ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/reksi-sandi... · web viewwaktu dan...

29
ABSTRACT Reksi Sandika Agdivia. 302 11 11 037. 2015. The effect of Interest rate , Inflation, Economy growth, Rupiah Exchange rate and the impact towards Investment in Indonesia This study aims to determine The effect of Interest Rate, Inflation, Economy growth , Rupiah Exchange rate and the impact towards Investment in Indonesia The study uses quantitative approach method. It uses secondary data. which is mean the data has taken from journal, books, reports, documents, and other relevant online sources (official website of Bank Indonesia, Institution of Investment coordinating). The sample was based on three monthly time series data from 2005-2010 used full sampling method which is consist of 20 samples. Data are analyzed using multiple linear regression analyze to determine the relation between independent variable and dependent variable. Data analysis were performed using spss 20 for windows. The study results shows that the Interest Rate, Inflation, Economy Growth, Rupiah exchange rate has significant effect on Investment’s realization in Indonesia. This result is supported by the coefficient of determination test result, with adjusted R square value of 82,2 %. And remaining, The Investment may be influenced by other variables that are not included in this study. While the partial test results (t test), indicates that Interest Rate significant negative effect on Investment. The Inflation and the economy growth insignificant positive effect on Investment. And The other result, exchange rate significant positive effect on Investment. Keywords : Interest Rate, Inflation, Economy Growth, Exchange Rate, Investment. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Upload: vuongtu

Post on 09-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ABSTRACT

Reksi Sandika Agdivia. 302 11 11 037. 2015. The effect of Interest rate , Inflation, Economy growth, Rupiah Exchange rate and the impact towards Investment in Indonesia

This study aims to determine The effect of Interest Rate, Inflation, Economy growth , Rupiah Exchange rate and the impact towards Investment in Indonesia The study uses quantitative approach method. It uses secondary data. which is mean the data has taken from journal, books, reports, documents, and other relevant online sources (official website of Bank Indonesia, Institution of Investment coordinating).

The sample was based on three monthly time series data from 2005-2010 used full sampling method which is consist of 20 samples. Data are analyzed using multiple linear regression analyze to determine the relation between independent variable and dependent variable.

Data analysis were performed using spss 20 for windows. The study results shows that the Interest Rate, Inflation, Economy Growth, Rupiah exchange rate has significant effect on Investment’s realization in Indonesia. This result is supported by the coefficient of determination test result, with adjusted R square value of 82,2 %. And remaining, The Investment may be influenced by other variables that are not included in this study.

While the partial test results (t test), indicates that Interest Rate significant negative effect on Investment. The Inflation and the economy growth insignificant positive effect on Investment. And The other result, exchange rate significant positive effect on Investment.

Keywords : Interest Rate, Inflation, Economy Growth, Exchange Rate, Investment.

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKebutuhan akan Investasi sebagai faktor pemicu pembangunan

suatu negara memiliki peran yang sangat penting. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar dalam melaksanakan pembangunan nasional. Ukuran kestabilan perekonomian yakni dimana terjadi pertumbuhan ekonomi, yang dipengaruhi oleh Inflasi.

Tabel 1.1 Data Perkembangan Inflasi Per Tahun Periode 2010 sd 2014

Tahun Inflasi (%) 2010 6,96 2011 3,79 2012 4,30 2013 8,38 2014 8,36

Sumber : Bank Indonesia, diolah 2015Mengurangi tekanan Inflasi berdampak pada naiknya angka kemiskinan di

Indonesia. Suku Bunga yang rendah juga dapat memicu Inflasi, karena dengan Suku Bunga yang rendah masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dan akibatnya uang beredar menjadi semakin banyak.

Tabel 1.2 Data Perkembangan Suku Bunga per tahun periode 2010-2014

Tahun Suku Bunga (%) 2010 6,50 2011 6,00 2012 5,75 2013 7,50 2014 7,75Sumber : Bank Indonesia, diolah 2015

Bank Dunia dan International Monetary Fund memproyeksikan pertumbuhan PDB Indonesia masing-masing pada angka 5,2 persen dan 5,0 persen, pada tahun 2015. Dan berikut data pergerakan pertumbuhan ekonomi dari tahun 2010-2014.

Tabel 1.3 Data Pergerakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Per Tahun periode 2010- 2014

Tahun Pertumbuhan Ekonomi (%) 2010 6,20 2011 6.48 2012 6.30 2013 5.73 2014 4.93

Sumber : Bank Indonesia, diolah 2015

Ketika mata uang suatu Negara terdepresiasi, barang-barang tersebut yang di luar negeri menjadi lebih murah, dan barang-barang luar negeri di Negara tersebut menjadi lebih mahal (Miskhin, 2009:111).

Tabel 1.4 Data Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Per Tahun periode 2010-2014

Tahun Nilai Tukar (Rupiah) 2010 9.082 2011 8.775 2012 9.384 2013 10.445 2014 11.887

Sumber : Bank Indonesia, diolah 2015

Pergerakan nilai tukar mempengaruhi pertumbuhan Investasi yang meningkat pula. Berikut data perkembangan total realisasi Investasi di Indonesia per tahun periode 2010-2014.

Tabel 1.5 Perkembangan total Realisasi Investasi di Indonesia Per Tahun Periode Tahun 2010 sd 2014

Tahun Investasi (triliun) 2010 208,5 2011 240 2012 313,2 2013 398,6 2014 463,1

Sumber : BKPM, diolah 2015

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Investasi di Indonesia”

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dapat diambil adalah sebagai berikut 1. Bagaimana gambaran Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Nilai

Tukar Rupiah dan Investasi di Indonesia dari tahun 2010-2014?2. Bagaimana pengaruh Suku Bunga terhadap Investasi di Indonesia periode

tahun 2010-2014? 3.3. Bagaimana pengaruh Inflasi terhadap Investasi di Indonesia periode tahun

2010-2014?4. Bagaimana pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Investasi di

Indonesia periode tahun 2010-2014?5. Bagaimana pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Investasi di Indonesia

periode tahun 2010-2014?6. Bagaimana pengaruh, Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi,dan

Nilai Tukar Rupiah terhadap Investasi di Indonesia periode tahun 2010-2014?

1.3 Batasan Masalah Peneliti membatasi masalah yang akan dibahas, yaitu diantaranya:1. Penelitian ini membahas masalah yang berkaitan dengan Investasi di

Indonesia yaitu Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Nilai Tukar Rupiah yang datanya penulis peroleh dari situs Bank Indonesia dan Badan Koordinasi Pasar Modal(BKPM)

2. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini sebagian besar dikembangkan oleh peneliti, selebihnya mengadopsi dari beberapa penelitian terdahulu yang memiliki variabel sama dengan penelitian ini. Peneliti berusaha menyesuaikan dengan kondisi yang ada dan telah melakukan beberapa kali perbaikan namun tetap memiliki kelemahan-kelemahan.

1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah1. Untuk mendapat gambaran Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan

Ekonomi, Nilai Tukar Rupiah dan Investasi di Indonesia dari tahun 2010-2014.

2. Untuk mendapat kajian pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia terhadap Investasi di Indonesia dari tahun 2010-2014.

3. Untuk mendapat kajian pengaruh Inflasi terhadap Investasi di Indonesia dari tahun 2010-2014.

4. Untuk mendapat kajian pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Investasi di Indonesia dari tahun 2010-2014.

5. Untuk mendapat kajian pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Investasi di Indonesia dari tahun 2010-2014.

6. Untuk mendapat kajian pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Nilai Tukar Rupiah terhadap Investasi di Indonesia dari tahun 2010-2014.

1.5 Manfaat PenelitianAdapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan pembelajaran untuk lebih menambah wawasan keilmuan khususnya yang berkaitan dengan manajemen keuangan mengenai pengaruh kebijakan Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Investasi di Indonesia.

2. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat membantu para Investor dalam melakukan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi berbasis peran kebijakan moneter (BI) dalam menetapkan Suku Bunga , tingkat Inflasi di Indonesia, dan mengacu pada kondisi Pertumbuhan Ekonomi dan Nilai Tukar Rupiah di Indonesia.

3. Manfaat AkademisiSebagai bahan referensi atau bahan masukan untuk penelitian lanjutan dengan metode yang lebih ilmiah yang lebih mendalam dalam memecahkan masalah – masalah lain yang berkaitan.

LANDASAN TEORI2.1 Konsepsi Investasi

Investasi atau penanaman modal diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanaman penanaman modal dan perlengkapan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.2.1.1 Bentuk-Bentuk Investasi

Menurut Fahmi dan Hadi (2011:7) Dalam aktivitasnya Investasi pada umumnya dikenal dalam dua bentuk yaitu:

1. Investasi nyataInvestasi Nyata (real investment) secara umum melibatkan aset-aset berwajib seperti tanah, mesin-mesin/pabrik.

2. Investasi KeuanganInvestasi Keuangan (financial statement) melibatkan kontrak tertulis seperti saham biasa (common stock) dan obligasi (bond).

2.1.2 Tipe-Tipe InvestasiMenurut Fahmi dan Hadi (2011:7) terdapat dua tipe Investasi yaitu:

1. Investasi LangsungInvestasi Langsung (direct investment) adalah mereka yang memiliki dana dapat berinvestasi dapat berinvestasi dan membeli secara langsung suatu aktiva keuangan dari suatu Perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui para perantara dan berbagai cara lainnya.

2. Investasi Tidak LangsungInvestasi Tidak Langsung (indirect investment) adalah mereka yang memiliki kelebihan dana dapat melakukan keputusan Investasi dengan tidak terlibat secara langsung atau pembelian aktiva keuangan cukup hanya dalam memegang dalam bentuk saham atau obligasi saja. Investasi Tidak langsung Investasi Langsung

Gambar II.1 Investasi Langsung dan Tidak Langsung

Sumber: Jogiyanto (2010:7)2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi

Menurut Thamrin Abdullah (2013:46), secara studi menunjukkan bahwa Investasi baik PMDA maupun PMDN di setiap Negara signifikan dipengaruhi oleh variabel-variabel sebagai berikut :

1. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datangRamalan menunjukkan bahwa keadaan perekonomian akan menjadi lebih baik pada masa depan, yaitu diramalkan bahwa harga-harga akan tetap stabil dan Pertumbuhan Ekonomi maupun pertambahan pendapatan masyarakat akan berkembang dengan cepat.

Perusahaaan IAktiva-aktiva KeuanganInvestor

2. Peningkatan Suku BungaSuku Bunga berpengaruh besar dalam Investasi, karena apabila Suku Bunga turun maka Investor akan meminjam modal dan akan melakukan Investasi.

3. InflasiTingkat Inflasi berpengaruh negatif pada tingkat Investasi hal ini disebabkan karena tingkat Inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek Investasi dan dalam jangka panjang Inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif.

4. Kualitas Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia memiliki daya tarik Investasi cukup penting sebab teknologi yang digunakan bagi pengusaha sangat modern sehingga menuntut keterampilan yang lebih dari tenaga kerja.

5. Faktor KeamananSelain dapat menambah penghasilan seseorang, Investasi juga membawa keuangan jika Investasi tersebut gagal. Kegagalan Investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan.

6. Tingkat Pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya. Besarnya Investasi yang dilakukan oleh para pengusaha ditentukan oleh tingkat perubahan pendapatan nasional. Investasi akan meningkat apabila jika pendapatan nasional meningkat, dan sebaliknya.

7. Ketertiban Hukum Dengan menggunakan aturan-aturan hukum yang berlaku dalam melaksanakan Investasi, Investasi yang kita lakukan akan dapat berjalan dengan lancar.

8. Keuntungan yang akan dicapai oleh Perusahaan 2.1.4 Kebijaksanaan Deregulasi Investasi

Menurut Undang- undang BKPM No. 5 tahun 2013, adapun Prosedur Investasi dalam negeri sebagai berikut:1. Pengajuan nama perseroan terbatas ke Kemenkumham.2. Pembuatan akta pendirian dan anggaran dasar perseroan terbatas.3. Pembuatan surat keterangan domisili Perusahaan.4. Pembuatan nomor pokok wajib pajak perseroan terbatas.5. Pengesahan anggaran dasar perseroan terbatas oleh Kemenkumham.Menurut Undang- undang BKPM No. 5 tahun 2013, adapun Prosedur Investasi asing:1. Pengajuan izin prinsip ke BKPM.2. Pembuatan akta pendirian dan anggaran dasar perseroan terbatas.3. Pembuatan surat keterangan domisili Perusahaan.4. Pembuatan nomor pokok wajib pajak perseroan terbatas.5. Pengajuan izin prinsip ke BKPM.6. Pengesahan anggaran dasar perseroan terbatas oleh kemenkumham

2.2 Konsepsi Suku Bunga 2.2.1 Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI, dulu disebut De Javasche Bank) adalah bank sentral Republik Indonesia. Sebagai Bank Sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.2.2.2 Fungsi dan Tujuan Bank Indonesia

Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004  pasal 7 tentang Bank Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau Suku Bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju Inflasi yang  ditetapkan oleh Pemerintah.2.2.3 Definisi Suku Bunga

Suku bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu atau harga dari penggunaan uang yang dipergunakan pada saat ini dan akan dikembalikan pada saat mendatang (Madura, 2006).2.2.4 Jenis-Jenis dan Fungsi Suku Bunga

Suku Bunga dibedakan menjadi dua yaitu suku bunga nominal dan suku bunga riil. Suku Bunga nominal adalah rate yang dapat diamati di pasar, sedangkan Suku Bunga riil adalah konsep yang mengukur tingkat bunga yang sesungguhnya setelah Suku Bunga nominal dikurangi dengan laju Inflasi yang diharapkan. 2.2.5 Faktor-faktor yang menentukan tingkat Suku Bunga

Menurut Kasmir (2008:137-140), adapun faktor-faktor yang menentukan tingkat Suku Bunga sebagai berikut:1. Kebutuhan Dana

Faktor kebutuhan dana dikhususkan untuk dana simpanan, apabila Bank kekurangan dana sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar kebutuhan dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan Suku Bunga simpanan.

2. Target LabaTarget Laba yang diinginkan, faktor ini dikhususkan untuk bunga pinjaman. Hal ini disebabkan target laba merupakan salah satu komponen dalam menentukan besar kecilnya Suku Bunga pinjaman.

3. Kualitas JaminanKualitas jaminan juga diperuntukkan untuk bunga pinjaman.Semakin likuid jaminan (mudah dicairkan) yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya.

4. Kebijaksanaan PemerintahMenentukan baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman. Bank tidak boleh melebihi batasan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah.

5. Jangka WaktuSemakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko macet di masa mendatang. demikian pula sebaliknya.

6. Reputasi PerusahaanReputasi perusahaan juga sangat menentukan suku bunga terutama untuk bunga pinjaman. Keuntungan suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat Suku Bunga yang akan dibebankan nantinya.

7. Produk yang KompetitifUntuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. Hal ini disebabkan produk yang kompetitif tingkat perputaran produknya tinggi sehingga pembayarannya diharapkan lancar.

8. Hubungan BaikBiasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan faktor kepercayaan kepada seseorang atau lembaga..

9. Persaingan Dalam kondisi ketidakstabilan dan bank kekurangan dana, sementara tingkat persaingan dalam memperebutkan dana simpanan cukup ketat, maka Bank harus bersaing keras dengan bank lainnya. Untuk bunga pinjaman, harus berada di bawah bunga pesaing agar dana yang menumpuk dapat tersalurkan, meskipun margin laba mengecil.

10. Jaminan Pihak Ketiga Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada Bank untuk menanggung segala risiko yang dibebankan kepada penerima kredit.

2.2.6 Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan

UU nomor 21 tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan

2.3 Konsepsi Inflasi2.3.1 Pengertian Inflasi

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.2.3.2 Jenis-Jenis Inflasi

Adapun jenis jenis inflasi tergolong menjadi tiga:a. Penggolongan pertama didasarkan atas parah tidaknya inflasi tersebut di

antaranya:1. Inflasi ringan (dibawah 10% setahun).2. Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun) .3. Inflasi berat (antara 30%-100% setahun).4. Hiper inflasi (di atas 100% setahun). a. Penggolongan kedua didasarkan atas sebab munculnya inflasi tersebut di

antaranya:

1. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat.

2. Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi, disebut cost inflation.

b. Penggolongan ketiga berdasarkan asal dari inflasi di antaranya:1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation).2. Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation).

c. Penggolongan keempat berdasarkan disagregasi inflasi untuk menghasilkan suatu indikator inflasi yang lebih menggambarkan pengaruh dari faktor yang bersifat fundamental. Di Indonesia, disagegasi inflasi tersebut dikelompokan menjadi: a. Inflasi Inti, yaitu komponen Inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti: 1. Interaksi permintaan-penawaran.2. Lingkungan eksternal: Nilai Tukar, harga komoditi internasional,

inflasi mitra dagang.3. Ekspektasi Inflasi dari pedagang ke konsumen.

b. Inflasi non Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung tinggi volatilitasnya karena dipengaruhi oleh selain faktor fundamental. Komponen inflasi non inti  terdiri dari:1. Inflasi Komponen Bergejolak (Volatile Food): Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) dalam kelompok bahan makanan dsb.  2. Inflasi Komponen Harga yang diatur Pemerintah (Administered Prices) Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) berupa kebijakan harga Pemerintah.

2.4 Konsepsi Pertumbuhan Ekonomi2.4.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Nanga (2005:273) mendefinisikan pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa.2.4.2 Faktor- Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan laporan Indikator Ekonomi Indonesia (2013:12), terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi sebagai berikut:1. Faktor Produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang ada, dan penggunaan bahan baku industri dalam negeri semaksimal mungkin. 2. Faktor Investasi, yaitu dengan membuat kebijakan Investasi yang tidak rumit dan berpihak pada pasar.3. Faktor perdagangan Luar Negeri dan Neraca Pembayaran, harus surplus sehingga mampu meningkatkan cadangan devisa dan mestabilkan nilai rupiah. 4. Faktor kebijakan Moneter dan Inflasi itu kebijakan terhadap nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga ini juga harus antisipatif dan dapat diterima pasar. 5. Faktor Keuangan Negara, yaitu berupa kebijakan fiskal yang konstruktif dan mampu untuk membiayai pengeluaran pemerintah ( menghindari defisit ).

2.5 Konsepsi Nilai Tukar2.5.1 Pengertian Nilai Tukar

Menurut Situmeang (2010:44) “Nilai tukar adalah pernyataan nilai suatu mata uang dalam satu mata uang negara lain”. 2.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai TukarAdapun Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Menurut Jason Van Bergen (2010:131) sebagaiberikut:1. Perbedaan Tingkat Inflasi antar dua Negara

Suatu Negara yang tingkat inflasinya konsisten rendah akan lebih kuat nilai tukar mata uangnya dibandingkan Negara yang inflasinya lebih tinggi.

2. Perbedaan Tingkat Suku Bunga antara dua NegaraSuku Bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang Negara tersebut meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan return yang lebih besar..

3. Neraca Perdagangan Neraca Perdagangan antara dua Negara berisi semua pembayaran dari hasil jual beli barang dan jasa.

4. Hutang PublikHutang Publik yang tinggi akan menyebabkan naiknya Inflasi, selain itu Hutang Publik yang tinggi jelas akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang Negara tersebut.

5. Rasio Harga Ekspor dan Harga ImporJika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka Nilai Tukar mata uang tersebut menguat. Keadaan sebaliknya untuk harga impor yang naik lebih cepat dari harga ekspor.

6. Kestabilan Politik dan EkonomiPara Investor tentu akan mencari Negara dengan kinerja ekonomi yang bagus dan kondisi politik yang stabil.

2.6 Penelitian Terdahulu Tabel II.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Nama(Tahun) Judul Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

1. Ririn Dwi Lestari (2013)

Sumber:http://rinidwilestari67.blogspot.com/2014/0407/jurnalinvestasi.html

Analisis Pengaruh Kurs Mata Uang, Inflasi, dan Suku bunga Terhadap Tingkat Investasi di Kanada

Kurs Mata Uang (X1), Inflasi (X2), Suku Bunga (X3), Tingkat Investasi (Y).

Variabel yang berpengaruh negatif dan signfikan terhadap Investasi adalah Inflasi dan Suku Bunga sedangkan Variabel yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Investasi adalah Nilai Tukar.

2. Umi Maryati, Ayi Rosalina (2013)

Sumber:Sumber:eprints.upnjatim.ac.id/3546/1/file_1.pdf

Pengaruh Nilai Tukar, Tingkat Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham

Nilai Tukar (X1) Tingkat Suku Bunga (X2), Inflasi (X3), dan Indeks Harga Saham (Y)

Variabel Nilai Tukar berpengaruh negatif dan signifikan Terhadap Indeks Harga Saham, Suku Bunga dan Inflasi berpengaruh positif dan tidak signfikan terhadap Indeks Harga Saham, dan Variabel Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi berpengaruh secara simultan terhadap Indeks Harga Saham

3. Engla Desnim Silvia,Yunia Wardi,Harsi Aimon (20113)

Sumber:eprints.upnjatim.ac.id/1953/1/file_1.pdf

Analisis Pertumbuhan Ekonomi,Investasi terhadap Inflasi di Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi, (X1, Investasi (X2), Inflasi (Y)

Suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Inflasi, Pengeluaran Pemerintah juga berpengaruh negatif dan signifikan dan jumlah uang beredar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Inflasi.

4. Shuaib, Dania Evelyn Ndidi, Imoagene Isaac, Pogoson (2015)

Sumber:http://www. Internationjournalofbusiness/googlescholar-ijrbsm.org

The impact of Foreign direct Investement (FDI) on the Growth of the Nigerian Economy

FDI (X1), Inflation (X2), Exchange Rate (X3), Growth of the Nigerian Economy (Y)

Variabel Investasi, dan Variabel Ekspor memiliki pengaruh signfikan terhadap pertumbuhan ekonomi Nigeria, sedangkan Kebijakan Nilai Tukar, dan Penetapan Inflasi dan Perubahan Ekonomi Makro berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi Makro.

Sumber : Penelitian Terdahulu

2.7 Kerangka PemikiranGambar II.1Kerangka Berpikir

Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

H1

H1 H2

H3

H4

H5Sumber : Data Diolah 2015METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan PenelitianMenurut Sugiyono (2013:3) Pendekatan penelitian yang digunakan penulis

dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode kuantitatif/statistik adalah metode yang digunakan untuk penyajian hasil penelitian dalam bentuk angka-angka.3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan melihat perkembangan tingkat Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, dan Nilai Tukar Rupiah melalui website Bank Indonesia dan perkembangan Investasi melalui website Badan Koordinasi Pasar Modal (BKPM). 3.3 Sampel

Sampel pada penelitian ini sebanyak 20 sampel dengan menggunakan probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana semua anggota populasi yang terdapat dalam variabel dijadikan sampel.

Suku Bunga (X1)

Inflasi(X2)

Pertumbuhan Ekonomi

(X3)

Nilai Tukar Rupiah

(X4)

Investasi(Y)

3.4 Teknik Pengumpulan Data3.4.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil melalui website Bank Indonesia dan Badan Koordinasi Pasar Modal.3.4.2 Metode Pengumpulan Data

Penelitian kepustakaan dengan mengadakan kegiatan pengumpulan bahan-bahan melalui buku-buku bacaan, catatan kuliah, literatur yang berhubungan dengan topic penulisan ini.3.51 Definisi Operasional dan Pengukuran VariabelTabel II. 1Pengukuran variabel

Variabel Indikator Pengukuran Skala

Suku Bunga (X1)

- Suku Bunga Deposito

- Suku Bunga Kredit

Sumber : Bank Indonesia

Tingkat rata-rataSuku Bunga

pertahun dalam triwulan

Rasio

Inflasi (X2)

- Inflasi inti- Inflasi diatur

pemerintah- Bergejolak

Sumber : Bank Indonesia

Tingkat rata-rata Inflasi per tahun dalam triwulan

Rasio

Pertumbuhan Ekonomi (X3)

- Konsumsi RT- Konsumsi

Pemerintah- PMTB- Ekspor- Impor

Sumber : Bank Indonesia

Tingkat rata-rata Pertumbuhan

Ekonomi tahun dalam triwulan

Rasio

Nilai Tukar (X4)

- Neraca Perdagangan

- Hutang Publik- Rasio Ekspor

dan Impor

Sumber :Bank Indonesia

Tingkat rata-rata Nilai Tukar dalam triwulan Rasio

Investasi (Y)

- Investasi Dalam Negeri

- Investasi Asing

Sumber : BKPM

Tingkat rata-rata Investasi per tahun

dalam triwulan

Rasio

Sumber : Bank Indonesia dan BKPM, diolah 2015

3.6 Teknik Analisis DataTeknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda.

3.7 Uji Asumsi Klasik3.7.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal (Ghozali, 2013).3.7.2 Uji Multikoliniaritas

Menurut Ghozali (2013), uji multikoliniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen3.7.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.3.2 Hasil Uji NormalitasGambar IV.1Grafik Histogram

Sumber : Data hasil pengolahan SPSS, 2015Gambar IV.2Grafik Normal P-P Plot

Dari gambar IV.1 di atas menunjukkan bahwa grafik tidak membentuk kurva dan pada gambar IV.2 bahwa data mengikuti garis diagonal sehingga menandakan bahwa data terdistribusi secara normal.

Tabel IV.3Uji Normalitas menggunakan one sample kolgomorov-smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestUnstandardized Residual

N 20Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 9.22007099Most Extreme Differences

Absolute .131Positive .131Negative -.124

Test Statistic .133Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber : Data hasil pengolahan SPSS, 2015Nilai signifikansi (Asymp. Sig.2-tailed) sebesar 0.099 karena lebih dari 0,05 maka residual dalam penelitian ini terdistribusi dengan normal

4.3.3 Hasil Uji MultikoliniaritasTabel IV.4

Sumber : Data hasil pengolahan SPSS, 2015

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF1(Constant)

Suku Bunga .377 2.656Inflasi .482 2.075Pertumbuhan Ekonomi .222 4.514

Nilai Tukar Rupiah .161 6.198

Dapat dilihat dari tabel IV.4 di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10 sehingga tidak terjadi multikoliniaritas

4.3.4 Hasil Uji HeterkoskedastisitasGambar IV.5Grafik Scatterplot

Sumber : Data hasil pengolahan SPSS, 2015Berdasarkan gambar IV.5 dimana titik-titik tersebar di atas dan dibawah angka 0

pada sumbu Y secara acak maka tidak terjadi heteroskedastisitas

4.4 Pengujian Hipotesis4.4.1 Hasil Analisis Regresi BergandaTabel IV.6

Sumber : Data hasil pengolahan SPSS, 2015

Model B Sig Keterangan1(Constant) -79.861 .392

Suku Bunga -13.935 .025 Signifikan

Inflasi 1.360 .539 Tidak SignifikanPertumbuhan Ekonomi 2.167 .798 Tidak SignifikanNilai Tukar Rupiah .023 .000 Signifikan

4.4.2 Hasil Uji ParsialTabel IV.7Hasil Uji Parsial

Sumber : Data hasil pengolahan SPSS, 2015

Hipotesis pertama menyatakan bahwa suku bunga mempengaruhi tingkat Investasi dengan nilai 0,025 < 0,05, hipotesis kedua menyatakan bahwa Inflasi tidak mempengaruhi tingkat Investasi dengan nilai 0,539>0,05. Selain itu, Hipotesis ketiga menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak mempengaruhi tingkat Investasi 0,798>0,05 dan Nilai Tukar Rupiah menyatakan bahwa Nilai Tukar Rupiah mempengaruhi tingkat Investasi dengan nilai 0,023<0,05

4.4.3 Hasil Uji SimultanTabel IV.8Hasil Uji Simultan

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 9893.741 4 2473.435 22.970 .000b

Residual 1615.184 15 107.679Total 11508.926 19

Sumber : Data diolah, 2015 menurut hasil pengolahan SPSSNilai Fhitung 22,970 lebih besar dari Ftabel 3,05 sehingga hipotesis statistika Ho ditolak dan Ha5 diterima. Maka dari itu, Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Nilai Tukar Rupiah berpengaruh secara simultan terhadap Investasi.

4.4.4 Hasil Uji Koefisien Determinatif

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .927a .860 .822 10.3768Sumber : Data diolah, 2015 menurut hasil pengolahan SPSS

Hasil R2 sebesar 0,822 atau 82,2 % hal ini dapat diartikan bahwa besarrnya kontribusi Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, dan Nilai Tukar terhadap Investasi sebesar 82,2 % dan sisanya 17,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta1(Constant) -79.861 90.634 -.881 .392Suku Bunga -13.935 5.588 -.393 -2.494 .025Inflasi 1.360 2.162 .088 .629 .539Pertumbuhan Ekonomi 2.167 8.304 .054 .261 .798

Nilai Tukar Rupiah .023 .005 1.178 4.890 .000

KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh suku bunga, Inflasi, dan

pertumbuhan ekonomi, nilai tukar Rupiah terhadap Investasi di Indonesia periode 2010 sampai 2014 dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda, dapat diketahui variabel Suku Bunga SBI, Inflasi, Pertumbuhan ekonomi dan Nilai Tukar Rupiah memiliki pengaruh sebesar 82,2% % terhadap tingkat Investasi di Indonesia Yang ditunjukkan oleh hasil pengujian koefisien determinasi (R2). Sedangkan sisanya sebesar 17,8 atau 17,8 % Tingkat Investasi di Indonesia dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.Melalui pengujian Uji F (simultan), menunjukkan bahwa suku bunga SBI, Inflasi, pertumbuhan ekonomi dan Nilai Tukar Rupiah berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap tingkat Investasi di Indonesia . Berdasarkan pengujian hipotesis uji t (parsial), dapat diketahui bahwa variabel tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah, keduanya berpengaruh signifikan terhadap Investasi. Sedangkan Inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Investasi di Indonesia.

SARANBagi Lembaga Keuangan Bank Indonesia diharapkan penelitian ini dapat

dijadikan sebagai masukan positif terkait dengan permasalahan yang terdapat dalam Suku Bunga Bank Indonesia, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Nilai Tukar Rupiah terhadap Investasi dan dapat menjadi acuan untuk memainkan peran kebijakan moneter kedepannya untuk pembangunan perekonomian Indonesia yang lebih baik, bagi Investor diharapkan dapat mendeterminasi dengan cermat dan tepat dalam berinvestasi dengan memperhatikan berdasarkan indikator perekonomian secara mikro maupun makro dan bagi Penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dan diperbaiki dengan mengacu pada dinamika perekonomian mikro maupun makro yang terus mengalami perubahan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Adam. Bakar, Mohd Jaffri Abu. (2015). “The Application of Gold Price, Intereset Rates, and Inflation Expecatations in Capital Market. International Journal of Economics and Finance.Vol.7 No. 2 pp. 293- 302, 2015.

Abdullah, Thamrin.,Tantri, Francis. (2012). Bank dan Lembaga Keuangan.Jakarta:PustakaPelajar.

Adwita. (2014). “PengaruhInvestasi, Pasar Modal, terhadap ReksadanaSaham“.Khasanah penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. JawaTengah.

Andini, Kartika. (2013). “AnalisisPengaruh Tingkat SukuBungaKredit, Tingkat Inflasi, SimpananNasabah, Terhadap Kredit Investasi Pada Bank Umum di Surabaya.Khasanah Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas dan Pembangunan Nasional.JawaTimur.

BadanKoordinasiPasar Modal. (2015). Data Investasi di Indonesia dalamTahun 2010 sd 2014.

Bank Indonesia. (2015). Data Suku Bunga dan Inflasi dalam Tahun 2010 sd 2014. Bismark Fernando Pasaribu, Rowland. (2014). “Pengaruh Suku Bunga SBI,

Tingkat Inflasi, IHSG, dan Bursa Asing Terhadap Tingkat PengembalianReksadana Saham”.Jurnal Akuntansi dan Manajemen UniversitasGunadharma.Vol. 25.No. 1, pp. 53-65, 2014.

Fahmi, Irham. (2006). Analisis Investasi Dalam Perspektif Ekonomi dan Politik (Edisi II).Jakarta:PustakaPelajar.

Halim, Abdul. (2005). AnalisisInvestasi(edisi II).Jakarta:Penerbit Salemba Empat.IM. Shuaib. Ndidi., Evelyn Novia. Omoagene, Isaac. (2015). Pogoson.“The Impact

of Foreign Direct Investment on the Growth of Nigerian Economy”.International Journal of Research in Business Studies and Management.Vol. 2 No. 3 pp. 38-55, 2015.

Investasi Indonesia.(2015). Gambaran Investasi di Indonesia 2015.Istiqomah.(2011). “Pengaruh Inflasi dan Investasi Terhadap NilaiTukar Rupiah di

Indonesia. Khasanah Penelitian Fakultas Ekonomi dan UniversitasPembangunan Nasional.Jakarta.

Kewal, SuramayaSuci.(2012). “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, danPertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan”.Jurnal Economia.Vol. 8 No. 1, pp. 53-64, 2012.

Langi, Theodores Manuela., Masinambow, Fecky.,Siwu, Hanly. (2014). “Analisis Pengaruh Suku Bunga BI, Jumlah Uang Beredar, dan Tingkat Kurs Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia”.Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi.Vol. 14 No. 2, pp. 44-58, 2014.

Lembong, John David. (2013). “ Analisis Pengaruh PDB, Inflasi, SukuBunga, dan Krisis Moneter terhadap FDI di Indonesia Tahun 1981-2012”. Khasanah Penelitian Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasDiponegoro.Jawa Tengah.

Lestari, RirinDwi (2013). Analisis Pengaruh Kurs Mata Uang, Inflasi, danSuku Bunga Terhadap Tingkat Investasi di Kanada, (http://rinidwilestari67.blogspot.com/2014/02/07/jurnalinvestasi. html, diaksespada 12 April 2015).

Listiyarini, Evi (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi TunggakanPengembalian Bantuan Dana Pinjaman CSR PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pangkalbalam .Skripsi S1, FakultasEkonomiUniversitas Bangka Belitung. TidakDipublikasikan.

Makaryanawati (2011).Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Tingkat LikuiditasPerusahaan terhadap Resiko Investasi Saham yang terdaftarpada Jakarta Islamic Index, (http://Makaryanawatiskripsifakultasekonomieprints.dinus.ac.id/2012/03/08/jurnasaham. html, diaksespada 12 April 2015).

Mardiati, Umi., Rosalina, Ayi. (2013). “Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Tingkat Suku Bunga, dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham.JurnalRisetManajemenSains Indonesia.Vol. 4 No. 1, pp. 1-15, 2013.

Marisa Elisa, Indudewi Dian. (2012). “Pengaruh Tingkat Suku Bungadan Tingkat Likuiditas Perusahaan Terhadap Resiko Investasi Saham”.JurnalAkuntansiUniversitasNegeri Semarang.Vol. 1 No. 1, pp. 1-10, 2012.

Muhammaddinah.(2011). “Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia danTingkat Inflasi Terhadap NilaiTukar Rupiah Atas Dolar Amerika”. “Jurna lEkonomi dan Informasi Akuntansi Bisnis (JENIUS). Vol. 1 No. 2, pp. 118-131, 2011.

Natalia, DessyPutri . (2011). “Analisis Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Return On Asset Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka”. Khasanah Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.Jawa Tengah.

Pratama, AnjarWijaya. (2013). “Pengaruh Tingkat SukuBunga, Inflasi, dan KursTerhadap BETA SahamPada Perusahaan yang Masuk Dalam DaftarEfekSyariah (DES)”.Khasanah Penelitian Fakultas Syariah dan HukumUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.Yogyakarta.

Puspitanigrum, Roshinta. Suhadak., Z.A, Zahroh. (2014). “Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat SukuBunga SBI, danPertumbuhan EkonomiTerhadap NilaiTukar Rupiah”.Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 8 No. 1, pp. 1-9, 2014.

Rahmadini, Lintang. (2011). “Analisis Pengaruh CAR, Pertumbuhan DPK, Pertumbuhan Simpanan Dari Bank Lain danSuku Bunga SBI TerhadapPertumbuhan Kredit”.Khasanah Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.Jawa Tengah.

Sari, Erna Indah.Safitri, Ervita. Juwita, Ratna. (2010). “Pengaruh Inflasi danTingkat Suku Bunga Terhadap Return Saham PT Indofood Sukses MakmurTbk”. Jurnal Fakultas Ekonomi STIE MDP. Jakarta.

Silvia, Engla Desnim., Wardi, Yunia., Aimon, Hasdi. (2013). “AnalisisPertumbuhanEkonomi, Investasi dan Inflasi di Indonesia.Jurnal KajianEkonomi Fakultas EkonomiUNP , Vol.1, No. 2, pp. 224-240, 2013.

Simorangkir, OP. (2005). Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank (Edisi II).Jakarta:Ghalia Indonesia.

Syaichu, Muhammad.,Wibowo, EdhiSatriyo. (2013). “Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF, Terhadap Profitabilitas Bank Syariah”. Jurnal Kajian Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.Vol 2.No. 2, pp. 1-10, 2013.

Tambunan, Tulus. (2006). “Iklim Investasi di Indonesia:Tantangan danPotensi. Kadin Indonesia-Jetro, Jakarta.

Undang-Undang Badan KoordinasiPasar Modal No. 5 Tahun 2013 TentangProsedurInvestasi.

Yusuf, Arif Muhammad. (2008). “Analisis Pengaruh Investasi, Inflasi, Pengeluaran Pemerintah, PenawaranUang dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1981-2006”.Khasanah Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.Jawa Timur.