hipertiroid oke

25
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “HIPERTIROID “ ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah keperawatan medikal bedah (KMB) di bidang ilmu keperawatan di Akper RSIJ UMJ. Dalam penulisan makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan dan nasehat dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga tidak berlebihan apabila penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada : Ns.Wati Jumaiyah,S.pd,S.kep sebagai pengasuh mata kuliah keperwatan medikal bedah (KMB) dan teman- teman yang saya kasihi dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kebaikan dan kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Keperawatan. Jakarta,1 Maret 2013 1

Upload: mariyati-said

Post on 30-Dec-2015

63 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hipertiroid Oke

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “HIPERTIROID “ ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah keperawatan medikal bedah (KMB) di bidang ilmu keperawatan di Akper RSIJ UMJ. Dalam penulisan makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan dan nasehat dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Sehingga tidak berlebihan apabila penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada : Ns.Wati Jumaiyah,S.pd,S.kep sebagai pengasuh mata kuliah keperwatan medikal bedah (KMB) dan teman- teman yang saya kasihi dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kebaikan dan kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Keperawatan.

Jakarta,1 Maret 2013

          

                                                                                                 Penulis

1

Page 2: Hipertiroid Oke

DAFTAR ISI

Kata pengantar 1

Daftar isi 2

Bab I Landasan teori

1.1 Definisi hipertiroid 31.2 Tanda dan gejala hipertiroid 41.3 Etiologi hipertiroid 51.4 Manifestasi klinis 61.5 Patofisiologi hipertiroid 61.6 Pemeriksaan penunjang 71.7 Komplikasi 71.8 Penatalaksanaan 7

Bab II Asuhan keperawatan

A. Pengkajian keperawatan 10B. Diagnosa keperawatan 12C. Perencanaan dan implementasi keperawatan 13

2

Page 3: Hipertiroid Oke

BAB I

LANDASAN TEORI

1.1.    Definisi Hipertirod

Hipertiroid atau Hipertiroidesme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat produksi

hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid

memproduksi hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat

digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya).

Kelenjar tiroid adalah subtansi kimia yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan

dilepaskan kedalam aliran darah. Hormon tiroid saling berinteraksi dengan hampir seluruh sel

tubuh, yang menyebabkan sel tubuh untuk meningkatkan aktivitas metabolisme mereka.

Kelainan banyaknya hormon tiroid ini yang secara khas mempercepat metabolisme tubuh.

Metabolisme adalah proses kimia dan fisika yang menciptakan unsur dan menghasilkan

energi yang diperlukan untuk fungsi sel, pertumbuhan dan divisi.

Hipertiroid atau Hipertiroidisme biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan. Pilihan

lainnya adalah pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid atau pemberian yodium

radiaktif. Setiap pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Agar bekerja sebagaimana mestinya, kelenjar tiroid memerlukan sejumlah kecil

yodium : Jumlah yodium yang berlebihan bisa menurunkan jumlah hormon yang dibuat dan

mencegah pelepasan hormon tiroid. Karena itu untuk menghentikan pelepasan hormon tiroid

yang berlebihan, bisa diberikan yodium dosis tinggi. Pemberian yodium terutama bermanfaat

jika hipertirodisme harus segera dikendalikan (misalnya jika terjadi badai tiroid atau sebelum

dilakukan tindakan pembedahan). Yodium tidak digunakan pada pengobatan rutin atau

pengobatan jangka panjang. Propiltiourasil atau metimatol merupakan obat yang paling

sering digunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Obat ini memperlambat fungsi tiroid

dengan cara mengurangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar. Kedua obat tersebut

diberikan per-oral (ditelan), dimulai dengan dosis tinggi. Selanjutnya disesuaikan dengan

hasil pemeriksaan darah terhadap hormon tiroid.

Tiroiditis adalah radang kelenjar tiroid yang biasanya diikuti dengan gejala hipertiroid.

Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita setelah melahirkan, yang beberapa bulan

kemudian timbul gejala hipotiroid. Sebagian besar akan pulih kembali menjadi normatiroid.

3

Page 4: Hipertiroid Oke

Setelah pengobatan dengan radiasi yodium radiaktif, atau setelah tindakan beda, jaringan

tiroid menjadi tidak berdungsi atau terambil semua oleh operasi mata akan timbul gejala

hipotiroid.

Obat-obatan beta bloker (misalnya prapanolol) membantu mengendalikan beberapa

gejala Hipertiroid. Obat ini efektif dalam memperlambat denyut jantung yang cepat,

mengurangi gemetar dan mengendalikan kecemasan. Beta broker terutama bermanfaat dalam

mengatasi badai tiroid dan penderita yang dikendalikan oleh obat lain. Sebagian besar

pemakaian yodium radiaktif pada akhirnya menyebabkan hipotiroidlisme sekitar 25%

penderita mengalamai hipoteroidisme dalam waktu 1 tahun setelah pemberian radioaktif.

Pada riroldektomi, kelenjar tiroid diangkat melalui pembedahan. Pembedahan

merupakan terapi pilihan bagi penderita muda, penderita yang gondoknya sangat besar,

penderita yang alergi, terhadap obat atau mengalami efek samping akibat obat. Setelah

menjalani pembedahan, bisa terjadi hipotiroidisme kepada penderita ini diberikan terapi salih

hormon sepanjang hidupnya.

1.2.    Tanda dan Gejala Hipertiroid

Hipertiroid mempunyai tanda dan gejala yang bervariasi yaitu :

4

Page 5: Hipertiroid Oke

- Banyak keringat

- Tidak tahan panas

- Sering BAB, kadang

diare

- Jari tangan gementar

(tremor)

- Nervus, tegang,

gelisah, cemas,

mudah tersinggung

- Jantung berdebar

cepat

- Haid menjadi tidak

teratur

- Bola mata menonjol

dapat disertai

dengan penglihatan

ganda

- Denyut nadi tidak

teratur terutama

pada usia diatas 60

th

- Tekanan darah

meningkat

- Denyut nadi cepat,

seringkali

>100x/menit

- Berat badan turun,

meskipun banyak

makan rasa capai

- Otot lemas,

terutama lengan

atas dan paha

- Rambut rontok

- Kulit halus dan

Tipis

- Pikiran sukar

konsentrasi

- Kehamilan sering

berakhir dengan

keguguran

-     Terjadi perubahan

pada mata

bertambahnya

pembentukan air

mata, iritasi dan

peka terhadap

cahaya

1.3.    Etiologi Hipertiroid

Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu :

1.      Penyakit Graves

Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakan penyebab

hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan. Wanita 5 kali lebih

5

Page 6: Hipertiroid Oke

sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit autonoium, dimana antibodi yang

ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating.

Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSH receptor

antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi, kelainan mata dan

kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir di mata, mata dapat

menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini sering berjalan sendiri dan tidak

tergantung pada tinggi rendahnya hormon teorid. Gangguan kulit menyebabkan kulit jadi

merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.

2.      Toxic Nodular Goiter

Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau banyak.

Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH

sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.

3.      Minum obat Hormon Tiroid berlebihan

Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter

yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang yang minum

hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek samping.

4.      Produksi TSH yang Abnormal

Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga merangsang

tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.

5.      Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)

Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca persalinan,

dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiorid, 2-3 bulan kemudian keluar gejala

hpotiroid.

6.      Konsumsi Yoidum Berlebihan

Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul apabila

sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.

1.4.    Manifestasi Klinis

6

Page 7: Hipertiroid Oke

Hipertiroid pada penyakit graves adalah akibat antibodi reseptor TSH yang merangsng

aktivitas tiroid, sedang pada goiter multimodular toksik berhubungan dengan autonomi tiroid

itu sendiri.

Perjalanan penyakit hipertiroid biaanya perlahan-lahan dalam beberapa bulan sampai

beberapa tahun. Manifestasi klinis yang paling sering adalah penurunan berat badan,

kelelahan, tremor : gugup berkeringat banyak, tidak tahan panas, palpasi dan pembesaran

tiroid.

1.5.    Patofisiologi Hipertiroid

Hipertiroid dapat terjadi karena berbagai macam penyebab yang telah dijelaskan pada

etiologi, akan tetapi Hipertiroid pada penyakit graves adalah akibat antibodi reseptor TSH

yang merangsang aktivitas tiroid sedang. Pada goiter multimodular toksik berhubungan

dengan autonomi tirad itu sendiri. Ada pula hipertiroid sebagai akibat peningkatan sekresi

TSH dari hipofisis, namun jarang ditemukan. Hipertiroid pada T3 tiroto sikosis mungkin

diakibatkan oleh delodinasi T4 pada tiroid atau meningkatnya T3 pada jaringan di luar tiroid.

Pada tirotoksikosis yang tidak disertai hipertiroid seperti tiroiditis terjadi kebocoran hormon-

hormon. Masukan hormon tiroid dari luar yang berlebihan dan terdapatnya jaringan tiroid

ektopik dapat mengakibatkan tirotoksikosis tanpa hipertiroid.

1.6.    Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan yang dilakukan adalah :

1.      TSH serum (biasanya menurun)

2.      T3, T4 (biasanya meningkat)

3.      Test darah hormon tiroid

4.      X-ray scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumor)

1.7.    Komplikasi

Komplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjar tiroid, yang

terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan :

1.      Demam, kegelisahan, perubahan suasana hati, kebingungan

2.      Kelemahan dan pengisutan otot yang luar biasa

3.      Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma)

4.      Pembesaran hati disertai penyakit kuning yang ringan

7

Page 8: Hipertiroid Oke

Badal tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya dan memerlukan

tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkan ketidakteraturan irama

jantung yang bisa berakibat fatal. (aritmia) dan syok.

Badal tiroid biasanya terjadi karena hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatan yang

tidak adekuat, dan bisa dipicu oleh :

- Infeksi

- Pembedahan

- Stress

- Diabetes yang kurang terkendali

- Ketakutan

-          Kehamilan atau persalinan

1.8.    Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon (obat anti tiroid) atau merusak

jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub total)

1.      Obat antitiroid

Digunakan dengan indikasi :

a.       Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap pada pasien

muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirrotoksikosis.

b.      Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah

pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.

c.       Persiapan tiroidektomi

d.      Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia

e.       Pasien dengan krisis tiroid

Obat antitiroid yang sering digunakan :

Obat Dosis awal (mg/hari) Pemeriksaan (mg/hari)

        Karbimatol

        Metimazol

        Propiltiourasil

30 – 60

30 – 60

300 – 600

5 – 20

5 – 20

50 – 200

Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18 – 24 bulan. Pada pasien hamil biasanya

diberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih lagi.

Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali yang keluar dari

air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam

2.      Pengobatan dengan yodium radioaktif

Indikasi pengobatan dengan yodium radiaktif diberikan pada :

8

Page 9: Hipertiroid Oke

a.       Pasien umur 35 tahun atau lebih

b.      Hipertiroid yang kambuh sesudah di operasi

c.       Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid

d.      Tidak mampu atau tidak mau pengobatan dengan obat antitiroid

e.       Adenoma toksik, goiter multinodular toksik

3.      Operasi

Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroid. Indikasi operasi adalah :

a.       Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroid

b.      Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar

c.       Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif.

d.      Adenoma toksik atau strauma multinodular toksik

e.       Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul

Sebelum operasi biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroid sampai eutiroid

kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari atau cairan lugol 10-14 tetes/ hari

selama 10 hari sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid.

4.      Pengobatan tambahan

a.       Sekat β-adrenergik

Obat ini diberikan untuk mengurangi gejala dan tanda hipertiroid. Dosis diberikan 40-200

mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut usia diberik 10 mg/6 jam.

b.      Yodium

Yodium terutama digunakan untuk persiapan operasi. Sesudah pengobatan dengan yodium

radiaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan pada dosis 100-300 mg/hari.

c.       Ipodat

Ipodat kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan pada keadaan akut seperti krisis tiroid

kerja (padat adalah menurunkan konversi T4 menjadi T3 diperifer, mengurangi sintesis

hormon tiroid, serta mengurangi pengeluaran hormon dari tiroid.

d.      Litium

Litium mempunyai daya kerja seperti yodium, namun tidak jelas keuntungannya

dibandingkan dengan yodium. Litium dapat digunakan pada pasien dengan krisis tiroid alergi

terhadap yodium.

9

Page 10: Hipertiroid Oke

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan

1. Aktivitas/istirahat

Tanda dan gejala : insomnia, sensitivitas meningkat, otot lemah gangguan  koordinasi,

kelelahan berat, atrofi otot.

2. Sirkulasi

Tanda dan gejala : disritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur, peningkatan tekanan

darah dengan tekanan nada yang berat, takikardia saat istirahat, sirkulasi kolaps, syok (krisis

tirotoksikosis palpitasi, nyeri dada (angina).

10

Page 11: Hipertiroid Oke

3. Eliminasi

Tanda dan gejala : urine dalam jumlah banyak, perdarahan dalam feses, diare.

4. Integritas ego

Tanda dan gejala : mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisik, emosi labil,

(euphoria sedang sampai delirium), depresi.

5. Makanan dan cairan

Tanda dan gejala : kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat makan

banyak, makannya sering, kehausan, mual dan muntah, pembesaran tiroid, goiter, edema non

pitting terutama daerah pretibial

6. Neurosensori

Tanda : bicaranya cepat dan parau, gangguan status mental dan perilaku seperti :bingung,

disorientasi, gelisah, peka rangsang, delirium, psikosis, stupor, koma, tremor halus pada

tangan, tanpa tujuan beberapa bagian tersentak-sentak, hiperaktif, reflex tendon dalam

(RTD).

7. Nyeri atau kenyamanan

Gejala  : nyeri orbital, fotofobia.

8. Pernafasan      

Tanda : frekuensi pernafasan meningkat, takipnea, dispnea, edema paru (pada krisis

tirotoksikosis).

9. Keamanan

11

Page 12: Hipertiroid Oke

Gejala: tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi terhadap iodium

(mungkin digunakan pada pemeriksaan)

Tanda: suhu meningkat diatas 374oc, diaphoresis, kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut

tipis, mengkilap dan lurus, eksoftalmus retraksi, iritasi pada konjungtiva dan berair, pruritus,

lesi eritema (sering terjadi pada pretibial) yang menjadi sangat parah.

10. Seksualitas

    Tanda: penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten.

11. Penyuluhan/pembelajaran

Gejala  : adanya riwayat keluarga yang mengalami masalah tiroid, riwayat hipotiroidisme,

terapi hormone tiroid/pengobatan antitiroid, dilakukan pembedahan tiroidektomi sebagian.

Pemeriksaan Diagnostik          :

1)      Tes ambilan RAI  : meningkat pada penyakit graves dan toksik    goiter noduler,

menurun pada tiroiditis.

2)      T4 dan T3 serum   : meningkat

3)      T4 dan T3 bebas serum   : meningkat

4)      TSH   : tertekan dan tidak berespons pada TRH (tiroid relasing hormon)

5)      Tiroglobulin  : meningkat

6)      Elektrolit  : hiponatremia mungkin sebagai akibat dari respon adrenal atau efek dilusi

dalam terapi cairan pengganti hipokalemia terjadi dengan sendirinya pada kehilangan

melalui gastrointestinal dan dieresis.

12

Page 13: Hipertiroid Oke

7)      Katekolamin serum  : menurun

8)      Kreatinine urine    : meningkat

9)      EKG  : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek, kardimegali.

10)  USG dan thorak foto

 

B. Diagnosa Keperawatan

1)      Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak

terkontrol,keadaan hipermetabolisme: peningkatan beban jantung.

2)      Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan

energi, peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh

3)       Resiko tinggi perubahan nutrisi berhubungan dengan peningkatan metabolisme,

mual muntah, diare, hiperglikemi.

4)      Resiko tinggi kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan mekanisme

perlindungan mata: eksoftalmus.

5)      Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis:status metabolik (stimulasi ssp), efek

psudokatekolamin dari hormon tiroid.

6)      Resti perubahan proses fikir berhubungan dengan perubahan fisiologis : peningkatan

stimulasi ssp, mempercepat aktivitas mental, perubahan pola tidur.

7)      Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan, mengingat, kesalahan

interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi. 

C. Perencanaan Keperawatan

1) Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol,

kedaan hipermetabolisme, peningkatan beban jantung.

13

Page 14: Hipertiroid Oke

  Tujuan : Penurunan curah jantung tidak terjadi

  Kriteria Hasil : Mempertahankan curah jantung yang adekwat sesuai dengan kebutuhan

tubuh yang ditandai dengan tanda-tanda vital stabil, denyut nadi perifer normal status mental

baik, tidak ada distritmia

  Perencanaan :

Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika

memungkinkan.Pertahankan besarnya tekanan nadi.

Periksa/teliti kemungkinan adanya nyeri dada atau adanya angina yang

dikeluhkan pasien

Kaji nadi atau denyut jantung, perhatikan adanya denyut jantung, perhatikan    adanya

irama galop dan murmur sistolik.

Pantau EKG, catat atau perhatikan kecepatan atau irama jantung dan adanya

distritmia.

Auskultasi suara nafas. Perhatikan adanya suara yab tidak normal (krekels).

Catat adanya riwayat asma/ bronkokontiksi, kehamilan, sinus bradikardi/ blok

jantung berlanjut menjandi gagal jantung

Berikan cairan melalui IV sesuai indikasi.

Berikan obat sesuai dengan indikasi seperti: penyekat beta: propanolol (inderal,

antenolol/fenormin, nadolol/corgard, hormon tiroid antagonis, seperti  propiltiurazil

(PTU), metimazol (tapazole), natrium iodida(lugols) atau saluran kalium iodida RAI

(131 INAI atau 125 INAI), kostikosteroid seperti dexametazone (dekadron), digoksin

(lanoksin), furosemid (lasix), asetaminofen (tylenol), sedatif,barbiturat, relaksan otot.

Pantau hasil laboratorium sesuai indikasi : kalium serum

Berikan oksigen sesuai indikasi.

2)        Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi,

peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh.

Tujuan : Kelelahan tidak terjadi

Kriteria hasil : menetapkan secara verbal tentang tingkat energi peka rangsang dari saraf

sehubungan dengan gangguan kimia tubuh.

14

Page 15: Hipertiroid Oke

Perencanaan :

Pantau tanda-tanda vital dan catat nadi baik saat istirahat maupun saat melakukan

aktivitas.

Catat berkembangnya takipnea, dipsnea, pucat saat sianosis

Berikan/ciptakan lingkungan yang terang

Sarankan pasien pasien untuk mengurangi aktivitas dan meningkatkan aktivitas dan

meningkatkan istirahat ditempat tidur sebanyak-banyaknya jika memungkinkan

Berikan tindakan yang membuat pasien nyaman  seperti sentuhan/ massase, bedak

sejuk.

Berikan obat sesuai indikasi : sedatif (fenobarbital/luminal),transquilizer misal

klordiazepoxsida (librium).

3)   Resiko tinggi perubahan nutrisi berhubungan dengan peningkatan metabolisme,

mual muntah, diare, hiperglikemia.

Tujuan : Penurunan nutrisi tidak terjadi.

Kriteria hasil : Menunjukan berat badan yang stabil, disertai nilai laboratorium normal dan

terbebas dari tanda-tanda malutrisi.

Perencanaan :

Auskultasi bising usus

Catat dan laporkan adnya anoreksia kelemahan umum/ nyeri abdomen   mual muntah.

Pantau masukan makanan setiap hari. Timbang berat badan setiap hari serta laporkan

adanya penurunan berat badan

Konsultasikan dengan ahli gizi untuk memberikan diit tinggi kalori, tinggi protein,

karbohidrat dan vitamin

Berikan obat sesuai indikasi : glukosa, vitamin B kompleks.

4) Resiko tinggi kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan mekanisme perlindungan

mata / eksoftalmus

Tujuan : kerusakan integritas jaringa tidak terjadi

15

Page 16: Hipertiroid Oke

Kriteria hasil : mempertahankan kelembaban membran mukosa terbebas dari ulkus  dan

mampu mengidentufikasi tindakan untuk memberikan perlindungan pada mata

Perencanaan :

Observasi edema periorbital, gangguan penutupan kelopak mata, gangguan penutupan

kelopak mata, lapang pandang penglihatan sempit, air mata yang berlebihan.

Catatadanya fotophobia, rasa adanya benda di luar mata dan nyeri pada mata

Evalusi ketajaman mata, laporkan adanya pandangan mata kabur atau pandangan

ganda (diplopia).

Bagian kepala tempat tidur di tinggikan dan batasi pemasukan garam jika ada indikasi

Instruksikan agar pasien melatih otot mata ekstraokuler jika memungkinkan.

Kolabrasi berikan obat sesuai indikasi : obat tetes mata metilselulosa, ACTH,

prednison, obat anti tiroid, diuretik.

Siapkan pembedahan sesuai indikasi

5)   Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status metabolik (stimulasi ssp) efek

pseudokatekolamin dan normal tiroid

Tujuan : Ansietas tidak terjadi.

Kriteria hasil : Melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi. Klien mampu

mengidentifikasi cara hidup sehat

Perencanaan :

Observasi tingkah laku yang menunjukan tingkat ansietas.

Pantau respon fisik, palpitasi, gerakan yang berulang-ulang, hiperventilasi, insomnia.

Kurangi stimulasi dari luar : tempatkan pada ruangan yang tenang

Terangkan bahwa pengendalian emosi itu harus tetap diberikan sesuai dengan

perkembangan terapi obat.

Berikan obat ansietas (transquilizer,sedatif) dan pantau efeknya.

6)   Resiko tinggi perubahan proses fikir berhubungan dengan perubahan fisiologis :

peningkatan stimulasi ssp/mempercepat aktivitas mental, perubahan pola tidur.

16

Page 17: Hipertiroid Oke

Tujuan : Perubahan Proses fikir tidak terjadi

Kriteria hasil : Mempertahankan orientasi realita yang umum mengenai perubahan dalam

pikiran/prilaku dan faktor penyebab.

Perencanaan :

Kaji proses fikir pasien seperti memori, rentang perhatian orientasi terhadap tempat,

waktu, orang

Catat adanya perubahan tingkah laku

Ciptakan lingkungan yang tenang turunkan stimulasi ruangan yang sejuk dan batasi

pengunjung

Anjurkan keluarga atau orang terdekat lainya untuk mengunjungi pasien dan memberi

dukungan

Berikan obat sesuai indikasi seperti sedatif, transquilizer dan anti psikotik.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, ED : 3 jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.

Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.

Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis.

Anonim. 2008. Hipertiroidisme. http://www.medica store.com

Anonim. 2008. Mengenal Tiroid. http://www.demomedical.com

Carpenito, Linda Juall. 2001. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.

17