iii

25
III. AREA KOMPETENSI (Standar Kompetensi Dokter KKI hal 24-27 dan 105) PUBLIC HEALTH MEDICINE Prevention (vaccination policy included) Recognition of hazardous behaviour and life style Performing directed medical examination Assessment of absent due to illness Performance of environmental research Performance of several interventions in the domain of primary, secondary and tertiary prevention like vaccination, periodical medical examination, social medical support and management, prevention of accident and set up a programme/ plan for individuals, theirenvironment or an institution. Patient safety Ilmu Kedokteran Komunitas Pencegahan ( termasuk kebijakan dalam kegiatan vaksinasi ) Pengealan berbagai perilaku yang membahayakan kesehatan dan gaya hidup Melaksanakan pemeriksaan kesehatan langsung pada masyarakat Melakukan pemeriksaan kesehatan yang terarah Melaksanakan penelitian berbasis lingkungan Melaksanakan berbagai tindakan intervensi dalam kegiatan pencegahan primer, sekunder dan tersier seperti vaksinasi, pemeriksaan kesehatan berkala, manajemen dan dukungan sosial, pencegahan kecelakaan dan mengatur program / rencana untuk individu, lingkungan mereka atau institusi mereka. Keselamatan pasien Area Pengelolaan Masalah Kesehatan Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan

Upload: hafizur-rahman

Post on 08-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

c

TRANSCRIPT

Page 1: III

III. AREA KOMPETENSI  (Standar Kompetensi Dokter KKI hal 24-27 dan 105)

PUBLIC HEALTH MEDICINE         Prevention (vaccination policy included)        Recognition of hazardous behaviour and life style        Performing directed medical examination        Assessment of absent due to illness        Performance of environmental research        Performance of several interventions in the domain of primary, secondary

and tertiary prevention like vaccination, periodical medical examination, social medical support and management, prevention of accident and set up a programme/ plan for individuals, theirenvironment or an institution.

        Patient safety

Ilmu Kedokteran Komunitas         Pencegahan ( termasuk kebijakan dalam kegiatan vaksinasi )        Pengealan berbagai perilaku yang membahayakan kesehatan dan gaya hidup        Melaksanakan pemeriksaan kesehatan langsung pada masyarakat        Melakukan pemeriksaan kesehatan yang terarah        Melaksanakan penelitian berbasis lingkungan        Melaksanakan berbagai tindakan intervensi dalam kegiatan pencegahan primer, sekunder dan

tersier seperti vaksinasi, pemeriksaan kesehatan berkala, manajemen dan dukungan sosial, pencegahan kecelakaan dan mengatur program / rencana untuk individu, lingkungan mereka atau institusi mereka.

        Keselamatan pasien

            Area Pengelolaan Masalah Kesehatan

        Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat

        Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit         Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit        Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan        Mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam

pelayanan kesehatan primer denganpendekatan kedokteran keluarga

            Kompetensi IntiMengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer

Lulusan Dokter Mampu:

Page 2: III

1.      Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat

        Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis sementara dan diagnosis banding

        Menjelaskan penyebab, patogenesis, serta patofisiologi suatu penyakit        Mengidentifikasi berbagai pilihan cara pengelolaan yang sesuai penyakit pasien.        Memilih dan menerapkan strategi pengelolaan yang paling tepat berdasarkan prinsip kendali

mutu, kendali biaya, manfaat, dan keadaan pasien serta sesuai pilihan pasien        Melakukan konsultasi mengenai pasien bila perlu        Merujuk ke sejawat lain sesuai dengan Standar Pelayanan Medis yang berlaku, tanpa atau

sesudah terapi awal (lihat lampiran 2. Daftar Penyakit)        Mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab sesuai dengan tingkat

kewenangannya (lihat lampiran 2. Daftar Penyakit)        Memberi alasan strategi pengelolaan pasien yang dipilih berdasarkan patofisiologi, patogenesis,

farmakologi, faktor psikologis, sosial, dan faktor-faktor lain yang sesuai        Membuat instruksi tertulis secara jelas, lengkap, tepat, dan dapat dibaca        Menulis resep obat secara rasional (tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat frekwensi dan

cara pemberian, serta sesuai kondisi pasien), jelas, lengkap, dan dapat dibaca        Mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan, memonitor perkembangan

penanganan, memperbaiki dan mengubah terapi dengan tepat        Memprediksi, memantau, mengenali kemungkinan adanya interaksi obat dan efek samping,

memperbaiki atau mengubah terapi dengan tepat        Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga secara holistik, komprehensif,

koordinatif, kolaboratif, dan berkesinambungan dalam mengelola penyakit dan masalah pasien        Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktor yang

berpengaruh terhadap terjadinya penyakit serta sebagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pertimbangan terapi

     2. Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit

        Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau strategi pencegahan tertier yang tepat berkaitan dengan penyakit pasien, keadaan sakit atau permasalahannya (Pencegahan tertier adalah pencegahan yang digunakan untuk memperlambat progresi dari penyakitnya dan juga timbulnya komplikasi, misalnya diet pada penderita DM, olah raga)

        Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau strategi pencegahan sekunder yang tepat berkaitan dengan pasien dan keluarganya (Pencegahan sekunder adalah kegiatan penapisan untuk mengidentifikasi faktor risiko dari penyakit laten untuk memperlambat atau mencegah timbulnya penyakit, contoh pap smear, mantous test)

        Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau kegiatan strategi pencegahan primer yang tepat, berkaitan dengan pasien, anggota keluarga dan masyarakat (Pencegahan primer adalah mencegah timbulnya penyakit, misalnya imunisasi)

        Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktor risiko terjadinya penyakit dan sebagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pencegahan penyakit.

Page 3: III

        Menunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat bergantung pada kerja sama tim dan kolaborasi dengan professional di bidang lain

3.      Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit

        Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya hidup untuk promosi kesehatan pada berbagai kelompok umur, jenis kelamin, etnis, dan budaya

        Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat

        Bekerja sama dengan sekolah dalam mengembangkan “program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)”

     4. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan

        Memotivasi masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat        Menentukan insidensi dan prevalensi penyakit di masyarakat serta mengenali keterkaitan yang

kompleks antara faktor psikologis, kultur, sosial, ekonomi, kebijakan, dan faktor lingkungan yang berpengaruh pada suatu masalah kesehatan

        Melibatkan masyarakat dalam mengembangkan solusi yang tepat bagi masalah kesehatan masyarakat

        Bekerja sama dengan profesi dan sektor lain dalam menyelesaikan masalah kesehatan dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan pemerintah,

        termasuk antisipasi terhadap timbulnya penyakit-penyakit baru        Menggerakkan masyarakat untuk berperan serta dalam intervensi kesehatan        Merencanakan dan mengimplementasikan intervensi kesehatan masyarakat, serta menganalisis

hasilnya        Melatih kader kesehatan dalam pendidikan kesehatan        Mengevaluasi efektivitas pendidikan kesehatan        Bekerja sama dengan masyarakat dalam menilai ketersediaan, pengadaan dan pemanfaatan

pelayanan kesehatan masyarakat

     5. Mengelola sumber daya manusia dan sarana – prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga

        Menjalankan fungsi managerial (berperan sebagai pemimpin, pemberi informasi, dan pengambil keputusan)

        Menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga

        Mengelola sumber daya manusia        Mengelola fasilitas, sarana dan prasarana

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Page 4: III

1. Menerapkan prinsip kedokteran pencegahan dan komunitas untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

2. Menerapkan public health methodologies (epidemiologi, biostatistik) untuk melakukan analisis kejadian penyakit dan masalah kesehatan serta mencari sosuli yang baik di masyarakat.

 

Learning Objective:

1.      Memahami dan memiliki wawasan  tentang pilar keilmuan dari ilmu kesehatan masyarakat2.      Memahami  peranan  berbagai  faktor  nonbiologis  dalam  pemeliharaan  kesehatan, terjadinya

penyakit dan ketidak mampuan untuk mendapatkan pelayanan3.      Memanfaatkan  berbagai  sumber  daya  masyarakat  dalam  usaha  untuk  mencegah kejadian

penyakit4.      Memberikan advokasi kepada masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan5.      Memanfaatkan prinsip – prinsip epidemiologi dan biostatistik untuk melakukan deteksi dini

kejadian (outbreak) suatu penyakit menular di masyarakat6.      Memahami kebijakan kesehatan masyarakat di di Indonesia dan daerah

V. METODE PEMBELAJARAN

TOPIK PEMBELAJARAN:

        Promosi Kesehatan / perilaku        Manajemen, pembiayaan dan pelayanan kesehatan         Epidemiologi dan Surveilans        Biostatistika (statistik kesehatan)        Gizi Masyarakat        Kesehatan Lingkungan        Kesehatan Kerja ( okupasi)        Pengalaman Belajar Lapangan (PBL)

Sub topik akan dicantumkan dalam jadwal perkuliahan.

KULIAH PAKAR

Aktifitas ini adalah kebutuhan yang mendasar. Blok bertanggung jawab untuk mengatur dan merancang konsultasi pakar dengan menghubungi pakarnya secara langsung. Kuliah diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.

Page 5: III

TUTORIAL

Tutorial dalam blok ini akan membahas 3 skenario. Setiap skenario akan dibahas dalam tiga kali tutorial dan pada tutorial ketiga akan diadakan diskusi pleno.  Selama tutorial, Blok perlu meyakinkan bahwa mahasiswa telah membawa sumber pembelajaran yang relevan sebagai rujukan dalam tutorial. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, metode tujuh langkah akan digunakan dalam diskusi kelompok. Biasanya, diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1 – 5 dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama.  Tujuh langkah terdiri dari  :1.      Klarifikasi terminologi dan konsep2.      Identifikasi masalah3.      Analisa masalah

4.      Buatlah suatu pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkan pada langkah 35.      Formulasikan tujuan pembelajaran6.      Kumpulkan informasi tambahan diluar diskusi kelompok7.   Sintesis dan uji informasi yang diperoleh

SKILL LAB/PRAKTIKUM

Skill lab/Praktikum pada blok ini dilaksanakan dengan topik        Yankes        Epidemiologi        Biostatistika        Promkes        Kesling

Sub topik Skill Lab/Praktikum  ada 9 kali dicantumkan dalam jadwal perkuliahan.

    VI. EVALUASI  BLOK

Adapun ketentuan yang digunakan dalam penilaian/evaluasi blok ini adalah :1.      Nilai pembelajaran blok adalah nilai akhir blok yang diperoleh mahasiswa

      berdasarkan penilaian formatif dan sumatif. 2.      Nilai akhir blok berupa grading (A-E dengan bobot 4-0)3.      Konversi skor, huruf, angka, bobot setara SKS

Skor* Huruf Bobot80 – 100 A 4.0074 – 79 B+ 3.5068 – 73 B 3.0062 – 67 C+ 2.5056 – 61 C 2.0045 – 55 D 1.00

< 45 E 0* Pembulatan: < 0,5 pembulatan ke bawah

Page 6: III

Komponen penilaian pada Blok 18 adalah sebagai berikut   :  Nilai Proses                  (25%)  - Logbook                                                         (prasarat mengikuti ujian)   - Checklist tutorial                                             10 %   - Checklist skill lab/Prakt.                                  10 %   - REFERAD/assignment                                   5 %  Nilai Knowledge           (70%)  - MCQ                                                             35  %   - SOCA                                                            20  % - OSCE                                                                        20  %

VII. SKENARIO TUTORIAL

Skenario 1 : Bu Nurpiah yang malang

Buk Nurpiah (40 tahun) datang ke dokter Anisa di puskesmas Sungai Penuh, dengan keluhan keluar darah sedikit-sedikit dari kemaluan sejak 6 bulan yang lalu. Dokter anisa mengambil usapan pap smear. Sesuai dengan pedoman rujukan upaya kesehatan perorangan, Dokter Anisa merujuk bahan pemeriksaan (spesimen) ke Labkesda Jambi. Seminngu kemudian hasil pemeriksaan pap smear menunjukkan tanda tanda kanker leher rahim. Dokter Anisa mengungkapkan bahwa fasilitas puskemas belum mampu untuk menangani kasus ini dan merujuk buk Nurpiah ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih baik. Tetapi buk Nurpiah tidak mau dirujuk karena tidak mempunyai biaya. Dokter Anisa menganjurkan buk Nurpiah untuk mengurus asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin seperti kartu Jamkesmas atau Jamkesda, sehingga biaya pengobatan buk Nurpiah dapat  ditanggung oleh pemerintah melalui sumber pembiayaan kesehatan di daerah

Menurut saudara bagaimana seharusnya system pembiayaan dan rujukan kesehatan terhadap buk Nurpiah dilakukan ?

Skenario 2:  Gatal-gatal di badan

Rima, 8 tahun dibawa ke puskesmas oleh ibunya dengan keluhan gatal-gatal pada tubuhnya sejak 2 minggu yang lalu. Ibu Rima juga mengeluhkan hal yang sama, terutama di sela jari tangan dan pantatnya. Pada pemeriksaan dokter menemukan bintil-bintil merah di sela-sela jari tangan dan kaki, sebagian ada yang sudah bernanah. Dokter menanyakan apakah masih ada anggota kelurga lain dirumah yang menderita keluhan yang sama?. Kata ibu Rima dua kakak dan adiknya juga gatal-gatal seperti Rima. Di sekolah teman sebangku Rima juga gatal-gatal. Dokter mendiagnosis penyakit Rima adalah scabies dan memberikan obat ”salep 2-4” yang digunakan setelah mandi dan menjelaskan pencegahan penularan penyakit tersebut dalam  keluarga.

Setelah dokter melakukan kunjungan rumah dalam program Publich Health Nursing (PHN) puskesmasnya, ditemukan dimana anak-anak tidur dalam satu kamar, kebiasaan menggunakan handuk dan peralatan mandi secara bersama-sama. Beberapa penyakit yang sama dengan Rima

Page 7: III

juga terjadi pada anak sekolah SD, akhirnya dokter memutuskan untuk mengunjungi sekolah-sekolah termasuk sekolah Rima untuk melakukan tindakan preventif dan promotif. Petugas UKS puskesmas harus bekerja sama dengan petugas UKS sekolah.

Bagaimana anda menjelaskan peranan perilaku dalam kejadian kasus diatas serta upaya pencegahannya ?

Skenario 3: Anak Ayuk

Ayuk seorang ibu rumah tangga di daerah pinggiran kota yang datang ke puskesmas karena anak laki-lakinya yang berumur 6,5 tahun kelihatan pucat, lemah dan berat badannya hanya 10 kg. Ayuk menanyakan pada dokter mengenai apa yang terjadi pada anaknya.Dalam riwayatnya, dokter mendapatkan keluarga Ayuk berasal dari kelurga miskin, suaminya buruh tani dan mempunyai 7 orang anak. Dua dari anaknya tidak pernah sekolah.

Dapatkah anda menerangkan mengapa anak laki-laki enyak yang berumur 6,5 tahun menderita kurang gizi ? dan bagaima penanggulangannya?

VIII. CONTOH SOAL 1.        Bidang ilmu berikut termasuk dalam kedokteran komunitas, kecuali:

A.  Bidang Promosi KesehatanB.  Bidang EpidemiologiC.  Bidang Okupasi

D.     Bidang Gizi Masyarakat             E.   Immunologi masyarakat

2.        Pengangkatan jaringan kanker payudara untuk mencegah metastase adalah upaya pencegahan:A. PrimerB. SekunderC. TersierD. LateralE. Bukan salah satu diatas

3.        Dalam konsep multi causal, E. Coli untuk sebab diare sebagai faktor :  A. sufficient  B. contributory  C  necessaryD  sufficien dan necessaryE. confounder

IX. PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL)Melaksanakan penelitian dan menyusun laporannya adalah salah satu kegiatan wajib bagi setiap mahasiswa di lingkungan Universitas Jambi dalam rangka penyelesaian studi mereka.  Tergantung dengan program yang ditempuh dan seberapa besar beban yang diemban, kegiatan penelitian dapat berupa penelitian lapangan atau laboratorium (experimental research), eksplorasi

Page 8: III

(explorative research), kajian pustaka (literature review), magang (internship) dan sebagainya.  Apapun bentuknya, suatu kegiatan penelitian memerlukan perencanaan yang matang, baik dalam hal penentuan substansi penelitian maupu metodologi yang digunakan, sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan bermanfaat bagi institusi dan masyarakat umum. Sebelu melaksanakan penelitian PBR (Pengalaman Belajar Riset) , mahasiswa harus terlebih dahulu melaksanakan  PBL.Kegiatan PBL yang berbobot 2 SKS juga termasuk dalam kegiatan belajar mengajar blok 18 Kedokteran Komunitas. Sesuai dengan standar kompetensi yang disusun KKI untuk bidang kesehatan masyarakat bahwa mahasiswa harus mampu melaksanakan ”riset di masyarakat dan lingkungan.

Agar pelaksanaan penelitian dilakukan dengan baik dan benar di PSPD diadakan PBL yang kegiatannya sebetulnya sama dengan riset (PBR) akan tetapi dikerjakan secara berkelompok. Adapun tujuan dari kegiatan  Praktek Belajar Lapangan adalah untuk:

1.      Mempersiapkan dan melatih mahasiswa sebelum melakukan penelitian dalam PBR yang merupakan syarat bagi mahasiswa untuk dapat menyelesaikan Sarjana Kedokteran.

2.      Membekali mahasiswa dengan keterampilan mengidentifikasi masalah, melaksanakan penelitian epidemiologi dan merumuskan solusi untuk pemecahan masalah  tersebut.

3.      Melatih mahasiswa turun ke masyarakat dan mengumpulkan informasi dari masalah kesehatan yang ditemukan puskesmas dan menulis laporan secara berkelompok menyerupai laporan kegiatan pengalaman belajar riset (PBR)

Ketentuan PBL :

1.      Sebelum turun kelapangan mahasiswa akan dibekali dulu dengan pengetahuan untuk riset dan aturan-aturan dilapangan.

2.      Kegiatan PBL akan dilaksanakan setiap hari Sabtu di Puskesmas dan wilayahnya dalam kota Jambi selama masa blok 18 berlangsung

3.       Mahasiswa akan dibagi 8 kelompok/puskesmas, sehingga tiap kelompok berjumlah sekitar 10 orang.

4.      Tiap kelompok akan di bimbing seorang dosen fasilitator yang bertugas membimbing kegiatan dilapangan dan sekaligus membimbing penulisan laporan PBL dalam bentuk sama dengan laporan PBR

5.      Satu kelompok puskesmas akan membuat 1 Laporan PBL dengan topik permasalahan yang diangkat berbeda untuk masing-masing puskesmas.

6.      Topik penelitian yang akan di lakukan mahasiswa dilapangan akan ditentukan oleh pengelola blok 18 dengan alasan (i): dapat mengambil topik yang berbeda sehingga bayak permasalahan yang ada dilapangan dapat dianalisa dan dicarikan solusinya. (ii) menghindari keterlambatan waktu, karena bila topik penelitian diserahkan ke mahasiswa akan ragu dan makan waktu lama dalam memilih topik.

7.      Penilaian dalam kegiatan PBL ini berupa penilaian dalam proses identifikasi masalah, pengumpulan data, penulisan laporan dan mempresentasikan pada akhir kegiatan.

8.      Rincian kegiatan PBL dapat dilihat pada jadual perkuliahan blok 18.

Page 9: III

TATA TERTIB UMUM MAHASISWA MENGIKUTI  PBL

1.  Mahasiswa harus berpenampilan rapi dan sopan.

a.         Rambut tidak boleh panjang/gondrong untuk laki-laki.

b.         Memakai  kemeja  baik  untuk  mahasiswa  laki-laki  dan  perempuan.

c.         Tidak memakai kaos T-Shirt  maupun  kaos berkerah.

c.         Tidak memakai baju yang tipis atau tembus pandang.

d.         Memakai celana panjang untuk mahasiswa laki-laki.

e.         Tidak menggunakan celana  jeans atau celana ketat. 

f.          Menggunakan rok yang batas bawahnya di bawah lutut atau celana panjang

                        bahan untuk mahasiswa wanita.

g.         Tidak memakai perhiasan atau make up yang berlebihan.

h.         Tidak memakai sandal, sepatu sandal, atau sepatu kets.

2. Mahasiswa harus memakai jas PSPD Unja, rapi, bersih dan sesuai ketentuan.

3. Menggunakan  name  tag  atau  kartu  identitas  diri  yang  resmi  selama  berada  di

     lingkungan rumah sakit/ puskesmas.

4. Berperilaku  sopan  dan  bertutur  kata  yang  baik  terhadap  pasien,  staf puskesmas,

     karyawan, serta pembimbing lapangan.

5. Tidak merokok dalam lingkungan pendidikan, rumah sakit dan puskesmas.

6. Tidak  mengkonsumsi  minum-minuman  keras  dalam  lingkungan  pendidikan, rumah

    sakit dan puskesmas

7. Tidak menggunakan obat-obatan yang terlarang.

8. Memahami  dan  melaksanakan  semua  ketentuan  yang  tertulis  dalam  janji

     kepaniteraan.

9. Mematuhi setiap ketentuan yang berlaku di lingkungan pendidikan.

Sistem penulisan pada laporan PBL pada prinsipnya sama dengan laporan PBR, bedanya hanya pada pelaksaan kegiatan dikukan berkelompok sekitar 10 orang untuk satu penelitian dan laporannya.

Sistematika penulisan laporan PBL adalah sebagai berikut:

Page 10: III

HALAMAN SAMPUL DEPAN................................................................. …….

HALAMAN JUDUL................................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING............................................

ABSTRAK ………………………………………………………………………….. 

KATA PENGANTAR ……………………………………………………..………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………..

DAFTAR SKEMA …………………………………………………………………

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………

BAB  I   PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang…………………………………………………….

1.2.  Masalah Penelitian………………………………………………...

1.3.  Pertanyaan Penelitian / hipotesis…….……………………………..

1.4.  Tujuan Penelitian………………………………….………………

1.5.  Manfaat Penelitian………………………………………………..

BAB  II  TINJAUAN PUSTAKA  

2.1. Sesuaikan dengan topik ………………………………………..

2.2. Kerangka Teori……………………………………………........

2.3. Kerangka Konsep ……………………………………………..

BAB III             METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Jenis dan Desain Penelitian ….…………………………………….

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................

4.3. Populasi dan Sampel..………………………………………….......

4.4. Cara kerja /Pengumpulan Data .……………………………………

4.5. Kriteria inklusi dan ekslusi ................................................................

4.6. Definisi Operasinal ………………………………………………….

4.7. Pengolahan Data .……………………………………………….......

 4.8. Analisa Data...................................................................................

Page 11: III

BAB V    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB  VII      KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan  ……………………………………………....

7.2. Saran ………………………………………………..…….

DAFTAR PUSTAKA (sistem vancouver)………………………………..…

(diantaranya harus ada minimal 3 jurnal 2 thn terakhir sebagai referensi)

LAMPIRAN-LAMPIRAN (kuesioner, hasil pengolahan data, dll)

X. REFERENSI:1.      Eko Budiarto, Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat2.      Soekijo Notoatmodjo, 2007, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Rineka Cipta, 20073.      _________________, Dasar-dasar Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, 20054.      Gordis, L, 2000. Epidemiology5.      Depkes RI, Buku Panduan promosi Kesehatan untuk Petugas Kesehatan6.      _________, Sistem Kesehatan Nasional 7.      _________, JPKM8.      _________, Puskesmas di Era Desentralisi9.      _________, Kepmenkes RI No. 128/2004 tentang Kebijakan dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.10.  Sukarni, Kesehatan Lingkungan11.  KKI, 2008, Standar Kompetensi Dokter12.  Fuad Amsyari, Membangun Lingkungan Kesehatan13.  Azwar,A, 1987. Pengantar Administrasi Kesehatan14.  Suma’mur, 1989. Keselamatan  Kerja dan Pencegahan Kecelakaan15.  ________, 1986. Higine Perusahaan dan Kesehatan Kerja16.  Profil Dinas Kesehatan Propinsi Jambi Tahun 200817.  Riyadi, A.L. Slamet , ILMU KESEHATAN MASYARAKAT , Dasar dasar dan Sejarah

perkembangan , Edisi kesebelas . C.V. Dwijaya Surabaya ,  1991. 18.  Notoatmodjo, Soekidjo,  KESEHATAN MASYARAKAT, Ilmu dan Seni, Cetakan Pertama, PT

Rineka Cipta, 200719.  Sabri, Luknis dan Priyo Hastono,Sutanto, STATISTIK KESEHATAN, PT. Raja Grafindo

Persada , Jakarta 2007.20.  Husaini, Usman dan Setiadi Akbar, Purnomo, PENGANTAR STATISTIKA, Edisi kedua,Bumi

Aksara, Jakarta  200621.  Budiarto, Eko, BIOSTATISTIKA UNTUK KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

MASYARAKAT, Penerbit EGC, Jakarta 2001

Page 12: III

22.  Kuzma, J.W. BASIC STATISTICS FOR THE HEALTH SCIENCES , First Edition , Mayfield Publishing Company, 1984

23.  Pagano, Marcello, and  Gauvreau, Kimberlee.,  PRINCIPLES OF BIOSTATICS, Wadsworth Publishing Company, Belmont, California , 1993.

24.  Tresnaningsih, Erna : DASAR DASAR ERGONOMI., Pusat Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan RI, 2004

25.  Widjaja, L. Meily.: Kesehatan Kerja, dalam  Kesmas, JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Vol 1, No. 3 Oktober 2007.

26.  Lesage, M. : Work related diseases and occupational disesas, the ILO International List , IN ENCICLOPEDIA OF OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY, 4TH.

27.  Kusnoputranto, Haryoto, Susanna, Dewi. : KESEHATAN LINGKUNGAN ,  FKM UI 2000

Page 13: III

PERHITUNGAN SKS PADA BLOK 18ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS JAMBI

T.A 2010 / 2011

KEGIATAN WAKTU PERHITUNGAN SKS

1.   Kuliah IT 54 x 50 menit 54 : 18 : 1 = 3  SKS

2.   Tutorial :           .   Diskusi I ( 1,2 dan pleno)          .   Mandiri I          .   Diskusi II (1, 2 dan pleno)          .   Mandiri II          .   Diskusi III ( 1, 2 dan pleno)          .   Mandiri III          .

     3 x 3x50   menit = 9 x 50 menit     3 x 3 x50 menit = 9 x 50 menit     3 x 3x50 menit   =  9 x 50 menit     3 x 3 x50   menit = 9 x 50 menit     3  x 3x50   menit = 9 x 50 menit     3 x 3x50 menit   =  9 x 50 menit

54  : 18 : 2 = 1,5 SKS

3.   Skill lab  /  Praktikum 9 x 3x50 menit = 27 x 50 menit

27 : 18 : 3 = 0,5 SKS

4. PBL (praktek belajar lapangan)

30 x 50 menit 2 SKS

Jumlah 7  SKS

1. Pengantar Kedokteran KomunitasStandar Kompetensi Tujuan Pembelajaran Topik Bahasan

1 2 3

Page 14: III

Menguasai pengertian, konsep dasar dan ruang linkup dalam kedokteran komunitas

1.      Mahasiswa mampu memahami pengertian, sejarah ruang lingkup kedokteran komunitas beda ilmu kedokteran mayarakat dan kedokteran komunitas

1.      Konsep dasar, Sejarah, pegertian dan ruang lingkup kedokteran komunitas

2.      Persamaan dan perbedaan ilmu kedokteran komunitas dengan ilmu kesehatan masyarakat dan kedokteran klinik

2. Manajemen Kesehatan MasyarakatStandar Kompetensi Tujuan Pembelajaran Topik Bahasan

1 2 3

Menguasai konsep dasar dan metode epidemiologi, metoda kuantitatif spesifik untuk mendeskripsikan pola dan kecenderungan penyakit serta mencari faktor risikonya dalam kedokteran komunitas

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :

1. Mahasiswa memahami tentang : Pengertian manajemen pelayanan kesehatan ,prinsip-prinsip manajemen pelayanan kesehatan dan perubahan yang terjadi dalam manajemen  pelayanan kes

2. Peserta memahami tentang manajemen pelayanan kesehatan, serta dapat berperan aktif dan mengikuti perubahan yang terjadi dalam  organisasi tempat mereka bekerja.

1. Kebijakan program kesehatan nasional dan daerah di era desentralisasi

2. Ukuran dan indikator pelayanan kesehatan masyarakat

3. Pembiayaan  kesehatan, jamkesmas dan pelaksanaan program pengembangan yg sesuai untuk daerah Jambi

4. Organisasi pelayanan kesehatan starata pertama serta program kerjanya

3. EpidemiologiStandar Kompetensi Tujuan Pembelajaran Topik Bahasan

1 2 3

Mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep epidemiologi sehingga dapat menerapkan dalam melakukan penelitian.

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat

1.      Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep epidemiologi sehingga dapat digunakan dalam memecahkan permasalahan kesehatan komunitas dan dapat diterapkan dalam melakukan penelitian

2.      Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan surveilan

1.   Pengertian, peran dan metoda epidemiologi2.   Ukuran-ukuran epidemiologi, Pengertian variabel

epidemiologi, Variabel Epidemioloi model Time Place Person

3.   Riwayat alamaiah Penyakit , Konsep Terjadinya Penyakit (Multiple Causation)

4.  Definisi Pencegahan penyakit, Tahap-tahap pencegahan penyakit

5.  Macam-macam desain studi epidemiologi, kelemahan dan kelebihan desain studi epidemiologi

6.  Epidemiologi penyakit menular dan tidak menular7.  Surveilans epidemiolgi,  Pengertian Surveilans,

Page 15: III

epidemiolgi di institusi pelayanan kesehatan

Evaluasi Sistem Surveilans

4. BiostatistikStandar Kompetensi Tujuan Pembelajaran Topik Bahasan

1 2 3

Mengetahui, memahami, menguasi dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip biostatistika di bidang kesehatan, memahami konsep estimasi terhadap data populasi, melakukan pengujian hipotesis dengan berbagai metode sesuai dengan tujuan penelitian, yakni uji beda dua sampel, uji beda lebih dari dua sampel, uji korelasi dan regresi baik parametrik maupun non parametrik.

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan konsep biostatistik deskriptif

2. Menjelaskan perbedaan biostatistik inferensial

3. Menjelaskan perbedaan statistic parametric dan non parametrik

1. Pengertian statistika, Ruang lingkup statistika2. Pengertian dan jenis data, Variabel dan skala

pengukuran variabel3. Pengertian  penyajian data, Jenis-jenis cara

penyajian data Textular , Tabular, Grafikal 4. Pengertian populasi dan sample, Konsep dasar

pengambilan sample, Alasan pengambilan sample ,Bias dan sampling erros, Prinsip dasar perhitungan besar sample.

5. Pemilihan dan perhitungan beberapa uji statistik non parametrik : Chi square satu sample, Chi square dua sample ,Koefisien kontingensi , Fisher eract

5. Promosi dan perilaku kesehatanStandar Kompetensi Tujuan Pembelajaran Topik Bahasan

1 2 3Mengetahui, memahami pengertian dasar dan ruang lingkup promosi kesehatan, faktor faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku dan  teori motivasi dan peranan seorang Pendidik Kesehatan

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :

1.      Memahami pengertian dasar dan ruang lingkup promosi kesehatan.

2.      Memahami faktor faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku

3.      Memahami teori motivasi dan peranan seorang Pendidik Kesehatan

4.      Menguasai langkah langkah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program Promosi Kesehatan

1.      Pengertian, visi misi promkes, strategi, ruang lingkup, peran promkes dalam kesmas.

2.      Perilaku Kesehatan, Bentuk dan perubahan perilaku kesehatan, Perilaku Kesakitan dan Peranan Sakit, Teori motivasi Peranan seorang Pendidik Kesehatan di tengah masyarakat.

3.      Tahap- tahap perjalanan  penyakit,perilakku masyarakat, Teori motivasi Peranan seorang Pendidik Kesehatan di tengah masyarakat.

4.      Langkah langkah perencanaan, pelaksanaan dan cara cara evaluasi program Promosi Kesehatan

5.      Peningkatan peran serta msyarakat dalam promotiv dan preventiv, desa siaga,

6.      Identifikasi perubahan gaya hidup yg berpengaruh pad kesmas

Page 16: III

6. Kesehatan LingkunganStandar Kompetensi Tujuan Pembelajaran Topik Bahasan

1 2 3

Mengetahui, memahami konsep kesehatan lingkungan, hubungan manusia dengan lingkungan, kesehatan dan hubungan lingkungan dengan status sehat-sakit

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menyebutkan pengertian Kesehatan Lingkungan Menjelaskan ruang lingkup Kesehatan Lingkungan

2. Menjelaskan pengaruh Kesehatan Lingkungan rumah terhadap kesehatanMenciptakan lingkungan rumah , hususnya SPAL yang memenuhi standar kesehatan

1.      Pengertian Kesehatan Lingkungan, Ruang lingkup Kesehatan lingkungan,

2.      Pengaruh Kesehatan Lingkungan terhadap kesehatan keluarga,  Syarat – syarat lingkungan rumah yang sehat

3.      Penyakit-penyakit berbasis lingkungan4.       

7. Kedokteran OkupasiStandar Kompetensi Tujuan Pembelajaran Topik Bahasan

1 2 3

Menerapkan Prosedur Kedokteran Okupasi , Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:

1. Menjelaskan prinsip-prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) engidentifikasikan tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan dalam bekerja

2. Menerapkan kedokteran okupasi dalam praktek

3. Menjelaskaan Penyakit akibat kerja, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan, pencegahan dan penanggulangannya.

4. Menjelaskan faktor pekerjaan dan lingkungan kerja dalam timbulnya penyakit

1. Kecelakaan Kerja, pengertian, penyebab, kecelakaan karena factor manusia, pencegahan kecelakaan, P3K, Kasus kecelakaan darurat dan penanggulangannya.

2. Penyakit-penyakit akibat kerja, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan, factor yang mempengaruhi peny akibat kerja, diagnosis dan system rujukan.

3. Penerapan pencegahan dalam lingkungan kerja, Pelayanan kesehatan pada pekerja

4. Faal kerja dan Ergonomi, Sindroma Carpal Tunnel, Gannguan pada kesehatan dan daya kerja,

Page 17: III

8. Gizi MasyarakatStandar Kompetensi Tujuan Pembelajaran Topik Bahasan

1 2 3

Mampu menerapkan intervensi gizi maupun kegiatan upaya perbaikan gizi melalui institusi yang merupakan program berkelanjutan maupun program baru yang bresifat intervensif dan inovatif.

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :

1.      Mampu mengidentifikasi masalah, melaksanakan pengukuran dan pencatatan pelaporan (R/R) gizi di Puskesmas dan Posyandu

2.      Memiliki kompetensi akademik yang baik di bidangnya sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai ilmuwan di samping sebagai tenaga medis profesional

1.      Metoda penilaian status gizi individu dan status gizi masyarakat, Growth Trajectori dan implementasinya, Intervensi gizi pada individu dan masyarakat, Penilaian status gizi secara langsung dan tidak langsung, Faktor2 ang dipertimbangkan dalam memilih metode penilaian status gizi

2.      Menentukan masalah gizi msyarakat utama di Indonesia dan daerah

3.      Penilaian dan perencanaan  penanggulangan masalah gizi masya dan individu, Pencatanan, pelaporan dan Survelans gizi masyaraakat

9. PBLStandar Kompetensi Tujuan Pembelajaran Topik Bahasan

1 2 3

Mahasiswa mampu melakukan proses penelitian kesehatan masyarakat dilapangan dan menulis hasil penelitian dengan metodologi dan kaidah penulisan krya ilmiah yang benar

1. Mempersiapkan dan melatih mahasiswa sebelum melakukan penelitian dalam PBR.

2. Membekali mahasiswa dengan keterampilan mengidentifikasi masalah, melaksanakan penelitian epidemiologi dan merumuskan solusi untuk pemecahan masalah  tersebut.

3. Melatih mahasiswa turun ke masyarakat dan mengumpulkan informasi dari masalah kesehatan yang ditemukan puskesmas dan menulis laporan secara berkelompok

1.      Pedoman Penulisan Laporan, 2.      Metodologi Penelitian Kesehatan,

Pengembangan kuisioner, 3.      Teknik pengumpulan data4.      Pengolahan dan analisis data