perilaku bullying (perundungan) pada anak dan remaja

4
35 CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016 TINJAUAN PUSTAKA ABSTRAK Salah satu aksi kekerasan yang sering dijumpai pada anak dan remaja adalah perilaku bullying. Prevalensinya meningkat dari tahun ke tahun, namun di Indonesia belum ada data pasti. Dampak perilaku bullying sering tidak disadari baik oleh korban, pelaku, guru, maupun orang tua karena lebih bersifat psikis dan emosional, efeknya tidak dapat langsung terlihat, prosesnya berlangsung lama dan perlahan. Perlu deteksi dini agar dapat segera dicegah, dievaluasi lebih lanjut dampaknya, serta dapat diintervensi sedini mungkin. Kata kunci: Anak, deteksi dini, perilaku bullying, remaja ABSTRACT One of most common violence on children and adolescents is bullying. Its prevalence is increasing, but there is no exact data in Indonesia. The impact of bullying is often not realized by the victim, the o‥ender, teachers, and parents because it is more psychological and emotional, and the process is lengthy and slow. Early detection is needed to prevent, for further evaluation and early intervention. Surilena. Bullying Behavior among Children and Adolescents. Keywords: Adolescent, bullying behavior, child, early detection Alamat korespondensi email: [email protected] / [email protected] PENDAHULUAN Perilaku bullying (perundungan) sebagai salah satu bentuk tindakan agresif, merupakan masalah yang sudah mendunia, salah satunya di Indonesia. 1 Perilaku bullying sangat rentan terjadi pada remaja putra dan putri, dapat terjadi di berbagai tempat, mulai dari lingkungan pendidikan atau sekolah, tempat kerja, rumah, lingkungan sekitar, tempat bermain, dan lain-lain. Prevalensi perilaku bullying (perundungan) makin meningkat dan telah menimbulkan dampak pada korban ataupun pelaku bullying. 1 Perilaku bullying merupakan tindakan negatif yang dilakukan secara berulang oleh seseorang atau sekelompok orang yang bersifat menyerang karena adanya ketidakseimbangan kekuatan antara pihak yang terlibat. Contoh: mengejek, me- nyebarkan gosip, menghasut, mengucilkan, menakut-nakuti (intimidasi), mengancam, menindas, memalak, hingga menyerang secara sik seperti mendorong, menampar, atau memukul. Perilaku bullying juga didenisikan sebagai serangan emosional, verbal, sik berulang terhadap orang lain atau sekelompok orang yang rentan dan tidak dapat membela diri. 2 Hymel (2010) menyatakan bahwa angka perilaku bullying bervariasi di berbagai negara, 9-73% pelajar melaporkan pernah melakukan bullying (pelaku) terhadap pelajar lain dan 2-36% lainnya pernah menjadi korban bullying. 3 Di Indonesia, penelitian Yayasan Semai Jiwa Amini (2008) di 3 kota besar, yaitu Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta, mencatat perilaku bullying pada 67,9% siswa/i SLTA dan 66,1% SLTP dengan kategori tertinggi kekerasan psikologis, yaitu pengucilan, dan peringkat kedua adalah kekerasan verbal (mengejek) dan sik (memukul). 4 Perilaku bullying (perundungan) merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan tidak boleh ditiru, karena membawa dampak traumatik luar biasa yang dapat mempengaruhi kehidupan anak ataupun remaja pada tahap perkembangan se- lanjutnya. 4 Dampak tersebut dapat terjadi baik pada pelaku maupun korban, namun dampak terbesar lebih dialami oleh korban. Anak yang melakukan bullying berpotensi dan cenderung menjadi pelaku kenakalan remaja, tindakan kekerasan serta terjebak dalam tindakan kriminal. Pelaku dan korban bullying juga akan sulit melakukan relasi sosial dan apabila terjadi hingga dewasa akan memberi dampak sangat luas. 5 Diperlukan deteksi dini (skrining) perilaku (pelaku atau korban) bullying agar dapat segera dicegah, dievaluasi lanjut dampaknya untuk mendapat intervensi sedini mungkin. Beberapa kuesioner dapat digunakan untuk skrining perilaku bullying (perundungan), seperti School Bullying Questionnaire (SBQ), Multidimensional Peer Victimization Scale (MPVS), Olweus Bullying Questionnaire (OBQ), 1 dan Compendium CDC (Centers for Disease Control). 6 Tulisan ini merupakan kajian pustaka yang membahas apa perilaku bullying, karakteristik korban dan pelaku Perilaku Bullying (Perundungan) pada Anak dan Remaja Surilena Departemen Psikiatri, Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Indonesia

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

52 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perilaku Bullying (Perundungan) pada Anak dan Remaja

35CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAKSalah satu aksi kekerasan an serin di umpai pada anak dan rema a adalah perilaku bullying. revalensin a menin kat dari tahun ke tahun namun di Indonesia belum ada data pasti. Dampak perilaku bullying serin tidak disadari baik oleh korban pelaku uru maupun oran tua karena lebih bersi at psikis dan emosional e ekn a tidak dapat lan sun terlihat prosesn a berlan sun lama dan perlahan. erlu deteksi dini a ar dapat se era dice ah dievaluasi lebih lan ut dampakn a serta dapat diintervensi sedini mun kin.

Kata kunci: nak deteksi dini perilaku bullying, rema a

ABSTRACTne o most common violence on children and adolescents is bull in . Its prevalence is increasin but there is no exact data in Indonesia. he impact o bull in is o ten not reali ed b the victim the o ender teachers and parents because it is more ps cholo ical and emotional

and the process is len th and slow. arl detection is needed to prevent or urther evaluation and earl intervention. Surilena. Bullying Behavior among Children and Adolescents.

Ke words: dolescent bull in behavior child earl detection

Alamat korespondensi email: [email protected] / [email protected]

PENDAHULUANerilaku bullying perundun an seba ai

salah satu bentuk tindakan a resi merupakan masalah an sudah mendunia salah satun a di Indonesia.1 erilaku bullying san at rentan ter adi pada rema a putra dan putri dapat ter adi di berba ai tempat mulai dari lin kun an pendidikan atau sekolah tempat ker a rumah lin kun an sekitar tempat bermain dan lain-lain. revalensi perilaku bullying perundun an makin menin kat dan telah menimbulkan dampak pada korban ataupun pelaku bullying.1

erilaku bullying merupakan tindakan ne ati an dilakukan secara berulan oleh seseoran atau sekelompok oran

an bersi at men eran karena adan a ketidakseimban an kekuatan antara pihak

an terlibat. Contoh: men e ek me-n ebarkan osip men hasut men ucilkan menakut-nakuti intimidasi men ancam menindas memalak hin a men eran secara sik seperti mendoron menampar atau memukul. erilaku bullying u a

dide nisikan seba ai seran an emosional verbal sik berulan terhadap oran lain atau sekelompok oran an rentan dan tidak dapat membela diri.2

mel 2010 men atakan bahwa an ka perilaku bullying bervariasi di berba ai ne ara 9- 3 pela ar melaporkan pernah melakukan bullying pelaku terhadap pela ar lain dan 2-36 lainn a pernah men adi korban bullying.3 Di Indonesia penelitian a asan Semai Jiwa mini 200 di 3 kota besar aitu o akarta Suraba a dan Jakarta mencatat perilaku bullying pada 6 9 siswa/i S dan 66 1 S den an kate ori tertin i kekerasan psikolo is

aitu pen ucilan dan perin kat kedua adalah kekerasan verbal men e ek dan sik memukul .4

erilaku bullying perundun an merupakan tindakan an san at berbaha a dan tidak boleh ditiru karena membawa dampak traumatik luar biasa an dapat mempen aruhi kehidupan anak ataupun

rema a pada tahap perkemban an se-lan utn a.4 Dampak tersebut dapat ter adi baik pada pelaku maupun korban namun dampak terbesar lebih dialami oleh korban.

nak an melakukan bullying berpotensi dan cenderun men adi pelaku kenakalan rema a tindakan kekerasan serta ter ebak dalam tindakan kriminal. elaku dan korban bullying u a akan sulit melakukan relasi sosial dan apabila ter adi hin a dewasa akan memberi dampak san at luas.5

Diperlukan deteksi dini skrinin perilaku pelaku atau korban bullying a ar dapat

se era dice ah dievaluasi lan ut dampakn a untuk mendapat intervensi sedini mun kin.

eberapa kuesioner dapat di unakan untuk skrinin perilaku bullying perundun an seperti School Bullying Questionnaire S Multidimensional Peer Victimization Scale

S Olweus Bullying Questionnaire 1 dan Compendium CDC Centers for

Disease Control).6 ulisan ini merupakan ka ian pustaka an membahas apa perilaku bullying karakteristik korban dan pelaku

Perilaku Bullying (Perundungan) pada Anak dan Remaja

SurilenaDepartemen Psikiatri, Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya,

Jakarta, Indonesia

605

BERITA TERKINI

CDK-196/ vol. 39 no. 8, th. 2012

U nt u k inf or masi lebih lanj u t h u bu ng i:

CDK-196_vol39_no8_th2012 ok.indd 605 8/6/2012 3:15:33 PM

Faks Website

PT Kalbe Farma Tbk.Gedung KALBE, Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4Jakarta 10510, PO Box 3105 JAKJakarta - IndonesiaTelp : (021) 42873888-89

: (021) 42873680: www.kalbemed.com

T M

Page 2: Perilaku Bullying (Perundungan) pada Anak dan Remaja

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 201636

TINJAUAN PUSTAKA

bullying, serta dampak perilaku bullying perundun an .

PERILAKU BULLYING (PERUNDUNGAN)entuk perilaku bullying berubah se alan

den an usia aitu bullying di taman bermain (playground bullying) kekerasan seksual pen eran an berkelompok violence, marital violence, child abuse, kekerasan di tempat ker a dan berba ai enis kekerasan lain.3 Smokowski 2010 men atakan bahwa perilaku bullying bisa secara sik memukul menendan men i it dan lainn a secara verbal men olok-olok men ancam dan lainn a atau se ala enis perilaku an membaha akan atau men an u perilaku tersebut berulan dalam waktu berbeda dan terdapat kekuatan an tidak seimban oran atau kelompok an lebih berkuasa

men eran oran atau kelompok an kuran memiliki kekuasaan .

da beberapa bentuk bullying antara lain direct dan indirect bullying. Direct bullying merupakan perilaku bullying an bersi at lan sun verbal ataupun isik akni seoran anak atau rema a diolok-olok di-

an u atau dipukul oleh anak atau rema a lain. Indirect bullying merupakan enis bullying an kuran kasat mata

namun dampakn a ba i korban sama burukn a. Bullying enis ini u a dikenal den an istilah relational bullying atau social bullying.12 Jenis bullying lain merupakan perundun an an bersi at sosial an terkait den an pen unaan internet an lebih dikenal den an cyberbullying.4 urph 2009 men atakan bahwa bullying adalah

saat seseoran men alami kekerasan di-permalukan memperoleh ancaman oleh oran lain melalui media internet atau pun melalui berba ai media teknolo i interakti seperti telepon seluler termasuk di antara-n a pesan teks sin kat S S atau email ancaman membuat webpage berisikan in ormasi baik an benar maupun tidak benar an mempermalukan seseoran atau aktivitas memba ikan/menceritakan rahasia pribadi seseoran dalam publik di internet.

KARAKTERISTIK KORBAN DAN PELAKU BULLYING (PERUNDUNGAN)Korban ataupun pelaku memiliki karakteristik khas. Karakteristik korban bullying adalah mereka an penampilan perilakun a

sehari-hari berbeda ukuran tubuh secara sik lebih kecil lebih tin i atau lebih berat

badann a dibandin kan keban akan anak atau rema a seusian a berasal dari latar belakan etnik ke akinan atau buda a

an berbeda dari keban akan anak atau rema a di lin kun ann a memiliki kemampuan atau bakat istimewa ke-terbatasan kemampuan tertentu misaln a attention de�cit hyperactivity disorder ( D D

an uan bela ar retardasi mental dan lainn a.9 mumn a anak atau rema a korban bullying adalah anak an pencemas mudah

u up selalu merasa tidak aman pemalu pendiam self-esteem rendah memiliki cacat

sik atau mental masalah tin kah laku atau an uan perkemban an neurolo is.3 9

Sedan kan karakteristik anak atau rema a pelaku bullying adalah hiperakti a resi destrukti menikmati dominasi atas anak atau rema a lainn a cenderun pemarah mudah tersin un dan memiliki toleransi rendah terhadap rustrasi. ereka u a cenderun sulit memproses in ormasi sosial

sehin a serin men interpretasikan secara keliru perilaku anak atau rema a lain seba ai perilaku bermusuhan u a saat sikap permusuhan itu ditu ukan pada anak atau rema a lain.3 9

DAMPAK PERILAKU BULLYING (PERUNDUNGAN) PADA ANAK DAN REMAJAKasus kekerasan pada anak dan rema a di mas arakat dan sekolah san at mem-prihatinkan. Sekolah an seharusn a men adi tempat ba i anak menimba ilmu serta membantu membentuk karakter pribadi an positi tern ata men adi tempat praktik perundun an sehin a menakutkan anak dan rema a.

enomena perilaku bullying ibarat unun es an nampakn a kecil di permukaan namun men impan ban ak permasalahan

an seba ian besar tidak mudah di ketahui atau disadari oleh uru ataupun oran tua.4 as arakat khususn a para oran tua dan uru serin terlena oleh kesan

Tabel. erbandin an ambaran perilaku bullying pada pelaku dan korban

Sumber: erilaku ull in pada ema a. Jurnal Ilmiah ahasiswa niversitas Suraba a. 2014.10

Page 3: Perilaku Bullying (Perundungan) pada Anak dan Remaja

37CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

TINJAUAN PUSTAKA

remeh enomena perilaku bullying sehin a men esampin kan dampak dan baha a luar biasa di kemudian hari baik terhadap korban maupun pelaku bullying serta dampak luasn a terhadap mas arakat.4 5 Dampak

an terkait den an perilaku bullying pada anak dan rema a antara lain kesepian pencapaian akademik an buruk kesulitan pen esuaian adaptasi menin katn a risiko pen unaan at keterlibatan da-lam tindakan kriminal dan kerentanan

an uan mental emosional seperti cemas insomnia pen alah unaan at dan depresi an lebih besar dibandin -kan den an anak atau rema a lain an tidak terlibat dalam perilaku bullying. Dampak perilaku bullying pada masa kanak-kanak dapat berlan ut dan menetap sampai dewasa.2 5

erilaku bullying kuran diperhatikan di sekolah karena dinilai tidak memiliki pen aruh besar pada siswan a 1 3 padahal siswa tidak dapat bela ar apabila berada dalam keadaan tertekan terancam dan ada an menindasn a setiap hari.4 Se iwa 200 men atakan 2 5 uru menilai

bullying adalah perilaku normal 3 uru menilai bullying seba ai perilaku an membaha akan siswa.

isenber et al 2009 men atakan bahwa 5 oran an pernah men alami bullying perundun an di usia kanak-kanak saat

mereka dewasa akan men alami depresi mempun ai self-esteem rendah dan ke-sulitan interpersonal.9 ievers et al, 2010 men atakan bahwa korban bullying rentan memiliki ide atau percobaan bunuh diri serta melakukan pembalasan. cKenna et al 2011 men atakan seoran anak atau rema a an terlibat seba ai pelaku memiliki risiko ti a kali lebih besar dan korban bullying memiliki risiko lima kali lebih besar men alami an uan mental emosional 10-15 tahun kemudian.11

und et al 2010 men atakan individu an men adi pelaku bullying saat berusia tahun memiliki risiko 3 kali lebih besar

men alami depresi saat berusia 1 tahun dibandin kan den an an tidak terlibat.5

enesini 200 men atakan bahwa anak atau rema a laki-laki an men adi korban bullying lebih berisiko men alami depresi dibandin kan perempuan.2 elaku bullying

3 kali dan korban bullying 6 4 kali lebih berisiko men alami kecemasan.1 und et al, 200 menun ukkan bahwa individu korban bullying saat usia -10 tahun 1 9 kali lebih berisiko men alami e ala psikotik saat berusia 12 tahun dibandin kan an tidak terlibat bullying.5 mond et al, 2009 menun ukkan bahwa pelaku bullying saat usia prasekolah cenderun men alami conduct disorder saat rema a.3 epler et al, 2006 men atakan korban bullying memiliki

risiko 3 kali lebih besar dan pelaku bullying memiliki risiko 5 kali lebih besar men adi pen alah una dan keter antun an alkohol serta perokok akti .4

DETEKSI DINI PERILAKU BULLYING (PERUNDUNGAN)

enilaian untuk men etahui adan a perilaku bullying pada suatu lin kup mas arakat atau sekolah antara lain den an wawan-cara terstruktur dan/atau men unakan kuesioner. Kuesioner an serin di-

unakan untuk penelitian dan sudah terstandarisasi adalah Olweus Bullying Questionnaire .6

Deteksi dini perilaku bullying antara lain den an observasi perubahan perilaku emosi dan prestasi sekolahn a dan pen-dekatan bicara den an anak dan rema a seperti temann a . Kenali adan a peru-bahan perilaku seperti susah makan/terlalu ban ak makan sulit tidur mimpi buruk men ompol menan is saat tidur kuran bertan un awab dan disiplin cenderun berperilaku impulsi /hiperakti cenderun menentan dan perilaku a resi merasa

lebih berkuasa atau kuat men alahkan

oran lain pulan sekolah/bermain den an pakaian kotor/robek masalah interaksi sosial.

erubahan emosi dapat berupa perubahan mood labil iritabel dis orik sedih cemas ide/usaha bunuh diri atau membunuh serta

an uan proses bela ar seperti serin membolos penolakan sekolah malas be-la ar atau prestasi sekolah menurun. ada kondisi sikn a dapat ditemukan lebam ter ores luka an tidak bisa di elaskan keluhan psikosomatis an berulan sakit kepala sakit perut dan lainn a .4 12

Pencegahan dan Penanganan Perilaku Bullying (Perundungan)

ence ahan masalah perilaku bullying perundun an pada anak dan rema a

bukan han a men adi tu as oran tua dan sekolah peran mas arakat dan ne ara u a dibutuh kan dalam upa a pence-ahan dan penan anan perilaku bullying.13 15

Semua an terlibat dalam bullying pelaku korban atau an men aksikan

membutuhkan dukun an. Sikap uru atau oran tua an men etahui anakn a men-adi pelaku atau men aksikan atau men adi korban bullying sebaikn a harus tenan an an bereaksi berlebihan dan tun ukkan

sikap unconditional love & acceptance antara lain:13 14

• antu anak atau rema a untuk menumbuhkan self-esteem har a diri an baik. nak atau rema a den an self-esteem baik akan ber-sikap dan berpikir positi me har ai diri n a sendiri men har ai oran lain perca a diri optimis dan berani men a takan hak n a.

Skema. S JI . Bullying. en atasi kekerasan di sekolah dan lin kun an sekitar anak. 200 .4

Page 4: Perilaku Bullying (Perundungan) pada Anak dan Remaja

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 201638

TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

1. aliki sa wara. ull in problems amon school children. J um col. 2009 25 3 : 209-13.

2. oldbaum Crai epler Connoll . Developmental tra ectories o victimi ation: Identi in risk and protective actors. J ppl School s cholo 2003 19: 139-56.

3. Smokowski Kopas . ull in in school: n overview o t pes e ects amil characteristics and intervention strate ies. Children School Journal. 2010 2 2 : 101-9.

4. a asan Semai Jiwa mini S JI . ull in . en atasi kekerasan di sekolah dan lin kun an sekitar anak. rasindo: Jakarta 200 .

5. an klara K Skapinakis katsa ellos S ra a St lianidis S et al. ull in behaviour in schools socioeconomic position and ps chiatric morbidit : cross-sectional stud in late

adolescents in reece. io ed Central 2012 6: . doi:10.11 6/1 53-2000-6- .

6. lweus D. lweus bull in uestionnaire standard school report. a elden ublishin 2009.

. Smokowski Kopas K . ull in in school: n overview o t pes e ects amil characteristics and intervention strate ies. Children and Schools 2010 2 : 101-10.

. urph . Character education: Dealin with bull in . New ork: Chelsea ouse ublisher 2009.

9. arbo a Schiamber ehmke J Kor eniewski SJ ost eraux C . Individual characteristics and the multiple contexts o adolescent bull in : n ecolo ical perspective. J outh

dolescence. 2009 3 : 101-21. doi: 10.100 /s10964-00 -92 1-1.

10. atraisa . Studi deskripti perilaku bull in pada rema a. Jurnal Ilmiah ahasiswa niversitas Suraba a. 2014 3 1 : 1-1 .

11. cKenna awk ullen J ert . he association between bull in behavior and health risks amon middle school and hi h school students in assachusetts. orbid ortal.

eekl eport 2011 60: 465- 1.

12. o le DJ. outh bull in : Incidence impact dan intervention. J New Jerse s chol ssoc. 2009 55 3 : 22-4.

13. stuti . eredam bull in 3 cara e ekti men atasi kekerasan pada anak . Jakarta: rasindo 200 .

14. Coloroso . Stop bull in memutus rantai kekerasan anak dari prasekolah hin a S . Jakarta: Ikrar andiri abadi 200 .

15. spela e D oteat . School-based prevention o peer relationship problems. In: ltmaier ansen J editors. he ox ord handbook o counselin ps cholo . New ork: x ord

niversit ress 2012. p. 03-22.

16. a er J urlon J. ow sa e are our schools ducational esearcher 2010 39: 16-26.

• embina komunikasi an baik antara oran tua dan anak mendiskusikan den an anak tentan pemahaman perilaku bullying dan dampakn a.

• en adi model atau contoh panutan an baik ba i anak atau rema a

ba aimana sela akn a memperlakukan oran lain den an hormat dan setara men har ai kebera aman dan keunikan oran lain.

• antu anak atau rema a berinteraksi dan ber abun den an rup berke iatan positi .

• en hentikan dan mendampin i anak atau rema a dalam men aksikan acara atau membaca atau men aksikan berita

an mena an kan kekerasan.• idak perlu melawan pelaku den an cara

berkelahi hal ini ustru membuat kondisi tidak aman. ebih baik mencari bantuan dari oran dewasa lain.

• er abun lah den an rup atau bertemanlah den an siswa an sendirian. Jan an membawa baran mahal atau ban ak uan ke sekolah.

elaku bullying memilih anak an membawa sesuatu an bisa mereka ambil.

erilaku bullying adalah sebuah bentuk perilaku an men impan dan berbaha a sehin a penan anan bullying harus di-lakukan secara komprehensi dan intensi .

aklah anak atau rema a untuk periksa dan konsultasi ke dokter bila terdapat dampak sik akibat perilaku bullying pada anak atau rema a seperti luka-luka di tubuh lebam dan lainn a. nak atau rema a dia ak konsultasi ke psikolo atau psikiater bila di umpai dampak mental seperti serin mo ok sekolah sulit tidur sulit konsentrasi prestasi sekolah menurun serin mimpi

buruk men adi cen en atau pemarah depresi cemas dan lainn a.16

SIMPULANenomena perilaku bullying perundun an

ibarat unun es an tampak kecil di permukaan namun men impan ban ak masalah an serin tidak mudah diketahui atau tidak disadari oleh pendidik oran tua mas arakat ataupun pemerintah. Dampak perilaku bullying baik seba ai korban maupun pelaku dapat mempen aruhi per-kemban an anak ataupun rema a dalam an ka pendek dan pan an bahkan bisa

berlan ut sampai dewasa. erba ai alternati solusi telah dibuat dan berba ai alternati pro ram intervensi telah ditawarkan namun pada akhirn a keberhasilan penan ulan an perilaku bullying perundun an ter antun pada komitmen semua pihak untuk melaksanakan pro ram anti-bullying.