harga diri rendah

10
LAPORAN PENDAHULUAN A. Masalah Utama Harga diri rendah. B. Proses Terjadinya Masalah 1. Definisi Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Adanya perasaan hilang percaya diri, merasa gagal karena karena tidak mampu mencapai keinginansesuai ideal diri (keliat, 1998). Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan putus asa (Depkes RI, 2000). Gangguan harga diri adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung (Towsend, 1998). 2. Etiologi Penyebab terjadinya harga diri rendah antara lain: a. Faktor predisposisi (Stuard & Sudeen, 1998) -Penolakan orang tua.

Upload: ariez-van-louphez

Post on 16-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

hr

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Masalah Utama

Harga diri rendah.

B. Proses Terjadinya Masalah

1. Definisi

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Adanya perasaan hilang percaya diri, merasa gagal karena karena tidak mampu mencapai keinginansesuai ideal diri (keliat, 1998).

Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan putus asa (Depkes RI, 2000). Gangguan harga diri adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung (Towsend, 1998).

2. Etiologi

Penyebab terjadinya harga diri rendah antara lain:a. Faktor predisposisi (Stuard & Sudeen, 1998) Penolakan orang tua.

Harapan orang tua yang tidak realistis.

Kegagalan yang berulang kali.

Kurang mempunyai tanggung jawab personal.

Ketergantungan pada orang lain.

Ideal diri tidak realistisb. Faktor presipitasi ( Stuard and Sudeen, 1998)Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau faktor dari luar individu (eksternal or internal sources) yang dibagi 5 kategori.- Ketegangan peran adalah stress yang berhubungan dengan frustasi yangdialami individu dalam peran atau posisi yang diharapkan. Terdapat tiga jenis transisi peran yaitu perkembangan, situasi dan sehat-sakit.- Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan.Gangguan harga diri rendah dapat terjadi secara :

a. Situasional

Yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu (korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba).

Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah, karena : Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya: pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pencukuran pubis, pemasangan kateter, pemeriksaan perneal).

Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/ sakit/ penyakit.

Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan, berbagai tindakan tanpa persetujuan.

b. Kronik

Yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakit/ dirawat. Klien ini mempunyai cara berfikir yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respons yang maladaptif. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang kronis atau pada klien gangguan jiwa. Dalam tinjauan life span history klien, penyebab HDR adalah kegagalan tumbuh kembang, misalnya sering disalahkan, kurang dihargai, tidak diberi kesempatan dan tidak diterima dalam kelompok.

3. Tanda dan gejala

a. Data subjektif: mengungkapkan ketidakmampuan dan meminta bantuan orang lain dan mengungkapkan malu dan tidak bisa bila diajak melakukan sesuatu.b. Data objektif: tampak ketergantungan pada orang lain, tampak sedih dan tidak melakukan aktivitas yang seharusnya dapat dilakukan, wajah tampak murung.Menurut Keliat (1999) tanda dan gejala yang dapat muncul pda pasien harga diri rendah adalah : Perasaan malu terhadap diri sendiri, individu mempunyai perasaan kurang percaya diri. Rasa bersalah terhadaap diri sendiri, individu yang selalu gagaal dalaam meraih sesuatu. Merendahkan martabat diri sendiri, menganggap dirinya berada dibawah orang lain. Gangguan berhubungan social seperti menarik diri, lebih suka menyendiri dan tidak ingin bertemu orang lain. Rasa percaya diri kurang, merasa tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki. Sukar mengambil keputusan, cenderung bingung dan ragu-ragu dalam memilih sesuatu. Menciderai diri sendiri sebagai akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang suram sehingga memungkinkan untuk mengakhiri kehidupan. Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri. Ketegangan peran yang dirasakan. Pandangan hidup fesimis. Keluhan fisik Penolakan terhadap kemampuan personal Destruktif terhadap diri sendiri Menarik diri secara social Penyalahgunaan zat Menarik diri dari realitas Khawatir4. Rentang ResponRespon Adaptif Respon Maladaptif

Aktualisasi Konsep diri Harga Diri Rendah Keracunan Depersonalisasi

Diri Positif Identitas

5. Akibat

Harga diri rendah dapat membuat klien menjadi tidak mau ataupun tidak mampu bergaul dengan orang lain dan terjadinya isolasi sosial: menarik diri. Isolasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada tingkah laku yang maladaptif, mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial.

6. Pohon Masalah

Isolasi sosial (Efek)

Gangguan Konsep diri: Harga diri rendah (Core Problem)

Gangguan citra tubuh (causa)7. Penatalaksanaan Umum

a. Penatalaksanaan Keperawatan

Keliat ( 1999 ) menguraikan 4 cara untuk meningkatkan harga diri yaitu :1. Memberi kesempatan untuk berhasil2. Menanamkan gagasan 3. Mendorong aspirasi4. Membantu membentuk kopingb. Penatalaksanaan Medis

1. Clorpromazine (CPZ)

Indikasi untuk sindrom psikosis berat yaitu dalam kemampuan menilai realitas, kesadaran diri terganggu, waham, halusinasi, gangguanperasaan dan perilaku aneh, tidak bekerja, hubungan sosial dan melakukan aktivitas rutin. Efek samping : sedasi, gangguan otonomik serta endokrin.2. Haloperidol (HPL)Indikasi: penurunan berat dalam kemampuan menilai realitaas dalaam fungsi netral serta fungsi kehidupan sehari-hari. Efek samping : sedasi, gangguan otonomik dan endokrin.3. Trihexyphenidyl ( THP )Indikasi: segala jenis penyakit Parkinson, termasuk pasca enchepalitis dan idiopatik. Efek samping: hipersensitif terhadap trihexyphenidyl, psikosis berat, psikoneurosis dan obstruksi saluran cerna.c. Terapi okupasi / rehabilitasi Terapi yang terarah bagi pasien, fisik maupun mental dengan menggunakan aktivitas terpilih sebagai media. Aktivitas tersebut berupa kegiatan yang direncanakan sesuai tujuan.d. PsikoterapiPsikoterapi yang dapat membantu penderita adalah psikoterapi suportif dan individual atau kelompok serta bimbingan yang praktis dengan maksud untuk mengembalikan penderita ke masyarakat.8. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu dikajia. Isolasi sosial: menarik diri

Data yang perlu dikaji:

DS: Ekspresi wajah kosong, tidak ada kontak mata, suara pelan dan tidak jelas.DO: Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri di kamar, banyak diam.b. Gangguan konsep diri: harga diri rendah

Data yang perlu dikaji:DS: Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.

DO: Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup.c. Gangguan citra tubuh

Data yang perlu dikaji:DS: Mengungkapkan tidak ingin hidup lagi, mengungkapkan sedih karena keadaan tubuhnya, klien malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain, karena keadaan tubuhnya yang cacat.DO: Ekspresi wajah sedih, tidak ada kontak mata ketika diajak bicara, suara pelan dan tidak jelas, tampak menangis.

SP HARGA DIRI RENDAH

PASIEN

SP 1:

Mendiskusikan kemampuan & aspek positif yang dimiliki klien

Membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan

Membantu klien memilih kemampuan yang akan dilatih

Melatih kemampuan yang sudah dipilih tujuan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian

SP 2:

Melatih klien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan & dilanjutkan kelatihan kemampuan lain

KELUARGA

SP 1:

Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat klien dirumah

Menjelaskan pengertian, tanda & gejala HDR

Mendemostrasikan cara merawat klien dan member kesempatan untuk mempraktikannya

SP 2:

Melatih keluarga mempraktikan cara merawat klien HDR langsung pada klien

SP 3:

Membuat perencanaan pulang bersama keluarga