hubungan antara pemahaman hak asasi manusia …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5...

153
1 1 HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN KESADARAN HAK ASASI MANUSIA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh : ARUM DWI LESTARI K6406014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: others

Post on 05-Jan-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

1

1

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA

DENGAN KESADARAN HAK ASASI MANUSIA PADA SISWA

KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Oleh :

ARUM DWI LESTARI

K6406014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

2

PENGAJUAN

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN

KESADARAN HAK ASASI MANUSIA PADA SISWA

KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT

TAHUN AJARAN 2009/2010

Oleh :

ARUM DWI LESTARI

K6406014

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

3

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I

Winarno, S.Pd, M.Si

NIP. 19710813 199702 1 001

Pembimbing II

Triyanto, S.H, M.Hum

NIP. 19830408 200604 1 002

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

4

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

telah diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Ketua : Drs. Machmud A.R, S.H, M.Si ..........................

Sekretaris : Dra. C.H Baroroh, M.Si .......................

Anggota I : Winarno, S.Pd, M.Si .........................

Anggota II : Triyanto, S.H, M.Hum .........................

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

iv

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

5

ABSTRAK

Arum Dwi Lestari. HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASA SI MANUSIA DENGAN KESADARAN HAK ASASI MANUSIA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJAR AN 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. September. 2009.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

yang positif dan signifikan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran akan hak asasi manusia siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kebakkramat tahun ajaran 2009/2010.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif korelasional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kebakkramat tahun ajaran 2009/2010, yang terdiri dari 6 kelas sebanyak 202 siswa. Sampel diambil dengan teknik Proporsional Random Sampling, dan diperoleh sampel sebanyak 40 siswa. Teknik pengumpulan data untuk variabel pemahaman hak asasi manusia (X) menggunakan tes dan data untuk variabel kesadaran hak asasi manusia (Y) menggunakan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi sederhana.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran hak asasi manusia siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kebakkramat tahun ajaran 2009/2010 yang dapat dibuktikan dengan hasil analisa yaitu diperoleh harga rxy =

0,331 dan pada taraf signifikansi 5% dengan N=40 diperoleh rtabel = 0,312,

karena rxy > r tabel yaitu 0,331 > 0,312 , maka menunjukkan ada hubungan yang

positif antara variabel X dengan variabel Y. Sedangkan harga thitung=2,163 dan pada taraf signifikansi 5% dengan N=40 diperoleh ttabel=2,02, karena thitung>ttabel yaitu 2,163 > 2,02 maka antara variabel X dengan variabel Y terdapat hubungan yang signifikan atau berarti. Adapun persamaan garis regresi linier sederhana diperoleh persamaan Y=51.8802+0.3454X, berdasarkan persamaan regresi menggambarkan bahwa setiap kenaikan satu unit atau adanya kenaikan satu angka pada variabel pemahaman hak asasi manusia maka diikuti kenaikan variabel kesadaran hak asasi manusia sebesar kemiringan gradien garis regresi sebesar 0,3454.

v

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

6

ABSTRACT Arum Dwi Lestari . THE RELATION BETWEEN HUMAN RIGHT

COMPREHENTION AND HUMAN RIGHT AWARENESS STUDENT CLASS VII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT ACADEMIC YEAR OF 2009/2010. Essay, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University. September . 2010.

The objective of research is to find out whether or not there is a

positive and significant relation between human right comprehention and human right awareness student class VII SMP Negeri 1 Kebakkramat academic year of 2009/2010.

This study employed a correlational descriptive method. The population of research was all class VII SMP Negeri 1 Kebakkramat academic year of 2009/2010., consisting of 6 class as many as 202 students. The sample was taken using Proportional Random Sampling, and 40 students were obtained as the sample. Technique of collecting data used for human right comprehention variable (X) was test and technique of collecting data used for human right awareness variable (Y) was questioner. Technique of analyzing data employed was simple korelation.

Considering the result of research, it can be concluded that there is a positive and significant relation between human right comprehention and human right awareness student class VII SMP Negeri 1 Kebakkramat academic year of 2009/2010 that can be seen from the result of analysis in which the rxy value = 0.3311 and at significance level of 5% with N = 40 is gotten rtable = 0.312, because rxy > r table of 0.3311 > 0,312, indicating that there is a positive relation between X and Y variables. Meanwhile tstatistic value = 2.163 and at significance level of 5% with N = 40 is gotten ttable = 2.02, because thitung > ttable of 2.163>2.02, therefore between the X and Y variable there is a significant relation. The simple linear regression equation obtained is Y = 51.8802 + 0.3454X, so from the regression equation, it can be describe that each one unit increase in the X variable is followed by the increase of X as many as regression gradient slope of 0.3454.

vi

Page 7: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

7

MOTTO

“Kalau anda mau membela keadilan manusiawi dasar, anda harus

melakukannya bagi siapa saja, bukan hanya secara selektif bagi mereka yang

didukung oleh orang-orang dipihak anda, dibudaya anda, dibangsa anda ”.

(Edward W Said)

vii

Page 8: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

8

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan untuk:

� Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan

segalanya, semoga Allah SWT memberikan

kebaikan dan kemuliaan di dunia dan akhirat

� Mbak Kris, mas Arif, dan adek Devanda

� Seseorang yang akan menjadi harapan dan masa

depan.

� Teman-teman dekat: Berti, Fitri, Nanda, Ninis

Iin, Fatma, dan Jasmin

� Teman-teman PPKn angkatan 2006

� Almamater

viii

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

9

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas rahmat dan berkah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan, untuk

memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya

kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk

bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatulah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan

ijin penelitian guna menyusun skripsi ini

2. Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si, Pembantu Dekan 1 Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan

ijin penelitian guna menyusun skripsi ini

3. Drs. Amir Fuady, M.Hum, Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin

penelitian guna menyusun skripsi ini.

4. Drs. Saiful Bachri, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FKIP UNS Surakarta, yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi

5. Dr. Sri Haryati, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk menyusun

skripsi

6. Winarno, S.Pd, M.Si, Pembimbing I yang dengan sabar telah memberikan

pengarahan, bimbingan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

7. Triyanto, S.H, M.Hum Pembimbing II yang dengan sabar telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan dorongan selama penulis menyelesaikan skripsi

ini

8. Wijianto, S.Pd pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan serta

pengarahan

ix

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

10

9. Drs. H. Suparlan, M.Pd Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kebakkramat yang

telah memberikan ijin penelitian

10. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, sehingga

penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini

11. Berbagai pihak yang telah membantu penulis demi lancarnya penulisan skripsi

ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penyusunan skripsi ini telah berusaha semaksimal mungkin, namun

penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan karena

keterbatasan penulis. Dengan segala rendah hati penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan juga dunia pragmatika.

Surakarta, Oktober 2010

Penulis

x

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

11

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

ABSTRACK..................................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 7

D. Perumusan Masalah .......................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 9

1. Tinjauan tentang Hak Asasi Manusia ......................................... 9

2. Tinjauan tentang Pemahaman Hak Asasi Manusia ..................... 16

3. Tinjauan tentang Kesadaran Akan Hak Asasi Manusia .............. 25

4. Tinjauan Pendidikan Kewarganegaraan kaitannya dengan Hak

Asasi Manusia ............................................................................ 30

xi

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

12

5. Hubungan Pemahaman Hak Asasi Manusia dengan Kesadaran

Akan Hak Asasi Manusia ........................................................... 36

6. Teori Gestalt ......................................................... ..................... 37

7. Penelitian yang Relevan ....................................................... ...... 38

B. Kerangka Berpikir ............................................................................. 38

C. Perumusan Hipotesis ......................................................................... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 41

B. Metode Penelitian ............................................................................. 41

C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 42

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 45

E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ................................................................................... 62

1. Deskripsi Data Pemahaman Hak Asasi Manusia.................. ...... 63

2. Deskripsi Data Kesadaran Akan Hak Asasi Manusia ................. 64

B. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................. 65

1. Uji Normalitas ............................................................................ 65

2. Uji Linieritas ............................................................................... 65

C. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 66

1. Pengujian Hasil Analis Data………………………………. 66

2. Penafsiran Pengujian Hipotesis …………………………… 67

3. Kesimpulan Pengujian Hopotesis ……………………….. . 68

4. Pembahasan Hasil Analisis data .......................................... 68

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................ 71

B. Implikasi ........................................................................................... 71

C. Saran ................................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73

LAMPIRAN ..................................................................................................... 76

xii

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

13

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Hak Asasi Manusia

untuk Sekolah Dasar Kelas 1 ....................................................................... 22

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Hak Asasi Manusia

untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII ............................................. 23

3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Hak Asasi Manusia

untuk Sekolah Menengah Atas Kelas X ...................................................... 24

4 Waktu Kegiatan Penelitian ......................................................................... 41

5. Jumlah Populasi Penelitian ......................................................................... 43

6. Distribusi Frekuensi Pemahaman Hak Asasi Manusia ................................ 63

7. Distribusi Frekuensi Kesadaran Hak Asasi Manusia ................................. 64

xiii

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Tingkatan Pemahaman ................................................................................. 17

2. Skema kerangka berpikir.............................................................................. 40

3. Histogram Variabel Pemahaman Hak Asasi Manusia ................................. 64

4. Histogram Variabel Kesadaran Akan Hak Asasi Manusia .......................... 65

xiv

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar sampel ............................................................................................. 76

2. Daftar tryout .............................................................................................. 77

3. Kisi-kisi uji coba tes pemahaman hak asasi manusia................................. 78

4. Lembar uji coba tes pemahaman hak asasi manusia .................................. 79

5. Uji validitas, reliabilitas, daya beda, dan derajat kesukaran tes.. ............... 86

6. Kisi-kisi penelitian tes pemahaman hak asasi manusia.............................. 88

7. Lembar penelitian tes pemahaman hak asasi manusia ............................... 89

8. Contoh perhitungan uji validitas tes .......................................................... 96

9. Contoh perhitungan uji reliabilitas tes ...................................................... 97

10. Contoh perhitungan daya beda ................................................................... 100

11. Contoh perhitungan indeks kesukaran ....................................................... 101

12. Kisi-kisi uji coba angket kesadaran akan hak asasi manusia.. ................... 102

13. Lembar uji coba angket kesadaran akan hak asasi manusia .. .................. 103

14. Uji validitas dan reliabilitas angket... ......................................................... 104

15. Kisi-kisi penelitian angket kesadaran akan hak asasi manusia .................. 109

16. Lembar penelitian angket kesadaran akan hak asasi manusia ................... 110

17. Contoh perhitungan uji validitas angket.... ................................................ 114

18. Contoh perhitungan uji reliabilitas angket ................................................. 116

19. Rekapitulasi data penelitian ....................................................................... 117

20. Tabel dan perhitungan uji normalitas variabel X ....................................... 119

21. Tabel dan perhitungan uji normalitas variabel Y ....................................... 121

22. Uji linieritas X terhadap Y ....................................................................... 124

23. Perhitungan uji linieritas dan keberartian X terhadap Y ............................ 125

24. Perhitungan Koefisien korelasi sederhana antara X dan Y ........................ 128

25. Perhitungan uji keberartian koefisien korelasi ........................................... 129

26. Garis regresi sederhana Y atas X .............................................................. 130

27. Permohonan ijin research/ try out kepada rektor UNS di Surakarta.......... 131

xv

Page 16: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

16

28. Permohonan ijin menyusun skripsi kepada dekan c.q pembantu dekan 1

FKIP-UNS di Surakarta ........................................................................... 132

29. Surat keputusan dekan FKIP tentang ijin penyusunan skripsi/ makalah .. 133

30. Surat Rekomendasi research/survey dari BAPPEDA kabupaten

Karanganyar ........................................................................................... .. 134

31. Surat Rekomendasi research/survey dari Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olah Raga kabupaten Karanganyar ........................................................ .. 135

32. Surat kepada kepala sekolah SMP Negeri 1 Kebakkramat untuk

mengadakan research ............................................................................... 136

33. Surat keterangan telah mengadakan research di SMP Negeri 1

Kebakkramat ............................................................................................. 137

xvi

Page 17: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap

manusia sejak lahir sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Slim

(2002) dalam Bambang Indriyanto (2009: 33) mengatakan bahwa,”Hak asasi

manusia tidak terjadi karena manusia hidup dalam keterisolasian. Kesadaran

terhadap hak asasi manusia muncul ketika mereka berada dalam suatu kesatuan

sosial”. Berdasarkan hal tersebut, maka perasaan bahwa hak assi seseorang telah

dilanggar ataupun diakui adalah ketika mereka berada dalam kebersamaan pada

suatu kesatuan sosial.

Bangsa Indonesia menyadari dan mengakui bahwa setiap individu adalah

bagian dari masyarakat dan sebaliknya masyarakat terdiri dari individu-individu

yang mempunyai hak asasi serta hidup di dalam lingkungan yang merupakan

sumber daya bagi kehidupannya. Sebagai bentuk kesungguhan negara Indonesia,

peraturan tentang hak asasi manusia telah tertuang dalam sejumlah peraturan

perundang-undangan seperti Undang-Undang Dasar 1945 dan perubahannya, Tap

MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang hak asasi manusia dan Undang-Undang

Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia dan Undang-Undang No. 26

Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.

Penerapan hak asasi manusia di masyarakat tidak mungkin terjadi dengan

sendirinya. Departemen Pendidikan Nasional sebagai ujung tombak pelaksana

pendidikan telah beberapa tahun ini memperkenalkan hak asasi manusia sebagai

bagian dari kehidupan bermasyarakat dalam bentuk kebijakan memasukkan

materi hak asasi manusia dalam kurikulum pendidikan formal.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional jelas terungkap bahwa tujuan pendidikan nasional, selain

mengembangkan kemampuan akademik peserta didik juga menuntut

dikembangkannya kompetensi moral, sosial serta keterampilan. Pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

Page 18: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

2

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis dan bertanggung jawab. Kecerdasan yang dituntut dalam tujuan

pendidikan nasional tidak hanya cerdas kognitif, tetapi juga cerdas emosional,

moral, fisik, dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi tanpa mengabaikan

martabatnya di hadapan bangsa-bangsa lain di dunia.

Tujuan pendidikan nasional Indonesia juga sejalan dengan empat pilar

pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO seperti yang dikemukakan oleh

Dasim Budimansyah (2002:4), yaitu:

“Peserta didik harus diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya (learning to do) dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik, sosial maupun budaya sehingga mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia sekitarnya (learning to know). Diharapkan interaksi dengan lingkungannya dapat itu dapat membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya (learning to be). Kesempatan berinteraksi dengan berbagai individu atau kepribadiannya (learning to live together) untuk memahami kemajemukan dan melahirkan sikap-sikap positif dan toleran terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup”. Pelaksanaan pendidikan hak asasi manusia dalam mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan adalah pelaksanaan yang wajib melalui

pembelajaran dalam kelas yang saat ini telah dilaksanakan dan dinilai oleh guru.

Pada mata pelajaran yang lain, pendidikan hak asasi manusia dapat diintegrasikan

dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar dari mata pelajaran yang relevan.

Pemilihan cara dan bentuk pendidikan hak asasi manusia di sekolah dibebaskan

kepada satuan pendidikan sesuai dengan visi dan misi masing-masing satuan

pendidikan.

Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah

Tsanawiyah (MTs) yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional

(2006: 2) hak asasi manusia merupakan salah satu aspek dalam ruang lingkup

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang meliputi:

Page 19: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

3

1. Hak dan Kewajiban Anak,

2. Hak dan Kewajiban Anggota Masyarakat,

3. Instrumen Nasional dan International Hak Asasi Manusia,

4. Pemajuan, Penghormatan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia.

Adapun tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah agar peserta

didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta anti korupsi.

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup berdampingan dengan bangsa-bangsa lainnya.

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. (Depdiknas, 2006: 49)

Dengan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di atas, selayaknya

pembelajaran hak asasi manusia dalam Pendidikan Kewarganegaraan dapat

membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan intelektual dan pengalaman.

Materi hak asasi manusia dibelajarkan dalam Pendidikan Kewarganegaraan

dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap hak

asasi manusia. Tujuannya adalah untuk mencegah siswa melakukan tindakan yang

bertentangan dengan hak asasi manusia. Kenyataan ini sesuai dengan misi dari

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu sebagai mata pelajaran yang

membentuk warga negara agar memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan

kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan

berkarakter (Tiffany, 2009 dalam http//:rimamiror.com-pembelajaran-ham).

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Soetandyo Wignjosoebroto dalam

(Sobirin Maulian dan Suparman Marzali,2006: 2) yang mengatakan bahwa:

“Pendidikan Kewarganegaraan (civics), yang berhakikat juga sebagai pendidikan untuk mengenali dan menghayati hak-hak warga negara yang asasi (civil right) diacarakan dengan harapan agar setiap peserta didik pada akhirnya akan dapat menyadari hak-haknya yang asasi, yang perlindungannya dijamin oleh undang-undang negara. Lebih lanjut dari

Page 20: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

4

sebatas menyadari hak-haknya sendiri, diharapkan pula akan dapat membangkitkan empati di kalangan peserta didik, ialah kesadaran bahwa orang-orang lain sebagai sesama warga atau sesama manusia itu adalah sesungguhnya juga penyandang hak yang harus pula ia hormati”.

Artinya, pembelajaran hak asasi manusia dalam Pendidikan

Kewarganegaraan berguna untuk membentuk kesadaran pada peserta didik

terhadap hak-hak asasi yang dimilikinya, serta menumbuhkan rasa empati yaitu

memiliki kesadaran untuk menghargai dan menghormati hak-hak orang lain.

Kesadaran akan hak asasi manusia memang diperlukan dan tidak hanya

sekedar pemberitahuan, tetapi memerlukan sistem penanaman nilai sejak dini

yaitu melalui sistem pendidikan yang secara sengaja memasukkan materi hak

asasi manusia. Dengan adanya materi mengenai hak asasi manusia yang diberikan

kepada siswa diharapkan dapat membentuk kesadaran hak asasi manusia sejak

dini sebagai upaya dalam pembinaan warga negara yang baik yaitu warga negara

yang cerdas, terampil dan berkarakter serta memiliki kesadaran akan hak dan

kewajibannya, sebagaimana dirumuskan dalam fungsi dan tujuan pendidikan

nasional dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pembelajaran hak asasi manusia pada Pendidikan Kewarganegaraan perlu

dibangun dan dikembangkan guna melestarikan dan mengembangkan kehidupan

sosial yang baik dalam masyarakat yang memerlukan kesadaran hak asasi

manusia dari setiap warga negaranya, sehingga tujuan dari pembelajaran hak asasi

manusia tercapai yaitu terciptanya warga negara yang mau dan mampu untuk

menjunjung tinggi hak asasinya.

Berdasarkan uraian di atas, materi hak asasi manusia dalam mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan dapat membentuk kesadaran akan hak

asasi manusia pada siswa sesuai dengan harapan semua pihak, termasuk

lingkungan. Meskipun materi hak assi manusia telah diajarkan pada siswa sebagai

upaya membentuk kesadaran hak asasi manusia masih terlihat perilaku-perilaku

siswa yang kurang mencerminkan kesadaran hak asasi manusia. Fakta

menunjukkan sejumlah kasus kekerasan atau yang biasa dikenal dengan istilah

bullying yang terjadi pada siswa, tidak sepenuhnya dilakukan oleh tenaga

Page 21: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

5

pendidik melainkan teman sekelasnya sesama peserta didik, bahkan tak jarang

diantaranya masuk dalam tindakan kejahatan yang mencerminkan ketidaksadaran

akan hak asasi manusia.

Bullying merupakan bentuk-bentuk perilaku berupa pemaksaan atau usaha

menyakiti secara fisik maupun psikologis terhadap seseorang/kelompok yang

lebih lemah oleh seseorang/sekelompok orang yang mempersepsikan dirinya lebih

kuat (Kabar Indonesia, 3 Juni 2007 dalam http://www.kabarindonesia.com ).

Sedangkan menurut Diena Haryana (2007) menyatakan bahwa,” Secara sederhana

bullying diartikan sebagai penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti

seseorang atau kelompok sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tidak

berdaya”. Adapun bentuk bullying terbagi tiga, yaitu bersifat fisik, seperti

memukul, menampar, memalak; verbal seperti memaki, menggosip, mengejek;

serta psikologis, seperti mengintimidasi, mengecilkan, mengabaikan,

mendiskriminasi. (http://run18.multiply.com/reviews/item/3).

Maraknya kasus-kasus kekerasan yang terjadi pada anak-anak usia sekolah

saat ini sangat memprihatinkan. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat bagi

anak menimba ilmu serta membantu membentuk karakter pribadi yang positif

ternyata malah menjadi tempat tumbuh suburnya praktek-praktek kekerasan.

Plan Indonesia dan SEJIWA dalam Hanna Meita (2009) melakukan survei

yang melibatkan 1.500 pelajar SMP dan SMA di 3 kota besar yaitu Jakarta,

Yogyakarta, dan Surabaya. Dari hasil survei membuktikan bahwa 67% pelajar

SMP dan SMA menyatakan tindak kekerasan pernah terjadi di sekolah mereka

(http://www.riliskan.com/anak-indonesia-bangkit-melawan-bullying.html).

Berdasarkan uraian di atas, maka pemahaman tentang konsep hak asasi

manusia sangat diperlukan di SMP Negeri 1 Kebakkramat untuk mendorong

adanya keseimbangan antara pemahaman tentang hak asasi manusia dengan

kesadaran akan hak asasi manusia yang diwujudkan dengan sikap dan perilaku

positif terhadap perlindungan dan penegakan hak asasi manusia.

Pemahaman hak asasi manusia pada siswa dapat dilihat dari hasil tes

pembelajaran materi hak asasi manusia. Adapun hasil tes materi hak asasi manusia

pada siswa kelas VII diperoleh nilai rata-rata sebesar 83,43 sehingga

Page 22: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

6

dikategorikan pemahaman siswa pada materi hak asasi manusia sangat tinggi

sehingga hal tersebut tentunya dapat membentuk kesadaran hak asasi manusia

yang tinggi pula pada siswa.

Menurut keterangan guru bimbingan konseling untuk siswa kelas VII

secara umum sikap dan perilaku siswa menunjukkan kesadaran hak asasi manusia

yang cukup baik, hal itu dapat dilihat dari minimnya tindak pelanggaran yang

dilakukan siswa kelas VII terkait dengan kesadaran hak asasi manusia. Ada dua

kemungkinan yang menjadi faktor minimnya tindak pelanggaran yang dilakukan

siswa kelas VII terkait dengan kesadaran hak asasi manusia. Pertama, karena

siswa benar-benar memiliki pemahaman hak asasi manusia yang baik. Kedua,

karena siswa merasa masih tergolong siswa junior sehingga ada perasaan takut

untuk melakukan tindakan-tindakan pelanggaran.

Meskipun demikian, ada juga beberapa siswa kelas VII yang menunjukkan

sikap dan perilaku yang kurang mencerminkan kesadaran hak asasi manusia yaitu

dengan melakukan tindakan-tindakan yang seperti memaki dan menghina sesama

teman sehingga tak jarang hal tersebut memicu adanya perkelahian. Selain itu,

bentuk kurangnya kesadaran siswa akan hak asasi manusia berdasarkan

keterangan guru Pendidikan Kewarganegaraan, dapat dilihat pula pada saat proses

pembelajaran yang sedang berlangsung. Siswa cenderung pasif dalam kegiatan

pembelajaran meskipun telah diterapkan metode diskusi untuk menciptakan

pembelajaran yang interaktif antara guru dengan murid. Kurangnya partisipasi

siswa dalam kegiatan pembelajaran menunjukkan rendahnya kesadaran siswa

akan hak asasi manusia bahwa dirinya berhak untuk mengeluarkan pendapat

sesuai dengan pikiran serta penilaiannya terhadap suatu hal.

Dari uraian yang telah disampaikan di atas maka timbul ketertarikan

penulis untuk melakukan penelitian tentang ada tidaknya hubungan yang positif

dan signifikan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran hak asasi

manusia pada siswa, sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil judul yaitu:

hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran hak asasi

manusia pada siswa kelas VII SMP Negeri I Kebakkramat tahun ajaran

2009/2010.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

7

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di

atas maka terdapat beberapa permasalahan yang dapat

diidentifikasikan, yaitu :

1. Proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada materi hak asasi

manusia belum memberikan pemahaman hak asasi manusia yang berorientasi

pada kesadaran akan hak asasi manusia.

2. Semakin meningkatnya perilaku siswa yang tidak mencerminkan kesadaran

akan hak asasi manusia.

3. Rendahnya kesadaran akan hak asasi manusia yang diasumsikan berkaitan

dengan tinggi rendahnya pemahaman hak asasi manusia.

4. Adanya sikap dan perilaku siswa yang kurang menunjukkan pemahaman dan

kesadaran hak asasi manusia yang positif dan signifikan.

C. Pembatasan Masalah

Supaya masalah dapat dikaji dan dijawab secara mendalam

dan tidak terlalu luas, penulis membatasi masalah hanya pada

rendahnya kesadaran akan hak asasi manusia yang diasumsikan

berkaitan dengan tinggi rendahnya pemahaman hak asasi manusia,

maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah:

Hubungan antara pemahaman hak asasi manusia

dengan kesadaran hak asasi manusia pada siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Kebakkramat Tahun Ajaran 2009/2010.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi

masalah dan pembatasan masalah yang telah dipaparkan, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:

”Adakah hubungan yang positif dan signifikan

antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran hak asasi

Page 24: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

8

manusia pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kebakkramat Tahun

Ajaran 2009/2010”.

E. Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian pasti mempunyai tujuan yang akan

dicapai, dengan tujuan yang jelas tersebut akan mempermudah dalam

melakukan penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang positif

dan signifikan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

hak asasi manusia pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kebakkramat

Tahun Ajaran 2009/2010.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

baik secara teoritis maupun praktis:

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai suatu karya ilmiah maka penelitian ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya

bagi masyarakat pada umumnya mengenai hubungan pemahaman hak

asasi manusia dengan kesadaran akan hak asasi manusia.

b. Menjadi pedoman dan bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya

yang relevan.

2. Manfaat Praktis

Memberi informasi tentang pentingnya pemahaman hak asasi manusia

sebagai bahan masukan bagi tenaga pengajar khususnya guru Pendidikan

Kewarganegaraan agar selalu menekankan arti penting pemahaman hak asasi

manusia.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

9

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Hak Asasi Manusia

a. Pengertian Hak Asasi Manusia

Menurut Darwan Prinst (2001: 8),”Hak asasi manusia merupakan

anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, pengingkaran atasnya

berarti mengingkari martabat kemanusiaan”.

Sedangkan menurut Haryono (2007: 11),”Hak asasi manusia adalah

hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kodratnya”. Dengan

demikian hak asasi manusia merupakan hak yang bersifat kodrati artinya hak

itu dimiliki oleh setiap manusia karena stastusnya sebagai manusia.

Pengertian hak asasi manusia menurut Undang-Undang No.39 Tahun

1999 dalam Krisna Harahap (2000: 139) adalah:

”Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia”. Pengertian hak asasi manusia dapat disimpulkan sebagai hak dasar

yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai kodrat dan anugerah dari Tuhan

Yang Maha Esa yang wajib untuk dilindungi dan dihargai oleh negara,

hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan perlindungan

harkat dan martabat manusia. Dengan demikian, hak asasi manusia didasarkan

pada pengakuan bahwa semua manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki

derajat dan martabat yang sama.

Pengakuan bahwa semua manusia memiliki harkat dan martabat yang

sama, dengan tidak membeda-bedakan baik atas jenis kelamin, agama, suku

dan sebagainya. Menurut Gunawan Setiardja (1993: 75) mengatakan

bahwa,”Hak Asasi Manusia jika ditinjau secara objektif berhubungan dengan

kodrat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berbudi”. Artinya bahwa

Page 26: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

10

dalam menjalankan hak-hak asasinya harus memperhatikan hak asasi orang

lain mengingat kodrat manusia yang saling berinteraksi dengan sesamanya

dalam memenuhi kebutuhannya.

b. Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia.

Latar belakang sejarah hak asasi manusia pada hakikatnya muncul

karena kesadaran manusia terhadap harga diri, harkat dan martabat

kemanusiaanya sebagai akibat tindakan sewenang-wenang dari penguasa,

penjajahan, perbudakan, ketidakadilan dan kezaliman yang hampir melanda

seluruh umat manusia. Sejarah perkembangan hak asasi manusia dapat dilihat

sebagai berikut:

1) Tahun 1215

Lahirnya Magna Charta di Inggris. Piagam ini dianggap sebagai piagam pertama tentang hak asasi manusia. Piagam ini berisi pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia.

2) Tahun 1679

Lahir piagam hak asasi manusia, yaitu Hobeas Corpus Act, yang isinya jaminan kebebasan warga negara dan mencegah penjeraan yang sewenang-wenang terhadap rakyat.

3) Tahun 1776

Declration of Independence di Amerika, yaitu deklarasi kemerdekaaan yang diumumkan oleh tiga belas negara bagian. Deklarasi ini merupakan piagam hak asasi manusia karena mengandung pernyataan,”bahwa semua bangsa diciptakan sama derajat ole Tuhan Yang Maha Pencipta”.

4) Tahun 1789

Lahir piagam Declaration des Droits de L’Homme et du Citoyen, yaitu piagam pernyataan hak asasi manusia dan warga negara sebagai hasil dari revolusi Perancis dibawah kepemimpinan jenderal Laffayette.

5) Tahun 1918

Lahir piagam hak asasi manusia, yaitu Right of Determination. Naskah ini diusulkan oleh presiden Theodero Woodrow Wilson yang memuat 14 pasal dasar untuk mencapai perdamaian adil.

6) Tahun 1941

Page 27: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

11

Atlantic Charter yang lahir pada saat berkobarnya perang dunia II dengan pelopornya F.D. Roosevelt, mengusulkan empat kebebasan (The Four Freedom) sebagai penyangga hak asasi manusia yang paling pokok dan mendasar.

7) Tahun 1948

Pada tanggal 10 Desember 1948 PBB mengesahkan piagam hak asasi manusia atau Declaration of Human Rights. (Tim MGMP Kewarganegaraan, 2006: 46-47)

c. Macam-Macam Hak Asasi Manusia

Rumusan hak asasi manusia menurut piagam hak asasi manusia

sedunia (Universal Declaration of Human Right) yang ditetapkan PBB

tanggal 10 Desember 1948.

1) Hak untuk hidup 2) Kemerdekaan dan keamanan badan 3) Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hokum 4) Hak memperoleh perlakuan yang sama dengan orang lain 5) Hak mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana seperti

diperiksa dimuka umum, dianggap tidak bersalah kecuali ada bukti sah

6) Hak masuk dan keluar wilayah suatu negara 7) Hak mendapat hak milik atas benda 8) Hak mengutarakan pikiran dan perasaan 9) Hak untuk bebas memeluk agama serta mempunyai dan

mengeluarkan pendapat 10) Hak berkumpul 11) Hak mendapat jaminan sosial 12) Hak mendapat pekerjaan 13) Hak berdagang 14) Hak mendapat pendidikan 15) Hak turut serta dalam gerakan kebudayaan di masyarakat 16) Hak menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan (Syahrial Syarbaini, 2006: 130)

Secara umum hak-hak asasi manusia dapat dikelompokkan menjadi

enam macam, yaitu :

1) Hak asasi pribadi (personal right), misalnya : a) Hak mengeluarkan pendapat. b) Hak menikah. c) Hak untuk memeluk agama. d) Hak kebebasan untuk bergerak.

2) Hak asasi politik (political right), misalnya :

Page 28: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

12

a) Mendirikan, menjadi anggota dan simpatisan parpol. b) Ikut pemilu dan kampanya pemilu. c) Hak ikut berpartisipasi dalam pembentukan kebijakan umum.

3) Hak asasi ekonomi (property right), misalnya : a) Hak mendirikan koperasi. b) Hak menjual, membeli dan menyimpan barang. c) Hak mendirikan badan usaha swasta. d) Hak mengadakan transaksi bisnis.

4) Hak mendapatkan persamaan hukum dan pemerintahan (right of legal equality), misalnya : a) Hak untuk menjadi pejabat. b) Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hokum. c) Hak perlindungan hukum.

5) Hak sosial budaya (social and cultural right), misalnya : a) Hak mendapatkan pendidikan. b) Hak menikmati haisl kebudayaan. c) Hak untuk mengembangkan kebudayaan. d) Hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

6) Hak untuk mendapatkan prosedur hukum yang benar (procedural right), misalnya: a) Hak untuk mendapatkan prosedur hukum yang benar dalam

penahanan, penangkapan, penggeledahan dan razia. b) Hak untuk mendapatkan prosedur yang benar dalam proses

peradilan. (Tim MGMP Kewarganegaraan, 2006: 46-47)

Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, ciri pokok

hakikat hak asasi manusia menurut Mansyur Fakih (2003) yang dikutip dari

http://rafqiachmat.blogspot.com yaitu:

1) Hak asasi manusia tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. Hak asasi manusia adalah bagian dari manusia secara otomatis.

2) Hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.

3) Hak asasi manusia tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai hak asasi manusia walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar hak asasi manusia.

Dengan demikian hak asasi manusia berlaku bagi siapa saja, kapan saja

dan dimana saja sehingga hak asasi manusia merupakan hak yang bersifat

universal dan dimiliki oleh manusia sejak dilahirkan dan tidak seorangpun

dapat melanggar hak orang lain.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

13

d. Hak Asasi Manusia di Indonesia

Dalam sejarah perjuangan pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia,

berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan

sudah menunjukkan tuntutan penghormatan terhadap hak asasinya. Hal

tersebut terlihat jelas dalam tonggak-tonggak sejarah perjuangan kemerdekaan

Indonesia melawan penjajah, antara lain sebagai berikut:

1) Kebangkitan nasional 20 Mei 1908, yang diawali dengan lahirnya berbagai pergerakan kemerdekaan pada awal abad 20, menunjukkan kebangkitan bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari penjajahan bangsa lain.

2) Sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, membuktikan bahwa bangsa Indonesia menyadari hak-haknya sebagai satu bangsa yang bertanah air satu dan menjunjung satu bahasa persatuan Indonesia.

3) Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan puncak perjuanagn pergerakan kemerdekaan Indonesia diikuti dengan penetapan Undang-Undang Dasar 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam pembukaannya yang mengamanatkan: ‘Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan’. Undang-Undang Dasar 1945 menetapkan aturan dasar ynag sangat pokok, termasuk hak asasi manusia.(Wijianto dan Siti Aminah,2004: 65)

Pengakuan akan hak asasi manusia di Indonesia telah tercantum dalam

Undang-Undang Dasar 1945 yang sebenarnya terlebih dahulu ada dibanding

dengan Deklarasi Universal PBB yang lahir pada tanggal 24 Desember 1945.

Peraturan tentang hak asasi manusia dalam Tap MPR dan Undang-Undang

Dasar 1945 dimuat dalam:

1) Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea pertama dan empat

Hak asasi manusia sebenarnya sudah tercantum dalam Pembukaan

UUD 1945. Oleh karena itu, dapat disebutkan bahwa negara Indonesia

sendiri, sejak masa berdirinya tidak bisa lepas dari hak asasi manusia. Hal

ini dapat kita lihat pada alinea pertama yang berbunyi,’’… bahwa

sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa…”.

Dari pernyataan tersebut sangatlah jelas bahwa dalam jiwa bangsa

Indonesia sudah tertanam bahwa secara universal semua bangsa

Page 30: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

14

menginginkan kemerdekaan dan kebebasan tanpa membedakan agama,

jenis kelamin, etnik dan golongan.

Dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,

tertulis dengan jelas bahwa dalam pembentukan pemerintahan negara

Indonesia berdasarkan kemerdekaan yang kemudian disusun dalam

Undang-Undang Dasar. Hal tersebut dapat dilihat pada alinea keempat

yaitu,’’…untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang

melindungi segenap bangsa Indonesia...berdasarkan kemerdekaan…”.

2) Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945

Dalam batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 rumusan hak asasi

manusia mencakup hak dalam bidang politik, ekonomi, social dan budaya

yang tersebar dari pasal 27 sampai dengan pasal 34 Undang-Undang Dasar

1945.

Sampai pada berakhirnya orde baru tahun 1998 pengakuan akan hak

asasi manusia di Indonesia tidak banyak mengalami perkembangan dan

tetap berlandaskan pada rumusan yang ada dalam Undang-Undang Dasar

1945.

3) Ketetapan MPR

Ketetapan MPR mengenai hak asasi manusia Indonesia telah tertuang

dalam ketetapan MPR No.XVII/MPR/1998. Setelah itu, dibentuk Undang-

Undang No.39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia. Undang-Undang ini

sangat penting seiring dengan proses berjalannya hak asasi manusia di

Indonesia. Selain itu, keluar juga Undang-Undang No.26 Tahun 2000

tentang pengadilan hak asasi manusia.

Penegakan hak asasi manusia juga menjadi kebijakan penyelenggaraan

negara. Kebijakan dalam bidang hokum salah satunya adalah

meningkatkan pemahaman dan penyadaran, serta meningkatkan

perlindungan, penghormatan dan penegakan hak asasi manusia dalam

seluruh aspek kehidupan.

Page 31: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

15

4) Undang-Undang

Undang-Undang yang mengatur dan menjadi hak asasi manusia di

Indonesia adalah Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang hak asasi

manusia. Undang-Undang ini mengatur dan menjamin pelaksanaan hak

asasi manusia. Dalam melaksanakan ketentuan pasal 104, maka disamping

Undang-Undang No.39 Tahun 1999 terdapat pula Undang-Undang No.26

Tahun 2000 tentang pengadilan hak asasi manusia.

e. Lembaga Perlindungan Hak Asasi manusia

Melindungi warga negara dari pelanggaran hak asasi manusia sudah

menjadi komitmen bersama. Untuk melakukan itu perlu dibentuk lembaga

perlindungan hak asasi manusia di Indonesia yang bertugas melindungi

korban dari tindak pelanggaran hak asasi manusia yang dapat dilakukan oleh

orang, golongan atau bahkan negara selaku lembaga kekuasaan.

Lembaga perlindungan hak asasi manusia di Indonesia antara lain:

1) Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) didirikan pada

tahun 1993. komnas HAM dibentuk berdasarkan pada Keppres No.50 Tahun

1993 pada tanggal 7 Juni 1993. Pada era reformasi ini kedudukan lembaga

komnas HAM diperkuat lagi dengan UU No.39 Tahun 1999 tentang hak asasi

manusia pada pasal 75 sampai dengan pasal 99.

Menurut Wijianto dan Siti Aminah (2004: 71), “Komnas HAM adalah

sebuah organisasi independent, yang tidak berpihak, visioner, serta melakukan

kegiatan pendidikan dan penyuluhan masyarakat tentang hak asasi manusia”.

Dengan demikian bangsa Indonesia sangat memperhatikan masalah hak asasi

manusia terbukti dengan dibentuknya komnas HAM yang bekerja untuk

memajukan dan melindungi hak asasi manusia di seluruh Indonesia.

2) Lembaga Bantuan Hukum (LBH)

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) berubah menjadi Yayasan Lembaga

Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Keberadaanya dilatarbelakangi oleh

ketidakmampuan warga negara dalam membayar dan menuntut haknya untuk

memiliki kedudukan yang sama dalam hukum. “Yayasan Lembaga Bantuan

Page 32: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

16

Hukum Indonesia ini bertujuan untuk membela kepentingan masyarakat tanpa

memandang latar belakang suku, keyakinan politik, ideologi, agama,

kekayaan, warna kulit, keturunan dan kelompok orang yang dibelanya”

(Wijianto dan Siti Aminah,2004: 73). Dengan demikian, lembaga ini bertujuan

untuk mencegah ledakan gejolak dan keresahan dalam masyarakat.

Keberhasilan dari lembaga ini dapat mengembalikan kewibawaan hukum dan

pengadilan di negara kita yang sudah lama terpuruk.

3) Lembaga-lembaga Lain

Lembaga lain yang dimaksud disini adalah lembaga-lembaga swadaya

masyarakat (LSM) yang dibentuk oleh orang-orang yang juga berperan dalam

perlindungan hak asasi manusia. Lembaga swadaya masyarakat bergerak

dalam berbagai bidang. Misalnya bidang lingkungan hidup, bidang

pendidikan, bidang sosial, dan bidang kesehatan. Lembaga swadaya

masyarakat merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Dengan demikian lembaga-lembaga yang dimaksud disini adalah

lembaga-lembaga masyarakat yang bergerak dalam bidang penegakan dan

perlindungan hak asasi manusia.

2. Tinjauan Tentang Pemahaman Hak Asasi Manusia

a. Pengertian Pemahaman

Pengertian pemahaman menurut Benyamin S Bloom yang dikutip oleh

Sumadi Suryabrata (1998: 47) mengemukakan bahwa,” pemahaman adalah

kemampuan untuk menangkap arti dari suatu bahan yang telah terlihat antara

lain dalam kemampuan seseorang menafsirkan, informasi, meramalkan akibat

suatu peristiwa dan kemampuan lain sejenisnya”.

Sedangkan pengertian pemahaman menurut Suharsimi Arikunto (2002:

134) mengatakan bahwa,” pemahaman adalah mempertahankan, memperluas,

menyimpulkan, menggeneralisasi, memberi contoh, menuliskan kembali,

memperkirakan”. Dengan pemahaman diharapkan seseorang dapat

Page 33: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

17

membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta

dan konsep dari suatu bahan yang telah dipelajarinya.

Kesimpulan dari pengertian pemahaman adalah kemampuan untuk

menangkap arti dari suatu bahan yang dipelajari yang dapat dilihat dari

kemampuan seseorang dalam mempertahankan, meramalkan, memberi contoh

dan menyimpulkan bahan tersebut.

Untuk dapat mengetahui lebih jelas lagi tentang pemahaman, maka

perlu dikaji hal-hal sebagai berikut:

1) Tingkatan Pemahaman

Pemahaman seseorang terhadap suatu obyek atau peristiwa dimulai

dari tahap awal hingga tahap akhir yang menunjukkan seseorang tidak hanya

mengetahui suatu masalah tetapi juga mengerti serta memahami dengan apa

yang telah ia pelajari. Tingkatan pemahaman menurut Buxton dalam Wahyudi

(2002: 389) dibagi dalam empat tingkatan yaitu sebagai berikut:

Gambar 1 Tentang Tingkatan pemahaman

Penjelasan :

a) Tingkatan pertama disebut tingkatan pemahaman meniru (rote learning).

Pada tingkatan ini siswa dapat mengerjakan suatu soal tetapi tidak tahu

mengapa.

Relational Understanding

Insightful understanding

Observational understanding

Rote learning

Page 34: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

18

b) Tingkatan kedua disebut tingkatan pemahaman observasi (observational

understanding). Pada tingkatan ini siswa menjadi lebih mengerti setelah

melihat adanya suatu pola (pattern) atau kecenderungan.

c) Tingkatan ketiga disebut tingkatan pemahaman pencerahan (insightful

understanding). Pada tingkatan ini, sebagai ilustrasi, ada seorang siswa

yang mampu menjawab soal-soal dengan baik dan tepat, tetapi baru

kemudian menyadari mengapa dan bagaimana dia dapat menyelesaikannya

setelah melakukan diskusi ulang atau mempelajari ulang materinya.

d) Tingkatan keempat disebut tingkatan pemahaman relasional. Pada

tingkatan ini, siswa tidak hanya tahu tentang penyelesaian suatu masalah

tetapi dia juga dapat menerapkannya pada situasi lain, baik yang relevan

maupun yang lebih kompleks.

Berdasarkan tingkatan pemahaman diatas, maka pada dasarnya

pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran sangat penting untuk

diketahui oleh para pendidik. Hal tersebut untuk mengetahui seberapa jauh

tingkat pemahaman yang telah diperoleh siswa terhadap materi yang

diajarkan. Dengan demikian guru dapat mengetahui apakah siswa telah

menguasai suatu konsep atau baru pada tahapan tahu atau hafal tentang konsep

sesuai dengan sasaran pembelajaran.

Tingkatan pemahaman seorang siswa terhadap suatu obyek yang

dipelajari tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

siswa dalam mencapai pembelajaran yang optimal.

2) Tingkatan Pemahaman dalam Taksonomi Bloom

Dalam hubungannnya dengan satuan pelajaran, ranah kognitif

memegang peranan paling penting. Yang menjadi tujuan pengajaran pada

umumnya adalah peningkatan kemampuan siswa dalam aspek kognitif.

Tingkatan pemahaman merupakan salah satu tingkatan dalam ranah kognitif

yang terdiri dari enam tingkatan mulai dari yang hanya bersifat pengetahuan

tentang fakta-fakta sampai kepada proses intelektual yang tinggi yaitu dapat

mengevaluasikan sejumlah fakta. Menurut Taksonomi Bloom dalam Daryanto

Page 35: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

19

(1997: 103) mengatakan bahwa ” Aspek kognitif dibedakan atas enam jenjang

yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian”.

Adapun masing-masing tingkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan adalah aspek yang paling besar dalam taksonomi Bloom,

seseorang dituntut untuk mengenali dan mengetahui adanya konsep, fakta

atau istilah-istilah, dan lain sebagainya dan harus mengerti atau dapat

menggunakannya.

b) Pemahaman (comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasi materi tersebut

secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek dan materi harus

dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan

sebainya terhadap objek yang dipelajari.

c) Penerapan (application)

Penerapan diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari dari situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini

dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,

prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d) Analisis (analysis)

Analis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur

organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja misalnya dapat

menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan dan sebagainya.

e) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi

baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun,

Page 36: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

20

merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap

suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

f) Penilaian (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu

kriteria- kriteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

tes atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari

subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita

ketahui atau kita ukur dengan tingkatan tersebut di atas.

Tingkatan pemahaman menurut Suhaenah Suparno (2000: 6)

merupakan ”kemampuan untuk menangkap arti dari apa yang tersaji”. Dengan

demikian, seorang siswa dalam ranah kognitifnya dikatakan tingkat

pemahamannya baik apabila siswa dapat menangkap arti dari materi yang

telah ia terima.

3) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkatan Pemahaman Siswa

Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa untuk

mencapai pembelajaran yang optimal. Pembelajaran siswa dikatakan optimal

jika mereka mengalami pembelajaran yang bermakna, yang disertai dengan

pencapaian tingkatan pemahaman yang lebih tinggi dari tingkatan pemahaman

sebelumnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkatan pemahaman siswa

menurut Wahyudi (2002: 389-390) adalah sebagai berikut :

a) Faktor pertama adalah tingkat usia siswa (tingkat sekolah :SD, SLTP atau SMU).

b) Faktor kedua adalah pendekatan yang digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).

c) Faktor ketiga adalah motivasi siswa.

Dengan demikian pencapaian tingkatan pemahaman pada siswa

tergantung pada diri siswa sendiri serta pada guru selaku sarana atau fasilitas

bagi siswa dalam mempelajari konsep suatu materi. ”Semakin baik atau tinggi

tingkat usia siswa atau tingkat sekolah, motivasi siswa, dan pendekatan yang

Page 37: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

21

digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar maka semakin tinggi pula

tingkatan pemahaman siswa terhadap suatu materi dan sebaliknya” (Wahyudi,

2002: 390)

b. Pemahaman Hak Asasi Manusia

Pemahaman tentang konsep hak asasi manusia sangat diperlukan bagi

masyarakat untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang salung

menghormati dan menghargai haekat dan martabat kemanusiaan.

Bentuk konkrit yang diharapkan adalah kemampuan seseorang

menghormati hukum yang berlaku, menghormati hak orang lain, menyadari

hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik dan bertanggung

jawab, serta mampu menyelesaikan berbagai permasalahan hidup secara

kekeluargaan ataupun melalui jalur hukum. Kemampuan ini akan

mengkondisikan seseorang menjadi manusia yang disiplin, mematuhi aturan

yang berlaku, yang selalu berusaha menghindari konflik horisontal maupun

vertikal, serta menolak perilaku premanisme dan anarkhi dalam penyelesaian

berbagai masalah.

Pemahaman tentang hak asasi manusia dalam negara hukum di

Indonesia menurut Alik Ibe (2009) dalam www.alikibe.blogspot.com

didasarkan pada:

1. Hak asasi manusia dipahami dalam terminologi hubungan atau relationship. Hak harus dilihat dalam hubungannya dengan masyarakat secara keseluruhan, dan pada saat yang sama masyarakat atau suatu komunitas berhubungan dengan hak-hak seorang individu.

2. Dalam pengembangan hak asasi manusia, berarti menerima adanya kewajiban atau tanggungjawab manusia. Hak asasi manusia tidak dapat dibicarakan tanpa adanya implikasi langsung dari kewajiban masyarakat untuk menghormati hak asasi manusia.

3. Hak asasi manusia harus dipahami sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Pemahaman ini menunjukkan bahwa pada akhirnya hanya ada satu hak, yaitu hak untuk menjadi manusia.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman

hak asasi manusia adalah kemampuan individu sebagai subyek hukum

maupun sebagai warga negara dalam memahami, mensikapi dan menerapkan

Page 38: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

22

konsep hak asasi manusia yang dipahami sebagai satu kesatuan yang tidak

dapat dipisah-pisahkan yaitu hak untuk menjadi manusia.

c. Materi Hak Asasi Manusia Dalam Pendidikan Kewarganegaraan

Upaya perlindungan dan pengakuan hak asasi manusia dalam suatu

negara dapat terwujud apabila setiap warga negara memilki kesadaran akan

hak asasi manusia yang terwujud dalam perilaku untuk menghargai harkat dan

martabat manusia setiap individu. Salah satu alat untuk mencapai tujuan

tersebut adalah melalui pendidikan. Pendidikan menjadi sarana dalam

memberikan pengetahuan serta pemahaman hak asasi manusia sehingga

diharapkan dengan adanya pengetahuan dan pemahaman tersebut dapat

menumbuhkan kesadaran akan arti penting hak asasi manusia.

Adapun cara yang dilakukan yaitu dengan memasukkan materi hak

asasi manusia dalam kurikulum pendidikan. Pendidikan Kewarganegaraan

menjadi salah satu mata pelajaran yang mencantumkan materi hak asasi

manusia yang dapat dilihat dengan jelas dari ruang lingkup yang telah

dipaparkan sebelumnya.

Dengan dicantumkannya hak asasi manusia sebagai salah satu ruang

lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, maka menyebarluaskan

informasi serta wawasan mengenai hak asasi manusia pada generasi muda

menjadi salah satu tanggungjawab Pendidikan Kewarganegaraan.

Berikut ini disampaikan rincian Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar materi hak asasi manusia yang ada pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan masing-masing kelas untuk SD, SMP dan SMA sebagai

berikut:

Tabel 1: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Hak Asasi Manusia untuk Sekolah Dasar kelas 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Menerapkan hak 3.1 Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar

Page 39: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

23

anak di rumah dan

di sekolah

dengan gembira dan didengar pendapatnya

3.2 Melaksanakan hak anak di rumah dan di

sekolah

4. Menerapkan

kewajiban anak di

rumah dan di

sekolah

4.1 Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah

4.2 Melaksanakan aturan yang berlaku di

masyarakat

Tabel 2: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Hak Asasi Manusia untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Menampilkan

sikap positif

terhadap

perlindungan dan

penegakan Hak

Asasi Manusia

(HAM)

4. Menampilkan

perilaku

kemerdekaan

mengemukakan

pendapat

3.1 Menguraikan hakikat, hukum dan

kelembagaan HAM

3.2 Mendeskripsikan kasus pelanggaran dan

upaya penegakan HAM

3.3 Menghargai upaya perlindungan HAM

3.4 Menghargai upaya penegakan HAM

4.1 Menjelaskan hakikat kemerdekaan

mengemukakan pendapat

4.2 Menguraikan pentingnya kemerdekaan

mengemukakan pendapat secara bebas dan

bertanggungjawab

4.3 Mengaktualisasikan kemerdekaan

mengemukakan pendapat secara bebas dan

bertanggungjawab

Page 40: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

25

Tabel 3: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Hak Asasi Manusia untuk Sekolah Menengah Atas Kelas X

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Menampilkan

peran serta dalam

upaya pemajuan,

penghormatan, dan

perlindungan Hak

Asasi Manusia.

3.1Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan

dan penegakan HAM

3.2 Menampilkan peran serta dalam upaya

pemajuan, penghormatan, dan perlindungan Hak

Asasi Manusia di Indonesia.

3.3 Mendeskripsikan instrumen hukum dan

peradilan internasional HAM

Dalam penelitian ini standar kompetensi yang akan dicapai kelas VII

semester 2 adalah kemampuan menampilkan sikap positif terhadap perlindungan

dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) yang meliputi pengetahuan,

keterampilan, serta sikap tentang cakupan materi yang berkenaan dengan konsep-

konsep yang terdapat dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas

VII semester 2.

Alasan peneliti memilih materi tersebut, karena dalam materi tersebut

cakupan konsep hak asasi manusia lebih luas dibandingkan dengan materi pada

standar kompetensi menampilkan perilaku kemerdekaan mengemukakan

pendapat. Selain itu materi pada standar kompetensi menampilkan perilaku

kemerdekaan mengemukakan pendapat, cenderung mengarah pada perwujudan

perilaku demokratis.

d. Definisi Konseptual Pemahaman Hak Asasi Manusia

Berdasarkan berbagai pendapat tentang pemahaman hak asasi manusia di

atas, maka dapat dirumuskan pemahaman hak asasi manusia adalah kemampuan

individu sebagai subyek hukum maupun sebagai warganegara dalam memahami,

mensikapi dan menerapkan konsep hak asasi manusia yang dipahami sebagai

satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan yaitu hak untuk menjadi

Page 41: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

26

26

manusia. Pemahaman hak asasi manusia secara konseptual diartikan sebagai

kemampuan individu dalam menangkap materi hak asasi manusia. Pada

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, hak asasi manusia dijabarkan dalam

Standar Kompetensi yaitu “Menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan

penegakan Hak Asasi Manusia (HAM)”.

e. Definisi Operasional Pemahaman Hak Asasi Manusia

Definisi operasional dari pemahaman hak asasi manusia merupakan

kompetensi dasar dari penjabaran standar kompetensi. Adapun kompetensi dasar

yang dimaksud adalah kompetensi dasar yang masuk dalam tingkatan

pemahaman dari ranah kognitif yaitu sebagai berikut:

1. Menguraikan hakikat , hukum dan kelembagaan hak asasi manusia

2. Mendeskripsikan kasus pelanggaran dan upaya penegakan hak asasi manusia

3. Tinjauan Tentang Kesadaran Hak Asasi Manusia

a. Pengertian Kesadaran

Kesadaran manusia sangat tinggi dalam mewujudkan kehiduupan ini.

Menurut A.W. Widjaja (1997: 14) kesadaran adalah “Sikap atau perilaku

mengetahui atau mengerti taat dan patuh pada peraturan dan ketentuan

perundangan yang ada”. Sedangkan kesadaran menurut Poerwadarminto (1997:

731) mengemukakan kesadaran adalah “keadaan insaf, yakin, merasa, tahu dan

mengerti”. Selanjutnya Gerungan (1998: 21) mengemukakan bahwa,”kesadaran

adalah suatu aktivitas jiwa dalam hubungannya dengan lingkungan yang

menyadari adanya benda-benda di sekitar kita”.

Berdasarkan pengertian kesadaran menurut pendapat para ahli diatas,

maka dapat disimpulkan bahwa kesadaran adalah keadaan insaf sesseorang

berdasarkan sikap tahu, mengerti, merasa dan ingat.

b. Jenis kesadaran manusia

Kesadaran manusia menurut A.W.Widjaja (1997: 14-15) terdiri dari :

1) Kesadaran statis

Page 42: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

27

Kesadaran yang sesuai dengan peraturan perundangan berupa ketentuan-ketentuan dalam masyarakat.

2) Kesadaran dinamis Kesadaran dinamis menitikberatkan pada kesadaran yang timbul dalam

diri manusia, yang timbul dari kesadaran moral, keinsyafan dari dalam diri sendiri yang merupakan sikap batin yang tumbuh dari rasa tanggungjawab.

Kesadaran yang dituntut adalah kesadaran dinamis. Kesadaran ini,

manusia dan masyarakat mempunyai keinginan yang kuat untuk meningkatkan

dan mengembangkan lebih lanjut.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran, menurut Bimo

Walgito (1997: 46) bahwa,”kesadaran dapat dipengaruhi dua faktor yaitu : 1)

faktor endogen atau faktor dari dalam, 2) faktor eksogen atau faktor dari luar”.

Adapun yang dimaksud faktor dari dalam di sini adalah faktor yang datang dari

dirinya sendiri, faktor ini bersifat selektif, daya seseorang untuk menerima dan

mengolah pengaruh yang datang dari luar. Kemudian yang di maksud faktor luar

adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri sendiri, faktor ini berupa

lingkungan atau kelompok masyarakat dimana mereka hidup.

c. Kesadaran Akan Hak Asasi Manusia

Sebelum berbicara lebih jauh mengenai kesadaran akan hak asasi manusia

hendaknya kita harus mengetahui terminologi dari kesadaran hukum. Hal ini

dikarenakan kesadaran akan hak asasi manusia yang dimiliki seseorang

menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki kesadaran hukum. Dikatakan

demikian, karena pengakuan terhadap hak asasi manusia merupakan salah satu

substansi yang diatur dan dijamin oleh hukum.

Soerjono Soekanto (1982: 152) berpendapat, “Kesadaran hukum

sebenarnya merupakan kesadaran atau nilai-nilai yang terdapat didalam diri

manusia tentang hukum yang ada atau tentang hukum yang diharapkan ada.”

Sedangkan OK Chairuddin (1991 : 106) menyatakan, “Kesadaran hukum itu

adalah tidak lain daripada suatu kesadaran dalam kehidupan manusia untuk selalu

taat dan patuh terhadap hukum”. Ini berarti, kesadaran hukum juga dapat

diartikan sebagai perasaan sadar dari seorang manusia akan seperangkat aturan

yang memberikan perlindungan terhadap dirinya. Perasaan sadar ini berupa

Page 43: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

28

perasaan akan kebutuhan dan pemahaman terhadap hukum sehingga

mempengaruhi seseorang kaitannya dengan ketaatan atas peraturan hukum.

Dengan demikian, kaitannya dengan kesadaran akan hak asasi manusia

dapat dianalogkan bahwa kesadaran akan hak asasi manusia merupakan perasaan

sadar dari seseorang terhadap kebutuhan dan pemahaman hak asasi manusia

sehingga mempengaruhi seeorang kaitannya dengan ketaatan atas peraturan

hukum mengenai hak asasi manusia.

d. Penyebab Rendahnya Kesadaran Akan Hak Asasi Manusia

Rendahnya kesadaran akan hak asasi manusia tentunya dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Jika kita mengkaji rendahnya kesadaran akan hak asasi manusia

berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum seseorang,

menurut Soerjono Soekamto (1983: 98) mengatakan bahwa rendahnya kesadaran

hukum disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1) Taraf sinkronisasi yang rendah dari peraturan perundang-undangan. 2) Mentalitas yang kurang baik dari penegak hukum oleh karena sikap

tindaknya yang: a) Impuls b) Emosional c) Didasarkan pada: (1) Kekayaan material

(2) Kekuasaan (3) Kedudukan (4) Ketenaran 3) Fasilitas pendukung proses hukum yang relatif tidak memadai. 4) Pemberian contoh yang kurang baik dalam sebagai penataan dari

golongan panutan 5) Membudayanya “ Shame culture” ( dan bukan “ Gult culture”) 6) Kecenderungan untuk senantiasa melaksanakan “beleid”. 7) Lebih mementingkan kelaziman daripada kebenaran.

Berdasarkan faktor-faktor penyebab rendahnya kesadaran hukum di atas,

maka pada dasarnya setiap warga masyarakat senantiasa mempunyai taraf

kesadaran hukum yang berbeda-beda yaitu kesadaran hukum yang tinggi dan

kesadaran hukum yang rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh seberapa besar

pengetahuan yang dimiliki seseorang terhadap arti penting hukum itu sendiri.

Page 44: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

29

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian rendahnya

kesadaran seseorang terhadap hukum yang mengatur mengenai hak asasi manusia

adalah suatu penilaian yang tidak tahu atau paham, tidak mengerti akan sistem

hukum, adanya perilaku menyimpang dari hukum, kepatuhan hukum yang rendah

yang hanya mengetahui hukum tetapi berperilaku tidak sesuai dengan hukum

sehingga cenderung pada tindakan pelanggaran hukum.

e. Peningkatan Kesadaran Akan Hak Asasi Manusia

Peningkatan kesadaran akan hak asasi manusia berhubungan dengan

tinggi rendahnya kesadaran seseorang terhadap aturan hukum yang mengatur

tentang hak asasi manusia. Sedangkan untuk meningkatkan kesadaran hukum

seseorang diperlukan adanya peningkatan dalam pemahaman dan pengetahuan.

Adapun, peningkatan kesadaran hukum dan penyuluhannya hukum yang teratur

dengan dasar rencana yang mantap.

”Tujuan utama dari penyuluhan hukum adalah agar para warga

masyarakat memahami hukum-hukum sesuai yang sedang dihadapinya pada

suatu saat. Penyuluhan hukum dapat berisi hak-hak dan kewajiban-kewajiban di

bidang-bidang tertentu serta manfaatnya apabila hukum tersebut ditaati”.

( Soerjono Soekanto, 1983: 127)

Tujuan dari penerangan dan penyuluhan hukum tidak hanya sekedar agar

setiap warga masyarakat mengetahui adanya suatu hukum yang berlaku secara

sah, tetapi juga agar setiap warga masyarakat mempunyai kesadaran hukum

yang tinggi, sehingga dapat melaksanakan kaedah-kaedah hukum yang ada dalam

kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, kaitannya dengan kesadaran akan hak asasi manusia

dapat disimpulkan bahwa kesadaran akan hak asasi manusia merupakan perasaan

sadar dari seseorang terhadap kebutuhan dan pemahaman hak asasi manusia

sehingga mempengaruhi seseorang kaitannya dengan ketaatan atas peraturan

hukum mengenai hak asasi manusia. Artinya, ketaatan seseorang terhadap

peraturan hukum mengenai hak asasi manusia berkaitan serta dengan seberapa

besar kesadaran seseorang itu terhadap kebutuhan dan pemahaman yang

dimilikinya tentang konsep hak asasi manusia.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

30

Terlepas dari hal tersebut di atas, maka seharusnya manusia dan

masyarakat mengetahui dengan baik dab benar apa saja yang menjadi hak-hak

asasi dan kewajiban-kewajiban asasinya. A.W Widjaja (1985: 32) memberikan

contoh mengenai kaitan antara kewajiban-kewajiban asasi dengan hak-hak asasi

misalnya antara lain adalah sebagai berikut:

1) Bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran maka setiap warga negara mempunyai kewajiban belajar.

2) Bahwa setiap warga negara berhak/memiliki kebebasan dan setiap warga negara berkewajiban mengeluarkan suara dengan dilandasi rasa tanggungjawab.

3) Bahwa setiap warga negara berhak untuk merasa aman dan setiap warga negara berkewajiban menjaga keamanan.

4) Dan lain-lain.

f. Definisi Kesadaran Konseptual akan Hak Asasi Manusia

Kesadaran akan hak asasi manusia adalah keadaan sadar atau perasaan

seseorang akan hak-hak asasi dan kewajiban-kewajiban asasi yang dimilikinya

sebagai kodrat dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang wajib untuk

dilindungi dan dihargai oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi

kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia.

g. Definisi Operasional Kesadaran akan Hak Asasi Manusia

1. Kemampuan memiliki kepekaan terhadap hak-hak asasinya

2. Kesanggupan menghargai dan menghormati hak sesama manusia

3. Dorongan untuk berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan dan

pemajuan hak asasi manusia

4. Kemampuan bersikap dan berpikir positif terhadap upaya perlindungan

dan penegakan hak asasi manusia

4. Tinjauan Pendidikan Kewarganegaraan kaitannya

dengan Hak Asasi Manusia

Pendidikan adalah salah satu alat untuk membangun bangsa Indonesia

melalui generasi mudanya. Karena pendidikan memberikan arti penting dalam

masa perkembangan generasi muda, khususnya dalam perkembangan sikap dan

Page 46: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

31

perilaku guna memberikan arah dan penentuan pandangan hidupnya. Pendidikan

memiliki hakikat mengajarkan manusia untuk menjunjung etika, moral, akhlak,

budi pekerti serta perilaku manusia yang dapat menciptakan suatu kehidupan

yang baik. Pendidikan juga merupakan salah satu alat dalam pembinaan

kesadaran hak asasi manusia baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat.

Salah satu mata pelajaran yang berperan dalam upaya pembinaan

kesadaran hak asasi manusia adalah Pendidikan Kewarganegaraan. Pemahaman

tentang konsep hak asasi manusia dalam Pendidikan Kewarganegaraan sangat

diperlukan untuk membangun pengetahuan seseorang terhadap arti penting hak

asasi manusia.

Menurut Nils Rosemann (2006: 73) mengatakan bahwa,” Education was

designed in order to make those educated able to act in accordance with their

knowledge either to restrain from violations or to claim human right for their

protection”. Pendidikan dirancang untuk membuat orang-orang berpendidikan

dan mampu bertindak sesuai dengan pengetahuan mereka baik untuk menahan

dari pelanggaran atau untuk mengklaim hak-hak manusia untuk perlindungan

mereka. Jika seseorang menyadari hak-hak yang dimilikinya maka ia akan dapat

berjuang untuk hidup mereka sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Anja

Minhr (2006: 86) yang menyatakan bahwa,” If people are unaware of their own

and other s human right they will be unable to claim these right or to fight for

them”. Artinya bahwa jika seseorang tidak menyadari dirinya sendiri dan hak

asasi manusia orang lain, maka mereka tidak akan dapat berjuang untuk diri

mereka sendiri.

Berdasarkan pendapat diatas, maka jelas bahwa pendidikan memiliki

peran yang sangat penting dalam mewujudkan masyarakat yang sadar akan arti

penting hak asasi manusia. Dalam hal ini pendidikan yang dimaksud adalah

Pendidikan Kewarganegaraan. Untuk mengetahui kaitan antara Pendidikan

Keawrganegaraan dengan hak asasi manusia maka perlu diketahui terlebih

dahulu hal-hal sebagai berikut:

a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Page 47: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

32

Pendidikan kewarganegaraan didalam suatu konsep pendidikan sangatlah

perlu diberikan kepada seorang siswa yang menempuh suatu jenjang pendidikan

baik itu SD, SMP maupun di SMA serta perguruan tinggi karena pendidikan

kewarganegaraan memiliki peranan yang penting dalam pembentukan moral dan

budi pekerti serta kesadaran untuk melaksanakan hak dan kewajiban seseorang

dalam kehidupan bernegara.

Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan

Kewarganegaraan merupakan pendidikan yang dimaksudkan agar warga negara

memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola

pikir, pola sikap dan perilaku berdasarkan Pancasila dengan kesadaran untuk

melaksanakan hak dan kewajibannya.

b. Ruang Lingkup Isi Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu disiplin ilmu tentunya

mempunyai ruang lingkup kajian. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang

Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, menyatakan bahwa ruang lingkup

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek Persatuan dan

kesatuan bangsa, norma hukum dan peraturan, HAM, kebutuhan warga negara,

konstitusi negara, kekuasaan dan politik, pancasila dan globalisasi sebagai

berikut:

a) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan,

Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap

positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan

jaminan keadilan.

b) Norma, Hukum dan Peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga,

Tata terrtib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-

peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

Sistem hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional.

Page 48: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

33

c). Hak Asasi Manusia, meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban

anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,

penghormatan dan perlindungan HAM.

d). Kebutuhan warga negara, meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai

warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan

pendapat, menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan

kedudukan warga negara.

e). Konstitusi negara, meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama,

Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar

negara dengan konstitusi.

f). Kekuasaan dan politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,

Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem

politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani,

Sistem pemerintahan, Pers dalam masyrakat demokrasi.

g) Pancasila, meliputi: Kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

negara, Proses perumusan pancasila senagai dasar negara, Pengamalan

pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.

h). Globalisasi, meliputi: Globalisasi dilingkungannya, Politik luar negeri,

Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan

organisasi internasional, dan Menguasai globalisasi.

Pendapat di atas dapat peneliti simpulkan bahwa Pendidikan

Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan di

setiap jenjang pendidikan formal mulai dari SD hingga perguruan tinggi.

Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai beberapa aspek yang menjadi ruang

lingkupnya. Aspek-aspek dalam Pendidikan Kewarganegaraan terssebut

kemudian dijabarkan ke dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar. Yang

menjadi ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi

persatuan dan kesatuan bangsa, norma hukum dan peraturan, HAM, kebutuhan

warga negara, konstitusi negara, kekuasaan dan politik, pancasila dan globalisasi.

c. Ranah Pembelajaran Dalam Pendidikan Kewarganegaraan

Page 49: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

34

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran di sekolah

mempunyai tujuan dan fungsi , visi dan misi, serta ruang lingkup. Sesuai dengan

rumusan tentang tujuan fungsi, visi misi, dan ruang lingkup Pendidikan

Kewarganegaraan sebagai suatu mata pelajaran yang wajib diberikan dalam

setiap jalur pendidikan, maka aspek-aspek kompetensi yang hendak

dikembangkan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan setidaknya

menyangkut tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap atau watak.

Menurut Branson dalam Dasim Budimansyah dan Karim Suryadi (2008:

55-61) ”Berdasarkan kompetensi yang perlu dikembangkan, terdapat tiga

komponen utama yang perlu dipelajari dalam PKn yaitu Pengetahuan

Kewarganegaraan (civics knowledge), Kecakapan Kewarganegaraan (civics

dispotition), Watak Kewarganegaraan (civics skill)” .

Adapun penjelasan dari aspek atau domain dalam Pendidikan

Kewarganegaraan adalah sebagai berikut:

1) Civic Knowledge

Dasim Budimansyah dan Karim Suryadi (2008: 55) mengatakan ”Civic

Knowledge (pengetahuan kewarganegaran) berkaitan dengan kandungan atau apa

yang seharusnya diketahui oleh warga negara”. Pendapat lain dikemukakan oleh

Sri Wahyuni dan Syaifullah (2008:78) yang mengatakan bahwa,”Pengetahuan

kewarganegaraan berkenaan dengan substansi atau informasi yang harus

diketahui oleh warga negara, seperti pengetahuan tentang system politik,

pemerintahan, konstitusi, undang-undang, hak dan kewajiban sebagai warga

negara, dan sebagainya”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

kewaraganegaraan (Civic Knowledge) berkaitan dengan pengetahuan yang harus

dikuasai warga negara seperti pengetahuan tentang system politik, pemerintahan,

konstitusi, undang-undang, hak dan kewajiban sebagai warga negara, dan

sebagainya. Artinya, pemahaman hak asasi manusia masuk dalam aspek atau

Page 50: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

35

domain dari civic knowledge yaitu pengetahuan yang harus dikuasai seseorang

mengenai hak asasi manusia.

Jika dikaitkan dengan Taksonomi Bloom, pemahaman yang merupakan

tingkatan kedua dari ranah kognitif menunjukkan kemampuan untuk menangkap

makna dari apa yang ia pelajari, sehingga hal tersebut menunjukkan penguasaan

dari pengetahuan yang diperoleh siswa. Dengan demikian pemahaman hak asasi

manusia dalam taksonomi Bloom masuk dalam ranah kognitif sedangkan dalam

aspek atau domain Pendidikan Kewarganegaraan masuk dalam civic knowledge.

2) Civic Skill

Menurut Dasim Budimansyah dan Karim Suryadi (2008: 58) ”Civic

dispotition (kecakapan kewarganegaraan) mencakup kecakapan intelektual atau

kecakapan berpartisipasi”. Pendapat lain diungkapkan pleh Sri Wahyuni dan

Syaifullah (2008: 78) ” keterampilan kewarganegaraan berkaitan dengan

kemampuan atau kecakapan intelektual, sosial, dan psikomotorik”. Dari pendapat

di atas dapat disimpulkan bahwa kecakapan-kecakapan intelektual penting untuk

terbentuknya warga negara yang berperpengetahuan, efektif, dan bertanggung

jawab.

3) Civics dispotition

Dasim Budimansyah dan Karim Suryadi (2008: 61) mengatakan ”Civic

dispotition (watak kewarganegaraan) mengisyaratkan pada karakter publik

maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan pengembangan demokrasi

konstitusional”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Civic dispotiton merupakan

karakter atau watak pribadi seseorang untuk bertanggung jawab secara moral,

disiplin diri dan dapat menghargai harkat dan martabat manusia dari setiap

individu. Hal tersebut sejalan dengan ranah afektif dalam Taksonomi Bloom

yang berkenaan dengan perasaan seseorang terhadap suatu hal. Perasaan

seseorang terhadap suatu hal mencerminkan karakter atau watak seseorang

sehingga dalam hal ini kesadaraan akan hak asasi manusia masuk dalam ranah

Page 51: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

36

afektif dalam Taksonomi Bloom sedangkan dalam aspek atau domain pendidikan

Kewarganegaraan masuk dalam civic dispotition.

5. Hubungan Antara Pemahaman Hak Asasi Manusia dan Kesadaran akan

Hak Asasi Manusia

Pendidikan merupakan proses pembinaan dan pengembangan sumber

daya manusia dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas manusia. Hal ini

mengandung pengertian bahwa arti dan peranan pendidikan baik di dalam

maupun di luar sekolah sama pentingnya, sebab kedua sistem pendidikan tersebut

merupakan komponen yang menentukan dalam keseluruhan proses pendidikan

manusia dan masyarakat pada umumnya.

Kegiatan pendidikan ini dianggap sebagai salah satu cara yang paling

efektif untuk mendidik generasi muda menjadi manusia seutuhnya yakni manusia

yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif, berkepribadian yang mantap

dan mandiri serta menjadi warga yang demokratis dan bertanggung jawab

sehingga mampu menghadapi segala tantangan yang ada.

Dalam pelaksanaannya, tak jarang pendidikan mengalami hambatan yang

mengakibatkan gagalnya output pendidikan. Hal tersebut terlihat dari berbagai

perilaku negatif peserta didik seperti tawuran antar pelajar, budaya senioritas dan

junioritas yang berlebihan, intimidasi terhadap teman sebaya dan lain sebagainya.

Tindakan-tindakan yang mereka lakukan merupakan salah satu bentuk

pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

Pendidikan Kewarganegaraan dengan ruang lingkupnya yaitu hak aassi

manusia dalam pembelajarannya memberikan pemahaman bagi siswa terkait

dengan hak asasi manusia. Pemahaman hak asasi manusia adalah kemampuan

untuk menangkap arti dari konsep hak asasi manusia yang dipahami sebagai satu

kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan yaitu hak untuk menjadi manusia.

Adapun konsep hak asasi manusia yang dimaksudkan disini adalah materi-materi

Page 52: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

37

hak asasi manusia yang secara sengaja dimasukkan dalam standar kompetensi

dan kompetensi dasar dalam pendidikan kewarganegaraan.

Dengan adanya pendidikan di sekolah khususnya Pendidikan

Kewarganegaraan dengan materi pokok hak asasi manusia, siswa akan

mempunyai pemahaman hak asasi manusia. Pemahaman merupakan salah satu

tingkatan dari tujuan kognitif yang berupa kemampuan memahami atau mengerti

tentang isi pelajaran yang dipelajarinya. “Pemahaman juga memiliki arti yang

sangat mendasar yang meletakkan bagian-bagian belajar pada porsinya, tanpa

pemahaman maka keterampilan, pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna”

(Nurul Aini, 2008: 23). Artinya, pemahaman yang dimiliki seseorang akan

mendorong kebermaknaan sikap seseorang terhadap suatu hal.

Menurut konsep Driyarkara dalam Zaim Elmubarok (2009: 13) “perlunya

keseimbangan antara dimensi kognitif dan afektif dalam proses pendidikan”.

Artinya untuk membentuk manusia seutuhnya tidak cukup hanya dengan

mengembangkan kecerdasan berpikir atau IQ anak melalui dengan segudang

ilmu pengetahuan, melainkan juga harus dibarengi dengan pengembangan

perilaku dan sikap.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwasanya

pemahaman hak asasi manusia yang dikaji secara kognitif juga menyangkut sikap

seseorang dalam hal ini bahwa pemahaman mendorong kebermaknaan sikap

seseorang yang terwujud dalam bentuk kesadaran akan hak asasi manusia yaitu

sikap untuk menghargai harkat dan martabat manusia setiap individu. Dengan

demikian, semakin peserta didik memiliki pemahaman khususnya pemahaman

tentang hak asasi manusia maka semakin tinggi tingkat kesadaran akan hak asasi

manusia siswa.

6. Teori Behavioristik menurut Gage Berliner

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori tentang perubahan tingkah

laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran

Page 53: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

38

psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan

praktek pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik.

Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil

belajar. Oleh karena itu, antara perilaku dengan hasil belajar siswa sangat

berkaitan erat, dimana hasil belajar yang diperoleh siswa memiliki peran dalam

pembentukan perilakunya.

Slavin (2000) mengemukakan bahwa ”belajar merupakan akibat adanya

interaksi antara stimulus dan respon” (http://id.wikipedia.com). Seseorang

dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan

perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang

berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang

diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan

pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.

Dengan demikian menurut teori ini, seseorang yang telah diberikan

stimulus berupa materi hak asasi manusia akan menghasilkan suatu input berupa

pengetahuan serta pemahaman siswa terkait dengan materi hak asasi manusia

yang kemudian akan ditanggapi atau direspon oleh pebelajar atau siswa melalui

perubahan perilaku yang mengarah pada tujuan pembelajaran hak asasi manusia

berupa kesadaran akan hak asasi manusia sebagai outputnya

7. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Ernawati Agustiya. 2006. Hubungan Antara Sikap Persatuan dan Kesatuan

Masyarakat dengan Kesadaran Bergotong royong dalam Pembangunan Desa

di Desa Kingkang Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Dari hasil

penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa adanya korelasi Sikap

Persatuan dan Kesatuan Masyarakat dengan Kesadaran Bergotong royong

dimana diperoleh hasil sebesar 0,4969. Hasil korelasi tersebut lebih besar dari

nilai kritisnya yaitu sebesar 0,180. Hal ini menunjukkan hubungan antara

sikap persatuan dan kesatuan masyarakat dengan kesadaran bergotong royong

tersebut signifikan.

Page 54: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

39

2. Nurul Aini. 2008. Hubungan Antara Pemahaman Pendidikan

Kewarganegaraan Dengan Kesadaran Akan Hak dan Kewajiban Sebagai

Warga Negara Indonesia pada Siswa Kelas XI SMK Batik Surakarta. Dari

hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa adanya korelasi antara

pemahaman pendidikan kewarganegaraan dengan kesadaran akan hak dan

kewajiban sebagai warga negara Indonesia dimana diperoleh hasil sebesar

0,382. Hasil korelasi tersebut lebih besar dari nilai kritisnya yaitu sebesar

0,241. Hal ini menunjukkan hubungan antara pemahaman pendidikan

kewarganegaraan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga

negara tersebut signifikan.

B. Kerangka Berfikir

Kerangka pemikiran pada dasarnya merupakan penalaran untuk dapat

sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan.

Mengacu pada permasalahan dan kajian teori di atas, maka kerangka pemikiran

dalam penelitian ini sebagai berikut :

Hak asasi manusia merupakan salah satu aspek materi pokok Pendidikan

Kewarganegaraan yang ruang lingkupnya adalah sebagai berikut : hak dan

kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrument nasional dan

internasional hak asasi manusia, pemajuan, penghormatan dan perlindungan hak

asasi manusia. Dengan adanya pembelajaran tentang hak asasi manusia

diharapkan siswa memiliki pemahaman yang dimaksudkan untuk peningkatan

kesadaran dan wawasan peserta didik hak-haknya yang asasi serta peningkatan

kualitas dirinya sebagai manusia.

Pemahaman yang dimiliki oleh seorang siswa dapat membentuk

karakteristik sikap seseorang terhadap apa yang dipahaminya. Hal tersebut

sejalan dengan teori Behavioristik yang dikemukakan oleh Gage Berliner,

dimana aliran ini menekankan pada perubahan perilaku yang tampak sebagai

hasil belajar. Perubahan perilaku pada seseorang tentunya didasari dengan

adanya kemauan atau kesadaran untuk mengubahnya. Artinya dengan adanya

hasil belajar yang diperoleh seseorang dalam aspek kognitif akan berpengaruh

terhadap perubahan perilakunya akibat adanya dorongan dari aspek efektifnya.

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang

Page 55: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

40

dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan

perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang

berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang

diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan

pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.

Dengan demikian menurut teori ini, seseorang yang telah diberikan

stimulus berupa materi hak asasi manusia akan menghasilkan suatu input berupa

pengetahuan serta pemahaman siswa terkait dengan materi hak asasi manusia

yang kemudian akan ditanggapi atau direspon oleh pebelajar atau siswa melalui

perubahan perilaku yang mengarah pada tujuan pembelajaran hak asasi manusia

berupa kesadaran akan hak asasi manusia sebagai outputnya.

Pemahaman terhadap materi hak asasi manusia yang dimiliki seorang

siswa diharapkan akan mengetahui dan memahami hak-haknya sebagai manusia.

Selain itu diharapkan siswa mampu mengetahui dan mempunyai kesadaran akan

hak asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan sesuai dengan

pancasila dan UUD 1945 serta UU No.39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia.

Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Interaksi Hubungan antara Pemahaman Hak Asasi Manusia dengan

Kesadaran akan Hak Asasi Manusia.

C. Hipotesis

Menurut Riduwan (2003:35) “Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah atau sub masalah yang diajukan oleh peneliti, yang

dijabarkan dari landasan teori atau kajian teori yang masih harus diuji

kebenaranya”. Dalam penelitian penulis merumuskan hipotesis yaitu hipotesis

kerja (Ha) adalah sebagai berikut :

“Adanya hubungan positif dan signifikan antara pemahaman hak asasi

manusia dengan kesadaran akan hak asasi manusia pada siswa kelas VII Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Kebakkramat Tahun Ajaran 2009/2010”

Pemahaman

Hak Asasi Manusia Kesadaran akan Hak

Asasi Manusia

Page 56: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

41

41

BAB III

METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan sumber diperolehnya data yang dibutuhkan

dari masalah yang akan diteliti. Penelitian yang penulis lakukan ini bertempat di

SMP Negeri 1 Kebakkramat. Pemilihan lokasi tersebut dikarenakan tempat

tersebut memungkinkan sekali bagi penulis untuk memperoleh data-data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini dan lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal

peneliti, sehingga dapat menghemat biaya serta mempercepat proses

pengumpulan data.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari pengajuan judul

sampai dengan penyusunan laporan hasil penelitian dilakukan mulai dari bulan

Maret sampai September 2010. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai

penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 4 Waktu Kegiatan Penelitian

Keterangan 2010

Pengajuan judul

Penyusunan proposal

Perijinan

Penyusunan

instrumen

Pengumpulan data

Analisis data

Penyusunan laporan

Page 57: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

42

B. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian tentu memerlukan metode atau cara agar

penelitian dapat berhasil. Suatu penelitian akan menghasilkan suatu kesimpulan

yang tepat apabila menggunakan metode yang tepat dan benar. Berkaitan dengan

hal tersebut, maka seorang peneliti harus mampu menentukan metode penelitian

yang sesuai dengan masalah yang diteliti.

Menurut Abu Achmadi dan Cholid Narbuko (2007: 1), “Metode adalah

cara yang tepat untuk melakukan sesuatu”. Sedangkan yang dimaksud dengan

penelitian adalah “studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang

hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan

yang tepat”. (Winarno Surakhmad, 1998: 131)

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian

merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam suatu studi melalui

penyelidikan terhadap suatu masalah sehingga mendapat pemecahan masalah

yang tepat.

Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

kuantitatif yang bersifat korelasional. Metode deskriptif kuantitatif yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan masalah dengan jalan

mengumpulkan data, menyusun, mengkasifikasikan, menganalisa dan

menginterprestasikan data berupa angka dan skor. Bersifat korelasional

maksudnya adalah untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang

berbeda dalam suatu populasi. Disini, peneliti berusaha meneliti hubungan antara

dua variabel.

Penelitian ini bermaksud untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi

pada suatu faktor, berhubungan dengan satu variasi atau lebih faktor lain

berdasarkan koefisien korelasinya. Dengan kata lain penelitian ini bermaksud

mengungkapkan bentuk hubungan timbal balik antara variabel yang diselidiki

yaitu hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran akan hak

asasi manusia.

Page 58: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

43

C. Populasi dan Sampel

Dalam suatu penelitian ilmiah tidak akan terlepas dari penetapan populasi

dan sampel, karena populasi dan sampel merupakan subyek penelitian dan

keduanya merupakan sumber data penelitian.

1. Populasi

Pengertian populasi menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130) “populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswi Kelas VII di SMP Negeri 1 Kebakkramat Tahun Ajaran 2009/2010

dengan jumlah 202 orang. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:

Tabel 5 Jumlah Populasi Penelitian

o. kelas VII Jenis Kelamin umlah

laki-laki erempuan

1 15 19 34

2 14 20 34

3 12 21 33

4 17 16 33

5 12 22 34

6 12 22 34

Jumlah 82 120 202

2. Sampel

Suharsimi Arikunto (2002: 117) mengemukakan bahwa, “Sampel adalah

bagian dari populasi (sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti). Sampel

penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan

dapat mewakili seluruh populasi”. Mengingat jumlah populasi ada 202 orang,

maka peneliti hanya akan mengambil sebagian dari jumlah populasi yang

menggunakan sampel. Penentuan besarnya sampel yang akan diambil dalam

penelitian ini, akan menggunakan acuan pendapatnya Suharsimi Arikunto (2002:

112) sebagai berikut:

Untuk sekedar ancer-ancer, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik

diambil semuanya, sehingga penelitinya merupakan penelitian populasi.

Page 59: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

44

Selanjutnya jika jumlah subjek besarnya telah lebih dari 100 maka diambil antara

10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan data.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Untuk penelitian yang

resikonya besar, tentu saja jika sample lebih besar hasilnya akan lebih

baik.

Sesuai dengan ketentuan tersebut maka penelitian ini mengambil sampel

20% dari populasi sebesar 202 siswa sehingga jumlah keseluruhan sampel dalam

penelitian ini berjumlah 40 (lampiran 1 halaman 76).

3. Teknik Sampling

Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh

sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat

menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau dengan kata lain, sampel harus

representatif. Riduwan (2003:11) mengatakan bahwa teknik pengambilan sampel

atau teknik sampling adalah “Suatu cara mengambil sampel yang representatif

dari populasi”. Menurut Abu Achmadi dan Cholid Narbuko (2004: 110) ada dua

macam teknik sampling yaitu:

a. Teknik Random Sampling

1. Cara undian

2. Cara ordinal

3. Cara randomisasi dari table bilangan random

b.Teknik Non Random Sampling

1. Proposional sampling

2. Stratified sampling

3. Purposive sampling

4. Quota sampling

5. Double sampling

6. Area sampling

Page 60: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

45

7. Cluster sampling

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengambil sampel

adalah teknik Proportional Random Sampling. Tehnik sampling ini dilakukan

dengan mendasarkan pada sub-sub atau bagian-bagian yang ada dalam populasi

tersebut. Dalam pengambilan sampel secara random sebesar 20% dari jumlah

siswa sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 40 siswa. Adapun

pengambilan sampel dengan perhitungan sebagai berikut:

Kelas VII A sebanyak (34 x 40) : 200 = 6,7 dibulatkan menjadi 7

Kelas VII B sebanyak (34 x 40) : 200 = 6,7 dibulatkan menjadi 7

Kelas VII C sebanyak (33 x 40) : 200 = 6,5 dibulatkan menjadi 6

Kelas VII D sebanyak (33 x 40) : 200 = 6,5 dibulatkan menjadi 6

Kelas VII E sebanyak (34 x 40) : 200 = 6,7 dibulatkan menjadi 7

Kelas VII F sebanyak (34 x 40) : 200 = 6,7 dibulatkan menjadi 7

Jumlah keseluruhan dari tiap-tiap kelas = 39,8 dibulatkan menjadi 40

D. Tehnik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Berdasarkan judul dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau disebut variabel

penyebab. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pemahaman hak asasi

manusia (X).

b. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebut variabel

tergantung. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesadaran akan hak

asasi manusia (Y).

Untuk memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan data yang

relevan dengan permasalahanya, untuk memperoleh data tesebut, perlu

digunakan teknik pengumpulan data sehingga diperoleh data yang benar-benar

valid dan dapat dipercaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

Page 61: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

46

penelitian ini adalah teknik tes untuk memperoleh data pemahaman hak asasi

manusia dan teknik angket untuk memeperoleh data kesadaran akan hak asasi

manusia.

2. Tehnik Penyusunan Instrumen Penelitian

a. Tehnik Tes

1) Pengertian Tes

Menurut Suharmini Arikunto (2002: 53) “tes adalah alat ukur atau

prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam

suasana, dengan cara-cara yang sudah ditentukan”.

2) Bentuk Tes

Menurut Suharmini Arikunto (2002: 162) bentuk-bentuk tes ada dua yaitu

tes subjektif dan tes objektif. Adapun penjelasan dari bentuk tes subjektif dan

tes objektif adalah sebagai berikut:

a) Tes subjektif pada umumnya berbentuk essay atau uraian tes subjektif untuk mengukur kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata.

b) Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan objektif. Tes objektif terdiri dari tes benar salah (true-false), tes pilihan ganda (multiple choice test), tes menjodohkan (matching test) dan tes lisan (completion test). Berdasarkan bentuk-bentuk tes maka yang dapat digunakan penulis untuk

mengukur pemahaman hak asasi manusia dalam penelitian adalah tes objektif

dalam bentuk multiple choice atau pilihan ganda. Alasan digunakannya tes

obyektif dengan tipe aitem pilihan ganda ini dikarenakan menurut Syaifuddin

Azwar (1996: 74-75) mengatakan bahwa:

”item pilihan ganda yang dirancang dengan seksama dengan memperhatikan batasan isi tes serta ditulis sesuai dengan tujuan ukur menurut tingkat kompetensi yang tinggi tidaklah dapat dijawab oleh siswa yang mempunyai kompetensi taraf rendah dan pemahaman terbatas yang tidak disertai kemampuan berpikir kompleks”.

Dengan demikian tes obyektif dalam bentuk pilihan ganda atau multiple

choice ini dapat digunakan untuk mengukur pemahaman yang merupakan salah

satu tingkatan dari tujuan kognitif dalam Taksonomi Bloom yang berupa

kemampuan menangkap arti tentang isi pelajaran yang dipelajarinya.

Page 62: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

47

Pemberian skor tiap butir soal yaitu 1 jika jawaban benar dan 0 jika

jawaban salah. Hal ini dikarenakan dalam soal tes dengan tipe pilihan ganda

menghasilkan jawaban berupa dikotomi yaitu salah dan benar.

b. Teknik Angket

Tehnik angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kesadaran

akan hak asasi manusia, dimana pengukurannya dilakukan melalui tes sikap

atau yang sering juga disebut dengan istilah skala sikap (attitude scale) yaitu

alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap

seseorang.

1) Pengertian angket

Riduwan (2003: 52-53) “angket (questionnaire) adalah daftar pertanyaan

yang diberikan kepada orang lain, bersedia memberikan respons (responden)

sesuai dengan permintaan pengguna”. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:

151) “kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,

atau hal-hal yang ia ketahui”.

Dengan demikian, angket merupakan daftar pertanyaan yang digunakan

untuk mendapatkan data kepada responden sesuai dengan permintaan

pengguna.

2) Macam-macam Angket

Suharsimi Arikunto (2006: 152) tentang macam kuisioner (angket),

dapat ditinjau dari berbagai segi:

a) Dipandang dari cara menjawab, maka ada:

(1) Kuisioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk

menjawab dengan kalimatnya sendiri.

(2) Kuisioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih.

b) Dipandang dari jawaban yang diberikan ada:

(1) Kuisioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

Page 63: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

48

(2) Kuisioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang orang

lain.

c) Dipandang dari bentuknya maka ada:

(1) Kuisioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuisioner

tertutup.

(2) Kuisioner isian, yang dimaksud adalah kuisoner terbuka.

(3) Check list, sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan

tanda check (�) pada kolom yang sesuai.

(4) Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh

kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai

dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup

dengan bentuk skala bertingkat. Siswa diberi 25 pernyataan dengan jawaban

yang sudah peneliti sediakan dalam bentuk contreng (�) pada kolom jawaban

yang sudah disediakan. Siswa memilih jawaban yang sesuai dengan pilihannya

dengan memberikan tanda pada jawaban yang dipilih.

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1. Menentukan konsep variabel penelitian.

2. Menentukan aspek dan indikator yang akan disusun dari variabel penelitian.

3. Menyusun kisi-kisi angket.

4. Menyusun butir-butir pernyataan

5. Menentukan skor tiap item.

6. Melakukan uji coba angket.

Adapun pengukurannya dilakukan melalui tes sikap atau yang sering

juga disebut dengan istilah skala sikap (attitude scale). Hal ini dilakukan untuk

mengadakan pengukuran terhadap sikap seseorang sehingga dapat diketahui

seberapa tinggi atau rendahnya kesadaran seseorang terhadap hak asasi

manusia.

Cara pemberian skor tiap item pernyataan sesuai dengan skala likert.

Dengan skala likert, maka variabel akan dijabarkan menjadi indikator yang

kemudian indikator tersebut dijadikan tolak ukur dalam menyusun item-item

Page 64: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

49

instrumen. Jawaban setiap item instrumen angket yang menggunakan skala

likert berupa:

1) Sangat setuju

2) Setuju

3) Tidak setuju

4) Sangat tidak setuju

(Syaifuddin Azwar, 2003: 140)

Adapun penilaian angket kesadaran akan hak asasi manusia dalam skala likert

adalah sebagai berikut:

1). Pernyataan Positif

a) Sangat setuju skor 4

b) Setuju skor 3

c) Tidak setuju skor 2

d) Sangat tidak setuju skor 1

2). Pernyataan Negatif

a) Sangat setuju skor 1

b) Setuju skor 2

c) Tidak setuju skor 3

d) Sangat tidak setuju skor 4

E. Uji Coba Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang akan diujicobakan dalam penelitian ini adalah

instrument tes pemahaman hak asasi manusia dan angket kesadaran akan hak

asasi manusia. Uji coba atau Try out dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2010 di

SMP Negeri 1 Kebakkramat kelas VII. Uji coba instrumen ini diberikan kepada

siswa di luar populasi yang telah ditentukan sebanyak 30 siswa dengan maksud

untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah memenuihi syarat

validitas dan reabilitas. Adapun daftar siswa yang digunakan dalam ujicoba atau

tryout dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 77. Ujicoba atau tryout instrument

dijabarkan sebagai berikut:

Page 65: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

50

1. Uji Coba Tes Pemahaman Hak Asasi Manusia

Sebelum data dianalisis, instrumen dievaluasi terlebih dahulu untuk

mengetahui bahwa tes yang akan digunakan dalam penelitian ini valid dan

reliabel atau tidak. ”Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu

valid dan reliabel” (Suharsimi Arikunto, 2002: 144).

a. Validitasi tes

Validitasi tes digunakan validitas isi (content validity) yaitu dengan cara

menyusun tes berdasarkan kisi-kisi ujicoba tes pemahaman hak asasi manusia

(Lampiran 3 halaman 79). Kisi-kisi tes disusun berdasarkan standar isi yang

kemudian dijabarkan dalam indikator-indikator. Sedangkan lembar soal ujicoba

tes sendiri terdiri dari 30 item pertanyaan (Lampiran 4 halaman 80).

b. Uji coba tes

Sebelum data dianalisis, instrumen dievaluasi terlebih dahulu untuk

mengetahui bahwa tes yang akan digunakan dalam penelitian ini valid dan

reliabel atau tidak. Adapun persyaratan pengujian tes adalah sebagai berikut:

1) Uji validitas tes

Pengujian validitas menggunakan uji validitas item dengan teknik analis

butir-butir soal. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Menghitung besarnya korelasi

Dalam pengujian validitas yang digunakan adalah formula korelasi

point biserial (Rpb). Penggunaan rumus ini karena variabelnya

dikotomi, yaitu hanya memiliki dua macam angka saja, seperti tes ini

yang menjawab benar diberi angaka 1 dan yang menjawab salah diberi

angka 0.

Rumus Korelasi Point Biserial adalah:

( )[ ][ ]QPStMMr tipb Ι−=

Keterangan:

M : Mean skor variabel interval subjek yang mendapat skor satu

padavariabel dikotomi.

Mt : Mean skor variabel interval bagi sekuruh subjek.

St : Deviasi standart variable interval bagi seluruh subjek.

Page 66: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

51

P : banyaknya skor satu pada variable dikotomi dibagi n.

Q : 1-P

Kriteria nilai rpbis adalah sebagai berikut :

Item tersebut valid jika harga tabelpbi r ≥r

Item tersebut tidak valid jika harga tabelpbi r ≤r

Artinya dari hasil perhitungan validitas item tersebut kemudian

dikonsultasikan dengan harga r. Jika r Point Biserial lebih besar dari

harga r tabel, maka korelasi tersebut signifikan, berarti item soal

tersebut adalah valid. Apabila harga r Point Biserial lebih kecil dari r

tabel, berarti korelasi tersebut tidak signifikan maka item soal tersebut

dikatakan tidak valid.

b) Pernyataan valid

Suatu bentuk tes dinyatakan valid apabila mempunyai harga positif

dan koefisisen mendekati angka 1 (rxy= 1,00). Berdasarkan hasil uji

validitas dapat menggunakan rumus point biserial yang dibantu dengan

menggunakan program statistik SPSS.

Dari perhitungan yang telah dilakukan dan kemudian

dikonsultasikan dengan rtabel yang mempunyai taraf signifikansi 5% dan

N=30 maka jika r hitung > 0,361 berarti butir pertanyaan tersebut valid.

Dan jika rhitung < 0,361 berarti butir pertanyaan tersebut tidak valid.

Hasil uji coba dari item tes pemahaman hak asasi manusia dapat

dilihat pada lampiran 5 halaman 86, diketahui bahwa dari 30 item tes

tersebut ada 28 item yang valid, sedangkan 2 item lainnya dinyatakan

tidak valid. Item yang tidak valid adalah item nomor 10 dan 21.

Selanjutnya dalam penelitian untuk item yang tidak valid dibuang.

Untuk kisi-kisi tes penelitian dapat di lihat pada lampiran 6 halaman 88,

sedangkan soal tes penelitian dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 89.

Contoh perhitungan uji validitas tes salah satu item disajikan dalam

lampiran 8.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

52

2) Uji reliabilitas tes

Untuk menguji reliabilitas tes digunakan rumus:

a) Rumus Belahan Dua

r xy = ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

})(}{)({

))((2222 YYNXXN

YXXYN

(Saifuddin

Azwar, 2002: 48)

b) Dilanjutkan dengan Formula Sperman-Brown

r11 =

+

×

212

1

212

1

1

2

r

r

(Suharsimi Arikunto, 2006:108)

Keterangan :

r11 = Reabilitas Instrumen

r1/21/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua

belahan instrumen

Kesimpulan:

Dan hasil perbandingan antara r11 dan rtab kemudian diambil

kesimpulan sebagai berikut:

Soal tes dikatakan reliabel apabila r hitung > r tabel, sebaliknya jika r hitung <

r tabel maka soal tes tidak reliabel.

Untuk menentukan kriteria reliabel tes perlu dilakukan konsultasi dengan

kriteria koefisien reliabilitas angket seperti dikemukakan oleh Suharsimi

Arikunto (2006: 75). Sebagai berikut:

(1) 0,800 – 1,000 = reliabilitas sangat tinggi

(2) 0,600 – 0,799 = reabilitas tinggi

(3) 0,400 – 0,599 = reliabilitas cukup

(4) 0,200 – 0,199 = reliabilitas sangat rendah

Page 68: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

53

Dari item yang valid dan telah dilakukan uji reliabilitas maka

diperoleh 11r =0,775 yang berarti memiliki koefisien reabilitas yang

tinggi (Lampiran 9 halaman 95).

3) Uji analisis item soal

a) Daya Beda (D)

Untuk mengetahui daya beda dari suatu item tes, terlebih dahulu

dihitung besarnya proporsi penjawab dengan benar antara kelompok

tinggi dan kelompok rendah Formulasi daya diskriminasi item adalah

sebagai berikut:

R

iR

T

iT

N

n

N

nd −=

(Saifudin Azwar,

2002: 138)

Keterangan:

iTn : banyaknya penjawab item dengan benar dari kelompok tinggi

TN : banyaknya penjawab item dari kelompok tinggi

iRn : banyaknya penjawab item dengan benar dari kelompok rendah

RN : banyaknya penjawab item dari kelompok rendah

Kriteria:

D=0,00 – 0,2 : Jelek

D=0,2 – 0,4 : Sedang

D=0,4 – 0,7 : Baik

D=0,7– 1,0 : Baik Sekali

D=negatif : Semuanya tidak baik

Dari 30 soal yang diuji cobakan dapat diketahui soal dengan kriteria

cukup soal no.28 dan kriteria jelek soal no.2. Untuk perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 98.

b) Derajat Kesukaran (P)

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sukar. Untuk menentukan derajat kesukaran digunakan rumus:

Page 69: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

54

N

nP i=

(Saifudin Azwar, 2002: 134)

Keterangan:

in :Banyaknya siswa yang menjawab item dengan benar

N : Banyaknya siswa yang menjawab item

Kriteri harga P adalah:

0,0 ≤ P < 0,3 = sukar

0,3 ≤ P < 0,7 = sedang

0,7 ≤ P < 1,0 = mudah

Dari 30 soal yang diuji cobakan, berdasarkan hasil perhitungan P

terdapat 29 soal dengan kriteria mudah dan 1 soal dengan kriteria

sedang. Perhitungan lebih lanjut pada lampiran 11 halaman 101.

2. Uji Coba Angket Kesadaran Akan Hak Asasi Manusia

a. Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto macam-macam validitas sebagai berikut:

1) Validitas isi (content validity) sebuah tes dikatakan memenuhi validitas isi apabila menyangkut tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi pelajaran yang diartikan. Oleh karena itu yang dianjurkan tertera dalam kurikulum maka, validitas isi ini juga sering disebut validitas kurikuler. 2) Validitas kontruksi (contruct validity) sebuah tes dikatakan memiliki validitas kontruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir seperti yang tersebut dalam TIK atau konsep. 3) Validitas ”ada sekarang” (concurrent validity) validitas ini lebih umum dikenal dengan validitas empiris, sebuah tes dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. 4) Validitas prediksi (predictive validity) memprediksi artinya meramal selalu mengenai hal yang artinya akan datang, jadi sekarang belum terjadi, sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi atau validitas ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. (Suharsimi Arikunto, 2002: 67-69).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis validitas konstruksi

karena menggunakan angket yang terdiri dari beberapa indikator untuk

mengukur setiap aspek berfikir seperti yang tersebut dalam konsep yaitu

kesadaran akan hak asasi manusia siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kebakkramat.

Page 70: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

55

Dari indikator tersebut kemudian disusun butir angket berdasarkan kisi-

kisi uji coba angket kesadaran akan hak asasi manusia (Lampiran 12 halaman

102), sedangkan lembar uji coba angket sendiri terdiri dari 25 item pernyataan

(Lampiran 13 halaman 103).

Untuk mengetahui valid tidaknya butir angket maka diuji dengan rumus

product moment yang dikemukakan oleh Pearson.

})(.}{)(.{

))((.2222 YYNXXN

YXYXNrxy

∑−∑∑−∑

∑∑−∑=

(Suharsimi Arikunto, 2006: 170)

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

∑X : Skor masing-masing item

∑Y : Skor total

∑XY : Jumlah penelitian X dan Y

∑X2 : Jumlah kuadrat dari X

∑Y2 : Jumlah kuadrat dari Y

N : Jumlah subjek

Selanjutnya untuk mengukur taraf validitas tiap butir (item) dalam

angket tersebut maka hasil perhitungannya dikonsultasikan dengan tabel r

product moment dalam taraf signifikansi 5%.

Bila r hitung > r tabel berarti valid

Bila r hitung < r tabel berarti tidak valid

Dari perhitungan yang telah dilakukan dan kemudian dikonsultasikan

dengan rtabel yang mempunyai taraf signifikansi 5% dan N=30 maka jika r hitung >

0,361 berarti butir pertanyaan tersebut valid. Dan jika r hitung < 0,361 berarti

butir pertanyaan tersebut tidak valid.

Hasil uji coba dari item angket kesadaran akan hak asasi manusia dapat

dilihat pada lampiran 14 halaman 104, diketahui bahwa dari 25 item angket

tersebut ada 24 item yang valid, sedangkan 1 item lainnya dinyatakan tidak

valid. Item yang tidak valid adalah item nomor 17. Selanjutnya dalam penelitian

Page 71: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

56

untuk item yang tidak valid dibuang. Untuk kisi-kisi penelitian angket dapat di

lihat pada lampiran 15 halaman 109, sedangkan angket penelitian dapat dilihat

pada lampiran 16 halaman 110.

Contoh perhitungan uji validitas angket salah satu item disajikan dalam

lampiran 17.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 154) Reliabilitas adalah ”ketepatan

suatu tes apabila diteskan subyek yang sama”. Dengan kata lain reliabilitas

adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil

pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih.

Adapun mencari reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (2002: 156) adalah (a)

rumus Spearman Brown, (b) rumus Flanagan, (c) rumus Rulon, (d) rumus K-

R.20, (e) rumus K-R21, (f) rumus Hoyt, (g) dan rumus Alpha.

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur reliabilitas angket. Reliabiliats

tes dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach oleh Suharsimi

Arikunto (2006:196) dengan rumus:

r11 =

−∑σσ

2

2

11

t

b

k

k

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal

∑σ 2

b = jumlah varians butir

σ 2

t = varians total

Untuk mengetahui reliabel tidaknya alat ukur tersebut, maka hasil r11

dikonsultasikan dengan rtabel. Jika r11 > rtabel, hasil uji coba adalah reliabel.

Sebaliknya jika r11 < rtabel berarti hasil uji coba tidak reliabel.

Berdasarkan perhitungan diperoleh reliabilitas sebesar 0,775. Hasil

tersebut kemudian dikonsultasikan dengan rtabel pada tingkat signifikasi 5%

Page 72: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

57

dengan N=30 dan diperoleh nilai kritis sebesar 0,361. Karena r11 > rtabel atau

0,775> 0,361 maka item pernyataan angket tersebut reliabel (Lampiran 18

halaman 112).

Hasil analisis reliabilitas kemudian dikonsultasikan dengan koefisien

reliabilitas. Adapun mengenai besarnya koefisien korelasi dapat digunakan

ketentuan sebagai berikut:

Adapun mengenai interprestasi besarnya koefisien korelasi dapat

menggunakan ketentuan sebagai berikut :

0.800 – 1.000 = reliabilitas sangat tinggi

0.600 – 0.800 = reliabilitas tinggi

0.400 – 0.600 = reliabilitas cukup

0.200 – 0.400 = reliabilitas rendah

0.000 – 0.200 = reliabilitas sangat rendah

(Suharsimi Arikunto,2006: 276)

Apabila dilihat dengan ketentuan koefisien korelasi maka angket

tersebut dikatakan reliabilitasnya tinggi dikarenakan berada pada interprestasi

0,600 – 0,800.

E. Tehnik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

mengolah data hasil penelitian. Ada dua teknik analisis data dalam suatu

penelitian, yaitu teknik statistik dan non statistik. Dalam penelitian ini

menggunakan teknik statistik karena data diambil merupakan data kuantitatif.

Adapun prosedur analisis data dalam penelitian ini:

1. Uji prasyarat analisis

2. Pengujian hipotesis

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Page 73: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

58

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel diambil dari

distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan uji Lilliefors dengan

cara menggunakan penafsir rata-rata (X) dan simpangan baku. Adapun langkah-

langkah dalam uji Lilliefors adalah sebagai berikut:

1) ( )

S

XXizi

−=

zi = Angka baku

X = Rata-rata

N

X i∑

S = Simpangan baku

( )( )( )1

22

−−

= ∑ ∑NN

XiXN i

2) Tiap angka baku dan menggunakan daftar distribusi normal baku,

hitung peluang: )()( zizPziF ≤=

3) N

ziyangzzBanyaknyazziS ni ≤= ,....,

)( 2

4) Hitung selisih ( ) ( )ziSziF − tentukan harga mutlaknya

5) Cari nilai yang terbesar dari selisih ( ) ( )ziSziF − jadikan Lhitung atau

Lhit

6) Kesimpulannya:

a) Jika Lhit ≥ Ltabel atau Lkritis tolak hipotesis statistik, jadi tidak

normal

b) Jika Lhit < Ltabel, terima hipotesis statistik, jadi normal.

(Hassan Suryono, 2005:79)

b. Uji Linieritas

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dengan

varibel terikat terdapat hubungan yang linier atau tidak. Jika Fhitung<Ftabel maka

terima H0 berarti korelasinya linier, tetapi apabila Fhitung>Ftabel maka tolak H0

Page 74: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

59

berarti korelasinya tidak linier. Pengujian linieritas menggunakan rumus menurut

Sudjana (2001:15) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

∑= 2)( YTJK

( )n

YaJK

2

)( ∑=

( )( )

−= ∑ ∑∑n

YXXYbabJK )/(

( )( )

( )∑ ∑∑ ∑∑

−= 22 XXn

YXXYn

)/()()()( abJKaJKTJKSJK −−=

( )∑ ∑ ∑

−=iX in

YYGJK

2

2)(

)()()( GJKSJKTCJK −=

Keterangan:

JK : Jumlah kuadrat-kuadrat JK(T) : Jumlah kuadrat total

JK(a) : Jumlah kuadrat koefisien JK(b/a): jumlah kuadrat regresi

JK(S): Jumlah kuadrat siswa JK(TC): Jumlah kuadrat tuna cocok

JK(G): Jumlah kuadrat galat

2. Uji Hipotesis

Setelah uji prasyarat telah dipenuhi maka dapat dilakukan pengujian

hipotesis yang telah diajukan. Untuk membuktikan hipotesis yang telah

dikemukakan maka diperlukan adanya pengolahan data selama penelitian, dalam

penelitian ini digunakan teknik analisis korelasi sederhana. Adapun langkah-

langkah pengujian analisis dengan tehnik korelasi sederhana adalah sebagai

berikut:

a. Mencari koefisien korelasi sederhana antara X dan Y, menggunakan rumus

Product Moment dari Pearson sebagai berikut :

Page 75: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

60

r xy = ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

−2222 )(}{)({

))((

YYNXXN

YXXYN

( Suharsimi Arikunto, 2006: 274)

Keterangan:

r xy : Koefisien korelasi antara X dan Y

∑XY : Jumlah perkalian X dan Y

∑XY : Jumlah perkalian X dan Y

X : Skor masing-masing item

Y : Skor total

2X : Jumlah kuadrat dari X

2Y : Jumlah kuadrat dari Y

N : Jumlah responden

Hipotesis yang diajukan :

Apabila rhitung > rtabel maka terdapat hubungan antara X dan Y (H0 ditolak

dan Ha diterima), sebaliknya jika rhitung ≤ rtabel maka tidak terdapat hubungan

antara X1 dan Y (H0 diterima dan Ha ditolak). Ketentuan nilai r tidak lebih dari

harga (-1 ≤ r ≤ 1).

b. Uji Keberartian Koefisiensi Korelasi

( )2

2

1

1

r

rt

−−Ν=

(Suharsimi Arikunto, 2006: 294)

Keterangan:

t : uji keberartian

r : koefisien korelasi

N : jumlah sampel

Page 76: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

61

Jika tabelhitung tt > maka koefisien korelasinya signifikan, sebaliknya jika

tabelhitung tt ≤ maka koefisien korelasinya tidak signifikan.

c. Persamaan garis regresi (y= a + bX) dengan harga a dan b diperoleh melalui:

a

( )( ) ( )( )( ) ( )22

2

∑∑∑∑∑∑

−=

XXN

XYXXY

b∑ ∑

∑ ∑ ∑−

−=

22 )(

))(()(

XXN

YXXYN

apabila harga b positif, maka variabel kesadaran akan hak asasi manusia (Y)

akan mengalami kenaikan atau pertambahan sehingga hubungan fungsionalnya

menjadi positif, sebaliknya apabila harga b negatif, maka variabel kesadaran akan

hak asasi manusia (Y) akan mengalami penurunan sehingga hubungan

fungsionalnya menjadi negatif.

(Husaini Usman dan Purnomo Setyadi Akbar, 2003: 216)

Page 77: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

62

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu pemahaman hak asasi

manusia sebagai variabel bebas (X) dan kesadaran akan hak asasi manusia

sebagai variabel terikat (Y). Adapun tehnik yang digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai pemahaman hak asasi manusia adalah dengan

metode tes, sedangkan kesadaran akan hak asasi manusia menggunakan metode

angket yang skala pengukurannya menggunakan skala likert.

Sebelum mengumpulkan data dengan menggunakan angket dan tes,

terlebih dahulu dilakukan tryout angket dan tes terhadap 30 siswa diluar sampel

yang dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2010. Tryout digunakan untuk menguji

validitas dan reabilitas angket dan tes sebagai instrumen pengumpulan data.

Setelah dilakukan tryout terdapat satu item angket dan dua item soal tes yang

tidak memenuhi syarat validitas maupun reabilitas. Peneliti kemudian membuang

item-item soal tersebut karena masing-masing indikator sudah terwakili dengan

item-item yang lain.

Setelah data dari kedua variabel dikumpulkan, ditentukan tabulasinya serta

dilakukan analisis, maka peneliti dapat memberikan gambaran atau deskripsi data

mengenai X dan Y sebagai berikut:

1. Deskripsi Data Pemahaman Hak Asasi Manusia

Data pemahaman hak asasi manusia diperoleh melalui tes. Berdasarkan

rekapitulasi data diketahui jumlah responden (N) = 40, Nilai tertinggi = 96, Nilai

terendah = 79, Mean= 86,48 dan didapat standar deviasi (SD) = 5,20. Untuk

lebih jelas dapat dilihat dalam lampiran 19 halaman 113. Untuk mendapatkan

kelas interval, terlebih dahulu dicari interval (R) diperoleh dari perhitungan R=

data max – data min yaitu 96-79 hasilnya adalah 17. Untuk menghitung

banyaknya kelas dapat diperoleh dengan rumus K= 1+3,3 X log N (40) hasilnya

6,286 dapat dibulatkan menjadi 6. Keputusan interval kelas diperoleh dengan

Page 78: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

63

rumus I=R/K hasilnya adalah 2,8. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini

:

Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Data Pemahaman Hak Asasi Manusia

Interval ilai Tengah mutlak komulatif

79.00 81.80 80.40 8 8

81.90 84.70 83.30 5 13

84.80 87.60 86.20 7 20

87.70 90.50 89.10 12 32

90.60 93.40 92.00 6 38

93.50 96.30 94.90 2 40

Dari hasil distribusi frekuensi tersebut di atas, dapat diketahui bahwa nilai

yang terbanyak muncul adalah pada interval 87.70-90.50 dengan frekuensi 12

dan nilai terendah terdapat pada interval 93.50-96.30 dengan frekuensi 2.

Selengkapnya mengenai hasil dari pengumpulan data tentang pemahaman hak

asasi manusia dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

8

5

7

12

6

2

80.40 83.30 86.20 89.10 92.00 94.90

Gambar 3. Histogram Pemahaman Hak Asasi Manusia

2. Deskripsi Data Tentang Kesadaran Akan Hak Asasi Manusia

Data kesadaran akan hak asasi manusia diperoleh melalui angket.

Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui jumlah responden (N)=40, Nilai

tertinggi= 93, Nilai terendah = 73, Mean= 81,75 dan didapat standar deviasi (SD)

= 5,43. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam lampiran 19 halaman 113. Untuk

mendapatkan kelas interval, terlebih dahulu dicari interval (R) diperoleh dari

Page 79: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

64

perhitungan R= data max – data min yaitu 93-73 hasilnya adalah 20. Untuk

menghitung banyaknya kelas dapat diperoleh dengan rumus K= 1+3,3 X log N

(40) hasilnya 6,286 dapat dibulatkan menjadi 6. Keputusan interval kelas

diperoleh dengan rumus I=R/K hasilnya adalah 3,3. Secara rinci dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 7 : Distribusi Frekuensi Data Kesadaran Akan Hak Asasi Manusia

Interval Nilai Tengah Fmutlak Fkomulatif

73.0 76.3 4.7 7 3.0

76.4 79.7 78.1 9 76.4

79.8 83.1 81.5 8 79.8

83.2 86.5 84.9 7 83.2

86.6 89.9 88.3 5 86.6

90.0 93.3 91.7 4 90.0

Dari hasil distribusi frekuensi tersebut di atas, dapat diketahui bahwa nilai

yang terbanyak muncul adalah pada interval 76.40-79.70 dengan frekunsi 9 dan

nilai terendah terdapat pada interval 90.00-93.30 dengan frekunsi 4.

Selengkapnya mengenai hasil dari pengumpulan data tentang pemahaman hak

asasi manusia dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

7

9

8

7

5

4

74,7 78,1 81,5 84,9 88,3 91,7

Page 80: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

65

Gambar 3. Histogram Kesadaran Akan Hak Asasi Manusia

B. Pengujian Prasyarat Analisis

Pengujian persyaratan analisis meliputi dua hal yaitu pengujian normalitas

data dan pengujian linieritas data. Rincian pelaksanaan kedua pengujian tersebut

adalah seperti dibawah ini.

1. Pengujian Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel diambil dari

distribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan uji Lilliefors. Apabila Lhit < Ltabel maka sampel diambil dari

distribusi normal, sedangkan apabila Lhit > Ltabel maka sampel diambil dari

distribusi tidak normal.

a. Uji Normalitas Pemahaman Hak Asasi Manusia

Dari uji normalitas data tentang pemahaman hak asasi manusia yang telah

dilakukan diperoleh Lhitung =0,1301 dan pada taraf signifikasi 5%,

Ltabel=0,1401 . Karena harga Lhitung lebih kecil dari Ltabel atau 0,1301 <

0,1401 maka dapat disimpulkan bahwa nilai pemahaman hak asasi manusia

adalah normal. Perhitungannya secara rinci dapat dilihat pada lampiran 20

halaman 119. .

b. Uji Normalitas Kesadaran Akan Hak Asasi Manusia

Dari uji normalitas data tentang pemahaman hak asasi manusia yang telah

dilakukan diperoleh Lhitung=0,1255 dan pada taraf signifikasi 5%,

Ltabel=0,1401. Karena Lhitung lebih kecil dari Ltabel atau 0,1255 < 0,1401

maka dapat disimpulkan bahwa nilai kesadaran akan hak asasi manusia adalah

normal. Perhitungannya secara rinci dapat dilihat pada lampiran 21 halaman 121.

2. Pengujian Linieritas

Uji linieritas diperlukan untuk mengetahui adanya hubungan linier antara

variabel X terhadap Y. Uji linieritas yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan uji regresi linier. Jika Fhitung < Ftabel maka terima Ho berarti linier,

namun apabila Fhitung > Ftabel maka tolak Ho berarti tidak linier. Adapun uji

Page 81: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

66

linieritas antara data pemahaman hak asasi manusia terhadap kesadaran akan hak

asasi manusia adalah dengan membuat tabel kerja linieritas yang terlampir pada

lampiran 22 halaman 124.

Berdasarkan hasil perhitungan uji linieritas variabel pemahaman hak asasi

manusia terhadap kesadaran akan hak asasi manusia diperoleh harga-harga

sebagai berikut:

JK(T) = 268472 JK(a) = 267322,50

JK(b/a) = 125,98 JK(S) = 1023,2

JK(G) = 846,30 JK(TC ) = 177,22

dk(TC) = 4 dk(G) = 34

RJK(TC) = 44,31 Fhit = 1,78

Setelah dilakukan perhitungan, menunjukkan bahwa pada taraf signifikasi

5% dengan dk pembilang 4 dan dk penyebut 34 diperoleh Ftabel 2,65. Karena F

hitung lebih kecil dari F tabel atau 1,78 < 2,65 maka dinyatakan pemahaman hak

asasi manusia linier terhadap kesadaran akan hak asasi manusia (perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23 halaman 125)

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada dasarnya merupakan langkah untuk mengkaji

apakah persyaratan yang akan dikemukakan dalam perumusan hipotesis bisa

diterima kebenarannya atau ditolak kebenarannya. Hipotesis diterima apabila

data yang didapat mendukung persyaratan dalam hipotesis yang diajukan. Dan

sebaliknya ditolak apabila fakta-fakta empiris yang ada tidak dapat mendukung

persyaratan dalam hipotesis yang diajukan.

1. Pengujian Hasil Analis Data

Setelah dilakukan uji nomalitas dan linieritas hasilnya menunjukkan

normal dan linier, kemudian langkah selanjutnya mengadakan uji hipotesis yaitu

dengan analisis regresi melalui korelasi dari pearson. Perhitungannya secara rinci

dapat dilihat pada lampiran 24 halaman 128.

Page 82: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

67

Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya koefisiensi korelasi antara X dan

Y dengan nilai rxy=0.3311. Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai r tabel

dengan N=40 dan db=N-2= 38 dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0.312.

Karena rhitung > rtabel atau 0.3311>0.312 maka Ho ditolak dengan kata lain Ha

diterima berarti ada hubungan antara Pemahaman Hak Asasi Manusia (X) dengan

Kesadaran Akan Hak Asasi Manusia (Y).

Untuk menentukan apakah hubungan itu berarti atau tidak maka perlu

diadakan uji keberartian atau signifikansi terhadap koefisiensi korelasi yang

telah diperoleh dengan menggunakan rumus t. Dari hasil perhitungan diperoleh t

hitung sebesar 2,163 dan dikonsultasikan dengan nilai ttabel pada taraf signifikasi

5% dengan N=40 dan db=N-2= 38 sebesar 2,02. Jadi, dari perhitungan yang

dilakukan maka thitung > ttabel atau 2,163 > 2.02 maka Ho ditolak dengan kata lain

Ha diterima sehingga koefisien korelasi antara X dan Y berarti atau signifikan

(Penghitungan secara rinci dapat dilihat pada lampiran 25 halaman 129).

Persamaan garis regresi antara pemahaman hak asasi manusia (X) dengan

kesadaran akan hak asasi manusia (Y) ialah Y = a+bx dan dari hasil perhitungan

diperoleh Y = 51,8802+0,3454X (Penghitungan dapat dilihat pada lampiran 26

halaman 130). Karena harga b positif, maka hubungan antara pemahaman hak

asasi manusia (X) dengan kesadaran akan hak asasi manusia (Y) adalah positif.

Ini berarti hipotesis ini menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan

antara X dan Y.

2. Penafsiran Pengujian Hipotesis

Langkah selanjutnya setelah melakukan analisis data adalah melakukan

penafsiran pengujian hipotesis untuk semua variabel yang telah dianalisis yaitu

sebagai berikut :

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rxy = 0,3311 dengan sampel 40

siswa dan db=38 pada taraf signifikasi 5 % diperoleh r tabel = 0,312. Selanjutnya

dengan demikian rhitung > r tabel atau 0,3311 > 0,312 sehingga dapat ditafsirkan

ada hubungan antara pemahaman hak asasi manusia (X) dengan kesadaran akan

Page 83: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

68

hak asasi manusia (Y) kelas VII SMP Negeri 1 Kebakkramat tahun ajaran

2009/2010. Untuk uji keberartian koefisiensi korelasi sederhana dengan uji t

diperoleh thitung > ttabel atau 2,163 > 2.02 sehingga hubungan antara pemahaman hak

asasi manusia (X) dan kesadaran akan hak asasi manusia (Y) adalah berarti atau

signifikan.

Persamaan garis regresi linier sederhana diperoleh persamaan Y=a+bx

atau Y=51,8802+0.3454X. Jadi dari persamaan regresi yang didapat

menggambarkan bahwa setiap kenaikan satu unit atau adanya kenaikan satu angka

pada variabel pemahaman hak asasi manusia (X) maka diikuti kenaikan kesadaran

akan hak asasi manusia (Y) sebesar kemiringan gradien garis regresi yaitu 0.3454.

3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan analisis data dan penafsiran terhadap pengujian hipotesis

selanjutnya dapat ditarik kesimpulan dari pengujian hipotesis tersebut, yaitu

adanya hubungan yang positif dan signifikan antara pemahaman hak asasi manusia

dengan kesadaran akan hak asasi manusia pada siswa kelas VII SMP Negeri 1

Kebakkramat Tahun Ajaran 2009/2010.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan analisa dan interprestasi hasil analisa data antara variabel

pemahaman hak asasi manusia (X) dengan kesadaran akan hak asasi manusia (Y),

maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

Hipotesis yang berbunyi “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran akan hak asasi manusia

siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kebakkramat tahun ajaran 2009/2010”, dinyatakan

diterima. Hal ini disebabkan karena tabelyx rr >1

, yaitu 0,3311 > 0,312, selanjutnya

dengan uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,163 > 2,02. Hal tersebut menunjukkan

bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel pemahaman

hak asasi manusia dengan variabel kesadaran akan hak asasi manusia siswa kelas

VII SMP Negeri 1 Kebakkramat tahun ajaran 2009/2010.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

69

Berdasarkan hasil penelitian dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa

pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran akan hak asasi manusia

mempunyai hubungan yang erat. Dimana pemahaman hak asasi manusia menjadi

tolak ukur yang penting dalam rangka meningkatkan kesadaran akan hak asasi

manusia.

Kesadaran akan hak asasi manusia sangat diperlukan untuk menciptakan

keamanan dan ketertiban serta ketentraman bermasyarakat. Kesadaran akan hak

asasi manusia diperlukan untuk mencegah terjadinya tindakan sewenang-wenang

atau tindakan anarkhi yang mengarah pada pelanggaran hak asasi manusia

terutama dalam kehidupan demokrasi sekarang ini yang rentan dengan perbedaan

pola pikir atau cara pandang seseorang terhadap suatu hal. Untuk meningkatkan

kesadaran akan hak asasi manusia, maka diperlukan berbagai upaya yang

berfungsi menumbuhkan kesadaran dan penghargaan terhadap nilai-nilai hak asasi

manusia.

Salah satu bentuk upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran

akan hak asasi manusia adalah dengan memaksimalkan berbagai pembahasan

mengenai hak asasi manusia. Bentuk konkritnya adalah dengan menjadikan

masalah hak-hak asasi manusia sebagai bahan kajian dalam suatu mata pelajaran.

Hal ini sejalan dengan pendapat Suparman Marzuki (2005) yang menyatakan

bahwa, “Kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan segi-segi kognitif atau

pengetahuan tentang hak-hak asasi yaitu dengan pendekatan kepada pihak yang

berwenang untuk menjadikan masalah hak-hak asasi manusia sebagai bahan kajian

dalam suatu mata pelajaran” (http://www.pusham.uii.ac.id).

Ditambahkan pula oleh pendapat Driyarkara dalam Zaim Elmubarok

(2009: 13) “perlunya keseimbangan antara dimensi kognitif dan afektif dalam

proses pendidikan”. Artinya untuk membentuk manusia seutuhnya tidak cukup

hanya dengan mengembangkan kecerdasan berpikir atau IQ anak melalui dengan

segudang ilmu pengetahuan, melainkan juga harus dibarengi dengan

pengembangan perilaku dan sikap yang mencerminkan pengetahuan serta

pemahaman dari apa yang telah ia pelajari.

Page 85: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

70

Kaitannya dengan teori gestalt dari Max Wertheimer, bahwa teori ini

menekankan adanya pemahaman dalam proses pembelajaran. Hal itu terlihat dari

delapan prinsip teori gestalt, dimana salah satunya yakni belajar harus dengan

pemahaman (Dimyati dan Mujono, 1999:10).

Pendekatan Wertheimer bersifat dinamis, berurusan dengan pola-pola utuh

yang ada dalam kesadaran. Dengan demikian pemahaman bukan hanya melibatkan

kebenaran logika melainkan juga persepsi mengenai persoalan sebagai

keseluruhan yang utuh, mengenai cara menggunakan sarana untuk mengarah ke

tujuan pembelajaran (Winfred F. Hill (2009: 136).

Dengan demikian teori gestlat ini menekankan bahwa pemahaman dalam

proses pembelajaran sangat diperlukan untuk dapat mengarah pada tujuan

pembelajaran. Pemahaman yang dimaksud disini bukan pemahaman yang hanya

melibatkan kebenaran logika melainkan persepsi atau pemikiran-pemikiran yang

dikembangkan sehingga dapat mengarah pada tujuan pendidikan yang sebenarnya.

Menurut Soetandjo Wignjosoebroto dalam Sobirin Maulian dan Suparman

Marzuki (2006: 1) yang mengatakan bahwa,”Pendidikan merupakan suatu proses

terprogram untuk mengefektifkan terjadinya perubahan kognitif dan afektif dalam

diri seorang individu, sedemikian rupa sehingga si anak akan dapat berfungsi

dengan baik di dalam masyarakat”. Adapun perubahan (lewat proses pendidikan)

yang dimaksud adalah perubahan yang tersimak dalam wujud bertambahnya

pengetahuan, pemahaman dan kesadaran serta kepekaan seseorang akan hak-

haknya yang asasi dan hak-hak sesama manusia atau sesama warga negara.

Dari pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kesadaran

akan hak asasi manusia yang dimiliki seseorang berkaitan dengan seberapa besar

pemahaman hak asasi manusia yang dimiliki oleh orang tersebut. Sehingga,

semakin peserta didik tahu dan paham mengenai hak asasi manusia maka semakin

tinggi tingkat kesadaran akan hak asasi manusianya.

Dengan demikian, tinggi rendahnya pemahaman hak asasi manusia yang

dimiliki seseorang berhubungan dengan tinggi rendahnya kesadaran akan hak asasi

manusia orang tersebut. Semakin tinggi pemahaman yang dimiliki tentang hak

asasi manusia maka akan meningkatkan kesadaran akan hak asasi manusianya.

Page 86: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

71

71

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai hubungan antara

pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran akan hak asasi manusia siswa

kelas VII SMP Negeri 1 Kebakkramat tahun ajaran 2009/2010 diperoleh

kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran akan hak asasi manusia siswa

kelas VII SMP Negeri 1 Kebakkramat tahun ajaran 2009/2010.

Adanya kesimpulan tersebut dibuktikan dengan hasil penelitian yang

selanjutnya diperoleh rxy sebesar 0.331, dimana hasil ini menunjukkan rxy lebih

besar dari rtabel atau tabelyx rr >1

yaitu 0.331 > 0.312 pada taraf signifikasi sebesar

5%. Besaranya hubungan menunjukkan keterangan bahwa variabel pemahaman

hak asasi manusia mempunyai hubungan yang positif atau kuat terhadap variabel

kesadaran akan hak asasi manusia. Sedangkan signifikansi atau keberartian

hubungan kedua variabel dibuktikan dengan harga thitung lebih besar dari ttabel atau

thitung > ttabel yaitu 2.163 > 2.02. Selanjutnya naik turunnya atau besar kecilnya

kesadaran akan hak asasi manusia siswa dapat diprediksi melalui persamaan

regresi Y=51.8802+0.3454X.

B. Implikasi

Berdasarkan landasan teori serta kesimpulan penelitian dapat disampaikan

implikasi sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Dengan adanya hubungan tersebut, maka implikasi teoritisnya adalah

semakin tinggi pemahaman hak asasi manusia yang dimiliki seorang siswa berarti

semakin tinggi kesadaran hak asasi manusianya jika dibanding dengan siswa yang

kurang memiliki pemahaman hak asasi manusia.

Page 87: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

72

2. Implikasi Praktis

Melihat dari penelitian yang telah dilakukan, ternyata pemahaman hak

asasi manusia mempunyai peranan dalam menumbuhkan kesadaran akan hak asasi

manusia. Maka diharapkan guru, orang tua, dan lingkungan sebagai unsur terkait

untuk menumbuhkan kesadaran akan hak asasi manusia dapat berperan aktif.

C. Saran

Sesuai dengan hasil kesimpulan dan implikasi yang telah diuraikan diatas,

maka dalam rangka memberikan sumbangan pemikiran penulis menyampaikan

saran sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Siswa hendaknya dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar

mengajar sehingga memiliki pemahaman hak asasi manusia yang baik karena

dengan adanya pemahaman tersebut diharapkan siswa dapat mempunyai

kesadaran akan hak asasi manusia yang tinggi.

2. Bagi Guru

Setiap pendidik atau guru hendaknya lebih memaksimalkan kegiatan

belajar mengajar yang lebih menekankan pada pemahaman sehingga tidak hanya

fokus pada hafalan serta dapat menjadi motivator bagi siswa dalam belajar untuk

dapat meningkatkan minat belajar siswa supaya pemahaman khususnya

pemahaman hak asasi manusia siswa lebih meningkat sehingga mampu

menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kesadaran akan hak asasi

manusia yang lebih baik.

3. Bagi Sekolah

Lingkungan sekolah memberikan nilai yang besar bagi siswa dalam

memperoleh pengetahuan. Oleh sebab itu disarankan kepada pihak sekolah untuk

meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan hendaknya meningkatkan

kedisiplinan sekolah.

Page 88: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

73

DAFTAR PUSTAKA

Abu Achmadi & Cholid Narbuko. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Alik Ibe. 2009. Pemahaman Hak Asasi Manusia di Indonesia (Understanding of

Human Right in Indonesian). http://alikibe.blogspot.com. Diakses tanggal 25 Maret 2010 jam14.30 WIB.

Anja Mihr. 2006. ”Minority Right and Human Right”. The International Journal of

Human Right. http// www. Jsse.org. com. Diakses tanggal 3 September 2010 jam 13:00 WIB.

Anonim. 2007. “Stop Bullying di Kalangan Pelajar”. Kabar Indonesia 3 Juni

2007.http://www.kabarindonesia.com. Diakses Tanggal 28 Maret 2010 jam 15.35 WIB

A.W. Widjaja . 1985. Kesadaran Hukum Manusia dan Masyarakat Pancasila. Jakarta: CV. Era Swasta

. 1997. Komunikasi. Jakarta: Bima Aksara

Benni Setiawan. 2010. Pentingnya Pendidikan Berbasis Hak Asasi Manusia. http://bataviase.co.id/detailberita.html. Diakses tanggal 23 Maret 2010 jam 15.45 WIB

Bimo Walgito. 1997. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.

Dasim Budimansyah. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio. Bandung: PT Gresindo

Dasim Budimansyah dan Karim Suryadi. 2008. PKn dan Masyarakat Multikultural. Prodi Pkn: UPI

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD-SMP-SMA-SMK.

Diena Haryana. 2007. Bullying Bikin Anak Depresi dan Bunuh Diri. http://run18.multiply.com/reviews/item/3 . Diakses tanggal 25 Maret 2010 jam 14:15 WIB.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Page 89: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

74

Effendi. 2005. Pembelajaran Hak Asasi Manusia. http://www.pendidikan-diy.go.id. Diakses tanggal 11 Mei 2010 jam 14.10 WIB

Ernawati Agustiya. 2006. Hubungan Antara Sikap Persatuan dan Kesatuan Masyarakat dengan Kesadaran Bergotong royong dalam Pembangunan Desa di Desa Kingkang Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Surakarta: UNS

Gerungan. 1998. Psikologi Sosial. Bandung: PT Eresco

Gunawan Setiardja. 1993. Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI)

H.A Kosasih Djahiri. 2008. Esensi Pendidikan Nilai Moral dan PKN di Era Globalisme http://gurupkn.wordpress.com/2008/05/13/esensi-pendidikan-nilai-moral-dan-pkn-di-era-globalisme/). Diakses tanggal 10 Maret 2010 jam 16:15 WIB

Hanna Meita. 2009. Stop Bullying, Stop Teror di Sekolah. http://www.riliskan.com. Diakses tanggal 25 Maret 2010 jam 14:25 WIB.

Haryono. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press

Hassan Suryono. 2005. Statistik Pedoman, Teori dan Aplikasi. Surakarta: UNS Press

Husaini Usman dan Purnomo Setyadi Akbar. 2003. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara

Krisna Harahap. 2000. Hak Asasi Manusia dan Upaya Penegakannya di Indonesia. Bandung: PT. Grafitri Budi Utami

Mansyur Fakih. 2003. Ciri Pokok Hakekat Hak Asasi Manusia. http://rafqiachmat.blogspot.com. Diakses tanggal 25 Maret 2010 jam 14:00 WIB

Nils Rosemann. 2006. “The New debate on Turtore a Challenge For Human Right”.

The International Journal of Human Right. http// www. Jsse.org. com. Diakses tanggal 3 September 2010 jam 14.30 WIB.

Nurul Aini. 2008. Hubungan Antara Pemahaman PKn Dengan Kesadaran Akan Hak

dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Pada Siswa Kelas XI Batik Surakarta. Surakarta: UNS

Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi: Lampiran Standar Isi Pendidikan Kewarganegaraan

Poerwadarminto. 1997. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Riduwan. 2003. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Page 90: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

75

Saifuddin Azwar. 1996. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

. 2002. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sobirin Maulian dan Suparman Marzali. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan dan

Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: UII Press

Sri Wahyuni dan Syaifullah. 2008. Ilmu Kewarganegaraan. (civics). Lab. Pkn: UPI

Sudjana. 2001. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: PT Tarsito Bandung.

Suhaenah Suparno. 2000. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Depdiknas Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka Cipta . 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta Sumadi Suryabrata. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Suparman Marzuki. 2005. Perkembangan dan Kesadaran Hak Asasi Manusia di

Indonesia. http://www.pusham.uii.ac.id. Diakses tanggal 2 Mei 2010 jam 13.20 WIB

Syahrial Syarbaini, dkk. 2006. Membangun Karakter Kewarganegaraan.

Yogyakarta: Graha Ilmu. Wahyudi. 2002. ” Tingkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran”.

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun ke-8, Nomor 036: 388-401. Wijianto dan Siti Aminah. 2004. Kewarganegaraan (Citizenship). Jakarta: Piranti

Darma Kalokatama Winarno Surakhmad. 1998. Pengantar Ilmiah Dasar Metoda Teknik. Bandung:

Tarsito Winfred. F. Hill. 2009. Theories of Learning Teori-Teori Pembelajaran Konsepsi,

Komparasi dan Signifikansi. Bandung: Nusa Media

Zaim Elmubarok. 2009. Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta

Page 91: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

76

Page 92: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

76

76

DAFTAR SAMPEL

NO NAMA

1 Anggit Caroko 2 Aristiovani Azis M 3 Bayu Pradaba 4 Desy Kartika Dewi 5 Marita Mharani Putri 6 Muhammad Fajar R.H 7 Nur Intan Cinatur 8 Yesy Wulandari 9 Andika Bayu S.B 10 Dyah Ajeng Marlintang 11 Guntur Purnomo 12 Laily Dyah W 13 Putri Dian Utari 14 Rini Setyaningsih 15 Rizka Alfian Arditya 16 Ayu Fitriani N 17 Shinta R.D 18 Yanuar Ardi 19 Yola Devita A.K 20 Ahmad Aziz Asyari

NO NAMA 21 Annisa M.H 22 Fajar Abdullah 23 Friska Diana S 24 Lutfi Firdaus M 25 Musliawan S.A 26 Ninda Laily 27 Rizky Dwi S 28 Romadhon Edy P 29 Viky Arta S 30 Yosiya Sukma W.S 31 Andi Rustanto 32 Dicky Vega P 33 Miftakhul Fauziyah 34 Putri Nadhifah P 35 Rini Setyowati 36 Rizky Septabrianti 37 Rachmani L.S 38 Sarah Senjang R 39 Tofik Ariyanto 40 Zulfikar Muhammad D

Lampiran 1

Page 93: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

77

DAFTAR SISWA TRY OUT

NO NAMA 1 Aan Bagus H 2 Afifah Fauziyah 3 Agus Himawan 4 Andi Rustanto 5 Bagas Bintang 6 Bekti Mardiastuti 7 Desy Ambarsari 8 Diah Kustianingsih 9 Eko Huda Multi 10 Henggar Nossy G 11 Indras Zulfa Laila 12 Khafidz Anshori Y 13 Kukuh Anang Dwi L 14 Launa Ayu F 15 Nisma Febriyatni 16 Tansia Afrilia W 17 Alifah Inas Apriliana 18 Annisa Khonifah 19 Annisa Marliana 20 Armi Avrianti 21 Derika Ikhsan N.R 22 Eka D.A 23 Firdha N.S.R 24 Greti Regina M 25 Hila Ayu I 26 Nia Ferliana 27 Novita Ika D 28 Octaviana Ika S 29 Ratriningsih W.K.A 30 Shinta Wardani

Lampiran 2

Page 94: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

78

KISI-KISI UJI COBA

TES PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA

Variabel Definisi

Konseptual

Definisi

Operasional Indikator K 1 K 2 K 3

Pemaha

man Hak

Asasi

Manusia

Menampilkan

sikap positif

terhadap

perlindungan

dan penegakan

hak asasi

manusia

(HAM)

1. Menguraikan

hakikat hokum

dan

kelembagaan

hak asasi

manusia

2.Mendeskripsi

kan kasus

pelanggaran dan

upaya

penegakan hak

asasi manusia

1. Menjelaskan

pengertian hak

asasi manusia

2. Menyebutkan

dasar hukum

penegakan hak

asasi manusia

3. Menyebutkan

lembaga-lembaga

perlindungan hak

asasi manusia

4. Menjelaskan

latar belakang

lahirnya hak assai

manusia

1. Menganalisis

kasus-kasus

pelanggaran hak

asasi manusia

2.Mengemukakan

cara-cara

penanganan

pelanggaran hak

asasi manusia

1, 8, 13

5, 10, 30

2, 7, 21

28

23,

4,

9, 12,

20, 25

3, 14

6, 11,

15, 16,

17, 24,

27, 29

18,19

26, 22

Lampiran 3

Page 95: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

79

LEMBAR UJI COBA

TES PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA

Nama :

Kelas :

Nomor :

A. Petunjuk cara pengisian:

• Isilah identitas anda terlebih dahulu.

• Bacalah pertanyaan dan pilihlah salah satu jawaban yang paling anda anggap

benar dengan cara memberikan tanda silang (X) sesuai dengan pilihan

jawaban

• Selamat mengerjakan.

B. Butir-butir soal

1. Yang dimaksud dengan hak asasi manusia adalah hak...

a. Yang melekat pada diri manusia sebagai pemberian negara

b. Yang dimiliki manusia dan dapat dialihkan kepada manusia lainnya

c. Yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai anugerah dari Tuhan YME

d. Yang dimiliki manusia dan dapat ditunda pelaksanaannya

2. Berikut ini merupakan lembaga perlindungan HAM di Indonesia kecuali..

a. KOMNAS HAM

b. IDI

c. KONTRAS

d. Pengadilan HAM Nasional

3. Dalam UU No.39 Tahun 1999 Pelindungan dan penegakan HAM merupakan

wujud penghormatan terhadap…

a. Harkat dan martabat manusia

b. Harkat dan martabat pemimpin suatu bangsa

c. Harkat dan martabat negara

d. Harkat dan martabat masyarakat elite

Lampiran 4

Page 96: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

80

4. Cara yang tepat menangani kasus pelanggaran HAM adalah sebagai berikut,

kecuali…

a. Pembentukan lembaga perlindungan HAM

b. Pemberian sanksi yang tegas

c. Peningkatan gaji anggota KOMNAS HAM

d. Penyuluhan pada masyarakat tentang HAM

5. UU yang mengatur mengenai Hak Asasi Manusia terdapat dalam....

a. UU No.22 Tahun 1999

b. UU No.25 Tahun 1999

c. UU No.39 Tahun 1999

d. UU No.20 Tahun 2003

6. Dalam menjalankan fungsinya, KOMNAS HAM berperan…

a. Membuat perundangan-undangan mengenai HAM

b. Mengadili pelaku kejahatan pelanggaran HAM

c. Memberi penyuluhan mengenai HAM kepada masyarakat luas

d. Mecari-cari kesalahan pmerintah dalam mengatasi kasus pelanggaran HAM

7. Untuk menyelidiki kasus pelanggaran hak asasi manusia maka dibentuk…

a. KOMNAS HAM

b. UNHCR

c. WHO

d. UNESCO

8. Hak kemerdekaan untuk berserikat dan berkumpul diatur dalam pasal…

a. 27

b. 28

c. 29

d. 30

9. Hak asasi manusia bersifat…

a. Terbatas

b. Luas tanpa batas aturan

c. Sempit

d. Universal

Page 97: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

81

10. UU No.26 Tahun 2000 mengatur tentang…

a. Pengadilan HAM

b. Hak Asasi Manusia

c. Komnas HAM

d. Perempuan dalan hukum

11. Latar belakang lahirnya perundang-undangan nasional HAM adalah…

a. Meningkatkan derajat pemimpin suatu bangsa

b. Meningkatkan citra bangsa dimata dunia

c. Mengembangkan HAM secara individualis

d. Melaksanakan amanat Tap MPR No.XVII/MPR/1998 tentang hak asasi

manusia

12. Hak mendirikan, menjadi anggota dan simpatisan partai politik merupakan

bagian dari…

a. hak asasi ekonomi

b. hak asasi politik

c. hak asasi social budaya

d. hak mendapat prosedur hukum yang benar

13. Dalam pasal 31 UUD 1945 mengatur kemerdekaan…

a. Mendapatkan pendidikan

b. Berserikat dan berkumpul

c. Memeluk agama

d. Mengeluarkan pendapat

14. Yang dianggap sebagai piagam ham di Indonesia adalah…

a. Bill of Right

b. Pembukaan UUD 1945

c. Magna Charta

d. The Four Fredom

15. Pembatasan berpendapat seseorang dapat menyebabkan terjadinya…

a. Aspirasi rakyat yang tidak tersalurkan dengan baik

b. Musyawarah mufakat

c. Keadilan social

Page 98: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

82

d. Keamanan dan pertahanan nasional

16. Paham chauvinisme mendorong terjadinya pelanggaran hak asasi manusia

berupa…

a. Pelanggaran untuk memeluk agama tertentu

b. Penghapusan komunitas agama tertentu dalam suatu negara

c. Pelanggaran dan penghinaan terhadap pemeluk agama lain.

d. Penghinaan dan penyerangan terhadap bangsa -bangsa lainnya

17. Bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di lingkungan sekolah

adalah…

a. Pemberian PR setiap hari pada siswa

b. Pemberian kredit point bagi siswa yang terbukti membolos

c. Guru menampar siswa karena tidak dapat menjawab pertanyaannya

d. Mengeluarkan siswa yang terbukti melakukan pelanggaran berat di

lingkungan sekolah

18. Tindakan yang seharusnya dilakukan apabila terdapat pencuri yang ditangkap

adalah…

a. Meminta hasil curian

b. Mengadilinya dengan menyerahkan pada massa

c. Menyerahkan kepada aparat penegak hukum yang berwenang

d. Menyerahkan kepada masyarakat setempat

19. Sikap kita terhadap upaya penegakan HAM adalah sebagai berkut, kecuali….

a. Mendukung

b. Acuh saja

c. Ikut mensosialisasikan

d. Memasyarakatkan

20. Hak kemerdekaan bagi setiap bangsa diatur dalam pembukaan UUD 1945

alinea…

a. I

b. II

c. III

d. IV

Page 99: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

83

21. Dengan dibentuknya KOMNAS HAM diharapkan dapat menekan kasus

pelanggaran..…

a. Tindak korupsi

b. Hak Asasi Manusia

c. Pencurian

d. Penipuan

22. Demo menentang PP No.37 Tahun 2006 tentang tunjangan bagi anggota DPRD

merupakan wujud pelaksanaan…

a. Hak asasi ekonomi

b. Hak asasi politik

c. Hak asasi social budaya

d. hak mendapat prosedur hokum yang benar

23. Dibawah ini adalah kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia kecuali…

a. Kasus Tanjung Priok

b. Kasus TRI SAKTI

c. Kasus Poso

d. Kasus Anggodo

24. Membatasi kemerdekaan mengemukakan pendapat merupakan bentuk

pelanggaran hak asasi manusia di bidang…

a. Hak asasi pribadi (personal right)

b. Hak asasi ekonomi

c. Hak asasi social budaya

d. Hak mendapat prosedur hokum yang benar

25. Dalam persidangan pelaku kejahatan berhak dibela dan di dampingi pengacara.

Ini merupakan pencerminan pelaksanaan…

a. Hak asasi ekonomi

b. Hak asasi politik

c. Hak asasi social budaya

d. Hak mendapatkan persamaan hukum dan pemerintahan

26. Dalam menyampaikan pendapat (demo), para peserta dilarang…

a. Membawa makanan dan minuman

Page 100: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

84

b. Membuat Pamflet

c. Berpidato

d. Membawa senjata tajam

27. Terjadinya pelanggaran hak asasi manusia dikarenakan masih adanya

keterbatasan pemahaman tentang…

a. Perundang-undangan

b. Hak asasi manusia

c. Politik

d. Sosial dan budaya

28. Dibawah ini sejarah munculnya HAM, kecuali…

a. Magna Charta tahun 1215

b. Declaration of Independen tahun 1776

c. Bill of Roght tahun 1689

d. Konferensi Asia-Afrika

29. Faktor-faktor penyebab pelanggaran hak asasi manusia adalah sebagai berikut

kecuali…

a. Peningkatan berbagai pembahasan mengenai hak asasi manusia

b. Kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hukum

c. Rendahnya kesadaran akan hak asasi manusia di kalangan masyarakat

d. Adanya keterbatasan pemahaman tentang hak asasi manusia

30. Pengakuan Hak Asasi Manusia tercantum dalam…

a. Tap MPR No.IV/MPR/1999

b. Tap MPR No.III/MPR/2000

c. Tap MPR No.XVIII/MPR/1998

d. Tap MPR No.XVII/MPR/1998

Page 101: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

85

KUNCI JAWABAN UJI COBA TES

PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA

1 C 11 D 21 D

2 B 12 B 22 B

3 A 13 A 23 D

4 C 14 B 24 A

5 C 15 A 25 D

6 C 16 D 26 D

7 A 17 C 27 B

8 B 18 C 28 D

9 D 19 B 29 A

10 B 20 A 30 D

Page 102: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

86

Lampiran 5

Page 103: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

87

Page 104: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

88

KISI-KISI PENELITIAN

TES PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA

Variabel Definisi

Konseptual

Definisi

Operasional Indikator K 1 K 2 K 3

Pemaha

man Hak

Asasi

Manusia

Menampilkan

sikap positif

terhadap

perlindungan

dan penegakan

hak asasi

manusia

(HAM)

1. Menguraikan

hakikat hokum

dan

kelembagaan

hak asasi

manusia

2.Mendeskripsi

kan kasus

pelanggaran dan

upaya

penegakan hak

asasi manusia

1. Menjelaskan

pengertian hak

asasi manusia

2. Menyebutkan

dasar hukum

penegakan hak

asasi manusia

3. Menyebutkan

lembaga-lembaga

perlindungan hak

asasi manusia

4. Menjelaskan

latar belakang

lahirnya hak assai

manusia

1. Menganalisis

kasus-kasus

pelanggaran hak

asasi manusia

2.Mengemukakan

cara-cara

penanganan

pelanggaran hak

asasi manusia

1, 8, 13

5, 10,

30

2, 7, 21

28

23,

4,

9, 12,

20, 25

3, 14

6, 11,

15, 16,

17, 24,

27, 29

18,19

26, 22

Lampiran 6

Page 105: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

89

LEMBAR SOAL PENELITIAN TES

PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA

Nama :

Kelas :

Nomor :

A. Petunjuk cara pengisian:

• Isilah identitas anda terlebih dahulu.

• Bacalah pertanyaan dan pilihlah salah satu jawaban yang paling anda anggap

benar dengan cara memberikan tanda silang (X) sesuai dengan pilihan

jawaban

• Selamat mengerjakan.

B. Butir-butir soal

1. Yang dimaksud dengan hak asasi manusia adalah hak...

a. Yang melekat pada diri manusia sebagai pemberian negara

b. Yang dimiliki manusia dan dapat dialihkan kepada manusia lainnya

c. Yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai anugerah dari Tuhan YME

d. Yang dimiliki manusia dan dapat ditunda pelaksanaannya

2. Berikut ini merupakan lembaga perlindungan HAM di Indonesia kecuali..

a. KOMNAS HAM

b. IDI

c. KONTRAS

d. Pengadilan HAM Nasional

3. Dalam UU No.39 Tahun 1999 Pelindungan dan penegakan HAM merupakan

wujud penghormatan terhadap…

a. Harkat dan martabat manusia

b. Harkat dan martabat pemimpin suatu bangsa

c. Harkat dan martabat negara

d. Harkat dan martabat masyarakat elite

4. Cara yang tepat menangani kasus pelanggaran HAM adalah sebagai berikut,

kecuali…

Lampiran 7

Page 106: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

90

a. Pembentukan lembaga perlindungan HAM

b. Pemberian sanksi yang tegas

c. Peningkatan gaji anggota KOMNAS HAM

d. Penyuluhan pada masyarakat tentang HAM

5. UU yang mengatur mengenai Hak Asasi Manusia terdapat dalam…

a. UU No.22 Tahun 1999

b. UU No.25 Tahun 1999

c. UU No.39 Tahun 1999

d. UU No.20 Tahun 2003

6. Dalam menjalankan fungsinya, KOMNAS HAM berperan…

a. Membuat perundangan-undangan mengenai HAM

b. Mengadili pelaku kejahatan pelanggaran HAM

c. Memberi penyuluhan mengenai HAM kepada masyarakat luas

d. Mecari-cari kesalahan pmerintah dalam mengatasi kasus pelanggaran HAM

7. Untuk menyelidiki kasus pelanggaran hak asasi manusia maka dibentuk…

a. KOMNAS HAM

b. UNHCR

c. WHO

d. UNESCO

8. Hak kemerdekaan untuk berserikat dan berkumpul diatur dalam pasal…

a. 27

b. 28

c. 29

d. 30

9. Hak asasi manusia bersifat…

a. Terbatas

b. Luas tanpa batas aturan

c. Sempit

d. Universal

10. Latar belakang lahirnya perundang-undangan nasional HAM adalah…

Page 107: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

91

a. Meningkatkan derajat pemimpin suatu bangsa

b. Meningkatkan citra bangsa dimata dunia

c. Mengembangkan HAM secara individualis

d. Melaksanakan amanat Tap MPR No.XVII/MPR/1998 tentang hak asasi

manusia

11. UU No.26 Tahun 2000 mengatur tentang…

a. Pengadilan HAM

b. Hak Asasi Manusia

c. Komnas HAM

d. Perempuan dalan hukum

12. Dalam pasal 31 UUD 1945 mengatur kemerdekaan…

a. Mendapatkan pendidikan

b. Berserikat dan berkumpaul

c. Memeluk agama

d. Mengeluarkan pendapat

13. Yang dianggap sebagai piagam ham di Indonesia adalah…

a. Bill of Right

b. Pembukaan UUD 1945

c. Magna Charta

d. The Four Fredom

14. Pembatasan berpendapat seseorang dapat menyebabkan terjadinya…

a. Aspirasi rakyat yang tidak tersalurkan dengan baik

b. Musyawarah mufakat

c. Keadilan social

d. Keamanan dan pertahanan nasional

15. Paham chauvinisme mendorong terjadinya pelanggaran hak asasi manusia

berupa…

a. Pelanggaran untuk memeluk agama tertentu

b. Penghapusan komunitas agama tertentu dalam suatu negara

Page 108: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

92

c. Penghinaan terhadap umat beragama lainnya

d. Penghinaan dan penyerangan terhadap bangsa -bangsa lainnya

16. Bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di lingkungan sekolah

adalah…

a. Pemberian PR setiap hari pada siswa

b. Pemberian kredit point bagi siswa yang terbukti membolos

c. Guru menampar siswa karena tidak dapat menjawab pertanyaannya

d. Mengeluarkan siswa yang terbukti melakukan pelanggaran berat di

lingkungan sekolah

17. Tindakan yang seharusnya dilakukan apabila terdapat pencuri yang ditangkap

adalah…

a. Meminta hasil curian

b. Mengadilinya dengan menyerahkan pada massa

c. Menyerahkan kepada aparat penegak hukum yang berwenang

d. Menyerahkan kepada masyarakat setempat

18. Sikap kita terhadap upaya penegakan HAM adalah kecuali….

a. Mendukung

b. Acuh saja

c. Ikut mensosialisasikan

d. Memasyarakatkan

19. Hak kemerdekaan bagi setiap bangsa diatur dalam pembukaan UUD 1945

alinea…

a. I

b. II

c. III

d. IV

20. Dalam menyampaikan pendapat (demo), para peserta dilarang…

a. Membawa makanan dan minuman

b. Membuat Pamflet

c. Berpidato

d. Membawa senjata tajam

Page 109: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

93

21. Dibawah ini adalah kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia kecuali…

a. Kasus Tanjung Priok

b. Kasus TRI SAKTI

c. Kasus Poso

d. Kasus Anggodo

22. Membatasi kemerdekaan mengemukakan pendapat merupakan bentuk

pelanggaran hak asasi manusia di bidang…

a. Hak asasi pribadi (personal right)

b. Hak asasi ekonomi

c. Hak asasi social budaya

d. Hak mendapat prosedur hokum yang benar

23. Dalam persidangan pelaku kejahatan berhak dibela dan di dampingi pengacara.

Ini merupakan pencerminan pelaksanaan…

a. Hak asasi ekonomi

b. Hak asasi politik

c. Hak asasi social budaya

d. Hak mendapatkan persamaan hukum dan pemerintahan

24. Dengan dibentuknya Lembaga KOMNAS diharapkan dapat menekan kasus

pelanggaran…

a. Tindak korupsi

b. Hak Asasi Manusia

c. Pencurian

d. Penipuan

25. Terjadinya pelanggaran hak asasi manusia dikarenakan masih adanya

keterbatasan pemahaman tentang…

a. Perundang-undangan

b. Hak asasi manusia

c. Politik

d. Sosial dan budaya

26. Dibawah ini sejarah munculnya HAM, kecuali…

a. Magna Charta tahun 1215

b. Declaration of Independen tahun 1776

Page 110: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

94

c. Bill of Roght tahun 1689

d. Konferensi Asia-Afrika

27. Faktor-faktor penyebab pelanggaran hak asasi manusia adalah sebagai berikut

kecuali…

a. Peningkatan berbagai pembahasan mengnai hak asasi manusia

b. Kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hukum

c. Rendahnya kesadaran akan hak asasi manusia di kalangan masyarakat

d. Adanya keterbatasan pemahaman tentang hak asasi manusia

28. Pengakuan Hak Asasi Manusia tercantum dalam…

a. Tap MPR No.IV/MPR/1999 c. Tap MPR No.XVIII/MPR/1998

b. Tap MPR No.III/MPR/2000 d. Tap MPR No.XVII/MPR/1998

Page 111: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

95

KUNCI JAWABAN

1. C

2. B

3. A

4. C

5. C

6. C

7. A

8. B

9. D

10. D

11. B

12. A

13. B

14. A

15. A

16. C

17. C

18. B

19. A

20. D

21. D

22. A

23. D

24. D

25. B

26. D

27. A

28. D

Page 112: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

96

96

Contoh Perhitungan Uji Validitas Tes

Item No. 1

Diketahui:

25=ΣX 252 =ΣX 4824=ΣXY

754=ΣY 193982 =ΣY 30=Ν

=PM N

N

XP

Σ=

=30

25 =

30

25

= 833,0 = 833,0

Y

XM t Σ

Σ= Pq −= 1 928.3=tS

=754

25 = 833,01−

= 033,0 = 167,0

Rumus yang digunakan untuk uji validitas tes yaitu Korelasi Point Biserial sebagai

berikut:

rpbis = q

p

S

MM

t

tp −

rpbis = 167.0

833.0

928.3

033.0833.0 −

rpbis = 988.4928.3

800.0

rpbis = 233.22036.0 ×

rpbis = 0.455

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai 455.0=pbisr . Hasil tersebut

kemudian dikonsultasikan dengan rtabel pada tingkat signifikasi 5% dengan N=30

dan diperoleh nilai kritis sebesar 0,361. Karena r hitung > r tabel atau 0,455 > 0,361

maka item soal tersebut Valid .

Lampiran 8

Page 113: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

97

Contoh Perhitungan Uji Reliabilitas Tes

Tabel Kerja Uji Reliabilitas

No. X Y X2 Y2 X.Y

1. 15 14 225 196 210

2. 14 15 196 225 210

3. 14 15 196 225 210

4. 13 15 169 225 195

5. 14 14 196 196 196

6. 13 15 169 225 195

7. 14 14 196 196 196

8. 15 13 225 169 195

9. 14 14 196 196 196

10. 14 14 196 196 196

11. 4 14 196 196 196

12. 14 14 196 196 196

13. 14 14 196 196 196

14. 14 13 196 169 182

5. 14 13 196 169 182

16. 13 14 169 196 182

17. 13 14 169 196 182

18. 13 14 169 196 182

19. 13 13 169 169 169

20. 13 12 169 144 156

21. 10 13 100 169 130

22. 12 11 144 121 132

23. 12 11 144 121 132

24. 11 10 121 100 110

25. 9 11 81 121 99

26. 9 11 81 121 99

27. 8 10 64 100 80

Lampiran 9

Page 114: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

98

28. 11 7 121 49 77

29. 7 11 49 21 77

30. 11 6 121 36 66

N=30 ∑X=375 ∑Y=379 ∑X2=4815 ∑Y2=4935 ∑XY=4824

Untuk menguji reliabilitas tes digunakan rumus:

(1) Rumus Belahan Dua

r xy = ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

})(}{)({

))((2222 YYNXXN

YXXYN

r xy = { }{ }22 )379(4935.30)375(4815.30

)379)(375(4824.30

−−

r xy = { }{ }143641148050140625144450

142125144720

−−−

r( )( )44093825

2595=xy

r16864425

2595=xy

r012,4106

2595=xy

r 632,0=xy

(2) Dilanjutkan dengan Formula Sperman-Brown:

r11 =

+

×

212

1

212

1

1

2

r

r

r11 = ( )632,01

632,02

r11 = 632,1

264,1

r11 = 775,0

Page 115: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

99

Dari hasil perhitungan diperoleh 775,011 =r . Hasil tersebut

kemudian dikonsultasikan dengan rtabel pada tingkat signifikasi 5%

dengan N=30 dan diperoleh nilai kritis sebesar 0,361. Karena r hitung > r

tabel atau 0,775 > 0,361 maka item soal tersebut mempunyai tingkat

reliabilitas Tinggi .

Page 116: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

100

Contoh Perhitungan Daya Beda

Item No. 1

Diketahui:

iTn =14 TN =15

iRn =11 RN =15

Untuk menghitung Formulasi daya diskriminasi item sebagai berikut:

R

iR

T

iT

N

n

N

nd −=

15

11

15

14 −=d

15

3=d

200,0=d

Dari hasil perhitungan diperoleh d = 0,200. Maka soal tersebut dapat dikatakan

mempunyai indeks daya diskriminasi Cukup.

Lampiran 10

Page 117: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

101

Contoh Perhitungan Indeks Kesukaran

Item No. 1

Diketahui:

25=in

30=N

Untuk menentukan derajat kesukaran digunakan rumus:

N

nP i=

30

25=P

833.0=P

Dari hasil perhitungan diperoleh harga P = 0.833. Maka soal tersebut dapat

dikatakan mempunyai indeks kesukaran Mudah.

Lampiran 11

Page 118: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

102

KISI-KISI UJI COBA

ANGKET KESADARAN AKAN HAK ASASI MANUSIA

Variab

el

Definisi

Konseptual

Definisi

Operasional/Indikator

Butir soal

+ -

Kesada

ran

akan

hak

asasi

manusi

a

keadaan sadar

seseorang akan

hak dasar serta

kewajiban yang

dimilikinya

sebagai kodrat

dan anugerah

dari Tuhan

Yang Maha Esa

yang wajib

untuk

dilindungi dan

dihargai oleh

negara, hukum,

pemerintah dan

setiap orang

demi

kehormatan dan

perlindungan

harkat dan

martabat

manusia.

1. Kemampuan

memiliki kepekaan

terhadap hak-hak

asasinya

2. kesanggupan

menghargai dan

menghormati hak

sesama manusia

3. Dorongan untuk

berpartisipasi dalam

perlindungan,

penegakan dan

pemajuan HAM

4. Kemampuan

bersikap dan

berfikir positif

terhadap upaya

perlindungan dan

penegakan hak asasi

manusia

4, 10

1, 3, 7, 8

18, 19, 23

12, 13, 25

5, 17, 24

2, 6, 11, 20

22

9, 16

14, 15, 21

Lampiran 12

Page 119: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

103

LEMBAR UJI COBA

ANGKET KESADARAN AKAN HAK ASASI MANUSIA

Nama :

Kelas :

No :

Petunjuk cara pengisian:

• Isilah identitas anda terlebih dahulu.

• Bacalah pertanyaan dan pilihlah salah satu jawaban yang paling anda anggap

benar dengan cara memberikan tanda contreng (√) sesuai dengan pilihan

• Keterangan: SS (sangat setuju), S (Setuju) TS (tidak setuju), STS (sangat

tidak setuju)

• Selamat mengerjakan.

No PERNYATAAN SS S TS STS

1. Setiap peserta rapat dapat mengemukakan

pendapat, ide dan gagasan.

2. Saya akan melarang teman saya untuk

mencalonkan diri sebagai ketua OSIS, apabila

saya tidak suka terhadap teman saya tersebut.

3. Saya akan memberi kesempatan pemeluk agama

lain untuk menjalankan ibadahnya

4. Saya akan menggunakan hak pilih saya dalam

pemilihan ketua OSIS

5. Saya membatasi diri untuk bergaul dengan

pemeluk agama lain karena saya tidak menyukai

perbedaan

6. Saya akan memaksa teman saya untuk mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler yang sama dengan saya.

7. Saya akan menghargai pendapat orang lain

Lampiran 13

Page 120: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

104

meskipun tidak sesuai dengan pendapat saya

8. Saya akan menghormati dan menghargai

pengemis dan pemulung yang saya jumpai

9. Saya bersikap tidak peduli, jika saya melihat

tindak pelanggaran HAM.

10. Saya akan memperjuangkan hak-hak yang saya

miliki dengan penuh tanggung jawab

11. Ana-anak di daerah pedalaman tidak perlu

mendapatkan pendidikan

12. Penganiayaan yang dilakukan masyarakat pada

pencuri adalah tindakan yang salah

13. Dalam persidangan, pelaku kejahatan berhak

untuk dibela dan didampingi pengacara

14. Pembentukan lembaga perlindungan HAM yang

dilakukan pemerintah adalah tindakan yang tepat

15. Kasus pelanggaran HAM yang terjadi di masa

lampau tidak perlu di usut/ di selidiki kembali

16. Saya tidak akan mengkritik keputusan OSIS,

meskipun keputusan itu merugikan kepentingan

umum

17. Jika saya mencalonkan diri sebagai ketua OSIS,

saya akan memaksa teman-teman saya untuk

memilih saya

18. Setiap orang harus mendukung dan turut serta

dalam upaya penegakan HAM

19 Masyarakat yang buta huruf tidak perlu

mengikuti pemilihan umum presiden

20. Kita dapat berbuat semena-ena pada pengemis

dan gelandangan

21 Pelaku kejahatan sebaiknya diancam dan dipaksa

Page 121: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

105

dengan kekerasan agar mengakui kesalahannya

22 Saya akan marah dan membenci setiap orang

yang tidak sependapat dengan saya

23 Saya akan menerima hasil keputusan rapat,

meskipun tidak sesuai dengan aspirasi saya.

24 Perempuan yang hamil diluar pernikahan dapat

melakukan tindakan aborsi (pengguguran

kandungan)

25 Setiap orang baik kaya maupun miskin bebas

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi

Page 122: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

106

KUNCI JAWABAN ANGKET

KESADARAN AKAN HAK ASASI MANUSIA

1. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

2. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

3. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

4. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

5. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

6. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

7. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

8. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

9. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

10. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

11. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

12. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

13. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

14. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

15. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

16. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

17. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

18. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

19. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

20. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

21. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

22. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

23. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

24. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

25. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

Page 123: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

107

Lampiran 14

Page 124: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

108

Page 125: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

109

KISI-KISI PENELITIAN

ANGKET KESADARAN AKAN HAK ASASI MANUSIA

Variabel Definisi

Konseptual

Definisi

Operasional/Indikator

Butir soal

+ -

Kesadara

n hak

asasi

manusia

keadaan sadar

seseorang akan

hak dasar serta

kewajiban yang

dimilikinya

sebagai kodrat

dan anugerah

dari Tuhan

Yang Maha Esa

yang wajib

untuk

dilindungi dan

dihargai oleh

negara, hukum,

pemerintah dan

setiap orang

demi

kehormatan dan

perlindungan

harkat dan

martabat

manusia.

1. Kemampuan

memiliki kepekaan

terhadap hak-hak

asasinya

2. kesanggupan

menghargai dan

menghormati hak

sesama manusia

3. Dorongan untuk

berpartisipasi dalam

perlindungan,

penegakan dan

pemajuan HAM

4. Kemampuan

bersikap dan

berfikir positif

terhadap upaya

perlindungan dan

penegakan hak asasi

manusia

4, 10

1, 3, 7, 8

17, 18, 22

12, 13, 24

5, 12

2, 6, 11, 19, 21, 23

9, 16

14, 15, 20

Lampiran 15

Page 126: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

110

LEMBAR PENELITIAN

ANGKET KESADARAN AKAN HAK ASASI MANUSIA

Nama :

Kelas :

No :

Petunjuk cara pengisian:

• Isilah identitas anda terlebih dahulu.

• Bacalah pertanyaan dan pilihlah salah satu jawaban yang paling anda anggap

benar dengan cara memberikan tanda contreng (√) sesuai dengan pilihan

• Keterangan: SS (sangat setuju), S (Setuju),TS (tidak setuju), STS (sangat

tidak setuju)

• Selamat mengerjakan.

PERNYATAAN SS S R TS STS

1. Setiap peserta rapat dapat mengemukakan

pendapat, ide dan gagasan.

2. Saya akan melarang teman saya untuk

mencalonkan diri sebagai ketua OSIS, apabila

saya tidak suka terhadap teman saya tersebut.

3. Saya akan memberi kesempatan pemeluk agama

lain untuk menjalankan ibadahnya

4. Saya akan menggunakan hak pilih saya dalam

pemilihan ketua OSIS

5. Saya membatasi diri untuk bergaul dengan

pemeluk agama lain karena saya tidak menyukai

perbedaan

6. Saya akan memaksa teman saya untuk mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler yang sama dengan saya.

7. Saya akan menghargai pendapat orang lain

Lmpiran 16

Page 127: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

111

meskipun tidak sesuai dengan pendapat saya

. Saya akan menghormati dan menghargai

pengemis dan pemulung yang saya jumpai

9. Saya bersikap tidak peduli, jika saya melihat

tindak pelanggaran HAM.

0. Saya akan memperjuangkan hak-hak yang saya

miliki dengan penuh tanggung jawab

11. Ana-anak di daerah pedalaman tidak perlu

mendapatkan pendidikan

12. Penganiayaan yang dilakukan masyarakat pada

pencuri adalah tindakan yang salah

13. Dalam persidangan, pelaku kejahatan berhak

untuk dibela dan didampingi pengacara

14. Pembentukan lembaga perlindungan HAM yang

dilakukan pemerintah adalah tindakan yang tepat

15. Kasus pelanggaran HAM yang terjadi di masa

lampau tidak perlu di usut/ di selidiki kembali

16. Saya tidak akan mengkritik keputusan OSIS,

meskipun keputusan itu merugikan kepentingan

umum

17. Setiap orang harus mendukung dan turut serta

dalam upaya penegakan HAM

18 Masyarakat yang buta huruf tidak perlu

mengikuti pemilihan umum presiden

19. Kita dapat berbuat semena-mena pada pengemis

dan gelandangan

20 Pelaku kejahatan sebaiknya diancam dan dipaksa

dengan kekerasan agar mengakui kesalahannya

21 Saya akan marah dan membenci setiap orang

yang tidak sependapat dengan saya

Page 128: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

112

22 Saya akan menerima hasil keputusan rapat,

meskipun tidak sesuai dengan aspirasi saya.

3 Perempuan yang hamil diluar perikahan dapat

melakukan tindakan aborsi (pengguguran

kandungan)

24 Setiap orang baik kaya maupun miskin bebas

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi

Page 129: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

113

KUNCI JAWABAN ANGKET KESADARAN AKAN HAK ASASI MANUS IA

1. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

2. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

3. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

4. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

5. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

6. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

7. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

8. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

9. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

10. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

11. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

12. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

13. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

14. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

15. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

16. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

17. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

18. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

19. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

20. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

21. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

22. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

23. SS=4, S=3, R=2, TS=1, STS=0

24. SS=0, S=1, R=2, TS=3, STS=4

Page 130: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

114

Contoh Perhitungan Uji Validitas

Angket Variabel Kesadaran Akan Hak Asasi Manusia

Item No. 1

No. X Y 2 Y2 XY 1. 4 98 16 9604 392 2. 4 98 16 9604 392 3. 4 96 16 9216 384 4. 97 16 9409 392 5. 2 88 4 7744 176 6. 4 93 16 8649 372 7. 4 76 16 5776 04 8. 4 95 6 025 380 9. 4 89 16 7921 356 10. 4 89 16 7921 356 11. 4 96 16 9216 384 12. 4 98 16 9604 392 13. 2 86 4 7396 172 14. 3 93 9 8649 279 15. 2 93 4 8649 186 16. 3 89 9 7921 267 17. 2 86 4 7396 172 18. 4 97 16 9409 388 19. 3 84 9 7056 252 20. 4 98 16 9604 392 21. 4 95 16 9025 380 22. 2 73 4 5329 146 23. 3 85 9 7225 255 24. 1 79 1 6241 79 25. 4 95 16 9025 380 . 4 83 16 6889 332 27. 3 92 9 8464 276 28. 4 86 16 7396 344 29. 3 76 9 5776 228 30. 4 90 16 8100 360 N=30 ∑X=101 ∑Y=2693 ∑X2=363 ∑Y2=243239 ∑XY=9164

Lampiran 17

Page 131: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

115

Rumus yang digunakan untuk uji validitas adalah rumus product moment:

})(.}{)(.{

))((.2222 YYNXXN

YXYXNrxy

∑−∑∑−∑

∑∑−∑=

})2693(243239.30}{)101(363.30{

)2693)(101(9164.3022 −−

−=xyr

)72522497297170()1020110890(

271993274920

−−−−=xyr

)44927)((689(

2927=xyr

30954703(

2927=xyr

84009.3492

2927=xyr = 0,526

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rxy 0,526. Hasil tersebut kemudian

dikonsultasikan dengan rtabel pada tingkat signifikasi 5% dengan N=30 dan diperoleh

nilai kritis sebesar 0,361. Karena r hitung > r tabel atau 0,526> 0,361 maka item soal

tersebut Valid .

Page 132: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

116

Contoh Perhitungan Uji Reliabilitas AngketVariabel Kesadaran Akan Hak

Asasi Manusi

Diketahui:

K (jumlah angket) =30

b2σΣ (jumlah variansi butir)=10106

t2σΣ (variansi total) =51633

Rumus yang digunakan untuk uji rliabilitas adalah rumus Alpha Cronbach:

r11 =

−∑σσ

2

2

11

t

b

k

k

r11 =

− 51633

101061

130

30

r11 = ( )195,0129

30 −

r11 = ( )( )805,004,1

r11 = 838,0

Dari hasil perhitungan diperoleh r11= 0,838. Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan

dengan rtabel pada tingkat signifikasi 5% dengan N=30 dan diperoleh nilai kritis

sebesar 0,361.arena r11 > rtabel atau 0,838> 0,361 maka item pernyataan angket

tersebut reliabel.

Lampiran 18

Page 133: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

117

Rekapitulasi Data Penelitian

No. Responden Pemahaman HAM (X) Kesadaran Akan HAM (Y)

1 96 92

2 86 73

3 79 83

4 82 84

5 86 93

6 96 88

7 89 81

8 89 80

9 8 84

10 93 86

11 86 80

12 79 73

13 79 78

14 86 76

15 82 79

16 79 91

17 86 80

18 93 91

19 79 84

20 89 78

21 79 77

22 82 74

23 89 88

24 93 83

25 86 87

26 93 87

27 89 84

Lampiran 19

Page 134: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

118

28 82 76

29 79 79

30 93 88

31 82 80

32 89 76

33 89 84

34 89 74

35 89 77

36 86 78

37 79 85

38 93 78

39 89 78

40 89 83

ΣΣΣΣX 3459 3270

ΣΣΣΣX2 300173 268472

Rata-rata 86.48 81.75

SD 5.20 5.43

Variansi 27.08 29.47

Maks 96 93

Min 79 73

Page 135: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

119

Uji Normalitas Pemahaman Hak Asasi Manusia(X)

No Xi f f.X i f.X i2 Zi F(Zi) S(Zi) IF (Zi)-S(Zi)I

1 79 8 632 49928 -

1.44 0.0749 0.2000 0.1251

2 82 5 410 33620 -

0.86 0.1949 0.3250 0.1301

3 86 8 688 59168 -

0.09 0.4641 0.5250 0.0609

4 89 11 979 87131 0.48 0.6844 0.8000 0.1156 5 93 6 558 51894 1.25 0.8944 0.9500 0.0556 6 96 2 192 18432 1.83 0.9664 1.0000 0.0336

Jml 525 40 3459 300173

Rerata 86.48 L obs 0.1301 SD 5.2 L tab 0.1401 Kesp. NORMAL

Uji normalitas ini menggunakan uji Lilliefors sebagai berikut:

1. ( )

S

XXizi

−=

( )( )( )1

22

−−

= ∑ ∑NN

XXNS ii

( )( )( )14040

345930017340 2

−−=

1560

1196468112006920−=

1560

42239=

2.506.27 ==

∑∑=

fi

fixiX

Lampiran 20

Page 136: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

120

48.8640

3459==

( )S

XXizi

−= 11

44.12.5

48.7

2.5

48.8679 −=−=−=

2. Tiap angka baku dan menggunakan daftar distribusi normal baku, hitung

peluang: F(zi)=P(z≤zi)

Zi1= -1.44 setelah dikonsultasikan dengan tabel distribusi normal baku

maka ditemukan nilai table 0,4251. Maka F(zi)=0,5-0,4251 hasilnya adalah

0,0749

3. N

ziyangzzbanyaknyazziS n ≤= ,...,

)( 21

( ) 2000,040

81 ==ziS

4. Harga mutlak ( ) ( )11 ziSziF − =0,0749-0,2000= -0,1251

5. Penghitungan dilakukan pada semua data dan menjadikan selisih

( ) ( )11 ziSziF − yang terbesar sebagai Lhitung. Dan Lhitung nya adalah 0.1301

6. Kesimpulan dari kolom selisih ( ) ( )11 ziSziF − yang terbesar adalah 0,1301

(Lhitung). Karena N>30 maka dilakukan penghitungan untuk mendapatkan

Ltabel dengan rumus:

Ltabel=N

886,0

= 1401,040

886,0 =

Dengan N=40 dan taraf nyata α 0,05 didapat Ltabel 0,1401. Jadi Lhit<Ltabel

yaitu 0.1301< 0,1401 maka sampelnya berasal dari distribusi normal.

Page 137: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

121

Uji Normalitas Kesadaran Akan Hak Asasi Manusia (Y)

No Yi f f.Y i f.Y i2 Zi F(Zi) S(Zi) IF (Zi)-S(Zi)I

1 73 2 146 10658 -1.61 0.0537 0.0500 0.0037 2 74 2 148 10952 -1.43 0.0764 0.1000 0.0236 3 75 0 0 0 -1.24 0.1075 0.1000 0.0075 4 76 3 228 17328 -1.06 0.1446 0.1750 0.0304 5 77 2 154 11858 -0.87 0.1922 0.2250 0.0328 6 78 5 390 30420 -0.69 0.2451 0.3500 0.1049 7 79 2 158 12482 -0.51 0.3050 0.4000 0.0950 8 80 4 320 25600 -0.32 0.3745 0.5000 0.1255 9 81 1 81 6561 -0.14 0.4443 0.5250 0.0807 10 82 0 0 0 0.05 0.5199 0.5250 0.0051 11 83 3 249 20667 0.23 0.5910 0.6000 0.0090 12 84 5 420 35280 0.41 0.6591 0.7250 0.0659 13 85 1 85 7225 0.60 0.7257 0.7500 0.0243 14 86 1 86 7396 0.78 0.7823 0.7750 0.0073 15 87 2 174 15138 0.97 0.8340 0.8250 0.0090 16 88 3 264 23232 1.15 0.8749 0.9000 0.0251 17 89 0 0 0 1.34 0.9099 0.9000 0.0099 18 90 0 0 0 1.52 0.9357 0.9000 0.0357 19 91 2 182 16562 1.70 0.9554 0.9500 0.0054 20 92 1 92 8464 1.89 0.9706 0.9750 0.0044 21 93 1 93 8649 2.07 0.9808 1.0000 0.0192

Jml 1650 40 3270 268472 Rerata 81.75 L obs 0.1255 SD 5.43 L tab 0.1401 Kesp. NORMAL

Uji normalitas ini menggunakan uji Lilliefors sebagai berikut:

1. ( )

S

XXizi

−=

( )( )( )1

22

−−

= ∑ ∑NN

YYNS

ampiran 21

Page 138: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

122

( )( )( )14040

327026847240 2

−−=

1560

1069290010738880−=

1560

45980=

43.547.29 ==

∑∑=

fi

fixiX

75.8140

3270==

( )S

XXizi

−= 11

61.143.5

75.8

43.5

75.8173 −=−=−=

2. Tiap angka baku dan menggunakan daftar distribusi normal baku, hitung

peluang: F(zi)=P(z≤zi)

Zi1= -1.61 setelah dikonsultasikan dengan tabel distribusi normal baku

maka ditemukan nilai tabel 0.4463. Maka F(zi)=0,5-0,4463 hasilnya 0.0537

3. N

ziyangzzbanyaknyazziS n ≤= ,...,

)( 21

( ) 05.040

21 ==ziS

4. Harga mutlak ( ) ( )11 ziSziF − =0,0537-0,05= 0,0037

5. Penghitungan dilakukan pada semua data dan menjadikan selisih

( ) ( )11 ziSziF − yang terbesar sebagai Lhitung. Dan Lhitung nya adalah 0,1255

6. Kesimpulan dari kolom selisih ( ) ( )11 ziSziF − yang terbesar adalah 0,1255

(Lhitung). Karena N>30 maka dilakukan penghitungan untuk mendapatkan

Ltabel dengan rumus:

Page 139: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

123

Ltabel=N

886,0

= 1401,040

886,0 =

Dengan N=40 dan taraf nyata α 0,05 didapat Ltabel 0,1401. Jadi Lhit < Ltabel

yaitu 0.1255< 0,1401 maka sampelnya berasal dari distribusi normal.

Page 140: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

124

Uji linieritas X terhadap Y

No X X2 k n Y Y2 XY T T 2/n K (G)

1 79 6241 1 8 91 8281 7189.00 650.0000 52812.5000 221.5000

2 79 6241 85 7225 6715.00

3 79 6241 84 7056 6636.00

4 79 6241 83 6889 6557.00

5 79 6241 79 6241 6241.00

6 79 6241 78 6084 6162.00

7 79 6241 77 5929 6083.00

8 79 6241 73 5329 5767.00

9 82 6724 2 5 84 7056 6888.00 393.0000 30889.8000 59.2000

10 82 6724 80 6400 6560.00

11 82 6724 79 6241 6478.00

12 82 6724 76 5776 6232.00

13 82 6724 74 5476 6068.00

14 86 7396 3 7 87 7569 7482.00 558.0000 44480.5714 133.4286

15 86 7396 84 7056 7224.00

16 86 7396 80 6400 6880.00

17 86 7396 80 6400 6880.00

18 86 7396 78 6084 6708.00

19 86 7396 76 5776 6536.00

20 86 7396 73 5329 6278.00

21 86 7396 4 12 93 8649 7998.00 976.0000 79381.3333 322.6667

22 89 7921 88 7744 7832.00

23 89 7921 84 7056 7476.00

24 89 7921 84 7056 7476.00

25 89 7921 83 6889 7387.00

26 89 7921 81 6561 7209.00

27 89 7921 80 6400 7120.00

28 89 7921 78 6084 6942.00

29 89 7921 78 6084 6942.00

30 89 7921 77 5929 6853.00

31 89 7921 76 5776 6764.00

32 89 7921 74 5476 6586.00

33 93 8649 5 6 91 8281 8463.00 513.0000 43861.5000 101.5000

34 93 8649 88 7744 8184.00

35 93 8649 87 7569 8091.00

36 93 8649 86 7396 7998.00

37 93 8649 83 6889 7719.00

38 93 8649 78 6084 7254.00

39 96 9216 6 2 92 8464 8832.00 180.0000 16200.0000 8.0000

40 96 9216 88 7744 8448.00

Jumlah 3459 300173 - 40 3270 268472 283138 3270 267626 846

Lampiran 22

Page 141: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

125

UJI LINEARITAS DAN KEBERARTIAN

Pemahaman HAM (X) Terhadap Kesadaran Akan HAM (Y)

A. Hipotesis

Ho : Model regresi antara Pemahaman HAM (X) dengan Kesadaran Akan HAM

(Y) adalah linear

H1 : Model regresi antara Pemahaman HAM (X) dengan Kesadaran Akan HAM

(Y) adalah tidak linear

B. Komputasi

Berdasarkan tabel kerja diperoleh:

a. ( )( ) ( )( )

( ) ( )22

2

∑∑∑∑∑∑

−=

XXN

XYXXY

( )( ) ( )( )( ) ( )2345930017340

28313834593001733270

−−=

1196468120069201

793743429815657109

−−=

42239

2191368=

= 51.8802

b. ∑ ∑

∑ ∑ ∑−

−=

22 )(

))(()(

XXN

YXXYN

( ) ( )2345930017340

0)(3459)(327-)283138(40

−=

1196468112006920

1310930113255201

−−=

42239

14590=

= 0.3454

Jumlah kuadrat masing-masing varian

JK(T) ∑= 2Y = 268472

ampi

Lampiran 23

Page 142: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

126

JKreg(a) ( )

N

Y2

∑= ( )40

3270 2

= = 267322

JKreg(b/a) ( )( )

−= ∑ ∑∑

N

YXXYb

=

40

0)(3459)(327 -2831383454.0

=

40

11310930 -2831383454.0

= [ ]282773.25 -2831383454.0

= 125.98

JKres = JK(T) - JKreg(a) - JKreg(b/a) = 1023.52

JK(E) = 846.30

JK(TC) = JKres – JK(E) = 177.22

Derajad kebebasan (dk) adalah:

k = 6

dkreg(a) = 1

dkreg(b/a) = 1

dkres = N – 2 = 40 – 2 = 38

dkTc = k – 2 = 6 – 2 = 4

dkE = N – k = 40 – 6 = 34

Rerata masing-masing sumber varian

RJKreg(a) 50.6732221

267322.50

)(

)(===

areg

areg

dk

JK

RJKreg(b/a) 98.2511

125.98

)/(

)/( ===abreg

abreg

dk

JK

RJKres 93.6238

1023.52===res

res

dk

JK

RJKTC ( )

2−=

k

JK TC

Page 143: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

127

31.444

177.22==

RJKE ( )

kN

JK E

−=

89.4234

846.30 ==

Uji Linearitas Regresi

F1 ( )E

TC

RJK

RJK= 78.124.89

44.31==

Uji Keberartian Regresi

F2 68.426.93

125.98)/( ===res

abreg

RJK

RJK

C. Daerah Kritik

F1 = F (0.05,k-2,n-k)

= F(0.05;4;34) = 2.65

DK = {FF > F(α,dk)}

= {FF > 2.64}

F2 = F (0.05,dka,n-2)

= F(0.05;1,38) = 4.10

DK = {FF > F(α,dk)}

= {FF > 4.10}

D. Keputusan Uji

Untuk Uji Linearitas

Karena Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima, sebab Fhitung = 1.78 jatuh diluar

daerah kritik. Jadi model regresi antara Pemahaman HAM (X) dengan Kesadaran

Akan HAM (Y) adalah linear.

Untuk Keberartian

Karena Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, sebab Fhitung = 4.68 jatuh di dalam

daerah kritik. Jadi regresi linier antara Pemahaman HAM (X) dengan Kesadaran

Akan HAM (Y) adalah berarti.

Page 144: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

128

128

Koefisien Korelasi Sederhana Antar Pemahaman HAM (X)

dan Kesadaran Akan HAM (Y)

Diketahui :

N = 40 ΣX = 3459

ΣX2 = 300173

ΣY = 3270

ΣY2 = 268472

ΣXY = 283138

Untuk menentukan uji independen dapat digunakan rumus

sebagai berikut :

( ) ( )( )( ) ( ){ } ( ) ( ){ }2222 ∑∑∑∑

∑∑∑−−

−=

YYNXXN

YXXYNr yx

{ }{ }22 (3270)-)268472(40(3459)-40(300173)

0)(3459)(327-)283138(40=

= 0.3311

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rxY = 0.3311. Hasil

tersebut dikonsultasikan dengan nilai rtabel dengan N = 40 dan taraf

signifikansi 5% sebesar 0.312. Karena rhitung > rtabel berarti antara

Pemahaman HAM (X) dengan Kesadaran Akan HAM (Y) ada

hubungan.

Lampiran 24

Page 145: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

129

129

Uji Keberartian Koefisien Korelasi

a. Hipotesis

Ho = koefisien korelasi r tidak berarti

HI = koefisien korelasi r tidak berarti

b. Taraf Signifikansi = 5 %

c. Daerah Kritik

Ho ditolak apabila thitung > ttabel

Dari tabel diperoleh t(0,95)(40) = 2.02

d. Statistik Uji

21

2

r

Nrt

−=

Untuk koefisien korelasi X dengan rxy = 0.3311

2(0.3311)-1

2 - 400.3311=

= 2.163

e. Keputusan Uji

Untuk koefisien korelasi Pemahaman HAM (X) dengan thitung = 2.163,

karena thitung > ttabel maka koefisien korelasinya berarti.

Lampiran 25

Page 146: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

130

Garis Regresi Sederhana Kesadaran Akan HAM (Y)

Atas Pemahaman HAM (X)

Diketahui :

N = 40 ΣX = 3459

ΣX2 = 300173

ΣY = 3270

ΣY2 = 268472

ΣXY = 283138

Model regresi yang dicari adalah

Y = a0 + a1X

dimana

∑ ∑∑ ∑ ∑

−−

=221 )(

))(()(

XXN

YXXYNa

( ) ( )2345930017340

0)(3459)(327-)831382(40

−=

= 0.3454

−−−= 11 XaYao

= 81.75 - (0.3454)( 86.475)

= 51.8815

Sehingga persamaan regresi Kesadaran Akan HAM (Y) atas

Pemahaman HAM (X).

ΛY = 51.8815 + 0.3454 X

Lampiran 26

Page 147: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

131

Page 148: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

132

Page 149: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

133

Page 150: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

134

Page 151: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

135

Page 152: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

136

Page 153: HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA …eprints.uns.ac.id/6499/1/176812111201102171.pdf · 5 abstrak arum dwi lestari. hubungan antara pemahaman hak asasi manusia dengan kesadaran

137