hubungan antara body image self-esteem dan prestasi

15
Hubungan Antara Body Image, Self-Esteem dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (The Relationship between Body Image, Self-Esteem and Academic Achievement in Female Students of The Faculty of Psychology, University of Indonesia) Faridz Aditya Nugraha dan Julia Suleeman Psikologi, Fakultas Psikologi ,Universitas Indonesia ABSTRAK Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Itani, (2011) yang bertujuan untuk melihat hubungan antara body image, self-esteem dan prestasi akademik. Pada penelitian ini partisipan yang digunakan adalah mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (N=99). Pengukuran body image menggunakan alat ukur Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire - Appearance Scale (MBSRQ-AS oleh Cash, dalam Itani, 2011), pengukuran self-esteem menggunakan Rosenberg Self Esteem Scale (RSES oleh Rosenberg, dalam Itani, 2011) sedangkan pengukuran prestasi akademik menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara body image dan self-esteem pada mahasiswi (r= .215, p <.05). Artinya, semakin tinggi body image para partisipan, maka semakin tinggi self-esteem yang mereka miliki. Hasil lain dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara body image dengan prestasi akademik dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self-esteem dengan prestasi akademik. Dari hasil penelitian ini dapat dikembangkan lebih jauh penelitian yang lebih terfokus pada partisipan dalam kelompok middle adolescent, berdasarkan pemikiran bahwa middle adolescent menaruh perhatian lebih besar pada penampilan fisik. Kata Kunci : Body Image; Mahasiswi; Prestasi Akademik; Self-esteem; Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014

Upload: others

Post on 10-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Antara Body Image Self-Esteem dan Prestasi

Hubungan Antara Body Image, Self-Esteem dan Prestasi Akademik

Pada Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

(The Relationship between Body Image, Self-Esteem and Academic Achievement in Female Students of The Faculty of Psychology, University of

Indonesia)

Faridz Aditya Nugraha dan Julia Suleeman

Psikologi, Fakultas Psikologi ,Universitas Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Itani, (2011) yang bertujuan untuk melihat hubungan antara body image, self-esteem dan prestasi akademik. Pada penelitian ini partisipan yang digunakan adalah mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (N=99). Pengukuran body image menggunakan alat ukur Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire - Appearance Scale (MBSRQ-AS oleh Cash, dalam Itani, 2011), pengukuran self-esteem menggunakan Rosenberg Self Esteem Scale (RSES oleh Rosenberg, dalam Itani, 2011) sedangkan pengukuran prestasi akademik menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara body image dan self-esteem pada mahasiswi (r= .215, p <.05). Artinya, semakin tinggi body image para partisipan, maka semakin tinggi self-esteem yang mereka miliki. Hasil lain dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara body image dengan prestasi akademik dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self-esteem dengan prestasi akademik. Dari hasil penelitian ini dapat dikembangkan lebih jauh penelitian yang lebih terfokus pada partisipan dalam kelompok middle adolescent, berdasarkan pemikiran bahwa middle adolescent menaruh perhatian lebih besar pada penampilan fisik.

Kata Kunci : Body Image; Mahasiswi; Prestasi Akademik; Self-esteem;

Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014

Page 2: Hubungan Antara Body Image Self-Esteem dan Prestasi

ABSTRACT

This study is a replication of a study conducted by Itani,(2011) which aims to find relationship between body image, self-esteem and academic achievement. Participants of this study are female students of the Faculty of Psychology, University of Indonesia (N=99) who are late adolescents. Body image was measured by Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire - Appearance Scale (MBSRQ-A by Cash, in Itani, 2011), self-esteem was measured by Rosenberg Self Esteem Scale (RSES by Rosenberg in Itani, 2011) while academic achievement was measured by using Grade Point Average (GPA). The results of this study indicate that there is a significant positive relationship between body image and self-esteem in female student (r= .215, p <.05). It means that the higher the participant’s body image, the higher the self-esteem they have. Then, another result from this research indicate that there is no significant correlations between body image and academic achievement and there is no significant correlation between self-esteem with academic achievement. From the result of this research further research can be developed to focus on middle-adolescent participants, based on previous results that middle adolescents paid more attention to physical appearance. Key Words: body image; female student; academic achievement; self-esteem;

Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014

Page 3: Hubungan Antara Body Image Self-Esteem dan Prestasi

PENDAHULUAN Belakangan ini negara Korea Selatan melalui industri hiburannya mampu menyihir remaja di Indonesia, khususnya remaja wanita. Kehadiran artis/aktris muda maupun anggota grup musik atau sering disebut boy/girl band yang memiliki wajah menarik dan tubuh ideal membuat remaja di Indonesia menjadikan mereka sebagai idola baru. Namun banyak fakta yang meragukan keaslian dari kecantikan tersebut, karena saat ini di Korea Selatan marak terjadi operasi plastik dan menjadikannya sebagai tren baru. Operasi plastik menjadi budaya baru di Negara Korea Selatan dengan tujuan memiliki wajah, bentuk tubuh dan penampilan menarik. Tidak hanya isu operasi plastik yang berkembang di Korea Selatan untuk dapat memiliki penampilan menarik. Featherstone (2007) menambahkan bahwa berkembangnya industrialisasi dan budaya konsumerisme di negara-negara Barat yang tersebar cepat ke berbagai penjuru dunia, telah membentuk persepsi standar tubuh ideal bagi kaum wanita. Istilah dalam mempersepsikan tubuh ideal dikenal dengan sebutan citra tubuh atau body image. Menurut Grogan (2006) body image adalah persepsi, perasaan dan pemikiran tentang tubuhnya dan dikonseptualisasikan sebagai ukuran tubuh, evaluasi daya tarik fisik dan emosi yang terkait dengan bentuk dan ukuran tubuh. Sedangkan menurut Cash (2012), citra tubuh atau body image terkait dengan bentuk tubuh seseorang yang dilihat dari aspek kognitif, afektif dan perilaku. Dinc dan Alisinanoglu (2010) mengatakan bahwa seseorang sangat memperhatikan body image terjadi pada usia remaja. Perubahan fisik yang terjadi pada usia remaja menurut Batubara (2010), yang mengatakan bahwa terjadi ditandai dengan lima perubahan fisik secara khusus pada usia remaja, yaitu perubahan pada tinggi badan, perkembangan seks sekunder, perkembangan organ-organ reproduksi, perubahan komposisi tubuh serta perubahan sistem sirkulasi dan sistem reparasi yang berhubungan dengan kekuatan dan stamina tubuh. Sedangkan menurut Wertheim dan Paxton (dalam Cash, 2012), menyebutkan bahwa adanya perubahan fisik seperti peningkatan berat badan rata-rata 23kg di antaranya 9-13 kg adalah lemak yang sebagian besar terdapat dipinggul, paha, pantat, dan pinggang. Perubahan fisik tersebut menimbulkan body image yang negatif dan termotivasi untuk melakukan serangkaian program diet untuk memiliki body image yang positif (Wertheim & Paxton, dalam Cash, 2012).

Wigfield (dalam Borkosky, 2006) keinginan memiliki tubuh yang langsing merupakan idaman bagi setiap wanita, ketika mereka tidak memiliki tubuh langsing berakibat pada penurunan self-esteem pada wanita tersebut. Self-esteem merupakan evaluasi terhadap dirinya sendiri. Berdasarkan definisi, self esteem adalah sikap positif atau negatif individu dalam menilai dirinya secara keseluruhan (Rosenberg, dalam Itani, 2011). Tang, Ko, Yen, Lin, Liu, Huang, dan Yen (2009), menambahkan bahwa self-esteem erat hubungannya dengan kualitas hidup seseorang, karakteristik personal dan prestasi akademik.

Dalam dunia pendidikan, orang-orang yang memiliki self-esteem yang tinggi memiliki kelebihan dibandingkan dengan orang yang memiliki self-esteem rendah seperti memiliki tujuan yang jelas, lebih fokus, bersungguh-sungguh dalam belajar dan memberikan performa terbaiknya dalam belajar (Schiraldi, dalam Itani, 2011). Itani (2011) menjelaskan bahwa mahasiswi yang memiliki self-esteem tinggi dapat menghasilkan prestasi akademik yang baik dan pada saat berhasil mencapai prestasi akademik yang diharapkan, mereka akan lebih dihargai oleh orangtuanya, gurunya dan teman sebayanya.

Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014

Page 4: Hubungan Antara Body Image Self-Esteem dan Prestasi

Ketika remaja memasuki dunia perkuliahan, sebagai mahasiswi penting untuk memperhatikan penampilan sesuai dengan standar sosial di lingkungan kampus dan kelompok peernya (Holland & Eisenhart, dalam Miles 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Itani (2011) terkait hubungan self-esteem dan prestasi akademik lebih kuat terjadi pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Dalam penelitian terkait self-esteem dan prestasi akademik, Santrock, (dalam Itani, 2011) menjelaskan bahwa perempuan ketika merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri, maka mereka akan kehilangan fokus dalam pendidikannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Itani (2011), yang bertujuan untuk melihat hubungan body image, self esteem dan prestasi akademik pada pelajar kelas 8 dan kelas 11 di Lebanon, menunjukkan hasil bahwa pada kelas 8, tidak terdapat hubungan antara body image dan prestasi akademik. Hal ini disebabkan karena pada tingkat 8, pelajar wanita belum terlalu memperhatikan penampilan fisiknya, sedangkan pada kelas 11 terdapat hubungan antara body image dan prestasi akademik yang dinilai bahwa pada kelas 11 remaja wanita telah memperhatikan bentuk tubuh dan penampilan fisik. Sedangkan hubungan body image dengan self-esteem serta hubungan self-esteem dengan prestasi akademik terdapat hubungan yang signifikan pada kelas 8 maupun kelas 11.

Pada penelitian ini peneliti mereplikasi penelitian dari Itani (2011) dengan melihat hubungan body image, self-esteem dan prestasi akademik dengan partisipan yang berbeda pada tingkta usia yaitu pada mahasiwi, dimana mahasiswi masuk pada fase perkembangan remaja akhir atau late adolescence. Berangkat dari latar belakang, muncul beberapa pertanyaan di dalam penelitian ini. Faktor apakah yang memberikan pengaruh positif terhadap body image, self-esteem dan prestasi akademik? Selain itu, apakah body image memiliki korelasi yang positif dengan self-esteem dan prestasi akademik pada mahasiswi? Serta apakah self-esteem memiliki korelasi yang positif dengan prestasi akademik? Oleh karena itu, melalui penelitian ini, peneliti ingin menguji hubungan body image dengan self-esteem, body image dengan prestasi akademik dan hubungan self-esteem dengan prestasi akademik pada tingkat mahasiswi.

Tinjauan Teoritis

Body Image

Body image mengacu pada persepsi diri dan sikap terhadap tubuh seseorang yang termasuk dalam aspek kognitif, afektif dan perilaku (Cash, 2012). Aspek kognitif merupakan evaluasi diri terhadap penampilan. Aspek afeksi berkaitan dengan pemikiran, keyakinan dan perasaan terhadap bentuk tubuh dan penampilan fisik seseorang. Aspek perilaku merupakan tindakan dalam mempersepsikan bentuk tubuhnya , seperti ketika seseorang sering melihat ke cermin tentang penampilan dan menimbang berat badan yang merupakan indikator dari kecemasan terhadap penambilan dan bentuk tubuh seseorang.

Pada usia remaja, terdapat tiga tahap perkembangan, yaitu early adolescent (usia 12-14 tahun), middle adolescent (usia 15-17 tahun) dan late adolescent (usia 18-21 tahun). Pada fase early adolescent mengacu pada Batubara (2010), menyebutkan bahwa terjadi perubahan-perubahan seperti meningkatnya kemampuan verbal untuk mengekspresikan diri, mulai mendapatkan pengaruh dari peer terhadap hobi dan cara berpakaian serta memiliki kepentingan untuk memiliki teman dekat/sahabat. Secara seksual, early adolescent mulai timbul rasa malu dan mulai tertarik dengan lawan jenis (Batubara, 2010).

Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014

Page 5: Hubungan Antara Body Image Self-Esteem dan Prestasi

Setelah melewati masa early adolescent, remaja mulai memasuki tahap middle adolescent yaitu pada usia 15-17 tahun. Penelitian yang dilakukan oleh Levine dan Smolak (dalam Cash & Pruzinsky, 2002), menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan pada wanita middle adolescent di negara maju seperti Amerika dan Australia menunjukkan hasil bahwa sekitar 50-80% tidak puas dengan berat badannya dan menginginkan tubuh yang langsing dan 20%-60% wanita middle adolescent melakukan program diet. Perubahan secara sosial pada usia ini meliputi sangat memperhatikan penampilan, berusaha mendapatkan teman baru, kurang menghargai pendapat orang tua, selektif dalam memilih teman, mulai tertarik dengan karir, mulai mempunyai pasangan dan bahkan sering berganti-ganti pacar (Batubara, 2010).

Puncak dari fase perkembangan remaja adalah late adolescent yaitu pada rentang usia 18-21 tahun. Pada fase ini, wanita late adolescent mulai menyesuaikan penampilan terhadap lingkungan sosialnya dan penting memiliki penampilan menarik (Gatti, Ionio, Traficante & Confalonieri, 2014). Kemudian pada fase ini telah tercapai maturitas fisik secara sempurna, identitas diri menjadi lebih kuat, mampu mengekspresikan perasaan dengan kata-kata, lebih menghargai orang lain, lebih konsisten terhadap minat dan hobinya serta bangga dengan hasil pencapaiannya dan mulai serius dalam berhubungan dengan lawan jenis serta karir (Batubara, 2010).

Banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja baik secara fisik maupun perilaku, dapat mempengaruhi body image pada usia remaja. Terbentuknya body image positif atau negatif disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keluarga, peer, lingkungan masyarakat dan media (Women’s Health Victoria, 2009). Menurut Cash (2012), pengaruh keluarga muncul untuk menunjukkan hubungan yang kuat dengan body image di kalangan pria dan wanita. Tidak hanya anggota keluarga dekat seperti orangtua dan saudara kandung tetapi juga keluarga besar dapat memainkan peranan penting dalam membentuk cara individu menyikapi tubuh mereka tentang nilai-nilai body image. Kritik didalam lingkungan keluarga dapat meninggalkan bekas yang sangat kuat. Anggota keluarga dapat mengomentari berat badan atau program penurunan berat badan, pilihan pakaian, olahraga dan kebiasaan makan. Kemudian selain faktor keluarga, pengaruh peer dan media adalah kontributor yang sangat mempengaruhi body image pada remaja wanita.

Pada fase remaja mereka menghabiskan waktu bersama peer dibandingkan dengan orang tuanya (Rosenberg, dalam Itani, 2011). Selanjutnya Cash (2012), menjelaskan bahwa hubungan dengan teman sebaya merupakan hal yang penting untuk pengembangan citra tubuh. Dari masa kanak-kanak sampai dewasa muda, hampir semua individu ingin diterima oleh rekan-rekan dan keinginan untuk membentuk hubungan yang lebih dekat dengan teman sebaya (Cash, 2012).

Kemudian faktor selanjutnya adalah pengaruh media, dimana pada usia remaja, mereka mulai suka membaca majalah yang dapat membantu mereka dalam menjalankan program penurunan berat badan, dan saran-saran dari para model dalam membentuk tubuh ideal. Selain majalah, menurut Dinc dan Alisinanoglu (2010) media televisi populer yang penuh dengan selebriti dengan penampilan menarik, membuat remaja mengevaluasi dirinya dengan selebriti tersebut. Televisi, gambar di majalah dan berbagai iklan memberikan pandangan bahwa seseorang yang memiliki tubuh langsing dan memiliki wajah yang cantik dapat memberikan kebahagiaan, kesuksesan dan ketenaran (Yuan, 2009, dalam Itani, 2011).

Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014

Page 6: Hubungan Antara Body Image Self-Esteem dan Prestasi

Self-Esteem

Pada dasarnya self-esteem merupakan penilaian diri seseorang terhadap dirinya. Merujuk pada definisi Rosenberg (dalam Itani, 2011), mengatakan bahwa self-esteem adalah seberapa positif atau negatif seseorang dalam menilai dirinya secara keseluruhan. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi self-esteem pada usia remaja, yaitu akademik, fisik, sosial dan status sosial ekonomi, pendapatan serta pendidikan.

Menurut Harris (2009), menyebutkan bahwa performa akademik yang baik merupakan faktor yang penting dalam menentukan self-esteem seseorang. Baumeister (2003), menambahkan bahwa self-esteem meningkat diakibatkan oleh hasil pencapaian prestasi akademik. Alpay (2000), menjelaskan bahwa pencapaian prestasi akademik yang baik dapat memenuhi apa yang diharapkan dan menaikkan self-esteem pada siswa.

Kemudian pengaruh fisik dijelaskan oleh Trembley, Inman dan Willms, (dalam Itani, 2011), yang menyebutkan bahwa remaja wanita yang mengikuti kegiatan olahraga di sekolah lebih percaya diri di kelas karena pada saat melakukan aktifitas fisik atau olahraga akan memberikan dampak kesehatan yang baik pada tubuh, memberikan mood yang positif serta membantu dalam proses pembentukan tubuh yang ideal.

Lalu pengaruh sosial yang berdampak pada self-esteem remaja wanita dijelaskan oleh Blitz, Sklenar, Rubin dan Burnett (2014), yang menyebutkan bahwa remaja memperhatikan penampilan untuk dapat diterima sesuai dengan standar sosial yang berlaku dilingkungannya. Selain itu, Blitz et al., (2014), menambahkan bahwa peran peer yang baik memberikan bantuan terhadap emosional kelompok peer nya yang terlihat berbeda dari standar sosial dari standar sosial yang ada sehingga self-esteem tidak terjadi penurunan self-esteem.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi self-esteem pada remaja wanita yaitu status sosial ekonomi, pendapatan dan pendidikan. Temuan dari penelitian yang dilakukan oleh Rosenberg dan Pearlins, 1978 (dalam Borkosky, 2006) menggunakan data 2.625 anak-anak dari kelas 3 SD sampai dengan kelas 3 SMA dan 2.300 partisipan dewasa dengan rentang usia 18-65 tahun, menunjukkan bahwa meskipun hubungannya kecil, tetap terdapat hubungan antara kelas sosial ekonomi orang tua mereka, atau penghasilan mereka sendiri dan self-esteem.

Pendidikan merupakan komponen dari Status sosial ekonomi. Penelitian yang dilakukan oleh Wiltfang dan Scarbecz, 1990 (dalam Borkosky, 2006) tentang hubungan pendidikan ayah dan self-esteem anak memiliki hubungan yang positif walaupun kecil. Wiltfang dan Scarbecz juga menemukan bahwa variabel prestasi pada remaja (nilai sekolah, kepemimpinan dan laporan dari teman terdekat) lebih memberikan kontribusi secara signifikan terhadap self-esteem mereka daripada variabel dari kelas sosial orang tua mereka.

Prestasi Akademik

Definisi prestasi akademik dijelaskan oleh Chang (2008), yang menyebutkan bahwa prestasi akademik merupakan pencapaian seorang individu yang terkait dengan berbagai pengetahuan dan kemampuan dalam bidang tertentu. Sedangkan menurut Josh & dan Srivastava (2009), menambahkan bahwa definisi prestasi akademik adalah kriteria utama dalam penilaian

Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014

Page 7: Hubungan Antara Body Image Self-Esteem dan Prestasi

seluruh potensi dan kapabilitas yang dimiliki seseorang. Menurut Adeyemi, Moradeyo, Adeyemi, & Babatunde (2014), prestasi akademik dipengaruhi oleh faktor status sosial ekonomi dan pendidikan keluarga, minat, kebiasaan belajar, pengaruh peer, dan dukungan orang tua.

Penghasilan, tingkat pendidikan orang tua dan jenis pekerjaan dapat mengindikasikan performa pendidikan anaknya di dunia akademik. Mahasiswi yang berasal dari keluarga yang berlatar belakang pendidikan tinggi biasanya proses belajarnya lebih cepat dibandingkan dengan mahasiswi yang berasal dari keluarga dengan latar belakang pendidikan rendah. Kemudian mahasiswi yang berasal dari keluarga yang memiliki masalah keuangan dan masalah secara sosial dapat menghambat proses akademik.

Minat berkontribusi terhadap prestasi akademik. Reaksi dari minat dapat menggerakkan kemauan belajar dan ketertarikan dalam mempelajari sesuatu yang berasal dari minat untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan dalam prestasi akademik. Mahasiswi yang memiliki sikap positif dalam menekuni bidang tertentu yang datang dari minatnya akan memberikan peluang lebih besar untuk sukses.

Kebiasaan belajar merupakan faktor penting dalam mencapai prestasi akademik. Mahasiswi yang kurang serius ataupun yang tidak serius dalam menjalani dunia pendidikan dapat berpengaruh buruk terhadap pencapaiannya pada prestasi akademik. Ketika mahasiswa melakukan kebiasaan yang tidak bermanfaat seperti membicarakan orang lain (gosip), melakukan tindakan bullying terhadap teman-temannya, mengunjungi tempat hiburan akan berdampak terhadap perilaku didunia pendidikan dan tidak sedikit yang bermasalah dengan prestasi akademiknya.

Pengaruh hubungan dengan peer pada dunia perkuliahan biasanya mengarahkan untuk tidak hadir atau membolos pada saat jam kuliah. Masa remaja merupakan fase dimana pengaruh peer mulai meningkat didalam hubungan pertemanan. Partisipasi sosial, loyalitas terhadap kelompok dan prestasi akademik masing-masing individu dan tanggung jawab merupakan nilai utama dari kelompok peer.

Orang tua memiliki peran penting dalam memainkan peran pada pendidikan anaknya. Sikap yang ditunjukkan orang tua dalam mengarahkan anaknya di bidang pendidikan dapat berdampak pada prestasi akademik anak. Tingkat pendidikan formal ibu dapat membantu anaknya dalam mengerjakan tugas akademik. Peran ibu lebih besar dibandingkan ayah dalam memberikan dukungan psikologis dalam menyelesaikan tugas akademik anaknya dan memberikan dampak positif terhadap prestasi akademik anak.

Self-Esteem dan Prestasi Akademik

Di beberapa negara barat, banyak studi yang menemukan bahwa self-esteem berkorelasi positif dengan prestasi akademik, salah satunya studi yang dilakukan oleh Baumeister (2003) menemukan bahwa meningkatnya self-esteem akan mengarahkan kepada meningkatkan performa akademik sehingga tugas-tugas yang diberikan oleh sekolah dapat diselesaikan dengan baik dan mendapatkan prestasi akademik yang baik.

Menurut Lin et al., 2009 (dalam Itani, 2011) menyebutkan bahwa self-esteem dan prestasi akademi memiliki hubungan yang erat. O’dea, 2007 (dalam Itani, 2011) menambahkan bahwa seseorang yang memiliki tingkat self-esteem yang rendah berakibat pada prestasi akademik.

Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014

Page 8: Hubungan Antara Body Image Self-Esteem dan Prestasi

Kualitas prestasi akademik pada remaja wanita dipengaruhi oleh peers dan teman-teman lainnya (Ricciardelli, & McCabe,2001, dalam Itani, 2011).

Self-Esteem dan Body Image

Hubungan body image dan self-esteem mengacu pada Harter, 1999 (dalam Gupta, 2012) persepsi dari penampilan fisik dan self-esteem terkait erat karena penampilan secara konsisten muncul sebagai prediktor yang paling kuat terhadap self-esteem dikalangan anak-anak, remaja pria dan wanita. Berdasarkan Social Comparison Theory (Granatino & Haytko, 2013), konsumen wanita yang sering membandingkan bentuk tubuhnya melalui gambar-gambar yang ditampilkan dengan menggunakan model yang memiliki bentuh tubuh langsing sering memberikan dampak negatif terhadap body imagenya dan menurunkan tingkat kepercayaan diri dan self-esteem.

Cash (2012) menambahkan , bahwa self-esteem merupakan faktor penting sebagai konsep diri yang positif dan memiliki potensi untuk memfasilitasi pengembangan evaluasi positif tubuh seseorang. Konsep diri yang positif berfungsi sebagai pelindung dari segala kemungkinan yang dapat merusak body image seseorang. Cafri dan Thompson, (dalam Itani, 2011) menjelaskan bahwa korelasi antara body image dan self-esteem mulai ditemukan pada usia 15 tahun ke atas.

Metode Penelitian

Partisipan Penelitian Partisipan pada penelitian ini merupakan Mahasiswi Program S1 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia yang sudah memiliki IPK. Pada penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel termasuk kedalam kategori accidental sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan tersedianya individu untuk mengikuti penelitian (Kumar, 2005). Sedangkan teknik sampling ini masuk dalam kategori non-random sampling, dimana tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi partisipan penelitian dan jumlah pasti dari populasi tidak diketahui (Kumar, 2005). Pada penelitian ini, partisipan penelitian berjumlah 99 orang mahasiswi (N=99) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Desain dan Metode Analisis Data

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Itani, D (2011), yang bertujuan untuk melihat hubungan antara body image, self-esteem dan prestasi akademik dengan desain penelitian correlational. Pengolahan data dilakukan dengan metode analisis Partial Correlation untuk melihat hubungan body image, self-esteem dan prestasi akademik. Prestasi akademik dilihat berdasarkan IPK dan prestasi akademik sebagai kelompok kontrol.

Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah body image, self-esteem dan prestasi akademik pada mahasiswi Universitas Indonesia dimana peneliti akan menguraikan definisi konseptual dan operasional dari masing-masing variabel yang diteliti.

Body Image

Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014

Page 9: Hubungan Antara Body Image Self-Esteem dan Prestasi

Definisi konseptual dari body image adalah persepsi mengenai gambaran tubuh seseorang yang mewakili perasaan dan sikap yang berhubungan dengan ciri-ciri fisik yang terkait dengan bentuk, ukuran tubuh seseorang termasuk aspek kognitif yang berkaitan dengan evaluasi diri, aspek afektif yang berkaitan dengan emosi, dan perilaku yang terkait dengan usaha untuk mencapai keinginan yang kuat memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang ideal.

Self-Esteem

Definisi konseptual dari self-esteem adalah suatu evaluasi seseorang terhadap dirinya, baik positif atau negatif secara keseluruhan. Sedangkan definisi operasionalnya adalah skor total yang diperoleh partisipan dari alat ukur Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) yang disusun oleh Rosenberg pada tahun 1965 (Itani, 2011). Prestasi Akademik

Definisi konseptual pretasi akademik adalah tujuan individu terkait dengan berbagai jenis pengetahuan dan keterampilan (Chang, 2008). Definisi operasional prestasi akademik diukur berdasarkan IPK yang dimiliki oleh mahasiswi.

Tipe Penelitian

Tipe dari penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian explanatory field studies. Dimana penelitian eksplanatori bertujuan untuk menemukan hubungan dan interaksi diantara variabel psikologis, sosiologis dan pendidikan dalam situasi sosial yang nyata (Kerlinger & Lee, 2000). Pada penelitian ini peneliti berusaha mengukur seberapa besar pengaruh variabel body image, self-esteem dan prestasi akademik pada mahasiswi Fakultas. Kemudian ditinjau dari sisi tipe pencarian informasi, penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan mengkuantifikasi variasi dalam suatu fenomena, situasi, masalah, atau isu dan menganalisisnya untuk mendapatkan besaran variasinya (Kumar, 2005). Maka dari itu, penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh diolah dengan menggunakan perhitungan statistik.

Instrumen Penelitian Body Image Body image diukur dengan menggunakan alat ukur yang dibuat oleh Thomas F. Cash yang bernama MBSRQ-AS (Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire - Appearance Scale, Cash, dalam Itani, 2011). MBSRQ-AS memiliki 34 item dan menggunakan 5 dimensi yaitu Appearance Evaluation (AE), Appearance Orientation (AO), Body Area Satisfaction (BAS), Subjective Weight (SW), Weight Preoccupation (WP). MBSRQ-AS menggunakan skala Likert dengan rentang skor 1 sampai 5 (1=sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3=ragu-ragu, 4= setuju, dan 5= sangat setuju) dengan menggunakan 34 item.

Self-Esteem

Self-esteem dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan alat ukur Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) mengukur self-esteem secara global atau unidimensional yang terdiri dari 10 item yang telah diuji validitas dan reliabiltasnya pada 53 negara dan terbukti mengukur self-esteem secara global (Schmitt & Allik, 2005). Alat ukur ini menggunakan skala Likert dengan rentang skor 1 - 4 (1= Sangat Tidak Setuju, 2= Tidak Setuju, 3=Setuju,

Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014

Page 10: Hubungan Antara Body Image Self-Esteem dan Prestasi

4= Sangat Setuju). Pada item 1, 3, 4, 7 dan 10 yang merupakan item favorable merupakan indikator nilai self-esteem positif. Sedangkan pada item 2, 5, 6, 8 dan 9 merupakan item unfavorable yang merupakan indikator nilai self-esteem negatif.

Prestasi Akademik

Banyak cara dalam mengukur prestasi akademik di universitas. Salah satunya adalah dengan menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) atau dengan istilah lain GPA (grade point average).

Prosedur Penelitian

Peneliti menyiapkan alat ukur dalam penelitian ini yaitu alat ukur MBSRQ-AS (Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire- Apperance Scale) untuk mengukur body image dan Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) untuk mengukur variabel self-esteem. Sedangkan prestasi akademik diukur dengan menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Kemudian peneliti melakukan korespondensi kepada peneliti terdahulu yang meneliti tentang body image untuk mendapatkan alat ukur MBSRQ dan memodifikasi MBSRQ menjadi MBSRQ-AS yang mengukur body image berdasarkan penampilan (Untas, Koleck, Rascle & Borteyrou, 2009). Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Psikologi UI. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 8-12 Desember 2014. Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti melakukan uji coba alat ukur kepada 30 orang partisipan.

Hasil Uji Coba Alat Ukur

Menurut Nunnaly dan Bernstein (1994), koefisien alpha dari dua alat ukur diatas 0,6 sudah dinyatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas dari dua alat ukur tersebut menunjukkan bahwa kedua alat ukur tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini karena koefisien alpha dari dua alat ukur tersebut lebih dari 0,6.

Pada saat penyebaran data berupa fisik dilakukan dengan cara meminta kesediaan beberapa partisipan yang dikenal maupun referensi dari orang yang dikenal oleh peneliti. Pengolahan data dilakukan dengan metode analisis Partial Correlation untuk melihat hubungan body image, self-esteem dan prestasi akademik. Prestasi akademik dilihat berdasarkan IPK dan prestasi akademik sebagai kelompok kontrol.

No. Alat Ukur Jumlah Item α Cronbach

1 Body Image

(MBSRQ-AS)

34 .745

2 Self-esteem

(RSES)

10 .866

Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014

Page 11: Hubungan Antara Body Image Self-Esteem dan Prestasi

Hasil Penelitian

Variabel Body Image Self-Esteem

Prestasi Akademik

(IPK)

R p r p r P

Self-Esteem .215 .032 . . .072 .478

Body Image . . .215 .032 .050 .622

Prestasi

Akademik .050 .622 .072 .478 . .

(IPK)

Pada tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa Body image memiliki hubungan yang signifikan dengan skor self-esteem dengan nilai r= .215 dan p sebesar 0,032 pada level 0,05 yaitu p < 0,05. Hubungan ini bersifat positif yang artinya semakin tinggi skor body image partisipan, skor total self-esteem partisipan naik. Sedangkan body image dengan IPK dan self-esteem dengan IPK tidak memiliki hubungan yang signifikan.

Terdapat hubungan yang positif signifikan antara skor total body image dengan skor total self-esteem pada mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Jadi, hipotesis yang menyatakan bahwa mahasiswi yang memiliki skor-total body image tinggi, memiliki self-esteem yang tinggi dibandingkan dengan mahasiswi yang memiliki skor total body image rendah diterima.

Kemudian hipotesis yang menyatakan bahwa mahasiswi yang memiliki skor total self-esteem tinggi tidak memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswi yang memiliki skor total self-esteem rendah diterima. Selanjutnya hipotesis yang menyatakan mahasiswi yang memiliki skor total body image tinggi tidak memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswi yang memiliki skor total body image rendah diterima.

Hipotesis yang menyatakan bahwa mahasiswi yang memiliki skor total body image tinggi tidak memiliki skor self-esteem yang tinggi dibandingkan dengan mahasiswi yang memiliki skor total body image rendah ditolak. Kemudian mahasiswi yang memiliki skor total body image tinggi tidak memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswi yang memiliki skor total body image rendah ditolak. Selanjutnya mahasiswi yang memiliki skor total self-esteem tinggi memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswi yang memiliki skor total self-esteem rendah ditolak.

Pembahasan

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa body image dan self-esteem memiliki hubungan positif. Hal ini sejalan dan memperkuat temuan-temuan terdahulu, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Cash dan Pruzinsky (2002). Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa kepuasan tubuh yang dimiliki mahasiswi dapat meningkatkan fungsi psikologis seseorang dan membantunya membangun interaksi sosial dilingkungan. Lebih lanjut, Thompson et al. 1999 (dalam Clay, 2005) menambahkan bahwa body image adalah sumber dari self-definition remaja wanita, karena telah tersosialisasi untuk meyakini bahwa penampilan merupakan dasar penting untuk mengevaluasi diri sendiri, maupun evaluasi dari orang lain.

Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014

Page 12: Hubungan Antara Body Image Self-Esteem dan Prestasi

Temuan dari hasil penelitian lain menunjukkan bahwa body image tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi akademik. Menurut Miles (2009), dalam studinya menyebutkan bahwa faktor ketertarikan bekerja atau berkarier menjadi profesional di tempat tertentu membuat para wanita yang memiliki IPK diatas rata-rata kurang memperhatikan penampilan fisiknya.

Kemudian temuan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self-esteem tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi akademik. Terdapat beberapa penjelasan untuk temuan ini. Pertama, studi mengenai asosiasi antara self-esteem dengan prestasi akademik telah banyak dilakukan dengan temuan yang variatif. Namun secara umum, kebanyakan bukti temuan-temuan tersebut mengungkapkan bahwa self-esteem tidak memiliki pengaruh terhadap prestasi akademik (Baumeister et al., 2003).

Meskipun ada, hubungan tersebut lebih merujuk kepada proses pencapaian pretasi akademik, bukan hasilnya langsung. Performa akademis yang baik lebih sering mengarahkan kepada naiknya self-esteem, dibandingkan sebaliknya (Baumeister et., 2003).

Saran

Pada penelitian selanjutnya, penting untuk mengambil jumlah sampel secara merata berdasarkan tingkat semester apabila partisipan yang digunakan adalah mahasiswa/mahasiswi. Waktu dalam pengambilan data juga perlu diperhatikan untuk menghindari jawaban yang tidak menggambarkan kondisi partisipan sebenarnya. Ketika melakukan penyebaran kuisioner, sebaiknya dilakukan sendiri untuk dapat membantu memberikan penjelasan kepada partisipan ketika mengalami kesulitan dalam mengisi data kuisioner.

Untuk penelitian lanjutan mengenai topik body image, self-esteem dan prestasi akademik, penting untuk menguji perbedaan antara mahasiswi tingkat awal yang baru memiliki IPK sampai dengan mahasiswi tingkat akhir. Penelitian lanjutan dapat melihat perbandingan antara body image, self-esteem dan prestasi akademik pada mahasiswi yang menggunakan jilbab dengan yang tidak menggunakan jilbab.Pengambilan data dapat dilakukan dengan berkoordinasi dengan perwakilan angkatan atau koordinator kelas untuk pengambilan data didalam kelas pada saat setelah proses perkuliahan selesai.

Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014

Page 13: Hubungan Antara Body Image Self-Esteem dan Prestasi

Kepustakaan

Adeyemi,. Moradeyo, A., Adeyemi., & Babatunde, S. (2014). Personal Factors As Predictor of Students’ Academic Achievement in Colleges of Education in South Western Nigeria. Academic Journals, 9(4). pp. 97-109. Retrieved January 08, 2015, from :

http://www.academicjournals.org/article/article1398434185_Adeyemi%20and%20Adeyemi.pdf

Alpay, E. (2000). Self-Concept and Self-Esteem. Department of Chemical Engineering and Chemical Technology, Imperial College of Science, Technology and Medicine, Prince Consort Road , London.

Baumeister, R..F., Campbell, D., Krueger, J.I., & Vohs, K.D. (2003). Does High Self-Esteem Cause Better Performance, Interpersonal Success, Happiness, or Healthier Lifestyles? Psychological Science in the public interest, 4(1) pp.1-13, Florida State University, Tallahassee. Retrieved October 18, 2014 from : http://assets.csom.umn.edu/assets/71496.pdf  

Batubara, J.R (2010). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari Pediatri Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RS Dr.Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 12(1), pp. 21-29. Retrieved January 08 2015.

Blitz, A., Sklenar, D., Rubin, M., Burnett, W. (2014). Self-esteem : A Guide for Parents of Children with Facial Differences. A Publication of National Foundation for Facial Reconstruction. Retrieved 08 January, 2015.

http://myface.org/wp-content/uploads/2014/08/Self-Esteem-Guide.pdf  

Borkosky, J.A (2006). Factor Influencing Self-Esteem in Canadian Adolescent. A Thesis Submitted to the Faculty of Graduate Studies in Partial Fulfilment of the Requirements for the Degree of Master of Art. Retrieved from : http://search.proquest.com/docview/305361763/17459A269EA24576PQ/9?accountid=17242

Cash, T.F., & Pruzinsky, T. (2002). Body Image: A Handbook of Theory, Research, and Clinical Practice. New York: The Guildford Press, 72 Spring Street.

Cash, T.F. (2012) Encyclopedia of Body Image and Human Appearance (pp. 334-342). London, UK, and San Diego, CA: Academic Press (Elsevier).

Clay, D., Vivian, L., & Ditmar, H. (2005). Body Image and Self-Esteem Among Adolescent Girls : Testing the Influence of Sociocultural Factor. Journal of Research on Adolescene, 15(4), 451-477. Retrieved December 01, 2014 from : http://demoiselle2femme.org/wp-content/uploads/Body-Image-and-Self-Esteem-Among-Girls.pdf  

Dinc, B., & Alisinanoglu, F. (2010). Defining the Effect of Television on the Body Image on the Basis of Adolescents’ Opinions. Turkish Online Jurnal of Qualitative Inquiry, 1(2), pp. 65-77. Retrieved October 14, 2014.

Featherstone, M. (2007). Consumer Culture and Postmodernism : Theory, Culture & Society (2nd edition). Nottingham : Sage Publication Ltd. Retrieved September 02, 2014 from : http://www.sagepub.com/upm-data/17148_00_Featherstone%282e%29_Prelims.pdf

Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014

Page 14: Hubungan Antara Body Image Self-Esteem dan Prestasi

Gatti, E., Ionio, C., Traficante, D., & Confalonieri, E. (2014). “I Like My Body; Therefore, I Like Myself” : How Body Image Influences Self-Esteem – A Cross-Sectional Study on Italian Adolescents. Department of Psychology, Catholic University of Milan, Italy. Europe’s Journal of Psychology, 10(2), pp. 301-317. Retrieved January 09, 2015 from : https://www.google.com/#q=%E2%80%9CI+Like+My+Body%3B+Therefore%2C+I+Like+Myself%E2%80%9D+pdf

Gupta, C. (2012). The Relationship between Body Image Satisfaction and Self-esteem to Academic Behaviour in Pre-adolescent and Adolescent Girls and Boys. A Thesis for the degree of Master Education University of Manitoba, Winnipeg, Canada

Granatino, R., & Haytko, D. L. (2013). Body Image, Confidence, And Media Influence : A Study of Middle School Adolescents. The Journal of Applied Business Research, 29(1), pp. 45-50 : The Clute Institute. Retrieved January 09, 2015 from : http://www.cluteinstitute.com/ojs/index.php/JABR/article/viewFile/7554/7620

Grogan, S. (2006). Body Image and Health : Contemporary Perspectives. Journal of Health Psychology, 11(4), 523-530. Sage Publication : London, Thousand Oaks and New Delhi. DOI: 10.1177/1359105306065013. Retrieved September 02, 2014.

Harris, S. L. (2009). The Relationship Between Self-Esteem and Academic Success Among African American Students in The Minority Enginering Program at A Research Extensive University in The Southern Portion of The United States. A Dissertation for the degree of Doctor of Philosophy.Retrieved January 07, 2015.

Itani, D. (2011). Body Image, Self Esteem and Academic Achievement of 8th and 11th Grades Male and Female Lebanese Student. A Thesis for the degree of Master of Arts in Education. Retrieved September 02, 2014 from :

https://ecommons.lau.edu.lb:8443/xmlui/bitstream/handle/10725/1030/Diala_Itani_Thesis.pdf?sequence=1

Joshi, S., & Srivastava, R. (2009). Self-Esteem and Academic Achievement of Adolescents. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, 35, 33-39. Retrieved from : http://medind.nic.in/jak/t09/s1/jakt09s1p33.pdf

Kerlinger, F. N., Lee, H. B. (2000). Foundations of behavioral research fourth edition (pp. 385-389). Northridge: Thomson Learning Inc.

Kumar, R. (2005). Research methodology: A step-by-step for beginners (2nd ed.). London: Sage Publication.

Miles, M. (2009). Academic Achievement and Body Image in Undergraduate Women. Higher Education Leadership Program. University of Arkansas.

http://files.eric.ed.gov/fulltext/ED503960.pdf  

Nunnaly, J.C., & Bernstein, I.H. (1994). Psychometric theory (3rd ed.). New York: McGraw-Hill.

Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014

Page 15: Hubungan Antara Body Image Self-Esteem dan Prestasi

Schmitt, D.P., & Allik, J. (2005). Simultaneous Administration of The Rosenberg Self-Esteem Scale in 53 Nation : Exploring the Universal and Culture-Spesific Features of Global Self-Esteem. Journal of Personality and Social Psychology, 11(4), 632-642. Retrieved October 12, 2014 from :

http://search.proquest.com/docview/614432869/46D9639C4A354C40PQ/1?accountid=17242

Tze-Chun Tang., Chih-Hung Ko,. Ju-Yu Yen., Huang-Chi Lin., Shu-Chun Liu., Chi-Fen Huang., & Cheng-Fang Yen. (2009). Suicide and Its Association with Individual, Family, Peer, and School Factor in an Adolescent Population in Southern Taiwan. Suicide and Life-Threatening Behavior, 39(1). Retrieved from : http://search.proquest.com/docview/224877796/fulltextPDF/1AC2592289B5452DPQ/1?accountid=17242

Untas, A., Koleck, M., Rascle, N., & Borteyrou, X. (2009). Psychometric Properties of The French Adaptation of The Multidimensional Body Self Relations Questionnaire-Apperance Scales. Psychological reports 105, 461-471.

Hubungan antara body image..., Faridz Aditya Nugraha, F.PSIKILOGI UI, 2014