ibb, kelompok beton

14
Ilmu Bahan Ilmu Bahan Bangunan Bangunan Beton Beton Kelompok 8 Kelompok 8 Disusun oleh : Anggit Budi (5415) Galuh Pradnya ( Annisa Dewanti Suryaman (5415111) Nurul Rahmadaniarsih

Upload: suryaman-ii

Post on 14-Aug-2015

58 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: IBB, Kelompok Beton

Ilmu Bahan BangunanIlmu Bahan BangunanBetonBeton

Kelompok 8 Kelompok 8Disusun oleh :

Anggit Budi (5415)

Galuh Pradnya (

Annisa Dewanti

Suryaman (5415111)

Nurul Rahmadaniarsih

Page 2: IBB, Kelompok Beton

Relevasi Beton Dalam Kehidupan Manusia

a. Pengertian beton Beton adalah suatu komposit dari beberapa bahan batu-

batuan yang direkatkan oleh bahan-ikat.b. Presentase komposisi Semen adalah unsur kunci dalam beton, meskipun

jumlahnya 7-15% dari campuran. Di lain pihak, secara volumetrik beton diisi oleh agregat sebanyak 61-76%.

c. Keunggulan beton > Ketersediaan (availability) material dasar > Kemudahan untuk digunakan (versatility) > Kemampuan beradaptasi (adaptability) > Kebutuhan pemeliharaan yang minimal

Page 3: IBB, Kelompok Beton

d. Kelemahan beton dan cara mengatasinya kelemahan beton yaitu : > Berat sendiri beton yang besar, sekitar 2400 kg/m3 > Kekuatan tariknya rendah, meskipun kekuatan tekannya

besar > Beton cenderung untuk retak, karena semennya hidraulis > Kualitasnya sangat tergantung cara pelaksanaan di lapangan > Struktur beton sulit untuk dipindahkan pemakaian kembali

atau daur ulang sulit dan tidak ekonomis dalam hal ini struktur baja lebih unggul misalnya tiggal melepas sambungannya saja.

Page 4: IBB, Kelompok Beton

Sifat Mekanik Beton

Perubahan Warna Pada Beton

Warna beton setelah terjadi proses pendinginan membantu dalam mengindikasikan temperatur maksimum yang pernah dialami beton dalam beberapa kasus, suhu diatas 300/ c mengakibatkan perubahan warna beton menjadi sedikit kemerahan.

Spalling Dan Crazing Pada Beton

Spalling adalah gejala melepasnya sebagian permukaan beton dalam bentuk lapisan tipis (beberapa cm).Crazing adalah gejala retak remuk pada permukaan beton.Kedua hal ini berkatian langsung dengan kenaikan temperatur pada beton.

Page 5: IBB, Kelompok Beton

Klasifikasi Visual.

Pengamatan visual seperti yang telah diuraikan dapat dilakukan dan disajikan dalam suatu denah yang menunjukkan klasifikasi kerusakan yang teramati.

Retak (cracking).

Pada temperatur tinggi, pemuaian besi beton akan lebih besar daripada betonnya sendiri. Tetapi pada konstruksi beton, pemuaian akan tertahan sampai suatu taraf tertentu karena adanya lekatan antara besi beton dengan beton. Pada temperatur yang lebih tinggi lagi hal ini dapat menyebabkan terjadinya retak.

Page 6: IBB, Kelompok Beton

Uji Baja Tulangan

Uji laboratorium untuk kuat leleh, kuat tarik dan perpanjangannya bandingkan dengan standar SII untuk besi pada kelas tersebut. Dari sini dapat disimpulkan kemunduran yang telah terjadi pada besi beton

Kondisi Beton.

Berbagai pengujian dapat dilakukan pada beton untuk mengetahui kondisi beton yang ada.

Bahan aditif

Salah satu cara menekan harga beton adalah dengan mengurangi penggunaan semen. Namun untuk menghasilkan beton bermutu dan berkineria tinggi, jumlah semen yang dikurangi harus digantikan dcngan zat aditif lain.

Page 7: IBB, Kelompok Beton

Pengendalian Mutu Beton

1. Pengujian Bahan Beton

a. Pengujian Semen

Secara lebih praktis, spesifikasi dan pengujian semen meliputi 1). Analisis kimia, 2). Pengujian fisik, dan 3). Pengujian kinerja

b. Pengujian Agregat

Pengujian agregat dapat dibagi dala 2 kelompok besar : Sifat-sifat inheren yang penting dalam pemilihan

sumber. Yang termasuk kelompok ini adalah: Kekuatan, Modulus Elastitas, Berat Jenis, Absorpsi, Ukuran dan Tekstur Butiran, dan Stabilitas Kimiawi.

Page 8: IBB, Kelompok Beton

Sifat-sifat untuk Perencanaan Campuran dan Pengendalian. Sifat-sifat ini berubah-ubah dari waktu ke waktu. Termasuk kelompok ini adalah ; Ukuran, Gradasi, Kadar Lengas, Jumlah Bahan Perusak.

2. Pengujian Beton Segar Slump Test

Slump test adalah pengujian paling sederhana dan paling sering digunakan. Karenanya kelecakan beton segar sering diidentikkan dengan slumpnya. Berkurangnya kelecakan akibat cuaca panas, misalnya, disebut sebagai slump loss.

Page 9: IBB, Kelompok Beton

Uji Meja Alir (Flow Table)

Pengujian ini merupakan variasi dari uji slump. Kerucut beton segar diletakkan pada meja khusus yang dijatuhkan 15 kali dalam 15 detik sehingga adukan melebar. Yang diukur adalah lebar dari campuran. Uji meja alir ini jarang digunakan dan telah disempurnakan dengan remolding test.

Remolding Test

Pada kerucut beton dimasukkan suatu silinder yang diletakkan pada flow table. Meja dijatuhkan sampai bentuk asal yang kerucut menjadi silinder. Yang diukur adalah jumlah jatuh yang diperlukan,

Page 10: IBB, Kelompok Beton

Vebe Consistometer Test

Ciptaan Wuerpel dan Banner, merupakan remolding test yang menggunakan meja penggetar. Kerucut beton diberi sebuah plat di atasnya, yang menekan beton cair sampai berubah bentuk dari kerucut menjadi silinder. Yang diukur adalah berapa waktu (detik, VB time) yang dibutuhkan untuk perubahan tersebut.

3. Pengujian Beton Keras

a. Alasan Pengujian Beton

Ada beberapa alas an untuk melakukan pengujian beton keras yaitu:

Pada tingkat dasar untuk mengamati hukum fisik tentang sifat beton. Mencari hubungan antara sifat fisik dan mekanik dari material beton dan sifat elastik dari kekuatan beton keras..

Page 11: IBB, Kelompok Beton

Menentukan sifat mekanis dari sifat beton jenis tertentu untuk penerapan khusus.

Bila hukum fisik telah diketahui, perlu dilakukan evaluasi atas konstanta fisik,, misalnya modulus elastisitas.

Yang paling umum, informasi rutin atas kualitas beton, dinamakan pengujian kontrol kualitas. Kecepatan dan kemudahan dapat lebih penting daripada akurasi yang sangat tinggi.

b. Pengujian Kuat Tekan 

Benda uji diuji kekuatannya sampai hancur untuk mendapatkan sifat fisiknya. Paling penting, kuat yang lain seperti lentur, tarik, lekatan dapat diperkirakan dari uji kuat tekan beton. Bentuk benda uji dapat berupa kubus, silinder, dan prisma. Pemilihan bentuk spesimen ini akan berpengaruh terhadap hasil pengukuran karena pola keruntuhan masing-masing bentuk berbeda.

Page 12: IBB, Kelompok Beton

c. Pengujian Ketahanan Beton

Pengujian percepatan sering dipakai untuk menilai ketahanan. Beberapa pengujian percepatan (accelerated test):

a. Penetrasi Ion Klorida

b. Potensial Setengan Sel (Half-Cell Potential)

Page 13: IBB, Kelompok Beton

Perkembangan Teknologi Beton

1. Beton Mutu TinggiAplikasi utama beton mutu tinggi adalah

ketahanan terhadap degradasi akibat lingkungan yang merusak dan berbahaya bagi beton, antara lain: ketahanan korosi, kontrol temperatur pada bagian tebal beton pada daerah maritim. Juga dipakai pada bangunan tinggi untuk mengurangi beban mati pada bangunan dan memperkecil penampang kolom atau balok, dan lain sebagainya.

Page 14: IBB, Kelompok Beton

b. Arah Penelitian Teknologi BetonPerkembangan beton sudah sedemikan

pesat, dari material yang hanya terdiri dari air, semen, pasir dan kerikil sampai penggunaan bahan lain yang meningkatkan konerja beton, misalnya fiber, semen komposit, polimer.