hubungan antara kontrol diri dan perilaku bullying

124
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH SKRIPSI Oleh : ALVIN IKHDA WICAKSANA 12320358 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2017

Upload: others

Post on 25-Nov-2021

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

DI SEKOLAH

SKRIPSI

Oleh :

ALVIN IKHDA WICAKSANA

12320358

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2017

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

i

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

DI SEKOLAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 Psikologi

Oleh :

ALVIN IKHDA WICAKSANA

12320358

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2017

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

ii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

iii

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah kupanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

yang diberikan sehingga karya sederhana ini dapat terselesaikan. Kupersembahkan karya

sederhana ini untuk orang yang selaluku sayangi, karena tanpa dukungan serta doanya aku

tidak akan menjadi sekarang ini, teruntuk:

Ayahku, Purjanto

Terima kasih atas segala kasih sayang yang sudah Ayah berikan selama ini. Terima kasih

atas segala waktu, pengorbanan, perhatian, dukungan, cinta, dan do’a yang Ayah berikan

kepadaku. Terima kasih Ayah, aku sayang ayah..

Ibuku, Ani Yuliastuti

Terima kasih Ibu yang selalu mendoakanku, menyemangatiku, menasehatiku, menghiburku,

mendidikku, terima kasih untuk segala perjuanganmu Bu. Terima kasih Ibu atas kasih sayang

yang tiada henti-hentinya diberikan. aku sayang ibu..

Kakakku, Fahmi Krisnanda

Terima kasih atas segala bentuk doa dan dukungannya. aku menyayangimu, Mas..

Teman-teman seperjuangan

Tidak lupa juga teman-teman penghuni kosan boncabe, askar, restu, bayu, hafiz, siwo alyas

wisnu, dan ledeng alyas huda yang selama ini hidup bersama dalam satu kosan, begitu juga

untuk joe alyas johan, Faza rofiqi,haru, yoga, fahd, rino,ambon alyas nashir, dan juga ibu

kos yaitu bu ririh, pak sony dan ketiga anaknya icha, etha dan nada. Terimakasih.

Semoga selalu berada dalam lindungan Allah Subhanallahu wa Ta’ala

Aamiin Ya Rabbal Alamiin

Alvin Ikhda Wicaksana

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

v

HALAMAN MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama

kesulitan itu ada kemudahan.”

(Q.S. Al-Insyirah: 5-6)

“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

(Q.S. Al-Baqarah: 286)

“Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik bagimu,

dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu tetapi ia buruk bagimu, dan Allah mengetahui dan

kamu tidak mengetahui“

(Q.S. Al-Baqarah:216)

“Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar baginya, dan

memberinya rizki dari jalan yang tidak ia sangka,

dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya,

Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap

sesuatu kadarnya”

(Q.S. Ath-Thalaq: 2-3)

“Usaha Keras Itu Tak akan Mengkhianati”

(JKT48)

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

vi

PRAKATA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahi Rabbil’alamin. Segala puji dan syukur peneliti panjatkan

kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas segala rahmat, karunia, pertolongan,

taufik serta hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya sederhana

ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad

shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, para sahabatnya, dan umatnya yang

senantiasa mengikuti sunnah Beliau hingga akhir zaman.

Peneliti menyadari bahwa telah banyak bantuan, dorongan, bimbingan,

saran maupun kritikan dari banyak pihak, sehingga peneliti menjadi termotivasi

dan berusaha untuk memberikan yang terbaik. Perkenankanlah peneliti untuk

menghaturkan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Dr.rer.nat. Arief Fahmie, S.Psi., MA., HRM., Psikolog. selaku Dekan

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.

2. Ibu Mira Aliza Rachmawati, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing Skripsi

(DPS) Peneliti mengucapkan terima kasih atas segala kontribusi, baik waktu,

tenaga, saran, sumbangan ide, kesabaran, ketelitian, dan bimbingannya

kepada peneliti selama proses penelitian yang dilakukan ini.

3. Ibu Ratna Syifa’a Rachmahana, S.Psi., M.Si Dosen Pembimbing Akademik

(DPA). Peneliti mengucapkan terima kasih atas segala kontribusi, baik

waktu, tenaga, saran, sumbangan ide, kesabaran, ketelitian, dan

bimbingannya.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

vii

4. Ibu Uly Gusniarti, S.Psi., M.Si., Psi. dan Pak Irwan Nuryana Kurniawan,

S.Psi.,M.Si. Selaku dosen penguji skripsi. Terima kasih atas segala saran

dan kritik yang diberikan untuk kebaikan skripsi ini. .

5. Seluruh Dosen Program Studi Psikologi maupun program studi lainnya di

Universitas Islam Indonesia yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta

pengalaman-pengalaman dalam dunia psikologi profesional dan lainnya

kepada peneliti, serta atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan

kepada peneliti.

6. Seluruh Karyawan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas

Islam Indonesia. Terima kasih atas segala keramahan yang telah diberikan

dan segala layanan yang memudahkan segala proses perkuliahan yang

dilakukan oleh peneliti.

7. Drs. Bambang Suparmadi, M.Pd selaku kepala sekolah SMKN 1 Sine,

Ngawi. Terima kasih telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan

penelitian, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.

8. Seluruh subjek penelitian yang terlibat dalam penelitan yang dilakukan.

Terima kasih telah ikut berkontribusi dan turut ikut ambil bagian dalam

pengembangan khasanah keilmuan psikologi. Semoga Allah senantiasa

memberikan kebaikan, keberkahan dan rahmat-Nya pada setiap bagian

dalam kehidupan yang dijalani.

9. Teman-teman satu bimbingan skripsi. Fahd Muhammad Prakoso. Terima

kasih atas segala dukungan. Tetap semangat dalam meraih cita-cita.

10. Sahabat-sahabat semasa kuliah. Rino agus saputra, Yoga permana,

Muhammad Nashir, Fahd Muhammad Prakoso, Beny Wibowo, Edwin Aditya

Irawan, Arif Rahmantori. Terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

viii

canda tawa bersama kalian. Memiliki teman yang baik seperti kalian adalah

salah satu rahmat yang Allah berikan kepada peneliti. Teruslah menjadi

pribadi yang baik dalam setiap keadaan, baik dalam lapang maupun dalam

keadaan sempit. In sya Allah, Allah akan selalu menjaga kalian.

11. Sahabat karib semasa sekolah menengah. Rosian Rojab Bachtiar, Bagus

Haryo, Almisa Dwi Yoga Pratama, Gadis Ghofar, Jefty Sisdania, Anissa

Zulfa, Amelia Putri, Vempi, Fernandos Remon Ricko Sayori. Walaupun jarak

antara kita berjauhan, namun semoga Allah saling memelihara dan

mempertemukan kita dalam keadaan yang mulia.

12. Sahabat semasa ngeband. Syahrizal, Gama, dan Bayu. Terima kasih atas

kebersamaan dan canda tawa kalian. Tetap semangat dalam meraih cita-

cita.

13. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam Indonesia Unit PW-378.

Andri, Monica, Nadya, Risa, Bani, Faras dan Gita. Terima kasih atas segala

kebersamaan dan bantuannya di Dusun Celong, Desa Wonosido,

Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. KKN memang

merupakan proses kedewasaan dan melatih emosi. Terkadang kita tidak

satu suara, saling berkonflik satu sama lain, namun semua itu harus kita

maknai sebagai ujian dari Allah. Semoga kebaikan senantiasa Allah berikan

kepada kalian.

14. Teman-teman Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia

khususnya angkatan 2012. Melakukan proses perkuliahan bersama kalian

merupakan anugerah dari Allah dan banyak sekali pelajaran-pelajaran yang

dapat saling kita ambil semasa kuliah. Terima kasih atas segala dukungan

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

ix

yang telah diberikan. Amalkanlah ilmu psikologi yang kalian dapatkan dalam

meraih ridho Allah Subhanallahu Wa Ta’ala.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya ini. Terima

kasih atas bantuan berharga yang diberikan.

16. Semua orang yang saya kenal dan semua orang yang mengenal saya yang

tidak bisa saya tuliskan satu-persatu. Terima kasih atas ilmu dan bantuan

yang diberikan. Baarakallahu fiikum.

Terima kasih atas segala kenangan yang telah kita jalani bersama hingga

atas segala bantuan yang telah diberikan maupun ilmu yang bermanfaat yang

telah diajarkan. Semoga Allah subhanallahu wa ta’alla selalu melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yogyakarta, 2017

Alvin Ikhda Wicaksana

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK .............................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................................ v

PRAKATA ................................................................................................................ vi

DAFTAR ISI .............................................................................................................. x

ABSTRACT ............................................................................................................ xiii

BAB I PENGANTAR ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

C. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

D. Keaslian Penelitian .............................................................................. 5

1. Keaslian Topik ............................................................................... 6

2. Keaslian Teori ................................................................................ 7

3. Keaslian Alat Ukur ........................................................................ 7

4. Keaslian Subjek Penelitian ............................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 9

A. Perilaku bullying .................................................................................. 9

1. Pengertian perilaku bullying .......................................................... 9

2. Aspek-aspek perilaku bullying .................................................... 10

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi perilaku bullying ................. 12

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

xi

B. Kontrol diri ........................................................................................ 19

1. Pengertian kontrol diri ................................................................. 19

2. Aspek-aspek kontrol diri ............................................................. 21

C. Dinamika Psikologis Hubungan Antara Kontrol diri dan Perilaku

Bullying .............................................................................................. 23

D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 27

A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian ........................................... 27

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian .......................................... 27

1. Perilaku bullying .......................................................................... 27

2. Kontrol diri .................................................................................. 27

C. Subjek Penelitian ............................................................................... 28

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 28

1. Skala Perilaku bullying ................................................................ 28

2. Skala Kontrol diri ........................................................................ 29

E. Validitas dan Reliabilitas ................................................................... 30

F. Metode Analisis Data ........................................................................ 32

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ..................................... 33

A. Orientasi Kancah dan Persiapan ........................................................ 33

1. Orientasi Kancah ........................................................................... 3

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

xii

2. Persiapan Penelitian ....................................................................... 34

a. Persiapan Administrasi .......................................................... 34

b. Persiapan Alat Ukur dan Pelaksanaan Penelitian .................. 34

c. Hasil Uji Coba Alat Ukur ...................................................... 35

1) Skala Perilaku bullying .................................................... 35

2) Skala Kontrol diri ............................................................ 36

B. Hasil Penelitian .................................................................................. 36

1. Deskripsi Subjek Penelitian ......................................................... 37

2. Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 39

3. Uji Asumsi ................................................................................... 41

a. Uji Normalitas ....................................................................... 41

b. Uji Linearitas ......................................................................... 42

4. Uji Hipotesis ................................................................................ 42

5. Uji Beda ....................................................................................... 43

C. Pembahasan ....................................................................................... 45

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 50

A. Kesimpulan ........................................................................................ 50

B. Saran .................................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 52

LAMPIRAN ............................................................................................................. 54

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

xiii

THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-CONTROL AND

BULLYING BEHAVIOR IN SCHOOLS

Alvin Ikhda Wicaksana

Mira Aliza Rachmawati

Abstract

The purpose of this study was to understand the relationship between self-

control and bullying behavior in schools. the hypothesis of this study is that there

is a negative relationship between self-control and bullying behavior in schools.

study sample included 80 subjects research of SMK 1 Sine, Tulakan, Ngawi

occupying class XI-sex male and female. Measuring instrument research bullying

behavior modified from Shaw, Dooley, Cross, Zubrick, & Waters (2013). As for

the self-control using a scale of wia Septia (2014) which has been modified. This

study data analysis using the Rank spearmen of SPSS 16 for Windows. Based on

these results, showing that there a significant negative relationship between self-

control and bullying behavior at school (r = - 0.277, p = 0.007

Key words: Self Control, bullying behavior, school

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

xiv

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU

BULLYING DI SEKOLAH

Alvin Ikhda Wicaksana

Mira Aliza Rachmawati

Intisari

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara

kontrol diri dan perilaku bullying di sekolah. Hipotesis dari penelitian ini adalah

bahwa ada hubungan negatif antara kontrol diri dan perilaku bullying di sekolah.

Sampel penelitian ini adalah SMK 1 Sine, Tulakan, Ngawi kelas XI jenis kelamin

laki-laki dan perempuan yang berjumlah 80 siswa. Untuk mengukur perilaku

bullying penelitian ini menggunakan skala dari Shaw, Dooley, Cross, Zubrick, &

Waters (2013) yang telah dimodifikasi. Sedangkan untuk kontrol diri

menggunakan skala kontrol diri dari Septia (2014) yang telah dimodifikasi.

Analisis data pada penelitian ini menggunakan rank Spearmen SPSS 16 for

Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang

signifikan antara kontrol diri dan perilaku bullying di sekolah (r = - 0,277, p =

0,007.

Kata Kunci : Kontrol Diri, Perilaku Bullying, sekolah

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Maraknya kasus bullying di sekolah sangat memprihatinkan, terutama bagi

korban yang sering menerima tindakan bullying yang dilakukan oleh teman-temanya

sendiri. Individu yang sering menerima perlakuan bullying di sekolah, menurut

Sejiwa (2008), mengalami sejumlah gangguan psikologis seperti cemas, kesepian,

merasa dirinya tidak berharga dan merasa tidak diterima oleh teman-temannya.

Kemungkinan terburuk korban dapat melakukan tindakan seperti bunuh diri karena

merasa sangat terancam dan tertekan atas perlakukan kekerasan yang diterimanya.

Mereka juga menjadi penganiaya ketika dewasa, menjadi agresif sampai bisa

melakukan tindakan criminal.

Menurut (KPAI) Kasus kekerasan (bullying) di sekolah menduduki peringkat

teratas di sektor pendidikan. Jumlah anak sebagai pelaku kekerasan (bullying) di

sekolah mengalami kenaikan dari 67 kasus pada 2014 menjadi 79 kasus di 2015.

(Republika.co.id, 1/9/2016). Hal tersebut menguatkan bahwa kasus kekerasan

bullying masih banyak terjadi di sekolah-sekolah yang berada di Indonesia.

Sekolah yang seharusnya menjadi tempat untuk belajar, bergaul dan

mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa tetapi justru menjadi tempat yang

menakutkan bagi siswa-siswi yang sedang menempuh pendidikan di sekolah-sekolah

yang ada di indonesia. Pelajar di sekolah yang seharusnya belajar, menjadi takut dan

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

2

terancam karena banyaknya kasus kekerasan yang dilakukan oleh temannya sendiri.

Oleh karena itu, seorang siswa harus mampu menjauhi perbuatan-perbuatan yang

dapat menimbulkan pengaruh negatif bagi teman-temannya.

Pada umumnya pelaku melakukan tindakan kekerasan bullying ini

dikarenakan selalu merasa dirinya diancam, tertekan dan terhina sehingga pelaku

akan bertindak menyerang sebelum diserang. Kebanyakan dari para pelaku menjadi

pembully karena sebagai bentuk balas dendam tentang apa yang pernah mereka

rasakan pada masa lalu.

Menurut sejiwa (2008) pelaku bullying memiliki beberapa karakterisitik

seperti memiliki fisik yang besar dan kuat, ada juga pelaku yang memiliki tubuh kecil

atau sedang namun memiliki dominasi psikologis yang besar dikalangan teman-

temannya sehingga dapat dikatakan pelaku bullying ini memiliki kekuatan dan

kekuasaan diatas korban-korbannya. Pelaku bulllying memiliki rasa kepercayaan diri

yang tinggi sehingga memiliki dorongan untuk selalu menindas serta menggencet

anak yang lebih lemah.

Coloroso (Halimah dkk, 2015) bullying terjadi karena ada pihak yang

menindas, adanya penonton yang diam atau bahkan mendukung, dan adanya pihak

yang dianggap lemah dan menganggap dirinya sebagai pihak yang lemah, sehingga

mereka yang merasa dirinya lemah akan menganggap bahwa mereka memang pantas

diperlakukan seperti itu.

Menurut astuti (2008) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bullying

antara lain : perbedaan kelas (senioritas, ekonomi, agama, jender, etnisitas atau

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

3

rasisme), keluarga yang tidak rukun, situasi sekolah yang tidak harmonis atau

diskriminatif, karakter individu sendiri. Yusuf & Fahrudin (2012) juga

mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku bullying yaitu : faktor

individu seperti pembully dan korban bully, faktor keluarga, faktor sekolah, faktor

media dan faktor kontrol diri.

Unnever & Cornell (2003) pernah melakukan penelitian tentang kontrol diri,

ADHD dan Bullying, dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa kontrol diri yang

rendah dan ADHD sebagai faktor kritis yang menyumbang kepada perilaku bully dan

menjadi korban bully. Tangney, Baumeister, dan Boone (2004) mengemukakan

bahwa kontrol diri merupakan kemampuan untuk mengesampingkan atau merubah

respon dari dalam diri seseorang, seperti dengan merubah hal yang tidak diinginkan

dan menahan dirinya untuk tidak bertindak di luar akal sehatnya. Artinya dengan

adanya kontrol diri individu dapat mengatur perilakunya untuk tidak bertindak diluar

batas seperti halnya melakukan tindakan bullying.

Piquero, Pratt dan Cullen (Unnever & Cornell, 2003) menyatakan bahwa

kontrol diri telah dikaitkan dengan berbagai perilaku nakal dan agresif. (Unnever &

Cornell, 2003) juga menyatakan bahwa siswa dengan kontrol diri yang buruk lebih

mungkin untuk menggertak teman kelas mereka bahkan dampak dari kontrol diri ini

akan mempengaruhi individu untuk melakukan tindakan bullying. Denson (Aroma &

Suminar, 2012) menyatakan bahwa kebanyakan teori dan jurnal yang berkaitan

dengan agresi maupun perilaku menyimpang mengabaikan faktor internal dari dalam

diri, ketika dorongan untuk berbuat menyimpang maupun agresi sedang mencapai

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

4

puncaknya, kontrol diri dapat membantu individu menurunkan agresi dengan

mempertimbangkan aspek aturan dan norma sosial yang berlaku. Marsita & Minauli

(2014) juga berpendapat bahwa salah satu penyebab siswa yang melakukan bullying

yaitu rendahnya kontrol diri pada siswa. Jika individu mampu mengendalikan dirinya

untuk tidak melanggar aturan dan norma, kasus seperti bullying ini tidak akan banyak

terjadi khususnya di lingkungan sekolah.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin meneliti adakah hubungan

antara kontrol diri dan perilaku bullying di sekolah.

B. Tujuan

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kontrol diri dan perilaku

bullying.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengembangan

dalam ilmu psikologi terutama psikologi pendidikan.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu bagi pihak

yang membaca dan dapat digunakan sebagai landasan bagi praktisi khususnya

SLTA sederajat dengan memberikan pengaruh positif bagi siswa-siswinya untuk

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

5

dapat saling menghargai satu sama lain dan tidak melakukan tindakan-tindakan

yang merugikan seperti halnya bullying.

D. Keaslian Penelitian

Banyak terdapat penelitian terdahulu yang berkaitan dengan perilaku bullying.

Penelitian tersebut antara lain adalah :

Penelitian mengenai perilaku bullying pernah dilakukan oleh Adilla (2009),

yang berjudul “Pengaruh Kontrol Sosial Terhadap Perilaku Bullying Pelajar di

Sekolah Menengah Pertama”. Penelitian tersebut merupakan penelitian kuantitatif.

Subjek dari penelitian ini adalah pelajar SMP tingkat delapan yang sudah berstatus

RSBI dan pelajar SMP tingkat delapan yang belum memiliki standarisasi pendidikan.

Penelitian mengenai perilaku bullying juga pernah dilakukan oleh Magfirah

dan Rachmawati (2009), yang berjudul “Hubungan antara Iklim Sekolah dengan

Kecenderungan Perilaku Bullying”. Penelitian tersebut merupakan penelitian

kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa yang tengah menempuh pendidikan

menengah pertama di yogyakarta, berdomisili di yogyakarta baik laki-laki maupun

perempuan.

Penelitian mengenai perilaku bullying lainnya juga pernah dilakukan oleh

Novitasari (2014), yang berjudul “Hubungan antara Kemampuan Penyesuaian Diri

dan Perilaku Bullying Remaja”. Penelitian tersebut merupakan penelitian kuantitatif.

Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui hubungan antara kemampuan

penyesuain diri dan perilaku bullying remaja. Subjek penelitian ini adalah remaja

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

6

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Yogyakarta kelas X (sepuluh) sebanyak

117 subjek yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Penelitian lainnya mengenai perilaku bullying dan kontrol diri adalah

penelitian yang dilakukan oleh Marsita dan Minauli (2014), yang berjudul

“Hubungan Kontrol Diri dan Iklim Sekolah dengan Perilaku Bullying”. Penelitian

tersebut adalah penelitian kuantitatif.

Berdasarkan beberapa penelitian di atas, peneliti menjabarkan beberapa

perbandingan sebagai berikut:

1. Keaslian Topik

Peneliti menggunakan topik tentang hubungan antara kontrol diri dan perilaku

bullying di sekolah, variabel penelitian ini adalah perilaku bullying dan kontrol

diri. Variabel penelitian ini hampir sama dengan topik penelitian yang dilakukan

oleh penelitian sebelumnya, antara lain. Dari adilla (2009) yaitu pengaruh kontrol

sosial terhadap perilaku bullying Pelajar di Sekolah Menengah Pertama.

Penelitian lainnya dilakukan oleh magfirah dan rachmawati (2009), yaitu

hubungan antara iklim sekolah dengan kecenderungan perilaku bullying.

penelitian lainnya dilakukan oleh novitasari (2014), yaitu hubungan antara

kemampuan penyesuaian diri dan perilaku bullying remaja. Penelitian lainnya

yang hampir mirip dengan topik peneliti yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Marsita dan Minauli (2014) yaitu hubungan kontrol diri dan iklim sekolah

dengan perilaku bullying dengan subjek Siswa SMP. Berdasarkan penelitian-

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

7

penelitian sebelumnya belum ada yang membahas tentang hubungan antara

kontrol diri dan perilaku bullying di sekolah dengan subjek Siswa SMK.

2. Keaslian Teori

Teori perilaku bullying yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah teori

dari Olweus. Teori yang digunakan oleh peneliti sama dengan teori yang

digunakan oleh Magfirah & Rachmawati, (2009). Begitu juga teori yang

digunakan oleh novitasari (2014) dan juga marsita dan minauli (2014) yang juga

menggunakan teori dari olweus. Sedangkan untuk kontrol diri peneliti

menggunakan teori dari Tangney, Baumeister, dan Boone (Ursia, Siaputra,

Sutanto, 2013).

3. Keaslian alat ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert

untuk variabel bullying yang diturunkan berdasarkan aspek yang dikemukakan

oleh Solberg & Olweus (2003) dan untuk skala dari (Shaw, Dooley, Cross,

Zubrick, & Waters, 2013) yang telah di terjemahkan dan modifikasi oleh peneliti.

Alat ukur yang digunakan oleh magfirah dan rachmawati (2009) juga

berdasarkan aspek yang diturunkuan dari olweus. Begitu juga alat ukur yang

digunakan dalam penelitian novitasari (2014), marsita dan minauli (2014) yang

berdasarkan dari olweus. Untuk variabel kontrol diri peneliti membuat

berdasarkan aspek dari Tangney, Baumeister, dan Boone (Ursia, Siaputra,

Sutanto, 2013) dan untuk skala dari septia (2014) yang telah di modifikasi oleh

peneliti.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

8

4. Keaslian subjek

subjek yang digunakan oleh peneliti yang menggunakan siswa Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) kelas XI yang berjenis kelamin laki-laki dan

perempuan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Adilla (2009)

menggunakan subjek siswa SMP kelas VIII yang berstatus RSBI. Penelitian

lainnya yang dilakukan oleh Magfirah & Rachmawati (2009) yang menggunakan

subjek siswa SMP begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Marsita & Minauli

(2014) juga menggunakan subjek siswa SMP kelas VII. Kemudian penelitian

lainnya dilakukan oleh Novitasari (2014) yang menggunakan subjek siswa

SMAN kelas X. Berdasarkan penjelasan mengenai keaslian penelitian yang

dilakukan dapat dilihat bahwa penelitian mengenai perilaku bullying sudah

banyak dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Namun, terdapat beberapa

perbedaan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini seperti halnya dilihat

dari subjeknya yaitu siswa SMK kelas XI yang berjenis kelamin laki-laki

maupun perempuan.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bullying

1. Pengertian Bullying

Bullying merupakan aktivitas sadar yang tujuannya untuk melukai dan

menyakiti seseorang dan dilakukan secara berulang-ulang. Olweus (1997)

mengatakan bahwa bullying adalah perilaku negatif yang mengakibatkan

seseorang dalam keadaan tidak nyaman/terluka dan biasanya terjadi berulang-

ulang yang ditandai dengan adanya ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku

dan korban. Perilaku bullying ini tidak lepas dari yang namanya keinginan untuk

berkuasa dan juga menjadi seseorang yang ditakuti di lingkungan sekolahnya.

Menurut Siswati dan Widayanti (2009) perilaku bullying merupakan salah

satu bentuk dari perilaku agresi. Seperti ejekan, hinaan, dan ancaman seringkali

merupakan sebagai suatu pancingan yang dapat mengarah ke agresi. Menurut

Coloroso (Siswati & Widayanti, 2009) bullying akan selalu melibatkan adanya

ketidakseimbangan kekuatan, niat untuk mencederai, ancaman agresi lebih lanjut,

dan teror. Menurut Smith dan Thompson (Yusuf & Fahrudin, 2012) bully

diartikan sebagai seperangkat tingkah laku yang dilakukan secara sengaja dan

menyebabkan kecederaan fisik serta psikologikal yang menerimanya. Sehingga

dapat diartikan bahwa pelaku bullying ini menyerang korban secara sadar dan

sengaja tanpa memikirkan kondisi korban.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

10

Berdasarkan pengertian di atas, bullying dapat diartikan sebagai salah satu

bentuk perilaku agresivitas yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan

untuk melukai dan menindas seseorang yang di anggapnya lebih rendah dan lebih

lemah dari diri pelaku bullying guna untuk memperoleh kekuasaan dan ditakuti.

2. Aspek-aspek Bullying

Berdasarkan data-data yang diperoleh di atas, terdapat aspek-aspek yang

menunjukkan adanya perilaku bullying. Solberg & Olweus (Magfirah &

Rachmawati, 2009) mengemukakan beberapa aspek mengenai perilaku bullying

meliputi: Aspek verbal

kegiatan yang bertujuan untuk menyakiti seseorang dengan cara

menertawakan dengan menjadikannya bahan lelucon, menyapa seseorang

dengan nama julukan sehingga akan membuat seseorang manjadi tidak

nyaman, sakit hati dan marah.

a. Aspek indirect

yaitu kegiatan yang bertujuan untuk menolak atau mengeluarkan dan

menjauhi seseorang dari kelompok pertemanan atau meninggalkannya dari

berbagai hal secara disengaja seperti memfitnah seseorang dengan

menceritakan kebohongan tentang seseorang agar orang tersebut di nilai buruk

oleh teman-temannya.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

11

b. Aspek physical

yaitu kegiatan melukai seseorang dengan cara Memukul, menendang,

mendorong, mempermainkan atau meneror dan melakukan hal-hal yang

bertujuan untuk menyakiti dan mencederai.

Menurut Riauskina, dkk (Argiati, 2010) mengelompokkan perilaku

bullying ke dalam 5 (lima) bentuk. Lima bentuk perilaku bullying tersebut yaitu :

a. Kontak Fisik Langsung

Bentuk kontak langsung antara lain seperti memukul, mendorong,

menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan,

mencubit, mencakar, memeras, dan merusak barang-barang yang dimiliki

orang lain.

b. Kontak Verbal Langsung

Kontak verbal langsung yang ditunjukkan antara lain seperti

mengancam, mempermalukan, merendahkan, menganggu, memberi panggilan

nama, mencela atau mengejek, mengintimidasi, memaki, dan menyebarkan

gosip.

c. Perilaku Non-Verbal Langsung

Perilaku non-verbal langsung yang ditunjukkan antara lain seperti

melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang

merendahkan, mengejek atau mengancam (biasanya disertai dengan bullying

fisik atau verbal).

d. Perilaku Non Verbal tidak langsung

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

12

Perilaku non-verbal tidak langsung yang ditunjukkan antara lain

seperti mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi

retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, dan mengirimkan surat kaleng.

e. Pelecehan Seksual

Bentuk perilaku bullying dengan pelecehan seksual dikategorikan

kedalam bentuk perilaku agresi fisik atau verbal.

Berdasarkan penjelasan mengenai aspek-aspek perilaku bullying diatas

dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri yang menunjukkan perilaku bullying dapat

dilakukan secara Verbal, Indirect, dan secara physical dalam bentuk langsung

maupun tidak langsung.

3. Faktor yang mempengaruhi perilaku bullying

Faktor-faktor yang mempengaruhi bullying menurut Yusuf & Fahrudin (2012)

yaitu :

1. Faktor individu

Terdapat dua kelompok individu yang terlibat secara langsung dalam

peristiwa buli, yaitu pembuli dan korban buli. Kedua kelompok ini merupakan

faktor utama yang mempengaruhi perilaku buli. Ciri kepribadian dan sikap

seseorang individu mungkin menjadi penyebab kepada suatu perilaku buli.

a. Pembully

Pembuli cenderung menganggap dirinya senantiasa diancam dan

berada dalam bahaya. Pembuli ini biasanya bertindak menyerang sebelum

diserang. Biasanya, pembuli memiliki kekuatan secara fisik dengan

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

13

penghargaan diri yang baik dan berkembang. Pembuli juga biasanya terdiri

dari kelompok yang coba membina atau menunjukkan kekuasaan

kelompok mereka dengan mengganggu dan mengancam anak-anak atau

murid lain yang bukan anggota kelompok. Kebanyakan dari mereka

menjadi pembuli sebagai bentuk balas dendam. Dalam kasus ini peranan

sebagai korban buli telah berubah peranan menjadi pembuli.

b. Korban bully

Korban buli ialah seseorang yang menjadi sasaran bagi berbagai

tingkah laku agresif. Dengan kata lain, korban buli ialah orang yang dibuli

atau sasaran pembuli. Anak-anak yang sering menjadi korban buli biasanya

menonjolkan ciri-ciri tingkah laku internal seperti bersikap pasif, sensitif,

pendiam, lemah dan tidak akan membalas sekiranya diserang atau

diganggu. Secara umum, anak-anak yang menjadi korban buli karena

mereka memiliki kepercayaan diri dan penghargaan diri (self esteem) yang

rendah

2. Faktor keluarga

Latar belakang keluarga turut memainkan peranan yang penting dalam

membentuk perilaku bullying. Orang tua yang sering bertengkar atau berkelahi

cenderung membentuk anak-anak yang beresiko untuk menjadi lebih agresif.

Anak-anak yang mendapat kasih sayang yang kurang, didikan yang tidak

sempurna dan kurangnya diberikan ajaran yang positif akan berpotensi untuk

menjadi pembuli.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

14

3. Faktor teman sebaya

Teman sebaya memainkan peranan yang tidak kurang pentingnya

terhadap perkembangan dan pengukuhan tingkah laku buli, sikap anti sosial dan

tingkah laku di kalangan anak-anak. Kehadiran teman sebaya sebagai

pengamat, secara tidak langsung, membantu pembuli memperoleh dukungan

kuasa, popularitas, dan status. Dalam banyak kasus, saksi atau teman sebaya

yang melihat, umumnya mengambil sikap berdiam diri dan tidak mau campur

tangan.

4. Faktor sekolah

Lingkungan, praktik dan kebijakan sekolah mempengaruhi aktivitas,

tingkah laku, serta interaksi pelajar di sekolah. Rasa aman dan dihargai

merupakan dasar kepada pencapaian akademik yang tinggi di sekolah. Jika hal

ini tidak dipenuhi, maka pelajar mungkin bertindak untuk mengontrol

lingkungan mereka dengan melakukan tingkah laku anti sosial seperti

melakukan buli terhadap orang lain. Managemen dan pengawasan disiplin

sekolah yang lemah akan mengakibatkan lahirnya tingkah laku buli di sekolah

5. Faktor media

Paparan aksi dan tingkah laku kekerasan yang sering ditayangkan oleh

televisi dan media elektronik akan mempengaruhi tingkah laku kekerasan anak-

anak dan remaja. Beberapa waktu yang lalu, masyarakat diramaikan oleh

perdebatan mengenai dampak tayangan Smack-Down di sebuah televisi swasta

yang dikatakan telah mempengaruhi perilaku ke-kerasan pada anak-anak.

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

15

Meskipun belum ada kajian empiris dampak tayangan Smack-Down di

Indonesia, namun para ahli ilmu sosial umumnya menerima bahwa tayangan

yang berisi kekerasan akan memberi dampak baik jangka pendek maupun

jangka panjang kepada anak-anak.

6. Faktor kontrol diri

Kontrol diri adalah faktor yang berasal dari diri individu. Kontrol diri

yang dimiliki setiap individu berbeda-beda, ada yang memiliki kontrol diri yang

tinggi dan ada yang memiliki kontrol diri yang rendah. Menurut Denson (2012)

kontrol diri dapat menurunkan agresi dengan mempertimbangkan aspek dan

aturan yang berlaku. Dengan adanya kontrol diri individu dapat mengatur

perilakunya secara positif dan mempertimbangkan kosekuensi yang di hadapi

sehingga menghindari untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap teman-

temannya.

Sedangkan faktor yang mempengaruhi perilaku bullying menurut astuti (2008)

antara lain:

1. Perbedaan kelas (senioritas), ekonomi, agama, jender, etnisitas atau rasisme.

Biasanya muncul karena ada perbedaan strata atau tingkat ekonomi dari

mayoritas yang berada di lingkungan tersebut yang menyebabkan

munculnya perilaku bullying.

2. Tradisi senioritas, sebagai tempat munculnya perilaku bullying, yang paling

terlihat saat MOS atau masa orientasi siswa dimana kakak-kakak kelasnya

selalu menunjukkan bahwa mereka lah yang paling berkuasa karena mereka

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

16

sudah lama bersekolah di sekolah tersebut daripada adik tingkatnya

tersebut, sehingga adik tingkatnya harus menuruti apa kata kakak kelasnya.

3. Senioritas, sebagai salah satu perilaku bullying seringkali pula justru

diperluas oleh siswa sendiri sebagai kejadian yang bersifat laten. Bagi

mereka keinginan untuk melanjutkan masalah senioritas ada untuk hiburan,

penyaluran dendam, iri hati atau mencari popularitas, melanjutkan tradisi

atau menunjukkan kekuasaan.

4. Keluarga yang tidak rukun, juga menjadi salah satu timbulnya perilaku

bullying, jika para orang tua sering bertengkar bahkan sampai menunjukkan

kekerasan di hadapan anak-anaknya maka anak akan mengikuti apa yang

dilakukan oleh orang tuanya, begitu juga jika kurangnya rasa kasih sayang

yang diberikan orang tua kepada anaknya, hal ini juga akan membuat anak

memiliki perilaku agresif.

5. Situasi sekolah yang tidak harmonis, hal ini juga memberikan pengaruh

munculnya perilaku bullying, seperti halnya jika para guru yang kurang

dalam memberikan pengawasan terhadap para siswa, dan adanya peraturan

yang dibuat hanya untuk formalitas saja tetapi tidak benar-benar

dipergunakan semestinya.

6. Karakter individu atau kelompok seperti :

a. Dendam atau iri hati.

b. Adanya semangat ingin menguasai korban dengan kekuasaan fisik dan

daya tarik seksual.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

17

c. Untuk meningkatkan popularitas pelaku di kalangan teman

sepermainannya (peers).

d. Persepsi nilai yang salah atas perilaku korban, karena rendahnya

kepercayaan diri dan (self esteem) yang dimiliki korban, korban

seringkali merasa bahwa dirinya memang pantas untuk dibully.

Berdasarkan penjelasan faktor-faktor diatas, dapat disimpulkan

bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi munculnya perilaku

bullying dikarenakan adanya perasaan ingin mendominasi dan balas

dendam yang ada dalam diri pembully, rendahnya kepercayaan diri yang

dimiliki oleh korban bully sehingga merasa dirinya memang pantas

diperlakukan layaknya dibully. lingkungan sekolah yang tidak harmonis,

kondisi keluarga yang tidak rukun, adanya faktor dari media seperti

halnya tayangan di televisi yang banyak menayangkan kekerasan

sehingga banyak yang mengikuti aksi di tayangan tersebut dan

rendahnya kontrol diri yang dimiliki oleh invidu.

4. Karakteristik Bullying

Dalam kasus bullying terdapat beberapa komponen bullying yaitu pelaku

bullying, korban bullying atau victim, dan partisipan atau bystander. Ketiga

komponen tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga dapat

terlihat bahwa individu memiliki karakteristik khususnya sebagai pelaku bullying

Menurut Rigby (Astuti, 2008) terdapat tiga karakteristik bullying yang

biasanya dilakukan di sekolah, antara lain :

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

18

a. Ada perilaku agresi yang menyenangkan pelaku untuk menyakiti korban

b. Tindakan itu dilakukan secara tidak seimbang sehingga munculnya perasaan

tertekan pada korban

c. Perilaku tersebut dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus

Sedangkan menurut sejiwa (2008) pelaku bullying memiliki beberapa

karakteristik. Karakteristik yang terdapat pada pelaku bullying yaitu :

a. Pelaku bullying umumnya seorang anak atau murid yang memiliki fisik

besar dan kuat.

b. Pelaku bullying yang memiliki tubuh kecil atau sedang namun memiliki

dominasi psikologis yang besar dikalangan teman-teman sebaya.

c. Memiliki kekuatan dan kekuasaan di atas korban bullying.

d. Memiliki rasa puas apabila pelaku berkuasa di kalangan teman sebaya.

e. Individu memiliki rasa kepercayaan diri yang rendah, sehingga cenderung

melakukan bullying untuk menutupi kekurangan pada diri individu

f. Individu yang memiliki rasa kepercayaan diri yang begitu tinggi dan

memiliki dorongan untuk selalu menindas serta menggencet anak yang lebih

lemah.

g. Pada umumnya memiliki sifat temperamental, sehingga individu melakukan

kesalahan bullying kepada orang lain sebagai pelampiasan rasa kekesalan

dan kekecewaan diri individu.

h. Individu yang merasa tidak memiliki teman, sehingga menciptakan situasi

bullying agar memiliki “pengikut”.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

19

i. Individu yang merasa takut menjadi korban bullying, sehingga lebih dulu

mengambil inisiatif sebagai pelaku.

j. Individu yang hanya mengulang kejadian yang pernah dilihat dan dialami,

seperti pernah merasakan dianiaya oleh orang tua di rumah dan dianiaya oleh

teman-teman sebaya.

Berdasarkan penjelasan karakteristik perilaku bullying diatas, dapat

disimpulkan bahwa karakteristik dari pelaku bullying tidak lepas dari kondisi

fisik dan keaadan dari pelaku bullying tersebut. Seperti halnya pengalaman

masa lalu dari pelaku dan juga kejadian-kejadian yang membuat individu

menjadi terlibat sebagai pelaku, pelaku yang dulunya pernah merasakan

dibully akan membalaskan dendamnya pada adik tingkatnya sebagai bentuk

pelampiasannya pada kejadian masa lalu. Pelaku berani melakukan tindakan

bully ini juga didukung oleh teman-temannya dan juga dari segi badannya

yang besar sehingga pelaku berani melakukan tindakan bullying ini pada

seseorang yang lebih lemah dari dirinya. Tindakan bullying ini juga

dilakukan secara berulang-ulang sehingga akan membuat korban menjadi

tertekan dan takut ketika bertemu si pelaku.

B. Kontrol diri

1. Pengertian kontrol diri

Beberapa ahli memberikan definisi tentang kontrol diri, yaitu pengertian

kontrol diri Menurut Tangney, Baumeister, dan Boone (2004) kontrol diri

merupakan kemampuan untuk mengesampingkan atau merubah respon dari dalam

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

20

diri seseorang, seperti dengan merubah hal yang tidak diinginkan dan menahan

dirinya untuk tidak bertindak di luar akal sehatnya. Menurut Tangney (Aroma &

Suminar, 2012) kontrol diri merupakan kamampuan individu untuk menentukan

perilakunya berdasarkan standar tertentu seperti moral, nilai, dan aturan di

masyarakat agar mengarah pada perilaku positif. Kontrol diri Menurut Chaplin

(2001) kontrol diri adalah kemampuan untuk membimbing tingkah laku sendiri

dalam artian kemampuan seseorang untuk menekan atau merintangi impuls-impuls

atau tingkah laku impulsif. (Endrianto, 2014) juga berpendapat bahwa kontrol diri

adalah kemampuan seseorang untuk mengontrol atau mengubah respon dari dalam

dirinya untuk menghindarkan diri dari perilaku yang tidak diharapkan dan

mengarahkan dirinya pada sesuatu yang ingin digapai. Jika hal yang dilakukannya

salah atau tidak sesuai dengan norma sosial, individu tidak akan berbuat hal-hal

yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial tersebut.

Berdasarkan pengertian di atas, kontrol diri dapat di artikan sebagai sebuah

bentuk pengendalian diri seseorang ketika berada pada situasi yang menurutnya

tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku, dan dengan pengendalian diri

individu dapat mengubah respon dari dalam dirinya untuk menghindarkan dirinya

dari tindakan negatif dan mengarahkan pada suatu tindakan yang positif sesuai

dengan norma sosial di lingkungan tersebut

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

21

2. Aspek-aspek Kontrol diri

Menurut Tangney, dkk (Ursia, dkk, 2013), kontrol diri memiliki beberapa

aspek, yaitu :

a. Disiplin diri (Self-dicipline)

Yaitu kemampuan individu dalam melakukan disiplin diri. Hal ini

berarti individu dapat memfokuskan diri saat melakukan tugas dan menahan

dirinya dari hal-hal yang mengganggu konsentrasinya.

b. Berhati-hati (Deliberate/nonimpulsive)

Yaitu kecenderungan individu untuk melakukan sesuatu dengan

mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum bertindak, bersifat hati-hati, dan

tidak tergesa-gesa. Ketika individu sedang bekerja, ia cenderung tidak mudah

teralihkan. Individu yang berhati-hati mampu bersifat tenang dalam

mengambil keputusan sebelum bertindak.

c. Kebiasaan yang baik (Healthy habits)

Yaitu kemampuan mengatur pola perilaku yang bermanfaat bagi

individu. Individu mampu mengatur pola perilaku menjadi kebiasaan yang

baik dan juga menyehatkan bagi individu. Individu dengan kebiasaan yang

baik akan mengutamakan hal-hal yang memberikan dampak positif bagi

dirinya meski dampak tersebut tidak diterima secara langsung.

d. Etika kerja (Work etic)

Berkaitan dengan penilaian individu terhadap regulasi diri mereka di

dalam layanan etika kerja. Individu mampu menyelesaikan pekerjaan dengan

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

22

baik tanpa dipengaruhi oleh hal-hal di luar tugasnya meskipun hal tersebut

bersifat menyenangkan. Individu dengan etika kerja mampu memberikan

perhatiannya pada pekerjaan yang sedang dilakukan.

e. Konsisten (Reliability)

Terkait dengan penilaian individu terhadap kemampuan dirinya dalam

pelaksanaan rancangan jangka panjang untuk pencapaian tertentu. Individu ini

secara konsisten akan mengatur perilakunya untuk mewujudkan setiap

perencanaannya.

Berdasarkan penjelasan mengenai aspek-aspek kontrol diri diatas

dapat disimpulkan bahwa seseorang akan memiliki kontrol diri apabila ia mampu

untuk tetap fokus pada apa yang sedang dikerjakannya, mampu

mempertimbangkan dan berhati-hati dalam mengambil keputusan, mampu

mengatur pola perilaku yang bermanfaat bagi dirinya, tidak mudah terpengaruh

oleh hal-hal di luar tugasnya, dan konsisten dalam megatur perilakunya untuk

mewujudkan setiap perencanaannya.

Menurut Logue & Forzano (Aroma & Suminar, 2012) terdapat beberapa ciri-

ciri remaja yang mampu memiliki kontrol diri yang tinggi antara lain:

a. tekun dan tetap bertahan dengan tugas yang harus dikerjakan, walaupun

menghadapi banyak hambatan,

b. dapat mengubah perilaku menyesuaikan dengan aturan dan norma yang

berlaku dimana ia berada,

c. tidak menunjukkan perilaku yang emosional atau meledak-ledak,

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

23

d. bersifat toleran atau dapat menyesuaikan diri terhadap situasi yang tidak

dikehendaki.

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai ciri-ciri remaja yang memiliki

kontrol diri yang tinggi dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri yang menunjukkan

kontrol diri antara lain individu yang tekun dalam mengerjakan tugas, dapat

menyesuaikan perilaku pada situasi dan kondisi tertentu, tidak emosional dan

memiliki sifat toleran.

C. Hubungan Antara Kontrol diri dan Bullying di Sekolah

Bullying merupakan suatu fenomena yang masih banyak terjadi

khususnya di lingkungan sekolah. Adanya bullying ini akan menimbulkan

dampak yang cukup serius terutama bagi korban. Dampaknya antara lain

korban akan mengalami gangguan psikologis seperti cemas dan kesepian,

merasa tidak diterima oleh teman-temannya, menjadi penganiaya ketika

dewasa, menjadi agresif hingga sampai melakukan tindakan kriminal, korban

juga akan merasa dirinya tidak berharga, dan kemungkinan terburuknya

korban dapat melakukan tindakan seperti bunuh diri ketika sangat merasa

terancam dan tertekan atas perlakuan-perlakuan dari pelaku bullying tersebut.

Menurut Olweus (1997) bullying adalah perilaku negatif yang

mengakibatkan seseorang dalam keadaan tidak nyaman/terluka dan biasanya

terjadi berulang-ulang yang ditandai dengan adanya ketidakseimbangan

kekuasaan antara pelaku dan korban. Menurut Siswati dan Widayanti (2009)

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

24

bullying merupakan salah satu dari bentuk perilaku agresi. Seperti ejekan,

hinaan, dan ancaman yang seringkali mengarah pada perilaku agresi.

Menurut Marsita & Minauli (2014) salah satu penyebab siswa yang

melakukan bullying yaitu karena rendahnya kontrol diri pada siswa. Individu

dengan kontrol diri yang rendah memiliki kecenderungan menjadi impulsif,

senang melakukan perbuatan yang berisiko, dan berpikiran sempit.

Seperti halnya seorang murid yang berada di lingkungan sekolah

tentunya memiliki beragam cara dalam berinteraksi maupun bergaul dengan

teman-temannya, sehingga tidak dapat dipungkiri jika ada beberapa individu

yang memiliki cara dalam bergaul yang bisa dikatakan kurang sesuai dengan

norma sosial yang ada di lingkungan tersebut.

Individu yang melanggar aturan tentunya akan dikenai sanksi dari

pihak sekolah. Oleh karena itu dalam hal bergaul perlu adanya suatu kontrol

yang ada dalam individu agar tidak melampaui batas aturan norma sosial yang

berlaku di suatu lingkungan.

Kontrol diri adalah hal yang bersifat internal, artinya masing-masing

individu memiliki kemampuan kontrol diri yang tidak sama, dengan adanya

kontrol diri individu dapat mengatur perilakunya secara positif dan

mempertimbangkan konsekuensi yang dihadapi sehingga menghindari

perbuatan yang menyimpang seperti tidak melakukan tindakan kekerasan

terhadap teman-teman sekolahnya.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

25

Menurut Denson (2012) ketika dorongan untuk berbuat menyimpang

maupun agresi sedang mencapai puncaknya, kontrol diri dapat membantu

individu menurunkan agresi dengan mempertimbangkan aspek aturan dan

norma sosial yang berlaku. Oleh sebab itu Untuk mencegah maupun

mengurangi timbulnya perilaku bullying di sekolah salah satunya diperlukan

adanya kemampuan dalam mengontrol dirinya saat bergaul dan berinteraksi di

lingkungan sekolahnya.

Aspek-aspek yang ada dalam kontrol diri menunjukkan bahwa tiap-

tiap individu yang memiliki kontrol diri akan cenderung menunjukkan sifat

disiplin diri, selalu berusaha untuk berhati-hati, memiliki kebiasaan yang baik,

memiliki etika dalam bekerja, dan konsisten. Untuk mencegah maupun

mengurangi timbulnya perilaku bullying di sekolah salah satunya diperlukan

adanya kemampuan dalam mengontrol dirinya saat bergaul dan berinteraksi di

lingkungan sekolahnya.

Marsita dan Minauli (2014) dalam penelitiannya yang berjudul

“Hubungan Kontrol Diri dan Iklim Sekolah dengan Perilaku Bullying”. Telah

meneliti pengaruh kontrol diri dan iklim sekolah pada perilaku bullying yang

ada di sekolah. penelitian tersebut menjelaskan bahwa ada hubungan negatif

antara kontrol diri dan perilaku bullying. Artinya jika kontrol diri rendah maka

perilaku bullying yang ditunjukkan tinggi, sebaliknya jika kontrol diri tinggi

maka perilaku bullying yang ditunjukan rendah. Sehingga dapat dikatakan jika

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

26

individu memiliki kontrol diri yang tinggi maka akan dapat mencegah untuk

melakukan tindakan agresif seperti halnya bullying ini.

Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kontrol diri

yang tinggi dapat menurunkan perilaku bullying.

D. Hipotesis

Berdasarkan penjelasan mengenai perilaku bullying dan kontrol diri di

atas maka peneliti mengajukan hipotesis yang akan diuji kebenarannya, yaitu

diprediksikan akan ada hubungan negatif antara kontrol diri dan perilaku

bullying, yang artinya semakin tinggi kontrol diri maka semakin rendah

perilaku bullying. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah kontrol diri maka

semakin tinggi perilaku bullying.

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel dependent

dan variabel independent. Adapun variabel-variabel tersebut adalah:

1. Variabel dependent : Bullying

2. Variabel Independent : Kontrol diri

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Bullying

Bullying adalah skor responden pada skala bullying (Shaw, Dooley, Cross,

Zubrick, & Waters, 2013). Skala ini terdiri dari 18 aitem, meliputi aspek verbal,

indirect, dan Physical. Bertujuan untuk mengungkap tindakan bullying di

sekolah. semakin tinggi skor maka semakin tinggi tingkat bullying yang

ditunjukkan, sebaliknya semakin rendah skor maka semakin rendah tingkat

bullying yang ditunjukkan.

2. Kontrol Diri

Kontrol diri adalah skor responden pada skala kontrol diri wia septia (2014).

Skala ini terdiri dari 25 aitem, meliputi disiplin diri, berhati-hati, kebiasaan yang

baik, etika kerja dan konsisten. Bertujuan untuk mengungkap kontrol diri yang

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

28

dimiliki siswa. Semakin tinggi skor maka semakin tinggi tingkat kontrol diri,

sebaliknya semakin rendah skor maka semakin rendah tingkat kontrol diri.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa yang tengah menempuh pendidikan

menengah atas / kejuruan yang menduduki kelas XI berjenis kelamin laki-laki

maupun perempuan.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pangumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

berbentuk skala perilaku bullying dan skala kontrol diri dengan menggunakan

metode skala likert yang telah di modifikasi untuk mengkur perilaku bullying

dengan pilihan jawaban berupa Sangat Sering (SS), Sering (S), Kadang-Kadang

(KD) dan Tidak Pernah (TP). Untuk mengukur kontrol diri pilihan jawaban

berupa Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak

Sesuai (STS).

Adapun skala yang digunakan antara lain :

1. Skala Perilaku Bullying

Skala perilaku bullying yang digunakan mengacu pada aspek-aspek yang

diungkapkan oleh Solberg & Olweus (2003) yaitu verbal, indirect dan physical.

Jumlah dan penempatan aitem yang direncanakan untuk skala perilaku bullying

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

29

yang hendak diukur beserta penempatannya dalam angket, akan dijelaskan dalam

blue-print pada tabel berikut ini:

Tabel 1

Distribusi Aitem Skala Perilaku Bullying Sebelum Uji Coba

Aspek Butir Favourable Jumlah

Verbal 1, 2, 3, 4, 16, 17 6

Indirect 5, 6, 7, 12, 15, 18 6

Physical 8, 9, 10, 11, 13, 14 6

Jumlah 18

Skala perilaku bullying berjumlah 18 aitem favourable. Skala yang digunakan

sebagai pola dasar dalam pengukuran skala perilaku bullying adalah model skala

Likert. Pada aitem favourable, skor untuk jawaban Sangat Sering (SS) diberi skor

4, Sering (S) diberi skor 3, Kadang-Kadang (KD) diberi skor 2, dan Tidak

Pernah (TP) diberi skor 1.

2. Skala Kontrol diri

Skala kontrol diri yang digunakan oleh peneliti mengacu pada aspek-aspek

yang di ungkapkan oleh Tangney, dkk (Ursia, dkk 2013) yaitu disiplin diri,

berhati-hati, kebiasaan yang baik, etika kerja, dan konsisten. Jumlah dan

penempatan aitem yang direncanakan untuk skala kontrol diri yang hendak

diukur beserta penempatannya dalam angket, akan dijelaskan dalam blue-print

pada tabel berikut ini:

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

30

Tabel 2

Distribusi Aitem Skala Kontrol diri Sebelum Uji Coba

Aspek Butir Favourable Jumlah

Disiplin diri 1, 2, 3, 4, 5 5

Berhati-hati 6, 7, 22, 23, 25 5

Kebiasaan

yang baik

8, 9, 10, 11, 24 5

Etika kerja 12, 13, 14, 15, 16, 5

Konsisten 17, 18, 19, 20, 21 5

Jumlah 25

Skala kontrol diri berjumlah 25 aitem favourable. Skala yang digunakan

sebagai pola dasar dalam pengukuran skala kontrol diri adalah model skala

Likert. Pada aitem favourable, skor untuk jawaban Sangat Sesuai (SS) diberi skor

4, Sesuai (S) diberi skor 3, Tidak Sesuai (TS) diberi skor 2, dan Sangat Tidak

Sesuai (STS) diberi skor 1.

E. Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui sejauh

mana skala penelitian akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian serta dapat

dipercaya karena teruji konsistensinya.

1. Validitas

Menurut Azwar (2014) validitas atau validasi skala adalah untuk mengetahui

apakah skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan

ukurnya.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

31

2. Reliabilitas

Menurut Azwar (2014) reliabilitas yang berasal dari kata reliability

merupakan suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki

tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable).

Pengertian reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan atau konsistensi hasil

ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran.

Pengukuran dikatakan tidak cermat bila eror pengukurannya terjadi secara

random. Antara skor individu yang satu dengan yang lain terjadi eror yang tidak

konsisten dan bervariasi sehingga perbedaan skor yang diperoleh lebih banyak

ditentukan oleh eror, bukan oleh perbedaan yang sebenarnya. Implikasinya,

pengukuran yang tidak cermat berarti juga tidak konsisten dari waktu ke waktu.

Sebuah data bisa dikatakan reliabel jika dengan koefisian (𝑟𝑥𝑥1) yang kisaran

angkanya berada dalam rentang 0 sampai 1.00. Jika semakin tinggi koefisien

reliabilitas, maka semakin baik alat ukur tersebut. Sebaliknya jika semakin

rendah koefisien atau mendekati 0 berarti reliabilitasnya dikatakan rendah,

namun dalam kenyataanya pengukuran psikologi koefisien sempurna yang

mencapai angka 𝑟𝑥𝑥1 = 1.00 belum pernah dijumpai (Azwar, 2014)

3. Indeks Diskriminasi Aitem

Menurut Azwar (2014) Indeks diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem

mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan

yang tidak memiliki atribut yang diukur. Misalnya pada suatu sekala yang

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

32

disusun untuk mengungkap suatu agresivitas, maka aitem yang berdaya beda

tinggi adalah aitem yang mampu menunjukkan mana individu atau kelompok

individu yang memiliki agresivitas tinggi dan mana yang tidak. Untuk skala

sikap, aitem yang berdaya beda tinggi adalah aitem yaang mampu membedakan

mana subjek yang bersikap positif dan mana yang bersikap negatif.

F. Metode Analisis data

Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang menggunakan

teknik analisis statistic rank dari spearmen, yaitu teknik korelasi atau mencari

hubungan antara kontrol diri dan perilaku bullying di sekolah. Proses

penghitungan dilakukan dengan menggunakan program Statistical Package for

Social Sciences (SPSS) 16.0 for Windows.

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

33

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

1. Orientasi Kancah

Responden penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengambil data penelitian

adalah siswa-siswi yang menduduki kelas XI yang berjenis kelamin laki-laki dan

perempuan. Penelitian dilakukan pada siswa-siswi kelas XI SMKN 1 Sine dengan

jumlah subjek sebanyak 80 Anak.

Pada tahun ajaran 2016/2017 siswa-siswi kelas XI SMKN 1 Sine memiliki jumlah

siswa-siswi aktif sebanyak 360 anak. Kegiatan belajar mengajar dimulai dari pukul

07.00-13.30 wib dari hari senin sampai sabtu kecuali hari jumat dari jam 07.00-11.00

wib. SMKN 1 Sine berdiri pada tanggal 18 juni 2008 dan memiliki beberapa jurusan

antara lain Teknik Otomotif / Teknik Kendaraan Ringan, Keuangan / Akuntansi, Teknik

Komputer dan Informatika / teknik komputer dan jaringan, Agribisnis Tanaman Pangan

dan Hortikultura, Teknik Sepeda Motor dan Multimedia. Walaupun termasuk sekolah

yang belum lama berdiri, SMKN 1 Sine memiliki fasilitas yang cukup lengkap di setiap

jurusannya, seperti halnya untuk administrasi terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang

wakasek, ruang guru, ruang pelayanan administrasi. Untuk kegiatan belajar terdiri dari

ruang kelas, ruang praktek bengkel / workshop kompetensi keahlian, ruang lab

komputer. Untuk penunjang pendidikan terdiri dari ruang perpustakaan, ruang OSIS,

koperasi, UKS, ruang ibadah, ruang bussines centre, ruang resepsionis. Untuk penunjang

lainnya terdiri dari ruang bersama (Aula), ruang kantin sekolah, ruang toilet, dan ruang

gudang.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

34

Alasan peneliti memilih sekolah tersebut dikarenakan SMKN 1 Sine termasuk

sekolah teknik yang terdiri dari bermacam-macam jurusan dan juga termasuk sekolah

yang belum begitu lama berdiri yaitu pada tanggal 18 juni 2008. Sekolah teknik

sangatlah berbeda dengan sekolah-sekolah seperti halnya SMA karena di dalamnya

banyak berbagai macam jurusan berbeda dengan SMA yang rata-rata hanya terdiri dari

dua jurusan yaitu IPA dan IPS. Berbagai macam jurusan ini yang menjadi pertimbangan

peneliti karena jika jurusannya berbeda otomatis karakteristik pelajaran yang ajarkan

berbeda-beda. Begitu juga siswa-siswanya, ada yang dalam satu kelas hanya terdiri dari

laki-laki saja, ada yang dalam satu kelas terdiri dari perempuan saja dan ada juga yang

dalam satu kelas terdiri dari laki-laki dan perempuan. Di daerah khususnya Ngawi

biasanya banyak yang beranggapan negatif bahwa jika SMK itu siswa-siswanya

cenderung urakan berbeda dengan SMA yang biasanya siswa-siswanya cenderung lebih

kalem. Sesuai dengan kasus bullying, peneliti ingin meneliti apakah SMKN 1 Sine itu

siswa-siswanya tergolong sama seperti apa yang di katakan oleh masyarakat atau tidak.

2. Persiapan Penelitian

a. Persiapan administrasi

Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian adalah

mengurus surat perijinan pada instansi tempat dilakukannya penelitian tersebut yaitu

di SMKN 1 Sine. Surat permohonan ijin penelitian dikeluarkan oleh Dekan Fakultas

Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia dengan Nomor Surat :

882 / Dek / 70 / Div.Um.RT / IX / 2016

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

35

b. Persiapan alat ukur

Penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yaitu skala perilaku bullying dan

skala kontrol diri. Alat ukur tersebut di uji cobakan dahulu dengan tujuan untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas aitem-aitemmya. Setelah pengambilan skala

yang telah disebar di lapangan, peneliti melakukan skoring dan menganalisa validitas

dan reliabilitas skala. Uji validitas dan reliabilitas skala dilakukan pada tanggal 26

september 2016. Subjek uji coba alat ukur ini adalah siswa-siswi kelas XI dan XII

SMKN 1 Sine. Selanjutnya aitem-aitem dari uji coba tersebut yang shahih digunakan

untuk mengambil data di lapangan.

c. Hasil uji coba alat ukur

1) Skala Perilaku bullying

Skala perilaku bullying ini disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek

yang dikemukakan oleh Olweus (Solberg dan Olweus, 2003). Skala perilaku bullying

terdiri dari 18 aitem yang terdiri dari aitem favourable. Hasil analisis statistik pada

program SPSS versi 16.00 dari 62 subjek yang mengisi skala perilaku bullying yang

shahih 10 aitem dan yang gugur sebanyak 8 aitem. Aitem yang gugur adalah nomor

2, 5, 6, 7, 13, 14, 15, 18 dianggap gugur karena koefisien korelasi totalnya tidak

mencapai r ≥ 0,25 dengan demikian skala perilaku bullying terdiri dari 10 aitem total

bergerak antara 0,311 sampai 0,713. Diperoleh koefisien alpha sebesar 0,733.

Sebaran aitem perilaku bullying dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3

Distribusi Aitem Skala Perilaku Bullying Setelah Uji Coba

Butir Favourable

Aspek Nomor aitem Jumlah

Verbal 1, 3 (2), 4 (3), 16 (9), 17 (10), 5

Indirect 12 (8), 1

Physical 8 (4), 9 (5), 10 (6), 11 (7) 4

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

36

Total 10

Catatan : angka dalam kurung () adalah nomor urut butir baru setelah uji

coba.

2) Skala Kontrol Diri

Skala kontrol diri yang digunakan berdasarkan aspek-aspek yang

dikemukakan oleh Tangney, dkk (Ursia, dkk, 2013). Skala kontrol diri

terdiri dari 25 aitem yang terdiri dari 25 aitem favourable. Hasil

analisis statistik pada program SPSS 16.00 dari 62 subjek yang

mengisi skala kontrol diri yang shahih sebanyak 25 aitem artinya tidak

ada aitem yang gugur dengan koefisien r ≥ 0,25. Koefisien korelasi

aitem total bergerak antara 0,287 sampai dengan 0,700 dan diperoleh

koefisien alpha sebesar 0,896. Sebaran aitem kontrol diri dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 4

Distribusi Aitem Skala Kontrol diri Setelah Uji Coba

Butir Favourable

Aspek Nomor aitem Jumlah

Disiplin diri 1, 2, 3, 4, 5 5

Berhati-hati 6, 7, 22, 23, 25 5

Kebiasaan yang baik 8, 9, 10, 11, 24 5

Etika kerja 12, 13, 14, 15, 16, 5

Konsisten 17, 18, 19, 20, 21 5

Total 25

B. Hasil Penelitian

Pengambilan data penelitian dilaksanakan di SMKN 1 Sine pada tanggal 17 oktober

2016. Responden yang digunakan adalah siswa-siswi kelas XI SMKN 1 Sine. Pada

pelaksanaan penelitian, peneliti memberikan skala perilaku bullying dan skala kontrol

diri. Pengambilan data dilakukan di dalam ruang kelas. Subjek diminta untuk mengisi

skala yang telah disediakan yaitu skala perilaku bullying dan skala kontrol diri. Subjek

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

37

penelitian yang diperoleh berjumlah sebanyak 80 anak yang berjenis kelamin laki-laki

dan perempuan.

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Deskripsi subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

Laki-laki 41 51,25%

Perempuan 39 48,75%

Total 80 100%

Sumber: Data Primer

Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa subjek yang berjenis kelamin laki-

laki berjumlah 41 anak dengan prosentase 51,25%, dan subjek yang berjenis

kelamin perempuan berjumlah 39 anak dengan prosentase 48,75% sehingga

dapat diperoleh 80 anak dari kedua subjek laki-laki dan perempuan dengan total

prosentase 100%.

Tabel 6

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jurusan

Jurusan Jumlah Prosentase

Teknik Kendaraan

Ringan

23 28,75%

Multimedia 36 45%

Agribisnis Tanaman

Pangan dan Hortikultura

21 26,25%

Total 80 100%

Sumber: Data Primer

Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa subjek dari jurusan Teknik

Kendaraan Ringan sebanyak 23 anak dengan perosentase 28,75%, jurusan

Multimedia sebanyak 36 anak dengan prosentase 45%, jurusan Agribisnis

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

38

Tanaman Pangan dan Hortikultura sebanyak 21 anak dengan prosentase 26,25%,

sehingga dari data keseluruhan diperoleh 80 anak dengan prosentase 100%

Tabel 7

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Prosentase

15 Tahun 3 3,75%

16 Tahun 55 68,75%

17 Tahun 20 25%

18 Tahun 1 1,25%

20 Tahun 1 1,25%

Total 80 100%

Sumber: Data Primer

Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa subjek dengan usia 15 tahun

sebanyak 3 anak dengan prosentase 3,75%, subjek dengan usia 16 tahun

sebanyak 55 anak dengan prosentase 68,75%, subjek dengan usia 17 tahun

sebanyak 20 anak dengan prosentase 25%, subjek dengan usia 18 tahun sebanyak

1 anak dengan prosentase 1,25%, dan subjek dengan usia 20 tahun sebanyak 1

anak dengan prosentase 1,25%, sehingga dari data keseluruhan diperoleh 80 anak

dengan prosentase 100%.

Tabel 8 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Tinggal dengan Kategori Jumlah Prosentase

Orang Tua 70 87,5%

Wali 10 12,5%

Total 80 100%

Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa subjek yang tinggal dengan Orang

tua sebanyak 70 anak dengan prosentase 87,5%, subjek yang tinggal dengan wali

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

39

sebanyak 10 anak dengan prosentase 12,5%, sehingga dari data keseluruhan

diperoleh 80 anak dengan prosentase 100%.

Tabel 9 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Pernah Menjadi Korban Kekerasan Kategori Jumlah Prosentase

Ya 6 7,5%

Tidak 74 92,5%

Total 80 100%

Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa subjek yang mengakui pernah

menjadi korban kekerasan sebanyak 6 anak dengan prosentase 7,5%, subjek yang

tidak pernah menjadi korban kekerasan sebanyak 74 anak dengan prosentase

92,5%, sehingga dari data keseluruhan diperoleh 80 anak dengan prosentase

100%.

2. Deskripsi Data Penelitian

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi rank

spearmen namun sebelum dilakukan analisis dilakukan uji coba terlebih dahulu.

Uji asumsi tersebut meliputi uji normalitas, uji linieritas dan uji hipotesis. Uji

hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.00 for

windows. Deskripsi data penelitian tiap-tiap variabel untuk skala 1 untuk perilaku

bullying, dan skala 2 untuk kontrol diri secara lengkap tersaji dalam tabel

dibawah ini.

Tabel 10

Deskripsi data penelitian

Variabel Min Max Mean SD

Bullying 10.00 26.00 15.23 3.435

Kontrol

diri 55.00 94.00 72.63 9.556

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

40

Berdasarkan tabel 10 diatas, dapat dilihat bahwa kontrol diri memiliki nilai

rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan bullying dengan nilai rata-rata72,63.

Peneliti juga melakukan kategorisasi dengan pendekatan persentil untuk

memperoleh informasi mengenai keadaan subjek ke dalam 5 (lima) kategori.

Rumus norma kategorisasi yang digunakan oleh penelitian ini ialah :

Tabel 11

Norma Kategorisasi Percentil

Variabel Peneltian

Nilai Percentil Bullying Kontrol Diri

Percentil 20 12 63

Percentil 40 14 70

Percentil 60 16 75

Percentil 80 17 81

Berdasarkan norma kategori skala pada tabel 12, penelitian membagi menjadi

lima kategorisasi yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi.

Berikut pengelompokan kategori subjek pada penelitian ini.

Tabel 12

Kriteria Kategorisasi Skala

Kategori Rentang Nilai

Sangat Rendah X<P20

Rendah P20≤X<P40

Sedang P40≤X<P60

Tinggi P60≤X<P80

Sangat Tinggi X>P80

1. Perilaku Bullying

Tabel 12

Kategorisasi Skor Variabel Perilaku Bullying

Skor Kategorisasi Jumlah %

X < 12 Sangat Rendah 14 17,5%

12 ≤ X < 14 Rendah 12 15%

14 ≤ X < 16 Sedang 16 20%

16 ≤ X < 17 Tinggi 23 28,75%

X > 17 Sangat Tinggi 15 18,75%

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

41

Total 80 100%

Berdasarkan tabel 12 diatas, memperlihatkan presentase tertinggi dalam

variabel bullying termasuk kategori kategori tinggi yaitu (28,75%).

1. Kontrol diri

Tabel 13

Kategorisasi Skor Variabel Kontrol Diri

Skor Kategorisasi Jumlah %

X ≤ 63 Sangat Rendah 15 18,75%

63 ≤ X < 70 Rendah 16 20%

70 ≤ X < 75 Sedang 15 18,75%

75 ≤ X < 81 Tinggi 18 22,5%

X > 81 Sangat Tinggi 16 20%

Total 80 100%

Berdasarkan tabel diatas, memperlihatkan presentase tertinggi dalam variabel

kontrol diri termasuk kategori tinggi yaitu (22,5%).

2. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sebaran data variabel

bebas dan variabel tergantung berdistribusi normal atau tidak. Distribusi dapat

dikatakan normal apabila nilai signifikansi yaitu p > 0,05 sehingga data dapat

digeneralisasikan untuk populasi lain. sedangkan apabila nilai signifikansi

yaitu p < 0,05 maka distribusi dikatakan tidak normal.

Tabel 14 Hasil Uji Normalitas

Variabel P Normalitas

Perilaku Bullying

Kontrol Diri

0,009

0,200

Tidak Normal

Normal

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

42

Berdasarkan tabel diatas hasil dari pengolahan data pada variabel

perilaku bullying, diperoleh nilai nilai p = 0,009 (p<0,05) untuk variabel

kontrol diri, diperoleh nilai p = 0,200 (p>0,05) sehingga pada hasil uji

normalitas tersebut dapat dikatakan bahwa skala perilaku bullying memiliki

sebaran data tidak normal dan skala kontrol diri memiliki sebaran data yang

normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan

variabel tergantung memiliki hubungan yang linier dalam penelitian. Apabila

p<0,05 maka dapat dinyatakan bahwa kedua variabel bersifat linier.

Tabel 15

Hasil Uji Linieritas

Variabel

Koefisien

Linearitas

(F)

Signifikansi

(p) Keterangan

Perilaku Bullying

Kontrol Diri 4,581 0,038 Linear

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa hasil uji

linieritas memenuhi asumsi linieritas dengan nilai F=4.581 dan p=0,038

(p<0,05). Hal ini berarti bahwa hubungan antara kontrol diri dan perilaku

bullying memenuhi asumsi linieritas.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel

tergantung dan variabel bebas. Dalam penelitian ini yakni perilaku bullying dan

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

43

kontrol diri. Uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi product

moment spearmen. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 16

Tabel Uji Hipotesis

Variabel r r² P

Bullying

Kontrol Diri

-0,277 0,054 0,007 (p < 0,05)

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi product moment

spearmen didapatkan nilai (r) antara perilaku bullying dan kontrol diri adalah -

0,277 dengan p=0,007 (p<0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan

negatif yang sangat signifikan antara perilaku bullying dan kontrol diri. Artinya,

semakin tinggi kontrol diri maka perilaku bullying yang di tunjukan rendah

begitu juga sebaliknya jika semakin rendah kontrol diri maka perilaku bullying

yang ditunjukan tinggi. Oleh karena itu hipotesis dari penlitian ini yaitu ada

hubungan negatif antara kontrol diri dan perilaku bullying di sekolah diterima.

Adapun koefisien determinasi (r²) sebesar 0,054. Hal ini menunjukkan bahwa

tingkat perilaku bullying pada siswa dipengaruhi oleh tingkat kontrol diri siswa

sebesar 5,4%, sedangkan 94,6% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.

4. Uji Beda

Uji beda merupakan prosedur yang digunakan untuk membandingkan rata-

rata dua variabel dalam satu grup. Hal ini berarti analisis tersebut berguna untuk

melakukan pengujian terhadap dua sampel yang berhubungan atau dua sampel

berpasangan. Uji beda bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

tingkat perilaku bullying berdasarkan tinggal dengan siapa dan pernah atau

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

44

tidaknya menjadi korban kekerasan. Tingkat perilaku bullying dikatakan

memiliki perbedaan apabila nilai signifikansi yaitu p < 0,05. Hasil uji beda dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 17 Tabel Uji Beda Berdasarkan Tinggal Dengan

Variabel Jenis Kelamin Mean P Keterangan

Perilaku

Bullying

Orang Tua 15,34 0,472

Tidak ada perbedaan pada

tingkat perilaku bullying Wali 14,50

Berdasarkan tabel diatas, hasil dari pengolahan data pada variabel perilaku

bullying berdasarkan tinggal dengan siapa, yaitu orang tua dan wali,

menunjukkan nilai p = 0,472 (p > 0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa tidak

terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat perilaku bullying antara siswa

yang tinggal dengan orang tua maupun yang tinggal dengan wali dengan nilai

rata-rata perilaku bullying yang tinggal dengan orang tua sebesar 15,34 dan yang

tinggal dengan wali sebesar 14,50.

Tabel 18

Tabel Uji Beda Berdasarkan Pernah Tidaknya Menjadi Korban Kekerasan

Variabel Jenis Kelamin Mean P Keterangan

Perilaku

Bullying

Pernah 13,33 0,159

Tidak ada perbedaan pada

tingkat perilaku bullying Tidak 15,39

Berdasarkan tabel diatas, hasil dari pengolahan data pada variabel perilaku

bullying berdasarkan pernah tidaknya menjadi korban kekerasan, menunjukkan

nilai p = 0,159 (p > 0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan pada tingkat perilaku bullying antara siswa yang

pernah menjadi korban kekerasan maupun yang tidak pernah menjadi korban

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

45

kekerasan dengan nilai rata-rata perilaku bullying yang pernah menjadi korban

kekerasan sebesar 13,33 dan yang tidak pernah menjadi korban kekerasan

sebesar 15,39.

C. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

kontrol diri dengan perilaku bullying di sekolah. Hipotesis penelitian yang

berbunyi diprediksi akan ada hubungan negatif antara kontrol diri dan perilaku

bullying di sekolah, diterima (lihat tabel 16) . Artinya dari hasil penelitian ini

dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kontrol diri maka perilaku bullying yang

di tunjukan rendah begitu juga sebaliknya jika semakin rendah kontrol diri maka

perilaku bullying yang ditunjukan tinggi.

Berdasarkan dengan kategorisasi yang didapat dari hasil deskriptif diketahui

bahwa untuk variabel bullying terdapat 28,75% yang termasuk kategori tinggi

dengan jumlah subjek 23 orang. Presentase variabel kontrol diri termasuk

kategori tinggi sebesar 22,5% dengan jumlah subjek masing-masing 18 orang,

sehingga dapat diartikan bahwa subjek penelitian memiliki tingkat bullying yang

tinggi dengan diikuti kontrol diri yang tinggi pula.

Bullying memiliki dampak yang serius bagi korbannya, korban akan

mengalami gangguan psikologis seperti cemas dan kesepian, merasa tidak

diterima oleh teman-temannya, menjadi penganiaya ketika dewasa, menjadi

agresif hingga sampai melakukan tindakan kriminal, korban juga akan merasa

Page 61: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

46

dirinya tidak berharga, dan kemungkinan terburuknya korban dapat melakukan

tindakan seperti bunuh diri ketika sangat merasa terancam dan tertekan atas

perlakuan-perlakuan dari pelaku bullying tersebut.

Marsita dan minauli (2014) menyatakan bahwa salah satu penyebab siswa

melakukan bullying karena rendahnya kontrol diri pada diri siswa. Kontrol diri

memiliki pengaruh yang positif dalam menurunkan tindakan agresi bullying

seperti yang dikemukakan oleh Denson (2012) ketika dorongan untuk berbuat

menyimpang maupun agresi sedang mencapai puncaknya, kontrol diri dapat

membantu individu menurunkan agresi dengan mempertimbangkan aspek aturan

dan norma sosial yang berlaku. Oleh sebab itu diperlukan adanya kemampuan

dalam mengontrol diri saat bergaul dan berinteraksi di lingkungan sekolah untuk

mencegah dari perbuatan yang menyimpang seperti halnya tindakan bullying.

Beberapa aspek kontrol diri yang dapat membentuk individu dalam

mengembangkan kontrol dirinya antara lain pada aspek disiplin diri dan

konsisten. Kontrol diri setiap individu dapat ditingkatkan dengan penerapan

disiplin diri dari orang tua, hal ini sesuai dengan pendapat Nasichah (Ghufron

dan Risnawati, 2010) menunjukkan bahwa persepsi remaja terhadap penerapan

disiplin orangtua yang semakin demokratis cenderung diikuti tingginya

kemampuan mengontrol dirinya. Artinya bila orangtua menerapkan sikap disiplin

kepada anaknya secara intens sejak dini, dan orangtua tetap konsisten terhadap

semua konsekuensi yang dilakukan anak bila ia menyimpang dari yang sudah

ditetapkan, maka sikap kekonsistenan ini akan di menjadi panutan bagi anak

Page 62: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

47

untuk tidak melakukan perilaku yang menyimpang sehingga dalam hal ini

individu dapat membentuk kontrol dirinya dengan sendiri.

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kontrol

diri dapat menurunkan terjadinya tindakan bullying. Penelitian yang dilakukan

oleh Marsita dan Minauli (2014) yang berjudul hubungan antara iklim sekolah

dan kontrol diri pada perilaku bullying. Penelitian ini menunjukkan bahwa salah

satu penyebab siswa melakukan tindakan bullying karena rendahnya kontrol diri

pada siswa. Semakin tinggi kontrol diri dan semakin positif iklim sekolah maka

semakin rendah perilaku bullying. Sebaliknya semakin rendah kontrol diri dan

semakin negatif iklim sekolah maka semakin tinggi perilaku bullying. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Mahoney dan Gangestad (Ghufron dan Risnawati,

2010) kontrol diri merupakan jalinan yang secara utuh yang dilakukan individu

terhadap lingkungannya. Individu dengan kontrol diri tinggi sangat

memperhatikan cara-cara yang tepat untuk berperilaku dalam berbagai situasi.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Unnever & Cornell (Yusuf & Fahrudin,

2012) tentang pengaruh kontrol diri yang rendah dan Attention-Deficit

Hyperactivity Disorder (ADHD) pada bullying. Penelitian ini menjelaskan bahwa

siswa dengan kontrol diri yang rendah menganggap diri mereka lebih kuat

daripada rekan-rekan mereka yang mungkin mengertak orang lain, tetapi siswa

yang memiliki kontrol diri yang tinggi tidak menilai kekuatan sebagai bentuk

untuk mengintimidasi.

Page 63: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

48

Dari informasi diatas menunjukkan bahwa kontrol diri dapat memberikan

pengaruh yang positif dalam mencegah terjadinya bullying. Hal ini dapat

dimaknai bahwa individu yang memiliki tingkat kontrol diri yang tinggi, maka

akan memiliki tingkat untuk melakukan tindakan bullying yang rendah, begitu

juga sebaliknya individu yang memiliki tingkat kontrol diri yang rendah maka

akan memiliki tingkat untuk melakukan tindakan bullying yang tinggi. Oleh

karena itu dengan memiliki rasa kontrol diri yang tinggi, siswa dapat terhindar

dari keinginan untuk melakukan tindakan kekerasan seperti halnya bullying.

Adanya hubungan antara kontrol diri dan peilaku bullying menandakan bahwa

kontrol diri merupakan salah satu hal yang mampu mempengaruhi tingkat

perilaku bullying di sekolah. Kontrol diri memberikan sumbangan sebesar 5,4%

terhadap tingkat perilaku bullying. Hal ini dapat diartikan kontrol diri bukanlah

satu-satunya faktor yang mempengaruhi perilaku bullying, akan tetapi masih

terdapat 94,6% faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti oleh peneliti antara lain

faktor individu, faktor keluarga, faktor teman sebaya, faktor sekolah dan faktor

media.

Berdasarkan uji beda yang telah dilakukan pada variabel bullying antara

tinggal dengan orang tua dan tinggal dengan wali tidak terdapat perbedaan yang

signifikan pada tingkat perilaku bullying siswa yang tinggal dengan orang tua

maupun yang tinggal dengan wali. Namun jika dilihat dari nilai rata-rata, tingkat

perilaku bullying siswa yang tinggal dengan orang tua lebih tinggi daripada yang

tinggal dengan walinya.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

49

Selain itu, berdasarkan analisis uji beda yang telah dilakukan pada variabel

bullying berdasarkan pernah atau tidaknya menjadi korban kekerasan dapat

diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara yang pernah

menjadi korban kekerasan maupun yang tidak pernah menjadi korban kekerasan.

Namun jika dilihat dari nilai rata-rata tingkat perilaku bullying yang tidak pernah

menjadi korban kekerasan lebih tinggi daripada yang pernah menjadi korban

kekerasan.

Secara keseluruhan penelitian ini telah membuktikan bahwa terdapat

hubungan negatif yang sangat signifikan antara kontrol diri dan perilaku bullying

di sekolah. Walaupun demikian penelitian ini tentu masih banyak kelemahan.

Dari skala perilaku bullying yang jumlah aitemnya dirasa kurang, yaitu dari 18

aitem favourable setelah di uji cobakan tersisa 10 aitem, dan kelemahan yang

lain terletak pada skala kontrol diri yang kurang sesuai untuk mengukur perilaku

bullying. Sehingga bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk mencari skala

kontrol diri yang lebih sesuai dalam mengukur perilaku bullying.

Page 65: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

50

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap individu memiliki kemampuan dalam mengontrol dirinya yang

berbeda-beda. Ada yang memiliki tingkat kontrol diri yang tinggi dan ada yang

memiliki tingkat kontrol diri yang rendah. Kontrol diri yang tinggi pada individu

akan memberikan pengaruh yang positif agar tidak munculnya perilaku menyimpang

seperti bullying. Hal ini dikarenakan individu yang memiliki kontrol diri akan

cenderung lebih berhati-hati dalam bertindak sehingga individu dapat mengatur pola

perilakunya agar dapat terhindar dari perilaku bullying.

B. Saran

1. Bagi siswa

Peneliti mengharapkan agar dalam bergaul siswa lebih meningkatkan kontrol

diri sehingga dengan adanya kontrol diri siswa mampu mengatur perilakunya

agar terhindar dari perilaku yang menyimpang.

2. Bagi pihak sekolah

Mengajarkan akhlak bagi para siswa agar lebih mampu dalam mengendalikan

diri seperti tidak berbicara kasar pada teman-temannya walaupun hal tersebut

bersifat candaan karena jika menjadi kebiasaan akan sulit di hilangkan.

Page 66: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

51

3. Bagi penelitian selanjutnya

a. Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik dengan topik masalah ini,

disarankan untuk mengaitkan variabel bullying dengan faktor-faktor yang

lain agar mendapat hasil yang lebih bermanfaat bagi penelitian terkait

dengan tindakan bullying.

b. Peneliti juga menyarankan agar menambah aitem dan subjek penelitian agar

hasil penelitian lebih reliabel dan valid.

c. Peneliti juga menyarankan agar mencari skala kontrol diri yang lebih sesuai

untuk mengukur perilaku bullying. Selain itu, bagi penelitian selanjutnya

diharapkan agar peneliti selanjutnya memperkaya referensi dalam penelitian

selanjutnya.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

52

DAFTAR PUSTAKA

Adilla, N. (2009). Pengaruh kontrol sosial terhadap perilaku bullying pelajar di

sekolah menegah pertama. Jurnal Kriminologi Indonesia. Vol 5 (1) 56-66.

Amini, Yayasan Semai Jiwa. (2008). Bullying mengatasi kekerasan di sekolah dan

lingkungan sekitar anak. Jakarta : PT Grasindo.

Argiati, H. B. (2010). Studi kasus perilaku bullying pada siswa SMA di kota

Yogyakarta. Jurnal Penelitian Bappeda Kota Yogyakarta. Vol 5 (5), 54-62.

Aroma, S.I & Suminar, R. D. (2012). Hubungan antara tingkat kontrol diri dengan

kecenderungan perilaku kenakalan remaja. Fakultas Psikologi Universitas

Airlangga Surabaya. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan. Vol 1

(2), 1-6.

Astuti, P. R. (2008). Meredam bullying: 3 cara efektif menanggulangi kekerasan pada

anak. Jakarta: Grasindo.

Azwar, S. (2014). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Chaplin, J. P. (2008). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Rajawali Press.

Denson, T. F., DeWall, C. N., & Finkel, E. J. (2012). Self-control and aggresion.

Journals of Psychological Science. Vol 21 (1), 20-25.

Endrianto, C. (2014). Hubungan antara self control dan prokrastinasi akademik

berdasarkan TMT. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol 3 (1),

1-11.

Ghufron, M. N., & Risnawati, R. S. (2010). Teori-teori psikologi. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media

Halimah, A., Khumas, A., & Zainuddin, K. (2015). Persepsi pada bystander terhadap

intensitas bullying pada siswa SMP. Jurnal Psikologi. Vol 42 (2), 129-140.

Latip, A. E. (2013). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bullying pada

peserta didik anak usia MI/SD. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian

Individu. 1-38.

Magrifah, U. & Rachmawati, M. A. (2009). Hubungan antara iklim sekolah dengan

kecenderungan perilaku bullying. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Universitas Islam Indonesia. 1-10

Marsitah & Minauli, I. (2014). Hubungan kontrol diri dan iklim sekolah dengan

perilaku bullying. Jurnal Analitika. Vol 4 (2), 68-76.

Page 68: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

53

News, Republika.co.id. (2015). KPAI. Kasus bullying meningkat selama 2015 from (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/12/30/o067zt280-kpai-

kasus-bullying-di-sekolah-meningkat-selama-2015) diakses pada 1 september

2016.

Novitasari, D. (2014). Hubungan antara kemampuan penyesuaian diri dan perilaku

bullying remaja. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial

Budaya Universitas Islam Indonesia.

Olweus, D. (1997). Bully/victim problems in school : Facts and intervention.

European Journal of Psychology of Education.Vol 12 (4) 495-510.

Septia, W. (2014). Hubungan antara dukungan sosial guru terhadap kontrol diri pada

siswa MTS. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial

Budaya Universitas Islam Indonesia.

Shaw, T. M., Dooley, J. J, Cross, D. S, Zubrick, S. R, & Waters, S. K. (2013). The

forms of bullying scale (FBS): Validity and reliability estimates for a measure

of bullying victimization and perpetration in adolescence. Edith Cowan

University. Ecu Publications. 1-37.

Siswati., & Widayanti, C. G. (2009). Fenomena bullying di sekolah dasar negeri di

Semarang: Sebuah studi deskriptif. Jurnal Psikologi Undip. Vol 5 (2).

Solberg, M. E., & Olweus, D. (2003). Aggressive behaviour. Prevalence Estimation

of School Bullying with the Olweus Bully/victim Questionnare. Vol 29, 239-

268.

Tangney, J. P., Baumiester, R. F., & Boone, A. L. (2004). High self control predicts

good adjusment, less pathology , better grades, and interpersonal succes.

Journal of Personality. Vol 72 (2). 271-322.

Unnever, J. D. & Cornell, D. G. (2003). Bullying, self control and ADHD. Journal of

Interpersonal Violence. Vol 18 (2), 129-147.

Ursia, N. R., Siaputra, & I. B., & Sutanto, N. (2013). Prokrastinasi akademik dan

self-control pada mahasiswa skripsi fakultas psikologi universitas Surabaya.

Vol 17 (1), 1-18.

Yusuf, H. & Fahrudin, A. (2012). Perilaku bullying: Asesmen multidimensi dan

intervensi sosial. Jurnal Psikologi Undip. Vol 11 (2), 1-10.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

54

LAMPIRAN

Page 70: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

55

LAMPIRAN 1

SKALA ALAT UKUR PENELITIAN

TRY OUT

Page 71: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

56

Universitas Islam Indonesia Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Program Studi Psikologi Yogyakarta

Yogyakarta, September 2016

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan hormat,

Saya berharap teman-teman berkenan membantu penelitian saya dengan mengisi

sejumlah pernyataan yang dilampirkan. Perlu diketahui bahwa kuesioner ini bertujuan

sebagai pengumpulan data penelitian dalam rangka penyelesaian tugas akhir (skripsi).

Setiap jawaban yang teman-teman berikan merupakan bantuan yang tak ternilai bagi

suksesnya penelitian ini. Selanjutnya, identitas dan setiap jawaban yang teman-teman

berikan akan dijaga kerahasiaannya.

Demikian, atas kesediaannya saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Hormat saya,

Alvin Ikhda W 12320358

DATA DIRI Nama ( BOLEH INISIAL ) : Jenis kelamin : Usia : Kelas : Tinggal dengan siapa : Pernah menjadi korban kekerasan : ( Ya / Tidak )

Page 72: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

57

Petunjuk Pengisian

1. Berikut ini adalah sejumlah pernyataan-pernyataan seputar diri teman-teman.

2. Isilah data diri teman-teman boleh menggunakan nama inisial

3. Pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran teman-teman

yang SEBENARNYA.

4. Beri tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia.

5. Usahakan jangan sampai ada jawaban yang terlewatkan serta mengumpulkan

kembali angket ini.

6. Kami menghargai semua jawaban, tidak ada jawaban salah dalam angket ini.

7. Terima kasih atas perhatian dan bantuan serta kesediaan yang telah teman-teman

berikan.

Page 73: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

58

(SS) : Sangat Sering (KD) : Kadang-kadang

(S) : Sering (TP) : Tidak Pernah

Skala 1

Dalam satu bulan terakhir ini saya melakukan tindakan di bawah ini

No Pernyataan SS S KD TP

1 Saya mengeluarkan kata-kata kasar pada teman saya di

sekolah

2 Saya membentak teman saya jika tidak mau menuruti

kemauan saya

3 saya mengatakan hal-hal yang bersifat mengejek salah

satu teman saya agar membuat teman-teman saya yang

lain tertawa

4 Saya memanggil teman saya tidak sesuai dengan

namanya

(misalkan : memanggil dengan nama orang tua, jenis

pekerjaan orang tua, dll)

5 Saya membuat beberapa teman saya menjadi saling bermusuhan akibat ulah saya

6 Ketika saya bermusuhan dengan salah satu teman saya di

sekolah, saya akan mengajak teman-teman saya yang lain

untuk menjauhinya agar dia tidak memiliki teman di

sekolah

7 Saya menguping pembicaraan beberapa teman saya yang

sedang bercerita suatu hal yang bisa dikatakan rahasia

dan saya menceritakan hal tersebut pada teman-teman

saya yang lain

8 Saya memukul teman saya yang tidak mau menuruti apa

kata saya

9 Saya mendorong teman saya yang menghalangi jalan saya

10 Saya dan teman-teman saya mengeroyok adik kelas saya

yang berani kepada kakak kelasnya

11 Saya menarik baju teman saya yang berani kepada saya

12 Saya menjauhi teman saya yang tidak mau menuruti

kemauan saya

13 Saya memukul ataupun menendang adik kelas saya agar tidak bersifat sok jagoan

Page 74: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

59

14 Saya menarik rambut teman saya agar dia takut dan tidak melawan saya

15 Saya menyebarkan isu-isu yang tidak benar tentang teman yang tidak saya sukai di sekolah agar teman-teman saya yang lain ikut-ikutan untuk tidak menyukainya

16 Saya memanggil teman saya sesuai dengan ukuran

tubuhnya (misalkan : cebol, gendut, dll)

17 Saya mengolok-olok teman saya yang berpenampilan

aneh di sekolah

18 Saya mengajak teman-teman yang lain untuk menjauhi

teman saya yang berbeda pendapatnya dengan saya

JANGAN SAMPAI ADA JAWABAN YANG TERLEWATKAN !

Page 75: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

60

Petunjuk Pengisian

1. Berikut ini adalah sejumlah pernyataan-pernyataan seputar diri teman-teman.

2. Pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran teman-teman

yang SEBENARNYA.

3. Beri tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia dengan pilihan jawaban

sebagai berikut :

4. Usahakan jangan sampai ada jawaban yang terlewatkan serta mengumpulkan

kembali angket ini.

5. Kami menghargai semua jawaban, tidak ada jawaban salah dalam angket ini.

6. Terima kasih atas perhatian dan bantuan serta kesediaan yang telah teman-teman

berikan.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

61

(SS) : Sangat Sesuai (TS) : Tidak Sesuai

(S) : Sesuai (STS) : Sangat Tidak Sesuai

Skala 2

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya adalah orang yang tidak pernah datang terlambat ke sekolah

2 Saya adalah orang yang taat pada peraturan

3 Saya belajar dengan baik demi masa depan yang cerah

4 Orang-orang mengatakan bahwa saya adalah orang yang disiplin

5 Saya adalah orang yang selalu tepat waktu

6 Saya selalu berperilaku baik di sekolah

7 Saya adalah orang yang selalu memikirkan baik buruknya terlebih dahulu sebelum melakukan suatu pekerjaan

8 Saya selalu membuang sampah pada tempatnya

9 Saya adalah orang yang selalu berbicara sopan dengan teman-teman saya

10 Saya menghindari tidur terlalu malam agar besok bisa bangun pagi dan beraktivitas kembali

11 Saya merupakan orang yang memiliki gaya hidup sehat

12 Saya adalah orang yang penuh persiapan sebelum melakukan sesuatu agar hasilnya memuaskan

13 Saya adalah orang yang selalu memilih untuk menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu daripada menerima ajakan teman teman untuk bermain

14 Saya adalah orang yang telaten dalam melakukan suatu pekerjaan

15 Ketika saya sedang bermain bersama teman-teman dan diminta untuk segera pulang oleh orang tua saya, saya selalu menyegerakan untuk pulang ke rumah

16 Saya selalu menolak hal-hal yang menurut saya tidak baik untuk dilakukan, walaupun hal tersebut bersifat menyenangkan

17 Saya adalah orang yang sering melakukan kegiatan yang bermanfaat

18 Saya adalah orang yang selalu menyempatkan waktu untuk belajar

19 Saya adalah orang mampu bekerja secara efektif untuk tujuan jangka panjang

20 Saya adalah orang yang selalu mengulang kembali

Page 77: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

62

pelajaran yang telah diajarkan di sekolahan agar saya dapat memahaminya dengan baik

21 Saya adalah orang yang selalu berusaha keras dalam meraih sesuatu

22 Saya merasa lebih baik jika saya berhenti sejenak untuk dapat berfikir sebelum bertindak

23 Saya selalu menghindari kegiatan yang tidak begitu bermanfaat bagi diri saya

24 Jika seragam sekolah yang saya pakai berantakan, saya selalu mencoba untuk merapikannya.

25 Saya adalah orang yang dapat dipercaya

JANGAN SAMPAI ADA JAWABAN YANG TERLEWATKAN !

Page 78: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

63

LAMPIRAN 2

Tabulasi data Try Out

Page 79: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

64

BULLYING

No Subjek

No Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1

2 3 2 2 3 1 1 2 1 2 1

3 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1

4 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1

5 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1

6 3 2 2 2 1 1 2 1 2 1

7 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 2 2 3 2 1 1 1 1 3 1

10 2 1 3 2 1 1 1 2 2 1

11 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1

12 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1

13 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1

14 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1

15 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1

16 2 2 1 3 2 1 3 1 1 1

17 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1

18 1 1 4 1 1 1 2 1 2 1

19 2 1 3 2 1 1 1 2 2 1

20 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1

21 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1

22 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1

23 2 1 3 2 1 1 2 2 2 1

24 2 1 3 2 1 1 1 2 2 1

25 2 1 3 2 1 1 1 2 2 1

26 2 2 3 2 1 1 2 1 1 1

27 2 1 3 2 1 1 1 2 2 1

28 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1

29 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1

30 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1

31 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1

32 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1

33 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1

34 2 1 3 3 1 1 1 2 1 1

35 4 3 2 4 1 1 1 2 2 2

36 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1

37 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1

38 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1

39 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

40 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 80: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

65

41 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1

42 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1

43 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1

44 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1

45 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1

46 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

47 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1

48 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1

49 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1

50 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1

51 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1

52 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1

53 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1

54 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1

55 2 1 2 3 1 1 1 1 2 1

56 2 1 3 4 1 1 1 1 2 1

57 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1

58 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1

59 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2

60 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1

61 2 3 1 2 1 1 2 1 3 1

62 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1

No Subjek

No Item

11 12 13 14 15 16 17 18 Total 1 1 1 1 1 1 2 1 1 24

2 1 1 1 1 1 2 1 1 27

3 1 1 1 1 1 3 1 1 26

4 1 1 1 1 1 2 1 1 24

5 1 1 1 1 1 1 1 1 23

6 1 1 1 1 1 2 2 1 27

7 1 1 1 1 1 1 1 1 21

8 1 1 1 1 1 1 1 1 18

9 1 1 1 1 1 1 1 1 25

10 2 1 1 1 1 2 2 1 27

11 1 1 1 1 1 2 2 1 26

12 1 1 1 1 1 1 1 1 23

13 1 1 1 1 1 1 1 1 22

14 1 1 1 1 1 1 1 1 23

15 1 1 1 1 1 2 2 1 23

16 1 2 1 1 2 1 2 1 28

Page 81: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

66

17 1 1 1 1 1 1 1 1 21

18 1 1 1 1 1 1 1 1 23

19 2 2 1 1 1 2 2 1 28

20 1 1 1 1 1 1 1 1 23

21 2 1 1 1 1 2 1 1 28

22 2 1 1 1 1 2 1 1 28

23 2 1 1 1 1 2 1 1 27

24 2 2 1 1 1 2 2 1 28

25 2 2 1 1 1 2 2 1 28

26 1 1 1 1 1 1 1 1 24

27 2 2 1 1 1 2 2 1 28

28 1 1 1 1 1 1 1 1 20

29 1 1 1 1 1 2 2 1 25

30 1 1 1 1 1 2 2 1 26

31 1 1 1 1 1 1 1 1 20

32 1 1 1 1 1 2 2 1 26

33 1 1 1 1 1 2 2 1 25

34 1 1 2 1 1 3 2 1 28

35 1 1 1 1 1 4 1 1 33

36 1 1 1 1 1 1 1 1 22

37 2 1 1 1 1 2 1 2 24

38 1 1 1 1 1 1 1 1 21

39 1 1 1 1 1 1 1 1 19

40 1 1 1 1 1 1 1 1 19

41 1 1 1 1 1 1 1 1 23

42 1 1 1 1 1 1 1 1 21

43 1 1 1 1 1 2 1 1 20

44 1 1 1 1 1 2 1 1 20

45 1 1 1 1 1 1 1 1 20

46 1 1 1 1 1 1 1 1 19

47 1 1 1 1 1 1 1 1 22

48 2 1 1 1 1 1 2 1 23

49 1 1 1 1 1 1 1 1 23

50 1 1 1 1 1 2 1 1 21

51 1 1 1 1 1 1 1 1 22

52 1 1 1 1 1 1 2 1 24

53 1 1 1 1 1 2 2 1 22

54 1 1 1 1 1 1 1 1 19

55 1 1 1 1 1 1 2 1 24

56 1 1 2 1 1 2 2 1 28

57 1 1 1 1 1 2 1 1 21

58 1 1 1 1 1 1 1 1 20

59 2 1 1 1 1 1 2 1 27

60 1 1 1 1 1 2 2 1 23

Page 82: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

67

KONTROL DIRI

No Subjek

No Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3

2 2 2 4 3 3 4 2 3 3 3

3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3

4 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2

5 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4

6 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2

7 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2

8 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3

9 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2

10 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2

11 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3

12 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3

13 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3

14 2 2 4 3 2 4 4 3 4 3

15 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3

16 2 3 3 2 3 3 4 3 2 2

17 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3

18 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4

19 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2

20 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3

21 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2

22 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2

23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2

24 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2

25 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

27 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2

28 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3

29 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

31 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2

32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

61 1 1 1 1 1 1 1 1 25

62 1 1 1 1 1 1 1 1 21

Page 83: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

68

34 4 2 3 2 3 2 4 2 3 2

35 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2

36 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3

37 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2

38 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3

39 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3

40 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4

41 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3

42 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3

43 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4

44 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3

45 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4

46 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2

47 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3

48 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3

49 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3

50 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2

51 2 3 4 2 3 3 3 2 2 2

52 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3

53 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4

54 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3

55 2 3 3 4 3 3 4 3 2 2

56 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2

57 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2

58 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2

59 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3

60 2 3 4 2 3 3 1 3 3 2

61 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4

62 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3

No Subjek

No Item

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2

2 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3

3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2

4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2

6 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2

7 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2

8 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2

9 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2

Page 84: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

69

10 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2

11 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3

12 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3

13 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3

14 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3

15 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3

16 2 3 4 3 4 4 3 2 3 2

17 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3

18 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3

19 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2

20 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2

21 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2

22 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2

23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2

24 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2

25 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2

26 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2

27 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2

28 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

29 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

31 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2

32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

33 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3

34 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2

35 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2

36 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

37 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3

38 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3

39 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3

40 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3

41 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

42 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3

43 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3

44 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3

45 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3

46 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3

47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

48 2 3 4 3 4 3 3 3 2 2

49 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2

50 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3

51 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3

52 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3

53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

Page 85: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

70

54 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4

55 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

56 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2

57 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

58 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3

59 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3

60 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2

61 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2

62 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3

No Subjek

No Item

21 22 23 24 25 Total

1 3 3 4 4 3 74

2 4 4 3 4 2 77

3 3 2 3 3 2 60

4 2 2 3 3 3 57

5 3 4 3 4 3 85

6 3 3 2 3 3 65

7 3 3 3 3 3 69

8 3 4 3 4 4 74

9 3 4 3 4 4 73

10 3 3 2 3 3 66

11 3 4 4 4 4 84

12 3 4 4 4 4 84

13 4 4 4 4 4 82

14 4 4 3 4 4 82

15 3 3 3 3 3 81

16 3 4 4 4 4 76

17 3 3 4 3 2 75

18 4 4 4 4 4 93

19 3 3 2 3 3 66

20 3 3 3 3 3 68

21 2 3 3 3 3 70

22 2 3 3 3 3 70

23 2 3 3 3 3 70

24 3 3 2 3 3 66

25 3 3 2 3 3 66

Page 86: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

71

26 3 3 2 3 3 75

27 3 3 2 3 3 65

28 4 4 3 4 4 82

29 3 3 4 4 3 80

30 3 3 3 3 3 75

31 4 3 4 4 4 80

32 3 3 3 3 3 73

33 3 3 3 3 3 72

34 3 3 3 2 2 66

35 4 3 3 3 4 77

36 3 3 3 4 3 78

37 4 3 4 4 3 84

38 4 3 3 4 3 80

39 4 4 4 4 4 89

40 3 3 4 4 4 88

41 3 3 3 3 3 80

42 2 3 3 3 3 68

43 3 4 4 4 4 90

44 4 3 3 3 3 83

45 4 4 3 4 3 88

46 4 4 2 3 3 78

47 3 3 3 3 3 74

48 3 4 3 4 3 81

49 3 3 3 3 3 70

50 4 4 4 3 4 80

51 3 3 3 4 4 71

52 4 3 3 4 4 81

53 4 3 3 4 3 91

54 4 4 4 4 4 89

55 3 3 4 4 4 76

56 4 3 3 4 2 77

57 4 4 3 3 3 76

58 4 3 4 4 4 83

59 4 4 3 3 3 80

60 4 4 2 4 4 72

61 3 3 3 3 2 72

62 4 4 3 4 4 80

Page 87: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

72

LAMPIRAN

Page 88: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

73

LAMPIRAN 4

SKALA ALAT UKUR PENELITIAN

SETELAH UJI COBA

Page 89: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

74

Universitas Islam Indonesia Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Program Studi Psikologi Yogyakarta

Yogyakarta, Oktober 2016

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan hormat,

Saya berharap teman-teman berkenan membantu penelitian saya dengan mengisi

sejumlah pernyataan yang dilampirkan. Perlu diketahui bahwa kuesioner ini bertujuan

sebagai pengumpulan data penelitian dalam rangka penyelesaian tugas akhir (skripsi).

Setiap jawaban yang teman-teman berikan merupakan bantuan yang tak ternilai bagi

suksesnya penelitian ini. Selanjutnya, identitas dan setiap jawaban yang teman-teman

berikan akan dijaga kerahasiaannya.

Demikian, atas kesediaannya saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Hormat saya,

Alvin Ikhda W 12320358

DATA DIRI Nama ( BOLEH INISIAL ) : Jenis kelamin : Usia : Kelas : Tinggal dengan siapa : Pernah menjadi korban kekerasan : ( Ya / Tidak )

Petunjuk Pengisian

Page 90: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

75

8. Berikut ini adalah sejumlah pernyataan-pernyataan seputar diri teman-teman.

9. Isilah data diri teman-teman boleh menggunakan nama inisial

10. Pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran teman-teman

yang SEBENARNYA.

11. Beri tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia.

12. Usahakan jangan sampai ada jawaban yang terlewatkan serta mengumpulkan

kembali angket ini.

13. Kami menghargai semua jawaban, tidak ada jawaban salah dalam angket ini.

14. Terima kasih atas perhatian dan bantuan serta kesediaan yang telah teman-teman

berikan.

Page 91: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

76

(SS) : Sangat Sering (KD) : Kadang-kadang

(S) : Sering (TP) : Tidak Pernah

Skala 1

Dalam satu bulan terakhir ini saya melakukan tindakan di bawah ini

No Pernyataan SS S KD TP

1 Saya mengeluarkan kata-kata kasar pada teman saya di sekolah

2 saya mengatakan hal-hal yang bersifat mengejek salah satu teman saya agar membuat teman-teman saya yang lain tertawa

3 Saya memanggil teman saya tidak sesuai dengan namanya (misalkan : memanggil dengan nama orang tua, jenis pekerjaan orang tua, dll)

4 Saya memukul teman saya yang tidak mau menuruti apa kata saya

5 Saya mendorong teman saya yang menghalangi jalan saya

6 Saya dan teman-teman saya mengeroyok adik kelas saya yang berani kepada kakak kelasnya

7 Saya menarik baju teman saya yang berani kepada saya

8 Saya menjauhi teman saya yang tidak mau menuruti kemauan saya

9 Saya memanggil teman saya sesuai dengan ukuran tubuhnya (misalkan : cebol, gendut, dll)

10 Saya mengolok-olok teman saya yang berpenampilan aneh di sekolah

JANGAN SAMPAI ADA JAWABAN YANG TERLEWATKAN !

Page 92: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

77

Petunjuk Pengisian

7. Berikut ini adalah sejumlah pernyataan-pernyataan seputar diri teman-teman.

8. Pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran teman-teman

yang SEBENARNYA.

9. Beri tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia dengan pilihan jawaban

sebagai berikut :

10. Usahakan jangan sampai ada jawaban yang terlewatkan serta mengumpulkan

kembali angket ini.

11. Kami menghargai semua jawaban, tidak ada jawaban salah dalam angket ini.

12. Terima kasih atas perhatian dan bantuan serta kesediaan yang telah teman-teman

berikan.

Page 93: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

78

(SS) : Sangat Sesuai (TS) : Tidak Sesuai

(S) : Sesuai (STS) : Sangat Tidak Sesuai

Skala 2

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya adalah orang yang tidak pernah datang terlambat ke sekolah

2 Saya adalah orang yang taat pada peraturan

3 Saya belajar dengan baik demi masa depan yang cerah

4 Orang-orang mengatakan bahwa saya adalah orang yang disiplin

5 Saya adalah orang yang selalu tepat waktu

6 Saya selalu berperilaku baik di sekolah

7 Saya adalah orang yang selalu memikirkan baik buruknya terlebih dahulu sebelum melakukan suatu pekerjaan

8 Saya selalu membuang sampah pada tempatnya

9 Saya adalah orang yang selalu berbicara sopan dengan teman-teman saya

10 Saya menghindari tidur terlalu malam agar besok bisa bangun pagi dan beraktivitas kembali

11 Saya merupakan orang yang memiliki gaya hidup sehat

12 Saya adalah orang yang penuh persiapan sebelum melakukan sesuatu agar hasilnya memuaskan

13 Saya adalah orang yang selalu memilih untuk menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu daripada menerima ajakan teman teman untuk bermain

14 Saya adalah orang yang telaten dalam melakukan suatu pekerjaan

15 Ketika saya sedang bermain bersama teman-teman dan diminta untuk segera pulang oleh orang tua saya, saya selalu menyegerakan untuk pulang ke rumah

16 Saya selalu menolak hal-hal yang menurut saya tidak baik untuk dilakukan, walaupun hal tersebut bersifat menyenangkan

17 Saya adalah orang yang sering melakukan kegiatan yang bermanfaat

18 Saya adalah orang yang selalu menyempatkan waktu untuk belajar

19 Saya adalah orang mampu bekerja secara efektif untuk tujuan jangka panjang

20 Saya adalah orang yang selalu mengulang kembali

Page 94: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

79

pelajaran yang telah diajarkan di sekolahan agar saya dapat memahaminya dengan baik

21 Saya adalah orang yang selalu berusaha keras dalam meraih sesuatu

22 Saya merasa lebih baik jika saya berhenti sejenak untuk dapat berfikir sebelum bertindak

23 Saya selalu menghindari kegiatan yang tidak begitu bermanfaat bagi diri saya

24 Jika seragam sekolah yang saya pakai berantakan, saya selalu mencoba untuk merapikannya.

25 Saya adalah orang yang dapat dipercaya

JANGAN SAMPAI ADA JAWABAN YANG TERLEWATKAN !

Page 95: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

80

LAMPIRAN 5

TABULASI DATA SETELAH UJI COBA

Page 96: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

81

BULLYING

No Subjek

No Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total KATEGORISASI

1 2 3 1 1 1 1 2 1 4 2 18 R

2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 11 SR

3 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 14 SR

4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 11 SR

5 1 3 2 1 2 1 1 1 2 2 16 R

6 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 12 SR

7 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 13 SR

8 2 3 1 1 1 1 1 1 3 3 17 R

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 SR

10 2 2 3 1 2 1 1 1 3 3 19 R

11 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 16 R

12 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 14 SR

13 2 2 4 1 2 1 2 2 4 2 22 S

14 1 3 1 1 1 1 1 1 3 2 15 SR

15 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 16 R

16 2 2 2 1 1 1 1 1 3 1 15 SR

17 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 13 SR

18 2 3 1 1 1 2 2 2 1 2 17 R

19 1 2 2 1 2 1 1 1 3 2 16 R

20 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 14 SR

21 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 20 R

22 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 12 SR

23 2 3 2 1 2 1 1 1 3 1 17 R

24 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 18 R

25 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 19 R

26 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 12 SR

27 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 15 SR

28 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 16 R

29 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 16 R

30 1 2 4 1 1 1 1 1 4 1 17 R

31 2 1 4 1 1 1 1 2 1 1 15 SR

32 2 3 3 1 2 1 1 1 2 2 18 R

SR : sangat rendah

R : Rendah

S : Sedang

Page 97: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

82

33 1 3 4 1 1 1 1 1 3 1 17 R

34 1 3 4 1 1 1 1 1 2 1 16 R

35 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 13 R

36 1 2 4 1 1 1 1 1 3 1 16 R

37 1 2 4 1 2 1 1 1 3 1 17 R

38 1 2 4 1 2 1 1 1 3 1 17 R

39 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 11 SR

40 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 11 SR

41 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 16 R

42 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 19 R

43 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 15 SR

44 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 14 SR

45 2 3 2 1 3 1 2 2 3 2 21 R

46 2 3 3 2 2 1 2 1 2 2 20 R

47 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 SR

48 3 2 1 1 1 1 1 2 2 2 16 R

49 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 13 SR

50 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 11 SR

51 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 11 SR

52 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 11 SR

53 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 11 SR

54 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 12 SR

55 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 SR

56 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 14 SR

57 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 15 SR

58 2 3 3 1 2 1 1 1 2 1 17 R

59 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2 16 R

60 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 12 SR

61 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 11 SR

62 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 11 SR

63 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 14 SR

64 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 14 SR

65 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 14 SR

66 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 16 R

67 2 2 2 1 3 1 1 1 2 2 17 R

68 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 13 SR

69 3 3 4 2 2 1 2 2 2 3 24 S

70 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 12 SR

71 2 4 3 2 1 1 1 1 2 2 19 R

72 2 4 4 2 2 1 2 1 3 1 22 S

73 3 4 4 2 2 1 2 2 2 4 26 S

74 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 17 R

75 1 2 4 1 1 1 1 1 2 2 16 R

76 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 14 SR

Page 98: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

83

77 2 4 4 2 2 1 1 1 4 3 24 S

78 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 11 SR

79 1 3 1 1 1 2 1 1 1 2 14 SR

80 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 12 SR

KONTROL DIRI

No Subjek

No Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3

2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4

3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2

4 2 3 4 2 2 3 4 2 2 2

5 2 3 4 4 3 4 4 4 3 2

6 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2

7 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3

8 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2

9 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3

10 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2

11 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3

12 1 2 2 2 2 3 3 4 2 2

13 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1

14 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3

15 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2

16 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

17 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2

18 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3

19 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2

20 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

21 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3

22 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

23 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2

24 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3

25 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3

26 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2

27 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

28 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4

29 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4

30 2 2 3 1 3 3 4 2 2 3

Page 99: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

84

31 2 1 3 2 3 4 4 3 3 2

32 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4

33 3 2 3 1 2 3 4 2 2 3

34 2 2 3 1 1 3 4 2 2 2

35 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2

36 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

37 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3

38 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3

39 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

40 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3

41 2 4 3 3 3 3 3 2 3 4

42 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2

43 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3

44 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4

45 3 4 4 3 2 3 2 3 2 3

46 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3

47 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3

48 2 2 4 2 1 3 3 2 3 2

49 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2

50 3 2 4 2 2 3 4 2 3 4

51 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3

52 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3

53 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3

54 3 2 4 4 2 3 4 2 2 4

55 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3

56 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

57 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

58 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

59 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3

60 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4

61 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3

62 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2

63 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4

64 3 3 4 4 2 2 3 3 2 3

65 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

66 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

67 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2

68 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2

69 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3

70 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

71 2 3 3 3 2 3 4 4 2 4

72 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2

73 4 4 4 1 3 3 3 2 2 3

74 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2

Page 100: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

85

75 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3

76 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

77 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2

78 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3

79 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

80 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4

No Subjek

No Item

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2

3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2

4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2

5 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3

6 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2

7 3 2 2 3 3 4 3 4 3 4

8 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2

9 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

10 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2

11 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3

12 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2

13 2 4 4 4 4 3 3 1 1 2

14 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4

15 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3

16 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2

17 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

19 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

21 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2

22 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3

23 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2

24 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2

25 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2

26 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2

Page 101: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

86

27 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3

28 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3

29 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3

30 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2

31 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2

32 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3

33 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2

34 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2

35 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

36 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2

37 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2

38 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2

39 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3

40 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3

41 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

42 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2

43 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2

44 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3

45 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2

46 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2

47 3 3 3 2 3 2 4 2 2 4

48 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2

49 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3

50 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4

51 3 2 2 3 3 3 3 2 3 1

52 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1

53 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3

54 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2

55 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2

56 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2

57 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2

58 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2

59 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2

60 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3

61 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3

62 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2

63 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3

64 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2

65 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2

66 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2

67 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3

68 3 2 4 4 3 3 2 2 2 2

69 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3

70 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3

Page 102: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

87

71 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2

72 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2

73 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3

74 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

75 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

76 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3

77 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3

78 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4

79 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2

80 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3

No Subjek

No Item

21 22 23 24 25 Total KATEGORISASI

1 4 3 3 4 4 91 ST

2 4 4 4 4 4 94 ST

3 3 3 4 4 3 74 T

4 3 3 2 3 3 62 S

5 4 4 4 3 3 87 ST

6 3 3 3 4 3 71 T

7 4 4 2 4 3 75 T

8 2 2 3 2 3 59 S

9 3 3 3 3 4 77 T

10 3 3 3 4 3 70 T

11 3 3 3 3 3 80 T

12 2 3 2 3 2 58 S

13 4 4 4 4 4 73 T

14 4 3 3 4 3 89 ST

15 3 3 2 3 3 64 S

16 3 3 3 4 3 75 T

17 3 3 3 3 3 68 S

18 3 3 3 3 3 72 T

19 3 3 3 3 3 66 S

20 3 3 3 3 3 74 T

ST : Sangat Tinggi

T : Tinggi

S : Sedang

Page 103: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

88

21 3 3 3 3 3 72 T

22 3 3 3 3 4 77 T

23 2 2 3 3 3 61 S

24 3 3 3 3 2 61 S

25 3 3 3 3 2 60 S

26 3 3 4 4 3 76 T

27 3 3 3 3 3 78 T

28 4 4 4 4 3 84 T

29 4 4 4 3 3 83 T

30 3 3 3 4 4 64 S

31 4 3 3 4 3 71 T

32 3 3 3 4 3 71 T

33 3 3 3 3 3 63 S

34 3 3 3 3 3 61 S

35 2 3 3 3 3 57 S

36 3 3 3 3 3 58 S

37 1 3 3 3 3 60 S

38 1 3 3 3 3 60 S

39 4 3 4 4 3 92 ST

40 3 3 3 4 3 84 T

41 3 4 3 4 3 78 T

42 4 3 3 3 2 62 S

43 2 3 2 3 2 58 S

44 3 3 3 4 3 84 T

45 3 4 3 4 2 74 T

46 3 4 3 4 2 64 S

47 4 3 2 3 3 68 S

48 4 4 4 4 4 72 T

49 3 3 3 3 3 68 S

50 3 4 3 4 4 82 T

51 2 3 3 3 2 63 S

52 3 3 3 3 3 73 T

53 3 3 4 4 3 77 T

54 3 4 4 4 3 81 T

55 2 3 3 3 3 63 S

56 3 4 4 4 4 82 T

57 3 3 3 4 3 78 T

58 3 3 2 4 2 55 S

59 3 3 3 3 3 66 S

60 4 3 4 4 3 86 ST

61 4 4 4 4 3 86 ST

62 3 3 3 3 3 67 S

63 4 3 4 4 3 87 ST

64 4 2 3 3 3 66 S

Page 104: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

89

65 3 3 3 3 3 73 T

66 3 4 3 4 3 78 T

67 3 3 4 3 2 70 T

68 4 4 3 3 4 68 S

69 3 3 3 3 3 76 T

70 3 3 3 3 3 75 T

71 3 4 4 4 3 80 T

72 2 2 2 3 3 62 S

73 3 3 3 3 3 76 T

74 3 3 3 3 2 72 T

75 3 3 3 3 3 79 T

76 3 3 3 3 3 79 T

77 3 3 3 3 3 68 S

78 2 3 3 4 2 69 S

79 3 3 3 2 4 84 T

80 3 4 4 4 3 90 ST

Page 105: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

90

LAMPIRAN 6 HASIL UJI INDEKS DISKRIMINASI AITEM DAN

RELIABILITAS SETELAH TRY OUT

Page 106: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

91

A. RELIABILITAS DAN INDEKS DISKRIMINASI AITEM ALAT UKUR PERILAKU

BULLYING

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.747 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BL_1 13.6500 9.851 .459 .719

BL_2 13.1500 8.256 .634 .684

BL_3 13.1125 8.354 .415 .741

BL_4 14.0625 10.388 .515 .721

BL_5 13.7625 10.183 .353 .733

BL_6 14.1625 11.885 -.083 .767

BL_7 14.1250 10.566 .550 .723

Page 107: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

92

BL_8 14.1000 10.775 .399 .733

BL_9 13.2750 9.063 .421 .727

BL_10 13.7375 8.981 .608 .694

A. RELIABILITAS DAN INDEKS DISKRIMINASI AITEM KONTROL DIRI

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.924 25

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

KD_1 69.9750 81.772 .621 .919

KD_2 69.9125 86.081 .370 .924

KD_3 69.3875 84.569 .533 .921

KD_4 70.0500 83.086 .569 .920

KD_5 70.0875 83.321 .634 .919

KD_6 69.6750 84.475 .633 .919

KD_7 69.5000 84.405 .525 .921

Page 108: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

93

KD_8 69.8625 86.069 .371 .924

KD_9 70.0125 83.785 .676 .919

KD_10 69.8125 83.749 .531 .921

KD_11 69.7750 81.518 .750 .917

KD_12 69.6625 83.442 .622 .919

KD_13 69.7125 83.245 .587 .920

KD_14 69.8500 83.876 .633 .919

KD_15 69.4750 86.354 .446 .922

KD_16 69.4750 84.531 .537 .921

KD_17 69.7625 84.690 .613 .920

KD_18 69.9000 82.699 .671 .918

KD_19 69.8250 82.197 .729 .917

KD_20 70.1500 85.370 .441 .922

KD_21 69.5750 84.653 .511 .921

KD_22 69.4625 87.366 .399 .923

KD_23 69.5125 85.418 .540 .921

KD_24 69.2375 86.816 .417 .922

KD_25 69.6500 87.294 .371 .923

Page 109: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

94

LAMPIRAN 7

HASIL UJI NORMALITAS

Page 110: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

95

HASIL UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

TOTAL_BL .116 80 .009 .933 80 .000

TOTAL_KD .079 80 .200* .977 80 .163

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 111: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

96

LAMPIRAN 8

HASIL UJI LINIERITAS

Page 112: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

97

HASIL UJI LINIERITAS

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

TOTAL_BL *

TOTAL_KD

Between

Groups

(Combined) 442.104 34 13.003 1.193 .287

Linearity 49.918 1 49.918 4.581 .038

Deviation from

Linearity 392.186 33 11.884 1.091 .389

Within Groups 490.383 45 10.897

Total 932.488 79

Page 113: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

98

LAMPIRAN 9

HASIL UJI HIPOTESIS

Page 114: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

99

HASIL UJI HIPOTESIS

Correlations

TOTAL_BL TOTAL_KD

Spearman's rho TOTAL_BL Correlation Coefficient 1.000 -.277**

Sig. (1-tailed) . .007

N 80 80

TOTAL_KD Correlation Coefficient -.277** 1.000

Sig. (1-tailed) .007 .

N 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Page 115: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

100

LAMPIRAN 10

HASIL UJI BEDA

Page 116: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

101

A. Hasil Analisis Uji Beda Berdasarkan Tinggal Dengan

Group Statistics

Tinggal_dgn N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

BULLYING Orang tua 70 15.3429 3.34008 .39922

Wali 10 14.5000 4.17000 1.31867

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

BULLYI

NG

Equal variances

assumed .685 .410 .723 78 .472 .84286 1.16498 -1.47644 3.16215

Equal variances

not assumed

.612 10.714 .553 .84286 1.37777 -2.19952 3.88524

Page 117: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

102

B. Hasil Analisis Uji Beda Berdasarkan Pernah Menjadi Korban Kekerasan

Group Statistics

Jadi_korba

n N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

BULLYING Ya 6 13.3333 2.94392 1.20185

Tidak 74 15.3919 3.44355 .40030

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

BULLYI

NG

Equal variances

assumed .161 .690 -1.421 78 .159 -2.05856 1.44904 -4.94338 .82626

Equal variances

not assumed

-1.625 6.166 .154 -2.05856 1.26676 -5.13813 1.02102

Page 118: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

103

LAMPIRAN 11

Percentil

Statistics

Page 119: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

104

TOTAL_BL TOTAL_KD

N Valid 80 80

Missing 0 0

Mean 15.2375 72.6375

Median 15.0000 72.5000

Mode 11.00a 68.00

Std. Deviation 3.43564 9.55629

Minimum 10.00 55.00

Maximum 26.00 94.00

Sum 1219.00 5811.00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Bullying

Statistics

BL

N Valid 80

Missing 0

Percentiles 1 10.0000

2 10.6200

3 11.0000

4 11.0000

5 11.0000

Kontrol Diri

Page 120: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

105

Statistics

KD

N Valid 80

Missing 0

Percentiles 20 63.0000

40 70.0000

60 75.0000

80 81.8000

Page 121: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

106

LAMPIRAN 12

Surat Keterangan Penelitian

Page 122: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

107

Page 123: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

108

Page 124: HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING

109