skripsidigilib.uinsby.ac.id/43432/2/nurul istiqomah_h74216040.pdfmikroplastik pada filter media...

88
PEMANFAATAN MEDIA CANGKANG KERANG SEBAGAI FILTER TAMBAK UNTUK MEREDUKSI MIKROPLASTIK PADA AIR LAUT SKRIPSI Disusun oleh: Nurul Istiqomah H74216040 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2020

Upload: others

Post on 26-Dec-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

PEMANFAATAN MEDIA CANGKANG KERANG SEBAGAI FILTER

TAMBAK UNTUK MEREDUKSI MIKROPLASTIK PADA AIR LAUT

SKRIPSI

Disusun oleh:

Nurul Istiqomah

H74216040

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2020

Page 2: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

ii

PERNYATAAAN KEASLIAN

Nama : Nurul Istiqomah

NIM : H74216040

Program Studi : Ilmu Kelautan

Angkatan : 2016

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan skripsi saya

yang berjudul “PEMANFAATAN MEDIA CANGKANG KERANG SEBAGAI

FILTER TAMBAK UNTUK MEREDUKSI MIKROPLASTIK PADA AIR LAUT”.

Apabila suatu saat nanti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya bersedia

menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Surabaya, 10 Agustus 2020

Yang menyatakan

(Nurul Istiqomah)

NIM. H74216040

Page 3: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh

NAMA : Nurul Istiqomah

NIM : H74216040

JUDUL : Pemanfaatan Media Cangkang Kerang sebagai Filter Tambak untuk

Mereduksi Mikroplastik pada Air Laut

Ini telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan.

Surabaya, 28 Juli 2020

Dosen Pembimbing 1

Mauludiyah, MT

NUP. 201409003

Dosen Pembimbing 2

Rizqi Abdi Perdanawati, MT

NIP. 198809262014032002

Page 4: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar
Page 5: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : NURUL ISTIQOMAH NIM : H74216040 Fakultas/Jurusan : SAINS DAN TEKNOLOGI / ILMU KELAUTAN E-mail address : [email protected] Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya, Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif atas karya ilmiah : Sekripsi Tesis Desertasi Lain-lain (……………………………) yang berjudul : PEMANFAATAN MEDIA CANGKANG KERANG SEBAGAI FILTER TAMBAK UNTUK MEREDUKSI MIKROPLASTIK PADA AIR LAUT beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif ini Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya berhak menyimpan, mengalih-media/format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di Internet atau media lain secara fulltext untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Surabaya, 31 Agustus 2020

Penulis

(Nurul Istiqomah )

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

PERPUSTAKAAN Jl. Jend. A. Yani 117 Surabaya 60237 Telp. 031-8431972 Fax.031-8413300

E-Mail: [email protected]

Page 6: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ABSTRAK

PEMANFAATAN MEDIA CANGKANG KERANG SEBAGAI

FILTER TAMBAK UNTUK MEREDUKSI MIKROPLASTIK

PADA AIR LAUT

Oleh:

Nurul Istiqomah

Perairan tambak air payau yang terkontaminasi mikroplastik dapat

menyebabkan permasalahan terhadap biota di dalamnya. Penggunaaan teknologi filter

dapat mengurangi konsentrasi mikroplastik yang mencemari perairan. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui efektivitas filter cangkang kerang dalam menurunkan

konsentrasi mikroplastik pada perairan laut yang dialirkan ke tambak. Penelitian ini

juga merancang desain filter cangkang kerang untuk area tambak berdasarkan studi

kasus. Pengambilan sampel air laut menggunakan plankton net dengan ukuran mesh

30 µm. Ketebalan saat melakukan pengujian meliputi, media cangkang kerang 30

mesh sebesar 5 cm, cangkang kerang 3 mesh sebesar 10 cm dan kerikil 10 cm, dengan

diameter pipa 3 inch. Selain mikroplastik, parameter lain seperti debit filtrasi dan

parameter kualitas air (pH, salinitas, kekeruhan, BOD dan COD) juga diamati dalam

penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penurunan konsentrasi

mikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter

media cangkang kerang yaitu sebesar 1,80 × 10-5 m3/s, mampu menurunkan kekeruhan

sebesar 31,13%, BOD sebesar 23,40%, konsentrasi COD sebesar 25,65%, salinitas

sebesar 20,59%, serta mampu meningkatkan pH perairan sebesar 12,28%. Rancangan

filter media cangkang kerang pada area tambak merupakan bangun ruang yang

menyerupai prisma trapesium siku – siku. Perbandingan volume filter tambak sebesar

30% dari volume suplai air yaitu 360 m3, maka ukuran panjang, lebar, dan tinggi pada

rancangan filter media cangkang kerang masing – masing sebesar 7 m, 4,41 m dan 3 -

4 m.

Kata kunci: Mikroplastik, Filter Tambak, Cangkang Kerang.

Page 7: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

vii

ABSTRACT

UTILIZATION OF SHELLS AS POND FILTER TO REDUCE

MICROPLASTICS IN SEAWATER

By:

Nurul Istiqomah

Microplastics contaminated brackish water pond can cause problems with biota

in it. The use of filter technology can reduce the concentration of microplastic that

pollutes the water. This research aims to determine the effectiveness of shell filters in

lowering the microplastic concentration of marine waters flowing into the pond. The

research also designed the shell filter design for the pond area based on the case study.

The seawater sampling uses the plankton net with a mesh size of 30 μm. The media

thickness of 30 mesh shells of 5 cm, 3 mesh shells of 10 cm and 10 cm gravel, with a

diameter of 3 inch pipes. In addition to microplastics, other parameters such as

discharge filtration and water quality parameters (pH, salinity, turbidity, BOD and

COD) are also observed in this study. The results showed that a decrease in the

microplastic concentration of the shell Media filter was 88.22%. The discharge

filtration of shell media filters is 1.80 × 10-5 m3/s, capable of lowering turbidity by

31.13%, BOD at 23.40%, COD concentrations by 25.65%, salinity amounted to

20.59%, and able to increase water pH by 12.28%. The design of the shell media filter

on the pond area is an awakening space that resembles a trapezoid prism of the elbow.

By comparing the volume of filter ponds by 30% from the volume of water supply of

360 m3, then the size of the length, width, and height of the shell Media filter design

of each of 7 m, 4.41 m and 3- 4 m.

Keywords: microplastics, ponds filter, shells.

Page 8: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

viii

DAFTAR ISI

PERNYATAAAN KEASLIAN ................................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ............................................................ iv

ABSTRAK .................................................................................................................. v

ABSTRACT .............................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

1.5 Batasan Penelitian .......................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................... 7

2.1 Mikroplastik ................................................................................................... 7

2.2 Pencemaran Mikroplastik .............................................................................. 9

2.3 Cangkang kerang Darah (Anadara granosa) .............................................. 11

2.4 Filtrasi .......................................................................................................... 12

2.5 Penggunaan Filter Pada Lokasi Tambak...................................................... 15

2.6 Kualitas Perairan Tambak ............................................................................ 16

2.6.1 Biochemical Oxygen Demand (BOD) .................................................. 16

Page 9: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ix

2.6.2 Chemical Oxygen Demand (COD) ...................................................... 17

2.6.3 Kekeruhan ............................................................................................ 17

2.6.4 Derajat keasaman (pH) ......................................................................... 17

2.7 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 23

3.1 Jenis Penelitian............................................................................................. 23

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ....................................................................... 23

3.3 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................................ 23

3.3.1 Alat ....................................................................................................... 24

3.3.2 Bahan.................................................................................................... 25

3.4 Diagram Alir ................................................................................................ 25

3.5 Tahapan Penelitian ....................................................................................... 27

3.5.1 Pengambilan Sampel Air...................................................................... 27

3.5.2 Persiapan Media Filter ......................................................................... 27

3.5.3 Parameter Perairan ............................................................................... 29

3.5.4 Pengoperasian alat dan Mekanisme Penelitian .................................... 29

3.6 Analisis Parameter Uji ................................................................................. 30

3.6.1 Identifikasi Mikroplastik ...................................................................... 30

3.6.2 Persentase Penurunan Mikroplastik ..................................................... 31

3.6.3 Debit Filtrasi ........................................................................................ 32

3.6.4 Rancangan Filter Tambak .................................................................... 32

3.6.5 Analisis Data ........................................................................................ 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 35

4.1 Konsentrasi Mikroplastik Sebelum Filtrasi ................................................. 35

4.2 Hasil Uji Debit Filter ................................................................................... 38

Page 10: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

x

4.3 Hasil Filtrasi ................................................................................................. 40

4.4 Efektivitas Filter Uji .................................................................................... 44

4.5 Rancangan Filter pada Area Tambak ........................................................... 51

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 68

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 68

5.2 Saran ............................................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 69

LAMPIRAN ................................................................... Error! Bookmark not defined.

Page 11: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Tugas akhir yang berjudul “Pemanfaatan Media Cangkang Kerang

Sebagai Filter Tambak Untuk Mereduksi Mikroplastik Pada Air Laut” ini dengan tepat

waktu dan tanpa halangan suatu apapun. Skripsi ini disusun sebagai syarat

mendapatkan gelar Sarjana Sains (S. Si) di Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas

Sains dan Teknologi, UIN Sunan Ampel Surabaya. Penulis Menyadari bahwa dalam

penulisan Skripsi ini tidak lepas dari kesulitan dan hambatan, berkat bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin

menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Masdar Hilmy, S.Ag., M.A., Ph.D. selaku Rektor UIN Sunan

Ampel Surabaya

2. Ibu Dr. Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag. selaku Plt. Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi

3. Ibu Asri Sawiji, MT. selaku Ketua Program Ilmu Kelautan sekaligus Dosen

Wali penulis.

4. Ibu Mauludiyah, MT. selaku Dosen Pembimbing 1 yang senantiasa sabar

dalam membimbing, mendoakan dan selalu memberikan masukan kepada

penulis.

5. Ibu Rizqi Abdi Perdanawati, MT. selaku Dosen Pembimbing 2 yang

senantiasa sabar dalam membimbing, mendoakan dan selalu memberikan

masukan kepada penulis.

6. Bapak Fajar Setiawan, MT. dan Ibu Noverma, M.Eng. selaku Penguji skripsi

ini

7. Seluruh dosen dan karyawan UIN Sunan Ampel Surabaya

Page 12: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xii

8. Kedua orang tua dan seluruh anggota keluarga penulis yang tak terputus

mendoakan, memberikan kasih sayang dan dukungan moral serta materil

kepada penulis demi kesuksesan penulis.

9. Teman-teman Raja Mantra yang sudah berjuang bersama, dalam keadaan

susah maupun senang selama empat tahun di prodi tercinta Ilmu Kelautan,

UIN Sunan Ampel Surabaya.

10. Teman-teman sesama dosen pembimbing yang telah mendukung dan

membantu penulis dalam pengerjaan tugas akhir ini .

11. Keluarga besar dari BPBAP Situbondo, tempat penulis melaksanakan

Praktek Kerja Lapang, serta tempat penulis mendapatkan ide mengenai tema

skripsi.

12. Seluruh pihak yang telah mendukung dan mendoakan atas kelancaran dalam

mengerjakan skripsi ini

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak,

sehingga penelitian selanjutnya diharapkan bisa lebih baik dan semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan semua pihak serta

berkontribusi terhadap kemajuan UIN Sunan Ampel Surabaya, bangsa dan negara.

Surabaya, 08 Agustus 2020

(Nurul Istiqomah)

Page 13: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xiii

DAFTAR TABEL

tabel 3. 1 Daftar Alat Penelitian ................................................................................. 24

Tabel 3. 2 Daftar Bahan Penelitian ............................................................................ 25

Tabel 4. 1 Rata – Rata Konsentrasi Mikroplastik Sebelum Filtrasi ......................... 36

Tabel 4. 2 Hasil Debit Filtrasi .................................................................................... 39

Tabel 4. 4 Hasil Rata - Rata Konsentrasi Mikroplastik Filter Media Cangkang

Kerang ....................................................................................................... 41

Tabel 4. 5 Persentase Penurunan Mikroplastik .......................................................... 46

Tabel 4. 7 Kesesuaian Parameter Kualitas Air Tambak Dan Persentase Hasil Filtrasi

Parameter Perairan ..................................................................................... 50

Page 14: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Jenis Mikroplastik Fiber .......................................................................... 8

Gambar 2. 2 Jenis Mikroplastik Film ........................................................................... 8

Gambar 2. 3 Jenis Mikroplastik Fragment ................................................................... 9

Gambar 2. 4 Cangkang Kerang Darah ....................................................................... 12

Gambar 2. 5 Pressure Filtration ................................................................................. 13

Gambar 2. 6 Gravity Filtration ................................................................................... 14

Gambar 2. 7 Vakum Filtration ................................................................................... 15

Gambar 3. 1 Diagram Alir Pernelitian ....................................................................... 26

Gambar 3. 2 Pengambilan Sampel Air Laut .............................................................. 27

Gambar 3. 3 Ilustrasi Filter Media Cangkang Kerang ............................................... 29

Gambar 4. 1 Lokasi Pengambilan Sampel Air ........................................................... 36

Gambar 4. 2 Jenis Mikroplastik Yang Ditemukan (A) Fiber (B) Fragment (C) Film

(D) Busa ................................................................................................ 37

Gambar 4. 3 Pencemaran Sampah Plastik Sekitar Perairan Kroman Gresik ............. 38

Gambar 4. 4 Proses Filtrasi ........................................................................................ 39

Gambar 4. 5 Komponen Filter Media Cangkang Kerang (A) Kerikil (B) Cangkang

Kerang Ukuran 3 Mesh (C) Cangkang Kerang Ukuran 30 Mesh ......... 40

Gambar 4. 6 Grafik Rata -Rata Jenis Mikroplastik Setelah Proses Filtrasi ............... 43

Gambar 4. 7 Mikroplastik Tertahan Di Media Filter Media Cangkang Kerang ........ 44

Gambar 4. 8 Grafik Penurunan Konsentrasi Mikroplastik......................................... 45

Gambar 4. 9 Grafik Hasil Uji Parameter Perairan ..................................................... 48

Gambar 4. 10 Limbah Cangkang Kerang .................................................................. 51

Gambar 4. 11 Permukaan Bawah Filter Terhadap Kemiringan 0,1 ........................... 54

Gambar 4. 12 Rancangan Bak Filter .......................................................................... 55

Gambar 4. 13 Bangun Petak Filter ............................................................................. 57

Gambar 4. 14 Aplikasi Rancangan Filter Media Cangkang Kerang Untuk Perairan

Tambak Tampak Atas......................................................................... 59

Gambar 4. 15 Aplikasi Rancangan Filter Media Cangkang Kerang Untuk Perairan

Tambak Tampak Samping .................................................................. 60

Page 15: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xv

Gambar 4. 16 Ilustrasi Rancangan Filter Media Cangkang Kerang Untuk Perairan

Tambak Tampak Atas (1) ................................................................... 61

Gambar 4. 17 Ilustrasi Rancangan Filter Media Cangkang Kerang Untuk Perairan

Tambak Tampak Atas (2) ................................................................... 62

Gambar 4. 18 Ilustrasi Rancangan Filter Media Cangkang Kerang Untuk Perairan

Tambak Tampak Samping (1) ............................................................ 63

Gambar 4. 19 Ilustrasi Rancangan Filter Media Cangkang Kerang Untuk Perairan

Tambak Tampak Samping (2) ............................................................ 64

Gambar 4. 20 Sketsa Detail Rancangan Filter Media Cangkang Kerang Untuk

Perairan Tambak Tampak Atas .......................................................... 65

Gambar 4. 21 Sketsa Detail Rancangan Filter Media Cangkang Kerang Untuk

Perairan Tambak Tampak Samping ................................................... 66

Page 16: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pencemaran merupakan salah satu masalah yang memiliki dampak

negatif bagi makhluk hidup. Salah satu jenis pencemaran adalah pencemaran

terhadap perairan. Segala aktivitas yang dilakukan makhluk hidup di darat

nantinya akan mengalir ke saluran irigasi dan bermuara ke laut. Dewasa kini

terlalu banyak sampah yang menyebabkan pencemaran. Sebagian besar

sampah berupa plastik, logam, tekstil, kertas, peralatan tangkap kapal dan

barang-barang lainnya yang hilang atau sengaja dibuang kemudian memasuki

lingkungan laut setiap hari menjadi sampah laut yang biasa dikenal marine

debris (Ayuningtyas, Yona , Julinda, & Iranawati, 2019).

Plastik menjadi salah satu sampah yang banyak ditemukan di laut.

Produksi plastik di Indonesia mengalami kenaikan pada pada tahun 2018

sebesar 6,92% dari tahun 2017 yang tercatat 2,47%. Total produksi sektor

plastik di tahun 2018 mencapai 7,23 ton (Dirgantara, 2018). Diperkirakan

jumlah produksi plastik akan terus meningkat hingga mencapai 100 kali lipat

pada tahun 2050 mendatang (Rochman, C.M, et al., 2015). Diperkirakaan

sebesar 60% - 80% dari sampah yang ada di laut berasal dari sampah plastik.

Sebagian besar sampah plastik yang dibuang tidak didaur ulang terlebih

dahulu. hal ini menyebabkan plastik menjadi sumber polusi di lautan. Seiring

berjalannya waktu sampah plastik dapat terdegradasi dan menjadi partikel yang

lebih kecil (Singh dan Sharma, 2008).

Banyaknya sampah plastik di lautan Indonesia mengancam biota laut

di dalamnya. Fragment dari plastik yang terdegradasi sering disebut dengan

mikroplastik, yang memiliki ukuran partikel kurang dari 5mm. Mikroplastik

dapat terakumulasi dalam jumlah yang tinggi pada air laut dan sedimen

(Hidalgo-Ruz, V, Gutow, L, Thompson, R, & Thiel, M, 2012). Pencemaran

Page 17: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

terkait mikroplastik kurang disadari keberadaannya oleh masyarakat indonesia.

Hal tersebut terjadi data tentang keberadaan mikroplastik di perairan Indonesia

masih sangat minim, padahal disisi lain tingkat polusi plastik Indonesia tinggi

(Jambeck, J.R, et al., 2015).

Ukuran mikroplastik yang sangat kecil menjadi kekhawatiran bagi

makhluk hidup. Mikroplastik memungkinkan untuk masuk dalam tubuh biota

laut seperti ikan dan bivalvia, akibatnya polutan ini dapat masuk dalam sistem

rantai makanan (aquatic food chain). Penelitian Fitri et al., 2017

mengungkapkan bahwa kerang darah yang diambil dari pantai Semarang

positif mengandung partikel yang diduga mikroplastik sejumlah 2,4 – 3,4

partikel/ekor. Penelitian Ramadhani (2019) menyatakan bahwa ikan pelagis

jenis tongkol yang ditemukan di Perairan Mandangin Kabupaten Sampang,

memiliki kandungan mikroplastik berkisar 2-5 partikel/individu, sedangkan

pada ikan demersal ditemukan sebesar 1-6 partikel/individu.

Bahaya yang ditimbulkan pada manusia adalah apabila manusia

mengonsumsi ikan yang tercemar oleh mikroplastik. Mikroplastik dalam

tubuh manusia dapat berinteraksi dengan darah melalui proses adsorbsi dan

akan mengisi protein dan glikoprotein. Hal tersebut dapat mempengaruhi

sistem kekebalan tubuh dan pembengkakan usus. Ukuran mikroplastik yang

sangat kecil juga memungkinkan terjadinya transportasi ke jaringan organ lain

(Hollman, P.C.H, H. Bouwmeester, & R.J.B. Peters, 2012).Selain mengurangi

penggunaaan produk berbahan plastik perlu dilakukan upaya lanjutan untuk

mengurangi pencemaran mikroplastik. Solusi untuk menangani mikroplastik

di perairan dapat dilakukan dengan teknologi atau treatment pengolahan air

limbah yang dapat mereduksi kandungan mikroplastik di perairan. Salah satu

teknologi atau treatment pengolahan air limbah yang dapat mereduksi

kandungan mikroplastik di perairan diantaranya adalah penggunaan

Disc Filter (DF), Rapid Sand Filter (RSF), Dissolved Air Floatation

(DAF), dan Membrane Bioreactor (MBR). Teknologi tersebut memiliki

Page 18: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

kemampuan untuk mereduksi mikroplastik hingga 99%. Penggunaan RSF

mampu mereduksi mikroplastik dengan presentase 97%, DAF 95%, dan DF

40% - 98,5% (Talvitie, Anna Mikola, Arto Koistinen , & Outi Setala, 2017).

Penelitian Ayuningtyas (2019) menyatakan bahwa lokasi tambak

perairan Banyu Urip Gresik, memiliki indikasi pencemaran mikroplastik.

Konsentrasi mikroplastik pada lokasi tambak tersebut sebesar 8,89 × 102

partikel/m3. Penggunaan filter diharapkan dapat mengurangi distribusi

mikroplastik. Pemilihan media filter juga perlu dipertimbangkan mengingat

mikroplastik merupakan partikel yang cukup kecil dan mudah mengikat

kandungan berbahaya seperti logam berat. Namun demikian, penggunaan

media filter juga perlu mempertimbangkan harga dan ketersediaan bahan

dipasaran agar pembuatan filter lebih ekonomis. Salah satu media filter yang

cocok digunakan adalah cangkang kerang.

Penggunaan media filter cangkang kerang merupakan salah satu

pemanfaatan limbah yang berada di kawasan pesisir. Berdasarkan data hasil

perikanan Indonesia tahun 2003 dan 2004, komoditas cangkang kerang

dihasilkan sekitar 3.208 ton dan 2.752 (Agustini, Fahmi, Widowati, &

Sarwono, 2011). Umumnya jumlah kulit kerang yang dihasilkan dalam sehari

mencapai 2.000 – 2.500 kg. akan tetapi pada musim panen, jumlah kulit kerang

yang dihasilkan meningkat yaitu sebesar 36 – 40 ton/ hari. Dari data tersebut

limbah cangkang kerang hanya dimanfaatkan sebagian persen saja, yakni 8%

sebagai urugan dan 18% sebagai bahan baku kerajinan (Sawiji & Perdanawati,

2017). Oleh karena itu pemanfaatan cangkang kerang sebagai filter untuk

mereduksi mikroplastik selain dapat mengurangi limbah pesisir juga dapat

memiliki nilai guna bagi lingkungan.

Secara umum penggunaan filter media dengan media cangkang kerang

mampu mengontrol pH pada air (Jayanti , 2007). Cangkang kerang darah

memiliki komposisi kandungan CaCO3 dan kitosan yang cukup tinggi dari total

kandungan mineral gabungan kalsium karbonat dan karbon terdiri dari 98,7%

Page 19: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

CaCO3, sedangkan 1,3% sisanya terdiri dari Mg, Na, P, K, dan lain-lain

(Awang , A.B.Z. Zuki, M.M Noordin, A Jalila , & Y. Norimah, 2007).

Cangkang kerang juga memiliki pori – pori yang mampu mengadsorbsi

kandungan kimia serta dapat memperbaiki parameter perairan. Selain itu media

filter cangkang kerang dapat menyerap logam berat yang terlarut dalam

perairan (Auliah, 2019). Pada penelitian Arsal dkk yang diterbitkan pada surat

kabar Tribun Timur (2019), pemanfaatan limbah cangkang kerang, dapat

dimanfaatkan sebagai bioadsorben mikroplastik, dengan cara menjadikan

serbuk. Serbuk cangkang kerang memiliki efektivitas untuk menyisihkan

styren sebesar 93%. Stiren adalah bahan polimer pembentuk styrofoam.

Dari penelitian sebelumya, penggunaan media filter cangkang kerang

sudah sering digunakan untuk memperbaiki kualitas perairan akan tetapi lebih

spesifik sebagai filter untuk mereduksi mikroplastik pada perairan masih

belum diadakan penelitian. Selain itu penggunaan filter diharapkan dapat

menjadi solusi untuk mereduksi mikroplastik pada air laut yang dialirkan pada

perairan tambak.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah terkait latar belakang penelitian adalah:

1. Bagaimana efektivitas filter media cangkang kerang?

2. Bagaimana rancangan filter media cangkang kerang pada area tambak?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui efektivitas filter media cangkang kerang.

2. Untuk merancang filter media cangkang kerang pada area tambak.

Page 20: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan pengetahuan

dan wawasan tentang pencemaran sampah plastik. Selain itu solusi untuk

mengatasi permasalahan pencemaran sampah plastik. Penelitian ini dapat

dijadikan sumber data untuk penelitian selanjutnya terkait upaya pengurangan

mikroplastik di perairan.

Hasil penelitian diharapkan dapat menyadarkan masyarakat terkait

pencemaran sampah plastik di perairan. Masyarakat dapat mengurangi

penggunaan produk berbahan plastik sebagai salah satu upaya pencegahan

pencemaran mikroplastik di perairan.

1.5 Batasan Penelitian

Adapun batasan penelitian ini sebagai berikut:

1. Efektivitas pada penelitian ini ditinjau dari persentase penurunan

konsentrasi mikroplastik, debit filtrasi dan parameter perairan.

2. Parameter perairan yang diukur meliputi kekeruhan, BOD, COD, salinitas

dan pH.

3. Cangkang kerang yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkang

kerang darah (Anadara granosa).

Page 21: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 22: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Mikroplastik

Fragment dari plastik yang terdegradasi sering disebut dengan

mikroplastik, yang memiliki ukuran partikel kurang dari 5 mm. Mikroplastik dapat

terakumulasi dalam jumlah yang tinggi pada air lautdan sedimen (Hidalgo-Ruz et

al., 2012). Ukuran plastik yang kecil contohnya seperti microbeads memiliki

bentuk butiran – butiran halus. Microbeads umumnya digunakan digunakan

sebagai produk kosmetik, scrub, dan gel rambut.

Plastik ukuran nano juga dibuat pada bidang kedokteran karena dinilai

higienis karena penggunaan sekali pakai. Pembuatan plastik juga menggunakan

bahan tambaha untuk meningkatkan kualitas plastik. Contoh bahan tambahan

tersebut yaitu plastikizer, antioksidan, penstabil UV, pelumas, pewarna. Bahan-

bahan tambahan tersebut sering ditemukan masih terkadung pada makro- dan

mikroplastik antara lain ptalat, bisfenol A (BPA), polibrominat difenil eter (PBDE)

dan nonilphenol (NP) (Lusher, A. L., Peter H & Jeremy M, 2017).

Mikroplastik secara luas digolongkan menurut karakter morfologi yaitu

ukuran, bentuk, warna. Ukuran menjadi faktor penting berkaitan dengan jangkauan

efek yang terkena pada organisme. Luas permukaan yang besar dibandingkan rasio

volume dari sebuah partikel kecil membuat mikroplastik berpotensi melepas

dengan cepat bahan kimia (Lusher, A. L., Peter H & Jeremy M, 2017). Berikut

jenis mikroplastik berdasarkankan bentuknya:

a. Fiber

Mikoplastik jenis fiber dpat ditemukan di pinggir pantai, sebab

mikroplasti jenis ini berasal dari permukiman penduduk yang bekerja

sebagai nelayan. Mikroplastik jenis fiber seperti Gambar 2.1 dapat

berasal dari bahan tekstil, tali, alat tangkap seperti tali, karung plastic

atau jaring (Ng & Obbard, 2006)

Page 23: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

.

Gambar 2. 1 Jenis Mikroplastik Fiber

Sumber; dewi et all, 2015

b. Film

Mikroplastik jenis film umumnya memiliki densitas yang lebih

rendah dbandingkan jenis fiber dan fragmen. Hal tersebut dikarenakan

pada jenis film seperti Gambar 2.2, berasal dari polimer plastic

sekunder. Mikroplastik filmmudah terbawa oleh gelombang dan arus

karena rendahnya densitas (Kingfisher, 2011).

Gambar 2. 2 Jenis Mikroplastik Film

Sumber: (Ayuningtyas, Yona , Julinda, & Iranawati, 2019)

c. Fragment

Mikroplastik jenis fragment seperti Gambar 2.3, dapat berasal

dari buangan limbah rumah tangga, pertokoan, rumah makan yang ada

dilingkungan sekitar yang berbahan plastik. Sampah plastik terurai

menjadi serpihan – serpihan kecil fagmen.

Page 24: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

Gambar 2. 3 Jenis Mikroplastik Fragment

Sumber: (Ayuningtyas, Yona , Julinda, & Iranawati, 2019)

d. Busa

Mikroplastikm busa berasal dari bahan penyusun polimer

styrene untuk pembuatan styrofoam. Ptoduk berbahan styrofoam dapat

ditemukan pada kemasan pelindung elektronik, tempat makanan,

lemari pendingin dan lain -lain. Limbah styrofoam akan terdegradasi

sehingga menjadi partikel mikrplastik dan dikenal dengan jenis busa.

e. Granula

Jenis granual pada umunya berasal dari limbah pabrik produk industri

seperti microbeads yang berada pada produk kosmetik. Jenis granual

memiliki bentuk butiran yang memiliki warna putih dan warna agak

kecoklatan (Kuasa, 2018).

Menurut penelitian Widianarko & Hantoro (2018) mengenai keragaman

ukuran mikroplastik pada sampel air, mikroplastik jenis fragment memiliki rata –

rata panjang 172,12 – 2512,64 µm dan luas area 9089,52 – 177076,24 µm2. Jenis

mikroplastik film memiliki panjang antara 190,55 – 1390.22 dengan kisaran luas

area 9694,52 – 1998139,92 µm2. Mikroplastik jenis fiber memiliki panjang 538,68

– 5161,82 µm tanpa luas area (Widianarko & Hantoro , 2018).

2.2 Pencemaran Mikroplastik

Pada laut mikroplastik tersebar di pantai, perairan dangkal, perairan dalam.

Sejak abad 20 produksi polimer plastik semakin meningkat, ketika dibuang ke

lingkungan lambat laun mengalami penurunan akibat abrasi, degradasi dan

pemecahan fisik. Lebih baru, industri mulai membuat plastik dalam ukuran mikro

Page 25: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

dan nano yang memperburuk lingkungan karena memiliki bahaya potensial

(Widianarko & Hantoro , 2018).

Keberadaan mikroplastik di lautan telah didokumentasikan oleh beberapa

peneliti dengan mencari keberadaan mikroplastik pada sedimen dari beberapa

perairan. Ng dan Obbard (2006) menemukan kandungan mikroplastik sebesar

1.282 partikel/kg sedimen di Singapura. Mikroplastik pada sedimen juga

ditemukan di China (Qiu, et al., 2015) dan Korea Selatan. Di Indonesia, terutama

sebelah barat daya dari perairan laut Sumatra keberadaan mikroplastik dilaporkan

oleh Cordova & Wahyudi (2016).

Hasil menunjukkan mikroplastik ditemukan pada 8 daerah dari 10 tempat

pengambilan sampel sedimen. Mikroplastik lebih banyak ditemukan pada daerah

dengan kedalaman bervariasi dengan konsentrasi 0 – 14 partikel/100 cm3 sedimen.

Mikroplastik ini diduga berasal dari aktivitas masyarakat disekitar pesisir pantai

barat Sumatra. Semakin dekat daerah pengambilan sampel dengan area aktivitas

manusia maka cemaran mikroplastik akan semakin tinggi, seperti daerah yang

dekat dengan pelabuhan.

Mikroplastik telah mencemari tubuh pada hewan laut, keberadaan

mikroplastik diidentifikasi oleh beberapa peneliti. Boerger, et al., (2010)

mendeteksi mikroplastik dalam saluran pencernaan ikan jenis mesopelagic dan

epipelagic di lautan Pasaifik utara dan ditemukan 2,1 partikel dalam setiap tubuh

ikan. Rochman et al (2015) juga menemukan keberadaan mikroplastik pada ikan

yang dijual di pasar California, dan makasar.

Mikroplastik pada ikan kembung, ikan layang, ikan herring, ikan dari jenis

caringidae dan juga ikan baronang. Mikroplastik pada jumlah terbesar ditemukan

dalam ikan dari keluarga Carangidae dengan rata – rata jumlah mikroplastik

sebesar 5,9 ± 5,1 partikel tiap ikan. Mikroplastik yang ditemukan dalam

pencernaan ikan yaitu berbentuk fragment, film, Styrofoam, dan monofilament.

(Widianarko & Hantoro , 2018)

Keberadaan mikroplastik pada udang telah ditemukan sebanyak 63% dari

udang yang dianalisa mengandung mikroplastik. Jenis mikroplastik yang

didominasi adalah serat sintetik. Kandungan mikroplastik pada udang yang telah

Page 26: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

dianalisa yaitu sebesar 1,23 ± 0,99 mikroplastik tiap udang. Pada hewan jenis filter

feeder juga telah ditemukan mikroplastik dalam jumlah variasi 0,9 – 4,6

partikel/gram dan 1,5 – 7,6 item/ individu (Li J, et al., 2016).

2.3 Cangkang kerang Darah (Anadara granosa)

Kerang darah atau sering disebut blood cokles dengan taksonomi sebagai

berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Moluska

Kelas : Bivalvia

Ordo : Arcoida

Famili : Arcidae

Genus : Anadara

Spesies : Anadara granosa

Kerang darah adalah biota laut yang hidup pada kedalaman air menapai 20

meter di daerah pesisir, dan dapat hidup di bawah tanah berwujud lumpur

Persebaran kerang darah terdapat diseluruh dunia mulai dari pasifik bagian barat,

afrika timur (polinesia), jepang bagian utara dan selatan, dan Australia bagian utara

hingga timur Kerang darah seperti pada gambar 2.4, merupakan makhluk filter

feeder, makhluk filter feeder. Cara makan yang dilakukan oleh kerang darah

seperti konsep filtrasi dimana menyaring makanan yang ada pada air atau sedimen.

Cara makan tersebut mengakibatkan semua zat yang terkandung dalam air dan

sedimen masuk kedalam tubuh kerang tak terkecuali logam-logam yang ada

sehingga sering ditemukan kandungan logam seperti Pb, Cu, Zn dalam daging

maupun cangkang kerang (Sari, S. Dharma , & Nurmaini, 2013)

Page 27: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

Gambar 2. 4 Cangkang Kerang Darah

Kandungan logam Pb, Cu, dan Zn yang terdapat pada cangkang kerang

darah berturut-turut sebesar 10,10 µg/g. 17,90 µg/g, dan 680,85 µg/g. Kandungan

logam yang terdapat pada cangkang kerang darah menandakan bahwa logam yang

dapat terserap pada cangkang. Hal tersebut menunjukkan potensi pemanfaatan

cangkang kerang darah sebagai adsorben. Potensi tersebut didukung dengan lokasi

persebaran kerang darah yang cukup luas dan jumlah produksi kerang darah yang

cukup besar. Produksi kerang darah cukup besar pada tahun 2010 mencapai 34.482

Ton dengan rata-rata peningkatan produksi tahun 2000-2010 sebesar 5,18% tiap

tahun (Pemerintah RI, 2011)

Cangkang kerang memiliki kandungan 66,70 % CaCO3, 7,88 % SiO2, 22,8

% MgO, dan 1,25 % Al2O3 (Siregar , 2009). Kalsium karbonat yang terdapat pada

cangkang kerang memiliki kemampuan sebagai penjernih air. Kalsium karbonat

dapat menurunkan nilai kekurahan air selain itu dapat menjadi media filter sebab

kalsium karbonat pada cangkang kerang adalah material dapat mengikat kotoran

(Sari, S. Dharma , & Nurmaini, 2013).

2.4 Filtrasi

Filtrasi atau penyaringan adalah suatu proses pemisahan padatan yang

teralut dalam air. Media yang digunakan sebagai bahan filter harus memiliki

pori pori yang berukuran sesuai dengan ukuran padatan yang akan disaring.

Fitrasi memiliki kemampuan untuk mereduksi kandungan zat padat, mereduksi

bakteri, menghilangkan warna rasa dan bau besi, dan mangan. Proses filtrasi

Page 28: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

umumnya digunakan untuk kegiatan industri contohnya pemisahan kristal

garam. (Sahruromdon & Septiriana, 2005)

Proses filtrasi terjadi reaksi kimia dan fisika, sehingga banyak factor

yang saling berkaitan dan mempengaruhi kualitas hasil filtrasi, efisiensinya,

dan sebagainya. Faktor – faktor tersebut adalah debit filtrasi, kedalaman media,

ukuran dan material, kekruhan, tinggi muka air, kehilangan tekanan dan

temperatur. Berdasarkan prinsip kerjanya filtrasi dibedakan menjadi beberapa

cara, yaitu:

a. Pressure Filtration

Pressure Filtration adalah filtrasi yang dilakukan dengan

menggunakan tekanan seperti pada Gambar 2.4. Filter tekanan

tersusun atas pelat – pelat dan bingkai – bingkai (Sahruromdon &

Septiriana, 2005).

Gambar 2. 5 Pressure Filtration

Sumber: (Sahruromdon & Septiriana, 2005)

b. Gravity Filtration

Page 29: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

Gravity Filtration adalah suatu system pengaliran air dari sumber

ke tempat reservoir dengan memanfaatkan energy potensial

gravitasi yang dimiliki air akibat perbedaan ketebalan lokasi

sumber pada lokasi reservoir, yang terdapat pada Gambar 2.5

(Sahruromdon & Septiriana, 2005).

Gambar 2. 6 Gravity Filtration

Sumber : (Sahruromdon & Septiriana, 2005)

c. Vakum Filtration

Vakum Filtration, terlihat pada Gambar 2.6 adalah filtrasi

dengan cairan yang mengalir karena menggunakan prinsip hampa

udara (penghisapan) (Sahruromdon & Septiriana, 2005).

Page 30: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

Gambar 2. 7 Vakum Filtration

Sumber: (Sahruromdon & Septiriana, 2005)

2.5 Penggunaan Filter Pada Lokasi Tambak

Air payau ini sering dimanfaatkan oleh petani tambak untuk membuat

kolam tambak dengan budidaya ikan. Namun tidak semua daerah mempunyai

sumberdaya air yang baik untuk dijadikan pembudidayaan tambak oleh petani

tambak, sehingga timbul masalah pemenuhan kebutuhan air tambak agar

mendapatkan air tambak yang baik. Pada hakekatnya sistem resirkulasi yang

diterapkan pada budidaya ikan adalah untuk mengatasi masalah penyediaan

sumber air yang tidak terus menerus sepanjang tahun.

Sistem ini bersifat menghemat penggunaan air bila lahan yang dikelola

terbatas sumber air. Filter pasir lambat digunakan untuk menghilangkan alga dan

kekeruhan dari air permukaan. Air dengan kekeruhan yang tinggi, dibutuhkan

pengolahan pendahuluan menggunakan rapid gravity filter atau microstrainer

untuk menjaga kinerja filter pasir lambat. Filter pasir lambat menghilangkan sangat

sedikit warna nyata, karena itu merupakan sebagian besar zat terlarut dan sifat

dasar dari air baku (Ainsworth , 1997).

Filter lambat mampu mengolah air dengan kekeruhan sampai 100-200 mg/l

untuk beberapa hari, 50 mg/l merupakan ukuran kekeruhan maksimum untuk

Page 31: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

pengolahan dengan waktu yang lama, dan penyaringan terbaik terjadi bila

kekeruhan rata-rata 10 mg/l atau kurang (Huisman, 1974). Permukaan pasir,

terdapat lumpur tipis yang menutupi pasir, dan terdapat banyak zat organik, yang

dikenal sebagai schmutzdecke, atau filter skin, yang akan dilewati air sebelum air

melewati media. Schmutzdecke terdiri dari alga yang terbentuk untaian benang dan

berbagi mikroorganisme lainnya termasuk plankton, diatoms, protozoa, rotifera,

dan bakteri (Huisman, 1974).

Alga-alga yang mati dan bakteri yang hidup pada air baku akan mengisi

schmutzdecke ini, dan terjadi proses inorganik yang sederhana sehingga terbentuk

garam. Pada waktu yang sama senyawa nitrogen akan pecah dan nitrogen

teroksidasi. Beberapa warna hilang dan banyak dari partikel yang tersuspensi

tersaring.

2.6 Kualitas Perairan Tambak

Air merupakan media yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

kehidupan ikan. Oleh karena itu, kualitas air dalam suatu pengolahan harus

diperhatikan. Factor-faktor yang me=mpengaruhi kualitas air adalah salinitas,

derajat keasaman (pH), (BOD) dan (COD). (Akbar, 2001).

2.6.1 Biochemical Oxygen Demand (BOD)

Kualitas air tambak dapat ditentukan dengan parameter Biochemical

Oxygen Demand (BOD) menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang

dibutuhkan oleh organisme hidup untuk mendegradasi bahan-bahan pencemar

yang ada di dalam air. Nilai BOD digunakan untuk mengukur secara relatif

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi atau mendegradasi

bahan- bahan pencemar yang ada di dalam air. Jika konsumsi oksigen semakin

tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya jumlah sisa oksigen terlarut,

maka kandungan bahan-bahan pencemar di dalam air membutuhkan jumlah

oksigen yang tinggi. Nilai BOD yang tinggi tidak hanya menimbulkan masalah

dengan kualitas air, akan tetapi juga menimbulkan masalah aroma busuk yang

sangat menyengat (Tamyiz, 2015).

Page 32: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

2.6.2 Chemical Oxygen Demand (COD)

Chemical Oxigen Demand (COD) adalah pengukuran konsentrasi

substansisubstansi yang ada di dalam air yang bisa bereaksi dengan bahan

pengoksidasi yang kuat (biasanya dipakai bahan oksidator dari Dikhromat).

COD adalah jumlah atau banyaknya oksigen yang dipakai untuk mengoksidasi

zat karbon organik yang ada di perairan, kecuali senyawa aromatis tertentu

seperti benzena. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-

zat organis yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses

mikrobiologis dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut dalam air. Uji

COD pada umumnya menghasilkan nilai kebutuhan oksigen yang lebih besar

daripada uji BOD, karena bahan bahan pencemar yang stabil terhadap reaksi

biologi dan mikroorganisme dapat ikut teroksidasi dalam uji COD (Tamyiz,

2015).

2.6.3 Kekeruhan

Kekeruhan air tambak merupakan salah satu faktor lingkungan yang

mempengaruhi pertumbuhan udang windu. Kekeruhan air dapat menutupi

insang udang windu sehingga mengganggu pernapasan dan dapat menghalangi

masuknya sinar matahari di dalam tambak yang dibutuhkan oleh fitoplankton

untuk proses fotosintesa. Disamping itu kekeruhan juga mempengaruhi

konsumsi pakan udang windu melalui daya penglihatan udang windu terhadap

pakan (Hasniar, 2014).

2.6.4 Derajat keasaman (pH)

Derajat keasaman atau pH air menujukan aktivitas ion hydrogen dalam

larutan yang dinyatakan sebagai konsentrasi ion hydrogen (dalam mol per liter)

pada suhu tertentu. Air murni (H2O) berasosiasi sempurna dengan hydrogen

dan oksigen sehingga memiliki ion H+ dan ion OH- dalam konsentrasi yang

sama, dan dalam keadaan demikian pH air murni adalah 7. Semakin tinggi

konsentrasi ion H+, maka berbanding terbaik dengan konsentrasi ion OH- dan

Page 33: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

pH< 7. Perairan tersebut bersifat asam hal sebaliknua terjadi jika konsentrasi

ion OH- yang tinggi pH> 7, maka perairan bersifat basa.

Menurut Satyani (1998), pada pH rendah (keasaman tinggi kandungan

oksigen terlarut berkurang. Hal tersebut konsumsi oksigen menurun, aktivitas

pernapasan naik, dan selera makan berkurang. Derajat keasaman (pH) yang

biasanya diterapkan pada usaha budidaya berkisar antara 6,5 – 9,0, akan tetapi

Chilmawati (2005), menyatakan bahwa pH yang dapat diterima ikan air payau

adalah 7,8 – 8,3. Apabila pH kurang dari 5, maka akan terjadi penggumpalan

lendir pada insang yang dapat mengakibatkan ikan kerapu mati. Jika pH lebih

dari 9, maka dapat mengganggu kehidupan ikan kerapu tikus dan menyebabkan

penurunan nafsu mkan sehingga menghambat pertumbuhan.

2.6.5 Salinitas

Salinitas adalah konsentrasi rata-rata seluruh larutan garam yang

terdapat di dalam air laut. Salinitas dalam pemeliharaan ikan harus mempunyai

nilai yang stabil, tidak mengalami perubahan drastic mencapai angka 5. Jika

nilai salinitas terlalu tinggi, konversi kebutuhan pakan akan tinggi sehingga

untuk mengantisipasinya, frekuensi pergantian air haru diperbesar. Pada

salinitas tinggi, ikan dalam adaptasinya akan kehilangan difusi, sehingga akan

banyak minum air untuk menghindari kelebihan garam dengan mekanisme

tertentu. Keseluruhan mekanisme tersebut memerlukan energi ekstra, sehingga

dapat menurunkan efisiensi pakan yang dikonsumsi (Effendie, 2002).

Perbedaaan salinitas air media dengan tubuh ikan menimbulkan

keseimbangan yang dapat menyebabkan sebagian besar energi yang tersimpan

dalam tubuh ikan digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi yang

kurang mendukung (Cholila, 2005).

Page 34: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah penelitian yang sebelumnya sudah pernah

dilaksanakan berkaitan dengan pemanfaatan media filter cangkang kerang.

Penelitian terdahulu dijadikan referensi dalam pelaksanaan penelitian ini.

Berikut ini penelitian terdahulu terkait media filter cangkang kerang dan

teknologi untuk mereduksi mikroplastik:

a. Membrane Processes for Microplastic Removal (Poerio, Piacentini, &

Mazzei, 2019)

Penelitian ini menjelaskan tentang, penggunaan membrane

filtrasi untuk mengurangi pencemaran mikroplastik di perairan.

Berdasarkan analisis, teknik membrane filtrasi dapat menggurangi 99

% sampel air yang terindikasi mikroplastik.

b. Solutions to microplastic pollution e Removal of microplastiks from

wastewater effluent with advanced wastewater treatment technologies

(Talvitie, Anna Mikola, Arto Koistinen , & Outi Setala, 2017)

Penelitian ini menjelaskan tentang penggunaaan teknologi Disc

Filter (DF), Rapid Sand Filter (RSF), Dissolved Air Floatation (DAF)

dan Membrane Bioreactor (MBR) untuk mereduksi mikroplastik di

perairan. Penggunaan RSF mampu mereduksi mikroplastik dengan

presentase 97%, DAF 95%, DF 40% - 98,5%, dan MBR 99%.

c. Efektifitas Penurunan kadar besi (fe) pada air sumur dengan filtrasi

serbuk cangkang kerang variasi diameter serbuk (Auliah, 2019)

Penelitian ini menjelaskan tentang, penggunaaan salah satu

metode yang dapat mengurangi kadar besi yaitu filtrasi dengan media

adsorben dari serbuk cangkang kerang. media filter cangkang kerang

yang digunakan dengan ukuran 10, 40 dan 100 mesh. Hasil

pemeriksaan rata – rata kadar besi (fe) sebelum perlakuan dengan

filtrasi menggunakan serbuk cangkang kerang yaitu 1,64 mg/L, 1,11

Page 35: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

mg/L dan 0,49 mg/L. Efektifitas penurunan kadar besi (Fe) terjadi pada

perlakuan menggunakan filtrasi serbuk cangkan kerang ukuran 100

mesh yaitu dengan rata – rata sebesar 75,73%.

d. Optimasi Filter Cangkang Kerang Darah (Anadara granosa) untuk

Meningkatakan pH Air Gambut (Hanafi, Zahara , & Yusuf, Pontianak)

Penelitian ini menjelaskan tentang, pembuatan media filter

cangkang kerang menggunakan variasi ukuran media filter yaitu 0,5, 1

dan 1,5 mm dengan ketebalan filter 20, 30, 40 cm dengan variasi waktu

filtrasi 5, 15, 30, 45, dan 60 menit. Penelitian dilakukan dua kali dengan

waktu yang berbeda tapi sampel air gambut yang digunakan berasal

dari temoat yang sama. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tiga

variasi ukuran media filter yaitu 0,5, 1 dan 1,5 mm dengan ketebalan

40 cm optimum meningkan pH sebesar 7,04 – 8,09 dari pH awal air

gambut 3,67. Pada hasil pengujian variasi ketebalan filter yaitu 20, 30

dan 40 cm dengan ukuran partikel media filter 0,5 mm optimum

meningkatkan pH sebesar 6,89 – 7,43 dari pH awal air gambut 4,47.

e. Kulit Kerang sebagai Media Alternative Filter Anaerobic untuk

Mengolah Air Limbah Domestic (Rokhmadhoni & Marsono, 2019)

Penelitian ini menjelaskan tentang, variasi penelitian yang

digunaan ada variasi waktu detensi serta variasi ketebalan media.

Variasi waktu detensi yang digunakan adalah 24, 30 dan 36 jam.

Sedangkan variasi ketebalan media yang digunakan adalah 55,80 dan

122 cm. Kinerja kulit kerang dalam menurunkan parameter COD dan

BOD yang paling baik adalah reactor dengan tebal media 122 cm dan

waktu detensi 36 jam dengan removal COD dan BOD masing – masing

adalah 80,6 dan 89,91%. Sedangkan parameter TSS reactor dengan

kinerja yang baik yaitu pada ketebalan media 80 cm dan waktu detensi

24 jam dengan 76,61%.

Page 36: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

f. Pengolahan Air Tanah Dengan System Multifiltrasi menggunakan

Cangkang Kerang, Zeolite dan Karbon Aktif (Inanda, Isna Apriani, &

Titin Anita Zahara S.Si., 2019).

Penelitian ini menjelaskan tentang, optimasi ketebalan media

filter diawali dengan melakukan variasi ketebalan media filter

cangkang kerang yakni 25, 35, dan 45 cm. kemudia memberikan variasi

perbedaan ketebalan pada media filter. Efektivitas maksimum

pengolahan air dengan system multifiltrasi menghasilkan peningkatan

derajat keasaman (pH) dari 5,19 menjadi 9,33, efisiensi penyisihan

parameter besi sebesar 59,64% efisiensi penyisihan parameter zat

organic sebesar 62,22% dan efisiensi penyisihan parameter warna

sebesar 35,61%.

Page 37: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 38: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilaksanakan

dengan skala laboratorium. Filter uji yang dibuat yaitu filter media

cangkang kerang. Pengamatan mikrosplastik dilakukan dengan

menggunakan mikroskop.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Juli 2020 yang

meliputi pembuatan filter media cangkang kerang, dan pengujian sampel

untuk mengetahui keefektifan filter, hingga finalisasi laporan. Pengambilan

sampel air dilakukan pada perairan Kroman Kabupaten Gresik Provinsi

Jawa Timur.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu meliputi:

Page 39: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

3.3.1 Alat

Tabel 3. 1 Daftar Alat Penelitian

Alat Fungsi

Baskom Wadah penampung air keluar filter.

Corong buchner Sebagai alat bantu meletakkan kertas

saring saat proses penuangan sampel

air.

Botol Kaca Untuk menyimpan sampel air saat

melakukan sampling.

Saringan Untung menyaring media filter.

Kertas saring Untuk menyaring sampel

mikroplastik.

Lumpang Untuk menghancurkan cangkang

kerang.

Coolbox Untuk menyimpan sampel air.

Cawan Petri Tempat perlakuan.

Gelas Beker Untuk menuang sampel.

Mikroskop digital

perbesaran 1600 x

Pengidentifikasian mikroplastik

Cawan petri Untuk meletakkan kertas saring

sampel mikroplastik saat

diidentifikasi

Plankton net Alat sampling mikroplastik

Pinset Untuk mengambel objek yang akan

diamati

Page 40: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

3.3.2 Bahan

Tabel 3. 2 Daftar Bahan Penelitian

Bahan Fungsi

Cangkang kerang Sebagai media filter

Kerikil Sebagai media filter

Aquades Untuk membersihkan sampel uji

Pipa PVC diameter

3inch dan tinggi 50 cm

Sebagai tempat filter

Kran air Untuk mengatur mengatur air yang

keluar dari wadah filter

Penutup PVC diameter

3 inch

Sebagai penutup wadah filter

Etanol 70% Menghitamkan mikroorganisme yang

ada pada sampel

Kerikil Sebagai media filter

3.4 Diagram Alir

Diagram alir dibuat berdasarkan latar belakang yang mendasari pemikiran

untuk melakukan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3. 1.

Page 41: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

Gambar 3. 1 Diagram Alir Pernelitian

Page 42: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

3.5 Tahapan Penelitian

3.5.1 Pengambilan Sampel Air

Pengambilan sampel air menggunakan metode sampling

plankton. Menggunakan bantuan ember yang berukuran 5liter dan

dilakukan 10 kali. Hal ini bertujuan agar mikroplastik yang didapatkan

lebih banyak, agar terlihat perbandingannya konsentrasi mikroplastik

sebelum dan sesudah dilakukan filtrasi. Pengambilan sampel

mikroplastik pada perairan menggunkan plankton net dengan diameter

23 cm dan ukuran mesh 30 µm (Ramadhani , 2019). Setelah semua

sampel air tersaring, plankton net dibilas dengan air agar tidak ada

mikroplastik yang tertinggal ataupun menempel pada jaring. Kemudian

air dimasukkan ke botol untuk dianalisis (Ayuningtyas, Yona , Julinda,

& Iranawati, 2019).

Gambar 3. 2 Pengambilan Sampel Air Laut

3.5.2 Persiapan Media Filter

Tahapan penelitian pada persiapan media filter meliputi persiapan

wadah filter dan media filter. Wadah filter menggunakan paralon

berdiameter 3inch dengan tinggi 50 cm. Bagian ujung bawah paralon

Page 43: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

diberi lubang untuk saluran outlet. Bagian atas atau tutup filter

diberikan penutup yang dapat dibuka. Tujuannya agar saat filtrasi tidak

ada benda asing yang masuk di alat filter. Selain itu untuk

mempermudah proses filtrasi.

Perseiapan selanjutnya yaitu bahan media filter seperti

cangkang kerang dan kerikil. Bahan media filter dicuci terlebih dahulu

sebelum dilakukan perlakuan berikutnya. Kemudian dijemur agar

kandungan air yang terdapat dalam bahan media filter menguap.

Selain itu untuk mempermudah pemecahan cangkang kerang (Hanafi,

Zahara , & Yusuf, Pontianak).

Pembuatan filter media cangkang kerang yang akan dilakukan

adalah penumbukan. Penumbukan dilakukan berdasarkan dua bentuk

yaitu kasar dan halus, kemudian dilanjutkan pengayakan. Pengayakan

bertujuan untuk mendapatkan ukuran serbuk yang seragam. Ayakan

yang digunakan memiliki ukuran 3 mesh untuk hasil yang kasar, dan

ayakan yang berukuran 30 mesh dengan hasil yang halus. Filter media

cangkang kerang disusun secara vertikal pada lapisan pertama dimulai

dari atas yaitu cangkang kerang yang halus dengan ketebalan 5 cm

dilanjutkan pada lapisan kedua yaitu cangkang kerang yang kasar

dengan ketebalan 10 cm.

Perbedaan ketebalan serbuk cangkang kerang tersebut

bertujuan agar partikel yang lebih kecil tidak ikut keluar saat proses

filtrasi. Lapisan akhir atau paling bawah pada filter yaitu kerikil

dengan ketebalan 10 cm. Prinsip filtrasi ini menggunakan prinsip sand

filter, yaitu penggunaan media pasir yang memiliki ukuran seragam

sebagai media filter (Maryani, Ali , & Atiek Moesriati, 2014).

Penggunaan kerikil pada filter uji yaitu untuk menahan

material filter di atasnya agar tidak terbawa saat penyaringan (Utomo,

Page 44: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

Suci Pramadita, & Ochih saziati, 2018). Ilustrasi percobaan terdapat

pada Gambar 3.2.

Gambar 3. 3 Ilustrasi Filter media cangkang kerang

3.5.3 Parameter Perairan

Parameter perairan digunakan untuk mengetahui kondisi

kualitas air sebelum dan sesudah dilakukan filtrasi dan membantu

proses analisis filter, sehingga bisa diketahui karakteristik hasil uji

masing – masing filter uji. Parameter perairan merupakan salah satu

indikator tambahan untuk mengetahui efektivitas masing – masing

filter.

Parameter perairan yang diukur secara insitu meliputi pH

menggunakan Ph meter, dan salinitas menggunakan salinometer.

Pengukuran parameter kekeruhan, COD, dan BOD dilakukan secara

eksitu sesuai SNI. Uji parameter perairan setelah filtrasi dilakukan

sebelum pengamatan mikroplastik, hal ini bertujuan agar larutan

alkohol yang digunakan tidak mempengaruhi hasil dari parameter

perairan.

3.5.4 Pengoperasian alat dan Mekanisme Penelitian

Setelah media filter telah dipersiapkan, dilanjutkan dengan

pengoperasian alat dengan mekanisme sebagai berikut:

Page 45: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

a. Pengukuran awal parameter perairan

b. Sebelum dilakukan filtrasi dilakukan terlebih dahulu identifikasi

jenis dan jumlah mikroplastik pada sampel air

c. Mikroplastik yang telah di identifikasi sebelum penggunaan

filter dimasukkan kembali pada sampel air yang akan di filtrasi.

d. Menuangkan air sampel yang telah diukur ke dalam filter uji.

e. Air keluar dari filter kemudian ditampung dalam bak

penampungan.

f. Pengukuran hasil filtrasi parameter perairan.

g. identifikasi jenis dan jumlah mikroplastik setelah filtrasi

3.6 Analisis Parameter Uji

3.6.1 Identifikasi Mikroplastik

Menurut Virsek , et al., (2016) identifikasi mikroplastik pada

sampel air dilakukan dengan beberapa tahapan, yakni:

1. Buang semua objek yang berukuran > 5 mm, menggunakan

bantuan pinset. Bilas setiap benda yang dibuang dengan hati-

hati dengan semprot menggunakan air suling untuk

meluruhkan mikroplastik yang melekat pada objek.

2. Campurkan larutan etanol pada sampel air lalu aduk

3. Tuang sampel ke dalam wadah gelas sebanyak 200 ml

menggunakan bantuan corong yang telah dilapisi kertas saring

diatasnya.

4. Ambil kertas saring dengan bantuan pinset dan letakkan pada

cawan Petri.

Page 46: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

5. Letakkan cawan Petri di bawah mikroskop. Analisis sampel

dengan menggunakan mikroskop dan cari partikel

mikroplastik.

6. Analisis partikel mikroplastik berdasarkan jenis bentuknya.

7. Rendam kertas saring pada sampel air semula, agar

mikroplastik larut lagi ke dalam sampel air, kertas saring

diamati lagi pada mikroskop untuk memastikan tidak ada

mikroplastik yang tertinggal.

Konsentrasi mikroplastik dapat dihitung dengan

membandingkan jumlah partikel yang ditemukan dengan volume air

yang tersaring. Rumus konsentrasi menurut Ayuningtyas, et al., (2019)

ditunjukan pada persamaan 3.1.

𝐾𝑀 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜𝑝𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖𝑘

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑖𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔 …………… Persamaan 3. 1

Keterangan:

KM = Konsentrasi mikroplastik partikel/m3

3.6.2 Persentase Penurunan Mikroplastik

Untuk mengetahui efektifitas filter atau sejauh mana filter penelitian ini

dapat mereduksi mikroplastik, maka dilakukan perhitungan nilai

efektifitasnya. Berdasarkan penelitian Yevitasari (2013), keefektifan filter

didapatkan menggunakan rumus pada persamaan 3.2.

𝛴 𝑃 =𝑎−𝑏

𝑎 × 100% ……………………Persamaan 3. 2

Keterangan:

Σ 𝑃 : keefektifan pengolahan

a : konsentrasi mikroplastik sebelum perlakuan

b : konsentrasi mikroplastik sesudah perlakuan

Page 47: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32

3.6.3 Debit Filtrasi

Debit yakni banyaknya volume zat cair yang mengalir pada tiap

satuan waktu, biasanya dinyatakan dalam satuan liter/detik atau dalam

satuan atau dalam satuan meter kubik (m3) per detik. Adapun rumus

yang akan digunakan yaitu pada persamaan 3.3.

𝑄 =𝑉

𝑡……………………Persamaan 3. 3

Keterangan:

Q = Debit aliran

V = Volume fluida (m3)

t = Waktu (s)

3.6.4 Rancangan Filter Tambak

Pembuatan rancangan filter berdasarkan ukuran tambak pada

penelitian Sutanto (1992) dengan ukuran panjang dan lebar sebesar 50

m dan 12 m, dengan ketinggian air sebesar 0,6 m. Pembuatan rancangan

filter dimulai dari petak tandon air karena sebelum proses filtrasi air

dari aliran laut dan muara disimpan pada tandon. Pada petak filtrasi

terdapat dua penampungan kecil yang digunakan sebagai proses air

masuk pada media filter hingga pada penampungan hasil filtrasi

kemudia air hasil filtrasi siap dialirkan di tambak berikut tahapan untuk

mendapatkan hasil rancangan filter media cangkang kerang pada

perairan tambak:

1. Perhitungan suplai air tandon untuk mendapatkan ukuran bak

tandon.

2. Perhitungan volume media filter tambak, 30% dari volume air

tambak, untuk menentukan ukuran bak filter.

3. Menentukan kemiringan bak filter.

Page 48: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

33

4. Menentukan tinggi bak filter pada saat dimiringkan.

5. Menyimpulkan jenis bangun pada hasil rancangan bak filter.

6. Menentukan pompa air yang digunakan.

7. Menentukan rata – rata debit filtrasi sete;.

3.6.5 Analisis Data

Analisis data disajikan dalam bentuk narasi deskriptif bertujuan

untuk mendapatkan gejala dan fakta yang diperoleh dari penelitian

yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.

Page 49: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

34

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 50: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Konsentrasi Mikroplastik Sebelum Filtrasi

Penelitian ini dilakukan dalam tiga kali perulangan yang menandakan

dalam satu filter diujikan tiga sampel air. Hal ini bertujuan untuk memperbesar

nilai akurasi pada data penelitian. Pengamatan mikroskopik juga dilakukan tiga

kali pengamatan untuk memastikan atau memperkecil kesalahan saat

melakukan pengamatan, yang ditampilkan pada halaman lampiran.

Hasil pengamatan mikroskopik disajikan dalam bentuk rata – rata pada

Tabel 4.1, sementara hasil pengamatan mikroskopik dari seluruh pengulangan

disajikan pada Lampiran. Perhitungan konsentrasi mikroplastik berdasarkan

temuan partikel dalam volume sampel air sebesar 0,0015 m3. Konsentrasi

mikroplastik sampel air kesatu yaitu sebesar 70000 partikel / m3, nilai tersebut

berasal dari hasil rata -rata temuan partikel mikroplastik pada sampel satu yaitu

sebesar 105 partikel mikroplastik dalam volume sampel air. Konsentrasi

mikroplastik sampel air kedua yaitu sebesar 66000 partikel / m3, nilai tersebut

berasal dari hasil rata -rata temuan partikel mikroplastik pada sampel dua yaitu

sebesar 99 partikel mikroplastik dalam volume sampel air. Konsentrasi

mikroplastik sampel air ketiga yaitu sebesar 72444 partikel / m3, nilai tersebut

berasal dari hasil rata -rata temuan partikel mikroplastik pada sampel tiga yaitu

sebesar 108,67 partikel mikroplastik dalam volume sampel air.

Page 51: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

36

Tabel 4. 1 Rata – Rata Konsentrasi Mikroplastik Sebelum Filtrasi

Lokasi pengambilan sampel air dapat dilihat pada Gambar 4.1, kondisi

oseanografi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan

banyak atau sedikitnya partikel mikroplastik pada hasil uji. Mikroplastik

memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga mudah tersebar di perairan.

Menurut Ballent et al (2012) nilai konsentrasi mikroplastik dapat dipengaruhi

oleh kekuatan fisik yang berasal dari pengaruh pasang surut yang memiliki

peran dalam penempatan posisi partikel di perairan.

Gambar 4. 1 Lokasi Pengambilan Sampel Air

Sampel

Air

Rata – Rata

Konsentrasi

mikroplastik

(partikel /

m3)

Rata – Rata Konsentrasi Mikroplastik

Berdasarkan Jenis

(partikel / m3)

Fragment Fiber Film Busa

1 70000 38667 20667 10000 667

2 66000 34667 18222 13111 0

3 72444 36222 22000 13778 444

Page 52: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

37

Pada ketiga sampel air laut tersebut ditemukan empat jenis mikroplastik

yang sama. Pola konsentrasi mikroplastik yang ditemukan pada penelitian ini

adalah fragment > fiber > film > busa. Bentuk jenis mikroplastik dapat dilihat

pada Gambar 4.2. Jenis mikroplastik yang memiliki nilai konsentrasi rata – rata

paling tinggi adalah jenis fragment, hasil tersebut sama sebagaimana pada

penelitian terdahulu yaitu, pada penelitian Ayuningtyas (2019) menyatakan

bahwa mikroplastik jenis fragment ditemukan dengan konsentrasi paling tinggi

diperairan Banyu Urip Gresik.

Gambar 4. 2 Jenis Mikroplastik yang ditemukan (a) fiber (b) fragment (c) film

(d) busa

Pada daerah Perairan Kroman Gresik sumber pencemar mikroplastik

berasal dari kegiatan manusia seperti limbah rumah tangga dan kegiatan

nelayan, hal ini bisa dilihat pada Gambar 4.3. Kontaminasi mikroplastik juga

dapat berasal dari sampah plastik dari aliran sungai yang bermuara ke laut.

Sumber mikroplastik jenis fragment dapat berasal dari botol, kantong plastik,

sedangkan mikroplastik jenis fiber diduga berasal dari kain sintesis, limbah

dari kapal, perahu, alat tangkap nelayan seperti jaring ikan dan tali pancing.

a

b

c

d

Page 53: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

38

Gambar 4. 3 Pencemaran Sampah Plastik sekitar Perairan Kroman Gresik

Selain jenis fragment dan fiber pada penelitian ini ditemukan juga jenis

film yang berasal dari sampah plastik seperti kemasan makanan yang

terdegradasi dalam waktu yang cukup lama sehingga bentuknya cenderung

sangat tipis dan bening. Konsentrasi mikroplastik jenis film juga lebih rendah

dibandingkan dengan fragment dan fiber pada semua sampel air mikroplastik

jenis ini memiliki densitas yang lebih rendah dibanding kedua jenis

sebelumnya sehingga cenderung mengapung dan mudah terombang – ambing

di perairan serta lebih mudah bertransportasi. (Ayuningtyas, Yona , Julinda, &

Iranawati, 2019).

Mikroplastik jenis busa pada ketiga sampel air ditemukan paling

sedikit. Jenis busa dapat berasal dari pelindung produk elektronik, tempat

makan, dan lemari pendingin yang terbuat dari styrofoam dan terdegradasi

menjadi partikel kecil plastik yang terdistribusi ke laut. Mikroplastik jenis

busa mengandung polimer styren yang memiliki densitas lebih besar sehingga

lebih banyak ditemukan pada sampel sedimen dibandingkan pada sampel air.

4.2 Hasil Uji Debit Filter

Debit filtrasi merupakan salah satu parameter yang diamati pada proses

berlangsungnya filtrasi. Debit filtrasi juga dapat dijadikan syarat pemilihan

media filter dalam segi waktu. Kecepatan debit filtrasi yang cepat, dinilai lebih

efektif karena dapat menyingkat lama proses filtrasi.

Page 54: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

39

Jenis media pada suatu fiter mempengaruhi debit air yang keluar pada

proses filtrasi. Masing – masing media filter memiliki karakteristik dan

kemampuan yang berbeda sehingga proses yang dibutuhkan suatu media filter

untuk memperbaiki kualitas air membutukan waktu yang berbeda. Wadah

filtrasi menggunakan pipa pvc dengan diameter 3inch dan dengan tinggi 50

cm, proses filtrasi dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4. 4 Proses Filtrasi

Filtrasi dilakukan tiga kali perulangan dan disajikan dalam bentuk rata

– rata pada Tabel 4.2, sedangkan hasil pengukuran debit keseluruhan

ditampilkan pada halaman lampiran. Proses filtrasi menyebabkan volume air

berkurang. pada filter media cangkang kerang menurunkan air 5% dari volume

awal. Penurunan air disebabakan karena partikel organik mapun non organik

yang terdapat pada sampel air tertahan oleh media filter. Waktu filtrasi pada

masing – masing filter berbeda, karena perbedaan komponen filter. Hasil rata

– rata debit filtrasi yang dihasilkan yakni sebesar 1,80 × 10-5 m3/ s.

Tabel 4. 2 Hasil Debit Filtrasi

Volume awal

(m3)

Volume akhir

(m3) waktu (s) debit (m3/s)

0,0015 0,001427 78 1,82 × 10-5

0,0015 0,00142 80 1,78 × 10-5

0,0015 0,001428 79 1,81 × 10-5

Page 55: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

40

Komponen filter media cangkang kerang dapat dilihat pada Gambar

4.5. Permukaan filter lapisan utama dari atas dimulai dengan permukaan yang

halus yaitu cangkang kerang ukuran 30 mesh, hal ini disebabkan agar media

filter yang halus, tidak lolos pada saat proses filtrasi. Ketebalan filter ukuran

30 mesh yaitu sebesar 5 cm, selanjutnya lapisan kedua yaitu cangkang kerang

ukuran 3 mesh atau kasar dengan tebal 10 cm, dan lapisan akhir yaitu jkrikil

sebagai penahan dengan ketebalan 10 cm. Jika dilihat pada ketebalan media

filter, cangkang kerang ukuran 30 mesh ketebalannya lebih kecil jika dibanding

dengan cangkang kerang ukuran 3 mesh. Hal ini disebabkan semakin halus

media filtrasi akan memperlambat proses filtrasi, sehingga pada penelitian ini

ketebalan masing – masing komponen dibuat dengan perbandingan 1:2:2.

Gambar 4. 5 Komponen Filter Media Cangkang Kerang (a) kerikil (b) cangkang

kerang ukuran 3 mesh (c) cangkang kerang ukuran 30 mesh

4.3 Hasil Filtrasi

Cangkang kerang memiliki manfaat sebagai media filter, sebagaimana

penelitian Auliah (2019) filter media cangkang kerang mampu memperbaiki

kualitas air seperti mengontrol pH, menurunkan kadar logam, dan menurunkan

a b

c

Page 56: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

41

beban pencemar. Penggunaan filter media cangkang kerang dipercaya dapat

menurunkan mikroplastik karena ukuran serbuk cangkang kerang dapat

dimodifikasi dengan sedemikian rupa, sebagaimana menurut penelitian

Ariyanti, et al (2018) kandungan cangkang kerang mampu menyerap zat kimia

yang terkandung pada polimer plastik.

Pengamatan mikroskopik juga dilakukan tiga kali pengamatan untuk

memastikan atau memperkecil kesalahan saat melakukan pengamatan yang

ditampilkan pada halaman lampiran. Hasil pengamatan mikroskopik disajikan

dalam bentuk rata – rata pada Tabel 4.4, berada pada kisaran 7746 – 8637

partikel/ m3. Hasil tersebut didapatkan dari temuan partikel mikroplastik dalam

volume air yang keluar setelah proses filtrasi pada Tabel 4.2. Konsentrasi

mikroplastik sampel air satu yaitu sebesar 8176 partikel / m3, nilai tersebut

berasal dari hasil temuan partikel mikroplastik pada sampel empat yaitu

sebesar 11,67 partikel mikroplastik dalam volume air 0,001427 m3.

Konsentrasi terkecil ditemukan pada sampel air kedua, nilai tersebut

berasal dari hasil rata - rata temuan partikel sampel dua yaitu 11 partikel

mikroplastik dalam volume air 0,001420 m3, maka hasil konsentrasi yang

didapatkan adalah 7746 partikel/m3. Konsentrasi terbesar yaitu pada sampel air

ketiga yaitu sebesar 8637 partikel/m3, nilai tersebut berasal dari hasil rata - rata

temuan partikel mikroplastik pada sampel enam yaitu sebesar 12,33 partikel

mikroplastik dalam volume air 0,001428 m3.

Tabel 4. 3 Hasil Rata - Rata Konsentrasi Mikroplastik Setelah Proses Filtrasi

Filter Uji Sampel Air

Konsentrasi rata – rata

mikroplastik Setelah Filtrasi

(partikel / m3)

Media Cangkang

Kerang

1 8176

2 7746

3 8637

Page 57: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

42

Jenis mikroplastik yang ditemukan setelah mengalami filtrasi yaitu

jenis fiber, fragment dan film. Dengan pola jenis seperti pada grafik Gambar

4.9 yaitu, fiber > fragment > film. Pada semua sampel mikroplastik jenis fiber

paling banyak ditemukan pada hasil filtrasi. Rata -rata temuan partikel jenis

mikroplastik fiber pada sampel 1, 2 dan 3 masing – masing sebesar 7 , 7 dan

7,33. Partikel fiber lebih banyak ditemukan setelah pengolahan dibandingkan

fragment (Poerio, Teresa; Piacentini, Emma; Mazzei, Rosalinda, 2019).

Penelitian Talvitie (2015) juga menyatakan bahwa mikroplastik yang paling

banyak lolos setelah melalui proses pengolahan air limbah adalah jenis fiber

disusul oleh jenis lainnya. Akan tetapi pada beberapa penelitian terdahulu

sebagaimana penelitian Dubaish dan Liezebelt (2013) menyatakan bahwa

pengolahan limbah mampu menurunkan konsentrasi mikroplastik fiber dan

fragment dengan rata – rata yang sama.

Jenis fragment memiliki ukuran yang cenderung lebih besar, sehingga

jenis mikroplastik tersebut mudah tertahan pada media cangkang kerang. Jenis

mikroplastik lain yang lolos setelah filtrasi selanjutnya adalah fragment. Rata

- rata temuan partikel jenis mikroplastik fiber pada sampel 1, 2 dan 3 masing –

masing sebesar 3, 2 dan 2,67. Jenis mikroplastik lain yang ditemukan pada

hasil tfiltrasi adalah jenis film. Rata - rata temuan partikel jenis mikroplastik

fiber pada sampel 1, 2 dan 3 masing – masing sebesar 1,67, 2 dan 2,33.

Jenis film lebih mudah tertahan pada media filter sebab jenis

mikroplastik tersebut cenderung lebih besar. Terdapat dua komponen filter

media cangkang kerang yaitu cangkang kerang dan kerikil, akan tetapi terdapat

dua jenis ukuran yang berbeda pada cangkang kerang yaitu halus dan kasar.

Menurut penelitian Auliah (2019) ukuran media filter yang lebih kecil mampu

menahan partikel kotoran lebih baik, sehingga pada filter media cangkang

kerang ukuran cangkang kerang 30 mesh lebih baik jika dibandingkan 3 mesh

sebagai filter untuk mereduksi mikroplastik, akan tetapi penggunaan filter

media yang halus perlu memperhatikan ukuran komponen lain .

Page 58: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

43

Gambar 4. 6 Grafik Rata -rata Jenis Mikroplastik setelah Proses Filtrasi

Berdasarkan karakter luas area mikroplastik jenis fragment dan film

lebih mudah tertahan pada permukaan media filter dibandingkan dengan jenis

fiber. Jenis mikroplastik fiber banyak ditemukan pada hasil filtrasi, karena

bentuk fiber cenderung memanjang seperti helaian sehingga memudahkan

mikroplastik jenis fiber mudah melewati celah – celah media cangkang kerang

seperti pada Gambar 4.7. Penelitian Rhodes (2018) menyatakan bahwa

mikroplastik jenis mikroplastk fiber berasal dari hasil limbah cucian baju yang

menggunakan polimer sintetik.

fiber fragment film busa

1 4905,40 2102,31 1168 0

2 4929,58 1408,45 1408 0

3 5135,39 1867,41 1634 0

0,00

1000,00

2000,00

3000,00

4000,00

5000,00

6000,00

konse

ntr

asi m

ikro

pla

sti

(par

tikel

/m3)

jenis mikroplastik

1 2 3

Page 59: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

44

Gambar 4. 7 Mikroplastik Tertahan di Media Filter media cangkang kerang

Mikroplastik jenis busa pada semua filter media cangkang kerang tidak

ditemukan. Pada penelitian Arsal dkk yang di terbitkan pada surat kabar tribun

timur (2019) tentang bubuk cangkang kerang memiliki efektivitas untuk

menyisihkan stiren sebesar 93%. Busa merupakan mikroplastik dengan

polimer penyusunanya adalah styren. Hal ini juga dapat disebabkan jenis busa

memiliki tekstur yang lebih mudah terperangkap pada pori – pori media filtrasi

dan cenderung lebih padat.

4.4 Efektivitas Filter Uji

Penurunan konsentrasi mikroplastik pada filter media cangkang kerang

yakni dengan kisaran sebesar 58254 – 63808 partikel/ m3. Penurunan

mikroplastik didapatkan dari pengurangan hasil dari Tabel 4.1 terhadap 4.4.

Konsentrasi mikroplastik pada sampel satu sebelum dan sesudah masing –

masing sebesar 70000 partikel/ m3 dan 8176 partikel/ m3 sehingga didapatkan

hasil penurunanya sebanyak 61824 partikel/ m3. Konsentrasi mikroplastik pada

sampel dua sebelum dan sesudah masing – masing sebesar 66000 partikel/ m3

dan 7746 partikel/ m3, sehingga hasil penurunannya yaitu sebesar 58254

partikel/ m3. Konsentrasi mikroplastik pada sampel tiga sebelum dan sesudah

masing – masing sebesar 72444 partikel/ m3 dan 8637 partikel/ m3, sehingga

Page 60: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

45

hasil penurunannya yaitu sebesar 63808 partikel/ m3hasil penurunan

konsentrasi mikroplastik disajikan pada grafik Gambar 4.8.

Gambar 4. 8 Grafik Penurunan Konsentrasi Mikroplastik

Jika membandingkan data mikroplastik sebelum filtrasi dengan

penurunan konsentrasi mikroplastik maka, semakin tingi konsentrasi partikel

mikroplastik sebelum mengalami filtrasi maka angka penurunannya juga

semakin tinggi. Hasil konsentrasi mikroplastik sebelum dan sesudah

mengalami filtrasi mengalami perbedaan yang signifikan. Hasil rata – rata

persentase disajikan pada tabel 4.5, penurunan konsentrasi mikroplastik setelah

mengalami filtrasi yaitu sebesar 88,22 %. Hal ini menandakan bahwa

penggunaan filter media cangkang kerang efektif untuk mengurangi

konsentrasi pada sampel air. Penelitian Talvitie et al (2017) menyatakan

bahwa, penggunaan teknologi menggunakan media filter pasir mampu

mereduksi mikroplastik sampai 97%. Penggunaan media cangkang kerang

ukuran 30mesh memiliki prinsip yang sama dengan pasir. Tingkat efektivitas

pasir yang berasal dari cangkang kerang lebih tinggi dalam memperbaiki

kualitas perairan

7000066000

72444

8176 7746 8637

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

1 2 3

kon

sen

tras

i mik

rop

last

ik (

par

tike

l/m

3)

sampel air

konsentrasi mikroplastik sebelum filtrasi

konsentrasi mikroplastik sesudah filtrasi

Page 61: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

46

Tabel 4. 4 Persentase penurunan Mikroplastik

Sampel Air

Persentase Penurunan

Mikroplastik (%)

Rata – rata (%)

1 88,32

88,22 2 88,26

3 88,08

Berdasarkan hasil analisa parameter perairan pada gambar 4.9, hasil

parameter COD yang diperoleh, terlihat bahwa filter media cangkang kerang

efektif menurun kadar COD. Menurunnya kadar COD pada hasil filter media

cangkang kerang adanya kemungkinan penyumbatan pada media filtrasi, selain

itu efektivitas filter media cangkang pada penurunan kadar COD juga

disebabkan oleh waktu filtrasi semakin lama proses filtrasi akan menurunkan

kadar COD semakin baik (Rokhmadhoni & Marsono, 2019).

Berdasarkan hasil analisa BOD filter media cangkang kerang juga

mampu untuk menurunkan kadar BOD. Hal tersebut disebabkan karena adanya

aktivitas mikrobiologis pada media filter. Zat organik yang terkandung dalam

sampel air didegradasi oleh mikroba pada media filter, sehingga zat organik

berkurang. Semakin banyak jumlah mikroorganisme pada media filter maka

kadar BOD juga semakin turun. Kebanyakan mikroorganisme yang terdapat

pada sampel air adalah bakteri kemoheterotrof bakteri yang menggunakan

bahan organik sebagai sumber energi. Bakteri tersebut juga berperan penting

dalam pengolahan air karena dapat mendegradasi bahan organik

(Rokhmadhoni & Marsono, 2019).

Tingkat kekeruhan sebelum filtrasi disebabkan oleh partikel debu yang

meliputi partikel mikroplastik, logam berat, kotoran burung, dan

mikroorganisme, atau biasanya tergantung dari karakteristik pencemar. Filter

media cangkang kerang akan membentuk lapisan film yang berfungsi efektif

Page 62: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

47

dalam menyaring partikel polutan seperti mikroplastik, debu, logam maupun

bakteri dan virus.

Filter media cangkang kerang memiliki kemampuan menurunkan

parameter salinitas dan meningkatkan pH. Berdasarkan penelitian Inanda

(2019) menyatakan bahwa filter cangkang kerang mampu meningkatkan pH

dari 5,19 menjadi 9,33, hal tersebut terjadi karena, sebab pada CaCO3

mengalami reaksi dengan air, sebagai berikut:

CaCO3(s) → Ca2+(aq) + CO3

2-

CO32- dalam air akan mengalami reaksi hidrolisis (pengurairan air)

(Novita,2018)

CO32-

(aq) +2H2O (l) → H2CO3 +2OH-(aq)

Sedangkan H2CO3 akan langsung terurai menjadi H2O dan CO2

menurut reaksi:

H2CO3 (aq) → H2O(l) + CO2(g)

Oleh sebab itu reaksi yang akan terjadi ketika kalsium karbonat

direaksikan dengan air adalah:

H2CO3 (s) + H2O(l) → Ca (OH)2(aq) + CO2(g)

Berdasarkan reaksi tersebut kalsium karbonat direaksiikan dengan air

melepaskan ion OH-, sehingga jumlah ion OH- dalam air akan semakin

banyak. Meningkatnya ion OH- dalam air akan membuat keadaan sampel air

memiliki sifat basa. Reaksi tersebut sesuai dengan teori asam basa. Teori

asam basa dinyatakan bahwa senyawa yang melepas ion OH- dalam air

Page 63: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

48

sehingga air yang awalnya bersifat asam setelah direaksikan dengan senyawa

kalsium karbonat menghasilkan kalsium hidroksida (Ca (OH)2) yang bersifat

basa dan membuat pH meningkat. Filter cangkang kerang pada hasil

penelitian ni mampu menurunkan salinitas, hal ini disebabkan kandungan

kimia yang ada pada cangkang kerang seperti kalsium karbonat mampu

menurunkan nilai salinitasnya.

Gambar 4. 9 Grafik Rata – Rata Hasil Uji Parameter Perairan

Penelitian Rohmadhoni dan Marsono (2019) menyatakan bahwa,

filter media cangkang kerang mampu menurunkan parameter kekeruhan,

COD dan BOD sebesar 75%, 80,6 % dan 89,91 % pada ketebalan media 122

cm. Berbeda pada penelitian ini filter media cangkang kerang mampu

menurunkan kadar BOD dan COD masing – masing sebesar 23,40% dan

25,65%. Hal tersebut disebabkan karena perbedaan ketebalan media selisih

97 cm terhadap penelitian sebelumnya, sehingga ketebalan media filter

Kekeruhan

(NTU)

BOD

(ppm)

COD

(ppm)Salinitas pH

Sebelum Filtrasi 38,50 56,80 118,50 22,67 6,46

sesudah filtrasi 26,50 43,51 88,10 18,00 7,25

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

par

amet

er p

erai

ran

perlakuan

Sebelum Filtrasi sesudah filtrasi

Page 64: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

49

cangkang kerang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

parameter kekeruhan, BOD, dan COD.

Penggunaan filter media cangkangkan kerang dapat menurunkan nilai

BOD, COD dan kekeruhan. Besarnya nilai BOD, COD, dan kekeruhan pada

perairan tambak akan menyebabkan keterbatasan kebutuhan oksigen pada

perairan tambak. Kebutuhan oksigen pada media pemeliharaan atau tambak

sangat dibutuhkan ikan untuk pembakaran makanan yang guna melakukan

aktivitas berenang dan pertumbuhan. Pada penelitian ini rata – rata hasil

filtrasi BOD, COD dan kekeruhan masing – masing sebesar 43,51 mg/l, 88,10

mg/l dan 26,50 NTU. Berdasarkan kesesuaian parameter kualitas air tambak

angka tersebut baik untuk perairan tambak payau.

Penggunaan filter cangkang kerang mampu menurunkan salinitas

perairan tambak. Pada salinitas tinggi, ikan dalam adaptasinya akan

kehilangan difusi, sehingga akan banyak minum air untuk menghindari

kelebihan garam dengan mekanisme tertentu. Keseluruhan mekanisme

tersebut memerlukan energi ekstra, sehingga dapat menurunkan efisiensi

pakan yang dikonsumsi (Effendie, 2002). Pada penelitian ini rata - rata hasil

filtrasi salinitas yang dihasilkan adalah 18. Jika melihat kesesuaian parameter

kualitas air tambak pada Tabel 4.7 , maka angka tersebut baik untuk perairan

tambak payau tergantung jenis ikan yang dipelihara.

Filter media cangkang kerang mampu mengoontrol pH perairan

tambak. Derajat keasaman (pH) merupakan salah satu faktor yang sangat

berpengaruh bagi pertumbuhan ikan. Apabila pH air terlalu asam atau basa,

maka proses metabolisme dalam tubuh ikan akan terganggu sehingga ikan

tidak dapat melakukan pertumbuhan dengan baik bahkan dapat menyebabkan

kematian karen penurunan nafsu makan. Rata – rata hasil filtrasi pH yang

dihasilkan adalah 7,25. Berdasarkan kesesuaian parameter kualitas air tambak

angka tersebut baik untuk kualitas perairan tambak payau.

Page 65: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

50

Tabel 4. 5 Kesesuaian Parameter Kualitas Air Tambak

No. Parameter Kesesuaian parameter Hasil Filtrasi Cangkang

Kerang

1. Salinitas Air payau 6 – 29 ppt 18 – 19 ppt

2. Ph 6,5 – 8 7,25 -7,26

3. Kekeruhan 25 – 400 NTU 26,25 – 26,75 NTU

4. BOD < 45 mg/L 43,2 - 43,68 mg/L

5. COD < 90 mg/L 88,05 -88,15 mg/L

Sumber: (Sudarno, Mahasri , & Kismiyati, 2014)

Penelitian Febriwahyudi dan Hadi (2012) menyatakan bahwa,

penerapan filter pada area budidaya juga mampu meminimalisir kadar bakteri

yang terdapat pada air tambak. Penggunaan filter perlu dilakukan pencucian

pada media filter. Pencucian filter dilakukan ketika kualitas air pada Selain itu

pencucian filter dilakukan jika terdapat air yang mengendap diatas permukaan

media filter sehingga tidak dapat melakukan filtrasi karena terlalu banyak

partikel kotoran yang tertahan sehingga menghalangi masuknya air pada media

filter.

Berdasarkan kemampuan filter yang telah diuji, bahwa penggunaan

filter media cangkang kerang dapat dijadikan alternatif penggunaan pada skala

lapang. Ditijau dari segi efektivitas filter media cangkang kerang mampu

menurunkan mikroplastik dengan persentase sebesar 88,22%, memiliki debit

filtrasi sebesar 1,80 × 10-5 m3/ s, mampu menurunkan konsentrasi kekeruhan

sebesar, 31,13%, BOD sebesar 23,40%, konsentrasi COD sebesar 25,65%,

salinitas sebesar 20,59%, serta mampu meningkatkan pH perairan. sebesar

12,28%

Selain memperhatikan dalam segi efektivitas, perlu diperhatikan dalam

segi ketersedian barang dipasaran dan harga, agar pembuatan filter lebih

ekonomis. Cangkang kerang lebih mudah didapatkkan karena cangkang

kerang dianggap sebagai limbah perikanan yang banyak ditemukan dipesisir

Page 66: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

51

seperti pada Gambar 4.10. Apabila limbah tersebut dimanfaatkan akan

menghasikan dampak positif bagi lingkungan.

Gambar 4. 10 Limbah Cangkang Kerang

4.5 Rancangan Filter pada Area Tambak

Penerapan filtrasi pada lokasi budidaya perikanan dapat mencegah

distribusi mikroplastik, sehingga mengantisipasi terjadinya akumulasi

mikroplastik pada ikan. Penggunaan filter terbukti mampu mengurangi

partikel mikroplastik. Akan tetapi ukuran mikroplastik cukup beragaram

perlu adanya kontribusi yang serius dalam pembuatan alat filter. Selain itu,

partikel yang dilepaskan dalam saluran akhir seperti muara atau sungai

cenderung lebih kecil dan mengandung proporsi tinggi fiber, yang dapat

menimbulkan bahaya untuk spesies planktonik dan tahap hidup di dasar jaring

makanan akuatik.

Pengolahan air pada menggunakan filter adalah salah satu bagian dari

apa yang harus menjadi pendekatan multi-faceted untuk memecahkan

masalah kelautan terkait polusi mikroplastik di lingkungan. Setiap upaya

harus membentuk bagian dari pendekatan lebih luas yang membahas

kebutuhan untuk mengurangi konsumsi plastik, mengurangi tingkat

Page 67: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

52

pelepasan plastik yang tidak terkendali, mengurangi jumlah limbah plastik

dibuang dan manajemen yang lebih baik melalui peningkatan daur ulang

sampah plastik.

Dengan membandingkan data pada hasil penelitian seperti debit air,

penurunan air, waktu filtrasi dan volume media filtrasi, maka didapatkan

sebuah rancangan ukuran media filter yang dapat diterapkkan pada area

tambak. Ukuran tambak yang dijadikan acuan berdasarkan pada penelitian

Sutanto (1992), yakni dengan panjang 50 m dan lebar 12 m, serta tinggi suplai

air laut yaitu 60 cm. Volume air yang dibutuhkan pada lokasi tambak yakni

sebesar 360 m3. Volume air pada tambak diasumsikan sebagai volume akhir

filter. Penurunan air setelah filtrasi yaitu 5% dari volume awal, sehingga

volume atau suplai air untuk tandon yakni sebesar 379 m3. Dengan

perhitungan sebagai berikut :

𝑠𝑢𝑝𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑖𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑑𝑜𝑛 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎𝑘 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛

=360 𝑚3 𝑥 0,0015 𝑚3

0,001425 𝑚3 = 379 𝑚3

Sumber air berasal dari air laut yang disedot menggunakan pompa dan

pipa diameter 4inch dengan jarak ± 300 meter dari garis pantai. Volume tandon

merupakan volume air yang dipersiapkan untuk melalui proses filtrasi,

sehingga volume tandon adalah 379 m3. Panjang tandon sebesar 18,05 meter,

lebar 7 m , dan tinggi 3 m. bentuk bangunan tandon adalah bangun ruang balok.

Air dari filter berasal dari tandon yang di alirkan menggunakan dengan 1

pompa dan dipasang 4 pipa sejajar, yang bertujuan agar aliran air menyebar.

Prinsip ini bertujuan agar filter dapat memaksimalkan kinerjanya dari ujung

hingga ujung.

Berdasarkan Latief yang dilansir melalui artikel Kompas.com, volume

media filter berasal dari 30% – 40% volume air yang dibutuhkan pada kolam/

tambak. Pada rancangan filter ini menggunakan acuan 30% dari volume akhir

Page 68: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

53

tambak, pertimbangan tersebut dikarenakan untuk meminimalkan kebutuhan

lahan. Volume media filter pada persamaaan yang didapatkan adalah 108 m3

, ukuran tersebut dijadikan acuan untuk menentukan panjang, lebar dan

tinggi. Dengan perhitungan sebagai berikut :

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑓𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟 = 360 𝑚3 𝑥 30

100

= 108 𝑚3

Bentuk filter pada saat penelitian berbentuk silindris, sedangkan

rancangan awal filter yang digunakan untuk filter area tambak tanpa

kemiringan adalah bentuk segi panjang. Filter disusun secara secara horizontal

sehingga ketebalan pada rancangan filter dapat diasumsikan sebagai panjang.

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑓𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

= 7 𝑚 𝑥 5,15 𝑥 3 𝑚

= 108 𝑚3

Bentuk segi panjang merupakan rancangan awal untuk menentukan

ketinggian media filter pada saat dimiringkan sebesar 0,1 dari jumlah panjang

filter dengan panjang bak penampung air kotor sebelum filtrasi dan bak

penampung hasil filtrasi seperti pada Gambar 4.11. Panjang bak penampung

air kotor (ab) dan bak penampung hasil filtrasi (ef) diasumsikan memiliki

ukuran yang sama yaitu sebesar 1,5 m, sehingga panjang keseluruhan filter

beserta bak penampung (af), yaitu sebesar 10 m.

Page 69: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

54

Gambar 4. 11 Permukaan Bawah Filter terhadap Kemiringan 0,1

𝑎𝑔 = 0,1 𝑥 𝑎𝑓

= 0,1 𝑥 10

= 1m

Ketebalan filter pada saat penelitian, untuk lapisan pertama cangkang

kerang ukuran 30 mesh, lapisan kedua cangkang kerang ukuran 3 mesh dan

lapisan akhir yaitu kerikil dengan nilai perbandingan 1:2:2. Nilai perbandingan

pada hasil penelitian, dibutuhkan untuk menentukan ukuran ketebalan pada

rancangan filter. Ketebalan rancangan filter tambak pada Gambar 4.14 yaitu,

cangkang kerang ukuran 30 mesh (bc) ketebalannya yaitu 1,4 m , cangkang

kerang ukuran 3 mesh (cd) ketebalan 2,8 m dan untuk kerikil (de) dengan

ketebalan 2,8 m.

Ketinggian antar lapisan filter berbeda hal ini disebabkan adanya

kemiringan seperti gh, hi, ij, jk dan kf, untuk mengetahui ketingian masing –

masing antar komponen filter, maka diperlukan perhitungan sisi miring pada

media filter dengan cara sebagai berikut:

1. 𝑔𝑓 = √𝑎𝑓2 + 𝑎𝑔2

= √102 + 12

= 10,05 m

2. 𝑔ℎ = 𝑎𝑏 𝑥 𝑔𝑓

𝑎𝑓

= 1,5 𝑥 10,05

10

= 1,5075 m

Page 70: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

55

3. ℎ𝑖 = 𝑏𝑐 𝑥 𝑔𝑓

𝑎𝑓

= 1,4 𝑥 10,05

10

= 1,407 m

4. 𝑖𝑗 = 𝑐𝑑 𝑥 𝑔𝑓

𝑎𝑓

= 2,8 𝑥 10,05

10

= 2,814 m

5. 𝑗𝑘 = 𝑖𝑗

= 2,814 m

6. 𝑘𝑓 = 𝑔ℎ

= 1,5075 m

Gambar 4. 12 Rancangan Bak Filter

Hasil dari perhitungan dari sisi miring dilakukan untuk menentukan

tinggi bawah seperti bh, ci, dj, ek, sedangkan ketinggian atasnya atau h1,

i2, j3 dan k4, merupakan selisih dari total ketinggian 4 m dengan tinggi

bawah.

7. 𝑏ℎ = √ℎ𝑓2 − 𝑏𝑓2

= √8,542 − 8,52

= √72,93 − 72,25

= √0,68

= 0,82 m

8. 𝑐𝑖 = √𝑖𝑓2 − 𝑐𝑓2

Page 71: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

56

= √7,1332 − 7,12

= √50,88 − 50,41

= √0,47

= 0,68 m

9. 𝑑𝑗 = √𝑗𝑓2 − 𝑑𝑓2

= √4,3192 − 4,32

= √18,65 − 18,49

= √0,16

= 0,4 m

10. 𝑒𝑘 = √𝑘𝑓2 − 𝑒𝑓2

= √1,5052 − 1,52

= √2,265 − 2,25

= √0,015

= 0,12 m

11. ℎ1 = 4 − 𝑏ℎ

= 4 − 0,82

= 3,18 𝑚

12. 𝑖2 = 4 − 𝑐𝑖

= 4 − 0,68

= 3,32 𝑚

13. 𝑗3 = 4 − 𝑑𝑗

= 4 − 0,4

= 3,6 𝑚

14. 𝑘4 = 4 − 𝑒𝑘

= 4 − 0,12

= 3,84

Hasil ketinggian antar lapisan filter h1, i2, j3, k4 berturut – turut

adalah 3,18 m, 3,32 m, 3,6m, dan 3,84 m. Berdasarkan analisa akhir

perhitungan, rancangan filter merupakan bangun ruang yang meneyerupai

prisma trapesium siku siku seperti pada gambar 4.13, dengan volume sebesar

108 m3, atau 30% dari suplai air yang dibutuhkan pada tambak.

Page 72: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

57

Gambar 4. 13 Bangun Petak Filter

Spesifikasi ukuran rancangan filter media cangkang kerang untuk area tambak:

a. Panjang / ketebalan = 7 m

b. Lebar = 4,41 m

c. Tinggi = 3 – 4 m dengan kemiringan 0,1

Waktu filtrasi rancangan filter didapatkan dari perbandingan waktu

filtrasi terhadap volume media filter yang didapatkan pada saat penelitian,

sehingga diperoleh waktu filtrasi pada rancangan filter. Debit yang diperoleh

pada rancangan filter yaitu sebesar 1,80 × 10-5 m3 /s atau 1,08 liter/menit.

Perlu penanganan yang tepat untuk meningkatkan debit air. Salah satu upaya

yang dapat meningkatkan debit air adalah menggunakan pompa.

Pompa air yang digunakan dalam rancangan filter area tambak

berdasarkan penggunaan pompa air yang umumnya digunakan pada area

tambak atau kolam budidaya. Pompa air yang digunakan ada dua yakni pada

tandon air dan pada hasil filtrasi. Spesifikasi pompa air yang digunakan pada

rancangan filter yaitu, pipa hisap dan pipa inlet dan outlet berdiameter 4 inch

dengan debit pompa 400 liter/menit. Sehingga pada filter dapat mengkatkan

debit air dengan rata – rata 200,54 liter/ menit.

Page 73: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

58

Aplikasi rancangan filter media cangkang kerang untuk perairan

tambak tampak atas terdapat pada gambar 4.14. Aplikasi rancangan filter

media cangkang kerang untuk perairan tambak tampak samping terdapat pada

gambar 4.15. Ilustrasi Rancangan Filter Media Cangkang Kerang untuk

Perairan Tambak Tampak Atas terdapat pada gambar 4.16 dan 4.17. Ilustrasi

Rancangan Filter Media Cangkang Kerang untuk Perairan Tambak Tampak

samping terdapat pada gambar 4.18 dan 4.19. Sketsa detail rancangan filter

media cangkang kerang untuk perairan tambak tampak atas terdapat pada

gambar 4.20. Sketsa detail rancangan filter media cangkang kerang untuk

perairan tambak tampak samping terdapat pada gambar 4.21.

Page 74: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

59

Gambar 4. 14 Aplikasi Rancangan Filter Media Cangkang Kerang untuk Perairan Tambak (Tampak Atas)

Page 75: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

60

Gambar 4. 15 Aplikasi Rancangan Filter Media Cangkang Kerang untuk Perairan Tambak (Tampak Samping)

Page 76: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

61

Gambar 4. 16 Ilustrasi Rancangan Filter Media Cangkang Kerang untuk Perairan Tambak Tampak Atas (1)

Page 77: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

62

Gambar 4. 17 Ilustrasi Rancangan Filter Media Cangkang Kerang untuk Perairan Tambak Tampak Atas (2)

Page 78: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

63

Gambar 4. 18 Ilustrasi Rancangan Filter Media Cangkang Kerang untuk Perairan Tambak Tampak Samping (1)

Page 79: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

64

Gambar 4. 19 Ilustrasi Rancangan Filter Media Cangkang Kerang untuk Perairan Tambak Tampak Samping (2)

Page 80: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

65

Gambar 4. 20 Sketsa Detail Rancangan Filter Media Cangkang Kerang untuk Perairan Tambak Tampak Atas

Page 81: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

66

Gambar 4. 21 Sketsa Detail Rancangan Filter Media Cangkang Kerang untuk Perairan Tambak Tampak Samping

Page 82: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

67

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 83: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

68

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada penelitian ini, sebagai berikut:

1. Filter media cangkang kerang mampu menurunkan mikroplastik dengan

persentase sebesar 88,22%, memiliki rata - rata debit filtrasi sebesar 1,80

× 10-5 m3/s, dan mampu menurunkan kekeruhan sebesar 31,13%, BOD

sebesar 23,40%, COD sebesar 25,65%, salinitas sebesar 20,59%, serta

mampu meningkatkan pH perairan. sebesar 12,28%

2. Rancangan filter media cangkang kerang merupakan bangun ruang yang

meneyerupai prisma trapesium siku siku dengan volume sebesar 108 m3.

Ukuran rencana filter pada area tambak dihitung berdasarkan data

penelitian Sutanto (1992), sehingga didapatkan ukuran panjang, lebar,

tinggi masing – masing sebesar 7 m, 4,41 dan 3 - 4 m.

5.2 Saran

Penelitian selanjutnya diharapkan menghitung ukuran partikel

mikroplastik itu sendiri, agar mengetahui persentase penurunan mikroplastik

berdasarkan ukuran mikroplastik.

Page 84: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

69

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, T., Fahmi, A., Widowati, I., & Sarwono, A. (2011). Pemanfaatan Limbah

Cangkang Kerang Simping (Amusium Pleuronectes) Dalam Pembuatan

Cookies Kaya Kalsium. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia,

Volume Xiv.

Ainsworth . (1997). Water Treatment Processes And Practices. T Hall (Editor),

Wilthshire : Wrc (Swinden0.

Akbar, S. (2001). Pembenihan Dan Pembesaran Kerapu Bebek . Jakarta : Penebar

Swadaya.

Auliah, I. N. (2019). Efektivitas Penurunan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Dengan

Filtrasi Serbuk Cangkang Kerang Variasi Diameter Serbuk. Jurnal Penelitian

Kesehatan Suara Forlkes, Volume 10 Nomor 1.

Awang , A. H., A.B.Z. Zuki, M.M Noordin, A Jalila , & Y. Norimah. (2007). Mineral

Composition Of The Cockle (Anadara Granosa) Shells Of West Coast Of

Peninsular Malaysia And It's Potential As Biomaterial For Use In Bone Repair.

Journal Of Animal And Veterinary Advances 6, (5); 591 - 594.

Ayuningtyas, W. C., Yona , D., Julinda, S. H., & Iranawati, F. (2019). Kelimpahan

Mikroplastik Pada Perairan Di Banyuurip, Gresik,. Journal Of Fisheries And

Marine Research , Vol.3 No.1 41-45.

Boerger, C., Lattin, G. L, Moore, S. L, & Moore, C. J. (2010). Plastic Ingestion By

Planktivorous Fishes In The North Pacific Central Gyre. Marine Pollution

Bulletin, 60(12), 2275–2278.

Cholila, L. (2005). Pengaruh Pemberian Kombinasi Pakan Buatan Dan Pakan Rucah

Terhadap Pertumbuhan Benih (D-65) Ikan Kerapu Macan (Ephinepelus

Fuscogattus). Skripsi Tidak Dipublikasikan .

Cordova, M., & Wahyudi, A. (2016). Microplastic In The Deep-Sea Sediment Of

Southwestern Sumatran Waters. Marine Research In Indonesia, 41(1), 27.

Dirgantara, A. (2018). Naik 6,9%, Produksi Plastik Ri Tembus 7,23 Juta Ton. Dalam

Oke Finance, 21 November 2019 .

Effendie, M. (2002). Biologi Perikanan. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusantara .

Febriwahyudi , C. T., & Hadi, W. (2012). Resirkulasi Air Tambak Bandeng Dengan

Slow Sand Filter. Jurnal Teknik Pomits Vol. 1.

Page 85: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

70

Hanafi, Zahara , T., & Yusuf, W. (Pontianak). Optimasi Filter Cangkang Kerang Darah

(Anadara Granosa) Untuk Meningkatkan Ph Air Gambut. Program Studi

Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.

Hasniar. (2014). Pengaruh Partikel Lumpur Terhadap Tingkat Konsumsi Pakan Udang

Windu (Penaeus Monodon) Dalam Wadah Terkontrol. Jurnal Galung Tropika,

Halaman 8-17.

Hidalgo-Ruz, V, Gutow, L, Thompson, R, & Thiel, M. (2012). Microplastics In The

Marine Environment: A Review Of The Methods Used For Identification And

Quantification. Science & Technology, 46,3060–75.

Hollman, P.C.H, H. Bouwmeester, & R.J.B. Peters. (2012). Microplastics In The

Aquatic Food Chain: Sources, Measurement, Occurrence And Potential Health

Risks. Rikilt Wageningen Ur, Wageningen.

Huisman, L. (1974). Slow Sand Filtration, World Health Organization.

Inanda, F., Isna Apriani, S. M., & Titin Anita Zahara S.Si., M. (2019). Pengolahan Air

Tanah Dengan Sistem Multifiltrasi Menggunakan Cangkang Kerang, Zeolit

Dan Karbon Aktif. Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas

Tanjungpura, Pontianak .

Jambeck, J.R, R. Geyer, C. Wilcox, T. R. Siegler, M. Perryman, A. Andrady, . . . K.

L. Law. (2015). Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean. Science, 347

(6223): 768 – 771.

Jayanti , Y. R. (2007). Uji Kemampuan Kulit Kerang Sebagai Media Filter. Surabaya

: Skripsi Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Its .

Kamsiati, E., Herawati, H., & Purwani, E. (2017). Potensi Pengembangan Plastik

Biodegradable Berbasis Pati Sagu Dan Ubi Kayu Di Indonesia. Jurnal Litbang

Pertanian, Volume 36, No. 2.

Kingfisher, J. (2011). Micro-Plastic Debris Accumulation On Puget Sound Beaches.

Port Townsend Marine Science Center.

Kuasa, S. (2018). Keberadaan Mikroplastik Pada Hewa Filter Feeder Di Padang

Lamun Kepulauan Spermonde Kota Makasar. Skripsi. Makasar. Uhm.

Kurniasih Dewi , Rahma, M., Handoko, C., & Afif Zuhri A. (2017). Pembuatan Pakan

Ternak Dari Limbah Cangkang. Seminar Master, Issn : 2548-1509 .

Page 86: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

71

Li J, X. Qu, L. Su, W. Zhang, D, Yang, P, Kolandhasamy, D, . . . H. Shi. (2016).

Microplastics In Mussels Along The Coastal Waters Of China. Environmental

Pollution, 214: 177 – 184.

Lusher, A. L., Peter H, & Jeremy M. (2017). Microplastics In Fisheries And

Aquaculture. Roma: Food And Agriclture Organization Of The United

Nations.

Maryani, D., Ali , M., & Atiek Moesriati. (2014). Pengaruh Ketebalan Media Dan Rate

Filtrasi Pada Sand Filter Dalam Menurunkan Kekeruhan Dan Total Coliform.

Teknik Pomits, 3, No 2 .

Ng, K., & Obbard, J. (2006). Revalence Of Microplastics In Singapore’s Coastal

Marine Environment. Marine Pollution Bulletin, 52(7), 761–767.

Pemerintah Ri. (2011). Statistik Perikanan Tangkap Indonesia 2010. Jakarta.

Perdana, D., & Suhendra. (2019). Efektivitas Penggunaan Pasir Kerang Sebagai Media

Pengolahan Air Gambut Menjadi Air Bersih. Jurnal Teknologi Lingkungan

Lahan Basah, Vol. 02, No. 1, 2019: 020 – 028.

Poerio, Teresa; Piacentini, Emma; Mazzei, Rosalinda. (2019). Membrane Processes

For Microplastic Removal. Molecules.

Qiu, Q., Peng J, Yu X, Chen F, Wang J, & Dong F. (2015). Occurrence Of

Microplastics In The Coastal Marine Environment: First Observation On

Sediment Of China. Mar Pollut Bull , 98:274–280.

Ramadhani , F. (2019). Identifikasi Dan Analisis Kandungan Mikroplastik Pada Ikan

Pelagis Dan Demersal Serta Sedimen Dan Air Laut Di Perairan Pulau

Mandangin Kabupaten Sampang. Skripsi Program Studi Ilmu Kelautan

Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negri Sunan Ampel, P.

Surabaya.

Rhodes, C. J. (2018). Plastic Pollution And Potential Solutions. Science Progress,

101(3), 207–260.

Rochman, C.M, A. Tahir, S.L. Williams, D. V. Baxa, Lam, J, T. Miller, . . . S. J. Teh.

(2015). Anthropogenic Debris In Seafood: Plastic Debris And Fibers From

Textiles In Fish And Bivalves Sold For Human Consumption. Nature,

Doi:10.1038/Srep14340.

Page 87: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

72

Rokhmadhoni , R., & Marsono, B. (2019). Kulit Kerang Sebagai Media Alternatif

Filter Anaerobik Untuk Mengolah Air Limbah Domestik . Jurnal Teknik Its,

Vol. 8, No. 1.

Sahruromdon, M., & Septiriana, I. (2005). Filtrasi Caco3 Menggunakan Filter Plate &

Frame Dengan Variasi. Jurusan Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa .

Sari, S., S. Dharma , & Nurmaini. (2013). Perbedaan Kemampuan Cangkang Kerang,

Cangkang Kepiting Dengan Cangkang Udang Sebagai Koagulan Alami Dalam

Penjernihan Air Sumur Di Desa Tanjung Ibus Kecamatan Secanggang

Kabupaten Langkat. Universitas Sumatera Utara.

Sawiji , A., & Perdanawati, R. (2017). Pemetaan Pemanfaatan Limbah Kerang Dengan

Pendekatan Masyarakat Berbasis Aset (Studi Kasus: Desa Nambangan

Cumpat, Surabaya). Marine Journal, Vol. 03, No. 01.

Siregar , S. (2009). Kulit Kerang Dan Resin Epoksi Terhadap Karakteristik Beton

Polimer. Thesis Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Sudarno, Mahasri , G., & Kismiyati. (2014). Ibm Bagi Petambak Udang Tradisional

Di Desa Masaran, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Yang Gulung

Tikar Akibat Kasus Kematian Udang Yang Terus Menerus. Jurnal Ilmiah

Perikanan Dan Kelautan Vol. 6 No. 1.

Sutanto , M. (1992). Rancangan Saluran Irigasi Pertambakan Udang Windu (Panaeus

Monodon) Di Kabupaten Kendal. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Teknologi Pertanian Bogor.

Talvitie, J., Anna Mikola, Arto Koistinen , & Outi Setala. (2017). Solutions To

Microplastic Pollution E Removal Of Microplastics From Wastewater Effluent

With Advanced Wastewater Treatment Technologies. Water Research, 401 -

407.

Tamyiz, M. (2015). Perbandingan Rasio Bod/Cod Pada Area Tambak Di Hulu Dan

Hilir Terhadap Biodegradabilitas Bahan Organik. Journal Of Research And

Technology.

Utomo, K., Suci Pramadita, & Ochih Saziati. (2018). Coco Fiber Sebagai Filter

Limbah Cair Rumah Makan Cepat Saji. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan

Basah, Vol. 01, No. 2.

Page 88: SKRIPSIdigilib.uinsby.ac.id/43432/2/Nurul Istiqomah_H74216040.pdfmikroplastik pada filter media cangkang kerang sebesar 88,22%. Debit filtrasi filter cangkang kerang yaitu sebesar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

73

Virsek , M., Palatinus, A., Koren, Š., Peterlin, M., Horvat, P., & Kržan, A. (2016).

Protocol For Microplastics Sampling On The Sea Surface And Sample

Analysis. Journal Of Visualized Experiments , 119.

Widianarko, B., & Hantoro , I. (2018). Mikroplastik Dalam Seafood Dari Pantai Utara

Jawa . Semarang: Unika Soegijapranata.

Yevitasari, D. C. (2013). Keefektifan Ketebalan Karbon Aktif Sebagai Media Filter

Terhadap Penurunan Kadar Besi (Fe) Air Sumur Di Dukuh Pabelan Rt 01 Rw

02 Pabelan Kartasura Sukoharjo. Artikel Publikasi Ilmiah.