gigi dan gizi
TRANSCRIPT
GIZI DAN KESEHATAN GIGI
Garis Besar Topik Kuliah
• Proses Pembentukan, pertumbuhan dan pematangan gigi
• Siklus gigi• Fase perkembangan gigi : pembentukan,
erupsi dan fungsional• Caries dentis
Proses Pembentukan, Pertumbuhan dan Pematangan Gigi
Proses Pembentukan, Pertumbuhan dan Pematangan Gigi
Bakal gigi dibentuk dalam jaringan lunak rahang
Bergerak mendekati permukaan epitel rongga mulut dan
menembusnyamenyembul sebagian ke dalam rongga mulut
Semua bagian gigi
lengkap (corona
dentis, radix dan collum), menyembul
lengkap maksimal
Siklus Gigi Susu
Siklus Gigi Permanen
Fase Perkembangan Gigi
Pembentukan (remordial)
Erupsi (bergeraknya gigi untuk muncul ke dalam rongga mulut)
Fungsional (gigi sudah matang dan menunaikan tugasnya di dalam rongga mulut)
Fase Pembentukan Gigi (primordial)Fase ini terjadi pada usia janin minggu ke-6
Mekanisme biologis :Di dalam jaringan ikat bakal rahang terdapat lipatan epithel permukaan yang terdapat di dalam rongga mulut, yang berasal dari ectodermal. Sel-sel epithel membentuk deretan dan berubah menjadi ameloblast, yaitu sel-sel yang menghasilkan zat khusus yang disebut email (enamel). Sel-sel ameloblast membentuk zat email sambil mundur, sehingga lapisan email semakin tebal dan saling melekat erat. Jaringan email merupakan jaringan keras.
Bersambung…
Fase Pembentukan Gigi (Primordial)
Deretan ameloblast ini menginduksi sel-sel fibrocyt yang ada di sekitarnya, sehingga
membuat barisan berderet berhadapan dengan sel-sel ameloblast. Sel-sel fibrocyt
ini berubah menjadi sel-sel odontoblas, yang menghasilkan jaringan keras lain
disebut dentin. Sel-sel odontoblas ini juga bergerak mundur sambil meletakkan zat
dentin sehingga terbentuk lapisan jaringan dentin yang berhadapan dengan lapisan
email. Lapisan dentin juga saling berlekatan dan berbentuk prisma sama seperti
email.
Pada foetus odontoblast berasal dari jaringan embrional, mesoderm.
Bersambung…
Fase Pembentukan Gigi (Primordial)Terbentuklah gigi primordial yang terdiri dari email di bagian luar dan dentin di
bagian dalam. Lapisan email terdiri dari garam-garam zat mati sedangkan dentin
mempunyai benang-benang protoplasmatis, yang hidup di dalam poros prisma-
prisma substansi dentin.
Zat-zat gizi yang berperan primer : vitamin A, C, D
Vitamin A berpengaruh pada sel-sel yang berasal dari ectodermal
Vitamin C berpengaruh pada sel-sel yang berasal dari mesodermal
Vitamin D berpengaruh pada perletakan garam-garam Ca. Garam Ca dan Fluor
berperan mencegah gigi karies.
Fase Pembentukan Gigi (Primordial)Dampak kekurangan vitamin A pada fase pembentukan :
• Terganggunya fungsi sel-sel ameloblast. Sel-sel ini terhambat dalam
menginduksi sel-sel odontoblast untuk membentuk deretan yang
teratur, sehingga lapisan dentin yang dibentuk odontoblast tidak
membentuk deretan silinder sempurna.
• Terjadi gangguan dalam mikrostruktur lapisan email
• Kekurangan vitamin A lanjut mengakibatkan kelompok odontoblast
memisahkan diri dari deretannya dan membentuk gigi soliter pada
tempat yang bukan semestinya di dalam rongga mulut (gigi gingsul).
Fase Pembentukan Gigi (Primordial)
Dampak kekurangan vitamin C:• Kurangnya respons odontoblast terhadap induksi yang
datang dari ameloblast sehingga deretan yang dibentuk oleh odontoblast menjadi kurang sempurna dan bahkan susunan silinder zat dentin menjadi tidak teratur.
• Jaringan dentin memiliki mikrostruktur yang lebih rentan terhadap karies gigi
• Defisiensi berat mengakibatkan gangguan pembuluh darah di daerah pulpa gigi dan jaringan sekitarnya sehingga jadwal erupsi gigi tidak normal dan mungkin bisa tumbuh ke arah yang salah.
Fase Pembentukan Gigi (Primordial)
Dampak kekurangan vitamin D, Ca, P dan F • Kekurangan vitamin D mengakibatkan hambatan
kalsifikasi email, dentin dan cementum sehingga jaringan keras ini kurang mengandung garam-garam Ca serta mudah diserang karies. Ca harus lebih banyak dibanding P sehingga dapat membentuk calcium phospat dan mencegah gigi dari terjadinya karies.
• Kadar Fluor yang direkomendasikan 1-2 ppm dalam air. > 2 ppm mengakibatkan daerah erosi pada permukaan gigi, permukaan email cekung dan berwarna kusam kuning kecoklatan (kondisi ini disebut mottled enamel).
Anatomi Gigi
Fase Erupsi
• Definisi : kondisi dimana terjadinya proses bergeraknya gigi untuk pindah dari dalam jaringan ikat (jaringan lunak) rahang atau gusi, mendekati permukaan selaput lendir rongga mulut, menembus lapisan epithel yang meliputi selaput lendir tersebut dan menyembul ke dalam rongga mulut.
• Bagian gigi yang menyembul disebut corona dentis, yang tertanam di dalam tulang rahang disebut radix dentis dan bagian diantara keduanya disebut collum dentis.
• Pada fase erupsi corona dentis mengalami perubahan lingkungan dari tempat terlindung dalam jaringan lunak menjadi terbuka dalam rongga mulut sedangkan radix dentis belum terbentuk sempurna.
• Pengaruh zat-zat gizi pada fase ini tidak begitu tampak karena terlindung oleh jaringan paling keras dentin. Zat fluor masih dapat diserap oleh corona dentis, pengikatan fluor dalam jaringan email menambah daya tahan gigi terhadap-pengaruh zat-zat pembentuk karies.
Fase Fungsional
• Setelah gigi erupsi, proses selanjutnya adalah menyelesaikan pembentukan radix dentis, yang terdapat di dalam rongga khusus di dalam tulang rahang yang disebut alveolus, diikatkan pada tulang rahang dengan zat perekat cementum, diperkuat oleh serat-serat jaringan ikat.
• Vitamin C berpengaruh atas kekuatan ikatan serat-serat jaringan ikat. Defisiensi vitamin C mengakibatkan serat pengikat lemah (skorbut) sehingga gigi goyah bahkan tanggal.
• Pada fase fungsional, zat-zat mempengaruhi kesehatan gigi melalui jaringan ikat (pembuluh darah) dan syaraf yang masuk melalui lubang di ujung bawah radix dentis ke dalam jaringan ikat pulpa dentis.
Caries Dentis (gigi busuk)• Menyerang anak-anak, dewasa maupun lansia3 Faktor penyebab:• Kondisi lingkungan di dalam rongga mulut
• Tidak higienis, sisa-sisa makanan tersleip di celah-celah gigi atau melekat pada permukaan email. Karbohidrat merupakan faktor utama timbulnya gigi berlubang. Karbohidrat yang lengket dan dapat melekat pada permukaan gigi bersifat lebih cariogenik dibandingkan dengan gula yang dilarutkan dalam air. Gula murni (refined sugars) adalah zat paling cariogenik.
• Ludah (saliva) yang banyak dan cair (serosa) mengantisipasi caries gigi sedangkan saliva yang sedikit dan kental (mucous) meningkatkan risiko terhadap penyakit gigi busuk.
• Adanya infeksi mikroba
Organisme mikroba yang berlebihan di dalam
rongga mulut mengakibatkan kerusakan gigi.
• Kondisi mikrostruktur gigi
Secara histopathologik, defisiensi vitamin A, C,
D dan mineral Ca, P dan F mengakibatkan
kerusakan struktural mikroskopik gigi.
Hubungan Konsumsi Makanan dengan Kesehatan Gigi
• Chankanka (2010)Subject anak-anak usia 1,5 bulan sampai 13 tahun di Iowa. Tool: 3 day dietary recordMakanan yang dapat mengurangi karies gigi: susu, cereal dan jus Makanan yang dapat meningkatkan risiko karies gigi: soda dan gula yang ditambahkan pada cemilan• Karvonen (2003)Subject: 151 anak-anak usia 4-5 tahun di Ulaanbataar yang mengalami karies gigi. Kekurangan zat gizi yang menjadi risiko karies gigi : kalsium, vitamin D
CONVINCING RESEARCH
Rujukan
• Sediaoetama, A. D. 1999. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi jilid II. Dian Rakyat
• Chankanka, Oitip. "Dietary intake and dental caries in children." PhD diss., University of Iowa, 2010.http://ir.uiowa.edu/etd/653.
• Karvonen, H. M., Nuutinen, O., Uusitala, U., Sovari, R. and Ihanainen, M. Child nutrition and oral health in Ulaanbaatar. Nutrition Research 23 (2003) 1165–1176
GIGI SEHAT AWAL SENYUM CERAH