intervensi dan rasional k'ina

5
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN TUJUAN PROSES KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL 1. Resiko syok hypovolemia Pengeluaran intake dan output, dehidrasi sekunder akibat diare yang ditandai dengan Klien mengatakan badan lemas sejak masuk RS BAB mencret lebih dari 10 kali sehari, Klien mengatakan perut terasa mual dan hari telah muntah 2x.Wajah pasien pucat, Conjungtiva anemis, mata cekung, Turgor kulit tidak elastis, Membrane mukosa kering, CRT 4 dtk, Akral dingin basah, Suhu 38,5 0 C, muntah 2x, BAB lebih dari 10 kali dengan konsistensi feses cair, warna kuning Deficit volume cairan dapat teratasi setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam dengan kriteria hasil : - Klien kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan. - Badan tidak terasa lemas - Konsistensi BAB lembek, frekwensi <3 kali perhari. - Turgor kulit elastis , membran mukosa bibir lembab, mata tidak cekung, wajah tidak pucat, akral hangat kering, - Tidak mual dan muntah - Tanda vital dalam batas normal (N: 60-100 x/mnt, S; 36-37,5 0 C, RR : 1. Jelaskan kepada klien tindakan yang akan dilakukan. 2. Anjurkan klien untuk minum banyak air putih (oralit) 3. Ukur dan catat intake dan output 4. Timbang berat badan setiap 2 hari 5. Tanyakan pada klien frekuensi dan konsistensi BAB. 6. Observasi tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit. penjelasan dapat meningkatkan pengetahuan, sehingga dapat kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan. Memenuhi kebutuhan cairan yang hilang akibat diare secara oral. Dehidrasi dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus membuat keluaran tak aadekuat untuk membersihkan sisa metabolisme. Mendeteksi kehilangan cairan , penurunan 1 kg BB sama dengan kehilangan cairan 1 lt BAB dengan konsistensi cair dan >3x sehari merupakan tanda masih mengalami diare. Penurunan sisrkulasi volume cairan menyebabkan kekeringan mukosa dan pemekatan urin. Deteksi dini memungkinkan terapi pergantian cairan segera untuk memperbaiki

Upload: helenna-chandra-dichni

Post on 22-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

NODIAGNOSIS KEPERAWATANTUJUANPROSES KEPERAWATAN

INTERVENSIRASIONAL

1.Resiko syok hypovolemia Pengeluaran intake dan output, dehidrasi sekunder akibat diare yang ditandai dengan Klien mengatakan badan lemas sejak masuk RS BAB mencret lebih dari 10 kali sehari, Klien mengatakan perut terasa mual dan hari telah muntah 2x.Wajah pasien pucat, Conjungtiva anemis, mata cekung, Turgor kulit tidak elastis, Membrane mukosa kering, CRT 4 dtk, Akral dingin basah, Suhu 38,50C, muntah 2x, BAB lebih dari 10 kali dengan konsistensi feses cair, warna kuning berlendir.

TTV. N: 125x/mnt, S: 38,5C,RR: 25x/mntDeficit volume cairan dapat teratasi setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam dengan kriteria hasil : Klien kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan.

Badan tidak terasa lemas Konsistensi BAB lembek, frekwensi 3x sehari merupakan tanda masih mengalami diare.

Penurunan sisrkulasi volume cairan menyebabkan kekeringan mukosa dan pemekatan urin. Deteksi dini memungkinkan terapi pergantian cairan segera untuk memperbaiki defisitMengetahui adanya tanda-tanda dehidrasi.

peningkatan suhu tubuh disertai peningkatan nadi merupakan respon patologis tubuh terhadap dehidrasi.Mengganti cairan dan elektrolit secara adekuat dan cepat.Anti sekresi untuk menurunkan sekresi cairan dan elektrolit agar simbang, antispasmolitik untuk proses absorbsi normal, antibiotik sebagai anti bakteri berspektrum luas untuk menghambat endotoksin.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diare atau output berlebihan dan intake yang kurang yang ditandai dengan klien mengatakan nafsu makan berkurang karna sakit yang dialami.

A: - BB SBMRS : 70Kg BBSTMRS : 52Kg

TB : 160Cm

IMT :86%(kurus)

BBI (54-60Kg)B: Hb: 8,9 g/dLC: kesadaran composmentis, Mual dan muntah. BU : 20x/mntD: sebelum MRS klien biasa menghabiskan 1 porsi makanan. Sejak MRS klien hanya menghabiskan 3 sendok makanan yang diberikan.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi setelah diberikan tindakan keperawatan selama perawatan di RS dengan kriteria hasil: Klien kooperatif terhadap tindakan yang diberikan

Nafsu makan klien meningkat

BB meningkat

IMT dalam range normal 90-110% (BBI 54-66Kg dengan tinggi badan 160cm)1. Jelaskan kepada klien tindakan yang akan dilakukan.

2. Kaji pengetahuan klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh

3. Beri penjelasan tentang pentingnya nutrisi yang adekuat bagi tubuh

4. Obs. Intake output dan bising usus5. Lakukan oral hygiene sebelum dan setelah makan6. Anjurkan makan sedikit tetapi sering7. Sajikan makanan selagi hangat8. Sajikan makanan kesukaan klien (jika tidak ada kontraindikasi)9. Timbang BB setiap 2 hari10. Kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi dalam: diet nutrisi seimbang Tinggi serat cairan infus & hasil Laboratoriumpenjelasan dapat meningkatkan pengetahuan, sehingga dapat kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan.Pengetahuan yang kurang tentang nutrisi mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Penjelasan yang adekuat akan meningkatkan pemahaman tentang nutrisi

Mengetahui jumlah output dapat merencenakan jumlah makanan serta mengetahui peningkatan atau penurunan motilitas usus.Mulut yang bersih dapat meningkatkan nafsu makan klien

meningkatkan asupan makananmakanan yang hangat dapat membantu meningkatkan nafsu makanmembantu meingkatkan asupan makanan dan menghindari kekosongan lambungDengan pemantauan BB diketahui peningkatan atau penurunan BBDapat menentukan kebutuhan nutrisi yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan mengetahui hasil dari tindakan yang telah diberikan.

3.Hipertermia berhubungan dengan Viremia, Bakterimia, Infeksi, dan Dehidrasi akibat diare yang ditandai dengan klien mengatakan badan terasa panas dan kedinginan, kepala pusing. Klien tampak lemah, Badan teraba panas, Suhu tubuh 38oC, Badan tampak menggigil, Wajah tampak pucat, Membrane mukosa kering, akral dingin basah.

Hipertermia dapat teratasi setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam dengan kriteria hasil:

klien tidak terlihat lemah badan tidak teraba panas

tidak menggigil

suhu tubuh dalam batas normal (36-37oC)

wajah tidak pucat

membrane mukosa lembab

akral hangat kering.1. Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang peningkatan suhu tubuh2. Anjurkan klien menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat3. Batasi pengunjung4. Observasi TTV tiap 8 jam sekali5. Anjurkan pasien untuk banyak minum, minum ( 2,5 liter / 24 jam6. Memberikan kompres dengan air biasa7. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi antibiotik dan antipiretik

Agar klien dan keluarga mengetahui sebab dari peningkatan suhu dan membantu mengurangi kecemasan yang timbul.

Untuk menjaga agar klien merasa nyaman, pakaian tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh.

agar klien merasa tenang dan udara di dalam ruangan tidak terasa panas.

tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien

peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak

untuk membantu menurunkan suhu tubuh

antibiotik untuk mengurangi infeksi dan antipiretik untuk menurangi panas