ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/naskah-publikasi-rahman-full.docx · web viewpermasalahan...

43
1 ABSTRACT Rahman 302 1011 026, Leadership influence, Job discipline to district Clerk Performance Simpangkatis Bangka Tengah Regency Intermediates. Base analisis kualitatif` gotten that deep observational it a considerable part respondent gets Man gender as much 23 person or 57,5%, get SMA education ladder as much 19 person or 47,5% by aged among 31 40 years as much 19 person or 47%. Influential leadership partially to Office Clerk Performance Simpangkatis district. It is pointed out from analisis result tests t by yielding analisis on variable that leadership t computing> t table (t computing 2,009 <t table 2,052) and point p = 0,052> 0,05. And influential job discipline partially to Office Clerk Performance Simpangkatis district. It is pointed out from analisis result tests t by yielding analisis on variable disciplined job t computing> t table (t computing 3,312> t table 2,052) and point p = 0,002< 0,05. Meanwhile leadership and influential job discipline simultan ala to Office Clerk Performance Simpangkatis district. It is pointed out from analisis result tests f by yielding analisis on variable leadership and job discipline f computing> F table (F computing 54,743> F table 4,17) and point p = 0,000< 0,05. This research is expected get as been made information and reference source for observational succeeding that cans be more maximal and get in term been utilized to drawn out same research and also to complete research at proximately hit leadership Influence And job discipline to Office Clerk Performance Simpangkatis district. On this research both of influential independent variable / determine dependenvariable just as big as 74,3%, meanwhile its rest 25,7% regarded by openair other factors model regressions. Therefore for research further is suggested to add or utilizes another independent variables that potential that give contribution to Office Clerk Performance Simpangkatis district. Succeeding research also expected gets to utilize analisis analisis another that observational result gets to get character more variatif` and not homogeneous with previous research.

Upload: lybao

Post on 26-Apr-2018

228 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

1

ABSTRACT

Rahman 302 1011 026, Leadership influence, Job discipline to district Clerk Performance Simpangkatis Bangka Tengah Regency Intermediates.

Base analisis kualitatif` gotten that deep observational it a considerable part respondent gets Man gender as much 23 person or 57,5%, get SMA education ladder as much 19 person or 47,5% by aged among 31 40 years as much 19 person or 47%.

Influential leadership partially to Office Clerk Performance Simpangkatis district. It is pointed out from analisis result tests t by yielding analisis on variable that leadership t computing> t table (t computing 2,009 <t table 2,052) and point p = 0,052> 0,05. And influential job discipline partially to Office Clerk Performance Simpangkatis district. It is pointed out from analisis result tests t by yielding analisis on variable disciplined job t computing> t table (t computing 3,312> t table 2,052) and point p = 0,002< 0,05. Meanwhile leadership and influential job discipline simultan ala to Office Clerk Performance Simpangkatis district. It is pointed out from analisis result tests f by yielding analisis on variable leadership and job discipline f computing> F table (F computing 54,743> F table 4,17) and point p = 0,000< 0,05.

This research is expected get as been made information and reference source for observational succeeding that cans be more maximal and get in term been utilized to drawn out same research and also to complete research at proximately hit leadership Influence And job discipline to Office Clerk Performance Simpangkatis district. On this research both of influential independent variable / determine dependenvariable just as big as 74,3%, meanwhile its rest 25,7% regarded by openair other factors model regressions. Therefore for research further is suggested to add or utilizes another independent variables that potential that give contribution to Office Clerk Performance Simpangkatis district. Succeeding research also expected gets to utilize analisis analisis another that observational result gets to get character more variatif` and not homogeneous with previous research.

Page 2: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

2

ABSTRAK

Rahman 302 1011 026, Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah.

Berdasarkan analisis kualitatif, diperoleh bahwa dalam penelitian ini sebagian besar responden berjenis kelamin Pria sebanyak 23 orang atau 57,5%, berjenjang pendidikan SMA sebanyak 19 orang atau 47,5% dengan umur antara 31-40 tahun sebanyak 19 orang atau 47%.

Kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis uji t dengan hasil analisis pada variabel Kepemimpinan bahwa t hitung > t tabel (t hitung 2,009 <t tabel 2,052) dan nilai p = 0,052 > 0,05. Disiplin Kerja berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis uji t dengan hasil analisis pada variabel Disiplin Kerja t hitung > t tabel (t hitung 3,312 > t tabel 2,052) dan nilai p = 0,002 < 0,05. Kepemimpinan dan Disiplin Kerja berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis uji F dengan hasil analisis pada variabel Kepemimpinan dan Disiplin Kerja F hitung > F tabel (F hitung 54,743 > F tabel 4,17) dan nilai p = 0,000 < 0,05.

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan referensi bagi penelitian selanjutnya agar dapat menjadi lebih maksimal serta dapat digunakan dalam hal untuk melanjutkan penelitian yang sama maupun untuk melengkapi penelitian di masa yang akan datang mengenai Pengaruh Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis. Pada penelitian ini kedua variabel independen berpengaruh/menentukan variabel dependen hanya sebesar 74,3%, sedangkan sisanya 25,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model regresi. Maka bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah atau menggunakan variabel-variabel independen lainnya yang potensial agar memberikan kontribusi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis. Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat menggunakan analisis-analisis lainnya agar hasil penelitian dapat bersifat lebih variatif dan tidak homogen dengan penelitian sebelumnya.

BAB I

Page 3: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

3

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, masih banyak dijumpai kekurangan dalam pelayanan publik sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan oleh masyarakat. Kenyataan ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat selaku penguna layanan yang disampaikan melalui berbagai cara, sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadap aparatur pemerintah. Pemerintah adalah pelayanan masyarakat, maka pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan guna memenuhi keinginan tersebut.

Keinginan masyarakat begitu banyak terhadap pemerintah dengan adanya perubahan kebijakan kepemerintahan. Salah satu keinginan masyarakat ialah hadirnya pemimpin yang benar-benar amanah dan dapat menciptakan kesejahtraan, ketentraman, dan harapan-harapan bagi masyarakat. Keinginanan masyarakat amat wajar karena selama ini banyak pemimpin-pemimpin yang tidak amanah dalam melaksanakan tugas-tugasnya sipat mementingkan diri sendiri dalam kelompoknya misalkan telah menyebabkan mereka kurang dan bahkan tidak memikirkan kepentingan masyarakat banyak. Fenomena ini dapat dirasakan dengan banyaknya komentar miring mengenai kinerja para pejabat dan aksi ujuk rasa yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat untuk menuntut mundur/bahkan diadilinya pimpinan diberbagai lini pemerintah. Alasan tuntutan masyarakat tersebut dapat dimaklumi seperti karena adanya keterlibatan pejabat dan bahkan sebagai dalang praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) lambannya aparatur penegak hukum dalam bertindak, hingga alasan bahwa pimpinan yang bersangkutan dianggap kurang cakap pada bidang tugas yang dipercayakan kepadanya yang menyebabkan masyarakat merasa dirugikan.

Kepemimpinan memegan peranan yang penting dalam pencapaian tujuan organisasi,  Jika Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah dipimpin Camat, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota/Bupati melalui Sekretaris Daerah. Camat mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan sebagian urusan kewenangan pemerintah daerah yang dilimpahkan oleh Walikota/Bupati untuk menangani urusan otonomi daerah.

Kecamatan mempunyai tugas menyelenggarakan pengelolaan penyusunan perencanaan dan program, urusan keuangan, kepegawaian, umum dan mengkoordinasikan secara teknis dan administratif pelaksanaan kegiatan Kecamatan serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan tugas Camat adalah Memimpin organisasi kecamatan, dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Kecamatan secara keseluruhan Camat membina mengarahkan mengkotrol, Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan maupun Kelurahan untuk mencapai tujuan pemerintah telah ditentukan sebelumnya, pengelolan Kecamatan oleh Camat dan kinerja pegawai di kantor Kecamatan Simpangkatis sesuai aspirasi masyarakat yang di ingikan kepada Camat maupun Kinerja Pagawai Kecamatan untuk mencapai tujuan Kecamatan. Faktor SDM merupakan elemen yang harus diperhatikan oleh organisasi atau perusahaan agar dapat bekerja dengan baik dan efisien, efektif dan produktif. Salah satu aspek yang perlu dalam manajemen SDM adalah disiplin kerja.

Sebagai kepala pemerintahan ditingkat kecamatan, camat Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan pelayanan publik di kecamatan tersebut melalui peningkatan kualitas kerja aparatur kantor kecamatan. Usaha tersebut bertujuan agar pelimpahan kewenangan tepat sasaran dan memuaskan masyarakat. Tantangan dan sekaligus harapan ini tentunya harus mendapat perhatian serius dari atasan dalam hal ini camat Simpangkatis Kabupaten

Page 4: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

4

Bangka Tengah. Salah satu usaha yang harus ditempuh oleh pemimpin adalah pengarahan dan pengawasan guna peningkatan kinerja pegawai.

Kebijakan tersebut perlu dilakukan untuk mengatasi atau menghindari adanya hal-hal yang dapat merugikan publik, seperti kelalaian dan kesalahan dalam melaksanakan tugas yang dilakukan oleh pegawai baik sengaja maupun tidak sengaja. Permasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan tugas, khususnya dalam menyelenggarakan tugas-tugas pelayanan publik. Kesalahan yang dilakukan aparatur kecamatan merugikan publik seperti tingkat penyelesaian tugas yang lamban, tingkat pelayanan yang kurang baik dan mengecewakan, bolos kerja, terlambat masuk kantor, keluyuran saat jam kerja, pulang sebelum waktunya dan sebagainya.

Berdasarkan latar belakang diatas maka Penulis Melakukan Penelitian dengan judul: “Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah”.

1.2 Rumusan Masalah .Berdasarkan dari latar belakang perumusan maslah yang telah dikemukan

tersebut maka permaslahan yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Kecamatan Simpangkatis Kabupaten Bangka tengah?

2. Apakah pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Kecamatan Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah?

3.  Apakah pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Kecamtan Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah?

4.  Seberapa besar pengaruh antara Kepemimpianan dan Disiplin Kerja secara simultan terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Kecamatan Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah?

1.3 Batasan MasalahDalam rangka untuk mengetahui Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai, batasan penelitian meliputi :1. Penelitian ini dibatasi dengan hanya meneliti di bagian Kantor Kecamatan

Simpangkatis.2. Pembahasan penelitian ini dibatasi hanya mengenai Kepemimpinan, Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang akan dikemukakan melalui uji hipotesis. Adapun tujuan dimaksud dapat dikemukakan sebagai-berikut:1. Menganalisis pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja terhadap Kinerja pegawai

pada kantor Kecamatan Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah .2. Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada kantor

Kecamatan Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah.3. Menganalisis pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada kantor

Kecamatan Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah.4. Menganalisis pengaruh Kepemimpian dan Disiplin Kerja secara simultan terhadap

Kinerja Pegawai pada kantor Kecamatan Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah.

Page 5: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

5

1.5 Manfaat PenelitianHasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritisa. Penelitian ini diharapkan akan memperluas wawasan dan menambah pengetahuan

dalam bidang sumber daya manusia khususnya tentang Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai.

b. Diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan yang berkaitan dengan Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai sebagai bahan referensi dalam bidang manajemen sumber daya manusia khususnya bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktisa. Dapat digunakan untuk bahan masukan dan evaluasi mengenai pelaksanaan

Kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Simpangkatis.b. Sebagai acuan bagi peneliti lain yang sejenis untuk melaksanakan penelitian

selanjutnya.3. Manfaat Kebijakan

Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang tepat untuk suatu Kecamatan supaya menjadi Kecamatan yang bisa memberikan contoh yang baik bagi masyarakat.

1.6 Sistematika PenulisanAdapun sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari atas 5 bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUANBab ini membahas tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memuat teori-teori yang mendukung pemecahan masalah yang ada, yaitu teori-teori mengenai kepemimpinan, disiplin kerja dan kinerja pegawai serta teori manajemen yang berisi tentang penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran.

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menerapkan tentang pendekatan penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, model pengambilan sampel, tehnik pengumpulan data, definisi operasional variabel, pengukuran variabel, uji instrumen penelitian, teknik analisis data, dan uji hipotesis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas sejarah singkat Kantor Kecamatan Simpangkatis, visi dan misi Kantor Kecamatan Simpangkatis, struktur organisasi di Kantor Kecamatan Simpangkatis, hasil penelitian karakteristik responden, hasil penelitian dan pembahasan analisis data.

BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari serangkaian pembahasan penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang perlu untuk disampaikan baik untuk subjek penelitian maupun bagi peneliti selanjutnya.

Page 6: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen suber daya manusia (MSDM) menjadi bagian dari manajemen yang fokus pada peranan pengaturan manusia dalam mewujudkan tujuan organisasi atau perusahaan. Manajemen sumber daya manusia atau MSDM (Human Resources Management) yaitu sebuah ilmu serta seni dalam kegiatan perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan segala potensi sumber daya manusia yang ada, serta hubungan antara manusia dalam suatu organisasi kedalam sebuah desain tertentu atau sistematik, sehingga mampu mencapai efektivitas serta efisiensi kerja dalam mencapai tujuan, baik individu, masyarakat, maupun organisasi.(Menurut Armstrong dan Hasibuan dalam Indah Puji Hartatik, 2014: 16).

2.2 Kepemimpinan2.2.1 Pengertian Kepemimpinan

Menurut Armstrong kepemimpinan adalah sesuatu mengenai mendorong dan membangkitkan individu dan kelompok untuk berusaha sebaik  baiknya untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kemampuan mempengaruhi sikap orang lain, apakah dia pegawai bawahan, rekan sekerja atau atasan.Adanya pengikut yang dapat dipengaruhi, baik oleh ajakan, anjuran, bujukan, sugesti, pemerintah, saran atau bentuk lainnya.Adanya tujuan yang hendak dicapai.

Menurut Indriyo Gitosudarmo dan I Nyoman Sudita, (dalam Danang Suyoto, 2012: 34) Kepemimpinan adalah sebagaian suatu proses mempengaruhi aktivitas dari individu atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.

Sedangkan menurut Hersey dan Blanchart, (dalam Danang Suyoto, 2012: 34) kepemimpinan adalah setiap upaya seseorang yang mencoba untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok, upaya untuk mempengaruhi tingkah laku ini bertujan mencapai tujuan perseorangan, teman, atau bersama-sama dengan tujuan organisasi yang mungkin sama atau berbeda.

Dengan memperhatikan kedua definisi kepemimpinan diatas, terlihat bahwa kepemimpinan adalah bagian penting dari manajemen, tetapi bukan semuanya. Sehingga dalam hal ini para pemimpin harus merencanakan dan mengorganisasikan, tetapi peran utama pemimpin adalah mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan baik.

2.2.2 Variabel-variabel KepemimpinanVariabel-variabel kepemimpinan menurut Chapman (Indriyo Gitosudarmo dan I

Nyoman Sudita), dalam Danang Suyoto, 2012: 35-37).a. Cara Berkomunikasib. Pemberian motivasi c. Kemampuan memimpind. Pengambilan keputusan e. Kekuasaan yang positif

2.2.3 Teori kepemimpinanTeori ini menekankan pada dua gaya kepemimpinan yaitu: Menurut (Indriyo

Gitosudarmo dan I Nyoman Sudita), dalam Danang Suyoto, 2012: 38).a. Gaya kepemimpinan berorientasi tugas (task orientation).b. Gaya kepemimpinan berorientasi memperkerjakan (employ orientation).

Page 7: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

7

2.2.4 Keterampialan PemimpinPara pemimpin menggunakan jenis keterampialn yang berbeda yaitu: Menurut

(Indriyo Gitosudarmo dan I Nyoman Sudita), dalam Danang Suyoto, 2012: 39).a. Kerampilan Teknis (Technical Skill)b. Keterampilan manusiawi (Human Skill)c. Keterampilan konseptual (Conseptual Skill)

2.2.5 Sifat-Sifat KepemimpinanMenurut Edwin Ghiselli, dalam Danang Suyoto, 2012: 41 sifat-sifat yang harus

dimiliki oleh seorang pemimpin adalah :a. Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas atau melaksanakan fungsi-

fungsi dasar manajemen, terutama pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain.

b. Kebutuhan akan prestasi akan dalam pekerjaan, menyangkut pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses.

c. Kecerdasan mencakup kebijakan, pemikiran kreatif, dan daya pikir.d. Ketegasan atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan

memecahkan masalah-masalah dengan cakap dan tepat.e. Kepercayaan diri atau pandangan terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk

menghadapi masalah.f. Inisiatif atau kemampuan untuk bertindak tidak bergantung, mengembangkan

serangkaian kegiatan dan menemukan cara-cara baru atau inovasi.2.3 Disiplin Kerja

2.3.1 Pengertian Disiplin KerjaDisiplin kerjalah yang menjadi alat komunikasi yang efektif, seperti yang

dikemukakan oleh Veithzal Riva’I (2004). (dalam Indah Puji Hartatik 2014: 183) Ia menyebutkan bahwa disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan manager untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan organisasi atau perusahaan serta norma-norma sosial yang berlaku.

Hal ini juga sesuai dengan pendapat Hadad Nawawi (1998) (dalam Indah Puji Hartatik 2014: 183) yang menyatakan bahwa disiplin adalah usaha mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan yang telah disetujui bersama dalam melaksanakan kegiatan agar pembinaan hukuman pada seseorang atau kelompok dapat dihindari. Sedangkan, Malayu S.P Hasibuan (2003) (dalam Indah Puji Hartatik 2014: 184) menyatakan bahwa kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseoraang dalam menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku.

Dari uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin adalah suatu alat atau sarana bagi organisasi untuk mempertahankan eksistensinya. Dengan disiplin yang tinggi, para pegawai akan menaati semua peraturan yang ada, sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

2.3.2 Pentingnya Disiplin KerjaUntuk mencapai hasil yang baik dan sesuai tujuan, perlu adanya disiplin kerja

dari personel yang bersangkutan, Malayu S.P. Hasibun (2003) (dalam Indah Puji Hartatik 2014: 184) menyatakan mengemukakan bahwa disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadaap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Sebab, hal ini akan mendorong gairah atau semangat kerja, dan mendorong terwujudnya tujuan organisasi.

Page 8: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

8

2.3.3 Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin KerjaPada dasarnya, ada dua factor yang mempengaruhi disiplin kerja, yaitu faktor

intrinsic dan ekstrinsik. Sementara itu, Fadila Helmi (1996) (dalam Indah Puji Hartatik 2014: 184) merumuskan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja menjadi dua, yaitu factor kepribadian dan lingkungan..

2.3.4 Indikator Disiplin KerjaMenurut Abdurahmat Fathoni (2006) (dalam Indah Puji Hartatik 2014: 200)

indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya sebagai berikut :1. Tujuan dan Kemampuan2. Keteladanan Pemimpin3. Keadilan4. Pengawasan Melekat5. Sanksi Hukuman6. Ketegasan7. Hubungan Kemanusiaan

2.4 Kinerja2.4.1 PengertianKinerja

Pengertian Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun pendapat para ahli mengenai pengertian kinerja, sebagai berikut :

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2009: 60) mengemukakan Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Sedarmayanti (2011: 67) mengungkapkan Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti Hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).

Menurut Wibowo (2010: 74) mengemukakan Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.

Gilbert (1977), yang dikutip Soekidjo Notoatmodjo (2009: 89) mengemukakan Kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan oleh seseorang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Berdasarkan pengertian - pengertian diatas, kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai sesuai dengan standar dan kriteria yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu.

2.4.2 Faktor Yang Mempengaruhi KinerjaTinggi rendahnya kinerja seorang pegawai tentunya ditentukan oleh faktor-

faktor yang mempengaruhinya baik secara langsung ataupun tidak langsung. 2.4.3 Indikator Kinerja

Anwar Prabu Mangkunegara (2009: 72) mengemukakan bahwa indikator kinerja, yaitu :

1. Kualitas2. Kuantitas3. Pelaksanaan tugas4. Tanggung Jawab

Page 9: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan PenelitianJenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 11) yaitu : “Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Menurut Sugiyono (2012: 13) penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

Berdasarkan teori tersebut, penelitian deskriptif kuantitatif, merupakan data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran dan keterangan-keterangan mengenai Kepemimpinan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpang Katis.

3.2 Tempat dan Waktu Peneltian3.2.1 Tempat Penelitian

Adapun tempat penelitian ini pada Kantor Kecamatan, Desa Katis Kecamatan Simpangkatis Kabupaten Bangka Tengah.

3.2.2 Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan sejak bulan Januari 2015 sampai selesai.

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel3.3.1 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah operasionalisasi konsep agar dapat diteliti atau diukur melalui gejala-gejala yang ada. Definisi Operasional yang digunakan untuk penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi :1. Kepemimpinan  (X1)

kepemimpinan adalah  cara  yang  digunakan  pimpinan/pemimpin  dalam  mempengaruhi  bawahan/orang  lain,  agar  tercapai  apa  yang  diinginkannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan baik. Cara Berkomunikasi, Pemberian motivasi, Kemampuan memimpin, Pengambilan keputusan, Kekuasaan yang positif dengan orang lain pada Kantor Kecamatan Simpangkatis.

2. Disiplin Kerja (X2)Disiplin Kerja adalah suatu alat atau sarana bagi organisasi untuk mempertahankan eksistensinya. Dengan disiplin yang tinggi, para pegawai akan menaati semua peraturan yang ada, sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Tujuan dan kemampuan, keteladanan pimpinan, Keadilan, pengawasan melekat, sanksi hukuman, ketegasan, hubungan kemanusian sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik pada Kantor Kecamatan Simpangkatis.

3. Kinerja Pegawai (Y)

Page 10: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

10

Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai sesuai dengan standar dan kriteria yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu. Kualitas, kuantitas, pelaksanan tugas, tanggung jawab pada Kantor Kecamatan Simpangkatis.

3.3.2 Pengukuran VariabelDi dalam penelitian ini, peneliti menggunakan format skala likert. Menurut

Sugiyono (2013: 136) bahwa skala likert adalah metode yang mengukur sikap, pandapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala ini responden diminta untuk memberikan respon terhadap setiap pertanyaan dengan cara memilih salah satu jawaban yang tersedia, jawaban setiap indikator dan item-item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai skor sebagai berikut:1. STS = Sangat Tidak Setuju dengan skor 12. TS = Tidak Setuju dengan skor 23. RG = Ragu - Ragu dengan skor 34. S = Setuju dengan skor 45. SS = Sangat Setuju dengan skor 5

3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Sugiyono (2013: 119).

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai kantor kecamatan, satpol PP, UPT DPPKAD dan UPT BPPKB, yaitu sebanyak 40 orang yang terdiri dari 24 orang pegawai kantor kecamatan, 10 orang satpol PP, 4 orang UPT DPPKAD, dan 2 orang UPT BPPKB.

3.4.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Menurut Sugiyono (2013: 120) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan jumlah sampel dilakukan sebuah sampling. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan Metode Sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang yang terdiri dari 24 orang pegawai kantor kecamatan, 10 orang satpol PP, 4 orang UPT DPPKAD, dan 2 orang UPT BPPKB.

3.5 Teknik Pengambilan DataDalam penelitian ini peneliti menggunakan metode sensus, dimana metode sensus

merupakan cara pengambilan data dari seluruh populasi yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian. Sugiyono (2013: 120).3.5.1 Data Sekunder

Data sekunder menurut Sugiyono (2013: 188) adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”. Data sekunder antara lain disajikan dalam bentuk data-data, dokumen, tabel-tabel mengenai topik penelitian.

3.5.2 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2013: 188) yang menyatakan bahwa :

Page 11: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

11

“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan datakepada pengumpul data”. Data primer dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara 2. Observasi

a. Penelitian Lapangan (Field Reasearch)1. Pengamatan (Observation).2. Wawancara (Interview).3. Kuesioner.

b. Penelitian kepustakaan (Library Reasearch)3.6 Analisis Data

Skor jawaban dari setiap responden kemudian akan dijumlahkan untuk memperoleh tanggapan mereka terhadap indikator setiap variabel penelitian. Teknik analisis data yang berhasil dikumpulkan alat bantu komputer dengan program Statistical Program for Social Science (SPSS) Version 20. Data ditampilkan dalam bentuk tabulasi untuk memudahkan pembaca dan diberikan penjelasan secara deskriptif.

1. Analisis Statistik Deskriptif2. Uji Validitas3. Uji Reliabilitas4. Uji Asumsi Klasik

1. Multikolinearitas2. Heteroskedasitas3. Normality

5. Analisis Regresi Linear Bergand6. Uji T-test7. Uji F

Page 12: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

12

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Daerah

4.1.1 Profil Singkat Kecamatan Simpangkatis

Dasar hukum pembentukan Kecamatan Simpangkatis berdasarkan SK Gub Sumsel no. 141/786/PEM/81 tanggal 10 Februari 1981. Luas wilayah 229,4432 km2, potensi perkebunan kelapa sawit, karet, lada, pertanian hortikultura, pertambangan timah, perikanan air tawar, perdagangan/jasa, home industry. Pusat pemerintahan kecamatan berada di Desa Katis.

Kecamatan Simpangkatis dibagi menjadi sepuluh wilayah desa, (sumber kantor kecamatan Simpangkatis).

1. Desa Sungkap2. Desa Celuak3. Desa Pinang Sebatang4. Desa Puput5. Desa Katis6. Desa Simpangkatis7. Desa Beruas8. Desa Teru9. Desa Pasir Garam10. Desa Terak

Bahasa yang digunakan di desa-desa Kecamatan Simpangkatis adalah Bahasa Melayu Bangka. Luas Kecamatan Simpangkatis adalah 23.072,77 km2 Desa yang terluas adalah Desa Teru yaitu seluas 545,991 km2 yang terkecil adalah Desa Katis dengan luas wilayah sebesar 51,773 km2. Secara umum kecamatan Simpangkatis sama sekali tidak berbatasan dengan laut atau wilayah bukan pesisir. Desa bukan pesisir adalah desa yang tidak berbatasan dengan laut atau tidak mempunyai pesisir.

Batas-batas wilayah Kecamatan Simpangkatis adalah :

Utara : Desa Pedindang dan Desa Dul

Selatan : Desa Kerakas, Desa Kerantai dan Desa Namang

Timur : Desa Air Mesu, Desa Cambai dan Desa Jelutung

Barat : Desa Keretak

Page 13: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

13

Luas Wilayah Per Desa di Kecamatan Simpangkatis Tahun 2013

Desa Luas Wilayah(H)1. Sungkap 3.483,122. Celuak 2.451,563. Puput 3.836,834. Simpang Katis 1.021,055. Teru 5,459,916. Beruas 1.988,327. Terak 2.094,188. Pasir Garam 1.084,179. Pinang Sebatang 1.135,9010. Katis 517,73

Jumlah 23.072,77 Sumber : BAPPEDA-SPM Kabupaten Bangka Tengah

4.1.2 Visi, Misi, Kecamatan Simpangkatis

VISI “Mendorong Masyarakat Simpangkatis Dalam Pelayan Menuju Masyarakat Simpangkatis Yang Sejahtera.

MISI Menyadari akan pentingnya perwujudan visi diatas, maka Kecamatan Simpangkatis menetapkan MISI strategis sebagai kompas yang membantu menunjukkan arah dan jalan yang tepat sekaligus jet pendorong percepatan pencapaian visi dinas. Adapun MISI Kecamatan Simpangkatis adalah :

1. Meningkatkan Pelayanan Sosial2. Mewujudkan Peningkatan Kelembagaan dan SDM Aparatur3. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat4. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Sebagai Penjabaran dari visi

dan misi Kecamatan Simpangkatis. Maka tujuan Kecamatan yang ingin dicapai adalah :a. Meningkatkan kapasitas pelayanan public yang diberikan Kecamatan.b. Meningkatkan partisipasi masyarakat, memantapkan ketahanan sosial serta

kelembagaan masyarakat serta transformasi perilaku kehidupan masyarakat guna terwujudnya masyarakat yang sejahtera.

c. Terwujudnya masyarakat yang berjiwa Nasionalisme.

4.2 Analisis dan Interpretasi Data

4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Variabel Kepemimpinan

Variabel kepemimpinan terdiri dari 9 (sembilan) item dengan item kemampuan berkomunikasi dan kemampuan mengarahkan pegawai (X1.1); (X1.2); (X1.3); pengetahuan dan kepribadian,

Page 14: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

14

profesional dalam bekerja (X1.4); (X1.5); (X1.6); terbuka dan toleransi, strategis konseptual dan pragmatis, dan visioner (X1.7); (X1.8); (X1.9).

4.2.1.2 Variabel Disiplin KerjaVariabel disiplin kerja terdiri dari 9 (sembilan) item dengan

item pernyataan menghargai waktu (X2.1), menciptakan iklim kerja, berbuat dan bekerja adil, menghargai waktu (X2.2), (X2.3), (X2.4), (X2.5), (X2.6), menerapkan ganjaran, komitmen dengan peraturan (X2.7), (X2.8), (X2.9).

4.2.1.3 Variabel KinerjaVariabel Kinerja terdiri dari 9 (sembilan) item yang meliputi

kulitas (Y1.1), (Y1.2), (Y1.3), kuantitas kerja (Y1.4), (Y1.5), (Y1.6), pelaksanaan tugas, tanggung jawab (Y1.7), (Y1.8), (Y1.9), ketepatan waktu, kepatuhan (Y1.10), (Y1.11), (Y1.12).

4.2.2 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dari data penelitian ini berdasarkan karakteristik para responden yang telah ditentukan sebelumnya yaitu berdasarkan jenis kelamin meliputi pria dan wanita, berdasarkan pendidikan meliputi SMA, D3, S1, dan S2, dan berdasarkan umur meliputi 21-30 tahun, 31-40 tahun dan 41-50 tahun.

4.2.3 Analisis Kuantitatif

Pada tahap analisis kuantitatif ini, langkah analisis yang dipergunakan yaitu uji validas dan reliabilitas untuk kuesioner, analisis regresi berganda dan uji koefisien regresi secara simultan dan parsial.

4.2.3.1 Uji Reabilitas

4.2.3.1.1 Uji Reabilitas Kuesioner Kepemimpinan

Tabel I

Item-Total StatisticsScale

Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

X1.1 27,98 32,025 ,796 ,749 ,908X1.2 28,25 32,705 ,768 ,687 ,910X1.3 28,45 31,946 ,696 ,663 ,916X1.4 28,25 32,500 ,737 ,754 ,912X1.5 28,13 32,522 ,755 ,634 ,911X1.6 28,43 32,507 ,721 ,613 ,913X1.7 28,40 34,297 ,715 ,786 ,914X1.8 27,65 34,797 ,806 ,844 ,911X1.9 27,68 36,276 ,555 ,611 ,922

Perbandingan yang dipergunakan untuk menentukan kuesioner reliabel atau tidak reliabel dalam penelitian ini sebesar 60% atau 0,60. Kuesioner dikatakan reliabel jika cronbach alpha lebih besar dari 60%, begitu juga dengan sebaliknya. Uji reabilitas

Page 15: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

15

kuesioner kepemimpinan diatas menunjukan hasil semua item atau butir kuesioner reliabel dengan cronbath alpha masing-masing 0,908, 0,910; 0.916; 0,912; 0,911; 0,913; 0,914; 0,911; dan 0,922 lebih besar dari 0,60.

4.2.3.1.2 Uji Reabilitas Kuesioner Disiplin Kerja

Tabel II

Item-Total StatisticsScale

Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

X2.1 28,65 14,490 ,758 ,746 ,783X2.2 28,30 16,215 ,485 ,404 ,818X2.3 28,53 16,871 ,359 ,422 ,832X2.4 28,78 16,281 ,444 ,426 ,823X2.5 29,00 16,154 ,547 ,461 ,811X2.6 28,90 15,887 ,502 ,277 ,816X2.7 29,03 15,410 ,705 ,725 ,793X2.8 28,20 16,728 ,565 ,641 ,811X2.9 28,23 16,179 ,500 ,318 ,816

Perbandingan yang dipergunakan untuk menentukan kuesioner reliabel atau tidak reliabel dalam penelitian ini sebesar 60% atau 0,60. Kuesioner dikatakan reliabel jika cronbach alpha lebih besar dari 60%, begitu juga dengan sebaliknya. Uji reabilitas kuesioner Disiplin Kerja diatas menunjukan hasil semua item atau butir kuesioner reliabel dengan cronbath alpha masing-masing 0,783; 0,818; 0.832; 0,823; 0,811; 0,816; 0,793; 0,811; dan 0,816 lebih besar dari 0,60.

4.2.3.1.3 Uji Reabilitas Kuesioner Kinerja

Tabel III

Item-Total StatisticsScale

Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlatio

n

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

DeletedY1 45,15 27,772 ,605 ,395 ,865Y2 45,20 27,497 ,702 ,462 ,860Y3 45,25 28,397 ,556 ,533 ,868Y4 45,25 28,500 ,481 ,385 ,873Y5 45,45 29,485 ,447 ,543 ,874Y6 45,33 26,533 ,650 ,567 ,862Y7 45,75 27,885 ,610 ,523 ,865Y8 45,15 27,772 ,605 ,395 ,865Y9 45,20 27,497 ,702 ,462 ,860Y10 45,25 28,397 ,556 ,533 ,868

Page 16: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

16

Y11 45,25 28,500 ,481 ,385 ,873Y12 45,45 29,485 ,447 ,543 ,874

Perbandingan yang dipergunakan untuk menentukan kuesioner reliabel atau tidak reliabel dalam penelitian ini sebesar 60% atau 0,60. Kuesioner dikatakan reliabel jika cronbach alpha lebih besar dari 60%, begitu juga dengan sebaliknya. Uji reabilitas kuesioner Kinerja Pegawai diatas menunjukan hasil semua item atau butir kuesioner reliabel dengan cronbath alpha masing-masing 0,865, 0,860; 0.868; 0,873; 0,874; 0,862; 0,865; 0,865; 860; 0,868; 0,873 dan 0,874 lebih besar dari 0,60.

4.2.3.2 Uji Validitas4.2.3.2.1 Validitas Kuesioner Kepemimpinan

Hasil perhitungan dan uji validitas untuk kuesioner kepemimpinan sebagai berikut :

Tabel IV

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9X1.To

talX1.1

N

1 ,632** ,499** ,624** ,628** ,632** ,727** ,700** ,636** ,848**

,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40X1.2

N

,632** 1 ,603** ,777** ,593** ,591** ,581** ,691** ,354* ,824**

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,025 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X1.3

N

,499** ,603** 1 ,594** ,656** ,616** ,407** ,484** ,551** ,778**

,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,009 ,002 ,000 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X1.4

N

,624** ,777** ,594** 1 ,642** ,481** ,549** ,730** ,264 ,803**

,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,100 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X1.5

N

,628** ,593** ,656** ,642** 1 ,622** ,553** ,668** ,383* ,816**

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,015 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X1.6

N

,632** ,591** ,616** ,481** ,622** 1 ,500** ,604** ,532** ,791**

,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,001 ,000 ,000 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X1.7

N

,727** ,581** ,407** ,549** ,553** ,500** 1 ,840** ,486** ,773**

,000 ,000 ,009 ,000 ,000 ,001 ,000 ,001 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X1.8

,700** ,691** ,484** ,730** ,668** ,604** ,840** 1 ,360* ,841**

,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,022 ,000

Page 17: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

17

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X1.9

N

,636** ,354* ,551** ,264 ,383* ,532** ,486** ,360* 1 ,631**

,000 ,025 ,000 ,100 ,015 ,000 ,001 ,022 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X1 Total

N

,848** ,824** ,778** ,803** ,816** ,791** ,773** ,841** ,631** 1,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Untuk mengukur valid dan tidak validnya kuesioner dalam penelitian ini menggunakan perbandingan koefisien korelasi yang telah ditetapkan sebelumnya dengan koefisien hasil matriks dari masing-masing butir koesioner variabel. Koefisien korelasi r sebagai pembanding ditetapkan sebesar 0.60 ( r = 0,60). Butir kuesioner dikatakan valid jika koefisien korelasi hasil matriks lebih besar dari 0,60, jika lebih kecil dari 0,60 butir kuesioner dikatakan tidak valid. Dalam perhitungan matriks koefisien korelasi masing-masing butir kuesioner kepemimpinan diatas yaitu r1 = 0,864, r2 = 0,824, r3 = 0,778, r4 = 0,803, r5 = 0,816, r6 = 0,791, r7 = 0,773, r8 = 0,841, r9 = 0,631 berarti semua lebih dari 0,60. Dengan demikian semua butir kuesioner kepemimpinan dikatakan valid.

4.2.3.2.2 Validitas Kuesioner Disiplin KerjaHasil perhitungan dan uji reliabilitas untuk kuesioner

Disiplin Kerja sebagai berikut :

Tabel V

CorrelationsX2.1

X2.2

X2.3

X2.4

X2.5

X2.6

X2.7

X2.8

X2.9 X2.Total

X2.1 1 ,372* ,164 ,41

2**,592**

,398*

,802**

,683**

,514** ,830**

,018 ,312 ,008 ,000 ,011 ,000 ,000 ,001 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X2.2 ,372* 1 ,52

5** ,191 ,310 ,329* ,310 ,275 ,253 ,612**

,018 ,001 ,239 ,052 ,038 ,051 ,086 ,115 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X2.3 ,164 ,525** 1 ,298 ,027 ,309 ,148 ,161 ,280 ,610**

,312 ,001 ,062 ,870 ,052 ,362 ,321 ,080 ,00140 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X2.4 ,412** ,191 ,298 1 ,37

5*,341*

,355* ,053 ,305 ,685**

,008 ,239 ,062 ,017 ,031 ,024 ,747 ,056 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X2.5 ,592** ,310 ,027 ,37

5* 1 ,371*

,578**

,414** ,240 ,656**

,000 ,052 ,870 ,017 ,019 ,000 ,008 ,135 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X2.6 ,398*

,329*

,309 ,341*

,371*

1 ,346*

,312*

,256 ,634**

Page 18: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

18

,011 ,038 ,052 ,031 ,019 ,029 ,050 ,111 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X2.7 ,802** ,310 ,148 ,35

5*,578**

,346* 1 ,72

1**,430** ,781**

,000 ,051 ,362 ,024 ,000 ,029 ,000 ,006 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X2.8 ,683** ,275 ,161 ,053 ,41

4**,312*

,721** 1 ,39

0* ,653**

,000 ,086 ,321 ,747 ,008 ,050 ,000 ,013 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X2.9 ,514** ,253 ,280 ,305 ,240 ,256 ,43

0**,390* 1 ,624**

,001 ,115 ,080 ,056 ,135 ,111 ,006 ,013 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

X2.Total ,830**

,612**

,510**

,585**

,656**

,634**

,781**

,653**

,624** 1

,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Untuk mengukur valid dan tidak validnya kuesioner dalam penelitian ini menggunakan perbandingan koefisien korelasi yang telah ditetapkan sebelumnya dengan koefisien hasil matriks dari masing-masing butir koesioner variabel. Koefisien korelasi r sebagai pembanding ditetapkan sebesar 0.60 ( r = 0,60). Butir kuesioner dikatakan valid jika koefisien korelasi hasil matriks lebih besar dari 0,60, jika lebih kecil dari 0,60 butir kuesioner dikatakan tidak valid. Dalam perhitungan matriks koefisien korelasi masing-masing butir kuesioner kepemimpinan diatas yaitu r1 = 0,803, r2 = 0,612, r3 = 0,610, r4 = 0,685, r5 = 0,656, r6 = 0,634, r7 = 0,781, r8 = 0,653, r9 = 0,624 berarti semua lebih dari 0,60. Dengan demikian semua butir kuesioner disiplin kerja dikatakan valid.

4.2.3.2.3 Validitas Kuesioner Kinerja Hasil perhitungan dan uji reliabilitas untuk

kuesioner motivasi kerja sebagai berikut :

Tabel VI

Correlations

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12Y.Tot

alY1 1 ,36

9*,387*

,178 ,118 ,46

7**,729**

1,000**

,369*

,387* ,178 ,118 ,684**

,019 ,014 ,271 ,469 ,002 ,000 ,019 ,014 ,271 ,469 ,000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40Y2 ,36

9* 1 ,383*

,302

,458**

,637**

,349*

,369*

1,000**

,383* ,302 ,45

8** ,761**

,019 ,015 ,058 ,003 ,000 ,027 ,019 ,000 ,015 ,058 ,003 ,000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 19: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

19

Y3 ,387*

,383* 1 ,26

6 ,173 ,302 ,310 ,387*

,383*

1,000** ,266 ,173 ,638**

,014 ,015 ,097 ,285 ,058 ,052 ,014 ,015 ,000 ,097 ,285 ,000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40Y4 ,178 ,302 ,266 1 ,158 ,31

3*,327* ,178 ,302 ,266 1,00

0** ,158 ,682**

,271 ,058 ,097 ,330 ,049 ,039 ,271 ,058 ,097 ,000 ,330 ,00040 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Y5 ,118 ,458** ,173 ,15

8 1 ,361* ,196 ,118 ,45

8** ,173 ,158 1,000** ,636**

,469 ,003 ,285 ,330 ,022 ,226 ,469 ,003 ,285 ,330 ,000 ,000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40Y6 ,46

7**,637** ,302 ,31

3* ,361* 1 ,496**

,467**

,637** ,302 ,31

3*,361* ,733**

,002 ,000 ,058 ,049 ,022 ,001 ,002 ,000 ,058 ,049 ,022 ,000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40Y7 ,72

9**,349* ,310 ,32

7* ,196 ,496** 1 ,72

9**,349* ,310 ,32

7* ,196 ,687**

,000 ,027 ,052 ,039 ,226 ,001 ,000 ,027 ,052 ,039 ,226 ,000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40Y8 1,00

0**,369*

,387*

,178 ,118 ,46

7**,729** 1 ,36

9*,387* ,178 ,118 ,684**

,000 ,019 ,014 ,271 ,469 ,002 ,000 ,019 ,014 ,271 ,469 ,000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40Y9 ,36

9*1,000**

,383*

,302

,458**

,637**

,349*

,369* 1 ,38

3* ,302 ,458** ,761**

,019 ,000 ,015 ,058 ,003 ,000 ,027 ,019 ,015 ,058 ,003 ,000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40Y10

,387*

,383*

1,000**

,266 ,173 ,302 ,310 ,38

7*,383* 1 ,266 ,173 ,638**

,014 ,015 ,000 ,097 ,285 ,058 ,052 ,014 ,015 ,097 ,285 ,000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40Y11 ,178 ,302 ,266 1,0

00** ,158 ,313*

,327* ,178 ,302 ,266 1 ,158 ,682**

,271 ,058 ,097 ,000 ,330 ,049 ,039 ,271 ,058 ,097 ,330 ,000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40Y12 ,118 ,45

8** ,173 ,158

1,000**

,361* ,196 ,118 ,45

8** ,173 ,158 1 ,636**

,469 ,003 ,285 ,330 ,000 ,022 ,226 ,469 ,003 ,285 ,330 ,000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Page 20: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

20

Y.Total

,684**

,761**

,638**

,582**

,536**

,733**

,687**

,684**

,761**

,638**

,582**

,536** 1

,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40Untuk mengukur valid dan tidak validnya kuesioner dalam penelitian ini

menggunakan perbandingan koefisien korelasi yang telah ditetapkan sebelumnya dengan koefisien hasil matriks dari masing-masing butir koesioner variabel. Koefisien korelasi r sebagai pembanding ditetapkan sebesar 0.60 ( r = 0,60). Butir kuesioner dikatakan valid jika koefisien korelasi hasil matriks lebih besar dari 0,60, jika lebih kecil dari 0,60 butir kuesioner dikatakan tidak valid. Dalam perhitungan matriks koefisien korelasi masing-masing butir kuesioner Kinerja Pegawai diatas yaitu r1 = 0,684, r2 = 0,761, r3 = 0,638, r4 = 0,682, r5 = 0,636, r6 = 0,733, r7 = 0,687, r8 = 0,684, r9 = 0,761, r10 = 0,638, r11 = 0,682, r12 = 0,636 berarti semua lebih dari 0,60. Dengan demikian semua butir kuesioner kinerja dikatakan valid.

4.2.3.3 Uji Asumsi Klasik4.2.3.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2013).

Berikut adalah tabel hasil uji normalitas dengan analisis grafik menggunakan SPSS 22 yaitu :

Gambar IPengujian Normalitas dengan Menggunakan Grafik Histogram

Sumber : Data Primer Diolah Peneliti (2015)

Berdasarkan hasil pengujian normalitas pada gambar IIdiketahui bahwa grafik histogram diatas tidak memberikan pola menceng (skewness) ke kanan maupun ke kiri sehingga dapat dikatakan bahwa data

Page 21: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

21

tersebut berdistribusi normal. Selain itu juga, dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot berikut ini :

Gambar IIPengujian Normalitas dengan Menggunakan Grafik Plot

Sumber : Data Primer Diolah Peneliti (2015)

Berdasarkan hasil pengujian normalitas pada gambar II diketahui bahwa grafik normal plot memberikan pola distribusi normal, karena semua data menyebar membentuk garis lurus diagonal, maka data tersebut memenuhi asumsi normal atau mengikuti garis normalitas.

4.2.3.3.2 Uji MultikolonieritasBerikut adalah tabel hasil uji multikolonieritas dengan perhitungan

statistik menggunakan SPSS 22 :Tabel VIIPengujian Multikolonieritas

Model Collinearity StatisticsTolerance VIF

1(Constant) (X1.Total) (X2.Total)

0,2430,243

4,1194,119

Sumber : Data Primer Diolah Peneliti (2015)Berdasarkan hasil pengujian multikolonieritas pada tabel VII

diketahui bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai VIF lebih besar dari 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa data bebas dari masalah multikolonieritas, yang artinya tidak terjadi multikolonieritas.

4.2.3.3.3 Uji HeteroskedastisitasAdapun kriteria yang digunakan dalam uji heteroskedastisitas

adalah jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika

Page 22: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

22

tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).Gambar IIIPengujian Heteroskedastisitas

Sumber : Data Primer Diolah Peneliti (2015)Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar III terlihat bahwa titik-

titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.2.3.4 Analisis Regresi Linear BergandaUntuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antar variabel

Kepemimpinan (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y), maka digunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 22. Hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini.Tabel VIIIHasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.BStd. Error Beta

(Constant)X1.TotalX2.Total

16,831 3,718 4,527 ,000,300 ,149 ,337 2,009 ,052,717 ,217 ,555 3,312 ,002

a. Dependent Variable: Y.Total

Sumber : Data Primer Diolah Peneliti (2015)

Berdasarkan data tabel VIII, dimana hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 16,831 + 0,300X1 + 0,717X2

Page 23: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

23

4.2.3.5 Uji Parsial atau Uji t

Hasil pengujian uji parsial atau uji t dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel XIHasil Analisis Uji Parsial atau Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.BStd. Error Beta

(Constant)X1.TotalX2.Total

16,831 3,718 4,527 ,000,300 ,149 ,337 2,009 ,052

,717 ,217 ,555 3,312 ,002

a. Dependent Variable: Y.Total

Sumber : Data Primer Diolah Peneliti (2015)

Hasil Coefficients melalui pengujian hipotesis dan kemudian dibandingkan dengan t tabel yaitu n = jumlah sampel 40 dengan α = 0,05 maka didapat t tabel sebesar 2,052. Jadi hasil dari tiap-tiap variabel dapat diketahui variabel manakah yang berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai, sebagai berikut :

a. Kepemimpinan (X1)Variabel Kepemimpinan merupakan variabel yang berpengaruh

secara parsial terhadap Kinerja Pegawai sebesar 2,009. Ini berarti t hitung > t tabel (t hitung 2,009 > t tabel 2,052) dan nilai p = 0,052 > 0,05. Maka H0 ditolak dan Ha diterima berarti Kepemimpianan berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pegawai.

b. Disiplin Kerja (X2)Variabel Disiplin Kerja merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pegawai sebesar 3,312. Ini berarti t hitung > t tabel (t hitung 3,312 > t tabel 2,052) dan nilai p = 0,002 < 0,05. Maka H0 ditolak dan Ha diterima berarti Kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pegawai.

Kriteria Pengujian :1. Apabila nilai F hitung < F tabel, maka H0 diterima. Artinya semua

koefisien regresi secara bersama-sama tidak signifikan pada taraf signifikansi 5%.

Page 24: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

24

2. Apabila nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak. Artinya semua koefisien regresi secara bersama-sama t signifikan pada taraf signifikansi 5%.

4.2.3.6 Uji Simultan atau Uji F

Hasil pengujian uji simultan atau uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel XHasil Analisis Uji Simultan atau Uji F

ANOVAa

ModelSum of

Squares DfMean

Square F Sig.Regression 965,494 2 482,747 54,74

3 ,000b

Residual 326,281 37 8,818Total 1291,77

5 39

a. Dependent Variable: Y.Totalb. Predictors: (Constant), X2.Total, X1.Total

Sumber : Data Primer Diolah Peneliti (2015)

Berdasarkan data dari tabel X hasil perhitungan uji F, dapat dilihat bahwa F hitung 54,743 dan F tabel dengan df1 = derajat pembilangan 2 dan df2 = derajat penyebut 40 dengan taraf 5% maka didapat F tabel 4,17 (daftar tabel critical values for the distribution, terlampir). Berarti F hitung > F tabel (F hitung 54,743 > F tabel 4,17) dan nilai p = 0,000 < 0,05. Maka H0 ditolak dan Ha diterima berarti variabel Kepemimpinan dan Disiplin Kerja secara bersamaan mempengaruhi variabel Kinerja Pegawai signifikan.

4.2.3.7 Uji Koefisien Determinasi (R²)Koefisien determinasi (R²) ini digunakan untuk mengetahui

seberapa besar persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Besarnya persentase pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi (R²) persamaan regresi. Angka koefisien determinasi dilihat dari hasil perhitungan SPSS 22 pada tabel berikut ini :Tabel XIHasil Analisis Koefisien Determinasi (R²)

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the Estimate

Page 25: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

25

1 ,865a ,747 ,734 2,970a. Predictors: (Constant), X2.Total, X1.Totalb. Dependent Variable: Y.Total

Sumber : Data Primer Diolah Peneliti (2015)

Berdasarkan tabel XI koefisien determinasi (R²) menunjukkan angka Adjusted R Square 0,743 atau 74,3% yang berarti variasi variabel Kinerja Pegawai dapat dijelaskan/ditentukan oleh Kepemipinan dan Disiplin Kerja, dan sisanya 0,257 atau 25,7% dapat dijelaskan/ditentukan oleh variabel lainnya diluar variabel independen.

4.2.4 Pembahasan Hasil4.2.4.2 Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai

Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan positif terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis uji t dengan hasil analisis pada variabel sektor Kepemipinan bahwa t hitung > t tabel (t hitung 2,009 > t tabel 2,052) dan nilai p = 0,052 > 0,05. Semakin tinggi Kepemimpinan, maka Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis juga akan semakin meningkat, atau sebaliknya, semakin rendah Kepemimpinan, maka akan semakin rendah pula Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis. Untuk itu, dalam memperkuat Kinerja Pegawai, Kantor Kecamatan lebih mampu untuk meningkatkan sektor Kepemimpinan.

4.2.4.3 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja PegawaiDisiplin Kerja berpengaruh secara signifikan positif terhadap

Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis uji t dengan hasil analisis pada variabel Disiplin Kerja t hitung > t tabel (t hitung 3,312 > t tabel 3,312) dan nilai p = 0,002 < 0,05. Hal ini berarti semakin baik Disiplin Kerja yang dilakukan maka akan semakin baik pula Kinerja Pegawai Kecamatan Simpangkatis, atau sebaliknya, semakin buruk Disiplin Kerja yang dilakukan, maka Kinerja Pegawai Kecamatan Simpangkatis akan semakin rendah pula. Oleh karena itu, Kepemimpinan yang dilakukan menjadi salah satu faktor yang penting dalam mempertahankan dan meningkatkan angka Kinerja Pegawai Kecamatan Simpangkatis.

4.2.3.3 Pengaruh Kepemimpinan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecmatan Simpangkatis

Kepemimpinan dan Disiplin Kerja merupakan suatu integritas yang sangat kuat dimana Disiplin Kerja mampu menjadi jembatan untuk menciptakan Kepemimpinan yang lebih banyak. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai mengingat peran Disiplin Kerja merupakan sejumlah keputusan atau aksi untuk mencapai tujuan (goal) dan menyesuaikan sumber daya organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan industrinya.

Argumen di atas diperkuat oleh hasil penelitian secara simultan yaitu Kepemimpinan dan Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis uji F dengan hasil analisis pada variabel Kepemimpinan dan Disiplin Kerja F hitung > F tabel (F hitung 54,743 > F tabel 4,17) dan nilai p = 0,000 < 0,05.

Page 26: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

26

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang ada dalam penelitian dilapangan dan setelah diolah dengan berbagai analisis mengenai Pengaruh Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis maka didapat kesimpulan masing-masing sesuai analisis yang digunakan sebagai berikut :

1. Analisis KualitatifBerdasarkan analisis kualitatif, diperoleh bahwa dalam penelitian ini sebagian

besar responden berjenis kelamin Pria sebanyak 23 orang atau 57,5%, berjenjang pendidikan SMA sebanyak 19 orang atau 47,5% dengan umur antara 31-40 tahun sebanyak 19 orang atau 47%.

2. Analisis Multivariate dengan menggunakan Program SPSSA. Bagaimana Kepemimpinan, Disiplin Kerja, dan Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan

Simpangkatis?a. Kepemimpinan berdistribusi dengan baik berdasarkan hasil rata-rata nilai pada

tiap variabel yang didominasi jawaban setuju atas pernyataan pengaruh positif pada tiap item dalam indikator yang berarti Kepemimpinan baik.

b. Disiplin Kerja berdistribusi dengan baik berdasarkan hasil rata-rata nilai pada tiap variabel yang didominasi jawaban setuju atas pernyataan pengaruh positif pada tiap item dalam indikator yang berarti Kepemimpinan baik.

c. Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis berdistribusi dengan baik berdasarkan hasil rata-rata nilai pada tiap variabel yang didominasi jawaban setuju atas pernyataan pengaruh positif pada tiap item dalam indikator yang berarti Kepemimpinan baik.

B. Bagaimana Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis?

Kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis uji t dengan hasil analisis pada variabel Kepemimpinan bahwa t hitung > t tabel (t hitung 2,009 < t tabel 2,052) dan nilai p = 0,052 > 0,05 maka Ho diterima. Data mengenai hal ini juga didapatkan dari hasil interview, para responden berpendapat bahwa peningkatan kualiats Kepemimpinan saja tidak akan mempengaruhi Kinerja pegawai secara nyata tanpa disertai dengan peningkatan faktor eksternal lainnya (dalam hal ini Disiplin Kerja). Hal ini menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan tidak terbukti atau ditolak karena memang pengaruhnya positif tetapi tidak signifikan atau rendah.

C. Bagaimana Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis?

Page 27: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

27

Disiplin Kerja berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis uji t dengan hasil analisis pada variabel Disiplin Kerja t hitung > t tabel (t hitung 3,312 > t tabel 2,052) dan nilai p = 0,002 < 0,05 maka Ho diterima. Data tersebut juga diperkaya hasil interview, para responden juga berpendapat bahwa peningkatan kualitas Disiplin Kerja Camat saja ternyata juga tidak akan mempengaruhi Kinerja Pegawai secara nyata tanpa dibarengi dengan peningkatan faktor eksternal lainnya (dalam hal ini kepemimpinan). Hal ini menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan tidak terbukti atau hipotesis ditolak karena memang pengaruhnya positif tetapi tidak signifikan atau rendah.

D. Bagaimana Kepemimpinan dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis?

Kepemimpinan dan Disiplin Kerja berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis uji F dengan hasil analisis pada variabel Kepemimpinan dan Disiplin Kerja F hitung > F tabel (F hitung 54,743 > F tabel 4,17) dan nilai p = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak. Kenyataan ini dilengkapi dengan data hasil interview dimana para responden berpendapat bahwa memang jika Kepemimpinan dan Disiplin Kerja ditingkatkan kualitasnya secara simultan maka akan mempengaruhi Kinerja Pegawai. Para responden menegaskan jika Kepemimpinan baik dan Disiplin Kerja juga baik maka tentu saja akan mempengaruhi Kinerja mereka secara positif. Namun jika salah satu faktor tersebut (Kepemimpinan) belum optimal maka faktor lainya (Disiplin Kerja) tidak akan mempengaruhi Kinerja Pegawai secara signifikan dan begitu juga sebaliknya.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah ditemukan diatas dan hasil penelitian, analisis data, yang telah dibahas, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Penelitian SelanjutnyaPenelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan referensi

bagi penelitian selanjutnya agar dapat menjadi lebih maksimal serta dapat digunakan dalam hal untuk melanjutkan penelitian yang sama maupun untuk melengkapi penelitian di masa yang akan datang mengenai Pengaruh Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis. Pada penelitian ini kedua variabel independen berpengaruh/menentukan variabel dependen hanya sebesar 74,3%, sedangkan sisanya 25,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model regresi. Maka bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah atau menggunakan variabel-variabel independen lainnya yang potensial agar memberikan kontribusi terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Simpangkatis. Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat menggunakan analisis-analisis lainnya agar hasil penelitian dapat bersifat lebih variatif dan tidak homogen dengan penelitian sebelumnya.

2. Bagi Lembaga/Instansi Terkait1. Peningkatan Kinerja Pegawai pada kantor kecamatan Simpangkatis perlu

dilakukan peningkatan kualitas Kepemimpinan Camat disamping kualitas Disiplin Kerja seluruh pegawai kantor kecamatan Simpangkatis. Usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas Kepemimpinan tersebut bisa dilakukan dengan

Page 28: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

28

menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memimpin dilingkungan kerja melalui pendidikan dan pelatihan teknis Kepemimpinan Camat.

2. Peningkatan Kinerja Pegawai pada kantor kecamatan Simpangkatis perlu pula dilakukan dengan peningkatan kualitas Disiplin Kerja seluruh pegawai kantor kecamatan Simpangkatis disamping kualitas Kepemimpinan Camat dalam melakukan tugas kewajibannya. Selalu berpedoman pada ketentuan yang mengatur prosedur dan waktu kerja dengan penuh rasa tanggung jawab, Peningkatan Disiplin Kerja juga bisa dilakukan dengan mengikuti pendididkan dan pelatihan yang terkait dengan peningkatan Disiplin. Kepala daerah yang dalam hal ini Bupati sebagai atasan Camat juga sebaiknya melakukan pengawasan rutin maupun insfeksi mendadak (sidak) di kantor kecamatan guna menjaga dan meningkatkan Kedisiplinan di kantor kecamatan.

3. Peningkatan Kinerja Pegawai pada kantor Kecamatan Simpangkatis diperlukan peningkatan kualitas Kepemimpinan dan Disiplin Kerja seluruh pegawai secara simultan. Perlunya kedua variabel ini disempurnakan dan ditingkatkan secara bersamaan karena hasilnya akan lebih memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap peningkatan Kinerja Pegawai, Camat sebaiknya juga hanya memperhatikan salah satu variabel saja karena jika hal itu terjadi maka usaha tersebut tidak akan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap peningkatan Kinerja pegawai.

4. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mendukung visi dan misi Kecamatan Simpangkatis dalam meningkatkan perekonomian daerah, dan dapat bermanfaat dalam membuat rencana serta menentukan arah dan mengembangkan Disiplin Kerja di masa yang akan datang. Selain itu juga, diharapkan Kepemimpinan dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar nilai Kinerja Pegawai kantor kecamatan Simpangkatis juga meningkat.

5. Perlu diperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi Kinerja Pegawai sesuai dengan hasil interview seperti motivasi, persepsi, iklim organisasi, pengalam kerja, keeratan hubungan, etos kerja, sikap, komitmen, kemampuan, penghargaan, personality, prilaku, kepuasan kerja sama, etika kerja, dan upaya kerja disarankan kepada penelitian lebih lanjut untuk menggali faktor-faktor dimaksud dan dapat melakukan penelitian pada beberapa atau semua kantor kecamatan kabupaten Bangka Tengah sehingga penelitiannya tidak terbatas dan dapat di generalisasikan.

6. Perlu dilaksanakan peningkatan seorang Camat berdasarkan kompetensi sesuai peraturan Mentri Dalam Negeri (pemendagri) Nomor 30 tahun 2009 dimana seorang Camat merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang pernah atau sedang duduk dijabatan eselon IV dan harus berpendidikan diploman/sarjana pemerintah pernah bertugas didesa, kelurahan dan kecamatan paling singkat 2 (tahun) calon Camat yang tidak berlatar belakang pendidikan seperti dimaksud diatas. Wajib mengikuti diklat Camat dan lulus serta memiliki surat tanda tamat pendidikan (STTP) dan sertifikat sebagai syarat mutlak pengangkatan seorang dalam jabatan Camat.

Page 29: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

29

DAFRTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 2005. Manajemen dan Motivasi, Balai Pustaka, Jakarta.Armstrong, Michael. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Elexmedia

Komputindo.

As’ad, Mohammad. 2003. Psikologi Industri. Yogyakarta: Libery.Sulistiyani, Ambar T. dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.: Yogyakarta: Graha Ilmu.

Chairunnisah, Siti. 2010. Skripsi Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Internal, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus di Kantor Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat). Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Dassler, Garry. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: indeks.

Hartatik , Indah Puji. 2014. Buku Praktis Mengembangkan SDM. Jogjakarta: Laksana .

Hersey  dalamWibowo, Manajemen Kinerja : PT  Grafindo Persadap, 2007.

Lokon, Hugi. (2013). Skripsi Peran Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Pegawai (Di Kecamatan Ibela Kabupaten Jaya Wijaya Propinsi Papua). pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIAYAPPANN) Jakarta.

Rahardjo, Joko. 2013. Paradigma Baru Manajemen Sumber Sumber Daya Manusia. Tanpa Kota: Platinum.

Santoso, Singgih. 2011. Mastering SPSS Versi 19. Jakarta: PT. Elex Media Komputi ndo.Setiawan, Toni. 2012. Manejemen Sumber Daya Manusia. Tanpa Kota: Platinum.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi( Mixed Methods).

Bandung:Alfabeta.Sunyoto, Danang. 2012. Teori, Kuesioner, dan Analisis Data Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Caps.

Suwatno. 2012. Manjemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Taniredja, Tukiran dan Hidayati Mustafidah. 2012. Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Bandung: Alfabeta.

Page 30: ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/NASKAH-PUBLIKASI-RAHMAN-FULL.docx · Web viewPermasalahan ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisensi kerja pegawai dalam melaksanakan

30

Yuda, Anto. (2011). Skripsi Analisis Kinerja Aparat Kelurahan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan (di Kelurahan Kappuna Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara). Universitas Hasanuddin Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan. Ilmu Pemerintahan

Yusron. (2010). Skripsi Pengaruh Kepemimpinan dan Disiplin Kerja Camat Terhadap Kinerja Pegawai (Pada Kantor Kecamatan Bukit Intan Kota Pangkal Pinang).Universitas Terbuka Jakarta.