gna

25
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK A DENGAN GLOMERULO NEFRITIS AKUT (GNA) A. PENGKAJIAN 1. Identitas anak a. Nama : An. A b. Umur : 11 Tahun c. Jenis kelamin : Perempuan d. BB : 35 kg e. TB : 145 cm f. Agama : Islam g. Suku/ Bangsa : Jawa / Indonesia h. Alamat lengkap : Banjarsari, Surakarta i. Tanggal Masuk RS : 29 Februari 2016Jam : 19 . 10 j. No. Regester : 3258 / 06 k. Diagnosa modik : D C A l. Tanggal pengkajian : 1 Maret 2016 2. Identitas penanggungjawab a. Nama : Tn. A b. Jenis kelamin : Laki – laki c. Pendidikan : S M A

Upload: mahala-wida-choiriyah

Post on 09-Jul-2016

222 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gna

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK A

DENGAN GLOMERULO NEFRITIS AKUT (GNA)

A. PENGKAJIAN

1. Identitas anak

a. Nama : An. A

b. Umur : 11 Tahun

c. Jenis kelamin : Perempuan

d. BB : 35 kg

e. TB : 145 cm

f. Agama : Islam

g. Suku/ Bangsa : Jawa / Indonesia

h. Alamat lengkap : Banjarsari, Surakarta

i. Tanggal Masuk RS : 29 Februari 2016Jam : 19 . 10

j. No. Regester : 3258 / 06

k. Diagnosa modik : D C A

l. Tanggal pengkajian : 1 Maret 2016

2. Identitas penanggungjawab

a. Nama : Tn. A

b. Jenis kelamin : Laki – laki

c. Pendidikan : S M A

d. Pekerjaan ; Swasta

e. Suku / bangsa : Jawa / Indonesia

f. Alamat : Banjarsari, Surakarta

g. Hub. Dengan klien : Ayah Kandung

3. Riwayat  Kesehatan Pasiena. Keluhan Utama

Keluarga pasien mengatakan bengkak pada wajah dan kaki

Page 2: Gna

b. Riwayat Kesehatan SekarangPasien dating pada tanggal 29 Februari 2016 di IGD, pasien mengatakan bengkak pada wajahnya dan kaki,mengeluh nafsu makan menurun karena mual dan muntah, dan merasa lemas.Bersamaan dengan itu pasien mengeluh ketika buang air kecil berwarna merah seperti cucian daging. Keluhan dirasakan sejak 5 hari yang lalu dibawa ke Puskesmas tetapi tidak sembuh. Tekanan darah 170/100 mmHg, Nadi 90x/menit, RR 20 x/menit, suhu 37,7°C, BB 37 kg sebelum sakitdan 34 kg saat sakit, terdapat odem di sekitar muka, dan kaki, pasien tampak lemas. Terpasang infus RL 20 tpm, Amoksisilin 50 mg/kgBB, Captopril 0,3 mg/kgBB Furosemid 1-3 mg/kgBB, Parasetamol 10 mg/kgBB.

c. Riwayat Kesehatan DahuluMenurut keluarga pasien satu minggu yang lalu menderita infeksi pada tenggorokannya, diberi obat-obatan dan antibiotik oleh dokter dan sekarang sudah sembuh.

d. Riwayat kesehatan keluargaDalam keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami penyakit seperti ini. Dalam keluarga Pasien tidak mempunyai penyakit keturunan dan penyakit menular.

4. Riwayat Anaka. Masa prenatal

Selama kehamilan ibu memeriksakan kandunganya ke Puskesmas atau ke bidan desa.dan ibu pasien selalu mendapatkan imunisasi (TT) sebanyak 4x dalam 9 bulan, Trimester I = 1x , Trimester II = 1x , Trimester III = 2x.

b. Masa intranatalIbu pasien melahirkan secara normal dan spontan  dibantu oleh bidan kampung, waktu melahirkan tidak terdapat kelainan, ibu pasien melahirkan 9 bulan 5 hari.

c. Masa post – natalPasien lahir dengan berat badan 3,000 gram dan pada saat pasien lahir langsung menangis.

d. ImunisasiBCG 1x, DPT 3x, Polio 4x, Campak 1x, Hepatitis 2x belum boster

5. Pemeriksaan Fisika. Keadaan umum : Pasien tampak lemah

Page 3: Gna

b. Kesadaran : Composmentisc. TD : 170/100 mmHgd. TB / BB : 145 Cm / 34 Kge. BB saat pengkajian : 34 Kgf. RR : 20x/menitg. Temp : 37,7 °Ch. Keadaan Gizi AnakBB anak,BB :37 Kg ( SMRS ) BB sekarang : 34 KgTinggi Badan : 145 cmIMT : 34/(1,45)(1,45) = 16,17 ( Gizi Kurang )i. Kepala dan Leher

Bentuk semetris, tidak ada luka / lecet. Pertumbuha nrambut merata dan bentuk rambut lurus, Pasien  dapat menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan limpfeusus normal dan keadaan kepala bersih. Wajah tampak bengkak odem

j. Mata ( Penglihatan )Bentuk simetris, sekitar mata tampak bengkak odem, bola mata dapat di gerakkan  kesegala arah, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterius, tetapi terdapat kotoran pada mata, ketajaman penglihatan baik, mata tampak cekung dan tidak terdapat peradangan.

k. Telinga ( Pendengaran )Bentuk simetris, Pasien dapat mendengar dengan baik. Tidak terdapat kotoran dalam telinga, tidak ada peradangan dan tidak ada cairan yang keluar dari telinga.

l. Hidung ( Penciuman )Bentuk simetris, kebersihan hidung baik dan takadanya kotoran dalam hidung, tidak ada kelainan pada hidung.

m. Mulut ( Pencekapan )Bentuk bibir tipis, tidak ada perdarahan dan peradangan. Mokusa bibir tampak kering, keadaan mulut bersih.

n. D a d aI: bentuk dada simetris, tidak terdapat lesi, penafasan simetrisP: batas jantung normal, tidak terdapat suara tambahan pada paru-paruP: tidak terdapat nyeri tekan, pergerakan nafas teratur

Page 4: Gna

A: suara BJ 1 dan BJ2 reguler, repirasi vesikuler, tidak terdapat tambahan suara abnormal

o. KulitTurgor kulitjelek( tidak kembali dalam 2 detik ). Tidak ada luka/ lesi.Suhu tubuh 37,7° C warna kulit putih takadasianosis.

p. AbdomenI: bentuk perut simetris, tidak terdapat lesiP: perut kembungA: bising usus 22x/menit, tidak terdapat suara tambahanP: turgor kulit jelek, tidak terdapat massa pada perut, organ hati teraba normal

q. Ekstremitas atas dan bawahUntuk ekstremitas atas :bentuk simetris, tidak ada luka / fraktur dan terpasang infuse Rl 20 tts/ menit yang menyebabkan keterbatasan gerak.Untuk Ekstremitas bawah :terdapat odem pada kaki kanan dan kiri bentuk semetris, tidak adal uka / faktur pada ekstrimitas bawah, dan tidak ada kekakuan sandi.

r. GenetaliaJenis kelamin pasien perempuan, genetalia bersih dan tidak terdapat lecet pada bokong.

6. Pengkajian Fungsional Doengoesa. Aktivitas

Pasien kelihatan lemah,hanya berbaring sajab. Sirkulasi

Tekanan darah 170/100 mmHg, terdapat oedem pada daerah sekitar mata, dan oedem pada kaki kanan dan kiri

c. Eliminasi1) BAB

Di rumah :pasien BAB ±1x/ hari dan konsistesi padat lunakDi RS :pasien BAB ± 2x/ hari konsistensi cair berampas

2) BAKDi rumah :pasisen BAK antara3-5x/hari berwarna kemerahanDi RS :pasien BAK 3-4x/hari

d. Makanan dan Cairan

Page 5: Gna

Di rumah : pasien biasanya makan 3x sehari hari pasien makan ikan dan minum air putih dan the manis.Di RS : pasien hanya makan bubur nasi 1-2 sendok. Pasien sering minum air putih dan teh manis

e. Pernafasan RR 20x/menit, tidak terdapat retraksi dada, dan suara nafas tambahan

f. Nyeri/KenyamananPasien mengatakan nyeri kepala dan nyeri pada bagian pinggang

7. TerapiTerapi yang diberikan pada penderita berupa perawatan di ruang intensif, pengawasan tanda vital terutama tekanan darah, oksigenasi, infus RL, pembatasan aktivitas, diet rendah garam dan cukup protein, Amoksisilin 50 mg/kg BB, 3 x 1 selama 10 hari, obat anti hipertensi : Captopril 0,3 mg/kg BB 2 x 1, Furosemid 1-3 mg/kg BB 1 x1, Parasetamol 10 mg/kgBB.

8. Pemeriksaan DiagnostikHasil pemeriksaan fesesMakroskopis                 : Mikroskopis    :Warna                           : kuning Lekosit            : -Konsistensi                   : lembek           Eritrosit           ; +Darah                          ` : -                     Amoeba           : -Lender                          : -                     Bakteri : + (penuh)Lain-lain           : + (lembek)

9. Analisa DataDATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM

DS: -Pasien mengatakan bengkak pada sekitar wajah dan kedua kaki

DO- Terdapat oedem pada wajah dan kedua

kaki- TD : 170/100 mmHg

Peningkatan proses penyakit

Kelebihan volume cairan

DS : - Pasien mengatakan lemas Kelelahan Intoleransi aktifitas

Page 6: Gna

DO:- Kemampuan pasien dalam melakukan ADL dengan batuan keluarga

DS:- pasien mengatakan nafsu makan berkurang

-pasien mengatakan mual dan muntahDO: - Pasien tidak menghabiskan makanan

yang diberikan-pasien terlihat tidak nafsu makan

Anoreksia, mual dan muntah

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

B. Diagnosa Keperawatan1. Kelebihan volume cairan yang berhubungan dengan peningkatan proses

penyakit.2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan.3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

anoreksia, mual, muntah, pembatasan diet, danperubahan membrane mukosabibir.

C. Intervensi Keperawatan1. Kelebihan volume cairan yang berhubungan dengan peningkatan proses

penyakit.Tujuan: Setelah dilakukan keperawatan selama3 x 24 jam pengelolaan cairan dan keseimbangan elektrolit kembali normal dengan criteria hasil :a. Balance Cairan kembali normal

Intervensi Rasionala. Pertahankan vol. Masuk dan keluar.

b. Catatseriberatbadan

c. Pantau TD dan nadi, perhatikan

a. Pada kebanyakan jumlah aliran harus sama atau lebih dari cairan yang masuk.

b. Seri berat badan adalah indikato rakurat status volume cairan.

c. Peninggian menunjukan

Page 7: Gna

hipertensi.

d. Auskultasi paru dan bunyi jantung.

hipervolemia. Kaji bunyi jantung dan nafas.

d. Kelebihan cairan dapa tmenimbulkan edema paru dan GJK.

2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahanTujuan :Setelah dilakukan keperawatan selama3 x 24 jam,pasien dapat toleransi dengan aktifitas yang dianjurkan dengan criteria hasil :a. Pasien dapat beraktivitas secara normalb. Tanda-tanda vital

TD:120/80 mmHgN: 60-100 x/menitRR:12-20 x/menitS: 36,5-37,5°C

c. Pasien tidak merasa kelelahan saat beraktivitas

Intervensi Rasionala. Pantau kekurangan protein yang

berlebihan (proteinuri, albuminuria ).

b. Beri diet tinggi protein tinggikarbohidrat

c. Berikan latihan selama pembatasan aktifitas.

a. Kekurangan protein berlebihan dapat menimbulkan kelelahan.

b. Diet yang adekuat dapat mengembalikan kehilangan TKTP berfungsi menggantikan..

c. Latihan penting untuk mempertahankan otot.

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,mual, muntahTujuan: Setelah dilakukan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien dapat mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat dengan criteria hasil :a. Mual,muntah berkurangb. Mukosa bibir lembabc. Turgor kulit kembali normal

Page 8: Gna

Intervensi Rasionala. Kaji pola nutrisi

pasien :riwayat diet , makanan kesukaan, hitung kalori.

b. Batasi makanan protein yang mengandung nilai biologis tinggi, telur, produk susu daging.

c. Menyediakan makanan kesukaan pasien dalam batas-batas  diet.

d. Berikan makanan sedikit dan frekuensi sering. Jadwalkan makan sesuai dengan kebutuhan dialisis.

a. Pola diet dahulu dan sekarang dan dipertimbangkan dalam menyusun menu.

b. Protein lengkap diberikan untuk mencapai keseimbangan nitrogen yang diperlukan untuk pertumbuhan dan penyembuhan.

c. Mendorong peningkatan masukan diet.

d. Untuk memantau status cairan dan nutrisi8.

D. Implementasi KeperawatanHari/Tanggal No

DXImplementasi Respon Pasien TTD

Selasa, 1 Maret 2016Pukul 05.00

1,2,3 1. Mengukur tanda-tanda vital pasien

2. Mengkaji ulang perkembangan pasien

3. Mencatat pengeluaran urin

DS:1. Pasien mengatakan

kepala pusing, badan panas

2. Pasien mengatakan lemas

3. Pasien mengatakan mual

DO:1. TD: 130/90 mmHg

N : 80 x/menitRR: 20 x/menitSuhu :37,5°C

Page 9: Gna

2. Pasien terlihat lemas, gerak terbatas

3. Pasien terlihat tidak fokus dalam komunikasi

4. Urin pasien 100cc sejak jam 12 malam

Pukul 06.00 WIB

3 1. Menganjurkan pasien sarapan sedikit demi sedikit

DS:1. Pasien mengatakan

mualDS:1. Pasien

menghabiskan makanannya 5 sendok

Pukul 08.00 WIB

1,2 1. Menginjeksi IVa. Amoksisilinb. Furosemidc. Parasetamol

DS:1. Pasien

mengatakan obat sakit saat disuntikkan

DO:1. Obat masuk

melalui IV2. Tanpa terjadi

pembengkakanPukul 10.00 WIB

2 1. Menganjurkan pasien melatih menggerakkan tangan dan kaki secara perlahan

DS:1. Pasien

mengatakan tangan dan kakinya lemah

DO:1. Pasien terlihat

lemas saat dianjurkan untuk menggerakkan

Page 10: Gna

ke atas dan bawah

Pukul 12.00 3 1. Menganjurkan pasien makan siang sedikit demi sedikit

2. Menganjurkan pasien mengatur cairan minuman yang dianjurkan

DS1. Pasien

mengatakan mual

DO:1. Pasien makan 5

sendok2. Pasien meminum

200ml air putihPukul 16.00 1 1. Menginjeksi IV :

a. AmoksisilinDS:

1. Pasien mengatakan tidak sakit saat disuntik

DO:1. Obat masuk

melalui IV tanpa terjadi pembengkakan

`

Pukul 18.00 1,2,3 1. Mengkaji ulang perkembangan pasien

2. Mengukur tanda-tanda vital

DS:1. Pasien

mengatakan masih pusing dan lemas

2. Pasien mengatakan mual

DO:1. TD : 120/90

mmHgN : 70 x/menitRR:25 x/menitSuhu : 38°C

2. Urin pasien sejak jam 6 pagi

Page 11: Gna

800ml3. Pasien masih

belum dapat beraktivitas

4. Tidak terdapat oedem pada wajah dan kaki

Pukul 24.00 WIB

1,2 1. Menginjeksi IVa. Amoksisilinb. Parasetamol

DS:-DO:

1. Obat masuk melalui IV

2. Pasien tidak terlihat kesakitan

Rabu, 2 Maret 2016Pukul 05.00

1,2,3 1. Mengukur tanda-tanda vital pasien

2. Mengkaji ulang perkembangan pasien

3. Mencatat pengeluaran urin

DS:1. Pasien mengatakan

kepala pusing, badan panas

2. Pasien mengatakan lemas

DO:1. TD: 110/90 mmHg

N : 80 x/menitRR: 25 x/menitSuhu :37,°C

2. Pasien terlihat lemas, gerak terbatas3. Urin pasien

800ml sejak pukul 18.00

Pukul 06.00 WIB

3 1. Menganjurkan pasien sarapan sedikit demi sedikit

DS:1. Pasien mengatakan

tidak nafsu makanDS:2. Pasien

Page 12: Gna

menghabiskan makanannya 8 sendok

Pukul 08.00 WIB

1,2 2. Menginjeksi IVd. Amoksisiline. Furosemidf. Parasetamol

DS:Pasien mengatakan obat sakit saat disuntikkanDO:Obat masuk melalui IVTanpa terjadi pembengkakan

Pukul 10.00 WIB

2 1. Menganjurkan pasien melatih menggerakkan tangan dan kaki secara perlahan

DS:Pasien mengatakan tangan dan kakinya lemahDO:Pasien terlihat lemas saat dianjurkan untuk menggerakkan ke atas dan bawah

Pukul 12.00 3 1. Menganjurkan pasien makan siang sedikit demi sedikit

2. Menganjurkan pasien mengatur cairan minuman yang dianjurkan

DS1. Pasien

mengatakan mual

DO:3. Pasien makan 10

sendok4. Pasien meminum

200ml air putihPukul 16.00 1 2. Menginjeksi IV :

b. AmoksisilinDS:

1. Pasien mengatakan tidak sakit saat disuntik

DO:1. Obat masuk

melalui IV tanpa terjadi

`

Page 13: Gna

pembengkakanPukul 18.00 1,2,3 3. Mengkaji ulang

perkembangan pasien4. Mengukur tanda-tanda

vital

DS:3. Pasien

mengatakan masih pusing, nyeri pada punggung bawah

DO:1. TD : 100/80

mmHgN : 70 x/menitRR:25 x/menitSuhu : 37°C

5. Urin pasien sejak jam 6 pagi 500ml

6. Pasien masih belum dapat beraktivitas

7. Tidak terdapat oedem pada wajah dan kaki

Pukul 24.00 WIB

1,2 1. Menginjeksi IVc. Amoksisilind. Parasetamol

DS:-DO:

1. Obat masuk melalui IV

2. Pasien tidak terlihat kesakitan

Kamis, 3 Maret 2016Pukul 05.00

1,2,3 1. Mengukur tanda-tanda vital pasien

2. Mengkaji ulang perkembangan pasien

3. Mencatat pengeluaran urin

DS:1. Pasien

mengatakan badan masih lemas

2. Pasien mengatakan tidak mual

Page 14: Gna

DO:1. TD: 120/90

mmHgN : 80 x/menitRR: 20 x/menitSuhu :37,5°C

2. Pasien masih terlihat lemas

3. Urin pasien 100cc sejak jam 12 malam

Pukul 06.00 WIB

3 1. Menganjurkan pasien sarapan sedikit demi sedikit

DS:1. Pasien

mengatakan mau makan

DS:2. Pasien

menghabiskan makanannya

Pukul 08.00 WIB

1,2 1. Menginjeksi IVg. Amoksisilinh. Furosemidi. Parasetamol

DS:1. Pasien

mengatakan obat sakit saat disuntikkan

DO:2.Obat masuk melalui IV

3. Tanpa terjadi pembengkakan

Pukul 10.00 WIB

2 1. Menganjurkan pasien melatih menggerakkan tangan dan kaki secara perlahan

DS:1. Pasien

mengatakan dapat duduk dan berjalan sendiri

DO:1. Kekuatan otot

Page 15: Gna

pasien sudah kembali normal

Pukul 16.00 1 1.Menginjeksi IV :a. Amoksisilin

DS:1. Pasien

mengatakan tidak sakit saat disuntik

DO:1. Obat masuk

melalui IV tanpa terjadi pembengkakan

`

Pukul 18.00 1,2,3 5. Mengkaji ulang perkembangan pasien

6. Mengukur tanda-tanda vital

DS:1. Pasien

mengatakan tidak pusing, tidak mual

DO:2. TD : 120/90

mmHgN : 60 x/menitRR:20 x/menitSuhu : 36,5°C

3. Urin pasien sejak jam 6 pagi 800ml

4. Pasien dapat beraktivitas tanpa bantuan keluarga

5. Tidak terdapat oedem pada wajah dan kaki

Pukul 24.00 WIB

1,2 2. Menginjeksi IVe. Amoksisilinf. Parasetamol

DS:-DO:

3. Obat masuk

Page 16: Gna

melalui IV4. Pasien tidak

terlihat kesakitan

E. Evaluasi KeperawatanHari/Tanggal No

DXCatatan Perkembangan TTD

Jum’at, 5 Maret 2016Pukul 08.00 WIB

1 S: Pasien mengatakan wajah dan kaki tidak bengkak,O:

1. TD: 110/90 mmHgN : 80 x/menitRR: 20 x/menitS: 36°C

2. Tidak terjadi oedem pada wajah dan kaki

A: Masalah sudah teratasiP: Intervensi dihentikan

Jum’at 5 Maret 2016Pukul08.00 WIB

2 S: Pasien mengatakan badan sudah tidak lemas, tidak pusing saat beraktivitas, dan dapat beraktivitas ringanO:

1. TD: 110/90 mmHgN : 80 x/menitRR: 20 x/menitS: 36°C

2. Pasien dapat berjalan ke kamar mandi3. Pasien terlihat segar4. Pasien tidak terlihat kesulitan saat

beraktivitasA: Masalah sudah teratasiP: intervensi dihentikan

Jum’at 5 Maret 2016Pukul 08.00

3 S:Pasien mengatakan nafsu makan bertambah, tidak merasakan mualO:

Page 17: Gna

WIB 1. BB:2. Pasien menghabiskan dietnya3. Pasien terlihat segar4. Pasien meminum 1,5 L air putih

A: Masalah sudah teratasiP: Intervensi dihentikan