issn: 2302-8556 e-jurnal akuntansi universitas udayana

31
ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253 227 Vol. 21, No.1, Oktober 2017 E-Jurnal Akuntansi [e-ISSN 2302-8556 ] is an electronic scientific journal published online once a month. E-journal aims to improve the quality of science and channel the interest of sharing and dissemination of knowledge for scholars, students, practitioners, and the observer of science in accounting. E-Journal of Accounting accept the results of studies and research articles in the field of financial accounting, auditing, management accounting, government accounting, accounting information systems, taxation, behavioral accounting, bank accounting and rural credit institutions which have not been published in other media. PUBLISHED: 2017-10-01 ARTICLES

Upload: others

Post on 26-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

227

Vol. 21, No.1, Oktober 2017

E-Jurnal Akuntansi [e-ISSN 2302-8556] is an electronic scientific journal published online once

a month. E-journal aims to improve the quality of science and channel the interest of sharing

and dissemination of knowledge for scholars, students, practitioners, and the observer of

science in accounting. E-Journal of Accounting accept the results of studies and research

articles in the field of financial accounting, auditing, management accounting, government

accounting, accounting information systems, taxation, behavioral accounting, bank accounting

and rural credit institutions which have not been published in other media.

PUBLISHED: 2017-10-01

ARTICLES

Page 2: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Ayu Wulandari dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh …

228

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PADA NILAI PERUSAHAAN DENGAN GOOD

CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Khika Indira Putri Hermawan Korompis, I Gde Ary Wirajaya

1-28

o DOWNLOAD FILE

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PENERAPAN STRUKTUR

PENGENDALIAN INTERN LEMBAGA PERKREDITAN DESA

Ade Ayu Cahyaning Pratiwi, Ni Made Dwi Ratnadi

29-56

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH OBEDIENCE PRESSURE, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN SENIORITAS

AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGMENT

Ruliff Tanoto, I.D.G. Dharma Suputra

57-85

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, FAKTOR SOSIAL,

DAN KONDISI YANG MEMFASILITASI TERHADAP MINAT PENGGUNAAN E-FILING

Sang Ayu Putu Syaninditha, Putu Ery Setiawan

86-115

o DOWNLOAD FILE

ANALISIS DAY OF THE WEEK EFFECT DAN ROGALSKI EFFECT PADA PERUSAHAAN

LQ45 TAHUN 2015

Ajeng Saraswati, Made Gede Wirakusuma

116-143

o DOWNLOAD FILE

STRUKTUR GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI PEMODERASI

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI PADA MANAJEMEN LABA

Opyandari Dharsini Kori, Ni Ketut Rasmini

144-172

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN PADA NILAI PERUSAHAAN DENGAN

PENGUNGKAPAN CSR DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI PEMODERASI

Putu Riska Amanda Dewi, I.G.A.M Asri Dwija putri

173-199

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL

PADA MANAJEMEN LABA

Ida Ayu Jayatri Pramesti, I Gst. Ayu Nyoman Budiasih

200-226

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH INFORMASI FUNDAMENTAL PADA NILAI INTRINSIK SAHAM

DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

Ayu Wulandari, Ida Bagus Putra Astika

227-253

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS OPERASI PERUSAHAAN

DAN KOMITE AUDIT PADA AUDIT DELAY

I Putu Yoga Darmawan, Ni Luh Sari Widhiyani

254-282

o DOWNLOAD FILE

UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PROFITABILITAS

DAN SOLVABILITAS PADA RENTANG WAKTU PENYELESAIAN AUDIT

Ni Putu Anggistya Dewi, I Made Pande Dwiana Putra

Page 3: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

229

283-309

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN

PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2016

Pande Putu Enda, Agus Indra Tenaya K.

310-329

o DOWNLOAD FILE

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN MELALUI WEBSITE DAN FAKTOR-

FAKTOR YANG MEMEGARUHI

I Gusti Putu Adi Diatmika, I Ketut Yadnyana

330-357

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN INSENTIF PADA KINERJA INDIVIDU

DIMODERASI PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA

I Made Wahyu Artana, Ida Bagus Dharmadiaksa

358-388

o DOWNLOAD HERE

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, INTEGRITAS DAN ASIMETRI INFORMASI

PADA KECURANGAN AKUNTANSI

Ni Komang Linda Lestari, Ni Luh Supadmi

389-417

o DOWNLOAD HERE

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PREFERENSI RISIKO

EKSEKUTIF, DAN CAPITAL INTENSITY PADA PENGHINDARAN PAJAK

I Putu Putra Wiguna, I Ketut Jati

418-446

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH MOTIVASI, BIAYA PENDIDIKAN DAN LAMA PENDIDIKAN PADA

MINAT MAHASISWA AKUNTANSI MENGIKUTI PPAK

Mayma Berlinasari, Adi Erawati

447-476

o DOWNLOAD FILE

UKURAN KAP MEMODERASI PENGARUH FINANCIAL DISTRESS DAN UKURAN

PERUSAHAAN KLIEN PADA AUDIT REPORT LAG

Krismayanti Sugita, Anak Agung Ngurah Bagus Dwirandra

477-504

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH VARIABEL EKONOMI MAKRO PADA RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA

EFEK INDONESIA

Ni Made Mirayanti, Dewa Gede Wirama

505-533

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, AUDITOR SWITCHING DAN

AUDIT TENURE PADA KUALITAS AUDIT

Eko Kurnia Muliawan, I Ketut Sujana

534-561

o DOWNLOAD FILE

KECERDASAN EMOSIONAL SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KOMPETENSI

DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KINERJA AUDITOR

Dadi Sugiarto Liman, Ni Ketut Lely Aryani Merkusiwati

562-587

o DOWNLOAD FILE

Page 4: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Ayu Wulandari dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh …

230

BIAYA PENDIDIKAN SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH MOTIVASI KARIR DAN

MOTIVASI EKONOMI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI MENGIKUTI

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

Krisnadi Wira Suyasa, Anak Agung Widanaputra

588-615

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH SUSTAINABILITY REPORT PADA REAKSI PASAR DENGAN KINERJA

KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL KONTROL

Made Surya Wijaya, I Putu Sudana

616-642

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN SAP, KOMPETENSI SDM, DAN SPI PADA

KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI

I Wayan Karsana, I Gusti Ngurah Agung Suaryana

643-670

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL, SISTEM PENGENDALIAN INTERN

DAN MOTIVASI KERJA PADA KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

I Wayan Nico Setiawan, Gayatri .

671-700

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH AUDIT TENURE DAN UKURAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP

AUDIT DELAY DENGAN FINANCIAL DISTRESS SEBAGAI PEMODERASI

Putu Intan Wulandari, I Dewa Nyoman Wiratmaja

701-729

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH LIKUIDITAS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA

AGRESIVITAS PAJAK DENGAN CORPORATE GOVERNACE SEBAGAI VARIABEL

PEMODERASI

Ni Kadek Kartika Yogiswari, I Wayan Ramantha

730-759

o DOWNLOAD FILE

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SENJANGAN ANGGARAN DI SKPD

KABUPATEN KARANGASEM BALI

Desak Made Ayu Pradnya Puspitha, Ketut Alit Suardana

800-829

o DOWNLOAD FILE

PENGARUH SISTEM PENGHARGAAN, TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM),

SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP

KINERJA MANAGERIAL

Ni Putu Linda Rosalina Indah Swari, I Wayan Pradyanantha Wirasedana

830-856

o DOWNLOAD FILE

KEGIATAN SOSIAL, BUDAYA, DAN AGAMA DALAM MENENTUKAN LABA

LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) KOTA DENPASAR

Gine Das Prena, Ketut Tanti Kustina

857-881

o DOWNLOAD FILE

Page 5: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

231

PENGARUH INFORMASI FUNDAMENTAL PADA NILAI

INTRINSIK SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

Ayu Wulandari1

Ida Bagus Putra Astika2

1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

e-mail: telp: +6285792173985 2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Investor melakukan evaluasi dan analisis terhadap faktor yang dapat mempengaruhi nilai intrinsik dari harga saham perusahaan menggunakan salah satu metode analisis

fundamental dengan pendekatan Price Earning Ratio (PER). Tujuan penelitian ini

adalah untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan

penjualan, struktur modal, dan kebijakan dividen pada nilai intrinsik saham. Populasi

penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2012-2015. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang diperoleh menggunakan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia dengan mengakses situs www.idx.co.id dan website perusahaan

serta data dividen dan harga pasar penutupan tahunan, yang diperoleh dari Indonesia

Capital Market Directory (ICMD). Jumlah Sampel 16 perusahaan dalam 4 tahun

pengamatan diperoleh 64 total pengamatan dengan teknik purposive sampling.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier

berganda. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa ukuran perusahaan, struktur

modal, dan kebijakan dividen berpengaruh positif pada nilai intrinsik saham,

sedangkan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh pada nilai intriksik saham.

Berdasarkan uji koefisien determinasi, nilai R2 diperoleh nilai 0,342 artinya besar

pengaruh variabel independen pada kebijakan dividen dapat diterangkan oleh model

persamaan ini sebesar 34,2%. Sedangkan sisanya sebesar 65,8% dipengaruhi oleh

faktor lain.

Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan, Struktur Modal, Kebijakan

Dividen, Price Earning Ratio.

ABSTRACT Investors do an evaluation and analysis of factors that can affect the intrinsic value of the company's stock price using one of the fundamental analysis methods with Price

Earning Ratio (PER) approach. The purpose of this study is to obtain empirical

evidence of the influence of firm size, sales growth, capital structure, and dividend

policy on intrinsic value of stock. The population of this study is non-financial

companies listed on the Indonesia Stock Exchange period 2012-2015. The data used

in this research is secondary data obtained using the annual reports of companies

listed on the Indonesian Stock Exchange by accessing the site www.idx.co.id and the

company's website as well as data dividend and annual closing market price, which is

obtained from the Indonesian Capital Market Directory (ICMD). The number of

samples of 16 companies in 4 years of observation obtained 64 total observations by

purposive sampling technique. Data analysis used in this research is multiple linear

regression analysis. Based on the analysis found that company size, capital structure,

and dividend policy had positive effect on the intrinsic value of the stock, while sales

growth did not effect on the intrinsic value of the stock. Based on the determination

coefficient test, the value of R2 obtained value 0.342 means that the influence of

independent variables on dividend policy can be explained by this equation model of

34.2%. While the rest equal to 65.8% influenced by other factors.

Page 6: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Ayu Wulandari dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh …

232

Keywords: Firm Size, Sales Growth, Capital Structure, Dividend Policy,Price

Earning Ratio.

PENDAHULUAN

Investor sebagai pihak yang menanamkan dana pada suatu perusahaan tentunya

berharap memperoleh keuntungan dari kegiatannya tersebut. Investor harus

memiliki pengetahuan investasi. Informasi akuntansi yang diinformasikan dalam

bentuk laporan keuangan perusahaan bertujuan untuk meningkatkan pengambilan

keputusan bisnis dengan mengevaluasi informasi yang tersedia. Investor harus

melakukan evaluasi dan analisis terhadap faktor yang dapat mempengaruhi

kondisi perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga investor dapat

memperkecil kerugian yang timbul seminimal mungkin dari adanya fluktuasi

pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu,

para investor terlebih dahulu perlu melakukan penilaian-penilaian terhadap saham

sebelum membuat keputusan membeli, menahan, atau menjual saham tersebut.

Ada tiga jenis nilai yang dikenal dalam penilaian saham, yaitu nilai buku,

nilai pasar, dan nilai intrinsik saham. Nilai buku merupakan nilai yang dihitung

berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emitten). Nilai pasar adalah

nilai saham yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar, sedangkan nilai

intrinsik atau dikenal sebagai nilai teoritis adalah nilai saham sebenarnya atau

seharusnya terjadi. Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga

wajar suatu saham agar saham tersebut mencerminkan nilai saham yang

sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal. Perhitungan nilai intrinsik ini adalah

mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa mendatang baik yang berasal

dari dividen maupun capital gain (Sulistyastuti, 2002).

Page 7: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

233

Analisis fundamental merupakan analisis yang menggunakan data yang

berasal dari laporan keuangan perusahaan untuk mempelajari hubungan antara

harga saham dengan kondisi keuangan perusahaan. Menurut Jogiyanto

(2010:130), analisis fundamental mencoba menghitung nilai intrinsik dari suatu

saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan sehingga disebut juga

dengan analisis perusahaan. Analisis fundamental dianggap sebagai salah satu

cara termudah dalam penilaian perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental

adalah untuk mengungkapkan nilai aktual perusahaan saat ini. Salah satu tujuan

utama analisis fundamental adalah prediksi keuntungan di masa depan, dividen

dan risiko untuk menghitung nilai sebenarnya dari saham (Baresa, et. al., 2013).

Untuk membuat model peramalan harga saham dalam analisis ini maka hal

penting yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi faktor-faktor fundamental

yang diperkirakan akan mempengaruhi nilai intrinsik saham. Analisis ini

difokuskan pada penggalian informasi internal dan eksternal sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan investor.

Analisis fundamental didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham

memiliki nilai intrinsik yaitu nilai nyata suatu saham yang ditentukan oleh

beberapa faktor fundamental perusahaan seperti aktiva, pendapatan, dividen dan

prospek perusahaan (Nourmasari, 2013). Pendekatan yang digunakan pada

analisis fundamental yaitu pendekatan Price Earning Ratio (PER) didasarkan

hasil yang diharapkan pada perkiraan laba per saham yang akan datang, sehingga

dapat diketahui berapa lama investasi saham akan kembali (Sunariyah, 2006:154).

PER menunjukkan berapa kali lipat para investor di pasar bersedia membayar

Page 8: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Ayu Wulandari dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh …

234

untuk setiap rupiah laba per saham yang dihasilkan perusahaan, sehingga PER

mencerminkan daya tarik sebuah saham. Kegunaan PER adalah untuk melihat

bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh Earning

Per Share. Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula, dan hal ini menunjukkan bahwa pasar

mengharapkan pertumbuhan laba di masa mendatang. Sebaliknya, perusahaan

dengan tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung mempunyai PER yang

rendah pula. Semakin rendah PER suatu saham maka semakin baik atau murah

harganya untuk diinvestasikan. Tandelilin (2010) menyatakan bahwa PER

merupakan pendekatan yang lebih populer dipakai di kalangan analis saham dan

para praktisi. Analisis PER dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi

kebijakan strategis perusahaan terutama yang berhubungan dengan faktor-faktor

fundamental perusahaan.

Ukuran perusahaan secara umum ikut menentukan tingkat kepercayaan

investor. Perusahaan besar biasanya memiliki prospek yang baik dalam waktu

yang relatif lama dan seharusnya lebih mampu dalam menghasilkan laba

dibandingkan dengan perusahaan kecil. Di samping itu, perusahaan besar

biasanya juga lebih mudah mendapatkan dana baik dari sumber internal maupun

eksternal sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang

searah antara ukuran perusahaan dengan nilai intrinsik saham. Adapun penelitian

menurut Mangku (2000) yang diperkuat oleh penelitian Mpaata dan Sartono

(1997) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif

terhadap PER. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Cristina

Page 9: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

235

(2003) memiliki hasil yang bertentangan bahwa ukuran perusahaan mempunyai

pengaruh negatif terhadap PER.

Penjualan (revenues) merupakan kemampuan perusahaan untuk

mengkonversi output yang dihasilkannya menjadi kas. Perusahaan dengan

penjualan yang tinggi berpotensi untuk memiliki laba yang tinggi pula.

Pertumbuhan penjualan adalah perubahan penjualan dari tahun ke tahun. Jika

pertumbuhan penjualan dari tahun ke tahun selalu naik, maka dapat

dikatakan perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan

datang. Hal ini diharapkan akan mempengaruhi pandangan investor terhadap

prospek perusahaan di masa yang akan datang sehingga kemungkinan akan diikuti

oleh kenaikan harga saham dengan porsi yang lebih tinggi. Temuan ini sesuai

Mpaata dan Sartono (1997) yang menyimpulkan bahwa revenues mempengaruhi

PER dengan arah koefisien yang negatif. Sukamdiani (2011) juga yang

menemukan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap

PER. Sedangkan Penelitian Amaliah (2003), menyimpulkan bahwa revenues

memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap PER.

Struktur Modal dapat diketahui dengan melihat rasio leverage perusahaan.

Struktur Modal menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai

investasi perusahaan. Pengeluaran modal baru akan menggambarkan kenaikan

pembiayaan eksternal, yang berarti menurunkan efek perubahan dividen. Terdapat

bukti yang mengidentifikasikan bahwa terjadi penurunan harga saham secara

signifikan selama pengumuman dari pembelanjaan modal yang baru atau utang

yang dipertukarkan (convertible bond). Penawaran utang secara terbuka atau

Page 10: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Ayu Wulandari dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh …

236

saham preferen menghasilkan reaksi harga saham yang negatif. Hal ini

mengindikasikan adanya hubungan antara leverage dengan nilai intrinsik saham.

Menurut Halim (2005) dimana leverage mempunyai pengaruh tidak signifikan

terhadap PER. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Cristina

(2003) menyimpulkan bahwa leverage mempunyai pengaruh signifikan terhadap

PER.

Kebijakan dividen pada dasarnya berhubungan dengan besarnya porsi laba

yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Pembayaran dividen adalah

hal penting yang menyangkut pilihan besarnya bagian laba yang akan dibagikan

kepada pemegang saham atau akan ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam

rangka mengembangkan perusahaan. Miller dan Rock (1985) menyatakan bahwa

pembagian dividen yang tidak terduga memberikan informasi penting tentang laba

perusahaan sehingga diapresiasi secara positif oleh investor yang cenderung

meningkatkan nilai intrinsik saham. Novita (2014) menyimpulkan kebijakan

dividen berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pendanaan dengan

menggunakan PER sebagai proksi penelitian.

Berbagai penelitian tentang pengaruh faktor fundamental terhadap nilai

nilai intrinsik saham dengan proksi PER yang pernah dilakukan memberikan

kesimpulan yang beragam dan terkadang cenderung bertentangan. Berdasarkan

dari hasil-hasil penelitian yang berbeda tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak

ada kekonsistenan dalam penelitian – penelitian sebelumnya. Sehubungan dengan

itu, pada peneilitian ini penulis tertarik untuk meneliti kembali tentang pengaruh

informasi fundamental yang terdiri dari ukuran perusahaan, pertumbuhan

Page 11: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

237

penjualan, struktur modal, dan kebijakan dividen pada nilai intrinsik saham

dengan menggunakan pendekatan PER.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh

ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, struktur modal, dan kebijakan

dividen pada nilai intrinsik saham. Adapun kegunaan teoritisnya adalah

memberikan dukungan pada teori sinyal yang diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan wawasan serta menjadi referensi penelitian yang akan dilakukan

selanjutnya sehingga dapat dijadikan acuan guna menambah pengetahuan sebagai

perbandingan bagi para peneliti untuk memperkuat penelitian-penelitian

sebelumnya khususnya tentang pengaruh nilai intrinsik saham melalui pendekatan

price earning ratio. Kegunaan praktisnya adalah menjadi masukan sebagai

pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi, dengan memerhatikan

variabel ukuran perusahaan, struktur modal, dan kebijakan dividen sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat dan

menguntungkan nantinya. Serta bagi akademisi dan peneliti selanjutnya,

penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi untuk melanjutkan penelitian

yang te lah ada.

Landasan teori yang digunakan yaitu teori sinyal (signalling theory)

menjelaskan mengapa manajemen mempunyai dorongan untuk memberikan

informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan manajemen untuk

memberikan informasi adalah karena terdapat asimetri informasi antara

manajemen dan pihak luar dimana manajemen mengetahui lebih banyak mengenai

perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar. Asimetri informasi

Page 12: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Ayu Wulandari dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh …

238

merupakan suatu kondisi dimana informasi privat yang hanya dimiliki investor-

investor yang mendapat informasi saja. Teori sinyal juga mengemukakan tentang

bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna

laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai kondisi perusahaan

kepada pemilik atau pun pihak yang berkepentingan lainnya (investor). Sehingga

teori sinyal sangat berpengaruh bagi setiap manajer agar di dalam perusahaan

dapat memiliki informasi untuk memprediksi keadaan saham yang dimiliki

perusahaan.

Pertanyaan mendasar yang sering dikemukakan tentang nilai suatu saham

adalah apakah harga saham di pasar mencerminkan nilai sebenarnya dari

perusahaan. Jika tidak, berapa nilai sebenarnya dari saham yang diperdagangkan

tersebut. Nilai sebenarnya ini dinamakan nilai intrinsik. Dua jenis analisis yang

banyak digunakan untuk menentukan nilai intrinsik saham adalah analisis teknikal

dan analisis fundamental. Analisis fundamental menggunakan salah satu

pendekatan untuk menghitung nilai intrinsik saham, yaitu dengan pendekatan PER

(price earnings ratio). Pendekatan PER atau sering juga disebut pendekatan

multiplier, investor akan menghitung berapa kali (multiplier) nilai earning yang

tercermin dalam harga suatu saham. Dengan kata lain, PER menggambarkan rasio

atau perbandingan antara harga saham terhadap earning perusahaan.

Jogiyanto (2007:282) menyatakan bahwa ukuran aktiva digunakan untuk

mengukur besarnya perusahaan, ukuran aktiva tersebut diukur sebagai logaritma

dari total aktiva. Perusahaan besar memiliki kontrol yang lebih besar dengan

kondisi pasar, sehingga mampu menghadapi persaingan ekonomi, yang membuat

Page 13: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

239

perusahaan lebih rentan terhadap fluktuasi ekonomi (Yuanita, dkk., 2016). Model

PER dikembangkan oleh beberapa peneliti seperti Reinganum (1981), Cook dan

Rozeff (1984) mengatakan bahwa PER berhubungan dengan firm size dan

unsystematic risk. Badrinanth dan Kini (1994) menyimpulkan bahwa terdapat

interaksi yang penting antara skala perusahaan dengan PER. Maka akan terjadi

hubungan positif antara ukuran perusahaan dan nilai intrinsik saham perusahaan

karena investor menginginkan perusahaan yang besar yang cenderung memiliki

kondisi yang stabil. Berdasarkan teori dan dukungan hasil penelitian tersebut,

maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu:

H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif pada nilai intrinsik saham.

Pertumbuhan penjualan mencerminkan keberhasilan investasi periode

masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan

datang (Barton et al. 1989) dalam Mardiyati, dkk. (2015). Abdul (2006) dan

Munir (1997) menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif antara pertumbuhan

penjualan dengan nilai PER. Bagi para investor, memantau pertumbuhan

penjualan dilakukan sebagai salah satu bukti dari aktivitas pemanfaatan sumber

daya yang dilakukan oleh perusahaan (Pantow, et.al. 2015). Berdasarkan

dukungan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini, yaitu:

H2: Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif pada nilai intrinsik saham.

Struktur modal menentukan jumlah proporsi antara utang jangka panjang

dengan modal dalam penggunaannya sebagai sumber pendanaan suatu

perusahaan. Semakin tingginya rasio leverage maka menunjukkan semakin besar

Page 14: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Ayu Wulandari dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh …

240

dana yang disediakan oleh kreditur. Hal ini akan membuat investor berhati-hati

untuk berinvestasi di perusahaan yang rasio leveragenya tinggi, karena semakin

tinggi rasio leveragenya semakin tinggi pula resiko investasinya (Copeland dan

Weston, 1992). Hasil penelitian Safaruddin (2011) menyimpulkan hubungan

negatif antara struktur modal dengan nilai intrinsik saham menunjukkan bahwa

perusahaan dengan rasio utang yang tinggi relatif kurang diminati oleh investor

karena memiliki risiko yang tinggi pula sehingga probabilitas perusahaan untuk

membagi dividen juga rendah dengan maksud untuk mengurangi ketergantungan

akan pendanaan secara eksternal. Berdasarkan dukungan hasil penelitian tersebut,

maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu:

H3 : Struktur modal berpengaruh negatif pada nilai intrinsik saham.

Menurut Sartono (2001 : 281) kebijakan dividen adalah keputusan apakah

laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai

dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

dimasa yang akan datang. Constand, et.al. (1991) menemukan salah satu faktor

yaitu dividend payout secara signifikan berhubungan dengan perubahan PER.

Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Rosjee dan Cristini (2003) serta Munir

(1997) menyimpulkan bahwa DPR mempunyai pengaruh signifikan positif

terhadap PER. Maka dalam hal ini kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap

nilai saham perusahaan, karena dengan adanya pembagian dividen yang tinggi

akan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mampu memenuhi kebutuhan

perusahaan dan mengambalikan modal investor. Berdasarkan teori dan dukungan

hasil penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu:

Page 15: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

241

H4 : Kebijakan dividen berpengaruh positif pada nilai intrinsik saham.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan yang bersifat kuantitatif dengan desain

penelitian yang berbentuk asosiatif dengan hubungan kausal. Variabel dependen

yang diteliti dalam penelitian ini adalah nilai intrinsik saham (Y) dan variabel

independen yang diteliti dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan (X1),

pertumbuhan penjualan (X2), struktur modal (X3), dan kebijakan dividen (X4).

Lokasi penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2012-2015 yang diakses resmi di situs

Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Obyek penelitian ini adalah informasi

fundamental yang terdiri dari ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, struktur

modal, dan kebijakan dividen pada nilai intrinsik saham di Perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ukuran perusahaan ditunjukkan melalui logaritma total aset. Penggunaan

logaritma natural dimaksudkan agar koefisien regresi dari ukuran perusahaan

tidak memiliki angka desimal yang terlalu besar karena nilai dari variabel ini

memiliki satuan dalam jutaan rupiah sedangkan variabel dependennya relatif kecil

sehingga penggunaan Ln akan lebih memiliki arti untuk diinterpretasikan. Secara

sistematis dapat diformulasikan sebagai berikut:

SIZE = Ln (Total Aktiva)……………………………………...(1)

Menurut Hansen dan Juniarti (2015) pertumbuhan penjualan adalah

perubahan total penjualan perusahaan. Pertumbuhan penjualan dihitung sebagai

berikut:

Page 16: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Ayu Wulandari dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh …

242

Growth of sales = …………………………………(2)

Keterangan:

S1 : penjualan pada tahun ke t

St-1 : penjualan pada tahun sebelumnya

Struktur Modal dapat diketahui dengan melihat rasio leverage perusahaan

dimana yang paling umum digunakan adalah rasio utang terhadap modal atau

Debt Equity Ratio. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Debt Equity

Ratio (Brigham dan Houston, 2009) adalah sebagai berikut:

Debt Equity Ratio = ………………………(3)

Besarnya dividen yang dibagikan oleh perusahaan dapat diketahui dari

Dividend Payout Ratio (DPR) masing-masing perusahaan, dengan rumus

(Brigham dan Houston 2009) :

Dividen Payout Ratio = …………(4)

Penelitian ini menggunakan rasio PER sebagai proksi nilai intrinsik saham

karena menurut Beaver dan Morse (1978) rasio P/E memiliki daya prediksi yang

relatif tinggi. PER memberikan informasi tentang berapa rupiah harga yang harus

dibayarkan oleh investor untuk mendapatkan Rp 1,00 earning perusahaan. Secara

matematis, rumus untuk menghitung PER (Tandelilin, 2010:320) adalah sebagai

berikut:

PER = ……………………………..(5)

Page 17: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

243

Seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2012-2015 merupakan populasi dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel

dengan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan kriteria sebagai

berikut: perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

terhitung sampai bulan Desember 2015, perusahaan keuangan tidak diikutsertakan

karena memiliki karakteristik laporan dan rasio keuangan yang berbeda sehingga

interpretasinya juga akan berbeda, perusahaan non keuangan yang memperoleh

laba sepanjang tahun 2012-2015, perusahaan non keuangan yang membagikan

dividen sepanjang tahun 2012-2015, perusahaan non keuangan yang tidak

menyajikan data secara lengkap mengenai kelima variabel.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi nonpartisipan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara observasi

atau pengamatan dimana peneliti tidak terlibat langsung, tetapi hanya sebagai

pengamat independen (Sugiyono,2014:405). Analisis data dalam penelitian ini

yaitu dengan statistik deskriptif dan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang

harus dilakukan adalah uji normalitas data, uji autokorelasi, uji multikolinieritas,

dan uji heteroskedastisitas. Hipotesis dalam penelitian ini di uji dengan

menggunakan metode regresi linier berganda (multiple linier regression method)

untuk menguji signifikansi pengaruh antara satu variabel terikat (dependen)

dengan lebih dari satu variabel bebas (independen) dalam suatu model regresi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Populasi perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode tahun 2012 sampai dengan 2015 berjumlah 453 perusahaan. Seluruh

Page 18: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Ayu Wulandari dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh …

nilai intrinsik saham terendah adalah Ekadharma International Tbk. (EKAD)

240

populasi tersebut akan diseleksi kembali sesuai dengan kriteria purposive

sampling yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil analisis sampel dengan

menggunakan purposive sampling dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut.

Tabel 1.

Pengambilan Sampel No Keterangan Jumlah Perusahaan

1. Perusahaan non keuangan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

(BEI) tahun 2012-2015. 2. Perusahaan non keuangan yang tidak memperoleh laba sepanjang

tahun 2012-2015.

3. Perusahaan non keuangan yang tidak membagikan dividen selama 4

tahun berturut-turut.

4. Perusahaan non keuangan yang tidak menyajikan data secara

lengkap mengenai kelima variabel.

Perusahaan yang memenuhi kriteria sampling

Tahun Pengamatan Total Sampel Selama Periode Penelitian

Sumber: Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

453

(256)

(150)

(31)

16

*4

84

Analisis data dengan statistik deskripif memberikan penjelasan mengenai

nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi dari masing-masing

variabel. Berdasarkan Tabel 2 statisitk deskriptif, jumlah data yang digunakan

dalam penelitian ini berjumlah 60 observasi setelah mengeluarkan data outlier

sebanyak 4 observasi. Sehingga dapat dijelaskan hasil sebagai berikut :

Tabel 2.

Analisis Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Deviasi Standar

PER 60 4,96 48,24 19,298 10,295 SIZE 60 11,65 18,34 15,281 1,705

GROWTH 60 0,03 0,46 0,160 0,088 DER 60 0,15 3,17 1,008 0,724 DPR 60 0,06 1,00 0,390 0,220

Sumber: Data diolah, 2017

Pada tabel 2, nilai minimum untuk nilai intrinsik saham sebesar 4,96 dan

nilai maksimum sebesar 48,24. Hal ini berarti bahwa diantara perusahaan

sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015 yang memiliki

Page 19: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

241

pada tahun 2012 dan nilai intrinsik saham tertinggi adalah Unilever Indonesia

Tbk. (UNVR) pada tahun 2015, dengan nilai mean yang menjadi sampel ialah

19,298 dan standar deviasi sebesar 10,295.

Nilai minimum untuk ukuran perusahaan sebesar 11,65 dan

nilai maksimum sebesar 18,34. Hal ini berarti bahwa diantara perusahaan

sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015 yang memiliki

ukuran perusahaan terendah adalah Ekadharma International Tbk. (EKAD) pada

tahun 2013 dan ukuran perusahaan tertinggi adalah Indofood Sukses Makmur

Tbk. (INDF) pada tahun 2015, dengan nilai mean yang menjadi sampel ialah

15,281 dan standar deviasi sebesar 1,705.

Nilai minimum untuk ukuran perusahaan sebesar 11,65 dan

nilai maksimum sebesar 18,34. Hal ini berarti bahwa diantara perusahaan

sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015 yang memiliki

ukuran perusahaan terendah adalah Ekadharma International Tbk. (EKAD) pada

tahun 2013 dan ukuran perusahaan tertinggi adalah Indofood Sukses Makmur

Tbk. (INDF) pada tahun 2015, dengan nilai mean yang menjadi sampel ialah

15,281 dan standar deviasi sebesar 1,705.

Nilai minimum untuk pertumbuhan penjualan sebesar 0,03 dan

nilai maksimum sebesar 0,46. Hal ini berarti bahwa diantara perusahaan

sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015 yang memiliki

pertumbuhan pejualan terendah adalah Kalbe Farma Tbk. (KLBF) pada tahun

2015 dan pertumbuhan penjualan tertinggi adalah Pakuwon Jati Tbk. (PWON)

Page 20: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Ayu Wulandari dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh …

242

Unstandardized Residual

N 60 Normal Parameters(a,b) Mean 0,0000000

Std. Deviation 8,06335439 Most Extreme Differences Absolute 0,142

Positive 0,142

Negative -0,069 Kolmogorov-Smirnov Z 1,101 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,177

pada tahun 2012, dengan nilai mean yang menjadi sampel ialah 0,160

dan standar deviasi sebesar 0,088.

Nilai minimum untuk struktur modal sebesar 0,15 dan nilai maksimum

sebesar 3,17. Hal ini berarti bahwa diantara perusahaan sampel yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015 yang memiliki struktur modal

terendah adalah Mandom Indonesia Tbk. (TCID) pada tahun 2012 dan struktut

modal tertinggi adalah Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) pada tahun 2012,

dengan nilai mean yang menjadi sampel ialah 1,008 dan standar deviasi sebesar

0,724.

Nilai minimum untuk kebijakan dividen sebesar 0,06 dan nilai maksimum

sebesar 1,00. Hal ini berarti bahwa diantara perusahaan sampel yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015 yang memiliki kebijakan dividen

terendah adalah Sepatu Bata Tbk. (BATA) pada tahun 2015 dan kebijakan

dividen tertinggi adalah Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), dengan nilai mean

yang menjadi sampel ialah 0,390 dan standar deviasi sebesar 0,220.

Tabel 3.

Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data diolah, 2017

Hasil uji normalitas variabel penelitian dapat diketahui bahwa semua

variabel penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05),

Page 21: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

243

sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian berdistribusi

normal. Tabel 3 tersebut menunjukkan bahwa nilai Z untuk variabel

unstandardized residual adalah sebesar 1,101. Oleh karena variabel penelitian

mempunyai nilai probabilitas 0,177 yang lebih besar dari 0,05 maka semua

variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal.

Tabel 4.

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

SIZE 0,861 1,161 Tidak ada gejala multikolinearitas

GROWTH 0,882 1,134 Tidak ada gejala multikolinearitas

DER 0,848 1,179 Tidak ada gejala multikolinearitas

DPR 0,896 1,116 Tidak ada gejala multikolinearitas

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4, hasil uji multikolinieritas

menunjukan bahwa semua variabel bebas (independen) memiliki nilai tolerance

yang lebih besar dari 0,10 dan VIF yang kurang dari 10 yang berarti tidak adanya

korelasi antar variabel bebas (independen) dan semua variabel bebas (independen)

tersebut layak digunakan sebagai prediktor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

antar variabel independen tidak terjadi masalah multikolinearitas.

Tabel 5.

Hasil Uji Autokorelasi dW hitung dW tabel

(n=60; k=5)

dl = 1,408; du = 1,767

2,049 du < dW < (4-du)

1,767 < dW < (2,233)

Keterangan Tidak terdapat autokorelasi

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan ketentuan pengujian, model regresi tidak terkena autokorelasi

apabila du < dW < (4 - du). Jika hasil pengujian sebesar 2,049 dimasukkan ke

Page 22: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Ayu Wulandari dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh …

244

dalam rumus maka : 1,767 < 2,049 < (4 – 2,233). Dapat dilihat hasil pengujian

durbin-watson sebesar 2,049 lebih besar dari batas atas (du) yaitu 1,767 dan

kurang dari 4-du (2,233) yang berarti tidak terdapat masalah autokorelasi pada

model regresi.

Tabel 6.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel t Sig Keterangan

SIZE (X1) 1,852 0,069 Tidak ada heteroskedastisitas

GROWTH (X2) -1,978 0,053 Tidak ada heteroskedastisitas

DER (X3) 0,254 0,801 Tidak ada heteroskedastisitas

DPR (X4) 1,080 0,285 Tidak ada heteroskedastisitas

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi keempat

variabel independen berturut-turut 0,069; 0,053; 0,0801 dan 0,285. Nilai

signifikansi pada semua variabel bebas lebih besar dari 0,05. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model

regresi.

Tabel 7.

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda untuk Uji t Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -10,153 10,367 -0,979 0,332 SIZE 1,480 0,687 0,245 2,155 0,036 GROWTH -21,949 13,093 -0,188 -1,676 0,099 DER 4,157 1,629 0,293 2,552 0,014 DPR 15,818 5,199 0,339 3,042 0,004

R 0,622a R Square 0,387 Adj. R Square 0,342 F Sig. F

8,665

0,000a

Sumber: Data diolah, 2017

Page 23: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

245

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 7 maka

persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat ditulis sebagai

berikut:

Y = -10,153 + 1.480SIZE – 21,949GROWTH + 4,157DER + 15,818DPR+ e

Hasil tersebut menunjukan nilai Adjusted R Square sebesar 0,342 yang

berarti bahwa 34,2% variasi nilai intrinsik saham yang diukur dengan PER dapat

dijelaskan oleh keempat variabel independen yang terdiri dari ukuran perusahaan,

pertumbuhan penjualan, struktur modal, dan kebijakan dividen sedangkan sisanya

sebesar 65,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model

penelitian. Nilai F sebesar 8,665 >df(4:55)= 2,74 dengan probabilitas sebesar

0,000 < α=0,05 yang berarti bahwa variabel bebas dalam penelitian ini

berpengaruh dan dapat menjelaskan variabel terikatnya secara simultan dengan

tingkat signifikansi 5 persen.

Pengujian secara parsial (uji t) dalam penelitian ini digunakan ttabel dengan

cara df = (α/2; n-k) = (0,025; 60-5) = (0,025; 55), sehingga diperoleh nilai ttabel =

2,004. Nilai thitung ukuran perusahaan lebih kecil dari ttabel (2,155 > 2,004) dengan

siginfikansi 0,036 lebih kecil dari α = 0,05, maka variabel ukuran perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai intrinsik saham, sehingga

hipotesis pertama (H1) diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

Reinganum (1981) dan Cook (1984) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh secara signifikan terhadap price earning ratio sebagai proksi dari

nilai intrinsik saham. Hal ini berarti bahwa ukuran perusahaan turut

Page 24: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Ayu Wulandari dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh …

246

mempengaruhi kepercayaan investor, semakin besar ukuran perusahaan maka

nilai intrinsik saham juga akan semakin tinggi.

Nilai thitung pertumbuhan penjualan lebih besar dari ttabel (-1,676 < 2,004)

dengan siginfikansi 0,099 lebih besar dari α = 0,05. Oleh karena nilai koefisien

bernilai negatif dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka variabel

pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap nilai intrinsik saham,

sehingga hipotesis kedua (H2) ditolak. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan

dengan penjualan yang tinggi tidak serta merta diyakini oleh investor mampu

menghasilkan laba yang tinggi pula. Rendahnya tingkat efisiensi perusahaan

dalam mengelola sumber dayanya menyebabkan biaya relatif tinggi dan

berpotensi menurunkan laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sukamdiani (2011) yang menemukan bahwa pertumbuhan

penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap PER.

Nilai thitung struktur modal lebih kecil dari ttabel (2,552 > 2,004) dengan

siginfikansi 0,014 lebih kecil dari α = 0,05. Oleh karena nilai koefisien bernilai

positif dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel struktur modal

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai intrinsik saham, sehingga

hipotesis ketiga (H3) ditolak. Hasil ini sesuai dengan penelitian Pramadika (2011)

dan Daulata (2005) mengatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap

price eraning ratio. Walaupun utang berarti risiko, hal ini juga memberikan

potensi bagi pemilik perusahaan. Jika utang dikelola dengan baik dan bila laba

usaha lebih besar serta cukup untuk menutup beban utang, tingkat pengembalian

Page 25: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

247

akan memperbesar bagian pemegang saham karena adanya leverage keuangan

(Fraser dan Orminston, 2004:185).

Nilai thitung kebijakan dividen lebih kecil dari ttabel (3,042 > 2,004) dengan

siginfikansi lebih kecil dari α = 0,05. Oleh karena nilai koefisien bernilai positif

dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel kebijakan dividen

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai intrinsik saham, sehingga

hipotesis keempat (H4) diterima. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian

Constand, et. al. (1991) yang menyimpulkan dividend payout berpengaruh

signifikan positif terhadap perubahan PER. Begitu juga penelitian yang dilakukan

oleh Rosjee dan Cristini (2003) serta Munir (1997) menyimpulkan bahwa DPR

mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap PER. Rakhimsyah dan Gunawan

(2011) menyatakan bahwa tingkat dividend payout ratio yang tinggi

mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki tingkat pembagian dividen yang

menjanjikan di masa yang akan datang.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif pada nilai intrinsik saham yang

artinya ukuran perusahaan turut mempengaruhi kepercayaan investor, semakin

besar ukuran perusahaan maka nilai intrinsik saham juga akan semakin tinggi.

Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh pada nilai intrinsik saham. Hal ini

dapat terjadi karena perusahaan dengan penjualan yang tinggi tidak serta merta

diyakini oleh investor mampu menghasilkan laba yang tinggi pula. Rendahnya

Page 26: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Ayu Wulandari dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh …

248

tingkat efisiensi perusahaan dalam mengelola sumber dayanya menyebabkan

biaya relatif tinggi dan berpotensi menurunkan laba.

Struktur modal berpengaruh positif pada nilai intrinsik saham yang artinya

jika utang dikelola dengan baik dan bila laba usaha lebih besar serta cukup untuk

menutup beban utang, tingkat pengembalian akan memperbesar bagian pemegang

saham. Perusahaan yang memiliki utang besar disertai dengan kemampuan

perusahaan untuk mengelola modal tersebut dengan efektif, dapat menghasilkan

profitabilitas yang besar. Kebijakan dividen berpengaruh positif pada nilai

intrinsik saham artinya adalah dividen yang meningkat menggambarkan kualitas

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan mengalokasikan laba untuk

investor semakin baik. Hal ini tentu saja menarik minat investor dimana investor

akan melakukan perdagangan saham yang akan mengakibatkan naik turunnya

harga saham begitu pula nilai PER.

Adapun keterbatasan pada penelitian ini adalah variabel yang digunakan

dalam penelitian ini masih terbatas. Hal ini terbukti hanya terdapat 34,2%

pengaruh variabel independen pada nilai intrinsik saham perusahaan. Penelitian

ini memiliki periode pengamatan yang terbatas selama 4 tahun (2012-2015) dan

hanya menggunakan 64 data pengamatan dari 16 perusahaan yang memenuhi

kriteria untuk dijadikan sampel penelitian.

Saran yang dapat diajukan berdasarkan pada hasil penelitian adalah bagi

peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan perluasan penelitian dengan

menggunakan faktor-faktor ekonomi makro seperti tingkat inflasi, pertumbuhan

ekonomi, tingkat suku bunga, dan lain-lain yang belum dipertimbangkan dalam

Page 27: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

249

penelitian ini. Bagi investor yang berinvestasi pada perusahaan khususnya non

keuangan sebaiknya memerhatikan variabel ukuran perusahaan, struktur modal,

dan kebijakan dividen sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

investasi yang tepat dan menguntungkan nantinya. Hal ini dikarenakan variabel-

variabel tersebut memberikan pengaruh positif terhadap nilai intrinsik saham

perusahaan.

REFERENSI

Abdul Kholid. (2006). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price Earning

Ratio Saham-Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta.

Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

Abukari,K., Vijay M.J., and B.J.McConomy. 2000. The Role and the Relative

Importance of Financial Statements in Equity Valuation. Carleton

University. JEL. pp. 1-36.

Arif Singapurwoko. 2011. The Impact of Financial Leverage to Profitability Study

of Non-Financial Companies Listed in Indonesia Stock Exchange. European

Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences. ISSN 1450-

2275 Issue 32.

Atmaja, L. S. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Edisi 1.

Yogyakarta: CV. Andi.

Badrinanth, S. and Omesh Kini. 1994. The Relationship Between Securities

Yields, Firm Size, Earning Price Ratio and Tobin’s Q. Journal of Business

Finance and Accounting, p.109-131.

Baresa, Suzana, Sinisa Bogdan, and Zoran Ivanovic, 2013. Strategy of stock

valuation by fundamental analysis. Special issue, UTMS Journal of

Economics 4 (1): 45–51.

Barton, L. Sidney, N. Hill, dan S. Sundaran. 1989. An Empirical Test of

Stakeholder Theory Predictions of Capital Structure. Journal of the

Financial Management Association, Spring.

Beaver, William, dan Dale Morse. 1978. What Determined Price-Earnings

Ratios? The Financial Analysts Journal. 34:65-76.

Brealey, Myers dan Marcus. 2007. Dasar- dasar Manajemen Keuangan

Perusahaan. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Page 28: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Ayu Wulandari dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh …

250

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2009. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Bodie, Zvi, Alex Kane, Alan J. Markus. 2004. Essential of Investment.

Mc.Grawhill/ Irwin, New York.

Connelly, Brian L., S. Trevis Certo, R. Duane Ireland and Christopher R. Reutzel

2011. Signaling Theory: A Review and Assessment. Journal of

Management . Vol 37, Issue 1.

Constand, Richard L., L.P. Freitas, and M.J. Sulivan 1991. Factors Affecting Price

Earnings Ratios and Market Values of Japanese Firms. Journal of Financial

Management, p. 68-78.

Cook, T. and M.S. Rozeff. 1984. Size and Earning Price Ratio Anomalie : One of

Effect or Two?. Journal of Finance Quantitative Analysis, p.449-466.

Damodaran, Aswath. 2002. Investment Valuation, 2nd

edition. John Wiley & Sons

Inc.

Daulata, Mulia Perwira. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price

Earnings Ratio (PER) Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek

Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 2 (1).

Easton, Peter D. 2004. PE Ratios, PEG Ratios, and Estimating the Implied

Expected Rate of Return on Equity Capital. The Accounting Review:

January 2004, Vol. 79, No. 1, pp. 73-95.

Fairfield, P. 1994. E/P, P/B and the present value of future dividends. Financial

Analysts Journal, 50(4), 23-31.

Lyn, M. Fraser, dan Aileen, Ormiston. 2004. Memahami Laporan Keuangan.

Edisi Keenam. Jakarta:PT. Indeks.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

……. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Yogyakarta: Badan Penerbit BPFE.

Gilang Suryamis dan Hening Widi Oetomo. 2014 . Pengaruh Leverage, Umur

Perusahaan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas. Jurnal Ilmu &

Riset Manajemen, Vol. 3 No. 9.

Gitman, Lawrance J. 2006. Principles of Mangerial Finance. 10th

edition.

Addison Wesley.

Hansen, V dan Juniarti. 2015. Pengaruh Family Control, Size, Sales Growth, dan

Leverage Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Sektor

Page 29: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

251

Perdagangan, Jasa, dan Investasi. Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol. 13 No. 1,

hlm. 39-56.

Jogiyanto Hartono. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:

BPFE.

……. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE.

Jones, Charles P. 2004. Investment : Analysis and Management. Fifth Edition,

John Wiley & Sons, Inc. New York.

Keown, Arthur J. 2008. Manajemen keungan dan prinsip penerapannya.

Jakarta: PT Indeks.

Kim, M., Ritter, J. 1999. Valuing IPOs. Journal of Financial Economics, 53(3),

409-437.

Lihan Rini Puspo Wijaya, Bandi, dan Anas Wibawa. 2010. Pengaruh Keputusan

Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai

Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Universitas

Jenderal Soedirman.

Liu, J., Nissim, D., & Thomas, J. 2002. Equity valuation using multiples. Journal

of Accounting Research, 40(1), 135-172.

Mangku, I Ketut. 2000. Analis variabel-variabel yang mempengaruhi Price

Earning Ratio pada Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta. Jurnal

Ekoma. Vol.1, No.1, September, Hal 79-94.

Mardiyati, U, Ahmad, G.N, dan R, Putri. 2015. Pengaruh Kebijakan Dividen,

Kebijakan Utang dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal

Riset Manajemen Sains Indonesia. Vol. 3 No. 1.

Martono dan D. Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan. Yogyakarta:

Ekonosia.

Miller, M. dan K. Rock. 1985. Dividend Policy under Asymmetric Information.

Journal of Finance. Vol. 40, hal. 1031-1051.

Mpaata, Kaziba A dan Agus Sartono. 1997. Faktor Determining Price-Earnings

(P/E) Ratio. Kelola No. 15/VI/1997, pp. Hal 133-150.

Myers, Stewart C; Majluf, Nicholas S. 1984. Corporate Financing and Investment

Decisions When Firms Have Information That Investors Do Not Have.

Journal of Financial Economics 13, pp. 187-221. North-Holland.

Ou, J. A. dan S, H. Penman. 1989. Accounting Measurement, Price-Earnings

Ratio, and the Information Content of Security Prices. Journal of

Accounting Research. Vol. 27.

Page 30: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Ayu Wulandari dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh …

252

Pantow, Mawar Sharon R, 2015. Analisa Pertumbuhan Penjualan, Ukuran

Perusahaan, Return On Asset, dan Struktur Modal Terhadap Nilai

Perusahaan yang Tercatat Di Indeks LQ 45. Jurnal EMBA. Vol. 3 No.1 hal.

961-971.

Penman, S. 1996. The articulation of price-earnings ratios and market-to-book

ratios and the evaluation of growth. Journal of Accounting Research, 34(2),

235-259.

Pramadika, M. Reeza. 2011. Pengaruh Current Ratio, Leverage, Dan Dividen

Payout Ratio Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Otomotif Yang

Go Publik Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas

Pembangunan Nasional Veteran. Jawa Timur.

Prasetyantoko, A. 2008. Corporate Governance: Pendekatan Institusional.

Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Prihantoro. 2003 .Estimasi Pengaruh Dividen Payout Ratio pada Perusahaan

Publik di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No.1, Jilid 8.p.7-14.

Rakhimsyah dan Gunawan. 2011. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan

Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai

Perusahaan. Jurnal Investasi. Vol. 7 No. 1 Hal. 31-45.

Reinganum, M. 1981. Mis-specification of Capital Assets Pricing : Empirical

Anomalies Based on Earning Yields and Market Values. Journal of Finacial

Economics, p.19-41.

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar - Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi

Keempat cetakan ketujuh, Yogyakarta : BPFE.

Rosa Dewinta, Ida Ayu. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,

Profitabilitas, Leverage, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Tax

Avoidance. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 14.3.

Rosjee V. Surya Putri, Cristina Dwi Astuti .2003.Pengaruh Faktor Leverage,

Dividiend Payout, Size, Eaning Growth, and Country Risk Terhadap Price

Earning Ratio. Jurnal Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi

Vol.20 No. 2.

Safaruddin. 2011. Nilai Intrinsik Saham serta Informasi Fundamental yang

Mempengaruhinya (Kajian Empiris di Bursa Efek Indonesia). Jurnal

Ekonomi dan Bisnis, ISSN 1693-8852, Vol. 11 No. 2.

Sartono, Agus & Misbachul Munir. 1997. Pengaruh Kategori Industri terhadap

Price Earning (P/E) Ratio dan Faktor-faktor Penentunya, Jurnal Ekonomi

dan Bisnis Indonesia, Vol. 12, No. 3: 83 – 98.

Page 31: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.21.1. Oktober (2017): 227-253

253

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

BPEF.

Schreiner, A., Spremann, K. 2007. Multiples and their valuation accuracy in

European equity markets (Working paper). University of St. Gallen.

Retrieved from.

Scott, William R. 2009. Financial Accounting Theory, 5th

Ed. Canada: Prentice-

Hall.

Sukamdiani, MG. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Price

Earning Ratio Saham Pada Perusahaan Property Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2002 – 2007. Forum Akademika STIE Wijaya Mulya

Surakarta.

Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba (Teori dan Model Empiris). Jakarta:

Grasindo.

Sulistyastuti, DR., 2002. Saham & Obligasi, Ringkasan Teori dan Soal Jawab.

Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi

Pertama. Yogyakarta: Kanisius.

Vivy Diah Nourmasari, Kertahadi, Darminto. 2013. Analisis Fundamental Internal

untuk Menilai Kewajaran Harga Saham dengan Pendekatan Price Earning

Ratio (Studi pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2009-

2011). Jurnal Jurnal Administrasi dan Bisnis, Vol. 5 No. 2.

Weston & Copeland. 2000. Manajemen Keuangan. Edisi revisi, Jakarta: Binarupa

Aksara.

Wirawan, Nata. 2002. Cara Mudah Memahami Statistik 2 (Statistik Inferensial)

untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Kedua. Denpasar : Keraras Emas.

Wu, Wan-Ting (Alexandra). 2014. The P/E Ratio and Profitability. Journal of

Business & Economics Research. Vol. 12, No. 1, pp. 67-n/a.

Yuanita, Missy, Budiyanto, Slamet Riyadi. 2016. Influence of capital structure,

size and growth on profitability and corporate value. International Journal

of Business and Finance Management Research. IJBFMR 4 80-101. ISSN

2053-1842.

Zarowin, P. 1990. What determines earnings-price ratios: Revisited. Journal of

Accounting, Auditing, and Finance, 5(2), 439-454.