ingan tarigan dkk

68

Upload: others

Post on 02-Apr-2022

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ingan Tarigan dkk

Ingan Tarigan dkk.

HIBAH LAPORAN TEKNIS

PENELITIAN DIPATAHUN 2020

TAHAP ISITUATION ANALYSIS OF THE CURRENT MINIMALSERVICE STANDARDS STATUS IN PUSKESMAS

Page 2: Ingan Tarigan dkk

1

DAFTAR ISI

1. Latar Belakang ................................................................................................................................ 2

1.1. Tujuan ..................................................................................................................................... 3

1.2. Manfaat .................................................................................................................................. 4

2. Kerangka Konsep ............................................................................................................................ 5

3. Metodologi ..................................................................................................................................... 5

3.1. Disain Studi: Studi Cross sectional ......................................................................................... 5

3.2. Jenis Penelitian: Operasional riset ......................................................................................... 5

3.3. Pemilihan Lokasi Penelitian ................................................................................................... 5

3.4. Pengembangan Kuesioner ..................................................................................................... 6

3.5. Wawancara dengan Stakeholder ........................................................................................... 7

3.6. Ujicoba Kuesioner .................................................................................................................. 7

3.7. Manajemen & Analisis Data................................................................................................... 9

3.8. Indikator dan Output ............................................................................................................. 9

4. Pertimbangan Izin Etik Penelitian .................................................................................................. 9

5. Tim Penelitian ............................................................................................................................... 10

6. Jadwal Kegiatan Tahap 1 .............................................................................................................. 13

7. Biaya Kegiatan .............................................................................................................................. 14

8. Hasil Kegiatan Penelitian ............................................................................................................. 14

9. References .................................................................................................................................... 17

Lampiran 1. Naskah Penjelasan Setelah Persetujuan ......................................................................... 19

Lampiran 2. Kuesioner Indepth Interview Kepala Puskesmas ............................................................ 23

Lampiran 3. Kuesioner Indepth Interview Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ...................... 28

Lampiran 4. Kuesioner Indepth Interview Kepala Bappeda Kabupaten/Kota ................................... 32

Lampiran 5. Kuesioner Indepth Interview Kepala Dinas Kesehatan Provinsi .................................... 36

Lampiran 6. Kuesioner FGD Petugas Pelaksana SPM di Puskesmas ................................................... 40

Lampiran 7. Kuesioner FGD Pemegang Program Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ........................ 45

Lampiran 8. Kuesioner Data Kuantitatif .............................................................................................. 50

Page 3: Ingan Tarigan dkk

2

1. Latar Belakang

Sampai saat ini puskesmas adalah fasilitas kesehatan terdepan dan merupakan ujung

tombak penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar pada level masyarakat.1 Selain itu

puskesmas juga sebagai unit pelayanan kesehatan yang paling strategis, karena: 1) Output

kegiatan berkaitan dengan indikator prioritas, yaitu Standar Pelayanan Minimal (SPM), PIS-

PK, dan SDG’s; 2) Instrumen pemerataan pelayanan kesehatan untuk semua penduduk; 3)

Instrumen untuk mengurangi disparitas antar wilayah; dan 4) Berperan mengurangi eskalasi

biaya kesehatan. Namun sejak desentralisasi dan juga era JKN, hasil kinerja puskesmas

cenderung mengedepankan upaya kuratif dibandingkan dengan upaya promotif dan

preventif.1 Fungsi puskesmas tereduksi oleh layanan kuratif, sehingga program-program yang

berbasis masyarakat, seperti promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, dan posyandu sering

terabaikan. Hal ini dapat kita lihat dari output atau dampak kinerja puskesmas, seperti Angka

Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, kasus penyakit menular, penyakit tidak menular, dan

penggunaan alat kontrasepsi.1 Kondisi ini semakin rumit, dengan terjadinya pandemi corona

virus-19 yang berdampak ke semua aspek kehidupan. Program-program pelayanan kesehatan

baik di fasilitas kesehatan maupun di masyarakat terhambat, seperti imunisasi, pelayanan ibu

hamil/melahirkan/nifas, pelayanan KB, pelayanan penyakit menular dan juga pelayanan tidak

menular.

Dalam pelayanan puskesmas, yang sering menjadi masalah adalah kualitas pelayanan,

akses, geografis dan sumber daya. Hambatan dalam sumber daya antara lain ketersediaan

dan kompetensi tenaga kesehatan, dan juga ketersediaan obat dan alat kesehatan, khususnya

di daerah DTPK, keterbatasan puskesmas/Dinkes menyusun RKO & mengaplikasikan e-

catalog, dan masalah jaringan internet. Untuk itu, perlu strategi penguatan pelayanan

kesehatan dasar di puskesmas seperti memperkuat kelembagaan, memperkuat SDM

puskesmas, pengelolaan logistik obat dan alat kesehatan, efektivitas pembiayaan,

peningkatan manajemen dan mutu pelayanan puskesmas, serta kebijakan afirmasi bagi

puskesmas di DTPK.1

Salah satu upaya untuk memperkuat puskesmas dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat adalah Standar Pelayanan Minimal (SPM), dimana berdasarkan UU No

23/2014,2 PP No 2/2018,3 dan Permendagri No 100/2018,4 dijelaskan bahwa Pemerintah

Daerah (PEMDA) bertanggungjawab dalam pelaksanaan SPM. Kemudian secara teknis,

Page 4: Ingan Tarigan dkk

3

berdasarkan Permenkes No 4/2019,5 dikeluarkan tentang “Standar Teknis Pemenuhan Mutu

Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan”. Permenkes No 4 tahun

2019 terdiri dari dua jenis layanan dan mutu yaitu level provinsi dan level kabupaten/kota.5

Mutu pelayanan setiap jenis pelayanan dasar pada SPM bidang kesehatan ditetapkan dalam

standar teknis antara lain: 1) Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa; 2) Standar

jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia kesehatan; dan 3) Petunjuk teknis atau

tata cara pemenuhan standar.5

Dalam pengumpulan data, perlu dikaji juga apakah dapat didukung dengan Program

Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK), dimana salah satu kegiatannya adalah

kunjungan rumah dan pencatatan data masalah kesehatan esensial.

Masalah lain terkait kinerja layanan kesehatan primer adalah masalah tata kelola dan

akuntabilitas, kapasitas pemberian layanan dan adanya variasi besar dalam kapasitas daerah

dan kinerja pemerintah daerah dalam memberikan layanan kesehatan, khususnya pada level

layanan primer.

Puskesmas sebagai unit pelayanan yang strategis, yang salah satu output kegiatannya

adalah indikator prioritas, yaitu SPM kesehatan. Dalam perencanaan dan implementasi SPM

Kesehatan, masih banyak terjadi permasalahan antara lain: pengumpulan data, perhitungan

kebutuhan pelayanan, ketersediaan sumber daya, pendanaan dan prioritas pimpinan daerah.

Permasalahan lain adalah kualitas pelayanan di fasilitas kesehatan, dimana tenaga kesehatan

berhati-hati dalam memberikan pelayanan dengan menjaga protokol kesehatan. Hal ini dapat

berdampak kepada masyarakat menjadi tidak maksimal mendapatkan pelayanan kesehatan.

Penelitian ini sangat urgent dilakukan, karena untuk mengetahui permasalahan pelaksanaan

SPM Kesehatan di lapangan. Terkait kendala dan tantangan puskesmas saat ini, maka perlu

dilakukan penelitian penguatan pelayanan kesehatan primer berdasarkan program SPM

Kesehatan.

1.1. Tujuan

Tahap 1

Tujuan Umum

Page 5: Ingan Tarigan dkk

4

Melakukan analisis situasi pelaksanaan SPM berdasarkan indikator SPM dengan

menggunakan data yang ada (data sekunder) dan mengembangkan instrumen evaluasi untuk

memandu penilaian pelaksanaan SPM tahap kedua.

Tujuan Khusus

1. Menganalisis pedoman teknis SPM untuk mencapai target SPM

2. Menganalisis standar SPM terkait indikator SPM dalam jumlah dan kualitas

sarana/prasarana

3. Menganalisis standar terkait indikator SPM dalam jumlah dan kualitas sumber daya

manusia

4. Pengembangan dan uji coba instrumen evaluasi pelaksanaan SPM di tingkat provinsi

dan kabupaten / kota

5. Pengembangan kapasitas dan pengarahan teknis (tim peneliti)

1.2. Manfaat

a. Sebagai masukan kepada stakeholder yang terkait (Kemenkes, Kemendagri, Pemda,

Dinkes Provinsi dan Kabupaten) untuk memecahkan masalah/kendala di lapangan dalam

persiapan dan implementasi SPM dalam rangka penguatan pelayanan kesehatan dasar di

puskesmas

b. Sebagai masukan bagi program strategi penguatan pelayanan kesehatan primer untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan dapat di akses oleh masyarakat.

Page 6: Ingan Tarigan dkk

5

2. Kerangka Konsep

Semua tujuan akan dikembangkan dengan kerangka konseptual, metode, dan pendekatan

yang sesuai kebutuhan.

Tim peneliti akan melakukan penilaian secara kolaboratif dengan masukan dari para ahli

sesuai bidangnya.

Data kuantitatif dan kualitatif primer akan dikumpulkan dan melakukan analisis data

sekunder dengan sumber data yang tersedia.

3. Metodologi

3.1. Disain Studi: Studi Cross sectional

3.2. Jenis Penelitian: Operasional riset

Jenis penelitian operasional riset, dengan tujuan memberikan solusi terhadap permasalahan

operasional dalam pelaksanaan SPM di level puskesmas, kabupaten/Kota dan Provinsi.

Diharapkan hasil dari riset ini dapat dipergunakan untuk membantu memecahkan masalah

SPM Kesehatan dengan tetap menggunakan metode ilmiah.

3.3. Pemilihan Lokasi Penelitian

• Populasi adalah semua puskesmas yang ada di Indonesia

Page 7: Ingan Tarigan dkk

6

• Pemilihan lokasi dilakukan secara purposif, dengan pertimbangan: 1) memilih

provinsi secara purposif dimana beberapa kabupaten/kota dalam provisi tersebut

telah memasukkan perencanaan pembiayaan SPM (sumber data dari P2JK), 2)

memilih satu kabupaten dan satu kota, 3) mengidentifikasi puskesmas BLUD dan

non BLUD) dan juga puskesmas Rawat Inap dan Rawat Jalan

• Dari kriteria tersebut, provinsi yang terpilih adalah provinsi Sumatera Selatan (kota

Palembang, kabupaten Musibanyuasin), Jawa Barat (kota Bandung, kabupaten

Cirebon), Kalimantan Selatan (kota Banjarmasin, kabupaten Banjar), dan Sulawesi

Selatan (kota Makassar, kabupaten Maros).

3.4. Pengembangan Kuesioner

Ada dua jenis pengumpulan data yang akan dikembangkan, yaitu pengumpulan data

kuantitatif dan kualitatif.

a. Data kuantitatif dikumpulkan terbagi 2:

• Kuesioner terstruktur, yang akan di kumpulkan di puskesmas dan juga Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota. Pertanyaan yang dikembangkan terkait dengan

standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa; standar jumlah dan kualitas

personel/sumber daya manusia (SDM) Kesehatan; dan petunjuk teknis atau

tata cara pemenuhan standar

• Kuesioner kepuasaan pelanggan, yang ditanyakan kepada pasien yang

berkunjung ke puskesmas.

b. Data kualitatif dikumpulkan dengan melakukan wawancara mendalam dan Focus

Group Discussion (FGD), yang akan di kumpulkan di puskesmas, Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota, Bappeda Kabupaten/Kota, dan Dinas Kesehatan Provinsi.

Pengembangan kuesioner wawancara mendalam ditujukan kepada: Kepala

Puskesmas, Kepala Dinkes Kabupaten/Kota, Kepala Bappeda Kabupaten/Kota, dan

Kepala Dinkes Provinsi.

Pengembangan kuesioner/pandauan FGD ditujukan ke pelaksana program SPM di

puskesmas, pemegang program SPM di Dinkes Kabupaten/Kota.

Kuesioner wawancara mendalam, FGD, dan kepuasan pelanggan puskesmas akan

dipersiapkan kelengkapan lembar penjelasan sebelum persetujuan (PSP).

Page 8: Ingan Tarigan dkk

7

3.5. Wawancara dengan Stakeholder

Informasi dari stakeholders akan diperoleh berdasarkan wawancara mendalam atau

presentasi dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Dasar, Direktorat Kesehatan Keluarga, P2JK,

Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), Direktorat Penyakit Tidak Menular, Direktorat Penyakit

Menular, Kemendagri, Pusat Determinan Kesehatan, dan Pusat Krisis Kesehatan.

Informasi yang diperoleh membantu peneliti untuk lebih memahami tentang perencanaan

dan pelaksanaan SPM di lapangan, dan juga dalam pengembangan kuesioner.

3.6. Ujicoba Kuesioner

Ujicoba kuesioner akan dilaksanakan di provinsi Banten, yaitu kota Serang dan

kabupaten Tangerang. Kemudian dipilih satu kabupaten/kota yang pelaksanaan SPM

Kesehatan sudah berjalan dengan baik. Kota yang terpilih adalah kota Depok

(masukan dari program dan kemendagri).

Pelaksanaan ujicoba kuesioner penting dilakukan untuk mendapatkan gambaran

situasi lapangan dan juga menguji kuesioner yang telah dikembangkan, sehingga

membantu peneliti dalam mempersiapkan penelitian tahap kedua, yaitu evaluasi

pelaksanaan SPM Kesehatan di puskesmas, Kabupaten/Kota, dan Provinsi.

Ujicoba dilakukan dengan tidak mengganggu atau menghambat upaya penanganan

kondisi kedaruratan kesehatan.

Sebelum melakukan ujicoba, peneliti yang akan turun ke lapangan, sudah

mengantongi surat keterangan bebas covid-19 yang dibuktikan dengan hasil negatif

hasil negatif hasil PCR atau hasil negatif pada rapid test antigen.

Pelaksanaan ujicoba dan akan dilaksanakan dengan tahap sebagai berikut:

a. Pengurusan izin daerah

b. Penjelasan kepada peneliti terkait pedoman protokol kesehatan dan mekanisme

ujicoba dan pengumpulan data ke lapangan, komunikasi dan koordinasi dengan

daerah

c. Peneliti membuat perencanaan dan persiapan pertemuan dengan responden

atau informan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan

d. Pelaksanaan ujicoba dilakukan dengan melakukan beberapa alternatif.

Page 9: Ingan Tarigan dkk

8

• Pengumpulan data kuantitatif, diupayakan langsung ke lapangan untuk

menjaga validitas, dengan tetap menjaga dan mengikuti protokol kesehatan.

Hal ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi pandemi saat ini.

Namun jika tidak memungkinkan karena situasi lapangan, maka akan

dikumpulkan secara daring, dengan memberikan terlebih dahulu kuesioner

kuantitatif kepada informan Puskesmas dan Dinkes Kabupaten/Kota, serta

menjelaskan kuesioner tersebut. Kemudian dilakukan pertemuan daring untuk

klarifikasi dari data-data yang diperoleh.

• Pengumpulan data kuesioner wawancara mendalam diupayakan secara

langsung untuk menjaga validitas, dengan tetap menjaga dan mengikuti

protokol kesehatan. Diupayakan wawancara di tempat terbuka atau ruangan

dengan ventilasi yang baik, dengan menjaga jarak dan menerapkan protokol

kesehatan.

Namun jika tidak memungkinkan karena situasi pandemi, maka akan dilakukan

wawancara secara daring, dengan melakukan koordinasi dengan instansi

terkait (Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota, Bappeda, dan Dinkes Provinsi).

Untuk mempermudah koordinasi dan mendapatkan hasil yang maksimal,

diupayakan wawancara di wilayah penelitian. Peneliti datang ke wilayah

penelitian, namun tidak melakukan wawancara tatap muka.

Pengumpulan data kuesioner/panduan FGD diupayakan secara langsung untuk

menjaga validitas, dengan tetap menjaga dan mengikuti protokol kesehatan.

Diupayakan diskusi di tempat terbuka atau ruangan dengan ventilasi yang baik,

dengan menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan.

Namun jika tidak memungkin karena situasi pandemi, maka akan dilakukan

wawancara secara daring, dengan melakukan koordinasi dengan instansi

terkait (Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota). Untuk mempermudah

koordinasi dan mendapatkan hasil yang maksimal, diupayakan FGD secara

daring di wilayah penelitian. Peneliti datang ke wilayah penelitian, namun tidak

melakukan FGD tatap muka.

• Kepuasan pelanggan puskesmas. Diupayakan kuesioner dalam bentuk digital.

Ujicoba dilakukan di puskesmas. Pasien yang selesai mendapatkan pelayanan,

diwawancara dengan tetap menjaga dan mengikuti protokol kesehatan.

Page 10: Ingan Tarigan dkk

9

Responden diberikan masker dan hand sanitizer sebelum wawancara. Namun

jika situasi lapangan tidak memungkinkan, peneliti berkoordinasi dengan

petugas puskesmas, agar mencatat dan memberikan nomor telepon calon

responden ke peneliti. Kemudian peneliti menelepon responden dan

melakukan wawancara menanyakan pengalaman responden pada saat

mendapatkan pelayanan di puskesmas. Untuk menjaga validitas, wawancara

dilakukan pada hari responden mendapatkan pelayanan. Pemilihan sampel

dilakukan secara acak, dengan target maksimum 30 pasien selama 5 hari kerja

• Untuk menjaga kualitas, pada saat ujicoba, peneliti akan mencoba

pengumpulan data secara daring dan offline, untuk melihat validitas hasil

pengumpulan data.

3.7. Manajemen & Analisis Data

• Data sekunder yang di analisis adalah data Rifaskes 2019 dan Riskesdas 2018.

Peneliti melalui institusi mengajukan permohonan permintaan data ke bagian

program dan informasi, sekretariat Badan Litbangkes. Kemudian data akan

dianalisis menggunakan SPSS dan perangkat lain untuk menilai status SPM saat

ini di Puskesmas, kabupaten / kota, dan provinsi

• Analisis data primer dan sekunder akan dianalisis menggunakan SPSS dan

perangkat lain untuk menjawab evaluasi pelaksanaan SPM di Puskesmas,

kabupaten / kota, dan provinsi.

• Data kualitatif hasil akan dilakukan analisis triangulasi.

3.8. Indikator dan Output

• Laporan hasil analisis data sekunder

• Kuesioner final untuk tahap kedua: Evaluasi SPM Kesehatan

4. Pertimbangan Izin Etik Penelitian

Izin etik penelitian akan dimintakan pertimbangan etik (ethical clearance) ke Komisi Etik

Penelitian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI.

Page 11: Ingan Tarigan dkk

10

5. Tim Penelitian

Penyelenggaraan kegiatan akan dikoordinasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan

Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; Jalan Percetakan Negara 29, Jakarta 10560.

a. Penanggungjawab Kegiatan : Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan

Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan

b. Tim Pengarah : dr. Karyana, M.Kes

: dr. Tetra, M.Giz

c. Konsultan : Dr. Soewarta Kosen, MPH, Dr.PH

No Nama Tim Keahlian Uraian Tugas Kedudukan/ Institusi

1 Dr. Ingan Tarigan, SKM, M.Epid

Doktor, Epidemiologi, kesmas, yankes, pembiayaan

Bertanggungjawab dalam menyusun protokol, menyusun instrumen, persiapan lapangan, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan dan kelancaran keseluruhan pelaksanaan penelitian dan pelaporan kegiatan

Ketua Pelaksana/Puslitbang Sumber Daya & Pelayanan Kesehatan

2 Dr. drg. Tati Suryati, MARS

Doktor, Administrasi RS, kesmas, yankes, pembiayaan

Membantu Ketua Pelaksana menyusun protokol, menyusun instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan

Peneliti/ Puslitbang Sumber Daya & Pelayanan Kesehatan

3 Dr. Endang Indriasih, SKM, M.Si

Doktor, bidang kesmas, GIS dan yankes, pembiayaan

Membantu Ketua Pelaksana menyusun protokol, menyusun instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan

Peneliti/ Puslitbang Sumber Daya & Pelayanan Kesehatan

4 Anni Yulianti, SKM, MKM

Magister, bidang kesmas, yankes, pembiayaan

Membantu Ketua Pelaksana menyusun protokol, menyusun instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan

Peneliti/ Puslitbang Sumber Daya & Pelayanan Kesehatan

5 dr. Yenni, M.Epid Bidang kesmas, klinis, yankes

Membantu Ketua Pelaksana menyusun instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan

Peneliti/ Puslitbang Sumber Daya & Pelayanan Kesehatan

6 dr. Delima, M.Kes Bidang kesmas, klinis, yankes

Membantu Ketua Pelaksana menyusun instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan

Peneliti/ Puslitbang Sumber Daya & Pelayanan Kesehatan

7 Drg. Made Ayu Lely Suratri, M.Kes

Drg, bidang kesmas dan yankes

Membantu Ketua Pelaksana menyusun instrumen, mengumpulkan data,

Peneliti/ Puslitbang Sumber Daya & Pelayanan Kesehatan

Page 12: Ingan Tarigan dkk

11

menganalisis data, dan menyusun laporan

8 Drg. Lely Andayasari, M.Kes

Drg, bidang kesmas dan yankes

Membantu Ketua Pelaksana menyusun instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan

Peneliti/ Puslitbang Sumber Daya & Pelayanan Kesehatan

9 dr. Eva Sulistiowati, M.Biomed

Dokter, bidang biomedis, yankes, kesmas

Membantu Ketua Pelaksana menyusun instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan

Peneliti/ Puslitbang Sumber Daya & Pelayanan Kesehatan

10 dr. Aprildyah Bidang kesmas, klinis, yankes

Membantu Ketua Pelaksana menyusun instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan

Peneliti/ Puslitbang Sumber Daya & Pelayanan Kesehatan

11 dr. Danny Fajar Mogsa

Bidang kesmas, klinis, yankes

Membantu Ketua Pelaksana menyusun instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan

Peneliti/ Puslitbang Sumber Daya & Pelayanan Kesehatan

12 Nurfi, M.Giz Bidang kesmas, gizi, yankes

Membantu Ketua Pelaksana menyusun instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan

Peneliti/ Puslitbang Sumber Daya & Pelayanan Kesehatan

13 Dra. Selma Siahaan, Apt, MHA

Bidang farmasi, manajemen, yankes

Membantu Ketua Pelaksana menyusun protokol, menyusun instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan

Peneliti/Puslitbang Humaniora & Manajemen Kesehatan

14 Tin Afifah, M.Kes Bidang kesmas, Ibu dan Anak, yankes

Membantu Ketua Pelaksana menyusun instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan

Peneliti/Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

15 Djunaedi, SKM Statistisi Membantu Ketua Pelaksana proses penyiapan data set dan dukungan hardware untuk analisis data

Statistisi/Sekretariat Litbangkes

16 Olwin, M.Kes Statistisi Membantu Ketua Pelaksana proses penyiapan data set dan dukungan hardware untuk analisis data

Statistisi/Sekretariat Litbangkes

17 Arfina, Ners, MPH Bidang kesmas, yankes Membantu Ketua Pelaksana menyusun instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan

Analisis Kebijakan/ Puslitbang Sumber Daya & Pelayanan Kesehatan

18 Vebby Amelia, SKM, MKM

Bidang kesmas, statistik Membantu Ketua Pelaksana menyusun instrumen, mengumpulkan data, mengolah data dan menganalisis data

Pembantu Peneliti/Non PNS

Page 13: Ingan Tarigan dkk

12

19 Sudung Septiyani Debora, S.SiT, MKM

Bidang kesmas, yankes Membantu Ketua Pelaksana menyusun instrumen, mengumpulkan data, mengolah data dan menganalisis data

Pembantu Peneliti/Non PNS

20 Inrika Rainisa, SKM Bidang Epidemiologi, kesmas

Membantu Ketua Pelaksana menyusun instrumen, mengumpulkan data, mengolah data dan menganalisis data

Pembantu Peneliti/Non PNS

21 Frita Dyah Prawitasari, SE, S.Kom

Manajemen komputer Membantu Ketua Pelaksana proses penyiapan data set, mengolah data dan dukungan hardware untuk analisis data

Pembantu Peneliti/Non PNS

Administrative officer:

1. Asri Guswati Pertiwi, S.Kom

2. Nur Siringo

Page 14: Ingan Tarigan dkk

13

6. Jadwal Kegiatan Tahap 1

No Activities 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Rapat tim

2 Finalisasi protokol penelitian, jadwal, dan rencana tindak lanjut.

3 RTD dengan pakar dan program untuk penyempurnaan protokol & kuesioner

4 Pertemuan dengan pakar dan program dalam analisis sekunder

5 Pengembangan Kuesioner

6 Analisis Data Sekunder

7 Pelatihan tim Peneliti & Ujicoba Kuesioner

8 Perbaikan Kuesioner

9 Pengembangan kapasitas dan pengarahan teknis untuk tim

10 Pembuatan Laporan Tahap 1

Page 15: Ingan Tarigan dkk

14

7. Biaya Kegiatan

Biaya kegiatan menggunakan pembiayaan dari WHO Bienium 2020-2021 sebesar USD $

75.000,-. RAB terlampir (Tahap 1: $ 25,282; Tahap II: $ 50,000).

8. Hasil Kegiatan Penelitian

Kegiatan penelitian tahap pertama di mulai dari bulan Oktober s/d Desember 2020.

Sebelum kegiatan dilaksanakan, bulan 25 September 2020 tanda tangan kontrak (DFC) antara

Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan dan WHO. Untuk tahap pertama,

kontrak berakhir pada tg 15 Maret 2021.

Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain:

1. Melakukan rapat dan koordinasi dengan tim peneliti. Tahap awal dilakukan

perkenalan, kemudian menjelaskan draft protocol penelitian, terkait dengan

peraturan dan juknis dari SPM kesehatan. Ada 12 SPM kesehatan di kabupaten/kota

dan 2 SPM kesehatan di provinsi.

2. Pengembangan protokol

Dalam pengembangan protokol, peneliti mengundang berbagai sumber yang terkait

dengan SPM kesehatan (Kemendagri dan Kemenkes). Beberapa informasi yang

diperoleh adalah:

• Belum semua puskesmas melaksanakan SPM dengan maksimal

• Masih banyak kendala yang dihadapi puskesmas dan kabupaten/kota dalam

melaksanakan SPM kesehatan di lapangan

• Pemahaman user terkait pedoman dan petunjuk teknis SPM kesehatan belum

sama, dan berdampak kepada pelaksanaan SPM di lapangan. Acuan

pelaksanaan SPM kesehatan adalah Permenkes No 4 tahun 2019

• Ada tiga point besar yang akan dibahas dalam implementasi SPM kesehatan,

yaitu: sarana dana prasarana yang dibutuhkan dalam implementasi SPM,

Sumber Daya Manusia (tenaga pelaksana SPM), dan juga petunjuk teknis dan

tata cara pemenuhan standar SPM

• Mengidentifikasi puskesmas atau kabupaten/kota mana saja yang sudah

melaksanakan SPM dan berhasil. Dari informasi yang diperoleh, ternyata yang

membuat perencaan SPM di kabupaten/kota masih sangat rendah, sekitar

Page 16: Ingan Tarigan dkk

15

20% kabupaten/kota yang sudah membuat perencanaan SPM sesuai konsep

dan metode yang ditetapkan. Dari permasalahan tersebut, peneliti

mengidentifikasi hal-hal yang akan dikaji lebih dalam dan dimasukkan dalam

protokol penelitian. Hasil diskusi dari berbagai narasumber, protokol

penelitian dapat di finalisasi

• Dalam hal pembiayaan SPM oleh daerah, SPM harus dimasukkan dalam

perencanaan daerah. Jika tidak ada perencanaan daerah, maka pembiayaan

pelaksanaan SPM sulit diperoleh

• Dalam pengembangan protokol penelitian, peneliti juga merencanakan

analisis data sekunder terkait variabel-variabel yang ada dalam petunjuk

teknis SPM kesehatan. Diharapkan dari hasil analisis ini, bisa mendapatkan

gambaran secara keseluruhan kesiapan puskesmas dalam memberikan

pelayanan SPM di puskesmas

3. Pengembangan kuesioner

Dalam pengembangan kuesioner, peneliti mengundang program yang terkait dan

membahas masing-masing SPM:

• Perencanaan Pembiayaan SPM Kesehatan berdasarkan standar teknis (jumlah

dan kualitas barang/jasa dan SDM Kesehatan, dan Petunjuk Teknis atau Tata

Cara Pemenuhan Standar) (Narasumber: P2JK)

P2JK mengembangkan aplikasi SISCOBIKE dalam membuat perencanaan SPM

kesehatan, namun dalam pelaksanaan di lapangan, belum semua daerah

membuat perencanaan dengan menggunakan SISCOBIKE

• Pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, balita, dan usia

Pendidikan dasar dengan mengundang beberapa narasumber dari program

kesga. Dari paparan narasumber diperoleh informasi permasalahan dan

tantangan dalam melaksanakan SPM di lapangan

• Pelayanan kesehatan pada usia produktif, usia lanjut, hipertensi, diabetes

mellitus, dan Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat (ODGJ) dengan mengundang

narasumber dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak

Menular.

Page 17: Ingan Tarigan dkk

16

• Pelayanan kesehatan Orang Terduga Tuberkulosis dan Orang dengan Risiko

Terinfeksi HIV dengan mengundang narasumber dari Direktorat Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit Menular.

• Pengembangan kuesioner (Indepth Interview, FGD, dan Kepuasan Pasien

Puskesmas), cara menganalisis dan membuat laporan kualitatif (Narasumber:

Dr.drg. Ella Nurlaella Hadi, M.Kes)

• Sistem Informasi terkait SPM, peneliti mengundang narasumber dari Pusdatin

dan Kemendagri. Dari hasil pertemuan diketahui bahwa belum semua

kabupaten/kota membuat laporan terkait SPM kesehatan.

4. Analisis data sekunder

Analisis data sekunder dilakukan dengan menggunakan data Riset Fasilitas Kesehatan

(Rifaskes) 2019 dan juga Riskesdas 2018. Ada kemungkinan menggunakan sumber

data yang lain juga. Peneliti masih menelaah dan mendiskusikannya. Variabel yang

dibutuhkan terkait ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas, SDM, dan petunjuk

teknis dan tata cara pemenuhan standar pelayanan SPM kesehatan. Setelah di

indentifikasi variabel yang dibutuhkan, maka selanjutnya dilakukan permohonan

permintaan data ke sekretariat Badan Litbangkes. Selanjutnya akan dilakukan analisis

mendalam oleh tim peneliti.

5. Peneliti juga menelaah terkait Permenkes No. 4 tahun 2019 tentang petunjuk teknis

SPM kesehatan, sehingga dapat ditemukan permasalahan terkait pelaksanaan SPM

kesehatan di lapangan. Diskusi masih berlanjut, di tahun 2021.

Page 18: Ingan Tarigan dkk

17

9. References

1. Ali P bahjuri, Siahaan renova glorya montesori, Solikha dewi amila, Wikanestri I. Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskemas. Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat. 2018. 125 p.

2. Kementerian Sekretariat Negara RI. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. 2014.

3. Kementerian Sekretariat Negara RI. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal. 2018.

4. Ministry of Home Affairs of Republic of Indonesia. Minister of Home Affairs Decree on Application of Minimun Service Standard. 2018;

5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. 2019.

6. West RL, Kahn K. Providers ’ De nitions of Quality and Barriers to Providing Care : a Qualitative Study in Rural Mpumalanga Province , South Africa. :1–19.

7. Male G, Code F, Under A, Code NR. Annex-4a : Patient satisfaction survey questionnaire for IPD services Patient satisfaction survey questionnaire for IPD services. :1–4.

Page 19: Ingan Tarigan dkk

18

PERSETUJUAN ATASAN YANG BERWENANG

JUDUL TAHAP 1

SITUATION ANALYSIS OF THE CURRENT MINIMAL SERVICE STANDARDS STATUS IN PUSKESMAS

Jakarta, 20 Maret 2021

Mengetahui Ketua Pembina Ilmiah Puslitbang Sumber

Daya & Pelayanan Kesehatan

Dr. dr. Harimat Hendarwan, M.Kes Nip. 197004032000031002

Ketua Pelaksana

Dr. Ingan Tarigan, SKM, M.Epid Nip. 196710041993032001

Menyetujui,

Kepala Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan

dr. Muhammad Karyana, M.Kes

NIP. 197012061999031001

Page 20: Ingan Tarigan dkk

19

Lampiran 1. Naskah Penjelasan Setelah Persetujuan

NASKAH PENJELASAN SETELAH PERSETUJUAN

Selamat Pagi/Siang/Sore Bapak/Ibu

Kami peneliti dari Pusat Penelitian Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Litbangkes,

Kementerian Kesehatan RI. Saat ini kami sedang melakukan studi “Situation Analysis of the Current

Minimal Service Standards Status in Puskesmas & The Evaluation of Minimal Service Standars

Implementation in Provincial and District Level”.

Tujuan penelitian ini ada dua tahap, yaitu:

Tahap 1. Melakukan analisis situasi pelaksanaan SPM berdasarkan indikator SPM dengan

menggunakan data yang ada (data sekunder) dan mengembangkan instrumen evaluasi untuk

memandu penilaian pelaksanaan SPM tahap kedua.

Tahap 2. Mengevaluasi pelaksanaan SPM di Puskesmas, Kabupaten/Kota, dan Provinsi.

Studi ini dilaksanakan dari Oktober 2020 – Desember 2021. Dalam studi ini akan mengumpulkan data

di Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan & Bappeda Kabupaten/Kota, dan Puskesmas di empat

provinsi yang terletak di provinsi Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi

Selatan.

Pada penelitian ini akan dilakukan indepth interview dengan pejabat (Kepala puskesmas atau yang

mewakilinya) dan dapat di dampingi pejabat yang kompeten/sesuai dengan topik yang akan dibahas

terkait pengetahuan dan pengalaman dalam pelaksanaan SPM di lapangan. Indepth interview

dimaksudkan untuk menggali pengetahuan, pengalaman dan pendapat informan terkait perencanaan,

dan pelaksanaan SPM kesehatan, tantangan yang dihadapi dan usulan perbaikan pelayanan dan

pelaksanaan SPM di masa yang akan datang. Tim peneliti akan meminta izin mengcopy beberapa

dokumen yang terkait dengan tujuan penelitian.

Saya meminta kesediaan Bapak/Ibu sebagai perwakilan institusi untuk di wawancarai. Keseluruhan

waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi pertanyaan dan data sekunder diselesaikan berdasarkan

kesepakatan bersama antara institusi dan pewawancara selama periode pengumpulan data.

Pelaksanaan indepth interview diperkirakan berlangsung sekitar 1.5 sampai 2 jam. Informan dalam

penelitian ini akan disesuaikan menurut bagian pertanyaannya sehingga dalam satu institusi mungkin

akan dibutuhkan lebih dari satu orang informan.

Keseluruhan proses indepth interview dilakukan melalui tatap muka dengan tetap menjaga protokol

kesehatan atau jika tidak memungkinkan karena situasi pandemi maka diskusi dilakukan melalui

media audio (online) untuk meminimalkan resiko penularan penyakit pada masa pandemi covid-19.

Selama proses indepth interview, saya akan merekam dan mencatat jawaban Bapak/Ibu, serta

meminta copy digital beberapa dokumen yang diizinkan sebagai pelengkap data. Tidak ada jawaban

benar atau salah dan tidak ada sanksi apapun atas jawaban yang diberikan. Bapak/Ibu diperkenankan

mundur sewaktu-waktu atau berhenti dari kegiatan indepth interview ini, baik karena ada kebutuhan

pribadi yang mendesak ataupun ada kepentingan dinas lain. Kita dapat mengatur ulang jadwal

berikutnya untuk melanjutkan indepth interview atau mengganti informan lain yang sesuai

kompetensinya dengan kebutuhan informasi yang akan digali dalam indepth interview ini.

Page 21: Ingan Tarigan dkk

20

Bapak/Ibu bebas mengemukakan pendapatnya atas pertanyaan yang diberikan berdasarkan fakta dan

pengalaman sebenarnya selama bekerja di instansi ini. Tim peneliti menjamin kerahasiaan jawaban

informan dan data instansi. Data penelitian ini hanya akan dipergunakan untuk kepentingan ilmiah

dan hanya dapat diakses oleh anggota tim peneliti yang berwenang dalam melakukan pengolahan

data.

Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi pengembangan kebijakan

pelaksanaan SPM di masa mendatang, termasuk melakukan upaya perbaikan dari permasalahan yang

dihadapi para pemangku kepentingan terkait. Institusi terpilih yang menjadi sampel penelitian akan

mendapat informasi tentang hasil temuan penting dan rekomendasi kebijakan dari penelitian ini. Tim

peneliti akan memberikan penggantian pulsa paket data untuk keperluan wawancara kepada setiap

informan penelitian ini sesuai standar biaya umum tahun 2021 yang berlaku yaitu Rp. 150,000 per

informan.

Bila ada informasi lanjut yang dibutuhkan terkait penelitian ini, kami persilahkan Bapak/Ibu

mengajukan beberapa pertanyaan sebelum memulai FGD.

Berikut saya informasikan nama, alamat dan nomor telepon penanggung jawab studi ini jika

membutuhkan informasi lanjut.

Dr. Ingan Tarigan, SKM, M.Epid Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan RI Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta Pusat Telp. 021-4259860/HP. 081282044400 Email: [email protected]

Bila sudah cukup jelas dan Bapak/Ibu bersedia, sebelum memulai indepth interview saya akan

meminta kesediaan Bapak/Ibu mengisi form kesediaan berpartisipasi sebagai informan studi pada

halaman berikutnya yang telah kami sediakan dan mohon perkenan tanda tangan dapat langsung

dibuat di form atau tautan (jika online) tersebut.

Terimakasih atas partisipasi Bapak/Ibu.

Page 22: Ingan Tarigan dkk

21

FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

Setelah mendapat penjelasan dan diberikan kesempatan bertanya, saya dapat memahami semua

penjelasan yang diberikan serta hak dan kewajiban saya sebagai informan yang mewakili institusi. Saya

bersedia mengikuti ketentuan pelaksanaan protokol kesehatan dalam proses pengambilan data studi

ini baik secara tatap muka atau dilakukan secara daring untuk meminimalkan resiko penularan covid-

19 di masa pandemi.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Menyatakan bersedia berpartisipasi dalam penelitian “Situation Analysis of the Current Minimal

Service Standards Status in Puskesmas & The Evaluation of Minimal Service Standars Implementation

in Provincial and District Level” dengan menjadi informan/responden dan bersedia memberikan

informasi yang benar sesuai pengetahuan dan pengalaman saya.

Saya juga bersedia memberikan data pendukung terkait topik penelitian sesuai persetujuan institusi.

Saya juga bersedia direkam dan dicatat selama indepth interview berlangsung.

Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebenarnya, dalam keadaaan sadar dan tanpa paksaan dari

pihak manapun.

1 Nama Responden

Jabatan

Lama bertugas (dalam jabatan saat ini)

Nomor Telepon/HP

Tanda Tangan

2 Nama Responden

Jabatan

Lama bertugas (dalam jabatan saat ini)

Nomor Telepon/HP

Tanda Tangan

3 Nama Responden

Page 23: Ingan Tarigan dkk

22

Jabatan

Lama bertugas (dalam jabatan saat ini)

Nomor Telepon/HP

Tanda Tangan

Page 24: Ingan Tarigan dkk

23

Lampiran 2. Kuesioner Indepth Interview Kepala Puskesmas

PUSLITBANG SUMBER DAYA & PELAYANAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I.

PANDUAN INDEPTH INTERVIEW KEPALA PUSKESMAS

a. Indepth interview dilaksanakan di lokasi penelitian dengan tetap mengikuti protokol

kesehatan. Jika situasi lapangan tidak memungkinkan, maka peneliti melakukan indepth

interview secara media audio (online), setelah koordinasi dengan instansi terkait (Dinkes

Kabupaten/Kota dan Puskesmas) dan menghubungi kepala puskesmas atau pejabat yang

mewakilinya dan memastikan kehadirannya.

b. Agenda

1. Salam pembuka dan perkenalan

2. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan penelitian

3. Peneliti menjelaskan protokol kesehatan

4. Peneliti menjelaskan tentang panduan indepth interview

5. Peneliti menjelaskan persetujuan setelah penjelasan

c. Kelengkapan indepth interview:

1. Notulen indepth interview, mencatat dengan rapi dan lengkap seluruh hasil diskusi

2. Kegiatan indepth inteview direkam selama diskusi berlangsung.

Page 25: Ingan Tarigan dkk

24

DAFTAR PERTANYAAN INDEPTH INTERVIEW

1

Menurut Bapak/Ibu bagaimana kebijakan pelaksanaan SPM di puskesmas ini?

Probing:

• Tanyakan apakah ada kebijakan/aturan khusus terkait pelaksanaan SPM Kesehatan

(misalnya peraturan pusat, Bupati, Kepala Dinkes, Kepala Puskesmas)

• Jika ada kebijakan khusus terkait SPM di tingkat kab/kota, tanyakan hal saja yang diatur

dalam kebijakan tersebut.

• Bagaimana dukungan Pemda terhadap pelaksanaan SPM

2

Apakah pernah disosialisasikan secara internal kebijakan SPM tersebut sehingga seluruh

pegawai puskesmas mengetahui dan memahami program SPM?

• Bagaimana bentuk sosialisasi?

• Siapa yang melakukan sosialisasi?

• Frekuensi sosialisasi dilakukan?

• Kapan terakhir kali sosialisasi dilakukan?

3

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perencanaan SPM di puskesmas ini?

Probing:

• Tanyakan apakah ada perencanaan, siapa yang membuat perencanaan

• Apakah dalam pelaksanaan pelayanan SPM di puskesmas, mengacu kepada perencanaan?

• Apakah ada target pencapaian masing-masing SPM di wilayah Bapak/Ibu? Bagaimana cara

menghitung target tersebut? Bagaimana hasil/cakupan selama ini? Apakah ada kendala

dalam menghitung target SPM?

4

Bagaimana pelaksanaan pelayanan SPM di puskesmas ini?

Probing:

• Tanyakan untuk 12 SPM di puskesmas (SPM ibu hamil, ibu bersalin, Bayi Baru lahir, Balita,

Usia Pendidikan Dasar, Usia produktif, Usia Lanjut, Penderita Hipertensi, Orang dengan

gangguan Berat (ODGJ), Orang terduga Tuberkulosis, dan HIV), bagaimana

pelaksanaannya di lapangan?

• Bagaimana pengalaman bapak/ ibu dalam melaksanakan protap/JUKNIS sesuai penyakit

untuk SPM ?

Probing; Adakah kendala?

Mohon ceritakan kendala dalam pelaksanaan protap yang mana dan untuk pelaksanaan

kasus SPM yang mana?

Bagaimana mengatasi kendala yang ada?

Bagaimana Dinkes membantu mengatasi masalah tersebut diatas?

• Adakah koordinasi/ dukungan lintas sektor untuk mengatasi masalah tersebut? Misalnya

Pemda, bidang olahraga, parawisata, dll

5 Menurut Bapak/Ibu bagaimana dengan ketersediaan tenaga pelaksana di puskesmas,

khususnya tenaga yang memberikan pelayanan SPM?

Page 26: Ingan Tarigan dkk

25

Probing:

• Apakah tenaga pemberi layanan sudah cukup memadai, apakah ada kekurangan tenaga

atau kelebihan tenaga.

• Jika kekurangan tenaga pemberi layanan khususnya layanan SPM, bagaimana cara

mengatasinya. Apakah merekrut tenaga honorer? Apakah ad acara lain untuk mengatasi

permasalahan tersebut?

• Menurut Bapak/Ibu apa keterbatasan SDM mempengaruhi pelayanan di puskesmas?

• Apakah tenaga kesehatan pelaksana SPM dilatih secara rutin?

• Dimana dilatih

• siapa yang melatih?

• Berapa kali?

• Apakah ada saran untuk meningkatkan layanan SPM, khususnya karena

keterbatasan/kekurangan tenaga Kesehatan?

• Apakah ada saran pelatihan yang dibutuhkan, bagaimana bentuk pelatihannya, siapa yang

dilatih, dan dimana tempat pelatihannya?

6

Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan SPM

Kesehatan?

Probing:

• Apakah sarana prasarana masing-masing SPM tersedia lengkap?

• Secara umum apakah sarana puskesmas, dari segi ruangan pemeriksaan, ruang tunggu,

ruang tindakan, toilet, ketersediaan air, dan lingkungan puskesmas

• Jika ada kendala dalam ketersediaan sarana (ruangan, air, sanitasi, toilet,dll), bagaimana

Bapak/Ibu untuk mengatasinya? Apakah merujuk atau bagaimana?

• Bagaimana ketersediaan peralatan puskesmas, khususnya dalam memberikan pelayanan

SPM di puskesmas. Misalnya alat untuk pemeriksaan, alat untuk melakukan tindakan, alat

untuk screening, dll → masing2 PJ SPM alat tanpa yg perlu ditanyakan/ misalnya Rapid

Test HIV, IVA Test, Gluco Test, sputum BTA,

• Instrument buku, kohort, dll → pertanyaan tambahan → menghitung skor dll

• Apakah ketersediaan alat tersebut sudah mencukupi dari segi jumlah dan juga fungsi dn

selalu tersedia?

• Jika ada kendala dalam ketersediaan peralatan, apa yang Bapak/Ibu lakukan? Bagaimana

cara mengatasinya?

• Bagaimana ketersediaan dan penggunaan sistim informasi untuk menunjang pelaksanaan

sesuai protap SPM? Apakah dengan penggunaan sistim informasi SPM memudahkan

tugas petugas di puskesmas?

7

Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketersediaan obat-obatan dan juga bahan habis pakai?

Probing:

• Tanyakan apakah kebutuhan obat-obatan dan bahan habis pakai khususnya untuk

pelayanan SPM tersedia dan mencukupi? (kontiniunitas)

• Apakah ada kebutuhan obat-obatan dan bahan habis pakai yang tidak tersedia. Tanyakan

lebih detail obat, reagen dan bahan habis pakai apa saja yang tidak tersedia?

Page 27: Ingan Tarigan dkk

26

• Bagaimana sistem pengadaan obat, reagen, dan alat Kesehatan habis pakai di puskesmas

ini? Apakah dari Dinkes? atau puskesmas sendiri yang melakukan pengadaaan untuk

kebutuhan SPM? Adakah ada bantuan dari pihak lain (pusat, NGO, swasta, dll)

• Bagaimana sistem distribusi obat, reagen, alkes habis pakai di puskesmas ini?

• Bagiamana yang mengelola obat, reagen, dan alkes habis pakai untuk pelayanan SPM?

(instalasi farmasi atau di setiap program masing-masing?)

• Apakah obat yang tersedia, sesuai dengan kebutuhan pelayanan? Apakah ada jenis obat

yang ketersediaannya berlebihan atau kurang? Menurut Bapak/Ibu apa penyebab

kebutuhan obat-obatan berlebih atau kurang? (tidak sesuai dengan kebutuhan, obat-

obatan yang expired), seberapa banyak?

• Jika ada obat-obatan atau bahan habis pakai tidak tersedia, Bagaimana Bapak/Ibu

mengatasinya?

• Apakah ada obat-obatan penyakit kronis tidak tersedia di puskesmas? (hipertensi, DM dll)

• Apakah ada obat-obatan untuk pelayanan SPM diluar dari daftar obat yang menjadi

standar pelayanan obat di puskesmas?

• Apakah Bapak/Ibu pernah merujuk pasien karena ketidaktersediaan obat di puskesmas?

8

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana waktu pelayanan di puskesmas ini?

Probing:

• Tanyakan apakah waktu tunggu terlalu lama (rata-rata berapa menit)? Jika ya, menurut

Bapak/Ibu apa yang menyebabkan waktu tunggu terlalu lama? Apakah ada kaitannya

dengan ketersediaan tenaga, sarana (ruangan, dll) ?

• Jika ada keterbatasan ruangan, apakah itu dapat melanggar privasi pasien? Mohon

dijelaskan situasinya.

9

Apakah dalam pelaksanaan pelayanan di puskesmas, khususnya pelayanan SPM, ada dukungan

dari Pemda?

Probing:

• Tanyakan bentuk dukungan Pemda terhadap pelayanan SPM Kesehatan

• Tanyakan Apakah Pemda membuat perencanaan SPM kesehatan?

• Apakah Pemda mendukung dana pelaksanaan SPM di puskesmas? Jika ya, apakah

dukungan dana tersebut memadai/mencukupi? Jika tidak mencukupi, bagaimana

puskesmas mengatasinya? Apakah kegiatan dikurangi atau bagaimana?

• Dari mana sumber dana untuk pelaksanaan SPM? APBD, DAK (BOK), Swasta, BPJS, dll

10

Apakah ada indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja puskesmas?

Probing:

• Apakah ada indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja puskesmas, khususnya

pelayanan SPM? Jika ya, tanyakan apa saja indikator yang digunakan dalam mengukur

kinerja puskesmas? Jika belum ada indikator mengukur kinerja puskesmas, tanyakan

apakah Bapak/Ibu mempunyai saran, indikator apa yang dipakai dalam mengukur kinerja

puskesmas?

11 Bagaimana koordinasi Bapak/Ibu dengan instansi lain (khususnya Pemda) dalam pelaksanaan

SPM di wilayah Bapak/Ibu?

Page 28: Ingan Tarigan dkk

27

Probing:

• Kendala apa yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya?

12

Apakah ada monev yang dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota?

Apakah ada Monev dari Pemda?

Probing:

• Tanyakan apakah rutin dilakukan? Berapa sekali setahun

• Siapa yang melakukan monev (Dinkes, Pemda)?

• Apakah jika target tercapai atau tidak, apakah Dinkes memberikan sanksi atau rewards?

• Apakah koordinasi dengan Dinkes berjalan lancar? Tanyakan bentuk koordinasi apa saja

yang dilakukan?

• Adakah pelaporan kegiatan terkait SPM yang dilaporkan ke PEMDA atau sector terkait

lainnya?

• Menurut bapak/ibu adakah dampak pelaksanaan SPM dengan menurunnya rujukan

vertical maupun horizontal?

• Adakah UKM pengembangan yang di laksanakan di kab/kota diwilayah ini ? Mohon jelaskan UKM pengembangan apa dan bagaimana pelaksanaannya ?

• Note:

UKM Pengembangan: bersifat inofatif, sesuai prioritas masalah Kesehatan, kekhususan wilayah

kerja dan potensi SDM yg tersedia

13 Bagaimana strategi puskesmas untuk mencapai target SPM di puskesmas?

14

Apa saran Bapak/Ibu, cara meningkatkan dan memperkuat system pelayanan Kesehatan di

fasilitas Kesehatan?

Probing:

• Tanyakan dari sisi SDM

• Tanyakan dari sudut sarana & prasarana

• Tanyakan dari model pelayanan

Terimakasih Bapak/Ibu atas partisipasinya

Page 29: Ingan Tarigan dkk

28

Lampiran 3. Kuesioner Indepth Interview Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota

PUSLITBANG SUMBER DAYA & PELAYANAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I.

PANDUAN INDEPTH INTERVIEW KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

d. Indepth interview dilaksanakan di lokasi penelitian dengan tetap mengikuti protokol

kesehatan. Jika situasi lapangan tidak memungkinkan, maka peneliti melakukan indepth

interview secara media audio (online), setelah koordinasi dengan instansi terkait (Dinkes

Kabupaten/Kota) dan menghubungi Kepala Dinas Kesehatana Kab/Kota atau pejabat yang

mewakilinya dan memastikan kehadirannya.

e. Agenda

6. Salam pembuka dan perkenalan

7. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan penelitian

8. Peneliti menjelaskan protokol kesehatan

9. Peneliti menjelaskan tentang panduan indepth interview

10. Peneliti menjelaskan persetujuan setelah penjelasan

f. Kelengkapan indepth interview:

3. Notulen indepth interview, mencatat dengan rapi dan lengkap seluruh hasil diskusi

4. Kegiatan indepth inteview direkam selama diskusi berlangsung.

Page 30: Ingan Tarigan dkk

29

DAFTAR PERTANYAAN INDEPTH INTERVIEW

No PERTANYAAN

1

Menurut Bapak/Ibu bagaimana kebijakan pelaksanaan SPM di wilayah ini?

Probing:

• Tanyakan apakah ada kebijakan/aturan khusus terkait pelaksanaan SPM Kesehatan

(misalnya peraturan pusat, Bupati, Kepala Dinkes, Kepala Puskesmas)

• Jika ada kebiajakan khusus terkait SPM di tingkat kab/kota, tanyakan hal saja yang diatur

dalam kebijakan tersebut.

• Bagaimana dukungan Pemda terhadap pelaksanaan SPM

• Menurut Bapak/Ibu apakah kebijakan SPM ini sudah tepat atau ada masukan lain?

2

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perencanaan SPM di wilayah ini?

Probing:

• Tanyakan apakah ada perencanaan, siapa yang membuat perencanaan

• Apakah dalam pelaksanaan pelayanan SPM di puskesmas, mengacu kepada perencanaan?

• Apakah ada target Kesehatan dalam Renstrada? AKI AKB? Apa komitmen Bupati/Walikota

terhadap target tersebut?

3

Bagaimana pelaksanaan pelayanan SPM di wilayah ini?

Probing:

• Tanyakan untuk 12 SPM di puskesmas (SPM ibu hamil, SPM ibu hamil, ibu bersalin, Bayi

Baru lahir, Balita, Usia Pendidikan Dasar, Usia produktif, Usia Lanjut, Penderita Hipertensi,

Orang dengan gangguan Berat (ODGJ), Orang terduga Tuberkulosis, dan HIV

• Apakah ada kendala dalam pelaksanaan SPM tersebut?

4

Menurut Bapak/Ibu bagaimana dengan ketersediaan tenaga pelaksana di puskesmas,

khususnya tenaga yang memberikan pelayanan SPM?

Probing:

• Apakah tenaga pemberi layanan sudah cukup memadai, apakah ada kekurangan tenaga

atau kelebihan tenaga.

• Jika kekurangan tenaga pemberi layanan khususnya layanan SPM, bagaimana cara

mengatasinya.

• Apakah tenaga kesehatan pelaksana SPM dilatih secara rutin? Dimana dilatih, dan siapa

yang melatih?

• Apakah pelatihan yang diberikan sudah memadai? Apakah sesuai dengan kebutuhan

pelayanan?

• Apakah karena kekurangan tenaga pemberi layanan mempengaruhi kualitas layanan di

puskesmas?

• Apakah karena keterbatasan tenaga, berdampak kepada kualitas pelayanan dan personel

tenaga?

Page 31: Ingan Tarigan dkk

30

• Apakah ada saran untuk meningkatkan layanan SPM, khususnya karena

keterbatasan/kekurangan tenaga Kesehatan?

• Apakah ada saran pelatihan yang dibutuhkan, bagaimana bentuk pelatihannya, siapa yang

dilatih, dan dimana tempat pelatihannya?

• Jenis pelatihan apa saja yang dibutuhkan dalam pelayanan SPM ?

5

Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan SPM

Kesehatan?

Probing:

• Tanyakan, apakah sarana prasarana tersedia lengkap, apakah ada yang tidak tersedia atau

sarana dan prasarana yang tidak mendukung pelaksanaan SPM.

• Secara umum apakah sarana puskesmas, dari segi ruangan pemeriksaan, ruang tunggu,

ruang tindakan, toilet, ketersediaan air, dan lingkungan puskesmas

• Tanyakan ketersediaan peralatan puskesmas, khususnya dalam memberikan pelayanan

SPM di puskesmas. Misalnya alat untuk pemeriksaan, alat untuk melakukan tindakan, alat

untuk screening, dll

• Apakah ketersediaan alat tersebut sudah mencukupi dari segi jumlah dan juga fungsi.

• Jika ada kendala dalam ketersediaan sarana (ruangan, air, sanitasi, toilet,dll), bagaimana

Bapak/Ibu untuk mengatasinya? Apakah merujuk atau bagaimana?

• Jika ada kendala dalam ketersediaan peralatan, apa yang Bapak/Ibu lakukan? Bagaimana

cara mengatasinya?

6

Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketersediaan obat-obatan dan juga bahan habis pakai?

Probing:

• Tanyakan apakah kebutuhan obat-obatan dan bahan habis pakai khususnya untuk

pelayanan SPM tersedia dan mencukupi?

• Apakah ada kebutuhan obat-obatan dan bahan habis pakai yang tidak tersedia. Tanyakan

lebih detail obat atau bahan habis pakai apa saja yang tidak tersedia?

• Bagaimana system distribusi obat di wilayah ini? Apakah puskesmas mendapatkan subsidi

dari pusat atau dari Dinkes Kabupaten/Kota?

• Apakah obat yang tersedia, sesuai dengan kebutuhan pelayanan? Apakah ada jenis obat

yang ketersediaannya berlebihan atau kurang? Menurut Bapak/Ibu apa penyebab

kebutuhan obat-obatan obat-obatan berlebih atau kurang? (tidak sesuai dengan

kebutuhan)?

• Jika ada obat-obatan atau bahan habis pakai tidak tersedia, Bagaimana Bapak/Ibu

mengatasinya?

• Apakah ada obat-obatan penyakit kronis tidak tersedia di puskesmas?

• Apakah ada kebijakan/regulasi terkait obat, bertentangan dengan pelayanan yang harus

diberikan? Jika ada, tanyakan jenis pelayanannya.

• Apakah Bapak/Ibu pernah merujuk pasien karena ketidaktersediaan obat di puskesmas?

7 Menurut Bapak/Ibu, bagaimana waktu pelayanan di puskesmas ini?

Probing:

Page 32: Ingan Tarigan dkk

31

• Tanyakan apakah waktu tunggu terlalu lama? Jika ya, menurut Bapak/Ibu apa yang

menyebabkan waktu tunggu terlalu lama? Apakah ada kaitannya dengan ketersediaan

tenaga, sarana (ruangan, dll) ?

• Jika ada keterbatasan ruangan, apakah itu dapat melanggar privasi pasien? Mohon

dijelaskan situasinya.

8

Apakah dalam pelaksanaan pelayanan di puskesmas, khususnya pelayanan SPM, ada dukungan

dari Pemda?

Probing:

• Tanyakan bentuk dukungan Pemda terhadap pelayanan SPM

• Tanyakan Apakah Pemda membuat perencanaan SPM ?

• Apakah Pemda mendukung dana pelaksanaan SPM di puskesmas? Jika ya, apakah

dukungan dana tersebut memadai/mencukupi? Jika tidak mencukupi, bagaimana

puskesmas mengatasinya? Apakah kegiatan dikurangi atau bagaimana?

• Dari mana sumber dana untuk pelaksanaan SPM? APBD, DAK, Swasta, BPJS, dll

9

Apakah ada indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja puskesmas?

Probing:

• Apakah ada indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja puskesmas, khususnya

pelayanan SPM? Jika ya, tanyakan apa saja indicator yang digunakan dalam mengukur

kinerja puskesmas? Jika belum ada indicator mengukur kinerja puskesmas, tanyakan

apakah Bapak/Ibu mempunyai saran, indicator apa yang dipakai dalam mengukur kinerja

puskesmas?

Bagaimana koordinasi Bapak/Ibu dengan instansi lain dalam pelaksanaan SPM di wilayah

Bapak/Ibu?

Probing:

• Kendala apa yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya

10

Apakah ada monev yang dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota?

Probing:

• Tanyakan apakah rutin dilakukan? Berapa sekali setahun

• Siapa yang melakukan monev?

• Apakah jika target tercapai atau tidak, apakah Dinkes memberikan sanksi atau rewards ?

• Apakah koordinasi dengan Dinkes berjalan lancar? Tanyakan bentuk koordinasi apa saja

yang dilakukan?

11

Apa saran Bapak/Ibu, cara meningkatkan dan memperkuat system pelayanan Kesehatan di

fasilitas Kesehatan?

Probing:

• Tanyakan dari sisi SDM

• Tanyakan dari sudut sarana & prasarana

• Tanyakan dari model pelayanan

Terimakasih Bapak/Ibu atas partisipasinya

Page 33: Ingan Tarigan dkk

32

Lampiran 4. Kuesioner Indepth Interview Kepala Bappeda Kabupaten/Kota

PUSLITBANG SUMBER DAYA & PELAYANAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I.

PANDUAN INDEPTH INTERVIEW KEPALA BAPPEDA

g. Indepth interview dilaksanakan di lokasi penelitian dengan tetap mengikuti protokol

kesehatan. Jika situasi lapangan tidak memungkinkan, maka peneliti melakukan indepth

interview secara media audio (online), setelah koordinasi dengan instansi terkait (Dinkes

Kabupaten/Kota) dan menghubungi kepala Bappeda Kab/Kota atau pejabat yang mewakilinya

dan memastikan kehadirannya.

h. Agenda

11. Salam pembuka dan perkenalan

12. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan penelitian

13. Peneliti menjelaskan protokol kesehatan

14. Peneliti menjelaskan tentang panduan indepth interview

15. Peneliti menjelaskan persetujuan setelah penjelasan

i. Kelengkapan indepth interview:

5. Notulen indepth interview, mencatat dengan rapi dan lengkap seluruh hasil diskusi

6. Kegiatan indepth inteview direkam selama diskusi berlangsung.

Page 34: Ingan Tarigan dkk

33

DAFTAR PERTANYAAN INDEPTH INTERVIEW

No PERTANYAAN

1

Menurut Bapak/Ibu bagaimana kebijakan pelaksanaan SPM di wilayah ini?

Probing:

• Tanyakan apakah ada kebijakan/aturan khusus terkait pelaksanaan SPM Kesehatan

(misalnya peraturan pusat, Bupati, Kepala Dinkes, Kepala Puskesmas)

• Jika ada kebiajakan khusus terkait SPM di tingkat kab/kota, tanyakan hal saja yang diatur

dalam kebijakan tersebut.

• Bagaimana dukungan Pemda terhadap pelaksanaan SPM

• Menurut Bapak/Ibu apakah kebijakan SPM ini sudah tepat atau ada masukan lain

2

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perencanaan SPM di wilayah ini?

Probing:

• Tanyakan apakah ada perencanaan, siapa yang membuat perencanaan

• Apakah dalam pelaksanaan pelayanan SPM di puskesmas, mengacu kepada perencanaan?

• Apakah ada target Kesehatan dalam Renstrada? AKI AKB? Apa komitmen Bupati/Walikota

terhadap target tersebut?

3

Bagaimana pelaksanaan pelayanan SPM di wilayah ini?

Probing:

• Tanyakan untuk 12 SPM Kesehatan di wilayah ini

• Apakah ada kendala dalam pelaksanaan SPM tersebut?

4

Menurut Bapak/Ibu bagaimana dengan ketersediaan tenaga pelaksana di puskesmas,

khususnya tenaga yang memberikan pelayanan SPM?

Probing:

• Apakah tenaga pemberi layanan sudah cukup memadai, apakah ada kekurangan tenaga

atau kelebihan tenaga?

• Jika kekurangan tenaga pemberi layanan khususnya layanan SPM, bagaimana cara

mengatasinya.

• Apakah tenaga kesehatan pelaksana SPM dilatih secara rutin? Dimana dilatih, dan siapa

yang melatih?

• Apakah pelatihan yang diberikan sudah memadai? Apakah sesuai dengan kebutuhan

pelayanan?

• Apakah karena kekurangan tenaga pemberi layanan mempengaruhi kualitas layanan di

puskesmas?

• Apakah karena keterbatasan tenaga, berdampak kepada kualitas pelayanan dan personel

tenaga?

• Apakah ada saran untuk meningkatkan layanan SPM, khususnya karena

keterbatasan/kekurangan tenaga Kesehatan?

Page 35: Ingan Tarigan dkk

34

• Apakah ada saran pelatihan yang dibutuhkan, bagaimana bentuk pelatihannya, siapa yang

dilatih, dan dimana tempat pelatihannya?

• Jenis pelatihan apa saja yang dibutuhkan dalam pelayanan SPM ?

5

Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan SPM

Kesehatan?

Probing:

• Tanyakan, apakah sarana prasarana tersedia lengkap, apakah ada yang tidak tersedia atau

sarana dan prasarana yang tidak mendukung pelaksanaan SPM.

• Secara umum apakah sarana puskesmas, dari segi ruangan pemeriksaan, ruang tunggu,

ruang tindakan, toilet, ketersediaan air, dan lingkungan puskesmas

• Tanyakan ketersediaan peralatan puskesmas, khususnya dalam memberikan pelayanan

SPM di puskesmas. Misalnya alat untuk pemeriksaan, alat untuk melakukan tindakan, alat

untuk screening, dll

• Apakah ketersediaan alat tersebut sudah mencukupi dari segi jumlah dan juga fungsi.

• Jika ada kendala dalam ketersediaan sarana (ruangan, air, sanitasi, toilet,dll), bagaimana

Bapak/Ibu untuk mengatasinya? Apakah merujuk atau bagaimana?

• Jika ada kendala dalam ketersediaan peralatan, apa yang Bapak/Ibu lakukan? Bagaimana

cara mengatasinya?

6

Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketersediaan obat-obatan dan juga bahan habis pakai?

Probing:

• Tanyakan apakah kebutuhan obat-obatan dan bahan habis pakai khususnya untuk

pelayanan SPM tersedia dan mencukupi?

• Apakah ada kebutuhan obat-obatan dan bahan habis pakai yang tidak tersedia. Tanyakan

lebih detail obat atau bahan habis pakai apa saja yang tidak tersedia?

• Bagaimana system distribusi obat di wilayah ini? Apakah puskesmas mendapatkan subsidi

dari pusat atau dari Dinkes Kabupaten/Kota?

• Apakah obat yang tersedia, sesuai dengan kebutuhan pelayanan? Apakah ada jenis obat

yang ketersediaannya berlebihan atau kurang? Menurut Bapak/Ibu apa penyebab

kebutuhan obat-obatan obat-obatan berlebih atau kurang? (tidak sesuai dengan

kebutuhan)?

• Jika ada obat-obatan atau bahan habis pakai tidak tersedia, Bagaimana Bapak/Ibu

mengatasinya?

• Apakah ada obat-obatan penyakit kronis tidak tersedia di puskesmas?

• Apakah ada kebijakan/regulasi terkait obat, bertentangan dengan pelayanan yang harus

diberikan? Jika ada, tanyakan jenis pelayanannya.

• Apakah Bapak/Ibu pernah merujuk pasien karena ketidaktersediaan obat di puskesmas?

7

Apakah dalam pelaksanaan pelayanan di puskesmas, khususnya pelayanan SPM, ada dukungan

dari Pemda?

Probing:

• Tanyakan bentuk dukungan Pemda terhadap pelayanan SPM

• Tanyakan Apakah Pemda membuat perencanaan SPM ?

Page 36: Ingan Tarigan dkk

35

• Apakah Pemda mendukung dana pelaksanaan SPM di puskesmas? Jika ya, apakah

dukungan dana tersebut memadai/mencukupi? Jika tidak mencukupi, bagaimana

puskesmas mengatasinya? Apakah kegiatan dikurangi atau bagaimana?

• Dari mana sumber dana untuk pelaksanaan SPM? APBD, DAK, Swasta, BPJS, dll

8

Apakah ada indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja puskesmas?

Probing:

• Apakah ada indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja puskesmas, khususnya

pelayanan SPM? Jika ya, tanyakan apa saja indikator yang digunakan dalam mengukur

kinerja puskesmas? Jika belum ada indikator mengukur kinerja puskesmas, tanyakan

apakah Bapak/Ibu mempunyai saran, indikator apa yang dipakai dalam mengukur kinerja

puskesmas?

9

Bagaimana koordinasi Bapak/Ibu dengan instansi lain dalam pelaksanaan SPM di wilayah

Bapak/Ibu?

Probing:

• Kendala apa yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya?

10

Apakah ada monev yang dilakukan oleh Bappeda?

Probing:

• Tanyakan apakah rutin dilakukan? Berapa sekali setahun

• Siapa yang melakukan monev?

• Apakah jika target tercapai atau tidak, apakah Bappeda memberikan sanksi atau rewards

?

• Apakah koordinasi dengan Dinkes berjalan lancar? Tanyakan bentuk koordinasi apa saja

yang dilakukan?

11

Apa saran Bapak/Ibu, cara meningkatkan dan memperkuat system pelayanan Kesehatan di

fasilitas Kesehatan?

Probing:

• Tanyakan dari sisi SDM

• Tanyakan dari sudut sarana & prasarana

• Tanyakan dari model pelayanan

Terimakasih Bapak/Ibu atas partisipasinya

Page 37: Ingan Tarigan dkk

36

Lampiran 5. Kuesioner Indepth Interview Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

PUSLITBANG SUMBER DAYA & PELAYANAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I.

PANDUAN INDEPTH INTERVIEW KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI

j. Indepth interview dilaksanakan di lokasi penelitian dengan tetap mengikuti protokol

kesehatan. Jika situasi lapangan tidak memungkinkan, maka peneliti melakukan indepth

interview secara media audio (online), setelah koordinasi dengan instansi terkait (Dinkes

Provinsi) dan menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atau pejabat yang mewakilinya

dan memastikan kehadirannya.

k. Agenda

16. Salam pembuka dan perkenalan

17. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan penelitian

18. Peneliti menjelaskan protokol kesehatan

19. Peneliti menjelaskan tentang panduan indepth interview

20. Peneliti menjelaskan persetujuan setelah penjelasan

l. Kelengkapan indepth interview:

7. Notulen indepth interview, mencatat dengan rapi dan lengkap seluruh hasil diskusi

8. Kegiatan indepth inteview direkam selama diskusi berlangsung.

Page 38: Ingan Tarigan dkk

37

DAFTAR PERTANYAAN INDEPTH INTERVIEW

No PERTANYAAN

1

Menurut Bapak/Ibu bagaimana kebijakan pelaksanaan SPM di wilayah ini?

Probing:

• Tanyakan apakah ada kebijakan/aturan khusus terkait pelaksanaan SPM Kesehatan

(misalnya peraturan pusat, Bupati, Kepala Dinkes, Kepala Puskesmas)

• Jika ada kebijakan khusus terkait SPM di tingkat kab/kota, tanyakan hal saja yang diatur

dalam kebijakan tersebut.

• Bagaimana dukungan Pemda terhadap pelaksanaan SPM

• Menurut Bapak/Ibu apakah kebijakan SPM ini sudah tepat atau ada masukan lain?

2

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perencanaan SPM di wilayah ini?

Probing:

• Tanyakan apakah ada perencanaan, siapa yang membuat perencanaan

• Apakah dalam pelaksanaan pelayanan SPM di puskesmas, mengacu kepada perencanaan?

• Apakah ada target Kesehatan dalam Renstrada? AKI AKB? Apa komitmen Bupati/Walikota

terhadap target tersebut?

3

Bagaimana pelaksanaan pelayanan SPM di wilayah ini?

Probing:

• Tanyakan untuk 2 SPM Kesehatan di level provinsi (KLB dan bencana)

• Apakah ada kendala dalam pelaksanaan SPM tersebut? Bagaimana cara mengatasinya?

4

Menurut Bapak/Ibu bagaimana dengan ketersediaan tenaga pelaksana di puskesmas,

khususnya tenaga yang memberikan pelayanan SPM?

Probing:

• Apakah tenaga pemberi layanan sudah cukup memadai, apakah ada kekurangan tenaga

atau kelebihan tenaga?

• Jika kekurangan tenaga pemberi layanan khususnya layanan SPM, bagaimana cara

mengatasinya.

• Apakah tenaga kesehatan pelaksana SPM dilatih secara rutin? Dimana dilatih, dan siapa

yang melatih?

• Apakah pelatihan yang diberikan sudah memadai? Apakah sesuai dengan kebutuhan

pelayanan?

• Apakah karena kekurangan tenaga pemberi layanan mempengaruhi kualitas layanan di

puskesmas?

• Apakah karena keterbatasan tenaga, berdampak kepada kualitas pelayanan dan personel

tenaga?

• Apakah ada saran untuk meningkatkan layanan SPM, khususnya karena

keterbatasan/kekurangan tenaga Kesehatan?

Page 39: Ingan Tarigan dkk

38

• Apakah ada saran pelatihan yang dibutuhkan, bagaimana bentuk pelatihannya, siapa yang

dilatih, dan dimana tempat pelatihannya?

• Jenis pelatihan apa saja yang dibutuhkan dalam pelayanan SPM ?

5

Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan SPM

Kesehatan?

Probing:

• Tanyakan, apakah sarana prasarana tersedia lengkap, apakah ada yang tidak tersedia atau

sarana dan prasarana yang tidak mendukung pelaksanaan SPM.

• Secara umum apakah sarana puskesmas, dari segi ruangan pemeriksaan, ruang tunggu,

ruang tindakan, toilet, ketersediaan air, dan lingkungan puskesmas

• Tanyakan ketersediaan peralatan puskesmas, khususnya dalam memberikan pelayanan

SPM di puskesmas. Misalnya alat untuk pemeriksaan, alat untuk melakukan tindakan, alat

untuk screening, dll

• Apakah ketersediaan alat tersebut sudah mencukupi dari segi jumlah dan juga fungsi.

• Jika ada kendala dalam ketersediaan sarana (ruangan, air, sanitasi, toilet,dll), bagaimana

Bapak/Ibu untuk mengatasinya? Apakah merujuk atau bagaimana?

• Jika ada kendala dalam ketersediaan peralatan, apa yang Bapak/Ibu lakukan? Bagaimana

cara mengatasinya?

6

Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketersediaan obat-obatan dan juga bahan habis pakai?

Probing:

• Tanyakan apakah kebutuhan obat-obatan dan bahan habis pakai khususnya untuk

pelayanan SPM tersedia dan mencukupi?

• Apakah ada kebutuhan obat-obatan dan bahan habis pakai yang tidak tersedia. Tanyakan

lebih detail obat atau bahan habis pakai apa saja yang tidak tersedia?

• Bagaimana system distribusi obat di wilayah ini? Apakah puskesmas mendapatkan subsidi

dari pusat atau dari Dinkes Kabupaten/Kota?

• Apakah obat yang tersedia, sesuai dengan kebutuhan pelayanan? Apakah ada jenis obat

yang ketersediaannya berlebihan atau kurang? Menurut Bapak/Ibu apa penyebab

kebutuhan obat-obatan obat-obatan berlebih atau kurang? (tidak sesuai dengan

kebutuhan)?

• Jika ada obat-obatan atau bahan habis pakai tidak tersedia, Bagaimana Bapak/Ibu

mengatasinya?

• Apakah ada obat-obatan penyakit kronis tidak tersedia di puskesmas?

• Apakah ada kebijakan/regulasi terkait obat, bertentangan dengan pelayanan yang harus

diberikan? Jika ada, tanyakan jenis pelayanannya.

• Apakah Bapak/Ibu pernah merujuk pasien karena ketidaktersediaan obat di puskesmas?

7

Apakah dalam pelaksanaan pelayanan di puskesmas, khususnya pelayanan SPM, ada dukungan

dari Pemda?

Probing:

• Tanyakan bentuk dukungan Pemda terhadap pelayanan SPM

• Tanyakan Apakah Pemda membuat perencanaan SPM ?

Page 40: Ingan Tarigan dkk

39

• Apakah Pemda mendukung dana pelaksanaan SPM di puskesmas? Jika ya, apakah

dukungan dana tersebut memadai/mencukupi? Jika tidak mencukupi, bagaimana

puskesmas mengatasinya? Apakah kegiatan dikurangi atau bagaimana?

• Dari mana sumber dana untuk pelaksanaan SPM? APBD, DAK, Swasta, BPJS, dll

8

Apakah ada indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja puskesmas?

Probing:

• Apakah ada indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja puskesmas, khususnya

pelayanan SPM? Jika ya, tanyakan apa saja indikator yang digunakan dalam mengukur

kinerja puskesmas? Jika belum ada indikator mengukur kinerja puskesmas, tanyakan

apakah Bapak/Ibu mempunyai saran, indikator apa yang dipakai dalam mengukur kinerja

puskesmas?

9

Bagaimana koordinasi Bapak/Ibu dengan instansi lain dalam pelaksanaan SPM di wilayah

Bapak/Ibu?

Probing:

• Kendala apa yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya?

10

Apakah ada monev yang dilakukan oleh Dinkes Provinsi?

Probing:

• Tanyakan apakah rutin dilakukan? Berapa sekali setahun

• Siapa yang melakukan monev?

• Apakah jika target tercapai atau tidak, apakah Bappeda memberikan sanksi atau rewards

?

• Apakah koordinasi dengan Dinkes berjalan lancar? Tanyakan bentuk koordinasi apa saja

yang dilakukan?

11

Apa saran Bapak/Ibu, cara meningkatkan dan memperkuat system pelayanan Kesehatan di

fasilitas Kesehatan?

Probing:

• Tanyakan dari sisi SDM

• Tanyakan dari sudut sarana & prasarana

• Tanyakan dari model pelayanan

Terimakasih Bapak/Ibu atas partisipasinya

Page 41: Ingan Tarigan dkk

40

Lampiran 6. Kuesioner FGD Petugas Pelaksana SPM di Puskesmas

PUSLITBANG SUMBER DAYA & PELAYANAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I.

PANDUAN FGD PETUGAS PELAYANAN SPM KESEHATAN DI PUSKESMAS

a. Fokus Group Discussion (FGD) dilaksanakan di lokasi penelitian dengan tetap mengikuti

protocol kesehatan. Jika situasi lapangan tidak memungkinkan, maka peneliti melakukan FGD

secara media audio (online) setelah koordinasi dengan instansi terkait (puskesmas) dan

menghubungi calon peserta FGD dan memastikan kehadirannya.

b. Kriteria peserta adalah Petugas Pelaksana pelayanan SPM Kesehatan di puskesmas, antara

lain:

1) SPM Ibu Hamil

2) SPM Ibu Bersalin

3) SPM Bayi Baru Lahir (BBL)

4) SPM Balita

5) SPM Usia Pendidikan Dasar

6) SPM Usia Produktif

7) SPM Usia Lanjut

8) SPM Penderita Hipertensi

9) SPM Penderita Diabetes Melitus

10) SPM Orang dengan Gangguan Berat (ODGJ)

11) SPM Orang terduga Tuberkulosis

12) SPM HIV

c. Jumlah peserta 6-10 orang.

d. Persiapan

a. Menyiapkan ruangan

b. Memastikan jarak antar peserta FGD ideal

e. Agenda

21. Salam pembuka dan perkenalan

22. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan penelitian

23. Peneliti menjelaskan protokol kesehatan

24. Peneliti menjelaskan tentang panduan FGD

25. Peneliti menjelaskan persetujuan setelah penjelasan

f. Kelengkapan FGD:

9. Notulen FGD, mencatat dengan rapi dan lengkap seluruh hasil diskusi

10. Kegiatan FGD direkam selama diskusi berlangsung.

Page 42: Ingan Tarigan dkk

41

Nama Faskes/Institusi

Alamat

Kabupaten/Kota

Provinsi

Page 43: Ingan Tarigan dkk

42

DAFTAR PERTANYAAN FGD

No PERTANYAAN

1

Menurut Bapak/Ibu bagaimana kebijakan pelaksanaan SPM di puskesmas ini? Probing:

• Tanyakan apakah ada kebijakan/aturan khusus terkait pelaksanaan SPM Kesehatan (misalnya peraturan pusat, Bupati, Kepala Dinkes, Kepala Puskesmas).

• Jika ada kebijakan/aturan khusus SPM, apakah sudah pernah di sosialisasikan? (Kapan, dimana, cara/media sosialisasi)

• Germas, PIS-PK

Apakah puskesmas ini mengerjakan 12 SPM Kesehatan? Apakah ada kendala dalam pelaksanaan juknis SPM? Apa masukan Bapak/Ibu terkait pelaksanaan juknis SPM. Apa yang harus diperbaiki?

2

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perencanaan SPM di puskesmas ini? Probing:

• Tanyakan apakah ada perencanaan, siapa yang membuat perencanaan

• Apakah dalam pelaksanaan pelayanan SPM di puskesmas, mengacu kepada perencanaan?

• Apakah puskesmas mempunyai target SPM ? (bagaimana menentukan target SPM? Tools yang digunakan). Apakah ada kendala dalam menentukan target?

• Dalam juknis dijelaskan bahwa target SPM semuanya 100%. Bagaimana cara Bapak/Ibu mencapai target tersebut? (tanyakan kendala dalam mencapai target).

3

Bagaimana pelaksanaan pelayanan SPM di puskesmas ini? Probing:

• Tanyakan untuk 12 SPM di puskesmas (SPM ibu hamil, ibu bersalin, Bayi Baru lahir, Balita, Usia Pendidikan Dasar, Usia produktif, Usia Lanjut, DM, Penderita Hipertensi, Orang dengan gangguan Berat (ODGJ), Orang terduga Tuberkulosis, dan HIV

4

Menurut Bapak/Ibu bagaimana dengan ketersediaan kebutuhan dan kualitas tenaga pelaksana di puskesmas, khususnya tenaga yang memberikan pelayanan SPM? Probing:

• Apakah tenaga pemberi layanan sudah cukup memadai, apakah ada kekurangan tenaga atau kelebihan tenaga.

• Jika kekurangan tenaga pemberi layanan khususnya layanan SPM, bagaimana cara mengatasinya.

• Apakah tenaga kesehatan pelaksana SPM dilatih secara rutin? Dimana dilatih, dan siapa yang melatih? (DO: pelatihan yang dibutuhkan untuk mencapai target SPM. Bukan pelatihan rutin masing-masing program)

• Apakah pelatihan yang diberikan sudah memadai? Apakah sesuai dengan kebutuhan pelayanan, khususnya SPM?

• Apakah karena kekurangan tenaga pemberi layanan mempengaruhi kualitas layanan di puskesmas?

• Apakah karena keterbatasan tenaga, berdampak kepada kualitas pelayanan dan personel tenaga?

• Apakah ada saran untuk meningkatkan layanan SPM, khususnya karena keterbatasan/kekurangan tenaga kesehatan?

• Apakah ada saran pelatihan apa yang dibutuhkan, bagaimana bentuk pelatihannya, siapa yang dilatih, dan dimana tempat pelatihannya?

Page 44: Ingan Tarigan dkk

43

• Jenis pelatihan apa saja yang dibutuhkan dalam pelayanan SPM ?

• Apakah jumlah tenaga non nakes (guru PAUD, kader) mencukupi untuk wilayah kerja puskesmas?

• Bagaimana menurut Bapak/Ibu kemampuan tenaga non nakes tersebut dalam mendukung pencapaian SPM?

5

Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan SPM Kesehatan. Probing:

• Tanyakan, apakah sarana prasarana tersedia lengkap, apakah ada yang tidak tersedia atau sarana dan prasarana yang tidak mendukung pelaksanaan SPM.

• Tanyakan sarana puskesmas, dari segi ruangan pemeriksaan, ruang tunggu, ruang tindakan, toilet, ketersediaan air, dan lingkungan puskesmas

• Apakah jumlah posbindu terkait SPM (PTM, lansia); posyandu (bayi, ibu hamil) cukup untuk mengcover wilayah kerja puskesmas?

• Apakah posbindu dan posyandu aktif?

• Tanyakan ketersediaan peralatan puskesmas, khususnya dalam memberikan pelayanan SPM di puskesmas. Misalnya alat untuk pemeriksaan, alat untuk melakukan tindakan, alat untuk screening, dll

• Apakah ketersediaan alat tersebut sudah mencukupi dari segi jumlah dan juga fungsi.

• Jika ada kendala dalam ketersediaan sarana (ruangan, air, sanitasi, toilet,dll), bagaimana Bapak/Ibu untuk mengatasinya? Apakah merujuk atau bagaimana?

• Jika ada kendala dalam ketersediaan peralatan, apa yang Bapak/Ibu lakukan? Bagaimana cara mengatasinya?

Bagaimana pelaksanaan system informasi di puskesmas ini? Bagaimana system pencatatan dan pelaporan puskesmas? Operator, jaringan, pelatihan system informasi. Alur pelaporan (masuk ke Pemda, jejaringnya kemana aja).

6

Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketersediaan obat-obatan dan juga alkes habis pakai? Probing:

• Tanyakan apakah kebutuhan obat-obatan dan bahan habis pakai khususnya untuk pelayanan SPM tersedia dan mencukupi?

• Apakah ada kebutuhan obat-obatan dan bahan habis pakai yang tidak tersedia. Tanyakan lebih detail obat atau bahan habis pakai apa saja yang tidak tersedia?

• Bagaimana system distribusi obat di puskesmas ini? Apakah puskesmas mendapatkan subsidi dari pusat atau dari Dinkes Kabupaten/Kota?

• Apakah obat yang tersedia, sesuai dengan kebutuhan pelayanan? Apakah ada jenis obat yang ketersediaannya berlebihan atau kurang? Menurut Bapak/Ibu apa penyebab kebutuhan obat-obatan berlebih atau kurang? (tidak sesuai dengan kebutuhan)?

• Jika ada obat-obatan atau bahan habis pakai tidak tersedia, Bagaimana Bapak/Ibu mengatasinya?

• Apakah ada obat-obatan penyakit kronis tidak tersedia di puskesmas?

• Apakah ada kebijakan/regulasi terkait obat, bertentangan dengan pelayanan yang harus diberikan? Jika ada, tanyakan jenis pelayanannya. Misalnya obat2 ODGJ yang tidak disediakan oleh puskesmas; obat PRB (DM, hipertensi, HIV).

• Apakah Bapak/Ibu pernah merujuk pasien karena ketidaktersediaan obat di puskesmas?

7 Menurut Bapak/Ibu, bagaimana waktu pelayanan di puskesmas ini?

Page 45: Ingan Tarigan dkk

44

Probing:

• Tanyakan apakah waktu tunggu terlalu lama? Jika ya, menurut Bapak/Ibu apa yang menyebabkan waktu tunggu terlalu lama? Apakah ada kaitannya dengan ketersediaan tenaga, sarana (ruangan, dll) ?

• Jika ada keterbatasan ruangan, apakah itu dapat melanggar privasi pasien? Mohon dijelaskan situasinya.

8

Apakah dalam pelaksanaan pelayanan di puskesmas, khususnya pelayanan SPM, ada dukungan dari Pemda? Probing:

• Tanyakan bentuk dukungan Pemda terhadap pelayanan SPM

• Tanyakan Apakah Pemda membuat perencanaan SPM ?

• Apakah Pemda mendukung dana pelaksanaan SPM di puskesmas? Jika ya, apakah dukungan dana tersebut memadai/mencukupi? Jika tidak mencukupi, bagaimana puskesmas mengatasinya? Apakah kegiatan dikurangi atau bagaimana?

• Dari mana sumber dana untuk pelaksanaan SPM? APBD, DAK/BOK, Swasta, BPJS, dll

9

Apakah ada indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja puskesmas? Probing:

• Apakah ada indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja puskesmas, khususnya pelayanan SPM? Jika ya, tanyakan apa saja indikator yang digunakan dalam mengukur kinerja puskesmas? Jika belum ada indicator mengukur kinerja puskesmas, tanyakan apakah Bapak/Ibu mempunyai saran, indicator apa yang dipakai dalam mengukur kinerja puskesmas?

10

Apakah ada monev yang dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota? Probing:

• Tanyakan apakah rutin dilakukan? Berapa sekali setahun

• Siapa yang melakukan monev? (Dinkes kab/kota, Pemda)

• Apakah jika target tercapai atau tidak, apakah Dinkes memberikan sanksi atau reward ?

• Apakah koordinasi dengan Dinkes berjalan lancar? Tanyakan bentuk koordinasi apa saja yang dilakukan?

• Apakah Dinkes kab/kota memberikan bimbingan teknis terkait pelaksanaan SPM?

• Apakah ada feedback dari monev tersebut?

11 Dengan melaksanakan SPM selama ini sudah menurunkan kasus rujukan?

12

Apakah puskesmas Bapak/Ibu sudah melaksanakan PIS-PK. Jika sudah, apakah menurut Bapak/Ibu PIS-PK mendukung pencapaian target SPM kab/kota? Apakah menurut Bapak/Ibu ada sinkronisasi pelaksanaan SPM dengan PIS-PK?

13

Apa saran Bapak/Ibu, cara meningkatkan dan memperkuat system pelayanan Kesehatan di fasilitas Kesehatan? Probing:

• Tanyakan dari sisi SDM

• Tanyakan dari sudut sarana & prasarana

• Tanyakan dari model pelayanan

Terimakasih Bapak/Ibu atas partisipasinya

Page 46: Ingan Tarigan dkk

45

Lampiran 7. Kuesioner FGD Pemegang Program Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota

PUSLITBANG SUMBER DAYA & PELAYANAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

DEPARTEMEN KESEHATAN R.I.

PANDUAN FGD PETUGAS PROGRAM SPM KESEHATAN DI DINKES KAB/KOTA

a. Fokus Group Discussion (FGD) dilaksanakan di lokasi penelitian dengan tetap mengikuti

protokol kesehatan. Jika situasi lapangan tidak memungkinkan, maka peneliti melakukan FGD

secara media audio (online), setelah koordinasi dengan instansi terkait (Dinkes

Kabupaten/Kota) dan menghubungi calon peserta FGD dan memastikan kehadirannya.

b. Kriteria peserta adalah pemegang program SPM di Dinkes Kabupaten/Kota, antara lain:

13) SPM Ibu Hamil

14) SPM Ibu Bersalin

15) SPM Bayi Baru Lahir (BBL)

16) SPM Balita

17) SPM Usia Pendidikan Dasar

18) SPM Usia Produktif

19) SPM Usia Lanjut

20) SPM Penderita Hipertensi

21) SPM Penderita Diabetes Melitus

22) SPM Orang dengan Gangguan Berat (ODGJ)

23) SPM Orang terduga Tuberkulosis

24) SPM HIV

c. Jumlah peserta 6-10 orang.

d. Persiapan

a. Menyiapkan ruangan

b. Memastikan jarak antar peserta FGD ideal

e. Agenda

26. Salam pembuka dan perkenalan

27. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan penelitian

28. Peneliti menjelaskan protokol kesehatan

29. Peneliti menjelaskan tentang panduan FGD

30. Peneliti menjelaskan persetujuan setelah penjelasan

f. Kelengkapan FGD:

11. Notulen FGD, mencatat dengan rapi dan lengkap seluruh hasil diskusi

12. Kegiatan FGD direkam selama diskusi berlangsung.

Page 47: Ingan Tarigan dkk

46

Nama Faskes/Institusi

Alamat

Kabupaten/Kota

Provinsi

I. IDENTITAS INFORMAN

No Nama Umur Jabatan/Tugas

II. IDENTITAS MODERATOR

Moderator Tandatangan :

Notulen

Tanggal RTD

Lokasi

Page 48: Ingan Tarigan dkk

47

DAFTAR PERTANYAAN FGD

No PERTANYAAN

1

Menurut Bapak/Ibu bagaimana kebijakan pelaksanaan SPM di wilayah ini? Probing:

• Tanyakan apakah ada kebijakan/aturan khusus terkait pelaksanaan SPM Kesehatan (misalnya peraturan pusat, Bupati, Kepala Dinkes, Kepala Puskesmas).

2

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana perencanaan SPM di wilayah ini? Probing:

• Tanyakan apakah ada perencanaan, siapa yang membuat perencanaan

• Apakah dalam pelaksanaan pelayanan SPM di puskesmas, mengacu kepada perencanaan?

3

Bagaimana pelaksanaan pelayanan SPM di wilayah ini? Probing:

• Tanyakan untuk 12 SPM di puskesmas (SPM ibu hamil, SPM ibu hamil, ibu bersalin, Bayi Baru lahir, Balita, Usia Pendidikan Dasar, Usia produktif, Usia Lanjut, Penderita Hipertensi, Orang dengan gangguan Berat (ODGJ), Orang terduga Tuberkulosis, dan HIV

4

Menurut Bapak/Ibu bagaimana dengan ketersediaan tenaga pelaksana di puskesmas, khususnya tenaga yang memberikan pelayanan SPM? Probing:

• Apakah tenaga pemberi layanan sudah cukup memadai, apakah ada kekurangan tenaga atau kelebihan tenaga.

• Jika kekurangan tenaga pemberi layanan khususnya layanan SPM, bagaimana cara mengatasinya.

• Apakah tenaga kesehatan pelaksana SPM dilatih secara rutin? Dimana dilatih, dan siapa yang melatih?

• Apakah pelatihan yang diberikan sudah memadai? Apakah sesuai dengan kebutuhan pelayanan?

• Apakah karena kekurangan tenaga pemberi layanan mempengaruhi kualitas layanan di puskesmas?

• Apakah karena keterbatasan tenaga, berdampak kepada kualitas pelayanan dan personel tenaga?

• Apakah ada saran untuk meningkatkan layanan SPM, khususnya karena keterbatasan/kekurangan tenaga Kesehatan?

• Apakah ada saran pelatihan apa yang dibutuhkan, bagaimana bentuk pelatihannya, siapa yang dilatih, dan dimana tempat pelatihannya?

• Jenis pelatihan apa saja yang dibutuhkan dalam pelayanan SPM ?

5

Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan SPM Kesehatan? Probing:

• Tanyakan, apakah sarana prasarana tersedia lengkap, apakah ada yang tidak tersedia atau sarana dan prasarana yang tidak mendukung pelaksanaan SPM.

• Tanyakan sarana puskesmas, dari segi ruangan pemeriksaan, ruang tunggu, ruang tindakan, toilet, ketersediaan air, dan lingkungan puskesmas

• Tanyakan ketersediaan peralatan puskesmas, khususnya dalam memberikan pelayanan SPM di puskesmas. Misalnya alat untuk pemeriksaan, alat untuk melakukan tindakan, alat untuk screening, dll

Page 49: Ingan Tarigan dkk

48

• Apakah ketersediaan alat tersebut sudah mencukupi dari segi jumlah dan juga fungsi.

• Jika ada kendala dalam ketersediaan sarana (ruangan, air, sanitasi, toilet,dll), bagaimana Bapak/Ibu untuk mengatasinya? Apakah merujuk atau bagaimana?

• Jika ada kendala dalam ketersediaan peralatan, apa yang Bapak/Ibu lakukan? Bagaimana cara mengatasinya?

6

Menurut Bapak/Ibu bagaimana ketersediaan obat-obatan dan juga bahan habis pakai? Probing:

• Tanyakan apakah kebutuhan obat-obatan dan bahan habis pakai khususnya untuk pelayanan SPM tersedia dan mencukupi?

• Apakah ada kebutuhan obat-obatan dan bahan habis pakai yang tidak tersedia. Tanyakan lebih detail obat atau bahan habis pakai apa saja yang tidak tersedia?

• Bagaimana system distribusi obat di puskesmas ini? Apakah puskesmas mendapatkan subsidi dari pusat atau dari Dinkes Kabupaten/Kota?

• Apakah obat yang tersedia, sesuai dengan kebutuhan pelayanan? Apakah ada jenis obat yang ketersediaannya berlebihan atau kurang? Menurut Bapak/Ibu apa penyebab kebutuhan obat-obatan obat-obatan berlebih atau kurang? (tidak sesuai dengan kebutuhan)?

• Jika ada obat-obatan atau bahan habis pakai tidak tersedia, Bagaimana Bapak/Ibu mengatasinya?

• Apakah ada obat-obatan penyakit kronis tidak tersedia di puskesmas?

• Apakah ada kebijakan/regulasi terkait obat, bertentangan dengan pelayanan yang harus diberikan? Jika ada, tanyakan jenis pelayanannya.

• Apakah Bapak/Ibu pernah merujuk pasien karena ketidaktersediaan obat di puskesmas?

7

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana waktu pelayanan di puskesmas ini? Probing:

• Tanyakan apakah waktu tunggu terlalu lama? Jika ya, menurut Bapak/Ibu apa yang menyebabkan waktu tunggu terlalu lama? Apakah ada kaitannya dengan ketersediaan tenaga, sarana (ruangan, dll) ?

• Jika ada keterbatasan ruangan, apakah itu dapat melanggar privasi pasien? Mohon dijelaskan situasinya.

8

Apakah dalam pelaksanaan pelayanan di puskesmas, khususnya pelayanan SPM, ada dukungan dari Pemda? Probing:

• Tanyakan bentuk dukungan Pemda terhadap pelayanan SPM

• Tanyakan Apakah Pemda membuat perencanaan SPM ?

• Apakah Pemda mendukung dana pelaksanaan SPM di puskesmas? Jika ya, apakah dukungan dana tersebut memadai/mencukupi? Jika tidak mencukupi, bagaimana puskesmas mengatasinya? Apakah kegiatan dikurangi atau bagaimana?

• Dari mana sumber dana untuk pelaksanaan SPM? APBD, DAK, Swasta, BPJS, dll

9

Apakah ada indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja puskesmas? Probing:

• Apakah ada indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja puskesmas, khususnya pelayanan SPM? Jika ya, tanyakan apa saja indicator yang digunakan dalam mengukur kinerja puskesmas? Jika belum ada indicator mengukur kinerja puskesmas, tanyakan apakah Bapak/Ibu mempunyai saran, indicator apa yang dipakai dalam mengukur kinerja puskesmas?

Page 50: Ingan Tarigan dkk

49

10

Apakah ada monev yang dilakukan oeh Dinkes Kab/Kota? Probing:

• Tanyakan apakah rutin dilakukan? Berapa sekali setahun

• Siapa yang melakukan monev?

• Apakah jika target tercapai atau tidak, apakah Dinkes memberikan sanksi atau reward ?

• Apakah koordinasi dengan Dinkes berjalan lancar? Tanyakan bentuk koordinasi apa saja yang dilakukan?

11

Apa saran Bapak/Ibu, cara meningkatkan dan memperkuat system pelayanan Kesehatan di fasilitas Kesehatan? Probing:

• Tanyakan dari sisi SDM

• Tanyakan dari sudut sarana & prasarana

• Tanyakan dari model pelayanan

Terimakasih Bapak/Ibu atas partisipasinya

Page 51: Ingan Tarigan dkk

Lampiran 8. Kuesioner Data Kuantitatif

REPUBLIK INDONESIA PUSLITBANG SUMBER DAYA DAN PELAYANAN

KESEHATAN

SITUATION ANALYSIS OF THE CURRENT MINIMAL SERVIVE STANDARDS STATUS IN

PUSKESMAS

I. PENGENALAN TEMPAT

1 Provinsi 2 Kabupaten/Kota*) 3 Kecamatan 4 Desa/Kelurahan*) 5 Klasifikasi Desa/Kelurahan 1. Perkotaan 2. Perdesaan 6 Nama Puskesmas dan ID Puskesmas …………………………………………..

7 Alamat Puskesmas

8 a. Nomor telepon Puskesmas - 9 b. Alamat email dan website Puskesmas

10 a. Nama Kepala Puskesmas (lengkap dengan

gelar)

....................................................................................................................

b. Jenis kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan

c. No HP Kepala Puskesmas -

d. Masa tugas sebagai Kepala Puskesmas i. ………… tahun ii. ……….. bulan

II. KETERANGAN PENGUMPUL DATA

1 Tanggal kunjungan: tanggal/bulan/tahun

--s/d

-- 2

Nama Pengumpul Data - HP

1. .......................................................................

2. .......................................................................

RAHASIA

Page 52: Ingan Tarigan dkk

III. KARAKTERISTIK PUSKESMAS

1 Kategori puskesmas berdasarkan kemampuan penyelenggaraan 1. Rawat Inap 2. Non Rawat Inap

2 Status puskesmas dalam kemampuan tatalaksana penanganan kegawatdaruratan ibu dan anak

1. Puskesmas Mampu PONED (pelayanan 24 jam 7 hari)

2. Puskesmas Tidak mampu PONED (Non PONED)→ke-4

3 Status Pola Pengelolaan Keuangan 1. BLUD 2. Non BLUD

4 a. Akreditasi Puskesmas 1. Sudah terakreditasi 2. Dalam proses →ke-5 3. Belum terakreditasi →ke-5

b. Tahun

5 Luas wilayah kerja puskesmas (km2) ,

6 Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas (jiwa)

7 Jumlah KK

8 Jumlah desa di wilayah kerja

9 a. Jumlah Puskesmas Pembantu

(isikan 00 jika tidak ada, lanjut ke-10) b. Jumlah Puskesmas Pembantu yang

berfungsi (isikan 00 jika tidak ada)

10 Isikan jumlah sarana UKBM (JIKA TIDAK ADA ISIKAN KODE “00”)

a. Posyandu

e. Poskestren

i. Pembinaan Anak Usia Dini (PAUD)

b. Posyandu lansia

f. Pos Obat Desa /

Warung Obat Desa j. Polindes

c. Pos Upaya Kesehatan Kerja

(Pos UKK) g. Pos Malaria Desa

k. Bina Keluarga Balita (BKB)

d. Pos Pembinaan Terpadu

(Posbindu) h. Kelompok Donor

darah l. Kelompok peduli (lansia/ HIV-AIDS/TB /lainnya)

11 a. Jumlah kader posyandu b. Jumlah kader kesehatan lainnya (termasuk kader

posbindu, posyandu lansia, dll)

12 Apakah ada Sistem Prosedur Operasional (SPO) pelaksanakan program atau pelayanan (ISIKAN KODE “1”JIKA “YA”, DAN KODE “2”JIKA TIDAK)

a. SPO Pelayanan UKP f. SPO Pelayanan P2 Penyakit

b. SPO Pelayanan Promosi Kesehatan g. SPO Pelayanan Kesehatan Pengembangan

c. SPO Pelayanan Kesehatan Lingkungan h. SPO Pelayanan lain: …...........................................……

d. SPO Pelayanan KIA-KB i. SPO Pelayanan lain: ……............................................…

e. SPO Pelayanan Gizi j. SPO Pelayanan lain: …................................................…

13 Sumber anggaran kegiatan Puskesmas (ISIKAN KODE “1”JIKA “YA”, DAN KODE “2”JIKA TIDAK)

a. APBD b. BOK c. JKN d. Lainnya .......... IV. SARANA PUSKESMAS

1 Ketersediaan Ruangan

Ruang Pelayanan 1 = Ada 2 = Ada, bergabung 3 = Tidak ada

Ruang Pelayanan 1 = Ada 2 = Ada, bergabung 3 = Tidak ada

a. Ruangan pendaftaran dan Rekam

medik m. Ruangan persalinan

b. Ruang Tunggu n. Ruangan rawat pasca persalinan

Page 53: Ingan Tarigan dkk

c. Ruang Pemeriksaan Umum o. Ruangan gudang obat

d. Ruangan Tindakan dan atau

ruangan gawat darurat p. KM/WC pasien (laki dan wanita

terpisah)

e. Ruangan KIA, KB, dan imunisasi q. Laboratorium

f. Ruangan kesehatan gigi & mulut r. Ruangan cuci linen

g. Ruangan ASI s. Ruangan sterilisasi

h. Ruangan promosi kesehatan dan

atau Ruang konseling t. Ruang penyelenggaraan makanan

i. Ruangan farmasi (apotek) u. KM/WC untuk rawat inap

j. Ruangan rawat inap anak v. KM/WC petugas

k. Ruangan rawat inap pria w. Ruangan jaga petugas

l. Ruangan rawat inap wanita x. Ruangan gudang umum

2 Kelengkapan Puskesmas: (Isikan kode 1 untuk “ADA”, Kode 2 “TIDAK ADA”

a. Tempat parkir e. Internet

b. Pagar f. Alat pemadam kebakaran

c. Air bersih g. Sistem anti petir

d. Telepon h. Listrik

3 Kendaraan Puskesmas untuk merujuk ((Isikan kode 1 untuk “YA”, Kode 2 “TIDAK”

Jenis Jumlah Layak Pakai Rusak/tidak dapat

digunakan

a. Mobil ambulans

b. Mobil puskesmas keliling non

ambulans

c. Kendaraan roda empat lainnya

d. Ambulans air

e. Puskesmas keliling air

V. UPAYA KESEHATAN PUSKESMAS

1 Upaya Kesehatan Masyarakat esensial (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

a. Pelayanan promosi

kesehatan c. Pelayanan kesehatan ibu

anak dan KB e. Pelayanan pencegahan

dan pengendalian

b. Pelayanan kesling

d. Pelayanan gizi

2 Upaya Kesehatan Masyarakat pengembangan (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

a. Pelayanan kesehatan jiwa

e. Pelayanan kesehatan

olah raga i. Pelayanan kesehatan haji

b. Pelayanan kesehatan gigi

masyarakat f. Pelayanan kesehatan

indera j. Pelayanan Terpadu (Pandu)

PTM

c. Pelayanan kesehatan

tradisional &komplementer g. Pelayanan kesehatan

lansia k. Lainnya …………….

d. Usaha kesehatan sekolah

h. Pelayanan kesehatan

kerja l. Lainnya …………….

3 Upaya Kesehatan Perseorangan (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

a. Pelayanan rawat jalan

(umum) b. Pelayanan rawat jalan

(kesehatan gigi mulut) c. Pelayanan gawat darurat

d. Pelayanan rawat inap

e. Pelayanan satu hari (one

day care) f. Home care

4 Pelayanan yang harus diselenggarakan untuk melaksanakan upaya kesehatan (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

Page 54: Ingan Tarigan dkk

a. Pelayanan kefarmasian

b. Pelayanan laboratorium

c. Pelayanan keperawatan kesmas

VI. SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi Kesehatan

Ketersediaan Sistem Informasi 1. Elektronik 2. Elektronik dan manual 3. Manual 4. Tidak ada

1 Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu (SITT)

2 Sistem Informasi HIV/AIDS dan IMS (SIHA)

3 Sistem Informasi Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan (SIHEPI)

4 Sistem Informasi Penyakit Tidka Menular (SI PTM)

5 Sistem Informasi Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (SI PD3I)

VII. OUTPUT KEGIATAN PUSKESMAS

1 Sasaran Tahun 2020 Sasaran Tahun 2020 (1) (2) (3) (2) (3)

a. Jumlah bayi e. Jumlah usia produktif

b. Jumlah balita f. Jumlah ibu hamil

c. Jumlah usia sekolah g. Jumlah ibu bersalin

d. Jumlah remaja h. Jumlah lansia

2 a. Jumlah kelahiran hidup (tahun 2019) c. Jumlah Kematian Ibu (tahun 2019)

b. Jumlah Kematian Bayi

(tahun 2019) d. Jumlah Balita Gizi Buruk (tahun

2019)

Page 55: Ingan Tarigan dkk

A. PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL

1 Kegiatan (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

a. Penetapan sasaran ibu hamil di kab/kota

i. Penentuan presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)

b. Pengukuran berat badan j. Pemberian imunisasi sesuai denngan status

imunisasi

c. Pengukuran tekanan darah k. Pemberian tablet tambah darah minimal 90

tablet

d. Pengukuran Lingkar Lengan Atas l. Tes laboratorium

e. Pemeriksaan Hb m. Tatalaksana/penanganan kasus

f. Pemeriksaan golongan darah n. Temu wicara (konseling)

g. Pemeriksaan glukoprotein o. Rujukan

h. Pengukuran tinggi puncak Rahim (fundus uteri)

2 Ketersediaan Barang

Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah

a. Vaksin Tetanus Difteri (Td)

i. Timbangan badan

b. Tablet tambah darah

j. Alat ukur tinggi badan

c. Tes kehamilan k. Tensi meter dewasa

d. Alat pemeriksaan Hb l. Pita lita

e. Alat pemeriksaan golongan darah

m. Meteran

f. Alat pemeriksaan glukukoprotein

n. Doppler

g. Kartu ibu/rekam medis ibu

o. linac

h. Buku KIA

3 SDM Kesehatan

Jenis Jumlah Jenis Jumlah

a. Dokter umum c. Bidan

b. Dokter spesialis kebidanan d. Perawat

4 Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar

Page 56: Ingan Tarigan dkk

B. PELAYANAN KESEHATAN IBU BERSALIN

1 Kegiatan (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

a. Penetapan sasaran ibu bersalin di kab/kota

d. Pengisian kartu ibu dan kohort ibu

b. Pelayanan persalinan dalam Gedung e. Rujukan pertolongan persalinan

c. Pengisian dan pemanfaatan buku KIA

2 Ketersediaan Barang

Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah

a. Formulir partograf

e. Set resusitasi bayi

b. Kartu ibu (rekam medis)

f. Set persalinan

c. Buku KIA

g. Set perawatan pasca persalinan

d. Set kegawatdaruratan maternal

3 SDM Kesehatan

Jenis Jumlah Jenis Jumlah

a. Dokter umum c. Bidan

b. Dokter spesialis kebidanan d. Perawat

4 Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar

C. PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI BARU LAHIR

1 Kegiatan (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

a. Penetapan sasaran ibu bayu lahir di kab/kota

g. Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI

eksklusif

b. Pemotongan dan perawatan tali pusat h. Memeriksa kesehatan dengan menggunakan

pendekatan MTBM

c. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) i. Pemberikan vitamin K1 bagi yang lahir tidak

di fasiltias pelayanan kesehatan atau belum mendapatkan injeksi vitamin K1

d. Injeksi vitamin K1 j. Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia < 24 jam yang lahir tidka ditolong tenaga kesehatan

e. Pemberian salep/tetes mata antibiotic k. Penanganan dan rujukan kasus neonatal

komplikasi

f. Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis B0)

2 Ketersediaan Barang

Page 57: Ingan Tarigan dkk

Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah

a. Vaksin Hepatitis B0

k. Pengukur Panjang bayi

b. Vitamin K1 injeksi l. Timbangan bayi

c. Salep/ tetap mata antibiotik

m. Stetoskop

d. Formulir bayi baru lahir

n. Set Kegawatdaruratan

Neonatal

e. Formulir MTBM o. Pengisap lender

f. Buku KIA

p. Resusitator bayi/ ambu bag

g. Gunting tali pusat q. Tabung sungkup

h. Kasa steril r. Lampu pemanas

i. Tali/ penjepit tali pusat

s. Tabung oksigen dan regulator

j. Kain/Handuk t. Termometer klinik

3 SDM Kesehatan

Jenis Jumlah Jenis Jumlah

a. Dokter umum c. Bidan

b. Dokter spesialis anak d. Perawat

4 Jumlah bayi baru lahir usia 0 – 28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar

D. PELAYANAN KESEHATAN BALITA

1 Kegiatan (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

a. Penetapan sasaran balita di kab/kota f. Pemberian imunisasi dasar lengkap

b. Penimbangan g. Pemberian imunisasi lanjutan

c. Pengukuran Panjang/tinggi badan h. Edukasi dan informasi

d. Pemantauan perkembangan i. Pelayanan balita sakit (MTBS)

e. Pemberian kapsul vitamin A

2 Ketersediaan Barang

Page 58: Ingan Tarigan dkk

Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah

a. KPSP atas instrument yang berlaku

k. Imunisasi IPV

b. Formulir DDTK

l. Imunisasi DPT-HB-Hib

c. Buku KIA

m. Imunisasi campak rubella

d. Vitamin A biru

n. Imunisasi lanjutan

DPT-HB-Hib

e. Vitamin A merah

o. Imunisasi lanjutan campak rubella l

f. Timbangan badan p. Jarum suntik

g. Alat ukur tinggi badan q. Peralatan anafilatik

h. Imunisasi HB0 r. Peralatan imunisasi

i. Imunisasi BCG

j. Imunisasi Polio

3 SDM Kesehatan

Jenis Jumlah Jenis Jumlah

a. Dokter umum d. Perawat

b. Gizi e. Kader kesehatan

c. Bidan f. Guru PAUD

4 Jumlah bayi baru lahir usia 0 – 11 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

5 Jumlah bayi baru lahir usia 12 – 23 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

6 Jumlah bayi baru lahir usia 24 – 35 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

7 Jumlah bayi baru lahir usia 36 – 59 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

E. PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PENDIDIKAN DASAR

1 Kegiatan (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

a. Pemeriksaan status gizi d. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut

b. Pemeriksaan tanda-tanda vital e. Pemeriksaan ketajaman penglihatan dan

pendengaran

c. Pemeriksaan kebersihan diri f. Penilaian kesehatan reproduksi

2 Ketersediaan Barang

Page 59: Ingan Tarigan dkk

Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah

a. Buku rapor kesehatanku

h. Termometer

b. Buku pemantauan kesehatan

i. Respirator

c. Kuesioner skrininng kesehatan

j. Alat pemeriksaan

gigi

d. Alat ukur tinggi badan

k. Alat pemeriksaan visus

e. Timbangan badan

l. Alat pemeriksaan pendengaran

f. Stetoskop

m. Alat pemeriksaan penglihatan

g. Tensimeter n. Kuesioner kespro

h. Formulir rekapitulasi hasil pelayanan kesehatan di dalam sekolah

o. Formulir rekapitulasi hasil pelayanan kesehatan di luar sekolah

3 SDM Kesehatan

Jenis Jumlah Jenis Jumlah

a. Dokter umum f. Tenaga kesehatan masyarakat

b. Dokter gigi g. Kader posyandu remaja

c. Bidan h. Kader kesehatan/ dokter kecil/ peer konselor

d. Perawat i. Guru

e. Gizi

4 Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

F. PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PRODUKTIF

1 Kegiatan (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

a. Penetapan sasaran usia produktif g. Pengukuran Hb

b. Edukasi h. Pemeriksaan kadar gula

c. Pengukuran berat badan i. Pemeriksaan SADANIS

d. Pengukuran tinggi badan j. Pemeriksaan IVA

e. Pengukuran lingkar perut k. Merujuk jika diperlukan

Page 60: Ingan Tarigan dkk

f. Pengukuran tekanan darah

2 Ketersediaan Barang

Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah

a. Pedoman

g. Tes strip gula darah

b. Media KIE

h. Lancet

c. Alat ukur berat badan

i. Kapas alcohol

d. Alat ukur tinggi badan

j. Kit IVA tes

e. Tensimeter

k. Formulir pencatatan dan pelaporan

f. Glukometer

3 SDM Kesehatan

Jenis Jumlah Jenis Jumlah

a. Dokter umum e. Gizi

b. Dokter gigi f. Tenaga kesehatan masyarakat

c. Bidan g. Kader kesehatan/ dokter kecil/ peer

konselor

d. Perawat

4 Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Page 61: Ingan Tarigan dkk

G. PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA LANJUT

1 Kegiatan (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

a. Penetapan sasaran usia lanjut f. Pemeriksaan gangguan mental

b. Pelayanan edukasi pada usia lanjut g. Pemeriksaan gangguan kognitif

c. Pengukuran tinggi badan h. Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut

d. Pengukuran berat badan i. Anemnesa perilaku berisiko

e. Pengukuran lingkat perut j. Merujuk jika diperlukan

f. Pemeriksaan gula darah

2 Ketersediaan Barang

Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah

a. Buku kesehatan lansia

j. Lancet

b. Media KIE

k. Tensimeter

c. Kuesioner skrining kesehatan

l. Leaflet

d. Timbangan badan m. Poster

e. Alat ukur tinggi badan n. Video

f. Alat ukur lingkat perut

o. Buku kesehatan lansia

g. Strip uji kolesterol p. Kuesioner GDS

h. Glukometer q. Kuesioner AMT

i. Strip uji gula darah r. Kuesioner ADL

3 SDM Kesehatan

Jenis Jumlah Jenis Jumlah

a. Dokter umum e. Gizi

b. d. Perawat f. Tenaga kesehatan masyarakat

c. Bidan

4 Jumlah usia 60 tahun atau lebih yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali

Page 62: Ingan Tarigan dkk

H. PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI

1 Kegiatan (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

a. Penetapan sasaran penderita hipertensi d. Melakukan rujukan

b. Pengukuran tekanan darah e. Terapi Farmakologi

c. Edukasi

2 Ketersediaan Barang

Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah

a. Tensimeter

m. Kandesartan

b. Formulir pencatatan (manual/elektronik)

n. Kaptopril

c. Pedoman pengendalian hipertensi

o. Lisinopril

d. Media KIE

p. Metaprolol

e. Formulir surat rujukan, rujukan balik (manual/elektronik)

q. Nifedipine

f. Amlodipine

r. Perindopril

g. Atenolol

s. Propanolol

h. Bisoprolol

t. Ramipril

i. Diltiazem u. Spironolakton

j. Enalapril v. Telmisartan

k. Furosemid w. Valsartan

l. Irbesartan x. Verapamil

3 SDM Kesehatan

Jenis Jumlah Jenis Jumlah

a. Dokter umum c. Perawat

b. Bidan d. Tenaga kesehatan masyarakat

4 Jumlah penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun yang mendapatkan pelayanan kesehatan

sesuai standar

5 Jumlah estimasi penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun di wilayah kerja puskesmas

Page 63: Ingan Tarigan dkk

I.. PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS

1 Kegiatan (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

a. Penetapan sasaran penderita DM d. Terapi farmakologi

b. Pengukuran gula darah e. Melakukan rujukan

c. Edukasi perubahan gaya hidup

2 Ketersediaan Barang

Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah

a. Glukometer

k. Glibenklamid tablet

b. Strip tes gula darah

l. Gliklazid

c. Kapas alkohol

m. Glikuidon tablet

d. Lancet

n. Glimepirid tablet

e. Formulir pencatatan manual/elektronik

o. Glipizid tablet

f. Pedoman edukasi DM

p. Human insulin intermediate acting injeksi

g. Media KIE

q. Human insulin short acting injeksi

h. Analog insulin long acting

r. Metformin tablet

i. Analog insulin mix

insulin

s. Formulir surat

rujukan rujukan balik (manual/ electronik)

j. Analog insulin rapid

acting

t. Formulir rujukan balik (manual/ electronik)

3 SDM Kesehatan

Jenis Jumlah Jenis Jumlah

a. Dokter umum d. Gizi

b. Bidan e. Tenaga Kesehatan Masyarakat

c. Perawat

4 Jumlah penderita diabetes mellitus usia ≥ 15 tahun yang mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar

5 Jumlah estimasi penderita diabetes mellitus usia ≥ 15 tahun di wilayah kerja

puskesmas

Page 64: Ingan Tarigan dkk

J. PELAYANAN KESEHATAN ODGJ

1 Kegiatan (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

a. Penetapan sasaran ODGJ berat d. Pelayanan pengobatan, pendataan dan

analisa ODGJ

b. Pemeriksaan status mental e. Edukasi

c. Wawancara f. Pelaksanaan kunjungan rumah

d. Pelayanan kesehatan jiwa g. Melakukan rujukan ke FKRTL atau Rumah Sakit Jiwa (RSJ)

2 Ketersediaan Barang

Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah

a. Buku PPDGJ III

d. Formulir pencatatan dan pelaporan

b. Kit berisi 2 alat fiksasi

e. Buku kerja

c. Media KIE

3 SDM Kesehatan

Jenis Jumlah Jenis Jumlah

a. Dokter umum c. Tenaga kesehatan yang terlatih

b. Perawat yang terlatih jiwa d. Kader

4 Jumlah ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

5 Jumlah proyeksi ODGJ berat di wilayah kerja puskesmas

K. PELAYANAN KESEHATAN ORANG TERDUGA TUBERKULOSIS

1 Kegiatan (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

a. Penetapan sasaran orang terduga TB d. Edukasi/promosi kesehatan

b. Pemeriksaan klinis e. Pencatatan dan Pelaporan

c. Pemerriksaan penunjang f. Melakukan rujukan

d. Pemeriksaan sputum BTA

2 Ketersediaan Barang

Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah

Page 65: Ingan Tarigan dkk

a. Leaflet

k. Oil Emersi

b. Lembar balik (flip chart)

l. Ether Alkohol

c. Poster

m. Lampu spirtus/ Bunsen/ ose/ lidi

d. Banner n. Rak pengering

e. Reagen Zn TB

o. Handshoen (sarung tangan)

f. Masker jenis rumah tangga

p. Jas laboratorium

g. Masker N95

q. Formulir pencatatan dan pelaporan

h. Catridge tes cepat molekuler

r. Pedoman/ SOP KIE

i. Pot dahak

s. Pedoman/ SOP pemeriksaan klinis

j. Kaca slide

3 SDM Kesehatan

Jenis Jumlah Jenis Jumlah

a. Dokter umum e. Analis Teknik Laboratorium Medik (ATLM)

b. Dokter spesialis penyakit dalam f. Penata Rontgen

c. Dokter spesialis paru g. Tenaga kesehatan masyarakat

d. Perawat

4 Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan pemeriksaan penunjang

5 Jumlah orang terduga TBC

L. PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN RISIKO TERINFEKSI HIV

1 Kegiatan (Isikan kode 1 jika ADA, kode 2 jika TIDAK ADA)

a. Penetapan sasaran HIV f. Skrining (pemeriksaan tes cepat HIV)

b. Pemetaan penemuan kelompok sasaran

g. Tes HIV

c. Edukasi perilaku berisiko penularan h. Pencatatan dan Pelaporan

d. Promosi kesehatan dan penyuluhan i. Konseling HIV

e. Sosialisasi pencegahan

2 Ketersediaan Barang

Page 66: Ingan Tarigan dkk

Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah Nama Barang

Ketersediaan saat kunjungan

1. Ada

2. Tidak ada → baris berikutnya

Jumlah

a. Lembar balik

n. Tes cepat HIV (RDT)

b. Leaflet

o. Handshoen

c. Poster

p. Alkohol swab

d. Banner

q. Plester

e. Tape cassette recorder

r. Lancet/jarum steril

f. Layar gulung (screen)

s. Jarum + spuit yang sesuai / vacutainer dan jarum sesuai

g. Televisi

t. Kapas (Aplikator kapas, kapas besar, dan lidi kapas)

h. VCD/DVD Player u. Safety box

i. Overhead Projector v. Jas laboratorium

j. LCD Projector

w. Tempat sampah medis

k. Komputer

x. Peralatan untuk tempat pembuangan limbah sisa specimen (tempat sampah khusus)

l. Laptop

y. Kartu penerima layanan dasar

m. Koneksi Internet

z. Formulir pencatatan dan pelaporan deteksi dini HIV

3 SDM Kesehatan

Jenis Jumlah Jenis Jumlah

a. Dokter umum f. ATLM

b. Dokter spesialis penyakit dalam g. Tenaga kesehatan masyarakat

c. Dokter spesialis kulit dan kelamin

h. Konselor (pendamping)

d. Bidan i. Konselor (penjangkauan)

e. Perawat

4 Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Page 67: Ingan Tarigan dkk

5 Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV di wilayah kerja puskesmas

Page 68: Ingan Tarigan dkk