hiv n tbc rongga mulut
TRANSCRIPT
5/13/2018 Hiv n Tbc Rongga Mulut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiv-n-tbc-rongga-mulut 1/2
TINJAUAN PUSTAKA
106 CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit denganfrekuensi cukup tinggi di negara berkembangseperti Indonesia. Sebagian besar penduduk,terutama di daerah-daerah endemis TB meru-pakan pembawa bakteri TB walaupun tidakmenunjukkan gejala klinis (1,2).
Peningkatan jumlah penderita TB sangat mungkindengan meningkatnya jumlah penderita HIV-AIDS karena penurunan sistem pertahanan tubuhpenderita HIV-AIDS memudahkan penularanbakteri Mycobacterium tuberculosis (3-6).
Penderita TB dapat menunjukkan gejala klinisdi rongga mulut, walaupun sangat jarang danpada umumnya merupakan manifestasi sekun-der dari TB paru. (7,8,9)
Manifestasi TB di rongga mulut dapat berben-tuk ulserasi di dorsum lidah, gingiva, dasarmulut, mukosa bukal dan labial, palatum
molle, tersering ditemukan di lidah. Sedangkanmanifestasi HIV-AIDS di rongga mulut dapatbermacam-macam, di antaranya juga dapatberbentuk ulserasi. (2,5,7,8,10)
Ulserasi TB dan HIV-AIDS klinis sulit dibedakan,terutama apabila penderita HIV-AIDS jugapenderita TB. Perlu keahlian untuk mendiag-nosis penderita TB, HIV-AIDS dan penderitaHIV-AIDS disertai TB. (1)
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tuberkulosis Rongga Mulut
Tuberkulosis rongga mulut (oral tuberculosis)dapat primer, tetapi umumnya merupakan mani-festasi sekunder tuberkulosis paru, (Eng, et al .,1996, cit Von Arx, Husain, 2001). Pada umum-nya lesi tuberkulosis terletak di lidah, kadang-kadang juga di gusi, dasar mulut, palatum, bibir,mukosa bukal. Di lidah dapat menyebabkanmakroglosia dan memberi kesan glossitis(2).
Pada TB rongga mulut dijumpai pembesarankelenjar limfe daerah preaurikular, trismus, trak-heitis dan laringitis (2).Tipe lesi tuberkulosis ronggamulut adalah granuloma, fissure, glossitis danulkus (2,8,9,10).
Gambaran klinis lesi ulkus TB rongga mulutbervariasi (Gambar. 1); umumnya :1. Tidak berbatas jelas
2. Terdapat granulasi pada dasar lesi.3. Tidak selalu nyeri
Diagnosis banding ulkus TB rongga mulutmeliputi RAU (Recurrent Aphthous Ulceration),traumatic ulcer, syphilitic ulcers dan keganasantermasuk squamous cell carcinoma primer,limfoma. Oleh karena itu biopsi/pemeriksaanhistopatologi sangat penting (2,12).
Jika histopatologis berbentuk granulomatosa,diagnosis banding adalah sarkoid, Crohn’s dise-
ase, reaksi benda asing, sifilis tersier, dan SindromMelkersson-Rosenthal (2).
Diperlukan juga pemeriksaan sputum untukmencari Mycobacterium tuberculosis dan pe-meriksaan radiologi (3).
2. Manifestasi HIV Rongga Mulut
A. Thrush
Candida oral biasa ditemukan pada penderitaHIV/AIDS, jarang pada penderita non-HIV/AIDS.B. Leukoplakia
Hiperkeratinisasi dan infeksi virus Epstein Barr seringmenimbulkan hairy leukoplakia yang jarang di-temukan pada penderita non-imunokompromis.C. Gingivostomatitis
Kondisi rongga mulut penderita HIV-AIDS dapatsangat buruk sehingga mudah terkena stomatitis.Ulkus sangat sering terjadi pada penderitaHIV-AIDS, baik disebabkan infeksi atau trauma.
HIV-AIDS dan Tuberkulosis Rongga Mulut Anitasari S
Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman/PPDGS Bedah Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Gambar 1: Manifestasi Tuberkulosis Rongga Mulut (11)
5/13/2018 Hiv n Tbc Rongga Mulut - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/hiv-n-tbc-rongga-mulut 2/2
TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA
107CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. HIV and Tuberculosis Fact Sheet, American Lung Association, 2007.
2. Von Arx DP, Husain A. Oral Tuberculosis, Br. Dental J 2001;198:420-22.
3. Hercline T, Amorosa JK. Tuberculosis, Emedicine, 2009.
4. Moazzez AH, Alvi A. Head and Neck Manifestation of AIDS in Adults, American Family Physician, 1998.
5. Vaseliu N, Kamiru H, Kabue. M. Oral Manifestation of HIV Infection, 2010.
6. WHO News, Bull.WHO 2000;78: 945-6.
7. Greenspan D, Greenspan J. Oral Manifestation of HIV Infection, Journal Watch HIV/AIDS Clinical Care. 1997.
8. Sharma SK, Mohan A. Extrapulmonary Tuberculosis, Indian J. Med Res 2004;120: 316-53.
9. Soni NK, Chatterji P, Nahata SK. Tuberculosis of the Tongue, Indian J Tub. 28:22-5.
10. Tas E, Sahin E, Vural S, Turkoz HK, Gursel AO. Upper Respiratory Tract Tuberculosis: Our Experience of
Three Cases and Review of Article, The Internet J. Otorhinolaryngol. 2007.6.
11. Mir MA. Atlas of Clinical Diagnosis, 2nd ed. 2003.
12. Riden K. Key Topics in Oral and Maxillofacial, 1st ed, Bio Scientific Pub. 1998.
13. Gori A, Ridolfo AL, D’Arminio Monforte A, Gramagliu A, Villa S, Moroni M. Impact of radiotherapy on oralAIDS-related Kaposi’s sarcoma, International Conference on AIDS,1993; 9:395.
Ulkus yang disebabkan HIV mempunyai gam-
baran klinis:
1. Non-keratin
2. Terdapat pseudomembran
3. Ukuran lesi :
- Minor > 5 mm- Mayor 1-3 cm
- Herpetiform 1-2 mm
4. Dapat lesi tunggal atau multipel
5. Nyeri
6. Kemerahan di sekitar ulkus
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
titer CD4+ < 100 sel/ μL. Ulkus dapat ditemukan
di daerah mukosa bukal dan labial, palatum
molle, dan lidah (4, 5, 7,13)
PEMBAHASAN
Tuberkulosis masih endemik di daerah ber-
kembang. Meningkatnya prevalensi penderita
HIV-AIDS, menyebabkan prevalensi penderita
TB juga meningkat karena penurunan sistem
pertahanan tubuh pada penderita HIV-AIDSmemunculkan manifestasi klinis pada pengidap
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Salah satu
manifestasi klinis, di antaranya ulserasi rongga
mulut (2,8,9,10).
Peningkatan TB pada penderita HIV-AIDS
menekankan pentingnya deteksi tuberkulosis
agar bisa diobati sedini mungkin (1,2).
Gambar 2: Ulkus pada Penderita HIV- AIDS (11)
PEMBAHASAN
Tuberkulosis masih endemik di daerah berkem-
bang. Meningkatnya prevalensi penderita HIV-
AIDS, menyebabkan prevalensi penderita TB juga
meningkat karena penurunan sistem pertahanan
tubuh pada penderita HIV-AIDS memunculkan
manifestasi klinis pada pengidap bakteri Myco-
bacterium tuberculosis. Salah satu manifestasi
klinis, di antaranya ulserasi rongga mulut (2,8,9,10).
Peningkatan TB pada penderita HIV-AIDS me-
nekankan pentingnya deteksi tuberkulosis agar
bisa diobati sedini mungkin (1,2). Perbedaan
ulkus TB dengan ulkus HIV-AIDS ialah pada
ulkus TB ditemukan granulasi di dasar lesi dan
tidak selalu nyeri sedangkan pada ulkus
HIV-AIDS terdapat pseudomembran, nonkeratin dan nyeri (2,4,5,7-10)
Ulkus TB dan ulkus HIV-AIDS tidak dapat dibeda-
kan berdasarkan lokasinya; umumnya penderita
TB rongga mulut adalah penderita TB paru karena
lesi di rongga mulut sebagian besar disebabkan
oleh sputum, walaupun penyebaran hematogen
dan limfogen juga pernah terjadi (2, 4,5,7-10).
SIMPULAN
Mengingat seringnya kasus HIV-AIDS disertai
tuberkulosis, sangat penting menentukan jenis
lesi rongga mulut.