iii. modul 9 -transfusi rasional

45
TRANSFUSI Dept. Dept. Anestesiologi & Terapi Intensif Anestesiologi & Terapi Intensif FK-USU/RSUP H.Adam Malik- Medan FK-USU/RSUP H.Adam Malik- Medan Modul 9

Upload: grace-noviyanthi-sinambela

Post on 15-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

transfusi

TRANSCRIPT

Page 1: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

TRANSFUSI

Dept.Dept. Anestesiologi & Terapi Intensif Anestesiologi & Terapi Intensif FK-USU/RSUP H.Adam Malik- MedanFK-USU/RSUP H.Adam Malik- Medan

Modul 9

Page 2: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Transfusi rasional

Mengapa harus rasional?

Page 3: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

pasien

Dokter / rumah sakit

Transfusi adalah terapi medikyang terbanyak penyulitnya

Darah donor yang baik

Indikasi transfusi yang baik

UU 23/1992

KUHP

UTD-PMI

Page 4: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Apakah transfusi itu tanpa risiko ?

• Ada risiko– apakah risiko itu mematikan ?

• Bisa mematikan– berapa persen kemungkinan matinya ? – berapa cepat matinya ?

Page 5: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Tata Cara Transfusi (1)

• Infusi NaCl 0.9 %, jarum besar #18-19 G • Kantong darah dari lemari es jangan diguncang• Jika lapisan plasma di atas berwarna coklat hitam = tanda

hemolisis, darah jangan diberikan• Sebelum mulai transfusi, ukur dulu tekanan darah, nadi, nafas

dan suhu pasien• Darah diteteskan pelan, 100 ml pertama jangan lebih cepat dari

10 menit• 15 menit pertama harus ditunggui di samping pasien, awasi

keluhan, tekanan darah, nadi, nafas, suhu, adakah rasa gatal, sesak nafas, demam, mual, nyeri pinggang

Page 6: III. Modul 9 -Transfusi Rasional
Page 7: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Tata Cara Transfusi (2)

• Evaluasi dan pengukuran diulang tiap jam sampai 2 jam setelah transfusi berakhir

• Setiap selesai transfusi satu unit, infus set dibilas dengan NaCl sebelum transfusi berikutnya

• Pakai macrofilter 170 micron untuk menyaring gumpalan / microaggregates yang terbentuk selama penyimpanan

• Pada transfusi masif pakai microfilter 20 micron untuk menyaring mikro-emboli untuk prevensi “Adult Respiratory Distress Syndrome”

Page 8: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Macro-filter 140-170 micron

Page 9: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Tata Cara Transfusi (3)• Jika jantung baik dan tidak ada hipovolemia, batas aman transfusi adalah 1 ml/kg/jam

(1 unit dalam + 3 jam) atau 1000 ml per 24 jam

• Satu unit jangan lebih lama dari 5 jam agar tidak tumbuh kuman selama darah berada dalam suhu ruangan

• Tidak perlu obat antihistamin, antipiretika atau diuretika sebelum transfusi kecuali ada indikasi khusus

• Obat premedikasi mungkin menutupi tanda-tanda-awal reaksi transfusi yang lebih berbahaya

Jangan transfusi pada malam hari

jika tidak sangat mendesak

Page 10: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Reaksi Transfusi

• Jika ada gejala atau keluhan ke arah Reaksi Transfusi, transfusi HARUS SEGERA DIHENTIKAN

• Infus set diganti set baru, berikan NaCl 0.9%

• Ukur tekanan darah, nadi dan suhu

• Hipotensi sistolik < 90 mmHg memerlukan ephedrin i.v atau dopamin drip dan atau adrenalin 0.0-0.3 mg i.v

• Perhatikan produksi dan warna urine

• Urine yang berkurang atau berhenti atau warnanya menjadi merah gelap menandakan reaksi hemolitik

Page 11: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Risiko transfusi• REAKSI TRANSFUSI

– 1-1.5% jarang fatal (Ellison, 1993)– 1.5% dari unit darah, 4.1% dari pasien (Rahardjo, 1991)

• TRANSMISI PENYAKIT– HEPATITIS pasca transfusi 3-10 % (USA)– HIV di USA 0.02-0.03 %– HIV Indonesia 500,000 - 2 juta (Linnan,1994)– Hep B 4 - 17 % (MULYANTO, 1994)– HEP.C 3,4% / MESIR 14,5 % / ARAB 26,2 %

• PERUBAHAN IMUNOLOGIS– kambuh kanker pasca bedah > sering & > dini (Blumberg, 88)– daya tahan infeksi turun, sepsis pasca trauma > sering (Agarwal,93)

Page 12: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Darah yang bebas risiko penyakit

• Virus

• Bakteria– Syphilis

• Parasit– Malaria

Hepatitis B, C / 1-2% mati 20-30thHIV-1, HIV-2 / 100% mati 5-10th

HTLV-1, HTLV-2Epstein BarrCytomegaloCreutzfeld Jacob Encephalitisdan masih banyak lainnya lagi

Page 13: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

HEPATITIS PASCA TRANSFUSI (misal 10%)

50% Hepatitis C jadi khronis10 - 20% Hepatitis khronis jadi cirrhosis10% cirrhosis jadi HEPATOMA

RSUD DR. SUTOMO : 17,000 PASIEN TRANSFUSI / TAHUNseandainya tidak ada screening TIAP TAHUN AKAN TERJANGKIT Post Transf. Hepatitis 10 % x 17,000 = 1700 Hepatitis C baru

jadi khronis 50% = 850jadi cirrhosis 20% = 170jadi HEPATOMA 10% = 17

Page 14: III. Modul 9 -Transfusi Rasional
Page 15: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

NOTICE TO NEW ZEALAND CITIZENSBLOOD TRANSFUSIONS

• We have been advised that about 0.5% of bags of blood for transfusion in Jakarta maybe contaminated with some combination of HIV, Hepatitis B and Hepatitis C. The situation outside Jakarta is not known but may well be worse.

• Suggestions are:– Try to avoid a blood transfusion in Indonesia– Insist the hospital re-screen any blood to be used for

transfusion to exclude the above contaminants– Contact your usual medical clinic for advice before agreeing

to blood transfusion.

Dokumen 2001

Page 16: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Uji saring 100% pasti

• Sensitivity suatu test 100%– misalnya untuk test hepatitis = 95%

• jika ada 100 (+) dalam 3000 donor (3%) akan ditemukan hanya 95 (+)

• LOLOS 5 (+)– siapa yang menanggung?

Page 17: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

American Red Cross 2002

• 1. Antibodies to HIV-1 and HIV-2. • 2. HBc - antibody to HBV. • 3. Antibody to HCV. • 4. Antibodies to HTLV-I and HTLV-II. • 5. HBsAg - Antigen test for HBV. • 6. HIV-1 p24 Antigen test for HIV• 7. Tp (Syphilis) • 8. ALT – liver inflammation, • 9. Atypical antibodies • 10. CMV - on request. • 11. NAT (Nucleic Acid Testing) - for HCV & HIV

(faster and more accurate)

UTD-PMI 2002

1. HIV2. HBV3. HCV4. Syphilis5. ALT

Page 18: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Ada darah PMI tercemar virus HIVJawa Pos 23 Feb 2002

• 39 (+) dalam 50,000 donor / tahun

• (dibulatkan 50 dalam 50,000 = 0.1%)

Page 19: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Bagaimana agar transfusi seaman mungkin?

• PILIH DONOR: – Anamnesa / self assessment dengan formulir penuntun, dengan

sanksi penjara

• KERJA UTD:– Screen maksimal sebelum darah diambil– Kampanye cari donor lebih luas– Fasilitas penyimpanan yang baik / andal

• DOKTER BEDAH / ANESTESIOLOGI:– Cegah berdarah– Gunakan cairan pengganti transfusi darah– Kurangi jumlah transfusi

Page 20: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Beritahu donor dengan counseling dsb

Dia sehat Dia sakit

JANGAN DONOR LAGI

TIDAK BAIK u/ DIRINYA

BERBAHAYA u/PENERIMA DARAH

Page 21: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Cara hindari penyakit

AnamnesaDonor

ScreenAntibody Screen

Antigen SterilkanDarah JANGAN

pakaidarah

LOLOS BANYAK

LOLOSSEDIKIT

MURAH

MAHAL

XSGOT/PT

Page 22: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

BLOOD IS R ARE

BLOOD IS E XPENSIVE

BLOOD IS D ANGEROUS

SUDAHKAH indikasi transfusi kita benar?

Page 23: III. Modul 9 -Transfusi Rasional
Page 24: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Kapan dimulai? Kapan dihentikan ?

• Mulai Hb < 8 dan ada tanda O2-need – CRITICAL stage

• Mulai Hb < 10 pada orangtua, PJK, sepsis

• Sampai Hb > 8 - 10 – TOLERABLE / OPTIMAL stage

Page 25: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Hb 7-15

Page 26: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Hb = 12SPECIAL

Hb = 10 CASEOPTIMAL tua > 60 th,

Hb = 8 mungkin sepsis TOLERABLE tidak perlu DM, stroke mungkin transfusi

Hb = 5 perlu transfusiCRITICALperlu transfusi

Program Re-edukasi Praktisi Klinik di RS

Page 27: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Seberapa rendah Hb yang masih CUKUP

Page 28: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Komponen apa yang diberikan ?

• Anemia + hipovolemia = WB• Anemia + normovolemia = PRC

• Bila golongan darah yang sama tak ada– gunakan WB-O atau PRC-O

Page 29: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Berapa banyak ? Berapa cepat ?

• 1 unit menaikkan Hb 0.25 - 0.5 gm/dl

• Anemia + hipovol = setara cepat perdarahan

• Anemia + normovolemia = 1 - 3 jam/unit

Page 30: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Pada masa apa diberikan ?

• kalau bisa, setelah perdarahan dikuasai

• kalau bisa, setelah pasien sadar

• kalau elektif, perlu 12-48 jam agar 2,3-DPG normal

Page 31: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Menunda transfusi

VOLUME

ERITROSITFAKTORKOAGULASI

TROMBOSIT

Infus RL /NaCl 0.9%Koloid

Hb 5

20% N > 50,000

Hb 15 100% 300,000

Page 32: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Pasien perlu darah, cepat dan banyaktidak ada waktu untuk uji penyakit & uji silang

Bila lama menunggu shock Bila lama shock DIC, mati

Page 33: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Distribusi golongan darah di Amerika

• O 45% (38% Rh(+) dan 7% Rh(-)• A 40% (34% Rh(+) dan 6% Rh(-)• B 11% ( 9% Rh(+) dan 2% Rh(-)• AB 4% ( 3% Rh(+) dan 1% Rh(-)

• Pada dasarnya, dokter cuma perlu golongan ABO yang tepat.

Page 34: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Golongan darah yang sesuai

• Golongan darah sistim A-B-O– gol A, B, AB dan O

• Golongan darah sistim Rhesus– gol Rhesus (+) dan Rhesus (-)

• Golongan darah sistim lain:– Kell, Duffy, Kidd dll

Page 35: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Golongan darah donor & penerima

• A

• B

• AB

• O

• A

• B

• AB

• O

AB = penerima universal

Page 36: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Donor O dapat memberi pasien apapun

• A

• B

• AB

• O

• A

• B

• AB

• O

O = donor universal

Page 37: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Donor Universal sangat berguna

sebab sebagian besar donor adalah O

• Sediakan selalu gol. O

• Lebih baik jika O - PRC

• Lebih baik lagi jika O - PRC dan Rh (-)

Page 38: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Donor Rh (-) dapat diberikan pada pasien Rh (+)

• Di negara Barat, 15% penduduk Rh (-)• Di Indonesia, kira-kira hanya 0.02% Rh (-) hingga donor Rh (-) sangat

sukar diperoleh.

• Bolehkah donor Rh (+) diberikan pada pasien RH (-) ?

Page 39: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Darah Rh (+) boleh diberikan pada pasien Rh (-) yaitu

• Pasien Laki-laki

• Pasien wanita tidak dalam usia subur

• Jika terpaksa diberikan pada pasien wanita usia subur– mungkin timbul penyulit pada pada janin yang

dikandung

Page 40: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Dalam keadaan darurat, darah Rh (+) tetap diberikan pada wanita Rh (-)

• Jika terpaksa diberikan pada pasien wanita usia subur– timbul antibodi thd Rh (+) jika suaminya Rh

(+) dan janin yang dikandung Rh (+) akan timbul penyulit

– Penyulit ini dapat dicegah dengan pengobatan sebelum hamil (Rhogam)

Page 41: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Distribusi golongan darah

• O 45% (38% Rh(+) dan 7% Rh(-)

• A 40% (34% Rh(+) dan 6% Rh(-)

• B 11% ( 9% Rh(+) dan 2% Rh(-)

• AB 4% ( 3% Rh(+) dan 1% Rh(-)

• Total Rh (-) 15%

• Pada dasarnya, dokter cuma perlu golongan ABO yang tepat.

• 39%

• 25%

• 28%

• 7%

• 0.02%

Amerika Indonesia*)

*) donor Jakarta 1990

Page 42: III. Modul 9 -Transfusi Rasional
Page 43: III. Modul 9 -Transfusi Rasional
Page 44: III. Modul 9 -Transfusi Rasional
Page 45: III. Modul 9 -Transfusi Rasional

Terima kasih atas perhatian andaSemoga Tuhan selalu memberkahi kita semua

Amin