gis

Upload: nanda

Post on 12-Jul-2015

1.425 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

1RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFISSTUDI KASUS RUMAH SAKIT dan PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BULELENGOleh : TARI NANDARI SARASWATI 0604405044JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA JIMBARAN – BALI 20092BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Jaman sudah semakin maju. Jaman dulu yang masih mengandalkan sistem infomasi yang masih manual sudah jauh ditinggalkan pada jaman ini. Apabila kita berada pada suatu wilayah dan ingin mengetahui fasilitas umum yang ada didae

TRANSCRIPT

1

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFISSTUDI KASUS RUMAH SAKIT dan PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BULELENG

Oleh : TARI NANDARI SARASWATI 0604405044

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA JIMBARAN BALI 2009

2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Jaman sudah semakin maju. Jaman dulu yang masih mengandalkan sistem infomasi yang masih manual sudah jauh ditinggalkan pada jaman ini. Apabila kita berada pada suatu wilayah dan ingin mengetahui fasilitas umum yang ada didaerah tersebut maka kita perlu bersusah payah sedikit untuk mengetahuinya. Sistem Informasi Geografis (SIG) Atau Geographic Information System (GIS). Data atau informasi dikaitkan dengan letak geografis (koordinat spasial permukaan bumi). SIG memiliki karakteristik yaitu merupakan hasil

pengembangan perangkat keras dan lunak untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat disajikan dalam satu sistem berbasis komputer. Buleleng merupakan suatu daerah di pulau bali yang memiliki luas Kabupaten Buleleng secara keseluruhan 1.365,88 Km2 atau 24,25 % dari luas Propinsi Bali, dimana kecamatan Gerokgak merupakan kecamatan terluas yakni 26,11%, Kecamatan Busungbiu seluas 14,40 %, kecamatan Sukasada dan Banjar masingmasing 12,66% dan 12,64%. Kecamatan Kubutambahan sebesar 8, 66%, Kecamatan Seririt 8,18%, Kecamatan Tejakula 7,15%, Kecamatan Sawan 6,77% dan Kecamatan Buleleng 3,44 %.Di daerah ini terdapat 5 rumah sakit besar yang selalu siap untuk membantu pasien dari daerah mana saja yang terletak di kota Singaraja selain itu ada sekitar 20 puskesmas yang tersebar hampir di seluruh wilayah. Dalam Permenkes RI No. 159 B/Menkes/Per/1988 fungsi rumah sakit adalah menyediakan dan menyelenggarakan : a. pelayanan medik b. pelayanan penunjang medik c. pelayanan rehabilitatif d. pencegahan dan peningkatan kesehatan e. sebagai tempat pendidikan dan pelatihan tenaga medik Mengingat luasnya wilayah kabupaten Buleleng bagaimana bila suatu saat ada penduduk yang membutuhkan rumah Sakit atau puskesmas terdekat untuk membantu mereka dalam hal pengobatan atau perlu informasi dengan segera

3

tentang fasilitas dari rumah sakit atau puskesmas yang diinginkan apalagi samapi saat ini masyarakat hanya mengetahui tempat tersebut hanya dengan tahu alamatnya saja tanpa tahu secara persis letaknya. Informasi yang ada tentang rumah sakit di kabupaten Buleleng saat ini masih hanya sebatas info yang didapat dari beberapa penduduk yang sudah mengetahuinya belum secara menyeluruh. Berdasarkan permasalahan diatas maka akan dianalisis bagaimana membuat suatu letak rumah sakit atau puskesmas secara tepat dan jelas dengan rancang bangun Sistem Informasi Gografis Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten Buleleng.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ada pada latar belakang tersebut diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah. 1. Apa saja isi dari Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten Buleleng yang dibuat? 2. Apa kelebihan dari rancang bangun Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten Buleleng? 3. Bagaimana membuat Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten Buleleng yang mudah untuk digunakan?

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian tentang rancang bangun Sistem Informasi Gografis Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten Buleleng adalah 1. Untuk dapat membuat suatu aplikasi Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit dan Puskesmas masyarakat luas. 2. Untuk mengetahui secara jelas dan detail tentang isi dari rancang bangun yang dibuat agar dapat digunakan semaksimal mungkin oleh masyarakat. 3. Untuk mempercepat perolehan informasi keberadaan rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Buleleng secara cepat dan akurat. yang memudahkan perolehan informasi untuk

4

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat luas untuk memudahkan mereka dalam memperoleh informasi yang tepat dan jelas tentang keberadaan rumah sakit dan puskesmas yang ada diwilayah Kabupaten Buleleng.

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan masalah Melihat luasnya permasalahan yang ada maka dapat dibatasi permasalahan yang muncul tersebut yaitu bagaimana Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten Buleleng dibuat, lalu bagaimana membuat sistem informasi yang mudah digunakan, serta kelebihan dari rancang bangun Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten Buleleng.

1.6 Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis ini adalah: Bab I : Pendahuluan Pendahuluan ini berisi tentang latar belakang mengenai hal yang menyebabkan munculnya penelitian Rancang bangun sistem informasi geografis rumah sakit dan puskesmas , rumusan masalah yang muncul dari rancang bangun sistsem informasi geografis rumah sakit dan puskesmas, mengetahui tujuan dari dibuatnya sistem informasi geografis rumah sakit dan puskesmas serta manfaatnya. Bab II : Tinjauan Pustaka Bab ini membahas secara garis besar gambaran umum sistem dan teori penunjang yang digunakan dalam pembuatan proyek Rancang bangun ini seperti Perkembangan Sistem Informasi Geografis, Jenis Peta, Karakteristik SIG, Sumber Data dan Pengolahannya,

Pengenalan MapInfo Professional 9, Pengenalan Delphi 7.

5

Bab III

: Metode dan Materi Bab ini berisikan pembahasan tentang Rancang bangun yang dibuat yaitu berisi tentang waktu dan tempat penelitian, data dan alur analisa pembahasan.

Bab IV

: Hasil Analisis dan Pembahasan Pada bab ini memaparkan mengenai uji coba dan analisa dari masing-masing aplikasi itu sendiri serta bagaimana penggunaanya.

BAB V

: Penutup Pada bab ini berisikan kesimpulan dari uraian pembahasan dan saran untuk pengembangan lebih lanjut dari sistem yang dibuat ini.

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) merupakan data atau informasi dikaitkan dengan letak geografis (koordinat spasial permukaan bumi). SIG pertama adalah Canadian Geographic Information System (1960) sebuah peralatan computer yang digunakan untuk menginputkan, menyimpan, mengedit, menganalisis serta mengahsilkan sebuah output yang berisi informasi. 40 tahun kemudian & selanjutnya aplikasinya meluas tidak hanya pada aplikasi sumber daya alam (natural resources). Contoh aplikasi: 1. analisis penyakit epidemik (demam berdarah) 2. analisis kejahatan (kerusuhan) 3. navigasi dan vehicle routing (lintasan terpendek) 4. analisis bisnis (sistem stock & distribusi, lokasi Pizza Hut) 5. urban (tata kota) dan regional planning (tata ruang wilayah, buka perumahan vs banjir) 6. peneliti: spatial data exploration (coastal resource management) 7. utility (listrik, PAM, telpon) inventory and management 8. pertahanan (military simulation)

2.2 Pemetaan SIG ada karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang muncul yang berkaitan dengan pemetaan diantaranya : 1. Penyajian Informasi Kenampakan Bumi. Disebabkan adanya kebutuhan untuk perencanaan dan pemanfaatan potensi permukaan bumi 2. Perlu adanya proses pemetaan. a. Peta memuat atau mengandung data yang mengacu ke bumi: 1) posisi (lintang bujur) maupun 2) informasi yang terkandung pada posisi tersebut

7

b. Bentuk Peta: 1) Peta secara manual (kertas, kulit hewan) 2) Teknologi komputer (computer mapping) 2.3 Jenis Peta Jenis peta yang ada antara lain : 1. Peta multiguna Menggambarkan topografi suatu daerah (kondisi fisik: gunung, danau, kota, dlsb.) dan batas-batas administrasi suatu wilayah (kelurahan, propinsi, negara) 2. Peta tematik Menampilkan distribusi keruangan dari kenampakan seperti vegetasi, tanah, geomorfologi, geologi dan sumber daya alam 3. Peta sosial ekonomi Peta kependudukan, desa tertinggal, peninggalan sejarah, dll. 4. Teknologi komputer merupakan alternatif untuk menyajikan peta secara lebih tepat dan cepat. a. Mampu menangani basis data b. Mampu menampilkan gambar dan grafik 2- dan 3-D

2.4 Karakteristik SIG 1. Merupakan hasil pengembangan perangkat keras dan lunak untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat disajikan dalam satu sistem berbasis komputer. 2. Melibatkan ahli geografi, informatika dan komputer, serta aplikasi terkait. 3. Masalah dalam pengembangan meliputi: cakupan, kualitas dan standar data, struktur, model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika, pendidikan, expert system dan decision support system serta penerapannya 4. Perbedaannya dengan Sistem Informasi lainnya: data dikaitkan dengan letak geografis, dan terdiri dari data tekstual maupun grafik 5. Bukan hanya sekedar pengubahan peta konvensional (tradisional) ke bentuk peta digital untuk kemudian disajikan (dicetak / diperbanyak) kembali

8

6. Tetapi

mampu

mengumpulkan,

menyimpan,

mentrans-formasikan,

menampilkan, memanipulasi, memadukan dan menganalisis data spasial dari fenomena geografis suatu wilayah. 7. Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu masalah. Contoh: penyelesaian masalah perubahan iklim memerlukan

informasi dasar seperti curah hujan, suhu, angin, kondisi awan. Data dasar biasanya dikumpulkan secara berkala dalam jangka yang cukup panjang.

2.5 Sumber Data dan Pengolahannya 1. Sumber masukan data dari SIG : a. Data inderaja hasil klasifikasi dan interpretasi (bentuk digital dan berbasis raster, cakupan luas, waktu pengumpulan relatif singkat, bisa multiband, multisensor, multiresolusi, dan multitemporal) b. Peta (bentuk non-digital dan berbasis vektor) c. Data survei atau statistik 2. Modul dasar perangkat lunak SIG : a. modul pemasukan dan pembetulan data b. modul penyimpanan dan pengorganisasian data c. modul pemrosesan dan penyajian data d. modul transformasi data e. modul interaksi dengan pengguna (input query)

2.6 Pengenalan MapInfo 2.6.1 Pengenalan workspace Workspace merupakan sekumpulan tables, windows, dan settings yang sedang digunakan, disimpan kedalam sebuah file ber-extension .WOR. Dengan Workspaces kita dapat kembali ke lembar kerja sebelumnya tanpa harus membuka satu per satu tabel pendukungnya. Workspace digunakan untuk menyimpan elemen-lemen seperti: 1. Map, Browser, Graph, 3DMap, dan windows Layout, termasuk posisi dan ukurannya.

9

2. Tabel-tabel yang dibentuk dengan cara melakukan query terhadap tabel-tabel dasar . 3. Graphs 4. Peta Thematic 5. Legenda 6. Cosmetic objects 7. Labels 8. fonts Styles, symbols, lines, dan fill patterns yang digunakan untuk menampilkan object Untuk melihat keseluruhan isi dari file workspace, dapat dilakukan dengan cara membukan file .WOR dengan suatu text editor atau word processor.

2.6.2 Mengubah nama tabel Kadangkala saat mengubah nama dari file-file tabel dari map info, yang menyebabkan terjadinya kesalahan pembacaan elemen-elemen pembentuk workspace. Contoh : jika kita membuat workspace GIANYAR.WOR yang berisi tabel BATAS_DESA.TAB. Jika kita mengubah nama tabel BATAS_DESA.TAB menjadi BATAS_BATAS_DESA.TAB maka workspace tidak akan menemukan tabel tersebut. Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah ini: 1. Perubahan nama-nama tabel dilakukan sebelum membuat workspace. 2. Melakukan editing pada file workspace secara manual. 3. Saat workspace terbuka, perubahan nama tabel dapat dilakukan dengan fitur Rename Table dialog box, kemudian workspace disimpan kembali.

2.6.3 Data di dalam MapInfo 9 Profesional Peta-peta komputer biasanya tergabung ke dalam layer-layer. Sebuah Layer dapat dibayangkan sebagai suatu lembar transparan yang saling bertumpuk satu dengan yang lain. Setiap layer berisi objek-objek yang berbeda yang merupakan pembentuk keseluruhan peta. Layer Sebuah layer akan terbuka saat kita membuka sebuah tabel data dan menampilkannya pada Map Window. Setiap tabel merupakan sebuah layer yang terpisah. Setiap layer berisi tabel dan berbagai objek-objek peta seperti regions,

10

points, lines, dan text. Setiap layer juga dapat berisi setting/pengaturan style-style ketika layer tersebut ditampilkan dalam Map window (Nuarsa, 2004)

Gambar 2.1 Layer

2.6.4 Objek dasar pembentuk peta User melukiskan semua tipe objek kedalam satu layer atau melukiskan objek dengan tipe berbeda kedalam layer berbeda. Terdapat 5 tipe objek dasar pembentuk peta yang memudahkan User untuk bekerja dengan MapInfo yaitu : 1. Regions: objek yang digunakan untuk melukiskan area/daerah, termasuk didalamnya dapat berupa gambar polygons, ellipses, dan persegi panjang. Contoh: batas desa, batas kecamatan dll. 2. Point objects: digunakan untuk melukiskan lokasi titik untuk suatu data. Contoh: pertemuan antara ruas jalan, objek pohon, rumah dll. 3. Line objects: digunakan untuk melukiskan objek berupa jarak, termasuk didalamnya dapat berupa gambar lines, polylines, dan arcs. Contoh:objek jalan, sungai, utility dll. 4. Text objects: digunakan untuk melukiskan deskripsi pada peta. 5. Collection objects: kombinasi region, line, dan multipoint objects.

2.6.5 Bekerja pada layer dengan layer control 1. Accessing Layer Control 2. Adding a Layer to the Map 3. Reordering Layers 4. Positioning and Sizing Labels

11

5. Setting the Zoom Layering 6. Displaying the Lines, Nodes, and Centroids 7. Understanding the Cosmetic Layer Cosmetic Layer akan ada setiap kita membuat sebuah peta dalam MapInfo. Cosmetic Layer merupakan lembar transparan yang selalu berada pada urutan teratas dari layer yanglain, biasanya digunakan untuk menyimpan judul peta atau yang lain.

2.7 Pengenalan Delphi Delphi adalah versi visual dari Pascal. Berbagai kemudahan ditawarkan oleh Delphi, mulai dari perancangan aplikasi berbasis form, kemudahan pemberian komponen visual, rekayasa property dan event yang tergabung melalui object inspector, sampai code insight (ada pada Delphi 3 ke atas). Selain itu, dukungan penuh diberikan kepada struktur bahasa pemrograman yang digunakan, dengan memberikan migrasi dari Bahasa Pascal menjadi Bahasa Pascal Objek (Object Pascal Language). Dengan demikian, cara pemrograman sudah lain bila dibandingkan dengan Pascal yang lama. Migrasi struktur bahasa pemrograman tersebut dimaksudkan untuk lebih mendekatkan kepada konsep pemrograman berorientasi objek, yang telah lama dimiliki oleh Bahasa Pemrograman C++. Namun ciri khas bahasa Pascal yang mudah dipahamiterutama oleh pemula tetap merupakan kelebihan Pascal yang utama. Paduan ini membuat Delphi lebih mudah dipelajari (dari segi struktur bahasanya) daripada kompiler-kompiler lainnya. Salah satu lagi kelebihan Delphi adalah kemampuan database- nya yang mendukung hampir semua jenis database, mulai dari yang bersifat local hingga client/server. Ditambah lagi dengan kelengkapan koneksi ADO (ActiveX Data Object) yang merupakan standar dari Microsoft, menambah integrasi aplikasi yang dikembangkan

12

Gambar 2.2 Form Sumber : Modul Pelatihan Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer 2008

2.7.1 Bagian-bagian Borland Delphi 7 Ada empat bagian utama pada IDE Delphi, yaitu main window, code editor, form designer, dan object inspector.

1. Main Window Main window (window utama) adalah sebuah window yang terdapat pada bagian atas setiap kali Delphi dijalankan. Main window berisi menumenu utama dari IDE Delphi, selain juga berisi komponen-komponen yang digunakan dalam membuat sebuah project.

Gambar 2.3 Main Window Sumber : Modul Pelatihan Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer 2008

13

Pada main window masih terdapat beberapa elemen yang digunakan untuk melakukan pemrograman pada Delphi. Beberapa elemen tersebut antara lain main menu, speed buttons, dan component pallete. Berikut penjelasannya: a. Main menu merupakan menu utama yang digunakan untuk memilih perintah-perintah dalam IDE Delphi. Main menu berada pada posisi teratas dalam main window. b. Speed buttons merupakan tombol-tombol yang gunanya sama dengan main menu. Hanya saja bila dengan main menu diperlukan masuk berkali-kali dalam sub-menu, tetapi untuk beberapa perintah tertentu yang sering dipakai akan dapat dieksekusi dengan cepat menggunakan speed buttons tersebut, yaitu dengan klik pada salah satunya. Speed buttons berada pada posisi kiri bawah dari main window. c. Component palette adalah sebuah palet yang berisi daftar komponen yang bisa digunakan dalam form aplikasi Delphi. Ada beberapa tab pada component palette, dan pemrogram harus memilihnya terlebih dahulu sebelum menggunakan komponen yang ada di dalam setiap tab tersebut. Component palette berada pada bagian kanan bawah dari main window. Semua komponen yang ada pada Delphi ataupun tambahan yang bisa didownload dari internet disebut dengan VCL (visual component library). Meskipun begitu, ada beberapa yang benar benar visual maupun yang nonvisual.

2. Code Editor Code editor adalah sebuah window yang digunakan untuk menyunting kode program, di mana pemrogram melakukan coding. Code editor juga terdapat pada IDE Turbo Pascal.

14

Gambar 2.4 Code Editor Sumber : Modul Pelatihan Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer 2008

3. Form Designer Inti perancangan aplikasi secara visual terdapat pada form designer. Dalam form designer, pemrogram dapat merancang bagaimana sebuah form nantinya akan tampil dan berinteraksi dengan pemakai.

Gambar 2.5 Form Sumber : Modul Pelatihan Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer 2008

Sebuah form dapat berisi beberapa komponen yang diambil dari tab-tab komponen yang terdapat pada main window. Beberapa komponen visual dapat langsung ditentukan posisi dan ukurannya hanya dengan melakukan drag-drop mouse pada komponen yang bersangkutan.

4. Object Inspector Dalam Delphi, komponen-komponen yang ada pada form (baik komponen visual maupun non-visual) memiliki beberapa properti(property) dan event.

15

Properti menggambarkan sifat dari komponen tersebut. Sebagai contoh, properti Width menunjukkan lebar dari komponen tersebut. Sedangkan event merupakan kejadian-kejadian yang terjadi dan nantinya ditanggapi oleh pemrogram. Kodekode untuk menaggapi kejadian tersebut dinamakan event-handler.

Gambar 2.6 Object Inspector Sumber : Modul Pelatihan Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer 2008

Object inspector merupakan sebuah window untuk merekayasa properti dan event dari beberapa komponen tersebut. Terdapat dua tab pada object inspector, yaitu tab properties dan tab events.

2.7.2 Pengenalan organisasi program Borland Delphi 7 Delphi tidak hanya menyimpan berkas kode dengan ekstensi PAS, tetapi karena pada Delphi juga terdapat form beserta parameternya, maka ada beberapa berkas yang akan disimpan. Untuk memudahkan, sebuah program disebut dengan sebuah project. Project tersebut akan berisi form, source code untuk form, dan source code untuk project. Untuk sebuah form akan diberi sebuah unit, yang akan berisi kode-kode program untuk merekayasa form tersebut, terutama untuk events yang dimiliki oleh form tersebut. Berikut ini berkas-berkas yang dihasilkan dan disimpan oleh Delphi:

16

1. Project files (*.DPR), yaitu source code sebuah project pada Delphi. Setiap kali aplikasi pada Delphi dirancang, maka akan terdapat satu project. 2. Form files (*.DFM), yaitu text files atau binary files yang berisi informasi tentang sebuah form. 3. Unit files (*.PAS), yaitu source code untuk unit. Setiap kali sebuah form dirancang maka akan diberikan sebuah berkas unitnama berkas keduanya sama, hanya ekstensinya berbeda. Tetapi berkas unit dapat berdiri sendiri seperti halnya pada Turbo Pascal tanpa korespondensi sebuah form.

2.7.3 Berkas yang dihasilkan Borland Delphi 7 Ada beberapa berkas lain yang ada pada sebuah project, semacam resource files (*.RES), berkas konfigurasi (*.CFG), berkas untuk options (*.DOF), hasil kompilasi unit (*.DCU), dan lainlain. Bila sebuah project akan disalin antar media, maka semua berkas yang ada pada project directory harus disertakan. 1. Project Files (*.DPR) dan Unit Files (*.PAS) Project files dipakai untuk menyimpan informasi mengenai form dan unit. Berkas tersebut berisikan inisialisasi form utama dan form-form lain yang dibuat secara otomatis. Sedangkan unit files dipakai untuk menyimpan program. Ada 3 jenis unit yaitu form units, component units dan common units. a. Form units dibuat secara otomatis oleh Delphi, yaitu satu unit untuk setiap form yang dibuat. Sebuah unit tidak dapat mempunyai lebih dari satu form yang didefinisikan di dalamnya. b. Component units dibentuk pada saat mulai membuat sebuah komponen baru. Biasanya pembuatan komponen baru ini merupakan pekerjaan ahli dan jarang dilakukan oleh pemrogram biasa. Pembuatan komponen baru bukan berarti membuat yang benar-benar baru, karena sifat dari OOP itu sendiri. Pembuatannya adalah dengan cara menurunkan komponen yang sudah ada. c. Common units dibuat untuk tipe data, peubah, prosedur, fungsi, atau kelas yang dapat digunakan dan diaplikasikan. Unit ini adalah unit seperti pada Turbo Pascal.

17

2. Form Files (*.DFM) Form files adalah berkas biner yang dibuat Delphi untuk menyimpan informasi yang berkaitan dengan form dan setiap form mempunyai sebuah unit file (*.PAS). 3. Resource Files (*.RES) Resource files merupakan berkas biner yang berisi icons yang digunakan oleh project. Berkas ini secara terus menerus diubah oleh Delphi setiap kali pemrogram melakukan perubahan pada project-nya (termasuk mengubah form, unit, atau options dalam project tersebut). 4. Project Options Files (*.DOF) dan Desktop Settings Files (*.DSK) Project options files dan desktop settings files terbentuk secara otomatis pada saat menyimpan project. Project options files merupakan berkas yang berisi options dari suatu project yang dinyatakan melalui pilihan Project|Options. Berkas ini tersimpan pada saat menyimpan project. Sedangkan desktop setting files berisi options yang dinyatakan melalui pilihan Tools|Environment Options. Project options files dimiliki oleh setiap project sedangkan desktop settings files dipakai untuk lingkungan Delphi. Kerusakan yang terjadi pada kedua jenis berkas tersebut dapat mengganggu proses kompilasi. Untuk menangani gangguan tersebut adalah dengan menghapus kedua jenis berkas tersebut. 5. Backup Files (*.~DP, *.~DF, *.~PA) Berkas dengan ekstensi ~DP, ~DF, dan ~PA merupakan berkas

cadangan(backup) dari sebuah project yang berisi salinan terakhir dari berkas utama sebelum disimpan lebih lanjut. 6. Berkas Jenis Lain Selain berkas-berkas tersebut di atas, masih ada beberapa berkas yang dikelompokkan sebagai berkas-berkas lain karena tidak dibutuhkan secara langsung oleh project. a. Executable Files (*.EXE) Executable files (*.EXE) dibentuk oleh kompiler dan merupakan berkas eksekusi dari program aplikasi. Berkas inilah yang bisa dijalankan dari lingkungan Windows secara langsung sebagai aplikasi.

18

b. Object Unit Files (*.DCU) Object unit files (*.DCU) merupakan berkas unit yang telah dikompilasi oleh kompiler yang akan dihubungkan dengan berkas eksekusi. berkas ini analog dengan TPU pada Turbo Pascal. DCU merupakan singkatan dari Delphi Compiled Unit. c. Dynamic Link Library Files (*.DLL) Dynamic link library files (*.DLL) dibentuk oleh kompiler apabila merancang sebuah library. Sebuah library merupakan kepustakaan yang dapat digunakan oleh semua aplikasi yang berjalan di bawah sistem operasi Microsoft Windows. Dengan menggunakan library, maka program Windows dapat diubah tampilan atau di-update fungsi-fungsinya tanpa harus mengkompilasi program itu sendiri, tapi cukup mengganti berkas library tersebut pada sistem Windows. d. Help Files (*.HLP) Help files (*.HLP) merupakan berkas Windows dan merupakan berkas pertolongan standar yang dapat dipakai di program aplikasi Delphi. e. Image Files (*.WMF, *.BMP, *.ICO) Image files (*.WMF, *.BMP, *.ICO) merupakan berkas Windows dari program aplikasi selain Delphi yang menyimpan gambar-gambar untuk mendukung program aplikasi yang dirancang agar tampak lebih informatif dengan pemakai.

19

BAB III MATERI DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil tempat di Kantor Dinas Kesehatan Kab. Buleleng Jl. Veteran No.15 Singaraja pada tanggal 23 April 2009. 3.2 Data 3.2.1 Sumber data Data yang digunakan pada proses pembuatan sistem informasi geografis rumah sakit da puskesmas ini diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan di Kantor Dinas Kesehatan Kab. Buleleng Jl. Veteran No.15 Singaraja 81118.

3.2.2 Jenis data Data yang dipergunakan dalam analisa ini adalah data primer dengan data sebagai berikut : 1. Data rumah sakit yang ada di kabupaten Buleleng. 2. Data puskesmas yang ada di kabupaten Buleleng.

3.2.3 Teknik pengumpulan data 1. Metode Observasi, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan penelitian secara langsung pada instansi-instansi dan pihak-pihak yang terkait. 2. Metode Studi Literatur, yaitu mengumpulkan data dari buku-buku referensi, modul-modul yang relevan dengan objek permasalahan.

3.3 Rancangan Penelitian Adapun rancangan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut mengetahui alur pembuatan programAlgoritma StandarGambar 3.1 Alur Pembuatan Program

Progam

20

3.4 Analisis Data Adapun analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Analisis sistem, yaitu melakukan analisa yang lebih spesifik terhadap sistem informasi geografis rumah sakit dan puskesmas, sehingga dapat diperjelas data apa saja yang akan dipakai dalam pembuatan sistem informasi geografis ini. a. Untuk rumah sakit data yang diperlukan sebagai input adalah : 1) Rumah sakit yang ada di Kabupaten Buleleng 2) Direktur Utama rumah sakit 3) Tipe rumah sakitTabel 3.1 Data Rumah Sakit

b. Untuk puskesmas data yang diperlukan sebagai input adalah : 1) Puskesmas yang ada di Kabupaten Buleleng 2) Kepala Puskesmas 3) Alamat Puskesmas

21

Tabel 3.2 Data Puskesmas

2. Mendesain model sistem informasi berbasis dekstop yang diinginkan dengan mempresentasikan hasil desain tersebut ke dalam aplikasi pembuatan peta. 3. Mengaplikasikan sistem tersebut ke dalam pemrograman dekstop yang menggunakan aplikasi Delphi 7 4. Untuk mengetahui tingkat keberhasilannya maka pada tahap akhir dilakukan suatu pengujian terhadap sistem informasi yang dibuat secara keseluruhan.

22

3.5 Alur Analisa PembahasanMulai

Pendefinisian masalah sistem informasi geografis rumah sakit dan puskesmas

Survey dan pengumpulan data

Analisis data

Data yang diperlukan sudah lengkap?

TIDAK

YA Pembuatan Map

Programming

Pengujian sistem aplikasi

TIDAK Sistem aplikasi sudah benar ?

YA

Dokumentasi sistem

Selesai

Gambar 3.2 Alur Analisa Pembahasan

23

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Sistem Sistem informasi geografis rumah sakit dan puskesmas merupakan suatu aplikasi berbasis dekstop yang memberikan kemudahan dalam proses pencarian rumah sakit dan puskesmas terdekat di Kabupaten Buleleng. Aplikasi ini akan membantu dalam hal mempermudah perolehan informasi untuk rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Buleleng.

4.2 Data Teknis Untuk rumah sakit data yang diperlukan sebagai input adalah : 1. Rumah sakit yang ada di Kabupaten Buleleng 2. Direktur Utama rumah sakit 3. Tipe rumah sakit

Tabel 4.1 Data Rumah Sakit

Untuk puskesmas data yang diperlukan sebagai input adalah : 1. Puskesmas yang ada di Kabupaten Buleleng 2. Kepala Puskesmas 3. Alamat Puskesmas

24

Tabel 4.2 Data Puskesmas

4.3 Hasil Analisis Dari gambaran umum sistem yang dibuat serta data teknis yang ada maka dapat dianalis bahwa pembuatan sistem informasi geografis ini dimulai dengan membuat suatu peta yang sudah terdigitalisasi lalu dilakukan penginputan data yang sudah ada serta pembuatan user interface yang mudah untuk digunakan oleh orang bnyak. 4.4 Pembahasan 4.4.1 Pembuatan map Pulau Bali hal yang pertama dilakukan adalah pembuatan map pulau bali. Map pulau bali terlebih dahulu akan digitalisasi. Peta yang dibuat harus akurat dan benar sesuai degan kenyataan. Karena ini sistem informasi geografis rumah sakit dan puskesmas di daerah Kabupaten Buleleng maka dibuat peta pulau Bali yang lebih terfokus pada Kabupaten Buleleng.

25

Gambar 4.1 Map Bali

Pada Map itu terdiri dari 9 layer adalah : layer Bali, layer Kab_Buleleng, Layer Kec_Buleleng, Layer Desa_Buleleng, layer Batas_Kab, Layer

Jalan_Singaraja, Layer Variasi, Layer Puskesmas, Layer Rumah_Sakit.

4.4.2 Input Data Pada Tabel MapInfo 9 Setelah pembuatan peta selesai beserta dengan layer variasinya. Maka selanjutnya tabel pada peta diisi dengan data yang sudah didapat secara terperinci. Tabel yang diisi yaitu tabel rumah sakit dan tabel puskesmas

Gambar 4.2 Data rumah_sakit

26

Gambar 4.3Data Puskesmas

4.5 Pembuatan Aplikasi dengan Borland Delphi 7 Selanjutnya map tersebut dibuat aplikasi agar dapat berbasis dekstop. Adapun sintak program untuk membuat aplikasi ini adalahprocedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject); var Temp :String; begin Mi:= CreateOLEObject('MapInfo.Application'); Mi.Do(Format('Set ',[Panel1.Handle,1])); MI.Do (Format('Run Application "%S" ',['C:\Buleleng\Buleleng.wor'])); MI.Do('Set Map Zoom MI.Do('Set Map 27.00 Units "km"'); Center (115.1220, -8.1187)'); Next Document Parent %D Style %D

Mi.Do('Run Menu Command 1702');

Kode Program 1

Sintak program ini berguna untuk memanggil letak peta yang akan diambil lalu juga untuk mengatur tampilan awal peta dapat ditentukan dengan mementukan letak koordinatnya, sehingga saat di-load peta akan terfokus pada koordinat tersebut.

27

//Nama Rumah Sakit (CbNamaRS) MI.do ('Select* From Rumah_Sakit Order By Nama_Rumah_Sakit Into TEMP_WORK'); MI.do ('Fetch First from TEMP_WORK'); CbNamaRS.Clear; Repeat Temp:=MI.Eval('TEMP_WORK.Nama_Rumah_Sakit'); CbNamaRS.Items.Add(Temp); MI.do('fetch next from TEMP_WORK'); until MI.eval('EOT(TEMP_WORK)')='T'; MI.do ('Close table TEMP_WORK'); MI.do ('Close table Selection');

Kode Program 2

Sintak ini berguna untuk memanggil field nama rumah sakit dari tabel Rumah_sakit. Masing-masing isi field akan disimpan pada sebuah Temp_Work kemudian akan dilanjutkan dengan melakukan perulangan hingga EOT(end of Table ) bernilai True. Dimana pada perulangan ini terjadi penyimpanan ke Temp yang isinya field dari Nama Rumah Sakit.// Direktur Utama (CbDirekUtama) MI.do ('Select* From Rumah_Sakit order by Direktur_Utama into TEMP_WORK'); MI.do ('Fetch First from TEMP_WORK'); CbDirekUtama.Clear; Repeat Temp:= MI.eval('TEMP_WORK.Direktur_Utama'); CbDirekUtama.Items.Add(Temp); MI.do ('Fetch next from TEMP_WORK'); Until MI.eval('EOT(Temp_WORK)')='T'; MI.do ('close table TEMP_WORK'); MI.do ('Close table selection');

Kode Program 3

Sintak ini berguna untuk memanggil field Direktur Utama dari tabel Rumah_sakit. Masing-masing isi field akan disimpan pada sebuah Temp_Work kemudian akan dilanjutkan dengan melakukan perulangan hingga EOT(end of Table ) bernilai True. Dimana pada perulangan ini terjadi penyimpanan ke Temp yang isinya field dari Direktur Utama.

28

// Nama Puskesmas(CbNamaPuskesmas) MI.do ('select*from Puskesmas order by Nama_Puskesmas into TEMP_WORK'); MI.do ('Fetch First from TEMP_WORK'); CbNamaPuskesmas.Clear; Repeat TEMP:= MI.eval('TEMP_WORK.Nama_Puskesmas'); CbNamaPuskesmas.Items.Add(Temp); MI.do ('Fetch next from TEMP_WORK'); Until MI.eval('EOT(Temp_WORK)')='T'; MI.do ('close table TEMP_WORK'); MI.do ('close table selection');

Kode Program 4

Sintak ini berguna untuk memanggil field Nama Puskesmas dari tabel Puskesmas. Masing-masing isi field akan disimpan pada sebuah Temp_Work kemudian akan dilanjutkan dengan melakukan perulangan hingga EOT(end of Table ) bernilai True. Dimana pada perulangan ini terjadi penyimpanan ke Temp yang isinya field dari Nama Puskesmas.// Kepala Puskesmas(CbKepalaPus) MI.do ('Select*from Puskesmas order by Kepala_Puskesmas into TEMP_WORK'); MI.do ('Fetch First from TEMP_WORK'); CbKepalaPus.Clear; Repeat TEMP:= MI.eval('TEMP_WORK.Kepala_Puskesmas'); CbKepalaPus.Items.Add(TEMP); MI.do ('Fetch next from TEMP_WORK'); until MI.eval('EOT(Temp_Work)')='T'; MI.do ('close table TEMP_WORK'); MI.do ('close table selection'); end;

Kode Program 5

Sintak ini berguna untuk memanggil field Kepala Puskesmas dari tabel Puskesmas. Masing-masing isi field akan disimpan pada sebuah Temp_Work kemudian akan dilanjutkan dengan melakukan perulangan hingga EOT(end of Table ) bernilai True. Dimana pada perulangan ini terjadi penyimpanan ke Temp yang isinya field dari Kepala Puskesmas.

29

procedure TForm1.SbZInClick(Sender: TObject); begin Mi.do('Run Menu Command 1705'); end; procedure TForm1.SbScrollClick(Sender: TObject); begin Mi.do('Run Menu Command 1702'); end; procedure TForm1.SbPointerClick(Sender: TObject); begin Mi.do('Run Menu Command 1701'); end; procedure TForm1.SbZOutClick(Sender: TObject); begin Mi.do('Run Menu Command 1706'); end; procedure TForm1.SbLayerClick(Sender: TObject); begin SbLayer.CheckMenuDropdown; end;

Kode Program 6

Sintak ini berguna untuk menjalankan fungsi button yang ada yaitu button scroll ,pointer, zoom in, zoom out, dan layer.procedure TForm1.LayerRumahSakitClick(Sender: TObject); begin LayerRumahSakit.Checked:= not LayerRumahSakit.Checked ; If LayerRumahSakit.Checked Then MI.Do('Set Map Layer 1 Display Graphic') else Mi.Do('Set Map Layer 1 Display Off'); end; procedure TForm1.LayerPuskesmasClick(Sender: TObject); begin LayerPuskesmas.Checked:= not LayerPuskesmas.Checked ; If LayerPuskesmas.Checked Then MI.Do('Set Map Layer 2 Display Graphic') else Mi.Do('Set Map Layer 2 Display Off'); end; procedure TForm1.LayerVariasiClick(Sender: TObject); begin

30

LayerVariasi.Checked:= not LayerVariasi.Checked ; If LayerVariasi.Checked Then MI.Do('Set Map Layer 3 Display Graphic') else Mi.Do('Set Map Layer 3 Display Off'); end; procedure TForm1.JalanSingarajaClick(Sender: TObject); begin JalanSingaraja.Checked:= not JalanSingaraja.Checked ; If JalanSingaraja.Checked Then MI.Do('Set Map Layer 4 Display Graphic') else Mi.Do('Set Map Layer 4 Display Off'); end; procedure TForm1.LayerKecBulelengClick(Sender: TObject); begin LayerKecBuleleng.Checked:= not LayerKecBuleleng.Checked ; If LayerKecBuleleng.Checked Then MI.Do('Set Map Layer 7 Display Graphic') else Mi.Do('Set Map Layer 7 Display Off'); end; procedure TForm1.LayerKabBulelengClick(Sender: TObject); begin LayerKabBuleleng.Checked:= not LayerKabBuleleng.Checked ; If LayerKabBuleleng.Checked Then MI.Do('Set Map Layer 8 Display Graphic') else Mi.Do('Set Map Layer 8 Display Off'); end; procedure TForm1.LayerBatasKabClick(Sender: TObject); begin LayerBatasKab.Checked:= not LayerBatasKab.Checked ; If LayerBatasKab.Checked Then MI.Do('Set Map Layer 5 Display Graphic') Else Mi.Do('Set Map Layer 5 Display Off'); end;procedure TForm1.LayerDesaBulelengClick(Sender: TObject); begin LayerDesaBuleleng.Checked:= not LayerDesaBuleleng.Checked ; If LayerDesaBuleleng.Checked Then MI.Do('Set Map Layer 6 Display Graphic') else Mi.Do('Set Map Layer 6 Display Off');

31

end; procedure TForm1.BaliClick(Sender: TObject); begin Bali.Checked:= not Bali.Checked ; If Bali.Checked Then MI.Do('Set Map Layer 9 Display Graphic') else Mi.Do('Set Map Layer 9 Display Off'); end;

Kode Program 7

Sintak ini berfungsi untuk memilih layer yang dipilih dimana saat salah satu nama layer di checked maka layer tersebut akan muncul dalam peta sesuai dengan letak layer dipeta.procedure TForm1.CbNamaRSChange(Sender: TObject); var WHandle : Thandle; begin Whandle := MI.eval('WindowID(0)'); MI.do (Format('Find Using Rumah_Sakit(Nama_Rumah_Sakit)',[])); MI.do (Format('Find "%S"',[CbNamaRS.Text])); If (MI.eval('CommandInfo(3)'))>=1 then MI.do (Format('Set Map Window %D Center (CommandInfo(1),CommandInfo(2))',[WHandle])); MI.do (Format('Select * from Rumah_Sakit where Nama_Rumah_Sakit="%S" into TMPWORK',[CbNamaRS.Text])); CbNamaRs.Text := MI.eval ('TMPWORK.Nama_Rumah_Sakit'); EditTipeRs.Text := MI.eval ('TMPWORK.Tipe_Rumah_Sakit'); CbDirekUtama.Text := MI.eval ('TMPWORK.Direktur_Utama'); MI.do ('Set Map Zoom 6.543 Units "km"'); end;

Kode Program 8

Sintak ini untuk mem-fokuskan tampilan peta sesuai dengan nama rumah sakit yang diplih, yang nantinya saat nama sebuah rumah sakit dipilih maka pada combo box tipe RS dan Direktur utama akan terisi sesuai dengan tipe dan direktur utama rumah sakit yang dpilih tadi.

32

procedure TForm1.CbDirekUtamaChange(Sender: TObject); Var WHandle:THandle; begin WHandle:= MI.eval ('WindowID(0)'); MI.do (Format('Find Using Rumah_Sakit(Direktur_Utama)',[])); MI.do (Format ('Find "%S"',[CbDirekUtama.Text])); if (MI.eval('CommandInfo(3)'))>=1 then MI.do (Format('Set Map Window %D Center(CommandInfo(1),CommandInfo(2))',[WHandle])); MI.do (Format('Select*From Rumah_Sakit where Direktur_Utama="%S" Into TMPWORK',[CbDirekUtama.Text])); CbNamaRS.Text := MI.eval ('TMPWORK.Nama_Rumah_Sakit'); EditTipeRs.Text := MI.Eval ('TMPWORK.Tipe_Rumah_Sakit'); MI.do ('Set Map Zoom 10.00 units "km"'); end;

Kode Program 9

Sintak ini untuk mem-fokuskan tampilan peta sesuai dengan nama Direktur utama yang diplih, yang nantinya saat nama sebuah Direktur Utama dipilih maka pada combo box tipe RS dan Nama Rumah Sakit akan terisi sesuai dengan tipe dan nama rumah sakit yang dpilih tadi.procedure TForm1.CbNamaPuskesmasChange(Sender: TObject); var Whandle:THandle; begin WHandle:= MI.eval ('WindowID(0)'); MI.do (Format('Find Using Puskesmas(Nama_Puskesmas)',[])); MI.do (Format ('Find "%S"',[CbNamaPuskesmas.Text])); if (MI.eval('CommandInfo(3)'))>=1 then MI.do (format('set map window %D Center (commandInfo(1),CommandInfo(2))',[WHandle])); MI.do (format('select* from Puskesmas where Nama_Puskesmas="%S" into TMPWORK',[CbNamaPuskesmas.text])); CbNamaPuskesmas.Text := MI.eval ('TMPWORK.Nama_Puskesmas'); CbKepalaPus.Text := MI.eval ('TMPWORK.Kepala_Puskesmas'); EditJalan.Text := MI.eval ('TMPWORK.Alamat'); MI.do ('Set Map Zoom 8.00 units "km"'); end;

Kode Program 10

33

Sintak ini untuk mem-fokuskan tampilan peta sesuai dengan nama puskesmas yang diplih, yang nantinya saat nama sebuah rumah sakit dipilih maka pada combo box kepala puskesmas dan alamat akan terisi sesuai dengan kepala

puskesmas dan alamat puskesmas yang dpilih tadi.procedure TForm1.CbKepalaPusChange(Sender: TObject); var Whandle:Thandle; begin WHandle:= MI.eval ('WindowID(0)'); MI.do (format('Find Using Puskesmas(Kepala_Puskesmas)',[])); MI.do (format ('Find "%S"',[CbKepalaPus.Text])); if (MI.eval('CommandInfo(3)'))>=1 then MI.do MI.do (format('set (format('select* from map Puskesmas window where %D Center (commandInfo(1),CommandInfo(2))',[WHandle])); Kepala_Puskesmas="%S" into TMPWORK',[CbKepalaPus.Text])); CbKepalaPus.Text := MI.eval ('TMPWORK.Kepala_Puskesmas'); CbNamaPuskesmas.Text := MI.eval ('TMPWORK.Nama_Puskesmas'); editJalan.Text := MI.eval ('TMPWORK.Alamat'); MI.do ('Set Map Zoom 8.00 units "km"'); end;

Kode Program 11

Sintak ini untuk mem-fokuskan tampilan peta sesuai dengan nama kepala puskesmas yang diplih, yang nantinya saat nama sebuah kepala puskesmas dipilih maka pada combo box nama puskesmas dan alamat akan terisi sesuai dengan nama puskesmas dan alamat puskesmas yang dpilih tadi.procedure TForm1.Timer1Timer(Sender: TObject); begin CbNamaRs.Text := 'Search Nama Rumah Sakit'; //CbDirekUtama.Text := 'Search Direktur Utama'; CbNamaPuskesmas.Text := 'Search Nama Puskesmas'; //CbKepalaPus.Text := 'Search Kepala Puskesmas'; Timer1.Enabled :=false; tblName:=MI.eval('SelectionInfo(1)'); if tblName='Rumah_Sakit' then begin actRow:=MI.eval('SelectionInfo(2)'); CbNamaRs.Text := MI.eval(Format('%S.Nama_Rumah_Sakit',[actRow]));

34

CbDirekUtama.Text ('%S.Direktur_Utama',[actRow])); EditTipeRs.Text :=

:= MI.Eval

MI.eval(Format (Format

('%S.Tipe_Rumah_Sakit',[actRow])); MI.do(Format('close table %S',[actRow])); end else if tblName='Puskesmas' then begin actRow:=MI.eval('SelectionInfo(2)'); CbNamaPuskesmas.Text :=MI.eval(Format('%S.Nama_Puskesmas',[actRow])); CbKepalaPus.Text := MI.eval (Format ('%S.Kepala_Puskesmas',[actRow])); EditJalan.Text := MI.eval (Format ('%S.Alamat',[actRow])); MI.do(Format('close table %S',[actRow])); end; end;

Kode Program 12

Prosedur ini berfungsi untuk mengisi combo box objek dan text box jenis dengan nilai sesuai dengan variabel actRow-nya. Nilai actRow berasal dari pengambilan nilai dari MapInfo dimana nilai tersebut berdasarkan tabel yang dipilih oleh user (objek yang di-klik user pada panel1)

Dimana tampilan form utama untuk sistem informasi geografis rumah sakit dan puskesmas adalah sebagai berikut

Gambar 4.4 Form Utama

35

4.6 Uji Coba Aplikasi 4.6.1 Tampilan awal form Pada tampilan awal ini saat form di-load maka akan tampil peta pulau bali dengan fokus pada wilayah Kabupaten Buleleng. Dimana tampak jalan, rumah sakit serta lambang puskesmas. Gambar serta penjelasan lengkapnya ada di halaman selanjutnya.Pointer Scroll Zoom In Zoom Out Layer Exit About Combo Box nama rumah sakit Combo Box Tipe rumah sakit

Map

Combo Box Direktur Utama Combo Box nama puskesmas

Combo Box Kepala puskesmas

Combo Box Alamat puskesmas

Gambar 4.5 Tampilan awal form serta penjelasannya

Di sebelah atas atas beberapa menu utama yang berguna antar lain untuk : 1. Pointer untuk menunjuk letak suatu tempat. 2. Scroll untuk menggeser peta sejauh yang diinginkan user. 3. Zoom in untuk memperbesar tampilan peta sesuai keinginan user. 4. Zoom Out untuk memperkecil tampilan peta sesuai keinginan user. 5. Layer digunakan untuk memilih layer mana saja yang ingin dtampilkan oleh user. 6. Exit digunakan untuk keluar dari aplikasi yang sedang berjalan. 7. About digunakan untuk memperkenalkan identitas pembuat sistem informasi geografis rumah sakit dan puskesmas. Pada menu sebelah kanan tampak menu searching for, yang pertama untuk rumah sakit:

36

1. Combo box Nama Rumah sakit digunakan untuk mencari keberadaan rumah sakit berdasarkan nama rumah sakitnya. 2. Combo box Tipe Rumah Sakit digunakan untuk mencari keberadaan rumah sakit berdasarkan tipe rumah sakitnya. 3. Combo box Direktur Utama digunakan untuk mencari keberadaan rumah sakit berdasarkan nama Direktur Utamanya. Selanjutanya ada menu kedua dimana menu Seraching For ini berguna untuk mencari keberadaan puskesmas berdasarkan : 1. Combo box Nama puskesmas digunakan untuk mencari Combo box Nama puskesmas digunakan untuk mencari keberadaan puskesnas berdasarkan nama puskesmasnya. 2. Combo box Kepala puskesmas digunakan untuk mencari keberadaan puskesnas berdasarkan kepala puskesmasnya. 3. Combo box Alamat digunakan untuk mencari keberadaan puskesnas berdasarkan alamat puskesmasnya.

Gambar 4.6 Tampilan awal form sebelum dilakukan pencarian Rumah sakit

37

Contoh jika ingin mencari keberadaan rumah sakit berdasarkan nama rumah sakitnya yaitu RS Umu Daerah maka otomatis kursor akan berada pada rumah sakit yang ditunjuk seperti gambar dibawah.

Gambar 4.7 Form Utama saat dijalankan

4.7 Analisa Hasil Penelitian 4.7.1 Analisa instalasi program Pengujian sistem dilakukan setelah aplikasi ini disimpan dalam hardisk komputer yang digunakan dalam pengujian. Adapun apliksi pendukung yang digunakan dalam sistem informasi geogrfis rumah sakit dan puskesmas ini adalah MapInfo 9 Professional yang digunakan untuk aplikasi pembuatan peta

.Kemudian aplikasi Delphi 7 digunakan untuk menampilkan peta yang sudah jadi tersbut menjadi mudah dgunakan user. Jadi, sebelum melakukan instalasi sistem informasi geografis ini , komputer yang digunakan harus diinstal terlebih dahulu program-program yang tersebut diatas tadi.

38

4.7.2 Analisa kelayakan sistem Beberapa pertimbangan yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit dan Puskesmas ini adalah sebagai berikut : 1. Sulitnya mencari informasi tentang rumah sakit terdekat. Terutama bila ada pendatang dari luar daerah yang sama sekali belum tahu keadaan wilayah Kabupaten Buleleng. 2. Tidak pastinya tempat yang dinginkan karena sarana untuk menunjukan keberadaanya masih sedikit. Dari pertimbangan tersebut diatas, maka dirasa perlu untuk merancang dan membangun suatu sistem informasi geografis yang memberi kemudahan dalam pencarian rumah sakit dan puskesmas di wilayah Kabupaten Buleleng.

4.7.3 Analisa kekurangan dan kelebihan sistem Perancangan dan pembuatan sebuah sistem pastilah akan memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu pula Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit dan Puskesmas ini . Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh sistem ini antara lain sebagai berikut : Sistem informasi manajemen ini dapat menyimpan data dan informasi tentang rumah sakit dan puskemas dalam database. Pihak user dapat memperoleh informasi dengan cepat dan akurat. Sistem informasi manajemen ini mampu digunakan oleh banyak user. Jadi user yang menginginkan informasi rumah sakit dan puskesmas bisa mengakses informasi yang ada didalamnya sesuai dengan kebutuhan

Beberapa kekurangan yang ada dalam sistem ini adalah sebagai berikut : Sistem ini belum mampu diimplementasikan ke dalam suatu jaringan sehingga untuk mendapatkan informasi, maka pengguna harus

menggunakannya dari satu komputer yang sudah terinstal aplikasi ini. Beberapa komponen yang harus ada di dalam komputer penggunan adalah MapInfo 9. Jika program ini tidak ada, maka sistem tidak dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

39

4.7.4 Analisa keamanan Keamanan data juga merupakan hal yang penting dalam perancangan dan pembuatan sebuah sistem informasi. Dalam sistem ini keamanan aplikasi ini dijaga kerahasiaan data yang penting dengan hanya memberikan informasi yang memang diperlukan untuk orang banyak atau informasi umum tentang rumah sakit atau puskesmas yang terkait.

40

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pengujian program aplikasi dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan hal-hal berikut : 1. Sistem Informasi Geografis ini berisi data rumah sakit yang ada di kabupaten Buleleng yaitu : nama rumah sakit, tipe rumah sakit, serta nama direkturnya. Selanjutnya untuk data puskesmas berisi: nama puskesmas, kepala puskesmas, serta alamatnya. 2. Kelebihan dalam sistem informasi ini dapat menghemat waktu dalam mencari informasi geografis rumah sakit dan puskesmas, sehingga sistem informasi ini dapat diakses secara cepat sehingga dapat mempercepat proses pengambilan keputusan. 3. Sistem informasi ini dibuat dengan menggunakan Map Info Professional untuk digitalisasi peta pulau Bali khususnya wilyah Kabupaten Buleleng. Selanjutnya untuk membuat user interface-nya digunakan program Borland Delphi 7. Dimana user interface dibuat semudah mungkin untuk digunakan sehingga pengguna tidak akan menemukan kesulitan dalam memakai sistem informasi geografis ini. 5.2 Saran-saran Saran-saran yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan aplikasi ini selanjutnya adalah : 1. Pengembangan sistem informasi geografi yang berbasis web perlu dikembangkan agar lebih praktis dalam pencarian data rumah sakit dan puskesmas. 2. Sistem pengamanan data juga perlu dikembangkan agar data yang dimiliki oleh perusahaan tidak dirusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

41

3. Tampilan dibuat dengan desain yang lebih menarik dan user friendly sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi user.

42

DAFTAR PUSTAKA

---, Data Rumah Sakit Pada Kabupaten Buleleng , http://www.buleleng.go.id /, Jumat, 17 April 2009 ---, Pengertian Rumah Sakit , http://www.wikipedia.org /, Jumat, 17 April 2009 ---, Rumah Sakit Seluruh Indonesia , http://www.pdpersi.co.id / ,Rabu,13 Mei 2009 ---, Tipe-tipe Rumah Sakit , http://www.depkes.go.id /,Rabu, 13 Mei 2009 Faulkner, David.1997. Panduan Penggunaan Delphi. Yogyakarta : Andi Jogiyanto, HM. 1989. Analisis dan Desain Sistem Informasi dengan Pendekatan Terstruktur. Yogyakarta : Andi Jogiyanto, HM. 2005. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi Nuarsa,I Wayan.2004. Mengolah Data Spasial dengan MapInfo

Professional.Yogyakarta : Andi P, Ginting. DKK.1994 Geografi SMU I, Jakarta: Erlangga Suprayogi, Hendra.2003. Modul Praktikum Pemrograman Delphi.Malang :STIKI