implementasi pendidikan karakter dalam p

Upload: muhammad-iqbal

Post on 06-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    1/21

    Pengembangan Karakterdalam Pendidikan Matematika

    Oleh Dr. Marsigit, M.A.

    FMIPA, UNY

    (  Dimuat dalam Buku Pendidikan Karakter dalam perspektif dan teori, UNY Press, oleh Prof  Darmiyati Yuhdi dkk, 2011)

    A. Pendahuluan

    Pengembangan karakter dalam pendidikan matematika di sekolah memunyai aspek 

     pemahaman tentang hakikat matematika, hakikat matematika sekolah, hakikat pendidikan

    matematika, hakikat nilai matematika, hakikat belajar matematika, hakikat proses belajar 

    mengajar matematika, hakikat pembudayaan matematika sekolah. Di sisi lain, secara umum,

     pengembangan karakter harus mampu menjelaskan hakikat karakter, implementasi dan contoh-

    contohnya, menjelaskan sumber-sumber pengetahuan dan nilai-nilai dan macam-macam karakter 

    yang harus digali dan dikembangkan, ukuran atau pembenaran kelaziman karakter dalam lingkup

     pribadi, kelompok, berbangsa dan secara universal. Jika karakter dipandang sebagai nilai yang

     perlu digali, dikembangkan dan diimplementasikan, maka konteks ruang dan waktu serta arah

     pengembangannya menjadi sangat penting.

    Pendidikan matematika dapat dipandang sebagai suatu keadaan atau sifat atau bahkan

    nilai yang bersinergis dengan pengembangan karakter. Perpaduan atau sinergi antara pengembangan karakter dan pendidikan matematika merupakan keadaan unik sebagai suatu

     proses pembelajaran yang dinamis yang merentang dalam ruang dan waktunya pembelajaran

    matematika yang berkarakter konteks ekonomi, social, politik, dan budaya bangsa. Dengan

    demikian, pengembangan karakter dalam pendidikan matematika merupakan potensi sekaligus

    fakta yang harus menjadi bagian tidak terpisahkan bagi setiap insan pengembang pendidikan, baik 

     pendidik, tenaga pendidik maupun pengambil kebijakan pendidikan.

    ecara umum, kiranya semua sependapat bahwa tidak mudah memahami kompleksitas

    karakter sebagai suatu nilai atau suatu obek . Jika kita memikirkan karakter sebagai suatu obek 

    maka secara umum apapun yang kita bicarakan, selalu berkaitan dengan dua hal pertanyaan yaitu!

    apa obek  dan apa metodenya" #pakah obek formal  dan obek material  pengembangan karakter 

    itu" #pakah obek formal  dan obek material  pendidikan matematika itu" #pakah obek formal 

    dan obek material   pengembangan karakter dalam pendidikan matematika itu" $ntuk dapat

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    2/21

    menjawab semua pertanyaan itulah, kita memerlukan kajian tentang hakikat dari semua aspek 

    yang terkandung di dalam pengembangan karakter dan pendidikan matematika.

    Prinsip-prinsip dasar pengembangan pengembangan karakter dalam pendidikan

    matematika meliputi berbagai proses yang secara hirarkhis merentang mulai dari kesadaran diri

    dan lingkungan, perhatian, rasa senang dan rasa membutuhkan disertai dengan harapan ingin

    mengetahui, memiliki dan menerapkannya, merasa perlunya memunyai sikap yang selaras dan

    harmoni dengan keadaan di sekitarnya, baik dalam keadaan pasif maupun aktif, serta

    mengembangkannya dalam bentuk tindakan dan perilaku berkarakter% merasa perlunya disertai

    usaha untuk mencari informasi dan pengetahuan tentang karakter dan karakter dalam

    matematika, yang dianggap baik, mengembangkan keterampilan menunjukan sifat, sikap dan

     perilaku berkarakter dalam pendidikan matematika, serta keinginan dan terwujudnya pengalaman

    mengembangkan hidupnya dalam bentuk aktualisasi diri berkarakter dalam pendidikanmatematika, baik secara sendiri, bersama atau pun dalam jejaring sistemik.

    B. Matematika dan Pengembangan Karakter

    ecara material obek  matematika dapat berupa benda-benda konkret, gambar atau model

    kubus, berwarna-warni lambang bilangan besar atau kecil, kolam berbentuk persegi, atap rumah

     berbentuk limas, piramida-piramida di &esir, kuda-kuda atap rumah berbentuk segitiga siku-siku,

    roda berbentuk lingkaran, dan seterusnya. ecara material obek   matematika itu berada di

    lingkungan atau sekitar kita. ecara formal obek matematika berupa benda-benda pikir. 'enda-

     benda pikir diperoleh dari benda konkret dengan melakukan abstraksi dan idealisasi! "bstraksi

    adalah kegiatan yang hanya mengambil sifat-sifat tertentu saja untuk dipikirkan atau dipelajari.

     #dealisasi adalah kegiatan yang menganggap sempurna sifat-sifat yang ada. Dari model kubus

    yang terbuat dari kayu jati, dengan abstraksi kita hanya mempelajari bentuk dan ukuran saja.

    Dengan idealisasi kita memperoleh informasi bahwa ruas-ruas kubus berupa garis lurus yang

     betul-betul lurus tanpa cacat. ecara normatif, obek$obek   matematika berupa makna yang

    terkandung di dalam obek$obek   material dan formal. &akna-makna yang terungkap dari

    matematika material dan matematika formal itulah kemudian yang menghasilkan %alue atau nilai

    matematika.

    &isalnya, obek  matematika material berupa (bilan&an 2 yan& terbuat dari papan triplek 

     yan& di&er&ai dan kemudian diberi 'arna yan& indah). Di dalam khasanah matematika

    *

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    3/21

    material, kita dapat memikirkan bilan&an 2  yang lebih besar, bilan&an 2  yang lebih kecil,

    bilan&an 2 yang berwarna merah, bilan&an 2 yang berwarna biru, dan seterusnya. Pada dimensi

    formal terdapat pencampuradukan antara pengertian bilangan dan angka. +etapi, begitu kita

    memasuki dimensi matematika formal, semua sifat dari bilangan * tadi kita singkirkan, dan yang

    kita pikirkan sifat nilai nya saja dari *. ita tidak mampu memikirkan nilai bilan&an 2 jika kita

    tidak memiliki bilangan-bilangan yang lain. Nilai bilan&an 2 adalah lebih besar dari bilan&an 1,

    tetapi lebih kecil dari bilan&an (! ecara normatif, makna bilan&an 2  mengalami ekstensi  dan

    intensi! Jika diintensifkan, bilan&an 2 dapat bermakna &enap*, dapat bermakna pasan&an*,

    dapat bermakna bukan &anil*, dapat bermakna ayah dan ibu*, atau dapat bermakna bukan

     satu*!  ecara metafisik , bilan&an 2  dapat bermakna ( arak antara dua hal ) misalnya jarak 

    antara potensi dan %italitas, jarak antara konkret  dan abstrak , jarak antara subek  dan obek , dan

    seterusnya. Jika diekstensifkan, maka makna bilan&an 2  dapat berupa * teori, * teorema, *sistem matematika, * variabel, * sistem persamaan, dan seterusnya. Dengan cara yang sama kita

    dapat melakukan intensi dan ekstensi untuk semua obek matematika.

    $raian di atas barulah tentang dimensi matematika dari bilan&an 2  dan obek$obek 

    matematika yang lainnya. Jika ingin menguraikan bagaimanakah pengembangan karakter dalam

     pendidikan matematika di sekolah, kita masih harus memikirkan pendidikan matematika,

     pembelajaran matematika, berpikir matematika, dan seterusnya. atagiri */0 menguraikan

     bahwa berpikir matematika meliputi 1 aspek! pertama, sikap matematika, kedua, metode

    memikirkan matematika, dan ketiga, konten matematika. 'erpikir matematika juga merentang

     berpikir matematika pada dimensinya. #rtinya, ada berpikir matematika di tingkat

    sekolah2material, atau perguruan tinggi2formal. ecara umum, sikap matematika ditunjukkan oleh

    indikator adanya rasa senang dan ikhlas untuk mempelajari matematika, sikap yang mendukung

    untuk mempelajari matematika, pengetahuan yang cukup untuk mempelajari matematika, rasa

    ingin tahu, kemamuan untuk bertanya, untuk memperoleh keterampilan dan pengalaman

    matematika.

    ecara pragmatis, kita dapat menyatakan bahwa matematika adalah himpunan dari nilai

    kebenaran yang terdiri dari teorema-teorema beserta bukti-buktinya. ementara itu, filsafat

    matematika muncul ketika kita meminta pertanggungjawaban akan kebenaran matematika. 3leh

    karena itu, filsafat matematika merupakan pandangan yang memberikan gambaran penting dan

    menerangkan secara tepat bagaimanakah seseorang dapat mengerjakan matematika. Perbedaan

    filsafat matematika yang dianut akan menyebabkan perbedaan praktik dan hasil pendidikan

    1

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    4/21

    matematika. Pengembangan karakter dalam pendidikan matematika merupakan implikasi dari

    kesadaran akan pentingnya refleksi kegiatan matematika melalui kajian matematika dan

     pendidikan matematika pada berbagai dimensinya. Dengan demikian pengembangan karakter 

    dalam pendidikan matematika mengandung makna seberapa jauh kita mampu melakukan

    kegiatan dalam rentang niat, sikap, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman matematika,

     pendidikan matematika, dan pembelajaran matematika.

    Pengembangan karakter dalam pendidikan matematika dapat dicapai atas dasar 

     pemahaman tentang pengetahuan matematika yang bersifat obektif dan pelaku matematika yang

     bersifat subjektif di dalam usahanya untuk memperoleh justifikasi tentang kebenaran matematika

    melalui kreasi, formulasi, representasi, publikasi dan interaksi. ecara eksplisit pengembangan

    karakter dalam pendidikan matematika mendasarkan pada ! 40 pengetahuan matematika pada

     berbagai dimensinya, yang meliputi hakikat, pembenaran, dan kejadiannya, *0 obek  matematika pada berbagai dimensinya yang meliputi hakikat dan asal-usulnya, 10 penggunaan matematika

    formal yang meliputi efektivitasnya dalam sains, teknologi, dan ilmu lainnya, serta /0 praktik 

    matematika pada berbagai dimensi secara lebih umum termasuk aktivitas para matematikawan

    atau aktivitas matematika para siswa D.

    C. Pendidikan Matematika dan Pengembangan Karakter

    ecara umum diakui bahwa isi dan metode matematika formal, karena hakikatnya,

    membuat matematika menjadi abstrak, umum, formal, obektif , rasional, dan teoretis. 5ni adalah

    hakikat ilmu pengetahuan dan matematika. Dengan pendekatan ini kaum absolutis membangun

    matematika formal yang dianggapnya sebagai netral dan bebas nilai hirley, 46780. 9al-hal yang

    terikat dengan implikasi sosial dan nilai-nilai yang menyertainya, secara eksplisit, dihilangkannya.

    Para absolutis teguh pendiriannya dalam memandang secara obektif kenetralan matematika

    formal. +etapi dalam kenyataannya, nilai-nilai yang terkandung dalam hal-hal tersebut di atas,

    membuat masalah-masalah tidak dapat dipecahkan. 9al ini disebabkan karena mendasarkan hal-hal yang bersifat formal saja hanya dapat menjangkau pada pembahasan bagian luar dari

    matematika itu sendiri. &atematika yang dipromosikan itu sendiri secara implisit sebetulnya

    mengandung nilai-nilai. #bstrak adalah suatu nilai terhadap konkret, formal suatu nilai terhadap

    informal, objektif terhadap subjektif, pembenaran terhadap penemuan, rasionalitas terhadap

    intuisi, penalaran terhadap emosi, hal-hal umum terhadap hal-hal khusus, teori terhadap praktik,

    /

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    5/21

    kerja dengan pikiran terhadap kerja dengan tangan, dan seterusnya. Jika berkehendak menerima

    kritik yang ada, sebetulnya pandangan mereka tentang matematika formal yang netral dan bebas

    nilai juga merupakan suatu nilai yang melekat pada diri mereka dan sulit untuk dilihat.

    aum  so+ial +onstru+ti%its  memandang bahwa matematika merupakan karya cipta

    manusia melalui kurun waktu tertentu. emua perbedaan pengetahuan yang dihasilkan

    merupakan kreativitas manusia yang saling terkait dengan hakikat dan sejarahnya. #kibatnya,

    matematika dipandang sebagai suatu ilmu pengetahuan yang terikat dengan budaya dan nilai

     penciptanya dalam konteks budayanya. ejarah matematika adalah sejarah pembentukannya,

    tidak hanya yang berhubungan dengan pengungkapan kebenaran, tetapi meliputi permasalahan

    yang muncul, pengertian, pernyataan, bukti dan teori yang dicipta, yang terkomunikasikan dan

    mengalami reformulasi oleh individu-individu atau suatu kelompok dengan berbagai

    kepentingannya. Pandangan demikian memberi konsekuensi bahwa sejarah matematika perludirevisi. Dengan demikian, pemikiran kaum  so+ial +onstru+ti%ist   mengarah kepada kebutuhan

    matematika material.

    aum absolutis berpendapat bahwa suatu penemuan belumlah merupakan matematika

    dan matematika modern merupakan hasil yang tak terhindarkan. :amun, bagi kaum ;social

    constructivist< matematika modern bukanlah suatu hasil yang tak terhindarkan, melainkan

    merupakan evolusi hasil budaya manusia. Joseph 467=0 menunjukkan betapa banyaknya tradisi

    dan penelitian pengembangan matematika berangkat dari pusat peradaban dan kebudayaan

    manusia. ejarah matematika perlu menunjuk matematika, filsafat, keadaan sosial dan politik 

    yang bagaimanakah yang telah mendorong atau menghambat perkembangan matematika. ebagai

    contoh, 9enry dalam >rnest 4664! 1/0 mengakui bahwa calculus dicipta pada masa Descartes,

    tetapi dia tidak suka menyebutkannya karena ketidaksetujuannya terhadap pendekatan infinitas.

    ?estivo, &acenzie dan ?ichards dalam >rnest 4664 ! *10 menunjukkan betapa kuatnya

    hubungan antara matematika dengan keadaan sosial% sejarah sosial matematika lebih tergantung

    kepada kedudukan sosial dan kepentingan pelaku dari pada kepada objektivitas dan kriteria

    rasionalitasnya.

    aum so+ial +onstru+ti%ist  berangkat dari premis bahwa semua pengetahuan merupakan

    karya cipta. elompok ini juga memandang bahwa semua pengetahuan memiliki landasan yang

    sama, yaitu ;kesepakatan

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    6/21

     pandangan kaum  so+ial +onstru+ti%ist , matematika tidak dapat dikemban&kan jika tanpa terkait

    dengan pengetahuan lain, dan yang secara bersama-sama memunyai akarnya. Dengan sendirinya

    matematika tidak terbebaskan dari nilai-nilai dari bidang pengetahuan yang diakui karena masing-

    masing terhubung olehnya. arena matematika terkait dengan semua pengetahuan diri manusia

    subjektif0, jelaslah bahwa matematika tidak bersifat netral dan bebas nilai. Dengan demikian

    matematika memerlukan landasan sosial bagi perkembangannya Davis dan 9ers dalam >rnest

    4664 ! *==-*=60. Dengan demikian hakikat mempelajari matematika adalah mempertemukan

     pengetahuan subjektif dan objektif matematika melalui interaksi sosial untuk menguji dan

    merepresentasikan pengetahuan-pengetahuan baru yang telah diperolehnya.

    Di dalam usahanya untuk memperoleh atau mempelajari pengetahuan obektif 

    matematika, siswa mungkin perlu mengembangkan prosedur, misalnya ! mengikuti langkah yang

    dibuat orang lain, membuat langkah secara informal, menentukan langkah awal, menggunakanlangkah yang telah dikembangkan, mendefinisikan langkah sehingga dapat dipahami orang lain,

    membandingkan berbagai langkah, dan menyesuaikan langkah. &elalui langkah-langkah

    demikian, siswa akan memperoleh konsep matematika yang telah teraktualisasi dalam dirinya

    sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan matematikanya bersifat subektif! :amun, dalam

     beberapa hal, pengetahuan subjektif matematikanya belum tentu sesuai dengan pengetahuan

    obektifnya. $ntuk mengetahui apakah pengetahuan subektif matematikanya telah sesuai dengan

     pengetahuan obektifnya, siswa perlu diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan publikasi.

    egiatan publikasi matematika dalam praktiknya dapat berupa tugas-tugas yang diberikan oleh

    guru, pekerjaan rumah, membuat makalah, atau pun mengikuti ujian.

    5nteraksi sosial di antara para siswa dan guru akan dapat memberikan kegiatan kritisisasi

    untuk pembetulan konsep-konsep sehingga siswa akan memperoleh perbaikan konsep, dan

    akhirnya pengetahuan  subektif   matematikanya telah sama dengan pengetahuan obektifnya!

    9ubungan antara pengetahuan obektif   dan pengetahuan  subektif   matematika dan langkah-

    langkah pengembangan karakter dalam pendidikan matematika dapat diturunkan dari konsep

    yang diadaptasi dari >rnest.P 46640 sebagai berikut.

     

    8

    Publi Critiism and!e"#rmulati#n

    ObjectiveKnowledge ofMathematics

    Subjective KnowledgeOf Mathematics

    Pers#nal

    !e"#rmulati#n

    ?epresentation :ew nowledge

    nnowle

    dge

    Publication

    ion :ew nowledge

    k nowledge

    SOCIALNEGOIAION!"OCESSES

      C!$A%ION

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    7/21

    Diagram di atas menunjukkan hubungan antara obe+ti%e kno'led&e of mathemati+s

    dan  sube+ti%e kno'led&e of mathemati+s! &elalui so+ial ne&otiation pro+esses makarekonstruksi pembelajaran matematika dalam pembudayaannya menunjukkan proses

    yang jelas bahwa pengetahuan baru tentang matematika ne' kno'led&e of 

    mathemati+s0 dapat berada pada lingkup sosial atau berada pada lingkup individu.

    Pengetahuan baru matematika pada lingkup sosial bersifat obektif   dan pengetahuan

     baru pada lingkup individu bersifat subektif! Dengan demikian, interaksi sosial dalam

     pembelajaran matematika menjadi penting untuk mendekatkan pengetahuan  subektif 

    matematika menuju pengetahuan obektif! 9al demikian akan dengan mudah dipahami

    dan diimplementasikan jikalau guru yang bersangkutan juga memahami asumsi-asumsi

    yang disebut terdahulu.

    D. Pengembangan Karakter dalam Pendidikan Matematika

    9artman 46/*0 menggariskan bahwa apa pun tentang obek pikir, termasuk matematika,

    selalu memunyai nilai meliputi empat hal! nilai dikarenakan maknanya, nilai dikarenakan tujuan atau

    manfaatnya, nilai dikarenakan fungsinya dan nilai dikarenakan keunikannya. #gar dapat dilakukan

    usaha pengembangan karakter dalam pendidikan matematika di sekolah, seyogyanya kita

    menggunakan dimensi matematika material atau matematika pada dimensi transisi menuju

    matematika formal.

    &. Pengembangan Karakter dan 'akikat Matematika (ek#lah

    =

    Gambar 1: Hakikat Siswa Belajar Matematika

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    8/21

    Pengembangan karakter dalam pendidikan matematika di sekolah dapat diawali dengan

    mendefinisikan hakikat matematika sekolah. >bbutt dan traker 466@0 mendefinisikan matematika

    sekolah sebagai! 40 kegiatan matematika merupakan kegiatan penelusuran pola dan hubungan, *0

    kegiatan matematika memerlukan kreativitas, imajinasi, intuisi dan penemuan, 10 kegiatan dan hasil-

    hasil matematika perlu dikomunikasikan, /0 kegiatan  problem sol%in&   merupakan bagian dari

    kegiatan matematika, @0 al&oritma  merupakan prosedur untuk memperoleh jawaban-jawaban

     persoalan matematika, dan 80 interaksi sosial diperlukan dalam kegiatan matematika.

    Pengembangan karakter dalam pendidikan matematika di sekolah dapat menekankan kepada

    hubungan antarmanusia dan menghargai adanya perbedaan individu baik dalam kemampuan

    maupun pangalaman. &atematika dipandang sebagai kebenaran absolut dan pasti, tetapi peran

    individu sangat menonjol dalam pencapaiannya. +etapi, siswa dapat dipandang sebagai makhluk yang berkembang  pro&ress0.

    Aambar *! #ktivitas matematika

    3leh karena itu matematika dipandang secara lebih manusiawi yang antara lain dapat

    dianggap sebagai bahasa, dan kreativitas manusia. Pendapat pribadi dihargai dan ditekankan.

    iswa memunyai hak individu untuk melindungi dan mengembangkan diri dan pengalamannya

    sesuai dengan potensinya. emampuan mengerjakan soal-soal matematika adalah bersifat

    individu. +eori belajar berdasarkan anggapan bahwa setiap siswa berbeda antara satu dengan lain

    dalam penguasaan matematika. iswa dianggap memunyai kesiapan mental dan kemampuan yang

     berbeda-beda dalam mempelajari matematika. 3leh karena itu, setiap individu memerlukan

    kesempatan, perlakuan, dan fasilitas yang berbeda-beda dalam mempelajari matematika.

    7

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    9/21

    Aambar 1! Auru &elayani ebutuhan 'elajar iswa

    Pengembangan karakter dalam pendidikan matematika dan pembelajaran matematika

     berimplikasi kepada fungsi guru sebagai fasilitator sebaik-baiknya agar siswa dapat mempelajari

    matematika secara optimal. &atematika dipandang bukan untuk diajarkan oleh guru, tetapi untuk 

    dipelajari oleh siswa. iswa ditempatkan sebagai titik pusat pembelajaran matematika. Auru

     bertugas menciptakan suasana, menyediakan fasilitas, dan lainnya, sedang peranan guru lebih

     bersifat sebagai manajer daripada pengajar. Pembelajaran dilakukan dalam suasana yang kondusif,

    yaitu suasana yang tidak begitu formal. iswa mengerjakan kegiatan matematika yang berbeda-

     beda dengan target yang berbeda-beda. Auru memunyai tiga fungsi utama yaitu! sebagai

    fasilitator, sumber ajar dan pemonitor kegiatan siswa. Dengan demikian, guru dapat

    mengembangkan metode pembelajaran secara bervarisasi! ceramah, diskusi, pemberian tugas,

    seminar, dan sebagainya. umber belajar atau referensi merupakan titik sentral dalam

     pembelajaran matematika. Bariasi sumber belajar atau referensi diperlukan termasuk buku-buku,

     jurnal, dan akses ke internet. Penilaian dilakukan dengan pendekatan asesmen, portofolio, atau

    autenthi+ assessment!

    ). 'ermenitika Pengembangan Karakter dalam Pendidikan Matematika

    $nsur dasar hermenitika pengembangan karakter dalam pendidikan matematika adalah

    kegiatan mengomunikasikan matematika pada berbagai dimensi. omunikasi dapat didefinisikan

    6

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    10/21

    sebagai berbagai bentuk %italitas  potensi$potensi relational   antara subek$subek, subek$obek,

    obek$subek   atau obek$obek!  'entuk %italitas memiliki makna kesadaran dan perubahan ke

    dalam, paralel atau keluar dari diri potensi. 3leh karena itu salah satu sifat %italitas adalah sifat

    relational  dan sifat penunjukkan kepada subek  atau obek di dalam, paralel atau diluar dirinya.

    &aka, terbentuklah suatu relasi yang bersifat fun&sional diantara subek$subek  atau obek$obek!

    ifat penunjukkan terhadap subek  atau obek  selain dirinya disebut juga sebagai sifat determine.

    atu-satunya substansi yang tidak dapat dihilangkan dari relasi penunukkan  atau determine

    adalah sifat*!  Jadi, untuk dapat memahami secara ontologis hakikat komunikasi matematika,

    kita harus dapat memahami  sifat, bukan seba&ai sifat, tetapi  sifat   sebagai  subek   dan sifat

    sebagai obek . Jika sifat-sifat sudah melekat pada  subek   atau obeknya, maka kita dapat

    mengatakan sebagai +iri$+iri subek   atau +iri$+iri obek  berdasar sifat-sifatnya. Jadi komunikasi

    matematika  merupakan bentuk %italitas  dari  potensi korelational   yang memunyai sifat-sifat penunjukkan atau determine, yaitu terkarakterisasikannya sifat-sifat yang terunuk  berdasar sifat-

    sifat penunjuk. Dimensi komunikasi ditentukan oleh sifat apakah sifat dari  subek atau obeknya

    memunyai sifat dengan arah ke dalam, arah paralel, atau arah ke luar. Dimensi komunikasi juga

    ditentukan oleh banyaknya satuan potensi matematika yang terlibat dan ragam vitalitas yang

    diakibatkan. ecara harfiah, kristalisasi dimensi komunikasi matematika  memberikan makna

    adanya komunikasi material matematika, komunikasi formal matematika, dan komunikasi

    normatif matematika. Diagram berikut menunjukkan bagaimanakah 5mmanuel ant 4=*/0

    mencoba memetakan berbagai komunikasi matematika.

    4

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    11/21

    Aambar /! omunikasi &atematika

    a. Pengembangan Karakter melalui K#munikasi Material Matematika

    omunikasi material   matematika didominasi oleh sifat horisontal   arah %italitasnya.

    Dilihat dari segi keterlibatannya, jumlah satuan potensi yang terlibat adalah bersifat minimal jika

    dibandingkan dengan komunikasi dari dimensi yang lainnya. &aka, sebagian orang dapat

    memperoleh kesadaran bahwa komunikasi material   matematika adalah komunikasi dengan

    dimensi paling rendah. ifat korelasional sejajar memiliki makna kesetaraan antara  subek   atau

    obek komunikasi. 5mplikasi dari kesetaraan  subek   dan obek adalah bahwa mereka memiliki

     posisi yang paling lemah dalam sifat penunjukannya. Aambar berikut merepresentasikan

    komunikasi material  matematika, jika kita berusaha mengetahui banyaknya bunga!

    44

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    12/21

    Aambar @! omunikasi &aterial &atematika

    omunikasi material  matematika didominasi oleh bentuk-bentuk material matematika sebagai

    sumber pengetahuan matematika melalui penginderaan diri meliputi! penglihatan, penyerapan,

     perabaan, pendengaran, dan seterusnya. 'entuk harfiah sumber pengetahuan matematika melalui

     penginderaan adalah benda-benda konkret atau benda-benda yang dapat dijumpai dalam

    kehidupan sehari-hari.

    omunikasi material matematika adalah tahap komunikasi matematika di mana  subek 

    menyejajarkan diri dengan obek  matematika dalam segala keterkaitannya dengan ruang dan

    waktu. Pada tahap ini, objek matematika bersifat fisik, tidak sempurna, dan kasat mata% tetapi

    mereka hanyalah berfungsi sebagai contoh-contoh dari gagasan matematika. Contoh-contoh

    matematika dianggap sebagai objek pikir yang berada di luar pikiran, sedangkan gagasan

    matematika dianggap sebagai objek pikir yang berada di dalam pikiran.

    Dengan mempertimbangkan sifat-sifat komunikasi material matematika tersebut,

     pengembangan karakter  subek matematika dapat dilakukan dengan mengambil manfaat atau

    teladan objek material matematika pada setiap sifat yang ada. eadaan terakhir itulah yang

    kemudian dikenal banyak orang sebagai nilai dari matematika material. Dengan demikian,

     pengembangan karakter  subek   matematika dapat dilakukan dengan menyelaraskan nilai

    matematika material tersebut. Pada umumnya, nilai matematika material meliputi manfaat,

    keunikan, keindahan, netral, mandiri, originalitas, logika dan berpikir kritis.

    b. Pengembangan Karakter melalui K#munikasi F#rmal Matematika

    omunikasi  formal  matematika didominasi oleh sifat-sifat korelasional ke luar atau ke

    dalam dari vitalitas potensinya. orelasi ke luar atau ke dalam memunyai makna perbedaan

    4*

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    13/21

    antara sifat-sifat yang di luar dan sifat-sifat yang di dalam. orelasi antara perbedaan sifat itulah

    yang menentukan sifat dari subek  atau obek  komunikasinya. 5mplikasi dari perbedaan sifat-sifat

     subek  atau sifat-sifat obek  memberikan penguatan adanya perbedaan sifat penunjukan. Bitalitas

    dari subjek matematika dengan potensi lebih besar akan mengukuhkan dirinya tetap bertahan

    sebagai subek, sedangkan vitalitas dari subek  dengan potensi lebih kecil akan menggeser peran

     subek dirinya menjadi peran obek  bagi subjeknya. 5ntuisi t'o$oneness akan membantu subek 

    matematika untuk memahami obek  matematika. Prosedur berikut merupakan bentuk komunikasi

     formal  matematika.

     x 2 + y 2− 4 x  − 6y  − 3 = 0

    ⇔   x 2 + y 2 + A x  + By  + C = 0

     A = −4 , B = −6 da C = − 3

    !"sat li#kara $%*

     " , %*

     B & ⇔ $ 2, 3&

    'ari%jari li#kara  r   B " −+=//

    **

    = 01/

    08

    /

    0/ **−−

    −+

    = 16/   ++

    = 16

    r = 4

    'adi jari%jari li#kara adala( 4)

    omunikasi formal  matematika merupakan tahap komunikasi matematika yang diperoleh

    melalui tahap-tahap pengembangan skema dan pemodelan matematika. -kema matematika adalah

    tahap di mana subyek berusaha mencirikan adanya sifat atau karakter matematika baik yang

    eksplisit maupun yang implisit dalam komunikasi material matematika. edangkan  pemodelan

    matematika merupakan tahap di mana subyek berusaha mencirikan adanya pola-pola yang

    terdapat di dalam skema matematika yang dapat mengarah menuju bentuk formal matematika.

    omunikasi formal  matematika adalah tahap komunikasi di mana dikembangkan

     berbagai unsur semiotik atau lambang yang mewakili konsep-konsep matematika. ambang-

    lambang matematika wewakili dunia pemikiran matematika yang bersifat kokoh, konsisten, dan

    41

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    14/21

    koheren. 3leh karena itu pada tahap ini, pengembangan karakter diri  subek dapat dilakukan

    dengan menyelaraskan sifat-sifat hubungan symbol-simbol matematika. ecara umum, sikap dan

     berpikir logis dianggap sebagai representasi dari karakter yang diperoleh  subek dalam aktivitas

    matematikanya.

    . Pengembangan Karakter melalui K#munikasi N#rmati" Matematika

    omunikasi normatif   matematika ditandai dengan meluruhnya sifat-sifat penunjukan

    korelasionalitas penunjukannya pada diri  subek   dan obeknya. :amun demikian, komunikasi

    dikatakan memunyai dimensi yang lebih tinggi dikarenakan keterlibatan satuan-satuan potensinya

    lebih banyak, lebih luas, dan lebih kompleks. &eluruhnya sifat penunjukan korelasional horisontal

     bukan disebabkan oleh lemahnya potensi dan vitalitas komunikasi, tetapi semata-matadikarenakan luasnya jangkauan dan keterlibatan satuan-satuan potensi dan vitalitas baik pada diri

     subek   maupun obek . &aka, pada komunikasi normatif dapat dideskripsikan sifat-sifat pada

     subek  dan obeknya sebagai subek  yang memunyai potensi dan vitalitas matematika yang tinggi,

    tetapi memunyai korelasional horisontal yang rendah.

    Dapat dimengerti bahwa pada komunikasi normatif matematika, sifat-sifat korelasional ke

    dalam dan keluar bersifat semakin kuat. &ereka semakin kuat jika dibandingkan pada komunikasi

    material ataupun komunikasi  formal!  eadaannya dapat digambarkan sebagi suatu gencatan

    senjata atau +ease fire  di antara potensi dan vitalitas matematika ke dalam dan ke luarnya.

    truktur komunikasi demikian ternyata merupakan struktur komunikasi yang lebih banyak 

    mampu menampung karakteristik  subek   atau obek   komunikasi matematika. omunikasi

    normatif matematika ditandai adanya sifat-sifat ideal yang abstrak dari potensi dan vitalitas

     subek   dan obek   matematika, misalnya keadaan baik atau buruknya matematika, pantas atau

    tidak pantasnya matematika, seyogyanya atau tidak seyogyanya matematika, bermanfaat atau

    tidaknya konsep matematika, dan seterusnya.

    omunikasi normatif matematika adalah tahap komunikasi matematika yang dilandasi

     perlunya pemahaman tentang hakekat matematika, sumber-sumber matematika, pembenaran

    matematika, macam-macam matematika dan pembenaran matematika. 3leh karena itu

     pengembangan karakter subyek matematika dapat dilakukan melalui berbagai tingkatan kualitas

    nilai matematika, baik nilai yang bersifat intrinsik maupun yang bersifat ekstrinsik. arakter 

    subyek matematika dapat diperoleh melalui pentahapan kesadaran adanya obek pikir di dalam

    4/

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    15/21

     pikiran  subek   dan pengalaman matematika di luar diri  subek . +ingkatan paling tinggi dari

    karakter yang diperoleh adalah kemampuan merefleksikan diri dengan ditandai kemampuan

    mengambil sikap atau keputusan terhadap persoalan yang dihadapi.

    d. Pengembangan Karakter melalui K#munikasi (*iritual Matematika

    ifat-sifat korelasional keluar dari konsep matematika menunjukkan keadaan semakin

     jelas dan tegasnya apakah dalam bentuk ke luar ke atas atau ke luar ke bawah. orelasionalitas

     potensi dan vitalitas matematika ke atas akan mentransformasikan bentuk komunikasi ke dimensi

    yang lebih atas yaitu komunikasi spiritual matematika. Di pihak lain, korelasional potensi dan

    vitalitas ke bawah akan mentransformasikan bentuk komunikasi matematika ke dimensi yang

    lebih bawah, yaitu komunikasi formal  matematika atau komunikasi material matematika. &akakomunikasi spiritual   matematika menampung semua komunikasi yang ada dan yang mun&kin

    ada. omunikasi ke dalam akan memberikan sifat penunjukan absolut bagi  subek   dan obek 

    matematika. omunikasi ke luar ke atas akan meluruhkan semua sifat  subek dan obek 

    matematika sehingga dicapai keadaan subek  dan obek  komunikasi dengan sifat tanpa sifat! 

    eadaan subjek dengan sifat tanpa sifat  itu adalah keadaan di mana subek   dan obek 

    komunikasi juga meluruh ke dalam keadaan di mana subek   dan obek  matematika yang tidak 

    dapat dibedakan lagi. #rtinya, tiada  subek   dan obek   komunikasi matematika pada tataran

    metafisik dari komunikasi  spiritual   dapat diidentifikasi dengan menggunakan hubungan

    korelasional potensi dan vitalitas subek dan obek! 9ubungan korelasional ke dalam kemudian

    mentransformaikans semua potensi dan vitalitas matematika ke dalam  subek   absolut. -ubek 

    absolut merupakan  subek dengan dimensi tertinggi yang mengatasi segala  subek   dan obek 

    komunikasi sekaligus juga mengatasi semua jenis komunikasi yang ada dan yang mun&kin ada!

    Aambar berikut mengilustrasikan bagaimana kita bisa melakukan komunikasi  spiritual 

    matematika.

    4@

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    16/21

    Aambar 8! omunikasi :ormatif dan piritual &atematika

    'erikut adalah contoh komunikasi normatif dan spiritual matematika antara matematika'an

    dengan syaitan dalam elgi berjudul Ba&aimana .atematika'an dapat .en&usir -yaitan

    /.arsi&it, 2010)! 

    $legi Bagaimana Matematika+an Da*at Mengusir (aitan-Oleh Marsigit

    (aitan

    $hiiihhhhh....suaraku melengking...

    Matematika+an&elengking ditambah melengking sama dengan dua melengking.&elengking dikurangi melengking sama dengan nol melengking.

    &elengking kali melengking sama dengan melengking kuadrat.&elengking pangkat melengking sama dengan melengking kali melengking dst sampai melengking kali.&elengking dibagi melengking sama dengan satu&elengking bersifat kontinu&elengking yang diskret itu namanya mengikik &elengking kalau digambar grafiknya melengkung&elengking kontinu ditambah melengking diskret hasilnya adalah melengking kontinu.

    (aitan

    Eah sialan matematikawan itu. +idak takut dengan lengkinganku malah asyik sendiri menganalisis secaramatematika dari lengkinganku itu. aya coba dengan produksiku suara aneh. $greas..graes sruttt.

    Matematika+an

    Dengan mendengar suara aneh itu maka aku sekarang mempunyai ide atau menemukan onsep 'ilangan #neh.

    'erikut akan saya uraikan beberapa sifat, relasi dan operasi yang mungkin terjadi pada 'ilangan #neh.'ilangan #neh jangan disamakan dengan 'ilangan Aanjil'ilangan #neh ditambah 'ilangan #neh adalah 'ilangan #neh'ilangan #neh dikurangi 'ilangan #neh adalah 'ilangan #neh'ilangan #neh dikali 'ilangan #neh adalah 'ilangan #neh'ilangan #neh dibagai 'ilangan #neh adalah 'ilangan #neh'ilangan #neh dipangkatkan dengan 'ilangan #neh adalah 'ilangan #nehistem 'ilangan #neh mempunyai 'ilangan #neh 5dentitasistem 'ilangan #neh mempunyai 'ilangan #neh 5nversistem 'ilangan #neh bersifat isomorphis dengan istem 'ilangan 'ulat.

    48

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    17/21

    (aitanEah sialan matematikawan itu. +idak takut dengan suaraku yang aneh malah asyik sendiri menganalisis secaramatematis suaraku yang aneh ini. aya coba dengan bentukku yang menyeramkan.

    Matematika+an'entuk yang menyeramkan jika digeser juga akan dihasilkan bentuk yang menyeramkan.

    'entuk yang menyeramkan jika diputar juga akan dihasilkan bentuk yang menyeramkan.'entuk yang menyeramkan jika dicerminkan menurut sumbu datar maka akan diperoleh bayangan dengan bentuk yang menyeramkan.'entuk yang menyeramkan dapat dihitung panjang kelilingnya.'entuk yang menyeramkan dapat dihitung luasnya.'entuk yang menyeramkan berdimensi tiga dapat dihitung volumenya.

    (aitanEah sialan matematikawan itu. +idak takut dengan bentukku yang menyeramkan malah asyik sendirimenganalisis secara matematis bentukku yang menyeramkan. aya coba dengan mendatangkan temanku yang

     jumlahnya banyak sekali.

    Matematika+anDalam matematika, jumlah yang banyak sekali dapat ditafsirkan bermacam-macam. Dia bisa himpunanbilnagnterbuka, dia bisa bilangan infinit, dia bisa menuju limit, dia bisa tak terhingga, dia bisa transenden, dst.'anyak sekali ditambah banyak sekali adalah banyak sekali.'anyak sekali dikali banyak sekali adalah banyak sekali.'anyak sekali pangkat banyak sekali adalah banyak sekali.'anyak sekali jangan disamakan dengan besar sekal.

    (aitanEah sialan matematikawan itu. +idak takut dengan temanku yang banyak sekali malah menganalisis konsep

     banyak sekali ditinjau dari sisi matematika. #kan saya tunjukan bahwa saya bisa menghilang dan berubah bentuk.

    Matematika+anata dasar dari menghilang adalah hilang. ata bentukannya bisa menghilang, dihilangkan, ataumenghilangkan. Dalam matematika dikenal metode menghilangkan atau eliminasi, misalnya menghilangkan

    variabel di ruas kiri pada penyelesaian suatu persamaan. Fang setara dengan metode menghilangkan adalahmetode substitusi. Fang bisa hilang tidak hanya variabel, tetapi juga tanda-tanda bilangan dan tanda-tanda akar.+anda akar kuadrat suatu bilangan akan hilang jika akar kuadrat dari bilangan itu kita kuadratkan. Jikadiekstensikan artinya maka menghilang bisa dimengerti sebagai kosong. +etapi kosong itu belum tentu nol,karena nol itu bilangan dan jelaslah tidak kosong. Jika hutangku negatif ternyata dapat dimengerti sebagai tidak

     punya hutang. Perihal perubahan bentuk dalam matematika dapat saya terangkan demikian. 'angun-bangungeometri baik datar, lengkung maupun dimensi tiga dapat berubah bentuknya jika dikenai perlakuan misalnyadengan translasi. #da bermacam-macam translasi misalnya dilatasi, rotasi, dan refleksi...atau gabungan dari duaatau ketiganya.

    (aitanEah sialan matematikawan itu. +idak takut dengan kemampuanku dapat menghilang malah pamer tentang

     penggunaan konsep hilang dalam matematika. Dia malah menerangkan teori perubahan bentuk dengan translasi.aya coba dengan godaan 'arang &ewah.

    Matematika+anebuah 'arang &ewah terdiri dari komponen dasar #, ', C, D dan >. Diketahui harga komponen # adalah 1@ G,komponen ' adalah 1 G, komponen C adalah *@G, komponen D adalah 7G, dan komponen > adalah *G.omponen > berharga ?p * juta. Jika akan diproduksi 4 buah 'arang &ewah maka tentukan berapa biayakeseluruhan" Perhitungannya adalah sebagai berikut!...

    (aitanEah sialan matematikawan itu. +idak terpengaruh dengan 'arang &ewah...malah menganalisis secara matematiskomponen barang mewah, membuat soal cerita dan asyik menghitungnya. 9ai matematikawan jangan sok pintar

    4=

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    18/21

    engau didepanku...sehebat-hebat rasional pikiranmu tidaklah akan mampu memikirkan seluruh diriku.etahuilah bahwa ada bagian dari diriku itu yang bersifat irasional.

    Matematika+an'ilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai p per H dimana p bulat, H bulat dan H tidaksama dengan nol. edangkan bilangan irrasional adalah bilangan yang tidak demikian. +entulah semua bilangan

     bulat adalah bilangan rasional. edangkan contoh dari bilangan irrasional adalah bilangan phi, bilangan e, akar

    dua, dst. alau hanya bicara bilangan rasional atau irrasional dalam matematika itu hal biasa. Padahal masih adalagi yang akan saya uraikan yaitu bilangan imaginer. 'ilangan imaginer adalah...kalau saya berusaha menarikakar dari bilangan negatif misalnya akar dari bilangan minus satu maka saya akan peroleh bilangan imaginer.

    (aitanialan tenan matematikawan itu. aya pameri sifatku yang irrasional malah berteori tentang bilangan rasionaldan irrasional. Dia malah pamer bilangan imaginer segala. 9ai matematikawan...apakah engkau tidak tahu

     bahwa saya sudah mulai marah" etahuilah bahwa saya itu bukan syaetan biasa.aya itu syaitan dengan pangkatyang tinggi..tahu"

    Matematika+an#da bermacam-macam bilangan berpangkat itu. #da bilangan berpangkat bilangan bulat, bilangan berpangkat

     bilangan pecah, ada juga bilangan berpangkat tak sebenarnya. 9ehe...asal tahu saja engkau syaetan...berpangkattak sebenarnya itu juga dapat diartikan mempunyai pangkat tetapi dengan cara tidak khalal. aya ragu apakah

     pangkatmu itu khalal atau tidak"

    (aitanialan tenan orang itu...malah mempertanyakan dan meragukan pangkatku. 9ai..orang yang mengakumatematikawan hebat...apa engkau tidak tahu bahwa aku mempunyai kemampuan masuk kedalam tubuhmanusia"

    Matematika+anemampuan syaitan masuk ketubuh manusia, di dalam matematika, dapat dianalogan dengan penggantiansebuah variabel dengan dengan konstanta. Dalam matematika konstanta-konstanta penyusup variabel bisa juga

     berupa bilangan atau variabel yang lain. Jika yang menyusupi atau yang menggantikan variabel adalah jugavariabel maka keadaannya persis manusia yang kesurupan syaitan, tetapi dengan catatan bahwa variabelnya

     bersifat jelek seperti halnya sifat dirimu. ejadian demikian banyak ditemukan pada pembicaraan tentang fungsi

    komposisi...dimana variabelnya bahkan bisa berupa fungsi. $ntuk matematika tingkat rendah itu namanyasubstitusi. &aka sederhana saja untuk memahami secara matematis perihal kemampuanmu masuk ke dalamtubuh manusia.

    (aitan

    urangajar tenan...dia malah kelihatannya mengetahui rahasiaku.Eah ternyata sangat sulit menggoda seorangmatematikawan atau orang-orang yang menggunakan akalnya. ejak dulu #dam #. selalu lebih tinggi ilmunyadari saya. 9ai..sekali lagi... hai...yang mengaku matematikawan sejati...jika engkau betul-betul mengaku sebagaimatematikawan...cobalah kalau bisa hitunglah dosa-dosaku dan hitunglah amal-amalmu"

    Matematika+an#ku tidaklah terlalu peduli dengan dosa-dosamu. +etapi aku lebih peduli agar diriku tidak melakukan dosa.+etapi jika karena suatu hal disadari atau tidak aku telah melakukan dosa besar I, maka insyaallah aku akanmemohon ampun kepada #llah hingga tak berhingga banyaknya. 5tulah bahwa di dalam matematika berapapun

     besar nilai I jika dibagi dengan bilangan tak hingga maka hasilnya :ol. 5tulah bahwa harapanku adalah ataskuasa +uhanku maka dosaku menjadi :ol. edangkan dosamu adalah kesombonganmu dan perilakumumenyekutukan +uhan...itu adalah dosa yang tak terhingga besarnya. eberapapun engkau berpura-pura memohonampun maka itulah hukumnya dalam matematika bahwa bilangan tak berhingga besarnya jika dibagi dengan

     bilangan berapapun hasilnya adalah masih tak terhingga. 5tulah bahwa dosamu itu tidak terampuni. :audzubillah himindzalik. edangkan sebesar-besar pahala adalah bagi orang beriman yang ikhlas. etinggi-tinggiderajat manusia didunia masih kalah tinggi dengan orang yang ikhlas. 5tulah hukumnya dalam matematika

     bahwa bilangan besar betapapun jika dipangkatkan :ol maka hasilnya adalah atu. :ol itu adalah ikhlasnyaorang beriman, sedangkan atu itu >sanya +uhanku. Fa #llah ampunilah dosa-dosaku. Fa #llah jauhkanlah akudari godaan syaitan yang terkutuk. #miin

    47

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    19/21

    (aitan3oo...ohhh kurangajar...dengan matematikamu ternyata engkau bisa menguraikan jumlah dosa dan jumlah

     pahala...malah engkau itu bisa mengaji. 3h..kenapa badanku terasa panas sekali" #ku tak tahan...oh jangan...jangan...wahai sang matematikawan...aku telah bertobat...tidak...tidak...jangan bakartubuhku....tidak...tidak...aku pergi...pergi...pergi...ecerdasan dan doamu ternyata telah membakar diriku...

     panas... pergi...pergi...

    Matematika+an

    #hhh...dasar syaitan...ditinggal ngetung matematika saja sudah kelabakan. +ernyata keasyikanku bermatematikaria bisa mengusir syaitan. etelah aku panjatkan doa kehadlirat #llah E+ ternyata pergi dia.#lhamdulillah...amiiin.

    $. Pengembangan Karakter di dalam Pengembangan dan In#/asi PendidikanMatematika

    Pengembangan karakter di dalam kaitannya dengan pengembangan dan inovasi

     pendidikan matematika dapat diperoleh melalui berbagai kegiatan yang mencakup semua aspek  pembelajaran matematika. 'erbagai persoalan dan tantangan akan timbul sesuai dengan konteks

    ruang dan waktu dimana pembelajaran matematika itu diselenggarakan. 'erikut adalah butir-butir 

    yang dapat digunakan sebagai bahan renungan dan kajian lebih lanjut!1) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter dalam pen&emban&an PB. 

    matematika yan& menekankan kepada proses2) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui pembelaaran matematika

    kooperatif learnin&() Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter dalam belaar kelompok 

    matematika

    ) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui belaar matematika di luar kelas

    ) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui permainan matematika3) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui %ariasi model pembelaaran

    matematika4) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui pemanfaatan benda$benda

    konkret dalam PB. matematika5) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter dalam pembelaaran kontekstual 

    matematika6) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui pemanfaatan alam sekitar 

    dalam PB. matematika

    10) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui team tea+hin& matematika11) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter den&an +ara mendoron& inisiatif  sis'a dalam PB. matematika

    12) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter den&an +ara menin&katkan peran sis'a dalam PB. matematika

    1() Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui pen&emban&an %ariasi sumber belaar matematika

    1) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui pemanfaatan alat pera&amatematika

    46

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    20/21

    1) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter berba&ai per+obaan matematika13) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter dalam peren+anaan pembelaaran

    matematika yan& ino%atif14) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter pada diskusi matematika15) Ba&aimanakah &uru mampu memonitor aspek pen&emban&an karakter dalam PB. 

    matematika16) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter dalam lesson study pembelaaran

    matematika20) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui ke&iatan presentasi sis'a21) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui kemandirian belaar 

    matematika22) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui penin&katan peran fasilitator 

     &uru2() Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter dalam ke&iatan asesment 

    matematika2) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui ke&iatan remedial 

    matematika

    2) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter pada ke&iatan apersepsi sis'a23) Ba&aimanakah me'uudkan pendidikan melalui %ariasi interaksi dan komunikasi

    matematika24) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui penin&katan kreati%itas

     sis'a25) Ba&aimanakah me'uudkan portfolio pen&emban&an karakter dalam PB. matematika26) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui ke&iatan konstruksi konsep$

    konsep matematika se+ara mandiri(0) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter melalui matematika realistik(1) Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter dalam ke&iatan refleksi si'a(2) Ba&aimanakah men&emban&kan instrument obser%asi pen&emban&an karakter dalam

     PB. matematika(() Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter yan& selaras den&an konsep

    7du+ation is for "ll*() Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter sesuai den&an kebutuhan belaar 

    matematika sis'a() Ba&aimanakah me'uudkan pen&emban&an karakter dalam pen&emban&kan 8K- 

     pembelaaran matematika

    $. Kesim*ulan

    $ntuk dapat mengimplementasikan pengembangan karakter dalam pendidikan

    matematika diperlukan pemahaman tentang makna karakter, karakter bangsa, matematika dan

     pendidikan matematika pada berbagai dimensi. Dimensi makna karakter dalam pendidikan

    matematika dapat dilihat dari sisi dimensi karakter matematika, karakter pendidikan matematika

    yang meliputi karakter guru matematika dan karakter siswa belajar matematika, baik untuk 

    *

  • 8/17/2019 Implementasi Pendidikan Karakter Dalam P

    21/21

    contoh-contoh konkret maupun bentuk-bentuk idealnya. Pengembangan karakter dalam

     pendidikan matematika dapat dilaksanakan dengan mengembangkan komunikasi material ,

    komunikasi formal,  komunikasi normati%e,  dan komunikasi spiritual! Dalam kaitannya dengan

     pengembangan pengembangan karakter dalam pendidikan matematika, kita memerlukan

     pendekatan yang lebih cocok dengan dunia siswa belajar matematika. 3leh karena itu,

    keberhasilan pengembangan karakter dalam pendidikan matematika ditentukan seberapa jauh kita

    mampu mendefinisikan dan mengimplementasikan konsep dasar matematika sekolah. &atematika

    sekolah yang cocok dengan pengembangan karakter antara lain menganggap matematika sebagai

    kegiatan menelusuri pola-pola, kegiatan penelitian atau investigasi, kegiatan pemecahan masalah,

    dan kegiatan komunikasi. Pada akhirnya, pengembangan karakter dalam pendidikan matematika

    diharapkan dapat berkontribusi pada keunggulan bangsa melalui inovasi pembelajran matematika

    yang dilakukan secara terusmenerus baik secara instrinsik, ekstrinsik, atau sistemik!

    DAF%A! PU(%AKA

    >bbutt, dan traker, #., 466@ , hildren and .athemati+s9 " :andbook for ;ea+her , ondon! Collins >ducational.

    >rnest, P., 4664, ;he Philosophy of .athemati+s 7du+ation, ondon! +he Kalmer Press.

    ant, 5., 4=74, (;he riti+