issn 2549-872x volume 1 nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/ekonomi...

98

Upload: duongminh

Post on 31-Mar-2019

266 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh
Page 2: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh
Page 3: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1

PENGARUH TIPE INDUSTRI, AUDIT FIRM DAN PROFITABILITAS TERHADAP

PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN UKURAN

PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA)

Ulfa Luthfia Nanda

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tipe industri, audit firm, profitabilitas

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 403 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada Tahun 2014. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan Software SmartPLS

2.0. Hasil pengujian hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : Pertama, hasil penelitian

menunjukan bahwa secara simultan tipe industri, audit firm, profitabilitas berpengaruh terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Kedua, penelitian ini menemukan bahwa secara

parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan sementara variabel profitabilitas tidak berpengaruh. Ketiga, ukuran perusahaan

tidak dapat memoderasi pengaruh tipe industri, audit firm, profitabilitas terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan.

Kata kunci : Tipe industri, audit firm, profitabilitas ukuran perusahaan, pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan

ABSTRACT

This paper is aimed to analyse influence of industrial type, audit firm, and profitability to

corporate social responsibility disclosure. This study use purposive sampling method. Sampel of this

study are consisted 403 companies which listed in Indonesia Stock Exchange during 2014. Data

processing in this study use Software SmartPLS 2.0. Result of examination hypothesis of this study

shall be as follows : First, industrial type, audit firm, and profitability silmutaneously have effect on

corporate social responsibility disclosure. Second, this study found that profitability have no effect on

corporate social responsibility disclosure partially whereas industrial type and audit firm have

effects. Third, size can not moderate the influence industrial type, audit firm, size on corporate social

responsibility disclosure.

Keywords : industrial type, audit firm, profitability, size, corporate social responsibility disclosure

PENDAHULUAN

Corporate Social Responsibility

(CSR) atau Tanggung jawab sosial perusahaan

adalah komitmen perseroan untuk berperan

serta dalam pembangunan ekonomi

berkelanjutan guna meningkatkan kualitas

kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat,

bagi perseroan sendiri, komunitas setempat,

serta masyarakat pada umumnya (Pasal 1 ayat

3 UU No.40/2007). CSR merupakan sebuah

gagasan yang menjadikan perusahaan tidak

lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang

berpijak pada single bottom line, yaitu nilai

perusahaan (corporate value) yang

Page 4: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 2

direfleksikan dalam kondisi keuangannya

(financial) saja.

Utama (2007) menyatakan bahwa

perkembangan CSR terkait dengan semakin

parahnya kerusakan lingkungan yang terjadi di

Indonesia maupun dunia, mulai dari

penggundulan hutan, polusi udara dan air,

hingga perubahan iklim. Perkembangan CSR

juga didorong oleh revolusi teknologi

komunikasi dan didukung oleh perubahan

politik, ekonomi, dan sosial.

Informasi yang diungkapkan dalam

laporan tahunan dapat dikelompokan menjadi

dua, yaitu pengungkapan wajib (Mandatory

Disclosure) dan pengungkapan sukarela

(Voluntary Disclosure). Pengungkapan wajib

(Mandatory Disclosure) merupakan

pengungkapan informasi yang diharuskan oleh

peraturan yang berlaku, dalam hal ini

dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar

Modal (Bapepam). Pengungkapan wajib

meliputi semua pengungkapan informasi

dalam laporan keuangan. Pengungkapan

sukarela (Voluntary Disclosure) merupakan

pengungkapan yang dilakukan secara sukarela

oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh

peraturan yang berlaku atau pengungkapan

melebihi yang diwajibkan (Soemarso, 2003).

Sejak pengesahan Undang Undang

No.40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas

(UUPT) yang menegaskan bahwa “Tanggung

jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen

perusahaan untuk berperan serta dalam

pembangunan ekonomi berkelanjutan guna

meningkatkan kualitas kehidupan dan

lingkungan yang bermanfaat, baik bagi

perusahaan sendiri, komunitas setempat,

maupun masyarakat pada umumnya”, maka

pengungkapan CSR yang pada awalnya

bersifat sukarela (voluntary) telah menjadi

kewajiban (mandatory) bagi setiap perusahaan

yang bergerak dan atau berkaitan dengan

dengan sumber daya alam.

Pemerintah mengeluarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia No. 47 Tahun

2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan Perseroan Terbatas. Penerbitan PP

ini adalah amanat dari Pasal 74 ayat (4) UU

Perseroan Terbatas. Berlakunya PP ini

menjadikan setiap perseroan selaku subjek

hukum mempunyai tanggung jawab sosial dan

lingkungan. Hal itu tertuang dalam Pasal 2,

“Setiap Perseroan selaku subjek hukum

mempunyai tanggung jawab sosial dan

lingkungan”.

Sayekti dan Wondabio (2007) menyatakan

bahwa dalam Pengungkapan informasi CSR

dalam laporan tahunan merupakan salah satu

cara perusahaan untuk membangun,

mempertahankan, dan melegitimasi kontribusi

perusahaan dari sisi ekonomi dan politis.

Karakteristik perusahaan merupakan prediktor

kualitas pengungkapan. Karakteristik

perusahaan dapat menjelaskan variasi luas

pengungkapan sukarela dalam laporan

tahunan.

Hubungan antara tipe industri, audit

firm dan profitabilitas terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan banyak

mengalami perdebatan. Hal tersebut terungkap

dalam penelitian yang dilakukan oleh Novita

dan Djakman (2008), Khan (2010), Sufian dan

Page 5: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 3

Zahan (2013), Sembiring (2003), Anggraini

(2006), Hackston dan Milne (1996), Branco

dan Rodriguez (2008), Reverte (2009),

Nurkhin (2009), Siregar dan Bachtiar (2010),

Hossain (2006), Khasharmeh dan Desoky

(2013), Sari, Sutrisno dan Suharsono (2013),

dll. Perbedaan hasil penelitian tersebut

membuat penulis tertaik untuk meneliti lebih

lanjut tentang tipe industri, audit firm dan

profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan.

Rumusan Masalah

1. Apakah komisaris independen, kepemilikan

institusional, tipe industri, audit firm dan

profitabilitas secara simultan berpengaruh

terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan pada perusahaan yang

tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun

2014?

2. Apakah komisaris independen, kepemilikan

institusional, tipe industri, audit firm dan

profitabilitas secara parsial berpengaruh

terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan pada perusahaan yang

tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun

2014?

3. Apakah ukuran perusahaan dapat

memoderasi pengaruh komisaris

independen, kepemilikan institusional, tipe

industri, audit firm dan profitabilitas

terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan pada perusahaan yang

tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2014

?

Metode

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia pada Tahun 2014 yang berjumlah

506 perusahaan.

Sampel dipilih dengan metode

purposive sampling dengan kriteria;

a. Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia tahun 2014.

b. Perusahaan yang memiliki ROE positif.

Sehingga total perusahaan dengan data

lengkap berjumlah 403 perusahaan.

Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Karakteristik perusahaan pada

penelitian ini diproksikan oleh tipe industri,

audit firm dan profitabilitas.

a. Tipe Industri (X1)

Berdasarkan penelitian yang pernah

dilakukan (Hackston dan Milne, 1996)

perusahaan terklasifikasi dalam kelompok

industri high-profile dan low-profile. Tipe

industri merupakan variabel dummy (yaitu

variabel penilaian), yaitu: 1 = perusahaan yang

termasuk dalam industri high-profile dan 0 =

perusahaan yang termasuk dalam industri low-

profile.

b. Audit Firm (X2)

Audit firm (perusahaan audit) atau

Kantor Akuntan Publik (KAP) biasanya

dikaitkan dengan kualitas dan reputasi audit.

Dalam penelitian ini, untuk mengukur

perusahaan audit atau Kantor Akuntan Publik

(KAP) dilakukan dengan menggunakan

variabel dummy, yaitu 1 = untuk perusahaan

yang memakai jasa KAP yang berafiliasi

dengan KAP the big four dan 0 = untuk

Page 6: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 4

perusahaan yang memakai jasa KAP yang

tidak berafiliasi dengan KAP the big four.

c. Profitabilitas (X3)

Profitabilitas merupakan kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba (profit)

pada periode tertentu. Profitabilitas dalam

penelitian ini akan menggunakan proksi return

on equity (ROE) seperti Hakston dan Milne

(1996) dan Nurkhin (2009). ROE dapat dicari

dengan membandingkan net income dan

shareholder’s equity.

Return on equity (ROE) =

2. Variabel Moderasi

Ukuran perusahaan (X4) adalah alat

untuk mengukur suatu perusahaan berdasarkan

aturan tertentu. Novita dan Djakman (2008)

menggunakan proksi log assets. Penelitian ini

menggunakan Log of total assets value seperti

yang dilakukan oleh Farook dan Lanis (2005)

dan Nurkhin (2009).

3. Variabel Dependen

Pengungkapan tanggung jawab sosial

(Y) merupakan pengungkapan informasi

terkait dengan aktivitas tanggung jawab sosial

perusahaan. Pengungkapan tanggung jawab

sosial diukur dengan proksi CSRDI

(Corporate Social Responsibility Disclosure

Index) berdasarkan indikator GRI (Global

Reporting Initiatives) yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh dari website

www.globalreporting.org. Indikator GRI

terdiri dari 3 fokus pengungkapan, yaitu

ekonomi, lingkungan, dan sosial sebagai dasar

sustainability reporting.

Pengukuran CSRDI mengacu pada penelitian

Sari dan Suharsono (2013) yang menggunakan

content analysis dalam mengukur variety dari

CSRDI. Pendekatan ini pada dasarnya

menggunakan pendekatan dikotomi yaitu

setiap item CSR dalam instrumen penelitian

diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika

tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor dari

setiap item dijumlahkan untuk memperoleh

keseluruhan skor untuk setiap perusahaan.

CSRDIj =

Model Penelitian

Pengungkapan

Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan (Y)

Tipe Industri (X1)

Ukuran Perusahaan (X4)

Audit Firm (X2)

Profitabilitas (X3)

Karakteristik

Perusahaan

Page 7: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 5

Keterangan :

Merupakan pengaruh simultan

Merupakan pengaruh parsial

Merupakan pengaruh variabel moderasi

Hipotesis

H1 : Tipe industri, audit firm dan

profitabilitas berpengaruh secara simultan

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan.

H2a : Tipe Industri mempunyai pengaruh

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan.

H2b : Audit firm mempunyai pengaruh

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan.

H2c : Profitabilitas mempunyai pengaruh

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan.

H3 : Ukuran perusahaan memoderasi

pengaruh tipe industri, audit firm, profitabilitas

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan.

Data yang digunakan

Data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data sekunder. Data berupa laporan

tahunan diperoleh dari website Bursa Efek

Indonesia (BEI).

Analisis Data

Metode Analisis

Dalam penelitian ini analisis data

menggunakan pendekatan Partial Least

Square (PLS). PLS merupakan sebuah metode

untuk mengkonstruksi model-model yang

dapat diramalkan ketika faktor-faktor terlalu

banyak. Untuk menganalisis pengaruh antar

variabel independen (X) terhadap variabel

dependen (Y) digunakan persamaan berikut :

Y = β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5|X1–X4| +

β6|X2–X4| + β7|X3-X4| + e

Dimana :

Y = Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan

X1 = Tipe industri

X2 = Audit Firm

X3 = Profitabilitas

X4 = Ukuran perusahaan

| X1 – X4 | = Interaksi X1 dan X4

| X2 – X4 | = Interaksi X2 dan X4

| X3 – X4 | = Interaksi X3 dan X4

β1, β2, ..... β7 = Koefisien

e = error term

Goodnes of Fit

Outer Model

1. Uji Convergent Validity

Uji convergent validity dilakukan

untuk mengetahui validitas dari indikator yang

digunakan. Indikator dinyatakan valid dengan

nilai weights or loading factor berkisar di atas

0,50.

Page 8: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 6

2. Uji Discriminant Validity

Uji discriminant validity dilakukan

untuk mengetahui korelasi antara tiap

indikator dengan semua variabel laten yang

ada. Seluruh indikator dinyatakan valid jika

nilai korelasi cross loading yang digunkan

dalam membentuk variabel laten lebih besar

dibandingkan dengan korelasi terhadap

variabel laten yang lain.

3. Uji Average Variance Extracted

Uji Average Variance Extracted

(AVE) dilakukan untuk mengetahui nilai yang

menunjukan besarnya varian indikator yang

dikandung oleh variabel. Nilai AVE seluruh

variabel dinyatakan valid apabila nilai AVE

berkisar di atas 0,5.

4. Uji Composite Reliability

Uji composite reliability dilakukan

untuk mengetahui nilai yang menunjukan

sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya

untuk digunakan. Seluruh variabel dinyatakan

reliabel apabila nilai loading-nya di atas 0,70.

Inner model

1. R-Square

Koefisien determinasi dilihat dengam

melihat nilai R-square (R2). Nilai dari R2

adalah antara nol sampai dengan satu. R2

bernilai satu berarti variabel independen

menjelaskan seratus persen variansi terhadap

variabel dependen. Nilai R2 yang dapat

digunakan dalam justifikasi adalah lebih besar

atau sama dengan 0,10 (Jogiyanto, 2007).

2. Q-Square

Suatu model dianggap mempunyai

nilai predictive yang relevan jika nilai Q-

Square lebih besar dari 0 ( > 0).

Pengujian Hipotesis

Uji F

Pengujian hipotesis 1 dalam penelitian

ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh

yang signifikan dari variabel independen (tipe

industri, audit firm, profitabilitas) dengan

variabel dependen (pengungkapan CSR)

secara simultan.

Pegujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji simultan (uji F). Kriteria

pengujian yang digunakan adalah sebagai

berikut :

a. Menentukan level of significant

dengan derajat kebebasan (degree of

freedom) df = (n-k) (k-1) untuk

menentukan nilai ftabel yang merupakan

patokan daerah penerimaan dan

penolakan.

b. Menentukan kriteria pengujian

Jika Fhitung > Ftabel (α, k-1. N-k), maka H0

ditolak atau Ha diterima

Jika Fhitung ≤ Ftabel (α, k-1. N-k), maka H0

diterima atau Ha ditolak

Uji t

Uji Parsial (Uji t) digunakan untuk

mengetahui pengaruh masing-masing variabel

bebas terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan

dengan membandingkan antara thitung dengan

ttabel. Tingkat kepercayaan yang digunakan

adalah 95%, sehingga tingkat presisi atau batas

ketidakakuratan sebesar (α) = 5% atau 0,05

dan menghasilkan nilai ttabel sebesar 1,96.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Goodnes of Fit

Outer Model

Page 9: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 7

1. Uji Convergent Validity

Tabel 1

Uji Convergent Validity

Variabel Indikator

Weights

or

Loadings

Ket.

TIPE TIPE_1 1,0000 Valid

AUDIT AUDIT_1 1,0000 Valid

ROE ROE_1 1,0000 Valid

SIZE SIZE_1 1,0000 Valid

CSR CSRDI 1,0000 Valid

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 1, uji weights or loadings

menunjukan loading faktor indikator INDE_1

bernilai 1,0000; loading faktor indikator

INST_1 bernilai 1,0000; loading faktor

indikator TIPE_1 bernilai 1,0000; loading

faktor indikator AUDIT_1 bernilai 1,0000;

loading faktor indikator ROE_1 bernilai

1,0000; loading faktor indikator SIZE_1

bernilai 1,0000; loading faktor indikator

CSRDI bernilai 1,0000. Seluruh indikator

dinyatakan valid karena nilai loading faktor

lebih besar dari 0,50.

2. Uji Discriminant Validity

Tabel 2

Uji Discriminant Validity

AUDIT CSR ROE SIZE TIPE

AUDIT_1 1,0000 0,3111 0,1203 0,3711 0,0766

CSRDI 0,3111 1,0000 0,0300 0,4360 0,3086

ROE_1 0,1203 0,0300 1,0000 0,0566 0,1144

SIZE_1 0,3711 0,4360 0,0566 1,0000 -0,0963

TIPE_1 0,0766 0,3086 0,1144 -0,0963 1,0000

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 2, uji discriminant validity

menunjukan nilai korelasi cross loading

seluruh indikator tipe industri terhadap

variabel latennya lebih besar dari nilai korelasi

cross loading variabel laten lainnya yaitu

1,0000; maka seluruh indikator tipe industri

dinyatakan valid. Nilai korelasi cross loading

seluruh indikator audit firm terhadap variabel

latennya lebih besar dari nilai korelasi cross

loading variabel laten lainnya yaitu 1,0000;

maka seluruh indikator audit firm dinyatakan

valid. Nilai korelasi cross loading seluruh

indikator profitabilitas terhadap variabel

latennya lebih besar dari nilai korelasi cross

loading variabel laten lainnya yaitu 1,0000;

maka seluruh indikator profitabilitas

dinyatakan valid. Nilai korelasi cross loading

seluruh indikator ukuran perusahaan terhadap

variabel latennya lebih besar dari nilai korelasi

cross loading variabel laten lainnya yaitu

1,0000; maka seluruh indikator ukuran

perusahaan dinyatakan valid. Nilai korelasi

cross loading seluruh indikator pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan terhadap

variabel latennya lebih besar dari nilai korelasi

cross loading variabel laten lainnya yaitu

1,0000; maka seluruh indikator pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan dinyatakan

valid.

3. Uji Average Variance Extracted

Tabel 3

Uji Average Variance Extracted

Variabel

Laten AVE Keterangan

TIPE 1,0000 Reliabel

AUDIT 1,0000 Reliabel

Page 10: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 8

ROE 1,0000 Reliabel

SIZE 1,0000 Reliabel

CSR 1,0000 Reliabel

Sumber : Data diolah

Tabel 3 di atas menunjukan bahwa nilai AVE

> 0,50 untuk masing-masing variabel dalam

penelitian ini. Hal ini berarti bahwa variabel

tipe industri (TIPE), audit firm (AUDIT),

profitabilitas (ROE), ukuran perusahaan

(SIZE), pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan (CSR) adalah reliabel.

4. Uji Composite Reliability

Tabel 4

Uji Composite Reliability

Variabel

Laten

Composite

Reliability Keterangan

TIPE 1,0000 Reliabel

AUDIT 1,0000 Reliabel

ROE 1,0000 Reliabel

SIZE 1,0000 Reliabel

CSR 1,0000 Reliabel

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 4, hasil uji composite

reliability menunjukan bahwa nilai composite

reliability variabel komisaris independen

sebesar 1,0000; nilai composite reliability

variabel kepemilikan institusional sebesar

1,0000; nilai composite reliability variabel tipe

industri sebesar 1,0000; nilai composite

reliability variabel audit firm sebesar 1,0000;

nilai composite reliability variabel

profitabilitas sebesar 1,0000; nilai composite

reliability variabel ukuran perusahaan sebesar

1,0000; dan nilai composite reliability variabel

pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan sebesar 1,0000. Hal ini berarti

seluruh variabel adalah reliabel karena

memiliki nilai composite reliability lebih besar

dari 0,70.

Evaluasi Inner Model

1. R-square

Pada kalkulasi data yang dilakukan dengan

metoda algorithma PLS, didapat nilai R-

square 0,368. Pada tabel R-Square di atas

konstruk CSR mempunyai variansi yang dapat

dijelaskan oleh konstruk komisaris

independen, kepemilikan institusional, tipe

industri, audit firm, profitabilitas dan ukuran

perusahaan sebesar 36,8% sedangkan 63,2%

dijelaskan oleh faktor lain.

2. Q-square

Hasil perhitungan Q-square adalah sebagai

berikut :

Q2 = 1 – (1-R2)

Q2 = 1 – (1- 0,3682)

Q2 = 1 – (1- 0,1354)

Q2 = 1 - 0,8646

Q2 = 0,1354

Hasil perhitungan Q-Square pada

penelitian ini adalah 0,1354 atau 13,54%. Hal

ini berarti model dalam penelitian ini layak

untuk menjelaskan variabel endogen yaitu

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan.

Hasil Pengujian Hipotesis

1. Uji F (Simultan)

Hasil uji F dapat dilihat pada

ringkasan hasil dalam tabel berikut :

Tabel 5

Ringkasan hasil uji simultan (Uji F)

Keterangan Nilai

Tipe industri, audit

firm, profitabilitas)

F hitung :

18,854

Page 11: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 9

terhadap pengungkapan

CSR secara simultan

Signifikansi F :

0,000

F tabel :

2,236

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel di atas terlihat

bahwa nilai Fhitung > Ftabel (18,854 > 2,236) dan

signifikansi (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak

dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tipe industri, audit firm, profitabilitas

secara simultan berpengaruh terhadap

pengungkapan CSR.

2. Uji t (Parsial)

Pengujian digunakan dengan

menggunakan tingkat kepercayaan 95%.

Variabel eksogen dinyatakan signifikan pada

variabel endogennya apabila hasil t-statistic

lebih besar dari 1,96. Hasil t-statistic masing-

masing variabel dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 6

Path Coefficient total effect)

Original

Sample

(O)

Sample

Mean (M)

Standard

Deviation

(STDEV)

Standard

Error

(STERR)

T Statistics

(|O/STERR|)

T tabel

Sig-

95%

Hasil

Pengujian

TIPE -> CSR 0,346198 0,351744 0,039625 0,039625 8,736910 1,96

Tolak H0 pada

tingkat

kepercayaan 95%

AUDIT ->

CSR 0,144214 0,138319 0,048002 0,048002 3,004325 1,96

Tolak H0 pada

tingkat

kepercayaan 95%

ROE -> CSR -0,045385 -0,087617 0,103580 0,103580 0,438161 1,96

Terima H0 pada

tingkat

kepercayaan 95%

SIZE -> CSR 0,411901 0,423878 0,052283 0,052283 7,878365 1,96

Tolak H0 pada

tingkat

kepercayaan 95%

TIPE * SIZE -

> CSR -0,048127 -0,051039 0,043636 0,043636 1,102923 1,96

Terima H0 pada

tingkat

kepercayaan 95%

AUDIT *

SIZE -> CSR -0,030235 -0,026706 0,053313 0,053313 0,567125 1,96

Terima H0 pada

tingkat

kepercayaan 95%

ROE * SIZE -

> CSR -0,004759 0,037651 0,103905 0,103905 0,045800 1,96

Terima H0 pada

tingkat

kepercayaan 95%

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel di atas, Path Cofficient

menunjukan persamaan sebagai berikut:

Y = 0,346TIPE + 0,144AUDIT - 0,045ROE

- 0,048TIPE*SIZE - 0,030AUDIT*SIZE -

0,005ROE*SIZE + e

Page 12: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 10

Tipe industri dalam pengungkapan

tanggung jawab sosial menghasilkan thitung >

ttabel (8,737 > 1,96). Nilai original sample

estimate adalah 0,346 yang menunjukan

bahwa arah hubungan antara (X1) dengan (Y)

adalah positif. Hal ini berarti Ha2a dalam

penelitian ini menyatakan bahwa ‘Terdapat

pengaruh antara tipe industri (X1) perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada

Tahun 2014 dengan pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan (Y)’.

Audit firm dalam pengungkapan

tanggung jawab sosial menghasilkan thitung >

ttabel (3,004 > 1,96). Nilai original sample

estimate adalah 0,144 yang menunjukan

bahwa arah hubungan antara (X2) dengan (Y)

adalah positif. Hal ini berarti Ha2b dalam

penelitian ini menyatakan bahwa ‘Terdapat

pengaruh antara ukuran audit firm (X2) dengan

pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan (Y)’.

Profitabilitas dalam pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan di thitung <

ttabel (0,438 < 1,96). Nilai original sample

estimate adalah -0,045 yang menunjukan

bahwa arah hubungan antara (X3) dengan (Y)

adalah negatif. Hal ini berarti Ha2c dalam

penelitian ini menyatakan bahwa ‘Tidak

terdapat pengaruh antara profitabilitas (X3)

dengan pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan (Y)’.

Ukuran perusahaan sebagai variabel

moderasi mempunyai pengaruh terhadap

hubungan antara tipe industri, audit firm dan

profitabilitas dengan pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan dengan t-statistik

dibawah 1,96. Hal ini berarti H03 dalam

penelitian ini menyatakan bahwa ‘Tidak

terdapat pengaruh antara profitabilitas (X3)

terhadap hubungan antara tipe industri, audit

firm, profitabilitas dengan pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan (Y)’.

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengolahan data

diketahui sebagai berikut :

1. Tipe industri yang tinggi berpengaruh

terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan. Perusahaan yang

termasuk dalam industri yang high-profile

akan memberikan informasi sosial lebih

banyak dibandingkan perusahaan yang low-

profile. Perusahaan yang memiliki aktivitas

ekonomi yang memodifikasi lingkungan,

seperti industri ekstraktif, lebih mungkin

mengungkapkan informasi mengenai

dampak lingkungan dibandingkan industri

yang lain. Hasil penelitian ini didukung

oleh Anggraini (2006) yang menemukan

hubungan yang positif dari kedua variabel

tersebut. Hal serupa juga diungkapkan

Indrawati (2009), Naser dan Hasan (2013)

dan Bayoud dkk (2012).

2. Audit firm berpengaruh terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan. Perusahaan yang diaudit oleh

KAP yang lebih besar (big four) secara

umum akan menyajikan pengungkapan

yang lebih baik dibanding perusahaan yang

diaudit oleh KAP yang lebih kecil (non big

four). KAP besar dianggap sebagai

penyedia kualitas audit yang tinggi dan

menikmati reputasi tinggi dalam

Page 13: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 11

lingkungan bisnis sehingga KAP besar

akan berusaha untuk mempertahankan

independensinya untuk menjaga image

mereka sehingga mampu membuat

perusahaan untuk mengungkapkan

tanggung jawab perusahaan secara

maksimal. Hasil penelitian ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Choi

(1998) bahwa audit firm atau KAP

berpengaruh terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial.

3. Profitabilitas yang diproksikan dengan

ROE tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan. Hasil ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Sembiring

(2005), Anggraini (2006), Reverte (2009)

serta Siregar dan Bachtiar (2010). Alasan

yang melandasi hal tersebut adalah ketika

perusahaan memiliki laba yang tinggi,

perusahaan menganggap tidak perlu

melaporkan hal-hal yang dapat

mengganggu informasi tentang kesuksesan

perusahaan. Sedangkan pada saat tingkat

profitabilitas rendah, mereka berharap para

pengguna laporan keuangan akan membaca

“good news” kinerja perusahaan, misalnya

dalam lingkup sosial (Sembiring, 2005). Di

sisi lain pengungkapan sosial perusahaan

justru memberikan kerugian kompetitif

karena perusahaan harus mengeluarkan

biaya tambahan untuk mengungkapkan

informasi sosial tersebut (Anggraini, 2006).

4. Terdapat pengaruh negatif dari ukuran

perusahaan sebagai variabel moderasi yang

mempengaruhi hubungan antara komisaris

independen terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sehingga

dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan

bukan variabel moderasi. Hal ini

dimungkinkan mengingat bahwa ukuran

perusahaan yang dapat mempengaruhi

pengungkapan pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan bisa saja

didasarkan oleh faktor lain, seperti jumlah

karyawan. Hasil pengujian hipotesis

menunjukan bahwa ukuran perusahaan

sebagai variabel moderasi tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis

yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Tipe industri, audit firm dan profitabilitas

berpengaruh secara simultan terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan pada perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2014.

2. Tipe industri, audit firm dan profitabilitas

secara parsial terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan pada

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2014 menunjukan hal-

hal sebagai berikut :

a. Tipe Industri berpengaruh terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan pada perusahaan yang

Page 14: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 12

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2014.

b. Audit Firm berpengaruh terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan pada perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2014.

c. Profitabilitas tidak berpengaruh

terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan pada

perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2014.

3. Ukuran perusahaan tidak dapat

memoderasi tipe industri, audit firm dan

profitabilitas terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan pada

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2014.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan sebelumnya dapat ditarik

beberapa saran sebagai berikut:

1. Pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan merupakan investasi jangka

panjang perusahaan. Diharapkan

pelaksanaan dan pengungkapan CSR akan

semakin baik ketika perusahaan

menghasilkan laba yang tinggi. Pada

penelitian ini ditemukan bahwa

profitabilitas yang diukur dengan ROE

tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan. Hal ini mengindikasikan

bahwa transparansi pelaksanaan tanggung

jawab sosial perusahaan masih rendah.

Oleh karena itu, diharapkan segala hal

yang berkaitan dengan tanggung jawab

sosial perusahaan di masa yang akan

datang, terutama besaran dana perlu lebih

terbuka.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan :

a. Menggunakan indikator

pengungkapan CSR yang lebih

sesuai dengan karakter perusahaan di

Indonesia.

b. Menggunakan periode pengamatan

yang lebih lama sehingga akan

memberikan kemungkinan yang

lebih besar untuk memperoleh

kondisi yang sebenarnya serta

menambah jumlah sampel.

c. Menambahkan atau menggunakan

variabel lain untuk menemukan suatu

model standar pendugaan

pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan, seperti budaya

organisasi, komitmen organisasi dan

media exposure.

Daftar Pustaka

Anggraini, Fr. Reni Retno. 2006.

Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor

faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan

Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan

Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-

perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek

Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi IX,

Padang, 23-26 Agustus 2006.

Asri, Mohd. and Ruhaya Atan. 2013. The

Relationship between Corporate Governance

and Corporate Social Responsibility

Disclosure: A Case of High Malaysian

Sustainability Companies and Global

Sustainability Companies. South East Asia

Journal of Contemporary Business, Economic

and Law, Vol.3, Issue I (December) ISSN

2289-1560.

Page 15: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 13

Bayoud, Nagib Salem, Marie Kavanagh, Geoff

Slaughter. 2012. Factor Influencing Levels of

Corporate Social Responsibility Disclosure by

Libya Firms: A Mixed Study. International

Journal of Economics and Finance, Vol.4 No.4

April 2012. ISSN 1916-971X.

Choi, J. S. 1998. “An Investigation of the

Initial Voluntary Environmental Disclosures

Made in Korean Semi-Annual Financial

Reports”, A conference paper accepted for the

Second Asian Pacific Interdisciplinary

Research in Accounting, Osaka University,

Japan.

Dirgantari, Novi. 2002. Analisis Terhadap

Perbedaan Ekstensifikasi Praktek Social

Disclosure pada Perusahaan-Perusahaan

Emiten di Bursa Efek Jakarta Berdasarkan

Tipe Industri dan Ukuran Perusahaan. Tesis.

Universitas Diponegoro.

Ekowati, Lilis & Prasetyono. 2014. Pengaruh

Profitabilitas, Likuiditas, Growth, dan Media

Exposure Terhadap Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan. Simposium

Nasional Akuntansi XVII, Lombok, 24 – 27

September 2014.

Farook, Sayd dan Roman Lanis. 2005.

Banking On Islam? Determinants of

Corporate Social Responsibility Disclosure.

http://www.afaanz.org/web2005/papers.

Ghozali, Imam. 2011. Structural Equation

Modelling: Metode Alternatif Dengan Partial

Least Square. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Hackston, David and Milne, Marcus J., 1996.

Some Determinants of Social And

Environmental Disclosures In New Zaeland

Companies. Accounting, Auditing and

Accountability Journal, Vol. 9, No. 1, pp. 77-

108.

Hossain, M., K. Islam dan J. Andrew. 2006.

Corporate Social and Environmental

Disclosure in Developing Countries; Evidence

from Bangladesh. Faculty of commerce

papers, University of Wollongong.

http://ro.uow.edu.au/commpapers/179.

Indrawati, Novita. 2009. Pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR) dalam

Annual Report serta Pengaruh Political

Visibility dan Economic performance. Pekbis

Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2009: 1-11.

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar

Modal No. Kep-11/PM/1997 Tentang

Perubahan Peraturan Nomor IX.C.7 Tentang

Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi

Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka

Penawaran Umum Oleh Perusahaan

Mengengah atau Kecil.

Khasharmeh, Husein A and A.M Desoky.

2013. On-line Corporate Social Responsibility

Disclosure; The Case of The Gulf Cooperation

Council (GCC) Countries. Global Review of

Accounting and Finance, Vol.4 No.2

September 2013. Pp.39-64.

Kusumawati, Dwi Novi. 2006. Profitability

and Corporate Governance Disclosure: An

Indonesian Study. Simposium Nasional

Akuntansi IX, Padang, 23-26 Agustus 2006.

Nasser, Kamal dan Yousef Hasan. 2013.

Determinants of Corporate Social

Responsibility Reporting: Evidence from an

Emerging Economy. Journal of Contemporary

Issues in Business Research, Vol.2 Issue No.3

2013.

Novita & Chaerul D. Djakman. 2008.

Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Luas

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR

Disclosure) pada Laporan Tahunan

Perusahaan; Studi Empiris pada Perusahaan

Publik yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

tahun 2006. Simposium Nasional Akuntansi

XI, Pontianak, 22 – 25 Juli 2008.

Nurkhin, Ahmad. 2009. Corporate

Governance dan Profitabilitas; Pengaruhnya

Dalam Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan (studi empiris pada perusahaan-

perusahaan yang terdaftar Bursa Efek

Indonesia). Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol.

2, No. 1, Maret 2010, 46-55.

Parsa, Sepideh & Reza Kouhy. 2007. Social

Reporting by Companies Listed on the

Alternative Investment Market. Journal of

Page 16: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 14

Business Ethics (2008) 79:345–360.. Diakses

tanggal 1 November 2014.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.

47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

Reverte, Camelo. 2009. Determinants of

Corporate Social Responsibility Disclosure

Ratings by Spanish Listed Firms, Journal of

Business Ethics, pp. 351-356.

Rouf, Md. Abdur. 2011. The Corporate Social

Responsibility Disclosure: A Study of Listed

Companies in Bangladesh. Business and

Economics Research Journal, Vol.20 No.3,

2011. ISSN: 1309-2448.

Rusdianto, Ujang. 2013. CSR Communications

A Framework for PR Practitioners.

Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Said, Roshima., Yuserrie Hj Zainuddin., dan

Hasnah Haron. 2009. The Relationship

between Corporate Social Responsibility and

Corporate Governance Characteristics in

Malaysian Public Listed Companies. Social

Responsibility Journal. Vol. 5, No. 2, hal. 212-

226.

Sayar, Omid dan Ghodratollah Barzegar. 2014.

Study of The Impact of The Board Size on

Corporate Social Responsibility Disclosure of

Listed in Tehran Stock Exchange. International

Research Journal of Management Science.

Vol.2(11), 374-377, 2014. ISSN : 2147-964x.

Sembiring, Eddy Rismanda. 2003. Kinerja

Keuangan, Political Visibility,

Ketergantungan Pada Hutang, dan

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi

VI, Surabaya, 16 – 17 Oktober 2003.

Sembiring, Eddy Rismanda. 2005.

Perkembangan Corporate Social

Responsibility di Indonesia.

Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.

Siregar, S Veronica and Yanivi Bachtiar.

2010. Corporate Social Reporting; Empirical

Evidence from Indonesian Stock Exchange.

International Journal of Islamic and Middle

Eastern Finance and Management, Vol.3,

No.3,2010, pp.241-252.

Sufian, Mohammad Abu dan Muslima Zahan.

2013. Ownership Structure and Corporate

Social Responsibility Disclosure in

Bangladesh. International Journal of

Economics and Financial Issues, Vol.3 No.4,

2013, hal 901-909, ISSN: 2146-4138.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis.

Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas.

Tarjo. 2008. Pengaruh Konsentrasi

Kepemilikan Institusional dan Leverage

Terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang

saham serta Cost of Equity Capital.

Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak,

22 – 25 Juli 2008.

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas.

Urip, Sri. 2013. Strategi CSR: Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan untuk Peningkatan

Daya Saing Perusahaan Di Pasar Negara

Berkembang. Jakarta: Penerbit Literati

Imprint.

Utama, Sidharta. 2007. Evaluasi Infrastruktur

Pendukung Pelaporan Tanggung Jawab Sosial

dan Lingkungan di Indonesia.Melalui

http://www.ui.edu [2 November 2014]

Utomo, Muhammad Muslim. 2000. Praktek

Pengungkapan Sosial Laporan Tahunan

Perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Simposium Nasional Akuntansi III.

Page 17: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI

TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL GURU DI SMP NEGERI 1 SELOPURO

KABUPATEN BLITAR

Cicik Susana, Eka Askafi, Arisyahidin

Program Studi Magiter Manajemen Universitas Islam Kadiri, Kediri, Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi berprestasi

terhadap komitmen organisasional guru di SMP Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar. Penelitian

dilakukan dengan metode survei angket pada guru di SMP Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan angket pada responden. Angket dibagikan

kepada 43 responden guru di SMP Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar. Alat analisis yang digunakan

adalah Regresi Linier Berganda dengan menggunakan aplikasi 16,00 for windows. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: 1) Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan

transformasional terhadap komitmen organisasional guru di SMP Negeri 1 Selopuro Kabupaten

Blitar; 2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi berprestasi terhadap komitmen

organisasional guru di SMP Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar; dan 3) Terdapat pengaruh positif

dan signifikan kepemimpinan transformasional dan motivasi berprestasi secara simultan terhadap

komitmen organisasional guru di SMP Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar.

Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Berprestasi, Komitmen Organisasional.

ABSTRACT

This research is to know the influence of transformational leadership and achievement motivation

toward the organizational commitment of teacher in SMP Negeri 1 Selopuro Blitar Regency. The

research was conducted by questionnaire survey method at the teacher at SMP Negeri 1 Selopuro

Blitar Regency. Data collection was done by distributing questionnaires to respondents.

Questionnaires were distributed to 43 teachers at SMP Negeri 1 Selopuro Blitar. The analytical tool

used is Multiple Linear Regression using 16.00 for windows application. The results showed that: 1)

There is no positive and significant influence of transformational leadership on organizational

commitment of teachers in SMP Negeri 1 Selopuro Blitar Regency; 2) There is a positive and

significant influence of achievement motivation on organizational commitment of teachers in SMP

Negeri 1 Selopuro Blitar Regency: and 3) There is a positive and significant influence of

transformational leadership and achievement motivation simultaneously to the organizational

commitment of teachers in SMP Negeri 1 Selopuro Blitar Regency.

Keywords: Transformational Leadership, Achievement Motivation, Organizational Commitment.

PENDAHULUAN

Manusia di dalam kehidupannya sehari-hari

tidak lepas dari kehidupan berorganisasi,

dimana manusia akan selalu untuk hidup

bermasyarakat. Baik dalam kehidupan di

masyarakat maupun di dunia kerja, yang

Page 18: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 16

mendorong setiap manusia untuk berinteraksi

dengan lingkungannya.

Komitmen organisasi merupakan konsep

penting dalam manajemen dan telah dipelajari

secara luas oleh para peneliti organisasi,

terutama dalam psikologi organisasi dan

perilaku organisasi (Meyer et al dalam Laka,

2013). Komitmen organisasi sebagai keadaan

psikologis yang mencirikan hubungan

karyawan dengan organisasi dan memiliki

implikasi bagi keputusan untuk melanjutkan

keanggotaan dalam organisasi. Komitmen

organisasi mengandung pengertian sebagai

sesuatu hal yang lebih dari sekedar kesetiaan

yang pasif terhadap perusahaan, dengan kata

lain komitmen organisasi menyiratkan

hubungan karyawan dengan organisasi atau

perusahaan secara aktif.

Komitmen organanisasi dipengaruhi oleh

bebarapa faktor. Menurut Morrow dalam Laka

(2013) faktor demografi seperti umur, jenis

kelamin, status perkawinan , tingkat

pendidikan dan pengalaman kerja

mempengaruhi komitmen yang dimiliki oleh

seorang karyawan. Banyak penelitian telah

dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor

yang menyebabkan tingkat komitmen seorang

karyawan terhadap organisasinya. Setiap

penelitian disesuaikan dengan disiplin ilmu

dari setiap ahli (Putranta, 2008). Dalam

penelitian ini akan melihat bagaimana

komitmen dipengaruhi oleh gaya

kepemimpinan seseorang dan bagaimana

kedua faktor tersebut bersama-sama

mempengaruhi kinerja karyawan.

Organisasi pendidikan tidak terlepas dalam

kegiatan dan budaya organisasi. Guna untuk,

mewujudkan tujuan oraganisasi mencerdaskan

anak bangsa. Demikian halnya, SMPN 1

Selopuro untuk menciptakan tujuan irganisasi

sebagai pelayanan publik, maka perlu sekali

konmitmen organisasi semua pihak.

Keterlibatan pihak inilah yang perlu dan

penting untuk mencapai tujuan itu.Eksistensi

SMPN 1 yang berupasti dan berakreditasi A

perlu adanya peningkatan serta untuk

mempertahan mutu pendidikannya sebagai out

put dari pendidikan ini, sekaligus citra positif

dalam masyarakat.

Sikap yang ditunjukan dapat melibatkan fisik,

psikis, atau juga kognitif. Karyawan yang

merasa terikat atau engaged akan mampu

memberikan keseluruhan dirinya dalam usaha

pencapaian tujuan, visi dan misi perusahaan

(Kahn, 1990). Dalam penelitiannya, Robert

(2006) dalam Laka (2013) menemukan adanya

relasi yang positif antara employee

engagement dan komitmen organisasi.

Karyawan dengan tingkat engagement yang

tinggi mendatangkan tingkat komitmen yang

tinggi pada organanisasi dengan demikian

mendatangkan keunggulan kompetitif bagi

perusahaan, kinerja yang tinggi serta rendah

turn over. Kogie (2008) dalam Laka (2013)

menemukan bahwa work engagement

mempengaruhi tingkat komitmen seorang

pekerja pada perusahaannya. Karyawan yang

engaged memiliki komitmen pada

organisasinya dengan memberikan kinerja

yang baik serta mendapatkan kesejahteraan

dalam kehidupannya. Cho, Heater dan Carol

(2006), dalam penelitian yang dilakukan

Page 19: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 17

menyimpulkan bahwa work engagement

memiliki pengaruh yang positif terhadap

komitmen organisasi sebagaimana yang

disimpulkan pula oleh Field dan Johana

(2011). Work engagement yang tinggi akan

berpengaruh positf terhadap komitmen bekerja

karyawan. Hasil positif tersebut secara tidak

langsung akan menggambarkan bagaimana

kepuasan seorang karyawan bekerja di dalam

sebuah organisasi.

Organisasi dapat dikatakan sebagai alat untuk

mencapai tujuan, oleh karna itu organisasi

dapat dikatakan wadah kegiatan dari pada

orang-orang yang bekerjasama dalam

usahanya untuk mencapai tujuan. Di kegiatan

itu orang-orang harus jelas tugas, wewenang

dan tanggung jawabnya, hubungan dan tata

kerjanya. Pengertian yang demikian disebut

organisasi yang “statis”, karena sekedar hanya

melihat dari strukturnya. Di samping itu

terdapat pengertian organisasi yang bersifat

“Dinamis". Pengertian ini organisasi dilihat

dari pada sudut dinamikanya, aktivitas atau

tindakan dari pada tata hubungan yang terjadi

di dalam organisasi itu, baik yang bersifat

formal maupun informal.

Pemimpin yang handal bukan saja harus

piawai dalam menyusun strategi, tetapi juga

dapat menjalankan strategi dengan efektif.

Karena pemimpinlah yang akan melahirkan

strategi dan sekaligus berupaya keras agar

dapat mewujudkan strategi itu. Seorang

pemimpin yang dinilai berhasil adalah

pemimpin yang tanggap akan keadaan, situasi,

hingga adanya perubahan terhadap organisasi

yang dipimpinnya sehingga dapat

memaksimalkan segala sumber daya yang

terdapat di dalamnya dan menghasilkan

kinerja organisasi yang baik. Sampai aat ini

banyak sekali konsep tentang kepimimpinan

yang diungkapkan oleh beberapa ahli.

Kepemimpinan dideskripsikan dalam beberapa

istilah berdasarkan dengan ciri dan tindakan

yang dilakukan mulai dari kepemimpinan

kharismatik, kepimimpinan transaksional,

hingga istilah terkini yang banyak

dikemukakan adalah kepimimpinan

transformasional, yang kini banyak Model

kepemimpinan transformasional merupakan

model yang relatif baru dalam studi-studi

kepemimpinan. Model ini dianggap sebagai

model yang terbaik dalam menjelaskan

karakteristik pemimpin. Konsep

kepemimpinan transformasional

mengintegrasikan ide-ide yang dikembangkan

dalam pendekatan watak, gaya dan

kontingensi. Esensi kepemimpinan

transformasional adalah sharing of power.

Dalam konsep ini, seorang pemimpin

transformasional melibatkan bawahan secara

bersama-sama untuk melakukan perubahan,

atau sering disebut wujud pemberdayaan.

Melalui kepemimpinan transformasional ada

suatu keterikatan yang positif antara atasan

dan bawahan.

Pemimpin transformasional harus mampu

mendefinisikan, mengkomunikasikan dan

mengartikulasikan visi organisasi, dan

bawahan harus menerima dan mengakui

kredibilitas pemimpinnya. Pemimpin

transformasional juga harus mempunyai

kemampuan untuk menyamakan visi masa

Page 20: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 18

depan dengan bawahannya, serta

mempertinggi kebutuhan bawahan pada

tingkat yang lebih tinggi dari pada apa yang

mereka butuhkan. Keberadaan para pemimpin

transformasional mempunyai efek

transformasi baik pada tingkat organisasi

maupun pada tingkat individu. dimensi dari

gaya kepemimpinan transformasional,

Inspirational leadership merupakan gaya

kepemimpinan yang dipilih oleh responden

untuk keefektifan seorang pemimpin,

sebaliknya gaya kepemimpinan transaksional

seperti laissez-faire merupakan kepemimpinan

yang dihindari oleh pemipinan SMP Negeri

Selopuro Kabupaten Blitar.

Berawal fenomena tersebut penulis akan

melihat pada sebuah pendidikan yang ada

SMP Negeri 1 Seloporo Kabupaten Blitar.

Fakus penelitian terfakus pada manajemen

yang ada pada intansi pendidikan yakni SMP

Negeri 1 Seloporo Kabupaten Blitar.

Sekolahan ini merupakan sekolahan Negeri

Umum tingkat pertama yang ada di Kecamatan

Selopuro Kabupaten Blitar. Selain itu SMP

Negeri 1 Seloporo Kabupaten Blitar

mendapatkan akreditasi A hal ini salah satu

latar belakang penelitian ini.

Dengan uraian diatas peneliti memfokuas

penelitian ini dengan judul “Pengaruh

Kepemimpinan Transformasional dan

Motivasi Berprestasi Terhadap Komitmen

Organisasional Studi Pada Guru di SMP

Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar”?

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka

dapat dirumuskan permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini, antara lain:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan

kepemimpinan transformasional terhadap

komitmen organisasional pada guru di SMP

Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar?;

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan

motivasi berprestasi terhadap komitmen

organisasional pada guru di SMP Negeri 1

Selopuro Kabupaten Blitar?.

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan

kepemimpinan transformasional dan

motivasi berprestasi terhadap komitmen

organisasional pada guru di SMP Negeri 1

Selopuro Kabupaten Blitar?

METODE PENELITIAN

Dilihat dari tingkat eksplanasi, penelitian ini

termasuk penelitian Komparatif dengan

hubungan kausal, bahwa “penelitian

komparatif merupakan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui perbandingan atau

pengaruh antara dua variabel atau lebih.

Sedangkan hubungan kausal adalah sebab

akibat, bila X maka Y”. (Sugiono, 2013).

Dilihat dri jenis data penelitian ini termasuk

penelitian kuantitatif (Arikunto, 2013) dan

“data kuantitatif adalah data yang berbentuk

angka atau data kualitatif yang diangkakan”.

Menurut Sugiono, (2013) maka jenis

penelitian yang digunakan adalah termasuk

dalam penelitian menguji hipotesis (hypothesis

testing reserch).

Lokasi yang akan menjadi tempat penelitian

adalah SMP Negeri 1 Selopuro Kabupaten

Blitar yang berlokasi di Desa Jatitengah

Selopuro Blitar , Telp. 0342.691756 ”. Alasan

pengambilan lokasi penelitian tersebut adalah

data yang dibutuhkan dapat diperoleh dan data

Page 21: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 19

tersebut layak untuk dijadikan obyek

penelitian serta sesuai dengan permasalahan

yang akan diteliti mengenai komitmen guru

dalam organisasi.

Populasi merupakan keseluruhan obyek atau

subyek yang memiliki kualitas dan

karakteristik tertentu ysng ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian diatrik

kesimpulannya. (Arikunto, 2013). Adapun

yang menjadi “populasi dari penilitian ini

adalah seluruh Guru di SMP Negeri I Selopuro

Kabupaten Blitar.

Jika hanya meneliti sebagian dari populasi,

maka dilakukan dengan pengambilan sampel.

Menurut Arikunto (2013: 109) yang dikatakan

sampel adalah sebagian obyek atau wakil dari

populasi yang akan diteliti. Dinamakan

penelitian sampel apabila peneliti bermaksud

untuk menggeneralisasikan hasil penelitian

sampel. Adapun pengambilan sampel dapat

dilakukan dengan teknik sampling random,

peneliti “mencampur” subjek-subjek di dalam

populasi sehingga semua subjek dianggap

sama, yaitu Guru SMP Negeri I Selopuro

Kabupaten Blitar. Jumlah guru kesluruhan di

SMP Negeri I Selopuro Kabupaten Blitar

berdasarakan datan 2017 Sebanyak 39 Orang

Guru tetap PNS, 4 Guru Honorer (GTT).

Jumlah ini lah yang akan menjadi populasi

dalam pebelitian ini sebanyak 43 orang.

Dikarenakan kurang dari 100 orang maka

populasi itu dibuat dipakai semua menjadi

sampel penelitian. Jadi dapat disimpulkan

populasi dan sampel sebanyak 43 orang dalam

penelitian ini.

Uji Validitas

Validasi menunjukkan sejauh mana alat itu

mengukur apa yang ingin diukur. Bila

seseorang ingin mengukur berat suatu benda,

maka dia harus menggunakan timbangan.

Timbangan alat untuk mengukur yang valid

bila dipakai untuk mengukur berat. Tetapi

timbangan bukanlah alat ukur yang valid

bilamana digunakan untuk mengukur panjang.

Dari pernyataan diatas diperoleh perhitungan

dengan menggunakan korelasi product

moment yaitu untuk mengukur kuat atau

lemahnya hubungan antara variabel bebas (X)

dengan variabel terikat (Y) sebagai berikut:

( )( ) ( )( ))2013,(

2222

Sugiono

yynxxn

yxxynr

−−

−=

Dimana:

r = koefisien korelasi

n = jumlah responden

x = jumlah jawaban responden variabel bebas

y = jumlah jawban responden varibel terikat

Setelah r diperoleh, selanjutnya

membandingkan antara hasil nilai r dengan

tabel nilai perhitungan nilai kritis r pada taraf

signifikan. Tingkat kepercayaan yang

digunakan dalam perhitungan ini adalah 99%

dan 95%, apabila dalam pengujian diperoleh

hasil sama dengan taraf signifikan (α=0,01 dan

α=0,05) maka tterdapat hubungan antar

variabel, tetapi apabila yang terjadi sebaliknya

maka tidak terdapat hubungan antar variabel.

Apabila nilai r hitung diperoleh berada diatas

nilai kritis berarti alat ukur yang digunakan

telah valid.

Page 22: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 20

Uji Reliabilitas

Reliabilitas dapat diukur dari koefisien

korelasi antara percobaan pertama dengan

yang berikutnya, bila koefisien korelasi positif

dan signifikan maka instrumen tersebut sudah

dinyatakan reliabel. (Arikunto, 2013)

Pada penelitian ini perhitungan reliabilitas

menggunakan rumus sebagai berikut:

−=

2

2

11 t

b

k

kr i

(Arikunto, 2013)

Dimana:

r = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

2b = jumlah varians butir

2t = jumlah varian total

Uji Asumsi Klasik

Untuk tujuan pengujian hipotesis nilai

parameter model, model regresi linier juga

mengasumsikan hal-hal sebagai berikut yang

dikenal dengan nama Uji Asumsi Klasik:

a. Uji Normalitas

Data sebelum diolah menggunakan pengujian

inferesi parametrik maupun non parametrik

harus diuji normalitas (Sujarweni, 2015: 85).

Uji normalitas data dilakukan untuk

mengetahui apakah data berdistribusi normal

atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan One-Sample Kolmogorov-

Smirnov Test. Suatu data dikatakan

mempunyai distribusi normal jika mempunyai

Asymptotic significance > 0,05.

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui

hubungan antar variabel bebas, sedangkan

pengujian dapat dilakukan dengan melihat VIF

dan angka tolerance, jika VIF < 10 dan angka

tolerance mendekati 1, maka dapat dikatakan

tidak terjadi multikolinearitas (Priyatno, 2009:

152)

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui

korelasi antara vaiabel dependen tidak

berhubungan dengan nilai dari variabel itu

sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau

sesudahnya. Priyatno, (2009: 158) Untuk

mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan

dengan menggunakan uji Durbin-Watson

(DW), jika angka DW sebesar < 1 maka ada

autokorelasi, jika antara 1,10 -1,54 maka tanpa

kesimpulan, jika antara 1,55 – 2,46 tidak ada

autokorelasi, jika 2,47 – 2,9 tanpa kesimpulan

dan jika > 2,9 ada autokorelasi.

d. Uji Heterokedastisitas

Pengujian heterokedastisitas dimaksudkan

untuk mengetahui apakah terjadi

penyimpangan model karena variance

gangguan berbeda antara satu observasi ke

observasi yang lain. Dalam regresi salah satu

asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa

variance dari residual dari satu observasi ke

observasi yang lain tidak memiliki pola

tertentu. (Priyatno, 2009: 160).

1. Metode Analisis Regresi Berganda

Analisis yang digunakan untuk peramalan

masa yang akan datang, apabila akan diadakan

perubahan pada variabel bebas. Adapun rumus

Regresinya adalah:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e ( Sigiyono, 2013)

Dimana:

Y = Variabel bebas

a = Bilangan konstanta

Page 23: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 21

b = koefisien regresi

x = Variabel bebas

a. Uji t (Pengujian secara individual atau

parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh

masing-masing varibel bebas (independent)

secara parsial terhadap variabel terikat

(dependent). Uji t dilakukan dengan

membandingkan t hitung terhadap t tabel

dengan ketentuan sebagai berikut (Ghozali,

2005):

1) H0 : β = 0, berarti tidak ada

pengaruh signifikan dari masing-

masing varibel bebas

(independent) terhadap variabel

terikat (dependent).

2) Ha : β > 0, berarti ada pengaruh

yang signifikan dari masing-

masing varibel bebas

(independent) terhadap variabel

terikat (dependent).

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah

95% atau taraf signifikan 5% (λ = 0,05)

dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika probabilitas (nilai signifikan)

< tingkat signifikansi 5% ((λ =

0,05) maka H0 ditolak dan Ha

diterima berarti ada pengaruh

yang signifikan dari masing-

masing varibel bebas

(independent) terhadap variabel

terikat (dependent);

2) Jika probabilitas (nilai

signifikansi) > tingkat

signifikansi 5% ((λ =0,05) maka

H0 diterima dan Ha ditolak

berarti tidak ada pengaruh yang

signifikan dari masing-masing

varibel bebas (independent)

terhadap variabel terikat

(dependent).

b. Uji F (Pengujian Secara Simultan)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah semua varibel bebas (independent)

secara bersama-sama (simultan) dapat

berpengaruh terhadap variabel terikat

(dependent). Cara yang digunakan adalah

dengan membandingkan nilai F hitung dengan

F tabel dengan ketentuan sebagai berikut

(Ghozali, 2005):

Untuk mengetahui pengaruh varibel bebas

terhadap variabel terikat secara simultan

(bersama-sama) digunakan uji F dengan

persamaan sebagai berikut:

Fhitung = ( ) ( )

)2013,(1/1

/2

2

SugionoknR

kR

−−−

Keterangan:

R2 = koefisien determinasi

k = jumlah variabel bebas

n = jumlah sampel

Pernyataan:

1) Ho: b1, b2, b3 = 0, berarti tidak

ada pengaruh signifikan dari

varibel bebas (independent)

terhadap variabel terikat

(dependent) secara simultan.

2) Ha = b1, b2, b3 ≠ 0, berarti ada

pengaruh signifikan dari varibel

bebas (independent) terhadap

variabel terikat (dependent)

secara simultan.

Page 24: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 22

Kriteria uji F:

1) Ha diterima jika F hitung ˃ F

tabel

2) Ha ditolak jika F hitung ˂ F tabel

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah

95% atau taraf signifikan 5% (λ = 0,05)

dengan kriteria sebagai beriku:

1) Jika probabilitas (nilai signifikan)

< tingkat signifikansi 5% ((λ =

0,05) maka Ha diterima dan H0

ditolak berarti ada varibel bebas

(independent) secara bersama-

sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel

terikat (dependent;

2) Jika probabilitas (nilai

signifikansi) > tingkat

signifikansi 5% ((λ = 0,05) maka

H0 diterima dan Ha ditolak

berarti ada varibel bebas

(independent) secara bersama-

sama tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap variabel

terikat (dependent).

c. Uji Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan variabel

bebas dalam menerangkan variasi variabel

terikat (dependent) yaitu kinerja karyawan.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol

(0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-varibel bebas

(independent) dalam menjelaskan variasi

variabel terikat (dependent) amat terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

varibel bebas (independent) memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel terikat

(dependent) (Ghozali, 2007).

Menurut Santoso (2000) jumlah variabel satu

sampai dua menggunakan nilai R2 dan variabel

bebas lebih dari dua menggunakan Adjusted

R2, berikut rumus koefisien determinasi:

KD = R2 x 100%

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi

R = Koefisien korelasi

Berikut adalah interpretasi dari tanda pada

koefisien korelasi:

1) Jika nilai r = + (positif), maka

hubungannya adalah berbanding

lurus Artinya, semakin besar nilai

variabel X, maka semakin besar

pula nilai variabel Y atau semakin

kecil nilai variabel X maka

semakin kecil pula nilai variabel

Y.

2) Jika nilai r = - (negatif) maka

hubungannya adalah berbanding

terbalik. Artinya semakin besar

nilai variabel X , maka semakin

kecil nilai variabel Y atau

semakin kecil nilai variabel X,

maka semakin besar nilai variabel

Y.

3) Jika nilai r = 0, artinya tidak ada

hubungan sama sekali antara

variabel X dan variabel Y.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil uji normalitas menunjukan bahwa nilai

Kolmogorov-Smirnov Z pada variabel

Page 25: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 23

kepemimpinan transformasional (X1) sebesar

1,043; motivasi berprestasi (X2) sebesar

1,097; dan variabel komitmen organisasional

(Y) sebesar 0,835 dan semua variabel tersebut

mempunyai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar

dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi dengan normal.

Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa

syarat untuk lolos dalam uji multikolinieritas

sudah terpenuhi oleh seluruh variabel

independen yang ada, yaitu nilai tolerance

yang lebih besar dari 0,1000 dan nilai VIF

(Variance Inflation Factor) yang tidak lebih

dari 10. Diketahui nilai VIF variabel

independent sebesar 1,976. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa model pada

penelitian ini memenuhi syarat untuk menjadi

model regresi yang baik ksrena nilainya masih

di bawah 95% sehingga masih dapat dikatakan

tidak terjadi multikolinieritas (non-

multikolinieritas).

Hasil uji autokerelasi diketahui bahwa nilai

DW 1,259. Selanjutnya nilai ini akan

dibandingkan dengan nilai dU dan dL pada

tabel Durbin Watson dengan taraf signifikansi

5% , jumlah sampel (N) 43, dan jumlah

variabel independent adalah 2, maka diperoleh

nilai DW hitung sebesar dL 1,4151 dan dU

1,6091. Hipotesis tidak ada autokorelasi

karena DW hitung lebih kecil dibanding dl

atau 0 < dw < dL yaitu 0 ˂ 1,259 ˂ 1,4151.

Hasil Uji heteroskedastisitas menunjukkan

gambar Grafik Scarterplot terlihat bahwa

distribusi data tidak teratur dan tidak

membentuk pola tertentu, serta titik-titik

menyebar secara acak diatas maupun dibawah

angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat

disimpulkan bahwa model pada penelitian ini

memenuhi syarat untuk menjadi model yang

baik karena merupakan model yang

homoskedastisitas (tidak terjadi

heteroskedastisitas) atau varians dan nilai

residual pengamatan satu dengan pengamatan

yang lain tetap.

Persamaan regresi berganda Y = 52,273 -0,436

X1+ 0,744 X2

Adapun interpretasi hubungan antara variabel

kepemimpinan transformasional (X1), variabel

motivasi berprestasi (X2) terhadap variabel

komitmen organisasional (Y) berdasarkan

persamaan diatas adalah:

a. a = 52,273

Jika segala sesuatu pada yang terdiri dari

kepemimpinan transformasional (X1) dan

motivasi berprestasi (X2) tidak terjadi

multikolinearitas dianggap konstan atau tetap,

maka komitmen organisasional (Y) guru di

SMP Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar

adalah konstan atau tetap sebesar 52,273 point

atau unit.

b. b1 = -0,436

Nilai parameter atau koefisien b1 ini

menunjukkan bahwa apabila kepemimpinan

transformasional (X1) meningkat, maka akan

turun komitmen organisasional (Y) guru di

SMP Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar

adalah konstan atau tetap sebesar -0,436 point

atau unit. Demikian pula sebaliknya, apabila

kepemimpinan transformasional (X1) turun,

maka akan meningkat komitmen

organisasional (Y) guru di SMP Negeri 1

Page 26: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 24

Selopuro Kabupaten Blitar adalah konstan atau

tetap sebesar -0,436 point atau unit.

c. b2 = 0,744

Nilai parameter atau koefisien b1 ini

menunjukkan bahwa apabila kepemimpinan

transformasional (X1) meningkat, maka akan

meningkat komitmen organisasional (Y) guru

di SMP Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar

adalah konstan atau tetap sebesar 0,744 point

atau unit. Demikian pula sebaliknya, apabila

kepemimpinan transformasional (X1)

meningkat, maka akan meningkat komitmen

organisasional (Y) guru di SMP Negeri 1

Selopuro Kabupaten Blitar adalah konstan atau

tetap sebesar 0,744 point atau unit.

Tabel Pengujian Hipotesis Partial

Hipotesis Nilai Status

Diduga ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan

transformasional (X1) terhadap variabel komitmen

organisasional (Y) guru di SMP Negeri 1 Selopuro

Kabupaten Blitar

thitung = -1.081

Sig t = 0,286

ttabel = 2,023

H01 ditolak dan Ha1

diterima

Diduga ada pengaruh positif dan signifikan motivasi

berprestasi (X2) terhadap variabel komitmen

organisasional (Y) guru di SMP Negeri 1 Selopuro

Kabupaten Blitar

thitung = 2.565

Sig t = 0,014

ttabel = 2,023

H02 ditolak dan Ha2

diterima

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang diolah, 2017

Analisa data menunjukkan bahwa H01 diterima

dan Ha1 ditolak. Artinya tidak terdapat

pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan

transformasional (X1) terhadap komitmen

organisasional (Y) guru di SMP Negeri 1

Selopuro Kabupaten Blitar. Hasil penelitian ini

tidak mendukung hipotesis 1 bahwa ada

pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan

transformasional terhadap komitmen

organisasional (Y) pada penelitian Yuliati

(2015).

Analisa data menunjukkan bahwa H01 diterima

dan Ha1 ditolak. Artinya tidak terdapat

pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan

transformasional (X1) terhadap komitmen

organisasional (Y) guru di SMP Negeri 1

Selopuro Kabupaten Blitar. Hasil penelitian ini

tidak mendukung hipotesis 1 bahwa ada

pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan

transformasional terhadap komitmen

organisasional (Y) pada penelitian Yuliati

(2015).

Tabel Hasil Uji F

Hipotesis Nilai Status

Diduga ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan

transformasional (X1) dan motivasi berprestasi (X2)

terhadap variabel komitmen organisasional (Y) guru di

Fhitung = 3.807

Sig F = .031

Ftabel = 3,23

H03 ditolak dan

Ha3 diterima

Page 27: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 25

SMP Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang diolah, 2017

Analisa data menunjukkan bahwa H03 ditolak

dan Ha3 diterima. artinya kepemimpinan

transformasional (X1) dan motivasi berprestasi

(X2) berpengaruh sangat rendah terhadap

komitmen organisasional (Y) guru di SMP

Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar. Hasil

penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis

yang menyatakan bahwa ada pengaruh

kepemimpinan transformasional (X1) dan

motivasi berprestasi (X2) berpengaruh secara

bersama-sama terhadap komitmen

organisasional (Y) pada jurnal penelitian

Yohan Mandala Wicaksono (2014) terbukti

kebenarannya. Motivasi berprestasi

memegang peranan kunci, sedangkan

kepemimpinan transformasional sebagai

variabel mediasi tidak berpengaruh nyata

terhadap peningkatan komitmen

organisasional guru di SMP Negeri 1 Selopuro

Kabupaten Blitar. Jadi, bukan kepemimpinan

transformasional kepala sekolah memunculkan

perilaku komitmen organisasional guru di

SMP Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar,

tetapi yang paling berpengaruh adalah

motivasi berprestasi.

Model Summaryb diketahui nilai koefisien

determinasi (Adjusted R Square) sebesar

0,118. Artinya kepemimpinan

transformasional (X1) dan motivasi berprestasi

(X2) mempengaruhi komitmen organisasional

(Y) sebesar 11,8% sedang sisanya 88,2%

dipengaruhi oleh variabel lain di luar model

regresi ini, pengaruh variabel lain ini sering

disebut sebagai error (e). Jadi dapat

disimpulkan bahwa kepemimpinan

transformasional (X1) dan motivasi berprestasi

(X2) sangat rendah berpengaruh terhadap

komitmen organisasional (Y) guru di SMP

Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar.

Variabel dominan pada penelitian ini dapat

dilihat dari nilai Beta pada persamaan

koefisien regresi pada kolom B, dari ketiga

variabel bebas yang dominan. Nilai yang

tertinggi pada koefisien Beta inilah yang

merupakan variabel dominan, pada penelitian

ini nilai yang tertinggi adalah motivasi

berprestasi (X2) yaitu 0,523 artinya motivasi

berprestasi (X2) memberikan pengaruh yang

sangat besar terhadap peningkatan komitmen

organisasional (Y) guru di SMP Negeri 1

Selopuro Kabupaten Blitar.

PENUTUP

1. Kesimpulan

Penelitian ini tentang kepemimpinan

transformasional dan motivasi berprestasi

terhadap komitmen organisasional Guru di

SMP Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar

diperoleh kesimpulkan sebagai berikut:

a. Tidak terdapat pengaruh positif dan

signifikan kepemimpinan

transformasional terhadap komitmen

organisasional guru di SMP Negeri 1

Selopuro Kabupaten Blitar;

b. Terdapat pengaruh positif dan

signifikan motivasi berprestasi

terhadap komitmen organisasional

guru di SMP Negeri 1 Selopuro

Page 28: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 26

Kabupaten Blitar;

c. Terdapat pengaruh positif dan

signifikan kepemimpinan

transformasional dan motivasi

berprestasi secara simultan terhadap

komitmen organisasional guru di SMP

Negeri 1 Selopuro Kabupaten Blitar.

2. Saran

a. Disarankan bagi peneliti selanjutnya

agar dapat melakukan penelitian pada

komponen lain selain masalah

kepemimpinan transformasional,

motivasi berprestasi terhadap

komitmen organisasional guru yang

telah dibahas oleh penulis atau dengan

dimensi dan indikator yang berbeda

sehingga pengetahuan akan ilmu

manajemen sumber daya manusia

untuk masyarakat akan semakin

berkembang dan bermanfaat serta

dapat menghasilkan ide-ide kreatif

yang tentunya berguna untuk masa

yang akan datang;

b. Disarankan bagi peneliti lain agar

dapat melakukan penelitian lebih

mendalam terhadap kombinasi dari

kedua determinan mnegenai komitmen

organisasional;

c. Disarankan bagi institusi agar

meningkatkan komitmen

organisasional guru di SMP Negeri 1

Selopuro Kabupaten Blitar , dapat

memperhatikan hubungan

kepemimpinan transformasional dan

motivasi berprestasi sehingga capaian

akhir yaitu peningkatan komitmen

organisasional dapat dilaksanakan

dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

A.S. Munandar, Bertina Sjabadhyni dan Rufus

Patty Wutun. 2004. Peran Budaya Organisasi

dalam Peningkatan Unjuk Kerja Perusahaan.

Depok: Penerbit PIO Fakultas Psikologi UI.

Anwar Prabu Mangkunegara. 2011.

Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suhasimi. 2013. Prosedur

Penelitian Suatu Penddekatan Prakti. Rineke

Cipta, Jakarta.

Augusty, Ferdinand. 2010. Metode Penelitian

Manajemen. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Candra, Heri. 2013. Pengaruh Kepemimpinan

Transformasional dan Pemeberian Insentif

Terhadap Kienrja Karyawan dan Tingkat

Perputaran (Studi pada PT. Honda Semoga

Jaya di Samarinda – Kalimantan Timur. Tesis.

Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Hadi, Sutrisno. 2014. Metodologi Research

Jilid 3. Yogyakarta: Andi

Handoko, T. Hani, 2012. Manajemen

Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi

kedua. Yogyakarta: BPFE.

Harold Koontz dan C.O'Donnel. 1996.

Principles of Management. New York: Mc

Graw-Hill Book

Hasibuan, M. 2013. Organisasi dan Motivasi:

Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta:

Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu SP. 2013. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi Jakarta:

Bumi Aksara.

Imam Ghozali. 2009. Analisis Multivariate

dengan SPSS. Semarang: BPUNDIP

Kurniasari, Luvi. 2014. Pengaruh Komitmen

Organisasi dan Job Security terhadap Intensi

Turnover di PT Indo C. Tesis Ilmu

Manajemen, Program Pascasarjana,

Universitas Airlangga. Tidak Dipublikasikan.

Page 29: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 27

Laka, Mmakgomo Roseline dan Mathebula.

2013. Modelling the Relationship

Mangkunegara Anwar Prabu. 2013.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Cetakan Keenam, PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Ordway Tead. 1985. The Art Leadership. New

York: MC. Graw-Hill.

Pasolong, Harbani. 2010. Kepemimpinan

Birokrasi. Bandung: Alfabeta

Rauch & Behling. 1984. Dalam Pelatiahan

Menejerial SPMK. Yogyakarta: UGM

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif

dan Kualitatif. Bandung: Alfa Beta

Sunyoto, Danang, 2013. Teori, Kuesioner, dan

Analisis Data Sumber Daya Manusia (Praktik

Penelitian). Cetakan ke-2. Yogyakarta: CAPS.

Sutikno, Sobry. 2014. Metode & Model-Model

Pembelajaran Menjadikan Proses

Pembelajaran Lebih Variatif, Aktif, Inovatif,

Efektif, dan Menyenangkan. Lombok:

Holistica.

Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Edisi 1. Cetakan Kedua. Jakarta:

Prenada Media Group.

Terry, George. 2005. Dasar-Dasar

Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Thoha, Miftah. 2014. Perilaku Organisasi:

Konsep dasar dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja

Wali.

Veithzal, Rivai. 2014. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Raja Grafindo Persada ;

Jakarta.

Wijayanti, Feny Candra. 2013. Pengaruh

Kepuasan Kerja dan Komitmen

Organisasional Terhadap Keinginan Untuk

Keluar (Intensi Keluar) Dari Suatu Organisasi

Pada Perawat di RSI Hidayatullah

Yogyakarta. Dalam Jurnal Manajerial Volume

5 No. 2. Hal 1-9.

Page 30: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 28

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA

DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PERTANIAN DAN

KETAHANAN PANGAN KOTA BANJAR

Maman Sulaeman1

Sri Herdiani2

1. Dosen Politeknik Triguna Tasikmalaya

2. PNS di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar

Abstrak

Tingginya tingkat penyimpangan yang terjadi di instansi-instansi pemerintah baik dalam bentuk

penyimpangan kekuasaan, tanggung jawab maupun kepercayaan telah menunjukkan betapa

rendahnya kinerja terutama di dalam mematuhi peraturan-peraturan kerja dan norma-norma

sosial yang berlaku dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Tujuan penelitian ini untuk

menganalisis pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap disiplin kerja dan dampaknya

terhadap kinerja pegawai Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kota Banjar. Penelitian ini

dilaksanakan dengan menggunakan path analisis. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjar yang berdasarkan data

kepegawaian sebanyak 62 orang. Teknik pengambilan sampel secara sensus yaitu sebanyak 62

orang. Hasil penelitian menunjukkan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai

pada dimensi kebutuhan dan harapan. Kepuasan pegawai berpengaruh signifikan terhadap

kinerja pada dimensi pekerjaan itu sendiri, upah, peluang promosi, pengawasan, kelompok

kerja, kondisi kerja. Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pada dimensi

frekuensi kehadiran, tingkat kewaspadaan, ketaatan pada standar kerja, ketaatan pada peraturan

kerja dan etika kerja. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh motivasi, kepuasan dan disiplin.

Kata Kunci: Motivasi, Kepuasan, Disiplin, Kinerja

Abstract

The high level of irregularities that occur in establishments-government agencies in the form of

deviation authority, responsibility or the trust has shown just how low performance especially

in complying with regulations and social norms that apply in carrying out the task given. The

purpose of this research was to analyze the influence of motivation and job satisfaction against

the discipline of work and its impact on the performance of the employees of the Department of

Agriculture And food security the town of Banjar. This research was carried out by using path

analysis. The population in this study are all employees of the Department of agriculture and

food security based on Banjar staffing as many as 62 people. The technique of sampling in the

census that is as many as 62 people. The results showed a significant effect of motivation on

performance clerk on the dimensions of your needs and expectations. Employee satisfaction the

significant effect on performance on the dimensions of the work itself, wages, promotion

opportunities, supervision, group work, working conditions. Influential work discipline

significantly to performance in the presence of frequency dimensions, level of alertness,

adherence to standards, adherence to the rules of work and work ethic. The performance of the

employees affected by the motivation, satisfaction and discipline.

Keywords: Motivation, Satisfaction, Discipline, Performance

PENDAHULUAN

Pegawai pada sebuah organisasi pemerintah,

dituntut untuk dapat memberikan pelayanan

terbaik atau pelayanan prima sesuai dengan

fungsi organisasinya. Kualitas pelayanan

pegawai yang ditunjuk melalui kinerjanya

dapat diukur melalui penilaian yang

didasarkan pada kemampuannya, untuk

menjabarkan uraian tugas (job description) ke

dalam perilaku pelayanan kepada masyarakat

Page 31: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 29

dengan baik dan memuaskan sesuai standar

pelayanan. Penilaian kinerja pegawai secara

konseptual dan empiris juga berhubungan erat

dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja,

uraian tugas dan standar kinerja

Tingginya tingkat penyimpangan yang terjadi

di instansi-instansi pemerintah baik dalam

bentuk penyimpangan kekuasaan, tanggung

jawab maupun kepercayaan telah

menunjukkan betapa rendahnya kinerja

terutama di dalam mematuhi peraturan-

peraturan kerja dan norma-norma sosial yang

berlaku dalam melaksanakan tugas yang

diberikan. Fenomena yang terjadi di

lingkungan Dinas Pertanian dan Ketahanan

Pangan Kota Banjar saat ini adalah adanya

pelanggaran disiplin yang dilakukan sebagai

pegawai terhadap aturan jam kerja yaitu pasca

apel pagi, beberapa pegawai tidak langsung

melaksanakan tugasnya masing-masing

menuju ruangan kerja.

Selain hal tersebut di atas kondisi pegawai di

lingkungan Dinas Pertanian dan Ketahanan

Pangan Kota Banjar terlihat masih rendahnya

disiplin pegawai pada kantor tersebut pada

situasi kerja berikut: (1) Tingginya angka

kemangkiran (absensi) pegawai; (2) Sering

terlambatnya pegawai masuk kantor atau

pulang lebih cepat dari jam yang sudah

ditentukan; (3) Menurunnya semangat, gairah

kerja, dan inisiatif para pegawai dalam

melaksanakan pekerjaan; (4) Penyelesaian

pekerjaan yang lambat, karena pegawai lebih

senang mengobrol dari pada bekerja; (5)

Rendahnya rasa kepedulian pegawai terhadap

pencapaian tujuan organisasi; (6) Rendahnya

rasa tanggung jawab para pegawai untuk

melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Peningkatan disiplin kerja menjadi bagian

yang penting dalam sumber daya manusia,

sebagai faktor penting dalam kinerja karyawan

itu sendiri. Disiplin kerja adalah suatu alat

yang digunakan para manajer untuk

berkomunikasi dengan karyawan agar mereka

bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta

sebagai suatu upaya untuk meningkatkan

kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati

norma-norma sosial yang berlaku sehingga

menghasilkan kinerja yang baik. Kinerja itu

berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja,

pencapaian kerja atau hasil dari pekerjaan.

Berbicara mengenai kinerja erat kaitannya

dengan cara mengadakan penilaian terhadap

pekerjaan seseorang sehingga perlu ditetapkan

standar kerja. Kinerja dapat dinilai dari apa

yang dilakukan seorang karyawan dalam

kerjanya, sehingga dapat disimpulkan bahwa

kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja

(output) baik kualitas atau kuantitas yang

dicapai individu persatuan waktu dalam

melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan

TINJAUAN TEORI

Motivasi

Motivasi berasal dari kata latin

“movere” yang berarti dorongan atau daya

penggerak “motivasi ini hanya diberikan

kepada manusia khususnya kepada para

bawahan atau pengikut, jadi motivasi

mempersoalkan bagaimana caranya

mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka

mau bekerja keras dengan memberikan semua

kemampuan dan keterampilannya untuk

mewujudkan tujuan yaitu mencapai hasil kerja

yang optimal

Kepuasan

Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-

kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait

dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan

dikaitkan dengan karyawan, merupakan sikap

umum yang dimiliki oleh karyawan yang erat

kaitannya dengan imbalan-imbalan yang

mereka yakini akan mereka terima setelah

melakukan sebuah pengorbanan

Disiplin

Menurut Hasibuan (2008:193), “Kedisiplinan

adalah kesadaran dan kesediaan seseorang

mentaati semua peraturan perusahaan dan

norma-norma sosila yang berlaku”. Jadi

kedisiplinan dapat diartikan jika karyawan

datang dan pulang tepat pada waktunya,

mengerjakan semua tugasnya dengan sebaik

mungkin, mematuhi peraturan perusahaan dan

norma-norma sosial yang berlaku

Kinerja

Mathis dan Jackson (2006:78) menyatakan

bahwa :” kinerja pada dasarnya adalah apa

yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan.

Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi

seberapa banyak mereka memberi kontribusi

kepada organisasi, dalam hal antara lain:

kuantitas output, kualitas output, jangka waktu

output

METODE PENELITIAN

Page 32: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 30

Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif. Bila ditinjau dari bagaimana

variabel-veriabel yang diteliti akan

menjelaskan fenomena yang ada dan

hubungan diantara variabel-variabel, maka

penelitian ini termasuk deskriptif korelasional.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

perusahaan yang menjadi peserta BPJS

Ketenagakerjaan (Persero) di Cabang Priangan

Timur yang berjumlah 1201 peserta aktif.

Penelitian ini populasinya homogen

(peserta BPJS Ketenagakerjaan), maka

penelitian ini adalah penelitian sampel. Cara

pengambilan sampel yang digunakan adalah

simple random sampling yaitu cara

pengambilan sampel dari anggota populasi

dengan menggunakan cara acak tanpa

memperhatikan strata (tingkatan) dalam

anggota populasi tersebut dan didapat 100

perusahaan.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

1. Pengaruh GCG (X) terhadap Reputasi

(Y1)

Hasil pengolahan data dapat diketahui

pengaruh GCG terhadap reputasi dapat dilihat

pada gambar berikut ini:

Gambar Pengaruh Secara Parsial GCG

Terhadap Reputasi

Berdasarkan data pada gambar di atas

diketahui bahwa pengaruh variable GCG

terhadap reputasi sebesar 0, 369 atau 36,9%.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa t

hitung > t table yaitu 7,568 > 1,67 sehingga

dapat disimpulkan terdapat pengaruh

signifikan good corporate governance

terhadap reputasi dengan p-value 0,000 <

alpha 0,05.

2. Pengaruh GCG ( X) terhadap CRM

(Y2)

Hasil pengolahan data dapat diketahui

pengaruh GCG terhadap CRM dapat dilihat

pada gambar berikut ini:

Gambar Pengaruh Secara Parsial GCG

Terhadap CRM

Berdasarkan data pada gambar di atas

diketahui bahwa pengaruh variable GCG

terhadap reputasi sebesar 0, 395 atau 39,5%.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa t

hitung > t table yaitu 7,999 > 1,67 sehingga

dapat disimpulkan terdapat pengaruh

signifikan good corporate governance

terhadap reputasi dengan p-value 0,000 <

alpha 0,05.

3. Pengaruh Reputasi ( Y1) dan CRM (Y2)

terhadap Loyalitas Pelanggan (Z)

a. Pengaruh secara parsial Reputasi

(Y1) terhadap Loyalitas Pelanggan

(Z)

Hasil pengolahan data dapat diketahui

pengaruh reputasi terhadap loyalitas pelanggan

dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Berdasarkan data pada gambar di atas

diketahui bahwa pengaruh variable reputasi

terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0,231

atau 23,1%. Hasil uji hipotesis menunjukkan

bahwa t hitung > t table yaitu 5,382 > 1,67

sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh

signifikan reputasi terhadap loyalitas

pelanggan dengan p-value 0,000 < alpha 0,05.

b. Pengaruh secara parsial CRM ( Y2)

terhadap Loyalitas Pelanggan (Z)

Hasil pengolahan data dapat diketahui

pengaruh CRM terhadap loyalitas pelanggan

dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Y1 X pY1X = 0.369

t tabel = 7.568

Y2 X pY2X = 0.395

t tabel = 7,999

Z Y1

pZY12= 0.4812 = 0,231

t tabel = 5,382

Page 33: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 31

rY1Y2= 0.753 pZY1 = 0.300

pZY2 = 0.368

rY1Y2= 0.753

rXY1 = 0.607

rXY2 = 0.629

pZX= 0287

Berdasarkan data pada gambar di atas

diketahui bahwa pengaruh variable CRM

terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0,151

atau 15,1%. Hasil uji hipotesis menunjukkan

bahwa t hitung > t table yaitu 4,342 > 1,67

sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh

signifikan CRM terhadap loyalitas pelanggan

dengan p-value 0,000 < alpha 0,05.

c. Pengaruh secara simultan Reputasi

(Y1) dan CRM ( Y2) terhadap Loyalitas

Pelanggan (Z)

Hasil pengolahan data dapat diketahui

pengaruh CRM terhadap loyalitas pelanggan

dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Berdasarkan data pada gambar di atas dapat

diketahui pengaruh langsung dan tidak

langsung variable reputasi, CRM dan loyalitas

pelanggan sebagai berikut:

Tabel Pengaruh Langsung dan Tidak

Langsung Y1, Y2 Terhadap Z

Keterangan Nilai

Pengaruh Y1

Pengaruh langsung Y1 0.231

Pengaruh melalui Y2 0.141

Pengaruh Total Y1 terhadap Z 0.372

Pengaruh Y2

Pengaruh langsung Y2 0.151

Pengaruh melalui Y1 0.141

Pengaruh Total Y1 terhadap Z 0.292

Pengaruh Total Y1,Y2 terhadap Z 0.664

Pengaruh Variabel lain 0.336

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui

bahwa pengaruh variable reputasi terhadap

loyaitas pelanggan sebesar 0,372 atau 37,2%,

pengaruh CRM terhadap loyalitas pelanggan

sebesar 0,292 atau 29,2%. Sehingga pengaruh

total Y1 dan Y2 terhadap Z sebesar 0,664 atau

66,4%. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa

F hitung > F table yaitu 95,963 > 2,69

sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh

signifikan reputasi dan CRM terhadap

loyalitas pelanggan dengan p-value 0,000 <

alpha 0,05.

4. Pengaruh secara GCG (X) terhadap

Reputasi (Y1) dan CRM (Y2) serta

dampaknya terhadap Loyalitas

Pelanggan (Z)

Hasil pengolahan data dapat diketahui

pengaruh GCG terhadap reputasi dan CRM

serta dampaknya terhadap loyalitas pelanggan

dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Untuk mengetahui pengaruh langsung dan

tidak langsung dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel Pengaruh Langsung dan Tidak

Langsung X, Y1, Y2 Terhadap Z

Keterangan Nilai

Pengaruh X

Pengaruh langsung X Terhadap Z 0.0824

Pengaruh melalui Y1 0.1045

Pengaruh melalui Y2 = 0.1329

Pengaruh Total X terhadap Z 0.3198

Pengaruh Y1

Pengaruh langsung Y1Terhadap Z 0.0900

Pengaruh melalui Y2 = 0.0831

Z Y2

t tabel = 4,342

Z

Y1 pZY1 = 0.231

Y2 pZY2 = 0.151

Z

Y1

Y2

X

Ɛ=289

28,9%

pZY22= 0.3882 = 0,151

Page 34: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 32

Pengaruh total Y1 terhadap Z 0.1731

Pengaruh Y2

Pengaruh langsung Y2Terhadap Z 0.1354

Pengaruh melalui Y1 0.0831

Pengaruh total Y2 terhadap Y 0.2186

Pengaruh Total X, Y1, Y2 terhadap

Z 0.711

Pengaruh Variabel lain yang tidak

diteliti 0.289

Berdasarkan data pada gambar di atas

diketahui bahwa pengaruh X terhadap Y1 dan

Y2 serta dampaknya terhadap Z sebesar 0,711

atau 71,1%. Hasil uji hipotesis menunjukkan

bahwa F hitung > F table yaitu 78,583 > 2,69

sehingga dapat disimpulkan terdapat terdapat

pengaruh signifikan good corporate

governance terhadap reputasi dan CRM yang

berdampak terhadap loyalitas pelanggan

dengan p-value 0,000 < alpha 0,05.

Hasil penelitian ini menguatkan penelitian

sebelumnya yaitu Rustiarini (2010:2) bahwa

beberapa hal yang dapat menyebabkan

corporate governance berpengaruh pada nilai

perusahaan yaitu: (1) tingginya kesadaran

perusahaan untuk menerapkan GCG sebagai

suatu kebutuhan, bukan sekedar kepatuhan

terhadap regulasi yang ada, (2) manajemen

perusahaan tertarik manfaat jangka panjang

penerapan GCG, (3) meningkatnya

kepemilikan saham oleh manajemen dan

investor institusi menyebabkan tekanan kepada

perusahaan untuk menerapkan GCG pun

semakin besar, (4) keberadaan dewan

komisaris dan komite audit dalam perusahaan

dapat memantau perusahaan dalam

melaksanakan GCG, (5) unsur budaya yang

berkembang di lingkungan usaha nasional

sangat menunjang perkembangan penerapan

GCG.

Berbagai penelitian telah menyebutkan bahwa

untuk memperoleh keunggulan bersaing yang

nampak dari reputasi yang baik, tergantung

pada bagaimana perusahaan mengelola

manajemennya (Dolphin, 2004:1). Prinsip-

prinsip tata kelola perusahaan yaitu

transparansi, yang meliputi kejujuran

merupakan elemen yang penting bagi reputasi.

Hasil penelitian Retno (2011:1) menunjukan

bahwa GCG berpengaruh positif terhadap

Nilai Perusahaan dengan variabel kontrol Size

dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar

di BEI periode 2007-2010. Silveira dan Barros

(2006) dalam Vinola Herawati (2008: 9)

meneliti pengaruh kualitas CG terhadap nilai

pasar atas 154 perusahaan Brazil yang

terdaftar di bursa efek pada tahun 2002.

Mereka membuat suatu governance index

sebagai ukuran atas kualitas CG. Sedangkan

ukuran untuk market value perusahaan adalah

dengan menggunakan dua variabel yaitu

Tobin’s Q dan PBV. Temuan yang diperoleh

menunjukkan adanya pengaruh kualitas CG

yang positif dan signifikan terhadap nilai pasar

perusahaan.

Reputasi merupakan alat yang dapat

digunakan untuk mendukung keberhasilan

strategi perusahaan. Strategi harus

mempertimbangkan seluruh sumber daya yang

dimiliki perusahaan sebagai satu paket,

khususnya dimana perusahaan pesaing tidak

memiliki dan tidak dapat memproduksinya.

Dengan mengetahui faktor yang

mempengaruhi reputasi perusahaan maka

perusahaan diharapkan dapat membuat strategi

yang berkenaan dengan mempertahankan

reputasi dan meningkatkan citra BPJS

Ketenagakerjaan secara keseluruhan.

Hasil penelitian ini mengautkan phasil

penelitian sebelumnya yaitu Retno (2012:2)

bahwa Reputasi perusahaan (X1) dan

kepercayaan (X2) berpengaruh positif secara

simultan dan parsial terhadap loyalitas nasabah

pengguna ATM pasca peristiwa cybercrime

(studi pada nasabah BCA Purworejo), dan

kepercayaan (X2) merupakan variabel

dominan yang mempengaruhi loyalitas

nasabah pengguna ATM pasca peristiwa

cybercrime

Kosep Manajemen Hubungan Pelanggan

(CRM) berasal dari kosnep pemasaran

hubungan (Relationship Marketing) yaitu

suatu konsep dimana perusahaan menjalin

hubungan dengan stakeholder

perusahaan.Pada konsep Manajemen

Hubungan Pelanggan (CRM) perusahaan

hanya menekankan pada pelanggan karena

dalam hal ini pelanggan dianggap sebagai

ujung tombak suatu usaha. Seiring dengan

perkembangan bisnis saat ini maka peran

konsumen terus menerus mengalami

perubahan, dimana dewasa ini konsumen

semakin terlibat dalam komunikasi yang

efektif dan eksplisit dengan perusahaan

sebagai penghasil produk atau jasa. Yang lebih

penting lagi, saat ini komunikasi tersebut tidak

lagi dikendalikan oleh perusahaan. Konsumen

Page 35: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 33

secara individu dapat mengetahui perusahaan

yang ia hadapi dengan pengetahuan mereka

sendiri atau dari pengetahuan konsumen lain

dari perusahaan tersebut.

Pelanggan yang loyal adalah salah satu tujuan

akhir dari perusahaan, karena loyalitas

pelanggan dapat menjamin kelanggengan

hidup perusahaan dalam jangka panjang. Pada

dasarnya loyalitas pelanggan didefinisikan

sebagai sebuah kesetiaan seseorang terhadap

sesuatu hal. Menurut Oliver (2007:392)

loyalitas pelanggan adalah komitmen untuk

bertahan secara mendalam untuk melakukan

pembelian ulang atau berlangganan kembali

produk atau jasa terpilih secara konsisten di

masa yang akan datang, meskipun pengaruh

situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai

potensi untuk menyebabkan perubahan

perilaku. Definisi Oliver tersebut dapat

dikatakan bahwa pelanggan yang loyal

mempunyai fanatisme yang relatif permanen

dalam jangka panjang terhadap suatu

produk/jasa atau suatu perusahaan yang telah

menjadi pilihannya.

Hasil penelitian ini menguatkan penelitian

sebelumnya yaitu Munadar (2010:2) bahwa (1)

Customer Relationship Management yang

dilaksanakan oleh perusahaan melalui

Continuity Marketing, One to One Marketing,

dan Partnering Program termasuk dalam

kategori cukup baik. (2) Loyalitas pelanggan

bisnis perusahaan termasuk dalam kategori

client yaitu pelanggan yang berulang yang

telah memiliki sikap loyal terhadap perusahaan

dan mendukung perusahaan secara pasif

sebesar 86%. (3) Customer Relationship

Management berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan

bisnis, dengan besar pengaruh 0.4822, jadi

berdasarkan data dari hasil penelitian di

ketahui bahwa 23.25% perubahan yang terjadi

pada customer loyality perusahaan secara

langsung disebabkan oleh adanya perubahan

pada pelaksanaan Customer Relationship

Management.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Terdapat pengaruh positif good corporate

governance terhadap reputasi.

2. Terdapat pengaruh signifikan good

corporate governance terhadap CRM.

3. Secara parsial terdapat pengaruh

signifikan reputasi dan CRM terhadap

loyalitas pelanggan. Secara simultan

terdapat pengaruh signifikan reputasi dan

CRM terhadap loyalitas pelanggan.

4. Terdapat pengaruh signifikan good

corporate governance terhadap reputasi

dan CRM serta berdampak positif

terhadap loyalitas pelanggan.

Sa ran

1. Tata kelola perusahaan perlu perbaikan

dalam peningkatan pengetahuan dan

kemampuan karyawayan agar lebih

kompeten dan transparan.

2. BPJS Ketenagakerjaan perlu

meningkatkan profesionalisme

karyawannya dengan sering mengadakan

pendidikan dan pelatihan. Pengelolaan

reputasi merupakan tanggung jawab

bersama, tidak cukup hanya dibebankan

pada bagian public relations atau bahkan

pimpinan perusahaan semata.

3. Pelayanan yang tersedia pada saat ini

belum dapat menjangkau kepada seluruh

peserta, oleh karena itu perlu dijadwalkan

sosialisasi berkelanjutan terhadap peserta

yang berada di beberapa wilayah cakupan

pemasaran, dan perlu ditindak lanjuti

dengan pelayanan yang tepat guna

terhadap kebutuhan peserta, seperti

penyaluran program bina lingkungan

kepada peserta yang berada di daerah

tertinggal atau pelaksanaan pekan orientasi

administrasi kepesertaan yang continues.

4. BPJS Ketenagakerjaan perlu membangun

kualitas sumber daya manusia dengan cara

pendidikan dan pelatihan yang

berkesinambungan, dan workshop skala

kecil seperti seminar atau training.

5. Perlu adanya forum komunikasi yang

membahas mengenai kebutuhan-

kebutuhan peserta yang telah dievaluasi

sebelumnya dan permasalahan-

permasalahan yang ada, sehingga akan

lahir suatu program-program kerja yang

akan ditindak lanjuti oleh setiap karyawan

untuk pemenuhan kebutuhan peserta

DAFTAR PUSTAKA

Chan, Syafruddin. 2003. Relationship

Marketing : Inovasi Pemasaran yang Membuat

Page 36: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 34

Pelanggan Bertekuk Lutut. Jakarta:PT.

Gramedia Pustaka Utama

Dolphin, Richard R., 2004, “Corporate

Reputation – A Value Creating

Strategy”,Corporate Governance, Vol. 4, No.3,

pp. 77-92

G. Suprayitno, et all. 2004. Komitmen

Menegakkan Good Corporate Governance:

Praktik Terbaik Penerapan GCG Perusahaan

di Indonesia. Jakarta: The Institute for

Corporate Governance (IICG).

Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty How to

Earn It, How to Keep It. Kentucky:McGraw-

Hill

Kaihatu, J.E. Kaihatu, 2006, Asuransi

Kebakaran, Djambatan, Jakarta

Kotcha dan Nair, 2005. Strategic and

Environment as Determinant of Performance :

Evidence from the Japanese Machine Tools

Industry”, Strategic Management Journal

Kottler, Philip. 2008. Marketing Management.

Edisi 13. Prentice Hall International

Leo J. Susilo dan Karlen Simarmata. 2007.

Good Corporate Governance pada Bank:

Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris

dalam Pelaksanakannya. Jakarta: PT Hikayat

Dunia

Nakra, Prema, 2008, “Corporate Reputation

Management : “CRM” with a Strategic

Twist?”, Public Relation Quaterly

Porter, M.E., 2007 Competitive: Techniques

for Analyzing Industries and Competitors, The

Free Press, New York

Puente, Esther De Quevedo, Juan Manuel de la

Fuente-Sabate, Juan Bautista Delgado-Garcia,

2007, “Corporate Social Performance and

Corporate Reputation : Two interwoven

Perspectives”, Corporate Reputation Review,

Vol. 10, No 1, pp. 60-72

Retno Darmawati. 2011. Pengaruh

Karakteristik Perusahaan dan Faktor Regulasi

terhadap Kualitas Implementasi Corporate

Governance. Makalah disajikan pada

Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang

23-26.

Rose, Caspar and Steen Thomsen, 2004, “The

Impact of Corporate Reputation on

Performance : Some Danish Evidence”,

European Management Journal, Vol. 22, No. 2

Sutojo, Siswanto, E. John Aldridge, 2005,

Good Corporate Governance, Damar Mulia

Pustaka, Jakarta, Indonesia

Tjiptono, Fandy. 2008. Managemen

Pemasaran Jasa. Edisi 8. Prentice Hall

International

Wang, Yonggui, Jay A. Kandampully, Hing-

Po Lo, Guicheng Shi, 2006, “The Roles of

Brand Equity and Corporate Reputation in

CRM : A Chinese Study”, Corporate

Reputation Review, Vol. 9, No 3, pp. 179-197

Wartick, S. L, 2003, “Measuring Corporate

Reputation : Definition and Data”,Business

and Society, Vol. 41, No. 4, pp. 371-392

Wibowo S, 2006. Dasar-Dasar Pemasaran.

Edisi Bahasa Indonesia, UI Jakarta

Wilson Arafat. 2008. How to Implement GCG

Effectively. Jakarta: Skyrocketing Publisher

Page 37: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 35

PENGARUH MOTIVASI DAN PROGRAM KESEJAHTERAAN TERHADAP

KEPUASAN PEGAWAI DINAS PERTANIAN KABUPATEN PANGANDARAN

Kusuma Agdhi Rahwana*

Arga Sutrisna

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

*[email protected]

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of motivation and welfare programs on

employee satisfactory at the Department of Agriculture Pangandaran Regency.

BSTRACT The research method used in this research is explanatory research` The use of this

method because researchers not only describe the empirical facts encountered in the field, but

also intends to analyze and explain the influence among variables. Data collection was

obtained through interviews, questionnaires and literature study. Population in this research is

civil servant at the Department of Agricultural Pangandaran Regency.

Data analysis method used is Multiple Regression Analysis, where data is processed by

operating SPSS

Keyword\; motivation, welfare programs, employee satisfactory

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi dan program kesejahteraan

terhadap kepuasan pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksplanatori

(explanatory research). Penggunaan metode ini karena peneliti tidak hanya menggambarkan

fakta-fakta empiris yang ditemui di lapangan, tetapi juga bermaksud menganalisis dan

menjelaskan pengaruh antar variabel. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara,

kuesioner dan studi pustaka. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai negeri sipil pada

Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran.

Metode Analisis data yang digunakan adalah Multiple Regression Analysis, dimana data yang

diolah dengan bantuan SPSS

Kata kunci : motivasi, program kesejahteraan, kepuasan pegawai

1. PENDAHULUAN

Motivasi pegawai dalam organisasi dapat

dilakukan oleh pimpinan yaitu dengan

mendorong tumbuhnya inspirasi dan semangat

kepada pegawai untuk bekerja lebih baik.

Kalau hal ini dapat terlaksana, maka tujuan

organisasi akan mudah tercapai dan pegawai

juga akan merasa puas. Dalam hal ini kepuasan

kerja pegawai merupakan kunci pendorong

moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja

pegawai dalam mendukung terwujudnya tujuan

organisasi.

Program kesejahteraan merupakan bagian dari

balas jasa dimana program kesejahteraan

termasuk balas jasa tidak langsung, Program

kesejahteraan secara teoritis dapat

menumbuhkan ketenangan dan kepuasan kerja.

Program kesejahteraan merupakan bagian dari

balas jasa dimana program kesejahteraan

termasuk balas jasa tidak langsung atau lebih

dikenal dengan benefit and service. Program

Page 38: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 36

kesejahteraan secara teoritis dapat

menumbuhkan ketenangan dan kepuasan kerja.

Program kesejehteraan biasanya berupa

tunjangan, dimana tunjangan ini merupakan

biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pihak

organisasi di luar upah, gaji, insentif serta

berbagai macam pelayanan bagi pegawai,

dengan kata lain tunjangan merupakan balas

jasa tidak langsung yang diterima pegawai

dalam bentuk uang atau fasilitas tambahan.

(Henry Simamora, 2006 : 364).

Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah

kepuasan yang dinikmati dalam pekerjaan

dengan memperoleh pujian hasil kerja,

penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana

lingkungan kerja yang baik. Pegawai yang lebih

suka menikmati kepuasan kerja dalam

pekerjaan akan lebih mengutamakan

pekerjaannya daripada balas jasa walaupun

balas jasa itu penting. Kepuasan dari luar

pekerjaan adalah kepuasan pegawai yang

dinikmati diluar pekerjaan dengan besarnya

balas jasa yang akan diterima dari hasil

kerjanya, agar ia dapat membeli kebutuhan-

kebutuhannya. Pegawai yang lebih suka

menikmati kepuasan di luar pekerjaan lebih

mempersoalkan balas jasa daripada pelaksanaan

tugas-tugasnya.

Untuk menunjang aktivitas organisasi dan

upaya meningkatkan kepuasan kerja pegawai,

maka pihak instansi berupaya untuk

memberikan motivasi berupa materiil dan non

materiil. Dinas Pertanian Kabupaten

Pangandaran selalu memberikan motivasi

kepada para pegawainya dan melaksanakan

program pemeliharaan dengan cara memberikan

program kesejahteraan bagi pegawainnya.

Dalam hal ini Dinas Pertanian Kabupaten

Pangandaran berusaha untuk memenuhi

kesejahteraan pegawai, pegawai akan semangat

bekerja dan organisasi akan memperoleh

banyak manfaat seperti pekerjaan akan cepat

selesai, dan tingkat perpindahan pegawai yang

pontensial dapat ditekan seminimal mungkin

dan tentunya pegawai memperoleh kepuasan

kerja. Namun demikian, program kesejahteraan

yang telah diberikan kepada pegawai oleh

Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran belum

tentu dapat meningkatkan kepuasan kerja, hal

ini dapat dilihat dari beberapa pegawai masih

kurang puas dengan program kesejahteraan

yang diterima. Umumnya mereka beranggapan

bahwa sekeras apa pun mereka bekerja, ukuran

program kesejahteraan sudah baku dan tidak

akan mengalami perubahan sehingga diduga

ada kecenderungan ketidakpuasakan dalam

bekerja. Namun para pegawai Dinas Pertanian

Kabupaten Pangandaran harus bisa memberikan

pelayanan yang prima terhadap seluruh

masyarakat yang khususnya bergelut di bidang

pertanian. Agar pelayanan yang diberikan

kepada masyarakat sesuai tujuan yang

ditargetkan. Masalah kesejahteraan pegawai

dalam organisasi merupakan masalah yang

perlu untuk diteliti dan ditelaah lebih

mendalam.

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode penelitian

eksplanatori (explanatory research).

Penggunaan metode ini karena peneliti tidak

hanya menggambarkan fakta-fakta empiris yang

ditemui di lapangan, tetapi juga bermaksud

menganalisis dan menjelaskan pengaruh antar

variabel.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini sesuai pendapat Winarno

Surakhmad (2008: 251), yaitu:

1. Wawancara

Wawancara akan dilakukan dengan Kepala

Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran,

dimana menanyakan berbagai hal khususnya

yang berhubungan dengan kepemimpinan,

penanganan konflik dan kepuasan kerja

pegawai sebagai pelaksana yang memberikan

pelayanan tugas dan pekerjaan di lingkungan

Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran.

2. Studi Dokumentasi

Yaitu mengumpulkan dokumen-dokumen yang

berkaitan dengan pelaksanaan gaya

kepemimpinan dan kepuasan kerja pegawai

Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran.

3. Kuesioner;

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan

melalui penyebaran daftar pertanyaan yang

bersifat tertutup, cara ini peneliti lakukan

terhadap para pegawai pelaksana dan pejabat

Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran.

Alternatif Jawaban Skor

Positif

Skor

Negatif

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Ada Pendapat

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

1

2

3

4

5

Page 39: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 37

Perolehan data dari hasil penyebaran kuesioner

berbentuk skala likert dengan komposisi nilai

positif dan negatif dengan alternatif jawaban

sebagai berikut : SS (Sangat Setuju), S (Setuju),

TAP (Tidak Ada Pendapat), TS (Tidak Setuju),

STS (Sangat Tidak Setuju). Adapun untuk lebih

jelasnya formasi nilai, notasi dan predikat

masing-masing pilihan jawaban dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Alternatif Jawaban, Skor Positif dan Skor

Negatif

Sumber : Sugiyono, (2010: 87)

Operasional Variabel

Variabel Defenisi Operasional Indikator Ukuran Skala

(1) (2) (3) (4) (5)

Motivasi

Kerja

(X1)

Dorongan yang

diberikan kepada

pegawai dalam

memotivasi kerja pada

Dinas Pertanian

Kabupaten

Pangandaran.

1. Pemberian insentif

2. Memperhatikan

rasa harga diri

3. Memenuhi

kebutuhan rohani

4. Memenuhi

kebutuhan

berpartisipasi

5. Menempatkan

pekerja pada

tempat yang tepat

6. Menimbulkan rasa

aman di masa

depan

7. Memperhatikan

lingkungan tempat

kerja

8. Memberikan

kesempatan untuk

maju

9. Menciptakan

persaingan yang

sehat

− Tingkat pemberian

insentif

− Tingkat Perhatian

oleh atasan

− Tingkat kebebasan

beribadah

− Tingkat kebutuhan

berpartisipasi

− Tingkat kesesuaian

penempatan

− Tingkat keamanan di

masa depan

− Tingkat perhatian

lingkungan kerja

− Tingkat

pengembangan diri

− Tingkat persaingan

yang sehat

Ordinal

(1) (2) (3) (4) (5)

Program

Kesejateh

teraan

(X2)

Pembayaran dan jasa

jasa yang melindungi

dan melengkapi gaji

pokok, dan membayar

semua atau sebagian

dari tunjangan di Dinas

Pertanian Kabupaten

Pangandaran

1. Memuaskan

kebutuhan

pegawai

− Sesuai dengan

keinginan pegawai

− Menimbulkan rasa

senang

− Mampu memenuhi

kebutuhan

Ordinal

2. Menggunakan

dasar yang seluas

mungkin

3. Dapat dihitung

dan dikelola

4. Menarik dan

mempertahankan

pegawai

− Dasar perhitungan

fleksibel

− Dapat dinikmati

semua pegawai

− Dapat dihitung secara

nominal

− Dapat dikelola dengan

bijak

− Program sangat

menarik

− Pegawai merasa betah

bekerja

− Sebagai penghasilan

tambahan

Populasi Penelitian

Yang menjadi populasi penelitian ini adalah

sebanyak 44 pegawai Dinas Pertanian

Kabupaten Pangandaran. Semua anggota

populasi dijadikan responden, sehingga

penentuan responden dilakukan secara sensus.

Dalam penelitian ini teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah teknik sensus

dimana populasi yang diteliti dijadikan sampel

seluruhnya. Menurut Sugiyono (2010: 161):

“Sensus terjadi apabila setiap anggota atau

karakteristik di dalam populasi dikenai

penelitian”.

Dengan demikian penelitian ini akan meneliti

keseluruhan pegawai pada Dinas Pertanian

Kabupaten Pangandaran yaitu sebanyak 44

orang.

Paradigma Penelitian

Untuk mengetahui gambaran umum mengenai

pengaruh motivasi dan program kesejahteraan

terhadap kepuasan kerja maka disajikan

paradigma penelitian berdasarkan pada

kerangka pemikiran sebagai berikut :

Kepuasan Kerja

(Y)

Motivasi (X1)

Program

Kesejahteraan

(X2)

Teknik Analisis Data

Metode Analisis data yang digunakan adalah

Multiple Regression Analysis, dimana data yang

diolah dengan bantuan SPSS

Transformasi Data Ordinal ke Data Interval

Data yang diperoleh dari responden merupakan

data ordinal, maka data tersebut harus diubah

menjadi data berskala interval dengan

menggunakan successive interval methode.

Adapun langkah-langkah successive interval

methode menurut Harun Al-Rasyid, 2005:131)

adalah sebagai berikut :

1. Perhatikan nilai jawaban dan setiap

pertanyaan dalam kuesioner

2. Untuk setiap pertanyaan tersebut,

lakukan penghitungan ada berapa

responden yang menjawab skor 1,2,3,4,5 =

frekuensi (f).

3. Setiap frekuensi dibagi dengan

banyaknya n responden dan hasilnya = (p).

4. Kemudian hitung proporsi

kumulatifnya (Pk).

5. Dengan menggunakan tabel normal,

dihitung nilai z untuk setiap proporsi

kumulatif yang diperoleh.

6. Tentukan nilai densitas normal (fd)

yang sesuai dengan nilai Z

7. Tentukan nilai interval (scale value)

untuk setiap skor jawaban dengan rumus

sebagai berikut:

Page 40: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 38

SV = (Scale value) =

LimitLower Under AreaLimit) Under Area

Limit)At Upper sity Limit)(DenLower at (Density

8. Sesuaikan nilai skala ordinal ke

interval, yaitu skala value (SV) yang

nilainya terkecil (harga negatif yang

terbesar) diubah menjadi sama dengan

jawaban responden yang terkecil melalui

transformasi berikut ini:

Tranformed Scale Value: SV = SV + (SV min)

+ 1

1. Tabulasi Data

Penelitian ini menguraikan bagaimana

pengolahan data akan dilaksanakan, analisis

apa yang harus digunakan, dan bagaimana hasil

analisis diinterpretasikan. Hasil penelitian diuji

sesuai dengan hipotesis penelitian yang telah

dirumuskan sehingga dapat menjawab

identifikasi masalah sesuai dengan maksud dan

tujuan penelitian yang dilakukan. Agar

keberadaan data yang diperoleh dapat

digunakan sebagai ukuran besaran pengaruh

dari setiap variabel penelitian (Variabel X1,

Variabel X2 dan Variabel Y), maka dalam

penelitian ini akan dilakukan pengujian

kausalitas dari beberapa dimensi variabel bebas

X terhadap Y, maka analisis data yang

digunakan analisis jalur (path analysis).

2. Nilai Jenjang Interval

Yaitu melakukan pengukuran dengan

prosentase dan skoring, dengan menggunakan

rumus Sugiyono, (2007: 152) sebagai berikut:

X = N

F

x 100%

Keterangan :

X = Jumlah persentase jawaban

F = Jumlah jawaban frekuensi

N = Jumlah responden

Selanjutnya untuk mengetahui klasifikasi nilai

skor dari masing-masing variabel akan

digunakan NJI atau Nilai Jenjang Interval yang

perhitungannya dapat ditentukan sebagai

berikut:

NJI = Pertanyaan KriteriaJumlah

Terendah Nilai- Tertinggi Nilai

Keterangan :

NJI : nilai jenjang interval

adalah interval untuk menentukan tinggi sekali,

tinggi, sedang, rendah, sangat rendah, suatu

variabel.

Nilai Tertinggi : Skor tertinggi x Jml

Responden x Jml Pernyataan

Nilai Tertinggi : Skor terendah x Jml

Responden x Jml Pernyataan

Jml Kriteria Pertanyaan : untuk menentukan

klasifikasi penilaian.

Setelah nilai tertinggi dan nilai terendah

diketahui maka dilakukan klasifikasi dengan

cara membuat interval dari hasil jenjang

tersebut sebanyak 5 kriteria yang terdiri dari

sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat

rendah.

Dari hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini ”Terdapat pengaruh tunjangan kinerja

terhadap kepuasan kerja pegawai pada Dinas

Pertanian Kabupaten Pangandaran”, maka

hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :

Uji statistik untuk uji hipotesis secara simultan :

( )

−−

=

=

=

k

i

yxyx

k

i

yxyx

ii

ii

rPk

rPkn

F

1

1

1

1

Kaidah keputusan :

Jika ( )1;; −− knkhitung FF maka 0H ditolak dan

Ha diterima

Jika ( )1;; −− knkhitung FF maka 0H diterma dan

Ha ditolak

Kriteria uji untuk uji hipotesis secara parsial :

( )( )( )1

.14321 ,,,

2

−−

−=

kn

CR

Pt

iixxxxy

yxi

Kaidah Keputusan:

Jika ( )1; −− knhitung tt maka 0H ditolak dan Ha

diterima

Jika ( )1; −− knhitung tt maka 0H diterima dan

Ha ditolak

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Motivasi Kerja dan Program

Kesejahteraan Terhadap Kepuasan Pegawai

pada Dinas Pertanian Kabupaten

Pangandaran

Penelitian ini mempunyai tiga variabel yang

diteliti, yaitu motivasi kerja sebagai variabel

bebas ke-1 (X1), program kesejahteraan sebagai

Page 41: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 39

variabel bebas ke-2 (X2), dan kepuasan

pegawai sebagai variabel terikat (Y).

Dari hasil pengolahan data melalui nilai

koefisien beta variabel X1, variabel X2 dan

variabel Y secara keseluruhan yang terdapat

pada Lampiran, maka dapat divisualisasikan ke

dalam bentuk struktur sebagai berikut:

Ɛ

X1

Ɛ =0,254

Y

X2

PYX1=0,309

PYX2=0,629

rX1X2 = 0,654

Dari nilai koefisien jalur di atas, kemudian

digunakan untuk mencari pengaruh

proporsional setiap variabel independen

terhadap variabel dependen, rinciannya adalah

sebagai berikut :

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Variabel X1 dan X2 terhadap Variabel Y

Pengaruh X1 terhadap Y

Pengaruh Langsung X1 (PYX1) (pYX1) 0,309 0,309 0,095

Melalui X2 (PYX1) (rX1X2) (PYX2) 0,309 0,654 0,629 0,127

0,223 (a)

Pengaruh X2 terhadap Y

Pengaruh Langsung X2 (PYX2) (pYX2) 0,629 0,629 0,396

Melalui X1 (PYX1) (rX2X1) (PYX1) 0,629 0,654 0,309 0,128

0,524 (b)

Pengaruh Secara Bersama-sama (a + b) 0,746 (c)

Koefisien Non Determinasi (1 – c) 0,254

Sumber : Data olahan

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui

bahwa total pengaruh variabel motivasi kerja

dan program kesejahteraan terhadap kepuasan

pegawai sama dengan nilai koefisien

determinasi (R2) yaitu sebesar 0,746 artinya

pengaruh motivasi kerja dan program

kesejahteraan terhadap kepuasan pegawai pada

Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran yaitu

sebesar 74,6 %. Hal ini menunjukan bahwa

kepuasan pegawai terhadap pada Dinas

Pertanian Kabupaten Pangandaran sebesar 74,6

% dipengaruhi oleh variabel motivasi kerja dan

program kesejahteraan, sedangkan sisanya 25,4

% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti.

Adapun pengaruh proporsional setiap variabel

independen terhadap variabel dependen dapat

diuraikan sebagai berikut :

a. Pengaruh motivasi kerja (X1) terhadap

kepuasan pegawai (Y)

Secara ekonomi dapat diartikan bahwa motivasi

kerja terhadap kepuasan pegawai secara

langsung akan dapat berpengaruh pada

kepuasan pegawai yaitu sebesar 9,5 %

sedangkan pengaruh motivasi kerja terhadap

kepuasan pegawai melalui hubungannya dengan

program kesejahteraan yaitu sebesar 12,7 %,

sehingga dengan demikian secara total variabel

motivasi kerja dapat mempengaruhi kepuasan

pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten

Pangandaran yaitu sebesar 22,3 %.

b. Pengaruh program kesejahteraan (X2)

terhadap kepuasan pegawai (Y)

Secara ekonomi dapat diartikan bahwa program

kesejahteraan terhadap kepuasan pegawai

secara langsung akan dapat berpengaruh pada

kepuasan pegawai sebesar 39,6 %, sedangkan

pengaruh program kesejahteraan terhadap

kepuasan pegawai melalui hubungannya dengan

motivasi kerja yaitu sebesar 12,8 %, sehingga

dengan demikian secara total variabel program

kesejahteraan dapat mempengaruhi kepuasan

pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten

Pangandaran yaitu sebesar 52,4 %.

Hasil analisis menunjukkan bahwa secara

simultan motivasi kerja dan program

kesejahteraan berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan pegawai pada Dinas Pertanian

Kabupaten Pangandaran, dengan demikian

hipotesis dapat diterima kebenarannya. Hal ini

jelas menandakan bahwa semakin tinggi

motivasi kerja dan program kesejahteraan

semakin baik, maka cenderung akan

meningkatkan kepuasan pegawai pada pegawai

pada Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran.

Motivasi kerja menjadi bagian penting dalam

upaya mendorong setiap anggota organisasi

untuk secara besama-sama mewujudkan tujuan

organisasi.

Selanjutnya, secara parsial motivasi kerja

berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pegawai pada Dinas Pertanian

Kabupaten Pangandaran, artinya semakin tinggi

motivasi maka kepuasan pegawai cenderung

akan semakin meningkat. Adapun secara parsial

program kesejahteraan berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan pegawai pada

Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran,

artinya semakin baik program kesejahteraan

maka kepuasan pegawai akan semakin

meningkat. Program kesejahteraan mempunyai

pengaruh lebih tinggi daripada motivasi, hal ini

dikarenakan variabel tersebut menjadi elemen

Page 42: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 40

penting dalam mewujudkan kesejahteraan

pegawai secara berkesinambungan.

Tindak lanjut dari hasil penelitian ini, terdapat

implikasi manajerial yang dapat disampaikan,

yaitu dilihat dari kontribusinya, motivasi kerja

dan program kesejahteraan memiliki pengaruh

yang signifikan dalam meningkatkan kepuasan

pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten

Pangandaran. Dengan demikian semakin tinggi

motivasi kerja pegawai dan semakin baik

program kesejahteraan maka kepuasan pegawai

pada Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran

cenderung semakin meningkat.

Program kesejehteraan pegawai negeri sipil

(PNS) sangat berbeda dengan pegawai non

PNS. Dasar Hukum kebijakan pemberian

kesejahteraan bagi PNSD di lingkungan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat didasarkan

kepada : Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974

tentang Pokok-pokok Kepegawaian yang pada

intinya bahwa Usaha kesejahteraan yang

dimaksud meliputi kesejahteraan materiil dan

spiritual, seperti jaminan hari tua, bantuan

perawatan kesehatan, bantuan kematian,

ceramah keagamaan, dan lain-lain yang serupa

dengan itu.

Dengan melihat ketentuan Pasal 32 Undang-

undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang

Perubahan atas Undang-undang Nomor 8

Tahun 1974 tentang Pokok-pokok

Kepegawaian, bahwa bentuk kesejahteraan

kepada PNS ini bisa berupa pemberian

sejumlah uang dan diberikan peluang dan

keleluasaan untuk menciptakan atau

mengupayakan bentuk-bentuk kesejahteraan

lainnya yang sesuai kebutuhan daerah masing-

masing dengan prinsip tidak bertentangan

dengan peraturan perundangundangan.

Demikian juga untuk kesejahteraan dalam

bentuk spiritual, Pasal 32 mengatur dan

memberi peluang untuk melaksanakan kegiatan

spiritual dalam bentuk lainnya selain kegiatan

ceramah keagamaan.

Selain itu juga dasar hukum di atas ditunjang

oleh Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999

tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor

8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok

Kepegawaian; Undang-undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang

Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan;

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1981

tentang Perawatan, Tunjangan Cacat, dan Uang

Duka Pegawai Negeri Sipil; dan Peraturan

Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat

Nomor 14 Tahun 1994 tentang Pemberian

Penghargaan Kepada Seseorang Atau Badan

Yang Telah Berjasa Kepada Daerah Propinsi

Daerah Tingkat I Jawa Barat dan lain-lain.

Keberhasilan Dinas Pertanian Kabupaten

Pangandaran dalam mengelola organisasi

sangat ditentukan oleh kinerja pegawainya.

Untuk kelancaran, seorang pimpinan harus

mendelegasikan tugas dan pekerjaan kepada

seluruh pegawai yang ada dalam unit kerjanya

sesuai hierarki. Seorang pimpinan harus mampu

menciptakan suasana yang kondusif,

memberikan perhatian yang cukup,

memberikan penghargaan terhadap prestasi

kerja pegawai, serta mampu menjalin

komunikasi yang baik dengan seluruh pegawai.

Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang

berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang

berlaku pada dirinya. Hal ini disebabkan karena

adanya perbedaan kriteria atau standar pada diri

masing-masing pegawai. Semakin banyak

aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan

keinginannya, maka semakin tinggi tingkat

kepuasan yang dirasakan oleh seorang pegawai.

Secara teoritis, hasil penelitian ini juga sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Luthans (2006:

126) tentang adanya hubungan yang positif

antara motivasi terhadap kepuasan kerja.

Hubungannya dapat terlihat dari variabel

motivasi, koordinasi dan penempatan pegawai

yang terbukti signifikan dalam mempengaruhi

variabel kepuasan. Motivasi kerja yang tinggi

cenderung akan meningkatkan kinerja yang

pada akhirnya akan memberikan kepuasan

kerja. Dengan kata lain, semakin banyak aspek

dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan

dan aspek-aspek individu, maka akan semakin

tinggi tingkat kepuasan kerjanya.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Daryatmo, (2005), hasil

penelitian menunjukkan bahwa motivasi,

kompensasi dan budaya kerja terhadap

kepuasan kerja karyawan Perusahaan Daerah

Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Desa

Kabupaten Karanganyar baik secara parsial

maupun simultan. Demikian bahwa kepuasan

kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

misalnya dengan pemberian motivasi dan

pemberian kompensasi yang layak dan adil

4. KESIMPULAN

Hasil analisis menunjukkan bahwa motivasi

kerja dan program kesejahteraan berpengaruh

Page 43: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 41

terhadap kepuasan pegawai pada Dinas

Pertanian Kabupaten Pangandaran baik secara

simultan maupun parisal. Semakin tinggi

motivasi dan program kesejahteraan semakin

baik maka kepuasan pegawai juga cenderung

akan semakin meningkat`

Dengan demikian secara empiris penelitian ini

menguatkan teori yang sudah ada, yaitu bahwa

apabila pegawai mempunyai motivasi kerja

yang tinggi, dan program kesejahteraan

semakain baik maka akan berpengaruh positif

terhadap kepuasan pegawai

5. UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh

SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik

dan hidayah – Nya sehingga kami dapat

menyelesaikan penelitian dan membuat laporan

akhir dari skema Penelitian dosen Pemula

Tahun Anggaran 2016/2017 dengan judul

Pengaruh Motivasi dan Program Kesejahteraan

Terhadap Kepuasan Pegawai Dinas Pertanian

Kabupaten Pangandaran. Dengan segala

kerendahan hati, pada kesempatan ini kami

sebagai penulis menyampaikan terima kasih

yang sebanyak-banyaknya kepada :

1. Para

pimpinan Rektor, Wakil Rektor, dan

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Perjuangan

2. LP2M

Universitas Perjuangan yang telah

mendanai Penelitian Dosen Pemula.

3. Ibu Rita Tri

Yusnita, S.E, M.M selaku Ketua Prodi

Manajemen Universitas Perjuangan

2. Bapak/ibu Dosen beserta karyawan

Universitas Perjuangan.

Semoga Alloh SWT memberikan balasan yang

berlipat ganda dan pahala yang sebesar-

besarnya.

Kami mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak guna

memperbaiki penelitian ini. Akhir kata penulis

berharap semoga penelitian ini dapat

bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya

bidang Manajemen.

6. REFERENSI

Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah.

2009. Pengantar Manajemen, Edisi Pertama,

Jakarta : Prenada Media.

Flippo, Edwin B. 2002. Personel Management

(Manajemen Personalia), Edisi. VII Jilid II,

Terjemahan Alfonso S, , Jakarta : Penerbit

Erlangga.

Hani T. Handoko. 2009. Manajemen, Edisi Ke-

2, Cetakan Keduapuluh, Yogyakarta : BPFE.

Harun Al Rasyid. 2003. Metodologi Penelitian,

Edisi Aplikasi dalam Pemasaran, Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Henry Simamora, 2006 Manajemen Sumber

Daya Manusia, Edisi Keempat, penerbit : STIE

YKPN, Yogyakarta.

Hidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan.

2002. Manajemen Personalia,. Edisi 4,

Yogyakarta : Pustaka Binawan Presindo FE –

UGM.

Luthans, Fred. 2006. Organizational Behavior,

7th edition. New York: Mc. Graw Hill Book

Company.

Malayu S.P. Hasibuan. 2008. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta :

PT.Bumi Aksara.

Muhammad As’ad,. 2004. Seri Ilmu Sumber

Daya Manusia, Psikologi Industri. Edisi

Keempat. Yogyakarta: Liberty.

Mutiara, S. Panggabean, 2004, Manajemen

Sumber Daya Manusia, Bogor: Ghalia

Indonesia.

Robins, Stephen P., Timothy A. Judge. 2008.

Perilaku Organisasi – Organizational

Behavior. Alih Bahasa Ernawati Sule. Buku 1.

Jakarta : Selemba Empat.

Sikula, Andrew F. 2000. Personnel

Administration and Human Resources

Management, Willey Trans Edition, by John

Willey and Sonc., Inc.

Singarimbun dan Effendi, 2003. Metode

Penelitian Survey. Edisi Revisi. Jakarta : LP3S.

Page 44: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 42

Sirait, J. T. 2005. Memahami Aspek-Aspek

Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam

Organisasi. Edisi Pertama. Jakarta : PT.

Grasindo.

Sugiyono, 2007. Statistik untuk Penelitian.

Revisi Terbaru. Bandung : CV. Alfabeta.

Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja. Edisi

Kedua. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Page 45: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 43

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI

NEGERI SIPIL PADA DINAS PERTANIAN KABUPATEN PANGANDARAN

Oleh:

Arga Sutrisna, Cece Rakhmat, Ari Arisman

Fakultas Ekonomi Universitas Perjuangan Tasikmalaya

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui bagaimana kecerdasan

emosional, kedua mengetahui bagaimana kinerja, ketiga mengetahui bagaimana pengaruh

kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai, serta keempat menjadi dasar penelitian

berikutnya. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan diatas adalah metode

penelitian eksplanatori (explanatory research), penggunaan metode ini karena peneliti

tidak hanya menggambarkan fakta-fakta empiris yang ditemui di lapangan, tetapi juga

bermaksud menganalisis dan menjelaskan pengaruh antar variabel. Penelitian ini

dilakukan terhadap Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran

yang berjumlah 47 orang dalam kurun waktu empat bulan. Luaran dari penelitian ini

berupa publikasi ilmiah dijurnal nasional terakreditasi dan sebagai bahan ajar.

Kecerdasan emosional pada Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran termasuk klasifikasi

baik. Dalam hal ini cara Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran mengkomunikasikan

kecerdasan emosional melalui kecerdasan diri dan kecerdasan sosial yang baik. Kinerja

Pegawai Negeri Sipil konsumen pada Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran termasuk

klasifikasi baik. Kinerja Pegawai Negeri Sipil berhubungan erat dengan kecerdasan

emosional. Hasil analisis menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Pertanian Kabupaten

Pangandaran, sehingga dengan demikian hipotesis dapat diterima kebenarannya.

Kata kunci :kecerdasan emosional, kinerja pegawai

ABSTRACT

The purpose of this research is first to know how emotional intelligence, second know

how performance, third know how the influence of emotional intelligence to employee

performance, and fourth become base of next research. The method used to achieve the

above objective is explanatory research method, the use of this method because

researchers not only describe the empirical facts encountered in the field but also intends

to analyze and explain the influence between variables. This study was conducted on

Civil Servants at the Agricultural Service of Pangandaran Regency which amounted to 47

people within a period of four months. The output of this research is scientific publication

accredited national journal and as teaching material.

Page 46: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 44

Emotional intelligence at Pangandaran Regency Agriculture Office includes good

classification. In this case, the Pangandaran District Agricultural Office communicates

emotional intelligence through self-intelligence and good social intelligence. The

performance of Civil Servant of Consumer at Pangandaran Regency Agriculture Office

includes good classification. The performance of Civil Servants is closely related to

emotional intelligence. The result of the analysis shows that emotional intelligence has a

significant effect on the Performance of Civil Servant at Agricultural Service of

Pangandaran Regency so that the hypothesis can be accepted correctness.

Keywords: emotional intelligence, employee performance

PENDAHULUAN

Kabupaten Pangandaran menjadi salah

satu dari beberapa Kabupaten baru yang

dibentuk, oleh karena itu jumlah

Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di

lingkungan Kabupaten Pangandaran

masih mengalami kekurangan. Hal ini

juga terjadi di Dinas Pertanian

Kabupaten Pangandaran yang

sebelumnya di bawah Dinas KPK

(Kelautan Pertanian dan Kehutanan).

Dinas Pertanian Kabupaten

Pangandaran merupakan salah satu

dinas di Kabupaten Pangandaran yang

menaungi pelayanan tentang bidang

pertanian. Sebagai lembaga yang

berada dalam naungan pemerintahan

Pangandaran, Dinas Pertanian

Kabupaten Pangandaran harus bisa

memberikan pelayanan yang prima

terhadap seluruh masyarakat yang

khususnya bergelut di bidang pertanian,

agar pelayanan yang diberikan kepada

masyarakat sesuai tujuan yang

ditargetkan. Dengan jumlah Pegawai

Negeri Sipil sebanyak 27 orang,

menyebabkan masing-masing Pegawai

Negeri Sipil yang ditempatkan di Dinas

Pertanian Kabupaten Pangandaran

mempunyai beban kerja yang lebih

berat dibandingkan Dinas Pertanian di

daerah lain.

Hal ini dapat mengakibatkan kondisi

kerja yang tidak kondusif dan

berkecenderungan mengakibatkan

tingkat emosional pegawai menjadi

sulit di kontrol. Untuk membatasi

masalah yang akan dibahas dalam

penulisan ini, maka penulis hanya

melakukan pembahasan tentang

Pengaruh Kecerdasan Emosional

terhadap Kinerja, dengan hipotesa awal

“Terdapat Pengaruh Kecerdasan

Emosional Terhadap Kinerja

Pegawai Negeri Sipil pada Dinas

Pertanian Kabupaten Pangandaran’’

KAJIAN PUSTAKA

1.1. Kecerdasan Emosional

2.1.1. Pengertian Kecerdasan emosional

Dari beberapa pengertian mengenai

kecerdasan emosional di atas, dapat

disimpulkan sebagai berikut:

a. Kecerdasan emosional

mengandung makna, tidak hanya berarti

bersikap ramah; pada saat-saat tertentu,

jika diperlukan dapat bersikap tegas

bahkan dapat juga tidak menyenangkan,

dan mengungkapkan kebenaran yang

sebenarnya tidak diinginkan.

Page 47: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 45

b. Kecerdasan emosional adalah

kemampuan interpesonal dan

intrapersonal yang berfungsi sebagai

tali pengendali untuk menyeimbangkan

perasaan, pikiran serta tindakan.

c. Kecerdasan emosional

mengelola perasaan sedemikian rupa

sehingga terekspresikan secara tepat

dan efektif yang memungkinkan orang

bekerja sama dengan orang lain secara

lancar menuju tujuan bersama.

Berdasarkan pengalaman apabila suatu

masalah menyangkut pengambilan

keputusan dan tindakan aspek perasaan

sama pentingnya dan seringkali lebih

penting daripada nalar. Emosi itu

memperkaya : model pemikiran yang

tidak menghiraukan emosi merupakan

model yang miskin. Nilai-nilai yang

lebih tinggi dalam perasaan manusia,

seperti kepercayaan, harapan,

pengabdian cinta, seluruhnya lenyap

dalam pandangan kognitif yang dingin.

Kita sudah terlalu lama menekankan

pentingnya IQ dalam kehidupan

manusia. Bagaimanapun kecerdasan

tidaklah berarti apa-apa bila emosi yang

berkuasa. Kecerdasan emosional

menambahkan jauh lebih banyak sifat-

sifat yang membuat kita membuat

menjadi lebih manusiawi.

Kecerdasan emosi atau emosional

quotation ( EQ ) meliputi kemampuan

mengungkapkan perasaan, kesadaran

serta pemahaman tentang emosi dan

kemampuan untuk mengatur dan

mengendalikannya. Kecerdasan emosi

dapat juga diartikan sebagai

kemampuan Mental yang membantu

kita mengendalikan dan memahami

perasaan-perasaan kita dan orang lain

yang menuntun kepada kemampuan

untuk mengatur perasaan – perasaan

tersebut.

Jadi orang yang cerdas secara emosi

bukan hanya memiliki emosi atau

perasaan-perasaan tetapi juga

memahami apa artinya. Dapat melihat

diri sendiri, seperti orang lain melihat

kita. Mampu memahami orang lain

seolah-olah apa yang dirasakan orang

itu kita rasakan juga. Tidak ada standar

EQ yang resmi dan baku. Namun

kecerdasan emosi dapat ditingkatkan

baik terukur maupun tidak tetapi

dampaknya dapat dirasakan baik oleh

diri sendiri maupun orang lain. Banyak

ahli berpendapat kecerdasan emosi

yang tinggi akan sangat berpengaruh

pada peningkatan kualitas hidup.

Setidaknya ada 5 unsur yang

membangun kecerdasan emosi yaitu ;

Memahami emosi-emosi sendiri,

mampu mengelola emosi-emosi sendiri,

memotivasi diri sendiri, memahami

emosi-emosi orang lain, dan mampu

membina hubungan sosial.

Sejauh mana kecerdasan emosi anda ?

untuk mengetahuinnya, kelima unsur

diatas dapat dijadikan barometer untuk

mengukur apakah anda termasuk orang

yang cerdas secara emosi. Apa itu

kecerdasan emosional ? Ada banyak

perbedaan pendapat tentang kecerdasan

emosional. Secara relatif bidang ini

dianggap masih baru dalam psikologi

dan masih mencari bentuknya yang

lebih mantap. Secara sederhana

perbedaan tersebut bertumpu pada;

Kemampuan mengenali emosi diri

sendiri, kemampuan mengendalikan

emosi dan mengambil tindakan yang

tepat, kemampuan mengenali emosi

orang lain, kemampuan bertindak dan

berinteraksi dengan orang lain.

Dengan demikian orang yang cerdas

secara emosional adalah orang yang

memahami kondisi dirinya. Emosi-

Page 48: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 46

emosi yang terjadi, serta mengambil

tindakan yang tepat. Orang tersebut

mampu mengenali dan berempati

terhadap apa yang terjadi pada orang

lain dan menanggapinya secara

proposional.

2.1.2. Kecerdasan emosional dan

realita dunia kerja

Dalam bukunya yang terkenal , Daniel

Goleman menyebutkan disamping

Kecerdasan Intelektual ( IQ ) ada

kecerdasan lain yang membantu

seseorang sukses yakni kecerdasan

emosional ( EQ ). Bahkan secara

khusus dikatakan bahwa kecerdasan

emosional lebih berperan dalam

kesuksesan dibandingkan kecerdasan

intelektual. Klaim ini memang terkesan

agak dibesarkan meskipun ada beberapa

penelitian yang menunjukkan

kebenaran kearah sana.

Jika kita melihat dunia kerja, maka kita

bisa menyaksikan bahwa seseorang

tidak cukup hanya pintar dibidangnya.

Dunia pekerjaan penuh dengan interaksi

sosial dimana orang harus cakap dalam

menangani diri sendiri maupun orang

lain. Orang yang cerdas secara

intelektual dibidangnya akan mampu

bekerja dengan baik. Namun jika ingin

melejit lebih jauh dia membutuhkan

dukungan rekan kerja, bahawan

maupun atasannya.

Disinilah emosional membantu

seseorang untuk mencapai keberhasilan

yang lebih jauh.

2.1.3. Komponen-Komponen

Kecerdasan Emosional

Segal (2001:5) mengatakan bahwa;

“Ruang lingkup EQ adalah hubungan

pribadi dan sosial”, sehingga dapat

dikatakan, kecerdasan emosional pada

manusia dikelompokkan menjadi dua,

yaitu kecerdasan pribadi dan

kecerdasan sosial.

a. Kecerdasan Pribadi

Goleman (2007:44) menjelaskan bahwa

“kecerdasan pribadi adalah kemauan

untuk mengelola / mengembangkan diri

sendiri.” Keuntungan orang yang dapat

memperhatikan diri sendiri, dapat juga

memperhatikan orang lain, artinya

mereka yang mempunyai kemampuan

pribadi tinggi akan mampu mengenali

dan menerima perasaan orang lain. Hal

ini menunjukkan bahwa kecerdasan

pribadi ada kaitan dengan kecerdasan

sosial (Segal, 2001:8). Tanpa

kecerdasan pribadi seperti di atas,

mustahil dapat hidup secara produktif.

Sebagian besar peneliti yakin begitu

lahir kedunia maka tingkat kecerdasan

berkembang berkat kombinasi antara

keturunan, lingkungan, dan

pengalaman. Kecerdasan pribadi

menurut Goleman (2007:41) memiliki

beberapa unsur, yaitu: kesadaran diri,

pengaturan diri, dan motivasi diri.

b. Kesadaran diri

Kesadaran diri adalah mengetahui

kondisi diri sendiri, kesukaan, sumber

daya dan intuisi; dan merupakan

keterampilan dasar yang vital seperti:

1). Pengaturan diri. Pengaturan diri

adalah mengelola kondisi emosi-emosi

dan sumber daya diri sendiri. Suatu

hormon yang berperan penting dalam

pengendalian diri adalah amigdala.

Amigdala adalah bank memori emosi

otak, tempat penyimpanan semua

kenangan baik tentang kejayaan dan

kegagalan, harapan dan ketakutan,

kejengkelan dan frustasi (Goleman,

2007:117).

2). Motivasi diri. Motivasi diri

adalah kecenderungan emosi yang

mengantar atau memudahkan peraihan

Page 49: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 47

sasaran. Kecerdasan motivasi diri

umumnya meliputi: dorongan

berprestasi, komitmen, inisiatif dan

optimisme.

3). Kecerdasan Sosial. Kecerdasan

sosial adalah kemampuan untuk

menentukan bagaimana menangani

suatu hubungan (Goleman, 2007:43).

Stein dan Book (2002:139)

menerangkan bahwa “kecerdasan sosial

adalah keterampilan memahami,

berinteraksi, bergaul secara baik dengan

orang lain.”

Berdasarkan ketiga pendapat di atas,

maka kecerdasan sosial adalah

kemampuan dan keterampilan

berkomunikasi dan berinteraksi secara

baik dengan orang lain. Pegawai yang

mempunyai kecerdasan sosial

menyukai berinteraksi dengan teman

sesama pegawai. Kapasitas kecerdasan

sosial pegawai sangat dipengaruhi oleh

sesama pegawai, melebihi kelompok

kerja, tim usaha, dan proyek-proyek

kerjasama. Mereka biasanya sangat

sensitif terhadap perasaan orang lain,

ingin tahu berbagai macam gaya hidup,

tertarik dengan lingkungan tempat

bekerja. Kecerdasan sosial juga

ditunjukkan dengan humor yang bisa

membuat teman-teman sesama pekerja

serta kepala bagian tertawa. Goleman

(2007:162) menyatakan ada tiga

kecakapan yang perlu dimiliki dalam

berinteraksi dengan orang lain, yaitu: 1)

empati, 2) keterampilan sosial, dan 3)

koordinasi sosial. Empati merupakan

keterampilan dasar untuk semua

kecakapan sosial yang penting untuk

bekerja. Kecakapan ini mencakup:

memahami orang lain, orientasi

melayani, memberdayakan orang lain,

memanfaatkan keragaman dan

kesadaran politik.Kecerdasan

emosional dalam interaksi sosial

merupakan kecakapan untuk mengenali

dan memahami emosi, dan selanjutnya

menggunakan/ menerapkan secara

efektif kekuatan dan ketajaman emosi

sebagai sumber kekuatan, informasi dan

pengaruh yang diwujudkan dalam

bentuk perilaku membina hubungan

dengan orang lain. Indikator kecerdasan

emosional dalam interaksi sosial

meliputi: (a) kesadaran diri, (b)

pengaturan diri, dan (c) memotivasi

diri; kecakapan/kecerdaan sosial yang

mencakup: (a) empati dan (b)

keterampilan sosial.

2.2. Kinerja Pegawai

2.2.1. Pengertian Kinerja

Menurut Cooper (dalam Samsudin,

2006:159), “A general term applied to

part or all of the conduct or activities of

an organization over period of time,

often with reference to some standard

such as past projected cost, an

efficiency base, management

responsibility or accountability, or the

like.” Artinya, kinerja kerja adalah

tingkat pelaksanaan tugas yang dapat

dicapai oleh seseorang, unit, atau divisi

dengan menggunakan kemampuan yang

ada dan batasan-batasan yang telah

ditetapkan untuk mencapai tujuan

organisasi / perusahaan.

“Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan

kepadanya” (Mangkunegara, 2007:67).

“Kinerja adalah suatu ukuran yang

mencakup keefektifan dalam pencapain

tujuan dan efisiensi yang merupakan

rasio dari keluaran efektif, terhadap

Page 50: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 48

masukan yang diperlukan untuk

mencapai tujuan” (Robbins, 2001:75).

Dengan demikian dapat disimpulkan,

kinerja merupakan tindakan-tindakan

atau pelaksanaan tugas yang telah

diselesaikan oleh seseorang dalam

kurun waktu tertentu dan patut diukur.

Hal ini dapat berkaitan dengan jumlah

kuantitas dan kualitas pekerjaan yang

dapat diselesaikan oleh individu dalam

kurun waktu tertentu.

2.2.2. Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja pegawai pada dasarnya

merupakan penilaian yang sistematik

terhadap penampilan kerja pegawai itu

sendiri dan terhadap taraf potensi

pegawai dalam upayanya

mengembangkan diri untuk

kepentingan organisasi. Dessler

(2001:131), mendefinisikan kinerja

sebagai prosedur apa saja yang

meliputi: (1) penetapan standar kinerja;

(2) penilaian kinerja aktual pegawai

dalam hubungan dengan standar-

standar ini; dan (3) memberi umpan

balik kepada pegawai dengan tujuan

memotivasi orang tersebut untuk

menghilangkan kemorosotan kinerja

atau terus berkinerja lebih tinggi lagi.

Andrew E. Sikula (dalam

Mangkunegara, 2007:69) menjelaskan

bahwa “Empolyee appraising is the

systematic evaluation of a worker’s job

performance and potential for

development. Appraising is the process

of estimating or judging the value,

excellence, qualities, or satus of some

object, person, or thing” (Penilaian

pegawai merupakan evaluasi yang

sistematis dari pekerjaan pegawai dan

potensi yang dapat dikembangkan.

Penilaian adalah proses penaksiran atau

penentuan nilai, kualitas, atau status

dari beberpa objek, orang ataupun

sesuatu).

Berdasarkan pendapat di atas, penilaian

kinerja pegawai adalah suatu proses

penilaian prestasi kerja pegawai yang

dilakukan pimpinan instansi atau

perusahaan secara sistematis

berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan

kepada pegawai.

Rumusan kinerja pegawai relatif

berbeda, namun pada dasarnya

mempunyai makna yang sama. Istijanto

(2006: 187) menyatakan ada beberapa

indikator yang perlu diperhatikan dalam

perumusan kinerja pegawai, yaitu;

Kualitas kerja, tanggung jawab Pegawai

terhadap pekerjaan, kerja sama tim,

motivasi kerja, orientasi, inisiatif

Pegawai.

2.2.3. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kinerja, Para pemimpin

suatu instansi sangat menyadari adanya

perbedaan kinerja antara seorang

Pegawai dengan Pegawai yang lainnya

yang berada di bawah pengawasannya.

Menurut Gibson (2001:52) ada tiga

perangkat variabel yang mempengaruhi

perilaku dan prestasi yaitu; a).Variabel

individu, terdiri dari kemampuan dan

ketrampilan baik mental dan fisik, latar

belakang keluarga, tingkat sosial dan

pengalaman, demografi terdiri dari

umur, asal-usul dan jenis kelamin.

b).Variabel organisasi terdiri dari

sumber daya, kepemimpinan, imbalan,

struktur dan desain pekerjaan.

c).Variabel psikologis terdiri dari

persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan

motivasi.

Menurut Mangkunegara (2007:67-68),

faktor yang mempengaruhi pencapaian

kinerja adalah faktor kemampuan

(ability) dan faktor motivasi

(motivation).

Page 51: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 49

(1). Faktor Kemampuan

(Ability).Secara psikologis,

kemampouan (ability) pegawai terdiri

dari kemampuan potensi (IQ) dan

kemampuan reality (knowledge + skill).

Artinya, pegawai yang memiliki IQ di

atas rata-rata (110-120) dengan

pendidikan yang memadai untuk

jabatannya dan terampil dalam

mengerjakan pekerjaan sehari-hari,

maka ia akan lebih mudah mencapai

kinerja yang diharapkan.

(2). Faktor Motivasi

(Motivation). Motivasi terbentuk dari

sikap (attitude) seorang pegawai dalam

menghadapi situasi (situation) kerja.

Motivasi merupakan kondisi yang

menggerakkan diri pegawai yang

terarah untuk mencapai tujuan

organisasi (tujuan kerja). Selanjutnya

menurut McClelland (dalam

Mangkunegara, 2007:68)

mengemukakan enam karakteristik

pegawai yang memiliki motif

berprestasi tinggi, yaitu pertama,

memiliki tanggung jawab pribadi yang

tinggi. Kedua, berani mengambil

resiko. Ketiga, memiliki tujuan yang

realistis. Keempat, memiliki rencana

kerja yang menyeluruh dan berjuang

untuk merealisasi tujuannya. Kelima,

memanfaatkan umpan baik (feed back)

yang konkret dalam seluruh kegiatan

kerja yang dilakukan. Keenam, mencari

kesempatan untuk merealisasi rencana

yang telah diprogramkan. Berdasarakan

pendapat McClelland tersebut, pegawai

akan mampu mencapai kinerja

maksimal jika ia memiliki motif

berprestasi tinggi. Motif berprestasi

yang perlu dimiliki oleh pegawai harus

ditumbuhkan dari dalam diri sendiri

selain dari lingkungan kerja.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode

penelitian eksplanatori (explanatory

research). Penggunaan metode ini

karena peneliti tidak hanya

menggambarkan fakta-fakta empiris

yang ditemui di lapangan, tetapi juga

bermaksud menganalisis dan

menjelaskan pengaruh antar variabel.

Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan Singarimbun (2008: 4)

bahwa :

Penelitian penjelasan (explanatory

research) menyoroti hubungan antara

variabel-variabel penelitian dan

menguji hipotesis yang telah disusun

sebelumnya. Karena itu penelitian ini

disertai testing research. Meskipun

uraiannya mengandung deskripsi tetapi

fokusnya diarahkan pada penjelasan

hubungan antara tiga variabel.

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini sesuai

pendapat Winarno Surakhmad (2008:

251), yaitu:

4. Wawancara

Yaitu mengadakan wawancara secara

langsung dengan Kepala Dinas

Pertanian Kabupaten Pangandaran,

dimana menanyakan berbagai hal

khususnya yang berhubungan dengan

kecerdasan emosional dan kinerja

pegawai sebagai pelaksana yang

memberikan pelayanan tugas dan

pekerjaan di lingkungan Dinas

Pertanian Kabupaten Pangandaran.

5. Studi Dokumentasi

Yaitu mengumpulkan dokumen-

dokumen yang berkaitan dengan

pelaksanaan kecerdasan emosional dan

Page 52: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 50

kinerja pegawai Dinas Pertanian

Kabupaten Pangandaran.

6. Kuesioner;

Yaitu pengumpulan data yang

dilakukan melalui penyebaran daftar

pertanyaan yang bersifat tertutup, cara

ini peneliti lakukan terhadap para

pegawai pelaksana dan pejabat Dinas

Pertanian Kabupaten Pangandaran.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan klasifikasi penilaian

indikator keseluruhan maka dapat

dilihat bahwa total skor nilai tanggapan

responden mengenai kecerdasan

emosional adalah sebesar 1439

sehingga termasuk klasifikasi baik,

artinya sebagian besar responden

memberikan penilain yang baik

terhadap Pegawai Negeri Sipil pada

Dinas Peternakan Kabupaten

Pangandaran.

Berdasarkan klasifikasi penilaian

indikator keseluruhan maka dapat

dilihat bahwa total skor nilai tanggapan

responden mengenai Kinerja Pegawai

Negeri Sipil adalah sebesar 897

sehingga termasuk klasifikasi baik,

artinya sebagian besar Kinerja Pegawai

Negeri Sipil pada Dinas Pertanian

Kabupaten Pangandaran Ciamis sudah

baik. Kinerja Pegawai Negeri Sipil

berhubungan erat dengan kecerdasan

emosional.

PEMBAHASAN

Selanjutnya dilakukan pengujian

hipotesis secara simultan untuk menguji

apakah terdapat pengaruh secara

signifikan atau tidak, nilai signifikansi

dihitung dengan program SPSS dengan

hasil sebagai berikut :

Dengan menggunakan tingkat

keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) dan

degree of freedom (k) dan (n-k-1)

diperoleh nilai Pvalue = 0,000 < 0,05

sehingga dapat diartikan bahwa secara

simultan kecerdasan emosional

berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada

Dinas Pertanian Kabupaten

Pangandaran Ciamis, dengan demikian

hipotesis dapat diterima kebenarannya.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan mengenai pengaruh

kecerdasan emosional terhadap Kinerja

Pegawai Negeri Sipil pada Dinas

Pertanian Kabupaten Pangandaran,

maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Kecerdasan emosional pada Dinas

Pertanian Kabupaten Pangandaran

termasuk klasifikasi baik. Dalam

hal ini cara Dinas Pertanian

Kabupaten Pangandaran

mengkomunikasikan kecerdasan

emosional melalui kecerdasan diri

dan kecerdasan sosial yang baik.

2. Kinerja Pegawai Negeri Sipil

konsumen pada Dinas Pertanian

Kabupaten Pangandaran termasuk

klasifikasi baik. Kinerja Pegawai

Negeri Sipil berhubungan erat

dengan kecerdasan emosional.

3. Hasil analisis menunjukkan bahwa

kecerdasan emosional berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja

Pegawai Negeri Sipil pada Dinas

Pertanian Kabupaten Pangandaran,

sehingga dengan demikian

hipotesis dapat diterima

kebenarannya.

7.2 Saran

Berdasarkan hasil simpulan maka

diperoleh saran sebagai berikut:

Page 53: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 51

1. Nilai skor terendah dari variabel

kecerdasan emosional yaitu

mengenai keegoisan dalam

memberikan pendapat oleh para

Pegawai Negeri sipil pada Dinas

Pertanian Kabupaten Pangandaran,

oleh karena itu sebaiknya para

Pegawai Negeri Sipil pada Dinas

Pertanian Kabupaten Pangandaran

agar jangan mementingkan ego

masing-masing dalam berpendapat.

2. Nilai skor terendah dari variabel

Kinerja Pegawai Negeri Sipil yaitu

mengenai pencapaian pekerjaan

sesuai target yang ditentukan,

sebaiknya DinasPertanian

memeberikan waktu yang tidak

yang memungkinkan para Pegawai

mengerjakan tugasnya secara

optimal mengingat pekerjaan yang

dilakukan adalah pekerjaan

lapangan.

3. Melihat pengaruhnya yang kuat

kecerdasan emosional terhadap

Kinerja Pegawai Negeri Sipil, maka

sebaiknya perusahaan harus

mempertahankan dan lebih

meningkatkan kecerdasan

emosional yang selama ini telah

dilaksanakan.

REFERENSI

Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan

Saefullah. 2009. Pengantar

Manajemen, Edisi Pertama, Jakarta :

Prenada Media.

Hani T. Handoko. 2009.

Manajemen,Edisi Ke-2, Cetakan

Keduapuluh, Yogyakarta : BPFE

Henry Simamora, 2006 Manajemen

Sumber Daya Manusia, Edisi Keempat,

penerbit : STIE YKPN, Yogyakarta.

Malayu S.P. Hasibuan. 2008.

Manajemen Sumber Daya Manusia.

Edisi Revisi. Jakarta : PT.Bumi Aksara

Sugiyono, 2007. Statistik untuk

Penelitian. Revisi Terbaru. Bandung :

CV. Alfabeta.

Nugroho, Rakhmat. 2008. Analisis

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

KinerjaKaryawan (Studi Empiris pada

PT Bank Tabungan Negara

(Persero)Cabang Bandung).Jurnal

Universitas Diponegoro Semarang

Vol.8, No.3,

hal.17-29.

Tukijan, Hernoto. 2011. Analisis

Perbedaan Kecerdasan Emosional,

motivasi kerja, kinerja, ditinjau dari

gender dan tingkat pendidikan (studi

faskel ekonomi PNPM Mandiri

Perkotaan jawa tengah). Ejurnal STIE

Dharmaputra, Semarang Vol.18, No. 30

Goleman, Daniel. 2007. Emotional

Intellegence. Diterjemahkan oleh T.

Hermaya.Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Page 54: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 52

PENGARUH HARGA DAN DESAIN PRODUK TERHADAP PROSES

KEPUTUSAN PEMBELIAN

KELOM SHENY DI KOTA TASIKMALAYA

Oleh:

DEPY MUHAMAD PAUZY

KUSUMA AGDHI RAHWANA

e-mail: [email protected]

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga dan desain produk terhadap

proses keputusan pembelian produk Kelom Sheny. Tujuan penelitian tersebut didasarkan

atas kenyataan lapangan bahwa dalam kurun waktu satu tahun terakhir (2016) telah

terjadi penurunan penjualan produk Kelom Sheny. Diduga penyebab penurunan tersebut

dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya adalah penyediaan produk yang kurang lengkap

serta potongan harga yang jarang dilakukan, serta daya beli konsumen semakin menurun.

Metode Penelitian yang digunakan adalah metode survey. Pengumpulan data diperoleh

melalui wawancara, studi pustaka dan kuesioner. Objek dalam penelitian ini adalah

semua konsumen yang berada di sekitar wilayah jalan Tamansari–Gunung Kanyere Kota

Tasikmalaya.

Dengan menggunakan analisis regresi berganda, dalam penelitian menemukan bahwa

harga berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan pembelian Kelom Sheny,

sehingga hipotesis teruji kebenarannya.

Kata kunci: Harga, desain produk dan keputusan pembelian

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of price and product design on the decision

process of purchasing products Kelom Sheny. The purpose of the study is based on the

fact that in the last year (2016) there has been a decline in sales of Kelom Sheny

products. Suspected causes of the decline is influenced by various factors, including the

provision of incomplete products and rarely discounted prices, and consumer purchasing

power decreased.

The research method used is survey method. Data collection was obtained through

interview, literature study and questionnaire. Objects in this study are all consumers who

are located around the area of Tamansari-Gunung Kanyere Tasikmalaya.

By using multiple regression analysis, in the study found that the price has a significant

effect on the purchasing decision process Kelom Sheny, so the hypothesis tested the truth.

Keywords: Price, product design and purchase decision

Page 55: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 53

BAB 1 PENDAHULUAN

Manusia adalah mahluk yang tidak

pernah puas dan cenderung memiliki

keinginan yang tidak terbatas. Bagi para

produsen, kalimat tersebut merupakan

sebuah celah peluang yang harus

dimanfaatkan untuk berbisnis, sehingga

dapat menghasilkan suatu keuntungan.

Secara teoritis banyak alternatif yang

bisa ditempuh oleh suatu perusahaan

dalam rangka mencapai dan

meningkatkan volume keputusan yang

diambil konsumen untuk membeli

produk-produk atau jasa-jasa yang

ditawarkan oleh produsen. Dalam fungsi

pemasaran, upaya untuk mencapai

penjualan yang menguntungkan tidak

lepas dari kemampuan perusahaan

dalam menguasai pemasaran. Strategi

pemasaran tersebut mencakup tiga

bagian pokok (Tjiptono, 2008:303)

yaitu:

1. Rencana penempatan produk,

dalam hasil penjualan, pasar

sasaran serta keuntungan selama

beberapa tahun mendatang.

2. Perincian harga produk, strategi

distribusi atau anggaran

pemasaran.

3. Sasaran jangka panjang dalam

penjualan, keuntungan serta

stategi bauran pemasaran.

Dalam pemasaran biasanya dihadapkan

pada masalah produk, harga, distribusi

dan promosi. Disamping masalah

tersebut biasanya masalah yang lain

yaitu tentang keputusan pembelian

konsumen. Kegiatan pemasaran

bertujuan untuk mempengaruhi

konsumen dalam pembelian suatu

produk. Dalam melakukan pembelian

konsumen membutuhkan informasi

tentang produk yang akan dibeli. Salah

satunya adalah informasi tentang harga

produk.

Ibu-ibu rumah tangga biasanya sangat

jeli dalam membeli dan menyeleksi

harga produk, mereka lebih

menginginkan dengan harga yang relatif

terjangkau mendapatkan produk yang

berkualitas apalagi produk yang sudah

mempunyai merek. Proses pengambilan

keputusan sangat bervariasi, ada yang

sederhana dan ada yang sangat

kompleks. Pengambilan keputusan tidak

hanya berakhir dengan terjadinya

transaksi pembelian akan tetapi diikuti

pula tahap perilaku pembeli

Salah satu produk andalan Kota

Tasikmalaya yaitu Kelom Geulis

Tasikmalaya. Kelom Geulis

Tasikmalaya di ambil dari bahasa

belanda ‘kelompen’ yang artinya sandal

kayu. Istilah Kelom Geulis Tasikmalaya

sendiri berasal dari bahasa sunda yang

berarti sandal kayu cantik. Sandal kelom

biasanya di pakai untuk acara hajatan

ataupun acara resmi. Kelom Geulis

Tasikmalaya terbuat dari kayu mahoni

atau albasia. Kelom Geulis Tasikmalaya

ini di buat secara manual dengan

menggunakan tangan. Agar tampak

menarik, kelom di berikan hiasan.

Hiasan kelom umumnya adalah hiasan

ukiran dengan motif bunga. Sekarang

ini, terdapat juga kelom dengan

menggunakan hiasan cat air brush dan

juga hiasan batik atau yang lebih di

kenal dengan kelom batik. Kerajinan

Kelom Geulis Tasikmalaya banyak di

produksi sebagai Home Industry sebagai

contoh Kelom Sheny yang bertempat di

Gunung Kanyere – Tamansari Kota

Tasikmalaya, tetapi atas kenyataan

lapangan bahwa dalam kurun waktu satu

tahun terakhir telah terjadi penurunan

penjualan produk Kelom Sheny. Diduga

penyebab penurunan tersebut

dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya

adalah penyediaan produk yang kurang

lengkap serta potongan harga yang

jarang dilakukan, serta daya beli

konsumen semakin menurun.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis

cenderung mengambil judul “Pengaruh

harga dan desain produk terhadap

proses keputusan pembelian Kelom

Sheny di Kota Tasikmalaya”.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Pengertian Harga

(Pricing)

Dalam Lupiyoadi (2011:

61) Strategi penentuan harga (pricing)

Page 56: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 54

sangat signifikan dalam pemberian value

kepada konsumen dan mempengaruhi

image produk, serta keputusan

konsumen untuk membeli. Harga juga

berhubungan dengan pendapatan dan

turut mempengaruhi supply atau

marketing channels. Akan tetapi, yang

paling penting adalah keputusan dalam

harga harus konsisten dengan strategi

pemasaran secara keseluruhan. Kotler

(2012: 509) metode penentuan harga

dapat didekati dengan menseleksi harga

akhir dengan menambahkan faktor-

faktor diantaranya psychological pricing

di mana konsumen menggunakan harga

sebagai indikator kualitas dan

kebijaksanaan harga perusahaan

(company pricing policies) dengan

tujuan memberikan kuota harga kepada

tenaga penjualan untuk diberikan kepada

konsumen dan untuk profitabilitas

perusahaan.

Menurut Tjiptono (2012: 151) “harga

adalah satuan moneter atau ukuran

lainnya (termasuk barang dan jasa

lainnya) yang ditukarkan agar

memperoleh hak kepemilikanatau

pengunaan suatu barang atau jasa.

Pengertian ini sejalan dengan konsep

pertukaran (exchange) dalam

pemasaran”. Jadi bisa dikatakan harga

tergantung pada kemampuan

bernegosiasi dari pihak penjual atau

pembeli untuk memperoleh harga

kesepakatan yang sesuai dengan

keinginan masing-masing pihak,

sehingga pada awalnya pihak penjual

akan menetapkan harga yang tinggi dan

pembeli akan menetapkan penawaran

dengan harga terendah. Harga sebuah

produk atau jasa merupakan faktor

penentu dalam permintaan pasar. Harga

merupakan hal yang sangat penting yang

diperhatikan oleh konsumen dalam

membeli produk atau jasa. Jika

konsumen merasa cocok dengan harga

yang ditawarkan, maka mereka akan

cenderung melakukan pembelian ulang

untuk produk yang sama. Dalam teori

ekonomi disebutkan bahwa harga suatu

barang atau jasa yang pasarnya

kompetitif, maka tinggi rendahnya harga

ditentukan oleh permintaan dan

penawaran pasar. Menurut Fure

(2013:276), indikator yang digunakan

untuk mengukur harga antara lain :

1. Harga yang sesuai dengan manfaat

2. Persepsi harga dan manfaat

3. Harga barang terjangkau

4. Persaingan harga

5. Kesesuaian harga dengan kualitasnya

2.1.2. Peranan Harga

Harga memiliki dua peran

utama dalam proses pengambilan

keputusan para pembeli yaitu:

1. Peranan alokasi dari harga, yaitu

fungsi harga membantu para

pembeli untuk memutuskan cara

memperoleh tertinggi yang

diharapkan berdasarkan daya

belinya. Dengan demikian

dengan adanya harga dapat

membantu para pembeli untuk

memutuskan cara

mengalokasikan daya belinya

pada berbagai jenis barang atau

jasa. Pembeli membandingkan

harga dari berbagai alternatif

yang tersedia, kemudian

memutuskan alokasi dana yang

dikehendaki.

2. Peranan informasi dari harga,

yaitu fungsi harga dalam

mendidik konsumen mengenai

faktor-faktor produksi, seperti

kualitas. Hal ini terutama

bermanfaat dalam situasi

dimana pembeli mengalami

kesulitan untuk menilai faktor

produksi atau manfaatynya

secara objektif. Persepsi yang

sering berlaku adalah bahwa

harga yang mahal

mencerminkan kualitas yang

tinggi. (Tjiptono, 2007:152).

Dalam menentukan keputusan

pembelian, informasi tentang harga

sangat dibutuhkan dimana informasi ini

akan diperhatikan, dipahami dan makna

yang dihasilkan dari informasi harga ini

dapat mempengaruhi perilaku

konsumen.

2.2. Desain produk

Mark Gobe (2008:7) menyatakan bahwa

“desain produk yang baik harus dapat

memberikan pengalaman sentuhan yang

Page 57: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 55

menyenangkan bagi pelanggan”. Mark

Gobe (2008:97) meyakini bahwa “dalam

membeli sesuatu konsumen tidak hanya

memerlukan informasi mengenai

produk, mereka cenderung menyentuh

produk untuk proses evaluasi”. Dalam

praktiknya kita dapat melihat bahwa

desain produk dari merek tertentu,

berbeda dengan desain produk yang

sama pada merek yang berbeda.

2.3. Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan yang luas

merupakan jenis pengambilan keputusan

yang paling lengkap, bermula dari

pengenalan masalah konsumen yang

dapat dipecahkan melalui pembelian

beberapa produk. Untuk keperluan ini,

konsumen mencari informasi tentang

produk atau merek tertentu dan

mengevaluasi produk atau merek akan

mengarah pada keputusan pembelian.

Selanjutnya konsumen akan

mengevaluasi dari hasil keputusannya,

proses pengambilan keputusan yang luas

terjadi untuk kepentingan khusus bagi

konsumen atau untuk pemgambilan

keputusan yang membutuhkan tingkat

keterlibatan tinggi. Tingkat keterlibatan

merupakan karakteristik konsumen,

bukan karakteristik produk sebagaimana

yang sering disalah artikan. Konsumen

dikatakan mempunyai tingkat

keterlibatan yang tinggi jika dalam

membeli suatu produk atau jasa, mereka

meluangkan cukup banyak waktu,

perhatian dan usaha untuk

membandingkan berbagai merek

(Tjiptono, 2008:20).

Berikut jurnal penelitian

relevan yang lain mengenai judul

penelitian yang penulis angkat :

1. Evelina dkk., (2013), Harga,

kualitas produk dan kualitas

pelayanan pengaruhnya terhadap

keputusan pembelian mobil

Toyota Avanza, Jurnal EMBA

1251Vol.1 No.3 September

2013, Hal. 1251- 1259.

2. Rachim, T. & Setiawan, I.

(2014), The Effects of Product

Attributes and Pricing Policy to

Netbook Purchase Decision:

(Case Study of Universitas

Widyatama Students),

International Journal of Science

and Research (IJSR) Vol. 3

Issue 4 April 2014.

BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT

PENELITIAN

3.1. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh harga produk

Kelom Sheny terhadap proses

keputusan pembelian

2. Untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh harga produk

Kelom Sheny terhadap proses

keputusan pembelian

3.2. Manfaat Penelitian

Dari sisi pengembangan ipteks dan

perguruan tinggi. Penelitian ini seiring

dengan visi Perguruan Tinggi

(Universitas Perjuangan) yaitu hasil

penelitian dapat dimanfaatkan untuk

menunjang kondisi pegawai di

lingkungan Universitas Perjuangan.

Pengembangan ipteks di perguruan

tinggi yang dipublikasikan pada jurnal

ilmiah dan di seminarkan akan

menambah kontribusi perguruan tinggi

dalam pengembangan ipteks secara

sosial.

Dari sisi pengembangan materi

pembelajaran. Hasil penelitian dapat

digunakan sebagai materi pembelajaran

berbasis hasil riset (research-based

learning), terutama untuk

mengembangkan materi pembelajaran

yang terkait dengan manajemen

pemasaran.

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah masyarakat

di sekitar jalan Tamansari-Gunung

Kanyere kota Tasikmalaya sebagai

konsumen Kelom Sheny. Ruang Lingkup

dalam penelitian ini adalah seberapa

besar pengaruh harga dan desain produk

terhadap proses keputusan pembelian

produk Kelom Sheny.

4.2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan

adalah metode survey (Nur Indriyanto

dan Bambang Supomo, 2009 :152)

Page 58: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 56

dengan instrumen pengumpulan data

menggunakan wawancara dan

kuesioner.

4.2.1. Instrumen Pengumpulan

Data

Instrumen utama yang digunakan untuk

pengumpulan data adalah kuesioner.

Bentuk pertanyaan yang digunakan

kuesioner adalah struktur non disqued,

yaitu bentuk pertanyaan yang telah

disusun sebelumnya dengan tujuan agar

maksud pertanyaan dapat diketahui

dengan jelas, dengan kombinasi pilihan

ganda yang berisi seperangkat

pertanyaan responden mengenai suatu

objek sikap. Setiap jenis responden

dinilai dengan menggunakan skala sikap

yang berpedoman kepada skala likert.

Sikap – sikap pertanyaan tersebut

memperlihatkan pendapat positif atau

negatif. Setiap jenis responden dinilai

sesuai arah pertanyaan yaitu :

a) Untuk pertanyaan positif

skala nilai yang dipergunakan

adalah 5-4-3-2-1

b) Untuk pertanyaan negatif

skala nilai yang dipergunakan

adalah 1-2-3-4-5

4.2.2. Teknik Penarikan Sampel

- Populasi

Adapun pengertian populasi menurut

Sugiyono (2008: 55):

“wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek atau subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Populasi dalam penelitian ini adalah

masyarakat di sekitar Kota Tasikmalaya

tepatnya Gunung Kanyere-Tamansari.

- Sample Penelitian

Menurut Sugiyono (2008 : 57) sampel

adalah sebagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Untuk menentukan ukuran

sampel yang akan diambil agar mewakili

seluruh populasi digunakan rumus yang

dikemukakan oleh Slovin yang dikutip

oleh Husein Umar (2007 : 141) sebagai

berikut :

( )2

1 eN

Nn

+=

n = 690.495 / (1 + 690.495

(0.01)) = 87.35

n = 90 orang (dibulatkan)

Dimana :

N = Jumlah Populasi

n = ukuran sampel

e² = standard error (10%)

4.3. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini,

kemudian dianalisis dengan

menggunakan statistik yaitu analisis

regresi berganda untuk mengetahui

pengaruh harga dan desain produk

terhadap proses keputusan pembelian.

Berikut adalah tabel operasional variabel

dimana variabel X1 adalah Harga,

variabel X2 adalah Desain Produk dan

Variabel Y adalah Proses Keputusan

Pembelian pada Produk Kelom Sheny.

Variabel Definisi Operasional Indikator Ukuran Skala

Harga (X1) Jumlah uang

(ditambah beberapa

barang kalau

mungkin) yang

dibutuhkan untuk

mendapatkan

sejumlah kombinasi

dari barang beserta

pelayanannya (Basu

Swastha, 2010:147).

Terjangkaunya

harga pada

konsumen

• Harga Kelom Sheny

Murah

ORDI

-NAL

• Harga Kelom Sheny

terjangkau untuk

konsumen

• Harga Kelom Sheny

sesuai dengan kualitas

yang diberikan

Perbandingan

harga dengan

kompetitor

• Harga Kelom Sheny

bersaing dengan produk

kompetitor

Page 59: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 57

• Harga Kelom Sheny

sesuai dengan kualitas

yang diberikan jika

dibandingkan dengan

harga dan kualitas

produk kompetitor

Desain Produk

(X2)

Pengemasan yang

berkaitan dengan

perancangan dan

pembuatan wadah

atau pembungkus

untuk suatu produk

(Fandy Tjiptono,

2007:106).

Pelindung isi

(protection)

Memberikan

kemudahan

dalam

penggunaan

Memberikan

daya tarik

(promotion)

• Desain produk Kelom

Sheny dapat melindungi

produk rokoknya

• Desain produk Kelom

Sheny praktis untuk

dibawa

• Warna produk Kelom

Sheny menarik

• Bentuk kemasan produk

Kelom Sheny menarik

Identitas produk

(image) • Produk Kelom Sheny

memberikan kesan

mewah

Proses

Keputusan

Pembelian (Y)

Beberapa tahapan

yang dilakukan oleh

konsumen sebelum

melakukan keputusan

pembelian suatu

produk (Kotler,

2007:223)

Mengenali

adanya

kebutuhan

• Merupakan pemakai

loyal produk Kelom

Sheny

• Memakai produk Kelom

Sheny memuaskan anda

dalam memakainya

• Produk Kelom Sheny

memberikan rasa

nyaman yang baru yang

sesuai dengan perkiraan

anda

Pencarian

informasi

sebelum

pembelian

(Prepurchase

search)

• Konsumen produk

Kelom Sheny

mendapatkan Informasi

yang cukup tentang

produk

Keputusan

Pembelian

(Purchase

Decision)

• Akan membeli produk

Kelom Sheny

• Menjadi pemakai loyal

produk Kelom Sheny

Perilaku

konsumen

setelah

pembelian

• Akan melakukan

pembelian ulang produk

Kelom Sheny

Page 60: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 58

• Menyarankan

komsumen lain untuk

membeli produk Kelom

Sheny

BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG

DICAPAI

5.1. Hasil Penelitian

Untuk lebih jelas mengenai hasil

penelitian dengan judul pengaruh harga

dan desain produk terhadap proses

keputusan pembelian produk Kelom

Sheny kota Tasikmalaya dilakukan

pengolahan data primer/hasil kuesioner

dengan software SPSS 24. Berikut hasil

regresi berganda/output dengan

menggunakan software SPSS 24:

Tabel 4.1 Korelasi Antar Variabel

Correlations

VarY VarX1 VarX2

Pearson Correlation VarY 1,000 ,732 ,676

VarX1 ,732 1,000 ,832

VarX2 ,676 ,832 1,000

Sig. (1-tailed) VarY . ,000 ,000

VarX1 ,000 . ,000

VarX2 ,000 ,000 .

N VarY 90 90 90

VarX1 90 90 90

VarX2 90 90 90

Sumber: Data diolah.

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas,

menunjukan bahwa korelasi antara

variabel X1 (Harga) dengan variabel X2

(Desain Produk) sebesar 0,832

sedangkan variabel X1 (Harga) terhadap

variabel Y (Proses Keputusan

Pembelian) sebesar 0,732 dan korelasi

antara variabel X2 (Desain Produk)

dengan variabel Y (Proses Keputusan

Pembelian) sebesar 0,676.

Tabel 4.2 Uji F

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 ,742a ,551 ,540 5437,06671 ,551 53,295 2 87 ,000 1,647

a. Predictors: (Constant), VarX2, VarX1

b. Dependent Variable: VarY

Sumber: Data diolah.

Dari Tabel 4.2 diatas menunjukan

bahwa nilai Rsquare sebesar 0,551

artinya dari model persamaan regresi

dimana X1 (Harga) dan X2 (Desain

Produk) berpengaruh sebesar 55,1%

terhadap Y (Proses Keputusan

Pembelian), nilai tersebut tidak terlalu

besar dan mengindikasikan bahwa ada

faktor lain sebesar 44.9% yang

berpengaruh terhadap proses keputusan

pembelian selain harga dan desain

produk dan dilihat dari sig. F kurang

dari 0,05 menunjukan model bagus

secara keseluruhan atau simultan dan

bisa dilanjutkan dengan uji t atau uji

secara parsial.

Tabel 4.3 Uji Parsial

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2077,893 2597,610 ,800 ,426

Page 61: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 59

VarX1 ,992 ,233 ,550 4,250 ,000

VarX2 ,662 ,392 ,218 1,687 ,095

Sumber: Data diolah.

Pada Tabel 4.3 dalam uji t atau uji

secara parsial terlihat bahwa hanya ada

satu variabel bebas yang berpengaruh

signifikan terhadap proses keputusan

pembelian yakni variabel harga dengan

sig. 0,000 kurang dari 0,005 sedangkan

variabel desain produk dengan nilai sig.

0,095 lebih besar dari 0,005. Hal ini

menunjukan bahwa konsumen tidak

terlalu melihat desain produk khususnya

pada produk Kelom Sheny dan lebih

melihat dari segi harga, karena produk

Kelom Sheny dibuat dari mulai bahan

baku sampai ke produk akhir siap jual

sehingga produk Kelom Sheny siap

bersaing dari segi harga dibanding

dengan harga kompetitor yang

kebanyakan bahan bakunya beli atau

dengan kata lain tidak berproduksi dari

awal.

5.2. Pembahasan

Pengujian pengaruh harga dan desain

produk terhadap proses keputusan

pembelian ditunjukan oleh hasil analisis

data diolah yang menunjukan bahwa

variabel harga berpengaruh signifikan

terhadap proses keputusan pembelian.

Hal ini menjelaskan bahwa dilihat dari

tingkat signifikansi variabel harga lebih

kecil dari tingkat signifikansi 5%, selain

itu juga responden mengakui bahwa

harga Kelom Sheny relatif lebih murah

dari kompetitor dikarenakan produk

Kelom Sheny berproduksi dari awal

(bahan baku awal) sampai tahap akhir

produksi dan siap dipasarkan sehingga

lebih efisien dari segi ekonomi

dibandingkan dengan kompetitor.

Responden melihat hal yang positif dari

harga Kelom Sheny, sehingga responden

tertarik dengan harga tersebut dan

variabel harga menjadi salah satu faktor

yang berpengaruh terhadap proses

keputusan pembelian.

Hasil analisis Kuesioner pada variabel

harga menunjukan rata-rata total skor

dan tingkat interpelasi setuju. Hal ini

menunjukan bahwa tingkat harga jual

produk Kelom Sheny diterima oleh

responden. Secara umum responden

menanggapi bahwa responden setuju

dengan tingkat harga yang murah,

tingkat harga yang terjangkau, tingkat

harga yang bersaing dan kesesuaian

kualitas terhadap harga yang Kelom

Sheny tawarkan dengan produk yang

mereka dapatkan. Hal ini yang

menyebabkan variabel harga

berpengaruh signifikan terhadap proses

keputusan pembelian.

Dilihat dari uji parsial variabel desain

produk menunjukkan bahwa nilai

signifikansi variabel desain kemasan

lebih besar dari tingkat signifikansi 5%,

hal ini menjelaskan bahwa variabel

desain produk tidak berpengaruh

signifikan terhadap proses keputusan

pembelian. Hal ini dikarenakan para

responden kurang memperhatikan desain

produknya dan lebih mementingkan

harga yang terjangkau, sehingga desain

produk tidak signifikan pada keputusan

pembelian produk Kelom Sheny

Pada Analisis pengujian variabel harga

dan desain produk secara simultan

menyatakan bahwa variabel harga dan

desain produk berpengaruh signifikan

terhadap proses keputusan pembelian.

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

6.1. Simpulan

Adapun dari hasil penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa:

1. Besarnya pengaruh desain

produk terhadap proses

keputusan pembelian produk

Kelom Sheny pada pengujian

hipotesis pada variabel desain

produk menunjukan bahwa

terdapat pengaruh yang tidak

signifikan terhadap proses

keputusan pembelian.

2. Pada pengujian hipotesis pada

variabel harga menunjukan

bahwa variabel harga

berpengaruh signifikan terhadap

proses keputusan pembelian,

dan hasil rekapitulasi kuesioner

Page 62: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 60

responden variabel harga

didapat hasil dengan kriteria

setuju.

3. Secara simultan pengaruh desain

produk dan harga terhadap

proses keputusan pembelian

Kelom Sheny dapat disimpulkan

bahwa model baik digunakan

untuk menunjukan pengaruh

desain produk dan harga

terhadap proses keputuasan

pembelian.

6.2. Saran

Berdasarkan data dan simpulan yang

telah diperoleh dalam penelitian ini,

maka penulis memberikan beberapa

saran yang sekiranya dapat bermanfaat

sebagai masukan bagi pihak yang

berkepentingan. Adapun saran yang

dapat diberikan diambil dari poin

terendah dari indikator tiap variabel

adalah sebagai berikut:

1. Produsen produk Kelom Sheny

disarankan membuat sebuah

program marketing yang dapat

meningkatkan brand image pada

masyarakat.

2. Produsen produk Kelom Sheny

disarankan membuat sebuah

inovasi tentang produk tersebut

sehingga loyalitas konsumen

dapat tumbuh pada masyarakat.

3. Untuk penelitian selanjutnya

disarankan untuk mencari

variabel moderasi lain selain

variabel desain produk dan

harga.

Page 63: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 61

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Alma, Buchari. 2008, Manajemen

Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung:

CV. Alfabeta.

Husein Umar. 2007. Metode penelitian

Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Edisi

1,-10: Rajawali Pers, Jakarta.

Gobe, Marc. 2005, Emotional Branding,

Jakarta, penerbit : Erlangga.

Kotler, P. & Armstrong, G. 2008,

Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12

penerbit Erlangga.

Kotler, P. & Armstrong, G. 2009,

marketing an introduction, Ninth

Edition.New Jersey: Prentice Hall.

Sugiyono, Prof. Dr. 2008, Statistik

Untuk Penelitian, Cetakan kesepuluh,

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, Prof. Dr. 2008, Metodologi

Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Tjiptono, Fandy. 2007. Strategi

Pemasaran. Edisi ke dua, penerbit Andi,

Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. 2008. “Stratergi

Pemasaran”, Edisi Kedua, Penerbit

Andi, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra,

2012, Pemasaran Strategik. Yogyakarta.

Jurnal :

Evelina dkk., (2013), Harga, kualitas

produk dan kualitas pelayanan

pengaruhnya terhadap keputusan

pembelian mobil Toyota Avanza, Jurnal

EMBA1251Vol.1No.3 September 2013,

Hal. 1251-1259.

Rachim, T. & Setiawan, I. (2014),The

Effects of Product Attributes and

PricingPolicy to Netbook Purchase

Decision: (Case Study of Universitas

Widyatama Students), International

Journal of Science and Research

(IJSR)Vol. 3 Issue 4 April 2014.

Page 64: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 62

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN

DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL

(Sensus Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods) yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)

==============================================================

Rita Tri Yusnita

ABSTRACT

The objectives of this research are to find out the influences of size firm and profitability, both

simultaneously and partially, to capital structure at Consumer Goods Industry listed on Bursa

Efek Indonesia 2013. The used method in this research is census method. The population that

was observed is 32 companies of Consumer Goods Industry listed on Bursa Efek Indonesia

2013. The data collected are secondary data. Data analyses in this research used the multiple

linier regression analyses by using SPSS software. The results of this research showed that

there were influences of size firm and profitability, simultaneously, to capital structure, but not

significant, at Consumer Goods Industry listed on Bursa Efek Indonesia 2013. There was a

negative influence of size firm, partially, to capital structure, but not significant, at Consumer

Goods Industry listed on Bursa Efek Indonesia 2013. There was a negative influence of

profitability partially to capital structure, but not signicant, at Consumer Goods Industry listed

on Bursa Efek Indonesia 2013.

Key Words: Size firm, profitability, capital structure

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial ukuran

perusahaan dan profitabilitas terhadap struktur modal pada Perusahaan Sektor Industri Barang

Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode sensus. Populasi yang diteliti yaitu sebanyak 32 perusahaan Sektor

Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Data yang

dikumpulkan berupa data sekunder. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas, secara simultan, berpengaruh tapi tidak signifikan,

terhadap struktur modal pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Ukuran perusahaan, secara parsial, berpengaruh negatif tapi

tidak signifikan, terhadap struktur modal pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Profitabilitas, secara parsial, berpengaruh

negatif tapi tidak signifikan, terhadap struktur modal pada Perusahaan Sektor Industri Barang

Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013.

Kata Kunci: Ukuran perusahaan, profitabilitas, struktur modal

Page 65: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 63

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dan kelanjutan hidup

perusahaan, terutama perusahaan besar,

tidak akan terlepas dari kebutuhan dana.

Pemenuhan kebutuhan dana dapat berasal

dari sumber dana internal maupun sumber

dana eksternal. Jika kebutuhan dana suatu

perusahaan sudah sedemikian

meningkatnya karena pertumbuhan dan

perkembangan perusahaan, dan dana

internal atau modal sendiri tidak lagi

mencukupi karena telah dipergunakan

seluruhnya, maka perusahaan dapat

menggunakan pinjaman atau hutang (debt

financing) maupun dengan menerbitkan

saham baru.

Beberapa alternatif sumber pendanaan

dapat berupa hutang jangka pendek, hutang

jangka panjang, penerbitan saham dan

obligasi, serta laba ditahan (Riyanto, 2001).

Pemilihan kombinasi sumber pendanaan

perusahaan tersebut menciptakan struktur

modal perusahaan.

Struktur modal adalah perbandingan hutang

dan modal sendiri dalam struktur finansial

perusahaan (Husnan, 2002). Struktur modal

optimal akan diperoleh jika tepat dalam

menentukan kombinasi struktur modal,

yang mana struktur modal optimal mampu

menjadi fondasi kuat bagi perusahaan untuk

menjalankan aktivitas bisnisnya, yang

selanjutnya dapat menghasilkan keuntungan

optimal bagi perusahaan.

Struktur modal akan dipengaruhi oleh

keputusan manajemen dalam penggunaan

hutang dan modal sendiri, atau dengan kata

lain dipengaruhi keputusan manajemen

dalam menentukan kombinasi penggunaan

hutang dan modal sendiri, dimana

keputusan manajemen dalam penggunaan

hutang dan modal sendiri didasarkan pada

beberapa hal yang dapat dijadikan

pertimbangan, diantaranya adalah ukuran

perusahaan dan tingkat profitabilitas.

Faktor ukuran perusahaan dapat

mempengaruhi struktur modal, karena

semakin besar perusahaan akan

memerlukan dana yang semakin besar pula

untuk kepentingan investasi (Ariyanto,

2002). Perusahaan besar dengan total aktiva

yang besar cenderung berani untuk

menggunakan modal dari pinjaman dalam

membelanjai seluruh aktiva, dibandingkan

dengan perusahaan yang lebih kecil

ukurannya.

Page 66: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 64

Profitabilitas dapat mempengaruhi struktur

modal karena profitabilitas akan

mempengaruhi keputusan perusahaan

dalam menggunakan hutang. Perusahaan

dengan tingkat pengembalian yang tinggi

atas investasi cenderung menggunakan

hutang yang relatif kecil.

Hasil penelitian Ni Wayan Yuliani dan Ica

Rika (2014) menunjukan bahwa

profitabilitas berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap struktur modal,

sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap struktur

modal. Hasil penelitian yang dilakukan

Mardiansyah (2012) menunjukkan bahwa

profitabilitas berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap struktur modal. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan lebih

menggunakan modal sendiri berupa laba

yang diperoleh (laba ditahan).

Namun penelitian yang dilakukan Nadia

Puspawardani (2012) menunjukkan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap struktur modal, dan

profitabilitas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap struktur modal. Hal ini

berarti bahwa perusahaan dengan profit

yang tinggi lebih berani menggunakan

hutang untuk pendanaan perusahaannya.

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai dampak ukuran perusahaan dan

profitabilitas terhadap struktur modal pada

perusahaan Sektor Industri Barang

Konsumsi (Consumer Goods) yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2013. Alasan pemilihan perusahaan sektor

industri barang konsumsi, karena

perusahaan sektor industri barang konsumsi

berkembang pesat dan sebagian besar

merupakan kebutuhan sehari-hari

masyarakat, sehingga kemungkinan

mengalami kerugian sangat kecil.

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka

penelitian ini dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui dan menganalisis:

1. Ukuran perusahaan, profitabilitas dan

struktur modal pada Perusahaan Sektor

Industri Barang Konsumsi (Consumer

Goods) yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2013.

2. Pengaruh ukuran perusahaan dan

profitabilitas, secara parsial, terhadap

struktur modal pada Perusahaan Sektor

Industri Barang Konsumsi (Consumer

Goods) yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2013.

3. Pengaruh ukuran perusahaan dan

Page 67: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 65

profitabilitas, secara simultan, terhadap

struktur modal pada Perusahaan Sektor

Industri Barang Konsumsi (Consumer

Goods) yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2013.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai

suatu skala dimana dapat diklasifikasikan

besar kecil perusahaan menurut berbagai

cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai

pasar saham, dan lain-lain (Agnes Sawir;

2009). Sementara itu, Arens dan Loebbeck

(2005) menyatakan ukuran perusahaan

dapat dinilai dari seberapa besar total

asset/aktiva yang dimiliki perusahaan.

Pendapat lain mengatakan bahwa pada

dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi

pada tiga kategori, yaitu perusahaan besar

(large firm), perusahaan menengah

(medium-size), dan perusahaan kecil (small

firm). Penentuan perusahaan ini didasarkan

pada total asset perusahaan.

Untuk melakukan pengukuran terhadap

ukuran perusahaan dapat digunakan ukuran

aktiva digunakan untuk mengukur besarnya

perusahaan, ukuran aktiva tersebut diukur

sebagai logaritma dari total aktiva

(Yogiyanto; 2007). Nilai total asset atau

total aktiva biasanya bernilai sangat besar

dibandingkan dengan variabel keuangan

lainnya, untuk itu variabel asset diperhalus

menjadi log asset atau ln asset (Asnawi;

2005).

2.2 Profitabilitas

Profitabilitas selalu dijadikan alat ukur

kinerja manajemen perusahaan, karena

menunjukkan sejauh mana kemampuan

perusahaan dalam meraih keuntungan dan

juga memberikan gambaran tentang tingkat

efektifitas manajemen dalam melaksanakan

kegiatan operasinya. Menurut Bambang

Riyanto (2001) profitabilitas adalah

kemampuan suatu perusahaan untuk

menghasilkan laba selama suatu periode

tertentu. Sementara itu Ridwan Tobing dan

Nirwan Talankky (2004) mendefinisikan

profitabilitas sebagai kemampuan perseroan

untuk memperoleh laba dan potensi untuk

memperoleh penghasilan pada masa yang

akan datang yang dapat diukur dengan

Return on Equity (ROE) dan Return on

Assets (ROA).

Ukuran profitabilitas suatu perusahaan

dapat dilihat dari rasio profitabilitas. Rasio

profitabilitas memberi gambaran tentang

tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan.

Page 68: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 66

Rasio profitabilitas yang dikemukakan para

ahli, yang umum digunakan adalah Return

on Assets (ROA), Return on Equity (ROE),

Return on Investment (ROI), Profit Margin

(Gross Profit Margin, Nett Profit Margin,

dan Operating Profit Margin).

2.3 Struktur Modal

Modal merupakan faktor penting dalam

suatu bisnis dan menentukan kelancaran

berjalannya aktivitas bisnis suatu

perusahaan. Modal yang merupakan

pembiayaan perusahaan dapat bersumber

dari internal (modal sendiri) maupun dari

eksternal (modal asing). Setiap perusahan

senantiasa berupaya untuk dapat menjaga

keseimbangan finansialnya dengan menjaga

struktur modal optimal. Struktur modal

adalah perimbangan atau perbandingan

antara modal asing (hutang jangka panjang)

dengan modal sendiri (Riyanto, 2001).

Rumus perhitungan struktur modal adalah

total hutang dibagi modal sendiri. Total

hutang yang dijadikan komponen struktur

modal lebih kepada hutang jangka panjang,

yang terdiri dari berbagai jenis obligasi dan

kredit investasi jangka panjang lainnya.

Modal sendiri terdiri dari berbagai jenis

saham, cadangan dan laba ditahan.

Penambahan hutang jangka panjang atau

pengurangan hutang jangka panjang akan

berakibat berubahnya struktur modal

perusahaan tersebut.

Struktur modal penting diperhatikan oleh

perusahaan karena menunjukkan kekuatan

finansial perusahaan, oleh karena itu

manajer perusahaan sebaiknya dapat

mengetahui faktor-faktor apa saja yang

dapat mempengaruhi struktur modal supaya

tercapai struktur modal optimal, yaitu

struktur modal yang dapat memaksimalkan

kemakmuran/kesejahteraan para pemegang

saham.

Faktor-faktor yang umumnya

dipertimbangkan dalam pengambilan

keputusan terkait struktur modal menurut

Brigham dan Houston (2006) diantaranya;

stabilitas penjualan, struktur aktiva,

operating leverage, tingkat pertumbuhan

perusahaan, profitabilitas, pajak, bunga

hutang, pengendalian, sikap manajemen,

sikap pemberi pinjaman dan agen pemberi

peringkat, kondisi pasar, kondisi internal

perusahaan, dan fleksibilitas keuangan.

Untuk mengukur struktur modal digunakan

Debt to Equity Ratio (DER), karena struktur

modal mencerminkan kombinasi antara

hutang dan ekuitas sehingga

membandingkan antara hutang jangka

Page 69: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 67

panjang (long term debt) dengan jumlah

modal sendiri (saham) yang digunakan

perusahaan. Semakin tinggi rasio DER

menunjukkan modal sendiri yang

digunakan semakin sedikit dibandingkan

dengan hutang jangka panjangnya.

2.4 Kerangka Pemikiran

Struktur modal adalah perimbangan atau

perbandingan antara modal asing (hutang

jangka panjang) dengan modal sendiri

(Riyanto, 2001). Struktur modal perusahaan

dipengaruhi keputusan pendanaan

perusahaan. Keputusan pendanaan

keuangan perusahaan akan sangat

menentukan kemampuan perusahaan dalam

melakukan aktivitas operasinya dan juga

berpengaruh terhadap risiko keuangan

perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan

meningkatkan leverage maka perusahaan

ini dengan sendirinya akan meningkatkan

risiko keuangan perusahaan. Namun, ketika

perusahaan memerlukan tambahan dana

untuk operasinya, dan tidak berusaha

meningkatkan leverage, maka akan

kehilangan kesempatan meningkatkan

keuntungannya. Oleh karena itu keputusan

pendanaan harus didasarkan pada

keputusan struktur modal optimal.

Terdapat beberapa faktor yang mampu

mempengaruhi struktur modal yang

optimal, namun dalam penelitian ini penulis

akan memfokuskan kepada faktor ukuran

perusahaan dan profitabilitas.

Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi

struktur modal karena umumnya semakin

besar ukuran perusahaan akan cenderung

menggunakan modal asing (hutang jangka

panjang) dalam pembiayaan

perusahaannya, hal ini disebabkan karena

perusahaan besar membutuhkan dana lebih

besar untuk menunjang kelancaran aktivitas

operasinya dan salah satu alternatif

pemenuhannya adalah dengan modal asing

jika modal sendiri tidak mencukupi (Abdul

Halim, 2007).

Perusahaan yang berukuran besar

cenderung lebih fleksibel dalam mengakses

sumber dana, sehingga akan meningkatkan

hutangnya untuk memaksimalkan struktur

modal.

Brigham dan Houston (2001) mengatakan

bahwa perusahaan dengan tingkat

pengembalian yang tinggi atas investasi

menggunakan hutang yang relatif kecil.

Tingkat pengembalian yang tinggi atau

perolehan profit yang tinggi memungkinkan

perusahaan untuk membiayai sebagian

Page 70: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 68

besar kebutuhan pendanaan dengan dana

yang dihasilkan secara internal, sehingga

akan mengurangi pendanaan dari hutang

jangka panjang.

Perusahaan dengan profit yang tinggi

cenderung mendanai investasinya dengan

laba ditahan daripada pendanaan dengan

hutang. Jika laba ditahan bertambah, rasio

hutang dengan sendirinya akan menurun,

dengan asumsi perusahaan tidak menambah

jumlah hutang.

Namun di sisi lain, ada pula kecenderungan

perusahaan akan lebih berani melakukan

pinjaman dana dari eksternal karena

didukung profitabilitas perusahaan yang

tinggi. Profit yang tinggi memungkinkan

perusahaan untuk dapat membayar hutang-

hutangnya. Meningkatnya profit akan

meningkatkan daya tarik pihak eksternal

(investor dan kreditor), dan jika kreditor

semakin tertarik untuk menanamkan

dananya ke dalam perusahaan, sangat

memungkinkan debt to equity ratio juga

semakin meningkat (dengan asumsi

peningkatan hutang relatif lebih tinggi

daripada peningkatan modal sendiri).

Beberapa penelitian terdahulu yang

dijadikan rujukan dan bahan perbandingan,

diantaranya penelitian Idayu dan Nurul

(2014), dimana hasil penelitiannya

menyatakan bahwa secara parsial

profitabilitas, ukuran perusahaan dan risiko

berpengaruh negatif signifikan terhadap

struktur modal. Hasil penelitian Ni Wayan

Yuliani dan Ica Rika (2014) menunjukan

bahwa profitabilitas berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap struktur modal,

sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap struktur

modal. Hasil penelitian yang dilakukan

Mardiansyah (2012) menunjukkan bahwa

profitabilitas berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap struktur modal. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan lebih

menggunakan modal sendiri berupa laba

yang diperoleh (laba ditahan).

Namun penelitian yang dilakukan Nadia

Puspawardani (2012) menunjukkan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap struktur modal, dan

profitabilitas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap struktur modal. Hal ini

berarti bahwa perusahaan dengan profit

yang tinggi lebih berani menggunakan

hutang untuk pendanaan perusahaannya.

Hasil penelitian Friska Firnanti (2011)

menunjukkan bahwa profitabilitas

berpengaruh positif terhadap struktur

Page 71: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 69

modal, sedangkan ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap struktur modal.

Meidera Elsa Dwi Putri (2012) dalam hasil

penelitiannya menyatakan bahwa

profitabilitas berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap struktur modal dan

ukuran perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap struktur modal.

Penelitian yang dilakukan Eko

Prihatiningtyas (2014) menunjukkan bahwa

tingkat pertumbuhan, profitabilitas, dan

ukuran perusahaan berpengaruh negatif tapi

tidak signifikan terhadap struktur modal.

2.5 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas,

maka hipotesis yang diajukan adalah:

1. Ukuran perusahaan, secara parsial,

berpengaruh terhadap struktur modal.

2. Profitabilitas, secara parsial,

berpengaruh terhadap struktur modal.

3. Ukuran perusahaan dan profitabilitas,

secara simultan, berpengaruh

terhadap struktur modal.

3. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek

penelitian adalah ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan struktur modal.

Sedangkan yang menjadi subjek penelitian

adalah Perusahaan Consumer Goods

(Perusahaan Sektor Industri Barang

Konsumsi) yang listing di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2013.

3.1 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Ukuran Skala

Ukuran

Perusahaan

(X1)

Ukuran perusahaan merupakan

suatu skala dimana dapat

diklasifikasikan besar kecil

perusahaan menurut berbagai

cara, antara lain: total aktiva,

log size, nilai pasar saham, dan

lain-lain (Agnes Sawir; 2009:

101).

Total Aktiva (Total

Aset) yang

dinyatakan dalam

Logaritma Normal

(ln) Aset

Rupiah

Interval

Profitabilitas

(X2)

Profitabilitas merupakan

kemampuan perseroan untuk

memperoleh laba dan potensi

untuk memperoleh

penghasilan pada masa yang

akan datang yang dapat diukur

dengan Return on Equity

Return On Asset

yang dihitung

dengan cara Laba

Bersih dibagi Total

Aktiva

Rasio

Interval

Page 72: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 70

(ROE) dan Return on Assets

(ROA) (Ridwan Tobing dan

Nirwan Talankky; 2004: 263)

Struktur

Modal

(Y)

Struktur modal adalah

perimbangan atau

perbandingan antara modal

asing (hutang jangka panjang)

dengan modal sendiri

(Riyanto, 2001).

Debt to Equity

Ratio (DER) yang

dihitung dengan

cara hutang jangka

panjang dibagi total

ekuitas

Rasio Interval

3.2 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel,

dimana dua variabel merupakan variabel

bebas/variabel independen (Independent

Variable) yakni ukuran perusahaan (X1) dan

profitabilitas (X2), serta satu variabel

lainnya merupakan variabel terikat/variabel

dependen (Dependent Variable) yaitu

struktur modal (Y).

Teknik yang digunakan adalah analisis

regresi berganda, yang diterjemahkan

dalam sebuah diagram dalam Gambar 3.1.

ε

Gambar 3.1

Struktur Lengkap Regresi Ganda

4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan

Secara Parsial Terhadap Struktur

Modal pada Perusahaan Consumer

Goods (Sektor Industri Barang

Konsumsi) yang listing di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2013

Dari hasil output SPSS diperoleh nilai

koefisien korelasi antara ukuran

perusahaan dengan struktur modal

sebesar -0,072 yang menunjukkan

keeratan hubungan antara ukuran

perusahaan dengan struktur modal,

dimana keeratan hubungan tersebut

masuk kategori sangat rendah.

Nilai koefisien korelasi yang negatif

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan

berkorelasi negatif dengan struktur

rYX1 X1

Y

rYX2 X2 rYε

Page 73: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 71

modal, hal ini menunjukkan bahwa

semakin besar ukuran perusahaan maka

semakin kecil jumlah pinjaman dana

eksternal yang diambil perusahaan, dan

sebaliknya, semakin kecil ukuran

perusahaan maka semakin tinggi

pinjaman dana eksternal yang diambil

perusahaan.

Sedangkan untuk mengetahui besar

pengaruh ukuran perusahaan terhadap

struktur modal secara parsial, dapat

dilihat dari nilai koefisien

determinasinya, yaitu sebesar 0,519%.

Hal ini menunjukkan variabilitas

struktur modal dapat dijelaskan oleh

ukuran perusahaan hanya sebesar

0,519%.

Berdasarkan hasil penelitian di atas,

terdapat pengaruh negatif dari ukuran

perusahaan terhadap struktur modal

sebesar 0,519%, dan nilai tersebut

sangat kecil. Uji signifikansi terhadap

nilai pengaruh tersebut menunjukkan

hasil bahwa besar pengaruh ukuran

perusahaan terhadap struktur modal

tidak signifikan, sehingga pengaruh

negatif ukuran perusahaan terhadap

struktur modal tidak memiliki makna.

Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan Eko

Prihatiningtyas (2014) yang menyatakan

bahwa tingkat pertumbuhan,

profitabilitas, dan ukuran perusahaan

berpengaruh negatif tapi tidak signifikan

terhadap struktur modal.

4.2.3 Pengaruh Profitabilitas Secara

Parsial Terhadap Struktur Modal

pada Perusahaan Consumers Good

yang Terdaftar di BEI Tahun 2013

Dari hasil output SPSS diperoleh nilai

koefisien korelasi antara profitabilitas

dengan struktur modal sebesar -0,173

yang menunjukkan keeratan hubungan

antara profitabilitas dengan struktur

modal, dimana keeratan hubungan

tersebut masuk kategori sangat rendah.

Nilai koefisien korelasi negatif

menunjukkan bahwa profitabilitas

berkorelasi negatif dengan struktur

modal, hal ini menunjukkan bahwa

semakin tinggi profitabilitas maka

jumlah hutang semakin kecil, karena

perusahaan lebih mengandalkan laba

ditahan untuk pendanaan

perusahaannya, dan sebaliknya, semakin

kecil profitabilitas maka jumlah hutang

semakin besar, karena laba ditahan atau

keuntungan perusahaan tidak mencukupi

untuk pendanaan perusahaannya.

Sedangkan untuk mengetahui besar

pengaruh profitabilitas terhadap struktur

modal secara parsial, dapat dilihat dari

nilai koefisien determinasinya, yaitu

sebesar 2,99%. Hal ini menunjukkan

variabilitas struktur modal dapat

dijelaskan oleh profitabilitas hanya

sebesar 2,99%.

Berdasarkan hasil penelitian di atas,

dapat disimpulkan terdapat pengaruh

negatif dari profitabilitas secara parsial

terhadap struktur modal, namun

Page 74: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 72

pengaruh tersebut tidak signifikan.

Hasil penelitian sejalan dengan

penelitian yang dilakukan Eko

Prihatiningtyas (2014) yang menyatakan

bahwa tingkat pertumbuhan,

profitabilitas, dan ukuran perusahaan

berpengaruh negatif tapi tidak signifikan

terhadap struktur modal

4.2.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan

dan Profitabilitas Secara Simultan

Terhadap Struktur Modal pada

Perusahaan Consumer Goods (Sektor

Industri Barang Konsumsi) yang

listing di Bursa Efek Indonesia Tahun

2013

Dari hasil output SPSS diperoleh nilai

koefisien korelasi antara ukuran

perusahaan dan profitabilitas dengan

struktur modal sebesar 0,196 yang

menunjukkan keeratan hubungan antara

ukuran perusahaan dan profitabilitas

secara bersamaan (simultan) dengan

struktur modal, dimana keeratan

hubungan tersebut masuk ke dalam

kategori sangat rendah.

Sedangkan untuk mengetahui besar

pengaruh ukuran perusahaan dan

profitabilitas, secara simultan, terhadap

struktur modal, dapat dilihat dari nilai R2

, yaitu sebesar 0,039, maka diperoleh

nilai koefisien determinasinya sebesar

3,9%. Hal ini menunjukkan bahwa

variabilitas struktur modal dapat

dijelaskan oleh ukuran perusahaan dan

profitabilitas, secara simultan, sebesar

3,9%. Pengaruh faktor lain yang tidak

diteliti adalah sebesar 96,1%. Faktor lain

yang tidak diteliti tersebut antara lain

stabilitas penjualan, struktur aktiva,

operating leverage, tingkat pertumbuhan

perusahaan, pajak, bunga hutang,

pengendalian, sikap manajemen, sikap

pemberi pinjaman dan agen pemberi

peringkat, kondisi pasar, kondisi internal

perusahaan, dan fleksibilitas keuangan,

dan lain-lain.

Berdasarkan hasil penelitian di atas,

dapat disimpulkan bahwa ukuran

perusahaan dan profitabilitas, secara

simultan, berpengaruh tidak signifikan

terhadap struktur modal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan Eko

Prihatiningtyas (2014) yang menyatakan

bahwa tingkat pertumbuhan,

profitabilitas, dan ukuran perusahaan

berpengaruh negatif tapi tidak signifikan

terhadap struktur modal

5. Simpulan dan Saran

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan maka dapat disimpulkan:

1. Ukuran perusahaan,

secara parsial,

berpengaruh negatif

namun tidak signifikan

terhadap struktur modal.

2. Profitabilitas, secara

parsial, berpengaruh

negatif namun tidak

signifikan terhadap

Page 75: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 73

struktur modal.

3. Ukuran Perusahaan dan

Profitabilitas, secara

simultan, berpengaruh

namun tidak signifikan

terhadap struktur modal.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan

simpulan, ada beberapa hal yang dapat

penulis sarankan sebagai berikut ini:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ukuran perusahaan dan profitabilitas

dapat mempengaruhi struktur modal,

meskipun besaran pengaruhnya sangat

kecil, namun tidak dapat begitu saja

diabaikan. Ukuran perusahaan dan

profitabilitas tetap harus diperhatikan

pihak manajemen perusahaan sebagai

dasar pengambilan keputusan

pendanaan. Berdasarkan hasil penelitian

ditemukan 6 perusahaan dengan jumlah

pinjaman melebihi 50% struktur modal,

bahkan diantaranya terdapat 2

perusahaan yang memiliki jumlah

hutang sampai 4 kali lipat dari total

ekuitasnya, sehingga profitabilitasnya

bernilai negatif.

2. Bagi peneliti selanjutnya

a. Disarankan untuk

menambah variabel

independen lainnya, seperti

stabilitas penjualan,

struktur aktiva dan bunga

hutang.

b. Disarankan perusahaan

yang dijadikan subjek

penelitian tidak hanya

perusahaan dalam satu

sektor industri yang sama,

namun menggunakan pula

perusahaan dari sektor

lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono. 2008. Manajemen

Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta:

BPFE.

Friska Firnanti. 2011. Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Struktur Modal

Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal

Bisnis & Akuntansi, Vol. 3 No. 2

Agustus 2011, halaman 119-128.

Idayu Restiyowati dan Nurul

Widyawati. 2014. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Struktur Modal

Perusahaan Property di BEI. e-journal

Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3

No. 2 STIESIA.

Mohammad Nazir. Ph.D. 2005.

Metode Penelitian. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Ni Wayan Yuliani dan Ica Rika

Candraningrat. 2014. Analisis Variabel

Yang Memengaruhi Struktur Modal

Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI). E-jurnal

Manajemen Universitas Udayana Vol. 3,

No. 5.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manaje

men/article/view/7669.

Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja

Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Page 76: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 74

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk

Penelitian. Edisi Kesepuluh. Bandung:

CV. Alfabeta.

Syafri Harahap, Sofyan. 2008. Analisa

Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Syamsuddin, Lukman, 2001.

Manajemen Keuangan Perusahaan.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tommy Mardiansyah. 2012. Pengaruh

Profitabilitas dan Operating Leverage

terhadap Struktur Modal pada

Perusahaan Makanan dan Minuman

yang Terdaftar di BEI 2008-

2011.http://ejournal.unp.ac.id/students/in

dex.php/mnj/article/viewFile/316/161.

Page 77: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 75

PENGELOLAAN KEUANGAN UMKM BERBASIS IT UNTUK

MENINGKATKAN PENDAPATAN DI KELURAHAN SUKAHURIP

KECAMATAN TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA

Kusuma Agdhi Rahwana 1

Gea Aristi 2

e-mail: [email protected] 1

Fakultas Ekonomi Universitas Perjuangan Tasikmalaya 1

Fakultas Teknik Universitas Perjuangan 2

ABSTRAK

Kelurahan Sukahurip adalah salah satu kelurahan di Kota Tasikmalaya yang penghasilan

penduduknya didapat dari berwirausaha diantaranya yaitu kelom geulis, spon bahan alas

sandal, tas, aneka makanan ringan, alat peraga interaktif. Akan tetapi masyarakat tersebut

masih perlu pembinaan dan pendampingan terutama dalam pengelolaan keuangan

dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum terlalu paham mengenai pengelolaan

keuangan yang benar. Dibutuhkan keterampilan dalam pengelolaan keuangan agar sesuai.

Pada kenyataannya sebagian masyarakat yang berwirausaha disana masih ada yang

berlatang belakang lulusan SMP yang sebagian masih belum mengerti tentang

pengelolaan keuangan dengan benar. Selain itu masih jauh dari perkembangan IT yang

ada. Pemanfaatan Teknologi informasi maka pengelolaan akan menjadi semakin mudah,

cepat, efisien dan efektif. Metode pelaksanaan adalah dengan cara pendekatan quality

awareness , Metoda Rapid Rural Appraisal (RRA) untuk menyusun tindakan

Pendampingan, Pelatihan, dan Pembinaan Metoda RRA digunakan untuk menyusun

rencana tindak kesiapan masyarakat Kelurahan Sukahurip dalam menyongsong dan

mengembangkan desa tersebut sebagai kawasan tujuan berbelanja, terutama rencana

tindak yang berkaitan dengan bagaimana kelompok UMKM mengatasi masalah

penentuan harga penjualan, pengelolaan keuangan.

Kata kunci: Informasi, Keuangan, Pengelolaan, Teknologi

ABSTRACT

Suburbs Sukahurip is one of the urban villages in Tasikmalaya City whose income is

obtained from entrepreneurship such as kelom geulis, sponge material of sandal base,

bag, various snacks, interactive props. However, the community still needs guidance and

assistance, especially in financial management because there are still many people who

do not really understand about proper financial management. It takes skills in financial

management to fit. In fact, some of the entrepreneurial community there are still behind

the graduates of the junior high school who some still do not understand the financial

management properly. In addition, it is still far from the development of existing IT.

Utilization Information technology then the management will become easier, faster,

efficient and effective. The method of implementation is by approaching the quality

Page 78: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 76

awareness, Rapid Rural Appraisal (RRA) Method for preparing the Assistance, Training,

and Development of RRA Method is used to prepare the action plan of the community of

Sukahurip Village in welcoming and developing the village as a shopping destination,

which relates to how SME groups overcame the problem of selling pricing, financial

management.

Keywords: Information, Finance, Management, Technology

I. PENDAHULUAN

Sukahurip adalah salah satu kelurahan di

kecamatan Tamansari Kota

Tasikmalaya. Luas kelurahan ini adalah

200 ha dengan jumlah penduduk 7600

orang. Sumber pendapatan masyarakat

di kelurahan Sukahurip ini beragam,

salah satunya adalah berwirausaha dari

mulai usaha mikro, kecil, sampai

menengah atau UMKM. Komoditas

produk UMKM sangat variatif,

diantaranya adalah kelom geulis, spon

bahan alas sandal, tas, aneka makanan

ringan, dan alat peraga interaktif.

Masyarakat di Desa tersebut mengatur

kegiatan usahanya secara mandiri. Mulai

dari operasional sampai dengan

pengelolaan keuangan. Akan tetapi

masyarakat tersebut masih perlu

pembinaan dan pendampingan terutama

dalam pengelolaan keuangan

dikarenakan masih banyak masyarakat

yang belum terlalu paham mengenai

pengelolaan keuangan yang benar.

Dibutuhkan keterampilan dalam

pengelolaan keuangan agar sesuai. Pada

kenyataannya sebagian masyarakat yang

berwirausaha disana sebagian masih

belum mengerti tentang pengelolaan

keuangan dengan benar. Selain itu masih

jauh dari perkembangan IT yang ada.

Dengan demikian dibutuhkan

keterampilan khusus dalam pengelolaan

keuangan terutama untuk masyarakat

yang masih belum memahami tentang

teknologi informasi yang ada. Karena

dengan pemanfaatan Teknologi

informasi maka pengelolaan akan

menjadi semakin mudah, cepat, efisien

dan efektif.

Dari analisis situasi yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka dapat

dirumuskan beberapa prioritas masalah

yang harus diselesaikan, diantaranya:

1. Kesulitan dalam pengelolaan

keuangan yang ada

2. Masih belum terbiasa dalam

memanfaatkan teknologi informasi

3. Belum memahami pengelolaan

keuangan yang benar.

Dari uraian di atas, maka solusi yang

disetujui sebagai solusi yang akan

dilakukan pada kegiatan pengabdian ini

adalah dengan melakukan

pendampingan, pelatihan mengenai

pengelolaan keuangan. Selain itu

dilakukan juga pelatihan pengelolaan

keuangan dengan memanfaatkan

perkembangan teknologi yang ada.

Setiap tahun selama 3 tahun akan

dilakukan pengelolaan keuangan yang

berbeda tema.

Tujuan dari pengabdian ini adalah

untuk:

1. Membantu masyarakat dalam

mengelola keuangan

2. Membantu masyarakat dalam

memaksimal hasil yang diperoleh

3. Menumbuhkan kreativitas

masyarakat dan melakukan inovasi

pengelolaan yang dihasilkan dengan

mengikuti perkembangan IPTEK

yang ada

4. Mendorong pertumbuhan pendapatan

masyarakat Kelurahan Sukahurip

Adapun manfaat yang dapat diperoleh

dari pengabdian masyarakat ini adalah:

1. Meningkatkan pemahaman

masyarakat terhadap pengelolaan

keuangan

Page 79: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 77

2. Memaksimalkan pendapatan yang

mereka peroleh

3. Terciptanya masyarakat yang kreatif,

inovatif dan mengikuti

perkembangan IPTEK

4. Meningkatkan pendapatan

masyarakat pelaku UMKM di

Kelurahan Sukahurip

II. METODE PELAKSANAAN

Untuk mendukung tujuan, Tim dari

Universitas Perjuangan akan melakukan

pelatihan, pendampingan dan pembinaan

berkaitan dengan pengelolaan keuangan

yaitu:

3. Pendekatan quality awareness

Kualitas pelayanan merupakan faktor

yang penting untuk dapat mendatangkan

konsumen dan mempertahankan

konsumen untuk kembali berbelanja.

Tujuan aktivitas tersebut adalah

memberikan pengetahuan kepada

masyarakat tentang betapa pentingnya

kualitas pelayanan yang akan diterima

oleh para konsumen.

Kualitas pelayanan terkait dengan harga

penjualan. Penentuan besarnya harga

penjualan maka perhitungan unit cost

diperlukan. Pentingnya adalah

mengetahui besarnya biaya yang benar-

benar dibutuhkan untuk menghasilkan

harga jual konsumen serta disamping

faktor kemampuan dan kemauan

membayar dari masyarakat. Implikasi

harga produksi adalah dasar penetapan

harga jual serta menentukan kebijakan

cara penjualan produk bila diperlukan

perluasan. Kebijakan ini diperlukan

untuk menghindari persaingan yang

tidak sehat. Bentuk dari quality

awareness adalah sosialisasi pengelolaan

keuangan dan workshop, serta

melibatkan aparat pemerintahan

setempat untuk mengorganisasi semua

penduduk yang memiliki fasilitas-

fasilitas komersial.

2. Metoda Rapid Rural Appraisal (RRA)

untuk menyusun tindakan

Pendampingan, Pelatihan, dan

Pembinaan

Metoda penyusunan data dan rencana

pengembangan Rapid Rural Appraisal

(RRA). Rapid Rural Appraisal (RRA)

merupakan suatu kegiatan sistematik

dan terstruktur yang dilakukan oleh

peneliti atau tenaga ahli dari berbagai

disiplin dengan tujuan mengumpulkan

informasi dan data secara cepat dan

efisien tentang fenomena kehidupan dan

sumberdaya masyarakat di pedesaan.

RRA memfokuskan pada upaya dan

peran yang lebih besar kepada tim

peneliti (expert) untuk melakukan

pengkajian secara mendalam.

Masyarakat cenderung ditempatkan

sebagai objek kajian yang akan menjadi

bahan bagi tim untuk menyusun asumsi,

deskripsi dan kerangka tindakan.

Metoda RRA digunakan untuk

menyusun rencana tindak kesiapan

masyarakat Kelurahan Sukahurip dalam

menyongsong dan mengembangkan desa

tersebut sebagai kawasan tujuan

berbelanja, terutama rencana tindak

yang berkaitan dengan bagaimana

kelompok UMKM mengatasi masalah

penentuan harga penjualan, pengelolaan

keuangan dan akuntansi. Kegiatan

tersebut meliputi pelatihan dan

pendampingan pengelolaan keuangan

berbagai UMKM di Kelurahan

Sukahurip sejak produksi, menjual

barang sampai konsumen meninggalkan

Kelurahan Sukahurip.

RRA akan dihasilkan rencana tindak

pemberdayaan UMKM yang dilanjutkan

dalam pendampingan sebagai berikut:

1. Melakukan pendampingan dan

pembinaan dalam pengelolaan keuangan

UMKM

2. Melakukan pendampingan dalam

penyusunan modal kerja yang likuid

dalam bisnis UMKM

3. Melakukan pendampingan dan

pembinaan dalam proses penyusunan

laporan perencanaan keuangan dan

modal kerja UMKM

Page 80: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 78

4. Usulan program pelatihan,

pembinaan dan pendampingan

proses pengelolaan UMKM

Kelurahan Sukahurip berbasis IT

akan digunakan sebagai dasar

pelaksanaan pengelolaan keuangan

UMKM Adapun hasil dari proses

tersebut adalah Terciptanya

pengelolaan keuangan yang

akuntabel.

III. PEMBAHASAN

Target dan luaran dari kegiatan

pengabdian ini mengacu pada

permasalahan yang mana membutuhkan

sekali pelatihan dalam pengelolaan

keuangan terutama pelatihan yang

memanfaatkan teknologi informasi yang

ada agar bisa memaksimalkan

pertumbuhan pendapatan masyarakat di

Kelurahan Sukahurip. Nantinya akan

dilakukan pelatihan tentang pengelolaan

keuangan dan dilakukan pula pelatihan

dengan menggunakan excel untuk

memudahkan pengelolaan keuangan.

Luaran dari pengabdian ini adalah

berupa jurnal yang akan diterbitkan di

lingkungan Universitas Perjuangan.

Selain itu dibuat bahan ajar untuk mata

kuliah manajemen keuangan dan

aplikasi komputer. Target dan luaran

yang akan dilaksanakan adalah sebagai

berikut :

Tabel 1 Target dan luaran yang akan dilaksanakan.

No Permasalahan Solusi Target Luaran

1. Kesulitan dalam

pengelolaan

keuangan yang

ada

Dilakukan pelatihan

pengelolaan

keuangan

Masyarakat

memahami tentang

pengelolaan

keuangan

Berhasil melakukan

pengelolaan keuangan

2. Masih belum

terbiasa dalam

memanfaatkan

teknologi

informasi

Dilakukan pelatihan

dengan

memanfaatkan

aplikasi excel

Masyarakat

memahami

pemanfaatan

aplikasi excel

Kemampuan

masyarakatmemanfaatkan

aplikasi excel

3. Belum

memahami

pengelolaan

keuangan yang

benar

Dilakukan

pendampingan

dalam pengelolaan

keuangan dan

pemanfaatan

teknologi yang ada

masyarakat

terampil

menggunakan

komputer dan

teknologi internet

untuk mendukung

pengelolaan

keuangan

Meningkatnya

kemampuan masyarakat

dalam menggunakan

teknologi TI

Page 81: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 79

Program ini di laksanakan sebagai

implementasi dari tri dharma perguruan

tinggi bidang pengabdian masyarakat,

Universitas Perjuangan. Kegiatan ini

dilaksanakan mulai bulan Juni sampai

Bulan September 2017

Tabel 2. Pelaksanaan Teknologi Tepat Guna Bagi Masyarakat di Kelurahan

Sukahurip

No Materi Tujuan Metode/Media Peserta Tempat Waktu

1 Pelatihan

Pengelolaan

Keuangan untuk

UMKM oleh

Kusuma Agdhi,

MM

Dapat

mengetahui

pengelolaan

keunagan

bagi UMKM

• Presentasi

• Pelatihan

• Diskusi

interaktif

anggota

UMKM

Kelurahan

Sukahurip

Senin,

19 Juni

2017

2 Pelatihan

Pengelolaan

Keuangan untuk

UMKM oleh

Kusuma Agdhi,

MM

Dapat

mengetahui

pengelolaan

keunagan

bagi UMKM

• Presentasi

• Pelatihan

• Diskusi

interaktif

anggota

UMKM

Kelurahan

Sukahurip

Senin,3

Juli

2017

3 Pelatihan

Pengelolaan

Keuangan

dengan

memanfaatkan

aplikasi excel

Mengetahui

pemanfaatan

apliksai excel

untuk

mengelola

keuangan

• Presentasi

• Pelatihan

Diskusi

interaktif

anggota

UMKM

Kelurahan

Sukahurip

Senin,

17 Juli

2017

4 Pelatihan

Pengelolaan

Keuangan

dengan

memanfaatkan

aplikasi excel

Mengetahui

pemanfaatan

aplikasi excel

untuk

mengelola

keuangan

• Presentasi

• Pelatihan

Diskusi

interaktif

anggota

UMKM

Kelurahan

Sukahurip

Senin,

12

Agustus

2017

5 Menyusun

Laporan

Melakuakan

pengerjaan

laporan

Akhir

• Diskusi

interaktif

Ketua,

anggota

Rumah

Makan

16

Agustus

2017

6 Penyusunan

Bahan Ajar

Melakukan

penyusunan

bahan ajar

• Diskusi

interaktif

Ketua,

Anggota

Rumah

Makan

27

Agustus

2017

Page 82: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 80

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan pengabdian yang telah

dilakukan maka dapat diperoleh:

1. Berdasarkan hasil pengabdian yang

telah dilakukan maka dapat

dianalisa para pelaku UMKM

sebagian besar masih belum

mengetahui pengelolaan keuangan

yang benar.

2. Berdasarkan hasil pengabdian yang

telah dilakukan maka dapat

dianalisa para pelaku UMKM

sebagian besar masih mengelola

keuangan secara manual dan

sederhana

3. Berdasarkan hasil pengabdian yang

telah dilakukan maka dapat

dianalisa para pelaku UMKM

sebagian besar masih belum

mengetahui pemanfaatan teknologi

informasi untuk membantu

pengelolaan keuangan

4. Berdasarkan hasil pengabdian yang

telah dilakukan maka dengan

pelatihan pengelolaan keuangan

pelaku UMKM merasa terbantu

dalam mengelola keuangan

5. Berdasarkan hasil pengabdian yang

telah dilakukan maka dengan

pelatihan pemanfaatan aplikasi

MYOB dapat memudahkan para

pelaku UMKM untuk mengelola

keuangan

Saran

Saran yang dapat diberikan dari hasil

pengabdian ini adalah:

1. Hasil dari pelatihan pengelolaan

keuangan untuk para pelaku

UMKM sebaiknya

diimplementasikan dalam

pengelolaan keuangan sehari-hari

2. Hasil dari pelatihan pemanfaatan

aplikasi MYOB untuk para pelaku

UMKM sebaiknya

diimplementasikan dalam

pengelolaan keuangan sehari-hari

DAFTAR PUSTAKA

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti,

“Dasar-dasar Manajemen Keuangan”,

UPP AMP YKPN, 2004

Danang Sunyoto, Dasar-dasar

Manajemen Keuangan Perusahaan”,

Caps Publishing, 2013

Kotler, Philip. 2007. Manajemen

Pemasaran Indonesia.Buku 2. Jakarta:

Salemba Empat.

Kelurahan Sukahurip Kecamatan

Tamansari Kota Tasikmalaya

Page 83: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 81

MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH MELALUI OPTIMALIASI TQM PRODUK

UMKM SANDAL DI KELURAHAN MANGKUBUMI KECAMATAN

MANGKUBUMI KOTA TASIKMALAYA

Ari Arisman1, Depy Muhamad Pauzy2, Arga Sutrisna3

ABSTRAK

Tujuan utama Penerapan Teknologi Tepat Guna (PTTG) di Kelurahan

Mangkubumi Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya adalah menghasilkan produk

UMKM berupa sandal yang berkualitas dan memiliki ciri khas yang diberi merk tertentu,

selain itu untuk meningkatkan pangsa pasar yang dimiliki oleh produk ini dengan

memperbaiki saluran pemasarannya. Mitra dari program ini memiliki permasalahan yang

berkaitan dengan pengetahuan mereka dalam hal produksi dan pemasaran serta

permasalahan mengenai penyediaan peralatan produksi yang mumupuni untuk

menghasilkan produk yang memiliki nilai lebih. Mitra diberikan pendampingan selama

delapan bulan dengan diberikan tambahan wawasan dan informasi yang berguna dalam

peningkatan kulaitas produksi dan pemasarannya. Oleh karena itu mitra dapat memiliki

usaha yang bernilai dan mandiri.

Kata kunci : nilai tambah, UMKM, produk sandal.

ABSTRACT

The main objective of Implementation of Appropriate Technology (PTTG) in

Mangkubumi, Tasikmalaya City is to produce a qualified micro business sandals product

and to own special characteristics with a certain brand, in addition to increasing market

share owned by this product by improving its marketing channel. Partners of this

program have issues related to their knowledge of production and marketing and issues

regarding the provision of adequate production equipment to produce more valuable

products. Partners are given mentoring for eight months with additional insight and

useful information in improving the production and marketing capacity. Therefore

partners can have a valuable and independent business.

Keywords: value improvement, micro business, sandal product

Page 84: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 82

PENDAHULUAN

Kelurahan Mangkubumi di Kota

Tasikmalaya adalah sebuah kelurahan

dengan mata pencaharian masyarakatnya

sebagian besar dari proses produksi

sandal. Pada dasarnya Aktivitas warga

desa rata-rata dilakukan di belakang

rumah, yaitu, di gudang atau bengkel

pembuatan sandal. Berdasarkan hasil

pengamatan awal, mereka tidak

mempunyai gerai atau showroom.

Dimana hasil semua home industry yang

dihasilkan, akan dikirim ke luar

kecamatan sesuai dengan tempat tujuan

pemesan / distributor. Pembuatan sandal

di Kelurahan Mangkubumi berawal dari

beberapa pengusaha sandal rumahan.

Lambat laun, usaha itu berkembang

hingga ke wilayah sekitarnya. Meski

berskala rumahan, sandal yang

diproduksi sudah berada di seluruh

wilayah tasikmalaya, bahkan sampai ke

beberapa kota lain di sekitar Kota

Tasikmalaya.

Mitra disini adalah UKM yang

bergerak dalam bidang home industry

sandal di Kelurahan Mangkubumi,

dengan produk andalan sandal kulit

imitasi. Untuk pembuatan sandal, selain

sandal resmi, juga ada sandal jepit yang

biasanya terbuat dari busa spon. Pembeli

yang datang umumnya memang

distributor besar. Namun, ada juga yang

membeli eceran. dari segi pemasaran

yang mitra lakukan, mereka sangat

tergantung kepada distributor, biasanya

distributor memakai merek sendiri

didalam memasarkan produk pengrajin.

Selama ini distributorlah yang

menentukan jenis produk dan juga

merek yang mereka inginkan tanpa

mencantumkan sumber pengrajinnya.

Beberapa sandal bahkan masuk ke

pusat-pusat perbelanjaan, namun tentu

mereknya bukan merek dari pengrajin,

melainkan merek dari para distributor.

Ada beberapa distributor yang

mengirimkan ke luar negeri misalnya ke

Malaysia namun sekali lagi dengan

merek dagang distributor sendiri.

Supplay bahan baku sebagian

besar berasal dari toko-toko penjual

bahan baku sandal yang tersebar di

wilayah Kecamatan Mangkubumi Kota

Tasikmalaya. Untuk kulit avalan karena

merupakan kulit hasil limbah pabrik/

kulit sisa pabrik, mitra memperoleh kulit

tersebut dari orang- orang jualan kulit

yang ada disekitar kelurahan. Bahan

baku biasanya dibedakan dengan

berbagai macam type yang ada, semakin

bagus bahan baku,tentunya harga

belipun akan semakin mahal. Desain

produk sandal yang ada selama ini

merupakan desain yang masih umum

ada dipasaran,selain juga desain berasal

dari pemesan/distributor sendiri. Mitra

belum memiliki desain yang unik yang

mencirikan keunggulan usahanya dan

masih meniru desain yang menjadi trend

Page 85: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 83

di pasaran. Dari proses pemasaran yang

telah ada selama ini, mitra masih perlu

dukungan riil didalam mewujudkan

kegiatan pemasaran yang lebih aktif

serta didukung oleh marketing tool yang

jauh lebih memadai sehingga

keberadaan dari Kelurahan Mangkubumi

sebagai lokasi yang memproduksi sandal

berkualitas dapat diketahui oleh

masyarakat secara luas.

Berdasarkan hal tersebut di atas,

maka diperlukan upaya pembinaan dan

penyediaan peralatan sebagai stimuli

awal untuk kedua Mitra (Bapak

Nuryamin dan Bapak Emi) yang

sebenarnya potensial untuk

dikembangkan, hal ini nampak dari

antusiasme mereka tatkala ditawarkan

kemungkinan untuk meningkatkan nilai

dan pemberian merk produk. Sayangnya

antusiasme mereka tidak terdukung oleh

kemampuan pengetahuan untuk mencari

informasi bagaimana menghasilkan

produk yang memiliki nilai tinggi selain

itu juga terkendala dengan kemampuan

pendanaan guna menyediakan peralataan

yang diperlukan dalam proses produksi.

Berdasarkan masalah yang dihadapi

UMKM Mitra dan usulan solusi yang

ditawarkan di atas, maka diajukan

program kegiatan pengabdian Penerapan

Teknologi Tepat Guna (PTTG) dengan

tema: “Menciptakan Nilai Tambah

Melalui Optimalisasi TQM Produk

UMKM Sandal di Kelurahan

Mangkubumi Kecamatan Mangkubumi

Kota Tasikmalaya”.

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksaanaan untuk

menjalankan program Penerapan

Teknologi Tepat Guna (PTTG) di

Kelurahan Mangkubumi Kecamatan

Mangkubumi Kota Tasikmalaya adalah

pemberian pengetahuan berbentuk

pelatihan dan pendampingan baik

dengan lisan, tulisan, ilustrasi, dan

praktik/demonstari dengan tujuan agar

mitra betul-betul memahami dan mampu

melakukanya sendiri pengoperasian

peralatan yang disediakan/didanai

melalui program Penerapan Teknologi

Tepat Guna (PTTG) Universitas

Perjuangan Tasikmalaya.

Adapun partisipasi mitra dalam

kegiatan Penerapan Teknologi Tepat

Guna (PTTG) ini, yaitu : menyiapkan

ruangan untuk pelaksanaan tutorial

(lisan, tulisan, praktik), serta peran aktif

dalam mendiskusikan beberapa masalah

yang dihadapi seperti penentuan merk

dagang, kemungkinan perluasan pasar,

pengadministrasian/ pembuatan

pembukuan, dan lain-lain. Metode yang

akan digunakan adalah diskusi, simulasi

dan praktek. Kegiatan ini akan diikuti

oleh 2 mitra utama dan disertai oleh

karyawan dari masing-masing mitra. Hal

ini dilakukan untuk membuka wawasan

dan cara berpikir para mitra dan

Page 86: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 84

karyawannya supaya mau meningkatkan

lagi kemampuan produksinya. Karena

pada awalnya guru banyak menganggap

remeh kegiatan ini. Pertemuan kedua

dilakukan untuk monitoring sekaligus

memberikan kesempatan bagi mitra

yang mendapatkan kendala selama

menerapkan teknologi tepat guna yang

telah di berikan sebelumnya.

HASIL DAN LUARAN YANG

DICAPAI

Kegiatan PTTG yang

dilaksanakan dengan acara tatap muka

dan praktek pengembangan alat

pendukung produksi berjalan dengan

baik dan lancar. Pertemuan tatap muka

dengan metode ceramah dan

demonstrasi, dilanjutkan latihan/praktek

untuk membuat dan menggunakan alat

pendukung produksi.

Koordinasi dengan mitra

dilaksanakan dengan tujuan untuk

menyelaraskan atau menyeimbangkan

persiapan kegiatan yang akan

dilaksanaakan demi mencapai tujuan

akhir yang sesuai dengan harapan dari

pelaksana PPTG dan mitra. Koordinasi

ini dilakukan dengan pendekatan

informal di tempat usaha ke-dua mitra

PTTG yaitu Bapak Emi dan Bapak

Nuryamin. Setelah dilakukannya

koordinasi dengan Mitra, tim pelaksana

membagi tugas dalam mempersiapkan

peralatan dan perlengkapan yang akan

dibutuhkan untuk melaksanakan

kegiatan penyuluhan dan pelatihan

kepada Mitra dan para pekerjanya.

Pelaksanaan kegiatan pertama diikuti

oleh peserta kegiatan yang berjumlah 11

orang, terdiri dari dua orang pengusaha

(mitra) dan sembilan orang pekerja.

Pelaksanan kegiatan PTTG ini dilakukan

oleh 3 (tiga) orang tim pengabdi dengan

pokok bahasan yang disampaikan

mengenai :

1. Pemahaman penciptaan nilai

tambah produk

2. Teori TQM dan branding

3. Evaluasi hasil produksi

Pelaksanaan kegiatan kedua atau

tambahan ini dilaksanakan karena

adanya permintaan dari mitra mengenai

cara memasarkan produk dengan

memanfaatkan teknologi internet.

Kegiatan ini dilakukan berupa

pemberian pemahaman mengenai

pembuatan blog-site sederhana supaya

mitra dapat beradaptasi dengan

teknologi yang mereka harapkan dapat

membantu pemasaran produknya.

Peserta dalam kegiatan ini sebanyak

enam orang yang terdiri dari dua mitra

ditemani masing-masing pekerjanya

berjumlah dua orang yang dianggap

memiliki kemampuan akan pemahaman

dan penggunaan teknologi internet.

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan oleh

3 (tiga) orang tim pelaksana pengabdian

Page 87: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 85

dan mendatangkan seorang ahli di

bidang teknologi informasi juga seorang

ahli pemasaran untuk memberikan tips

dan trik measarkan produk dengan

memanfaatkan teknologi internet.

Program Penerapan Teknologi Tepat

Guna (PTTG) yang berupa pelatihan

pembuatan blog-site sederhana dan cara

pengoprasiannya bagi pengrajin sandal

di Kelurahan Mangkubumi, Kecamatan

Mangkubumi Kota Tasikmalaya yang

sudah dilaksanakan ini diharapkan dapat

menambah pengetahuan, keterampilan

dan lebih meningkatkan rasa percaya

diri para pengrajin sandal dalam

memasarkan produknya. Kegiatan ini

hanya sebatas menghasilkan pemahaman

baru dalam alternatif cara pemasaran

produk bagi para pengrajin sandal di

Kota tasikmalaya.

Monitoring dilakukan utuk

mengetahui sejauhmana efektivitas dari

kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang

telah diberikan kepada Mitra.

Berdasarkan hasil monitoring dapat

diketahui bahwa penggunaan alat

pendukung proses produksi yaitu oven

memang memberikan manfaat lebih bagi

Mitra. Selain dapat digunakan sebagai

alat pemanas pengganti sinar matahari,

alat pendukung proses produksi ini dapat

diatur tingkat pemanasannya sehingga

menghasilkan pengeleman produk yang

maksimal. Oleh karena itu Mitra dapat

menghasilkan produk yang lebih

berkualitas. Monitoring juga dilakukan

dalam hal pemanfaatan blog-site sebagai

alat pemasaran alternatif yang

sebelumnya telah dibuat bagi Mitra.

Namun dalam hal pemanfaatan blog-site

ini, pekerja teknis dari Mitra memang

belum sepenuhnya memahami dalam hal

pengoprasian blog-site yang dapat

membantu proses pemasarannya. Oleh

karena itu, hal ini menjadi masukan dan

pertimbangan baru bagi tim pelaksana

PTTG dalam mencari solusi supaya

pemanfaatan blog-site ini dapat lebih

maksimal yang mungkin akan diusulkan

kembali dalam PTTG di tahun

berikutnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pelatihan yang telah

dilaksanakan, para pengrajin merasa

termotivasi untuk meningkatkan

kemampuannya dalam proses produksi

dan meminta kegiatan ini terus

dilakukan minimal sampai pada proses

pemasarannya. Pelatihan tambahan yang

diberikan mengenai pembuatan dan

pengoprasian blog-site yang merupakan

permintaan dari mitra telah dilaksanakan

dengan cukup baik sebagai langkah awal

alternatif cara pemasaran produk untuk

produk sandal di Kelurahan

Mangkubumi, Kecamatan Mangkubumi,

Kota Tasikmalaya meskipun masih

banyak kekurangan yang perlu

diperbaiki supaya pemanfaatan

Page 88: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 86

teknologi ini dapat diaplikasikan secara

maksimal.

Setelah dilaksanakan kegiatan

ini, penulis memberikan saran kepada

para pengrajin untuk senantiasa

meningkatkan kualitas diri seiring

dengan perkembangan teknologi yang

ada sehingga mampu mengikuti ritme

perubahan jaman kearah yang lebih

baik. Selain itu, penulis juga berharap

kepada Universitas Perjuangan melalui

Lembaga Penelitian, Pengabdian pada

Masyarakat dapat mengembangkan

program-program pelatihan di UMKM

terutama pada UMKM pengrajin sandal

sehingga mampu meningkatkan

kompetensi pengelola dan mampu

berkembang dengan mengutamakan

kualitas dalam berbagai aspek.

DAFTAR PUSTAKA

Buchari, Alma, 2000, Manajemen

Pemasaran dan Pemasaran

Jasa, Cetakan Kelima, Bandung :

Alfabeta

Dharmesta, Basu Swastha, 2002, Azas-

azas Marketing, Yogyakarta :

Liberty

Dharmesta dan Irawan, 2005,

Manajemen Pemasaran

Modern, Edisi Kedua,

Yogyakarta : Liberty

Juanim, 2004, Analisis Jalur dalam

Riset Pemasaran, Bandung :

Universitas Pasundan

Kotler, Philip, 2002, Manajemen

Pemasaran, Jilid 2, Alih Bahasa

oleh Hendra Teguh dkk, Edisi

Milenium, Jakarta : PT

Prenhallindo

Kotler, Philip dan A.B. Susanto, 2000,

Manajemen Pemasaran

Indonesia, Alih Bahasa oleh

Ancella Anitawati dan

Hermawan, Edisi Pertama,

Jakarta : Salemba Empat

Retno Maryani, dkk., 2012,

Pengembangan Pola Kemitraan

Masyarakat Desa Hutan

Mendukung Strategi

Pembangunan Daerah

Berwawasan Lingkungan,

Kementerian Kehutanan Badan

Penelitian Dan Pengembangan

Kehutanan Pusat Penelitian Dan

Pengembangan Perubahan Iklim

Dan Kebijakan

Page 89: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 87

PENGARUH ATRIBUT TOKO TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN

KONSUMEN PADA BIDANG USAHA RETAIL BERBASIS B2B DI KOTA

TASIKMALAYA

Oleh:

ARI ARISMAN

DEPY MUHAMAD PAUZY

UNIVERSITAS PERJUANGAN

TASIKMALAYA

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh atribut

toko terhadap kepuasan dan kepercayaan konsumen pada bidang usaha retail berbasis

B2B di Kota Tasikmalaya. Teknik pengumpulan data melalui penyebaran angket kepada

150 orang responden yang merupakan konsumen toko bahan kerajinan sandal berbasis

Business to Business (B2B) dengan menggunakan analisis Structural Equation Model

(SEM) dimana atribut toko online menjadi variabel exogen dan dua variebel endogen

yaitu kepuasan dan kepercayaan konsumen.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode penelitian survey. Pada penelitian ini, data yang diperoleh secara langsung dari

para pengusaaha sandal di Kota Tasikmalaya.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat angka yang menunjukan nilai

CR>2,58. Oleh karena itu data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan

berdistribusi normal, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bebas dari outliers

univariate, karena tidak ada variabel yang mempunyai z-score diatas angka batas (≥ ±3,00

), tidak terdapat nilai mahalanobis distance yang lebih besar dari 24,938. Oleh karena itu

dalam penelitian ini tidak terdapat gejala outliers multivariat.

Tanggapan Responden mengenai atribut toko berbasis B2B yang dipilih responden

termasuk dalam kategori cukup baik; mengenai kepuasan yang dirasakan oleh responden

terhadap toko berbasis B2B yang telah digunakan termasuk dalam kategori cukup baik;

mengenai kepercayaan responden terhadap toko berbasis B2B termasuk dalam kategori

cukup baik.

Kata kunci : atribut toko, kepuasan konsumen, kepercayaan konsumen..

ABSTRACT

The purpose of this study is to find out the influence of store attributes on customer

satisfaction and trust in the field of B2B-based retail business in Tasikmalaya City. The

technique of data collection through questionnaires distributed to 150 respondents who

are consumers of sandals shop based on Business to Business (B2B) by using Structural

Equation Model (SEM) analysis where the attributes of online stores become exogenous

variables and two endogenous variables are customer satisfaction and trust.

The method used is survey research method. In this study, the data obtained directly

from the entrepreneurs of sandals in Tasikmalaya City.

Page 90: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 88

The results indicated that there is no number that shows the value of CR> 2.58.

Therefore, the data used in this study can be said to be normal distribution, the data

used in this study is free from univariate outliers, because no variable has z-score above

the limit number (≥ ± 3.00), there is no mahalanobis distance value is greater than

24,938. Therefore in this study there were no symptoms of multivariate outliers.

Respondents' responses regarding attributes of B2B-based stores selected by them is in

quite good category; regarding the satisfaction felt by the respondents to the B2B-based

store that has been used is in quite good category; regarding the respondent's trust

toward B2B-based store is in good enough category.

Keywords: store attributes, consumer satisfaction, consumer trust.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Konsep pemasaran menegaskan

bahwa kunci untuk mencapai sasaran

organisasi adalah perusahaan harus

menjadi lebih efektif dibandingkan para

pesaing dalam menciptakan,

menyerahkan, dan mengkonsumsi nilai

pelanggan kepada pasar sasaran yang

terpilih (Kotler, 2009:22). Pada intinya

konsep pemasaran adalah menempatkan

pembeli sebagai pusat kegiatan

pemasaran.

Kondisi atribut toko (Store

Attributes) merupakan hal yang sangat

mempengaruhi proses pemilihan toko

dan menarik keputusan pembelian

konsumen. Store Attributes memiliki

peran penting karena lingkungan

(seluruh fisik sekitar maupun benda-

benda yang memiliki bentuk) dapat

memberikan pengaruh pada perilaku

konsumen. Konsumen mencari tempat

yang dianggap menarik dan juga dapat

menyediakan pengalaman berbelanja

yang menyenangkan.Kesan terhadap

toko dapat dibentuk pada saat konsumen

memasuki atau baru saja memasuki area

fasilitas toko.

Kepuasan konsumen merupakan

salah satu tahap yang harus dicapai

untuk dapat mendapatkan kepercayaan

dari konsumen di tengah maraknya

persaingan usaha. Lim et al (2001)

menyatakan kepercayaan konsumen

dalam berbelanja sebagai kesediaan

konsumen untuk mengekspos dirinya

terhadap kemungkinan rugi yang

dialami selama transaksi berbelanja,

didasarkan harapan bahwa penjual

menjanjikan transaksi yang akan

memuaskan konsumen.

Beberapa penelitian yang

mengangkat topik atribut toko hanya

terfokus pada bidang retail yang berbasis

B2C (Jin dan Jai, 2003; Lim et al, 2001),

sedangkan masih sedikitnya penelitian

yang mengangkat topik yang sama pada

bidang retail berbasis B2B. hal ini

menjadi menarik untuk dilakukan

penelitian mengenai hubunngan antara

atribut toko dengan kepuasan dan

kepercayaan dalam bidang usaha retail

berbasis B2B di Tasikmalaya karena

merupakan salah satu kota industri

kerajinan terbesar yang ada di jawa barat

yang menghasilkan komoditi unggulan

yang khas. Penelitian tersebut akan

dituangkan dalam usulan penelitian yang

berjudul “Pengaruh atribut toko terhadap

kepuasan dan kepercayaan konsumen

pada bidang usaha retail berbasis B2B di

Kota Tasikmalaya”.

1.2. Identifikasi Masalah

Untuk memudahkan dalam

menganalisis masalah pokok tersebut

dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Bagaimana atribut toko,

kepuasan dan kepercayaan

Page 91: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 89

konsumen pada bidang usaha

retail berbasis B2B.

2. Bagaimana pengaruh atribut

toko terhadap kepuasan

konsumen pada bidang usaha

retail berbasis B2B.

3. Bagaimana pengaruh atribut

toko terhadap kepercayaan

konsumen pada bidang usaha

retail berbasis B2B.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi

masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui

dan menganalisis:

1. Atribut toko, kepuasan dan

kepercayaan pada bidang usaha

retail berbasis B2B.

2. Pengaruh atribut toko terhadap

kepuasan konsumen pada bidang

usaha retail berbasis B2B.

3. Pengaruh atribut toko terhadap

kepercayaan konsumen pada

bidang usaha retail berbasis

B2B.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat

memberikan manfaat bagi :

1. Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini dapat

memberikan kontribusi untuk

perkembangan ilmu manajemen

pemasaran serta menjadi bahan

acuan khususnya yang

berhubungan dengan atribut

toko, kepuasan dan kepercayaan

konsumen.

2. Terapan Ilmu

Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan wawasan berpikir

bagi penulis sehingga dapat

menambah pengetahuan dan

memperdalam pemahaman,

khususnya pengaruh atribut toko

terhadap kepuasan dan

kepercayaan konsumen. Hasil

penelitian ini juga dapat

dijadikan sebagai suatu

pegangan atas bahan informasi

yang diperlukan dalam

pengambilan keputusan bagi

para pengusaha dan sebagai

bahan evaluasi permasalahan

yang sama di masa yang akan

datang. Selain itu, hasil

penelitian ini diharapkan dapat

menambah pembendaharaan di

Universitas Perjuangan dan

sebagai bahan pembanding bagi

kalangan akademisi yang

mengadakan penelitian terhadap

permasalahan yang serupa di

masa yang akan datang.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Atribut Toko (Store

Attributes)

Menurut Kotler dalam Piyali

Gosh (2010), Store attributes berkaitan

dengan retail outlet dapat

dikelompokkan dalam atmosfir toko

(store atmospherics) dan lokasi toko

(store locations). Pada umumnya toko

yang menawarkan konsep yang berbeda

baik dari tata-letak barang, maupun

sistem pelayanan akan menarik

perhatian konsumen karena konsumen

akan selalu mencari sesuatu yang baru

dan berbeda sebagai penyegaran. Jin

dan Kim (2001) membagi atribut

toko menjadi 5 unsur yaitu:

1. Facility and Location

Convenience (Kenyamanan Fasilitas dan

Lokasi)

Strategi lokasi adalah salah satu

determinan yang sangat penting,

dimana orang berbelanja dipengaruhi

oleh rincian spesifik dari tempat ritel itu

sendiri. Fasilitas yang tersedia juga

sangat menentukan pilihan

konsumen akan ritel seperti memiliki

tempat parkir yang baik, hal ini menjadi

sangat penting karena apabila konsumen

kesulitan mencari parkir pada suatu ritel

maka mereka akan mencari pusat

perbelanjaan lain yang memiliki fasilitas

parkir yang lebih baik.

2. Service Convenience

(Kenyamanan Pelayanan)

Kenyamanan pelayanan ditambah

dengan adanya berbagai fasilitas

penunjang servis dapat meningkatkan

Page 92: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 90

ketertarikan konsumen akan suatu ritel,

seperti kemudahan pembayaran dengan

menggunakan kartu debit dan kredit,

karena tidak semua orang mau

membayar dengan uang tunai dengan

alasan keamanan, selain itu dengan

menawarkan pengiriman barang sesuai

dengan waktu yang diinginkan yang

disertai pembayaran dengan kartu kredit.

3. Neat/Spacious Atmosphere

(Suasana yang Lapang dan Rapi)

Semakin rapi, bersih dan didukung

suasana yang lapang dari suatu ritel

akan memberikan nilai tambah untuk

kesenangan konsumen, seperti barang-

barang diatur dengan jarak yang baik

dan dikelompokkan berdasarkan jenis

barang, akan mempermudah konsumen

untuk mencari barang yang diinginkan

dengan suasana yang lebih

menyenangkan untuk berbelanja.

4. Price Competitiveness

(Persaingan Harga)

Harga adalah variabel yang penuh

dengan risiko, dimana tingkat harga

yang ditawarkan akan menentukan

keputusan pembelian konsumen.

Konsumen akan memperhatikan tingkat

harga yang lebih rendah dibandingkan

dengan tempat lain, dan apakah harga

barang sesuai dengan nilai dan kualitas

yang diberikan.

5. Fashion Goods (Barang

Fashion)

Produk yang umum ditawarkan dan

dapat menarik lebih banyak konsumen

seperti pakaian, dimana keragaman

produk pakaian sering menjadi faktor

yang menentukan dalam pemilihan toko

ritel.

2.2. Kepuasan Konsumen

MenurutKotler (2004:42),

kepuasan pelangganadalahperasaan

senang atau kecewa seseorang yang

muncul setelah membandingkan antara

persepsi/kesannya terhadap kinerja atau

hasildarisuatu produkdan harapan-

harapannya. Untuk dapat mengukur

kepuasan, maka perusahaan harus

mengetahui kebutuhan dan harapan

pelanggan terhadap suatu produk baik

barang maupun jasa melalui persepsi dan

sikap. Pengetahuan persepsi dan sikap

pelanggan tentang organisasi bisnis akan

meningkatkan peluangnya untuk

membuat keputusan bisnis lebih baik.

Tidak satu pun ukuran tunggal

‘terbaik’ mengenai kepuasan pelanggan

yang disepakati secara universal.

Meskipun demikian, di tengah

beragamnya cara mengukur kepuasan

pelanggan, terdapat kesamaan paling

tidak dalam enam konsep inti mengenai

objek pengukuran menurut Fandy

Tjiptono (2006:366) sebagai berikut :

1. Kepuasan Pelanggan

Keseluruhan (Overall Customer

Satisfaction)

2. Dimensi Kepuasan Pelanggan

3. Konfirmasi Harapan

(Confirmation of Expectations)

4. Minat Pembelian Ulang

(Repurchase Intent)

5. Kesediaan Untuk

Merekomendasikan (Willingness to

Recommend)

6. Ketidakpuasan Pelanggan

(Customer Dissatisfaction)

2.3. Kepercayaan Konsumen

Kepercayaan adalah semua

pengetahuan yang dimiliki oleh

konsumen dan semua kesimpulan yang

dibuat konsumen tentang objek, atribut,

dan manfaatnya. Objek dapat berupa

produk, orang, perusahaan, dan segala

sesuatu dimana seseorang memiliki

kepercayaan dan sikap. Atribut adalah

karakteristik atau fitur yang mungkin

dimiliki objek. Manfaat adalah hasil

positif yang diberikan atribut kepada

objek (Mowen dan Minor, 2002: 242).

2.4. Kerangka Pemikiran

Ketika atribut toko sudah

terpenuhi dengan baik, maka konsumen

akan lebih merasa nyaman dan lebih

jauhnya akan memiliki hubungan

emosional dengan toko tersebut. Lebih

lanjutnya, ketika hubungan emosional

tersebut sudah terbentuk dengan kuat

dimana terjadi kesesuaian antara

harapan dengan kenyataan konsumen

itulah yang disebut dengan kepuasan

konsumen (Westbrook dan Reilly dalam

Tjiptono, 2005).

Page 93: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 91

Menurut penelitian yang

dilakukan oleh Balasubramanian (2001) dan Roberts (2003),

menyatakan ada pengaruh kenyamanan belanja pada

kepuasan pelanggan. Jun (2006), menyatakan bahwa ada

pengaruh keinformatifan terhadap kepuasan pelanggan.

Selain itu, keamanan dan

komunikasi juga memiliki pengaruh terhadap kepuasan

pelanggan. Ketika atribut toko sudah dapat

membuat konsumen puas, maka

selanjutnya sebuah toko harus juga

membuat konsumen percaya pada toko

tersebut. Lim et al. dalam Hanif (2011)

menyatakan kepercayaan konsumen

dalam berbelanja internet sebagai

kesediaan konsumen untuk mengekspos

dirinya terhadap kemungkinan rugi yang

dialami selama transaksi berbelanja,

didasarkan harapan bahwa penjual

menjanjikan transaksi yang akan

memuaskan konsumen dan mampu

untuk mengirim barang atau jasa yang

telah dijanjikan. Menurut Karimov

(2011) Menemukan bahwa membuat

tampilan yang atraktif dan menggunakan

desain yang sesuai akan menambah

kepercayaan konsumen. Menurut

McKnight (2001) menyatakan bahwa

Structural assurance (susunan

keamanan) adalah susunan yang

membuat lingkungan terasa aman untuk

konsumen. Lebih lanjutnya, penelitian

dari McKnight menyatakan bahwa

informasi positif yang didengar oleh

konsumen tentang penjual dapat

mengurangi persepsi risiko dan

ketidakamanan ketika bertransaksi

dengan penjual. Hal ini dapat membantu

meningkatkan kepercayaan.

Di tahap selanjutnya,

ketika konsumen merasa puas maka akan timbul juga

kepercayaan akan suatu toko, ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Rianto (2011)

yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan .juga

berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan konsumen, jika

konsumen merasa puas ini akan berdampak pada tingkat

kepercayaan yang dimilikinya. Sehingga ia akan menggunakan

situs tersebut sebagai media

untuk bertransaksi dan akan merekomendasikan kepada

pihak lain bahwa situs tersebut baik dan dapat dipercaya.

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas,

maka dapat digambarkan

paradigma penelitian sebagai berikut :

Gambar 2.1.

Kerangka Pemikiran

Oleh karena itu, hipotesis

pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Atribut toko berpengaruh positif

terhadap kepuasan konsumen.

2. Atribut toko berpengaruh positif

terhadap kepercayaan

konsumen.

H3

H2

H1

Kepuasan Konsumen

Atribut Toko

Kepercayaan

Konsumen

Page 94: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 92

3. Kepuasan konsumen

berpengaruh positif terhadap

kepercayaan konsumen.

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah atribut

toko, kepuasan dan kepercayaan

konsumen pada bidang retail yang

termasuk ke dalam kategori Business to

Business (B2B) diantaranya adalah toko-

toko bahan kerajianan sandal yang ada

di Kota Tasikmalaya.

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode penelitian survey.

Pada penelitian ini, data yang diperoleh

secara langsung dari para pengusaaha

sandal di Kota Tasikmalaya.

3.3. Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Dimensi/Definisi Indikator Skala

(1) (2) (3) (4)

Atribut Toko Penyajian terakhir dari

semua atribut toko yang

dipersepsikan oleh

pembelanja melalui

pengalaman mereka dalam

toko.

• Facility and Location

Convenience

• Service Convenience

• Neat/ Spacious

Atmosphere

• Price Competitiveness Ord

ina

l

Kepuasan

Konsumen

Perasaan yang muncul

setelah membandingkan

antara kinerja (hasil) produk

yang diharapkannya dari

suatu toko online.

• Overall Customer

Satisfaction

• Confirmation of

Expectations

• Repurchase Intention

• Willingness to Recommen Ord

ina

l

Kepercayaan

Konsumen

Pengetahuan yang dimiliki

oleh konsumen dan semua

kesimpulan yang dibuat

konsumen tentang objek,

atribut, dan manfaatnya

• Perceived web vendor

reputation

• Perceived web site

quality O

rdin

al

3.4. Metode pengumpulan data

Teknik-teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian

ini terdiri dari:

1. Wawancara

Wawancara yaitu dengan

cara mengadakan tanya

jawab langsung dengan

pihak-pihak terkait yaitu

konsumen mengenai atribut

toko, kepuasan dan

kepercayaan konsumen.

2. Kuesioner

Kuesioner yaitu

menyebarkan pertanyaan

mengenai masalah-masalah

terkait kepada responden

terpilih untuk mengetahui

respon mereka terhadap

atribut toko, kepuasan dan

kepercayaan konsumen.

3.5. Metode Pengambilan dan

Penentuan Sampel

1. Metode pengambilan sampel

a. Populasi dalam penelitian ini

adalah konsumen toko bahan

kerajianan sandal yang

merupakan para pelaku usaha

Page 95: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 93

yang berada di kota

Tasikmalaya.

b. Teknik sampling yang

digunakan adalah purposive

sampling dimana penarikan

sampel didasarkan pada

pertimbangan pribadi peneliti

yang bersangkutan (Sugiama,

2008). Pada sampling ini

peneliti berupaya mencari

keyakinan terlebih dahulu

bahwa individu yang dipilih

sebagai sampel merupakan

individu yang tepat yaitu

orang-orang yang pernah

melakukan pembelian di toko

bahan kerajinan sandal lebih

dari dua kali.

2. Penentuan ukuran sampel

Penentuan ukuran sampel yang

dilakukan dengan menggunakan

cara interval taksiran karena

jumlah populasi sangat banyak

dan tidak diketahui secara pasti

seberapa besarnya. Untuk

mengetahui seberapa banyak

sampel yang mewakili populasi,

maka digunakan perhitungan

dengan rumus Husain (2002 :

150). 2

2/

epqn

Dimana:

n = ukuran sampel

Zα/2 = nilai Z tabel

e = persentase

kelonggaran

ketidaktelitian

karena

pengambilan

sampel yang

masih dapat

ditolerir (10%)

p q = nilai probabilitas

(p = 0,5 dan q = 0,5)

Dengan menggunakan rumus di

atas maka dapat dihitung jumlah

sampel sebagai berikut : 2

1,0

96,15,0.5,0

n

04,96n

Berdasarkan perhitungan, maka

sampel minimum yang harus

diambil sebesar 96,04

responden. Dalam penelitian ini

penentuan ukuran sampel

didasarkan pada pendapat Hair

(2010: 444) yaitu untuk

penelitian survey ukuran

minimal sampel adalah 100

orang responden.

3.6. Teknik Analisis Data

1. Pembobotan Jawaban

Responden

Teknik pengolahan data untuk

menentukan pembobotan

jawaban responden dilakukan

dengan menggunakan skala

Likert yang dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 3.2.

Bobot Nilai

Skala Bobot

Positif Negatif

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Tidak Ada Pendapat 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

2. Analisis Structural Equation

Model (SEM)

Untuk mengetahui pengaruh

atribut toko online terhadap

kepuasan konsumen, digunakan

metode analisis SEM dengan

bantuan program AMOS 4.0.

Analisis SEM bertujuan untuk

Page 96: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 94

menerangkan akibat langsung

dan tidak langsung seperangkat

variabel, sebagai variabel

penyebab terhadap seperangkat

variabel lainnya yang

merupakan variabel akibat

Suliyanto (2007: 4). SEM

merupakan gabungan dari dua

metode statistik yang terpisah

yaitu analisis faktor yang

dikembangkan di ilmu psikologi

dan psikometri serta model

persamaan simultan yang

dikembangkan di ekonometrik

menjadi metode statiustik yang

komprehensip (Iman Ghozali,

2013:4). Hair et. al. (dalam

Iman Ghozali, 2013:61)

mengemukakan beberapa

langkah yaitu :

a. Pengembangan model

berdasar teori

Model persamaan struktural

didasarkan pada hubungan

kausalitas. Dalam

penelitian ini yang menjadi

variabel eksogen adalah

atribut toko dan yang

menjadi variabel endogen

adalah kepuasan dan

kepercayaan konsumen.

b. Menyusun Diagram Jalur

(Path Diagram)

Model teoritis di atas

selanjutnya digambarkan

dalam sebuah path diagram,

sebagai berikut :

Atribut toko

x4e4

1

1

x3e31

x2e21

x1e11

Kepuasan

y1 e5

y2 e6

y3 e7

y4 e8

1

1

1

1

1

Kepercayaan

y5 e911

y6 e101

z11

z21

Gambar 3.1.

Kerangka alur hubungan antar variabel

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan mengenai atribut

toko, tanggapan responden atas atribut

toko adalah sebesar 3316 yang berada

dalam klasifikasi cukup baik. Hal ini

menunjukan bahwa keseluruhan

indikator dari atribut toko yang berbasis

B2B berada dalam klasifikasi yang

cukup baik, sedangkan untuk kepuasan

tanggapan responden atas kepuasan

mereka adalah sebesar 3342 yang berada

dalam klasifikasi cukup baik, artinya

konsumen merasa cukup puas

bertransaksi/berbelanja pada toko bahan

baku sandal yang yang ada di Kota

Tasikmalaya dan untuk kepercayaan

tanggapan responden atas kepercayaan

mereka adalah sebesar 1687 yang berada

dalam klasifikasi cukup baik. Artinya

konsumen merasa cukup percaya untuk

bertransaksi/berbelanja pada toko bahan

baku sandal berbasis B2B yang ada di

Kota Tasikmalaya.

Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa tidak terdapat angka yang

menunjukan nilai CR>2,58. Oleh karena

itu data yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dikatakan

berdistribusi normal, karena data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

bebas dari outliers univariate, karena

tidak ada variabel yang mempunyai z-

score diatas angka batas (≥ ±3,00 ),

tidak terdapat nilai mahalanobis

Page 97: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 95

distance yang lebih besar dari 24,938.

Oleh karena itu dalam penelitian ini

tidak terdapat gejala outliers multivariat.

Standarized Regression Weight untuk Uji Hipotesis

Variabel CR ttabel Keterangan (Ha)

Atribut toko → Kepuasan 29.519 1,96 Signifikan

Atribut toko → Kepercayaan 2.291 1,96 Signifikan

Kepuasan → Kepercayaan -0.108 1,96 Tidak Signifikan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Tanggapan Responden mengenai

atribut toko berbasis B2B yang dipilih

responden termasuk dalam kategori

cukup baik; mengenai kepuasan yang

dirasakan oleh responden terhadap

toko berbasis B2B yang telah

digunakan termasuk dalam kategori

cukup baik; mengenai kepercayaan

responden terhadap toko berbasis B2B

termasuk dalam kategori cukup baik.

Terdapat pengaruh positif atribut toko

terhadap kepuasan konsumen.

Terdapat pengaruh positif atribut toko

terhadap kepercayaan konsumen.

Kepuasan tidak berpengaruh

signifikan terhadap kepercayaan

konsumen.

5.2. Saran

1. Lebih meningkatkan segi kepercayaan

konsumen, misalnya dari tampilan

toko yang lebih menarik agar memiliki

reputasi yang baik di mata konsumen.

2. Untuk penelitian selanjutnya

disarankan untuk mencari variabel

moderasi lain seperti terhadap kualitas

pelayanan.

DAFTAR PUSTAKA

Balasubramanian, S., and Mahajan, V. 2001.

The economic leverage of the

virtual community, International

Journal ofElectronic Commerce 5

(Spring), hal 103-110

Durianto, Darmadi, Sugiartodan lie Joko

Budiman,2004,Brand Equity Ten:

Stategi memimpin Pasar. PT

Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Ferdinand, Augusty, 2002, Structural Equation

Modelling dalam Penelitian

Manajemen. Semarang:FE

UNDIP.

Hair, J.F, et al., 2010, Multivariate Data

Analysis,7th Edition, New Jersey,

Prentice-Hall.

Hanif Muhammad, 2011, Meningkatkan

Kepercayaan Konsumen Serta

Dampaknya Pada Persepsi

Resiko Konsumen Terhadap

Online Shopping (Studi Kasus

Pada Situs www.kaskus.us

Sebagai Media Internet yang

Menyediakan Fasilitas Online

Shopping), Jurnal

UNDIP,Semarang.

Iman Ghozali, 2013, Aplikasi Analisis

Multivariat dengan Program

IBM SPSS 21. Edisi 7, Penerbit

Universitas Diponegoro,

Semarang.

Indriantoro, N., Bambang S., 2009,

Metodologi Penelitian Bisnis

untuk Akuntansi dan Manajemen,

Edisi Pertama, Yogyakarta,

BPFE Yogyakarta.

Jin. Byoungho, Jai‐Ok Kim, 2003, "A

typology of Korean discount

shoppers: shopping motives, store

attributes, and

outcomes", International Journal

of Service Industry Management,

Vol. 14 Iss: 4, pp.396 – 419.

Jun, S.E., and Chung, K.H. 2006. A study on

the factors of Internet shopping

site affecting customer’s e-

satisfaction, e-loyalty, and

repurchasing intention, Journal of

Page 98: ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 1 - journal.unper.ac.idjournal.unper.ac.id/uploads/EKONOMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Vol.1 No... · parsial variabel tipe industri dan audit firm berpengaruh

ISSN 2549-872X Volume 1 Nomor 2 96

Internet Electronic Research 6(2),

hal 133-158

Karimov, F. P., Brengman, M., Hove, L. V.,

2011. The Effect of Website

Design Dimension on Initial

Trust: A Synthesis of The

Empirical Literature. Journal of

Electronic Commerce Research,

hal 272-301

Kotler, Philip, 2004, Manajemen Pemasaran,

Edisi Millenium, Penerbit PT.

Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran.

Jakarta : Erlangga.

Lim. Et.al.2001. Sustainble Marketing

Enterprise In Asia. Prentice Hall.

McKnight, DH and NL Chervany, 2001, Trust

and Distrust Definitions: One Bite

at A Time. In R. Falcone, M.

Singh, & Y.-H. Tan (Eds.), Trust

in Cyber-Societies: Integrating

The Human and Artifical

Perspectives, pp. 27–54.

Mowen, John, C., dan Minor, M., 2002,

Perilaku Konsumen Jilid 1, Edisi

Kelima (terjemahan), Erlangga,

Jakarta

Piyali, Ghosh., Tripathi Vibhuti & Kumar

Anil. (2010). “Customer

expectations of store attributes: A

study of organized retail outlets in

India”, Journal of Retail &

Leisure Property, Vol 9, 1, 75-87.

Rianto, D., 2011, Membangun Kepercayaan

Pelanggan Melalui Kepuasan,

Jurnal Teknologi Informasi

Politeknik Telkom Vol. 1, No. 1,

Mei 2011

Roberts, K.; Varki, S.; and Brodie, R. 2003.

Measuring the quality of

relationships in consumer

services: An empirical

study,European Journal of

Marketing 37(1/2), hal169-196

Sugiama, G., 2008, Metode Riset Bisnis Dan

Manajemen, Guardaya

Intimarta,Bandung.

Suliyanto, 2007, Pelatihan Analisis Data,

Purwokerto, Laboratotium

Manajemen Fakultas Ekonomi

Kampus Unsoed Grendeng.

Tjiptono, F., 2002, Strategi Pemasaran,

Penerbit Andi, Yogyakarta.

__________, 2005. Prinsip dan Dinamika

Pemasaran. J & J Learning,

Yogyakarta.

__________, 2006, Manajemen Pemasaran

Jasa, Bayumedia,Jakarta.

Todd, A., 2007, Trust Measures and Indicators

for Customers and Investors: Part

I – Measuring Trust Indicators for

Customer, The Conference Board

of Canada, Canada.