isbn: 978-602-6708-31-1 - fkk umj
TRANSCRIPT
ISBN: 978-602-6708-31-1
ii
BUKU PANDUAN PRAKTIKKETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK KEBIDANAN
Hamidah, SST, MKM
PenerbitFakultas Kedokteran dan KesehatanUniversitas Muhammadiyah Jakarta
iii
BUKU PANDUAN PRAKTIKPenulis : Hamidah,. SST,. MKM.
ISBN : 978-602-6708-31-1
Desain Sampul : Oktaviany Ismiarika S., S. Keb, Bd.
Penerbit : Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta
Jl. KH Ahmad Dahlan Cirendeu Ciputat 15419
www.fkkumj.ac.id
Cetakan I : 2017
Hak Cipta dilindungi Undang-undangDilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemah sebagian seluruh isibuku ini tanpa izin tertulis dari penerbit
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami sehingga buku panduan
praktikum Keterampilan Dasar Kebidanan I, dan II ini dapat diterbitkan sebagai
alat untuk membantu mahasiswa Program Studi diploma III Kebidanan FKK UMJ
bagi mahasiswa semester I dan semester II.
Kami menyadari bahwa Ilmu Kebidanan berkembang sangat pesat dan
buku panduan praktikum ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,dengan
kerendahan hati kami mengharapkan pembaca/pengguna buku ini selalu
menyesuaikan dengan perkembangan ilmu yang ada dengan selalu membaca
berbagai buku lainya dan tidak selalu terpaku pada buku petunjuk praktikum ini..
Kritik dan saran serta masukan yang ditunjukan untuk penyempurnaan
buku panduan praktikum ini sangat kami harapkan, Semoga buku panduan
praktikum ini dapat bermanfaat dan membantu mahasiswa dalam proses
pembelajaran.
Jazakumullahi khoiron khasiiron
Jakarta, Februari 2017
Penulis
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
Mukadimah 1
Deskripsi Mata Ajar 2
Analisa karakteristik mahasiswa 2
Tujuan Umum 2
Tujuan Khusus 2
Keterampilan yang dipelajari 3
Pelaksanaan 4
Evaluasi 4
Pembimbing Praktikum 5
Kegiatan Praktik 5
Pedoman Mahasiswa 5
Tugas 5
Tata Tertib 6
Daftar Tilik 7
1
MUKADIMAH
“78. (Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang
menunjuki Aku, 79. dan Tuhanku, yang Dia memberi Makan dan minum
kepadaKu, 80. dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku, 81.
dan yang akan mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku
(kembali), 82. dan yang Amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku
pada hari kiamat”. (asy-Syu’araa’: 78-82)
Hadits
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam shahihnya, dari shahabat Abu
Hurairah bahwasanya Nabi bersabda,
زل الله داء إلا أنزل لھ شفاء ما أن
“Tidaklah Allah turunkan penyakit kecuali Allah turunkan pula obatnya”
Dari riwayat Imam Muslim dari Jabir bin Abdillah, beliau berkata bahwa
Nabi bersabda,
واء لكل داء دواء، فإذا أصاب الد اء، برأ بإذن الله عز وجل الد
“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan
penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa
Ta’ala.” (HR. Muslim)
2
A. Deskripsi mata ajarFokus mata ajar membahas penerapan konsep dasar kebutuhan dasar
manusia, Prinsip pemenuhan kebutuhan nutrisi, prinsip pemenuhan
kebutuhan oksigenisasi, prinsip pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit,
system eliminasi, personal hygiene, kebutuhan istirahat, prinsip
pencegahan infeksi, pemeriksaan fisik, persiapan pemeriksaan
laboratorium, prosedur pemberian obat, baik teori terkait dengan
keterampilan klinik praktik kebidanan yang aplikasinya di lahan praktik.
Adapun kegiatan KKPK ini merupakan kegiatan aktif yang mengharapkan
mahasiswa semester II DIII Kebidanan FKK UMJ memperoleh pengalaman
belajar dalam tatanan nyata mahasiswa diberikan kesempatan untuk
mencoba dan mengaplikasikan kemampuan kognitif, komunikatif, afektif
dan psikomotor baik di laboratorium maupun lahan praktik.
B. Analisa karakteristik mahasiswaMahasiswa yang praktik KKPK semester II ini memiliki latar belakang
lulusan SMA yang belum mempunyai pengalaman dilahan praktik baik di
Rumah Sakit maupun di klinik, mahasiswa rata-rata berumur 18 tahun dan
belum bekeluarga.
C. Tujuan UmumSetelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu melakukan
tindakan keterampilan klinik praktik kebidanan dasar sesuai kebutuhan
dasar manusia.
D. Tujuan KhususMahasiswa diharapkan dapat mempraktekan ketrampilan:
1. Bed Making (menyiapkan tempat tidur tertutup, menyiapkan tempat tidur
terbuka, menyiapkan tempat tidur pasca bedah dan mengganti linen
dengan klien diatas tempat tidur)
3
2. Personal Hygiene (Memandikan klien diatas tempat tidur, Mencuci
rambut, Merawat kuku dan Oral hygiene)
3. Vital Sign ( RR, HR, SUHU, TD )
4. Pengendalian Infeksi (Scrubbing/Cuci tangan, Gowning/Memakai gaun
oprasi dan Gloving/Memakai sarung tangan steril).
5. Pemeriksaan Fisik (Kepala dan leher, paru,kardiovaskuler,abdomen,
ekstermitas)
6. Body Aligment ( membantu pasien berdiri dan duduk, mengatur posisi
fowler, mengatur posisi dorsal recumbent, mengatur posisi pronasi,
mengatur posisi lateral, mengatur posisi SIM)
7. Mekanika tubuh (Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda)
8. Kebutuhan eliminasi (Menolong pasien BAK, menolong pasien BAB,
Huknah, Kateterisasi)
9. Pemberian Obat (Oral, Bucal, Sublingual, Topical, injeksi IM, injeksi IC
dan injeksi SC)
10.Oksigenasi (Pemberian O2, Fisioterapi dada, inhalasi)
11.Kebutuhan Nutrisi ( Pemasangan NGT, memberi makan melalui NGT,
melepas NGT)
12.Perawatan Luka
13.Pemasangan Infus
D. Ketrampilan yang dipelajari1. Menyiapkan tempat tidur tertutup
2. Menyiapkan tempat tidur terbuka
3. Menyiapkan tempat tidur pasca bedah
4. Mengganti alat tenun dengan klien diatas tempat tidur
5. Memandikan klien diatas tempat tidur
6. Mencuci rambut
7. Merawat kuku
8. Oral hygiene
4
9. Mengukur Tanda-tanda vital
10. Scrubbing/Mencuci tangan
11. Pemeriksaan fisik Head To Too
12. Membantu pasien duduk dan berdiri
13. Mengatur posisi fowler
14. Mengatur posisi dorsal recumbent
15. Mengatur posisi pronasi
16. Mengatur posisi Sim
17. Memindahkan pasien dari kursi tempat tidur ke kursi roda
18. Menolong pasien BAK
19. Menolong pasien BAB
20. Pemasangan Kateter
21. Melakukan Pemberian obat melalui oral,bucal dan sublingual
22. Memberikan obat salep
23. Memberikan obat Supositoria
24. Melakukan injeksi IM
25. Melakukan injeksi IC
26. Melakukan injeksi SC
E. Pelaksanaan PraktikumSesuai Jadwal/ terlampir
F. EvaluasiEvaluasi kegiatan KKPK ini meliputi beberapa aspek antara lain:
a. Sikap = 40%
b. Pre dan post confrence = 30%
c. Laporan kegiatan harian = 30%
”NILAI BATAS LULUS / NBL PRAKTIKUM KKPK ADALAH : 72”
5
G. Pembimbing PraktikumTerlampir sesuai jadwal/terlampir
H. KEGIATAN PRAKTIK DI RUANGAN RAWAT INAPMelakukan pengumpulan data dengan tehnik observasi, inspeksi, palpasi,
dan auskultasi melalui:
a. Pengkajian dan anamnesa tentang pemenuhan kebutuhan dasar
manusia
b. Pemeriksaan fisik head to too
c. Menganalisa data yang diperoleh dari hasil pengkajian dan anamnesa
d. Menyusun rencana tindakan
e. Melaksanakan tindakan pemenuhan kebutuhan dasar manusia
f. Mengevaluasi pemenuhan kebutuhan dasar manusia
I. Pedoman bagi mahasiswaa. Memahami tujuan praktik
b. Membaca status pasien untuk mempelajari identitas
c. Melakukan komunikasi terapeutik
d. Mengumpulkan data melalui penggkajian
e. Melakukan tindakan asuhan kebidanan berdasarkan masalah pada
pasien
J. TUGAS TUGASMahasiswa
a. Mengikuti kegiatan pre dan post conference.
b. Melaksanakan kegiatan ketrampilan klinik praktik kebidanan.
c. Membuat laporan:
Kegiatan harian, ditanda tangani oleh pembimbing ruangan/
pendidikan setiap hari
6
Hasil pengkajian pemenuhan kebutuhan dasar manusia
minimal 3 ( tugas individu ditanda tangani oleh pembimbing
ruangan ) dikumpulkan 1 hari setelah praktik berakhir.
K. Pembimbinga. Melakukan pre conference, diskusi focus kesiapan mahasiswa
melaksanakan praktik.
b. Mengobservasi dan membimbing mahasiswa dalam melakukan setiap
tindakan keperawatan
c. Mendiskusikan dan memberi contoh tentang tindakan keperawatan
yang benar
d. Melakukan post conference
e. Memberi penilaian pada mahasiswa selama praktik
L. Tata Tertib1. Kehadiran praktikum 100%
2. Setiap mahasiswa harus datang ke ruangan dan pulang tepat pada
waktunya
3. Setiap mahasiswa harus mengisi absen praktik yang ada di ruangan
masing –masing
4. Berpakaian seragam sesuai aturan rapi, wangi dan sopan
5. Mengganti apabila menghilangkan, merusak alat instrumen diruangan
6. Mahasiswa menyiapkan alat sehari sebelum pelaksanaan perasat.
7
DAFTAR TILIKCUCI TANGAN 7 LANGKAH
Nilailah setiap kinerja yang di amati menggunakan skala sebagai berikut:
4 Sangat baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat
sesuai dengan teknik prosedur dalam lingkup
kebidanan dan waktu yang efisien
3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan kurang
percaya diri kadang-kadang tampak cemas dan
memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan
2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan kurang
terampil atau kurang cekatan dalam
mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan
relative lebih lama menyelesaikan suatu tugas
1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur
0 Gagal : Bila langkah kerja tidak dilakukan
NO. KOMPONEN PENILAIAN
4 3 2 1 0
A. Persiapan:1.Sarana cuci tangan disiapkan
2.Air bersih yang mengalir
3.Sabun sebaiknya dalam bentuk cair
4.Handuk kecil
5.Kuku dijaga selalu pendek
6.Cincin, gelang perhiasan dan jam tangan
harus dilepas
7.Lengan baju digulung sampai siku
8
B. Prosedur:1.Basahi tangan setinggi pertengahan
lengan bawah dengan air mengalir
2.Taruh sabun di bagian telapak tangan
yang telah basah. Buat busa
secukupnya tanpa percikan
3.Gerakan cuci tangan terdiri atas
Gosok kedua telapak tangan
Gosok telapak tangan kanan diatas
punggung tangan kiri dan sebaliknya
Gosok kedua telapak tangan dengan
jari saling mengait
Gosok kedua ibu jari dengan cara
menggenggam dan memutar
Gosok pergelangan tangan
Proses berlangsung selama 10-15
detik
Bilas kembali dengan air sampai
bersih
Keringkan tangan dengan handuk
atau tisu sekali pakai
Matikan kran dengan kertas atau tisu
Pada cuci tangan aseptik/bedah
diikuti larangan permukaan yang
tidak steril
9
DAFTAR TILIKPENGATURAN POSISI KLIEN DI TEMPAT TIDUR
POSISI DORSAL RECUMBEN
A Pengertian Mengatur klien dalam posisi telentang dengan
kedua tungkai ditekuk, sedikit diregangkan dan
kedua telapak kaki menapak pada kasur
B Kegunaan 1. Memberikan rasa nyaman
2. Memudahkan pemeriksaan seperti
pemeriksaan touché rectal, touché vagina,
palpasi perut
3. Memudahkan pelaksanaan tindakan seperti
[enyadapan air kemih, irigasi vagina dan
partus
C Indikasi 1. Klien pada pemerikasaan gynecology/ urology
2. Klien pada pengobatan uretra dan kandung
kemih
3. Klien yang sedang melahirkan
Nilailah setiap kinerja yang di amati menggunakan skala sebagaiberikut:
4 Sangat baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan
tepat sesuai dengan teknik prosedur dalam
lingkup kebidanan dan waktu yang efisien
3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang percaya diri kadang-kadang tampak
cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan
2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang terampil atau kurang cekatan dalam
mendemonstrasikan dan waktu yang
10
diperlukan relative lebih lama menyelesaikan
suatu tugas
1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur
0 Gagal : Bila langkah kerja tidak dilakukan
NO. KOMPONENPENILAIAN
0 1 2 3 4
1. Persiapan:a. Tempat Tidur
b. Bantal 2-3
c. Guling
2. a. Mempersiapkan alat-alat
b. Mempersiapkan klien
c. Memberitahu klien dan
mengobservasi kondisi umum
d. Mencuci tangan
e. Klien menekuk kedua tungkai,
diregangkan sedikit dan
menapakkan kedua telapak kaki
pada kasur
f. Merapikan klien
g. Merapikan tempat tidur
h. Mencuci tangan
11
DAFTAR TILIKPENGATURAN POSISI KLIEN DI TEMPAT TIDUR
POSISI FOWLER
A Pengertian Membantu mengubah posisi klien ke posisi
setengah duduk
B Jenis Posisi 1. Low fowler/ Semi fowler
Posisi setengah didik dimana kepala dan dada
menbentuk sudut 15-45 derajat
2. High fowler
Posisi duduk dimana kepala dan dada
membentuk 90 derajat
Pada posisi fowler ini lutut dapat ditekuk atau
tanpa ditekuk
B Kegunaan 4. Memberikan rasa nyaman
5. Memberikan mobilisasi
6. Memberi perasaan lega pada klien yang
sesak nafas
7. Memberikan perawatan, misal nya dalam
pemberian makan
8. Memperlancar keluar nya cairan, misalnya
pada klien dengan pemasangan WSD pasca
operasi
C Indikasi 4. Klien yang sesak nafas
5. Pasca operasi (hidung, strauma, thorax, perut)
bilakeadaan umum baik atau sudah sadar
betul
D Hal Yang Harus
Diperhatikam
1. Keadaan umum klien selama bekerja/
member tindakan
12
2. Pada Klien yang harus tidur lama dengan ini
pasang sandaran kaki untuk mencegah kaki
drop
Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagaiberikut:
4 Sangat baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan
tepat sesuai dengan teknik prosedur dalam
lingkup kebidanan dan waktu yang efisien
3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang percaya diri kadang-kadang tampak
cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan
2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang terampil atau kurang cekatan dalam
mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relative lebih lama menyelesaikan
suatu tugas
1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur
0 Gagal : Bila langkah kerja tidak dilakukan
NO. KOMPONENPENILAIAN
0 1 2 3 4
1. Persiapan:d. Tempat Tidur
e. 3 Buah bantal (sesuai kebutuhan)
f. Sandaran kaki (jika diperlukan)
g. Sandaran punggung (jika diperlukan)
2. i. Mengucapkan salam dan menjelaskan pada
keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
dan tujuan
13
j. Observasi kondisi klien
k. Mencuci tangan dan memberitahu klien
l. Klien dipinggirkan menjauhi tenaga kesehatan.
m. Pegang daerah pinggul dan lengan kemudian
miringkan mendekati tenaga kesehatan.
n. Letakkan bantal di bawah kepala klien untuk
mensejajarkan kepala dam leher pada bagian
dada
o. Berikan posisi fleksi pada pundak dan lengan
bagian bawah, posisi ini membuat klien lebih
nyaman dan sirkulasi lancar
p. Letakkan bantal pada tangan untuk menyangga
tangan dan memberi rasa nyaman
q. Salah satu kaki (bagian atas) ditekuk dan
diletakkan bantal di sela kaki untuk menopang
kaki yang di tekuk
r. Bila posisi ini perlu dipertahankan lama dapat
diletakkan bantal pada punggung sebagai
penopang
s. Merapikan tempat tidur
t. Mencuci tangan
14
DAFTAR TILIKPENGATURAN POSISI KLIEN DI TEMPAT TIDUR
POSISI KNEE CHEST
A Pengertian Posisi klien dengan sikap menungging, kedua
kaki ditekuk, dada menempel pada kasur
B Kegunaan Memudahkan pemeriksaan daerah rectum dan
sigmoid untuk membantu merubah letak kepala,
pada klien hamil dengan presentasi bokong
C Indikasi 6. Klien pada yang memerlukan tindakan
sigmoidoscopy, rectoscopy
7. Klien yang hamil dengan presentasi bokong
D Hal yang harus
diperhatikan
1. Jangan terlalu lama klien pada posisi ini,
sehingga melelahkan klien
2. Setiap mengawali tindakan membaca
basmalah dan mengakhiri nya dengan
hamdalah
Nilailah setiap kinerja yang di amati menggunakan skala sebagaiberikut:
4 Sangat baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan
tepat sesuai dengan teknik prosedur dalam
lingkup kebidanan dan waktu yang efisien
3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang percaya diri kadang-kadang tampak
cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan
2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang terampil atau kurang cekatan dalam
mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relative lebih lama menyelesaikan
15
suatu tugas
1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur
0 Gagal : Bila langkah kerja tidak dilakukan
NO. KOMPONENPENILAIAN
0 1 2 3 4
1. Persiapan:a. Tempat Tidur khusus
pemeriksaan kebidanan
b. Selimut/ kain penutup
2. a. Klien diberitahu dan diberi
penjelasan tentang posisi
tersebut
b. Bantal disingkirkan atur posisi
menungging
DAFTAR TILIK
16
PENGATURAN POSISI KLIEN DI TEMPAT TIDUR
POSISI LATERAL (MIRING)
A Pengertian Membantu mengubah posisi dari satu posisi ke
posisi miring dengan menekuk paha dan lutut ke
arah depan
B Kegunaan 1. Memudahkan perawatan
2. Memudahkan pengaliran secret / mucus
dari mulut/ke kerongkongan
3. Mencegah tekanan pada sacrum dan tumit
pada klien yang berbaring di tempat tidur
C Indikasi 1. Klien yang terlalu lama berbaring di satu
posisi
2. Untuk memenuhi kebutuhan klien dalam
hal makan, menggosok gigi, mandi
dengan berbaring di tempat tidur
3. Klien yang mengalami gangguan sensorik
dan motorik
4. Klien yang salah satu sisi nya tidak boleh
tertekan/ tertindih
Nilailah setiap kinerja yang di amati menggunakan skala sebagaiberikut:
4 Sangat baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan
tepat sesuai dengan teknik prosedur dalam
lingkup kebidanan dan waktu yang efisien
3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang percaya diri kadang-kadang tampak
cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan
2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
17
kurang terampil atau kurang cekatan dalam
mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relative lebih lama menyelesaikan
suatu tugas
1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur
0 Gagal : Bila langkah kerja tidak dilakukan
NO. KOMPONENPENILAIAN
0 1 2 3 4
1. Persiapan:a. Tempat Tidur
b. 3 Buah bantal (sesuai
kebutuhan)
c. Sandaran kaki (jika diperlukan)
2. a. Mengucapkan salam dan
menjelaskan pada keluarga
tentang tindakan yang akan
dilakukan dan tujuan
b. Observasi kondisi klien
c. Mencuci tangan dan memberitahu
klien
d. Klien dipinggirkan menjauhi tenaga
kesehatan.
e. Pegang daerah pinggul dan lengan
kemudian miringkan mendekati
tenaga kesehatan.
f. Letakkan bantal di bawah kepala
klien untuk mensejajarkan kepala
dam leher pada bagian dada
18
g. Berikan posisi fleksi pada
pundak dan lengan bagian
bawah, posisi ini membuat klien
lebih nyaman dan sirkulasi
lancar
h. Letakkan bantal pada tangan untuk
menyangga tangan dan memberi
rasa nyaman
i. Salah satu kaki (bagian atas) ditekuk
dan diletakkan bantal di sela kaki
untuk menopang kaki yang di tekuk
j. Bila posisi ini perlu dipertahankan
lama dapat diletakkan bantal pada
punggung sebagai penopang
k. Merapikan tempat tidur
l. Mencuci tangan
19
DAFTAR TILIKPENGATURAN POSISI KLIEN DI TEMPAT TIDUR
POSISI LITHOTOMI
A Pengertian Membaringkan klien telentang dengan kedua paha
diangkat dan ditekuk ke arah perut, tungkai bawah
membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
B Kegunaan 1. Memudahkan pemasangankan AKDR
2. Memudahkan pemeriksaan genetalia
3. Memudahkan persalinan
C Indikasi 1. Klien pada yang memerlukan tindakan
gynecoliogy
2. Klien pada pemeriksaan kandung kemih
Nilailah setiap kinerja yang di amati menggunakan skala sebagaiberikut:
4 Sangat baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan
tepat sesuai dengan teknik prosedur dalam
lingkup kebidanan dan waktu yang efisien
3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang percaya diri kadang-kadang tampak
cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan
2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang terampil atau kurang cekatan dalam
mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan
relative lebih lama menyelesaikan suatu tugas
1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur
0 Gagal : Bila langkah kerja tidak dilakukan
20
NO. KOMPONENPENILAIAN
0 1 2 3 4
1. Persiapan:h. Tempat Tidur khusus pemeriksaan
kebidanan
i. Selimut/ kain penutup
2. u. Mempersiapkan alat-alat
v. Mempersiapkan klien
w. Klien berbaring telentang, pakaian
bawah dibuka
x. Kedua kaki ditekuk dan dibantu oleh
tenaga kesehatan untuk meletakkan
pada penahan lutut
21
DAFTAR TILIKPENGATURAN POSISI KLIEN DI TEMPAT TIDUR
POSISI PRONE
A Pengertian Membantu mengubah posisi dari suatu posisi
miring dengan menekuk paha dan lutut ke arah
depan
B Kegunaan 1. Memudahkan perawatan
2. Memudahkan pengaliran secret/ mucus dari
rongga mulut→kerongkongan
3. Mencegah tekanan pada sacrum dan tumit
pada klien yang berbaring di tempat tidur
C Indikasi 1. Pada klien yang terlalu lama berbaring pada
satu posisi
2. Untuk memenuhi kebutuhan klien dalam hal
makan, menggosok gigi, mandi dengan
berbaring di tempat tidur
3. Pada klien yang mengalami gangguan pada
sensorik dan motorik
4. Pada klien yang salah satu sisinya tidak
22
boleh tertindih/ tertekan
Nilailah setiap kinerja yang di amati menggunakan skala sebagaiberikut:
4 Sangat baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan
tepat sesuai dengan teknik prosedur dalam
lingkup kebidanan dan waktu yang efisien
3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang percaya diri kadang-kadang tampak
cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan
2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang terampil atau kurang cekatan dalam
mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan
relative lebih lama menyelesaikan suatu tugas
1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur
0 Gagal : Bila langkah kerja tidak dilakukan
NO. KOMPONENPENILAIAN
0 1 2 3 4
1. Persiapan:a. Tempat Tidur
b. 3 Buah bantal (sesuai kebutuhan)
c. Sandaran kaki (jika diperlukan)
2. d. Mengucapkan salam dan
menjelaskan pada keluarga
tentang tindakan yang akan
dilakukan dan tujuan
e. Menjelaskan kepada klien tentang
tindakan yang akan dilakukan dan
23
tujuannya
f. Mencuci tangan
g. Klien diposisi kan menjauh dari
tenaga kesehatan.
h. Pegang daerah pinggul dan
lengan, kemudian miringkan
mendekati tenaga kesehatan
i. Letakkan bantal di bawah kepala
klien untuk mensejajarkan kepala
dan leher pada bagian dada
j. Berikan posisi fleksi pada puncak
dan lengan bagian bawah, posisi
ini membuat klien lebih nyaman
dan sirkulasi lancar
k. Letakkan bantal pada lengan
untuk menyangga tangan dan
memberikan rasa nyaman
l. Salah satu kaki klien (bagian atas)
ditekuk dan diletakkan bantal di
sela kaki untuk menopang kaki
yang di tekuk
m. Bila posisi ini perlu dipertahankan
lama, dapat diletakkan bantal
pada punggung sebagai
ponapang
n. Merapikan tempat tidur
o. Mencuci tangan
24
DAFTAR TILIKPENGATURAN POSISI KLIEN DI TEMPAT TIDUR
POSISI SIMS
A Pengertian Membantu mengubah posisi setengah telungkup
dengan salah satu kaki ditekuk kea rah depan
B Kegunaan a. Memudahkan dalam melakukan huknah
dan pemeriksaan di daerah perineum
b. Memudahkan pengaliran cairan dari
rongga mulut/ kerongkongan
c. Mengurangi tekanan pada tulang
belakang dan trochanter mayor (tonjolan
pada panggul dan paha)
C Indikasi d. Klien yang tidak sadar
e. Klien paralyse, hemiplegie atau
hemiparise
f. Klien yang akan dilakukan tindakan
25
klisma
g. Klien yang akan manjalani pemeriksaan
pada perineal
h. Wanita hamil
i. Klien yang berbaring terlalu lama pada
satu posisi
Nilailah setiap kinerja yang di amati menggunakan skala sebagaiberikut:
4 Sangat baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan
tepat sesuai dengan teknik prosedur dalam
lingkup kebidanan dan waktu yang efisien
3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang percaya diri kadang-kadang tampak
cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan
2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang terampil atau kurang cekatan dalam
mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relative lebih lama menyelesaikan
suatu tugas
1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur
0 Gagal : Bila langkah kerja tidak dilakukan
NO. KOMPONENPENILAIAN
0 1 2 3 4
1. Persiapan:j. Tempat Tidur
26
k. 3 Buah bantal (sesuai kebutuhan)
l. Sandaran kaki (jika diperlukan)
2. m. Mengucapkan salam dan
menjelaskan pada keluarga
tentang tindakan yang akan
dilakukan dan tujuan
n. Observasi kondisi klien
o. Mencuci tangan
p. Letakkan bantal di bawah kepala,
kecuali bila pengaliran cairan dari
rongga mulut, bantal diatur agar
lebih rendah.
q. Letakkan tangan klien bagian
bawah di samping dan jauh dari
tubuh.
r. Letakkan bantal di antara dada dan
perut serta antara tangan bagian
atas dengan alas tempat tidur
untuk menyokong dan memberikan
rasa nyaman pada klien
s. Letakkan bantal untuk menyokong
bagian antara abdomen dengan
pelvis antara paha bagian atas
dengan alas tempat tidur
t. Letakkan penopang pada kaki klien
seperti kantong berisi pasir atau
gulungan kain di kaki bagian
bawah
u. Merapikan tempat tidur
v. Mencuci tangan
27
DAFTAR TILIKPENGATURAN POSISI KLIEN DI TEMPAT TIDUR
POSISI TRENDELENBURG
A Pengertian Mengatur posisi klien dimana bagian kepala lebih
rendah dari pada kaki/ badan
B Jenis Posisi 1. Modified trendelenburg
a. Pengertian : Posisi dengan bagian kaki
lebih tinggi dari bagian kepala
b. Kegunaan :
1. Memperlancar peredaran darah ke
otak
2. Memudahkan jalannya operasi daerah
perut
3. Mengalirkan sekresi saluran
pernafasan
4. Memudahkan perawatan dan
28
pemeriksaan
2. Reserved trendelenburg
Pengertian : Posisi dengan bagian kaki lebih
rendah dari bagian kepala
Kegunaan :
1. Meningkatkan sirkulasi arteri pada
bagian kaki
2. Mengurangi sesak nafas (bila posisi
fowler tidak memungkinkan)
C Indikasi a. Klien dalam keadaan syok
b. Klien dengan tekanan darah rendah
c. Klien dengan pembedahan daerah perut
d. Klien dengan pemeriksaan tertentu seperti
Bronchoscopy
Nilailah setiap kinerja yang di amati menggunakan skala sebagaiberikut:
4 Sangat baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan
tepat sesuai dengan teknik prosedur dalam
lingkup kebidanan dan waktu yang efisien
3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang percaya diri kadang-kadang tampak
cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan
2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang terampil atau kurang cekatan dalam
mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relative lebih lama menyelesaikan
suatu tugas
1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur
29
0 Gagal : Bila langkah kerja tidak dilakukan
NO. KOMPONENPENILAIAN
0 1 2 3 4
1. Persiapan:a. 2 potong balok yang sama tinggi
untuk meninggikan kaki tempat
tidur atau tempat tidur yang bisa
dinaikkan pada bagian kaki
b. Bantal 2-3
2. c. Mempersiapkan alat-alat
d. Mempersiapkan klien
e. Memberitahu klien dan
mengobservasi kondisi umum
f. Mencuci tangan
g. Memasang balok pada kedua kaki
tertentu atau menaikkan kaki
tertentu
h. Meletakkan bantal di bawah kaki
klien
i. Merapikan klien
j. Mencuci tangan
30
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR TERTUTUP
Nilailah setiap Kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
a. 0 : Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan.
b. 1 : Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur.
c. 2 : Cukup : langkah klinik dilakukan dengan bantuan,kurang terampil
atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas.
d. 3 : Baik : langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri,
kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawbkan .
e. 4 : Sabgat baik : langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat
sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
efisien.
31
No ASPEK YANG DINILAI Nilai
1 Mencuci tangan
2 Mempersiapkan alat dengan meletakkan alat-alat tenun yang sudah
dilipat dan disusun diatas meja bersih
3 Memasang alas kasur dan mengikatkan tali-talinya kearah dalam
pada rangka tempat tidur pada tiap sudut
4 Meletakkan laken dengan lipatan memanjang yang menentukan
garis tengahnya ditengah-tengah tempat tidur
5 Memasukkan laken pada bagian kepala kurang lebih 25 cm dibawah
kasur kemudian dibuat sudut.
6 Memasukkan laken pada bagian kaki kurang lebih 25 cm dibawah
kasur dan dibuat sudut.
Jika laken tidak sesuai ukurannya maka masukkanlah bagian kepala
lebih banyak dari pada bagian kaki
7 Masukkan laken bagian sisi ke bawah kasur (sisi tempat perawat
berdiri)
8 Meletakkan perlak melintang kurang lebih 50cm dari garis kasur
bagian kepala, demikian juga steak laken, dan masukkan sama-
sama ke bawah kasur
9 Meletakkan bovenlaken secara terbalik dengan jahitan lebar di
bagian kepala mulai garis kasur, masukkan bagian kaki ke bawah
kasur
10 Meletakkan selimut kurang lebih 25 cm dari garis kasur bagian
kepala dan masukkan bagian kaki ke bawah kasur
11 Melipat bovenlaken bagian atas tepat diatas garis selimut
12 Memasukkan bantal kedalam sarungnya dan meletakkan bantal
dengan bagian tertutup ke jurusan pintu
13 Memasang overlaken
32
14 Mencuci tangan
Jumlah:
MENYIAPAKAN TEMPAT TIDUR TERBUKA
Nilailah setiap Kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
a. 0 : Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan.
b. 1 : Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur.
c. 2 : Cukup : langkah klinik dilakukan dengan bantuan,kurang terampil
atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas.
d. 3 : Baik : langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri,
kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawbkan .
4 : Sangat baik : langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai
dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien.
NO ASPEK YANG DINILAINilai
33
1 Mencuci tangan
2 Mempersiapkan alat dengan meletakkan alat-alat tenun yang sudah
dilipat dan disusun diatas meja bersih
3 Memasang alas kasur dan mengikatkan tali-talinya kearah dalam
pada rangka tempat tidur pada tiap sudut
4 Meletakkan laken dengan lipatan memanjang yang menentukan
garis tengahnya ditengah-tengah tempat tidur
5 Memasukkan laken pada bagian kepala kurang lebih 25 cm
dibawah kasur kemudian dibuat sudut.
6 Memasukkan laken pada bagian kaki kurang lebih 25 cm dibawah
kasur dan dibuat sudut.
Jika laken tidak sesuai ukurannya maka masukkanlah bagian
kepala lebih banyak dari pada bagian kaki
7 Masukkan laken bagian sisi ke bawah kasur (sisi tempat perawat
berdiri)
8 Meletakkan perlak melintang kurang lebih 50cm dari garis kasur
bagian kepala, demikian juga steak laken, dan masukkan sama-
sama ke bawah kasur
9 Meletakkan bovenlaken secara terbalik dengan jahitan lebar di
bagian kepala mulai garis kasur, masukkan bagian kaki ke bawah
kasur
10 Meletakkan selimut kurang lebih 25 cm dari garis kasur bagian
kepala dan masukkan bagian kaki ke bawah kasur
11 Melipat bovenlaken bagian atas tepat diatas garis selimut
12 Memasukkan bantal kedalam sarungnya dan meletakkan bantal
dengan bagian tertutup ke jurusan pintu
13 Mencuci tangan
Jumlah:
34
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR PASCA BEDAH
Nilailah setiap Kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
a. 0 : Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan.
b. 1 : Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur.
c. 2 : Cukup : langkah klinik dilakukan dengan bantuan,kurang terampil
atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas.
d. 3 : Baik : langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri,
kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawbkan .
e. 4 : Sangat baik : langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat
sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
efisien.
NO ASPEK YANG DINILAI
NILAI
1 Baca Basmallah
2 Mencuci tangan
3 Mempersiapkan alat dengan meletakkan alat-alat tenun
35
yang sudah dilipat dan disusun diatas meja bersih
4 Memasang alas kasur dan mengikatkan tali-talinya
kearah dalam pada rangka tempat tidur pada tiap sudut
5 Meletakkan laken dengan lipatan memanjang yang
menentukan garis tengahnya ditengah-tengah tempat
tidur
6 Memasukkan laken pada bagian kepala kurang lebih 25
cm dibawah kasur kemudian dibuat sudut
7 Memasukkan laken pada bagian kaki kurang lebih 25
cm dibawah kasur dan dibuat sudut.
Jika laken tidak sesuai ukurannya maka masukkanlah
bagian kepala lebih banyak dari pada bagian kaki
8 Masukkan laken bagian sisi ke bawah kasur (sisi
tempat perawat berdiri)
9 Meletakkan perlak melintang kurang lebih 50cm dari
garis kasur bagian kepala, demikian juga steak laken,
dan masukkan sama-sama ke bawah kasur
10 Meletakkan bovenlaken secara terbalik dengan jahitan
lebar di bagian kepala mulai garis kasur, masukkan
bagian kaki ke bawah kasur
11 Meletakkan selimut kurang lebih 25 cm dari garis kasur
bagian kepala dan masukkan bagian kaki ke bawah
kasur
12 Melipat bovenlaken bagian atas tepat diatas garis
selimut
13 Memasukkan bantal kedalam sarungnya dan
meletakkan bantal dengan bagian tertutup ke jurusan
pintu
14 Mnyelesaikan sisi yang lain seperti sisi yang tadi
15 Membentangkan gulungan perlak dan handuk pada
36
bagian kepala
16 Meletakkan buli-buli panas diatas laken bagian kaki,
diarahkan mulut buli-buli kearah pinggir tempat tidur
17 Memasang selimut tambahan hingga menutup seluruh
permukaan tempat tidur
18 Mengangkat buli-buli panas sebelum pasien dibaringkan
setelah kembali dari kamar bedah
19 Mencuci tangan
20 Hamdallah
MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN KLIEN DIATASNYA
Nilailah setiap Kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
a. 0 : Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan.
b. 1 : Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur.
c. 2 : Cukup : langkah klinik dilakukan dengan bantuan,kurang terampil
atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas.
d. 3 : Baik : langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri,
kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawbkan .
e. 4 : Sangat baik : langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat
sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
efisien.
NO ASPEK YANG DINILAI Nilai
37
FASE PRE INTERAKSI
1 Membaca catatan keperawatan
2 Mencuci tangan
3 Mempersiapkan alat
FASE ORIENTASI
4 Mengucap salam
5 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
6 Basmallah
7 Memberi kesempatan kepada klien untuk bertanya
8 Menutup sampiran
FASE KERJA
1. 7Mengenakan sarung tangan bersih
2. Memindahkan alat perlengkapan milik klien yang ada di tempat
tidur
3. 8Membantu klien tidur miring menjauhi perawat, dengan
memperhatikan KU klien
4. 9Melepas laken, perlak, steak laken dengan menggulungnya kearah
punggung klien ,bagian kotor berada dalam gulungan
5. 1
0
Menggulung linen bersih ke tengah tempat tidur , dan
meletakkannya dibelakang pungung klien
6. 1
1
Klien dibantu untuk membalikkan posisi kehadapan perawat
dengan melewati gulungan linen bersih tersebut
7. 1
2
Melepas laken dan selimut penutup, melipatnya dan
meletakkannya pada ember
8. 1
3
Semua linen kotor diambil kemudian dimasukkan ke dalam tempat
kain kotor. Gulungan linen bersih dibentangkan, dirapikan dengan
memasukkan sisa-sisa linen pada sisi tempat tidur ke bawah kasur
9. 1
4
Klien dikembalikan pada posisi supinasi (posisi nyaman)
10. 1Memasang selimut dan boven laken yang bersih sambil
38
5memakaikannya
11. 1
6
Melepas bantal dengan hati-hati sambil menyangga kepala klien
12. 1
7
Melepas sarung bantal yang kotor dan menggantikannya dengan
yang bersih
13. 1
8
Membantu klien tidur dengan posisi yang nyaman
FASE TERMINASI
1 Rapikan alat
2 Evaluasi respon klien
3 Cuci tangan
4 Dokumentasikan tindakan dan hasil observasi yang dilakukan pada
catatan keperawatan
5 Hamdallah
MEMANDIKAN KLIEN DIATAS TEMPAT TIDUR
Nilailah setiap Kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
a. 0 : Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan.
b. 1 : Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur.
c. 2 : Cukup : langkah klinik dilakukan dengan bantuan,kurang terampil
atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas.
d. 3 : Baik : langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri,
kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawbkan .
e. 4 : Sangat baik : langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat
sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
efisien.
39
NO ASPEK YANG DINILAINilai
Fase Pre Interaksi
Basmallah
1 lihat kembali rencana memandikan
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat
Fase Orientasi
4 Ucapkan salam dan jelaskan tujuan dan prosedur dilakukan
tindakan,
Serta kontrak waktu
Fase Kerja
5 Tinggikan tempat tidur jika perlu
6 Tutup pintu dan sampiran
7 Ganti selimut dengan selimut mandi
8 Tanggalkan baju klien
9 Cuci bagian muka , telinga, leher
letakkan handuk dibawah kepala klien
bersihkan mata dari cantus dalam ke cantus luar menggunakan
waslap, dan tidak diberi sabun
penggunaan sabun muka disesuaikan dengan kebiasaan klien,
kemudian dibilas dan dikeringkan
bersihkan daun telinga menggunakan waslap dan sabun
bersihkan leher menggunakan waslap dan sabun
10 Cuci lengan klien:
letakkan handuk dibawah lengan klien yang jauh dari perawat dan
meninggikan lengan dengan cara memegang bagian siku ,
kemudian mencuci lengan dari pergelangan tangan ke ketiak, bilas
dengan air bersih lalu dikeringkan.
Ulangi lagi untuk tangan yang lain
40
11 Mencuci dada dan perut klien
Miringkan klien kearah membelakangi perawat, lalu letakkan handuk
besar melintang di bawah punggung klien
Kembalikan klien pada posisi supine
turunkan selimut mandi hingga batas atas pubis,
cuci dada hingga perut menggunakan waslap dan sabun
bilas dada dan perut dengan air bersih, stlh selesai dikeringkan.
12 Mencuci punggung
Miringkan pasien membelakangi perawat
Cuci dengan sabun, bilas dan keringkan punggung sampai pantat
Massage punggung dapat dilakukan pada tahap ini
13 Oleskan lotion atau baby oil pada bagian-bagian penonjolan tulang
Jika terdapat luka decubitus, oleskan antiseptik
14 Mencuci kaki
Membuka selimut mandi 1 sisi kaki (mulai dari bagian kaki yang
terjauh dari perawat)
Letakkan handuk dibawah kaki yang akan dicuci
Cuci dengan sabun, bilas dan keringkan
Cuci kaki yang satu dengan cara yang sama.
15 Mencuci genitalia
Buka selimut mandi hingga didaerah pubis
Atur klien pada posisi litotomi
Cuci organ genital dengan sabun, bilas dengan air bersih dan
keringkan
Kembalikan pada posisi supinasi,
16 Bantu klien memakai baju bersih
Fase Terminasi
17 Rapikan alat
18 Evaluasi respon klien terhadap tindakan
19 Ucapkan salam
41
20 Cuci tangan
21 Dokumentasikan
Hamdallah
Jumlah skor
DAFTAR TILIKVULVA HYGIENE
Nilailah setiap kinerja yang di amati menggunakan skala sebagai berikut:
4 Sangat baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat
sesuai dengan teknik prosedur dalam lingkup
kebidanan dan waktu yang efisien
3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan kurang
percaya diri kadang-kadang tampak cemas dan
memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan
2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan kurang
terampil atau kurang cekatan dalam
mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan
relative lebih lama menyelesaikan suatu tugas
42
1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur
0 Gagal : Bila langkah kerja tidak dilakukan
NO. KOMPONEN PENILAIAN
4 3 2 1 0
A. Persiapan:1. Kom steril berisi cairan sublimat
(300-500 ml)
2. Forcep steril dan kapas daper
3. Kassa
4. Bed pad/ pispot
5. Alas tahan air
6. Sarung tangan
7. Sampiran
B. Prosedur:1. Mengucapkan salam
2. Melakukan evaluasi / validasi
3. Menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
4. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
5. Mencuci tangan
6. Mempersiapkan alat
7. Meletakkan alas dibawah bokong pasien
8. Meletakkan bed pan/ pispot dibawah bokong pasien
9. Letakkan pengalas tahan air dibawah bokong pasien
10 Mengatur posisi pasien, yaitu posisi dorsal recumbent
dengan lutut fleksi dan kedua kaki direntangkan
11 Menyelimuti pasien kecuali daerah perineum/ parineal
12 Membersihkan area vulva dengan menggunakan
43
daerah non dominan membuka labia mayora. Tangan
dominan dengan memegang forcep dan kapas
sublimat membersihkan area vulva dari klitoris
ke anus, lakukan satu arah.
13 Mengeringkan dengan kasa kering dengan cara yang
sama seperti membersihkan vulva
14 Merapikan klien dan mengembalikan pasien ke posisi
nyaman
15 Merapikan peralatan
16 Mengevaluasi respon klien
17 Mendokumentasikan tindakan dan respon pasien
MERAWAT KUKU
Nilailah setiap Kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
a. 0 : Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan.
b. 1 : Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur.
c. 2 : Cukup : langkah klinik dilakukan dengan bantuan,kurang terampil
atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas.
d. 3 : Baik : langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri,
kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawbkan .
44
e. 4 : Sangat baik : langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat
sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
efisien.
NO ASPEK YANG DINILAI Nilai
Fase Pre Interaksi
1 lihat catatan keperawatan
2 Persiapkan alat:
Gunting kuku
Sikat kuku
Bengkok 2 buah
Kom berisi air hangat
Lisol
Aceton dan kapas
Sabun
Handuk
Perlak dan alas
3 Cuci tangan
Fase Orientasi
4 Ucapkan salam
5 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan serta kontrak waktu
6 Dekatkan alat
Fase Kerja
7 Atur posisi pasien
8 Pasang perlak dan alas
9 Bila ada cat kuku bersihkan dengan kapas aceton
10 Rendam dalam air hangat
jari tangan 1-2 menit
jari kaki 2-3 menit
45
11 Jika kuku kotor bersihkan dengan sabun dan sikat kuku
12 Angkat jari tangan/kaki, lalu keringkan dengan handuk
13 Letakkan jari tangan/kaki diatas bengkok
14 Kuku dipotong menurut lengkung kuku
15 masukkan alat yang sudah dipakai kedalam bengkok berisi lisol
Rapikan pasien
Fase Terminasi
16 Evaluasi respon klien terhadap tindakan
Rapikan alat
17 Cuci tangan
18 Dokumentasikan tindakan
Jumlah skor
MERAWAT RAMBUTNama Mahasiswa :NIM :
Nilailah setiap Kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
a. 0 : Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan.
b. 1 : Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur.
c. 2 : Cukup : langkah klinik dilakukan dengan bantuan,kurang terampil
atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas.
46
d. 3 : Baik : langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri,
kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawbkan .
e. 4 : Sangat baik : langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat
sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
efisien.
NO ASPEK YANG DINILAINilai
Fase Orientasi
1 Mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
3 Menjelaskan langkah prosedur
4 Melakukan kontrak waktu dan menanyakan persetujuan klien
5 Menjaga privasi klien
Fase Kerja
6 Memakai celemek dan handscoen
7 Menyiapkan pasien: Menutup badan klien dengan selimut mandi
8 Mengatur posisi pasien secara diagonal menyilang tempat tidur*
9 Mengangkat bantal dari kepala klien
10 Meletakkan perlak dan handuk dibawah kepala klien
11 Memasang plastik talang dari bawah kepala, kesamping bawah
menuju ember
Meletakkan ember diatas kain pel
12 Menutup dada dengan handuk sampai leher
13 Menutup mata klien dengan kassa lembap dan lubang telinga
dengan kapas
14 Menuangkan air pelan-pelan dari pangkal sampai ke seluruh
rambut
15 Memberi shampo sampai ke seluruh rambut
47
16 Memijit kulit kepala dan menggosok sampai berbusa
17 Memutar kepala pada sisi yang lain agar semua kulit kepala
bersih, dan menambah air bila perlu
18 Menuangkan air hangat secukupnya diatas rambut untuk
membilas rambut dan kulit kepala
19 Menggesek rambut diatara jari-jari untuk emamstikan bahwa
rambut benar-benar bersih
20 Memperhatikan kelelahan klien
21 Melepas talang
22 Mengeringkan rambut, telinga, leher dan wajah dengan handuk
23 Membungkus kepala dengan handuk
24 Jika handuk dibawah kepala klien basah/lembab, diganti dengan
yang kering
25 Melepas perlak dan selimut mandi
26 Membantu klien duduk jika memungkinkan
27 Menyisir rambut, mengeringkan rambut dengan alat pengering
rambut (Jika ada)
28 Membereskan alat, memasang kembali selimut dan membantu
klien ke posisi yang nyaman
Fase Terminasi
29 Evaluasi respon klien terhadap tindakan
30 Cuci tangan
31 Dokumentasikan intervensi yang telah dilakukan, termasuk
shampo, keadaan rambut, kulit kepala serta reaksi klien
Jumlah skor
48
PENGUKURAN TTV
Nilailah setiap Kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
a. 0 : Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan.
b. 1 : Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur.
c. 2 : Cukup : langkah klinik dilakukan dengan bantuan,kurang terampil
atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas.
49
d. 3 : Baik : langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri,
kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawbkan .
4 : Sangat baik : langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai
dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien.
NO ASPEK PENILAIAN Nilai
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam & memperkenalkan diri
Baca Basmallah
2. Menjelaskan tujuan prosedur
3. Menanyakan persetujuan klien untuk dilakukan tindakan
B. FASE KERJA
4. Memasang tirai / penutup
5. Mengatur posisi klien semifowler / supine
6. Mencuci tangan
7. Memakai sarung tangan
8. Membersihkan aksila yang lebih jauh dengan tissue,
pasang termometer dan letakkan tangan klien
menyilang di atas dada
9. Menggulung lengan baju bagian atas pada lengan yang
akan dilakukan pengukuran tekanan darah
10. Melakukan palpasi arteri brachialis, memasang manset
2.5 cm diatas arteri brachialis
11. Meletakkan diafragma stetoskop diatas arteri brachialis
12. Memompa manset sampai tekanan 30 mmHg diatas titik
dimana denyut tidak terdengar
13. Membuka katup dan membiarkan air raksa turun secara
perlahan, tentukan tekanan sistolik dan diastolik
50
14. Menghitung nadi selama satu menit penuh
15. Menghitung pernafasan selama satu menit penuh
16. Mengangkat termometer lalu membaca hasilnya
17. Mencuci termometer dengan air sabun, desinfektan dari
arah pangkal ke ujung termometer ( reservoir ).
Kemudian dengan air bersih dari ujung ke pangkal
18. Mengeringkan termometer dan menurunkan suhunya
C. FASE TERMINASI
19. Merapikan klien dan alat
20. Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan
21. Mengevaluasi respon klien
22. Mengucapkan salam
Baca Hamdallah
23 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
TOTAL
PEMBERIAN OBAT
Nilailah setiap Kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
a. 0 : Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan.
b. 1 : Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur.
c. 2 : Cukup : langkah klinik dilakukan dengan bantuan,kurang terampil
atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas.
51
d. 3 : Baik : langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri,
kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawbkan .
e. 4 : Sangat baik : langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat
sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
efisien.
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT
Fase Orientasi
1 Mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
Baca Basmallah
3 Menjelaskan langkah prosedur
4 Melakukan kontrak waktu dan menanyakan persetujuan klien
5 Menjaga privasi klien
Fase Kerja
6 Mencuci tangan
7 Memakai sarung tangan
8 Mengatur posisi klien
9 Memasang pengalas
10 Mendekatkan alat
A. Injeksi Intramuskuler (IM)
Menentukan area penyuntikan
Melakukan desinfeksi pada area yang ditentukan
Melepaskan tutup jarum dengan menggunakan teknik satu tangan
Masukkan jarum kedalam muskulo dengan sudut 900 dengan
tangan yang tidak dominan meregangkan atau mencubit sekitar
area penyuntikan (disebutkan)*
Mengaspirasi dan mengobservasi jika ada darah yang masuk ke
dalam spuit*
52
Memasukkan obat pelan-pelan
Mencabut jarum sambil menekan tempat tusukan dengan kapas
alkohol. Massage bagian tsb
Mengobservasi adanya perdarahan superfisial
Menutup jarum dengan teknik satu tangan
Mengambil perlak dan pengalas
Melepas sarung tangan
Mengembalikan klien pada posisi yang nyaman
Merapikan pasien
B. Injeksi Intracutan (IC)
Menentukan area penyuntikan
Melakukan desinfeksi pada area yang ditentukan
Melepaskan tutup jarum dengan menggunakan teknik satu tangan
Memasukkan jarum dengan sudut 150, dengan tangan yang tidak
dominan meregangkan area sekitar penyuntikan*
Memasukkan obat pelan-pelan sampai tampak bulatan menonjol
Menarik jarum dan jangan melakukan masage. Tandai bulatan
yang menonjol dengan pena
Menutup jarum dengan teknik satu tangan
Mengambil perlak dan pengalas
Melepas sarung tangan
Mengembalikan klien pada posisi yang nyaman
Merapikan pasien
C. Injeksi Subkutan (SC)
Menentukan area penyuntikan
Melakukan desinfeksi pada area yang ditentukan
Melepaskan tutup jarum dengan menggunakan teknik satu
tangan
Memasukkan jarum dengan sudut 450, dengan tangan yang tidak
dominan meregangkan area sekitar penyuntikan
53
Memasukkan obat pelan-pelan
Mencabut jarum sambil menekan tempat tusukan. Massage
bagian tsb kecuali kontraindikasi
Menutup jarum dengan teknik satu tangan
Melepas sarung tangan
Mengembalikan klien pada posisi yang nyaman
Merapikan pasien
D. Pemberian Obat Melalui Rektum/ Supositoria
Cuci tangan.
Menjelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan.
Menggunakan Sarung Tangan
Membantu klien pada posisi Sim, jaga agar hanya pada bagian
anus saja yang terbuka
Keluarkan supositoria dari bungkusnya, lumasi ujung supositoria
dan tangan yang dominan dengan dengan jely atau pelumas larut
air
Minta klien tarik nafas dalam dengan perlahan melalui mulut agar
spingter anus relaksasi*
Retraksi bokong dengan tangan tidak dominan. Masukka
supositoria dengan perlahan melalui anus melalui sfingter internal
dan kearah dinding rektum, 10 cm pada dewasa 5 cm pada anak
dan bayi*.
menganjurkan klien untuk menahan ±15 menit agar obat tidak
keluar sehingga bereaksi optimal
melepas sarung tangan
Dekontaminasi alat
Fase Terminasi
12 Mengevaluasi respon klien
13 Membereskan alat
54
14 Mencuci tangan
15 Mengucap salam
16 Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Baca Hamdallah
Total
PEMASANGAN KATETERISASI
Nilailah setiap Kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
a. 0 : Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan.
b. 1 : Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur.
55
c. 2 : Cukup : langkah klinik dilakukan dengan bantuan,kurang terampil
atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas.
d. 3 : Baik : langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri,
kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawbkan .
e. 4 : Sangat baik : langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat
sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
efisien.
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
Pada laki-laki
1 Mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
3 Baca Basmallah
4 Menjelaskan langkah prosedur
5 Melakukan kontrak waktu dan menanyakan persetujuan klien
6 Menjaga privasi klien
7 Memasang sampiran
8 Menanggalkan pakaian bagian bawah
9 Memasang selimut mandi, perlak dan pengalas bokong.
10 Menyiapkan posisi klien
11 Meletakkan dua bengkok diantara tungkai pasien
12 Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
13 Memegang penis dengan tangan kiri
14 Menarik preputium sedikit ke pangkalnya, kemudian
membersihkanya dengan kapas
15 Mengambil kateter, ujungnya di beri vaselin 20 cm
16 Memasukkan kateter perlahan-lahan kedalam uretra sambil
56
penis diarahkan ke atas, jika kateter tertahan jangan di
paksakan. Usahakan penis lebih di keataskan, sedikit dan
pasien di anjurkan menarik nafas panjang dan memasukkan
kateter perlahan-lahan sampai urine keluar sedalam 5 – 7,5
cm dan selanjutnya dimasukkan lagi kurang lebih 3 cm,
kemudian menampung urine kedalam botol steril bila
diperlukan untuk pemeriksaan.
17 SeSetelah kateter masuk, isi balon dengan cairan aquades atau
sejenisnya untuk kateter menetap, dan bila intermiten tarik
kembali ambil pasien diminta menarik napas dalam.
18 Sambung kateter dengan kantung penampung dan viksasi
kearah atas paha/abdomen
19 Rapikan alat.
20 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Baca Hamdallah
21 C Catat prosedur dan respon pasien.
o Hari tanggal dan jam pemasangan kateter
o Tipe dan ukuran kateter yang digunakan
o Jumlah, warna, bau urine dan kelainan-kelainan
lain yang ditemukan
o Nama terang dan tanda tangan pemasang
PPaPada Wanita
1 Mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
3 Baca Basmallah
4 Menjelaskan langkah prosedur
5 Melakukan kontrak waktu dan menanyakan persetujuan klien
6 Menjaga privasi klien
7 Memasang sampiran
57
8 Menanggalkan pakaian bagian bawah
9 Memasang selimut mandi, perlak dan pengalas bokong.
10 Menyiapkan posisi klien
11 Meletakkan dua bengkok diantara tungkai pasien
12 Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
13 L Lakukan vulva higyene dengan kapas DTT
14 M Mengambil kateter lalu ujungnya diberi faseline 3-7 cm
15 Membuka labia mayora dengan menggunakan jari telunjuk dan
ibu jari tangan kiri sampai terlihat meatus uretra, Masukkan
kateter kedalam uretra kira-kira 10 cm secara perlahan-lahan
dengan menggunakan pinset sampai urine keluar. Masukkan
Cairan Nacl/aquades 20-30 cc atau sesuai ukuran yang tertulis
di kateter. Tarik sedikit kateter. Apabila pada saat ditarik
kateter terasa tertahan berarti kateter sudah masuk pada
kandung kemih
16 Lepaskan duk, sambungkan kateter dengan urine bag. Lalu
ikat disisi tempat tidur
17 Fiksasi kateter pada bagian sisi dalam paha klien
18 Klien dirapikan kembali
19 Al Alat dirapikan kembali
20 Men cuci tangan
21 Baca Hamdallah
22 Catat prosedur dan respon pasien.
o Hari tanggal dan jam pemasangan kateter
o Tipe dan ukuran kateter yang digunakan
o Jumlah, warna, bau urine dan kelainan-kelainan
lain yang ditemukan
o Nama terang dan tanda tangan pemasang
58
PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
Nilailah setiap Kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
a. 0 : Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan.
59
b. 1 : Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur.
c. 2 : Cukup : langkah klinik dilakukan dengan bantuan,kurang terampil
atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas.
d. 3 : Baik : langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri,
kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawbkan .
e. 4 : Sangat baik : langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat
sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
efisien.
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
1 Mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
3 Baca Basmallah
4 Menjelaskan langkah prosedur
5 Melakukan kontrak waktu dan menanyakan persetujuan
klien
6 Menjaga privasi klien
7 Memasang sampiran
8 Lakukan pemeriksaan dengan berdiri di sebelah kanan
klien dan pasang handschoen bila di perlukan.
9 Pemeriksaan umum meliputi : penampilan umum, status
mental dan nutrisi
10 Kesadaran, tingkah laku, ekspresi wajah, mood. (Normal
: Kesadaran penuh, Ekspresi sesuai, tidak ada menahan
nyeri/ sulit bernafas)
11 Tanda-tanda stress/ kecemasan (Normal :)Relaks, tidak
ada tanda-tanda cemas/takut.
60
12 Jenis kelamin ,Usia dan Gender
13 TB, BB ( Normal : BMI dalam batas normal)
14 Kebersihan Personal (Normal : Bersih dan tidak bau)
15 Cara berpakaian (Normal : Benar/ tidak terbalik)
16 Postur dan cara berjalan
17 Bentuk dan ukuran tubuh
18 Cara bicara. (Relaks, lancer, tidak gugup)
19 Evaluasi dengan membandingkan dengan keadaan
normal
20 Dokumentasikan hasil pemeriksaaa
Pemeriksaan kulit dan kuku
21In Inspeksi : kebersihan, warna, pigmentasi,lesi/perlukaan,
pucat, sianosis, dan ikterik.
Normal: kulit tidak ada ikterik/pucat/sianosis.
22 Palpasi : kelembapan, suhu permukaan kulit, tekstur,
ketebalan, turgor kulit, dan edema.
Normal: lembab, turgor baik/elastic, tidak ada edema.
Setelah diadakan pemeriksaan kulit dan kuku evaluasi
hasil yang di dapat dengan membandikan dengan
keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan
yang didapat tersebut.
23 I Inspeksi : kebersihan, bentuk, dan warna kuku
Normal: bersih, bentuk normaltidak ada tanda-tanda jari
tabuh (clubbing finger), tidak ikterik/sianosis.
Palpasi : ketebalan kuku dan capillary refile (
pengisian kapiler ).
Normal: aliran darah kuku akan kembali < 3 detik.
setelah diadakan pemeriksaan kuku evaluasi hasil yang
di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal,
61
dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat
tersebut.
P Pemeriksaan kepala, wajah, mata, telinga, hidung,mulut dan leher
Posisi klien : duduk , untuk pemeriksaan wajah sampai
dengan leher perawat berhadapan dengan klien
P Pemeriksaan kepala:
24In Inspeksi : ukuran lingkar kepala, bentuk, kesimetrisan,
adanya lesi atau tidak, kebersihan rambut dan kulit
kepala, warna, rambut, jumlah dan distribusi rambut.
Normal: simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak
menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi(rambut
jagung dan kering)
Palpasi : adanya pembengkakan/penonjolan, dan
tekstur rambut.
Normal: tidak ada penonjolan /pembengkakan,
rambut lebat dan kuat/tidak rapuh.
setelah diadakan pemeriksaan kepala evaluasi hasil
yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan
normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang
didapat.
Pemeriksaan wajah:
25 Inspeksi : warna kulit, pigmentasi, bentuk, dan
kesimetrisan.
Normal: warna sama dengan bagian tubuh lain, tidak
pucat/ikterik, simetris.
Palpasi : nyeri tekan dahi, dan edema, pipi, dan
rahang
62
Normal: tidak ada nyeri tekan dan edema.
setelah diadakan pemeriksaan wajah evaluasi hasil yang
di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal,
dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat
tersebut.
Pp pemeriksaan mata:
26 Inspeksi : bentuk, kesimestrisan, alis mata, bulu mata,
kelopak mata, kesimestrisan, bola mata, warna
konjunctiva dan sclera (anemis/ikterik), penggunaan
kacamata / lensa kontak, dan respon terhadap cahaya.
Normal: simetris mata kika, simetris bola mata kika,
warna konjungtiva pink, dan sclera berwarna putih.
P Pemeriksaan telinga :
27 Inspeksi : bentuk dan ukuran telinga, kesimetrisan,
integritas, posisi telinga, warna, liang telinga
(cerumen/tanda-tanda infeksi), alat bantu dengar.
Normal: bentuk dan posisi simetris kika, integritas kulit
bagus, warna sama dengan kulit lain, tidak ada tanda-
tanda infeksi, dan alat bantu dengar.
Palpasi : nyeri tekan aurikuler, mastoid, dan tragus
Normal: tidak ada nyeri tekan.
setelah diadakan pemeriksaan telinga evaluasi hasil
yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan
normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang
didapat tersebut.
P Pemeriksan hidung dan sinus:
63
28 Inspeksi: hidung eksternal (bentuk, ukuran, warna,
kesimetrisan), rongga, hidung (lesi, sekret, sumbatan,
pendarahan), hidung internal (kemerahan, lesi, tanda2
infeksi)
Normal: simetris kika, warna sama dengan warna kulit
lain, tidak ada lesi, tidak ada sumbatan, perdarahan dan
tanda-tanda infeksi.
Palpasi dan Perkusi frontalis dan,
maksilaris (bengkak, nyeri, dan septum deviasi)
Normal: tidak ada bengkak dan nyeri tekan.
Se telah diadakan pemeriksaan hidung dan sinus evaluasi
hasil yang di dapat dengan membandingkan dengan
keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan
yang didapat tersebut
Pemeriksaan Mulut dan Gigi :
29I Inspeksi dan palpasi struktur luar: warna mukosa
mulut dan bibir, tekstur, lesi, dan stomatitis.
Normal: warna mukosa mulut dan bibir pink, lembab,
tidak ada lesi dan stomatitis
Inspeksi dan palpasi strukur dalam: gigi
lengkap/penggunaan gigi palsu, perdarahan/ radang
gusi, kesimetrisan, warna, posisi lidah, dan keadaan
langit2.
Normal: gigi lengkap, tidak ada tanda-tanda gigi
berlobang atau kerusakan gigi, tidak ada perdarahan
atau radang gusi, lidah simetris, warna pink, langit2 utuh
dan tidak ada tanda infeksi.
Gigi lengkap pada orang dewasa berjumlah 36 buah,
yang terdiri dari 16 buah di rahang atas dan 16 buah di
rahang bawah. Pada anak-anak gigi sudah mulai tumbuh
64
pada usia enam bulan. Gigi pertama tumbuh dinamakan
gigi susu di ikuti tumbuhnya gigi lain yang disebut gigi
sulung. Akhirnya pada usia enam tahun hingga empat
belas tahun, gigi tersebut mulai tanggal dan dig anti gigi
tetap.
Pada usia 6 bulan gigi berjumlah 2 buah (dirahang
bawah), usia 7-8 bulan berjumlah 7 buah (2 dirahang
atas dan 4 dirahang bawah), usia 9-11 bulan berjumlah 8
buah(4 dirahang atas dan 4 dirahang bawah), usia 12-15
bulan gigi berjumlah 12 buah (6 dirahang atas dan 6
dirahang bawah), usia 16-19 bulan berjumlah 16 buah (8
dirahang atas dan 8 dirahang bawah), dan pada usia 20-
30 bulan berjumlah 20 buah (10 dirahang atas dan 10
dirahang bawah)
setelah diadakan pemeriksaan mulut dan bibir evaluasi hasil
yang di dapat dengan membandingkan dengan keadaan
normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang
didapat tersebut
Pemeriksaan leher:
30 I Inspeksi leher: warna integritas, bentuk simetris.
Normal: warna sama dengan kulit lain, integritas kulit
baik, bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjer
gondok.
Inspeksi dan auskultasi arteri karotis: lokasi
pulsasi
Normal: arteri karotis terdengar.
Inspeksi dan palpasi kelenjer tiroid (nodus/difus,
pembesaran, batas, konsistensi, nyeri,
gerakan/perlengketan pada kulit), kelenjer limfe (letak,
konsistensi, nyeri, pembesaran), kelenjer parotis (letak,
65
terlihat/ teraba)
Normal: tidak teraba pembesaran kel. gondok, tidak ada
nyeri, tidak ada pembesaran kel.limfe, tidak ada nyeri.
Auskultasi : bising pembuluh darah.
Setelah diadakan pemeriksaan leher evaluasi hasil yang
di dapat dengan membandingkan dengan keadaan
normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang
didapat tersebut.
Pemeriksaan dada( dada dan punggung)
31In Inspeksi : kesimetrisan, bentuk/postur dada, gerakan
nafas (frekuensi, irama, kedalaman, dan
upaya pernafasan/penggunaan otot-otot bantu
pernafasan), warna kulit, lesi, edema, pembengkakan/
penonjolan.
Normal: simetris, bentuk dan postur normal, tidak ada
tanda-tanda distress pernapasan, warna kulit sama
dengan warna kulit lain, tidak ikterik/sianosis, tidak ada
pembengkakan/penonjolan/edema
Palpasi: Simetris, pergerakan dada, massa dan lesi,
nyeri, tractile fremitus.
(perawat berdiri dibelakang pasien, instruksikan pasien
untuk mengucapkan angka “tujuh-tujuh” atau “enam-
enam” sambil melakukan perabaan dengan kedua
telapak tangan pada punggung pasien.)
Normal: integritas kulit baik, tidak ada nyeri
tekan/massa/tanda-tanda peradangan, ekspansi
simetris, taktil vremitus cendrung sebelah kanan lebih
teraba jelas.
Perkusi: paru, eksrusi diafragma (konsistensi dan
66
bandingkan satu sisi dengan satu sisi lain pada tinggi
yang sama dengan pola berjenjang sisi ke sisi)
Normal: resonan (“dug dug dug”), jika bagian padat lebih
daripada bagian udara=pekak (“bleg bleg bleg”), jika
bagian udara lebih besar dari bagian padat=hiperesonan
(“deng deng deng”), batas jantung=bunyi rensonan----
hilang>>redup.
Auskultasi: suara nafas, trachea, bronchus, paru.
(dengarkan dengan menggunakan stetoskop di lapang
paru kika, di RIC 1 dan 2, di atas manubrium dan di atas
trachea)
Normal: bunyi napas vesikuler, bronchovesikuler,
brochial, tracheal.
Setelah diadakan pemeriksaan dada evaluasi hasil yang
di dapat dengan membandingkan dengan keadaan
normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang
didapat tersebut.
Sy System kardiovaskuler
32 I Inspeksi : Muka bibir, konjungtiva, vena jugularis, arteri
karotis
Palpasi: denyutan
Normal untuk inspeksi dan palpasi: denyutan aorta
teraba.
Perkusi: ukuran, bentuk, dan batas jantung (lakukan
dari arah samping ke tengah dada, dan dari atas ke
bawah sampai bunyi redup)
Normal: batas jantung: tidak lebih dari 4,7,10 cm 66ea
rah kiri dari garis mid sterna, pada RIC 4,5,dan 8.
Auskultasi: bunyi jantung, arteri karotis. (gunakan
67
bagian diafragma dan bell dari stetoskop untuk
mendengarkan bunyi jantung.
Normal: terdengar bunyi jantung I/S1 (lub) dan bunyi
jantung II/S2 (dub), tidak ada bunyi jantung tambahan
(S3 atau S4).
Setelah diadakan pemeriksaan system kardiovaskuler
evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan
dengan keadaan normal, dan dokumentasikan
hasil pemeriksaan yang didapat tersebut
Pe Dada dan aksila
33 Inspeksi payudara: Integritas kulit
Palpasi payudara: Bentuk, simetris, ukuran,
aerola, putting, dan penyebaran vena
Inspeksi dan palpasi aksila: nyeri, perbesaran
nodus limfe, konsistensi.
Setelah diadakan pemeriksaan dada dan aksila evaluasi
hasil yang di dapat dengan membandingkan dengan
keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan
yang didapat tersebut.
Pemeriksaan Abdomen (Perut)
34 Inspeksi : kuadran dan simetris, contour, warna
kulit, lesi, scar, ostomy, distensi, tonjolan,
pelebaran vena, kelainan umbilicus, dan gerakan
dinding perut.
Normal: simetris kika, warna dengan warna kulit lain,
tidak ikterik tidak terdapat ostomy, distensi, tonjolan,
pelebaran vena, kelainan umbilicus.
Auskultasi : suara peristaltik (bising usus) di
68
semua kuadran (bagian diafragma dari stetoskop)
dan suara pembuluh darah dan friction rub :aorta,
a.renalis, a. illiaka (bagian bell).
Normal: suara peristaltic terdengar setiap 5-20x/dtk,
terdengar denyutan arteri renalis, arteri iliaka dan aorta.
Perkusi semua kuadran : mulai dari kuadran
kanan atas bergerak searah jarum jam,
perhatikan jika klien merasa nyeri dan bagaiman
kualitas bunyinya.
Perkusi hepar: Batas
Perkusi Limfa: ukuran dan batas
Perkusi ginjal: nyeri
Normal: timpani, bila hepar dan limfa
membesar=redup dan apabila banyak cairan =
hipertimpani
Palpasi semua kuadran (hepar, limfa, ginjal kiri
dan kanan): massa, karakteristik organ, adanya
asistes, nyeri irregular, lokasi, dan nyeri.dengan
cara perawat menghangatkan tangan terlebih
dahulu
Normal: tidak teraba penonjolan tidak ada nyeri
tekan, tidak ada massa dan penumpukan cairan
Setelah diadakan pemeriksaan abdomen
evaluasi hasil yang di dapat dengan
membandikan dengan keadaan normal, dan
dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat
tersebut
Pemeriksaan ekstermitas atas (bahu, siku, tangan)
35 Inspeksi struktur muskuloskletal : simetris dan
pergerakan, Integritas ROM, kekuatan dan tonus
69
otot.
Normal: simetris kika, integritas kulit baik, ROM
aktif, kekuatan otot penuh.
Palapasi: denyutan a.brachialis dan a. radialis .
Normal: teraba jelas
Tes reflex :tendon trisep, bisep, dan brachioradialis.
Normal: reflek bisep dan trisep positif
Setelah diadakan pemeriksaan ekstermitas atas evaluasi
hasil yang di dapat dengan membandikan dengan
keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan
yang didapat tersebut.
Pemeriksaan ekstermitas bawah (panggul, lutut,pergelangan kaki dan telapak kaki)
36 Inspeksi struktur muskuloskletal : simetris dan
pergerakan, integritas kulit, posisi dan letak,
ROM, kekuatan dan tonus otot
Normal: simetris kika, integritas kulit baik, ROM aktif,
kekuatan otot penuh
Palpasi : a. femoralis, a. poplitea, a. dorsalis
pedis: denyutan
Normal: teraba jelas
Tes reflex :tendon patella dan archilles.
Normal: reflex patella dan archiles positif
Setelah diadakan pemeriksaan ekstermitas
bawah evaluasi hasil yang di dapat dengan
membandingkan dengan keadaan normal, dan
dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat
tersebut.
Pemeriksaan genitalia (alat genital, anus, rectum)
37 Pemeriksaan rectum:
70
Wanita: Inspeksi genitalia eksternal: mukosa kulit, integritas
kulit, contour simetris, edema, pengeluaran.
Normal: bersih, mukosa lembab, integritas kulit baik,
semetris tidak ada edema dan tanda-tanda infeksi
(pengeluaran pus /bau)
Inspeksi vagina dan servik : integritas kulit, massa,
pengeluaran
Palpasi vulva dan vagina: letak ukuran, konsistensi
dan, massa/benjolan.
Pemeriksaan anus dan rectum: feses, nyeri, massa
edema, haemoroid, fistula ani pengeluaran dan
perdarahan.
Normal: tidak ada nyeri, tidak terdapat edema
/ hemoroid/ polip/ tanda-tanda infeksi dan pendarahan.
Setelah diadakan pemeriksaan di adakan
pemeriksaan genitalia evaluasi hasil yang di dapat
dengan membandikan dengan keadaan normal, dan
dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat
tersebut.
2. Pria: Inspeksi dan palpasi penis: Integritas kulit, massa
dan pengeluaran
Normal: integritas kulit baik, tidak ada masa atau
pembengkakan, tidak ada pengeluaran pus atau darah
Inspeksi dan palpassi skrotum: integritas kulit,
ukuran dan bentuk, turunan testes dan mobilitas, massa,
nyeri dan tonjolan
Pemeriksaan anus dan rectum : feses, nyeri,
massa, edema, hemoroid, fistula ani, pengeluaran dan
71
perdarahan.
Normal: tidak ada nyeri , tidak terdapat edema
/ hemoroid/ polip/ tanda-tanda infeksi dan pendarahan.
Setelah diadakan pemeriksaan dadadan genitalia
wanita evaluasi hasil yang di dapat dengan
membandikan dengan keadaan normal, dan
dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat
tersebut.
DokumentasiMahasiswa Bidan/ Mahasiswa Perawat dapat memilih
untuk mencatat hasil dari pengkajian fisik pada
pemeriksaan atau pada akhir pemeriksaan. Sebagian
besar institusi memiliki format khusus yang
mempermudah pencatatan data pemeriksaan.
Mahasiswa Bidan/mahasiswa perawat meninjau semua
hasil sebelum membantu klien berpakaian, untuk
berjaga-jaga seandainya perlu memeriksa kembali
informasi atau mendapatkan data tambahan. Temuan
dari pengkajian fisik dimasukkan ke dalam rencana
asuhan.
Data di dokumentasikan berdasarkan format SOAPIE,
yang hamper sama dengan langkah-langkah proses
keperawatan.
Format SOAPIE, terdiri dari:
1. Data (riwayat) Subjektif, yaitu apa yang
dilaporkan klien
2. Data (fisik) Objektif, yaitu apa yang di observasi,
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi oleh
mahasiswa Bidan.
3. Assessment (pengkajian) , yaitu diagnose
72
keperawatan dan pernyataan tentang kemajuan
atau kemunduran klien
4. Plan (Perencanaan), yaitu rencana perawatan
klien
5. Implementation (pelaksanaan), yaitu intervensi
keperawatan dilakukan berdasarkan rencana
6. Evaluation (evaluasi), yaitu tinjauan hasil rencana
yang sudah di implementasikan.
PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Nilailah setiap Kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
a. 0 : Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan.
b. 1 : Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur.
c. 2 : Cukup : langkah klinik dilakukan dengan bantuan,kurang terampil
atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas.
73
d. 3 : Baik : langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri,
kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawbkan .
e. 4 : Sangat baik : langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat
sesuai dengan tehnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
efisien.
Pemberian cairan melalui infus
NO PROSEDUR NILAI
1 Cuci Tangan
2 Menjelaskan tindakan yang dilakukan
3 Basmallah
4 Hubungkan cairan dan perangkat infus dengan
menusukkan ke dalam botol infus (cairan).
5 Isi cairan. ke dalam perangkat infus dengan
menekan bagian ruang tetesan hingga ruangan
tetesan terisi sebagian, kemudian buka penutup
hingga selang terisi dan keluar udaranya.
6 Letakkan pengalas.
7 Lakukan pembendungan dengan tourniquet.
8 Pasang sarung tangan
9 Desinfeksi daerah yang ditusuk
10 Lakukan penusukan dengan arah jarum ke atas
11 Cek apakah sudah mengenai vena dengan ciri
darah keluar melalui jarum infus/abocath
12 Tarik jarum infus dan hubungkan dengan selang
infus
13 Buka tetesan.
14 Lakukan desinfeksi dengan Betadine™ dan tutup
dengan kasa steril.
74
Catat dan Beri tanggal dan jam pelaksanaan infus
1. Catat respons yang terjadi
2. Cuci tangan.
DAFTAR TILIKTINDAKAN UP INFUS
Nilailah setiap kinerja yang di amati menggunakan skala sebagaiberikut:
4 Sangat baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan
tepat sesuai dengan teknik prosedur dalam
lingkup kebidanan dan waktu yang efisien
75
3 Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang percaya diri kadang-kadang tampak
cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan
2 Cukup : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan
kurang terampil atau kurang cekatan dalam
mendemonstrasikan dan waktu yang
diperlukan relative lebih lama menyelesaikan
suatu tugas
1 Kurang : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu
mendemonstrasikan sesuai prosedur
0 Gagal : Bila langkah kerja tidak dilakukan
NO. KOMPONENPENILAIAN
0 1 2 3 4
A. Persiapan:1. Plester
2. Perlak dan pengalasnya
3. Handuk
4. Sampiran
5. Alkohol swab/ kapas alkohol
6. Handschoon
7. Larutan Clorin 0,5%
B. Prosedura. Menjelaskan pada
keluarga tentang
tindakan yang akan
dilakukan dan tujuan
b. Menyiapkan alat dan
bahan, membawa ke
76
dekat pasien
c. Memasang sampiran
d. Mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan
handuk
e. Memasang perlak dan
pengalas
f. Memakai sarung tangan
g. Membasahi plester yang
melekat pada kulit
dengan kapas alkohol
h. Melepaskan plester kasa
dari kulit
i. Menekan tempat tusukan
dengan kapas alkohol
dan mencabut infus
pelan-pelan
j. Merekatkan kapas
alkohol dengan plester
k. Memberekan alat dan
merapikan pasien
l. Melepaskan sarung
tangan, merendam dalam
larutan klorin 0,5%
selama 10 menit
m. Mencuci tangan dengan
sabun di bawah air
mengalir dan
mengeringkan dengan
77
handuk bersih
n. Melakukan dokumentasi
tindakan yang telah
dilakukan