geomorfologi - bali dan nusa tenggara.pdf

28

Click here to load reader

Upload: iccangaugite

Post on 25-Oct-2015

504 views

Category:

Documents


84 download

DESCRIPTION

Geomorfologi Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

GEOMORFOLOGI BALI DAN NUSA TENGGARA

Page 2: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

PULAU BALI

1. Letak Geografis, Batas Administrasi, dan Luas Wilayah

Secara geografis Provinsi Bali terletak pada 8°3'40" -

8°50'48" Lintang Selatan dan 114°25'53" - 115°42'40"

Bujur Timur. Pulau Bali merupakan daerah kepulauan

nusantara bagian tengah dan dikelilingi oleh laut.

Relief dan topografi Pulau Bali di tengah-tengah

terbentang pegunungan yang memanjang dari barat

ke timur. Provinsi Bali terletak di antara Pulau Jawa

dan Pulau Lombok.

Page 3: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

Utara : Laut Bali

Timur : Selat Lombok (Provinsi Nusa Tenggara Barat)

Selatan : Samudera Indonesia

Barat :Selat Bali (Propinsi Jawa Timur)

Secara administrasi, Provinsi Bali terbagi menjadi delapan kabupaten

dan satu kota, yaitu Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar,

Karangasem, Klungkung, Bangli, Buleleng, dan Kota Denpasar yang juga

merupakan ibukota provinsi. Selain Pulau Bali Provinsi Bali juga terdiri

dari pulau-pulau kecil lainnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Nusa

Lembongan, dan Nusa Ceningan di wilayah Kabupaten Klungkung,

Pulau Serangan di wilayah Kota Denpasar, dan Pulau Menjangan di

Kabupaten Buleleng. Luas total wilayah Provinsi Bali adalah 5.634,40 ha

dengan panjang pantai mencapai 529 km.

BATAS FISIK PULAU BALI

Page 4: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf
Page 5: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

Provinsi Bali merupakan daerah pegunungan dan

perbukitan yang meliputi sebagian besar wilayah.

Relief Pulau Bali merupakan rantai pegunungan

yang memanjang dari barat ke timur. Di antara

pegunungan itu terdapat gunung berapi yang

masih aktif, yaitu Gunung Agung (3.142 m) dan

Gunung Batur (1.717 m). Beberapa gunung yang

tidak aktif lainnya mencapai ketinggian antara

1.000 - 2.000 m.

2. Topografi

Page 6: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

Rantai pegunungan yang membentang di bagian

tengah Pulau Bali menyebabkan wilayah ini secara

geografis terbagi menjadi dua bagian yang berbeda,

yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit

dari kaki perbukitan dan pegunungan dan Bali

Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai.

Ditinjau dari kemiringan lerengnya, Pulau Bali

sebagian besar terdiri atas lahan dengan kemiringan

antara 0 - 2 % sampai dengan 15 - 40 %. Selebihnya

adalah lahan dengan kemiringan di atas 40 %.

Page 7: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

Ditinjau dari ketinggian tempat, Pulau Bali terdiri dari kelompok lahan sebagai berikut: 1. Lahan dengan ketinggian 0 - 50 m di atas permukaan

laut mempunyai permukaan yang cukup landai meliputi areal seluas 77.321,38 ha.

2. Lahan dengan ketinggian 50 - 100 m di atas permukaan laut mempunyai permukaan berombak sampai bergelombang dengan luas 60.620,34 ha.

3. Lahan dengan ketinggian 100 - 500 m di seluas 211.923,85 ha didominasi oleh keadaan permukaan bergelombang sampai berbukit.

4. Lahan dengan ketinggian 500 - 1.000 m di atas permukaan laut seluas 145.188,61 ha.

5. Lahan dengan ketinggian di atas 1.000 m di atas permukaan laut seluas 68.231,90 ha.

Page 8: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

4. Morfologi

Morfologi wilayah Provinsi Bali terdiri dari daerah

dataran rendah pantai, sungai, rawa, danau, dataran

vulkanik, serta dataran sendimen yang berbentuk

landai dengan kemiringan 0 - 5 % dan ketinggian

berkisar 0 - 25 m di atas permukaan laut. Kondisi

morfologi ini mempunyai tingkat erosi permukaan

yang kecil, dan beberapa tempat merupakan daerah

abrasi serta proses pengendapan aktif, terutama di

daerah Teluk Benoa, Singaraja, dan Gilimanuk.

Page 9: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

Peta Geomorfologi Bali

Jalan

Jalan Kolektor

Jalan Lainnya

Jalan arteri

Sungai

Sungai

Anotasi

Anotasi

Hidrologi

Daratan

Geomorfologi

Marin

Fluvial

Vulkanik

Struktural

Dedudasional

Karst

Laut, Sungai, Danau

Raster

Citra Raster

Page 10: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

Karst : 90 %

Marin : 6 %

Vulkanik : 1 %

Daratan : 2 %

Page 11: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

Daerah perbukitan dengan relief halus hingga kasar dengan

kemiringan landai hingga terjal (2 - 70 %) pada ketinggian 0 -

1.380 meter di atas permukaan laut, terutama pada tebing-

tebing sungai yang memiliki kemiringan yang terjal (>70 %).

Batuannya terdiri dari batuan sedimen (pasir kompak dan

konglomerat) dan batuan vulkanik tua yang terdiri dari breksi

gunung api, lava, tufa yang bersifat keras dan kompak.

Tingkat erosi permukaan kecil sampai besar. Pada daerah

berrelief sedang, abrasi cukup kuat dengan beberapa tempat

merupakan daerah berkemungkinan longsor terutama pada

batuan dasar konglomerat dan pada tebing-tebing yang terjal.

Page 12: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

Pegunungan berelief halus sampai kasar, batuannya terdiri

dari endapan vulkanik dari Gunung Buyan - Beratan dan

Gunung Batur berupa lahar yang bersifat agak kompak dan

batuan vulkanik dari Gunung Agung berupa tufa dan lahar

yang bersifat agak lepas. Daerah ini mempunyai kemiringan

antara 0 - 70 % dan beberapa tempat memiliki kemiringan

terjal, terutama pada tebing sungai.

Daerah ini terletak pada ketinggian antara 200 - 300 meter

di atas permukaan laut. Tingkat erosi permukaan tergolong

kecil sampai besar, sedangkan abrasi masih aktif untuk

pegunungan berelief halus hingga sedang

Page 13: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

7. Keadaan Alam dan Penduduk

Keadaan alam Pulau Bali memanjang dari barat ke timur yang

dikelilingi oleh lautan. Pantai-pantai di Bali merupakan dataran

rendah yang sempit, kecuali bagian selatan. Pantai-pantai yang

terkenal antara lain: Pantai Sanur, Pantai Kuta, Bedugul, Tanjung

Benoa, dan lain-lain.

Pegunungan di Bali membentang dari barat ke timur, di antaranya:

Gunung Merbuk, Gunung Patas, Gunung Batur, Gunung Abang,

Gunung Bratan, dan Gunung Agung. sekitar 70% penduduk di Bali

Selatan bekerja dengan bercocok tanam. Sebaliknya, di Bali Utara

lahan pertaniannya sempit, sehingga penduduk Bali Utara lebih

banyak menanam tanaman perkebunan, di antaranya: kopi, teh,

tebu, dan kelapa.

Page 14: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

Kepulauan Nusa Tenggara

Pulau-pulau di Nusa Tenggara terletak pada dua jalur geantiklinal,

yang merupakan perluasan busur Banda di sebelah barat.

Geantiklinal yang membujur dari timur sampai pulau-pulau

Romang, Wetar, Kambing, Alor, Pantar, Lomblen, Solor, Adonara,

Flores, Rinca, Komodo, Sumbawa, Lombok dan Bali. Sedangkan

dibagian selatan dibentuk oleh pulau-pulau Timor, Roti, Sawu,

Raijua dan Dana. Punggungan geantiklinal tersebut bercabang di

daerah Sawu. Salah satu cabangnya membentuk sebuah ambang

yang turun ke laut melewati Raijua dan Dana, berakhir ke arah

punggungan bawah laut di selatan Jawa. Cabang lain merupakan

rantai penghubung dengan busur dalam yang melintasi daerah

dekat Sunda.

Page 15: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf
Page 16: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

Peta Geomorfologi NTB

Jalan

Jalan Kolektor

Jalan Lainnya

Jalan arteri

Sungai

Sungai

Anotasi

Anotasi

Hidrologi

Daratan

Geomorfologi

Tidak ada data

Vulkanik

Fluvial

Marin

Laut, Sungai, Danau

Dedudasional

Struktural

Karst

Raster

Citra Raster

Page 17: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

Daratan : 3 %

Laut, Sungai, Danau : 1 %

Vulkanik : 90 %

Denudasional : 5 %

Karst : 1 %

Page 18: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

Peta Geomorfologi NTT

Jalan

Jalan Kolektor

Jalan Lainnya

Jalan arteri

Sungai

Sungai

Anotasi

Anotasi

Hidrologi

Daratan

Geomorfologi

Vulkanik

Karst

Dedudasional

Fluvial

Struktural

Laut, Sungai, Danau

Raster

Citra Raster

Page 19: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

Daratan : 10 %

Vulkanik : 36 %

Karst : 6 %

Struktural : 45 %

Laut, Sungai, Danau : 3 %

Page 20: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

a. Palung Belakang Di sebelah timur Flores dibentuk oleh bagian barat basin Banda selatan. Di sebelah utara Flores dan Sumbawa terbentang laut Flores, yang dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:

1) Laut Flores Barat laut, berupa dataran (platform) yang luas dan dangkal, yang menghubungkan lengan selatan Sulawesi dengan dangkalan Sunda. 2) Basin Flores Tengah, berbentuk segitiga dengan puncak terletak di sebelah selatan volkan Lompobatang, yang berhubungan dengan depresi Walanae. Sedangkan dasarnya terletak di sepanjang pantai utara Flores, yang merupakan bagian terdalam (-5140). 3) Laut Flores Timur terdiri dari punggungan dan palung diantaranya, yang menghubungkan lengan selatan Sulawesi dengan punggungan bawah laut Batu Tara.

Page 21: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf
Page 22: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

b) Busur Dalam

Busur dalam Nusa Tenggara merupakan kelanjutan dari Jawa

menuju Busur Dalam Banda. Di Nusa Tenggara merupakan

punggungan geantiklinal. Selat diantara pulau di bagian

barat dangkal dan menjadi lebih dalam ke arah timur.

Fisiografi Sumbawa yang khas adalah adanya depresi yang

memisahkan geantiklinal menjadi beberapa bagian,

diantaranya berupa teluk di bagian timur. Teluk tersebut

dipisahkan dari laut oleh pulau Mojo yang memberikan sifat

khas dari depresi antar pegunungan pada puncak geantiklinal.

Page 23: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

c) Palung Antara dengan Sumba

Palung ini berada di antara busur

dalam volkanis Jawa-Bali-Lombok

dan punggungan dasar laut sebelah

selatan Jawa. Bagian terdalam

terdapat di selatan Lombok,

bercabang dua ke arah timur

menjadi dua cabang yaitu sebelah

utara dan selatan Sumba. Cabang-

cabang ini merupakan penghubung

antara palung sebelah selatan Jawa

dan Basin Sawu antara Flores timur

dan Roti.

d) Busur Luar

Pulau-pulau di nusa tenggara yang

termasuk busur luar adalah: Dana,

Raijua, Sawu, Roti, Seman dan

Timor. Punggungan dasar laut dari

selatan Jawa muncul sampai 1200

m dibawah permukaan laut,

selanjutnya turun ke arah timur

sampai 4000 m. Palung antara

tersebut sebagian terangkat.

Selanjutnya sumbu geantiklinal itu

naik lagi sampai ke pulau-pulau

Sawu, Dana, Raijua, dan Sawu.

Page 24: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf

e) Palung Depan

Palung depan Jawa dari sistem pegunungan

Sunda itu membentang ke arah timur. Sampai di

Sumba kedalamannya berkurang dan di sebelah

selatan Sawu melengkung ke timur laut sejajar

dengan Timor. Sampai di pulau Roti dipisahkan

oleh punggungan (1940 m) terhadap palung

Timor.

Page 25: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf
Page 26: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf
Page 27: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf
Page 28: Geomorfologi - Bali dan Nusa Tenggara.pdf