kasar memiliki permukaan yang lebih luas daripada daerah dengan relief halus. Oleh sebab

itu, hasil pemanasan di daerah relief kasar lebih tidak efektif jika dibandingkan dengan pemanasan didaerah

berelief halus (datar).

Page 13: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

Pemanasan Udara diperoleh melalui dua proses,yaitu :

1. Pemanasan Secara Langsung

a. Absorpsi>> penyerapan unsur-unsur radiasi matahari seperti sinar gamma,sinar X dan ultraviolet oleh oksigen,nitrogen,ozon,hidrogen dan debu.

b. Refleksi>> pemanasan udara oleh matahari tetapi kemudian dipantulkan lagi ke angkasa oleh uap air(H2O,awan dan partikel

lainnya di atmosfer.

c. Difusi>> dalam proses ini sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan lembayung berhamburan ke

segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna biru.

Page 14: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

2. Pemanasan Secara Tidak Langsung

a. Konduksi>> Pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas

pada lapisan udara diatasnya.

b. Konveksi>> pemberian panas oleh gerak udara secara vertikal (ke atas).

c. Adveksi>> pemberian panas oleh gerak udara secara horizontal (mendatar).

d. Turbulensi>> pemberian panas oleh gerak udara tidak teratur dan berputar-putar ke atas, tetapi ada sebagian panas yang

dipantulkan kembali ke atmosfer.

Page 15: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

Salah satu sifat khas udara yaitu: Bila kita naik ke atas dgn ketinggiaan 100 meter, suhu

udara akan turun 0,6 °C. Di Indonesia suhu rata-rata tahunan pada

ketinggian 0 meter adalah 26 °C. Misal, suatu daerah dengan ketinggian 5.000 m di atas permukaan laut suhunya adalah 26

°C × -0,6 °C = -4 °C, jadi suhu udara di daerah tersebut adalah -4 °C.

Page 16: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

Efek rumah kaca juga salah satu penyebab pemanasan udara yang disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Efek rumah kaca sangatlah berbahaya karena unsur-unsur negatif yang terpancar oleh efek rumah kaca tersebut terus menerus akan mengikis habis lapisan ozon yang melindungi bumi.

Page 17: Geografi-Materi Tentang Suhu Udara

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.