ii. tinjauan pustaka 2.1. plastik - repository.ipb.ac.id · thermoset adalah plastik yang apabila...

12
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plastik Plastik merupakan bahan yang terbentuk dari produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa. Polimer sendiri adalah adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Jika monomernya sejenis disebut homopolimer, dan jika monomernya berbeda akan menghasilkan kopolimer. Proses polimerisasi yang menghasilkan polimer berantai lurus mempunyai tingkat polimerisasi yang rendah dan kerangka dasar yang mengikat antar atom karbon dan ikatan antar rantai lebih besar daripada rantai hidrogen. Bahan yang dihasilkan dengan tingkat polimerisasi rendah bersifat kaku dan keras (Flinn and Trojan, 1975). Bila rantai tersebut dikelompokkan bersama-sama dalam suatu pola acak, menyerupai tumpukan jerami maka disebut amorp, jika teratur hampir sejajar disebut kristalin dengan sifat yang lebih keras dan tegar (Syarief et al. 1988). Bahan baku pembuatan plastik adalah minyak dan gas sebagai sumber alami. Dalam perkembangannya minyak dan gas ini mulai digantikan oleh bahan- bahan sintetis sehingga dapat diperoleh sifat-sifat plastik yang diinginkan dengan cara kopolimerisasi, laminasi, dan ekstruksi (Syarief et al 1989). Polimer alam yang telah kita kenal antara lain: selulosa, protein, karet alam dan sejenisnya. Pada awal mula perkembangannya polimer alam hanya digunakan untuk membuat perkakas dan senjata, tetapi keadaan ini hanya bertahan hingga akhir abad 19 dan selanjutnya manusia mulai memodifikasi polimer menjadi plastik. Plastik yang pertama kali dibuat secara komersial adalah nitroselulosa. Material plastik ini telah berkembang pesat dan sekarang mempunyai peranan yang sangat penting dibidang elektronika, pertanian, tekstil, transportasi, furniture, konstruksi, kemasan kosmetik, mainan anak-anak dan produk-produk industri lainnya. Untuk membuat barang-barang plastik agar mempunyai sifat-sifat seperti yang dikehendaki, maka dalam proses pembuatannya selain bahan baku utama diperlukan juga bahan tambahan atau aditif. Penggunaan bahan tambahan ini beraneka ragam tergantung pada bahan baku yang digunakan dan mutu produk yang akan dihasilkan. Berdasarkan fungsinya maka bahan tambahan atau bahan

Upload: hakhue

Post on 06-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plastik - repository.ipb.ac.id · thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun polimernya

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Plastik

Plastik merupakan bahan yang terbentuk dari produk polimerisasi sintetik

atau semi-sintetik yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa. Polimer sendiri

adalah adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat

yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Jika monomernya sejenis

disebut homopolimer, dan jika monomernya berbeda akan menghasilkan

kopolimer. Proses polimerisasi yang menghasilkan polimer berantai lurus

mempunyai tingkat polimerisasi yang rendah dan kerangka dasar yang mengikat

antar atom karbon dan ikatan antar rantai lebih besar daripada rantai hidrogen.

Bahan yang dihasilkan dengan tingkat polimerisasi rendah bersifat kaku dan keras

(Flinn and Trojan, 1975). Bila rantai tersebut dikelompokkan bersama-sama

dalam suatu pola acak, menyerupai tumpukan jerami maka disebut amorp, jika

teratur hampir sejajar disebut kristalin dengan sifat yang lebih keras dan tegar

(Syarief et al. 1988).

Bahan baku pembuatan plastik adalah minyak dan gas sebagai sumber

alami. Dalam perkembangannya minyak dan gas ini mulai digantikan oleh bahan-

bahan sintetis sehingga dapat diperoleh sifat-sifat plastik yang diinginkan dengan

cara kopolimerisasi, laminasi, dan ekstruksi (Syarief et al 1989). Polimer alam

yang telah kita kenal antara lain: selulosa, protein, karet alam dan sejenisnya.

Pada awal mula perkembangannya polimer alam hanya digunakan untuk membuat

perkakas dan senjata, tetapi keadaan ini hanya bertahan hingga akhir abad 19 dan

selanjutnya manusia mulai memodifikasi polimer menjadi plastik. Plastik yang

pertama kali dibuat secara komersial adalah nitroselulosa. Material plastik ini

telah berkembang pesat dan sekarang mempunyai peranan yang sangat penting

dibidang elektronika, pertanian, tekstil, transportasi, furniture, konstruksi,

kemasan kosmetik, mainan anak-anak dan produk-produk industri lainnya.

Untuk membuat barang-barang plastik agar mempunyai sifat-sifat seperti

yang dikehendaki, maka dalam proses pembuatannya selain bahan baku utama

diperlukan juga bahan tambahan atau aditif. Penggunaan bahan tambahan ini

beraneka ragam tergantung pada bahan baku yang digunakan dan mutu produk

yang akan dihasilkan. Berdasarkan fungsinya maka bahan tambahan atau bahan

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plastik - repository.ipb.ac.id · thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun polimernya

5

pembantu proses dapat dikelompokkan menjadi: bahan pelunak (plastiksizer),

bahan penstabil (stabilizer), bahan pelumas (lubricant), bahan pengisi (filler),

pewarna (colorant), antistatic agent, blowing agent, flame. Bahan aditif yang

ditambahkan tersebut disebut komponen non-plastik yang berupa senyawa

anorganik atau organik yang memiliki berat molekul rendah. Bahan aditif dapat

berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, penyerap sinar UV, anti lekat dan masih

banyak lagi (Winarno, 1994).

Gambar 1. Pengaruh Plastik Termoset terhadap Suhu Sumber : Iman Mujiarto, 2005

Gambar 2. Pengaruh Plastik Thermoplast terhadap Suhu

Sumber : Iman Mujiarto, 2009 (wordpress.com)

Syarief et al. (1989) membagi plastik menjadi dua berdasarkan sifat-

sifatnya terhadap perubahan suhu, yaitu:

1. Termoplastik: merupakan jenis plastik yang dapat meleleh pada suhu tertentu,

melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik

(reversibel) kepada sifat aslinya. Proses pemanasan akan membuat plastik ini

kembali mengeras bila didinginkan. Jenis plastik thermoplast antara lain: PE,

PP, PS, ABS, SAN, nylon, PET, BPT, Polyacetal (POM), PC dan lain-lain.

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plastik - repository.ipb.ac.id · thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun polimernya

6

2. Termoset: tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Plastik

thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak

dapat dicetak kembali karena bangun polimernya berbentuk jaringan tiga

dimensi. Jenis plastik ini tidak dapat dilunakkan kembali, setelah proses

pengerasan. Proses pemanasan yang tinggi akan membentuk arang dan

terurai pada jenis plastik ini. Jenis-jenis plastik termoset antara lain: PU (Poly

Urethene), UF (Urea Formaldehyde), MF (Melamine Formaldehyde),

polyester, epoksi dan lain-lain.

Seperti yang telah disebutkan pada batasan masalah, pada penelitian ini

jenis plastik yang akan diuji untuk dilakukan proses pemisahan adalah plastik

kemasan yang bersifat thermoplastik. Jenis plastik ini dikelompokan menjadi

tujuh macam jenis berdasarkan pembagian yang dikeluarkan The Society of

Plastic Industry tahun 1988. Jenis-jenis plastik kemasan ini juga diadopsi pula

oleh lembaga-lembaga yang mengembangkan sistem kode, seperti ISO

(International Organization for Standardization).

Tabel 2. Jenis Plastik kemasan Thermoplastik

Nama Logo

PETE atau PET

(polyethylene terephthalate) HDPE

(high density polyethylene) PVC

(polyvinyl chloride) LDPE

(low density polyethylene) PP

(polypropylene) PS

(polystyrene)

Lainnya

Sumber : The Society of Plastik Industry, 2009.

Jenis plastik lain yang juga digunakan dalam plastik kemasan adalah nylon

poliester dan film vinil polietilen. Jenis plastik ini sering digunakan secara

tunggal untuk membungkus makanan atau bentuk lapisan dengan bahan lain yang

direkatkan bersama. Kombinasi bahan plastik dengan bahan lain dalam

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plastik - repository.ipb.ac.id · thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun polimernya

7

pembungkus makanan disebut laminasi. Sifat-sifat yang dihasilkan oleh kemasan

laminasi dari dua atau lebih film dapat memiliki sifat yang unik. Contohnya

kemasan yang terdiri dari lapisan kertas/ Polietilen/ aluminium foil/ polipropilena

baik sekali untuk kemasan makanan kering. Lapisan luar yang terdiri dari kertas

berfungsi untuk cetakan permukaan yang ekonomis dan murah. Polietilen

berfungsi sebagai perekat antara aluminium foil dengan kertas. Sedangkan

polietilen bagian dalam mampu memberikan kekuatan dan kemampuan untuk

direkat atau ditutupi dengan panas. Dengan konsep laminasi, masing-masing

lapisan saling menutupi kekurangannya menghasilkan lembar kemasan yang

bermutu tinggi (Winarno, 1994). Namun demikian jenis plastik pembungkus

makanan laminasi ini tidak masuk kedalam jenis plastik yang diusahakan

terpisahkan pada penelitian kali ini. Hal ini dikarenakan jenis plastik tersebut sulit

dipisahkan dengan bahan yang terlaminasi.

2.1.1. PE/PETE (Polyethylene Terephthalate)

PE merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai

kekuatan benturan serta kekuatan sobek yang baik. Secara sifat fisiknya bahan PE

dapat didaur ulang dengan mudah. Proses pemanasan pada suhu 1100C terhadap

plastik jenis ini akan menjadikan plastik jenis ini lunak dan mencair. Berdasarkan

sifat permeabilitasnya yang rendah serta sifat-sifat mekaniknya yang baik,

polietilen mampu memiliki ketebalan 0.001 sampai 0.01 inchi (Nurminah, 2003).

Proses pembuatan PE adalah dengan proses polimerisasi adisi dari gas

etilen yang diperoleh dari hasil samping industri minyak dan batubara. Polietilen

banyak digunakan sebagai pengemas makanan, hal ini di karenakan sifatnya yang

thermoplastik, selain itu PE mudah dibuat kantung dengan derajat kerapatan yang

baik (Sacharow dan Griffin, 1970). Plastik berbahan PE dalam penggunaanya

sering digunakan untuk botol plastik seperti; botol air mineral, botol jus, dan

hampir semua botol minuman lainnya. Plastik jenis polietilen ini memiliki ciri

warnanya yang jernih/transparan/tembus pandang.

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plastik - repository.ipb.ac.id · thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun polimernya

8

Gambar 3. Plastik PE Sumber : www.distributorplastik.com, 2009.

2.1.2. HDPE (High Density Polyethylene)

HDPE merupakan polietilen dengan jumlah rantai cabang yang lebih

sedikit dibandingkan dengan PE. Rantai cabang yang lebih sedikit ini membuat

plastik HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan

terhadap suhu tinggi. Ikatan hidrogen antar molekul yang berada pada plastik ini

juga berperan dalam menentukan titik leleh plastik (Harper, 1975). HDPE

memiliki titik leleh yang cukup tinggi, oleh karena sifatnya ini HDPE sering

digunakan pada kemasan untuk botol susu, tupperware, galon air minum, kursi

lipat, kemasan deterjen, kemasan susu.

Gambar 4. Plastik HDPE Sumber : www.distributorplastik.com, 2009.

2.1.3. PVC (Polyvinyl Chloride)

PVC merupakan polimer termoplastik ketiga dalam hal jumlah pemakaian

di dunia. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam

konstruksi bangunan. PVC banyak digunakan pada konstruksi bangunan karena

PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. PVC bisa dibuat lebih

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plastik - repository.ipb.ac.id · thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun polimernya

9

elastis dan fleksibel dengan menambahkan plastiksizer. PVC yang memiliki sifat

fleksibel umum dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi kabel

listrik. PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida

(CH2=chcl). Dari sifat fisiknya PVC merupakan jenis plastik yang paling sulit

didaur ulang. PVC mempunyai sifat keras, kaku, jernih dan mengkilap, sangat

sukar ditembus air dan permeabilitas gasnya rendah sehingga sesuai untuk

mengemas makanan yang banyak mengandung air (Suyitno, 1990).

Gambar 5. Plastik PVC Sumber : www.distributorplastik.com, 2009

2.1.4. LDPE (Low Density Polyethylene)

LDPE adalah plastik tipe cokelat sering dipakai untuk tempat makanan,

plastik kemasan, dan botol-botol yang bersifat lunak. Plastik LDPE memiliki ciri

kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. LDPE

mempunyai massa jenis antara 0,91-0,94 gmL-1, separuhnya berupa kristalin (50-

60%) dan memiliki titik leleh 1150C. (Billmeyer, 1971). Secara fisik LDPE lebih

fleksibel dan kerapatannya lebih kecil dibandingkan HDPE. Perkembangan

selanjutnya, telah diproduksi LDPE yang memiliki bentuk linier dan dinamakan

Low Linear Density Poliethylene (LLDPE) (designinsite.dk).

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plastik - repository.ipb.ac.id · thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun polimernya

10

Gambar 6. Plastik LDPE Sumber : www.distributorplastik.com, 2009.

2.1.5. PP (Polypropilena)

Plastik PP memiliki sifat sangat mirip dengan plastik PE, dan sifat-sifat

penggunaannya juga serupa (Brody, 1972). Plastik PP memiliki sifat lebih kuat

dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap

lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap (Winarno dan Jenie,

1983). Monomer PP diperoleh dengan pemecahan secara thermal naphtha

(distalasi minyak kasar) etilen, propylene dan homologues yang lebih tinggi

dipisahkan dengan distilasi pada temperatur rendah. Dengan menggunakan

katalis Natta-Ziegler polypropilen dapat diperoleh dari propilen (Birley et al,

1988). PP adalah bahan plastik yang dipakai pada kemasan makanan

ringan/snack, sedotan, kantong obat, penutup, dan lain-lain.

Gambar 7. Plastik PP Sumber : www.distributorplastik.com, 2009.

2.1.6. PS (Polystyrene)

PS adalah produk polimerisasi dari monomer-monomer stirena, dimana

monomer stirena-nya didapat dari hasil proses dehidrogenisasi dari etil benzene

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plastik - repository.ipb.ac.id · thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun polimernya

11

(dengan bantuan katalis). Etil benzene endiri merupakan hasil reaksi antara etilena

dengan benzene (dengan bantuan katalis). PS mempunyai softening point rendah

(900C) sehingga PS tidak digunakan untuk pemakaian pada suhu tinggi, atau

misalnya pada makanan yang panas. Suhu maksimum yang boleh dikenakan

dalam pemakaian adalah 750C. Disamping itu, PS mempunyai sifat konduktifitas

panas yang rendah (Mujiarto, 2005).

Gambar 8. Plastik PS. Sumber : www.distributorplastik.com, 2009.

2.1.7. Lainnya

ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene)

ABS merupakan kelompok plastik yang tergolong dalam engineering

thermoplastik yang berisi tiga monomer pembentuk. Akrilonitril bersifat tahan

terhadap bahan kimia dan stabil terhadap panas. Butadiene member perbaikan

terhadap sifat ketahanan pukul dan sifat liat (toughness). Sedangkan stirena

menjamin kekakuan (rigidity) dan mudah diproses (Mujiarto, 2005).

Gambar 9. Plastik ABS Sumber : www.cshyde.com, 2009.

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plastik - repository.ipb.ac.id · thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun polimernya

12

PC (Polycarbonate)

Plastik PC merupakan engineering plastik yang dibuat dari reaksi

kondensasi bisphenol A dengan fosgen (phosgene) dalam media alkali (Nurminah

M, 2002). Polikarbonat mempunyai sifat: jernih seperti air, impact strengthnya

yang baik, ketahanan terhadap pengaruh cuaca, suhu penggunaan yang tinggi,

mudah diproses dan flameabilitasnya rendah. Untuk menghasilkan produk–

produknya, dibuat melalui proses dengan teknik pengolahan thermoplastik pada

umumnya, yaitu: cetak injeksi, ekstruksi, cetak tiup, dan structural foam

moulding. Sheet polikarbonat dapat diproses dengan tehnik thermoforming

menggunakan tekanan maupun vakum (Mujiarto, 2005).

Gambar 10. Plastik PC Sumber : www. buybuildingsupplies.com, 2009.

Nylon

Nylon merupakan istilah yang digunakan terhadap poliamida yang

mempunyai sifat dapat dibentuk serat, film dan plastik. Struktur nylon

ditunjukkan oleh gugus amida yang berkaitan dengan unit hidrokarbon ulangan

yang panjangnya berbeda-beda dalam suatu polimer. Nylon merupakan polimer

semi kristalin dengan titik leleh 350-5700F. Titik leleh erat kaitannya dengan

jumlah atom karbon. Jumlah atom karbon makin besar, kosentrasi amida makin

kecil, titik leleh pun menurun (Mujiarto, 2005).

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plastik - repository.ipb.ac.id · thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun polimernya

13

Gambar 11. Plastik Nylon Sumber : www. Crayonscraft.com, 2009

2.2. Heater

Heater merupakan alat penukar kalor yang mengemisikan panas untuk

digunakan dalam proses pemanasan dimana dalam penelitian ini adalah pelat besi

sebagai media yang dipanaskan. Berdasarkan sumber energi primernya, heater

dapat digolongkan dalam tiga jenis, yakni heater listrik, gas, dan minyak tanah.

Dalam penelitian ini heater yang digunakan merupakan jenis heater listrik.

Heater listrik sendiri dapat dibedakan menjadi heater sistem langsung (direct) dan

sistem tak langsung (indirect). Sistem langsung diartikan bahwa terjadi konversi

energi dari listrik menjadi panas tanpa moda perantara, ini bisa dijumpai pada

heater jenis konveksi (electric fan heater) dan radiasi (lamp heater). Sedangkan

sistem tak langsung bisa dijumpai pada heat pump (kebalikan dari fungsi AC).

Pada tipe ini, arus listrik dilewatkan pada material dengan hambatan tertentu

(besar), sehingga menghasilkan panas yang sebanding dengan kuadrat arus

dikalikan hambatan tersebut. Panas yang terbentuk pada material tersebut

dipindahkan ke lingkungan (air disekitar) dengan cara konveksi. Dalam penelitian

ini proses penghasilan panas digunakan heater pelat dan akan merambat secara

konduksi pada permukaan silinder.

2.3. Sistem Kontrol Suhu

Model kontrol suhu atau biasa disebut dengan thermokontrol merupakan

sistem yang dirancang agar dapat mengendalikan suhu dari pemanas yang

pengaturan suhu dan pewaktuannya dapat diset dan hasilnya terlihat pada

tampilan LCD yang ada pada thermokontrol. Sebuah thermokontrol memiliki

beberapa komponen penyusun seperti koverter ADC dan mikrokontroller sebagai

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plastik - repository.ipb.ac.id · thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun polimernya

14

otak dari thermokontrol. Masukan data sistem kontrol suhu ini adalah dari panas

yang di indra oleh sensor suhu (thermocouple) yang terhubung dengan sistem

yang diukur. Thermocouple akan menghasilkan sinyal keluaran dalam bentuk

analog, selanjutnya sinyal tersebut oleh konverter ADC dirubah menjadi sinyal

digital sebagai masukan untuk mikrokontroler. Mikrokontroler sebagai otak dari

suatu thermokontrol memproses sinyal tersebut, sehingga mempunyai keluaran

untuk mengoperasikan driver yang akan menghidupkan dan mematikan

pemanas/heater.

Dalam kerja thermokontrol menghidupkan dan mematikan heater,

thermokontrol tidak dapat terhubung secara langsung terhadap heater.

Dibutuhkan suatu kontaktor untuk menyelaraskan tegangan antara heater dan

thermokontrol. Kontaktor merupakan relay yang dirancang untuk saklar arus

besar dari tegangan sumber yang besar pula. Kontaktor bekerja berdasarkan

prinsip elektromagnetik yang terjadi pada kontaktor-kontaktornya. Kontaktor

mempunyai multikontak sehingga saluran dari sumber fasa tunggal atau sumber

fasa-3 dapat dihubungkan ke saklar ini. Kontaktor biasanya mempunyai beberapa

saklar tambahan yang disebut auxiliary contact, untuk menghubungkan kontaktor

dengan tegangan utama. Selain itu, kontaktor juga mempunyai sistem arc-

quenching untuk menekan arc yang terbentuk jika kontak membawa arus induktif

terbuka.

Gambar 12. Skema Kontaktor

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plastik - repository.ipb.ac.id · thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena bangun polimernya

15

Awal kerja dari kontaktor adalah adanya arus yang masuk melalui belitan

eksitasi (terminal A1 dan A2). Jangkar akan bergerak dan kontak bekerja. Jika

aliran arus pada jangkar terputus, maka sambungan akan terputus pula. Relay

pengaman arus lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus

lebih/beban lebih.

Komponen terpenting pada kontaktor magnit terdiri dari :

1. Kumparan magnit (coil) dengan simbol A1 – A2 yang akan bekerja bila

mendapat sumber tegangan listrik.

2. Kontak utama terdiri dari simbol angka : 1,2,3,4,5, dan 6.

3. Kontak bantu biasanya tediri dari simbol angka 11,12,13,14, ataupun angka

21,22,23,24 dan juga angka depan seterusnya tetapi angka belakang tetap dari

1 sampai 4.