implementasi isos baru

Upload: fitriah-waw-odhe

Post on 01-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Implementasi

TRANSCRIPT

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

tglNo. DxDx. KeperawatanPerencanaan

TujuanKriteria evaluasiIntervensi

Isolasi sosial( menarik diri)TUM : klien dapat berinteraksi dengan orang lain TUK :1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

1. Klien menunjukkan tanda- tanda percaya kepada/ terhadap perawat: Wajah cerah, tersenyum Mau berkenalan Ada kontak mata Bersedia menceritakan perasaan Bersedia mengungkapkan masalahn ya

1.1. Bina hubungan saling percaya dengan: Beri salam setiap interaksi Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien Tunjukkan sikap jujur dan memenepati janji setiap kali berinteraksi Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien Buat kontrak interaksi yang jelas Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien

2. Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri2. Klien dapat menyebutkan minimal 1 penyebab menarik diri dari : diri- sendiri Orang lain Lingkungan2.1. Tanyakan pada klien tentang: Orang yang tinggal serumah/ tema sekamar klien Orang yang paling dekat dengan klien di rumah/ di ruang perawatan sApa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah/ di ruang perawatan Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain2.2. Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak2.3. Beri pujian terhadaf kemampuan klien mengungkapkan perasaanya

3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan sosial, misalnya: Banyak teman Tidak kesepian Bisa diskusi Saling menolong Dan kerugian menarik diri, misalnya: Sendiri Kesepian Tidak bisa diskusi3.1. Tanyakan kepada klien tentang: Manfaat hubungan sosial Kerugian menarik diri3.2. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan sosial dan kerugian menarik diri3.3. Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaanya

4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap dengan: Perawat Perawat lain Klien lain Kelompok4.1. observasi perilaku klien saat berhubungan sosial4.2. beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan / berkomunikasi dengan: Perawat lain Klien lain kelompok4.3. libatkan klien dalam Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi4.4. diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi4.5. beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat4.6. beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan

5. klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial 5. Klien dapat menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial dengan: orang lain kelompok1.1 Diskusikan dengan kluen tentang perasaannya setelah berhubungan sosial dengan: orang lain kelompok5.2. Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan sosial

6. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubunga sosial6. Keluarga dapat menjelaskan tentang: Pengertian menarik diri Tanda/ gejala menarik diri Penyebab dan akibat menarik diri Cara merawat klien menarik diri6.2. Keluarga dapat mempraktekkan cara merawat klien menarik diri6.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi perilaku menarik diri6.2 Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku menarik diri6.3 Jelaskan pada keluarga tentang: Pengertian menarik diri Tanda/ gejala menarik diri Penyebab dan akibat menarik diri Cara merawat klien menarik diri

6.4 Latih keluarga cara merawat klien menarik diri6.5 Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan6.6 Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk bersosialisasi6.7 Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat klien di rumah sakit

7. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik7.1. Klien dapat menyebutkan: Manfaat munum obat Kerugian tidak minum obat Nama, warna, dosis, efek terapi dan efek samping obat7.2. Klien mendemonstrasikan penggunaan obat yang benar7.3. Klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter7.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis,cara , efek terapi dan efek samping penggunaan obat7.2 Pantau klien saat penggunaan obat7.3 Beri pujian jika klien menggunakan obat yang benar7.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter7.5 Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/ perawat jika terjadi hal- hal yang tidak diinginkan

Dx keperawatanPerencanaan

TujuanKriteria evaluasiIntervensi

Gangguan konsep diri: harga diri rendahTUM: klien memiliki konsep diri yang positif

TUK: 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

1. Setelah 3X interaksi, klien menunjukkan ekspresi wajah bersahabat, rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat dan mau mengutarakan masalah yang dihadapi.

1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik: Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal Perkenalkan diri dengan sopan Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien Jelaskan tujuan pertemuan Jujur dan menepati janji Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien

2. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki 2. Klien menyebutkan : Aspek positif dan kemampuan yang dimiliki klien Aspek positif keluarga Aspek positif lingkungan klien2.1. Diskusikan dengan klien tentang: Aspek positif yang dimiliki klien, keluarga, lingkungan Kemampuan yang dimiliki klien2.2. Bersama klien buat daftar tentang: Aspek positif klien, keluarga, lingkungan Kemampuan yang dimiliki klien2.3. Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi penilaian negatif

3. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan3. Klien mampu menyebutkan kemampuan yang dapat dilaksanakan3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat dilaksanakan3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan pelaksanaannya

4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki4. Klien dapat membuat kegiatan harian4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan sesuai kemampuan klien :a. Kegiatan mandirib. Kegiatan dengan bantuan4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan kondisi klien4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan

5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai jadwal yang dibuat5.1. Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan5.2. Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien5.3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien5.4. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang

6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada6. Klien mampu memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah6.2. Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien di rawat6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah

Dx keperawatanPerencanaan

TujuanKriteria evaluasiIntervensi

Gangguan sensori persepsi: halusinasiTUM: klien dapat mengontrol halusinas yang dialaminyaTUK 1: Klien dapat membina hubunga saling percaya1. Klien menunjukkan tanda- tanda percaya kepada perawat: Ekspresi wajah bersahabat Menunjukkan rasa senang Ada kontak mata Mau berjabat tangan Mau menyebutkan nama Mau menjawab salam Mau duduk berdampingan dengan perawat Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik: Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat berkenalan Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien Buat kontrak yang jelas Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi Tunjukkan sikap empati dan menerima apa adanya Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien

2. Klien dapat mengenai halusinasinya2.1. Klien mampu menyebutkan : Isi Waktu Frekuensi Situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi

2.2. Klien mampu menyatakan perasaan dan responnya saat mengalami halusinasi: Marah Takut Sedih Senang Cemas Jengkel2.1. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap2.2 Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya, jika menemukan klien yang sedang halusinasi: Tanyakan apakah klien mengetahui sesuatu Jika klien menjawab ya, tanyakan aaaaapa yang sedang dialaminya Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami hal tersebut, namun perawat sendiri tidak mengalaminya (dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau mrnghakimi) Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama Katakan bahwa perawat akan membantu klienJika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang adanya pengalama halusinasi, diskusikan dengan klien: Isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore, malam atau sering dan kadang- kadang) Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi 2.3. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya2.4. Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut2.5. Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya apabila klien menikmati halusinasinya

3. Klien dapat mengontrol halusinasinya3.1. Klien mampu menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya3.2. Klien mampu menyebutkan cara baru mengontrol halusinasi3.3. Klien mampu dapat memilih dan memperagakan cara mengatasi halusinasi3.4. Klien mampu melaksanakan cara yang telahdipilih untuk mengendalikan halusinasinya3.5. Klien mampu mengikuti terapi aktivitas kelompok3.1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri, dll)3.2. Diskusikan cara yang digunakan klien: Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan kerugian cara tersebut3.3. Diskusikan cara baru untuk memutus/ mengontrol timbulnya halusinasi: Katakan pada diri- sendiri bahwa ini tidak nyata (saya tidak mau lihat pada saat halusinasi itu terjadi) Menemui orang lain ( perawat/ teman/ anggota keluarga) untuk menceritakan tentang halusinasinya Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari- hari yang telah di susun Memninta keluarga/ teman/ perawat menyapa jika sedang berhalusinasi3.4. Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobanhya3.5. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih3.6. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih atau dilatih, jika berhasil beri pujian3.7. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita, stimulasi persepsi

4. Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya4.1. Keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan perawat4.2. Keluarga mampu menyebutkan pengertian, gejala, proses terjadinya halusinasi dan tindakan untuk mengendalikan halusinasi4.1 buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan (waktu, tempat dan topik)4.2 diskusikan dengan keluarga (pada saat pertemuan keluarga/ kunjungan rumah) pengertian halusinasi tanda dan gejala halusinasi proses terjadinya halusinasi cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi obat- obatan halusinasi cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah (bderi kegiatan, jangan biarka sendiri, makan bersama, bepergian bersama, memantau obat- obatan dan cara pemberiannya untuk mengatasi halusinasi) beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak dapat diatasi di rumah

5 klien dapat memanfaatkan obat dengan baik5.1 Klien mampu menyebutkan: Manfaat minum obat Kerugian tidak minum obat Nama, warna, dosis, efek terapi dan efek samping obat5.2 Klien mampu mendemonstrasikan penggunaan obat yang benar5.3 Klien mampu menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter5.1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat5.2. Pantau klien saat penggunaan obat5.3. Beri pujian jika klien menggunakan obat tanpa konsultasi dengan dokter5.4. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/ perawat jika terjadi hal- hal yang tidak diinginkan

STRATEGI PELAKSANAAN

Isolasi sosialPasien

SP I p1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien2. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain3. Mengidentifikasi kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain4. Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang5. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP II p1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya2. Melatih pasien berkenalan dengan 2 orang atau lebih3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

SP III p1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya2. Melatih pasien berinteraksi dalam kelompok3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

Keluarga

SP I k1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien2. Menjelaskan pengertian, tanda/ gejala isolasi sosial yang dialami pasien beserta proses terjadinya3. Menjelaskan cara- cara merawat pasien isolasi sosial

SP II k1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan isolasi sosial2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien isolasi sosial

SP III k1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning)2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

DATASOAP

Senin, 15 Juni 2015S : -O : Klien tampak apatis (acuh) Klien terlihat lesu, lebih banyak duduk menyendiri dan tiduran daripada beraktivitas, Tidak ada perubahan roman muka pada saat di ajak berbicara, klien tampak biasa saja (afek datar). Klien lebih banyak diam, kontak mata pada saat wawancara tidak ada. Selama wawancara, klien mengalami depersonalisasi (perasaan klien yang asing terhadp diri- sendiri, orang atau lingkungan), Sehingga klien menolak untuk berhubungan dengan orang lain dan tampak memisahkan diri dari orang lain.

Diagnosa : Isolasi Sosial

Tindakan :SP I:1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien2. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain3. Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang

RTL :1. Mengidentifikasi penyebab isolasi social pasien2. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain3. Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang

S: -O: Klien tampak belum dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

A: Isolasi Sosial (+)

P : Melaksanakan hubungan sosial secara bertahap

Selasa, 16 Juni 2015S: -O: Klien tampak belum dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

Diagnosa : Isolasi Sosial

Tindakan :SP I:1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien2. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain3. Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang

RTL :1. Mengidentifikasi penyebab isolasi social pasien2. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain3. Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang

S: -O: Klien tampak belum dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

A: Isolasi Sosial (+)

P : Menganjurkan klien untuk berinteraksi dengan orang lain.

Rabu, 17 Juni 2015S: -O: Klien tampak belum dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

Diagnosa : Isolasi Sosial

Tindakan :SP I:1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien2. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain3. Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang

RTL :1. Mengidentifikasi penyebab isolasi social pasien2. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain3. Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang

S: -O: Klien tampak belum dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

A: Isolasi Sosial (+)

P : Menganjurkan klien untuk berinteraksi dengan orang lain.

Kamis, 18 Juni 2015S: -O: Klien tampak belum dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

Diagnosa : Isolasi Sosial

Tindakan :SP I:1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien2. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain3. Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang

RTL :1. Mengidentifikasi penyebab isolasi social pasien2. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain3. Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang

S: -O: Klien tampak belum dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

A: Isolasi Sosial (+)

P : Menganjurkan klien untuk berinteraksi dengan orang lain.

Jumat, 19 Juni 2015S: -O: Klien tampak belum dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

Diagnosa : Isolasi Sosial

Tindakan :SP I:1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien2. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain3. Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang

RTL :1. Mengidentifikasi penyebab isolasi social pasien2. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain3. Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang

S: -O: Klien tampak belum dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

A: Isolasi Sosial (+)

P : Menganjurkan klien untuk berinteraksi dengan orang lain.

Sabtu, 20 Juni 2015S: -O: Klien tampak belum dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

Diagnosa : Isolasi Sosial

Tindakan :SP I:1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien2. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain3. Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang

RTL :1. Mengidentifikasi penyebab isolasi social pasien2. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain3. Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang

S: -O: Klien tampak belum dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

A: Isolasi Sosial (+)

P : Menganjurkan klien untuk berinteraksi dengan orang lain.

Senin, 22 Juni 2015Data Isolasi Sosial :S: -O: Klien tampak belum dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

Data Halusinasi :Subjektif : -Objektif : Klien tampak menggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara Klien tampak tertawa sendiri Klien tampak apatis Klien tampak tidak mampu berkonsentrasi

Data DPD : Subjektif : -Objektif : Klien tampak malas mandi Kuku klien tampak kotor Klien tampak jarang mengganti pakaiannya

Diagnosa : 1. Isolasi sosial2. Halusinasi3. Defisit perawatan diri

Tindakan :SP I P Isolasi Sosial :1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien2. Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain3. Melatih pasien berkenalan dengan 1 orang

RTL :SP I P DPD :1. Berdiskusi tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan melatih cara menjaga kebersihan diri : MandiS: -O: Klien dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

A: Isolasi Sosial (+), Halusinasi dan Defisit perawatan diri belum di intervensi

P : Menganjurkan klien untuk berinteraksi dengan orang lain.

Selasa, 23 Juni 2015Data Isolasi Sosial :S: -O: Klien dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

Data Halusinasi :Subjektif : -Objektif : Klien tampak menggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara Klien tampak tertawa sendiri Klien tampak apatis Klien tampak tidak mampu berkonsentrasi

Data DPD : Subjektif : -Objektif : Klien tampak malas mandi Kuku klien tampak kotor Klien tampak jarang mengganti pakaiannya

Diagnosa : 1. Isolasi sosial2. Halusinasi3. Defisit perawatan diri

Tindakan :SP I P DPD :1. Mendiskusikan tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan melatih cara menjaga kebersihan diri : MandiRTL :1. Berdiskusi tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan melatih cara menjaga kebersihan diri : Mencuci rambut, menggosok gigiS: -O: Klien tampak diam ketika di ajak bediskusi tentang pentingnya menjaga kebersihan diri Klien mau melakukan kebersihan diri yaitu mandi ketika klien di anjurkan untuk mandi Klien mandi dengan menggunakan sabun mandi Klien tampak belum mampu menjelaskan tentang cara membersihkan diri yang baik dan benarA: DPD (+), Halusinasi dan Isolasi Sosial belum di intervensi

P : Latihan melakukan aktifitas menjaga kebersihan diri ( Mandi 2X sehari )

Rabu, 24 Juni 2015Data Isolasi Sosial :S: -O: Klien dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

Data Halusinasi :Subjektif : -Objektif : Klien tampak menggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara Klien tampak tertawa sendiri Klien tampak apatis Klien tampak tidak mampu berkonsentrasi

Data DPD : Subjektif : -Objektif : Klien tampak diam ketika di ajak bediskusi tentang pentingnya menjaga kebersihan diri Klien mau melakukan kebersihan diri yaitu mandi ketika klien di anjurkan untuk mandi Klien mandi dengan menggunakan sabun mandi Klien tampak belum mampu menjelaskan tentang cara membersihkan diri yang baik dan benar

Diagnosa : 1. Isolasi sosial2. Halusinasi3. Defisit perawatan diri

Tindakan :1. Mendiskusikan tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan melatih cara menjaga kebersihan diri : Mencuci rambut, menggosok gigiRTL :SP I P ISOS :1. Mendiskusikan tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain, kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain serta menganjurkan untuk berinteraksi dengan orang lain

S: -O: Klien masih tampak diam ketika di ajak bediskusi tentang pentingnya menjaga kebersihan diri Klien sudah bisa menjaga kebersihan diri yaitu mandi Klien belum bisa mencuci rambut dan menggosok gigi Klien tampak belum mampu menjelaskan tentang cara membersihkan diri yang baik dan benar (Mencuci rambut dan menggosok gigi)A: DPD (+), Halusinasi dan Isolasi Sosial belum di intervensi

P :Latihan melakukan aktifitas menjaga kebersihan diri ( Mencuci rambut dan menggosok gigi )

Kamis, 25 Juni 2015Data Isolasi Sosial :S: -O: Klien dapat membina hubungan saling percaya Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

Data Halusinasi :Subjektif : -Objektif : Klien tampak menggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara Klien tampak tertawa sendiri Klien tampak apatis Klien tampak tidak mampu berkonsentrasi

Data DPD : Subjektif : -Objektif : Klien masih tampak diam ketika di ajak bediskusi tentang pentingnya menjaga kebersihan diri Klien sudah bisa menjaga kebersihan diri yaitu mandi Klien belum bisa mencuci rambut dan menggosok gigi Klien tampak belum mampu menjelaskan tentang cara membersihkan diri yang baik dan benar (Mencuci rambut dan menggosok gigi)

Diagnosa : 1. Isolasi sosial2. Halusinasi3. Defisit perawatan diri

Tindakan :SP I P Isolasi sosial :1. Mendiskusikan tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain, kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain serta menganjurkan untuk berinteraksi dengan orang lainRTL :SP I P DPD :1. Mendiskusikan tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan melatih cara menjaga kebersihan diri : Mencuci rambut, menggosok gigi

S: -O: Klien tampak belum mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri Klien tampak belum mampu berinteraksi dengan orang lain

A: Isolasi Sosial (+), Halusinasi dan DPD belum di intervensi

P : Ikut berinteraksi dan bercakap-cakap dengan orang lain